Pratikum Struktur Perkembangan Tumbuhan _ Pembuatan Preparat
-
Upload
agustinus-tb-putra-nanggala-ii -
Category
Documents
-
view
1.687 -
download
18
Transcript of Pratikum Struktur Perkembangan Tumbuhan _ Pembuatan Preparat
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASIPENGENALAN ALAT, MIKROTOM, OPTI LAB,
DAN PEMBUATAN PREPARAT
KELOMPOK : 3 (Tiga)
NAMA : Agustinus Toding Bua
Pra S-2 : SAINTEK
ASISTEN : Dr. E.Suharyanto,M.S.,M.Sc
LABORATORIUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN FAKULTAS BIOLOGI
1
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA
2012
A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat yang ada di dalam laboratorium
struktur perkembangan tumbuhan.
2. Untuk mengetahui cara membuat preparat tumbuhan.
3. Untuk mengetahui cara kerja mikrotom dalam pembuatan preparat dan
penggunaan opti lab untuk keperluan pengamatan.
B. DASAR TEORI
1. Mikroteknik tumbuhan
Mikroteknik secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
metode pembuatan preparat mikroskopis, baik preparat hewan maupun
tumbuhan, menganalisis preparat mikroskopis dan melakukan mikrometri, serta
membahas manfaat preparat bagi perkembangan keilmuan dan dukungan
terhadap kehidupan manusia. Sedangkan mikroteknik tumbuhan merupakan
teknik dalam pembuatan preparat mikroskopis tumbuhan. Beberapa metode yang
dikenal dalam pembuatan preparat tumbuhan, yaitu metode parafin, metode
squash, metode asetolisis, metode maserasi dan metode whole mount. (Luqman,
2012).
Menurut Djukri (2007), pada mikroteknik ada beberapa macam jenis
preparat yang sering digunakan, meliputi:
1. Preparat sementara, preparat ini tidak tahan lama, mediumnya air atau
bahan kimia yang mudah menguap.
2. Preparat semipermanen, medianya adalah gliserin (tahan 1 pekan).
3. Preparat awetan, jika telah diproses secara histologi kemudian diawetkan
dengan Canada Balsam.
2
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
Selain itu juga terdapat macam-macam preparat berdasarkan metode
pembuatan, diantaranya:
1. Whole mount yaitu membuat sediaan utuh.
Contoh: sel tumbuhan/hewan
2. Smear (ulas) yaitu dengan mengulaskan/menggoreskan di atas obyek glass
sehingga mendapatkan selaput tipis.
Contoh: pollen, darah, ulas vagina (untuk mengetahui hewan bunting atau
tidak), tumbuhan sekulen.
3. Squash yaitu ditekan dengan gelas penutup.
Contoh: mistosis ujung akar bawang merah.
2. Section yaitu dengan fiksasi (tergantung bahan) tumbuhan lebih lama butuh
waktu efektif ± 3 hari.
Marserasi yaitu memisahkan serat-serat dari pohon kayu yang keras.
Metode Whole Mount merupakan metode dimana objek yang akan dibuat
sebagai preparat berada dalam keadaan utuh, yaitu tanpa sectioning. Sehingga
dengan kondisi tersebut dapat diamati struktur utuh dari suatu organisme dan
tentu saja objek akan terlihat dengan jelas ketika diamati menggunakan
mikroskop. Struktur yang dapat diamati menggunakan metode Whole Mount ini
adalah struktur reproduksi maipun struktur vegetatif pada suatu organisme
(Biochem, 2008).
Metode parafin merupakan salah satu metode pembuatan preparat/sediaan
spesimen. Metode parafin digunakan karena memiliki beberapa keuntungan
yaitu proses embedding lebih cepat dan lebih simpel, material embedding dapat
disimpan dalam waktu yang lamapada kondisi kering, serta dapat membuat
irisan yang tipis. Embedding menggunakan parafin sangat baik digunakan untuk
studi embriologi, anatomi dan sitologi. Medium embedding merupakan media
3
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
yang memudahkan untuk merubah dari bentuk cair ke bentuk padat. (Galuh P,
dkk. 2010).
