RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP
Transcript of RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Batujajar
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 8 JP ( 2 x Pertemuan)
Silabus : KI 3/KI 4/KD.3.1 dan 4.1
INDIKATOR PEMCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon.
2. Menjelaskan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman penggolongan senyawanya.
3. Menjelaskan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon.
4. Mengelompokkan Senyawa Hidrokarbon berdasarkan rantai Karbon terbuka dan tertutup (alifatik, alisiklik dan
aromatik) dengan tepat.
5. Mengelompokkan Senyawa Hidrokarbon berdasarkan deret homolog (HidroKarbon Jenuh yaitu Alkana dan
HidroKarbon Tidak Jenuh yaitu Alkena dan Alkuna) dengan tepat.
6. Menganalisis stuktur senyawa hidrokarbon berdasarkan tata nama senyawa dan/atau sebaliknya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing, peserta didik mampu mencari dan menyelidiki serta menganalisis
senyawa hidrokarbon, secara sistematis, kritis, dan logis. Peserta didik mampu menganalisis hasil penelusuran
informasi mengenai senyawa hidrokarbon.
KEGIATAN PEMBELAJARAN : pertemuan ke – 1 dan k – 2 ( 180 menit)
No Tahap/Sintak
Model
Kegiatan Nilai-Nilai
Karakter
Waktu
1 Kegiatan
Pendahuluan
PPK
a).Peserta didik memberi salam, berdoa, absensi, mengecek
kebersihan kelas bersama-sama dengan guru.
b).Peserta didik menerima motivasi dari guru sebelum pelajaran
dimulai
(Jika dilakukan di rumah, maka peserta didik menyesuaikan
kegiatan sesuai kondisi masing-masing)
Relegius
Gotong Royong
15’
2 Kegiatan Inti Tahapan
Reading
Litersasi
-Literasi
-4C
-HOTS
a).Tahap 1: persiapan + Tahap 2: mengamati +Tahap 3 :
hipotesis
Peserta didik membaca perintah yang diberikan oleh guru..
Serta membaca dari modul. Informasi tujuan pembelajaran,
metoda pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan
b).Sintak tahap 3: mengumpulkan data + tahap 4:
pengolahan data.
Peserta didik mengindentifikasi dari modul dan sumber
belajar lainnya (buku paket dan internet)
c).Sintak tahap 4: memverifikasi data + tahap 5:
menyimpulkan.
Peserta didik menyelesaikan pekerjaan dalam modul serta
menyimpulkan hasil pembelajarannnya.
Kemandirian
(berfikir kritis,
kreatif)
135’
3 Kegitan Penutup a).Peserta didik mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
b).Peserta didik mengucapkan salam saat guru keluar ruangan ,
dan mengakhiri prembelajaran
Kemandirian
(berfikir kritis,
kreatif)
30’
Total Alokasi waktu 1 x Pertemuan 180’
SUMBER BELAJAR
Modul Hidrokarbon
Buku Paket Erlangga Kelas XI
PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi / Pengamatan/ Jurnal
Penilaian Kognitif : Latihan soal dalam modul
Penilaian Ketrampilan : Unjuk Kerja
MODUL
HIDROKARBON
Gambar 01. Berbagai senyawa hidrokarbon yang sering kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Karbon dapat membentuk berjuta-juta macam senyawa hanya dengan beberapa
atom lain, misalnya hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Beberapa molekul besar dengan
struktur sangat kompleks yang yang membentuk tubuh manusia dan berbagai makhluk
hidup di dunia, berbasis pada senyawa karbon. Senyawa lain yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari plastik, serat kain dan berbagai jenis obat-
obatan, semuanya merupakan senyawa karbon. Bahkan minyak bumi yang mempunyai
peranan penting secara ekonomis juga termasuk senyawa karbon. Lalu apa yang
dimaksud dengan senyawa karbon? Mengapa senyawa karbon jumlahnya sangat
banyak, bahkan mencapai jutaan ?
PERTEMUAN KE – 1
A. Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik serta kegunaanya
Senyawa karbon mempunyai jenis, sifat, dan kegunaan yang bermacam-macam.
