Preeklampsia Berat

35
Pre-eklampsia Berat Surya Hadiwijaya 1410029025 Aviciena Bin Iskandar 1410029018 Pembimbing : dr. Yasmin. , Sp.OG

description

power point PEB

Transcript of Preeklampsia Berat

Page 1: Preeklampsia Berat

Pre-eklampsia BeratSurya Hadiwijaya

1410029025Aviciena Bin Iskandar

1410029018Pembimbing : dr. Yasmin. , Sp.OG

Page 2: Preeklampsia Berat

Identitas Pasien

Nama : Ny. SUmur : 34 tahunAgama : IslamPendidikan : S1Pekerjaan : GuruSuku : BugisAlamat : Jl. AM Tahir RT 21Masuk RS (MRS) : 16 November 2015

Page 3: Preeklampsia Berat

Anamnesa

Keluhan Utama: ◦Perut terasa kencang-kencang

Riwayat Penyakit Sekarang:◦Keluhan dialami sejak 9 jam SMRS. Keluhan juga

disertai dengan keluarnya lendir dan darah dari jalan lahir. Sedangkan air-air yang keluar dari jalan lahir tidak ditemukan. Pasien baru mengetahui tekanan darahnya yang tinggi ±3 minggu yang lalu saat kontrol kehamilan di bidan, diikuti kemudian dengan kaki yang bengkak sejak ±1 minggu yang lalu.

Page 4: Preeklampsia Berat

Riwayat Penyakit Dahulu:◦Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi,

diabetes mellitus maupun asma sebelum masa kehamilan

Riwayat Penyakit Keluarga◦Keluarga pasien tidak memiliki riwayat

hipertensi, diabetes mellitus maupun asma.

Page 5: Preeklampsia Berat

Riwayat Menstruasi :Menarche : 12 tahun.Siklus haid : 28 hari / teratur.Lama haid : 4-5 hari.Jumlah darah haid : 3-4 kali ganti

pembalut.Hari pertama haid terakhir : 02-02-2015Taksiran persalinan : 09-11-2015

Page 6: Preeklampsia Berat

Riwayat Pernikahan :◦Untuk pertama kali, pasien menikah pada usia

24 tahun dengan lama pernikahan selama 10 tahun.

Page 7: Preeklampsia Berat

NoTahun

PartusTempat Partus Umur kehamilan

Jenis

Persalinan

Penolong

Persalinan

Jenis

Kelamin

Anak/ BB

Keadaan Anak

Sekarang

1 2006 Praktek Bidan Aterm Spontan BidanLaki-laki /

3.300 gramHidup

2 2015 Hamil ini

Page 8: Preeklampsia Berat

Kontrasepsi:◦Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi

jenis apapun

Page 9: Preeklampsia Berat

Pemeriksaan Fisik

Antropometri : Berat badan (BB) : 59 kg, Tinggi badan (TB) : 149 cm.

Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTanda vital :

◦Tekanan darah : 160/110 mmHg◦Frekuensi nadi : 90 kali/menit◦Frekuensi nafas : 20 kali/menit◦Suhu : 36,2 ºC

Page 10: Preeklampsia Berat

Status Generalisata

Kepala : NormosefalikMata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik

(-/-)THT : Tidak ditemukan kelainanLeher : Pembesaran KGB (-), pembesaran

tiroid (-)Thorax

◦ Jantung : S1 S2 tunggal reguler◦ Paru : vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen : cembung, linea nigra (+), striae albicans (+), sikatrik (-)

Ekstremitas◦ Atas : akral hangat, edema (-/-)◦ Bawah : akral hangat, edema (+/+)

Page 11: Preeklampsia Berat

Pemeriksaan Obstetri

Inspeksi : Perut membesar dengan arah memanjang, linea nigra (+), stria albicans (+)

Palpasi TFU : 34 cmDJJ : 140x/menit, teraturHis : : 2 kali dalam 10 menit selama 20 detik

Pemeriksaan LeopoldI : bokongII: punggung kananIII: presentasi kepalaIV: Sudah masuk PAP

Vaginal toucher : vulva vagina normal, portio tebal lunak, Pembukaan 3 cm, ketuban (+), kepala di Hodge 1, bagian terbawah janin kepala, blood slym (+)

