PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBATALAN TABUNGAN HAJI...
Transcript of PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBATALAN TABUNGAN HAJI...
i
PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBATALAN
TABUNGAN HAJI DI BANK MEGA SYARIAH
CABANG SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memeroleh Gelar
Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
Disusun Oleh:
DIAN ROKHANA
092503017
PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
iii
iv
DEKLARASI
Dengan kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 30 April 2012
Deklarator,
Dian Rokhana
v
ABSTRAKSI
Ibadah haji adalah ibadah wajib bagi orang yang mampu
melaksanakannya. Seiring bertambahnya minat masyarakat terhadap pelaksanaan
haji, maka dibukalah produk Tabungan Haji pada beberapa Bank Syariah di
Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberi fasilitas kemudahan dalam
memersiapkan Ongkos Naik Haji (ONH) bagi masyarakat. Karena, semakin tahun
ONH yang dibutuhkan semakin besar. Maka dari itu Bank Mega Syariah memberi
fasilitas Tabungan Haji yang berbentuk Pinjaman Dana Talangan Haji (PDTH).
Salah satu syarat dalam mendapatkan porsi adalah Calon Jamaah Haji
(CJH) telah memiliki dana minimal sebesar Rp 25.000.000,00. Maka dari itu
Bank memberi talangan PDTH untuk mendapatkan porsi naik haji. Namun, bukan
berarti Bank membiayai CJH dalam melaksanakan ibadah haji. Talangan yang
diberikan hanya sebatas mendapatkan porsi dari Kementerian Agama. Setelah
porsi haji didapatkan, CJH dapat mengembalikan dana yang dipinjamkan dengan
cara mengangsur selama 3 (tiga) tahun. Dalam masa tunggu keberangkatan haji
yang sekarang mencapai 9 (Sembilan) tahun dirasa cukup bagi CJH dalam
mengangsur biaya talangan tersebut.
Dalam praktiknya, dijumpai beberapa kendala dalam mengangsur dana
talangan tersebut. Jalan yang ditempuh adalah dengan melakukan pembatalan
haji, karena pada saat jatuh tempo nasabah tidak dapat melunasi talangan
meskipun sudah dilakukan perpanjangan pinjaman.
Permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana prosedur pelaksanaan pembatalan Tabungan Haji di Bank Mega
Syariah Cabang Semarang? 2. Bagaimana dengan nomor porsi yang sudah
didapatkan, diganti dengan CJH lain atau dihapuskan?
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan
pembatalan Tabungan Haji di Bank Mega Syariah Cabang Semarang, 2. Dapat
mengetahui tindak lanjut mengenai nomor porsi haji yang dibatalkan nasabah
pada produk Tabungan Haji.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengambil obyek pada Bank
Mega Syariah Cabang Semarang. Pelaksanaan penelitian terdiri dari Praktik Kerja
Lapangan (PKL), perizinan, sampai dengan penulisan laporan dilaksanakan
selama 3 (tiga) bulan, dimulai pada bulan Februari sampai dengan bulan April.
Metode pengumpulan yang digunakan dengan cara dokumentasi, yaitu dilakukan
dengan melihat, memelajari, dan mencatat data yang tersedia. Adapun hasil
penelitian ini adalah:
1. Prosedur Tabungan Haji
Dari hasil penelitian, pelaksanaan prosedur tabungan haji yang tersedia
berbentuk talangan PDTH untuk dapat memeroleh porsi haji. Tujuannya
untuk memudahkan nasabah dalam mendapat porsi haji.Setelah porsi haji
diperoleh, nasabah CJH dapat mengembalikan dana yang sebelumnya
telah dipinjamakan melalui fasilitas tersebut. Namun, pada kenyataannya
dijumpai beberapa kasus dalam pengembalian dana. Maka dari itu
dilakukan pembatalan haji ke Kementerian Agama.
vi
2. Prosedur Pelaksanaan Pembatalan Haji
Ada dua sebab dalam melakukan pembatalan tabungan haji, yang pertama
karena nasabah tidak sanggup mengembalikan dana walaupun sudah
dilakukan perpanjangan fasilitas PDTH dan yang kedua karena nasabah
CJH meninggal dunia. Setelah dilakukan pengajuan pembatalan porsi,
maka Kementerian Agama menghapuskan porsi yang diterima CJH batal.
Porsi tersebut tidak dapat dipindahtangankan karena berkaitan dengan data
CJH. Syarat yang diajukan dalam lampiran antara CJH biasa (masih
hidup) dengan CJH yang sudah meninggal dunia hampir sama, hanya saja
pada CJH meninggal dunia dilampirkan surat keterangan kematian dari
ahli waris yang ditunjukdengan sepengetahuan Lurah/Kepala desa
domisili.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
♦ Education is a social process. Education is growth. Education is, not a
preparation for life; education is life itself.
( John Dewey)
♦ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.
(Al-Baqarah:286)
♦ Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
( Aristoteles)
♦ Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.
♦ Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia.
( Khalil Gibran)
Ku persembahkan Tugas Akhir ini:
1.Untuk Ibu Bapakku tercinta serta keluarga tersayang
2.Untuk almamaterku Fakultas Syari’ah IAIN WalisongoSemarang
3. Untuk teman-temanku terindah dan semua pembaca
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT , karena
dengan ridho dan hidayahNya penulis dapat menyusun Tugas Akhir ini dengan
baik.
Dalam menyusun Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat
terselesaikan :
1. Dr. Imam Yahya, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo.
2. Drs. H. Wahab Zaenuri, MM., selaku Kepala Program Studi Diploma III
Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo.
3. Drs. H. Hasyim Syarbani, MM., selaku dosen pembimbing akademik yang
telah berkenan memberikan bimbingan, dan arahan dalam proses
penulisan Tugas Akhir kepada penulis.
4. Bapak Johan Arifin, MM,. selaku Sekretaris Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo.
5. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo yang
telah membekali ilmu selama di bangku perkuliahan.
6. Ibu Endang Udjiati selaku Pimpinan BANK MEGA SYARIAH Kantor
Cabang Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
7. Bapak Budiyono selaku Manager Operasional dan Mbak Indah selaku TL
RO serta Bapak/ Ibu seluruh karyawan dan staff di Bank Mega Syariah
Kantor Cabang Semarang.
8. Ibu (Almh), Bapak, Ibu, adikku Dhini ‘Unyil’ dan Rere ‘Casper’ keluarga
tercinta yang selalu mendoakan, dan menyemangati.
ix
9. Teman terbaikku Niken Savitri, Geavani IPP, Citra Yulianti, Amrina
Rosyada, Dian Septina Andrian yang selalu mendukung dan banyak
memberi motivasi terhadap penulis.
10. Teman seperjuangan Nike, Elida, Okta, Tika, Dhita, Andi, Charisun,
Imron, Damsiri, Fauzan, Arif, Habib, Lukman (Lulu) dan teman-teman
seluruh PBS yang tidak bisa penulis tulis satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna, namun penulis telah berusaha dengan segenap pikiran dan
kemampuan agar dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
baik. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas
Akhir dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Semarang, 30 April 2012
Penulis
Dian Rokhana
x
DAFTAR SINGKATAN
Pengertian-pengertian lain yang mendukung tabungan haji pada Bank
Mega Syariah Indonesia adalah:
• SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji)
Adalah surat pengantar pembayaran biaya haji berupa formulir isian data
calon jamaah haji yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama.
• BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)
Adalah besarnya biaya yang digunakan dalam mendaftar dan mendapatkan
porsi keberangkatan haji.
• BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji)
Adalah tempat dimana nasabah calon jamaah haji menggunakan fasilitas
tabungan haji berupa PDTH.
• SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu)
Adalah jaringan komputer yang tersambung secara online dan realtime
antara Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji
(Dirjen BIUH) dengan BPS BPIH dan kantor wilayah Departemen Agama
Propinsi.
• KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji)
Adalah sebuah lembaga/yayasan sosial Islam dan pemerintah bergerak di
bidang Bimbingan Manasik Haji terhadap calon/jamaah haji baik selama
dalam pembekalan di tanah air maupun pada saat pelaksanaan ibadah haji
di Arab Saudi.
xi
• PDTH (Pinjaman Dana Talangan Haji)
Adalah pinjaman dana talangan haji dari Bank Mega Syariah yang
digunakan untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji.
• Porsi Haji/Kuota
Adalah batasan jumlah pembagian alokasi kuota untuk pendaftaran haji
pada setiap propinsi.
