PROBABILITAS PSPD

42
PROBABILITAS SAKINAH,SKM

description

homework

Transcript of PROBABILITAS PSPD

Page 1: PROBABILITAS PSPD

PROBABILITAS

SAKINAH,SKM

Page 2: PROBABILITAS PSPD

ILUSTRASI

Page 3: PROBABILITAS PSPD

Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan angka dilemparkan secara bebas sebanyak 1 kali.

Berapakah probabilitas munculnya gambar atau angka?

Page 4: PROBABILITAS PSPD

PADA DUA KALI PELEMPARAN DADU SECARA INDEPENDEN,

BERAPA PELUANGNYA MUNCUL DUA ANGKA 3 ?

Page 5: PROBABILITAS PSPD

SEORANG IBU HAMIL PERTAMA KALI BERAPA PELUANGNYA

MELAHIRKAN ANAK KEMBAR?

Page 6: PROBABILITAS PSPD

DI SUATU POPULASI BALITA SEBESAR 100.000, 300 ANAK KENA GIZI BURUK

. BERAPA PELUANGNYA SEORANG BALITA TERKENA GIZI BURUK?

Page 7: PROBABILITAS PSPD

Kata Probabilitas sering dipertukarkan dengan istilah lain seperti peluang dan kemungkinan p Harga angka yg menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa terjadi, diantara seluruh peristiwa yang mungkin terjadi

Page 8: PROBABILITAS PSPD

Probabilitas memiliki batas nilai mulai

0 sampai dengan 1 ( 0 P 1 ) Jika P = 0, disebut probabilitas

kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi.

Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi.

Jika 0 P 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.

Page 9: PROBABILITAS PSPD

Semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi

Sebaliknya semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.

Page 10: PROBABILITAS PSPD

Pendekatan Perhitungan Probabilitas

BersifatObyektif

BersifatSubyektif

Pendekatan Klasik

Pendekatan Frekuensi Relatif

Page 11: PROBABILITAS PSPD

Didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu eksperimen mempunyai kemungkinan (peluang) yang sama. Perbandingan antara kejadian yang diharapkan muncul dengan banyaknya kejadian yg mungkin muncul

Page 12: PROBABILITAS PSPD

Menurut pendekatan klasik,Probabilitas dirumuskan :

nXP(E)

Keterangan :P(E) = Probabilitas terjadinya kejadian E (Event)X = Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)n = Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi

Page 13: PROBABILITAS PSPD

ContohSebuah dadu untuk keluar mata

“lima” saat pelemparan dadu tersebut satu kali adalah ….

  Penyelesaian :X = 1

N = 6 yaitu 1,2,3,4,5,6Jadi P(5) = 1/6

Page 14: PROBABILITAS PSPD

 Di dalam suatu pabrik ada 30 wanita dan 70 laki-laki. Sehabis makan siang yang disediakan pabrik akan ditanyakan “apakah makanan tadi cukup baik”. Untuk itu akan di undi (di acak) siapa orang yang akan ditanyakan pendapatnya. Probabilitas akan terambil seorang buruh wanita adalah : 30/100

p (W) = 0,3 Probabilitas yang rendah

menunjukkan kecilnya suatu kemungkinan akan terjadi

Page 15: PROBABILITAS PSPD

15

Definisi:Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung dari berapa banyak suatu kejadian terjadi.

Rumus:Probabilitas jumlah peristiwa yang suatu peristiwa terjadi

jumlah total percobaan

Page 16: PROBABILITAS PSPD

Contoh Misalnya probabilitas seorang ♀

untuk menderita Carcinoma mammae tahun depan adalah 0.1250 atau sekitar 125 kasus setiap 1000.

Seandainya kita mengamati 100 ♀ dan mencatat 10 kasus dalam 1 tahun, frekuensi relatif adalah 10/100 atau 0,10.

Page 17: PROBABILITAS PSPD

Bila pada 1000 ♀ yang diamati dan didapati 110 kasus baru, relatif frekuensi 110/1000 = 0,11

Bila ♀ yang diamati 100.000 dan dijumpai 12.500 kasus baru, maka relatif frekuensi: 12.500/100.000 = 0,1250.

Page 18: PROBABILITAS PSPD

PENDEKATAN SUBJEKTIF Dalam pandangan subjektif probabilitas

ditentukan oleh pembuat pernyataan. Misalnya ; Seorang direktur rumah sakit

menyatakan keyakinannya (90%) bahwa rumah sakit yang dipimpinnya akan dapat mulai swadana (break even point) lima tahun ke depan.