Oleh karena itu, senyawa karbon dibahas khusus dalam cabang ilmu kimia yang disebut
kimia organik. Nama kimia organic didasarkan pada awal perkembangan ilmu kimia
karbon. Dahulu, orang berpendapat bahwa senyawa karbon hanya dapat diperoleh dari
makhluk hidup. Pada waktu itu, senyawa karbon dianggap hanya dapat disintesis
(dibuat) oleh tubuh makhluk hidup (organisme). Oleh karena itu, senyawa karbon juga
dikenal sebagai senyawa organik, misalnya karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Kemukakan pendapat mu berdasarkan pertanyaan tersebut !
Pada awalnya, senyawa karbon yang dapat disintesis di luar tubuh makhluk hidup
disebut sebagai senyawa karbon anorganik, misalnya garam karbonat (CO32-), gas
karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Pendapat ini bertahan lama sampai
akhirnya pada tahun 1828 Friedrich Wohler dapat mensintesis urea di luar tubuh
makhluk hidup, yaitu dengan cara memanaskan ammonium sianat menjadi urea. Urea
yang dikenal sebagai senyawa organic, secara alami merupakan hasil metabolisme
tubuh yang biasa dikeluarkan bersama dengan urine manusia.
NH4+NCO- → CO(NH2)2
Atas dasar pemuan Friedrich Wohler tesebut, penggolongan senyawa karbon
organic dan senyawa karbon anorganik tidak didasarkan lagi kepada asalnya (disintesis
oleh organisme hidup atau di luar tubh makhluk hidup), tetapi lebih didasarkan kepada
sifat dan strukturnya.
Senyawa karbon organic mempunyai ciri khas bahwa di dalam strukturnya
terdapat rantai atom karbon, sedangkan pada senyawa anorganik umumnya tidak
mempunyai rantai atom karbon. Beberapa perbedaan yang umum dapat dilihat pada
tabel 1.1.
Tabel 1.1. Perbedaan senyawa karbon organic dan senyawa karbon anorganik.
Perbedaan Senyawa karbon
organik
Senyawa karbon
Anorganik
Kestabilan terhadap
pemanasan
Mudah terurai atau berubah
struktur
Stabil pada pemanasan
Kelarutan Umumnya sukar larut dalam
pelarut polar, tetapi mudah
larut dalam pelarut non polar
Mudah larut dalam pelarut
polar
Titik lebur dan titik
didih
Umumnya relative rendah Ada yang sangat tinggi,
tetapi ada yang sangat
rendah
Kereaktifan Kurang reaktif (sukar
bereaksi), dan jika bereaksi
cenderung lambat
Reaktif dan umumnya
berlangsung cepat
Struktur Mempunyai rantai atom
karbon
Tidak mempunyai rantai
atom karbon
B. Identifikasi dan Sumber Senyawa Hidrokarbon
1. Identifikasi Senyawa Karbon
Identifikasi apakah suatu bahan (zat) merupakan senyawa karbon atau tidak,
dapat dilakukan dengan membakar bahan tersebut. Pembakaran tidak sempurna dari
senyawa karbon akan menghasilkan zat sisa berupa arang (jelaga) atau karbon.
Sedangkan bila pembakarannya berlangsung sempurna, akan menghasilkan gas CO2.
Keberadaan gas CO2 ini dapat diketahui dengan cara mengalirkan air kapur (larutan
Ca(OH)2 atau air barit (larutan Ba(OH)2). Apabila senyawa yang dibakar sempurna
merupakan senyawa karbon (menghasilkan CO2), air kapur atau air barit akan
menjadi keruh. Reaksi yang terjadi antara gas CO2 dengan kapur.
Gambar 1.2. Identifikasi senyawa karbon
Bahan + CuO (oksidator) →CO2(g) + H2O(l)
Uji adanya CO2:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)
Air kapur
Uji adanya H2O:
H2O(l) + kertas kobalt biru →kertas kobalt merah muda
2. Sumber Senyawa Karbon
a. Tumbuhan dan Hewan
Tumbuhan dan hewan merupakan “mesin” pembuatan senyawa karbon, misalnya
protein, karbohidrat, lemak, dan berbagai senyawa yang tidak mungkin diperoleh dan
ditemukan di luar tubuh hewan. Penelitian menganai senyawa karbon yang terdaoat
dalam tumbuhan telah menghasilkan jenis obat-obatan baru yang sebelumnya tidak
dikenal.
b. Batu bara
Batu bara merupakan hasil pelapukan tumbuhan yang berlangsung jutaan tahun
yang lalu dengan tekanan dan temperature yang sangat tinggi. Pengolahan batu bara
dengan cara distilasi pemecahan (cracking) menghasilkan gas batu bara, ter batu
bara, dan kokas.