• Nomor Porsi Haji
Adalah nomor urut pendaftaran propinsi yang diberikan oleh Siskohat
kepada setiap calon jamaah haji yang telah melakukan setoran BPIH.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
DEKLARASI ............................................................................................... iv
ABSTRAKSI ................................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................. 5
1.5 Metode Penelitian .................................................................. 5
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................... 7
BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH ...................... 9
2.1 Sejarah Bank Mega Syari’ah ................................................ 9
2.2 Visi, Misi Bank Mega Syari’ah ............................................. 11
2.2.1 Visi ............................................................................... 11
2.2.2 Misi ............................................................................... 11
2.2.3 Nilai-nilai ...................................................................... 11
2.3 Kegiatan Usaha Bank Mega Syari’ah .................................... 11
2.4 Struktur Organisasi ................................................................ 19
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 21
3.1 Tinjauan Teori ....................................................................... 21
3.1.1 Pengertian Haji ............................................................. 21
3.1.2 Dasar Hukum Pelaksanaan Haji ................................... 24
xiii
3.1.3 Pengertian Tabungan Haji ............................................ 26
3.1.3.1 Produk Tabungan Haji iB Mega Syariah ......... 27
3.1.3.2 Tujuan Tabungan Haji iB Mega Syariah ........ 28
3.1.4 Mekanisme Tabungan Haji .......................................... 28
3.1.5 Prosedur Pelaksanaan Pembatalan Tabungan Haji ...... 33
3.1.5.1 Permohonan Pembatalan dari Nasabah ............ 34
3.1.5.2 Pengajuan Permohonan Pembatalan Nomor Porsi Haji
ke Kementerian Agama ................................................ 36
3.1.5.3 Prosedur Pengembalian Setoran Awal BPIH Batal
...................................................................................... 38
3.1.5.4 Pengembalian BPIH Lunas .............................. 39
3.2 Analisis .................................................................................. 41
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 45
4.1 Simpulan ................................................................................ 45
4.2 Saran ...................................................................................... 47
4.3 Penutup .................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya.1 Berdasarkan jenisnya bank dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu bank umum dan bank pembiayaan/perkreditan rakyat. Bank umum adalah
bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dimana dalam
pelaksanaannya dapat secara konvensional atau dengan prinsip syariah. Kemudian
bank pembiayaan/perkreditan rakyat adalah bank yang tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran dimana dalam pelaksanaannya dapat secara
konvensional atau dengan prinsip syariah.
Prinsip syariah dalam kegiatan bank syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana
dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
dengan syariah.2
Dasar pelaksanaan perbankan di Indonesia adalah demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian, yang mana berfungsi sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Tujuannya untuk menunjang
1 Malayu S.P Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001, hlm. 1
2 Ibid, hlm.40
2
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional.3
Sebagaimana fungsi dari sebuah bank itu sendiri yaitu sebagai
penghimpun dan penyalur dana, maka bank memunyai tugas yang berhubungan
dengan keuangan masyarakat. Adapun tugasnya dapat berupa pembiayaan atau
talangan. Dana yang digunakan sebagai talangan berasal dari DPK (Dana Pihak
Ketiga). Mereka menitipkannya melalui tabungan, deposito, atau giro.
Dari beberapa jenis simpanan tersebut, tabungan merupakan simpanan
yang cukup banyak diminati nasabah. Karena tabungan mempunyai kemudahan-
kemudahan dalam prosedur pembukaan rekening maupun dalam pengambilan
dana. Simpanan yang berupa tabungan juga merupakan sumber dana bank yang
cukup penting karena relatif mudah didapat dari masyarakat. Oleh karena itu
simpanan tabungan merupakan sumber dana bank yang cukup potensial dalam
mempertahankan usahanya dan meningkatkan sumber dana bagi bank.
Sebagai salah satu lembaga keuangan di Indonesia, Bank Mega Syariah
mengeluarkan produk-produk tabungan diantaranya TabunganKu iB, Tabungan
Utama iB, Tabungan Rencana iB, dan Tabungan Haji iB. Bank Mega Syariah
Cabang Semarang berupaya meningkatkan pertumbuhan dana khususnya pada
sumber dana pihak ketiga yang diperoleh dari produk-produk tabungan yang
dimilikinya yang salah satunya yaitu Tabungan Haji iB.
Dewasa ini minat masyarakat terhadap pelaksanaan rukun Islam yang
kelima yaitu haji cenderung meningkat. Akibatnya, pemerintah dihadapakan pada
3 Ibid, hlm. 4
3
ledakan jumlah calon jamaah haji yang semakin lama semakin kritis terhadap
proses penyelenggaraan ibadah haji. Namun, bagi orang yang kurang mampu
tentu saja hal tersebut sangatlah terasa berat karena terpatok oleh biaya yang tidak
bisa dibilang sedikit. Maka dari itu, alangkah baiknya apabila diberi fasilitas untuk
menabung guna mengumpulkan biaya hajinya sendiri hingga mampu untuk
berangkat ke tanah suci.
Namun, tidak jarang pula niatan tersebut berakhir dengan pembatalan
karena merasa terlalu lama dalam masa tunggu pemberangkatan haji. Sebenarnya
masih ada pilihan lain dalam melakukan ibadah haji, yaitu dengan menggunakan
produk bank berupa Tabungan Haji Plus. Keunggulannya adalah dapat
melaksanakan ibadah haji pada tahun yang diinginkan. Lagi-lagi masalah biaya
pun dipertimbangkan. Jumlah yang dapat dibilang tidak sedikit namun keinginan
haji sudah pasti dapat terpenuhi.
Bagi sebagian orang yang sudah tidak sabar dalam menjalani masa tunggu
ibadah haji, mereka terpaksa melakukan pembatalan pemberangkatan. Dengan
berbagai alasan, pembatalan tersebut tidak bisa diurungkan lagi. Lalu,
bagaimanakah dengan uang yang sudah ditabungkan apakah dikembalikan secara
utuh atau tidak? Bagaimana pula dengan nomor porsi haji yang sudah didaftarkan,
apakah akan hangus atau diganti dengan calon jamaah lain? Dan mengenai
transaksinya, apakah akan dihapus atau ditindak seperti apa?
Dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk menjadikan
tabungan khususnya Tabungan Haji iB yang merupakan salah satu produk
tabungan yang ada di Bank Mega Syariah Cabang Semarang untuk dijadikan
4
penelitian dalam pembuatan Tugas Akhir ini dengan judul : “PROSEDUR
PELAKSANAAN PEMBATALAN TABUNGAN HAJI PADA BANK
MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG”
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis mendeskripsikan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pelaksanaan pembatalan pada produk tabungan haji
Bank Mega Syariah Cabang Semarang?
2. Bagaimanakah dengan nomor porsi yang sudah didapatkan, apakah akan
diganti dengan orang lain atau dihapuskan?
1.3 Tujuan Penulisan
Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan
penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui mengenai prosedur pelaksanaan pembatalan tabungan
haji yang berbentuk talangan haji pada Bank Mega Syariah Cabang
Semarang.
2. Dapat mengetahui tindak lanjut mengenai nomor porsi haji yang
dibatalkan nasabah pada produk tabungan haji.
5
1.4 Manfaat Penulisan
Apabila tujuan penelitian ini tercapai, maka diharapkan dapat memberikan
manfaat pada hal-hal berikut ini:
1. Penulis dapat mengetahui mengenai prosedur pelaksanaan pembatalan
tabungan haji yang ada pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang.
2. Mengetahui seberapa besar minat masyarakat terhadap produk tabungan
haji yang sekarang bukan hanya Bank Mega Syariah saja yang membuka,
namun hampir semua bank syariah menawarkan produk tabungan tersebut.
3. Dapat dimanfaatkan sebagai pilihan untuk melaksanakan ibadah haji
melalui produk tabungan haji.
1.5 Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pada penelitian ini data
yang dikumpulkan oleh penulis berasal dari respons dan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa lisan/tertulis dari
subjek.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode:4
a. Wawancara, merupakan pengumpulan data secara lisan kepada subjek
penelitian. Pada saat mengajukan pertanyaan, peneliti dapat berbicara
4 Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta, 2011, hlm.105
6
berhadapan langsung dengan responden. Namun, bila tidak bisa
dilakukan dengan langsung, dapat dilakukan melalui alat komunikasi.
Wawancara yang dilakukan penulis dengan bertemu langsung kepada
bagian kepala marketing. Tujuannya, agar tidak menemukan salah
paham tentang produk yang diangkat oleh penulis dengan informasi
yang ada.
b. Observasi, merupakan cara pengumpulan data melalui proses
pencatatan perilaku subjek, objek, atau kejadian sistematik tanpa
adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang
diteliti.
c. Dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder
dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
Pengambilan data berasal dari buku, catatan, media cetak, dan
sebagainya. Dengan menggunakan metode ini, penulis mendapatkan
data mengenai prosedur pelaksanaan pembatalan tabungan haji yang
dimiliki oleh Bank Mega Syariah.
3. Sumber Data
a. Data Primer, yaitu data yang kali pertama dicatat dan dikumpulkan
oleh peneliti yang berasal dari sumber pertama.
b. Data Sekunder, yaitu data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh
pihak lain. Terkait dengan data sekunder, peneliti tinggal
memanfaatkan data tersebut menurut kebutuhannya. Dari data inilah
peneliti mendapatkan data yang mendukung.