Kebenaran dari probabilitas subektif ini sangat tergantung kepada orang yang menentukan

Page 19: PROBABILITAS PSPD

ASAS PERHITUNGAN PROBABILITAS

1. Hukum pertambahan Pada probabilitas 2 peristiwa menggunakan

kata kunci “atau” pada kalimat pernyataan

Contoh : Probabilitas untuk keluar mata 2

atau mata 5 pada pelemparan satu

kali sebuah dadu2. Hukum perkalian Kata kunci “dan”

Page 20: PROBABILITAS PSPD

Probabilitas Beberapa Peristiwa

1. Peristiwa Saling Lepas( Mutually exclusive = Disjoint)

Dua peristiwa atau lebih disebut

peristiwa saling lepas jika kedua

atau lebih peristiwa itu tidak dapat

terjadi pada saat yang bersamaan,

atau dikatakan peristiwa tersebut

saling meniadakan.

Page 21: PROBABILITAS PSPD

Jika peristiwa A dan B saling lepas, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah :P (A atau B) = P (A) + P (B) atauP ( A B) = P (A) + P (B)

Page 22: PROBABILITAS PSPD

Contoh Kejadian Mutually Exclusive

Permukaan sebuah koin Permukaan dadu Kelahiran anak laki-laki atau

perempuan pada seorang ibu dengan kehamilan tunggal.

Page 23: PROBABILITAS PSPD

Sebuah dadu dilemparkan ke atas, peristiwa-peristiwanya adalah :A = peristiwa mata dadu 2 munculB = mata dadu lebih dari 4 muncul

Tentukan probabilitasnya dari kejadian P (A U B) :

P (A) = 1 dan P (B) = 2 6 6 P ( A U B ) = 1 + 2 = 3

6 6 6 

Page 24: PROBABILITAS PSPD

Ada 5 orang kandidat untuk dikirim ke tempat suatu Kejadian Luar Biasa (KLB) diare.Sebut saja A, B, C, D, E. Yang akan dikirimkan hanya 1 orang saja. Probabilitas D atau E akan dikirim adalah :

P (D U E) = 1/5 +1/5 = 2/5

Page 25: PROBABILITAS PSPD

Peristiwa Tidak Saling Lepas(Non Mutually Exclusive =

Joint)Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling lepas, apabila kedua peristiwa atau lebih tersebut dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Peristiwa tidak saling lepas disebut juga peristiwa bersama.

Page 26: PROBABILITAS PSPD

Non Mutually Exclusive Peristiwa terjadinya A dan B merupakan gabungan antara peristiwa A dan peristiwa B. Akan tetapi karena ada elemen yang sama dalam peristiwa A dan B, gabungan peristiwa A dan B perlu dikurangi peristiwa di mana A dan B memiliki elemen yang sama.Maka probabilitas A atau B adalah probabilitas A ditambah probabilitas B dan dikurangi probabilitas elemen yang sama dalam peristiwa A dan B

Page 27: PROBABILITAS PSPD

Peristiwa Non Mutually exclusive

Dirumuskan :P (A atau B ) = P(A) + P(B) - P(A dan B)P ( A B) = P(A) + P(B) – P(A B)

Page 28: PROBABILITAS PSPD

ContohPada penarikan satu kartu dari satu set kartu bridge, peluang akan terambil kartu as atau berlian adalah: P (as) = 4/52 P (berlian) = 13/52 Ada sebuah kartu as dan berlian : P (as ∩ berlian) = 1/52 P (as U berlian) = P (as) + P(berlian) - P(as ∩

berlian) P (as U berlian) = P (as) + P(berlian) - P(as ∩

berlian) = 4/52 + 13/52 – 1/52 = 16/52 

Non Mutually Exclusive

Page 29: PROBABILITAS PSPD

Contoh:Jika probabilitas kelahiran wanita dan pria adalah sama, dan probabilitas kelahiran anak berkulit putih, kulit hitam, dan sawo matang masing-masing adalah 0,2 , 0,5 , dan 0,3. Berapakah besarnya probabilitas kelahiran anak wanita yang berkulit putih?

Non Mutually Exclusive

Page 30: PROBABILITAS PSPD

Jawab. Probabilitas kelahiran pria dan

wanita adalah sama, sehingga p(pa atau w)= 0,50.

Probabilitas wanita-kulit putih: (0,50)(0,2)= 0,1

P(W+P)= 0,50+0,2-0,1=0,6 

Page 31: PROBABILITAS PSPD

Peristiwa Saling Bebas.(Peristiwa Independen)

Apabila terjadinya peristiwa yang satu tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa yang lain.Untuk Independent Events dihubungkan

dengan kata ”dan”.

