Resensi Roman : Siti Nurbaya

5
Tugas Bahasa Indone sia Resens i Roman Siti Nurba ya Amalia Amanda Kasih XI IPS 2 04

Transcript of Resensi Roman : Siti Nurbaya

Page 1: Resensi Roman : Siti Nurbaya

Tugas Bahasa IndonesiaResensi Roman

Siti Nurbaya

Amalia Amanda KasihXI IPS 204

Page 2: Resensi Roman : Siti Nurbaya

1. Identitas Buku.Judul Buku : Siti Nurbaya.Pengarang : Marah Roesli.Penerbit :.Cetakan ke-.Tahun ke-.Tebal buku : halaman

2. Sinopsis

Dengan maksud yang licik Datuk Maringgih meminjamkan uangnya pada Baginda Sulaiman. Berkat pinjaman uang tersebut, usaha dagang Baginda Sulaiman maju pesat. Namun sayang, Datuk Maringgih jadi iri hati melihat kemajuan yang dicapai Baginda Sulaiman. Maka dikirimkanlah orang-orang suruhan Datuk Maringgih untuk membakar toko milik Baginda Sulaiman, dan toko Banginda Sulaiman pun habis terbakar. Akibatnya, Baginda Sulaiman menjadi bangkrut dan sekaligus memiliki hutang yang menumpuk kepada Datuk Maringgih.

Di tengah-tengah musibah yang dialami Baginda sulaiman tersebut, Datuk Maringgih datang menagih hutang. Jelas saja Baginda Sulaiman tidak mampu membayar hutang tersebut. Dengan alasan hutang tersebut, Datuk Maringgih langsung menawarkan bagaimana kalau putri Baginda Sulaiman , Siti Nurbaya, menikah dengannya, dengan begitu Datuk Maringgih menganggap lunas semua hutang milik Baginda Sulaiman. Dengan terpaksa dan berat hati akhirnya Siti Nurbaya diserahkan untuk menjadi istri Datuk Maringgih.

Waktu itu Samsul Bahri, kekasih Siti Nurbaya sedang menuntut ilmu di Jakarta. Namun begitu tahu kalau kekasihnya diperistri orang lain dari surat yang ditulis oleh Siti Nurbaya, dia sangat terpukul oleh kenyataan tersebut. Cintanya kandas sudah. Begitu pula dengan Siti Nurbaya, hatinya hancur.

Tak lama kemudian ayah Siti Nurbaya jatuh sakit, karena banyaknya musibah yang beruntun menimpanya. Kebetulan pula Samsul Bahri, sehingga dia punya waktu untuk menengok keluarganya yang ada di Padang, di samping itu dia juga ingin melihat kekasihnya yang ia rindukan.

Ketika Samsul Bahri dan Siti Nurbaya duduk di bawah pohon, tiba-tiba Datuk Maringgih muncul di depan mereka. Datuk Maringgih sangat marah melihat mereka yang sedang bersenda gura, sehingga Datuk Maringgih berusaha menganiaya Siti Nurbaya. Samsul Bahri tidak mau membiarkan kekasihnya dianiaya , oleh karena itu dia memukul Datuk Maringgih hingga terjerembab ke tanah. Karena saking kaget dan takut, Siti Nurbaya berteriak keras-keras. Teriakan itu terdengar oleh Baginda Sulaiaman yang sedang sakit. Mendengar teriakan putri tercintanya tersebut, Baginda Sulaiman berusaha bangkit, namun karena tidak kuat Baginda Sulaiman jatuh ke lantai dan meninggal.

Karena kejadian itu, Siti Nurbaya diusir oleh Datuk Maringgih karena telah dianggap mencoreng nama baik keluarga dan adat istiadat. Siti Nurbaya kembali ke kampungnya dan tinggal bersama bibinya. Sementara Samsul Bahri yang ada di Jakarta begitu dendam dengan Datuk Maringgih yang telah merebut kekasihnya.

