RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP...

157
RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP METODE DAKWAH K.H. EDI JUNAEDI NAWAWI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) Oleh Siti Buraedah NIM: 105051001874 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H./2009 M.

Transcript of RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP...

Page 1: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

RESPON JAMAAH

MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

METODE DAKWAH K.H. EDI JUNAEDI NAWAWI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh

Siti Buraedah

NIM: 105051001874

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H./2009 M.

Page 2: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang, 5 Maret 2009

Siti Buraedah

Page 3: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

RESPON JAMAAH

MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

METODE DAKWAH K.H. EDI JUNAEDI NAWAWI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh:

Siti Buraedah

NIM: 105051001874

Pembimbing

Umi Musyarofah, M. Ag

NIP. 150281980

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H./2009 M.

Page 4: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH

TERHADAP METODE DAKWAH K.H. EDI JUNAEDI NAWAWI telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 4 Maret 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 5 Maret 2009

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Drs. Study Rizal, LK. M.Ag Nunung Khairiyah, M.A.

NIP. 150262876 NIP. 150389353

Anggota,

Penguji I Penguji II

Drs. Study Rizal, LK. M.Ag Drs. Wahidin Saputra, M.A. NIP. 150262876 NIP. 150276299

Pembimbing

Umi Musyarofah, M. Ag

NIP. 150281980

Page 5: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

ABSTRAK

SITI BURAEDAH

Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah Terhadap Metode Dakwah

K.H. Edi Junaedi Nawawi

Skripsi ini dibuat dengan mengambil judul Respon Jamaah Majlis Ta’lim

At-Tarbiyah Terhadap Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi karena penulis

ingin mengetahui bagaimana respon jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah terhadap

metode dakwah bi al hikmah yang digunakan oleh K.H. Edi Junaedi Nawawi.

Metode dakwah bi al hikmah adalah metode dakwah bijak yang sangat

memperhatikan kondisi psikologis, intelektualitas, dan sosial kutural mad’u.

Jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah adalah orang-orang yang bekerja dan

berkecimpung di dunia pendidikan yang tentunya juga merupakan orang-orang

yang berpendidikan.

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana cara

K.H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan metode dakwah bi al hikmah di majlis

ta’lim At-Tarbiyah, serta apakah metode dakwah yang digunakan dapat

menghasilkan respon kognitif, respon afektif dan juga respon konatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kuantitatif

dengan format deskriptif survei. Adapun data-data penelitian diperoleh dengan cara observasi, penyebaran angket dan wawancara.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode dakwah bi al hikmah yang digunakan K.H. Edi Junaedi Nawawi disampaikan dengan retorika yang

baik, komunikatif, cukup humoris, dilengkapi dengan contoh nyata, menggunakan bahasa yang lembut dan santun, tanpa paksaan, memberikan kesempatan bertanya

pada jamaah dan memberikan keteladanan. Selain itu ditemukan hubungan positif

antara metode dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi dengan respon kognitif, respon

afektif, dan respon konatif pada jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah. Hal ini

didasarkan pada hasil thitung seluruhnya berada di daerah menolak H0 karena nilai

thitung lebih besar dari 0,305. Adapun respon kognitif thitungnya adalah 0,419,

respon afektif thitungnya adalah 0,430 dan respon konatif thitungnya 1,544.

Page 6: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, hanyalah ucapan syukur yang mampu

terucap atas segala nikmat, karunia dan rahmat-Nya. Tiada daya dan upaya

melainkan atas kehendak-Nya, begitu pun dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini. Kemudahan dan pertolongan Allah senantiasa penulis rasakan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Respon Jamaah Majlis

At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi”.

Penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1)

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam

semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabat, tabi’in, tabi’in-tabi’in yang selalu mengikuti ajarannya.

Perasaan bahagia, haru, dan sedih berbaur menjadi satu atas

terselesaikannya skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa atas bimbingan,

bantuan dan dorongan dari semua pihaklah, penulisan skripsi ini mudah

terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan penulis mengucapkan

terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini

baik secara moril maupun materil, terutama kepada yang terhormat kedua orang

tua tercinta Abi K.H. Abdul Qodir Jaelani dan Umi Hj. Lailah Badriah, yang

selalu mencurahkan kasih sayang, pendidikan, dan motivasi kepada penulis.

Kesabaran, rasa cinta dan segala jasa Abi dan Umi tiada mungkin dapat terbalas,

Page 7: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

hanya ucapan terima kasih dan bakti yang dapat penulis lakukan. Semoga Abi dan

Umi senantiasa sehat, panjang umur dan dilindungi Allah Swt. Amin.

Selain itu juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Murodi, M.A. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

beserta Pembantu Dekan dan jajarannya.

2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam. Serta para dosen dan staff pengajar Fakultas Dakwah dan

Komunikasi yang telah mengajarkan banyak hal selama penulis melakukan

studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Umi Musyaroffah, M.A. selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam sekaligus pembimbing skripsi bagi penulis, terima kasih atas

bantuan dan bimbingannya.

4. Bapak Drs. Tarmi, M.M. selaku Ketua Pengembangan Bahasa Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, terima kasih atas waktu dan bantuannya

untuk penulis.

5. Orang tua terhormat Abuya K.H. Hamdun di Pandeglang yang selalu

mendoakan dan memberikan nasehat serta motivasi kepada penulis. Semoga

Buya dan keluarga selalu dalam lindungan Allah Swt.

6. Abuya K.H. Edi Junaedi Nawawi selaku Ketua Umum Majlis Ulama

Indonesia Kota Tangerang, terima kasih atas waktu, kesempatan dan doa yang

diberikan kepada penulis.

7. Segenap pengurus majlis ta’lim At-Tarbiyah Kantor Dinas P&K Kota

Tangerang, terutama Bapak Hilman Supendi, SE. selaku ketua majlis ta’lim

Page 8: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

At-Tarbiyah. Dan tidak lupa pula kepada para jamaah majlis ta’lim

At-Tarbiyah.

8. Saudara-saudaraku tercinta Ka Zahrotun Nisa, S.Sos beserta suami Ka Zainal

Abidin, S.Ag, De Asrori Jamil, terutama De Robiah Mauliyanti yang telah

banyak meluangkan waktu dan membantu penulis. Tak lupa pula

keponakanku tesayang yang lucu Siti Zuha Humairoh yang telah menjadi

penghibur bagi penulis, semoga kelak menjadi anak yang sholehah.

9. Teman-teman KPI angkatan 2005, terutama KPI A yang telah bersama-sama

berjuang dalam menimba ilmu dengan berbagai suka dan duka. Terutama

penulis ucapkan terima kasih kepada Ayu, Qoqom, Isti, Maya, Lili, Fatimah,

Tami, Iya, Icha, Elin dan Ningsih atas segala bantuan dan semangatnya.

10. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini.

Semoga Allah Swt, senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya

kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuannya tersebut di atas.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini tentu masih jauh dari

kesempurnaan karena ”tiada gading yang tak retak”. Kritik dan saran yang

membangun penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Tangerang, 5 Maret 2009

Penulis

Page 9: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii

ABSTRAK...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN .........................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................. 8

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 8

2. Manfaat Penelitian .............................................................. 8

D. Tinjauan Pustaka....................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian............................................................... 10

1. Metode Penelitian ............................................................... 10

a. Model dan Desain Penelitian ......................................... 10

b. Subjek dan Objek Penelitian.......................................... 11

c. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................... 12

d. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data................. 12

Page 10: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

1) Sumber Data............................................................ 12

2) Populasi dan Sampel................................................ 14

3) Teknik Pengolahan Data.......................................... 15

F. Hipotesis................................................................................... 16

G. Teknik Penulisan ...................................................................... 16

H. Sistematika Penulisan ............................................................... 16

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Respon............................................................. 18

1........................................................................................ Pen

gertian Respon .................................................................... 18

2........................................................................................ Teo

ri Stimulus Respon.............................................................. 20

3........................................................................................ Ma

cam-macam Respon ............................................................ 23

B. Ruang Lingkup Dakwah ........................................................... 25

1........................................................................................ Pen

gertian Dakwah................................................................... 25

2........................................................................................ Uns

ur-unsur Dakwah................................................................. 28

a. Subjek Dakwah (Da’i)................................................... 28

b. Objek Dakwah .............................................................. 30

c. Materi dan Media Dakwah ............................................ 31

d. Tujuan Dakwah............................................................. 32

e. Metode Dakwah ............................................................ 33

Page 11: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

3........................................................................................ Ma

cam-macam Metode Dakwah .............................................. 33

1) Bi al-Hikmah................................................................. 34

2) Mauidzah al Hasanah (Nasehat yang baik).................... 37

3) Mujadalah atau berdiskusi dengan cara yang baik ......... 39

C. Ruang Lingkup Majlis Ta’lim................................................... 41

1. Pengertian Majlis Ta’lim..................................................... 41

2. Tujuan Majlis Ta’lim .......................................................... 43

BAB III GAMBARAN UMUM MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH DAN

PROFIL K.H. EDI JUNAEDI NAWAWI

A. Majlis Ta’lim At-Tarbiyah........................................................ 44

1........................................................................................ Sej

arah Perkembangan Majlis Ta’lim At-Tarbiyah................... 44

2........................................................................................ Vis

i, Misi dan Tujuan Majlis Ta’lim At-Tarbiyah..................... 46

3........................................................................................ Jam

aah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah............................................ 47

4........................................................................................ Ke

giatan Majlis Ta’lim At-Tarbiyah........................................ 48

5........................................................................................ Str

uktur Organisasi Majlis Ta’lim At-Tarbiyah........................ 50

B. Profil K.H. Edi Junaedi Nawawi ............................................... 51

1. Riwayat Hidup .................................................................... 51

2. Latar Belakang Pendidikan.................................................. 53

Page 12: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

3. Latar Belakang Keluarga..................................................... 54

4. Aktifitas dan Kiprah Dakwah .............................................. 55

BAB IV TEMUAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Responden ................................................................ 58

B. Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi .............................. 62

C. Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap Metode

Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi ........................................... 76

1. Respon Kognitif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap

Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi......................... 77

2. Respon Afektif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap

Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.................... 83

3. Respon Konatif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap

Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi......................... 95

D. Analisis Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi.................101

E. Analisa Korelasi Antara Variabel-Variabel ...............................103

1........................................................................................ Kor

elasi antara Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi dengan

Respon Kognitif Jamaah Majlis Ta’lim At-

Tarbiyah..............................................................................104

2........................................................................................ Kor

elasi antara Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi dengan

Respon Afektif Jamaah Majlis Ta’lim At-

Tarbiyah..............................................................................108

Page 13: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

3........................................................................................ Kor

elasi antara Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi dengan

Respon Konatif Jamaah Majlis Ta’lim At-

Tarbiyah..............................................................................112

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................117

B. Sarang-saran .............................................................................118

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................120

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 14: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 58

2. Tabel 2 Responden Berdasarkan Usia.................................................... 59

3. Tabel 3 Responden Berdasarkan Pekerjaan............................................ 60

4. Tabel 4 Pendidikan Terakhir Responden................................................ 61

5. Tabel 5 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menyampaikan Dakwahnya

dengan Komunikatif ................................................................. 63

6. Tabel 6 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menyampaikan Dakwahnya

Dibumbui dengan Humor yang Mampu Menyegarkan Suasana

dan Menghilangkan Kejenuhan................................................. 64

7. Tabel 7 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Disampaikan dengan

Retorika yang Bagus dan Disukai oleh Jamaah ......................... 65

8. Tabel 8 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Disampaikan dengan

Bahasa yang Mudah Dipahami oleh Jamaah.............................. 66

9. Tabel 9 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi yang Disampaikan

Tanpa Ada Unsur Paksaan Disukai oleh Jamaah ....................... 67

10. Tabel 10 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menyampaikan Materi Ibadah

dalam Dakwahnya .................................................................... 68

11. Tabel 11 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menyampaikan Materi Akhlak

dalam Dakwahnya .................................................................... 69

Page 15: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

12. Tabel 12 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menjelaskan Materi Hadits

dengan Baik Sehingga Jamaah Mudah Memahaminya .............. 70

13. Tabel 13 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menambah Pemahaman

Jamaah tentang Hukum-hukum (Syariat) Islam......................... 71

14. Tabel 14 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Melengkapi Dakwahnya dengan

Ayat-ayat Suci Al-Qur’an yang Dijelaskan dengan Baik

sehingga Menambah Pemahaman Para Jamaah ......................... 72

15. Tabel 15 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menambah Pengetahuan

Jamaah tentang Tata Cara yang Baik dalam Menjalin

Hubungan terhadap Sesama (Hablumminannas) ....................... 73

16. Tabel 16 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga Menyampaikan Materi

tentang Fadilah (Keutamaan) Sedekah dalam Dakwahnya ........ 74

17. Tabel 17 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Memberi Pengetahuan

tentang Sejarah Perjuangan dna Perkembangan Islam kepada

Jamaah...................................................................................... 75

18. Tabel 18 Metode Dakwah yang Digunakan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

Membuat Jamaah Mampu Memahami Pesan Dakwah yang

Disampaikan............................................................................. 78

19. Tabel 19 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Memberi Kesempatan Bertanya

kepada Jamaah agar Jamaah Lebih Faham dan Mengerti........... 79

20. Tabel 20 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Juga Membahas Persoalan-

persoalan Terkini dalam Dakwahnya dan Menjelaskan dari

Sudut Pandang Agama sehingga Pengetahuan Jamaah Semakin

Bertambah ................................................................................ 80

Page 16: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

21. Tabel 21 Jamaah Semakin Faham dengan Dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi karena Beliau Memberikan Bahan Ringkasan Materi

dalam Dakwahnya .................................................................... 81

22. Tabel 22 Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tidak Perlu

Diubah karena Jamaah Mudah Memahami Dakwah yang

Disampaikan dengan Metode tersebut....................................... 82

23. Tabel 23 Keramahan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Sangat Disukai

Jamaah...................................................................................... 83

24. Tabel 24 Jamaah Menyukai Kedisiplinan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

yang Datang dan Selesai Mengajar Tepat Waktu....................... 84

25. Tabel 25 Jamaah Menyukai Sikap Terbuka Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

dalam Menerima Saran dan Masukan dari Jamaah .................... 85

26. Tabel 26 Jamaah Senang dengan SikapKyai H. Edi Junaedi Nawawi

yang Tampil Berwibawa ........................................................... 86

27. Tabel 27 Kesederhanaan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah

Bertambah Simpati pada Beliau ................................................ 87

28. Tabel 28 Jamaah Merasa Tergugah untuk Memperbaiki Diri setelah

Mendengar Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.................... 88

29. Tabel 29 Jamaah Semakin Termotivasi untuk Meningkatkan Ibadah

setelah Mendengar Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi ........ 89

30. Tabel 30 Jamaah Merasa Semakin Ingin Mendekatkan Diri kepada Allah

setelah Mendengar Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi ........ 90

31. Tabel 31 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menggugah Jamaah

untuk Lebih Peka Kaum Dhuafa ............................................... 91

Page 17: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

32. Tabel 32 Jamaah Merasa Dapat Menjadi Orang yang Lebih Bersyukur

setelah Mendengar Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi ........ 92

33. Tabel 33 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Mampu Membuat

Jamaah Mengubah dan Menjauhi Pola Hidup yang Berlebihan . 93

34. Tabel 34 Jamaah Selalu Antusias untuk Mendengarkan Dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi .................................................... 94

35. Tabel 35 Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Jamaah Selalu Perlu Mencatat

Materi yang Disampaikan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.... 95

36. Tabel 36 Jamaah Selalu Menghadiri Jadwal Pengajian Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi di Majlis Ta’lim At-Tarbiyah ......................... 96

37. Tabel 37 Jamaah Selalu Menghadiri Jadwal Pengajian Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi di Majlis Ta’lim At-Tarbiyah Tepat Waktu..... 97

38. Tabel 38 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah

Bertambah Rajin dalam Melaksanakan Sholat Lima Waktu ...... 98

39. Tabel 39 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah Lebih

Ikhlas dalam Mengeluarkan Sedekah ........................................ 98

40. Tabel 40 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah

Menjadi Orang yang Lebih Bersabar dalam Menghadapi

Masalah .................................................................................... 99

41. Tabel 41 Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Mampu Menumbuhkan

Sifat Ikhlas dalam Diri Jamaah untuk Melaksanakan Setiap

Pekerjaan .................................................................................. 100

Page 18: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

42. Tabel 42 Tabel Skor 30 Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah untuk

Mengetahui Respon Kognitif Jamaah terhadap Metode Dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi .................................................... 104

43. Tabel 43 Tabel Ranking Rank Spearman dari Dua Variabel (x dan y1).... 105

44. Tabel 44 Tabel Skor 30 Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah untuk

Mengetahui Respon Afektif Jamaah terhadap Metode Dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi .................................................... 108

45. Tabel 45 Tabel Ranking Rank Spearman dari Dua Variabel (x dan y2).... 109

46. Tabel 46 Tabel Skor 30 Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah untuk

Mengetahui Respon Konatif Jamaah terhadap Metode Dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi .................................................... 112

47. Tabel 47 Tabel Ranking Rank Spearman dari Dua Variabel (x dan y3).... 113

Page 19: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 1 Bagan Model Komunikasi menurut Harold Lasswell ................... 20

2. Bagan 2 Bagan Proses Dakwah ................................................................. 22

Page 20: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Surat Izin Wawancara dengan Ketua Umum MUI Kota Tangerang

K.H. Edi Junaedi Nawawi

Lampiran 3 Surat Izin Wawancara/Penelitian di Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

Lampiran 4 Surat Pernyataan Telah Melakukan Wawancara dengan Ketua

Umum MUI Kota Tangerang K.H. Edi Junaedi Nawawi

Lampiran 5 Surat Pernyataan Telah Melakukan Wawancara/Penelitian di

Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Ketua Umum MUI Kota Tangerang

K.H. Edi Junaedi Nawawi

Lampiran 7 Hasil Wawancara dengan Ketua Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

Lampiran 8 Angker Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap

Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi

Lampiran 9 Tabel Hasil Kuesioner Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

terhadap Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi

Lampiran 10 Daftar Tabel Hasil Kuesioner Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi

Nawawi

Lampiran 11 Daftar Ranking Metode Dakwah, Respon Kognitif, Respon Afektif

dan Respon Konatif

Lampiran 12 Foto Dokumentasi Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

Lampiran 13 Foto Dokumentasi Sidang Pengujian Skripsi

Lampiran 14 Curiculum Vitae

Page 21: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, dakwah adalah ajaran yang ditujukan sebagai rahmat

untuk semua, yang membawa nilai-nilai positif, seperti rasa aman, tentram,

sejuk (al-amn).1 Dakwah juga merupakan kegiatan utama dalam syiar Islam.