Apabila A dab B dua peristiwa yang Independent, maka probabilitas bahwa keduanya akan terjadi bersama-sama dirumuskan sebagai berikut :

P(A ∩B) = P (A dan B) = P(A) x P(B) 

Page 32: PROBABILITAS PSPD

 Contoh soal 1: Sebuah dadu dilambungkan dua kali, peluang keluarnya mata 5 untuk kedua kalinya adalah: P (5 ∩ 5) = 1/6 x 1/6 = 1/36

Contoh soal 2: Sebuah dadu dan koin dilambungkan bersama-sama, peluang keluarnya hasil lambungan berupa sisi H pada koin dan sisi 3 pada dadu adalah:

P (H) = ½, P (3) = 1/6 P (H ∩ 3) = ½ x 1/6 = 1/12

Page 33: PROBABILITAS PSPD

Contoh soal 3 Perawat menyatakan bahwa pasien A

lukannya kan sembuh dalam waktu 20 hari.

Bidan menyatakan bahwa pasien B lukannya akan sembuh dalam waktu 20 hari. Jika diberikan peluang A = 0,65 dan peluang B = 0,52 , berapa peluang pasien A dan pasien B akan sembuh dalam waktu 20 hari.

P (A dan B) = P (A) . P (B) P (A dan B) = 0,65 . 0,52 = 0,338.

Page 34: PROBABILITAS PSPD

Peritiwa Tidak Bebas(Conditional Probability= Probabilitas Bersyarat)

 Dua peristiwa dikatakan bersyarat apabila kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa akan berpengaruh terhadap peristiwa lainnya. 

Atau probabilitas terkondisikan oleh peristiwa yang lain

Page 35: PROBABILITAS PSPD

Misal probabilitas suatu penyakit terkondisi oleh umur, probabilitas kesembuhan terkondisioleh pengobatan.

Probabilitas yang dependen disini mengikuti hukum perkalian.

Simbol untuk peristiwa bersyarat adalah :P (B│A) Probabilitas B pada kondisi A

Dengan demikian probabilitas bahwa A dan B akan terjadi dirumuskan :P(A ∩B) = P (A) x P (B│A) 

Page 36: PROBABILITAS PSPD

Joint Probabilitas dan Marginal Probabilitas

Dalam kehidupan sehari-hari dua variabel yang elemennya joint (kejadian joint, patungan, irisan,interaksi) biasa disusun dalam tabel kontingensi (tabel silang)

Pada keadaan seperti ini akan terdapat probabilitas joint dan probabilitas marginal

Page 37: PROBABILITAS PSPD

Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Puskesmas “PQR” menurut Jenis Kelamin dan Umur

KelaminUmur

Wanita

Laki-laki

Jumlah

< 30 tahun 60 50 110

> 30 tahun 80 10 90

Jumlah 140 60 200

Probabilitas Marginal :- Pengunjung wanita adalah 140/200 = 0,7 - Pengunjung berumur <30 thn adalah 110/200 = 0,55Probabilitas seorang wanita dan berumur <30 thn adalah 60/200 (Joint Probabilitas)

Page 38: PROBABILITAS PSPD

Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian

Membantu pengambilan keputusan yang tepat.

Meramalkan kejadian yang mungkin terjadi.

Menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang terkait tentang karakteristik populasi.

Page 39: PROBABILITAS PSPD

Level of Significance (∝) Tingkat signifikansi (alpha) menunjukkan

probabilitas atau peluang kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol

Atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditolerir oleh peneliti, yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam pengambilan sampel (sampling error).

Page 40: PROBABILITAS PSPD

Jika kita memilih signifikansi sebesar 0,01, maka artinya kita menentukan hasil penelitian nanti mempunyai kesempatan untuk benar sebesar 99% dan untuk salah sebesar 1%.

Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 95%. Jika angka signifikansi sebesar 0,1, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 90%.

Secara umum kita menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01; 0,05 dan 0,1.

Pertimbangan penggunaan angka tersebut didasarkan pada tingkat kepercayaan (confidence interval) yang diinginkan oleh peneliti.

Page 41: PROBABILITAS PSPD

Nilai p dalam output SPSS Dalam pengolahan data dengan SPSS

pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi nilai Sig. (significance), atau dalam program komputer lainnya ditulis p-value.

Nilai sig. dalam output SPSS adalah nilai p atau probabilitas biasa juga disebut sebagai nilai p value.

Pada umumnya, p-value dibandingkan dengan suatu taraf nyata α tertentu, biasanya 0.05 atau 5%.

Page 42: PROBABILITAS PSPD

Jika tingkat signifikansi yang ditentukan sebelumnya adalah 0,05, maka penolakan hipotesis dilakukan jika nilai untuk sig. lebih kecil (<) dari 0,05 dan sebaliknya.

Interpretasi nilai p senantiasa berkaitan dengan probabilitas. Nilai p = 0,3 dapat diinterpretasikan terdapat 3 diantara 10 bahwa hasil penelitian tersebut terjadi karena peluang. Dan secara kebetulan 3 tersebut masuk dalam sampel kita.