PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

25
“Tantangan Manajemen Pendidikan Islam, Hukum Islam dan Bahasa Melayu di Era Revolusi 4.0” “Tantangan Manajemen Pendidikan Islam, Hukum Islam dan Bahasa Melayu di Era Revolusi 4.0” PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL KOLABORASI Pascasarjana UIN STS Jambi-Indonesia, CIS PSU Pattani Campus - Thailand, UPSI Malaysia dan Persatuan Penulis Budiman Malaysia PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL dalam Rangka Kegiatan Studi Visit 2019 Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Editor : Ahmad Husen Ritonga, Risnita, Kasful Anwar Us, Jalaluddin, Sohiron, Ilyas Idris, Yudo Handoko, Amiruddin, Try Susanti Penerbit : Tempat Penyelenggaraan Seminar: Kampus CIS PSU Pattani-Thailand, 4 November 2019 Perpustakaan Tuanku Bainun UPSI Malaysia, 6 November 2019

Transcript of PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

Page 1: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

“TantanganManajemenPendidikanIslam,HukumIslamdanBahasaMelayudi

EraRevolusi4.0”

“TantanganManajemenPendidikanIslam,HukumIslamdanBahasaMelayudi

EraRevolusi4.0”

PROSIDINGSEMINARINTERNASIONAL

KOLABORASIPascasarjana UIN STS Jambi-Indonesia,

CIS PSU Pattani Campus - Thailand, UPSI Malaysia dan Persatuan Penulis Budiman Malaysia

PROSIDINGSEMINARINTERNASIONALPROSIDINGSEMINARINTERNASIONALdalamRangkaKegiatanStudiVisit2019

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Editor : Ahmad Husen Ritonga, Risnita, Kasful Anwar Us, Jalaluddin,Sohiron, Ilyas Idris, Yudo Handoko, Amiruddin, Try Susanti

Penerbit :

Tempat Penyelenggaraan Seminar:Kampus CIS PSU Pattani-Thailand, 4 November 2019

Perpustakaan Tuanku Bainun UPSI Malaysia, 6 November 2019

Page 2: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL Dalam Rangka Kegiatan Studi Visit 2019

“Tantangan Manajemen Pendidikan Islam, Hukum Islam dan Bahasa Melayu di Era Revolusi 4.0”

KOLABORASI Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

(UIN STS) Jambi - Indonesia College of Islamic Studies Prince Of Songkla University

(CIS PSU) Pattani Campus - Thailand Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia dan

Persatuan Penulis Budiman Malaysia

Tempat Penyelenggaraan Seminar: Kampus CIS PSU Pattani-Thailand, 4 November 2019

Perpustakaan Tuanku Bainun UPSI Malaysia, 6 November 2019

Penerbit : PASCASARJANA UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Jalan Arif Rahman Hakim Telanaipura Kota Jambi Telp. (0741) 60731, email: [email protected]

Page 3: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

ii

PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL Dalam Rangka Kegiatan Studi Visit 2019 “Tantangan Manajemen Pendidikan Islam, Hukum Islam dan Bahasa Melayu di Era Revolusi 4.0” Kolaborasi: Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi – Indonesia, College of Islamic Studies Prince Of Songkla University (CIS PSU) Pattani Campus – Thailand, Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia dan Persatuan Penulis Budiman Malaysia Tempat Penyelenggaraan Seminar: Kampus CIS PSU Pattani-Thailand, 4 November 2019 Perpustakaan Tuanku Bainun UPSI Malaysia, 6 November 2019 Pelindung : Prof. Dr. H. Suaidi, MA. PhD. Prof. Dr. Ahmad Syukri, S.S., M.Ag. Dr. Badarussyamsi, S.Ag., MA. Panitia Pengarah : Prof. Dr. Ahmad Husen Ritonga, MA. Dr. Risnita, M.Pd. Dr. H. Kasful Anwar, Us, M.Pd. Dr. Jalaluddin, M.Pd. Panitia Pelaksana : Ilyas Idris Yudo Handoko Sohiron Amiruddin Reviewer : Prof. Dr. Ahmad Husen Ritonga, MA. (UIN STS Jambi) Prof. Dr. Muhammad Roflee Waehama (CIS-PSU Pattani Campus

Thailand) Prof. Dr. Mahzan Arshad (UPSI Malaysia) Prof. Madya Dr. Abdul Halim (UPSI dan BUDIMAN Malaysia) Dr. Raja Ahmad Syalaby Bin Raja Hassan (UPSI dan BUDIMAN

Malaysia) Dr. Makmur Haji Harun, S.Ag. MA. (UPSI dan BUDIMAN Malaysia) Dr. H. Kasful Anwar Us, M.Pd. (UIN STS Jambi) Editor : Prof. Dr. Ahmad Husen Ritonga, MA. Dr. Risnita, M.Pd. Dr. H. Kasful Anwar Us, M.Pd. Dr. Jalaluddin, M.Pd. Sohiron

Ilyas Idris Yudo Handoko Amiruddin Try Susanti Desain Sampul : Jonri Kasdi Tata Letak : Jonri Kasdi p-ISBN : 978-602-60957-2-5 e-ISBN : 978-602-60957-3-2 Tahun Terbit : 2020 Penerbit : Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Page 4: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

iii

KATA PENGANTAR Direktur Pascasarjana UIN STS Jambi

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Alhamdulillahi rabbil’alamin segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga prosiding ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai tindak lanjut dari rangkaian kegiatan seminar internasional dalam bingkai Studi Visit Program Pascasarjana UIN STS Jambi tahun 2019.

