Pratikum Struktur Perkembangan Tumbuhan _ Pembuatan Preparat

24
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI PENGENALAN ALAT, MIKROTOM, OPTI LAB, DAN PEMBUATAN PREPARAT KELOMPOK : 3 (Tiga) NAMA : Agustinus Toding Bua Pra S-2 : SAINTEK ASISTEN : Dr. E.Suharyanto,M.S.,M.Sc 1 BORANG No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13 Berlaku Sejak LAPORAN PRAKTIKUM Revisi LABORATORIUM SPT Halaman

Transcript of Pratikum Struktur Perkembangan Tumbuhan _ Pembuatan Preparat

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASIPENGENALAN ALAT, MIKROTOM, OPTI LAB,

DAN PEMBUATAN PREPARAT

KELOMPOK : 3 (Tiga)

NAMA : Agustinus Toding Bua

Pra S-2 : SAINTEK

ASISTEN : Dr. E.Suharyanto,M.S.,M.Sc

LABORATORIUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN FAKULTAS BIOLOGI

1

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA

2012

A. TUJUAN

1. Untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat yang ada di dalam laboratorium

struktur perkembangan tumbuhan.

2. Untuk mengetahui cara membuat preparat tumbuhan.

3. Untuk mengetahui cara kerja mikrotom dalam pembuatan preparat dan

penggunaan opti lab untuk keperluan pengamatan.

B. DASAR TEORI

1. Mikroteknik tumbuhan

Mikroteknik secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

metode pembuatan preparat mikroskopis, baik preparat hewan maupun

tumbuhan, menganalisis preparat mikroskopis dan melakukan mikrometri, serta

membahas manfaat preparat bagi perkembangan keilmuan dan dukungan

terhadap kehidupan manusia. Sedangkan mikroteknik tumbuhan merupakan

teknik dalam pembuatan preparat mikroskopis tumbuhan. Beberapa metode yang

dikenal dalam pembuatan preparat tumbuhan, yaitu metode parafin, metode

squash, metode asetolisis, metode maserasi dan metode whole mount. (Luqman,

2012).

Menurut Djukri (2007), pada mikroteknik ada beberapa macam jenis

preparat yang sering digunakan, meliputi:

1. Preparat sementara, preparat ini tidak tahan lama, mediumnya air atau

bahan kimia yang mudah menguap.

2. Preparat semipermanen, medianya adalah gliserin (tahan 1 pekan).

3. Preparat awetan, jika telah diproses secara histologi kemudian diawetkan

dengan Canada Balsam.

2

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

Selain itu juga terdapat macam-macam preparat berdasarkan metode

pembuatan, diantaranya:

1. Whole mount yaitu membuat sediaan utuh.

Contoh: sel tumbuhan/hewan

2. Smear (ulas) yaitu dengan mengulaskan/menggoreskan di atas obyek glass

sehingga mendapatkan selaput tipis.

Contoh: pollen, darah, ulas vagina (untuk mengetahui hewan bunting atau

tidak), tumbuhan sekulen.

3. Squash yaitu ditekan dengan gelas penutup.

Contoh: mistosis ujung akar bawang merah.

2. Section yaitu dengan fiksasi (tergantung bahan) tumbuhan lebih lama butuh

waktu efektif ± 3 hari.

Marserasi yaitu memisahkan serat-serat dari pohon kayu yang keras.

Metode Whole Mount merupakan metode dimana objek yang akan dibuat

sebagai preparat berada dalam keadaan utuh, yaitu tanpa sectioning. Sehingga

dengan kondisi tersebut dapat diamati struktur utuh dari suatu organisme dan

tentu saja objek akan terlihat dengan jelas ketika diamati menggunakan

mikroskop. Struktur yang dapat diamati menggunakan metode Whole Mount ini

adalah struktur reproduksi maipun struktur vegetatif pada suatu organisme

(Biochem, 2008).

Metode parafin merupakan salah satu metode pembuatan preparat/sediaan

spesimen. Metode parafin digunakan karena memiliki beberapa keuntungan

yaitu proses embedding lebih cepat dan lebih simpel, material embedding dapat

disimpan dalam waktu yang lamapada kondisi kering, serta dapat membuat

irisan yang tipis. Embedding menggunakan parafin sangat baik digunakan untuk

studi embriologi, anatomi dan sitologi. Medium embedding merupakan media

3

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

yang memudahkan untuk merubah dari bentuk cair ke bentuk padat. (Galuh P,

dkk. 2010).