Pengawetan (fiksasi) adalah stabilisasi unsur penting pada jaringan sehingga
unsur tersebut tidak terlarut, berpindah, atau terdistorsi selama prosedur
selanjutnya. Fiksasi yang benar adalah dasar dari semua preparat yang baik. Efek
fiksasi terhadap jaringan yang diproses adalah menghambat proses pembusukan
dan autolysis, pengawetan jaringan, pengerasan jaringan, pemadatan koloid,
diferensiasi optik, dan berpengaruh terhadap pewarnaan. Sejumlah faktor akan
mempengaruhi proses pengawetan yaitu dapar, penetrasi, volume pengawet,
konsentrasi, interval waktu, suhu, dan jenis larutan pengawet. (Anonim, 2010).
Mikrotom adalah alat untuk memotong irisan tipis untuk pemeriksaan
Mikroskopis. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk
mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology.
(Mohammad,1993).
2. Alat-alat yang digunakan pada mikroteknik tumbuhan
Menurut anonim (2011) mikrotom adalah mesin untuk mengiris specimen
menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Berapa
mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan
sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology. Secara umum suatu
mikrotom memiliki bagian-bagian terpenting sebagai berikut:
1. Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat dibagian kanan atas
badan mikrotom.
2. Pisau mikrotom, merupakan komponen yang bias menentukan kualitas
sayatan.
3. Pegangan blok jaringan, menipakan komponen yang menghubungkan
mikrotom dengan blok jaringan yang hendak disayat.
4. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau
4
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
Menurut Mohammad (1993) jenis – jenis Mikrotom Secara garis besar
mikrotom dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Mikrotom Schantz , yaitu mikrotom dimana pada saat menyayat, blok
jaringan yang hendak disayat tetap diam di tempatnya sementara pisau
melewati blok parafin tersebut. Mikrotom ini tidak dapat menghasilkan pita
sayatan, tetapi sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain.
2. Mikrotom Spencer adalah mikrotom dimana pada saat menyayat dapat
menghasilkan pita sayatan yang panjang sehingga sangat cocok untuk
pembuatan preperat sayatan serial.
Metode irisan adalah suatu metode pembuatan sediaan dengan jalan
membuat suatu irisan dengan tebal tertentu, sehingga dapat diamati dibawah
mikroskop.
Menurut Suntoro (1983), ada dua macam metode irisan, yaitu:
a. Metode irisan dengan tangan
Beberapa ratus tahun yang lalu, sebelum orang mengenal mikrotom
peneliti-peneliti membuat sediaan irisan hanya dengan cara irisan dengan
tangan. Pada beberapa m,acam jaringan, terutama dalam lapangan botani,
pembuatan sediaan dengan cara ini masih dapat dipakai, misalnya untuk
melihat susunan daun yang segar. Gerakan memotong pada metode irisan
dengan tangan ini, seperti gerakan pada pemotongan dengan metode
beku.
b. Metode irisan dengan mikrotom
Dalam metode ini, sediaan didapat dari jaringan-jaringan yang
pengirisannya mempergunakan suatu alat yang disebut mikrotom.
Keuntungan dari adanya alat ini adalah, bahwa tebal irisan dapat diatur
menurut tujuan dan kehendak peneliti.
5
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
Optilab Camera Microscope adalah Camera untuk foto microscopy dengan
Mikroskop (Microphotograph) . Didesain untuk memberikan kemudahan
pengamatan dan dokumentasi menggunakan mikroskop. (Anonim, 2008). Alat
ini dapat disambung langsung pada mikroskop, sehingga memberikan
kemudahan pada praktikan untuk melakukan pengamatan.
C. METODE
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini meliputi; mikrotom geser,
mikrotom putar, mikroskop, optilab, PC, silet, gelas preparat, gelas penutup,
jarum preparat, kuas, pipet tetes, hot plate, oven, cawan petri dan pisau kater.
2. Bahan
Begonia sp, akuades, parafin, alkohol 70%, reagen untuk dehidrasi
dealkolisasi, xilol, zat warna safranin, dan balsem kanada.
