PPT Spondilitis TB

52
REFERAT SPONDILITIS TUBERKULOSA Disusun oleh : Fildzah Amalya (105070101111018) Hashini Vijayakumar (105070108121004) Siti Aminah bt. Rahimi (105070108121006) Leong Siu Mun (105070108121009) Pembimbing :

description

spondilitis tb

Transcript of PPT Spondilitis TB

  • REFERATSPONDILITIS TUBERKULOSA

    Disusun oleh :Fildzah Amalya (105070101111018)Hashini Vijayakumar (105070108121004)Siti Aminah bt. Rahimi (105070108121006)Leong Siu Mun (105070108121009)Pembimbing :dr. Satria Pandu Persada Isma, SpOTdr. Rusendi Hidayat

  • DEFINISISpondilitis tuberkulosa (Potts disease) merupakan penyakit infeksi disebabkan Mycobacterium tuberculosa yang mengenai tulang belakang Terdapat :penyempitan ruang diskus intervertebralis dan badan vertebra yang berdekatanruntuhnya elemen tulang belakang wedging anterior yang menyebabkan kifosispembentukan gibbus

  • ANATOMI

  • EPIDEMIOLOGI

    Diperkirakan 20-30% dari penduduk dunia terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis.

    Indonesia adalah penyumbang terbesar ketiga setelah India dan China dengan penemuan kasus baru 583.000 orang per tahun.

    TB ekstraparu hanya terdapat 10% sampai 15% dari semua kasus TB. TB skeletal terjadi 1% hingga 3% dari kasus TB ekstraparu dan biasanya melibatkan tulang belakang.

  • EtiologiSpondilitis TB disebabkan oleh bakteri:

    Mycobacterium tuberculosisMycobacterium bovis

  • Patogenesis Tuberculosis

    M.Tb masuk-> makrofag alveolus fagosit TB. Bila makrofag tidak dapat menghancurkan Tb-> Tb bereplikasi di makrofag-> makrofag lisis-> fokus primer Ghon.Imunitas seluler terbentuk-> Tuberkel

  • Bagian tengah tuberkel mengalami perkejuan (caseous center).Di dalam koloni yang sempat terbentuk dan kemudian dibatasi pertumbuhannya oleh imunitas seluler, kuman tetap hidup dalam bentuk dorman -> fokus Simon.Imun -> reaktivasi.

  • Tampak lesi nekrotik ditengah (perkejuan) dan dikelilingi oleh epiteloid dan Giant cell.

  • Paru: reaktivasi dapat sembuh tanpa bekas, sembuh dengan fibrosis dan kalsifikasi, atau kaverne.Luar paru: bisa ke tulang belakang, ginjal, sendi, otak, adrenal.

  • Patogenesis

  • Penyebaran ke Vertebra

    Spondilitis TB merupakan hasil dari fase reaktivasi.Vertebra yang paling sering Torakolumbal.Masuk melalui 3 jalur:Jalur arteriJalur VenaJalur perkontinuitatum

  • Klasifikasi berdasarkan Lokasi

    Tipe KeterlibatanMekanismeGambaran RadiologisPeridiskalMenyebar melalui arteriMelibatkan batas 2 vertebra yang berdekatan. Diskus intervertebralis akan menyempitCentralInfeksi menyebar sepanjang plexus BatsonMelibatkan bagian tengah dari salah satu vertebra, proksimal dan diskus intervertebralis intak.Anterior marginalPerluasan abses melalui ligament longitudinal anterior dan periosteumDimulai dengan lesi destruktif pada salah satu margin anterior dari corpus vertebrae, hanya sedikit melibatkan diskus intervertebralis.

  • Perjalanan penyakit spondylitis TB dibagi dalam 5 stadium:Stadium implantasiStadium destruksi awalStadium destruksi lanjutStadium gangguan neurologisStadium deformitas residual

  • Stadium implantasi

  • Stadium destruksi awal

  • Stadium destruksi lanjut

  • Stadium gangguan neurologis

  • Stadium gangguan neurologis

  • Stadium gangguan neurologis & deformitas

  • Manifestasi KlinisNyeri punggungDeformitas tulang belakang (kifosis)Defisit neurologis (paraplegia, paresis, impaired sensation)Cold abscessNyeri tekanSpasme ototGerakan spinal yang terbatasGejala umum ( demam, keringat malam, penurunan berat badan, lemah, cepat lelah)

  • PEMERIKSAAN FISIK

    LookInspeksi pada pasien spondilitis kelihatan lemah, pucat, terdapat benjolan di punggung (gibbus) ,dan tulang belakang terlihat bentuk kifosis (membungkuk)FeelDitemukan adanya gibbus pada area tulang yang mengalami infeksi

  • MoveMotorik:C-5: Fleksi dari sendi sikuC-6: Ekstensi dari pergelangan tanganC-7: Ekstensi dari sendi sikuC-8: Fleksi dari distal phalang middle finger (jari tengah)T-1: Abduksi dari jari kelingking tanganL-2: Fleksi dari sendi pinggulL-3: Ekstensi dari sendi lututL-4: Dorsofleksi dari sendi ankleL-5: Ekstensi dari ibu jari kakiS-1: Fleksi dari telapak kaki

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGLABORATORIUM

    1. Laju Endap Darah (LED)2. Tuberculin skin test / Mantoux test3. Pewarnaan Ziehl-Nielsen, Media Loweinstein-Jensen4. PCR (Polymerase Chain Reaction)

  • Gold Standard CT scan - guided needle biopsy merupakan modalitas gold standard untuk diagnosis histopatologis awal dari spondylitis TB