Page 12: Preeklampsia Berat

Laboratorium

Hb : 14.5 g/dlWBC : 9.200/mm3

HCT : 41,4%PLT : 217.000/mm3

BT : 3’CT : 9’GDS : 127 mg/dlUr : 28.0 mg/dlCr : 0.7 mg/dlHBsAg : Non reaktif112 : Non ReaktifProteinuria : + 3

Page 13: Preeklampsia Berat

Diagnosis

G2P1A0 gravid 39-40 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, letkep, inpartu kala I fase laten + preklampsia berat

Page 14: Preeklampsia Berat

Laporan persalinan

Bayi lahir spontan pervaginam pada pukul 23.15 WITA, jenis kelamin laki-laki, dengan Apgar Score (A/S) 8/9, berat badan lahir (BBL) 3200 gram, panjang badan (PB) 50 cm, anus (+), cacat (-)

Page 15: Preeklampsia Berat

Tanggal/Jam Follow Up Ante Partum

21.30 Menerima pasien dari IGD dan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik G2P1A0gravid 39-40 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, letkep, inpartu kala I fase laten + PEB

 

21.45 Lapor dr. SpOG, advice:

• Protap MgSO4

• Nifedipine 3x10mg

• Observasi inpartu dan vital sign

 22.00 TD : 170/110

Gerak janin (+)His 2 x dalam 10 menit selama 25-30 detikDJJ 137x/menit

22.30 TD : 170/100 Gerak janin (+)His 2 x dalam 10 menit selama 25-30 detikDJJ 145x/menit

22.50 Pasien merasakan ingin mengedan Gerak janin (+)His 3 x dalam 10 menit selama 30-40 detikDJJ 141x/menitPembukaan lengkap

23.15 Bayi lahir, jenis kelamin laki-laki, berat 3200 gram, panjang badan 50 cm, anus (+), cacat (-)

23.25 Plasenta lahir lengkap 

Page 16: Preeklampsia Berat

Persalinan Kala IV

Tanggal/Jam Follow Up

23.30 Tekanan Darah : 170/110 mmHgNadi : 102x/menitTFU : sepusatKontraksi uterus : baikKandung kemih : kosongPerdarahan : 30 cc

23.45 Tekanan Darah : 170/110 mmHgNadi : 105x/menitTFU : sepusatKontraksi uterus : baikKandung kemih : kosongPerdarahan : 30 cc

00.00 Tekanan Darah : 180/120 mmHgNadi : 105x/menitTFU : 1 jari dibawah pusatKontraksi uterus : baikKandung kemih : kosongPerdarahan : 30 cc

00.15 Tekanan Darah : 180/110 mmHgNadi : 100x/menitTFU : 1 jari dibawah pusatKontraksi uterus : baikKandung kemih : kosongPerdarahan : 20 cc

Page 17: Preeklampsia Berat

Persalinan Kala IV

00.45 Tekanan Darah : 180/120 mmHgNadi : 102x/menitTFU : 2 jari dibawah pusatKontraksi uterus : baikKandung kemih : kosongPerdarahan : 15 cc

01.15 Tekanan Darah : 180/110 mmHgNadi : 100x/menitTFU : 2 jari dibawah pusatKontraksi uterus : baikKandung kemih : kosongPerdarahan : 15 cc

Page 18: Preeklampsia Berat

Tanggal/Jam Follow Up Ruang Nifas

17/11/15 Post Partum pervaginam Hari ke-1Keluhan Subjektif : -Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Compos mentisTanda vital : Tekanan darah : 130/90 mmHg, Pernapasan : 20 kali/menit, Nadi : 96 kali/menit Suhu : 36,6 ºCStatus GeneralisataKepala : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), epistaksis (-)Gigi dan mulut : dalam batas normalTelinga : Peradangan (-), tumor (-)Faring : Hiperemis (-)Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran tiroid (-), peningkatan tekanan vena jugularis (-)Dada :Payudara : Peradangan (-), retraksi puting susu (-), air susu ibu (-)Paru : Gerakan napas simetris, retraksi interkostal (-), fremitus raba simetris, suara napas vesikuler, wheezing (-), ronki (-) Jantung : Pelebaran batas jantung (-), S1S2 tunggal regular, gallop (-), murmur (-)Abdomen : Cembung, TFU sepusatUrogenital : perdarahan (+) sedikitEkstremitas : dalam batas normal, edema (-)

