Praktis Imunisasi

38
PRAKTIS IMUNISASI Pembimbing: dr. Gladys Gunawan, Sp.A (K) Oleh: Yoeharto I1A002010

description

bxsjxk

Transcript of Praktis Imunisasi

Page 1: Praktis Imunisasi

 

PRAKTIS IMUNISASI

Pembimbing:dr. Gladys Gunawan, Sp.A (K)

Oleh:Yoeharto

I1A002010

Page 2: Praktis Imunisasi

2

• proses pembentukan kekebalan tubuh baik dengan imunisasi aktif ataupun pemberian antibodi (imunisasi pasif).

Imunisasi

Page 3: Praktis Imunisasi

TUJUAN IMUNISASI

3

Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu (intermediate goal)

Menurunkan prevalensi penyakit(mengubah epidemiologi penyakit)

Eradikasi penyakit (final goal)

Page 4: Praktis Imunisasi

4

TUJUAN UMUM

• MENURUNKAN :

• angka kesakitan, kecacatan /kematian

• akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3i)

• PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DG IMUNISASI

• IMUNISASI RUTIN/DIWAJIBKAN (PPI) :

BCG, Polio, Hepatitis B, Difteri-Tetanus-Pertusis (DTP), Campak

• IMUNISASI DIANJURKAN (NON-PPI) :

Hepatitis A, Varicela, MMR, HiB, Tifoid

Page 5: Praktis Imunisasi

5

Antigen

Sistem imun

Humoral Seluler

Kekebalan

Alur Terjadinya Kekebalan

Page 6: Praktis Imunisasi

6

Kekebalan

Pasif Aktif

Suntikan imunoglobulin

Dari ibu

Sebentar

Imunisasi aktif (vaksinasi)

Terpajan alamiah

Lama

Page 7: Praktis Imunisasi

7

PERBEDAAN VAKSIN & ANTIBODI

VAKSIN• Imunisasi aktif• Pertahanan didapat dari dalam

sendiri• Untuk pencegahan (sebelum

terpapar)• Onset: 2 minggu• Efeknya lama (tahun)

ANTIBODI• Imunisasi pasif• Pertahanan didapat dari luar• Untuk pengobatan (sesudah

terpapar)• Cepat (jam)• Efeknya sebentar (minggu)

Page 8: Praktis Imunisasi

8

VAKSINASIMemberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati,

komponen) atau toksoid

Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk

merangsang kekebalan tubuh penerima

Hati-hati terhadap KIPI

Page 9: Praktis Imunisasi

9

JENIS VAKSINVAKSIN

BAKTERIVAKSIN VIRUS

VAKSIN HIDUP

BCG CampakOPV

ParotitisRubelaVaricela

Yellow fever

VAKSIN INAKTIF

DifteriTetanusPertusisKolera

MeningoPneumo

Hepatitis BHepatitis A

IPVInfluenzaRabies

Page 10: Praktis Imunisasi

10

ATURAN PEMBERIAN VAKSIN

Penjelasan : tujuan, kemungkinan efek samping

Cari kontraindikasi : meminimalkan efek samping

Lihat jadwal, catch up vaccination.

Tehnik yang benar: dosis, tempat suntikan, tindakan aseptik, rantai dingin

Pencatatan dan pelaporan : termasuk KIPI

Page 11: Praktis Imunisasi

11

KONTRAINDIKASI VAKSIN

Permanent

• Reaksi berat setelah vaksinasi sebelumnya DPT : ensefalopati, syok, menangis terus menerus 3 jam, suhu > 40,5 C dalam 48 jam, kejang dalam 3 hari, GBS dalam 6 minggu

Temporary

• Vaksin hidup: kehamilan, penderita imunodefisiensi, setelah transfusi/ terapi imunoglobulin

• Menderita penyakit berat/ sedang

Page 12: Praktis Imunisasi

12

PROSEDUR VAKSINASIPenyimpanan dan transportasi vaksinPersiapan alat dan bahan : untuk vaksinasi dan mengatasi gawat - daruratPersiapan pemberian :

anamnesis, umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya, riwayat KIPI, indikasi kontra dan perhatian khusus

informed consent : manfaat, risiko KIPI

pemeriksaan fisikCara pemberian

dosis, interval

lokasi, sudut, kedalamanPemantauan KIPI Sisa vaksin, pemusnahan alat suntikPencatatan (dan pelaporan)