Prosiding ini berisi kumpulan artikel dari narasumber dan peserta pada

seminar yang berasal dari UIN STS Jambi – Indonesia, CIS PSU Pattani Campus –

Thailand, UPSI Malaysia dan Persatuan Penulis Budiman Malaysia. Kegiatan seminar dilaksanakan di dua kampus, yaitu Kampus CIS PSU Pattani-Thailand pada tanggal 4 November 2019 dan di Perpustakaan Tuanku Bainun UPSI Malaysia, 6 November 2019

Selanjutnya, atas nama Direktur Pascasarjana UIN STS Jambi, Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Su’aidi, MA, yang telah memberikan izin dan

dukungan dalam kegiatan ini;

2. Dekan CIS PSU Pattani Campus – Thailand, Prof. Dr. Muhammad Roflee Waehama, yang telah menerima dan melayani rombongan studi visit serta memfasilitasi pelaksanaan seminar di CIS PSU Pattani Campus;

3. Dekan Fakulti Bahasa dan Komunikasi (FBK) UPSI Malaysia Profesor Dr. Mahzan Arshad dan Presiden Persatuan Penulis Budiman Malaysia Profesor Madya Dr. Abdul Halim yang telah menerima dan melayani rombongan studi visit serta memfasilitasi pelaksanaan seminar di FBK UPSI Malaysia;

4. Direktur PT. Diva Lookah Multindo Tour & Travel, Ari Budi Pratiwi beserta Tim yang telah memfasilitasi pelaksanaan studi visit 2019 sehingga kegiatan seminar internasional dapat terlaksana dengan baik.

5. Seluruh pembicara, reviewer artikel prosiding, penulis artikel dan panitia yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta pemikiran demi kesuksesan acara ini.

Kami menyadari bahwa prosiding ini tentu saja tidak luput dari kekurangan, untuk itu segala saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan prosiding pada terbitan tahun yang akan datang. Akhirnya kami berharap prosiding ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca yang budiman. Wassalamualaikum wr. wb.

Jambi, 26 November 2019 Direktur Prof. Dr. Ahmad Husen Ritonga, MA.

Page 5: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

iv

KATA PENGANTAR

College of Islamic Studies Prince of Songkla University Pattani Kampus, Thailand Tel: + 66 82 825 4465 Fax: + 66 7334 8726 E-mail: [email protected]

Assalamualaikum Wrt. Wbt. Praise and gratitude I pray to the presence of Allah SWT who has bestowed His mercy and guidance so that this proceeding can be published. Next I say thank you for being given the opportunity to give an introduction in this proceeding. Thank you and congratulations to the Postgraduate UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi, Indonesia for successfully publishing this proceeding which is a collection of papers that have been presented at an international seminar held at Prince of Songkla University College of Islamic Studies (CIS PSU) Pattani Campus - Thailand in collaboration with the Postgraduate State Islamic University (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi - Indonesia on 4th November 2019. I hope this proceeding can be used as a scientific source for students, scholars and investigators in their respective fields. For CIS PSU Pattani Campus hopes that this activity can be sustainable and can also bring benefits to many parties. Wasalam. Sincerely yours Asst. Prof. Muhammad Roflee Waehama Dean, College Islamis Studies Prince of Songkla University Pattani Campas

Page 6: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

v

KATA PENGANTAR

DEKAN FAKULTI BAHASA DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITI PENDIDIKAN SULTAN IDRIS TANJONG MALIM, PERAK, MALAYSIA

Terlebih dahulu saya merakamkan ucapan terima kasih kerana diberi kesempatan menyatakan sepatah dua kata dalam buku prosiding ini. Terima kasih dan tahniah kepada pihak Universitas Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi, Indonesia yang berjaya menerbitkan buku prosiding ini. Saya difahamkan, prosiding ini mengumpulkan makalah-makalah yang telah dibentangkan dalam beberapa seminar antarabangsa dari beberapa buah negara di Asia Tenggara, termasuk pemakalah dari Fakulti Bahasa dan Komunikasi, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Perak, Malaysia. Saya berharap prosiding ini dapat dijadikan sumber ilmiah kepada para mahasiswa/i, sarjana dan juga penyelidik dalam bidang masing-masing. Bagi pihak Fakulti Bahasa dan Komunikasi, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Perak, Malaysia, sekali lagi saya mengucapkan syabas dan tahniah atas kejayaan menerbitkan buku prosiding ini. Semoga usaha ini berterusan dan dapat pula mendatangkan manfaat kepada banyak pihak.

Sekian dan terima kasih.

PROFESOR DR. MAHZAN ARSHAD.

Page 7: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

vi

KATA PENGANTAR

PRESIDEN PERSATUAN PENULIS BUDIMAN MALAYSIA

Alhamdulillah, syukur ke hadrat Allah SWT kerana dengan limpah kurnia-Nya, maka terhasil sebuah prosiding yang mengumpulkan makalah-makalah hasil Seminar Antarabangsa Pascasiswazah yang berlangsung di Universiti Pendidikan Sultan Idris, Tanjong Malim, Perak, Malaysia. Makalah yang termuat dalam prosiding ini tentunya dapat dijadikan sumber rujukan ilmiah kepada para mahasiswa/i, sarjana dan juga penyelidik. Bagi pihak Persatuan Penulis Budiman Malaysia (BUDIMAN) saya mengucapkan syabas dan tahniah atas kejayaan menerbitkan prosiding ini. Dengan penerbitan prosiding ini bermakna usaha mengandakan seminar atau konferen di peringkat antarabangsa akan terus dilaksanakan. Semoga prosiding dan segala isi yang terkandung di dalamnya dapat memberi manfaat untuk pengembangan ilmu pada masa hadapan.

Sekian dan terima kasih.

