Refrat anemia baru
-
Upload
teguh-r-perkasa -
Category
Documents
-
view
254 -
download
1
Transcript of Refrat anemia baru
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
1/30
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
2/30
BAB II
ISI
2.1. Definisi
2.1.1. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (b) dalam darah kurang
dari normal, berdasarkan kelompok umur, enis kelamin dan kehamilan.4
Batas normal dari kadar b dalam darah dapat dilihat pada tabel berikut 5
Tabel 1. Batas normal kadar Hb menurut umur dan enis kelamin. Sumber !H" 2###
ebagian besar anemia disebabkan oleh kekurangan satu atau lebih !at gi!i
esensial (!at besi, asam folat, B'+) yang digunakan dalam pembentukan sel"sel
darah merah. Anemia bisa uga disebabkan oleh kondisi lain seperti penyakit
malaria, infeksi -a-ing tambang. 4
2.1.2. Anemia defisiensi besi
Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang teradi akibat kekurangan !at
besi dalam darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena
terganggunya pembentukan sel"sel darah merah akibat kurangnya kadar !at besi
dalam darah. 3
&eadaan ini ditandai dengan menurunnya saturasi transferin, berkurangnya
kadar feritin serum atau hemosiderin sumsum tulang. e-ara morfologis keadaan
ini diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan
kuantitatif pada sintesis hemoglobin. 3
2
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
3/30
2.2 Etiolo$i
Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh karena rendahnya masukan
besi, gangguan absorpsi, serta hilangnya besi akibat perdarahan menahun5 '
6 kehilangan besi akibat perdarahan menahun dapat berasal dari5
" saluran -erna5 akibat dari tukak peptik, pemakaian salisilat atau 7A/D,
kanker lambung, kanker kolon, di#ertikulosis, hemoroid dan infeksi -a-ing
tambang. '
" aluran genitalia perempuan5 menorrhagia atau metrorhagia.
" saluran kemih 5 hematuria.
" saluran napas 5 hemoptoe.
6 8aktor 7utrisi 5 akiat kurangnya umlah besi total dalam makanan, atau
kualitas besi (bioa#aibilitas) besi yang tidak baik (makanan banyak serat,
rendah #itamin 9, dan rendah daging).
6 &ebutuhan besi meningkat 5 seperti pada prematuritas, anak dalam masa
pertumbuhan dan kehamilan.
6 :angguan absorpsi besi 5 gastrektomi, tropikal sprue, atau kolitis kronik
ada orang dewasa anemia defisiensi besi yang diumpai di klinik hampir
identik dengan perdarahan menahun. 8aktor nutrisi atau peningkatan kebutuhan
besi arang sebagai penyebab utama. enyebab perdarahan paling sering pada laki
; laki ialah perdarahan gastrointestinal, di negara tropik paling sering karena
infeksi -a-ing tambang. edangka pada perempuan dalam masa reproduksi paling
sering karena meno"metrorhagia. '
$erdapat perbedaan pola etiologi ADB di masyarakat atau di lapangan dengan
ADB di rumah sakit atau praktek klinik. ADB di lapangan pada umumnya disertai
anemia ringan atau sedang, sedangkan di klinik ADB pada umumnya disetai
dengan anemia deraat berat. Di lapangan faktor nutrisi lebih berperan
dibandigkan dengan perdarahan. '
3
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
4/30
2.%. Bentuk &at Besi dalam Tubu'
$erdapat empat bentuk !at besi dalam tubuh yaitu5 +,
a.
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
5/30
yang berfungsi sebagai katalisator pada proses metabolisme dalam tubuh. 8ungsi"
fungsi tersebut diatas akan terganggu pada penderita anemia defisiensi besi. ?,@
roses metabolisme !at besi digunakan untuk biosintesa hemoglobin,
dimana !at besi digunakan se-ara terus" menerus. ebagian besar !at besi yang
bebas dalam tubuh akan dimanfaatkan kembali (reutili!ation), dan hanya sebagian
ke-il sekali yang diekskresikan melalui air kemih, feses dan keringat. '0
2.(. )ebutu'an *at besi.
&ebutuhan !at besi dalam makanan setiap harinya sangat berbeda, hal ini
tergantung pada umur, se, berat badan dan keadaan indi#idu masingmasing.
&ebutuhan !at besi yang terbesar ialah dalam + tahun kehidupan pertama.
selanutnya selama periode pertumbuhan, kenaikan berat badan pada usia remaa
dan sepanang masa produksi wanita.
ada masa pertumbuhan diperlukan tambahan sekitar 0, "' mg * hari,
sedangkan wanita pada masa mensturasi memerlukan tambahan !at besi antara 0,
"' mg * hari. ada wanita hamil kebutuhan !at besi sekitar 3 " mg * hari dan
tergantung pada tuanya kehamilan. ada seorang laki laki normal dewasa
kebutuhan besi telah -ukup bila dalam makanannya terdapat '0"+0 mg !at besi
setiap harinya.