Keberhasilan syiar Islam ditentukan pada keberhasilan dakwah yang telah

dilakukan. Namun, bukanlah suatu hal yang mudah untuk mencapai

keberhasilan dalam dakwah. Maka, untuk mencapai keberhasilan dalam

dakwah perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: apa yang diserukan atau

disampaikan oleh siapa, kepada siapa, dengan cara bagaimana, melalui media

apa, dan untuk apa. Hal ini sejalan dengan definisi komunikasi, yakni: “Who

says what to whom and with what effect.”2 Oleh karena itu dakwah tidak dapat

terlepas dari komunikasi dan keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat.

Asep Muhiddin dalam bukunya yang berjudul Dakwah dalam Perspektif

Al-Qur’an menjelaskan cakupan dakwah secara ringkas sebagai berikut:3

1. Apa, adalah ajaran Islam dengan berbagai dimensi dan substansinya. Hal

ini dapat dikutip dan ditafsirkan dari sumbernya, yaitu dari kitab suci Al-

Qur’an dan Hadits. Dalam bahasa populer, apa itu dikenal sebagai materi

atau pesan dakwah.

2. Siapa pertama, yakni yang menyeru atau yang menyampaikan adalah da’i.

dalam kasus sehari-hari, terutama dalam masyarakat Indonesia, siapa itu

dikenal dengan sebutan muballigh, atau mungkin disebut sebagai juru

dakwah, bahkan juga penyelenggara atau pengelola dakwah. 3. Siapa yang kedua adalah sasaran dakwah, atau mad’u dalam terminologi

lain. Ia adalah peserta dakwah, perseorangan atau kolektif, laki-laki atau

1 Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV. PUSTAKA SETIA, 2002), h. 23. 2 Ibid.

3 Ibid., h. 24.

Page 22: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

perempuan, anak-anak atau orang dewasa, demikian seterusnya yang

terikat sebagai sasaran dakwah. Siapa itu dapat disebut sebagai agregat

sasaran dakwah.

4. Cara, menunjukkan metode yang digunakan dalam kegiatan dakwah. Ia juga dapat disamakan sebagai alat dakwah, yang menjadi kelengkapan dari

metode itu. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan dalam berdakwah. 5. Saluran, merupakan media yang digunakan dalam berdakwah. Ia dapat

berupa saluran langsung tatap muka (face to face). Ia juga dapat berupa saluran bermedia manakala dakwah dilakukan berjarak jauh, seperti

melalui telepon, televisi,dan internet.

6. Untuk apa, menunjukkan tujuan dakwah. Ia dapat dirumuskan dalam

bentuk tujuan yang sangat spesifik sampai dengan tujuan yang sangat

umum. Dalam bahasa Inggris, tujuan itu dapat dipilah dengan istilah

target, objective, purpose, aim, dan goal (intermediate goal dan ultimate

goal).

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa salah satu unsur yang

harus diperhatikan untuk mencapai keberhasilan dakwah adalah bagaimana

cara atau metode yang digunakan oleh seorang da’i sehingga dakwah itu dapat

diterima dengan mudah. Oleh karena itu, seorang da’i harus memiliki metode

tertentu dalam menyampaikan dakwahnya.

Da’i adalah sebutan bagi orang-orang yang melakukan dakwah (subjek

dakwah). Di Indonesia, da’i memiliki beberapa sebutan seperti ustadz, kyai,

ajengan dan lain-lain. Namun apapun sebutannya, sebagai subjek dakwah

tentunya da’i memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan

dakwah.

Keberhasilan dakwah seorang da’i bukan semata-mata berdasarkan

kepada keilmuan yang dimilikinya. Meskipun kedalaman ilmu yang dimiliki

seorang da’i memang penting, namun harus tetap didukung dengan cara

penyampaian (metode) dakwah yang baik. Maka, setiap da’i haruslah

memiliki metode dakwah yang sesuai dengan mad’unya, sehingga dakwah

tersebut dapat diterima dengan mudah.

Page 23: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 dijelaskan tentang beberapa

metode dakwah:

�� ا���� و��د��� ����� ه أ�� إن� ��أدع إ�) '&%$ ر�"! ���� �� وا��

�� '&%,- وه� أ�,� ������+ی� �$. ��� �,� ر��! ه� أ

Artinya: “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara lebih baik.

Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang mengetahui tentang siapa yang tersesat

dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.“

Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Allah Swt memerintahkan manusia

untuk menyeru (berdakwah) kepada jalan yang diridhoi-Nya dengan cara: Bi

Al-hikmah, Al-mau’idzah Al-Hasanah, maupun Wa Jadilhum bi Al-Lati Hiya

Ahsan. Dari ketiga cara (metode) dakwah tersebut tentunya akan

menimbulkan respon yang berbeda-beda.

Menurut Ahmad Wahib, ”Ukuran baik tidaknya seorang da’i atau

muballigh dapat dilihat dari perannya dalam peningkatan kualitas kepekaan

spiritualitas kemanusiaan atau sebaliknya. Kalau membuat jamaahnya menjadi

lebih sadar, lebih merasakan keagungan Tuhan, lebih kreatif dalam

menghadapi lingkungannya, lebih jauh melihat masa depannya, da’i atau

muballigh itu berhasil.”4 Artinya respon mad’u (jamaah) positif terhadap

dakwahnya.

Sebaliknya, kalau membuat jamaahnya menjadi beringas untuk

membenci atau menyerang penganut-penganut agama lain, mengutuk

kebudayaan Barat, berpikir magis, dan mitologis, memahami Tuhan secara

4 Ahmad Wahib, Pergolakan Pemikiran Islam (Jakarta: LP3ES, 1993), h. 135.

Page 24: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

vulgar, dia adalah da’i atau muballigh yang gagal.5 Hal ini menggambarkan

bahwa dakwah yang disampaikan oleh da’i mendapatkan respon yang negatif.

Seorang da’i yang baik tentunya akan memperhatikan hal tersebut. Maka

sebagai seorang da’i, Kyai H. Edi Junaidi Nawawi juga sangat mengerti

dengan pentingnya hal tersebut. Sehingga dalam dakwahnya beliau selalu

memperhatikan keadaan mad’unya, baik dari segi intelektualitas dan terutama

segi psikologisnya. Jika disimpulkan metode dakwah yang digunakan oleh

beliau adalah metode bi al-hikmah. Dakwah bi al-hikmah berarti dakwah

bijak, mempunyai makna selalu memperhatikan suasana, situasi, kondisi

mad’u (muqtadha-al-hal). Hal ini berarti menggunakan metode yang relevan

dan realistis sebagaimana tantangan dan kebutuhan, dengan selalu

memperhatikan kadar pemikiran dan intelektual, suasana psikologis, dan

situasi kultural mad’u.6

Sebagai seorang Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI) di Kota

Tangerang, nama Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tidaklah asing lagi.

Dakwahnya telah dikenal oleh masyarakat Kota Tangerang. Beliau pun

banyak diundang diberbagai acara dan tempat untuk menyampaikan

dakwahnya, baik pada acara hari-hari besar Islam maupun pada majlis-majlis

ta’lim sebagai pengajar. Salah satu majlis ta’lim yang diasuhnya adalah Majlis

Ta’lim At-Tarbiyah.

Majlis Ta’lim At-Tarbiyah adalah majlis ta’lim yang diadakan di Kantor

Dinas P&K Kota Tangerang. Jama’ah majlis ta’lim ini diantaranya adalah

Pegawai Dinas dan Kepala Cabang Dinas P&K Kota Tangerang, Persatuan

5 Ibid.

6 Dr. H. Asep Muhiddin, MA, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an (Bandung:

CV. PUSTAKA SETIA, 2002), h. 164.

Page 25: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Guru Republik Indonesia (PGRI), Persatuan Guru Taman Kanak-Kanak

Indonesia (IGTKI), Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN), Kepala Sekolah

Menengah Pertama Negeri (SMPN), Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri

(SMAN), Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) se-Kota

Tangerang, serta pengawas dan penilik. Maka, majlis ta’lim yang diadakan

setiap Jum’at pagi terdiri atas lebih dari 350 jama’ah.

Majlis ta’lim memiliki peranan yang penting dalam dakwah Islam.

Dapat dikatakan, hampir seluruh kegiatan dakwah Islam dilakukan melalui

majlis ta’lim. Majlis ta’lim merupakan salah satu wadah utama untuk

menyampaikan dakwah Islam, selain masjid. Bahkan jika kita membaca

sejarah, sebenarnya dakwah Rasulullah pun diawali dari majlis ta’lim.

Rasulullah SAW. sering berkumpul dengan para sahabat di suatu majlis untuk

membahas atau menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan syariat Islam.

Seiring dengan perkembangan zaman, dakwah pun semakin

berkembang. Dakwah tidak hanya dilakukan di mimbar-mimbar, di masjid-

masjid, ataupun di mushola-mushola. Kini, dakwah telah masuk di gedung-

gedung bertingkat, departemen-departemen, dan juga perkantoran. Majelis

ta’lim yang merupakan wadah atau tempat penyampaian dakwah, terbukti

telah mampu masuk ke tempat-tempat tersebut. Salah satu bukti nyata adalah

Majlis Ta’lim At-Tarbiyah di Kantor Dinas P&K Kota Tangerang.

Perkembangan ini menunjukkan keberhasilan dalam dakwah. Namun,

keberhasilan dakwah ini tentunya tidak dapat terlepas dari usaha para da’i.

Meskipun demikian tantangan dakwah akan selalu ada. Maka dari itu seorang

da’i harus memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan dakwahnya.

Page 26: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Dalam hal ini metode dakwah memiliki peranan yang penting, karena metode

dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i

(komunikator) kepada mad’u (komunikan) untuk mencapai suatu tujuan atas

dasar hikmah dan kasih sayang.7

Oleh karena itu, penulis merasa tertarik mengadakan penelitian di majlis

ta’lim at-Tarbiyah, terlebih jama’ah majlis ta’lim ini adalah orang-orang yang

bekerja di bidang pendidikan.

Keberhasilan dakwah seorang da’i termasuk di majlis ta’lim dapat

ditunjukkan dari seberapa besar respon jama’ah terhadap dakwah yang

disampaikannya. Respon ini berkaitan dengan bagaimana seorang da’i mampu

menyampaikan materi dakwah dengan baik, sehingga jamaah merasa senang

menerimanya. Selain itu, dakwah yang baik adalah ketika mad’u dapat dengan

mudah mengerti pesan dakwah yang diberikan seorang da’i dan kemudian

diimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena dakwah pada

hakekatnya merupakan suatu upaya seorang da’i sekaligus juga sebagai media

untuk mengubah perilaku masyarakat dari perilaku negatif atau berakhlak

buruk, tertinggal menjadi maju, serta bodoh menjadi pandai.8

Atas dasar hal itu pula penulis merasa tergugah untuk mengadakan

penelitian terhadap metode dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Bagaimana

respon jama’ah terhadap dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan metode

dakwah yang digunakannya. sehingga penulis mengambil judul penelitian

mengenai: Respon Jama’ah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap Metode

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

7 Munzier Sukarta dan Harjani Hevni, ed., Metode Dakwah (Jakarta: Rahmat Semesta,

2003), h.16. 8 Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h.1.

Page 27: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari penjelasan yang tertulis pada Latar Belakang, nampak bahwa

keberhasilan metode dakwah seorang da’i akan mempengaruhi respon

yang ditimbulkan oleh jama’ah.

Untuk memfokuskan penelitian ini, maka permasalahan hanya

penulis batasi pada seputar Respon Jama’ah terhadap Metode Dakwah

Bi Al-Hikmah Kyai H. E. Junaedi Nawawi di Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah.

Dengan melihat tingkat pemahaman (respon kognitif), penilaian (respon

afektif), dan perubahan perilaku (respon konatif) jama’ah terhadap dakwah

yang disampaikan. Selain itu untuk responden, peneliti hanya membatasi

pada respon pegawai Dinas P&K Kota Tangerang, Kepala Cabang Dinas

P&K Kota Tangerang, Kepala Sekolah SMPN, SMAN dan SMKN

se-Kota Tangerang, serta pengawas dan penilik.

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan sebagai

berikut:

a) Bagaimana cara Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan metode

dakwah bi al-hikmah di majlis ta’lim At-Tarbiyah?

b) Apakah metode dakwah bi al hikmah yang digunakan Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi dapat menghasilkan respon kognitif, respon afektif

dan respon konatif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah?

Page 28: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian adalah:

a. Untuk mengetahui cara penyampaian metode dakwah bi al-hikmah

Kyai H. E. Junaedi Nawawi di majlis ta’lim At-Tarbiyah.

b. Untuk mengetahui apakah metode dakwah bi al hikmah yang

digunakan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dapat menghasilkan respon

kognitif, respon afektif dan respon konatif jamaah majlis ta’lim At-

Tarbiyah.

2. Manfaat penelitian adalah:

a. Manfaat akademis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah

pengetahuan kita semua tentang metode dakwah yang baik, terutama

metode dakwah bi al-hikmah. Penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan konstribusi positif, umumnya bagi para mahasiswa

fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dan khususnya bagi

mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang

tertarik untuk mempelajari metode dakwah bi al-hikmah.

b. Manfaat praktis

Dari penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan atau

pedoman bagi para praktisi dakwah yang tertarik menggunakan

metode dakwah bi al-hikmah.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis telah

terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka. Sebelumnya telah ada skripsi

Page 29: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

yang berjudul Respon Jamaah terhadap Metode Dakwah K.H. M. Syafi’i

Hadzami di Majlis Ta’lim Ni’matul Ittihad Pondok Pinang Jakarta Selatan

yang dibuat oleh Syafe’i Hadzami dengan NIM. 102051025481 pada tahun

2006. Selain itu penulis juga menemukan skripsi dengan judul Respon Jamaah

Majlis Ta’lim Darussa’adah terhadap Metode Dakwah K.H. Sumarno Syafi’i

yang dibuat oleh Rahmat Topani dengan NIM. 103051028548 pada tahun

2007.

Pada skripsi yang berjudul Respon Jamaah terhadap Metode Dakwah

K.H. M. Syafi’i Hadzami di Majlis Ta’lim Ni’matul Ittihad Pondok Pinang

Jakarta Selatan membahas tentang respon jamaah terhadap metode dakwah

tradisional yang digunakan oleh K.H. M. Syafi’i Hadzami. Metode tradisional

tersebut adalah sorogan, bandongan dan mudzakaroh. Sedangkan pada skripsi

yang berjudul Respon Jamaah Majlis Ta’lim Darussa’adah terhadap Metode

Dakwah K.H. Sumarno Syafi’i membahas tentang pengaruh metode dakwah

lisan K.H. Sumarno Syafi’i terhadap keberagaman dan praktek ibadah

masyarakat kampung Kresek Duri Kosambi Tangerang.

Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengambil judul skripsi

Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah

K.H. Edi Junaedi Nawawi. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi-skripsi

tersebut adalah lebih mengkhususkan pembahasan kepada metode dakwah bi

al hikmah yang dilakukan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Skripsi ini juga

hanya membatasi pada respon kognitif, afektif dan konatif jamaah majlis

ta’lim At-Tarbiyah.