PROFESOR MADYA DR. ABDUL HALIM ALI

Page 8: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................... i Halaman Identitas ............................................................................................................. ii Kata Pengantar Direktur Pascasarjana UIN STS Jambi ............................................... iii Kata Pengantar Dekan CIS PSU Pattani Campus .................................................... iv Kata Pengantar Dekan FBK UPSI Malaysia .............................................................. v Kata Pengantar Persatuan Penulis Budiman Malaysia ........................................... vi Daftar Isi ........................................................................................................................ vii Artikel dari FBK UPSI Malaysia dan Persatuan Penulis Budiman Malaysia 1. Pengembangan Pengajian Melayu Memperkukuhkan Bahasa

Ilmu Nusantara Profesor Madya Dr. Azhar Hj. Wahid .................................................................... 1 -14

2. Teori-Teori Sastera Malaysia Alternatif Kepada Teori-Teori Sastera Barat dalam Kritik Sastera Abdul Halim Ali ....................................................................................................... 15 - 28

3. Readiness of Islamic Education in The Digital Era (Kesiapan Pendidikan Islam dalam Era Digital) Makmur Haji Harun, Sitti Rachmawati Yahya ........................................................ 29 - 52

4. Wanita dan Hijab (Tantangan Bagi Era Globalisasi) Rizky Hafiz Chaniago ............................................................................................... 53 - 58

5. Instrument Construction for Analyzing Errors of German Language Writing by The Students of Universiti Pendidikan Sultan Idris Robe’ah Yusuf, Khairul Bahri Abd Samad, Norjietta Julita Taisin (Phd), Zarima Mohd Zakaria (Phd) ............................................................................ 59 -68

Artikel dari CIS PSU Pattani Campus 6. Peranan Mikro Kewangan Bank Islam Thailand dalam Memberantaskan

Kemiskinan: Satu Kajian di 3 Provinsi Selatan Thailand Abdullah Hayeesaid, Dr. Maroning Salaeming ........................................................ 69 - 78

7. Perkembangan Pendidikan Islam di Thailand

Siska Pratiwi ............................................................................................................. 79 - 84 Artikel dari Pascasarjana UIN STS Jambi 8. Hukum Islam dan Tantangan Modernisasi

Prof. Dr. H. Ahmad Husein Ritonga, MA. .............................................................. 85 - 94

Page 9: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

viii

9. Strategi Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang Berdaya Saing di Era Revolusi Dr. Risnita, M.Pd., Sohiron ..................................................................................... 95 - 104

10. Membangun Pendidikan Karakter di Era Digital Dr. H. Kasful Anwar, Us, M.Pd. ............................................................................. 105 - 118

11. Inovasi Manajemen Pendidikan : Pemikiran, Lingkungan, Budaya, dan Perilaku dalam Menghadapi Revolusi 4.0 Abu Bakar ................................................................................................................. 119 - 130

12. Urgensi Manajemen Kepemimpinan Berbasis Al-Qur’an di Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 Ahmad Hariandi ....................................................................................................... 131 - 142

13. Manajemen Pendidikan Tinggi Yang Efektif, Efesien Dan Produktif:

Studi Di Universitas Sriwijaya Ahmad Sopian .......................................................................................................... 143 - 152

14. Strategi Marketing Mix Lembaga Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0 Amiruddin ................................................................................................................ 153 - 166

15. Kepemimpinan Kepala Sekolah Pada Era Revolusi Industri 4.0 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) As-Sulthon Kecamatan Mersam Batanghari Ardiyansyah ............................................................................................................. 167 - 176

16. Urgendsi dan Model Perencanaan Dalam Manajemen Pendidikan Islam Dedi Irama Silalahi .................................................................................................. 177 - 190

17. Management of Education Development Hall of Early Childhood (PAUD) Jambi Province in Developing Children's Education Institutions Early Childhood (PAUD) for Education Quality Assurance in Jambi Province Duyardin ..................................................................................................................

18. Unsur Dinamika Dalam Sistem Manajemen Perguruan Tinggi Islam Era Revolusi Industri 4.0 Edi Putra Jaya ........................................................................................................... 197 - 208

19. Profesionalitas Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Edi Wardani .............................................................................................................. 209 - 220

20. Mangement of University Evaluation System in Dealing With

Revolusion 4.0 Epi Hardita ............................................................................................................... 221 - 228

191 - 196

Page 10: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

ix

21. Kolb’s Learning Cycle: An Alternative Strategy for Entrepreneurship Student Islamic at Pondok Pesantren in Dealing with Revolution 4.0 Esen Pramudya Utama, Junianto Sitorus ................................................................ 229 - 238

22. Manajemen Mutu Lembaga Pendidikan Islam Unggulan Fahrina Yustiasari Liriwati ...................................................................................... 239 - 248

23. Strategi Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Era Revolusi 4.0 Hairul Fauzi ............................................................................................................. 249 - 260

24. Model of Development of Integrated Islamic Quality Standards in Facing Challenges and Opportunities in The Industrial Revolution 4.0 Iffah Pohan ................................................................................................................ 261 - 268

25. Peningkatan Kemampuan Literasi Baru bagi Dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Era Revolusi Industry 4.0 Irjus Indrawan .......................................................................................................... 269 - 280

26. Manajemen Perubahan Paradigma Pendidikan Tinggi di Era

Revolusi 4.0 Iwan Aprianto .......................................................................................................... 281 - 286

27. Aspek Dan Perspektif Perguruan Tinggi dalam Mempersiapkan SDM Dalam Menghadapi Revolusi 4.0 Lutfi .......................................................................................................................... 287 - 300

28. Meneguhkan Jatidiri Pendidikan Islam dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Muhamamd Padli ..................................................................................................... 301 - 310

29. Isu-Isu Global : E-Learning, E-Book E-Journal dan Sistem Informasi Pendidikan Mahdayeni ............................................................................................................... 311 - 326

30. Strategi Kepemimpinan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Maryam .................................................................................................................... 327 - 340

31. Higher Education Management in Preparing Character Education for Millennial Generation in The Industrial Revolution 4.0 Mona Novita, Annisa Pertiwi .................................................................................. 341 - 350

32. Konsep Dasar dan Evolusi Pemikiran Manajemen M. Kamal .................................................................................................................. 351 - 362

33. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Menghadapi Era 4.0 Muhammad Roihan Alhaddad .................................................................................. 363 - 370

Page 11: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

x

34. Kepemimpinan Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadits Muhammad Syukron Maksum ................................................................................. 371 - 382

35. The Process of New Lecturers’ E-Recruitment Muttaqin ................................................................................................................... 383 - 392

36. Kepemimpinan Visioner dalam Pendidikan di Era Revolusi 4.0 Qalka Sandi .............................................................................................................. 393 - 398

37. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kegiatan Ekstrakurikuler di Era Revolusi 4.0 Rulitawati, Zulhimma .............................................................................................. 399 - 404