Kokas merupakan bahan bakar yang sangat baik dan digunakan berbagai industry,
sedangkan gas batu bara dan ter batu bara dapat diproses dengan berbagai reaksi
kimia menjasi bermacam-macam senyawa karbon yang lebih bermanfaat.
c. Gas alam dan minyak bumi
Gas alam dan minyak bumi mengandung banyak senyawa karbon yang berperan
penting dalam berbagai industry. Komponen utama dalam gas alam dan minyak bumi
adalah senyawa hidrokarbon.
C. Kekhasan Atom Karbon
Sesuai dengan nomor golongannya, karbon mempunyai 4 elektron valensi. Hal
itu meguntungkan karena untuk mencapai kestabilan, karbon dapat membentuk 4
ikatan kovalen. Unsur dari golongan lain tidak dapat membentuk ikatan kovalen
sebanyak itu kecuali jika melebihi konfigurasi octet. Boron (golongan III A) dan
Nitrogen (golongan VA) sebagai contoh hanya dapat membentuk 3 ikatan kovalen.
Karbon dapat membentuk ikatan dengan berbagai unsur nonlogam, terutama dengan
Hidrogen (H), oksigen(O), nitrogen (N), dan golongan halogen(F,Cl, Br, I) bahkan
dengan beberapa unsur logam, seperti magnesium. Perhatikan beberapa contoh
berikut:
C
H
H
H
H
C
H
O
H
H H
C
Cl
Cl
Cl
H
C
H
N
H
H
H
H
Metana (CH4) methanol (CH3OH) kloroform (CHCl3) metilamina (
CH3NH2)
Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga
berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan ikatan kovalen tunggal, maupun
ikatan rangkap dua dan tiga, seperti etana, etena, etuna (ingat pelajaran tata nama
senyawa organik). Ikatan kovalen yang terbentuk pada atom karbon relatif kuat
karena atom karbon memiliki jari-jari atom yang relatife kecil.
C
H
C
H
H
H
H
H CC
H
HH
H
CC HH
Etana etena etuna
Kecendrungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain
memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur ( membentuk
rantai panjang atau siklik). Rantai karbon yang terbentuk dapat berupa rantai karbon
lurus atau rantai bercabang.
C
H
C
H
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
H
H
C
H
C
H
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
H
C
H
H
C
H
H
H
Heksana (C6H14) Oktana(C8H18)
C
H
C
H
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
C
H
H
H
Dekana (C10H22)
Jika satu atom hydrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus -CH3 maka akan
terbentuk etana ( CH3 – CH3 ). Jika satu hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3
maka akan terbentuk propana ( CH3 – CH2 – CH3) dan seterusnya hingga terbentuk
senyawa karbon berantai atau siklik.
Buatlah ringkasan dari kekhasan atom karbon !
Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikatnya, atom karbon dengan empat
ikatan kovalen tunggal dibedakan atas atom karbon primer, sekunder, tertier, dan
kuartener. Atom karbon primer adalah atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom
karbon yang lainnya. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang terikat langsung
pada 2 atom karbon yang lainnya. Atom karbon tertier adalah atom karbon yang
terikat langsung pada 3 atom karbon yang lainnya. Atom karbon kuartener adalah
atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon yang lainnya.
Atom C primer : atom C nomor 1, 6, 7, 8, 9
Atom C sekunder : atom C nomor 2, 4
Atom C tertier : atom C nomor 3
Atom C kuartener : atom C nomor 5
PERTEMUAN KE - 2
D. Hidrokarbon
1. Penggolongan Hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon didasarkan pada dua hal, yaitu bentuk rantai karbon
dan jenis ikatan.
a. Berdasarkan Bentuk Rantai Karbon
1) Rantai karbon alifatis, yaitu rantai karbon terbuka. Rantai karbon alifatis ini
bisa lurus dan bisa juga bercabang.
Contoh:
C
H
H
H
C C
H H
H
C H
H
1 2
8
3
3 4
3
5
3
6
7
9
C C
H
H
C
H
H
H
C H
H
H
C H H
H
H
2) Rantai karbon siklis, yaitu rantai karbon tertutup. Dibedakan atas karbosiklik
dan heterosiklik.
a) Karbosiklik adalah senyawa karbon siklik yang rantai lingkarnya hanya
terdiri dari
atom C saja. Yang termasuk karbosiklik adalah senyawa aromatis dan
alisiklik.
