Prak 5. Pengujian Line Card

14
LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI “PENGUJIAN KONEKTOR LINE CARD” KELOMPOK 4 JTD-3B JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL POLITEKNIK NEGERI MALANG Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141 Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420 ANGGOTA : ISA MAHFUDI (NIM. 1141160018) M. MULYO NUGROHO (NIM. 1141160014) NOVREDO ALIFIAN (NIM. 1141160008) RIZKIYAH AN NAAFI (NIM. 1141160036)

description

PRAKTIKUM JARINGAN TELEKOMUNIKASI 1, pada praktikum yang dilakukan adalah melakukan pengujian line card.

Transcript of Prak 5. Pengujian Line Card

Page 1: Prak 5. Pengujian Line Card

LAPORAN

PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI

“PENGUJIAN KONEKTOR LINE CARD”

KELOMPOK 4

ISA MAHFUDI

NIM. 1141160018

JTD-3B

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

POLITEKNIK NEGERI MALANG

Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141

Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420

NAMA : ISA MAHFUDI

NIM : 1141160018

KELAS / Abs : JTD-2A / 13

KELOMPOK : 6

ANGGOTA :

ISA MAHFUDI (NIM. 1141160018)

M. MULYO NUGROHO (NIM. 1141160014)

NOVREDO ALIFIAN (NIM. 1141160008)

RIZKIYAH AN NAAFI (NIM. 1141160036)

Page 2: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 1

BAB I

PENDAHULUAN

.1 TUJUAN

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

1. Untuk dapat mengetahui karakteristik konektor line card pada PABX

2. Untuk dapat mengeteahui konfigurasi konektor line card yang terhubung pada

PABX.

3. Untuk dapat mengetahui hubungan konektro LSA dengan konektor AMPENOL.

.2 TEORI DASAR

Private automatic branch exchange ( PABX )

adalah sebuah otomatis telepon switching

system.biasanya digunakan dalam ruang lingkup

instansi atau kantor.Sebelumnya PABX dikenal

sebagai PBX (Private branch exchange) yaitu

system swiching telepon dengan adanya satu orang

operator yang bertugas mengatur adanya telepon

yang masuk atau telepon yang keluar.

Pada saat ini system manual sudah banyak di

tinggalkan dikarenakan telah banyak lahir mesin otomatis yang dapat mengatur

swiching-nya.

.2.1 Bagian PABX ( Hardware )

a) Mesin

Didalam mesin sama dengan seperti PC yang juga mempunyai power supply,

Memory flash, dan processor. DI mesin lucent ini menyediakan 16 port card untuk

analog, digital, announcement dan CO Trunk. Juga tersedia 1 port untuk TONE

CLOCK.

b) Type Card

Pada mesin PABX ini ada beberapa jenis card yang biasa di pakai untuk penerima

switching. Antara lain adalah

Card Analog

Berfungsi sebagai sarana port untuk membuat station atau extention

baru, dimana untuk satu card jenis analog ini tersedia 16 port , 32 port sesuai

dengan kebutuhan dan kegunaan. Analog card akan berfungsi setelah port yang

Page 3: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 2

ada didalamnya didaftarkan di Configuration Terminal dengan mengunakan

command languge di interfacenya, dan untuk case ini biasanya digunakan

interface Terranova.

Card CO Trunk

Dalam dunia komunikasi istilah Trunk adalah single transmite channel

antara 2 point yang di switch. Dengan Central Office ( CO ) Trunk dapat

menyediakan 8 port keluaran untuk dapat dipanggil. Trunk adalah sarana untuk

menyambungkan PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK (PSTN)

yang disediakan oleh PT. Telkom Indonesia ke dalam network telepon sebuah

kantor . Barulah Trunk bekerja untuk fasilitas hunting extention In / Out Call.

Card Announcement

Berfungsi untuk merekam suara operator sebagai guidens jika ada

incoming call. Bisa berisikan sebagai petunjuk , perintah , dan warning.

Card Processor

Berfungsi sebagai pusat control pada PABX.

Card Tone

Tone Card ini disediakan sebagai alat untuk menghidupkan nada Tone

saat telepon diangkat ( Ext ) dan berbunyi saat di dial oleh (ext) lain.