38. Formulasi Pendidikan Akhlak Perspektif Al-Qur’an (Ikhtiar Membangun Bangsa Yang Berkakter) Saipullah Rasyidi, Hayatul Islami, M. Ramli ........................................................ 405 - 414

39. Manajemen Strategik dalam Penilaian Kinerja Soni Yuda Ariyanto .................................................................................................. 415 - 422

40. Pengorganisasian dalam Perspektif Al-Quran Dan Al-Hadits Suhairi ...................................................................................................................... 423 - 432

41. Manajemen Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menghadapi Tantangan Revolusi Industri di Provinsi Jambi Syarifuddin K ........................................................................................................... 433 - 442

42. Manajemen Mutu UIN STS Jambi: Implementasi ISO 9001:2008 di Era Revolusi 4.0 Try Susanti, Darma Putra, Jamaluddin, Ilyas Idris ................................................ 433 - 442

43. Manajemen Layanan Lembaga Pendidikan Tinggi di Era Revolusi 4.0 Zulkarnain ................................................................................................................ 443 - 462

44. Fenomena Guru Profesional Abad 21 Adiati ........................................................................................................................ 463 - 472

45. Kebijakan Politik Pemerintah dan Posisi Pendidikan Islam di Indonesia M. Syahran Jailani, Kasful Anwar Us ..................................................................... 473 - 484

46. Dinamika Hukum Islam Era-Reformasi di Indonesia

Bahrum ..................................................................................................................... 485 - 490

47. Kekuasaan Kehakiman Maulana Yusuf ......................................................................................................... 491 - 500

Page 12: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

xi

48. Penegakan Hukum terhadap Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan Ditinjau Dari Hukum Pidana Positif dan Hukum Pidana Islam (Studi di Wilayah Hukum Polres Muaro Jambi) Maryani .................................................................................................................... 501 - 512

49. Pengelolaan Keluarga Sakinah dalam Mendukung Pendidikan Agama Islam bagi Anak Nurhayati ................................................................................................................. 513 - 532

50. Jaringan Islam Liberal dalam Pergumulan Reformasi Hukum Islam di Indonesia Rudik Noor Rohmad ................................................................................................. 533 - 542

51. Perlindungan Hukum bagi Saksi Pelapor Penyalahgunaan Narkotika Menurut Undang-Ndang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika di Wilayah Hukum Polisi Resor Tebo Provinsi Jambi Zainal Arifin ............................................................................................................. 543 - 552

52. Pengaruh Persepsi dan Layanan Terhadap Tingkat Kepuasan

Nasabah Gadai Emas di Kantor Cabang Utama Pegadaian Syariah Handil Jaya Rohana ...................................................................................................................... 553 - 562

53. Penguatan Moral Anak di Lembaga Pendidikan Islam pada

Era Generasi Millineal. Yudo Handoko, Sodiah ............................................................................................. 563 - 572

Lampiran: Foto Dokumentasi Kegiatan Seminar Internasional ............................................... 573 - 578

Page 13: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

119

INOVASI MANAJEMEN PENDIDIKAN : PEMIKIRAN, LINGKUNGAN, BUDAYA, DAN PERILAKU DALAM MENGHADAPI REVOLUSI 4.0

Abu Bakar

Mahasiswa Program Doktor Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Email : [email protected]

Abstrak Revolusi 4.0 saat ini menuntut lembaga pendidikan Islam harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan IT yang demikian cepat. Untuk itu tidak ada alasan bagi semua lembaga pendidikan Islam harus bisa menyesuaikan perkembangan saat ini. Jika tidak dapat menyesuaikan sesuai perkembangan saat ini, maka lembaga tersebut harus siap akan ditinggalkan oleh para santri-santriwatinya yang tentu akan mencari lembaga yang dapat menjawab kebutuhan mereka hari ini.

Abstract The Revolution 4.0 at this time demands isismic education to adjust to the development of

such a fast way. For that there is no reason for all of Islamic Education Institution should

be able to adjust development at this time. If it can’t adjust to development the current

development, then the agency must be prepared to be left by the sanantyment of the

institution of which are certainly looking for institutions that can answer their needs to

day.

A. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Dalam menjawab tantangan yang demikian, muncul upaya merekonstruksi masyarakat dengan pendidikan sebagai wahananya. Karena secara kodrati manusia sejak lahir mempunyai potensi dasar, baik potensi fisik, psikis, moral, sosial maupun potensi keagamaan yang harus ditumbuh kembangkan agar berfungsi bagi kehidupan manusia di kemudian hari. Aktualisasi terhadap potensi-potensi tersebut dapat dilakukan dengan usaha- usaha yang disengaja dan secara sadar, sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal melalui pendidikan Islam. Lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan Islam harus berperan aktif untuk mengembangkan potensi itu. Namun sistem pendidikan Islam di Indonesia sekarang ini masih dipertanyakan kedudukan dan kompetensi lulusannya, yang kurang mampu

PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL “Tantangan Manajemen Pendidikan Islam, Hukum Islam dan Bahasa

Melayu di Era Revolusi 4.0” Seminar Kolaborasi Pascasarjana UIN STS Jambi - CIS PSU Pattani Campus –

UPSI Malaysia dan Persatuan Penulis Budiman Malaysia

p-ISBN: 978-602-60957-2-5, e-ISBN: 978-602-60957-3-2 , Februari 2020, Hal. 119 - 130

Page 14: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

120

bersaing dengan mutu lulusan lembaga-lembaga lain yang benar- benar sudah memperhatikan masalah pendidikan. Maka dari itu lembaga pendidikan Islam harus berbenah. Salah satu usaha pembenahan yang perlu untuk dilakukan adalah pada manajemen pendidikan Islam.