7
4. Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan oleh peneliti
menggunakan analisis deskriptif. Data-data yang diperoleh dituangkan
dalam bentuk kata atau gambar kemudian dideskripsikan sehingga dapat
memberi suatu penjelasan yang realistis.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memberi kemudaan dalam penyusunan tugas akhir, maka
penulis menguraikan susunan secara sistematis. Penulisan ini terdiri dari 4
bab, meliputi Bab I Pendahuluan, Bab II Gambaran Umum Bank Mega
Syariah Cabang Semarang, Bab III Pembahasan, Bab IV Penutup.
Bab I : Pendahuluan
Adalah bab yang memuat latar belakang mengenai prosedur tabungan haji,
rumusan masalah yang didapat, tujuan, manfaat, metodologi, serta
sistematika penulisan penelitian ini.
Bab II : Gambaran Umum Bank Mega Syariah Cabang Semarang
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai apa saja yang berkaitan dengan
Bank Mega Syariah cabang Semarang. Mulai dari sejarah berdirinya, visi
misi, struktur organisasi, serta produk-produk yang ditawarkan.
8
Bab III: Pembahasan
Bab ini berisi tentang pengertian tabungan haji, mekanisme transaksi pada
tabungan haji, akad dan fasilitas yang digunakan dalam tabungan haji,
tindak lanjut dari Kementerian Agama mengenai porsi haji, dan prosedur
pelaksanaan pembatalan tabungan haji.
Bab IV: Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan terhadap penelitian yang penulis
lakukan, dan saran yang ingin disampaikan pada Bank Mega Syariah agar
dapat maksimal dalam melakukan prosedur tabungan haji.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI’AH
2.1 Sejarah Bank Mega Syari’ah1
Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum
konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta.
Pada tahun 2001, Para Group (sekarang berganti nama menjadi CT Corpora),
kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega,Tbk., TransTV, dan
beberapa perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk
dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada tanggal 25
Agustus 2004 PT Bank Umum Tugu resmi beroperasi secara syariah dengan
nama PT Bank Syariah Mega Indonesia. Dan terhitung tanggal 23 September
2010 nama badan hukum Bank ini secara resmi telah berubah menjadi PT.
Bank Mega Syariah.
Komitmen penuh PT Mega Corpora (dahulu PT Para Global
Investindo) sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan Bank Mega
Syariah sebagai bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan
bank ini melalui pemberian modal kuat demi kemajuan perbankan syariah dan
perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari
Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar
perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut,
1 http://www.bsmi.co.id/index.php
10
PT Bank Mega Syariah yang memiliki semboyan “Untuk Kita Semua”
tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah yang
berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.
Seiring dengan perkembangan PT Bank Mega Syariah dan
keinginan untuk memenuhi jasa pelayanan kepada masyarakat khususnya
yang berkaitan dengan transaksi devisa dan internasional, maka tanggal 16
Oktober 2008 Bank Mega Syariah menyandang predikat sebagai Bank
Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank
Syariah yang dapat menjangkau bisnis yang lebih luas lagi bagi domestik
maupun internasional.
Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang
disandangnya, PT Bank Mega Syariah selalu berpegang pada azas
keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan fasilitas
perbankan terkini, PT Bank Mega Syariah terus tumbuh dan berkembang
hingga saat ini memiliki 394 jaringan kerja dengan komposisi: 8 kantor
cabang, 13 kantor cabang pembantu, 49 Gallery Mega Syariah, dan 324
kantor Mega Mitra Syariah (M2S) yang tersebar di Jabotabek, Pulau Jawa,
Bali, Sumatera Kalimantan, dan Sulawesi. Dengan menggabungkan
profesionalisme dan nilai-nilai rohani yang melandasi kegiatan
operasionalnya, PT Bank Mega Syariah hadir untuk mencapai visi menjadi
‘Bank Syariah Kebanggaan Bangsa’.
11
2.2 Visi dan Misi Bank Syari’ah Mega
Visi
Bank Syari’ah Kebanggaan Bangsa
Misi
Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan,
melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah
bagi stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.
Nilai-nilai
Visioner
Berfikir dan melihat jauh ke depan, serta mampu menginspirasi dan
membangun peran serta orang lain untuk mencapai hasil yang terbaik.
Intrapreneur
Kemampuan mengelola sumber daya dan resiko secara optimal dan inovatif
dengan berorientasi pada keuntungan dan nilai tambah bagi perusahaan, serta
tercapainya kepuasan nasabah.
Consistent
Berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan menjalankan apa yang dikatakan
secara bertanggung jawab.
Teamwork
Membangun sinergi yang bernilai tambah untuk mencapai tujuan bersama,
dengan penghargaan terhadap kemajemukan sebagai suatu kekuatan.
Profesional
Memiliki kompetensi untuk menyelesaikan tugas sesuai standar.
2.3 Kegiatan Usaha Bank Mega Syariah
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang beragam, Bank Mega
Syariah merancang dan mengembangkan aneka produk dan layanan yang
12
beragam. Seluruh produk dan layanan tersebut berbasis bagi hasil dan transaksi
riil dalam kerangka keadilan, kebaikan, dan tolong-menolong demi terciptanya
kemaslahatan seluruh lapisan masyarakat.
1. Produk Pendanaan
Syarat umum dalam pembukaan rekening/tabungan adalah:
a. Mengisi formulir pembukaan rekening,
b. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih
berlaku bagi perorangan atau legalitas institusi, identitas pengurus yang
sah dan masih berlaku, NPWP serta akta pendirian bagi nasabah institusi,
c. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening,
d. Menyetor dana pembukaan Tabungan Utama iB Mega Syariah.
• Tabungan Utama iB Mega Syariah
Adalah simpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah
sekaligus memeroleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.
• Tabungan Fleksi iB Mega Syariah
Adalah simpanan dengan konsep syariah titipan (wadiah) yang dapat
diambil sewaktu-waktu. Tabungan ini memberikan bagi hasil yang kompetitif
untuk nasabah.
Keunggulan:
13
a. Menempatkan dana sesuai syariah dalam jangka waktu sesuai kebutuhan
Anda (sekurang - kurangnya 1 minggu),
b. Mendapatkan keleluasaan untuk menarik dana sewaktu-waktu,
c. Menjadikan Fleksi iB jaminan bagi kebutuhan pembiayaan Anda.
• Tabungan Rencana iB Mega Syariah
Adalah produk tabungan perencanaan yang memiliki fleksibilitas tinggi
dengan akad mudaharabah yang dapat digunakan untuk merencanakan semua
kegiatan sesuai keinginan nasabah.
• Tabungan Haji iB Mega Syariah
Adalah tabungan yang ditujukan untuk nasabah yang akan menjalankan
ibadah haji. Dengan menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah, produk
tabungan ini memberikan dana talangan kepada nasabah agar lebih cepat
berangkat ke tanah suci. Untuk prosedur pendaftarannya hampir sama dengan
tabungan lain, bedanya pada setoran awal yaitu Rp 200.000,00 dan untuk
setoran berikutnya minimal Rp 50.000,00.
• Tabungan Investasya iB Mega Syariah
Adalah tabungan dengan prinsip mudharabah yang memberikan nisbah
lebih tinggi untuk dana investasi yang lebih besar. Tabungan investasya
memberikan tingkat bagi hasil setara dengan deposito.
Syarat dan ketentuan:
a. Setoran awal Rp 100.000.000,00
14
b. Saldo minimum Rp 50.000.000,00
• Giro Utama iB Mega Syariah
Adalah rekening koran wadiah yang memungkinkan nasabah mengelola
dana dengan nyaman sesuai kebutuhan.
Keunggulan Giro Utama iB Mega Syariah:
a. Cek dan bilyet giro sebagai alat transaksi pembayaran,
b. Kemudahan menjadikannya jaminan bagi kebutuhan pembiayaan,
c. Kemudahan mendapatkan fasilitas bank garansi untuk keperluan
usaha.
• Giro Utama iB Valas Mega Syariah
Merupakan rekening koran dalam mata uang asing yang bisa
memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi
internasional.
• Deposito Plus iB Mega Syariah
Adalah simpanan berjangka mudharabah yang bukan hanya
memberikan nisbah bagi hasil yang relatif tinggi*, tetapi juga dapat
dijadikan fasilitas jaminan untuk kebutuhan pembiayaan nasabah.
Nisbah Bagi Hasil
Jangka Waktu Nasabah Bank
1 Bulan 40 % 60 %
15
3 Bulan 40.50 % 59.50 %
6 Bulan 41 % 59 %
12 Bulan 41 % 59%
*dapat berubah sewaktu-waktu
Dapat juga memperpanjang jangka waktu Deposito Plus iB:
• Automatic Roll Over (perjanjian di awal penempatan untuk otomatis
perpanjangan),
• Dengan konfirmasi pada saat jatuh tempo.