Page 30: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Dengan demikian maka skripsi ini berbeda dengan skripsi sebelumnya

dan layak untuk diajukan sebagai penelitian ilmiah.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Wiradi, “Metode adalah seperangkat langkah

(apa yang harus dilakukan) yang disusun secara sistematis (urutan

logis).”9Sedangkan metodologi penelitian adalah cara untuk mencapai

suatu maksud sehubungan dengan upaya tertentu, maka metode

menyangkut masalah kerja yaitu untuk memahami objek.10

Bentuk penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (field

research). Dimana penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan

untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

a. Model dan Desain Penelitian.

Pada penelitian ini penulis menggunakan model dan desain

penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Karena pendekatan

kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat setelah melakukan

perhitungan angka yang tepat. Selain itu pendekatan ini merupakan

salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada

data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif

yang kokoh.11

Pendekatan kuantitatif juga merupakan pendekatan yang

9 E. Zainal Arifin, Penulisan Karya Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Yang Benar (Jakarta :

Mediatama Sarana Perkasa, 1993), cet. ke-5, h. 56. 10

Anis Sudirjana, Metode Riset dan Bimbingan Menulis Skripsi (Yogyakarta : UD Rama,

1980), h. 16. 11

Syamsir Salam dan Jaenal Arifin, Metodelogi Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 36.

Page 31: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

bersifat objektif karena penulis dapat melihat langsung sebuah keadaan

yang sebenarnya terjadi.

Selain itu, penulis juga memilih format deskriptif dalam

penelitian ini. Format deskriptif adalah format yang bertujuan untuk

menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau

berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek

penelitian itu berdasarkan apa yang tejadi.12

Dan untuk melengkapi

penelitian ini, penulis juga menggunakan metode survei. Metode

survei adalah metode (penelitian) yang menggunakan kuesioner

sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.13

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian skripsi ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan format deskriptif

survei.

b. Subjek dan Objek Penelitian.

Adapun subjek dari penelitian ini adalah jamaah majlis ta’lim

At- Tarbiyyah, terutama para pegawai Dinas P&K Kota Tangerang,

Kepala Cabang Dinas P&K Kota Tangerang, Kepala Sekolah SMPN,

SMAN dan SMKN se-Kota Tangerang, serta pengawas dan penilik.

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah metode dakwah yang

digunakan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

12

M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2008), Edisi Pertama, Cet.

Ke. 3, h. 36. 13

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Poenelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, (Jakarta: STIA-LAN, 2000), Cet.

Ke-1, h. 68.

Page 32: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

c. Waktu dan Lokasi Penelitian.

Penulis melakukan penelitian dengan menghadiri Majlis Ta’lim

At-Tarbiyah. Adapun tempat penelitian dilakukan di gedung aula

kantor Diknas Kota Tangerang yang bertempat di Jalan K.S. Tubun

Kota Tangerang yang merupakan tempat dilaksanakannya majlis

ta’lim. Serta di rumah tinggal Kyai H. Edi Junaedi Nawawi yang

berada di belakang masjid Raya Al-A’zhom Kota Tangerang Jalan

Satria Sudirman Kota Tangerang.

d. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data.

1) Sumber Data

Sumber data ada dua macam, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang langsung diambil dari

responden yang bersangkutan. Sedangkan data sekunder adalah

data yang didapat dari pihak kedua, tidak secara langsung dari

subjek penelitian.14

Dan dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer,

yaitu menyebarkan angket kepada responden yang dituju. Adapun

teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah:

a. Observasi

Observasi adalah alat pengumpul data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala

14

Nana Danapriyatna dan Roni Setiawan, Pengantar Statistika (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2005), cet. Ke-1, h.8.

Page 33: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

yang diselidiki.15

Penulis ikut secara langsung dalam majlis

ta’lim At-Tarbiyyah.

b. Angket atau Quesioner.

Angket atau quesioner adalah alat pengumpulan data yang

berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada

responden penelitian. Pertanyaan-pertanyaan pada angket bisa

berbentuk tertutup (berstruktur) dan bisa juga berbentuk

terbuka (tidak berstruktur).16

Penulis memberikan angket yang

berisi pertanyaan mengenai respon terhadap metode dakwah

Kyai H. E. Junaedi Nawawi kepada jamaah majlis ta’lim

At-Tarbiyah.

c. Wawancara.

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan

penjawab (responden) dengan menggunakan alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara).17

Penulis

melakukan wawancara terhadap Kyai H. E. Junaedi Nawawi

dan pimpinan majlis ta’lim At-Tarbiyah, yaitu

Bapak Ustadz Hilman Supendi.

15

Drs. Kholid Narkubo, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet. Ke-4,

h. 70. 16

Faisal Sanafiah, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2005), h.122. 17 M. Nazir, Metode Penelitian I (Jakarta: Galia Indonesia, 1995), h. 234.

Page 34: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

d. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian.

Dapat berupa buku, majalah, artikel, foto, gambar, dan lain-

lain.18

2) Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut

Suharsimi Arikunto:

”Apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik

diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya

besar dapat diambil antara 10% sampai 15% atau lebih,

tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti,

dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana”19

Jama’ah majelis ta’lim At-Tarbiyyah terdiri lebih dari 300

orang. Namun untuk mempermudah penelitian, peneliti mengambil

sampel dengan teknik purposive sampling. Teknik sampling ini

digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan

tujuan penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan

sampel penelitian.20

Maka peneliti hanya mengambil sampel pada

pegawai Dinas P&K, Kepala Cabang Dinas P&K, Kepala Sekolah

SMPN, SMAN, dan SMKN, dan pengawas serta penilik se-Kota

Tangerang yang seluruhnya berjumlah 10%. Maka jumlah

responden adalah 30 orang.

18

Nana dan Roni, Pengantar Statistika, hal. 9. 19

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),

h. 107. 20

M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2008), Edisi Pertama, Cet.

Ke. 3, h. 115.

Page 35: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

3) Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh melalui angket kemudian diolah melalui

tahapan yaitu:

a) Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk

diteliti, ditelaah dan dirumuskan pengelompokkannya untuk memperoleh data yang benar-benar sempurna.

b) Tabulating, yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-

jawaban responden dalam tabel kemudian dicari prosentasi

untuk dianalisa. Adapun rumus yang digunakan sebagai

berikut:

1. Rumus Prosentasi21

P = N

F × 100 %

P = Besarnya prosentase

F = Frekuensi (jumlah jawaban responden) N = Jumlah responden seluruhnya

2. Rumus Uji Rank Spearman22

rs =

∑∑

∑ ∑∑ −+

22

222

2 yx

diyx

rs = Ranking Spearman

di = Beda (selisi) setiap pasang rank

∑2

x = Jumlah variabel x

∑2

y = Jumlah variabel y

3. Rumus t-test23

21

2

s

s

r

nrt

−=

t = t-test

n = jumlah sampel rs = ranking spearman

21

Ana Sarjono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1997),

cet. ke-8, h. 40. 22

Ali Mauludi, Statistika I Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial (Ciputat: PT. Prima Heza

Lestari, 2006), cet. Ke-1, h. 158. 23 Ibid., h. 157.

Page 36: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

F. Hipotesis

Jika metode dakwah bi al hikmah K.H. Edi Junaedi Nawawi

disampaikan dengan cara yang sangat baik, maka jamaah majlis ta’lim

At-Tarbiyah akan memiliki respon kognitif, respon afektif, dan respon konatif

yang sangat baik pada dakwahnya.

G. Teknik Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan

buku pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang diterbitkan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Press tahun 2007.24

H. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam skripsi ini bersifat sistematis, maka penulis

membaginya menjadi lima bab, pada tiap tiap bab terdiri dari sub-sub bab

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini memuat latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metodologi penelitian, hipotesis, teknik penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis. Dalam bab ini memuat ruang lingkup

respon, ruang lingkup dakwah, dan ruang lingkup majlis ta’lim.

BAB III : Gambaran Umum Majlis Ta’lim At-Tarbiyah dan Profil

K.H. Edi Junaedi Nawawi. Dalam bab ini meliputi majlis ta’lim At-Tarbiyah

dan profil K.H. Edi Junaedi Nawawi.

BAB IV : Temuan Data dan Hasil Penelitian. Bab ini memuat

deskripsi responden, metode dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi, respon

24

Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi),

(UIN Jakarta: CeQda, 2007), cet. ke-1.

Page 37: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah terhadap metode dakwah K.H. Edi Junaedi

Nawawi, analisa metode dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi, dan analisa

korelasi antara variabel-variabel.

BAB V : Penutup. Bab ini meliputi kesimpulan dari hasil penelitian

yang penulis lakukan serta saran-saran.

Page 38: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. RUANG LINGKUP RESPON

1. Pengertian Respon

Respon muncul karena adanya stimulus. Ketika stimulus diterima

maka respon akan terjadi. Stimulus (rangsangan) memiliki pengertian

segala hal yang menguasai alat-alat indera dan mempengaruhi tingkah laku

individu. Stimulus ini datang dari lingkungan. Sedangkan arti respon

sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan adalah

reaksi psikologis metabolik terhadap tibanya suatu rangsang, suatu

rangsang ada yang bersifat otomatis seperti refleks dan reaksi emosional

langsung, adapula yang bersifat terkendali.25

Dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan “Respon

adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa

yang terjadi, misal: respon masyarakat terhadap rencana perbaikan

kampung sangat baik.”26

Hal ini sesuai dengan arti respon, yang

dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy di dalam bukunya yang

berjudul Ilmu Komunikasi. Ia mengartikan respon dalam proses

25

Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan

Kebudayaan Nusantara, 1997), cet. ke-1, h. 964. 26

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Purstaka, 1996), edisi ke-2,

h. 838.

Page 39: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

komunikasi sebagai tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan

setelah diterpa pesan.27

Jadi, respon akan terjadi apabila ada rangsangan yang diterima oleh

seseorang, termasuk ketika melakukan proses komunikasi. Rangsangan

erat kaitannya terhadap segala hal yang menguasai alat-alat indera dan

mempengaruhi tingkah laku. Rangsang juga ada yang bersifat otomatis

atau terkendali. Ketika alat indera seseorang menangkap suatu hal yang

berbeda ataupun menarik baik dari suatu gejala atau peristiwa maka akan

timbul suatu reaksi/tanggapan, inilah yang disebut respon. Dalam proses

komunikasi respon biasanya terjadi pada komunikan.

Tidak jauh berbeda dengan pengertian di atas, dalam kamus

lengkap psikologi respon (response) selain diartikan sebagai satu jawaban,

khususnya satu jawaban bagi pertanyaan tes atau satu kuesioner. Respon

juga diartikan sebarang tingkah laku, baik yang jelas kelihatan atau yang

lahiriah maupun yang tersembunyi atau tersamar.28

Selain itu, respon yang secara bahasa juga berarti tanggapan

diartikan oleh Abu Ahmadi sebagai berikut:

“Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat

diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan dalam mana

obyek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang waktu

pengamatan. Jadi jika proses pengamatan sudah berhenti hanya

kesannya saja, peristiwa demikian itu disebut tanggapan.”29

Dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam

proses dakwah, respon akan terjadi pada mad’u. Dakwah yang

27

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),

cet. ke-21, h. 19. 28

J.P. Chaplin, penerjemah: Dr. Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta:

PT. Raja Grafindo persada, 2004), cet ke-9, h. 432. 29 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar (Jakarta: Reneka Cipta, 1992), cet III, h. 64.

Page 40: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Sender Encoding

Media

Message Decoding Receiver

Response Feedback

Noise

disampaikan oleh seorang da’i akan menimbulkan reaksi pada mad’u.

Reaksi yang timbul dapat berupa reaksi psikologis metabolik, reaksi

berupa tingkah laku, ataupun hanya sekedar berupa kesan. Reaksi yang

terjadi pada mad’u ini disebut respon.

2. Teori Stimulus-Respon

Komunikasi memiliki beberapa model, salah satunya model

komunikasi yang ditulis oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing

Management. Model komunikasi yang didasarkan pada paradigma Harold

Lasswell ini digambarkan sebagai berikut:30

Bagan tersebut menunjukkan terdapat beberapa unsur-unsur dalam

proses komunikasi:

a. Sender: komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

atau sejumlah orang.

b. Encoding: penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam

bentuk lambang. c. Message: pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang

disampaikan oleh komunikator. d. Media: saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator

kepada komunikan.

30

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A., Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2007), cet 21, h. 18-19.

Page 41: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

e. Decoding: pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan

menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

f. Receiver: komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response: tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah

diterpa pesan. h. Feedback: umpan balik yakni tanggapan komunikan apabila

tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. i. Noise: gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi

sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda

dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam

komunikasi efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang

dijadikannya sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus

terampil dalam menyandi pesan dengan memperhitungkan bagaimana

komunikan sasaran biasanya mengawasandi pesan. Komunikator harus

mengirimkan pesan melalui media yang efisien dalam mencapai khalayak

sasaran.31 Jika dikaitkan dengan dakwah, maka seorang da’i sebagai

komunikator harus mengetahui kondisi mad’unya agar dakwahnya

berjalan efektif. Seorang da’i juga harus terampil dalam menyampaikan

dakwahnya dengan menggunakan metode yang sesuai dan dapat diterima

oleh mad’u sasarannya.

Dari bagan model komunikasi Philip Kotler di atas, dapat

disimpulkan bahwa dalam proses komunikasi akan selalu menghasilkan

respon (tanggapan). Respon (tanggapan) merupakan reaksi yang terjadi

pada komunikan setelah menerima pesan dari komunikator. Meskipun

terjadi gangguan respon akan selalu ada dalam sebuah proses komunikasi.

Menurut Dance (1967) yang mendefinisikan komunikasi dalam kerangka

31 Ibid., h.19.

Page 42: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

psikologi perilaku manusia yang luas melalui pendefinisian komunikasi

manusia sebagai “pengungkapan respon melalui simbol-simbol verbal, di

mana simbol-simbol verbal itu bertindak sebagai perangsang (stimuli) bagi

respon yang terungkapkan tadi“.32

Maka dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa dakwah juga

merupakan proses komunikasi. Pesan dakwah yang berupa kata-kata

(simbol-simbol verbal) yang disampaikan oleh seorang da’i merupakan

perangsang (stimuli). Rangsangan (stimulus) dari pesan dakwah (simbol-

simbol verbal) itu akan diterima oleh mad’u dan menghasilkan respon.

Jika dibuat dalam sebuah bagan, proses dakwah akan terjadi sebagai

berikut:33

U-1 U-2 U-3 U-4 U-5

U-6

6.1 6.2

Keterangan:

U = Unsur/rukun dakwah 6.1 = Respon negatif terhadap kegiatan dakwah

32

Jalaluddin Rakhmat, Teori-Teori Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1990), h. 10. 33

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h. 207.

Media Da’i Pesan Mad’u Metode

Respon

- Bi-al-Hikmah

- Mau’idzah

- Mujadalah

Man dhalla ‘an Sabilihi

Negatif

Al-Muhtadin

Positif

Page 43: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

6.2 = Respon positif terhadap kegiatan dakwah

Bagan di atas menjelaskan bahwa dakwah yang disampaikan

seorang da’i kepada mad’unya akan menimbulkan respon. Adapun respon

yang terjadi dapat berupa respon negatif atau respon positif.

3. Macam-Macam Respon

Respon akan terjadi karena beberapa hal. Terjadinya respon akan

sangat tergantung dengan penyebab yang menimbulkannya. Menurut

Jalaluddin Rakhmat, respon dibagi menjadi:

1. Kognitif, yaitu respon yang timbul setelah adanya pemahaman

terhadap sesuatu yang terkait dengan informasi atau pengetahuan.

Terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau

dipersepsi khalayak.

2. Afektif, yaitu respon yang timbul karena adanya perubahan perasaan

terhadap sesuatu yang terkait dengan emosi, sikap dan nilai. Timbul

bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak.

3. Konatif, yaitu respon yang berupa tindakan, kegiatan atau kebiasaan yang terkait dengan perilaku nyata. Merujuk pada perilaku nyata yang

dapat diamati; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku..34

Selain itu beberapa pakar juga membagi respon menurut beberapa hal,

diantaranya: Abu Ahmadi mengemukakan pembagian respon berdasarkan

indera yang dipakainya dan menurut ikatannya. Respon ia artikan dengan

tanggapan, menurutnya tanggapan terbagi menjadi lima macam, yaitu:

“Menurut indera yang digunakan, tanggapan dapat dibagi menjadi

lima macam, yaitu: (1) tanggapan pengadilan, (2) tanggapan baru, (3)

tanggapan pengecap, (4) tanggapan pendengaran, (5) tanggapan

peraba. Sedangkan menurut ikatannya, tanggapan dapat dibagi menjadi

dua macam, ialah: tanggapan keberadaan dan tanggapan

pengamatan.”35

34

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1999),

h. 218. 35 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar (Jakarta: Reneka Cipta, 1992), cet III, h. 36.