3. Cara Kerja
a. Membuat preparat basah
Setelah semua alat dan bahan disiapkan batang Begonia sp disayat
dengan pisau setipis mungkin sebanyak beberapa irisan. Hasil irisan
direndam dalam akuades agar kondisi sel dapat tetap terjaga. Setelah itu
hasil irisan diletakkan di atas gelas benda lalu ditutup dengan gelas
penutup. Preparat basah yang telah siap kemudian diamati di bawah
mikroskop, kemudian diamati.
b. Cara menggunakan mikrotom geser dan putar
Mikrotom geser
Setelah pelindung mikrotom dibuka, pisau dikeluarkan dan dipasang
pada penjepit dengan kemiringan yang diinginkan. Pisau mikrotom
dibersihkan menggunakan alkohol 70%. Sampel dipasang pada
6
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
pemegang sampel, kemudian permukaan yang akan diiris dihadapkan ke
atas. Pengatur ketebalan digeser sesuai dengan ketebalan irisan yang
dibutuhan. Tempat pisau mikrotom didorong kearah belakang kemudian
ditarik ke depan hingga sampel teriris. Hasil irisan diambil dengan kuas,
kemudian dibasahi dengan alkohol 70% atau akuades. Setelah selesai
pisau dilepas dari mikrotom lalu dibersihkan.
Mikrotom putar
Buka penutup mikrotom kemudian panel pengunci pada bagian roda
digeser hingga roda dapat digerakkan dengan bebas. Pisau dikeluarkan
dan dipasang pada penjepit dengan kemiringan yang diinginkan. Pisau
mikrotom kemudian dibersihkan menggunakan xilol. Sampel yang telah
diselubungi parafin dilekatkan pada pemegang sampel menggunakan
parafin cair. Pemegang sampel dipasang pada mikrotom dengan
kemiringan permukaan sampel sama dengan kemiringan letak pisau
mikrotom. Pengatur ketebalan digeser sesuai dengan ketebalan irisan
yang dibutuhan. Tempat pisau mikrotom digeser hingga mata pisau
sejajar dengan permukaan sampel yang akan diiris. Roda penggerak
pemegang sampel diputar searah jarum jam untuk melakukan
pengirisan.
c. Cara menggunakan optilab
Pertama-tama preparat yang akan diamati diletakkan di mikroskop.
Kemudian optilab yang telah dipasang pada mikroskop dihubungkan
dengan komputer/laptop. Soft ware optilab dibuka. Dan gambar yang
muncul disimpan di komputer/laptop.
7
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
A. Pengenalan alat, Ketepatan, dan Ketelitian Pengukuran
No Nama Alat Laboratorium Keterangan, Fungsi, Spesifikasi dan Merk
PREPARAT SEGAR
1.
Fungsi : digunakan untuk mengambil cairan
dalam skala tetesan kecil.
Spesifikasi: Berupa pipa kecil terbuat dari
kaca,ujung bawahnya meruncing
dan ujung atasnya ditutupi karet.
Merk/Type : Pyrex
2.
Fungsi : Berfungsi menghomogenkan larutan secara manual, dapat digunakan dalam keadaan panas.
Spesifikasi: Terbuat dari bahan kacaMerk/Type : -
3.
Fungsi : dengan ujng yang besar (kuat) untuk
membawa gelas benda dan dengan
ujung yang sempitn (runcing) untuk
membawa gelas penutup.
Spesifikasi: -
Merk/Type : -
8
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
Pipet tetes
Batang pengaduk
Sumber: hr.wikipedia.org
Pinset
4. Fungsi : Jarum ini ujungnya lurus atau Spesifikasi: -Merk/Type : -
5.
Fungsi : Digunakan sebagai tempat media yg
diinginkan.
Spesifikasi: -
Merk/Type : -
6.
Fungsi : Digunakan untuk preparat-preparat
yang harus segera jadi, pengirisan
dapat dilakukan dengan memakai
pisau cukr atau silet, tetapi irisan ini
tidak dapat sebaik kalau dipakai
mikrotom untuk mengiris.
Spesifikasi: -
Merk/Type : Gillette
7.
Fungsi : Biasanya terbuat dari bulu onta, dipakai untuk memindahkan irisan-irisan yang halus, air dsb. Untuk memindahkan bahan-bahan kimia tidak boleh memakai alat ini.
