Respirasi - 03 Laporan Praktikum Biokimia
-
Upload
jovan-octara -
Category
Documents
-
view
416 -
download
15
Transcript of Respirasi - 03 Laporan Praktikum Biokimia
LAPORAN PRATIKUM BIOKIMIA
SISTEM RESPIRASI
HEMOGLOBIN
Kelompok 4 Cempaka Putih
Debi Lailatul Rahmi
NIM. 2011730128
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan laporan pratikum biokimia.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pratikum, dengan makalah ini diharapkan
para pembaca dan khususnya kami selaku penulis dapat mengetahui kandungan yang ada
didalam tulang. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih terdapat
kekurangan, baik dari segi penulisan, maupun dari segi pembahasan. Karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikkan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Penulis juga berterima kasih kepada pembimbing pratikum , yaitu dr.
Hafis yang telah mengarahkan pratikum ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi kami selaku penulis.
Jakarta, April 2012
Penulis
Tinjauan Pustaka
Hemoglobin merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah merah (SDM)/Red
Blood Cell (RBC) dan berfungsi antara lain untuk:
1. Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh,
2. Mengikat dan membawa karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru,
3. Memberi warna merah pada darah,
4. Mempertahankan keseimbangan asam basa dari tubuh.
Hemoglobin merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat
pada gugus prostetik heme dan keseluruhannya mempunyai berat molekul 64.450 Dalton.
Darah mengandung 7,8 sampai 11,2 mMol hemoglobin monomer/L (12,6 sampai 18,4 g/dL)
tergantung pada umur dan jenis kelamin individu.
Hemoglobin dapat mengikat 4 atom oksigen per tetramer (satu pada tiap subunit
heme). Atom Oksigen terikat pada atom Fe2+, yang terdapat pada heme, pada ikatan koordinasi
kelima. Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin teroksigenasi atau
oksihemoglobin (HbO2), sedangkan hemoglobin yang telah melepaskan oksigen disebut
deoksihemoglobin (Hb). Hemoglobin juga dapat mengikat gas hasil pembakaran yang tidak
sempurna yaitu Karbonmonoksida (CO) dan disebut Karbonmonoksida Hemoglobin (HbCO).
Ikatan Hb dengan CO 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb. Dengan oksigen dan akibatnya Hb
tidak dapat lagi mengikat, membawa dan mendistribusikan oksigen ke jaringan.
Dalam keadaan lain, muatan atom Fe yang terdapat pada pusat heme dapat berubah menjadi
Fe3+. Hal ini dapat terjadi karena oksidasi oleh senyawa-senyawa pengoksidasi. Hemoglobinnya
disebut hemoglobin teroksidasi atau methemoglobin (MetHb) atau Hb (Fe3+). Dalam bentuk ini
Hb tidak dapat mengikat oksigen atau kehilangan fungsinya yang amat penting. Beberapa
derivat dari Hb, misalnya oksiHb, Hb, dan HbCO dapat dibedakan dengan melakukan
pengenceran, dan pada pengenceran ini oksiHb terlihat berwarna merah kekuning-kuningan,
Hb berwarna merah kecoklatan dan HbCO berwarna merah terang (carmine tint). Untuk lebih
jelas lagi setiap derivat Hb Dapat pula dibedakan dengan membedakan spektoskop, yaitu suatu
teknik berdasarkan perbedaan absorpsi warna-warna tertentu dari spectrum cahaya putih. Bila
suatu larutan berisi suatu zat warna diletakkan antara alat tersebut dan sumber cahaya, maka
akan terlihat daerah (pita ) berwarna hitam pada bagian spectrum tempat terjadinya
penyerapan warna tersebut. Dengan menentukan letak serta intensitas pita-pita absorpsi itu,
maka dapat ditemukan pigmen apa yang sedang diperiksa itu. Pada spektroskop yang tidak
dilengkapi dengan skala panjang gelombang cahaya, letak pita absorpsi itu ditentukan dengan
membandingkan dengan garis-garis fraunhofer itu akan terletak pada perkiraan : B= 687 mu, C=
656 mu, D= 589 mu, b=517 mu, F= 486 mu, dan G=431 mu.
Diagram spectrum matahari dengan garis-garis Franhover dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
B C D Eb F G
Merah jingga kuning hijau biru ungu
700 600 500 400
Tujuan praktikum :
1. Memperlihatkan bahwa oksigen dapat mengikat dan melepaskan oksigen
2. Memperlihatkan bahwa ikatan Hb dengan karbonmonoksida jauh lebih kuat
dibendinngkan ikatan Hb da tidak dapat mengikat oksigen lagi
3. Memperlihatkan bahwa besi dalam molekul Hb bila dioksidasi akan menjadi MetHb dan
tidak dapat mengikat oksigen lagi
4. Penetapan kadar Hb kuantitatif (cara sianmethemoglobin)
PERCOBAAN 1
Uji Oksihemoglobin dan Deoksihemoglobin
A. Tujuan
Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin (HBO2)
dan terurai kembali menjadi 02 dan deoksihemoglobin.
B. Dasar
Dalam keadaan tereduksi Fe dalam molekul Hb dapat mengikat dan melepaskan oksigen
tergantung pada tekanan O2 dan CO2.
Hb (Fe2+) + O2 Hb (Fe2+) O2
Deoksi Hb ← Oksi Hb
C. Bahan dan Pereaksi
1. Darah segar
2. Pereaksi Stokes
3. Larutan NH4OH
D. Cara Kerja
1. Oksihemoglobin
a. Ke dalam sebuah tabung reaksi mengencerkan 2 mL darah dengan 6 mL air
suling. Mencampurkan dengan baik dan memperhatikan warna merah kekuning-
kuningan dari oksihemoglobin yang terbentuk.
b. Membagi 2 isi tabung sehingga masing-masing tabung berisi 4 mL. Menggunakan
tabung 1 sebagai kontrol.