Page 44: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Hampir sama dengan Abu Ahmadi, Agus Sujanto dalam bukunya

Psikologi Kepribadian mengelompokkan tanggapan kepada beberapa bagian,

yaitu:36

a. Tanggapan menurut indera yang mengamati, terdiri atas:

1. Tanggapan Audit yaitu tanggapan terhadap apa-apa yang telah didengarnya, baik berupa suara, ketukan, dll.

2. Tanggapan visual adalah tanggapan terhadap sesuatu ang dilihatnya.

3. Tanggapan perasa adalah tanggapan sesuatu yang dialami oleh dirinya.

b. Tanggapan menurut terjadinya, yaitu:

1. Tanggapan ingatan adalah ingatan masa lampau, artinya tanggapan

terhadap kejadian yag telah lalu.

2. Tanggapan fantasi adalah tanggapan masa kini artinya tanggapan

terhadap sesuatu yang saling terjadi.

3. Tanggapan fikiran, adalah tanggapan masa datang atau tanggapan

terhadap sesuatu yang akan terjadi.

c. Tanggapan menurut lingkungannya:

1. Tanggapan benda adalah tanggapan terhadap benda-benda yang ada di

sekitarnya.

2. Tanggapan kata-kata adalah tanggapan seseorang terhadap ucapan atau kata-kata yang dilontarkan oleh lawan bicara.

Tidak jauh berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya, Akyas

Azhari dalam bukunya Psikologi Umum dan Perkembangan membagi juga

tanggapan sebagai berikut:37

a. Berdasarkan indera yang menerima, tanggapan dibagi dalam lima jenis,

antara lain:

1. Tanggapan penglihatan (visual/optis): tanggapan yang diterima melalui

indera penglihatan/ dari proses melihat.

2. Tanggapan pendengaran (auditif/akustis): tanggapan yang diterima

dari proses mengengar / melalui indera pendengaran.

3. Tanggapan mengecap (bau): tanggapan yang diterima melalui indera

pengecap/ penciuman.

4. Tanggapan gerak (motorik/kinestesis): tanggapan yang diterima

melalui gerakan.

5. Tanggapan taktik (rasa/peraba): tanggapan yang diterima melalui

indera peraba.

b. Sedangkan dari segi bentuknya tanggapan/ respon terbagi dua, yaitu: 1. Tanggapan kenangan, sebuah tanggapan yang sekedar reproduksi pada

pengamatan masa lampau.

36

Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Aksara Baru, 1991), h. 31-32. 37

Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta: Teraju Mizan, 2004),

h. 91-92.

Page 45: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

2. Tanggapan khayal atau pengamatan lama yang disusun oleh daya

khayal menjadi sesuatu yangseolah-olah baru. Ia bisa berbentuk tanggapan editis yakni gambaran-gambaran ingatan yang sedemikian

jelas, sehingga seakan-akan ia mengalami hal yang sebenarnya; dan tanggapan yang didasarkan pada pengertian, di mana tanggapan ini

merupakan hasil proses berpikir atau rangkuman sifat-sifat pokok dari suatu barang atau kenyataan yang dinyatakan dalam suatu konsep.

Dari penjelasan di atas, respon memiliki berbagai bentuk dan pada

umumnya terbentuknya respon dipengaruhi oleh indera yang menerima dan

digunakan ketika menerima stimulus. Respon juga dipengaruhi oleh

lingkungan dan bentuk dari stimulus yang diterima. Respon akan

menghasilkan perubahan pemahaman (respon kognitif), perubahan perasaan

(respon afektif), dan juga perubahan tindakan (respon konatif). Inilah yang

akan kita bahas dalam penelitian ini. Bagaimana dakwah yang disampaikan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan metode dakwah yang digunakannya,

mampu menghasilkan tiga bentuk respon tersebut.

B. RUANG LINGKUP DAKWAH

1. Pengertian Dakwah

Kata dakwah secara bahasa (etimologi) adalah bentuk masdar dari

kata yad’u (fiil mudhari) dan da’a (fiil madhi) yang artinya adalah

memanggil (to call), mengundang (to in vite), mengajak (to summer),

menyeru (to propo), mendorong (to urge), dan memohon (to pray).38

Arti dakwah dalam pengertian tersebut terdapat di dalam ayat-ayat

al-Qur’an antara lain dalam surat Yusuf ayat 33 dan Surat Yunus ayat 25:

�ن�) إ� � ... %- �6ل رب" اا�"3� أ�12 إ� � م��� ی+

38 Narson Munawir, Kamus Al Munawi, (Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1994), hal. 439.

Page 46: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada

memenuhi “ajakan” mereka kepadaku...”39

(Q.S. Yusuf: 33)

�ا إ�) دار ا��9م� ...وا: ی+

“Allah menyeru (manusia) ke Dar al Salam (Syurga)...“40

(Q.S.

Yunus: 25)

Maka secara etimologi (lughah) pengertian dakwah dan tabligh

merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu yang

berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan

tersebut.41

Sedangkan menurut istilah (terminologi), dakwah didefinisikan

sebagai berikut oleh para ahli:

1. Syeikh Ali Makhfuz mengemukakan bahwa dakwah adalah:

“mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut

petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka

dari perbuatan mungkar, agar mereka mendapat kebahagiaan dunia dan

akhirat“.42

Definisi ini menekankan pada proses pemberian motivasi

untuk melakukan pesan dakwah (ajaran islam).

2. Hamzah Yaqub dalam bukunya Publistik Islam mengatakan bahwa

“Dakwah adalah mengajak manusia dengan hikmah kebijaksanaan

untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.“43

39

Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Bumi Restu, 1975),

hal. 353 40

Ib id.,h.310. 41

Dra. Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontempore, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000),

cet. ke-1, hal.2-3. 42

Syeikh Ali Makhfuz, Hidayat al Mursyidin, Terjemahan Chodijah Nasution,

(Yogyakarta: Tiga A, 1970), hal. 17. 43 Hamzah Yaqub, Publisistik Islam (Bandung: CV. Diponogoro, 1973), h. 49.

Page 47: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

3. Dalam buku Metodologi Dakwah pada Suku Terasing yang diterbitkan

oleh Departemen Agama RI diterangkan bahwa “Dakwah merupakan

setiap usaha yang mengarah untuk memperbaiki suasana kehidupan

yang lebih baik dan layak, sesuai dengan kehendak dan tuntunan

kebenaran.“44

4. A. Jainuri dalam bukunya Muhammadiyah: Gerakan Reformasi Islam

di Jawa Pada Abad 20, menuliskan “Dakwah adalah segala bentuk

amal yang membawa manusia kepada kebaikan.”45

5. Ahmad Ghalwusy mendefinisikan dakwah adalah: “Menyampaikan

pesan Islam kepada manusia di setiap waktu dan tempat dengan

berbagai metode dan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi

para penerima pesan dakwah (khalayak dakwah).“46

6. S.M. Nasaruddin Latif mengemukakan bahwa dakwah adalah “usaha

atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat

menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan

mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis aqidah syari’at serta

akhlak Islamiyah’’.47

Dari beberapa definisi di atas, maka dakwah dapat diartikan

sebagai suatu usaha, kegiatan, aktivitas dalam menyampaikan, menyeru,

mengajak, mendorong manusia untuk melakukan amal kebaikan sesuai

perintah Allah SWT. dan tidak melakukan perbuatan mungkar (amar

44

Departemen Agama RI, Metodologi Dakwah Pada Suku Terasing (Jakarta: DEPAG,

1979), h. 4. 45

A. Jainuri, Muhammadiyah: Gerakan Reformasi Islam di Jawa Pada Abad 20 (Surabaya:

Bina Ilmu, 1981), h. 30. 46

Ahmad Ghalwusy, Al-Da’wah Al-Islamiyah (Kairo: Dar Al-Kutub Al-Mishr, 1987),

h. 10-11. 47

Nasaruddin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah (Jakarta: Firma Dara, 1979),

h. 11.

Page 48: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

ma’ruf nahi munkar) dilakukan dalam bentuk lisan, tulisan, perbuatan dan

sebagainya dengan sadar dan terencana yang disampaikan secara hikmah

kebijaksanaan dengan tujuan memperoleh kebahagiaan hidup baik di dunia

maupun di akhirat.

2. Unsur-unsur Dakwah

Dakwah memiliki beberapa unsur yang saling terkait satu sama

lain. Unsur-unsur tersebut akan selalu ada di setiap kegiatan dakwah.

Adapun unsur-unsur dakwah meliputi: subjek dakwah (da’i), objek

dakwah (mad’u), materi dakwah, dan tujuan dakwah.

a. Subjek Dakwah (da’i)

Orang yang melakukan dakwah disebut subjek dakwah. Istilah

yang sering digunakan untuk orang yang melakukan dakwah (subjek

dakwah) adalah da’i. Da’i (isim fail) artinya orang yang menyeru.

Tetapi karena proses memanggil atau menyeru tersebut juga

merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan

tertentu maka pelakuya dikenal juga dengan istilah muballigh.48

Di

Indonesia orang yang berdakwah selain dipanggil dengan istilah da’i

dan muballigh, juga digunakan istilah ustadz, ustadzah, kiyai, ajengan,

tuan guru, dan lain-lain.

Da’i sebagai subjek dakwah dapat dibedakan menjadi dua

bagian, pertama da’i dalam kriteria umum; kedua da’i dalam

pengertian khusus.49

48

Dra. Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000),

cet. ke-1, hal. 2. 49 Ibid., h.25.

Page 49: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Dalam pengertian umum, maka tiap-tiap pribadi muslim

menjadi da’i bagi dakwah islamiyah. Hal ini dapat dilihat

kesesuaiannya dengan Surat at-Taubah ayat 71:50

وا��Dم��ن وا��Dم��ت �=B�� أو�%�ء �=@ ی<م>ون ����=>وف

�ن ا: =%Eآ�ة وی�Hن ا���ن ا�9�Jة ویDت�%K� >وی�ا� ��وی���ن

)٧١: ا����� (.H � %�ور'��- أوL�! '%>���� ا: إن� ا: �Hی

“Dan orang-orang yang beriman, pria dan wanita, bergotong

royong satu sama yang lain, menyuruh yang ma’ruf dan melarang yang munkar, mendirikan shalat, membayar zakat, dan taat pada Allah dan

Rasul-Nya. Kepada mereka itu Allah akan memberi rahmat,

sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.“

Dalam arti khusus, dakwah juga harus dilakukan oleh tenaga

khusus yang memiliki spesifikasi dan profesional di bidangnya.

Sebagaimana dapat dipahami dari makna ayat 104 Surat Ali Imran:51

���ن إ�) اN�%> وی<م>ون ����=>وف وی���ن �و�� � م� � أم�� ی+ ا��� >

)١٠٤: �ل ���ان(

“Hendaklah ada dari kalanganmu sekelompok umat yang

bertugas dalam bidang dakwah, menyeru ke jalan kebaikan, menyuruh

yang makruf, melarang yang munkar.“

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa da’i mengandung

dua pengertian:52

a. Secara umum adalah setiap muslim/muslimat yang berda’wah sebagai kewajiban yang melekat tak terpisahkan dari missinya

sebagai penganut Islam, sesuai dengan perintah “Ballighu anni

walau ayat“.

50

Ibid. 51

Ibid., h. 26. 52 Ibid., h. 27.

Page 50: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

b. Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlian khusus

(mutakhassis) dalam bidang dakwah Islam, dengan kesungguhan luar biasa dan dengan qudrah hasanah.

Dalam berdakwah seorang da’i harus memiliki akhlaqul

karimah sebagaimana yangn terkandung di dalam al-Qur’an dan al-

Sunnah, di antaranya; jujur, ikhlas, arif, sabar, lembut, kasih sayang,

pemaaf, rendah hati, tepat janji, wara’ dan sebagainya sebagaimana

diwariskan oleh Rasulullah.

Dalam hal ini Imam Muhammad al-Maqdisi berpendapat

bahwa (seseorang) tidak dapat melakukan amar makruf nahi munkar

kecuali dengan cara yang lembut, sabar, dan arif. Syekh al-Islam Ibnu

Taimiyah mengatakan, “ada tiga sifat yang diperlukan seorang da’i,

pertama berilmu (mengetahui) sebelum memerintah dan melarang,

kedua; lembut dan ketiga; sabar.“53

b. Objek Dakwah

Dalam berdakwah selain terdapat subjek dakwah ada juga yang

dinamakan objek dakwah. Objek dakwah adalah orang yang menjadi

sasaran dalam berdakwah (mad’u). Dalam menyampaikan dakwahnya

seorang da’i harus memperhatikan mad’unya agar pesan dakwah

mudah diterima oleh mad’u yang kemudian dapat dipraktekkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Mad’u merupakan peserta dakwah, baik perseorangan, kolektif,

laki-laki atau perempuan, anak-anak atau orang dewasa. Mad’u

bersifat heterogen, baik dari sudut ideologi, misalnya atheis, animis,

53 Ibid., h. 31-32

Page 51: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

musyrik, munafik, fasik dan muslim, juga dari sudut lainnya seperti

intelektualitas, status sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.54

c. Materi dan Media Dakwah

Hal yang tidak kalah penting dan harus diperhatikan dalam

berdakwah adalah materi (pesan) dakwah itu sendiri. Materi adalah isi

dakwah yang akan disampaikan oleh da’i kepada mad’u mengenai

berbagai hukum Islam, sejarah, dan lain sebagainya. Materi yang akan

diberikan oleh seorang da’i akan memperlihatkan keilmuan yang

dimilikinya. Materi yang diberikan juga harus disesuaikan dengan

keadaan mad’u. Hal terpenting dalam pemberian materi (pesan

dakwah) adalah tidak boleh menyimpang dari al-Qur’an dan hadits.

Selain materi, media juga memiliki peranan penting dalam

proses dakwah. Media dapat diartikan juga sebagai perantara. Maka

segala alat bantu (perantara) yang digunakan oleh da’i (subjek) untuk

menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u (objek) itulah yang

disebut dengan media dakwah. Saat ini dakwah semakin berkembang,

dakwah tidak hanya dari mimbar ke mimbar tetapi telah mampu

mengikuti perkembangan zaman. Kini dakwah dilakukan di berbagai

media, tidak hanya pada media cetak, dakwah juga dilakukan di

media-media elektronik bahkan di dunia maya (internet). Oleh karena

itu, seorang da’i harus mampua memanfaatkan berbagai hal yang dapat

mendukung proses dakwah termasuk media-media yang tersedia kini.

54 Ibid, h. 32.

Page 52: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

d. Tujuan Dakwah

Salah satu unsur terpenting dalam dakwah adalah tujuan

dakwah itu sendiri. Tujuan dakwah salah satunya terdapat dalam al-

Qur’an Surat Yusuf ayat 108:

�ا إ�) ا: �,) J�%>ة أن� وم� ات�&=�) و'&��ن ا: � أد,%&' OP6$ ه

)١٠٨: ���� (.وم� أن� م� ا��Q>آ%�

“Katakanlah: Inilah jalan (agama)Ku, aku dan orang-orang

yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah yang

nyata, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.’’

Atas dasar ayat di atas, salah satu tujuan dakwah adalah

membentangkan jalan Allah diatas bumi agar dilalui umat manusia.55

Masih berdasarkan ayat tersebut, Abdul Rosyad Saleh

membagi tujuan dakwah menjadi dua, yakni tujuan utama dakwah dan

tujuan departemental (tujuan perantara). Lebih jauh, ia menyatakan:

“Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir

yang ingin dicapai atau diperoleh keseluruhan tindakan

dakwah. Untuk tercapainya tujuan utama inilah, penyusunan

semua rencana dan tindakan dakwah harus ditujukan dan

diarahkan.

Tujuan utama dakwah sebagaimana telah dirumuskan

ketika memberikan pengertian tentang dakwah adalah

terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan

akhirat yang diridai Allah SWT. Dilihat dari segi utama tujuan dakwah, tujuan

departemental merupakan tujuan perantara. Karena sebagai perantara, tujuan departemental berintikan nilai-nilai yang

dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai Allah SWT. masing-masing sesuai dengan segi atau

bidangnya.“56

55

A. Hajsmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), hal. 18. 56

Abdul Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1993),

hal. 21-27.

Page 53: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka penulis

menyimpulkan bahwa tujuan dakwah adalah:

1. Menegakkan ajaran dan perintah Allah SWT. di muka bumi agar

dilaksanakan oleh seluruh umat manusia.

2. Memperoleh kesejahteraan hidup dengan keridhoan Allah SWT.

3. Menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

e. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah salah satu unsur yang terpenting dalam

penyampaian dakwah. Metode dakwah adalah suatu cara untuk

mencapai tujuan dakwah yang efektif dan efisien.