Asupan !at besi yang masuk ke dalam tubuh kita kira"kira '0 ; +0 mg
setiap harinya, tapi ternyata hanya ' ; + mg atau '0% saa yang di absorbsi oleh
tubuh. ?0% dari !at besi yang di absorbsi tadi di metabolisme oleh tubuh dengan
proses eritropoesis menadi hemoglobin, '0 " +0% di simpan dalam bentuk feritin
dan sisanya ; '% di gunakan oleh tubuh untuk proses lain. Besi 8e3C yang
disimpan di dalam ferritin bisa saa di lepaskan kembali bila ternyata tubuh
membutuhkannya. '3
8eritin merupakan salah satu protein kun-i yang mengatur hemostasis besi
dan uga merupakan biomarker klinis yang tersedia se-ara luas untuk
menge#aluasi status besi dan se-ara khusus penting untuk mendeteksi defisiensi
besi. &adar feritin pada laki"laki dan wanita berbeda, pada laki"laki dan wanita
5
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
6/30
postmenopause kadar feritin kurang dari 300ng*ml , pada wanita premonoupase
kurang dari +00 ng*ml. '+
Distribusi normal komponen besi pada pria dan wanita (mg*kg) @
Distribusi Besi Dalam $ubuh Dewasa Andrews, 7. 9., '. Disorders of iron metabolism. 7 >ngl
Eed +45 '@4").
6
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
7/30
2.+. Absorbsi besi
Eenurut Bakta (+004) proses absorbsi besi dibagi menadi tiga fase, yaitu5 '
'. 8ase Fuminal Besi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu besi
heme dan besi non"heme. Besi heme terdapat dalam daging dan ikan,
tingkat absorbsi dan bioa#ailabilitasnya tinggi. Besi non"heme berasal dari
sumber nabati, tingkat absorbsi dan bioa#ailabilitasnya rendah. Besi dalam
makanan diolah di lambung, karena pengaruh asam lambung maka besi
dilepaskan dari ikatannya dengan senyawa lain. &emudian teradi reduksi
dari besi bentuk feri (8e3C) ke fero (8e+C) yang dapat diserap di
duodenum.
+. 8ase Eukosal enyerapan besi teradi terutama melalui mukosa duodenum
dan eunum proksimal. enyerapan teradi se-ara aktif melalui proses
yang sangat kompleks. Dikenal adanya mu-osal blo-k (mekanisme yang
dapat mengatur penyerapan besi melalui mukosa usus)
3. 8ase &orporeal Eeliputi proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi
besi oleh sel"sel yang memerlukan, serta penyimpanan besi (storage) oleh
tubuh. Besi setelah diserap oleh enterosit (epitel usus), melewati bagian
basal epitel usus, memasuki kapiler usus, kemudian dalam darah diikat
oleh apotransferin menadi transferin. $ransferin akan melepaskan besi
pada sel => melalui proses pinositosis.
2.,. Pato$enesis
Anemia defisiensi besi merupakan hasil akhir keseimbangan negatif besi yang
berlangsung lama. Bila kemudian keseimbangan besi yang negatif ini menetap
akan menyebbkan -adangan besi terus berkurang. $erdapat tiga tahap defisiensi
besi, yaitu 5 3
6 $ahap pertama
$ahap ini disebut Iron Depletion atau Storage iron deficiency, ditandai dengan
berkurangnya -adangan besi atau tidak adanya -adangan besi. emoglobin dan
7
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
8/30
fungsi protein besi lainnya masih normal. ada keadaan ini teradi peningkatan
absorpsi besi non heme. 8erritin serum menurun sedangkan pemeriksaan lain
untuk mengetahui adanya kekurangan bbesi masih normal.
6 $ahap &edua
ada tingkat ini dikenal dengan istilah Iron deficient erytropoietin atau Iron
limited Erytropoiesis didapatkan suplai besi yang tidak -ukup untuk menunang
eritropoisis. Dari hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh nilai besi serum
menurun dan saturasi transferin menurun sedangkan total iron binding capacity
($/B9) meningkat dan free erytrocyt porphyrin (8>) meningkat.
6 $ahap &etiga
$ahap inilah yang disebut sebagai Iron deficiency anemia. &eadaan ini teradi
bila besi yang menuu eritroid sumsum tulang tidak -ukup sehingga menyebabkan
penurunan kadar b. Dari gambaran darah tepi didapatkan mikrositosis dan
hipokromik yang progresif. ada tahap ini telah teraadi perubahan epitel terutama
pada ADB yang lebih lanut.