Pengawetan (fiksasi) adalah stabilisasi unsur penting pada jaringan sehingga

unsur tersebut tidak terlarut, berpindah, atau terdistorsi selama prosedur

selanjutnya. Fiksasi yang benar adalah dasar dari semua preparat yang baik. Efek

fiksasi terhadap jaringan yang diproses adalah menghambat proses pembusukan

dan autolysis, pengawetan jaringan, pengerasan jaringan, pemadatan koloid,

diferensiasi optik, dan berpengaruh terhadap pewarnaan. Sejumlah faktor akan

mempengaruhi proses pengawetan yaitu dapar, penetrasi, volume pengawet,

konsentrasi, interval waktu, suhu, dan jenis larutan pengawet. (Anonim, 2010).

Mikrotom adalah alat untuk memotong irisan tipis untuk pemeriksaan

Mikroskopis. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk

mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology.

(Mohammad,1993).

2. Alat-alat yang digunakan pada mikroteknik tumbuhan

Menurut anonim (2011) mikrotom adalah mesin untuk mengiris specimen

menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Berapa

mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan

sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology. Secara umum suatu

mikrotom memiliki bagian-bagian terpenting sebagai berikut:

1. Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat dibagian kanan atas

badan mikrotom.

2. Pisau mikrotom, merupakan komponen yang bias menentukan kualitas

sayatan.

3. Pegangan blok jaringan, menipakan komponen yang menghubungkan

mikrotom dengan blok jaringan yang hendak disayat.

4. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau

4

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

Menurut Mohammad (1993) jenis – jenis Mikrotom Secara garis besar

mikrotom dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Mikrotom Schantz , yaitu mikrotom dimana pada saat menyayat, blok

jaringan yang hendak disayat tetap diam di tempatnya sementara pisau

melewati blok parafin tersebut. Mikrotom ini tidak dapat menghasilkan pita

sayatan, tetapi sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain.

2. Mikrotom Spencer adalah mikrotom dimana pada saat menyayat dapat

menghasilkan pita sayatan yang panjang sehingga sangat cocok untuk

pembuatan preperat sayatan serial.

Metode irisan adalah suatu metode pembuatan sediaan dengan jalan

membuat suatu irisan dengan tebal tertentu, sehingga dapat diamati dibawah

mikroskop.

Menurut Suntoro (1983), ada dua macam metode irisan, yaitu:

a. Metode irisan dengan tangan

Beberapa ratus tahun yang lalu, sebelum orang mengenal mikrotom

peneliti-peneliti membuat sediaan irisan hanya dengan cara irisan dengan

tangan. Pada beberapa m,acam jaringan, terutama dalam lapangan botani,

pembuatan sediaan dengan cara ini masih dapat dipakai, misalnya untuk

melihat susunan daun yang segar. Gerakan memotong pada metode irisan

dengan tangan ini, seperti gerakan pada pemotongan dengan metode

beku.

b. Metode irisan dengan mikrotom

Dalam metode ini, sediaan didapat dari jaringan-jaringan yang

pengirisannya mempergunakan suatu alat yang disebut mikrotom.

Keuntungan dari adanya alat ini adalah, bahwa tebal irisan dapat diatur

menurut tujuan dan kehendak peneliti.

5

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

Optilab Camera Microscope adalah Camera untuk foto microscopy dengan

Mikroskop (Microphotograph) . Didesain untuk memberikan kemudahan

pengamatan dan dokumentasi menggunakan mikroskop. (Anonim, 2008). Alat

ini dapat disambung langsung pada mikroskop, sehingga memberikan

kemudahan pada praktikan untuk melakukan pengamatan.

C. METODE

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini meliputi; mikrotom geser,

mikrotom putar, mikroskop, optilab, PC, silet, gelas preparat, gelas penutup,

jarum preparat, kuas, pipet tetes, hot plate, oven, cawan petri dan pisau kater.