2. Produk Pembiayaan
• KPR Utama iB Mega Syariah
KPR Utama iB Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan
kepemilikan rumah dengan menggunakan konsep syariah murabahah
dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak
awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan
dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.
• KPM Utama iB Mega Syariah
KPM Utama iB Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan
kepemilikan mobil dengan menggunakan konsep syariah murabahah
dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak
awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan
dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.
16
• Multi Guna iB Mega Syariah
Adalah fasilitas pembiayaan dengan konsep syariah murabahah.
Besarnya angsuran menyesuaikan kemampuan nasabah yang telah
disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan. Jenis pembiayaan
berupa pembelian barang-barang multi guna yang halal selain pembelian
rumah dan mobil. Jangka waktu pembiayaan 1 sampai dengan 5 tahun.
• Multi Jasa iB Mega Syariah
Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah
ijarah dengan angsuran sewa sesuai kemampuan nasabah yang telah
disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga
memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran)
sewa bagi nasabah. Tujuan pembiayaan untuk umroh dan pendidikan.
• Gadai Syariah iB Mega Syariah
Adalah produk pembiayaan fasilitas pinjaman dana dengan
menggadaikan barang berharga termasuk fasilitas penyimpanannya tanpa
adanya tambahan pada saat pengembalian pinjaman dengan menggunakan
konsep syariah qardh yaitu pinjaman tanpa tambahan dan konsep syariah
ijarah yaitu perjanjian sewa tempat penyimpanan barang berharga.
• Pembiayaan Multi Jasa iB Mega Syariah
Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah
ijarah. Besarnya angsuran sewa menyesuaikan kemampuan nasabah yang
telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan.
17
• Pembiayaan Bisnis Investasi iB Mega Syariah
Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah
murabahah. Besarnya angsuran sewa menyesuaikan kemampuan nasabah
yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan.
• Pelayanan Bisnis Modal Kerja iB Mega Syariah
Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah
mudharabah dan musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang telah
disepakati antara bank dan nasabah.
• Bank Garansi iB Mega Syariah
Adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah
kafalah yaitu akad penjaminan yang diberikan oleh Bank Mega Syariah
kepada pihak penerima jaminan (nasabah) atas permintaan pihak terjamin.
Tujuan :
a. Garansi Penawaran (Tender Guarantee / Bid Bond).
b. Garansi Pelaksanaan (Performance Guarantee).
c. Garansi Uang Muka (Advance Payment Bond).
d. Garansi Pemeliharaan (Retention/Maintenance Bond).
• PRK iB Mega Syariah
Adalah fasilitas pembiayaan dengan line facility dimana penarikan dana
nya dapat dilakukan sewaktu-waktu melalui penggunaan rekening koran/giro
berdasarkan kebutuhan usaha nasabah yang telah disepakati menggunakan
18
konsep syariah musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang disepakati antara
bank dan nasabah.
3. Layanan
• Mega Syariah Card
Mega Syariah Card merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi
nasabah rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk
penarikan tunai pada seluruh ATM berlogo ATM Bersama dan ATM Prima
serta dapat digunakan sebagai kartu debit di berbagai merchant.
• Safe Deposit Box Mega Syariah
Mega Syariah Safe Depsit Box adalah fasilitas penyimpanan barang
berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga hemat.
19
1.4 Struktur Organisasi Bank Mega Syari’ah
20
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Teori
3.1.1 Pengertian Haji
Secara etimologi, kata haji berasal dari bahasa arab yang bermakna
tujuan dan dapat dibaca dengan dua lafazh Al-Hajj dan Al-Hijj.1 Dan
secara terminologi syariat haji adalah beribadah kepada Allah dengan
melaksanakan manasik yang telah ditetapkan dalam sunnah Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam, dan ada pula ulama yang berpendapat:
‘Haji adalah bepergian dengan tujuan ke tempat tertentu pada waktu
yang tertentu untuk melaksanakan suatu amalan yang tertentu pula’.2
Haji adalah adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima
setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji
adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia
yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi
pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah).
Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-
waktu.3
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Haji 2 Muzakirat Syarhul ‘Umdatil Fiqh, Kitab Haji wal Umrah hal.1
3 Loc.Cit
22
Secara individual, calon jamaah haji adalah seorang muslim
memiliki niat menunaikan ibadah haji dan kemampuan secara fisik
untuk menjalani ritual peribadatan dan menyediakan pembiayaan
perjalanannya. Ada tiga hal yang mendorong setiap muslim untuk
berusaha melaksanakan ibadah haji.4 Pertama, karena ingin
menunjukkan tanda kesempurnaan Islamnya (ibadah haji dalam rukun
Islam adalah urutan yang terakhir). Kedua, ingin memeroleh imbalan
pahala berlipat ganda yang dijanjikan (Allah SWT dan Rasul-Nya).
Motivasi yang ketiga adalah ingin mendapat pengakuan social dalam
rangka kemudahan melakukan peran-peran sosial.
Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap umat
muslim yang mampu. Kemampuan yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan ibadah haji dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
kemampuan personal dan umum.5 Pada kemampuan personal, yang
harus dipenuhi mencakup kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan
ekonomi baik untuk dirinya maupun keluarga yang ditinggalkan,
pengetahuan agama khususnya tentang manasik haji. Kemudian, yang
harus dipenuhi pada kemampuan umum adalah peraturan perundang-
undangan yang berlaku, keamanan dalam perjalanan, fasilitas, adanya
hubungan yang baik antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi.
4 Imam Syaukani (ed), Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia, Puslitbang Kehidupan
Keagamaan, Jakarta, 2009, hlm. 7 5 Abdul Aziz-Kustini: Ibadah Haji dalam Sorotan Publik, Puslitbang Kehidupan Keagamaan,
Jakarta, 2007, hlm. 12
23
Salah satu ketentuan dalam pelaksanaan ibadah haji di
Indonesia adalah adanya kuota atau pembatasan calon jamaah haji
yang dapat diberangkatkan pada bulan haji. Adanya ketentuan pada
kuota tersebut mengakibatkan semua jamaah haji tidak bisa
diberangkatkan dalam waktu yang sama saat melakukan pendaftaran,
tapi disesuaikan dengan jadwal keberangkatan yang ditentukan oleh
Kementerian Agama.
Dengan i'tikad mengerjakan haji, alangkah baiknya apabila
umat Islam diberi fasilitas untuk menabung guna mengumpulkan biaya
hajinya sendiri sehingga mereka mampu untuk memenuhi perjalanan
ke tanah suci. Menabung dengan cara yang halal jauh dari unsur riba
yang haram di sisi Islam, memberikan kaedah yang lebih baik,
dibandingkan dengan menjual tanah, harta benda warisan dan harta
pribadi lain yang dapat memberikan tekanan ekonomi terhadap diri
sendiri dan keluarga setelah kembali dari tanah suci. Produk yang bisa
digunakan untuk merencanakan haji adalah dengan menggunakan
tabungan haji.
Diantara kelebihan tabungan haji adalah pelayanan pendaftaran
haji. Nasabah yang sudah memiliki dana yang cukup akan langsung
didaftarkan oleh bank untuk mendapatkan jatah kursi (porsi) naik haji.
Bank akan secara proaktif membantu dalam pengurusan dokumen
24
administrasi yang menjadi persyaratan calon jamaah haji ke
Departemen Agama.6
Bank juga bisa memberikan dana talangan naik haji untuk
nasabah. Dana talangan ini tentunya tidak dimaksudkan meminjamkan
uang pada nasabah untuk naik haji. Yang dilakukan bank memberi
dana talangan hanya sebatas talangan untuk pendaftaran atau
pelunasan. Dan nasabah harus sudah mengembalikan dana talangan
tersebut sebelum keberangkatan.
3.1.2 Dasar Hukum Ibadah Haji
1. Rukun Islam ke-lima
2. Al-Qur’an
Surat Al Imron ayat 97:
ϵŠ Ïù 7M≈tƒ# u ×M≈ uΖÉi� t/ ãΠ$s) ¨Β zΟŠ Ïδ≡ t�ö/ Î) ( tΒuρ … ã&s#yzyŠ tβ% x. $YΨ ÏΒ# u 3 ¬!uρ ’ n?tã Ĩ$̈Ζ9 $#
kÏm ÏM ø� t7 ø9 $# Ç tΒ tí$sÜ tGó™ $# ϵ ø‹s9 Î) Wξ‹ Î6 y™ 4 tΒuρ t�x� x. ¨βÎ* sù ©!$# ;Í_ xî Ç tã tÏϑn=≈ yèø9 $#
∩∠∪
Artinya:
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim[215]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi
amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari
6 ----------PT. Bank Mega Syariah Indonesia, Presentasi Power Point Tabungan Haji dan Alur
25
(kewajiban haji), maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
[215] ialah: tempat nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.