Merujuk kepada statemen di atas maka berikut ini akan

dipaparkan metode dakwah yang akurat dalam al-Qur’an, antara lain

tertuang dalam surat an-Nahl ayat 125:

�� ا���� و��د��� ����� ه��أدع إ�) '&%$ ر�"! ���� �� وا��

�� '&%,- وه� أ�,� ������+ی� �$. ��� �,� .أ�� إن� ر��! ه� أ

)١٢٥: ا����(

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

nasehat-nasehat yang baik dan bertukar pikiranlah dengan cara yang

lebih baik...“

Berdasarkan ayat di atas, maka metode dalam berdakwah ada

tiga macam yaitu: bi al hikmah, mau’idzoh hasanah dan mujadalah.

3. Macam-macam Metode Dakwah

Dalam berdakwah ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh

seorang da’i. Metode dakwah yang paling populer adalah metode dakwah

yang diterangkan dalam surat an-Nahl ayat 125, yaitu metode dakwah bi al

hikmah, mau’idzoh hasanah dan mujadalah.

Page 54: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

1) Bi al-Hikmah

Kata al-hikmah mempunyai banyak pengertian. Pengertian-

pengertian yang dikemukakan para ahli bahasa maupun pakar al-Qur’an tidak hanya menyangkut pemaknaan mashadaq (eksistensi)-

nya, tetapi juga pemaknaan dalam mafhum (konsep)-nya sehingga pemaknaannya menjadi lebih luas dan bervariasi. Dalam kamus dan

beberapa kitab tafsir, kata al-hikmah diartikan; al’adl (keadilan), al-

hilm (kesabaran dan ketabahan), an-nubuwwah (kenabian), al-‘ilm

(ilmu pengetahuan), al-Qur’an, falsafah, kebijakan, pemikiran atau

pendapat yang baik, al-haq (kebenaran), meletakkan sesuatu pada

tempatnya, kebenaran sesuatu, dan mengetahui sesuatu yang paling

utama dengan ilmu yang paling utama.57

Penjabaran di atas, sesuai dengan pegertian hikmah yang di

uraikan oleh Said bin Ali bin Wahif al-Qathani dalam kitab al Hikmah

wa fi al Dakwah Ilallah Ta’ala, sebagai berikut: 58

a. Menurut Bahasa

• Adil, ilmu, sabar, kenabian, al-Qur’an dan Injil

• Memperbaiki (membuat menjadi baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan

• Ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama

• Obyek kebenaran (al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal • Pengetahuan atau ma’rifat, dan seterusnya.

b. Menurut istilah (syar’i) • Valid (tepat) dalam perkataan dan perbuatan

• Mengetahui yang benar dan mengamalkannya (ilmu dan

pengamalan)

• Wara’ dalam Din Allah

• Meletakkan sesuatu pada tempatnya

• Menjawab dengan tegas dan tepat, dan seterusnya.

Dalam bahasa komunikasi hiknnmah menyangkut apa yang

disebut sebagai frame of reference, field of reference dan field of

57

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h. 163. 58

Said bin Ali bin Wahif alQathani, al Hikmah wa fi al Dakwah Ilallah Ta’ala, penerjemah

Masykur Hakim Ibaidillah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1994), h.21-23.

Page 55: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

experience, yaitu situasi total yang mempengaruhi sikap terhadap pihak

komunikan (obyek dakwah).59

Selain itu beberapa ilmuan Islam juga memberi makna

bi al-hikmah, sebagai berikut:

a. Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi memberi makna bi al-hikmah

dengan hujjah (argumentasi).60

b. Al-Zamakhsyari memberikan makna bi al-hikmah sebagai perkataan

yang pasti benar, yakni dalil yang menjelaskan kebenaran dan

menghilangkan keraguan atau kesamaran. Kemudian ia juga

mengartikan dengan Al-Qur’an, yakni “serulah mereka mengikuti

kitab yang memuat al-hikmah“. 61

c. Wahbah Al-Juhali memberikan makna bi al-hikmah sebagai perkataan

yang jelas dengan dalil yang terang, yang dapat mengantarkan pada

kebenaran dan menyingkap keraguan.62

d. Al-Maraghi memberi makna bi al-hikmah dengan lebih luas, yakni

“dengan wahyu Allah yang telah diberikan kepadamu”.63

Dari pemaknaan al-hikmah tersebut, penulis menyimpulkan bahwa

dakwah bi al-hikmah dakwah yang dilakukan dengan penuh

kebijaksanaan, kesabaran, keadilan, ketabahan, argumentatif, dan filosofis,

yang sesuai dengan risalah kenabian (an-nubuwwah) dan ketentuan-

ketentuan di dalam al-Qur’an (wahyu Allah), dalam rangka

59

Toto Tasmono, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratam, 1987), hal. 37. 60

Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi, At-Tafsir Al-Munir, h. 469. 61

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h. 163. 62

Wahbah Al-Juhali, At-Tafsir Al-Munir, Juz. 13-14, h.267. 63 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Juz.5, h. 161.

Page 56: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

mengungkapkan al-haq (kebenaran), menghilangkan keraguan, dan

memposisikan sesuatu pada tempatnya secara proporsional berdasarkan

ilmu yang paling utama dan ma’rifat.

Dakwah bi al-hikmah yang berarti dakwah bijak, mempunyai

makna selalu memperhatikan suasana, situasi, dan kondisi mad’u

(muqtadha-al-hal). Hal ini berarti menggunakan metode yang relevan dan

realistis sebagaimana tantangan dan kebutuhan, dengan selalu

memperhatikan kadar pemikiran dan intelektual, suasana psikologis, dan

situasi sosial kultural mad’u.64

Dengan demikian dakwah bi al-hikmah yang merupakan metode

dakwah bijak, akan selalu memperhatikan kondisi mad’u dalam hal:

a. Kadar pemikiran, tingkat pendidikan, dan intelektualitas mad’u,

b. Keadaan psikologis mad’u yang menjadi objek dakwah, dan

c. Suasana serta situasi sosial kultural mad’u.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Sayyid Quthub. Ia menyatakan

bahwa untuk mewujudkan metode dakwah bi al-hikmah harus

memperhatikan tiga faktor, yaitu:

a. Keadaan dan situasi orang yang didakwahi.

b. Kadar atau ukuran materi dakwah yang disampaikan agar mereka tidak

merasakan keberatan dengan beban materi tersebut.

c. Metode penyampaian materi dakwah dengan membuat variasi

sedemikian rupa yang sesuai dengan kondisi pada saat itu.65

64

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan, (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h. 164. 65

Sayyid Quthub, Fi Dzilal Qal-Qur’an Jilid VII, Bairut, Ihya’ At-Turas Al-Arabi, t.t.,

h.122.

Page 57: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Prinsip-prinsip metode dakwah bi al-hikmah ini ditujukan terhadap

mad’u yang kapasitas intelektual pemikirannya terkategorikan khawas,

cendekiawan, atau ilmuan.66

Mohammad Natsir dalam bukunya yang berjudul Fiqhud Da’wah,

mengartikan kata hikmah dalam beberapa arti berikut ini:67

a. Mengenal golongan.

b. Kemampuan memilih saat bila harus bicara, bila harus diam.

c. Mengadakan kontak pemikiran dan mencari titik pertemuan, sebagai

tempat bertolak, untuk maju secara sitematis.

d. Tidak melepaskan shibghah (corak kepribadian) dari ajaran yang

dibawakan.

e. Memilih dan menyusun kata yang tepat.

f. Hikmah dalam cara perpisahan.

g. Uswah hasanah dan lisanul hal.

h. Khulasah.

Dengan demikian, maka seorang da’i yang menggunakan metode

dakwah bi al hikmah dalam menyampaikan dakwahnya akan melakukann

dan melaksanakan hal-hal yang tersebut di atas.

2) Mauidzah al Hasanah (Nasehat yang baik)

Ali Mustafa Yaqub menyatakan bahwa Mauidhah al Hasanah

adalah “ucapan yang berisi nasehat-nasehat yang baik dimana ia dapat

bermanfaat bagi orang yang mendegarkannya, atau argumen-argumen

66

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h. 164. 67 Mohammad Natsir, Fiqhud Da’wah (Jakarta: MEDIA DA’WAH, 2000), h. 161-225.

Page 58: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

yang memuaskan sehingga pihak audience dapat membenarkan apa yang

disampaikan oleh subyek dakwah.“68

Dakwah dengan metode ini ditujukan pada manusia jenis kedua,

yaitu keumuman manusia. Manusia yang memiliki kemampuan di bawah

manusia jenis pertama. Mereka memiliki fitrah terhadap kebenaran, tetapi

ragu untuk memilih mengikuti kebenaran yang disampaikan kepada

mereka atau justru mengikuti kebatilan yang tumbuh disekelilingnya.

Muhammad Husain Yusuf mengatakan:

“Mereka membutuhkan pelajaran yang baik (al-maw’idzah

al-hasanah), ucapan yang mengena (qaul baligh), serta penjelasan

yang berguna, berupa sugesti (targhib) untuk mengikuti kebenaran,

penjelasan tentang kebaikan mengikuti kebenaran, serta ancaman

(tarhib) mengikuti kebatilan, serta penjelasan atas dosa dan nista

yang terdapat dalam kebatilan. Begitu pula seterusnya sampai benar-benar jelas kepada mereka jalan yang lurus dan cahaya yang terang,

serta dapat menghilangkan keraguan mereka untuk masuk ke dalam barisan orang-orang mukmin di bawah panji Nabi dan Rasul yang

paling mulia“.69

Dengan demikian menurut Asep Muhiddin, dakwah dengan

pendekatan mau’idzah hasanah ini, perlu memperhatikan faktor-faktor

berikut:70

a. Tutur kata yang lembut sehingga akan terkesan hati.

b. Menghindari sikap sinis dan kasar.

c. Tidak menyebut-nyebut kesalahan atau bersikap menghakimi orang

yang diajak bicara (mukhathab).

Mereka tidak merasa tersinggung atau merasa dirinya dipaksa

menerima suatu gagasan atau ide tertentu. Upaya untuk menghindari

68

Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997),

h. 121. 69

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h. 166-167. 70 Ibid., h. 167.

Page 59: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

rasa tersinggung atau paksaan ini tercermin dalam ayat al-Qur’an surat

Al-Imran ayat 159:

�ا م� 1BSنT 2,K�ا U%,V �W�X Y�آ �X&�� ر��� م� ا: Y�� ��� و�

!�� )١٥٩: �ل ���ان ( ...�

“Maka disebabkan Rahmat dari Allah, kamu berlaku lemah lembut

terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati (bersikap)

kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu...“

3) Mujadalah atau berdiskusi dengan cara yang baik

Metode dakwah yang ketiga ini juga disebutkan dalam Al-Qur’an

surat an-Nahl ayat 125, yakni wa jadilhum bi al-lati hiya ahsan. Metode

ini merupakan upaya dakwah melalui jalan bantahan, diskusi, atau

berdebat dengan cara yang terbaik, sopan santun, saling menghargai, dan

tidak arogan.71

Dalam hal ini, Syeikh Yusuf al-Qardhawi menuturkan bahwa

dalam diskusi ada dua metode, yaitu metode yang baik (hasan) dan

metode yang lebih baik (ahsan). al-Qur’an menggariskan bahwa salah satu

pendekatan dakwah adalah dengan menggunakan metode diskusi yang

lebih baik. Diskusi dengan metode ahsan ini adalah dengan menyebutkan

segi-segi persamaan antara pihak-pihak yang berdiskusi, kemudian dari

situ dibahas masalah-masalah perbedaan dari kedua belah pihak, sehingga

diharapkan mereka akan mencapai segi-segi persamaan pula.72

71

Ibid. 72

Syekh Yusuf al-Qardhawi, al Shahwah al Islamiyah baina al-Juhud wa al-Tatarruf,

Risalah al Mahakim al-Syar’iyyah wa al Syu’ur al-Diniyah (Qatar, 1402 H), h. 203.

Page 60: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Lazimnya cara ini digunakan untuk orang-orang yang taraf

berpikirnya cukup maju, dan kritis seperti ahl al kitab yang memang telah

memiliki bekal keagamaan dari para utusan sebelumnya. Karena itu

al-Qur’an juga telah memberikan perhatian khusus kepada ahl al Kitab

yaitu melarang berdebat (bermujadalah) dengan mereka kecuali dengan

cara terbaik.73

Sebagaimana tertuang dalam al-Qur’an surat al-Ankabut

ayat 46:

�ا م����,Z �یPا�� "T� إ�أ ه����� Tا أه$ ا� ��ب إ� ...وT ت�3د�

)٤٦: ا�"�! �ت(

“Dan janganlah kamu sekalian berdebat dengan ahli kitab (Yahudi

dan Nasrani) melainkan dengan cara yang lebih baik, kecuali dengan

orang-orang dzalim dari mereka.“74

Ayat tersebut menerangkan cara melakukan perdebatan kepada ahli

kitab, yakni harus dilakukan dengan cara yang sebaik mungkin, sopan

santu, dan lemah lembut, kecuali jika mereka telah memperlihatkan

keangkuhan dan kezaliman yang keluar dari batas-batas kewajaran.

Dalam aplikasi metode ini, ada watak dan suasana yang khas,

yakni bersifat terbuka atau transparan, konfrontatif, dan kadang-kadang

reaksioner. Namun, juru dakwah harus tetap memegang teguh pada

prinsip-prinsip umum dari watak dan karakteristik dakwah yang berinti

pencerahan pikiran dan penyejukan jiwa.75

73

Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer (Yogyakarta: MITRA PUSTAKA, 2000),

Cet. Ke. I. h. 49. 74

Departemen Agama RI. Op.Cit., 635. 75

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h. 168.

Page 61: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Sayyid Qutb menyatakan bahwa dalam menerapkan metode

diskusi dengan cara yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Tidak merendahkan pihak lawan, atau menjelek-jelekkan, karena

tujuan diskusi bukan mencari kemenangan, melainkan memudahkannya agar ia sampai kepada kebenaran.

2. Tujuan diskusi semata-mata untuk menunjukkan kebenaran sesuai dengan ajaran Allah.

3. Tetap menghormati pihak lawan, sebab jiwa manusia tetap memiliki

harga diri. Karenanya harus diupayakan ia tidak merasa kalah dalam

diskusi dan merasa tetap dihargai dan dihormati.76

Maka penulis menyimpulkan bahwa metode dakwah mujadalah ini

hanya perlu digunakan pada orang-orang tertentu seperti ahli kitab dan

orang-orang kafir yang sombong. Namun ketika seorang da’i

menggunakan metode ini, Ia harus tetap mampu menjaga sikap dan kata-

katanya dengan penuh kelemah lembutan dan sopan santun sehingga

mereka mampu menerima kebenaran yang disampaikan dengan

kesadarannya sendiri tanpa merasa ada unsur paksaan apalagi permusuhan.

Namun, bagi orang-orang yang benar-benar dzalim metode ini tidak perlu

digunakan.

C. RUANG LINGKUP MAJLIS TA’LIM

a. Pengertian Majlis Ta’lim

Majlis ta’lim berasal dari bahasa Arab, yaitu majlis yang berarti

tempat duduk, dan ta’lim yang berarti menahukan, membuat tahu atau

mengajar. Maka berdasarkan asal kata tersebut, majlis ta’lim adalah wadah

atau tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, maka terdapat di

76

Sayyid Qutb, Fi Dhibah al Qur’an (Cairo: Dar al Syuruq, 1399 H/1979 M), Jilid IV,

hal. 2202.

Page 62: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

dalamnya orang yang belajar, yaitu: jamaah, guru atau ustadz, materi yang

diajarkan, sarana dan tujuan.77

Sedangkan Dra. Hj. Tutty Alawiyah A.S. dalam bukunya Strategi

Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim, mengatakan bahwa ”...Salah satu

arti dari majlis adalah pertemuan atau perkumpulan orang banyak,

sedangkan ta’lim berarti pengajaran atau pengajian agama Islam...”78

Pada musyawarah majlis ta’lim se-DKI pada tanggal 9-10 Juli

1980, memberikan batasan (ta’rif) majlis ta’lim adalah lembaga

pendidikan non formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri,

diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diikuti oleh jamaah yang

relatif banyak, dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan

hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah Swt, antara

manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan lingkungannya

dalam rangka membina masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT.79

Maka dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa

majlis ta’lim adalah suatu tempat atau wadah pengkajian dan pengajaran

umat Islam yang berbentuk lembaga non formal, yang memiliki bentuk

kurikulum tersendiri, dan dilakukan secara teratur, dalam rangka membina

umat kepada kehidupan yang sesuai dengan syariat Islam, baik dalam

rangka menjalin hubungan hablumminallah, hablumminannas, dan

hablumminal alam.

