PRAKTIKUM IV Analisa Instrumen Laporan
description
Transcript of PRAKTIKUM IV Analisa Instrumen Laporan
PRAKTIKUM IV
SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
I. Judul Praktikum
Penetapan kadar vitamin B12 dengan spektrofotometri visible
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menentukan kadar vitamin B12 dengan spektrometer
visible
II. Dasar Teori
Sepektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar
tampak karena sinarnya yang dapat dilihat oleh manusia yang mempunyai
panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki enargi sebesar 299-149
KJ/mol. Untuk spektrofotometri visible yang perlu diperhatikian adalah
terutama untuk senyawa yang semula tidak berwarna akan diubah terlebih
dahulu menjadi senyawa yang berwarna melalui tahapan sebagai berikut.
1. Pembentukan moleku yang dapat menyerap sinar UV VIS
2. Waktu operasional / operating time
3. Pemilihan panjang gelombang
4. Pembuatan kurva baku
5. Pembacaan absorbansi atau cuplikan (penuntun praktikum
2014)
Spektrofotometer pada dasarnya terdiri atas sumber sinar
monokromator, tempat sel untuk zat yang diperiksa, detektor, penguat arus
dan alat ukur atau pencatat. ( Anonim 1979).
III. Uraian Bahan
1. Vitamin B12 FI edisi III hal 51.
Nama resmi : Cyanocobalaminum
Nama lain : Sianokobalamina
Rumus struktur :
RM/BM : C63H88CON14O14P / 1355,35
Pemerian : Serbuk hablur atau hablur; merah tua; tidak
berbau; Bentuk anhidrat sangat higroskopik.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol
(95%) P; praktis tidak larut dalam kloroform
P, dalam eter P dan dalam aseton P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terindung dari
cahaya.
Khasiat : Vitamin
2. Aquadest ( FI edisi III hal 96)
Nama resmi : Aqua destilata
Nama lain : Air suling, aquadest
Rumus struktur : -
Rm/ Bm : H2O/18.02
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : -
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Pelarut
IV. Alat dan Bahan
1. Alat
Labu ukur, pipet volume, spektrofotometer visible,
2. Bahan
Vitamin B12, aquadest
V. Cara Kerja
1. Pembuatan larutan baku
2. Pembuatan deret baku
3. Penentuan panjang gelombang maksimum
4. Pembuatan larutan uji (sampel) dan pengukuran absorbansi sampel
5. Pengukuran deret absorbansi deret baku
VI. Data Pengamatan
a. Penetapan kadar vit b12 ( FI ed III hal 185)
Larutkan 25,0 mg dalam air secukupnya hingga 1000ml, ukur
serapan 1 cm pada maksimum lebih kurang 361 nm hitung kadar
pada maksimum lebih kurang 361 nm adalah 207.
b. Penetapan kadar vit b12 secara perhitungan
Panjang gelombang vit b12 361 (A = 207a)
Rumus : A = a. b. c
Keterangan : range A = 0,2-0,8
a = Absorbansi
b = Ketebalan kawat (1cm)
c = konsentrasi
range 0,2 A = a. b. C
0,2 = 207 . 1 .c
c = = 0,00096618 x 10-4
= 9,6618 PPM
Range 0,8 0,8 = 207. 1 . c
= 0,003864743 x 104
= 38,6473 PPM
Penetapan konsentarsi 9,6618 ~ 38,6473
Konsentrsi (PPM) untuk pembutan larutan baku 10, 20, 30, 40
ppm
c. Pembuatan larutan baku
Dipipet 5 ml vitamin b12 lalu dimasukan dalam labu ukur 50ml
ditambahkan metanol 5 ml lalu ad kan sampai batasnya.
Keterangan 1ml ~1000mcg vitamin b12
5ml ~5000 mcg vitamin b12
d. Pembuatan deret baku
1) 10 ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 100 = 50ml x 10 ppm
= 5ml
Dipipet 5ml dari laruan baku 100ppm kemudaina dimasukan kedalam labu
ukur 50ml di tambahkan dengan aquadest sampai batas
2) 20 ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 100 = 25 ml x 20 ppm
= 5ml
Dipipet 5ml dari laruan baku 100 ppm kemudian dimasukan kedalam labu
ukur 25ml di tambahkan dengan aquadest sampai batas
3) 30 ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 100 = 50 ml x 30 ppm
=1 5ml
Dipipet 15ml dari laruan baku 100 ppm kemudian dimasukan kedalam
labu ukur 50ml di tambahkan dengan aquadest sampai bata.