Spesifikasi: -Merk/Type : -
9
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
Kuas
Jarum Preparat
Mangkuk
Silet
8. Fungsi : Dipakai sebagai tempat meletakkan
preparat, yang berupa tumbuhan kecil, Spesifikasi: 25x75mm (1x3 inch).
Merk/Type : SLIDES
9.
Fungsi : Digunakan untuk menutup gelas
preparat. Terdapat dalam beberapa
ukuran.
Spesifikasi: -
Merk/Type : -
10.
Fungsi : Digunakan untuk membuat sayata
parafinatau membuat preparat awetan.
Digunakan dengan cara diputar searah
jarum jam.
Spesifikasi: -
Merk/Type : -
11.
Fungsi : Digunakan untuk membuat irisan preparat basah dengan bahan yang keras, tebal atau berkayu.
Spesifikasi: -Merk/Type : -
10
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
Gelas Preparat
Gelas Penutup
Mikrotom putar
Mikrotom geser
12. Fungsi :Dengan optilab ini benda yang sedang diamati menggunaka mikroskop dapat Spesifikasi: -
Merk/Type : -
13.
Fungsi : Mikroskop dipakai untuk mengamati preparat yang telah jadi untuk kemudian digambar, diukur, dan dipotret.
Spesifikasi: -Merk/Type : -
B. Hasil pengamatan prakrikum
Gambar. Jaringan pada tangkai daun Begonia sp
11
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
Optilep
Mikroskop
Gambar . Penampang batang pinus Pinus mercusii
2. Pembahasan
Tujuan dari pembuatan preparat irisan ialah untuk menyediakan preparat
mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur bagian yang diiris secara lengkap
seperti keadaan yang sebenarnya. Penggunaan metode non embedding diketahui dapat
12
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
dilakukan dalam pembuatan preparat irisan melintang, dimana jaringan terlihat pada
mikroskop tidak mengalami perubahan struktur atau susunan. Hasil dari penampang
melintang batang Begonia yang dipotong melintang tampak adanya seperti susunan batu
bata, berwarna hijau. Untuk mengamatinya praktikan harus mengiris daun secara
melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas melalui
mikroskop binokuler.
Pada pengamatan preparat awetan terlihat adanya epidermis, berkas pengngkut
dan korteks, lapisan epidermis terletak pada lapisan paling luar dan mempunyai dinding
yang lebih tebal dibandingkan pada tumbuhan monokotil pada lapisan epidermisnya
terdapat stomata dan buku-buku, di bawah lapisan epidermis terdapat lapisan korteks,
korteks pada batang disebut juga dengan kulit pertama, pada bagian luar korteks
tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
Selanjutnya ialah jaringan endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas
selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Setelah jaringan
endodermis yang pada batang dikotil ialah lapisan terdalam dari batang.
Mikroskop digital (dengan opti lab) adalah untuk tujuan pendidikan, Banyak
mahasiswa dapat melihat spesimen sekaligus ketika kamera dihubungkan ke komputer.
Hal ini menghemat waktu dan memastikan bahwa semua siswa akan melihat spesimen
yang sama. Orang bisa menyimpan gambar dilihat melalui mikroskop digital untuk
komputer, yang memungkinkan mereka untuk mengakses gambar nanti. Ini sangat
cocok untuk sekolah pengaturan seperti memungkinkan siswa menyebutkan gambar jika
mereka butuhkan untuk kemudian menjelaskan atau menulis tentang rinciannya. Peneliti
ilmiah mendapatkan keuntungan yang besar dari mikroskop digital. Mereka mampu
menyimpan dan mencetak gambar dari mikroskop, memungkinkan untuk pemeriksaan
dekat. Apabila gambar terlihat melalui mikroskop digital dilihat di layar komputer,
memungkinkan beberapa peneliti untuk memeriksa gambar sekaligus.