1.1. Senyawa aromatis adalah senyawa karbosiklik yang terdiri atas 6 atom
karbon
atau lebih yang memiliki ikatan rangkap 2 terkonjugasi
Contoh:
1.2. Senyawa alisiklik adalah senyawa karbosiklik yang hanya
mempunyai ikatan
tunggal.
Contoh:
b) Heterosiklik adalah senyawa karbosiklik yang di dalam rantai lingkarnya
terdapat atom lain selain atom karbon.
Contoh:
b. Berdasarkan jenis ikatan
1). Ikatan jenuh, jika semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal (– C – C
–).
Contoh:
2). Ikatan tak jenuh, jika mengandung ikatan rangkap 2 (– C = C –) maupun
rangkap 3
pada ikatan karbon-karbon.
Dikatakan tak jenuh karena ikatan rangkap, baik rangkap 2 maupunrangkap 3
ini masih
Dapat mengalami pemutusan ikatan.
Contoh:
2. Tatanama Senyawa Hidrokarbon
a. Alkana
1.) Rumus Umum Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu
hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan
ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus (JamesE. Brady):
Nama-nama sepuluh alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 10 terdapat
pada tabel di bawah ini. Hal ini merupakan dasar nama-nama seluruh senyawa
organik.
2.) Gugus Alkil
Gugus alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil ini
dapat dituliskan dengan menggunakan rumus:
Dengan menggantikan satu atom H, maka namanya juga akan berubah dari
metana menjadi metil. Berikut ini beberapa gugus alkil yang biasa digunakan.
Sedangkan gugus butyl ada empat jenis, yaitu :
3). Tata Nama Alkana
Dalam pemberian nama alkana ini akan sangat sulit jika hanya menggunakan
tata nama alkana biasa (metana s.d. dekana, untuk C1 – C10). Hal ini disebabkan
adanya isomer-isomer dalam alkana, sehinggaperlu adanya nama-nama khusus.
Misalnya, awalan normal digunakan untuk rantai lurus, sedangkan awalan iso
untuk isomer yang mempunyaisatu cabang CH3 yang terikat pada atom karbon
nomor dua. Padahalsangat sulit bagi kita untuk memberikan nama pada rantai
karbon yang mempunyai banyak sekali isomer. Oleh karena itu, perhimpunan
kimiawan
internasional pada pertemuan di Jenewa pada tahun 1892 telah merumuskan
aturan penamaan senyawa kimia. Tata nama yang mereka rumuskan itu terkenal
dengan tata nama IUPAC (International Unionof Pure and Applied Chemistry).
Nama yang diturunkan dengan aturan
ini disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yangsudah biasa
digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dandisebut dengan nama
biasa atau nama trivial.
Aturan IUPAC untuk penamaan alkana bercabang sebagai berikut.
a) Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
1) Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang (cabangcabang).
2) Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk.
(John Mc. Murry Fay, 4th ed.)
Contoh:
b) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila ter-dapat dua
atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang
terbanyak. Induk diberi nama alkana tergantung pada panjang rantai.
Contoh:
c). Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus umum CnH2n + 1 dan
dinyatakan dengan lambang R (lihat tentang alkil).
d). Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu
dinomori. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian
hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
Contoh:
e.) Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakan dengan
awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang.
f) . Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama
cabang itu.
Misalnya:
• Etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
• Isopropil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
Berdasarkan aturan tersebut, penamaan alkana dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1) Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang
terbanyak.
2) Memberi penomoran dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabang
mendapat nomor terkecil.
3). Menuliskan nama dimulai dengan nama cabang yang disusun menurut
abjad,
Kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan
dengan awalan angka.
Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,),
sedangkan antara angka dengan huruf dipisahkan tanda jeda (–).
Berikut ini contoh pemberian nama pada alkana.
4). Isomerisasi pada Alkana
Sebagaimana telah kita pelajari di depan bahwa pada senyawa hidrokarbon
dikenal istilah isomer. Isomer yang terjadi pada alkana adalah isomer rangka.
Sebagai contoh C5H12 mempunyai isomer:
Artinya, senyawa dengan rumus molekul C5H12 memiliki 3 isomer.
