Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

4
8/10/2019 Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha) http://slidepdf.com/reader/full/proses-mastikasi-dan-komponen-tmj-aisha 1/4 Proses Mastikasi Otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial kelima dan  proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak. Perangsangan daerah retikularis spesifik pada pusat pengecapan batang otak akan menimbulkan  pergerakan mengunyah yang ritmis. Demikian pula, perangsangan area di hipotalamus, amigdala dan bahkan di korteks serebri dekat area sensoris untuk  pengecapan dan penghidu seringkali dapat menimbulkan gerakan mengunyah. Kebanyakan proses mengunyah disebabkna oleh suatu refleks mengunyah, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: adanya bolus makanan di dalam mulut awalnya menimbulkan penghambat refleks otot untuk mengunyah, yang menyebabkan rahang bawah turun ke bawah. Penurunan ini kemudian menimbulkan kontaksi rebound . Keadaan ini secara otomatis mengangkat rahang  bawah yang menimbulkan pengatupan gigi, tetapi juga menekan bolus melawan dinding mulut, yang menghambat otot rahang bawah sekali lagi menyebabkan turun dan kembali rebound  pada saat rebound dan ini terjadi berulang-ulang. Guyton, A. C. & Hall, J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 . Jakarta: EGC. Sendi Temporomandibula (TMJ) Sendi temporomandibula (TMJ) merupakan salah satu sendi yang sangat aktif dan  paling sering digunakan, yaitu pada waktu bicara, mengunyah, menggigit, menguap dan lain-lain. Sendi ini terletak tepat di bawah telinga kiri dan kanna. Sendi ini berfungsi menghubungankan rahang atas dan bawah. Sendi ini melibatkan beberapa komponen, yaitu: a) Kondilus mandibula Kondilus mandibula mempunyai letak dan posisi paling baik sebagai  poros pergerakan mandibula. Kondilus orang dewasa berbentik elips serta kasar, dengan sumbu panjang (medio-lateral) yang bersudut ke belakang antara 15-30 derajat terhadap bidang frontal. Diperkirakan kedua ukuran kondilus dan angulasinya sangat individual dan sering ada perbedaan antara kanan dan kiri, (Ogus dan Toller, 1990; Gray dkk, 1994; Mc Devitt, 2002.

Transcript of Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

Page 1: Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

8/10/2019 Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

http://slidepdf.com/reader/full/proses-mastikasi-dan-komponen-tmj-aisha 1/4

Proses Mastikasi

Otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial kelima dan proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak. Perangsangan

daerah retikularis spesifik pada pusat pengecapan batang otak akan menimbulkan

 pergerakan mengunyah yang ritmis. Demikian pula, perangsangan area di

hipotalamus, amigdala dan bahkan di korteks serebri dekat area sensoris untuk

 pengecapan dan penghidu seringkali dapat menimbulkan gerakan mengunyah.

Kebanyakan proses mengunyah disebabkna oleh suatu refleks mengunyah,

yang dapat dijelaskan sebagai berikut: adanya bolus makanan di dalam mulut

awalnya menimbulkan penghambat refleks otot untuk mengunyah, yang

menyebabkan rahang bawah turun ke bawah. Penurunan ini kemudianmenimbulkan kontaksi rebound . Keadaan ini secara otomatis mengangkat rahang

 bawah yang menimbulkan pengatupan gigi, tetapi juga menekan bolus melawan

dinding mulut, yang menghambat otot rahang bawah sekali lagi menyebabkan

turun dan kembali rebound  pada saat rebound dan ini terjadi berulang-ulang.

Guyton, A. C. & Hall, J. E. 2006. Buku Ajar F isiologi Kedokteran Edisi 11 .

Jakarta: EGC.

Sendi Temporomandibula (TMJ)

Sendi temporomandibula (TMJ) merupakan salah satu sendi yang sangat aktif dan

 paling sering digunakan, yaitu pada waktu bicara, mengunyah, menggigit,

menguap dan lain-lain. Sendi ini terletak tepat di bawah telinga kiri dan kanna.

Sendi ini berfungsi menghubungankan rahang atas dan bawah. Sendi ini

melibatkan beberapa komponen, yaitu:

a)  Kondilus mandibula

Kondilus mandibula mempunyai letak dan posisi paling baik sebagai

 poros pergerakan mandibula. Kondilus orang dewasa berbentik elips serta

kasar, dengan sumbu panjang (medio-lateral) yang bersudut ke belakang

antara 15-30 derajat terhadap bidang frontal. Diperkirakan kedua ukuran

kondilus dan angulasinya sangat individual dan sering ada perbedaan

antara kanan dan kiri, (Ogus dan Toller, 1990; Gray dkk, 1994; Mc Devitt,

2002.

Page 2: Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

8/10/2019 Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

http://slidepdf.com/reader/full/proses-mastikasi-dan-komponen-tmj-aisha 2/4

Kondilus mandibula ukurannya bervariasi. Ukuran atau dimensi

antero posterior dari kondilus kira-kira setengah dari ukuran sumbu

 panjang. Panjang sumbu kondil adalah 15-20mm, sedangkan lebar antero-

 posterior 8-10mm (Berkovitz dan Moxham,1998; Okeson 2003).

 b)  Diskus Artikularis ( Articular disc)

Letak kondilus mandibula tidak berkontak kalngsung dengan

 permukaan tulang temporal tetapu dipisahkan oleh suatu diskus yang halus

disebut dengan meniscus atau diskus articularis. Diskus articularis terletak

antara kondilus mandibula dan fossa glenodalis (Suryonegoro, 2005).