Network Card

Berfungsi untuk menyatukan (Communicate) salah satu mesin PABX ke

mesin PABX lainnya. Dengan Card ini, dua mesin seperti menjadi satu

Network.

c) Type Memory

d) Cabling

e) Connector

(1) Jenis Connector

Untuk Penghubung antara kabel – kabel atau dengan perangkat lainnya

kita harus menggunakan beberapa jenis connector. Berikut contoh dari

connector:

a. RJ 11 (Connector 4 pin)

b. RJ 45 (Connector 8 pin)

c. LSA Krone (Connector 10 Pear)

d. Rosset (Terminal dengan 4 Pin Keluaran)

e. Socket Ampenol

Page 4: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 3

RJ 11 berguna untuk membuat sambungan langsung dari kabel ke

pesawat telepon, RJ 45 juga sama kegunaannya namun hanya untuk pesawat

telepon yang dilengakapi dengan data seperti pesawat digital.LSA Krone

berfungsi sebagai terminal pertemuan antara semua kabel, dari PSTN,

Workstation, dan dari PABX.Rosset adalah terminal kecil yang biasanya

dipakai di workstation dimana pertemuan dari kabel PABX ke pesawat

telepon yang menggunakan RJ 11.Sedangkan socket ampenol adalah

pertemuan kabel keluaran dari PABX ke MDF yang berujung LSA Krone,

baik keluaran untuk CO Trunk maupun Card Station.

(2) Membuat Connector

Untuk membuat connector ada alat Bantu yang biasa dipakai dan sangat

popular di dunia Networking, yaitu Krimping Tools. Tang krimping ini sangat

dibutuhkan dikala kita harus membangun sebuah infrastruktur. Alat ini selain

untuk memotong kabel dan mengupas isolator dengan mudah juga berfungsi

untuk meng-krimping ujung kabel dengan connector. Bisa untuk meng-

krimping RJ 11 maupun RJ 45.

Jika anda akan meng-krimping ujung kabel dengan RJ 11, anda hanya

cukup memasukkan dua ujung kabel dengan warna yang berbeda, biasanya

biru dan merah jika untuk pesawat telepon biasa.Masukkan dua ujung kabel

tadi tepat ditengah-tengah RJ 11 (pin 2 dan 3) kemudian jepit RJ 11 tersebut

dengan menggunakan Tang Krimping. Bila anda ingin membuat connector

untuk pesawat digital, maka anda harus menggunakan RJ 45, gunakan 4 pin

saja, yaitu 1236.

f) MDF

MDF/RPU adalah sebuah tempat terminasi kabel yang meng hubungkan kabel

saluran pelanggan dari sentral telpon dan jaringan kabel yang menuju ke terminal

pelanggan . RPU/MDF berada di ruang RPU/MDF,yang letaknya biasanya di bawah

sentral telpon utk gedung bertingkat atau bersebelahan dgn peralatan sentral untk

gedung yang tdk bertingkat.

Page 5: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 4

.3 ALAT

Alat – alat yang digunakan pada praktikum ini yakni :

1. Multimeter Analog : 1 Buah

2. Rosert : 1 Buah

3. Kabel RJ11 to TestCord : 1 Buah

4. Kabel Ampenol to LSA (1,5 m) : 1 Buah

5. Kabel Double Ampenol to Double LSA (10 cm) : 1 Buah

6. Kabel Ampenol to LSA (7 cm) : 1 Buah

a. Kebel Ampenol to LSA b. Kabel test cord dan rosert

c. Double Ampenol dan Double LSA

d. Kabel Ampenol to LSA

Page 6: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 5

.4 SKEMA RANCANGAN

Gambar 1. Skema rancangan percobaan

Page 7: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prosedur percobaan

Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah

(1) Menyiapkan semua alat.

(2) Menghubungkan menghubungkan kabel RJ11 to testcord pada rosert, kemudian

menghubungkan testcord pada LSA di PIN yang akan diuji. (dapat dilihat pada

gambar 2).

(3) Menyiapkan multimeter analog, lalu sepasang kabel pada multimeter analog

dihubungkan pada salah satu kabel pada rosert. Kemudian sepasang kabel pada

multimeter analog dihubungkan pada PIN dikonektor ampenol (mencari PIN

yang terhubung antara Pin bawah atau Pin yang atas pada Ampenol sehingga

akan terjadi hubung singkat).

Gambar 2. Teknik pengujian line card

(4) Mengamati dan bila terjadi hubung singkat, tandailah Pin mana pada ampenol

yang terhubung singkat dengan Pin pada LSA yang diuji tersebut. Dan

gambarkan pada tabel. 1

(5) Menyiapkan Ampenol to LSA yang akan diuji dan mengulangi langkah ke 2.