Page 13: Praktis Imunisasi

13

VAKSIN BCGMycobacterium bovis hidup yang

dilemahkan

Diberikan < 3 bulan, optimal umur 2 bulan, ulangan tidak dianjurkan

Tidak diberikan pada imunocompromise

umur >3 bulan uji tuberkulin terlebih dahulu

Page 14: Praktis Imunisasi

14

Indikasi

• Utk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa

Kemasan

• ampul,beku kering• 1 amp vaksin + 4 ml pelarut

Cara pemberian

& dosis

• Dosis pemberian: 0,05 ml, sebanyak 1 kali• Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertio

musculus deltoideus), dgn menggunakan alat suntik steril ADS 0,05 ml

KI

• penyakit kulit yg berat/menahun (eksim, furunkulosis)• Sedang menderita TB

Page 15: Praktis Imunisasi

15

VAKSIN HEPATITIS Bvaksin virus recombinan yg telah diinaktivasikan &

bersifat non-infecious,berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha)

menggunakan teknologi DNA rekombinan

Page 16: Praktis Imunisasi

16

• Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yg disebabkan oleh virus hepatitis B

Indikasi

• vaksin yang berbentuk cairan• 2 kemasan: Prefill Infection Device

(PID) dan vialKemasan

• Dosis: 0,5 ml atau 1(buah) HB PID• Disuntikkan intra muskuler pada anterolateral paha• Diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dosis berikutnya

minimal interval 4 minggu• Depkes: diberikan saat lahir, 2 bln, 3 bln & 4 bln bersama DPT utk

mempermudah pemberian dan meningkatkan cakupan vaksin

Cara pemberian

& dosis

Page 17: Praktis Imunisasi

17

VAKSIN POLIO

OPV• Oral Polio Vaccine• Vaksin hidup yg dlemahkan• Diberikan per oral

IPV

• Inactivated Polio Vaccine• Vaksin inaktif, boleh pada orang

sehat, sakit maupun imunocompromise

• Diberikan secara suntikan

Vaksin Polio Trivalent yg terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain Sabin) yg sudah dilemahkan,dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dgn sukrosa

Page 18: Praktis Imunisasi

18

• Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis

Indikasi

• vaksin yg berbentuk cairan dalam vial

• Setiap vial vaksin polio disertai 1 buah penates (dropper) terbuat dari bahan plastik

Kemasan

•OPV 2 tetes (0,1 ml) peroral, •Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dropper) yg baru

•IPV 0,5 ml intramuscular•Diberikan saat lahir, umur 2,4, 6 bln, ulangan umur 18-24 bln, dan 5-6 thn

•Depkes: pemberian umur 0, 1, 2, 3, 4 bln•pemberian,dgn interval setiap dosis minimal 4 minggu

Cara pemberian &

dosis

Page 19: Praktis Imunisasi

19

VAKSIN DPT

Vaksin jerap DPT (Difteri Pertusis Tetanus) terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yg dimurnikan serta bakteri pertusis yg telah diinaktivasi

Page 20: Praktis Imunisasi

20

Indikasi

• Untuk pemberian kekebalan secara simultan thdp difteri, pertusis dan tetanus

Kemasan

• vaksin yg berbentuk cairan dalam vial

Cara pemberian & dosis

• Sebelum digunakan kocok terlebih dahulu agar suspensi homogen• Dosis 0,5 ml• Disuntikkan intramuskuler di anterolateral paha• IDAI: diberikan umur 2, 4, 6 bulan, 18-24 bln dan 5-6 thn• Depkes: diberikan umur 2, 3, 4 bln

Page 21: Praktis Imunisasi

21

VAKSIN CAMPAK

• vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis ( 0,5 ml ) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin

Page 22: Praktis Imunisasi

22

• Utk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campakIndikasi

• vaksin yg berbentuk beku kering dalam vial

• Dilarutkan dengan 1 ampul (5 ml) pelarut)

Kemasan

• Sebelum digunakan vaksin dilarutkan dg pelarut steril 5 ml• Dosis 0,5 ml• Disuntikkan subcutan• Diberikan umur 9 bulan, ulangan umur 24 bulan dan 6 thn

Cara pemberian

& dosis

Page 23: Praktis Imunisasi

23

VAKSIN HAEMOPHILUS INFLUENZA TIPE B (Hib)

mencegah infeksi Hib yang sering menyebabkan meningitis, pneumonia, artritis dan epiglotis