Di sebelah anteror, diskus menempel pada bagian atas dari eminensia

articularis dan juga pada bagian atasdari lateral pterigoid (pterigoideus

lateralis) dan di sebelah bawah menempel pada tepi kondilus. Pada bagian

 posterior, discus menempel pada dinding posterior fossa glenoidalis dan

 pada bagian distal leher kondilus. Area pada daerah ini disebut zona

 bilaminer posterior. Zona bilaminer memegang peranan penting pada

 pergerakan kondilus ke arah depan. Discus articularis dan pelekatannya

membagi sendi menjadi ruang sendi superior dan ruang sendi inferior

(Gray, dkk. 1994. Hedge, 2005).

Fungsi discus ini tidak hanya sebagai pembatas tulang keras tap juga

sebagai bantalan yang menyerap getaran dan tekanan yang ditransmisikan

melalui sendi, dan mencegah tulang saling bergesekan ketika rahang

 bergerak. Bila diskus ini mengalami dislokasi, dapat menyebabkan

timbulnya bunyi saat gerakan mengunyah, mencegah perubahan

degenaratif yang besar pada fossa dan kondilus, serta mendukung

 pertumbuhan normal dari mandibula (Suryonegoro, 2005, Hedge, 2005).

c)  Fossa glenodalis (GlenoiD Fossa)

Kondilus menadibula membentuk persendian dengan bagian tulang

temporal pada dasar kranium. Bagian dari tulang temporal ini membentuk

cekungan yang ditempati kondilus mandibula. Bagian inilah yang dikenal

sebagai fossa glenodalis. Fossa glenodalis cekung di sebelah latero-medial

dan antero-posterior. Fossa ini jauh lebih lebar arah medio-lateral daripada

Page 3: Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

8/10/2019 Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

http://slidepdf.com/reader/full/proses-mastikasi-dan-komponen-tmj-aisha 3/4

antero-posterior (Hasson, 1986; Mc. Devitt, 2002; Okeson, 2003). Sebelah

 posterior dari fossa terdapat fissura squamotimpani yang meluas ke medio-

lateral dan di sebelah anterior terdapat peninggian tulang onveks yang

disebut eminensia artikularis. Pada bagian yang paling dalam dari fossa

ini, tulangnya sangat tipis dan tidak daoat mendukung mandibula (Mc.

Devitt, 2002). Menurut Solberg (1986), fossa glenoidalis padat tetapi tipis

dan tertutup oleh jaringan lunak yang tipis (periosteum) sehingga struktur

ini tidak dapat menahan beban yang besar.

d)  Kapsul sendi (Joint capsule)

Kapsul sendi menutupi discus articularis. Kapsul ini pada bagian atas

menempel pada fossa glenoidalis dan eminensia artikularis. Pada bagian

 bawah menempel pada leher kondilus. Pada bagian posterior menempel

 pada zona bilaminer. Di sebelah anterior, kapsul berhubungan dengan

insersi otor pterigoideus lateralis. Di sebelah medial, kapsul tipis dan di

sebalah lateral lebih tebal dan diperkuat oleh ligamen temporomandibula

(Gray dkk, 1994).

e) 

Ligamen-ligamen sendi (joint ligament)

Ligamen merupakan jaringan ikat fibrous avaskuler yang kuat. Ada tiga

ligamen yang berkaitan dengan TMJ, yaitu ligamen temporomandibula,

ligamen sphenomandibula dan lugamen stilomandibula. Ligamen

temporomandibula berjalan miring dari zigoma ke bawah ke bagian tepi

leher kondilus mandibula. Bagian dalam dari serabut ligamen ini

 berhubungan dengan kapsul sendi, ligamen ini relaksasi selama istirahat

dan tegang saat gerakan retrusi dan prostusi. Ligamen ini memberi

 pembatasan gerak ke arah antero-posterior. Ligamen sphenomandibula

 berbentuk tipis datar, terletak pada aspek medial dari sendi

temporomandibula. Ligamen stilomandibula berinsersi pada angulus

mandibula. Fungsinya belum begitu jelas namun diperkirakan memberi

 pembatasan gerak ke arah lateral. (Gray dkk, 1994, Hasson, 1986, Hedge,

2005).

f) 

Membran sinovial (synovial membrane)

Page 4: Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

8/10/2019 Proses Mastikasi Dan Komponen Tmj (Aisha)

http://slidepdf.com/reader/full/proses-mastikasi-dan-komponen-tmj-aisha 4/4

Membrane sinovial adalah membarn sekretori khusus yang menyediakan

nutrien, pelumasan dan pembersihan untuk permukaan sendi serta

menanggung bebab. Permukaan artikular dari sendi dilumasi dan

mendapat makanan dari cairan sinovial yang dikeluarkan ke kompartemen

sendi oleh mebran sinovial. Membran sinovial membatasi permukaan

dalam kapsul dan diteruskan dari kapsul ke bagian tulang dari sendi

sampai ke pinggir permukaan artikular. Membarn sinovial terdiri atas

lapisan sel-sel sekretori khusus pada permukaan. Tidak ada organ ujung

syaraf dalam membran sinovial kecuali pada dinding pembuluh darah.

Membran ini tidak sensitif terhadap rangsangan nyeri.(Mc Devitt, 2002).

g)  Otot-otot mastikasi

TMJ juga dikontrol oleh otot, terutama otot pengunyahan yang terletak di

sekitar rahang dan sendi temporomandibula. Walaupun banyak otot pada

kepala dan leher tetapu istilah otot mastikasi biasanya merujuk pada empat

otot yaitu: otot maseter, otot temporalis, otot pterigoideus lateralis dan otot

 pterigoideus medialis (Berkovitz dan Moxkam, 1988, Laudenbach dan

Stoopler, 2003, Suryonegoro, 2005).