Penggunaan manajemen yang baik dalam lingkup lembaga pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan madrasah dengan memberikan kekuasaan dan meningkatkan partisipasi madrasah dalam upaya perbaikan kerja di madrasah. Sistem pendidikan di Indonesia yang berkaitan dengan manajemen kelembagaan telah diatur dalam berbagai peraturan dan perundang undangan seperti UUSPN No. 20 tahun 2003 dan PP No. 19 tahun 2005 serta Peraturan Pemerintah yang menyertainya. Dengan demikian, manajemen pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting dalam lembaga pendidikan Islam. Manajemen pendidikan Islam merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari kepala madrasah. Sebagaimana dikatakan Khozin, salah satu kegagalan dalam pengelolaan madrasah, baik swasta maupun negeri adalah lemahnya pemimpin dalam menjalankan tugas yang diemban. Revolusi 4.0 saat ini menuntut lembaga pendidikan Islam harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan IT yang demikian cepat. Untuk itu tidak ada alasan bagi semua lembaga pendidikan Islam harus bisa menyesuaikan perkembangan saat ini. Jika tidak dapat menyesuaikan sesuai perkembangan saat ini, maka lembaga tersebut harus siap akan ditinggalkan oleh para santri-santriwatinya yang tentu akan mencari lembaga yang dapat menjawab kebutuhan mereka hari ini.

Walaupun begitu masih banyak juga para pimpinan lembaga yang masih bertahan dengan kondisi lama yang merupakan tradisi yang mereka yakini merupakan khas yang mereka pertahankan.

Hal ini terjadi disebabkan oleh kurangnya peran serta gaya kepemimpinan yang tidak ideal. Oleh karena itu, kinerja pemimpin sangat dibutuhkan untuk memaknai Manajemen Pendidikan Islam.

Definisi manajemen pendidikan Islam di bawah ini merupakan hasil perpaduan antara arti manajemen, pendidikan dan Islam, yaitu: proses mengembangkan interaksi sosial yang dilakukan oleh orang-orang dalam suatu organisasi dengan berorientasi pada ajaran Islam untuk mencapai tujuan. B. PEMBAHASAN 1. Inovasi a. Pengertian Inovasi

Kata ”innovation” (bahasa inggris) sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan. Tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi kata Bahasa Indonesia yaitu ”inovasi’. Inovasi kadang-kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa inggris ”discovery” dan ”invention”. Ada juga yang mengkaitkan antara pengertian inovasi dan modernisasi, karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan.

Untuk memperluas wawasan serta memperjelas pengertian inovasi pendidikan, maka perlu dibicarakan dulu tentang pengertian discovery, invention, dan innovation sebelum membicarakan tentang pengertian inovasi pendidikan. Discoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika sudah ada sejak lama tetapi baru ditemukan

Page 15: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

121

oleh colombus pada tahun 1492. Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru. Artinya hasil kreasi manusia berupa benda atau hal yang di temui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreatifitas berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang ditemukannya benar-benar baru. Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Allah Swt berfirman dalam Surat Ar Rad Ayat 11 “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”

b. Pengertian Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan secara kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya) serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan istilah yang menjadi kunci pengertian inovasi pendidikan. Misalnya ”baru” seperti yang di tulis Udin Syaifuddin bahwa inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat yang berbeda dari sebelumnya.

c. Proses Inovasi Pendidikan

Dalam mempelajari proses inovasi para ahli mencoba mengidentifikasi kegiatan apa saja yang dilakukan individu selama proses itu berlangsung serta perubahan apa yang terjadi dalam proses inovasi, maka hasilnya diketemukan beberapa pentahapan proses inovasi. Diantaranya tipe proses inovasi yang berorientasi pada individual antara lain; 1. Lavidge and Steiner (1961):

- Menyadari - Mengetahui - Menyukai - Memilih - Mempercayai - Membeli

2. Colley (1961):

- Belum menyadari - Menyadari - Memahami - Mempercayai - Mempercayai

Page 16: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

122

3. Rogers (1962): - Menyadari - Menaruh perhatian - Menilai - Mencoba - Menerima (adoption) Inovasi pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam pendidikan baik

menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah pendidikan.

Inovasi pendidikan saat ini menjadi topik yang tepat untuk dibicarakan karena berkaitan dengan upaya pemerintah memperbaiki kurikulum pendidikan, khusunya Pendidikan Dasar dan Menengah dengan memberlakukan Standar Isi Kurikulum. Inovasi pendidikan dalam bentuk penyiapan kurikulum baru oleh pemerintah termasuk ke dalam model inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan atau atasan yang diterapkan kepada bawahan. Menyertai bentuk inovasi ini biasanya timbul berbagai fenomena yang dampaknya biasanya terkena langsung kepada para pengguna kurikulum di lapangan yang muncul tatkala inovasi tersebut direalisasikan. Fenomena tersebut antara lain: kendala dan resistensi dari pihak pelaksana inovasi seperti guru, siswa, fasilitas, dana, masyarakat dan sebagainya.

Hasil kreasi dari bawah (para praktisi di lapangan) dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Dalam kaitannya dengan pemberlakuan kurikulum terbaru (Kurikulum 2013), maka inovasi pemerintah ini akan lebih efektif ketercapaian targetnya apabila disertai dengan sikap progresif para pelaksana pendidikan di lapangan terutama para guru. Mereka harus terdorong melakukan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas profesionalnya sebagai ujung tombak pengembang kurikulum di lapangan.

Berkaitan dengan inovasi Manajemen pendidikan, tenaga pendidik lebih ditujukan kepada upaya meningkatkan kualitas keprofesionalnya sebagai pendidik dan pengajar di kelas. Antara lain dengan meningkatkan kompetensinya dalam merancang dan mengelola pembelajaran yang benar-benar efektif membelajarkan dan mendidikan siswa menjadi siswa yang memiliki kecerdasan spiritual Islami serta menguasai keterampilan dasar beragama sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan jiwa mereka. Penerapan kurikulum seperti yang diungkapkan di Atas telah diterapkan oleh salah satu sekolah unngulan yang ada di provinsi Jambi yaitu SMA Titian Teras.