4) 40 ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 100 = 25 ml x 40 ppm
= 10ml
Dipipet 10ml dari laruan baku 100 ppm kemudian dimasukan kedalam
labu ukur 25ml di tambahkan dengan aquadest sampai batas
e. Penentuan panjang gelombang maksimum
Untuk penentuan panjang gelombang diambil 10ppm
1. Tabung I = Blanko (pelarut)
2. Tabaung II = Sampel
Panjang maksimum vitamin B12 adalah 361,0
Tabet Absorbansi Deret Baku
Sampel ID Type EX Core WL 361,0 Wgt
Faktor
Baku 10 ppm Standar 10.000 0,162 1.000
Baku 20 ppm Standar 20.000 0,341 1.000
Baku 30 ppm Standar 30.000 0,406 1.000
Baku 40 ppm Standar 40.000 0,639 1.000
f. Penentuan uji sampel Vitamin B12
Dipipet 5ml dari larutan B12 dalam vial yang mengandung 1000mcg tiap
ml dimasukan dalam labu ukur 5oml lalu ditambahkan aquaest sampai
batas
Konsentrasi : 1000mcg ~ 1ml
5000mcg ~ 5ml
Maka 5000mcg : 1000mcg = 5m
Maka konsentrasi = mg/L
5mg/0,05L = 100ppm
Pengenceran 1
Dipipet 5ml dari sampel kemudian dimasukan kedalam labu ukur 50ml
lalu ditambahkan aquadest sampai batas
Tabel Sampel
Sampel ID Type EX Core WL 361,0
Sampel kelompok 1 Unknown 15.692 0.246
Sampel kelompok 2 Unknown 14.997 0.252
Sampel kelompok 3 Unknown 7.812 0.123
Sampel kelompok 4 Unknown 14.404 0.241
VII. Perhitungan
1. Perhitungan RL dengan kalkulator
a) Tekan mode pilih 3
b) Pilih 1
c) Masukan konsentrasi dengan cara cari konsentrasi yang
sebenarnya (Misalnya 4.000,0.325) lalu tekan M+
d) Tekan shif dan tekan 2
e) Tekan replay 2 kali kekanan
f) Untuk mengetahui nilai A tekan 1, untuk mengetahui nilai B
tekan 2 dan untuk mengetahui nilar R tekan 3.
Nilai A= 0,1138
B = 0,05885
C = 0,9880
2. Untuk larutan sampel Y = 0,724
Rumus Y = bx + a
0,724 = 0,05885 + 0,1138
x^1 = 0,724 + shif + tekan 2 + 4 kali replay kenana + tekan 1
= 10, 367
0,724 = 0,05885 + 0,05885
x^2 = 0,724 + shif + tekan 2 + 4 kali replay kenana + tekan 1
= 10,3857
0,724 = 0,05885 + 0,9880
x^3 = 0,724 + shif + tekan 2 + 4 kali replay kenana + tekan 1
= 10,5216
3. Perhitungan Kadar
kadar % = x^ 1 . vol . fp . 100%
penimbangan . 1000
kadar %1 = 16,7780 x 50ml x 10 x 100%
5mg x 100
= 167, 78 %
Kadar %2 = 15, 975 x 50ml x 10 x 100%
5mg x 100
= 157,79 %
Kadar %3 = 15,2406 x 50ml x 10 x 100%
5mg x 100
= 152,40 %
% rata – rata = 167, 78 % + 157,79 % + 152,40 %
3
= 159,99 %
4. Grafik
Y = grafik absorbansi 0,8- 0,639------------------------------------------------------ 0,6- 0,406------------------------------------------ 0,4- 0,341---------------------------------
0,3-0,2-
0,162---------------0,1-
X = konsentrasi (ppm) 10.000 20.000 30.000 40.000
VIII. Pembahasan
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur absorbansi dengan cara mlewatkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut
kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Bilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan
sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Dalam praktikum kami membuat larutan baku terlebih dahulu,
perlu diperhatikan bahwa larutan harus dibuat dengan cermat. Larutan
baku dibuat 5 ml di dalam labu ukur 50 ml dengan penambahan 5 ml
metanol. Selanjutnya dibuat masing-masing larutan dengan konsentrasi
10 ppm, 20 ppm, 30 ppm dan 40 ppm. Untuk pekerjaan yang
memerlukan ketelitian semua gelas-gelas standar (labu ukur) dan
sebagainya harus mempunyai kualitas analitis yang tinggi dan jika
pengenceran dilakukan harus dikerjakan dalam volume yang dapat
diukur dengan teliti.
Selanjutnya dilakukan pembuatan sampel dengankonsentrasi
larutan induk 100 ppm, lalu diencerkan dan dibuat menjadi 10 ppm.
Berdasarkan hasil pembacaan pada spektrofotometri visible dengan
absorbansi 0,264, kelompok 2 konsentrasi 14,997 ppm dengan
absorbansi 0,252 dan kelompok 4 konsentrasi 14,404 ppm dengan
absorbansi 0,241. Dari ketiga hasil menunjukkan bahwa absorbansi di
atas standar. Selanjutnya, kami melakukan perhitungan presentase dari
vitamin B12dan hasilnya adalah 159,9%.
Praktikum yang dilakukan menunjukkan bahwa fungsi lain dari
spektrofometri ialah untuk mengukur konsentrasi suatu zat yang ada.
Dimana zat yang ada dalam sampel memiliki panjang gelombang
tertentu dan nilai absorbansi tertentu.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan serapan terhadap sinar dengan menggunakan
spektrofotometri visible kadar vitamin B12 yang didapatkan yakni
159,9%.
X. Daftar Pustaka
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Gandjar, Ibnu Ghalib. 2009. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.