2. Bahan

Begonia sp, akuades, parafin, alkohol 70%, reagen untuk dehidrasi

dealkolisasi, xilol, zat warna safranin, dan balsem kanada.

3. Cara Kerja

a. Membuat preparat basah

Setelah semua alat dan bahan disiapkan batang Begonia sp disayat

dengan pisau setipis mungkin sebanyak beberapa irisan. Hasil irisan

direndam dalam akuades agar kondisi sel dapat tetap terjaga. Setelah itu

hasil irisan diletakkan di atas gelas benda lalu ditutup dengan gelas

penutup. Preparat basah yang telah siap kemudian diamati di bawah

mikroskop, kemudian diamati.

b. Cara menggunakan mikrotom geser dan putar

Mikrotom geser

Setelah pelindung mikrotom dibuka, pisau dikeluarkan dan dipasang

pada penjepit dengan kemiringan yang diinginkan. Pisau mikrotom

dibersihkan menggunakan alkohol 70%. Sampel dipasang pada

6

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

pemegang sampel, kemudian permukaan yang akan diiris dihadapkan ke

atas. Pengatur ketebalan digeser sesuai dengan ketebalan irisan yang

dibutuhan. Tempat pisau mikrotom didorong kearah belakang kemudian

ditarik ke depan hingga sampel teriris. Hasil irisan diambil dengan kuas,

kemudian dibasahi dengan alkohol 70% atau akuades. Setelah selesai

pisau dilepas dari mikrotom lalu dibersihkan.

Mikrotom putar

Buka penutup mikrotom kemudian panel pengunci pada bagian roda

digeser hingga roda dapat digerakkan dengan bebas. Pisau dikeluarkan

dan dipasang pada penjepit dengan kemiringan yang diinginkan. Pisau

mikrotom kemudian dibersihkan menggunakan xilol. Sampel yang telah

diselubungi parafin dilekatkan pada pemegang sampel menggunakan

parafin cair. Pemegang sampel dipasang pada mikrotom dengan

kemiringan permukaan sampel sama dengan kemiringan letak pisau

mikrotom. Pengatur ketebalan digeser sesuai dengan ketebalan irisan

yang dibutuhan. Tempat pisau mikrotom digeser hingga mata pisau

sejajar dengan permukaan sampel yang akan diiris. Roda penggerak

pemegang sampel diputar searah jarum jam untuk melakukan

pengirisan.

c. Cara menggunakan optilab

Pertama-tama preparat yang akan diamati diletakkan di mikroskop.

Kemudian optilab yang telah dipasang pada mikroskop dihubungkan

dengan komputer/laptop. Soft ware optilab dibuka. Dan gambar yang

muncul disimpan di komputer/laptop.

7

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

A. Pengenalan alat, Ketepatan, dan Ketelitian Pengukuran

No Nama Alat Laboratorium Keterangan, Fungsi, Spesifikasi dan Merk

PREPARAT SEGAR

1.

Fungsi : digunakan untuk mengambil cairan

dalam skala tetesan kecil.

Spesifikasi: Berupa pipa kecil terbuat dari

kaca,ujung bawahnya meruncing

dan ujung atasnya ditutupi karet.

Merk/Type : Pyrex

2.

Fungsi : Berfungsi menghomogenkan larutan secara manual, dapat digunakan dalam keadaan panas.

Spesifikasi: Terbuat dari bahan kacaMerk/Type : -

3.

Fungsi : dengan ujng yang besar (kuat) untuk

membawa gelas benda dan dengan

ujung yang sempitn (runcing) untuk

membawa gelas penutup.

Spesifikasi: -

Merk/Type : -

8

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

Pipet tetes

Batang pengaduk

Sumber: hr.wikipedia.org

Pinset

4. Fungsi : Jarum ini ujungnya lurus atau Spesifikasi: -Merk/Type : -

5.

Fungsi : Digunakan sebagai tempat media yg

diinginkan.

Spesifikasi: -

Merk/Type : -

6.

Fungsi : Digunakan untuk preparat-preparat

yang harus segera jadi, pengirisan

dapat dilakukan dengan memakai

pisau cukr atau silet, tetapi irisan ini

tidak dapat sebaik kalau dipakai

mikrotom untuk mengiris.

