PUT 12 Analisis-UT
-
Upload
amridt-zzhaall -
Category
Documents
-
view
226 -
download
1
description
Transcript of PUT 12 Analisis-UT
Mata Kuliah / Materi Kuliah
Macam-Macam Analisis UsahataniIr. Agustina Shinta, MP
Lab of Agribusiness Analysis and Management,
Faculty of Agriculture, Universitas BrawijayaEmail: [email protected]
1. Analisis Data sederhana
2. Konsep Efisiensi3.Analisis Ekonomis
4. Analisis Sensitivity
Pendahuluan
Modul ini disusun sebagai salah satu bab dalam mata kuliah pengantar usaha tani dimana diperlukan sebuah analisis usahatani dalam suatau kegiatan usahatani.
Macam-macam analisis usahatani yang dibahas dalam modul ini adalah analisis data sederhana, konsep efisisensi dalam usahatani, analisis ekonomis dan analisis sensitivity.
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR :
Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan dapat:
Mengerti dan Memahami Konsep Analisis Usahatani Mengaplikasikan macam-macam analisis usahatani dalam suatu kegiatan usahatani
1. ANALISIS DATA SEDERHANA
Analisis ini juga dinamakan analisis tabulasi data, yang meliputi beberapa tahapan kegiatan, yaitu :
a. Menyusun sistem klasifikasi data
Data dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu data diskrit dan data continu. Data diskrit adalah data yang memiliki bilangan terbatas, sedangkan data continu memiliki bilangan yang tidak terbatas.
b. Menentukan macam variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai baik dalam bentuk angka (seperti jumlah anak, jumlah pemilikan alat pertanian) atau bukan dalam bentuk angka (seperti benar atau salah, tanaman pokok apa yang ditanam, pelaksanaan panen dilakukan secara gotong-royong atau sendiri). Variabel continous : digunakan untuk tujuan praktis, selalu berbentuk angka, dalam teori dapat mempunyai bilangan yang tidak terbatas dalam jarak jangkau tertentu, misalnya: produksi/ha, biaya-biaya saprodi, tetapi dalam prakteknya kadang penggunaannya kabur.
c. Menentukan kelas
Klasifikasi data memerlukan pengelompokan data ke dalam kelas berdasarkan nilai sebuah atau beberapa buah variabel. Contoh : Data diskrit (0 9 ; 10 19), data continuos (0,0 0,9 ; 1,0 1,9).
d. Menentukan macam tabel yang digunakan
Terdapat beberapa macam tabel:
Tabel untuk tujuan umum: menyajikan gambaran ikhtisar untuk menyajikan data primer yang amat banyak agar mudah untuk dibaca. Contoh:No
Data
Frekuensi
Keterangan
1.
Sensus rumah tangga
1 kali
Untuk semua rumah tangga
2.
Inventaris ternak
Tiap tahun
Pencatatatan kekayaan rumahtangga berupa ternak/alat pertanian
3.
Inventaris alat pertanian
Tiap 15 , 20 hari
Pencatatan tentang macam dan nilai transaksi, meliputi arus uang keluar dan masuk barang dan jasa pada rumah tangga.
a. Tabel untuk tujuan khusus: tahapan yang lebih lanjut di dalam analisis, tabel-tabel tersebut dibuat untuk memperjelas beberapa bagian yang tidak terpisah dari kegiatan penelitian keseluruhannya. Data diolah sebagai rata-rata, indeks, persen dsb. Contoh : Satu dimensi arah
No
Macam Pengeluaran
Rupiah (Rp)
Persen (%)
1.
Sewa ternak
1.000
16,7
2.
Upah buruh
2.000
33,3
3.
Pembelian pupuk
3.000
50
Total
6.000
100
Dua dimensi arah (berdasarkan varietas padi dan status petani)
No
Status Petani
Varietas Padi
Rata-rata
Unggul
Lokal
1.
Petani Pemilik penggarap
100
50
50
2.
Petani bagi hasil
70
20
45
Tiga dimensi arah (berdasarkan tahun, musim, kecamatan)
No
Tahun
Kecamatan Leces
Kecamatan Kraksan
Musim hujan
Musim kemarau
Musim hujan
Musim kemarau
1.
1970-1971
2.
1971-1972
Rata-rata
e. Penyajian data dengan gambar
1. Grafik: dengan dua variabel
2. Diagram tebar: untuk menunjukkan hubungan antara 2 variabel di dalam
data yang tidak jelas menunjukkan rangkaian kesatuan.
3. Histogram
4. Gambar Balok
5. Pie Chart
2. KONSEP EFISIENSIEfisiensi menurut Sukirno (1997), didefinisikan sebagai kombinasi antara faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan output yang optimal. Dalam usaha, kombinasi input diharapkan dapat optimal, dimana dapat diwujudkan dengan memaksimalkan faktor produksi dengan pembatasan biaya, di mana faktor modal merupakan kendala yang serius dalam kegiatan usahatani.
Tersedianya faktor produksi atau input belum tentu produktifitas yang diperoleh petani akan tinggi, tetapi upaya yang penting agar petani melakukan usahanya secara efisien.Efisiensi dapat dicapai oleh petani ada 3 cara yaitu :
1. Efisiensi teknis
Digunakan untuk mengukur tingkat produksi yang dicapai pada tingkat penggunaan input tertentu. Seorang petani dikatakan efisien secara teknis dibanding petani lain, jika dengan penggunaan jenis dan jumlah input yang sama diperoleh output secara fisik lebih tinggi.Efisiensi tehnik dapat dicari dengan melihat penambahan input secara fisik yang digunakan pengaruhnya terhadap penambahan produksi yang dihasilkan. Bisa dihitung melalui elastisitas faktor produksi, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Ep = Y / Yatau Ep = Y X
atau Ep = MPP
X / X
X Y
APP
Dimana:
Ep = elastisitas produksi
Y= hasil produksi
X= faktor produksi
Y= perubahan produksiX= perubahan input
MPP= marginal pyshical product
APP= average pyshical productBila penggunaan input hanya satu, nilai elastisitas berkaitan dengan fungsi-fungsi produktifitasnya.Suatu usahatani akan mencapai suatu tingkat menguntungkan apabila tercapai nilai elastisitas berada diantara 0 dan 1 atau 01, artinya pada harga yang berlaku saat penelitian, secara ekonomis penggunaan faktor produksi belum optimum atau efisien.