$abel +. $ahapan kekurangan besi
Hemo$lobin Ta'a- 1
Normal
Ta'a- 2
Sedikit
menurun
Ta'a- %
enurun
elas
/mikrositik0
'i-okromik
9adangan besi (mg)
8e serum (ug*dl)
$/B9 (ug*dl)
aturasi $ransferin (%)
8eritin serum (ug*dl)
ideroblas (%)
G'00
7ormal
340"30
+0"30
G+0
0"40
0
G40
H30
G'
G'+
G'0
0
G0
H'0
G'0
G'+
G'0
8
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
9/30
8> (ug*dl sel darah merah)
E9I
H30
7ormal
H'00
normal
H+00
Eenurun
2.. anifestasi )linis Anemia Defisiensi Besi
:eala anemia defisiensi besi dapat digolongkan menadi 3 golongan besar,
yaitu geala umum anemia, geala khas akibat defisiensi besi, geala penyakit
dasar. '
3eala umum anemia
:eala umum anemia yang disebut uga sebagai sindroma anemia (Anemic
Syndrome) diumpai pada anemia defisiensi besi apabila kadar hemoglobin turun
dibawah ?"@ g*dl. :eala ini berupa badan lemah, lesu, -eoat lelah, mata
berkunang"kunang, serta telinga mendenging. ada anemia defisiesi besi karena
penurunan kadar hemoglobin yang teradi se-ara perlahan"lahan seringkali
sindoma anemia tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan anemia lain yang
penurunan kadar hemoglobinnya teradi lebih -epat, oleh karena mekanisme
kompensasi tubuh dapat beralan dengan baik. Anemia bersifat simptomatik ika
telah turun dibwah ? g*dl. ada pemeriksaan fisik diumpai pasien yang pu-at,
terutama pada konungti#a dan aringan di bawah kuku.
3eala )'as anemia defisiensi besi
:eala yang khas diumpai pada defisiensi besi , tetapi tidak diumpai pada
anemia enis lain adalah56 koilonychia5 kuku sendok (spoon nail), kuku menadi rapuh, bergaris"garis
#ertikal dan menadi -ekung sehingga mirip seperti sendok.
6 Atrofi papil lidah 5permukaan lidah menadi li-in dan mengkilap karena papil
lidah menghilang.
6 tomatitis angularis (-heilosis)5 adanya keradangan pada sudut mulut
sehingga tampak sebagai ber-ak berwarna pu-at keputihan
6 disfagia5 nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
9
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
10/30
6 Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia pi-a5 keinginan untuk
memakan bahan yang tidak la!im, seperti5 tanah liat, es, lem dan lain"lain.
indrom plummer #inson atau disebut uga sinrom aterson &elly adalah
kumpulan geala yang terdiri dari anemia hipokromik mikrositer, atropi papil
lidah, dan disfagia.
3eala -en4akit dasar
ada anemia defisiensi besi dapat diumpai geala"geala penyakit yang
menadi penyebab anemia defisiensi besi tersebut. Eisalnya pada anemia akibat
penyakit -a-ing tambang diumpai dispepsia, perotitis membengkak, dan kulit
telaoak tangan kuning seperti erami. ada anemia karena perdarahan kronik
akibat kanker kolon diumpai geala gangguan kebiasaan buang air besar atau
geala lain tergantung dari lokasi tesebut.
2.5. Dia$nosis
ntuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi harus dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti disertai pemeriksaan labor yang tepat.
$erdapat tiga tahap diagnosis ADB. $ahap pertama adalah menentukan adanya
anemia dengan mengukur kadar hemoglobin atau hematokrit. Cut off point anemia
tergantung kriteria yang dipilih, apakah kriteria 12 atau kriteria klinik. $ahap
kedua adalah memastikan adanya defisiensi besi, sedangkan tahap ketiga adalah
menentukan penyebab dari anemia defisiensi besi yang teradi. '
e-ara laboratoris untuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi (tahap
satu dan tahap dua) dapat dipakai kriteria diagnosis anemia defisiensi besi
(modifikasi dari kriteria &erlin et al) sebagai berikut 5
Anemia hipokromik mikrositer pada darah tepi, atau E9I G@0 fl dan E99 G3'
dengan salah satu dari a, b,-,d.
a. Dua dari tiga parameter dibawah ini5
" Besi serum G0 mg*dl
" $/B9 H30
" aturasi transferin 5 G'% atau
10
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
11/30
b. 8erritin serum G+0 mg*l, atau
-. enge-atan sumsum tulang dengan biru prusia (erl!s stain) menunukkan
-adangan besi (butir"butir besi hemosiderin) negatif, atau
d. Dengan pemberian sulfa ferosus 3 +00 mg*hari (atau preparat besi lain
yang setara) selama minggu disertai kenaikan kadar hemoglobin lebih
dari + g*dl.
ada tahap ketiga ditentukan penyakit dasar yang menadi penyebab defisiensi
besi. $ahap ini sering merupakan proses yang rumit yang memerlukan berbagai
enis pemeriksaan tetapi merupakan tahap yang sangat penting untuk men-egahkekambuhan (defisiensi besi) serta kemungkinan untuk dapat menemukan sumber
perdarahan yang membahayakan. Eeskipun dengan pemeriksaan yang baik
sekitar +0% kasus ADB tidak diketahui penyebabnya. '
ntuk pasien dewasa fokus utama adalah men-ari sumber perdarahan .
dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti. ada perempuan masa
reproduksi anamnesis tentang menstruasi sangat penting. &alau perlu dilakukan
oemeriksaan ginekologi. ntuk laki"laki dewasa di indonesia dilakukan
pemeriksaan feses untuk men-ari telur -aing tambang. '
2.6. Dia$nosis Bandin$
Diagnosis banding ADB adalah semua keadaan yang memberikan gambaran
anemia hipokrom mikrositik lain ($abel 3). &eadaan yang sering memberi
gambaran klinis dan laboratorium hampir sama dengan ADB adalah talasemia
minor dan anemia karena penyakit kronis. edangkan lainnya adalah lead
poisoning* kera-unan timbal dan anemia sideroblastik. ntuk membedakannya
diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan ditunang oleh pemeriksaan
laboratorium. '
ada talasemia minor morfologi darah tepi sama dengan ADB. alah satu
-ara sederhana untuk membedakan kedua penyakit tersebut adalah dengan melihat
umlah sel darah merah yang meningkat meski sudah anemia ringan dan
mikrositosis, sebaliknya pada ADB umlah sel darah merah menurun seaar
dengan penurunan kadar b dan E9I. 9ara mudah dapat memperoleh dengan
11
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
12/30
-ara membagi nilai E9I dengan umlah eritrosit, bila nilainya G menunukkan
talasemia minor sedangkan bila H '3 merupakan ADB. ada talasemia minor
terutama J thalassemia didapatkan basophili- stippling, dapat diseratai
peningkatan kadar bilirubin plasma dan peningkatan kadar bA+. 4
:ambaran morfologi darah tepi anemia karena penyakit kronis biasanya
normokrom mikrositik, tetapi bisa uga ditemukan hipokrom mikrositik.
$eradinya anemia pada penyakit kronis disebabkan terganggunya mobilisasi besi
dan makrofag oleh transferin. &adar 8e serum dan $/B9 menurun meskipun
-adangan besi normal atau meningkat sehingga nilai saturasi transferin noral atau
sedikit menurun, kadar 8> meningkat. emeriksaan kadar reseptor transferin
re-eptor ($f=) sangat berguna dalam membedakan ADB dengan anemia karena
penyakit kronis. ada anemia karena penyakit kronis kadar $f= normal karena
pada inflamasi kadarnya tidak terpengaruh, sedangkan pada ADB kadarnya
menurun. eningkatan rasio $f=*feritin sensitif dalam mendeteksi ADB'
.
2.1#. Penatalaksanaan anemia defisiensi besi
12
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
13/30
etelah diagnosis tegak, maka dibuat ren-ana pemberian terapi. $erapi terhadap
anemia defisiensi besi adalah5 '
a. $erapi kausal 5 terapi terhadap penyebab perdarahan. Eisalnya pengobatan
-a-ing tambang, pengobatan hemorrhoid, pengobatan menorrhagia. $erapi
kausal harus dilakukan, kalau tidak maka anemia a kan kambuh kembali.
b. emberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh
(iron replacement therapy)
2.1#.1. Tera-i besi oral.
$erapi besi oral merupakan terapi pilihan pertama oleh karena efektif , murah
dan aman. reparat yang tersedia adalah ferrous sulphat (sulfas ferosus)
merupakan preparat pilihan pertama oleh karena paling murah tetapi efektif. Dosis
anuran adalah 3 +00 mg. etiap +00 mg sulfas ferosus mengandung 44 mg besi
elemental. emberian sulfas ferosus 3 +00 mg mengakibatkan absorpsi besi 0
mgg per hari yang dapat meningkatkan eritropoiesis dua sampai tiga kali normal.
reparat lain ferrous glukonate, ferrous fumarat, ferrous lactate dan ferrous
succinate. ediaan ini harganya lebih mahal, tetapi efektifitas dan efek samping
hampir sama dengan sulfas ferosus. $erdapat uga bentuk sediaan enteric coated
yang dianggap memberikan efek samping lebih rendah, tetapi dapat mengurangi
absorpsi besi.
reparat besi oral sebaiknya diberikan saat lambung kosong, tetapi efek
samping lebih sering dibandingkan dengan pemberian setelah makan. ada pasien
13
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
14/30
yang mengakami intoleransi, sulfas ferosus dapat diberikan saat makan atau
setelah makan.
>fek samping terutama besi per oral adalah gangguan gastrointestinal yang
diumpai pada ' sampai +0%, yang sangat mengurangi kepatuhan pasien.
&eluhan ini dapat berupa mual, muntah, serta konstipasi. ntuk mengurangi efek
samping besi diberikan saan makan atau dosis dikurangi menadi 3 '00 mg.
engobatan besi diberikan 3 sampai 4 bulan, ada uga yang menganurkan sampai
'+ bulan, setelah kadar hemoglobin normal untuk mengisi -adangan besi tubuh.
Dosis pemeliharaan yang diberikan adlaah '00 sampai +00 mg. ika tidak
diberikan dosis pemeliharaan anemia sering kambuh kembali.
ntuk meningkatkan penyerapan besi dapat diberikan preparat #itamin 9,
tetapi dapat meningkatkan efek samping terapi. Dianurkan pemberian diet yang
banyak mengandung hati dan daging yang banyak mengandung besi.