[216] yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-
alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalananpun aman.
♦Surat Al Maidah ayat 5:
tΠ öθu‹ ø9 $# ¨≅Ïmé& ãΝ ä3s9 àM≈ t6 Íh‹ ©Ü9 $# ( ãΠ$yèsÛ uρ tÏ% ©!$# (#θè?ρé& |=≈ tGÅ3ø9 $# @≅ Ïm ö/ä3©9 öΝ ä3ãΒ$yèsÛuρ @≅ Ïm öΝ çλ°; ( àM≈ oΨ |ÁósçR ùQ $# uρ z ÏΒ ÏM≈ oΨ ÏΒ÷σ ßϑø9 $# àM≈ oΨ |ÁósçR ùQ $# uρ z ÏΒ tÏ% ©!$# (#θè?ρé& |=≈ tGÅ3ø9 $# ÏΒ öΝ ä3Î=ö6 s%
!# sŒ Î) £ èδθßϑçF÷� s?# u £ èδu‘θã_é& tÏΨ ÅÁøt èΧ u%ö- xî tÅsÏ�≈ |¡ãΒ Ÿωuρ ü“É‹Ï‚−GãΒ 5β# y‰÷{ r& 3 tΒuρ ö�à� õ3tƒ
Ç≈ uΚƒ M}$$Î/ ô‰s) sù xÝÎ6 ym … ã&é#yϑtã uθèδuρ ’Îû Íο t�ÅzFψ$# z ÏΒ zƒ Î%Å£≈ sƒø:$# ∩∈∪
Artinya:
“Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan
bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu.
(Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu
sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-
hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”
3. Al-Hadist
♦ Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan
menyadari halangan yang akan merintanginya”. (HR Ahmad).
26
♦“Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah membebaskan
seorang hamba (manusia) dari neraka waktu berhaji.”7
��� � ��� �� ���� ���
♦”Cukuplah bagi kamu thawafmu untuk haji dan umrahmu” (H.R
Muslim no. 2925/132)
Syarat dan Rukun Haji
Syarat :
o Islam, Baligh, Berakal, Merdeka,Mampu
Rukun:
o Ihram (niat), Wukuf di arafah, Thawaf, Ifadhah, Sa’i, Cukur,
Tertib.
3.1.3 Pengertian Tabungan Haji
Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan
Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat-alat
yang dipersamakan dengan itu.
Tabungan haji adalah tabungan yang diperuntukkan bagi
perorangan guna memersiapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah
Haji (BPIH). Landasan syari’ah tabungan haji adalah Fatwa DSN
7 Hussein Bahreij, Himpunan Hadits Shahih Muslim, Surabaya: Al Ikhlas, 1987, hlm.160
27
No.29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji
Lembaga Keuangan Syariah.
3.1.3.1 Produk Tabungan Haji iB Mega Syariah
Tabungan Haji Mega Syariah merupakan tabungan yang
ditujukan untuk nasabah yang akan menjalankan ibadah haji.
Dengan menggunakan prinsip mudharabah muthlaqah, produk
tabungan ini memberikan dana talangan kepada nasabah agar lebih
cepat berangkat ke Tanah Suci.
Keunggulan:
• Bagi hasil yang kompetitif,
• Fasilitas SISKOHAT,
• Fleksibel dalam menentukan setoran,
• Bebas biaya administrasi,
• Kemudahan setor online real time diseluruh cabang Bank
Mega Syariah, Mega Mitra Syariah, dan Gallery Bank
Mega Syariah,
• Fasilitas autodebet untuk setoran bulanan.
• Mendapatkan souvenir yang menarik,
Syarat dan Ketentuan:
• Nasabah tabungan perseorangan,
• Mengisi formulir pembukaan Tabungan Haji Mega Syariah,
• Setoran awal Rp. 200.000,00
28
• Usia minimal 17 tahun (Memiliki KTP),
• Mengisi formulir pembukaan Tabungan Haji iB Mega
Syariah.
3.1.3.2 Tujuan Tabungan Haji iB Mega Syariah
• Mendapatkan dana yang relatif stabil dalam jangka pendek
ataupun jangka panjang,
• Mendapatkan dana yang relatif murah,
• Diversifikasi produk CASA.
3.1.4 Mekanisme Tabungan Haji
1. Pendaftaran Haji
Pendaftaran haji ini merupakan proses pendaftaran yang
dilakukan oleh Calon Jamaah Haji dan proses pelayanan awal yang
dilakukan oleh Departemen Agama (Depag) dan BPS BPIH.
Pelaksanaan pendaftaran haji dapat dilakukan setiap hari selama
jam kerja berlangsung. Pendaftaran ini dibagi menjadi dua waktu,
yaitu pada saat setoran awal dan saat pelunasan.
Dalam praktiknya, untuk mendapatkan porsi keberangkatan
haji di Kementerian Agama calon jamaah haji harus sudah
memunyai dana sebesar Rp 25.000.000,00. Namun, tidak semua
calon jamaah memunyai dana sebesar itu. Maka, untuk
memudahkan dalam mendapat porsi haji Bank Mega Syariah
29
memberi fasilitas berupa Pinjaman Dana Talangan Haji (PDTH).
Pinjaman Dana Talangan Haji (PDTH) adalah penyediaan dana
dari Bank Mega Syariah kepada nasabah Tabungan Haji Mega
Syariah untuk mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji.8
Dimana PDTH ini bukan untuk pembiayaan haji, melainkan untuk
mendapatkan porsi haji. Setelah porsi didapatkan, nasabah calon
jamaah haji akan mengembalikan dengan cara mengangsur selama
3 tahun sesuai dengan plafond yang diterima.
Akad yang digunakan dalam penggunaan fasilitas PDTH
adalah akad qardh dan ijaroh. Akad qardh adalah akad pemberian
fasilitas PDTH berupa pinjaman uang dari Bank Mega Syariah
kepada nasabah yang digunakan untuk membayar setoran awal
BPIH ke rekening Menteri Agama, dengan tujuan memeroleh
nomor porsi keberangkatan haji. Kemudian akad ijaroh yaitu akad
pemberian fasilitas penyewaan jasa Bank untuk pengurusan
mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji.
Setelah pelaksanaan akad selesai, Bank menyiapkan
dokumen untuk proses pencairan pinjaman berdasarkan Perintah
Realisasi Pinjaman (PRP) yang telah ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang. Pencairan dana PDTH harus disetorkan ke
rekening tabungan haji nasabah yang telah diblokir dengan cara
8 Surat Edaran Revisi Kebijakan Pembiayaan Fasilitas PDTH Bank Mega Syariah, Nomor:
SE/18/DIRBMS/11
30
merubah kode produk tabungan haji menjadi produk talangan haji
dan penutupan rekening hanya bisa dilakukan apabila nasabah
telah melunasi fasilitas PDTH, baik pelunasan dari dana nasabah
atau pengembalian dana dari Kementerian Agama karena adanya
pembatalan porsi keberangkatan haji.
Pada saat melakukan setoran awal, yang harus dilakukan
nasabah adalah mengisi SPPH di Kantor Departemen Agama
Kabupaten atau Kota dengan melampirkan fotokopi Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang masih berlaku, pas foto ukuran 3x4
sebanyak 5 lembar dan ukuran 4x6 sebanyak 1 lembar dengan latar
belakang berwarna putih serta membayar setoran awal ke Bank
Mega Syariah untuk mendapatkan nomor porsi haji. Setelah
prosedur tersebut dipenuhi, nasabah kemudian menyerahkan
lembar bukti setoran awal BPIH ke Kantor Departemen Agama
Kabupaten atau Kota.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Bank Mega
Syariah adalah mencatat dana nasabah tabungan haji di dalam
rekening nasabah sebelum saldo tercatat minimal Rp
25.100.000,00. Setelah dana melebihi atau minimal Rp
25.100.000,00 lalu dilakukan proses input data nasabah ke
komputer SISKOHAT. Kemudian Bank Mega Syariah melakukan
pemindahbukuan dana Tabungan Haji sebesar Rp 25.000.000,00 ke
31
rekening Menteri Agama di Bank Mega Syariah, dan selisih saldo
pada rekening tabungan haji nasabah tetap di rekening nasabah di
Bank Mega Syariah. Setelah melakukan pendaftaran tabungan haji
dengan menggunakan fasilitas talangan haji, maka pada jurnal
pembukuan ditulis sebagai berikut:9
Jurnal pembukuan pencairan pinjaman (qardh):
Dana Qardh (sebesar jumlah pencairan pembiayaan)
D : Pinjaman Qardh – Dana Talangan Haji
K : Rekening Tabungan Haji Nasabah
Pembebanan Biaya Administrasi
D : Rekening Nasabah
K : Pendapatan Adm PDTH/Fee
Ujrah / Fee (sebesar ujrah dana talangan)
D : Rekening Nasabah
K : Pinjaman Qardh – Dana Talangan Haji
2. Pelunasan dan Perpanjangan BPIH
Pelunasan BPIH merupakan penambahan setoran awal,
setelah dikonversikan dengan kurs/nilai Dollar Amerika pada hari
dan tanggal pelaksanaan pelunasan BPIH. Untuk persyaratan calon
jamaah yang berhak untuk melunasi adalah yang telah masuk kuota
untuk tahun keberangkatan tersebut.