Agar lembaga pendidikan mengalami kemajuan, maka kepemimpinannya harus diserahkan pada orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya, sehingga tugas-tugas bisadijalankan secara profesional. Ini sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional No.13 Tahun 2007, kepala sekolah harus memiliki kemampuan, kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial, terdapat berbagai pendapat tentang kemampuan kepribadian. Kemampuan teraplikasi dalam dua pola, yaitu yang berorientasi pada tugas dan berorientasi pada manusia, kemampuan manajerial terkait dengan efektifitas pengelolaan sekolah mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Adapun kemampuan kewirausahaan merupakan kemampuan yang tampak dari kemandirian kepala sekolah dalam pengelolaan sumber daya yang ada.

Page 17: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

123

d. Inovasi Kurikulum Di beberapa lembaga Pendidikan telah melakukan penerapan kurikulum

gabungan yakni kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kurikulum Kementerian Agama, dan kurikulum pesantren. Kurikulum Kemendikbud ada pada materi pelajaran umum: IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Kurikulum Kemenag meliputi: Al-Qur’an Hadits, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Aqidah Akhlak. Selain itu, juga menerapkan kurikulum pesantren yakni asrama atau kurikulum diniyah.

Bentuk inovasi kurikulum yang diterapkan di beberapa lembaga Pendidikanadalah diterapkannya kewajiban hafalan Al-Qur’an yang berlaku secara keseluruhan. Seluruh siswa di beberapa lembaga Pendidikan diwajibkan menghafal dengan target capaian yang berbeda. Kelas pada Di beberapa lembaga Pendidikandikategorikan menjadi 3 kelompok: kelas biasa, (2) kelas tahfidz, dan (3) kelas asrama.

Penerapan kurikulum pada kelas biasa mengikuti ketentuan dari Kemendikbud dan Kementerian Agama ditambah dengan adanya target hafalan. Sementara penerapan kelas tahfidz, diperuntukan kepada siswa yang memiliki concern lebih pada hafalan. Kelas asrama selain mengikuti agenda kelas tahfidz juga diwajibkan menambah hafalan dan kegiatan pembelajaran di waktu pagi (ba’da shubuh), sore (ba’da ashar), dan petang (ba’da maghrib) terkait dengan adanya kurikulum asrama.

Pembelajaran yang berlangsung bersifat integrated antara kurikulum formal dan kurikulum asrama. Sebagai contoh hafalan yang telah diajarkan di formal dilanjutkan lagi di pesantren (tidak diulang). Masing-masing pembina membimbing 4-5 siswa. Biasanay disebut dengan tim tahfidz yang sebagian besar adalah santri dan mahasantri (mahasiswa yang nyantri). Contoh lembaga yang telah menerapkan kurikulum tersebut yakni PP Wahid Hasyim.

e. Inovasi SDM

Inovasi yang dikembangkan Di beberapa lembaga Pendidikanadalah inovasi SDM di mana banyak mahasantri yang menjadi guru pada MI terutama untuk guru ekstra, tahfidz, dan pembina asrama. Inovasi yang dikembangkan adalah dengan menggunakan tenaga mahasantri yang masih aktif untuk menjadi tenaga pengajar di madrasah. Ungkapan yang terkenal di kalangan pesantren adalah nek orang ngaji berarti ngulang ngaji (kalau tidak mengaji berarti dia mengajar ngaji). Ungkapan ini menjadi daya dorong untuk mengaplikasikannya dalam keseharian aktivitas santri.

Pelibatan mahasantri juga pada pendidikan formal (pagi hari) sesuai dengan jurusan mahasiswa yang bersangkutan. Mahasantri di PP Wahid Hasyim berasal dari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Gadjah Mada. Selain mereka nyantri di PP Wahid Hasyim mereka mengabdikan diri untuk menjadi tenaga pengajar di madrasah.

Inovasi yang dikembangkan dalam bentuk peer teaching, mengajar dengan beberapa guru. Metode yang digunakan juga beragam biasanya dikembangkan pembelajaran sambil bermain di lingkungan pondok pesantren. Kegiatan pembelajaran yang terlibat adalah dari santri, oleh santri, dan untuk santri.

f. Inovasi Pembelajaran

Inovasi yang lain yang dikemangkan di beberapa lembaga Pendidikanadalah inovasi pembelajaran, di mana di beberapa lembaga Pendidikanterintegrasi dengan pesantren. Bentuk integrasi madrasah dengan pesantren nampak pada implementasi

Page 18: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

124

kurikulum di madrasah yang merupakan gabungan antara kurikulum I (kurikulum formal/ pagi) dengan kurikulum II (kurikulum asrama/pesantren/diniyah).

Pembelajaran pembelajaran pada di beberapa lembaga Pendidikansarat dengan pembelajaran agama (hafalan Qur’an). Pembelajaran diawali baca tulis al-Qur’an dan di akhiri dengan baca tulis al-Qur’an. Pagi hari sebelum masuk pelajaran pertama (ba’da shubuh), sholat dhuhur berjamaah kemudian dilanjutkan lagi dengan baca tulis al-Qur’an. Demikian pula kegiatan sore hari dan petang diisi dengan pembelajaran agama.

Pendek kata pembelajaran di beberapa lembaga Pendidikan berlangsung full day dan full night. Untuk siswa MI tidak sampai larut malam tetapi dibatasi sampai dengan maghrib. Semua siswa diwajibkan untuk menghafalkan al-Qur’an. Ada target minimal tiap kelas, ada target kelas tahfidz, ada juga target kelas asrama. Saat ini, siswa Di beberapa lembaga Pendidikanyang mengikuti kelas asrama berjumlah 30 orang (laki-laki 17 dan perempuan 13). Para santri tinggal di asrama yang bersebelahan dengan tempat tinggal kyai. Asrama putra dan putri di pisah.

2. Inovasi Manajemen

Manajemen Inovasi merupakan Proses mengelola inovasi di suatu perusahaan agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk mengakui bahwa ide-ide segar harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap saat sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, beragam, dan dinamis tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu harus berperan penting.