77

Depag RI., Ensiklopedi Islam (Jakarta: Depag RI, 1987), Jilid II, h. 556-557. 78

Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim (Bandung: Mizan,1997),

h. 5. 79 Koordinasi Dakwah Islam, Pedoman Majlis Ta’lim (Jakarta: KODI, 1996), h. 6.

Page 63: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

b. Tujuan Majlis Ta’lim

Menurut Dra. Hj. Tutty Alawiyah tujuan majlis ta’lim dari segi

fungsinya adalah:80

a. Tempat belajar, untuk menambah ilmu dan keyakinan agama yang

akan mendorong pengamalan agama. b. Tempat kontak sosial, untuk bersilaturrahmi agar dapat menciptakan

persatuan dan kesatuan umat Islam.

c. Mewujudkan minat sosial, untuk meningkatkan kesadaran dan

kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan jamaahnya.

Maka dari pendapat yang dikemukakan Dra. Hj. Tuti Alawiyah, dapat

disimpulkan tujuan utama majlis ta’lim adalah:

a. Menambah pengetahuan keislaman jamaahnya.

b. Menjalin silaturrahmi dan ukhuwah yang lebih erat bagi para jamaahnya

khususnya dan umat Islam pada umumnya.

c. Meningkatkan kesejahteraan dan keharmonisan rumah tangga dan

lingkungan jamaahnya.

80 Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim), h. 5.

Page 64: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

BAB III

GAMBARAN UMUM MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYYAH DAN

PROFIL K.H. E. JUNAEDI NAWAWI

A. Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah

a. Sejarah Perkembangan Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah

Majlis Ta’lim At-Tarbiyah adalah sebuah majlis ta’lim yang

diadakan di Kantor Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Kota

Tangerang (Dinas P&K). Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

ini berada di Gedung Cisadane lantai 1 dengan alamat Jalan K.S. Tubun

nomor 1 Kota Tangerang.

Berdirinya majlis ta’lim ini adalah prakarsa dari Bapak Drs. H. M.

Harry Mulya Zein, M.Si yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang. Sebagai seorang Kepala

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, beliau memiliki suatu gagasan untuk

membentuk sebuah pengajian di lingkungan Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan.81

Untuk merealisasikan ide tersebut, beliau mengungkapkannya

kepada rekan-rekannya yang lain. Ternyata idenya mendapat respon yang

positif dari rekan-rekannya, baik Kepala Bagian Tata Usaha maupun

Kepala Sub Dinas. Respon positif yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata

Usaha maupun Kepala Sub Dinas tersebut membuatnya tambah

81

Hasil wawancara Bpk. Hilman Sukademi, S.E. Ketua Majlis Ta’lim At-Tarbiyah pada

tanggal 12 Desember 2008 di Kantor Dinas P&K Kota Tangerang.

Page 65: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

bersemangat dan optimis untuk membentuk sebuah pengajian di

lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.82

Maka pada hari senin tanggal 8 Desember 2003, yang bertepatan

pada tanggal 13 Syawal 1424 H beliau memanggil Kepala Bagian Tata

Usaha dan seluruh Kepala Sub Dinas. Mereka terdiri dari Drs. Abduh

Surahman, M.Si (Kepala Bagian Tata Usaha), Drs. Zaenudin, MM.

(Kepala Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah), Drs. H. Rudi Supardi, M.Si

(Kepala Sub Dinas Sarana dan Prasarana), Drs. H. Imam Soetopo Dj.

(Kepala Sub Dinas Pembelajaran Siswa dan Kurikulum), Sutarso, BA.

(Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Sekolah dan Ketenagaan), Drs. H.

Ghozali Barmawi (Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat Pendidikan Luar

Sekolah). Pemanggilan tersebut berkaitan dengan waktu pelaksanaan

pengajian. Dari hasil pembicaraan disepakati waktu pengajian dilakukan

pada setiap malam Jum’at ba’da maghrib.83

Maka pada setiap malam Jum’at ba’da maghrib Kantor Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang memiliki kegiatan pengajian

rutin. Namun, hingga berjalan dua bulan pengajian tersebut belum

memiliki nama. Untuk menetapkan nama pengajian, Bapak Drs. H. M.

Harry Mulya Zein, MM. memanggil Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat

Pendidikan Luar Sekolah yakni Bapak Drs. H. Ghozali Barmawi.

Kemudian Bapak Drs. H. Ghozali Barmawi mengusulkan nama At-

Tarbiyah. Nama At-Tarbiyah menurutnya cocok dengan lingkungan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan yang bergerak dalam bidang pendidikan.

82

Ibid. 83 Arsip Majlis Ta’lim At-Tarbiyah.

Page 66: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Nama tersebut juga mencerminkan bahwa pengajian tersebut adalah

wadah menambah pendidikan keagamaan bagi para staff Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan yang dapat menambah pengetahuan keagamaan para

jama’ahnya. Nama tersebut disetujui oleh Bapak Drs. H. M. Harry Mulya

Zein, MM. Sebagai nama pengajian di Kantor Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Tangerang. Dan ditetapkanlah nama tersebut secara

resmi pada tanggal 8 Maret 2004.84

Seiring dengan berjalannya waktu terdapat perubahan pada waktu

pelaksanaan pengajian. Waktu pelaksanaan pengajian berubah dari malam

Jum’at ba’da maghrib menjadi Jum’at pagi mulai pukul 07.45 sampai

09.45. Perubahan ini terjadi pada akhir bulan Februari 2004 hingga

sekarang.

Itulah sekilas tentang sejarah singkat berdirinya majlis ta’lim

At-Tarbiyyah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang.

b. Visi, Misi dan Tujuan Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah

Sebagai sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan

berdirinya majlis ta’lim At-Tarbiyah diharapkan dapat menjadi kegiatan

yang dapat menambah pengetahuan terutama dalam hal ilmu keagamaan

khususnya bagi para staff Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini

dianggap penting karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah

lembaga yang memiliki peranan penting dalam menentukan setiap

kebijakan pendidikan di Kota Tangerang.85

84

Ibid. 85

Hasil wawancara dengan Ketua Majlis Ta’lim At-Tarbiyah pada tanggal 12

Desember 2008.

Page 67: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Kota Tangerang adalah kota yang memiliki semboyan “Kota

Tangerang Berakhlaqul Karimah”. Semboyan ini ditetapkan oleh Bapak

Walikota Tangerang untuk menjadikan Kota Tangerang sebagai kota yang

masyarakatnya memiliki akhlaqul karimah. Untuk mewujudkan hal

tersebut bukanlah hal yang mudah dan tentunya memerlukan dukungan

berbagai pihak. Faktor utama tentunya adalah pendidikan. Pendidikan

yang baik akan mampu menciptakan generasi-generasi yang baik.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang sangat erat dalam masalah

pendidikan merasa perlu mendukung terciptanya Kota Tangerang

Berakhlaqul Karimah. Dibentuknya majlis ta’lim At-Tarbiyah adalah salah

satu bentuk partisipasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam

mewujudkan hal tersebut. Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah yang memiliki visi

membentuk generasi yang jujur, amanah dan profesional dalam

menjalankan kegiatan yang berdasarkan pada iman dan taqwa, diharapkan

juga dapat mempermudah terealisasinya harapan untuk menjadikan “Kota

Tangerang Berakhlaqul Karimah”.86

c. Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah

Pada awal terbentuknya Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah hanya

dikhususkan untuk para Staff Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan

Kepala Cabang Dinas. Maka, pengajian ini pun hanya rutin diikuti oleh

para Staff Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Cabang Dinas.

86 Ibid.

Page 68: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Ketika pergantian kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan dari Bapak Drs. H. M. Harry Mulya Zein, MM. menjadi

Bapak Drs. Zaenudin, MM., terjadi peningkatan jamaah pengajian.87

Jamaah pengajian tidak lagi hanya para Staff Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan dan Kepala Cabang Dinas tetapi juga Persatuan Guru

Republik Indonesia (PGRI), Persatuan Guru Taman Kanak-Kanak

Indonesia (IGTKI), Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN), Kepala Sekolah

Menengah Pertama Negeri (SMPN), Kepala Sekolah Menengah Atas

Negeri (SMAN), Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) se-

Kota Tangerang serta pengawas dan penilik se-Kota Tangerang. Maka,

pengajian yang diadakan setiap minggu ini terdiri atas lebih dari 350

jamaah.88

d. Kegiatan Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah

Selain mengadakan pengajian rutin pada setiap minggu. Majlis

ta’lim At-Tarbiyah juga memiliki beberapa kegiatan, diantaranya:89

1. Menyediakan konsultasi agama; bagi yang memiliki pertanyaan

maupun persoalan yang berkaitan dengan masalah keagamaan dapat

menggunakan media ini. Dengan adanya media konsultasi keagamaan

ini, diharapkan dapat membantu memecahkan persoalan keagamaan

yang dialami oleh seseorang terutama jamaah majlis ta’lim At-

Tarbiyah.

87

Ibid. 88

Arsip Majlis Ta’lim At-Tarbiyah. 89

Hasil wawancara dengan Ketua Majlis Ta’lim At-Tarbiyah pada tanggal 19

Desember 2008.

Page 69: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

2. Wisata rohani; dilakukan setiap menjelang bulan Ramadhan. Wisata

rohani ini biasanya ketempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan

sejarah penyebaran ajaran Islam di Indonesia, seperti ke makam Sultan

Hasanuddin di Banten. Tujuannya adalah untuk menambah

pengetahuan dan menambah keimanan kepada Allah serta kecintaan

kepada para wali Allah.

3. Melaksanakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI); peringatan ini

selalu dilakukan dalam rangka syiar Islam. Biasanya kegiatan berupa

tabligh akbar. Peringatan Hari-Hari Besar Islam yang biasa dilakukan

adalah Maulid Nabi, Isro’ Mi’roj, Nuzulul Qur’an, dan Muharram.

4. Menyelenggarakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH);

disediakan bagi anggota jamaah yang berniat melaksanakan ibadah

haji dan umroh, namun bagi orang-orang selain anggota jamaah majlis

ta’lim pun diperbolehkan.

Page 70: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

e. Struktur Organisasi Majelis Ta’lim At-Tarbiyyah

PENANGGUNG JAWAB

KADIS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG

Drs.H. Zaenuddin, MM, M.Pd

PENASEHAT I

Dewan Guru

ANGGOTA

Seluruh Kepala Sekolah

SD/SMP/SMA/SMK

ACARA

Penyelenggara

UMUM

Abdul Ghofur

HUMAS

Abdul Qadir

SEKSI-SEKSI

WAKIL KETUA

H. Udjat Sudjadi

SEKRETARIS

- Hj. Tati Nurhayati

- A. Sholahuddin

BENDAHARA

Hj. Ety

PENASEHAT II

1. KABAG TU 2. KASUBDIN

3. KASIE KETUA MT

Hilman Suhadeni

Page 71: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

B. Profil K.H. E. Junaedi Nawawi

a. Riwayat Hidup

Bagi masyarakat Kota Tangerang nama Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi tidaklah asing. Beliau adalah ketua Umum Majlis Ulama

Indonesia (MUI) Kota Tangerang saat ini. Selain itu beliau adalah salah

satu orang yang memprakarsai dibangunnya Masjid Raya Al- ‘Azhom,

masjid yang menjadi kebanggaan Kota Tangerang. Jabatan sebagai Ketua

Dewan Kegiatan Masjid (DKM) Masjid Raya Al-‘Azhom pun

dilimpahkan padanya.

Nama Junaedi merupakan pemberian kedua orang tuannya. Junaedi

diambil dari kata Junudun yang dalam Bahasa Arab berarti tentara.

Menurut cerita, kedua orang tuanya memberi nama tersebut agar ia bisa

kuat seperti seorang tentara. Sedangkan kata Nawawi adalah nama

ayahnya yakni H. Nawawi.90 Itulah sedikit kisah dibalik nama beliau. Dan

kini, nama Junaedi Nawawi telah banyak dikenal orang terutama

masyarakat Kota Tangerang.

Ketika kecil, ia memiliki nama kesayangan yakni Edi. Hingga kini

nama tersebut terselip dalam namanya, sehingga banyak orang yang

mengenalnya dengan nama Edi Junaedi Nawawi. Kedua orang tuanya

bernama H. Nawawi dan Hj. Siti Khodijah. Ayahnya berasal dari

Pandeglang sedangkan ibunya berasal dari Purwakarta. Keluarganya

90

Hasil wawancara dengan K.H. Edi Junaedi Nawawi pada tanggal 12 Desember 2008 di

rumah singgah K.H. Edi Junaedi Nawawi.

Page 72: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

adalah keluarga besar. Ia merupakan anak pertama dari delapan

bersaudara.91

Cita-citanya saat kecil sangatlah sederhana. Ia ingin menjadi

seorang guru. Baginya menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang mulia.

Dengan menjadi seorang guru ia dapat mengamalkan ilmu yang

dimilikinya. Cita-citanya tersebut tidak jauh berbeda dari pekerjaan kedua

orang tuanya. Selain berdagang ayahnya adalah seorang guru agama.

Sedangkan ibunya adalah seorang guru ngaji.92

Ia sangat bersyukur

menjadi anak kedua orang tuanya, karena apa yang ia capai saat ini

tidaklah terlepas dari andil kedua orang tuanya.

Dalam perjalanan hidupnya beliau ditemani oleh seorang istri

tercintanya Hj. Siti Napsiah. Namun, Allah telah memanggilnya terlebih

dahulu pada tahun 2004. Selama dua tahun beliau hidup tanpa seorang

istri. Ternyata Allah memiliki rencana lain, pada tahun 2006 ia

dipertemukan dengan seorang wanita bernama Hj. Rosmini seorang wanita

yang hingga saat ini setia mendampinginya. Baginya kedua istrinya adalah

orang-orang yang memiliki bagian terpenting dalam hidupnya. Kedua

istrinyalah yang selalu setia mendampinginya dalam berjuang di jalan

dakwah.93

Dari kedua istrinya ia memiliki delapan orang anak. Tiga

diantaranya mengikuti jejaknya memilih jalur keagamaan. Dalam

mendidik anak-anaknya ia meneladani kedua orang tuanya yang

menyeimbangkan antara pengetahuan umum dengan pengetahuan agama.

91

Ibid. 92

Ibid. 93 Ibid.

Page 73: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Nasihat yang selalu ia berikan kepada anak-anaknya adalah harus mampu

menghargai orang lain, menghargai waktu, dan jangan pernah

meninggalkan ibadah. Ketiga hal tersebut baginya adalah pokok utama

untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.94

b. Latar Belakang Pendidikan

Dalam menerapkan pendidikan kepada putra/putrinya, kedua orang

tua beliau berusaha menyeimbangkan antara pendidikan umum dengan

pendidikan agama. Pada saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) ia diharuskan kos di rumah seorang Kyai

oleh kedua orang tuanya. Orang tuanya ingin ia memiliki pengetahuan

yang luas baik dalam hal ilmu umum maupun ilmu agama. Pada waktu

SMP ia kos di rumah K.H. Tubagus Mansyur Mahmud di daerah Galur

kecamatan Senen Jakarta. Sedangkan ketika SMA ia tinggal di rumah K.H.

Muhammad Dari di daerah Tanah Abang.

Junaedi kecil adalah seorang anak yang cerdas. Ia tamat Sekolah

Rakyat (SR) pada tahun 1951, kemudian langsung melanjutkan ke tingkat

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan lulus pada tahun 1954 dengan

meraih nilai kelulusan rata-rata sembilan dan menjadi juara umum. Pada

tahun 1957 ia pun lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kemudian

melanjutkan kuliah di bidang Pendidikan Pengatur Teknik Telekomunikasi

(Telkom). Tahun 1959 ia lulus sebagai Diploma II (D2) Telkom.

Keinginannya untuk memperdalam ilmu agama, membuatnya

memutuskan untuk masuk ke dalam sebuah pesantren. Maka, ia pun

94 Ibid.

Page 74: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

mengikuti pendidikan pesantren pada tahun 1959 hingga tahun 1962.

Pesantren tersebut adalah Pondok Pesantren Al-Falahiyah di daerah

Panggang Balaraja. Ia menjadi santri di pesantren tersebut selama satu

tahun. Kemudia ia melanjutkan di Pondok Pesantren Al-Jauharotun

Naqiyah di daerah Cibeber Cilegon pimpinan K.H. Muhaimin.95

c. Latar Belakang Keluarga

Nama Junaedi Nawawi adalah pemberian kedua orang tua

tercintanya H. Nawawi dan Hj. Siti Khodijah. Ayahnya berasal dari

Pandeglang dan ibunya berasal dari Purwakarta. Beliau dapat merasakan

kasih sayang seorang ayah hanya sampai di masa Sekolah Menengah Atas

(SMA). Ayahnya meninggalkan dirinya, adik-adiknya, dan ibunya pada

tahun 1957.96

Ia sangat mencintai kedua orang tuanya. Baginya kedua orang

tuanya adalah orang-orang yang sangat memiliki andil besar sehingga ia

dapat menjadi seperti sekarang ini. Namun, saat ia menjabat sebagai

Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) saat ini, kedua orang tuanya tidak

dapat menyaksikannya. Ibunya menyusul sang ayah pada tahun 1994.97

Mungkin jika mereka masih hidup, mereka akan sangat bahagia.