Spesifikasi: -

Merk/Type : Gillette

7.

Fungsi : Biasanya terbuat dari bulu onta, dipakai untuk memindahkan irisan-irisan yang halus, air dsb. Untuk memindahkan bahan-bahan kimia tidak boleh memakai alat ini.

Spesifikasi: -Merk/Type : -

9

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

Kuas

Jarum Preparat

Mangkuk

Silet

8. Fungsi : Dipakai sebagai tempat meletakkan

preparat, yang berupa tumbuhan kecil, Spesifikasi: 25x75mm (1x3 inch).

Merk/Type : SLIDES

9.

Fungsi : Digunakan untuk menutup gelas

preparat. Terdapat dalam beberapa

ukuran.

Spesifikasi: -

Merk/Type : -

10.

Fungsi : Digunakan untuk membuat sayata

parafinatau membuat preparat awetan.

Digunakan dengan cara diputar searah

jarum jam.

Spesifikasi: -

Merk/Type : -

11.

Fungsi : Digunakan untuk membuat irisan preparat basah dengan bahan yang keras, tebal atau berkayu.

Spesifikasi: -Merk/Type : -

10

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

Gelas Preparat

Gelas Penutup

Mikrotom putar

Mikrotom geser

12. Fungsi :Dengan optilab ini benda yang sedang diamati menggunaka mikroskop dapat Spesifikasi: -

Merk/Type : -

13.

Fungsi : Mikroskop dipakai untuk mengamati preparat yang telah jadi untuk kemudian digambar, diukur, dan dipotret.

Spesifikasi: -Merk/Type : -

B. Hasil pengamatan prakrikum

Gambar. Jaringan pada tangkai daun Begonia sp

11

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

Optilep

Mikroskop

Gambar . Penampang batang pinus Pinus mercusii

2. Pembahasan

Tujuan dari pembuatan preparat irisan ialah untuk menyediakan preparat

mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur bagian yang diiris secara lengkap

seperti keadaan yang sebenarnya. Penggunaan metode non embedding diketahui dapat

12

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

dilakukan dalam pembuatan preparat irisan melintang, dimana jaringan terlihat pada

mikroskop tidak mengalami perubahan struktur atau susunan. Hasil dari penampang

melintang batang Begonia yang dipotong melintang tampak adanya seperti susunan batu

bata, berwarna hijau. Untuk mengamatinya praktikan harus mengiris daun secara

melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas melalui

mikroskop binokuler.

Pada pengamatan preparat awetan terlihat adanya epidermis, berkas pengngkut

dan korteks, lapisan epidermis terletak pada lapisan paling luar dan mempunyai dinding

yang lebih tebal dibandingkan pada tumbuhan monokotil pada lapisan epidermisnya

terdapat stomata dan buku-buku, di bawah lapisan epidermis terdapat lapisan korteks,

korteks pada batang disebut juga dengan kulit pertama, pada bagian luar korteks

tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

Selanjutnya ialah jaringan endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas

selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Setelah jaringan

endodermis yang pada batang dikotil ialah lapisan terdalam dari batang.

Mikroskop digital (dengan opti lab) adalah untuk tujuan pendidikan, Banyak

mahasiswa dapat melihat spesimen sekaligus ketika kamera dihubungkan ke komputer.

Hal ini menghemat waktu dan memastikan bahwa semua siswa akan melihat spesimen

yang sama. Orang bisa menyimpan gambar dilihat melalui mikroskop digital untuk

komputer, yang memungkinkan mereka untuk mengakses gambar nanti. Ini sangat

cocok untuk sekolah pengaturan seperti memungkinkan siswa menyebutkan gambar jika

mereka butuhkan untuk kemudian menjelaskan atau menulis tentang rinciannya. Peneliti

ilmiah mendapatkan keuntungan yang besar dari mikroskop digital. Mereka mampu

menyimpan dan mencetak gambar dari mikroskop, memungkinkan untuk pemeriksaan

dekat. Apabila gambar terlihat melalui mikroskop digital dilihat di layar komputer,

memungkinkan beberapa peneliti untuk memeriksa gambar sekaligus.

