Ramadhan dan perjuangan dakwah

2
Ramadhan dan Perjuangan Dakwah July 1st, 2015 by solihan Jika pun pada akhirnya Ramadhan berakhir, bukan berarti berhenti pula amalan amalan nafilah yang rutin dikerjakan selama bulan Ramadhan. Apalagi amalan wajib yang seharusnya senantiasa ditingkatkan kualitasnya. Salah satunya dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam. Dakwah yang bertujuan menegakkan sistem pemerintahan Islam ini tentu membutuhkan pengorbanan yang sangat besar. Jika dibandingkan dengan pengorbanan Rasul dan para Sahabat di jalan dakwah ini, tentu kita akan sangat malu karena baru sedikit yang bisa kita kontribusikan di jalan dakwah. Ujian yang kita alami belum sehebat ujian yang menimpa beliau. Pengorbanan yang kita lakukan mungkin belum setulus Umar bin Khathab. Harta yang kita keluarkan mungkin belum sebanyak Abdurrahman bin Auf. Kesakitan yang kita rasakan mungkin belum sesakit Bilal. Ketegaran kita di jalan dakwah ini mungkin belum setegar Mush’ab bin Umair. Tentu amat jauh perbandingannya. Seharusnya hal itu menjadi cermin agar kita bisa melihat kualitas diri kita saat ini serta cambukan yang akan mengokohkan perjuangan dakwah ini. Peningkatan kualitas diri itu penting. Mengapa? Karena saat ini kita hidup di zaman dimana kezaliman menjadi hal yang biasa. Kemaksiatan dilegalkan, tetapi ketaatan justru dipermasalahkan. Peningkatan kualitas diri itu tidak sematamata untuk kepentingan pribadi saja, tetapi justru harus berpengaruh luas ketengahtengah umat. Pengaruhnya akan dirasakan oleh umat jika kita melakukan manuvermanuver politik yang cerdas. Di antaranya dengan mengemukakan pemikiran Islam yang benar dan jernih ke tengah tengah umat sehingga menjadi pemikiran umat. Di samping peningkatan kualitas diri, dakwah ini pun butuh konsistensi. Mengokohkan pijakan di jalan dakwah memang bukan perkara mudah. Banyak duri yang senantiasa menghalangi di jalanan, layaknya dulu kaum Quraisy yang senantiasa menjadi rintangan dakwah Rasulullah. Namun demikian, hal itu tidak selayaknya menjadi alasan untuk resigndari dakwah. Justru harus sebaliknya, yakni memassifkan gerak dakwah (Lihat: TQS. AlAhqaf: 1314). Gerak dakwah kita tentu akan sangat dipengaruhi oleh berbagai sebab di antaranya: (1) Ihsanul amal (amal terbaik); (2) Meningkatkansyakhsiyyah Islam; (3) Iltizam dengan syariah Islam; (4) Sabar dalamberamal; (5) Melaksanakan amal jama’i. WalLahu a’lam bi ashshawab. [Rismayanti Nurjannah; Guru SMAIT Insantama, Bogor] Baca juga : 1. Safari Dakwah Ramadhan HTI Medan Johor ke Berastagi Kabupaten Karo

Transcript of Ramadhan dan perjuangan dakwah

Page 1: Ramadhan dan perjuangan dakwah

1/7/2015 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Ramadhan dan Perjuangan Dakwah

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch1%20class%3D%22title­single%22%20style%3D%22margin%3A%200px%3B%20padding%3A%2015px%200px%2015… 1/2

Ramadhan dan Perjuangan Dakwah

July 1st, 2015 by solihan

Jika pun pada akhirnya Ramadhan berakhir, bukan berarti berhenti pula amalan­amalan nafilah yang rutin dikerjakan selama bulan Ramadhan. Apalagi amalan wajibyang seharusnya senantiasa ditingkatkan kualitasnya. Salah satunya dakwah untukmelanjutkan kehidupan Islam. Dakwah yang bertujuan menegakkan sistem pemerintahanIslam ini tentu membutuhkan pengorbanan yang sangat besar.

Jika dibandingkan dengan pengorbanan Rasul dan para Sahabat di jalan dakwah ini,tentu kita akan sangat malu karena baru sedikit yang bisa kita kontribusikan di jalandakwah. Ujian yang kita alami belum sehebat ujian yang menimpa beliau. Pengorbananyang kita lakukan mungkin belum setulus Umar bin Khathab. Harta yang kita keluarkanmungkin belum sebanyak Abdurrahman bin Auf. Kesakitan yang kita rasakan mungkinbelum sesakit Bilal. Ketegaran kita di jalan dakwah ini mungkin belum setegar Mush’abbin Umair. Tentu amat jauh perbandingannya. Seharusnya hal itu menjadi cermin agarkita bisa melihat kualitas diri kita saat ini serta cambukan yang akan mengokohkanperjuangan dakwah ini.

Peningkatan kualitas diri itu penting. Mengapa? Karena saat ini kita hidup di zamandimana kezaliman menjadi hal yang biasa. Kemaksiatan dilegalkan, tetapi ketaatan justrudipermasalahkan. Peningkatan kualitas diri itu tidak semata­mata untuk kepentinganpribadi saja, tetapi justru harus berpengaruh luas ketengah­tengah umat. Pengaruhnyaakan dirasakan oleh umat jika kita melakukan manuver­manuver politik yang cerdas. Diantaranya dengan mengemukakan pemikiran Islam yang benar dan jernih ke tengah­tengah umat sehingga menjadi pemikiran umat. Di samping peningkatan kualitas diri,dakwah ini pun butuh konsistensi.

Mengokohkan pijakan di jalan dakwah memang bukan perkara mudah. Banyak duri yangsenantiasa menghalangi di jalanan, layaknya dulu kaum Quraisy yang senantiasamenjadi rintangan dakwah Rasulullah. Namun demikian, hal itu tidak selayaknya menjadialasan untuk resigndari dakwah. Justru harus sebaliknya, yakni memassifkan gerakdakwah (Lihat: TQS. Al­Ahqaf: 13­14).

Gerak dakwah kita tentu akan sangat dipengaruhi oleh berbagai sebab di antaranya:(1) Ihsanul amal (amal terbaik); (2) Meningkatkansyakhsiyyah Islam; (3) Iltizam dengansyariah Islam; (4) Sabar dalamberamal; (5) Melaksanakan amal jama’i.

WalLahu a’lam bi ash­shawab. [Rismayanti Nurjannah; Guru SMAIT Insantama, Bogor]

Baca juga :

1. Safari Dakwah Ramadhan HTI Medan Johor ke Berastagi Kabupaten Karo

Page 2: Ramadhan dan perjuangan dakwah

1/7/2015 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Ramadhan dan Perjuangan Dakwah

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch1%20class%3D%22title­single%22%20style%3D%22margin%3A%200px%3B%20padding%3A%2015px%200px%2015… 2/2

2. Sambut Ramadhan, Perkokoh Perjuangan Syariah dan Khilafah3. Sinergi Dakwah Fardiyah & Dakwah Berjamaah4. Agar Energi Dakwah Tetap Berkobar5. Ramadhan: Mensucikan Diri, Memurnikan Dakwah