Baginya kedua orang tuanya adalah seorang yang sangat luar biasa.

Ayahnya berdagang untuk menghidupi ke delapan anaknya. Selain

berdagang ayahnya juga menjadi guru agama. Tidak berbeda dengan sang

ayah, ibunya pun menjadi seorang guru ngaji. Kehidupan yang relijius

telah ia dapatkan sejak kecil. Ayah dan ibunya menciptakan suasana yang

95

Ibid. 96

Ibid. 97 Ibid.

Page 75: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

agamis dalam lingkungan keluarganya dan juga dalam mendidik anak-

anaknya.

Ada sebuah nasihat dari kedua orang tuanya yang hingga saat ini

masih ia ingat, orang tuanya selalu berpesan untuk menghargai orang lain.

Kata-kata yang sangat ia ingat adalah “Mendapat kawan seratus orang

sehari, terlalu sedikit.“ Mendapat musuh satu orang sehari terlalu banyak.

Jadilah orang yang dicintai orang dengan cara mencintai orang lain“.

Itulah pesan dari kedua orang tuanya yang sangat mendalam bagi dirinya.

Dengan nasihat tersebut ia selalu berusaha menghargai orang lain agar

dicintai banyak orang sebagaimana nasehat kedua orang tuanya.98

d. Aktifitas dan Kiprah Dakwah

Sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia telah aktif

dalam organisasi, terutama yang bergerak dalam bidang keagamaan.

Ketika Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas

(SMA) ia aktif di Pandu ANSOR. Pada tahun 1962-1965 terpilih menjadi

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Cabang Serang. Tahun 1965-1971 menjadi

Ketua SARBUMUSI (Syarikat Buruh Muslim Indonesia) di PT. Krakatau

Steel. Tahun 1985-1991 menjadi Ketua MDI (Majlis Da’wah Islamiyah) di

Kabupaten Tangerang. Masih pada tahun yang bersamaan tahun 1986-

1991 juga menjadi ketua IKSAN (Ikatan Santri) Kabupaten Tangerang.

Tahun 1998-2003 menjabat sebagai Rois Suriah NU Provinsi Banten. Pada

tahun 2003 hingga sekarang menjadi Mustasar NU Provinsi Banten. Dan

98 Ibid.

Page 76: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

diangkat sebagai Ketua Umum MUI (Majlis Ulama Indonesia) pada tahun

2005 hingga saat ini.99

Berbagai organisasi yang ia ikuti telah memberikan pengalaman

yang luar biasa bagi dirinya. Namun ia tidak hanya mengikuti organisasi-

organisasi yang bergerak di bidang keagamaan, aktifitas dakwahnya pun

telah dilakukan jauh sebelum ia menjabat sebagai Ketua Majlis Ulama

Indonesia (MUI) Kota Tangerang. Baginya dakwah adalah pengaplikasian

dari sifat Nabi yang bernama “Tabligh“ yang berarti menyampaikan,

mengajak, menyadarkan, dan mengamalkan.100

Orang tuanya tidak pernah

menyuruhnya untuk menjadi seorang pemuka agama. Ia memilih jalur

keagamaan karena terdorong oleh situasi dan kondisi umat. Ia melihat

tidak sedikit kegagalan dakwah yang terjadi dan semakin mundurnya

ketaatan beragama dikalangan umat Islam, sehingga membuatnya tergerak

untuk melakukan dakwah. Baginya dakwah adalah hal yang ia sukai

melebihi kesukaannya pada membaca dan memelihara tanaman.

Kegiatan dakwahnya dilakukan dengan mengajar dan memenuhi

undangan-undangan pada acara-acara tertentu sebagai pembicara

(muballigh). Sesekali ia juga diundang menjadi narasumber pada

penataran-penataran dan seminar-seminar. Bahkan yang paling ia sukai

adalah melakukan Study Banding terutama ke daerah-daerah kumuh untuk

membuat peta dakwah. Bisa dikatakan ia melakukan dakwah bil lisan

maupun bil hal. Dalam menyampaikan dakwahnya secara umum ia

menggunakan pendekatan psikologis. Ia berdakwah diberbagai kalangan

99

Ibid. 100 Ibid.

Page 77: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

mulai dari grass root sampai Birokrat, karena visinya dalam berdakwah

adalah “Keselamatan dan Kemaslahatan Umat“. 101

Ketika diangkat menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia

(MUI) Kota Tangerang pada tanggal 18 Oktober 2005/ 14 Ramadhan 1426

H, ia merasa sangat terharu dan sedih. Ia terharu karena terpilih secara

Aklamasi, dan sedih karena merasa hanya memiliki kemampuan yang

sedikit. Tidak pernah terbayangkan olehnya dapat terpilih menjadi Ketua

Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang. Sedikit pun ia

tidak memiliki ambisi untuk menjabat sebagai Ketua Umum Majelis

Ulama Indonesia (MUI). Bahkan ketika namanya dipilih menjadi salah

satu calon Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang

ia telah menyatakan tidak bersedia. Namun atas desakan para sesepuh dan

para Ulama Sepuh, akhirnya ia menerima jabatan tersebut. Ia berharap

dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi umat.102

101

Ibid. 102 Ibid.

Page 78: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

BAB IV

TEMUAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Responden

Dalam penelitian yang berjudul Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-

Tarbiyah terhadap Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi ini, peneliti

menggunakan data primer dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner

peneliti sebar kepada 30 orang responden. Responden tersebut adalah jamaah

majlis ta’lim At-Tarbiyah. Untuk mengetahui deskripsi responden, peneliti

mengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan

pendidikan terakhir. Berikut adalah deskripsi responden berdasarkan hasil

penelitian:

Tabel 1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

n = 30

No. Jenis Kelamin f %

1. Pria 16 53

2. Wanita 14 47

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

jumlah responden adalah pria. Hasil penelitian menggambarkan bahwa

responden pria berjumlah 16 orang (53%), sedangkan responden wanita

berjumlah 14 orang (47%). Hal ini berarti jumlah responden pria lebih besar

Page 79: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

6% dibandingkan responden wanita. Hasil ini menjelaskan pula bahwa jamaah

Majlis Ta’lim At-Tarbiyah sebagian besar adalah pria.

Dari 30 orang responden tentunya memiliki tingkat usia yang berbeda-

beda. Dan dari hasil penelitian, penulis menemukan perbedaan dalam hal usia

pada 30 orang responden tersebut. Berikut penulis uraikan data responden

berdasarkan usia dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2

Responden berdasarkan usia

n = 30

No. Usia Responden f %

1. 25-34 tahun 3 10

2. 35-44 tahun 4 13

3. 45-54 tahun 14 47

4. 55-64 tahun 9 30

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

adalah berusia antara 45-54 tahun dengan persentase sebesar 47%. Hasil

tersebut menggambarkan bahwa jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah mayoriras

berusia antara 45-54 tahun. Sedangkan usia antara 25-34 tahun adalah usia

terendah yang ditemui dengan persentase yang rendah pula yakni sebesar

10%. Selain itu terdapat pula responden yang berusia antara 55-64 tahun

dengan persentase sebesar 30%, dan responden berusia antara 35-44 tahun

dengan jumlah persentase sebesar 13%. Hasil tersebut menggambarkan bahwa

jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah didominasi oleh orang-orang yang telah

Page 80: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

lama berkecimpung dalam dunia pendidikan dan juga para PNS (Pegawai

Negeri Sipil) senior.

Dalam kategori pekerjaan, penulis mengambil responden hanya yang

bekerja sebagai: Pegawai Dinas, Kepala Cabang Dinas, Kepala Sekolah SMP,

SMA, dan SMK, Pengawas, Penilik, dan Pengurus PGRI. Sesuai data tersebut

maka responden berdasarkan pekerjaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Responden Berdasarkan Pekerjaan

n = 30

No. Pekerjaan Responden F %

1. Pegawai Dinas 14 47

2. Kepala Cabang Dinas 1 3

3. Kepala sekolah SMP, SMA, dan SMA 10 33

4. Pengawas, Penilik, dan Pengurus PGRI 5 17

Jumlah 30 100

Sesuai dengan tabel di atas, maka responden terbanyak adalah Pegawai

Dinas P&K dengan jumlah porsentase sebesar 47%. Sedangkan yang lainnya

secara berturut turut berjumlah 17% untuk Pengawas, Penilik, Dan Pengurus

PGRI, 33 % untuk Kepala Sekolah SMP, SMA, dan SMK, dan 6 % untuk

Kepala Cabang Dinas P&K.

Selanjutnya dari hasil penelitian ditemukan bahwa responden memiliki

tingkat pendidikan yang berbeda-beda pula. Pendidikan terakhir responden

sangat beragam. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 81: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 4

Pendidikan Terakhir Responden

n = 30

No. Pendidikan Terakhir Responden f %

1. SMA 4 13

2. D1 1 3

3. D2 5 17

4. S1 18 60

5. S2 2 7

Jumlah 30 100

Dilihat dari tabel di atas, ternyata masih ditemui responden dengan

pendidikan terakhir terendah yakni hanya pada tingkat SMA. Pendidikan

terakhir responden pada tingkat SMA memiliki persentase sebesar 13%.

Sedangkan persentase terkecil adalah responden pada tingkat pendidikan D1

dengan jumlah sebesar 3%. Dan yang paling banyak ditemui adalah responden

dengan pendidikan terakhir S1 yang berjumlah 60%. Pendidikan terakhir

responden lainnya adalah D2 dengan jumlah 17%, dan S2 berjumlah 7%.

Hasil tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar jamaah adalah orang-

orang yang berpendidikan. Beberapa responden yang memiliki tingkat

pendidikan terakhir di bawah S1, sebagian besar mereka adalah orang-orang

lama yang lebih senior dibandingkan jamaah lainnya. Dengan usia yang

terbilang cukup senior pula, maka dapat dimaklumi bahwa sebagian mereka

merasa tidak perlu untuk meneruskan pandidikannya lagi hingga tingkat S1.

Page 82: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Demikianlah deskripsi responden yang penulis temui dari hasil

penelitian yang telah penulis lakukan dengan penyebaran kuesioner pada 30

orang responden.

B. Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi

Da’i adalah subjek dalam kegiatan dakwah. Da’i memiliki peranan

yang dominan dalam menentukan keberhasilan dakwah. Maka seorang da’i

harus benar-benar memiliki kemampuan yang baik dalam bidang dakwah

Islam. Kemampuan seorang da’i dapat dilihat dari ilmu yang dimilikinya dan

metode yang digunakannya dalam berdakwah.

Metode dakwah adalah salah satu komponen utama dakwah yang

pentig untuk diketahui seorang da’i. Da’i yang baik akan mampu memilih

metode yang menurutnya baik dan sesuai dengan kemampuannya dan sasaran

mad’unya.

Di dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 dijelaskan beberapa

metode dakwah yang dapat digunakan seorang da’i dalam menyampaikan

dakwahnya. Metode-metode tersebut adalah bi al hikmah, mauidzah al

hasanah, dan mujadalah.

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam menyampaikan dakwahnya selalu

berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Selain itu penyampaian

dakwahnya dilakukan melalui pendekatan psikologis mad’unya.103

Dalam

berdakwah sebelumnya ia harus mengetahui kondisi mad’u sasarannya, baik

dari segi pendidikan, ekonomi, usia maupun sosial budayanya. Ini berarti

103

Hasil wawancara dengan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi pada tanggal 12

Desember 2008.

Page 83: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi memilih metode bi al hikmah dalam

menyampaikan dakwahnya.

Metode dakwah bi al hikmah ini sesuai digunakan terutama bagi

mad’u yang memiliki intelektualitas tinggi. Selain itu, al-hikmah juga bisa

diartikan kemampuan da’i untuk memilih cara yang tepat dan efektif dalam

dakwah sesuai dengan kondisi objektif mad’u.

Jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah adalah orang-orang yang

berkecimpung dalam dunia pendidikan dan sebagian besar mereka tentunya

adalah orang-orang yang berpendidikan. Maka metode dakwah bi al hikmah

ini semestinya sesuai dengan kondisi jamaah di majlis ta’lim At-Tarbiyah.

Oleh karena itu, bagaimana cara Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

menyampaikan metode dakwah bi al hikmahnya kepada jamaah majlis ta’lim

At-Tarbiyah akan dibahas pada tabel-tabel di bawah ini:

Tabel 5

Jamaah Menyukai Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

karena Disampaikan dengan Komunikatif

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 12 40

2. Setuju 17 57

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan

jumlah 57% setuju bahwa mereka menyukai dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Page 84: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Nawawi karena disampaikan dengan komunikatif. Bahkan 40% responden

sangat setuju dengan hal tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi sangat

komunikatif dalam berdakwah, sehingga hampir jamaah merasa dakwah yang

diberikan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menarik dan tidak monoton. Dan

hanya satu orang jamaah yang merasa kurang setuju bahwa Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi menyampaikan dakwahnya dengan komunikatif.

Untuk membuat dakwah lebih menarik, seorang da’i harus memiliki

selera humor. Karena adanya humor tersebut mad’u tidak merasa jenuh

dengan dakwah yang diberikan da’i. Rutinitas pekerjaan terkadang membuat

orang merasa bosan, sehingga membutuhkan penyegaran. Dengan dakwah

yang sedikit santai dan dibumbui humor, akan membuat mad’u mudah

menerima pesan dakwah.

Berikut akan penulis uraikan tabel apakah humor yang dilontarkan

oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi disukai oleh jamaah atau tidak:

Tabel 6

Jamaah Menyukai Humor yang Dilontarkan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

dalam Setiap Dakwahnya karena Mampu Menyegarkan Suasana

dan Menghilangkan Kejenuhan

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 10 33

2. Setuju 18 60

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Page 85: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Dari tabel di atas dapat diketahui sejumlah 60% responden

menyatakan setuju bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dibumbui

dengan humor yang mampu menyegarkan suasana dan menghilangkan

kejenuhan. Dan yang menyatakan sangat setuju sebesar 33% responden.

Namun, adapula 7% responden yang menyatakan kurang setuju dengan hal

tersebut.

Hasil di atas menunjukan bahwa jamaah banyak yang setuju bahwa

dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga dibumbui humor. Mereka merasa

humor yang diberikan mampu menyegarkan suasana. Sedangkan bagi mereka

yang menyatakan kurang setuju bisa dikarenakan mereka merasa humor

tersebut kurang mampu menyegarkan suasana. Karena masih banyak pula

ditemukan masukan-masukan jamaah agar K.H. Edi Junaedi Nawawi

menambah humor dalam dakwahnya.

Tabel 7

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Disampaikan dengan Retorika yang

Bagus dan Disukai oleh Jamaah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 11 37

2. Setuju 18 60

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Page 86: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 20 ini menunjukkan bahwa responden berjumlah 60% setuju

bahwa mereka menyukai retorika dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

bahkan 37% responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Hanya 3%

responden yang menyatakan kurang setuju akan hal tersebut.

Hasil di atas menggambarkan bahwa retorika dakwah yang dimiliki

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi disukai sebagian besar jamaahnya. Retorika

adalah seni bahasa dalam berpidato yang harus dimiliki oleh seorang da’i.

Retorika yang baik akan sangat berpengaruh pada perhatian jamaah dalam

menerima dakwah.

Dalam tabel berikutnya penulis akan menguraikan bagaimana

tanggapan responden tentang bahasa yang digunakan oleh Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi. Apakah bahasa yang digunakan olehnya mampu dipahami oleh

responden atau tidak. Berikut ini tabelnya.

Tabel 8

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Disampaikan dengan Bahasa yang

Mudah Dipahami oleh Jamaah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 22 73

3. Kurang Setuju 0 0

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Menurut tabel di atas, tidak ada satu pun responden yang merasa

kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan

Page 87: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

bahwa bahasa yang digunakan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam

dakwahnya mampu mereka pahami. Bahkan sebanyak 27% responden

merasa sangat setuju bahwa mereka dapat memahami bahasa yang digunakan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam dakwahnya. Dan sebagian besar

responden dengan persentasi 73% setuju dengan hal tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa yang digunakan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam dakwahnya mampu dipahami oleh para

jamaah. Bahasa yang mudah dipahami merupakan faktor utama bagi mad’u

untuk mmemahami materi dakwah yang disampaikan oleh seorang da’i. Maka

bahasa yang digunakan da’i dalam berdakwah harus disesuaikan pada mad’u

yang akan menjadi sasarannya.

Tabel 9

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi yang Disampaikan Tanpa Ada Unsur

Paksaan Disukai oleh Jamaah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 22 73

3. Kurang Setuju 0 0

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dari Tabel di atas dapat diketahui hampir sebagian besar responden

setuju bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tidak ada unsur paksaan.

