PRINSIP-PRINSIP ISLAM TENTANG GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

RIANA DEWIA51012013

5

A. Geografi dalam Sejarah

1. GEOGRAFI ZAMAN YUNANI KUNO

Sejarah pertumbuhan geografi telah dimulai pada masa Yunani Kuno sekitar abad Masehi. Erastotlrenes (276 – 196 SM) adalah pertama kali yang menyebut dirinya sebagai ahli geografi. Para ahli geografi memandang Erastotlrenes sebagai bapak geografi.

Lanjutan ....

Erastothenes juga dipandang sebagi tokoh pertama yang memperkenalkan istilah geografi, karena buku yang ditulisnya Geographika meliputi hal-hal sekitar pengetahuan geografi fisisk (perubahan hubungan darat, laut dan arus laut). Dilanjutkan oleh Posidonius yang dilakukan 100 tahun kemudian yang dikutip dalam Buku Ptolomaeus yang berjudul Geographi merupakan sumber utama pengetahuan geografi dan perpetaan Zaman Yunani.

2. GEOGRAFI ABAD PERTENGAHAN DI EROPADi Eropa, pertumbuhan geografi

mengalami kemunduran setelah Ptolomaeus meninggal. Sementara itu peran agama dalam berbagai segi kehidupan menjadi demikian dominan. Ajaran dan pandangan agama (gereja Katolik Romawi) telah menggati kedudukan ilmu dalam hal cara menerangkan tata keteraturan dunia.

Abad pertengahan Galileo Galilei (1564-1642) yang membenar dan pandangan Copernicus ( bahwa bumilah yang berputar dan beredar mengelilingi matahari) ditentang keras oleh gereja, ditangkap dan dituduh sebagai seorang murtad.

Lanjutan . . . . .

3. GEOGRAFI DI DUNIA ARAB Di Dunia Arab, orang-orang Islam di

dunia Arab masih meneruskan dan mengembangkan lebih lanjut tradisi ilmu masa Ptolomaeus. Pengetahuan geografi, perpetaan dan kosmografi yang dikembangkan para ahli di dunia Arab dapat dikatakan cukup maju. Baik untuk penunaian ajaran agama maupun untuk keperluan-keperluan perjalanan.

Perkembangan geografi dan ilmu lain di kawasan Dunia Arab didukung suasana yang menunjang meliputi antara lain :

a) perjalanan perdagangan yang cukup ramai berkat lokasi kawasan yang menghubungkan tiga benua ( Asia, Afrika, dan Eropa)

b) bahasa dan agama samac) Kerajaan mendukung sepenuhnya (dengan dana

yang sedikit) pengembangan ilmu dan senid) diterjemahkan karya-karya tentang pengetahuan

keruangan (geografi dan astronomi) masa Ptolemaeus kedalam bahasa arab

Lanjutan . . . .

Tercatat dalam ilmu geografi, Al Kindi (801-873)yang namanya dilatinkan Alkindus adalah filosof, ahli geografi yang berkerja juga dibidang kedokteran dan matematika. Al Bairuni (973 – 1048) adalah iluan Muslim yang begerak dibidang geografi, matematika, dan fisika, demikian pula Ibn Sina (980-1037) yang nama latinnya Avicenna merupakan ahli kedokteran .

Lanjutan . . . .

SETELAH MENCAPAI PUNCAKNYA SEKITAR TAHUN 1150 AKHIRNYA TERHENTI KIRA-KIRA TAHUN 1400. YAITU DIKARENAKAN :

1. ADANYA PEMIMPIN-PEMIMPIN AGAMA YANG TIDAK DAPAT MENGIKUTI DERAP LAJUNYA SAINS DAN TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN UMAT SEBELUMNYA.

2. ADANYA MAHASISWA-MAHASISWA YANG PENDIDIKAN AGAMANYA DISAJIKAN DENGAN CARA YANG TIDAK MENGENA DAN TIDAK MEMENUHI SELERA RASIONALITAS MEREKA

3. ADANYA TOKOH-TOKOH FILOSOF YANG KURANG JELI DALAM MENYAJIKAN PANDANGAN MEREKA HINGGA BERPELUANG TEREROSINYA AKIDAH DAN MELEMAHNYA KEIMANAN SERTA KETAKWAAN (ACHMAD BAIQUNI 1996).

Lanjutan . . . .

4. GEOGRAFI PADA MASA-MASA EKSPLORASI DARI PENEMUAN

Oleh sebab berbagai hal yang sangat kompleks dan tidak keseluruhannya jelas hubungannya, sesudah kira-kira tahun 1200 Eropa mengalami revitilasi atau kebangkitan hidup kembali, khususnya pada masa-masa dalam abad 14 hingga 17 yang dikenal juga sebagai masa Renaisan.

B. OBYEK KAJIAN GEOGRAFI

1. Geografi sebagai Ilmu Pertumbuhan geografi sebagai sebagai

ilmu (geografi modern) umumnya lebih dikaitkan dengan karya-karya Alexander von Humboldt (1769-1859) yang dianggap peletak dasar geografi fisik modern dan Karl Ritter (1779-1859) yang dipandang sebagai bapak geografi sosial/manusia, geografi pada masa sebelumnya diberi sebutan sebagai geografi klasik.

LANJUTAN . . . .

Ciri – ciri geografi klasik terlihat oleh : belum menonjolnya penjelasan hubungan sebab akibat dan perlunya generalisai ataupun perumusan hukum-hukum, masih dianutnya pendirian bahwa tidak ada perbedaan antara metodologi untuk ilmu-ilmu alami dan ilmu-ilmu sosial, dan adanya pandangan bahwa obyek utama studi geografi ialah menyelidiki bagaimana lingkungan alam sekitar mempengaruhi fungsi dan perkembangan masyarakat.

2. Kajian Geografi dalam al-QuranApa yang menjadi kajian geografi pada awal

pertumbuhan hingga yang dikenal sebagai geografi modern tersebut sebenarnya terdapat dalam Al Qur’an.

Sebagai petunjuk, Al-Qur’an memberikan isyarat-isyarat tentang benda-benda dan gejala-gejala alam. Al Qur’an bahkan memberi petunjuk akan gejala-gejala alam yang baru kemudian ilmu pengetahuan saintik mampu mengungkapkannya.

3 Kelompok obyek kajian geografi yangdiuraikan dalam beberapa ayat-ayat Al Qur’an :

a. Kajian tentang atmosfer terdapat dalam surat: Al Baqarah(2) ayat 17-20, 22, 29, 31, 32, 33; Ali Imran(3) ayat 5, 27, 29, 117, 190-191; dll.

b. Kajian tentang litosfer dan hidrosfer terdapat dalam surat: Al Baqarah(2) ayat 50, 61, 74, 164,dll; Al Maidah(5) ayat 17-18, 40, 97, 120; dll.

c. Antroposfer/kehidupan manusia dan Kerusakan lingkungan hidup/bencana alam akibat ulah manusia terdapat dalam surat: al-A’raf(7) ayat 74-78,84,91, 130,dll; Yunus(10) ayat 101; dll.