Page 19: Preeklampsia Berat

Penatalaksanaan :◦IVFD RL + Drip Oxytocin 2 amp 20 tpm ◦Cefadroxyl 2x500 mg tab◦SF 2x300mg◦Paracetamol 3x500 mg tab◦Nifedipin 2x5mg◦Diet TKTP RG◦AFF DC◦Pulang

Page 20: Preeklampsia Berat

Tinjauan Pustaka

Preeklampsia berat adalah preeclampsia dengan tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria 5 gram/ 24 jam

pada umur kehamilan diatas 20 minggu, paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu

Page 21: Preeklampsia Berat

Di Indonesia frekuensi kejadian preeklampsia sekitar 3-10%

kejadian preeklampsia dan eklampsia di RSU Tarakan Kalimantan Timur sebesar 74 kasus (5,1%) dari 1431 persalinan selama periode 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2000, dengan preeklampsia sebesar 61 kasus (4,2%) dan eklamsia 13 kasus (0,9%).

Page 22: Preeklampsia Berat

Pada preeclampsia, implantasi trofoblastik abnormal sehingga perfusi plasenta berkurang. (Duley, 2003)

Pada preeclampsia terjadi abnormalitas dalam pelepasan kadar nitrit oksida sehingga menyebabkan peningkatan resistensi arteri uterine.

Adanya peningkatan resistensi ini mengakibatkan peningkatan respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin, tromboxan, radikal bebas, lipid yang teroksidasi, dan endothelial growth factor) yang dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet.

Page 23: Preeklampsia Berat

Diagnosis

Tekanan darah sistolik ≥ 160/110 mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun mespikun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan harus menjalani tirah baring.

Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau dalam pemeriksaan kualitatif 4+

Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam. Adanya kenaikan kadar kreatinin plasma, > 120 µmol/ L Adanya gangguan visus dan gangguan serebral : penurunan kesadaran, nyeri

kepala, skotoma, dan pandangan kabur Nyeri epihastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen ( akibat

teregangnya kapsula Glisson). Terdapat edema paru dan sianosis Hemolisis mikroangiopatik Trombositopenia berat : < 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan

cepat Gangguan fungsi hepar : peningkatan kadar alanin dan aspartate aminotransferase Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat Sindrom HELLP

Page 24: Preeklampsia Berat

Penatalaksanaan

Medikamentosa◦MRS, bed rest◦Cairan yang diberikan dapat berupa 5% Ringer

Dekstrose atau cairan NaCl atau atau Infus Dekstrose 5 % yang tiap 1 liternya diselingi dengan infuse Ringer Laktat

◦Kateter◦Dapat diberikan antasida untuk menetralisir asam

lambung◦Antikonvulsan. Pada kasus preeklampsia yang berat

dan eklampsia, magnesium sulfat ( MgSO4) yang diberikan secara parenteral

Page 25: Preeklampsia Berat

Pengobatan

Antihipertensi lini pertama ◦Nifedipin

Dosis 10 – 20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam

◦Obat lain yang diberikan di Indonesia dalam bentuk injeksi ialah klonidine (Catapres). Satu ampul mengandun 0.15 mg / cc.

Pemberian glukokortikoid untuk pematangan paru janin tidak merugikan ibu. Diberikan pada kehamilan 32 – 34 minggu, 3 x 24 jam.

Page 26: Preeklampsia Berat

Sikap terhadap kehamilan1. Aktif (aggressive management ) : berarti

kehamilan segera diakhiri / diterminasi bersamaan dengan pemberian pengobatan medikamentosa

2. Konservatif (ekspektatif) : berarti kehamilan tetap dipertahankan bersamaan dengan pemberian pengobatan medikamentosa.

Page 27: Preeklampsia Berat

Perawatan Aktif (agresif) : sambil member pengobatan, kehamilan diakhiri. ◦ Ibu

Umur kehamilan ≥ 37 minggu. Adanya tanda-tanda/gejala Impending Eclampsia Kegagalan terapi pada perawatan konservatif, yaitu : keadaan klinik dan

laboratorik memburuk Diduga terjadi solusio plasenta Timbul onset persalinan, ketuban pecah, atau perdarahan.