2.1#.1.1. Indikasi
ediaan 8e hanya digunakan untuk pengobatan anemia defisiensi 8e.
enggunaan di luar indikasi ini -enderung menyebabkan penyakit penimbunan
besi dan kera-unan besi. Anemia defisiensi 8e paling sering disebabkan oleh
kehilangan darah. elain itu, dapat pula teradi misalnya pada wanita hamil
(terutama multipara) dan pada masa pertumbuhan, karena kebutuhan yang
meningkat.'
14
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
15/30
K/ron $herapy :uideline +00
2.1#.1.2. )ontraindikasi
ediaan besi dikontraindikasikan pada hemokromatosis, anemia hemolitik,
dan yang diketahui hipersensitif terhadap besi.'
2.1#.2. Tera-i besi -arenteral.
$erapi besi parenteral sangat efektif tetapi mempunyai risiko lebih besar dan
harganya lebih mahal. 2leh karena risiko ini maka besi parenteral hanya diberikan
atas indikasi tertentu. /ndikasi pemberian besi parenteral adalah 5
(') intoleransi terhadap pemberian besi oral,
(+) kepatuhan terhadap obat yang rendah
(3) gangguan pen-ernaan seperti kolitis ulseratif yang dapat kambuh ika
diberikan besi
() penyerapan besi terganggu, seperti misalnya pada gastrektomi
15
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
16/30
() keadaan dimana kehilangan darah yang banyak sehingga tidak -ukup
dikompensasi oleh pemberian oral, seperti misalnya pada hereditary
hemorrhagic telangiectasia
(4) kebutuhan besi yang besar dalam waktu pendek, seperti pada kehamilan
trimester tiga atau sebelum operasi
(?) defisiensi besi fungsional relatif akibat pemberian eritropoietin pada
anemia gagal ginal kronik atau anemia akibat penyakit kronik.
K/ron $herapy :uideline +00
reparat yang tersedia ialah iron de"tran comole" (mengandung 0 mg
besi*ml), iron sorbitol citric acid comple" dan yang terbaru adalah iron ferric
glukonate dan iron sucrose yang lebih aman . besi parenteral dapat diberikan
se-ara intramuskular dalam atau intra#ena pelan. emberian se-ara intramuskular
memberikan rasa nyeri dan memberikan warna hitam pada kulit. >fek samping
yang dapat timbul adalah reaksi anafilaksis, meskipun arang (0,4%). >fek
samping lain adalah flebitis, sakit kepala, flushing , mual, muntah, nyeri perut, dan
sinkop.
16
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
17/30
$erapi besi parenteral bertuuan untuk mengembalikan kadar hemoglobin dan
mengisi besi sebesar 00 sampai '00 mg. Dosis yang diberikan dapat dihitung
melalui rumus dibawah ini 5
&ebutuhan besi (mg) L (' ; b sekarang) BB +, C 00 atau '000 mg
Dosis ini dapat diberikan sekaligus atau diberikan dalam beberapa kali pemberian.
17
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
18/30
2.1#.% Efek Sam-in$
>fek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan
oral, dan ini sangat tergantung dari umlah 8e yang dapat larut dan yang
diabsorbsi pada tiap pemberian. :eala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri
lambung (C ?"+0%), konstipasi (C '0%), diare (C %) dan kolik. :angguan ini
biasanya ringan dan dapat dikurangi mengurangi dosis atau dengan pemberian
sesuadah makan, walaupun dengan -ara ini absorbsi dapat berkurang. erlu
diterangkan kemungkinan timbulnya feses yang berwarna hitam kepada
penderita.'3,'
erbedaan diantara berbagai ma-am sediaan besi salah satunya adalah
dalam hal iritasi lokal dan kera astringennya, yang biasanya tidak diberikan oleh
senyawa kompleks besi. emua senyawa fero dioksidasi dalam saluran -erna
dengan melepaskan radikal hidroksil yang akan menyerang dinding saluran -erna
dan menghasilkan berbagai geala dan ketidaknyamanan pada saluran -erna.3
emberian 8e se-ara /E dapat menyebabkan reaksi lokal pada tempat
suntikan yaitu berupa rasa sakit, warna -oklat pada tempat suntikan, peradangan
lokal dengan pembesaran kelenar inguinal. eradangan lokal lebih sering teradi
pada pemakaian /E dibandingkan /I. elain itu dapat pula teradi reaksi sistemik
yaitu pada 0, ; 0,@% kasus. =eaksi yang dapat teradi dalam '0 menit setelah
suntikan adalah sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardi, flushing ,
berkeringat, mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing dan kolaps sirkulasi.
edangkan reaksi yang lebih sering timbul dalam M " + am setelah suntikan
misalnya sinkop, demam, menggigil, rash, urtikaria, nyeri dada, perasaan sakit
18
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
19/30
pada seluruh badan danensefalopatia. =eaksi sistemik lebih sering teradi pada
pemberian /I, demikain pula syok atau henti antung.'