Bank wajib mengirimkan surat pemberitahuan yang
memuat tanggal jatuh tempo fasilitas PDTH kepada nasabah dan
9 Op.Cit hlm.26
32
mengingatkan nasabah untuk segera melakukan pelunasan,
perpanjangan, atau pembatalan. Paling lambat dua bulan sebelum
tanggal jatuh tempo.
Kemudian, untuk perpanjangan fasilitas hanya dapat
dilakukan terhadap nasabah yang jangka waktu keberangkatan
hajinya tidak kurang dari enam bulan sejak tanggal jatuh tempo
fasilitas PDTH. Pada saat perpanjangan fasilitas, terdapat ketentuan
mengenai batas maksimum sisa pinjaman yang dapat diperpanjang
jangka waktu pelunasannya. Apabila nilai pinjamannya lebih besar
dari batas maksimum yang telah ditetapkan maka nasabah harus
melakukan pelunasan sebagian.
Proses perpanjangan dilakukan dengan menggunakan
mekanisme penutupan fasilitas PDTH original pada sistem,
kemudian dibuka fasilitas PDTH perpanjangan pada sistem yang
sama.
Penutupan Rekening original PDTH:
D : RAB/ Rek GL perantara PDTH
K: Rek Qardh PDTH (lama)
Pembukaan Rekening Perpanjangan PDTH:
D : Rek PDTH (baru)
K : RAB/ Rek GL (perantara PDTH)
Setiap pelunasan fasilitas, Bank Mega Syariah akan mengeluarkan
Surat Keterangan Lunas PDTH yang akan diserahkan pada
nasabah.
33
Setelah semua persyaratan dilengkapi, tindakan yang
dilakukan calon haji selanjutnya adalah ke Bank Mega Syariah
untuk melakukan Pelunasan BPIH dan mendapatkan bukti
pelunasan (print out Siskohat). Besarnya nilai pelunasan sesuai
Keputusan Presiden tahun berjalan. Selanjutnya, calon jamaah haji
melakukan tes kesehatan di Puskesmas setempat sesuai domisili
yang tercantum pada KTP. Setelah itu, menyerahkan bukti setoran
berupa lembar putih, merah, kuning, biru serta pas foto ukuran 3x4
sebanyak 18 lembar dan ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar ke Kantor
Departemen Agama Kabupaten atau Kota domisili. Setelah semua
berkas terkumpul, calon jamaah haji menunggu Surat Pemanggilan
Masuk Asrama (SPMA) dari Kantor Departemen Agama
Kabupaten atau Kota domisili.
3.1.5 Prosedur Pelaksanaan Pembatalan Tabungan Haji
Pembatalan Tabungan Haji adalah tidak terlaksananya
kegiatan yang sudah dijalankan dalam kurun waktu tertentu. Dalam
pembatalan tabungan ini, nasabah (calon jamaah haji) sudah
mendapatkan porsi untuk melaksanakan ibadah haji, namun
ditengah jalan melakukan pengunduran diri yang dikarenakan
calon jamaah haji tersebut merasa tidak bisa melanjutkan
perpanjangan atau meninggal dunia.
34
3.1.5.1 Permohonan Pembatalan dari Nasabah
Pembatalan porsi keberangkatan haji ke Kementerian
Agama dapat dilakukan nasabah sendiri atau melalui Bank Mega
Syariah dengan alasan tertentu karena nasabah tidak melakukan
pelunasan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam akad
(wan prestasi), tanpa ada kewajiban Bank Mega Syariah untuk
mengembalikan ujroh dan atau biaya administrasi yang telah
dibayarkan sebelumnya. Permohonan pembatalan dapat diajukan
oleh nasabah atau ahli waris nasabah yang dibuktikan dengan
dokumen identitas, melalui Surat Permohonan Pembatalan
Berangkat Haji. Pembatalan tabungan haji yang diajukan nasabah
kepada Bank Mega Syariah ada dua sebab, yaitu pembatalan dari
nasabah calon jamaah haji dalam kondisi masih hidup (wan
prestasi) dan kondisi meninggal dunia.10
Di Bank Mega Syariah cabang Semarang, banyaknya
nasabah yang melakukan pembatalan haji (pada tahun 2010 sampai
dengan bulan April 2012) ada 4 (empat) nasabah dari total
keseluruhan 1200 nasabah CJH (Calon jamaah Haji).11
Diantaranya
dua nasabah karena tidak sanggup mengembalikan dana talangan
dan dua lainnya karena meninggal dunia.
10
Wawancara dengan TL RO Bank Mega Syariah Cabang Semarang, Indah Muji Rahayu 11
Ibid
35
Pada Bank Mega Syariah, pembatalan haji akan dikenakan
biaya sebesar Rp 500.000,00 dan biayanya wajib disetorkan ke
rekening tabungan haji nasabah pada saat pengajuan fasilitas.
Langkah selanjutnya yang dilakukan marketing Bank Mega
Syariah adalah menginformasikan kepada nasabah mengenai
adanya syarat legalisir surat kuasa pengurusan administrasi
pembatalan porsi haji oleh Kepala Desa/Lurah setempat. Setelah
syarat terpenuhi, maka ahli waris (nasabah yang meninggal dunia)
/nasabah CJH batal melalui Bank Mega Syariah mengajukan
pembatalan porsi ke Kantor Kementerian Agama.
Untuk nasabah yang melakukan pembatalan dikarenakan
meninggal dunia, uang pengembalian pembatalan setoran awal
(Tabungan Haji) tidak dilakukan pemotongan dan dibayarkan
sesuai dengan biaya yang di setorkan ke rekening Menteri Agama.
Namun, untuk setoran BPIH lunas akan dikenakan biaya
administrasi sebesar 1% dari jumlah BPIH yang dibayarkan dan
dikembalikan sesuai dengan kurs dolar pada saat pembatalan.
Pengembalian uang BPIH tabungan lunas akan di transfer ke
rekening awal tempat penyetoran BPIH, Bagi BPIH lunas yang
rekening awalnya sudah ditutup maka nasabah CJH atau ahli waris
dapat mengajukan permohonan pengembalian tersebut pada
36
rekening tabungan yang lain dengan melampirkan foto kopi nomor
rekening tabungan tersebut.
3.1.5.2 Pengajuan Pembatalan Porsi Haji ke Kementerian Agama
Pembatalan yang dilakukan ke Kementerian Agama
diajukan oleh ahli waris atau dapat melalui Bank Mega Syariah
cabang Semarang berdasarkan Surat Kuasa Pengurusan
Administrasi Pembatalan Porsi Haji asli yang telah dilegalisir oleh
Lurah atau Kepala Desa setempat sesuai KTP nasabah dengan
melampirkan dokumen terkait (pada lampiran). Bank Mega
Syariah Kantor cabang Semarang harus sudah menerima surat
kuasa asli paling lambat satu hari.
Setelah ahli waris/nasabah mengajukan permohonan ke
Kantor Kementerian Agama, maka dibuatlah surat permohonan
pembatalan haji yang ditujukan kepada Kantor Wilayah
Kota/Kabupaten. Berdasarkan surat permohonan pembatalan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Agama, maka ahli waris/nasabah
datang ke Bank Mega Syariah cabang Semarang dengan membawa
fotokopi surat tersebut dan membawa buku tabungan serta
dokumen terkait (pada lampiran). Kemudian, Bank Mega Syariah
cabang Semarang membuat surat permohonan pembatalan haji
yang ditujukan kepada pimpinan kantor cabang Semarang.
37
Langkah selanjutnya, pimpinan Bank Mega Syariah kantor
cabang Semarang memfaksimili atau meng-email surat
permohonan pembatalan haji ke Bank Mega Syariah Pusat.
Kemudian, Bank Mega Syariah Pusat melakukan pembatalan haji
ke Kantor Kementerian Agama Pusat.
Proses pembatalan di Kementerian Agama kurang lebih
berlangsung selama 30 (tiga puluh) hari. Namun, Bank Mega
Syariah kantor cabang Semarang memunyai inisiatif untuk
membantu memercepat pelaksanaan pembatalan haji yang kurang
lebih memakan waktu dua minggu atau separuh waktu dari
pembatalan haji secara normal. Kemudian Bank menerima
Standing Instruction (SI) dari bendahara Kementerian Agama
untuk mengembalikan dana porsi haji.