5). Sifat Alkana
a). Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam
air. Jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan
hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya lebih kecildaripada
1.Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4
atau eter.
b) Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbonyang
berisomer (jumlah atom C sama banyak), titik didih makintinggi apabila
rantai C makin panjang (bercabang sedikit).
c) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4 sampai C4H10)
berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair,
sedangkan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat.
d) Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2), maka
atom-atom H pada alkana mudah mengalami substitusi(penukaran) oleh
atom-atom halogen.
e) Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi pembakaran
ini selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana digunakan sebagai
bahan bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram alkana menghasilkan energi
sebesar 50.000 joule.
b. Alkena
1). Rumus Umum Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena,
yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya.
Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini
kemudian bandingkan!
Apa kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata mengikat
lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum
alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah (James E. Brady, 1990):
2). Tata Nama Alkena
a.) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan
mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
Contoh:
• C2H4 etena
• C3H6 propena
• C4H8 butena
b) Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
1.) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan
rangkap.
Contoh:
2). Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu
ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
(bukan berdasarkan posisi cabang).
Contoh:
3) Penamaan, dengan urutan:
- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
3). Keisomeran Alkena
Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut.
1) Keisomeran Struktur
Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus molekul
sama
tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada alkena mulai ditemukan
pada C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi. Perhatikan contoh di bawah ini!
a) C4H8 mempunyai tiga macam isomer, yaitu:
b). C5H10 mempunyai lima macam isomer, yaitu:
2). Keisomeran Geometri
Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan
orientasi
gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap.
Contoh:
2–butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis–2–butena dan
trans–2–butena.
Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom
karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang
berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar
tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.
4). Sifat-sifat Alkena
a). Sifat Fisis
Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang
sesuai. Pada suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, suku suku sedang
berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud padat.
b) Reaksi-reaksi Alkena
Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan
rangkap. Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut.
1). Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
dengan cara
mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:
2) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
C2H4 + 3 O2 → 2 CO2 + 2 H2O
Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 + 2 O2 → 2 CO + 2 H2O
3) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana
(monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh:
Polimerisasi etena menjadi polietena
c. Alkuna
1) Rumus Umum
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung
ikatan rangkap tiga.
Perhatikan contoh berikut. :
Bagaimana rumus umum alkuna? Masih ingatkah Anda dengan senyawa
alkadiena? Perhatikan rumus struktur senyawa-senyawa di bawah ini!
Bagaimana rumus umum alkuna? Masih ingatkah Anda dengan senyawa
alkadiena? Perhatikan rumus struktur senyawa-senyawa di bawah ini!
2). Tata Nama Alkuna
a) Alkuna rantai lurus namanya sama dengan alkana, hanya akhi “ana” diganti
dengan
“una”.
Contoh:
C3H4: propuna
C5H8: pentuna
C4H6: butuna
b) Alkuna rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
1) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap tiga. Contoh:
2). Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk,sehingga
atom C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil. Contoh:
3). Penamaan, dengan urutan:
• nomor C yang mengikat cabang
• nama cabang
• nomor C yang berikatan rangkap tiga
• nama rantai induk (alkuna)
Contoh:
3). Keisomeran Alkuna
Alkuna hanya mempunyai keisomeran struktur, tidak mempunyai keisomeran
geometri (mengapa?). Keisomeran alkuna dimulai dari C4H6.
Contoh:
4). Sifat-sifat Alkuna
a) Sifat Fisis
Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana maupun alkena.
b) Sifat Kimia (Reaksi Alkuna)
Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada
kebutuhan jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap.
Alkuna membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada
alkena untuk jumlah ikatan rangkap yang sama.
Contoh:
Reaksi penjenuhan etena oleh gas hidrogen
CH2 = CH2 + H2 → CH3 –CH3
etena etana
LATIHAN SOAL
Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan jawablah dengan tepat!
A. Simaklah tabel titik didih alkana rantai lurus berikut:
Nama
Senyawa
Rumus
Molekul Wujud Zat
Massa
Molekul
Titik Didih
(°C)
Etana
Propana
Butana
Pentana
Heksana
Heptana
C2H6
C3H8
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
Gas
Gas
Gas
Cair
Cair
Cair
30
44
58
72
86
100
– 88,6
– 42,1
0,5
36,1
68,9
98,4
1. Jelaskan hubungan antara massa molekul alkana dengan titik didihnya?
2. Jelaskan hubungan wujud zat dengan rumus molekul dan massa molekul
alkana?