2.1#.(. Bentuk Sediaan "bat
ediaan besi oral diindikasikan untuk profilaksis maupun terapi anemia
defisiensi besi. edian besi oral tersedia dalam bentuk berbagai garam fero dari
sulfat, fumarat, glukonat, suksinat, glutamat, dan laktat. $idak ada perbedaan
absorbsi di antara garam"garam 8e ini. ika ada, mungkin disebabkan oleh
perbedaan kelarutannya dalam asam lambung. Dalam bentuk garam sitrat, tartrat,
karbonat, pirofosfat ternyata 8e sukar diabsorbsi, demikian pula sebagai garam
ferri (8eCCC).'
ediaan besi oral umumnya mengandung besi non"heme dalam bentuk
garam fero, yang umumnya merupakan senyawa fero anorganik dan organik
sederhana ataupun senyawa kompleks fero. :aram fero lebih dipilih karena
memiliki kelarutan yang lebih tinggi daripada garam feri sehingga lebih mudah
diabsorpsi daripada garam feri.'
ediaan yang banyak digunakan dan murah ialah hidrat sulfas ferosus
(8e2.?+2) 300 mg yang mengandung +0% 8e. ntuk anemia berat biasanya
diberikan 3 300 mg sulfas ferosus sehari selama 4 bulan. Dalam hal ini mula"
mula absorbsi berumlah C mg sehari, dan setelah depot 8e dipenuhi menurun
menadi ; '0 mg sehari. elama kausa anemia belum disingkirkan terapi harus
diteruskan. ada mereka yang intoleran terhadap dosis setinggi ini, dapat
19
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
20/30
dikurangi sampai umlah yang diterima atau bila perlu sedian diganti dengan
sediaan parenteral.'
erhitungan dosis sediaan besi harus selalu berdasarkan umlah besi
elementalnya, seperti dapat dilihat pada tabel berikut.'?
$abel ersentasi Besi >lemental
7ama ediaan Besi
>lemental
umlah Besi
>lemental
8ero ulfat +0 % 300 mg 40 mg
8ero sulfat,
eksikatus
30 % +00 mg 40 mg
8ero glukonat '+ % 300 mg 3 mg
8ero 8umarat 33 % +00 mg 4 %
Dalam hal bentuk sediaan, bentuk tablet ataupun kapsul lebih disukai
daripada bentuk -air seperti sirup. ediaan besi dalam bentuk sirup yang
umumnya dituukan untuk anak"anak, dapat membuat gigi berwarna ke-oklatan.'?
enggunaan sediaan untuk suntikan /E dan /I hanya dibenarkan bila
pemberian oral tidak memungkinkan misalnya penderita bersifat intoleran
terhadap sediaan oral, atau pemberian oral tidak menimbulkan respons
terapeutik.'
Iron de"tran (imferon) mangandung 0 mg 8e setiap ml (larutan %) untuk
penggunaan /E atau /I. =espons terapeutik terhadap suntikan /E ini tidak lebih
-epat daripada pemberian oral. Dosis total yang diperlukan dihitung berdasarkan
beratnya anemia yaitu +0 mg 8e untuk setiap gram kekurangan b. ada hari
pertama disuntikan 0 mg, dilanutkan dengan '00 ; +0 mg setiap hari atau
20
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
21/30
beberapa hari sekali. enyuntikan dilakukan pada kuadran atas luar m. #luteus
dan se-ara dalam untuk menghindari pewarnaan kulit.'
ntuk memperke-il reaksi toksik pada pemberian /I, dosis permulaan tidak
boleh melebihi + mg, dan diikuti dengan peningkatan bertahap untuk +"3 hari
sampai ter-apai dosis '00 mg*hari. 2bat harus diberikan perlahan lahan yaitu
dengan menyuntikan +0"0 mg*menit.'
2.1#.(. 7ara Pemberian
ediaan besi oral umumnya harus diberikan di antara waktu makan (misal
30 menit ; ' am atau + am sesudah makan) untuk absorbsi besi yang maksimal.
7amun untuk meminimalkan efek samping pada saluran -erna dapat dikonsumsi
bersamaan dengan makanan. ada penderita yang sulit mentoleransi sediaan besi
oral dapat di-oba untuk diberikan dalam dosis ke-il dengan frekuensi pemberian
lebih sering pada awalnya lalu dosis ditingkatkan se-ara bertahap atau dengan
mengganti dengan bentuk sediaan lainnya.'
2.1#.+. Dosis
Dosis terapi yang umum untuk dewasa adalah 0 ; '00 mg besi elemental
tiga kali sehari. Dosis yang lebih ke-il (40"'+0 mg 8e per hari) uga
direkomendasikan terutama untuk meminimalkan intoleransi saluran -erna.
emberian dosis ke-il ini kemungkinan akan diikuti dengan ke-epatan
pengembalian !at besi yang lambat dan bertahap.'
21
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
22/30
Dosis untuk dewasa yang kekurangan 8e yaitu 300 mg, dua kali sehari
sampai 300 mg kali sehari atau +0 mg (lepas lambat) dalam '"+ kali sehari.
ntuk profilaksis 300 mg*hari. Dosis untuk anak"anak dengan anemia karena
defisiensi 8e parah yaitu "4 mg*kg*hari dalam 3 dosis terbagi, snemia karena
defisiensi 8e ringan "sedang yaitu 3 mg*kg*hari dalam '"+ dosis terbagi, dan
profilaksis '"+ mg*kg*hari sampai dosis maksimum ' mg*hari.'