Mikrotom merupakan perangkat penting dalam persiapan mikroskop,
memungkinkan untuk persiapan sampel untuk pengamatan di bawah cahaya yang
ditransmisikan atau radiasi elektron. Mikrotom adalah alat untuk memotong irisan tipis
13
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
untuk pengamatan mikroskopis. Mikrotom menggunakan pisau baja atau kaca
tergantung pada spesimen yang diiris dan ketebalan yang diinginkan dari bagian yang
dipotong. Pisau baja digunakan untuk mempersiapkan bagian dari jaringan hewan atau
tanaman untuk histologi mikroskop cahaya. Pisau kaca digunakan untuk mengiris
bagian untuk mikroskop cahaya dan untuk mengiris bagian sangat tipis untuk
mikroskopi elektron. Bagian mikrotom dapat dibuat cukup tipis untuk bagian rambut
manusia di lebarnya, dengan ketebalan bagian antara 0,05 dan 100 mikron. Mikrotom
putar, baik untuk sayatan parafin dan teknik kriostat. Mikrotom geser, baik untuk
sayatan nitroselulase atau palstik.
Mikrotom memiliki bagian-bagian terpenting yaitu :
1. Skala pengatur ketebalan sayatan
2. Pegangan blok jaringan
3. Pisau mikrotom
4. Pengatur jarak dengan mata pisau
E. PENUTUP
Kesimpulan
a. Laboratorium Struktur dan perkembangan tumbuhan biasanya digunakan
untuk mengamati anatomi, fisiologi dan ilmu-ilmu lain tentang tumbuhan.
Banyak hal yang dapat kita ketahui tentang perkembangan tumbuhan apabila
14
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
kita ingin meneliti karakteristik dan perkembangan tumbuhan tersebut.
Peralatan yang ada dalam laboratorium ini antara lain; mikroskop, opti lab,
mikrotom geser, mikrotom putar, sentrifuge dan peralatan gelas.
b. Pada praktikum ini, mahasiswa melakukan praktek dua jenis preparat yang
sering dibuat dalam praktikum struktur dan perkembangan tumbuhan, yaitu
preparat segar dan preparat awetan. Preparat segar untuk mengamati objek
yang dibutuhkan aktivitas sel-sel yang ada di dalamnya. Sedangkan preparat
awetan untuk mengamati penampang dari objek yang diamati.
c. Mikrotom adalah alat untuk memotong irisan tipis untuk pengamatan
mikroskopis. Dalam laboratorium struktur dan perkembangan tumbuhan
terdapat dua jenis mikrotom, yaitu mikrotom putar dan mikrotom geser. Opti
Lab merupakan perangkat untuk melihat gambar objek yang diamati di bawah
mikroskop. Terintegrasi dengan mikroskop, komputer dan LCD proyektor.
DAFTAR PUSTAKA
Djukri, 2007. Pembekalan Berwirausaha Dalam Pembuatan Preparat Awetan
http://kuliahbiologi.wordpress.com/category/mikroteknik. Diakses tanggal 28
Oktober 2012.
15
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman
luqman. 2012. Laporan preparat organ tumbuhan embedding.
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-preparat-organ-
tumbuhan.html Diakses tanggal 28 Oktobert 2012
Galuh, P., dkk. 2010. Alternatif peralatan murah dalam proses Embedding Spesimen tumbuhan
pada parafin dengan menggunakan vacum. Makalah. Laboratorium Biologi Molekuler Dan
Seluler Jurusan Biologifakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alamuniversitas
Brawijaya
Widjajanto dan Susetyoadi Setjo, 2001, Mikroteknik Tumbuhan, Universitas Negeri
Malang, Malang.
luqman. 2012. Laporan whole mount tumbuhan mikroteknik.
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-whole-mount-tumbuhan-
mikroteknik.html Diakses tanggal 28 Oktobert 2012.
Anonim. 2010. Penuntun Praktikum Histologi.
http://openwetware.org/images/3/38/08_praktikum_histoteknik. Diakses tanggal
28 Oktober 2012.
Andriyanto, Ayon. dkk. 2011. Sitohistoteknologi Potong Mikrotom. Makalah.
Surakarta. Akademi Analisis Kesehatan Nasional Surakarta.
Suntoro, S. Handari. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
16
BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
Berlaku Sejak
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi
LABORATORIUM SPT Halaman