2. Pembentukan Deoksihemoglobin
a. Mengisi tabung ketiga dengan 2 mL pereaksi stokes dan tambahkan NH4OH
secukupnya untuk melarutkan endapan yang segera terbentuk. Campuran ini
merupakan pereduksi yang amat kuat.
b. Memasukkan beberapa tetes larutan stokes ke dalam tabung 2. Terlihat
perubahan warna karena terbentuknya deoksihemoglobin. Membandingan
dengan tabung 1.
c. Memindahkan 2 mL larutan deoksihemoglobin ke tabung lain sebagai kontrol
3. Pembentukan Kembali Oksihemoglobin dan Deoksihemoglobin
a. Mengocok kuat-kuat tabung yang berisi deoksihemoglobin, maka akan kembali
terjadi oksigenasi dari udara. Memperhatikan dan mencatat warna HbO2 yang
kembali terbentuk.
b. Oksigenasi dan deoksigenasi ini dapat dilakukan berulang-ulang.
E. Hasil
Hasil Tabung 1 OksiHb Tabung II DeoksiHb Tabung III Reoksigenasi
DeoksiHb
Warna yang terbentuk Merah terang
kekuning-kuningan
Merah Gelap Merah terang kekuning-
kuningan
Pembentukan kembali oksiHb dari deoksiHb
F. kesimpulan
Hb merupakan komponen dalam darah yang mengandung Heme dan Globin dimana dua
komponen yang bersatu ini dapat mengikat ion Fe2+. Satu kesatuan inilah yang
menyebabkan Hb dapat mengikat O2. Sedangkan pereaksi stokes adalah pereduksi kuat
yang dapat mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Reaksi ini menyebabkan Hb berubah
menjadi MetHb dan tidak dapat lagi mengikat O2. Sehingga OksiHb (merah segar
kekuningan) berubah menjadi deoksi Hb (lebih gelap).
G. Pertanyaan
Peristiwa faal apakah yang ditiru dari percobaan ini ?
Jawab:
Adanya peristiwa keseimbangan asam-basa (buffer) dalam darah yaitu perubahan
oksihemoglobin menjadi deoksihemoglobin
PERCOBAAN 2
Uji karbomonoksida Hemoglobin (HbCO)
A. Tujuan
Membuktikan bahwa Hb dapat mengikat CO yang ikatannya lebih kuat daripada Hb
dengan O2
B. Dasar
Gas CO yang berasal dari proses-proses pembakaran yang tidak sempurna dapat
mengikat Hb membentuk HbCO. Ikatan ini sangat kuat (kurang lebih 200 kali lebih kuat
dibandingkan ikatan Hb dengan O2). HbCO berwarna merah terang.
HbO2 + CO HbCO + O2
HbCO + Stokes tidak bereaksi ( tetap berwarna merah terang )
C. Bahan dan pereaksi
1. Darah segar
2. Sumber gas CO
3. Pereaksi stokes
4. NH4OH
D. Cara kerja
1. Encerkan 2 mL darah dengan 48 mL air suling. Bgai 2 darah encer itu (masing-masing
5 mL) dalam 2 tabung reaksi.
2. Pada tabung 1 alirkan gas CO (dalam lemari asam). Oksihemoglobin akan berubah
menjadi karbonmonoksida hemoglobin. Bandingkan kedua warna tabung tadi.
3. Pindahkan masing-masing 1 mL dari tabung 1 (yang berisi HbCO) ke dalam tabung 3
dan tabung 4, dan masing-masing 1 mL dari tabung 2 (yang berisi HbO2) ke dalam
tabung 5 dan 6.
4. Tambahkan pereaksi stokes pada tabung 3 dan 5. Perhatikan hasil yang diperoleh.
5. Encerkan isi tabung ke-4 dan tabung ke-6 dengan 4 mL air suling. Bandingkan warna
kedua cairan itu. oksiHb berwarna kekuning-kuningan, sedangkan HbCO berwarna
merah terang (carmine tint).
E. Hasil
Darah Darah Dicampur Stokes
Tabung 3 (Merah Terang) dan tabung 5 Tabung 4 CO dan tabung 6 Hb
Tabung oksiHb karbomonoksidaHb
Warna sebelum
penambahan pereaksi
stokes
Merah terang kekuning-
kuningan
Merah mawar (carmine tint)
Warna setelah
penambahan pereaksi
stokes
Merah gelap Merah mawar (carmine tint)
F. Kesimpulan
G. Hb dalam darah yang dialiri gas CO akan cenderung menjadi HbCO dapat dibuktikan
dengan menambah pereduksi stokes pada darah yang telah dialiri CO, ternyata tidak ada
perubahan warna. Tidak seperti darah pada percobaan satu, yang mengalami
perubahan setelah dioksidasi dengan stokes. Hal ini menunjukkan ikatan Hb terhadap
CO lebih kuat dibanding dengan O2.
H. Pertanyaan :
Gejala-gejala apakah yang terlihat pada seseorang yang keracunan CO ?
1. Sakit Kepala
2. Rasa Mual
3. Muntah
4. Rasa Lelah
5. Banyak mengeluarkan keringat
6. Pola pernafasan meningkat
7. Rasa gugup berlebih
8. Kehilangan penglihatan
9. Kehilangan kesadaran dan sakit dada yang mendadak, nyeri ini berarti CO telah
menyerang organ jantung.