2.1#.,. Interaksi "bat
enggunaan bersamaan #itamin 9 lebih dari +00 mg per 30 mg 8e akan
meningkatkan absorpsi oral 8e. Absorpsi oral 8e dan tetrasiklin akan menurun ika
digunakan bersamaan. Absorpsi fluorokuinolon, le#odopa, metildopa dan
penisilinamin akan menurun karena terbentuknya kompleks 8e"kuinolon
(terbentuk kelat). enggunaan bersamaan antasida, bloker + atau inhibitor
pompa proton akan menurunkan absorpsi (menurunkan produksi asam lambung).
=espon terhadap 8e akan tertunda dengan adanya kloramfenikol, suplemen
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
23/30
:eala kera-unan besi meliputi iritasi saluran -erna, erosi mukosa saluran
-erna, gangguan hati dan ginal, koma, hematemesis, dan asidosis. 2#erdosis besi
yang parah dapat diatasi dengan pemberian deferoksamin yang diberikan se-ara
intra#ena. Dosis toksik besi adalah di atas 3 mg*kgBB.'@
/ntoksikasi akut sangat arang teradi pada orang dewasa, kebanyakan
teradi pada anak akibat menelan terlalu banyak tablet 8e2 yang mirip gula"
gula. /ntoksikasi akut ini dapat teradi setelah menelan 8e sebanyak ' gr. &elainan
utama terdapat pada saluran -erna, mulai dari iritasi, korosi, sampai teradi
nekrosis. :eala yang timbul sering kali berupa mual, muntah, diare, hematemesis
serta feses berwarna hitam karena perdarahan pada saluran -erna, syok dan
akhirnya kolaps kardio#askuler dengan bahaya kematian. >fek korosif dapat
menyebabkan stenosis pilorus dan terbentuknya aringan parut berlebihan di
kemudian hari.'
:eala kera-unan tersebut diatas dapat timbul dalam waktu 30 menit atau
setelah beberapa am meminum obat. $erapi yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut 5 pertama"tama diusahakan agar penderita muntah, kemudian diberikan
susu atau telur yang dapat mengikat 8e sebagai kompleks protein 8e. Bila obat
diminum kurang dari ' am sebelumnya, dapat dilakukan bilasan lambung dengan
menggunakan larutan natrium bikarbonat '%. Akan tetapi, bila masuknya obat
telah lebih dari ' am, maka telah teradi nekrosis sehingga bilasan lambung dapat
menyebabkan perforasi. elanutnya keadaan syok dehidrasi dan asidosis harus
diatasi. elain itu, deferoksamin yang merupakan !at pengkelat (chelating agent )
23
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
24/30
spesifik untuk besi, efektif untuk mengatasi efek toksik sistemik maupun lokal.
/ntoksikasi menahun dapat mengakibatkan hemosiderosis.'
2.1#.5. Pen$obatan lain1
6 diet5 sebaiknya diberikan makanan bergi!i dengan tinggi protein terutama
yang berasal dari protein hewani.
6 #itamin 95 #itamin - diberikan 3 '00 mg per hari untuk meningkatkan
absorpsi besi
6 transfusi darah5 ADB arang memerlukan transfusi darah. /ndikasi
pemberian transfusi darah pada anemia kekurangan besi adalah 5
" adanya penyakit antung anemik dengan an-aman payah antung
" anemia yang sangat simtomatik, misalnya anemia dengan geala pusing
yang sangat menyolok.
" pasien memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang -epat seperti
pada kehamilan trimester akhir atau preoperasi.
24
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
25/30
enis darah yang diberikan adalah =9 ( packed red cell ) untuk
mengurangi bahaya a$erload. ebagai premedikasi dapat dipertimbangkan
pemberian furosemid intra#ena.
2.1#.6. :es-ons ter'ada- tera-i
Dalam pengobatan dengan preparat besi, seorang pasien dinyatakan
memberikan respons baik bila retikulosit naik pada minggu pertama, men-apai
pun-ak pada hari ke"'0 dan normal lagi setelah hari ke"', diikuti kenaikan b
0,' g*hari atau + g*dl setelah 3" minggu. emoglobin menadi normal setelah "
'0 minggu. '
ika respons terhadap terapi tidak baik, maka perlu dipikirkan5
6 asien tidak patuh sehingga obat tidak diminum
6 Dosis besi kurang
6 Easih ada perdarahan -ukup banyak
6 Ada penyakit lain seperti misalnya penyakit kronik, keradangan menahun
atau pada saat yang sama ada defisiensi asam folat
6 Diagnosis defisiensi besi salah.
ika diumpai keadaan diatas, lakukan e#aluasi kembali dan ambil tindakan yang
tepat
25
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
26/30
K/ron $herapy :uideline +00
2.11. Pen9e$a'an
Eengingat tingginya pre#alensi anemia defisiensi besi di masyarakat maka
diperlukan suatu tindakan pen-egahan yang terpadu. $indakan pen-egahan
tersebut dapat berupa'
6 endidikan kesehatan
" &esehatan lingkungan, misalnya tentang pemakaian amban, perbaikan
lingkungan kera, misalnya pemakaian alas kaki sehingga dapat men-egah
penyakit -a-ing tambang
" enyuluhan gi!i untuk mendorong konsumsi makanan yang membantu
absorpsi besi
6 emberantasan infeksi -a-ing tambang sebagai sumber perdarahan kronik
yang paling sering diumpai di daerah tropik. engendalian infeksi -a-ing
tambang dapat dilakukan dengan pengobatan massal dengan antihelmintik dan
perbaikan sanitasi.