  • RadiologiFoto polos : deformitas yang tampak seperti kifosis, frakturCT scan : lesi diskus intervertrabralis dan abses paravertebral. MRI merupakan pemeriksaan radiologis terbaik untuk memvisualisasikan keterlibatan soft tissue dan canalis spinalis. MRI digunakkan juga untuk deteksi dini spondylitis TB

  • X RaySigns of infection with lytic lucencies in anterior portion of vertebraeDisk space narrowingErosions of the endplateSclerosis resulting from chronic infectionCompression fractureKyphosis; gibbous (severe kyphosis)

  • Radiographs: Erosions Lucent area in lateral aspect of adjacent vertebral bodies (erosions) Loss of intervertebral disk spaceCentral lucency with surrounding sclerosis suggesting chronic infection

  • Radiographs: Endplate Destruction

  • Radiographs: Osteosclerosis

  • Radiographs: Atypical feature

  • Features on CT ScanSoft tissue findings- abscess with calcification is diagnostic of spinal TB; CT is excellent modality to visualize soft tissue calcificationsPattern and severity of bony destruction- Pattern of vertebral body destruction- framentary, osteolytic, localized and scleroticUsed to guide needle in percutaneous needle biopsy of paraspinal abscess

  • CT : CalcificationNoncontrast axial CTLarge psoas abscess with central calcification; these features are highly diagnostic of spinal TB

  • CT: Bony DestructionNoncontrast axial CTExtensive vertebral body destruction causing bony fragments

  • MRI : FeaturesHighly sensitive and specific for spinal TBProvides early detectionBest to distinguish exact extent of spinal cord and soft tissue involvement

    Features- Edema of vertebrae and disk space- Signs of spinal compromise i.e. cord compression- Note: poorly visualizes calcification in abscesses

  • MRI: Spinal Cord InvolvementSagittal T2W (Images 1-3) and axial T1W(image 4)High intensity activity in T12 to L3 vertebrae indicative of infection. Complete destruction of vertebral bodies with osseous retropulsion into the spinal canal, causing cauda equina. On axial view, note destruction of vertebral body with loss of circular shape

  • MRI : Gibbus FormationGibbus formation in the thoraco-lumbar region of a patient with spinal TB (left). MRI shows spinal TB at T10-T12. Spinal TB causes the destruction, collapse of vertebrae, and angulation of verteral column.

  • Differential Diagnosis

  • KOMPLIKASISpinal cord injurySebab: tekanan ekstradural sekunder dari pus tuberkulosa, sekuestra tulang, sekuester dari diskus intervertebralisRuptur abses paravertebral Sepsis

  • Complication

  • PENATALAKSANAANTUJUAN1.Eradikasi infeksi2 .Menghentikan/memperbaiki deformitas kifosis3. Mencegah/mengobati defisit neurologis

    Prinsip Pengobatan1. Pemberian obat antituberkulosis (OAT). 2. Dekompresi medulla spinalis.3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi.4. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft).

  • 1.Terapi konservatif

    a. Tirah baring (bed rest).b. Memberi korset yang mencegah gerakan vertebra/ membatasi gerak vertebra.c. Memperbaiki keadaan umum penderita.d. Pengobatan antituberkulosa .

  • Terapi OATSpondilitis tuberkulosa kategori 1 1. Fase terapi intensif/ inisial kombinasi OAT: 2RHEZ2. Fase terapi lanjutan kombinasi OAT: 7RH

  • 2. Terapi operatifTanpa komplikasi neurologis

    Kerusakan tulang progresif meskipun terapi OAT Kegagalan dalam terapi konservatif.Evakuasi abses paravertebral Alasan teknik: ketidakstabilan tulang belakang, kifosis.Pencegahan kifosis parah pada anak-anakLarge paraspinal abscess

  • B. Dengan komplikasi neurologis

    -Komplikasi saraf baru atau perburukan atau kurangnya perbaikan dengan pengobatan konservatif.-Paraplegia onset cepat atau paraplegia parah.-Late-onset paraplegia.-Neural arch disease.-Nyeri paraplegia pada geriatri-Spinal tumor syndrome

  • Prosedur Bedah(Jutte et all, 2006)Debridement lokasi yang terinfeksi. Pada operasi ini tidak ada upaya menstabilkan tulang belakang.Debridement dengan stabilisasi tulang belakang (spinal rekonstruksi).operasi dengan prosedur yang lebih luasrekonstruksi dengan cangkok tulangStabilisasi: bahan baja, serat karbon, atau titanium.

  • Hong Kong Operation (debridement anterior dan strut grafting) + instrumentasi posterior

    Keterangan : Gambar (a,b) : X-ray pra operasi, (c): MRI pra-operasi, (d,e) : X-ray post operas

  • PrognosisPrognosis spondylitis TB meningkat dengan diagnosis dan intervensi yang cepat Pada umumnya, prognosis baik pada pasien tanpa defisit dan deformitas neurologis.Studi varietas menunjukkan 8295% kasus memberikan respon pada terapi medikamentosa tunggal dengan berkurangnya nyeri, peningkatan deficit neurologis dan koreksi deformitas

  • TERIMA KASIH

  • ATidak ada fungsi motorik atau sensorik yang utuh pada segmen S4-5BFungsi sensorik utuh, fungsi motorik tidak utuh di bawah segmen lesi neurologis dan segmen S4-5CFungsi motorik masih utuh di bawah segmen lesi neurologis, dan lebih dari separuh otot kunci* di bawah segmen lesi neurologis setidaknya memiliki kekuatan motorik di bawah 3DSama seperti C, namun dengan kekuatan motorik di atas 3EFungsi motorik dan sensorik normal

    *