Mikrotom merupakan perangkat penting dalam persiapan mikroskop,

memungkinkan untuk persiapan sampel untuk pengamatan di bawah cahaya yang

ditransmisikan atau radiasi elektron. Mikrotom adalah alat untuk memotong irisan tipis

13

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

untuk pengamatan mikroskopis. Mikrotom menggunakan pisau baja atau kaca

tergantung pada spesimen yang diiris dan ketebalan yang diinginkan dari bagian yang

dipotong. Pisau baja digunakan untuk mempersiapkan bagian dari jaringan hewan atau

tanaman untuk histologi mikroskop cahaya. Pisau kaca digunakan untuk mengiris

bagian untuk mikroskop cahaya dan untuk mengiris bagian sangat tipis untuk

mikroskopi elektron. Bagian mikrotom dapat dibuat cukup tipis untuk bagian rambut

manusia di lebarnya, dengan ketebalan bagian antara 0,05 dan 100 mikron. Mikrotom

putar, baik untuk sayatan parafin dan teknik kriostat. Mikrotom geser, baik untuk

sayatan nitroselulase atau palstik.

Mikrotom memiliki bagian-bagian terpenting yaitu :

1. Skala pengatur ketebalan sayatan

2. Pegangan blok jaringan

3. Pisau mikrotom

4. Pengatur jarak dengan mata pisau

E. PENUTUP

Kesimpulan

a. Laboratorium Struktur dan perkembangan tumbuhan biasanya digunakan

untuk mengamati anatomi, fisiologi dan ilmu-ilmu lain tentang tumbuhan.

Banyak hal yang dapat kita ketahui tentang perkembangan tumbuhan apabila

14

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

kita ingin meneliti karakteristik dan perkembangan tumbuhan tersebut.

Peralatan yang ada dalam laboratorium ini antara lain; mikroskop, opti lab,

mikrotom geser, mikrotom putar, sentrifuge dan peralatan gelas.

b. Pada praktikum ini, mahasiswa melakukan praktek dua jenis preparat yang

sering dibuat dalam praktikum struktur dan perkembangan tumbuhan, yaitu

preparat segar dan preparat awetan. Preparat segar untuk mengamati objek

yang dibutuhkan aktivitas sel-sel yang ada di dalamnya. Sedangkan preparat

awetan untuk mengamati penampang dari objek yang diamati.

c. Mikrotom adalah alat untuk memotong irisan tipis untuk pengamatan

mikroskopis. Dalam laboratorium struktur dan perkembangan tumbuhan

terdapat dua jenis mikrotom, yaitu mikrotom putar dan mikrotom geser. Opti

Lab merupakan perangkat untuk melihat gambar objek yang diamati di bawah

mikroskop. Terintegrasi dengan mikroskop, komputer dan LCD proyektor.

DAFTAR PUSTAKA

Djukri, 2007. Pembekalan Berwirausaha Dalam Pembuatan Preparat Awetan

http://kuliahbiologi.wordpress.com/category/mikroteknik. Diakses tanggal 28

Oktober 2012.

15

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman

luqman. 2012. Laporan preparat organ tumbuhan embedding.

http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-preparat-organ-

tumbuhan.html Diakses tanggal 28 Oktobert 2012

Galuh, P., dkk. 2010. Alternatif peralatan murah dalam proses Embedding  Spesimen tumbuhan

pada parafin dengan menggunakan vacum. Makalah. Laboratorium Biologi Molekuler Dan

Seluler Jurusan Biologifakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alamuniversitas

Brawijaya

Widjajanto dan Susetyoadi Setjo, 2001, Mikroteknik Tumbuhan, Universitas Negeri

Malang, Malang.

luqman. 2012. Laporan whole mount tumbuhan mikroteknik.

http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-whole-mount-tumbuhan-

mikroteknik.html Diakses tanggal 28 Oktobert 2012.

Anonim. 2010. Penuntun Praktikum Histologi.

http://openwetware.org/images/3/38/08_praktikum_histoteknik. Diakses tanggal

28 Oktober 2012.

Andriyanto, Ayon. dkk. 2011. Sitohistoteknologi Potong Mikrotom. Makalah.

Surakarta. Akademi Analisis Kesehatan Nasional Surakarta.

Suntoro, S. Handari. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

16

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM SPT Halaman