Page 3: Resensi Roman : Siti Nurbaya

Siti Nurbaya menyusul Samsul Bahri dan memutuskan untuk datang ke Jakarta, namun di tengah perjalanan ada seseorang yang mendorongnya agar ia terjatuh di laut, tapi Siti Nurbaya diselamatkan oleh seseorang yang telah memegang bajunya sehingga dia tidak jadi terjatuh.

Ruapanya lepas dari marabahaya satu, marabahaya lain telah menunggu Siti Nurbaya. Samapai di Jakarta, Siti Nurbaya ditangkap oleh polisi karena surata telegram Datuk yang telah memfitnah Siti Nurbaya bahwa ia telah membawa lari emas dan harta Datuk Maringgih.

Samsul Bahri berusaha keras untuk menyelamatkan wanita yang ia cintai itu agar pihak pemerintah mengadili Siti Nurbaya di Jakarta saja, bukan di Padang seperti permintaan Datuk Maringgih. Namun usahanya sia-sia, pengadilan tetap akan dilaksanakan di padang, namun karena tidak terbukti bersalah siti Nurbaya diilepaskan.

Beberapa waktu kemudian Smasul Bahri yang sudah naik pangkat menjadi letnan dikirim ke Padang untuk memberantas para pengacau yang ada di daerah Padang. Para pengacau itu ternyata salah satunya adalah datuk Maringgih. Maka terjadilah pertarungan sengit antara Mas (gelar Samsul Bahri) dengan orang-orang Datuk Maringgih. Datuk Maringgih dihujani peluru oleh Letnan Mas, namun sebelum itu Datuk Maringgih telah sempat melukai Letnan Mas dengan pedangnya. Datuk Maringgih meninggal di tempat, sedangkan Letnan Mas di rawat di rumah sakit.

Sebelum Samsul Bahri meninggal, di rumah sakit, Samsul Bahri minta agar dipertemukan dengan ayahnya untuk meminta maaf atas segala kesalahannya. Ayah Samsul Bahri juga sangat menyesal telah mengata-ngatai Samsul Bahri yaitu ketika kejadian Samsul Bahri memukul Datuk Maringgih dan mengacau keluarga orang yang sangat melanggar norma dan adat.

Setelah bertemu dengan ayahnya, Samsul Bahri meninggal. Samsul Bahri sempat mengatakan bahwa dia ingin dikuburkan di Gunung Padang dekat dengan kekasihnya Siti Nurbaya. Permintaan itu dikabulkan, samsul Bahri dikuburkan di Gunung Padang dekat dengan kuburan kekasihnya siti Nurbaya. Dan disanalah kedua kekasih ini bertemu terakhir dan bersama untuk selama-lamanya.

Page 4: Resensi Roman : Siti Nurbaya

3. Unsur Intrinsik Sastra- Alur : Maju-Tema : Perjodohan-Setting

Waktu : pagi, siang, petangSuasana : sedih, gembira, tertekanTempat : Di kediaman Baginda Sulaiman, di toko Baginda Sulaiman, di kediaman Datuk

Maringgih, Di kediaman samsul Bahri, Di bawah pohon, dsb.-Tokoh dan Perwatakan

.Siti Nurbaya : Lemah lembut, penurut, anak yang berbakti

.Datuk Maringgih : egois, pendendam, iri dengki

. Samsul Bahri : penyayang, berani, jantan

.Baginda Sulaiman : Penyanyang

-AmanatCinta itu tidak dapat dipaksakan. Cinta itu tidak dapat dikekang. Kita tidak bisa memelihara cinta dalam ruang yang terbatas, karena hakikatnya cinta itu bebas.

-BahasaBahasanya masih dicampur bahasa-bahasa Padang, walaupun begitu masih sanggup dimengerti dan kiasan-kiasan.

4. Kekurangan : Bahasa sedikit tidak cocok untuk kalangan remaja, karena sedikit berat.5. Kelebihan : Buku ini mengangkat tempa cinta yang kompleks. Sehingga kita mendapatkan

cerita yang lain dari biasanya