3. Buatlah grafik titik didih alkana terhadap peningkatan jumlah atom C!
4. Gambarkan struktur molekul dari senyawa berikut:
a. 2,2-dimetil-5-isopropilnonana
b. 2,4-dimetil-5-propildekana
5. Tuliskan semua struktur yang mungkin dari senyawa C6H14 (heksana). Berapa
jumlah isomernya? Beri namamasing-masing isomer tersebut menurut aturan
IUPAC.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan seputar senyawa hidrokarbon alkena berikut!
1. Minyak goreng dari kelapa (minyak curah) membentuk padatan jika pagi hari
dan dapat mencair jika dipanaskan, sedangkan minyak goreng instan tidak
mencair. Semua minyak goreng mengandung ikatan rangkap dua. Bagaimana
fakta ini dapat dijelaskan kaitannya dengan struktur alkena?
2. Perhatikan tabel titik didih beberapa senyawa alkena berikut:
Nama Senyawa Titik Didih
(°C)
1-butena
2-butena
2-metil-2-propena
5
2,5
–6
Ketiga senyawa tersebut memiliki rumus molekul yang sama dan berisomer
satu sama lainnya. Jelaskan mengapa dengan jumlah C yang sama ketiga
senyawa tersebut memiliki perbedaan titik didih?
3. Tuliskan nama senyawa berikut berdasarkan aturan IUPAC.
4. Gambarkan isomer posisi yang mungkin dari senyawa alkena dengan rumus
molekul C7H14. Beri nama masing-masing isomer tersebut menurut aturan
IUPAC.
5. Gambarkan isomer geometri yang dimiliki oleh senyawa alkena
untukCH3CH=CHCH2CH3
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan seputar senyawa hidrokarbon alkuna berikut!
Perhatikan tabel titik didih alkuna rantai lurus berikut:
Nama
Senyawa Masa Molekul
Titik didih
(°C)
Wujud
Zat
Etuna 26 -75 Gas
Propuna 40 -23 Gas
Butuna 54 8,1 Gas
Pentuna 68 39,4 Cair
Heksuna 82 72 Cair
a. b.
1. Jelaskan hubungan antara massa molekul alkuna dengan titik didihnya?
2. Jelaskan hubungan wujud zat dengan rumus molekul dan massa molekul
alkuna?
3. Buatlah grafik titik didih alkuna terhadap peningkatan jumlah atom C!
4. Tuliskan nama senyawa berikut:
a. CH3CH2CH2–C≡C–CH3
b. CH3CH2CH2CH–C≡CH
│
CH2CH2CH3
Gambarkan rumus struktur untuk 4,4-dimetil-2-isopropil-1-pentuna.
PERTEMUAN KE – 3
E. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan salah satu hasil alam yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Hasil pengolahan dari minyak bumi sangat membantu manusia dalam
kehidupan. Contoh pemanfaatan bahan bakar bensin yang biasa digunakan kendaraan
yang berlalu lalang di jalanan.
Proses terjadinya minyak bumi tidak berlangsung dalam waktu singkat. Maka
penggunaan hasil pengolahan minyak bumi sebaiknya digunakan seefektif dan sebijak
mungkin.
TUGAS !
Kemukakan narasi sertakan gambarkan pengolahan minyak bumi hingga diperoleh
fraksi minyak bumi!
(Narasi dapat berupa tulisan tangan di kertas polio bergaris atau HVS, untuk
gambar gunakan kreatifitas kalian dalam menggambar sertakan pula sumber
belajar yang kalian gunakan, dapat diperoleh dari buku atau internet)
Hasil pekerjaan dapat dikumpulkan pada saat pertemuan tatap muka di sekolah.
PERTEMUAN KE - 4
F. Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Penggunaan bahan bakar tidak terlepas dari dampak yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar. Ketika pembakaran yang terjadi tidak sempurna maka akan menghasilkan
partikel beracun.
TUGAS!
Kemukakan dampak pembakaran minyak bumi terhadap lingkungan, serta berikan
pendapat kalian apa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
pembakaran minyak bumi!
(Paparan dapat ditulis di kertas polio bergaris atau HVS, sertakan sumber
belajar yang digunakan, dapat diperoleh dari buku atau internet)
Hasil pekerjaan dapat dikumpulkan pada saat pertemuan tatap muka di sekolah.
Sumber :
Sudarmo, Unggul., (2017)., Kimia untuk SMA Kelas XI., Jakarta : Erlangga