Page 8: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 7

2.2 Hasil percobaan

Tabel 1. Hasil percobaan pengujian Line Card

No. Ampenol

No.

Gambar Ampenol

yang diuji Hasil pengujian

1. A

2. B

3. C

4. D

Keterangan : - Warna Merah = digunakan

- Warna Putih = Tidak digunakan

Keterangan : - Warna Merah = digunakan

- Warna Putih = Tidak digunakan

Keterangan : - Warna Merah = digunakan

- Warna Putih = Tidak digunakan

Keterangan : - Warna Merah = digunakan

- Warna Putih = Tidak digunakan

Page 9: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 8

2.3 Analisa data

Adapun yang dapat dianlisa pada hasil percobaan ini, yakni :

Pada ampenol A setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol A merupakan jenis

line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan single line telephone card

SLC 16. Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar

dibawah ini.

Keterangan :

- Warna merah adalah Pin yang digunakan

- Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)

Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang

digunakan untuk single line telephone card SLC 16 pada koneksi TDA 100.

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin

1 R 1 T 26

2 R 2 T 27

3 R 3 T 28

4 R 4 T 29

5 R 5 T 30

6 R 6 T 31

7 R 7 T 32

8 R 8 T 33

9 R 9 T 34

10 R 10 T 35

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin

11 R 11 T 36

12

R 12 T 37

13

R 33 T 88

R 14

Page 10: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 9

14 T 39

15 R 15 T 40

16

R 16 T 41

17

- - - -

18

- - - -

19

- - - -

20

- - - -

Pada Ampenol B setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol B merupakan jenis

line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan Trunk Card LCOT8.

Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah

ini.

Keterangan :

- Warna merah adalah Pin yang digunakan

- Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)

Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang

digunakan untuk Trunk Card LCOT8 pada koneksi TDA 100.

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin

1 R 1 T 26

2 R 2 T 27

3 R 3 T 28

4 R 4 T 29

5 R 5 T 30

6 R 6 T 31

7 R 7 T 32

8 R 8 T 33

9 - -

Page 11: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 10

- -

10 - -

- -

Pada Ampenol C setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol C merupakan jenis

line card pada koneksi TDA 100 yang merupakan Digital Line Card DLC8.

Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah

ini.

Keterangan :

- Warna merah adalah Pin yang digunakan

- Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)

Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang

digunakan untuk Digital Line Card DLC8 pada koneksi TDA 100.

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin

1 D2 2 D1 27

2 D2 5 D1 30

3 D2 8 D1 33

4 D2 11 D1 36

5 D2 14 D1 39

6 D2 17 D1 42

7 D2 20 D1 45

8 D2 23 D1 48

9 - - - -

10 - - - -

Pada Ampenol D setelah diuji,didapatkan bahwa ampenol D merupakan jenis

line card pada koneksi Kabel Line Card Pada PABX KX-T123210D.

Dimana memiliki konfigurasi Pin pada ampenolnya seperti gambar dibawah

ini.

Page 12: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 11

Keterangan :

- Warna merah adalah Pin yang digunakan

- Warna putih adalah Pin yang tidak digunakan (bebas)

Tabel dibawah akan memperjelas hubungan antara ampenol dan LSA yang

digunakan untuk Kabel Line Card Pada PABX KX-T123210D.

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin

1

JACK No. 1

R 1 T 26

2 D2 2 D1 27

3

JACK No. 2

R 4 T 29

4 D2 5 D1 30

5

JACK No. 3

R 7 T 32

6 D2 8 D1 33

7

JACK No. 4

R 10 T 35

8 D2 11 D1 36

9

JACK No. 5

R 13 T 38

10 D2 14 D1 39

LSA Plus No. PIN Line Card Ampenol No. Pin

11

JACK No. 6

R 16 T 41

12

D2 17 D1 42

13

JACK No. 7

R 19 T 44

14

D2 20 D1 45

15

JACK No. 8

R 22 T 47

16

D2 23 D1 48

Page 13: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 12

17

-

- - - -

18

- - - -

19

-

- - - -

20

- - - -

Page 14: Prak 5. Pengujian Line Card

Laporan Praktikum Jar. Telekomunikasi 13

BAB III

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah setiap line card yang terhubung

dengan PABX tertentu memiliki konfigurasi Pin pada ampenol yang berbeda –

beda, tergantung dari jenis PABX yang digunakan serta penggunakan dari Line itu

sendiri.