Manajemen pada dasarnya adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengelola sumber daya, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Bila fungsi manajemen adalah planning, organizing, actuating, controlling, dan sumber daya yang dikelola adalah man, money, materials, methods, machines, markets, minute (7M), maka manajemen dapat diartikan sebagai proses pengelolaan (planning, organizing, actuating, controlling) sumber daya (7M) untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Manajemen Inovasi Pendidikan merupakan proses pengelolaan sumber daya (ide, praktek, objek, metode) baru di bidang pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan. Ide, praktek, objek, dan metode baru yang dimaksudkan adalah sesuatu yang sudah berjalan, sudah ada, sudah dipraktekkan dalam keseharian proses manajemen madrasah.

Inovasi sendiri adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka ia sapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif. Konsep ini sangat selaras dengan nilai-nilai agama, khususnya Islam, seperti setiap manusia harus mampu berubah menjadi lebih baik.

Dalam dunia pesantren, menurut Mas’ud Prinsip mempertahankan nilai-nilai lama yang baik dan mentransfer nilai-nilai baru yang lebih baik ini mempunyai implikasi orientasi ke belakang atau salaf-oriented masih jauh lebih lebih kuat dari pada orientasi ke depan.

Teori inovasi pendidikan bisa mengadopsi dari teori difusi inovasi Rogers. Menurut Everett M Rogers difusi adalah proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial. Diffussion is the process by which an innovation is communicated through certain channels overtime among the members of a social system, dengan kata lain Rogers

Page 19: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

125

mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Ibrahim menyebutkan bahwa Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discoveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.

Inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil invensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi. (Rusdiana, 2014: 46). Sasaran inovasi pendidikan meliputi: (1) guru, (2) siswa, (3) kurikulum, (4) fasilitas, dan (5) lingkup sosial masyarakat.

Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut.

“Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya

“Kualitatif” berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata- mata penjumlahan atau penambahan unsur-unsur setiap komponen. Tindakan menambah anggaran belanja supaya lebih banyak mengadakan murid, guru, kelas, dan sebagainya, meskipun perlu dan penting, bukan merupakan tindakan inovasi. Akan tetapi, tindakan mengatur kembali jenis dan pengelompokkan pelajaran, waktu, ruang kelas, cara-cara menyampaikan pelajaran, sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu yang sama dapat menjangkau sasaran siswa yang lebih banyak dan dicapai kualitas yang lebih tinggi adalah tindakan inovasi.

“Hal” yang dimaksud dalam definisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan aspek dalam subsistem pendidikan. Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah ide atau rangkaian ide. Sementara inovasi karena sifatnya, tetap bercorak mental, sedangkan yang lain memperoleh bentuk nyata. Termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran, metode, dan teknik bekerja, mengatur, mendidik, perbuatan, peraturan norma, barang, dan alat.

“Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran (learning) dan pengajaran (teaching), dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering). Sering digunakannya kata-kata dan dikembangkannya konsepsi-konsepsi inovasi pendidikan dan kebijaksanaan serta strategi untuk melaksanakannya, membuktikan adanya anggapan yang kuat bahwa inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus dilakukan secara sengaja dan berencana, dan tidak dapat diserahkan menurut cara-cara kebetulan atau sekedar berdasarkan hobi perseorangan belaka.

Page 20: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

126

“Meningkatkan kamampuan” mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi ialah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

“Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan. Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan efektivitas, mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat, dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya. Hasil inovasi tidak selamanya baik, dapat sebaliknya ataupun tidak penting. Bilamana demikian, apa yang semula dianggap sebagai inovasi setelah diuji, baik secara teori maupun praktis, tidak lagi dianggap sebagai inovasi seperti disebutkan semula.

Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya sistem pendidikan nasional.

3. Perencanaan Manajemen Pendidikan Islam

Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan, baik perseorangan maupun kelompok. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan mungkin juga kegagalan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Daryanto, tidak akan berlebihan kiranya kalau diketahui bahwa, sukses yang akan didapat oleh suatu program turut ditentukan oleh memadai atau tidaknya langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan.

G.R Terry mengemukakan tentang planning sebagai berikut: Perencanaan ialah pemilihan dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Masih menurut Tery yang dikutip oleh Sukarna perencaaan adalah sebagai berikut: (1) perencanaan merupakan fungsi utama dari pada manager. Pelaksanaan pekerjaan tergantung kepada baik-buruknya perencanaan, (2) perencanaan harus diarahkan terhadap tercapainya tujuan. Oleh karena itu apabila tujuan tidak tercapai mungkin disebabkan oleh kurang sempurnanya perencanaan, (3) perencanaan harus didasarkan atas kenyataan-kenyataan obyektif dan rasional, dan (4) perencanaan harus mengandung atau dapat memproyeksi kejadian-kejadian masa yang akan datang.

4. Pengorganisasian Manajemen Pendidikan Islam

Organisasi merupakan wadah sebagai tempat orang-orang yang berkumpul yang mempunyai tujuan, visi dan misi yang sama. Dalam madrasah organisasi mempunyai peran yang sangat penting, karena jika organisasi dipandang sebagai proses, maka organisasi merupakan kegiatan- kegiatan untuk menyusun dan menetapkan hubungan-hubungan kerja antar personil. Kewajiban-kewajiban, wewenang dan tanggung jawab masing- masing bagian atau personil yang termasuk

Page 21: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

127

di dalam organisasi itu disusun dan ditetapkan menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju kepada tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk menyusun organisasi pendidikan yang baik perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) mempunyai tujuan yang jelas, (2) adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan, kesatuan pikiran, dan lain sebagainya,(3) adanya kesatuan perintah; para bawahan/anggota hanya mempunyai seorang atasan langsung, dan (4) adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang di dalam organisasi.

5. Pengawasan Manajemen Pendidikan Islam

Harahap mengatakan bahwa pengawasan merupakan keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dilakukan di dalam organisasi untuk benar-benar menerapkan prinsip efesiensi dan mengarah pada upaya untuk mencapai keseluruhan tujuan organisasi.

Oleh sebab itu dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai pengawas dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Terkait dengan tanggung jawab ini, guru harus mampu mengevaluasi, mengoreksi dan menilai hasil proses pengajaran yang dilakukan apakah sudah mengarahkan pada tujuan yang sebelumnya direncanakan atau masih belum sama sekali.