Dosis 0,5 ml secara intramuskular

diberikan pada umur 2,4, 6 bulan, diulang 18 bulan

Dapat diberikan bersama DPT

Page 24: Praktis Imunisasi

24

VAKSIN INFLUENZA

dianjurkan diberikan teratur pada kelompok

risti(asma, kistik fibrosis, penyakit jantung, dlm

pengobatan imunosupresan, HIV,

sickle cell anemia, penyakit ginjal

Dosis 0,25 ml secara subcutan atau intra

muskular

Diberikan umur minimal 6 bln, diulang setiap 1

tahun

Page 25: Praktis Imunisasi

25

VAKSIN MEASLES, MUMPS, RUBELLA (MMR)

mencegah penyakit campak, gondongan & rubella

Dosis 0,5 ml secara intramuskular atau subkutan

Diberikan usia 15 bulan, ulangan usia 5-6 tahun

Page 26: Praktis Imunisasi

26

VAKSIN TIFOID

Mencegah demam tifoid

Suntikan dosis 0,5 ml secara IM atau SC, pd umur > 2 thn, ulangan setiap 3 thn

Page 27: Praktis Imunisasi

27

VAKSIN HEPATITIS A

• Berasal dari virus yg dimatikan

• Dosis 720 U secara IM di deltoid

• Diberikan 2x, usia ≥ 2 thn, ulangan 6-12 thn setelah dosis pertama

Page 28: Praktis Imunisasi

28

Page 29: Praktis Imunisasi

29

MODIFIKASI JADWAL IMUNISASI DG DPT-HB KOMBO

Umur Imunisasi

0 bulan HB 1, Polio 0

1 bulan BCG, Polio 1

2 bulan DPT-HB2, Polio 2

3 bulan DPT-HB3, Polio 3

4 bulan DPT-HB4, Polio 4

9 bulan Campak

Page 30: Praktis Imunisasi

30

PERSIAPAN PEMBERIAN VAKSIN• Cuci tangan dengan antiseptik

• Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,

• Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna indikator vvm,

• Kocok : penggumpalan, perubahan warna

• Alat suntik : sekali pakai

• Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis

• Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak

• Pasang dropper polio dengan benar

Page 31: Praktis Imunisasi

31

TEKNIK & POSISI PENYUNTIKAN• bayi digendong pengasuh,

• anak dipeluk menghadap pengasuh (chest to chest)

• otot yang akan disuntik : lemas (relaks)

• tungkai : sedikit rotasi ke dalam

• lengan : sedikit fleksi pada sendi siku

• anak dipersilahkan memilih lokasi suntikan

• metode z tract : sebelum jarum disuntikkan geser kulit dan subkutis ke samping, setelah disuntik kemudian lepaskan

• jarum disuntikan dengan cepat

Page 32: Praktis Imunisasi

32

POSISI ANAK KETIKA DIVAKSINASI

Tungkai anakdijepit paha ibu

Lengan yg satudijepit ketiak ibu

Tangan yg laindipegang ibu, Kemudian anak dipeluk

Page 33: Praktis Imunisasi

33

Tangan dipegang

Tangan kiriDijepit ketiak ibu

suntik

Page 34: Praktis Imunisasi

34

POSISI ANAK YANG KURANG AMAN

Kaki bebasBisa berontak

suntik

Tangan bebasBisa meraih jarum suntik

Page 35: Praktis Imunisasi

35

TEKNIK PENYUNTIKAN DAN PENETESAN

SubcutanPada: campak, measles, mumps, rubella, varicella

Intramuscular pada hepatitis A and B,

DPT

IntradermalBCG

Oralpada polio

Page 36: Praktis Imunisasi

36

Pencatatan• Nama dagang, produsen, • No. lot / seri vaksin, • Tgl penyuntikan• Bagian tubuh yang disuntik (deltoid kiri,

paha kanan mis)

Pemantauan setelah vaksinasi• Perhatikan keadaan umum• Tunggu 30 menit di ruang tunggu

Page 37: Praktis Imunisasi

37

SISA VAKSIN

BCG

• setelah dilarutkan segera diberikan dalam 3 jam • simpan suhu 2–8°C

Polio

• Setelah dibuka segera diberikan dalam 7 hari• simpan suhu 2–8°C

DPT

• Bila ada penggumpalan atau partikel yang tidak hilang setelah dikocok jangan dipakai

Campak

• Setelah dilarutkan segera diberikan dalam 8 jam• simpan suhu 2–8°C

Page 38: Praktis Imunisasi

38

Terima kasih