Bank Mega Syariah Pusat lalu mengonfirmasi pada kantor
cabang Semarang bahwa pembatalan haji sudah dilakukan. Maka,
secara otomatis sistem yang ada pada kantor cabang sudah
berubah.
Bank Mega Syariah cabang Semarang dapat melakukan
pengecekan proses pembatalan porsi keberangkatan haji oleh
Kementerian Agama Pusat dengan melihat status nasabah pada
menu aplikasi Siskohat, apabila statusnya batal maka porsi
keberangkatan sudah hangus. Porsi haji yang sudah dibatalkan
38
tidak dapat digantikan dengan nasabah CJH lain dikarenakan porsi
haji berkaitan dengan data nasabah CJH.12
Selanjutnya, Bank Mega
Syariah cabang Semarang akan melakukan penutupan fasilitas
PDTH atas nasabah yang bersangkutan di sistem pembiayaan Bank
Mega Syariah.
3.1.5.3 Prosedur Pengembalian Setoran Awal BPIH Batal
Calon jamaah mengajukan surat permohonan pembatalan
kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota domisili.
Setelah lampiran terpenuhi, Kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota memberikan tanda terima proses pembatalan
kepada calon jamaah haji batal. Selanjutnya, Kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota membuat surat pengantar dan meneruskan
kepada Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi. Kantor
Wilayah Depag Propinsi mengajukan pengembalian dana setoran
awal BPIH batal kepada Direktorat Jenderal PHU Direktorat
Pelayanan Haji, setelah melakukan konfirmasi batal ke dalam
database SISKOHAT. Konfirmasi dilakukan dengan menggunakan
nomor porsi dan menginput data nomor dan tanggal surat
pengajuan dari Kandepag Kabupaten/Kota dan sebab dari
pembatalan. Direktorat Pelayanan Haji membuat surat pengantar
ke Direktorat Pengelolaan BPIH dan SIH setelah mengkonfirmasi
pembatalan kedalam siskohat. Direktorat Pengelolaan BPIH dan
12
Ibid
39
SIH mentransfer dana BPIH batal ke rekening calon jamaah haji
batal melaui Bank Mega Syariah, selanjutnya dikonfirmasi
kedalam siskohat. Bank Mega Syariah cabang Semarang
menyampaikan dana BPIH batal kepada calon jamaah haji batal
dan mengkonfirmasikannya kedalam Siskohat.
3.1.5.4 Pengembalian BPIH Lunas
Proses yang harus dilakukan oleh nasabah adalah
menyerahkan surat permohonan pembatalan berangkat haji ke
Bank Mega Syariah Cabang Semarang. Setelah menerima surat
dari nasabah, Bank mengeluarkan Surat Kuasa Pengurusan
Administrasi Pembatalan Porsi haji yang asli dan diserahkan pada
nasabah untuk dilegalisir oleh Kepala Desa / Lurah sesuai domisili.
Penerimaan surat dari nasabah paling lambat 1 (satu) hari
sejak tanggal penyerahan ke nasabah. Kemudian Bank melakukan
proses pembatalan ke Kementerian Agama dengan lampiran surat
pembatalan porsi haji yang telah ditandatangani nasabah, Surat
Kuasa pengurusan administrasi yang telah dilegalisir, dan bukti asli
setoran awal BPIH.
Setelah menerima permohonan pembatalan dari Bank,
bendahara Kementerian Agama mengeluarkan standing instruction
untuk dikirimkan ke operasional Bank. Kemudian operasional
Bank melakukan proses pembukuan dan melakukan konfirmasi ke
40
kantor cabang bahwa telah dilakukan pengembalian dana dari giro
Menteri Agama ke rekening tabungan haji nasabah.
Kantor cabang melakukan konfirmasi dan memastikan
alasan pembatalan bukan karena sakit/meninggal. Selanjutnya
kantor cabang membuat MIP (Memo Instruksi Pelunasan) dan
memo debet biaya batal dan dokumen pelunasan untuk kemudian
dikirimkan ke loan processing. Bagian loan processing menerima
dokumen instruksi pelunasan PDTH dari kantor cabang. Setelah
diterima, lalu memastikan dana telah tersedia di rekening tabungan
haji nasabah. Kemudian melakukan pelunasan fasilitas PDTH
dengan mendebet rekening tabungan haji nasabah berdasarkan
surat kuasa debet rekening dengan jurnal:
D: Rekening Tabungan Haji
K: Qardh sebesar nilai Qardh
Debet biaya batal jika pembatalan bukan karena sakit/meninggal
berdasarkan memo debet biaya batal dengan jurnal:
D: Rekening Tabungan Haji sebesar biaqya pembatalan
K: Pendapatan non operasional
Dengan pencatatan atau pembukuan yang dilakukan bagian
loan processing, maka selesailah proses pembatalan porsi yang
diajukan atas permintaan nasabah.
41
3.2 Analisis
Sebagai lembaga keuangan syari’ah, dalam sistem operasional
Bank Mega Syariah terdapat kekuatan dan kelemahan. Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan ujung tombak bagi kemajuan dan
pertumbuhan bisnis Bank Mega Syariah. Menyadari bahwa posisi dan
peran SDM demikian strategis, peningkatan kualitas baik keterampilan
(skill) maupun pengetahuan SDM menjadi prioritas Bank Mega Syariah.
Apalagi ekspektasi nasabah terhadap produk dan layanan di perbankan
syariah sangat tinggi sehingga membutuhkan tingkat kompetensi SDM
yang baik.
Untuk meningkatkan kualitas SDM dan mewujudkan Visi dan Misi
Bank Mega Syariah, manajemen telah melakukan berbagai program
pelatihan SDM. Program pelatihan dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut
ini dilakukan secara rutin. Pelatihan Dasar-dasar Perbankan Syariah, Dasar
motivasi, Training Product, Training Service Excellence, Training
Operational, Diklat Karyawan Cabang Baru dan Team Building
merupakan program dasar yang diselenggarakan di internal perusahaan.13
Bank Mega Syariah menyadari bahwa pertumbuhan bisnis
perusahaan tidak lepas dari kondisi sosial dan lingkungan masyarakat.
Semakin baik tingkat kehidupan sosial masyarakat berarti risiko bisnis pun
berpotensi mengalami penurunan. Agar kegiatan bisnis memberikan
13 http://www.bsmi.co.id/index.php
42
dampak sosial yang positif, setiap tahun Bank Mega Syariah senantiasa
menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate
Social Responsibilty (CSR).
Sejalan dengan perkembangan Bank Mega Syariah yang telah
menjangkau seluruh propinsi di Indonesia, program kegiatan CSR
diharapkan dapat lebih memberi manfaat kepada lebih banyak masyarakat.
Hal itu sesuai dengan visi dan misi Bank Mega Syariah untuk menjadi
”Bank Syariah Kebanggaan Bangsa”.
Analisis yang dapat penulis terapkan untuk Bank Mega Syari’ah
Cabang Semarang adalah menggunakan analisis SWOT. Strength
(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Treat
(Ancaman).
a. Strength (Kekuatan)
Sebagai bank syariah di Kota Semarang, tidak hanya Bank
Mega Syariah saja yang memunyai produk tabungan haji. Banyak
pesaing dengan hadirnya bank syariah yang menawarkan produk
tabungan haji dengan berbagai tampilan yang tidak kalah menarik.
Letak yang strategis, yaitu di kawasan Simpang Lima
Semarang membuat Bank Mega Syariah memiliki jaringan KBIH
(Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang kuat di daerah Semarang
dan Demak. Salah satu cara yang dilakukan marketing Bank Mega
Syariah Cabang Semarang untuk memasarkan produk tabungan
haji adalah melalui kelompok pengajian yang ada pada daerah-
43
daerah. Cara seperti ini dianggap cukup efektif dalam melakukan
pemasaran produk tabungan haji.
b. Weakness (Kelemahan)
Dalam suatu lembaga pasti memiliki kekuatan dan
kelemahan. Kelemahan ini akan menjadikan motivasi tersendiri
bagi para pengelola untuk lebih optimal dalam melakukan tugas
dan tanggung jawabnya.
Kelemahan Bank Mega Syariah yang penulis tangkap
terdapat pada Sumber Daya Insani/Manusia-nya. Beberapa dari
mereka kurang mengetahui tentang seluk-beluk produk yang
ditawarkan oleh Bank itu sendiri. Pada bagian marketing, saat
melakukan pemasaran tabungan haji seringkali kurang teliti dalam
menganalisis data nasabah. Sehingga, banyak pihak yang kesulitan
dalam menginput data nasabah.