Menurut Gunawan bahwa dilihat dari proses pelaksanaan pengawasan di lingkungan aktivitas manajemen pendidikan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sasaran dan tujuan pengawasan serta macam-macam pengawasan.

Supervisi atau pengawasan ditujukan kepada usaha memperbaiki situasi belajar mengajar. Yang dimaksud dengan belajar mengajar ialah situasi dimana terjadi proses interaksi antara guru dan murid dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan.

Sedangkan menurut Ngalim dalam Administrasi dan Supervisi Pendidikan mengemukakan bahwa tujuan pengawasan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total. Iini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu- mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya penggunaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru dan sebagainya.

6. Transformasi dan Inovasi Manajemen Pendidikan Islam

Dari gambaran di atas dapat di urai bahwa transformasi bisa dikatakan sebuah perubahan total atau menyeluruh dan mencakup segala aspek sampai menjadi sesuatu yang baru sama sekali seperti perubahan dari seekor ulat menjadi kupu-kupu. Dalam kaitan dengan organisasi, organisasi apapun, maka sebuah transformasi adalah sebuah perubahan terpadu yang direncanakan dengan matang dan dilaksanakan secara taat azaz (konsisten). Sebuah program transformasi organisasi lebih merupakan sebuah keputusan dan usaha strategis sehingga sangat erat kaitannya dengan strategi korporasi/organisasi. Selain daripada itu, transformasi harus dilakukan dalam usaha mendukung pencapaian (realisasi) sebuah visi dan misi.

Manajemen berasal dari bahasa Inggris “to manage” yang identik dengan kata “to control” dan “to handle” yang berarti pengelolahan, pengaturan. Jadi secara terminologi adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang diinginkan

Page 22: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

128

42 Selain itu manajemen juga berasal dari kata “managio dan managier’ yang berarti pengurusan. Jadi secara terminologi yaitu melatih dalam mengatur langkah-langkah, atau dapat juga berarti bahwa manajemen sebagai ilmu, kiat dan profesi.

Nanang Fattah dalam Landasan Manajemen Pendidikan memberikan batasan tentang istilah manajemen, yakni: manajemen merupakan proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien. Kementerian Pendidikan Nasional memberikan defenisi manajemen sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sementara manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman Allah SWT yang artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.”

Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah SWT adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini. Dengan demikian maka yang disebut dengan transformasi manajemen pendidikan Islam adalah proses perubahan dan pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (umat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.

Arah transformasi manajemen pendidikan Islam sebagai langkah perubahan tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan melalui kerja sama yang dilakukan secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Sedangkan kata dari inovasi yang sudah dijelaskan sebelumnya menjelaskan bahwa inovasi merupakan suatu ide, barang, atau metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Ditegaskan oleh Udin Syaifudin bahwa timbulnya inovasi di dalam pendidikan disebabkan oleh adanya persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan pemikiran baru yang mendalam dan progresif. Inovasi pendidikan merupakan upaya dasar untuk memperbaiki aspek aspek pendidikan agar lebih efektf dan efisien.

Sedangkan dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah upaya usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, dan mengamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lebih dijelaskan lagi oleh Zakiyah bahwa agama mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia sebab agama merupakan motivasi hidup dan kehidupan serta merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri yang amat penting. Oleh

Page 23: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

129

karena itu agama perlu diketahui, dipahami, dan diamalkan oleh manusia agar dapat menjadi dasar kepribadian sehingga ia dapat menjadi manusia yang utuh.

C. KESIMPULAN

Inovasi Manajemen pendidikan berorientasi mutu merupakan proses pengelolaan sumber daya (ide, praktek, benda, metode) baru di bidang pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan. Ide, praktek, benda, dan metode baru yang dimaksudkan adalah sesuatu yang sudah berjalan, sudah ada, sudah dipraktekkan dalam keseharian proses manajemen dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan. Pada beberapa sekolah modern di temukan beberapa inovasi pendidikan, yakni (1) Inovasi kurikulum, (2) Inovasi Sumber Daya Manusia, (3) Inovasi Pembelajaran dan, (4) Inovasi Manajemen. Inovasi Manajemen Pendidikan dapat diartikan sebuah perubahan total dan menyeluruh serta mencakup segala aspek sampai menjadi sesuatu yang baru dalam usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik di bidang manajemen pendidikan Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Ary. H Gunawan, Administrasi Madrasah (Jakarta: PT Renika Cipta). Aji Sofanudin, Manajemen Inovasi Pendidikan Berorientasi Mutu Pada Mi Wahid

Hasyim Yogyakarta. Abdur Rouf Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2016. Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta). Daradjat, Ilmu Pendidikan Agama Islam. Khozin, Manajemen Pemberdayaan Madrasah (Malang). Muhammad Yusuf, Marzani Inovasi Manajemen Pendidikan: Pemikiran, Lingkungan,

Budaya, dan Perilaku. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Penerbit Remaja). Ngalim Poerwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda

Karya). Rogers, Diffusion of Innovations, 4th Edition. Roger M. and Shoemaker F.Floyd, Communication of Innovation (New York: The Free

Press A Division of Macmillan Publishing Co, Inc., 1971) yang dikutib oleh Udin syaefuddin Sa’ud, Inovasi pendidikan, (Bandung, Alfabeta).

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia). Sa’ud, Inovasi Pendidikan. Sekretariat Negara RI, UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Bandung: Fokus Media, 2003). Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: CV Alfabeta, 2014). Sukarna, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: Mandar Maju). Sahertian, Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta). Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Madrasah Dan Masyarakat: Strategi

Meningkatkan Mutu (Jakarta: Nimas Multima). Tim Dosen, Dasar-Dasar Kependidikan Islam (Surabaya: Karya Abditama). Udin Syaefuddin Sa’ud, Inovasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta).

Page 24: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL
Page 25: PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL

9 786026 095732

ISBN 978 602 60957 3 2

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI Jalan Arif Rahman Hakim Telanaipura Kota Jambi Telp. (0741) 60731, email: [email protected]

9 786026 095725

ISBN 978 602 60957 2 5

ISBN Cetak ISBN E-book