◦ Janin Adanya tanda-tanda fetal distress Adanya tanda-tanda intra uterine growth restriction (IUGR) NST nonreaktif dengan profil biofisik abnormal Terjadinya oligohidramnion

◦ Laboratorik Adanya tanda-tanda syndrome HELLP khususnya menurunnya trombosit dengan

cepat.

Page 28: Preeklampsia Berat

Indikasi perawatan konservatif ialah bila kehamilan preterm ≤ 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda impending eclampsia dengan keadaan janin baik. Diberi pengobatan yang sama dengan pengobatan medikamentosa pada pengelolaan secara aktif.

Page 29: Preeklampsia Berat

Penegakan Diagnosis

No Teori Fakta1 Anamnesis :

- Preeklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria yang terjadi pada umur kehamilan di atas 20 minggu

- Pada preeclampsia, pasien mengalami nyeri kepala, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah-muntah.

- Faktor risiko pada preeclampsia adalah riwayat preeclampsia, primigravida, kegemukan, kehamilan ganda, riwayat penyakit hipertensi kronik, dan diabetes mellitus.

 Pasien adalah wanita hamil dengan usia khamilan 39-40 minggu tanpa ditemukan adanya riwayat hipetensi sebelum masa kehamilannyaPasien mengetahui tekanan darahnya yang tinggi baru sejak ±3 minggu yang lalu, yaitu pada usia kehamilan 36-37 mingguPasien mengeluhkan kaki dan tangan bengkak sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien tidak mengeluhkan adanya mual/ muntah , nyeri epigastrium , pandangan kabur, dan riwayat kejang.    

Page 30: Preeklampsia Berat

Penegakan Diagnosis

2             

Pemeriksaan Fisik :- Pada preeclampsia dapat

ditemukan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg.

- Dapat juga ditemukan takikardia, takipneu, edema ekstremitas dan paru, perubahan kesadaran, hipertensi ensefalopati, dan hiperefleksia.

 - Pada pasien ini ditemukan

tekanan darah 160/110 mmHg- Didapatkan edema pada

ekstremitas bawah 

Page 31: Preeklampsia Berat

Penegakan Diagnosis

3 Pemeriksaan Penunjang

Pada preeclampsia berat, didapatkan proteinuria lebih dari 5 gr/24 jam atau 4 + dalam pemeriksaan kualitatifOliguria, kenaikan kadar kreatinin plasma, trombositopenia berat, peningkatan kadar alanin dan aspartat aminotransferase.

Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan proteinuria dan didapatkan hasil + 3. Pada pasien tidak ditemukan kenaikan kadar kreatinin plasma, trombositopenia, dan peningkatan kadar alanin dan aspartat aminotransferase.

Page 32: Preeklampsia Berat

Penatalaksanaan

Teori Pasien preeclampsia berat dirawat inap dan dinasihati agar bed rest total. Dilakukan pemasangan kateter untuk memonitor cairan output dan input. Diet yang cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, dan garam. Untuk pemberian anti kejang, yang diberikan pertama adalah MgSO4. Diberikan anti hipertensi apabila tekanan sistolik ≥ 180 mmHg dan/atau tekanan diastolic ≥ 110 mmHg. Jenis obat anti hipertensi yang diberikan di Indonesia nifedipin dengan dosis awal 10 – 20 mg, diulangi setelah 30 menit ; maksimum 120 mg dalam 24 jam. Sikap terhadap kehamilan pada preeclampsia yaitu dapat dilakukan perawatan aktif atau perawatan konservatif. Perawatan konservatif dilakukan bila kehamilan preterm ≤ 37 minggu tanpa disetai tanda impending eclampsia dengan keadaan janin baik. Bila setelah 24 jam tidak ada perbaikan, keadaan ini dianggap sebagai kegagalan pengobatan medikamentosa dan harus diterminasi.

Page 33: Preeklampsia Berat

Fakta Pasien dirawat inap (MRS) dan diberikan MgSO4 & diberikan obat anti hipertensi nifedipin 5 mg.Pada pasien dilakukan terapi konservatif karena umur kehamilan 30 – 31 minggu, dan tetap dipertahankan karena ada perubahan tekanan yang cukup signifikan setelah pemberian terapi medikamentosa, dan akhirnya pasien parus spontan <24 jam MRS.

Page 34: Preeklampsia Berat
Page 35: Preeklampsia Berat

Terima kasih