Begitu pula dengan produk tabungan, kurangnya pemasaran
dan maksimalisasi dalam sistem operasional membuat produk
tabungan kurang diminati oleh masyarakat. Mengingat bank
konvensional maupun bank syariah sudah banyak di Kota
Semarang dengan menawarkan produk penghimpunan dana lebih
banyak diminati karena fasilitasnya yang prima.
c. Opportunity (Peluang)
Beberapa peluang yang dimanfaatkan Bank Mega Syariah
dalam memajukan usahanya adalah dengan memaksimalkan
44
produk pembiayaan. Karena, biaya administrasi yang tidak terlalu
tinggi membuat produk pembiayaan Bank Mega Syariah diminati
oleh masyarakat. Ditambah lagi lokasi yang strategis, di pusat kota.
Sehingga memudahkan masyarakat dalam menjangkau lokasinya.
Tentunya pada poin ini sudah memberi nilai tambah pada
Bank Mega Syariah untuk menarik nasabah dalam hal pembiayaan.
d. Treat (Hambatan)
Hambatan atau ancaman yang dihadapi Bank Mega Syariah
adalah dalam maksimalisasi produk tabungan. Minimnya
ketertarikan masyarakat yang dikarenakan kurangnya inovasi dari
produk tabungan yang ada. Karena, apabila dana yang berasal dari
pihak ketiga kecil maka aktivitas perputaran dananya juga akan
kecil. Sehingga mengakibatkan sulitnya pada aktivitas penyaluran
dana.
Begitu juga pada sumber daya manusia, perlu ditingkatkan
kinerjanya. Persaingan antar bank tidak cukup hanya pada
produknya, tetapi juga operasionalnya. Semakin terampil sumber
daya manusianya, maka semakin baik pula jalannya aktivitas pada
bank tersebut.
45
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Setelah melakukan pembahasan atas data yang diperoleh pada Bank Mega
Syariah Cabang Semarang, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
4.1.1 Prosedur Tabungan Haji
Dalam pelaksanaan prosedur tabungan haji, nasabah diberikan fasilitas
talangan berupa PDTH guna mendapatkan porsi keberangkatan haji. Untuk
mendapatkan dana talangan haji, maka nasabah diharuskan memiliki rekening
pada Bank Mega Syariah dengan nominal minimal Rp 100.000,00. Sesuai
ketentuan yang berlaku, nasabah tidak dibebankan margin sehingga jumlah
pengembalian dari nasabah tidak melebihi nominal yang dicantumkan dalam akad
Qardh. Namun Bank membebankan nasabah berupa biaya administrasi dan ujroh
yang besarnya tidak boleh dikaitkan dengan plafond pinjaman.
4.1.1.1 Perpanjangan PDTH
Apabila fasilitas PDTH jatuh tempo sebelum tanggal
keberangkatan haji, maka dapat diajukan perpanjangan fasilitas. Fasilitas
PDTH wajib dilunasi sebelum tanggal keberangkatan haji. Apabila tidak
dilunasi, maka Bank akan mengajukan pembatalan porsi haji ke
Kementerian Agama. Namun, bila jumlah dana yang tersedia pada
46
rekening tabungan haji belum mencukupi untuk melunasi seluruh
pinjaman nasabah dapat melakukan pelunasan sebagian dan
memerpanjang fasilitas sebesar sisa pinjaman yang belum dilunasi.
4.1.1.2 Pelunasan PDTH
Apabila jadwal keberangkatan haji yang ditetapkan Kementerian
Agama lebih awal dari tanggal jatuh tempo fasilitas PDTH, maka nasabah
wajib melunasi paling lambat 1 (satu) minggu sebelum tanggal
keberangkatan haji. Nasabah dapat melakukan percepatan pelunasan tanpa
mengurangi biaya dengan mengajukan Surat Permohonan Pelunasan (SPP)
PDTH. Saat fasilitas jatuh tempo dan dana sudah tersedia direkening haji
nasabah sesuai dengan nilai pinjaman, bagian loan processing akan
mendebet rekening tabungan haji nasabah sebesar outstanding pokok.
4.1.2 Pembatalan Tabungan Haji
Prosedur dari pembatalan porsi yang diajukan nasabah adalah
menyerahkan surat permohonan pembatalan haji ke kantor cabang terkait.
Kemudian kantor cabang mengeluarkan Surat Kuasa Pengurusan Administrasi
Pembatalan Porsi Haji dari custody dan diserahkan pada nasabah. Selanjutnya,
nasabah ke kantor Kepala Desa domisili untuk melegalisir surat tersebut dan
dikembalikan ke kantor cabang. Penerimaan surat paling lama 1 (satu) hari setelah
tanggal penyerahan ke nasabah.
Setelah persyaratan dari nasabah dipenuhi, maka kantor cabang melakukan
pembatalan ke Kementerian Agama. Kemudian, bendahara Kementerian Agama
47
mengeluarkan standing instruction kepada bank terkait dan memberi informasi ke
kantor cabang bahwa ada pengembalian dana dari rekening giro Kementerian
Agama ke rekening tabungan haji nasabah. Jika pembatalan bukan karena
sakit/meninggal maka kantor cabang membuat MIP/MIPS (Memo Instruksi
Pelunasan)/(Memo Instruksi Pelunasan Sebagian) ke bagian loan processing.
Bagian loan processing akan menerima dokumen pelunasan PDTH dari cabang
terkait dan akan mendebet rekening tabungan haji nasabah berdasarkan surat
kuasa.
4.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Karena penyelenggaraan ibadah haji merupakan program pemerintah,
jangka panjang perlu dipikirkan untuk berorientasi terhadap kepuasan
nasabah mengenai masalah masa tunggu keberangkatan haji, pemondokan,
transportasi, dll yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah haji.
2. Sebaiknya team marketing dari Bank Mega Syariah agar lebih maksimal
dalam melakukan pemasaran tabungan haji, dan lebih memahami
mengenai kondisi nasabah (calon jamaah haji).
48
1.3 PENUTUP
Demikian karya tulis ini penulis paparkan. Penulis menyadari
banyaknya kesalahan dalam berbagai hal baik itu dalam penulisan, isi dan
data-data pendukung. Karena itu semua keterbatasan penulis sebagai
manusia yang tidak lepas dari kesalahan. Maka dari itu penulis membuka
diri dalam menerima kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Haji
http://www.bsmi.co.id/index.php
Abdul Aziz, Kustini. 2007. Ibadah Haji dalam Sorotan Publik. Jakarta: Puslitbang
Kehidupan Keagamaan
Bahreisj, Hussein. 1987. Himpunan Hadits Shahih Muslim. Surabaya: Al Ikhlas
Hasibuan, Malayu SP. 2004. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara
Kasmir. 2002. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Surat Edaran Pinjaman Dana Talangan Haji Bank Mega Syariah Nomor:
18/DIRBMS/11
Syafi’i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani
Syarhul, Muzakirat. ‘Umdatil Fiqh, Kitab Haji wal Umrah’.
Syaukani, Imam (ed). 2009. Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia. Jakarta:
Puslitbang Kehidupan Keagamaan
----------. Brosur Tabungan Haji Bank Mega Syariah Indonesia
UU Perbankan Nomor 10 tahun 1998
Wawancara dengan TL RO (Team Leader Relationship Officer) Bank Mega
Syariah Cabang Semarang, Indah Muji Rahayu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Wawancara dengan TL RO Bank Mega Syariah Cabang Semarang
Lampiran 2 : Aplikasi Pembukaan Rekening
Lampiran 3 : MIP PDTH (Memo Instruksi Pelunasan)
Lampiran 4 : Surat Keterangan Lunas PDTH
Lampiran 5 : Permohonan Pembatalan Porsi Haji
CURRICULUM VITAE
A. Data Pribadi :
Nama : Dian Rokhana
Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 10 Mei 1991
Alamat Tinggal : Jl Koro Tengah No 7 RT 03/ RW 10
Tambakaji Ngaliyan Semarang – 50185
No. Telepon : 085 640 4666 98
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
B. Pendidikan Formal :
SD Negeri Tambakaji 01 , lulusan tahun 2003
SMP Nasima Semarang , lulusan tahun 2006
SMU Nasima Semarang , lulusan tahun 2009
Diploma III ( D-III ) Fakultas Syari’ah Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang , lulusan tahun 2012.
C. Pendidikan Non Formal :
1. Kursus Bahasa Inggris program Conversation di Primagama English Ngaliyan
Semarang pada bulan Juli sampai dengan November 2011.
2. Kursus komputer MYOB v.17 di lembaga pendidikan Alfabank Kelud Semarang
pada bulan November sampai dengan Desember 2011.
D. Pengalaman Organisasi :
1. Sebagai anggota Departemen Dalam Negeri pada Himpunan Mahasiswa
Jurusan/Prodi (HMJ/P) Perbankan Syari’ah periode Maret 2010 sampai dengan
Desember 2010.
2. Sebagai Bendahara I pada Himpunan Mahasiswa Jurusan/Prodi (HMJ/P)
Perbankan Syari’ah periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2011.
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Hormat Saya
Dian Rokhana