26
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
27/30
6 uplementasi besi yaitu pemberian besi profilaksis pada segmen penduduk
yang rentan, seperti ibu hamil dan anak balita. Di indonesia diberikan pada
perempuan hamil dan anak balita memakai pil besi dan folat.
6 8ortifikasi bahan makanan dengan besi, yaitu men-ampurkan besi pada bahan
makan. Di negara Barat dilakukan dengan men-ampur tepung untuk roti atau
bubuk susu dengan nasi.
27
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
28/30
BAB III
)ESIPULAN
Anemia defiesiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat
berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena -adangan besi kosong
(depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan
hemoglobin berkurang. Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling
sering diumpai, terutama di negara"negara tropik atau negara berkembang.
rinsip penatalaksanaan ADB adalah mengetahui faktor penyebab dan
mengatasinya serta memberikan terapi penggantian dengan preparat besi. ekitar
@0"@% penyebab ADB dapat diketahui sehingga penanganannyadapat dilakukan
dengan tepat. emberian preparat 8e dapat se-ara oral dan parenteral. emberan
oral lebih aman, murah dan sama efektifnya dengan pemberian se-ara parenteral.
emberian se-ara parenteral dilakukan pada penderita yang tidak dapat memakan
obat peroral atau kebutuhan besinya tidak dapat terpenuhi se-ara peroral karena
ada gangguan pen-ernaan.
28
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
29/30
DA;TA: PUSTA)A
'. Bakta, / made., &etut suega., $okorda :de Darmayuda. +00. Anemia
defisiensi besi. /lmu penyakit Dalam ilid // edisi /I Balai penerbit 8&/,
akarta, /ndonesia
+. 1orld ealth 2rgani!ation. Iron Deficiency Anaemia% Assessment,
re$ention, and Control% A #uide for rogramme &anagers. :ene#a,
wit!erland5 1orld ealth 2rgani!ation +00'....
3. Bakta, /.E ., +00?. 'ematologi linik ingkas. akarta 5 >:9.
. offbrand, A.I., ettit, .>., Eoss, .A.., +00. apita Selekta
'ematologi. akarta 5 >:9.
. 1eiss, :.,:oodnough, F.$., +00. Anemia of 9hroni- Disease. *e+m, 3+ 5
'0''"'0+3.
4. Dunn, A., 9arter, ., 9arter, ., +003. Anemia at the end of life5
pre#alen-e, signifi-an-e, and -auses in patients re-ei#ing palliati#e
-are. &edlineplus. +45''3+"''3.
?. Andrews 79. Disorders of iron metabolism and sideroblasti- anemia.
Dalam nathan D:, orkin . >disi ke". hiladelphia.+00@5+3"4+
@. &elrin reiner, da#ies m, sage =>, :rant A&. /ron defi-ien-y anemia"
prospe-ti#e study,. Aust 7< Eed
. -haimer A. prut!elli&E. ematology for medi-al s-hool. hiladelphia5
lippin-ott williams and wikins, +003
'0. ha-h A. /ron defi-ien-y anemia part"/. /ndian med s-hool. +00@. age
3"
''. &andarini N. emeriksaan indeks eritrosit sebagai ui saring diagnosisanemia defisiensi besi (karya tulis akhir). rogram pendidikan spesialis
ilmu penyakit dalam 8& uni#ersitas udayana*=. anglah, +003
'+. ilman =, Ault &A. ematology in -lini-al pra-ti-e guide for diagnosis
and management. 3 rd edition. 7ew york mont hill. +00+
'3. offbrand A#, Fewis E. >ssenstial haematology edition. 2ford5 Ba-k
well s-ien-e, +0'0
'. :aniswara :.+00. 8armakologi dan $erapi. >disi 4. akarta5 Bagian
8armakologi 8&/.
29
-
8/19/2019 Refrat anemia baru
30/30
'. A. +00+. A8 Drug /nformation. Bethesda 5 Ameri-an o-iety of
ealth ystem harma-ist, /n-.
'4. Fittle =D. Ambulatory management of -ommon form of anemia. ournalof Am.-am.hysician. '5(4)
/. $ripathi, &.D +00'. >ssential of Eedi-al harma-ology. /ndia 5 aypee
0rothers &edical ublisher.
'@. :ennaro =A. +000. =emington 5 $he -ien-e and ra-ti-e of ahrma-y.
>disi +0. ennsyl#ania 5 Ea-k ublishing 9ompany.