Responden yang menyatakan setuju berjumlah 73%, sedangkan yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 27%.

Page 88: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Hasil di atas menyatakan bahwa tidak ada satu pun jamaah yang

merasa ada unsur paksaan dalam dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Dakwah yang baik adalah dakwah yang disampaikan secara bijaksana tanpa

ada paksaan maupun kekerasan.

Selanjutnya penulis akan menjelaskan materi apa saja yang

disampaikan K.H. Edi Junaedi Nawawi dalam dakwahnya untuk menambah

pengetahuan para jamaah, berikut ini tabelnya:

Tabel 10

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menyampaikan Materi Ibadah dalam

Dakwahnya

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 11 37

2. Setuju 18 60

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel tersebut menunjukkan sebanyak 37% responden sangat setuju

bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu menambah pengetahuan

ibadahnya. Sedangkan 60% responden memilih jawaban setuju terhadap hal

tersebut. Sisanya sebesar 3% responden merasa kurang setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas jamaah merasa setuju

pengetahuan ibadahnya dapat bertambah setelah mendengar dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Sedangkan jamaah yang kurang setuju dengan

Page 89: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

pernyataan tersebut, kemungkinan mereka tidak memahami, atau tidak

memperhatikan dakwah yang disampaikan.

Tabel 11

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menyampaikan Materi Akhlak dalam

Dakwahnya

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 21 70

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden yang

merasa setuju Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan materi akhlak

dalam dakwahnya sebanyak 70%. Sedangkan responden yang sangat setuju

dengan hal tersebut hanya 27%. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui

bahwa ada 3% responden yang kurang setuju bahwa Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi menyampaikan materi akhlak dalam dakwahnya.

Hasil di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh jamaah menyatakan

bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan materi akhlak dalam

dakwahnya. Hal ini berarti sebagian besar jamaah mengakui bahwa Kyai H.

Edi Junaedi Nawawi menyampaikan mateeri akhlak dalam dakwahnya. Untuk

Page 90: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

jamaah yang merasa kurang setuju dengan pernyataan tersebut, mungkin

karena ia merasa kurang paham dengan penyampaian Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi.

Materi tentang akhlak adalah penting. Seorang muslim harus

memahami pengertian akhlak yang terbagi atas akhlak mahmudah dan akhlak

madzmumah. Dengan memahaminya diharapkan para jamaah dapat

melaksanakan akhlak mahmudah dan meninggalkan akhlak madzmumah

dalam kehidupan sehari-harinya.

Tabel 12

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menjelaskan Materi Hadits dengan Baik

sehingga Jamaah Mudah Memahaminya

n = 30

No. Jawaban F %

1. Sangat Setuju 6 20

2. Setuju 23 77

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa hadits yang disampaikan oleh

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam dakwahnya disampaikan dengan baik

sehingga sebanyak 23 responden (77%) merasa setuju dengan hal tersebut dan

mereka merasa mudah memahami hadits yang disampaikan. Bahkan enam

responden dengan persentasi 20% sangat setuju dengan hal tersebut. Adapun

responden yang kurang setuju berjumlah satu orang (3%).

Hasil tersebut menggambarkan bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

menyampaikan hadits dengan baik dalam setiap dakwahnya, sehingga

Page 91: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

sebagian besar jamaah mampu memahami hadits tersebut. Meskipun demikian

ada pula jamaah yang kurang setuju dengan hal tersebut, maka hendaknya hal

ini menjadi perhatian Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Tabel 13

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menambah Pemahaman

Jamaah tentang Hukum-Hukum (Syariat) Islam

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 20 67

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 1 3

Jumlah 30 100

Hasil di atas menunjukkan sebanyak 27% responden sangat setuju

bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dapat menambah pengetahuan

mereka tentang hukum-hukum (syariat) Islam. Hal tersebut juga disetujui oleh

para responden dengan persentase sebesar 67%. Sedangkan responden yang

merasa kurang setuju sebanyak 3%. Dan ternyata adapula satu orang

responden (3%) merasa sangat tidak setuju dengan hal tersebut.

Hasil di atas menunjukkan bahwa ada jamaah yang merasa sangat

tidak setuju bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dapat menambah

pengetahuannya tentang hukum-hukum (syariat) Islam. Selain itu ada pula

yang merasa kurang setuju dengan hal tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa

bagi mereka dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi kurang dan tidak membuat

Page 92: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

pemahaman mereka terhadap hukum-hukum (syariat) Islam bertambah.

Kemungkinan pengetahuan tentang hukum-hukum (syariat) Islam yang

disampaikan oleh Kyai H.Edi Junaedi Nawawi telah mereka ketahui

sebelumnya. Namun demikian mayoritas jamaah merasa setuju bahkan ada

yang sangat setuju bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi justru

menambah pemahaman mereka tentang hukum-hukum (syariat) Islam.

Tabel 14

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Melengkapi Dakwahnya dengan Ayat-Ayat

Suci Al-Qur’an yang Dijelaskan dengan Baik sehingga Menambah

Pemahaman Para Jamaah

n = 30

No. Jawaban F %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 20 67

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 1 3

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan 20 reponden (67%) menyatakan setuju

dengan pernyataan bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga melengkapi

dakwahnya dengan ayat-ayat suci al-Qur’an yang dijelaskan dengan baik

sehingga menambah pemahamannya tentang materi dakwah yang

disampaikan. Bahkan 27% responden sangat setuju dengan pernyataan

tersebut. Namun demikian ada pula responden yang menyatakan kurang setuju

sebesar 3%, dan juga tidak setuju dengan persentasi yang sama yaitu sebesar

3%.

Page 93: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak semua jamaah merasa

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi telah melengkapi dakwahnya dengan ayat-ayat

suci al-Qur’an yang dijelaskan dengan baik sehingga menambah pemahaman

para jamaah. Karena ternyata ada beberapa jamaah yang merasa kurang dan

tidak mendapatkan hal itu. Namun demikian mayoritas jamaah merasa setuju

bahkan sangat setuju bahwa mereka merasa dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi telah dilengkapi dengan ayat-ayat suci al-Qur’an yang dijelaskan

dengan baik sehingga menambah pemahaman mereka tentang materi dakwah

yang disampaikan.

Seorang da’i tidak hanya harus mampu menjelaskan materi tentang

hablumminallah, tetapi juga ia harus mampu menjelaskan tata cara yang baik

dalam menjalin hubungan terhadap sesama (hablumminannas). Dengan

demikian akan terjadi keseimbangan dalam kehidupan.

Berikut akan penulis uraikan tabel apakah dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi menambah pengetahuan jamaah tentang tata cara yang baik dalam

menjalin hubungan terhadap sesama (hablumminannas) atau tidak:

Tabel 15

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menambah Pengetahuan Jamaah

tentang Tata Cara yang Baik dalam Menjalin Hubungan terhadap Sesama

(Hablumminannas)

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 20 67

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 1 3

Page 94: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan sebanyak 20 responden (67%) menyatakan

setuju bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menambah pengetahuan

mereka tentang tata cara yang baik dalam menjalin hubungan terhadap sesama

(hablumminannas). Dan delapan responden (27%) menyatakan sangat setuju

dengan hal tersebut. Namun demikian adapula responden yang menyatakan

kurang setuju dan tidak setuju dengan hal tersebut, dengan persentase masing-

masing 3%.

Dengan melihat tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa ada sebagian

kecil jamaah yang merasa kurang setuju dan tidak setuju bahwa dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menambah pengetahuan mereka tentang tata

cara yang baik dalam menjalin hubungan terhadap sesama (hablumminannas).

Namun mayoritas jamaah justru menyatakan setuju bahkan ada yang merasa

sangat setuju bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menambah

pengetahuan mereka tentang tata cara yang baik dalam menjalin hubungan

terhadap sesama (hablumminannas).

Tabel 16

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga Menyampaikan tentang

Fadilah (keutamaan) Sedekah dalam Dakwahnya

n = 30

No. Jawaban F %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 19 63

3. Kurang Setuju 3 10

4. Tidak Setuju 0 0

Page 95: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa ada 10% responden yang

kurang setuju sehingga merasa bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tidak

memberikan materi tentang fadilah (keutamaan) sedekah dalam dakwahnya.

Namun demikian sebagian besar responden dengan jumlah persentase 63%

menyatakan setuju bahwa Kyai H.Edi Junaedi Nawawi memberikan materi

tentang fadilah (keutamaan) sedekah. Bahkan 27% responden sangat setuju

dengan hal tersebut.

Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jamaah

setuju bahwa Kyai H.Edi Junaedi Nawawi memberikan materi tentang fadilah

(keutamaan) sedekah dalam dakwahnya. Materi sedekah penting untuk

diberikan agar menumbuhkan sifat ikhlas dan kepedulian sosial.

Tabel 17

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Memberi Pengetahuan tentang

Sejarah Perjuangan dan Perkembangan Islam kepada Jamaah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 9 30

2. Setuju 18 60

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 1 3

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa 60% responden setuju

bahwa mereka memperoleh pengetahuan tentang sejarah perjuangan dan

Page 96: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

perkembangan Islam dari dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Dan ada pula

responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 30%. Meskipun demikian

ada pula jamaah yang merasa kurang setuju dan tidak setuju dengan hal

tersebut dengan persentasi masing-masing sebesar 7% dan 3%.

Dari hasil di atas, penulis menyimpulkan bahwa meskipun sebagian

besar jamaah merasa setuju dan ada pula yang menyatakan sangat setuju

bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dapat membuat mereka

memperoleh pengetahuan tentang sejarah perjuangan dan perkembangan

Islam. Ternyata ada pula jamaah yang justru merasa kurang setuju bahkan

tidak setuju dengan pendapat tersebut. Mereka tidak merasa bahwa dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dapat membuat mereka memperoleh

pengetahuan tentang sejarah perjuangan dan perkembangan Islam.

Dari uraian beberapa tabel di atas dapat diketahui bahwa dakwah Kyai

H. Edi Junaedi Nawawi disampaikan dengan komunikatif, dibumbui humor,

menggunakan retorika yang bagus dan bahasa yang mudah dipahami serta

tanpa paksaan. Sedangkan materi-materi dakwah yang disampaikan oleh Kyai

H. Edi Junaedi Nawawi meliputi materi ibadah, akhlak, hadits, syariat

(hukum-hukum) Islam, tafsir al-Qur’an, cara berhubungan terhadap sesama

(hablumminannas), fadilah sedekah, juga sejarah perjuangan dan

perkembangan Islam.

C. Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah

K.H. Edi Junaedi Nawawi

Dalam penyebaran kuesioner, penulis membuat 24 pertanyaan dalam

bentuk pernyataan bagi para responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

Page 97: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

terbagi dalam tiga bagian, yaitu: 5 pertanyaan mengenai respon kognitif

responden, 12 pertanyaan mengenai respon afektif responden, dan tujuh

pertanyaan mengenai respon konatif responden.

Dari hasil penyebaran kuesioner tersebut, maka penulis dapat

mengetahui Respon kognitif, afektif, dan konatif jamaah majlis ta’lim

At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Berikut

Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi yang ditemui dari hasil penelitian.

1. Respon Kognitif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah

K.H. Edi Junaedi Nawawi

Untuk mengetahui bagaimana respon kognitif jamaah majlis ta’lim

At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi, penulis

membuat 16 pertanyaan yang dapat menggambarkan respon kognitif yang

terjadi pada jamaah. Uraian respon kognitif jamaah penulis jelaskan pada

tabel-tabel di bawah ini.

Untuk tabel respon kognitif pertama, akan duraikan bagaimana

pendapat responden tentang metode dakwah yang digunakan Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi. Apakah metode yang digunakan Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi dapat membuat jamaah mengerti pesan dakwah yang disampaikan

atau tidak. Berikut ini uraiannya:

Page 98: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 18

Metode Dakwah yang Digunakan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah Mampu Memahami Pesan

Dakwah yang Disampaikan

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 7 23

2. Setuju 23 77

3. Kurang Setuju 0 0

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebesar 23% sangat

setuju dengan pernyataan tentang metode dakwah yang digunakan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dapat membuat mereka mampu memahami

pesan dakwah yang disampaikan. Dan 77% responden setuju pula dengan

pendapat tersebut. Sedangkan tidak ada sama sekali responden yang merasa

kurang setuju, tidak setuju, apalagi yang sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi mampu membuat jamaah memahami pesan dakwah yang

disampaikannya dengan metode dakwah bil hikmah yang digunakannya. Hal

ini berarti seluruh jamaah mampu menerima metode dakwah yang

digunakannya.

Page 99: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 19

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Memberi Kesempatan Bertanya kepada

Jamaah agar Jamaah Lebih Faham dan Mengerti

n = 30

No. Jawaban F %

1. Sangat Setuju 7 23

2. Setuju 21 70

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui sebanyak 70% responden setuju

bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi memberi kesempatan bagi jamaah untuk

bertanya agar jamaah lebih faham dan mengerti materi yang disampaikan.

Sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju dengan hal tersebut

sebanyak 23%. Dan ternyata ada pula responden yang kurang setuju dengan

pendapat tersebut, mereka berjumlah dua orang (7%).

Maka dapat disimpulkan, sebagian besar jamaah menyetujui bahwa

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi memberikan kesempatan bertanya kepada

mereka sehingga mereka lebih faham dan mengerti. Dan hal tersebut didukung

oleh jamaah yang memilih jawaban sangat setuju dengan jumlah 23%.

Sedangkan jamaah yang merasa kurang setuju dengan hal tersebut hanyalah

berjumlah 7%.

Tabel selanjutnya adalah tabel yang menjelaskan apakah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga membahas persoalan-persoalan terkini

Page 100: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

dalam dakwahnya dan menjelaskan dari sudut pandang agama sehingga

pengetahuan jamaah semakin bertambah atau tidak. Berikut tabelnya:

Tabel 20

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga Membahas Persoalan-Persoalan Terkini

dalam Dakwahnya dan Menjelaskan dari Sudut Pandang Agama

sehingga Pengetahuan Jamaah Semakin Bertambah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 7 23

2. Setuju 23 77

3. Kurang Setuju 0 0

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan sebanyak 23% responden sangat setuju

bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam dakwahnya juga membahas

persoalan-persoalan terkini yang kemudian dijelaskan dari sudut pandang

agama. Dan sebagian besar responden yang berjumlah 77% semua setuju

dengan hal tersebut.

Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada satu pun

jamaah yang merasa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tidak

membahas persoalan-persolan terkini, justru mereka menyatakan setuju

bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam dakwahnya juga membahas

persoalan-persoalan terkini yang kemudian dijelaskan dari sudut pandang

agama. Dan jamaah sangat senang dengan hal tersebut karena dapat

menambah penetahuan agama para jamaah.

Page 101: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 21

Jamaah Semakin Faham dengan Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

karena Beliau Memberikan Bahan Ringkasan Materi dalam Dakwahnya

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 5 17

2. Setuju 24 80

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 80%

responden menyatakan setuju bahwa pemahaman mereka bertambah dengan

bahan ringkasan materi yang diberikan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam

dakwahnya. Bahkan yang menyatakan sangat setuju berjumlah 17%. Dan

untuk responden yang memilih jawaban kurang setuju hanya 3%.

Dengan melihat hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan

ringkasan materi sangat membantu para jamaah untuk tambah memahami

materi dakwah yang disampaikan. Maka atas dasar itu para jamaah sebagian

besar setuju dengan adanya bahan ringkasan materi tersebut. Adapun jamaah

yang menyatakan kurang setuju hanyalah sebagian kecil saja. Mungkin karena

mereka merasa tanpa adanya bahan ringkasan materi mereka sudah mampu

memahami dakwah yang disampaikan atau juga bisa dikarenakan mereka

malas membaca bahan ringkasan tersebut, sehingga bahan ringkasan tersebut

tidak berpengaruh banyak bagi mereka.

Page 102: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 22

Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Tidak Perlu Diubah

karena Jamaah Mudah Memahami Dakwah yang Disampaikan

dengan Metode tersebut

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 5 17

2. Setuju 21 70

3. Kurang Setuju 4 13

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel 18, kita dapat mengetahui bahwa responden yang setuju agar

metode dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tidak perlu diubah berjumlah 21

orang (70%). Dan sejumlah 17% responden sangat setuju dengan hal tersebut.

Namun ada pula responden yang kurang setuju dengan pendapat tersebut,

mereka berjumlah 13%.

Jika dilihat dari hasil tersebut, metode dakwah yang digunakan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menurut sebagian besar jamaah tidak perlu

mengalami perubahan. Hal ini berarti mereka telah merasa cocok dan senang

dengan metode dakwah yang digunakan sehingga dengan metode tersebut

mereka mampu memahami dakwah yang disampaikan. Metode dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi cenderung menggunakan metode dakwah

bi al hikmah. Prinsip-prinsip metode dakwah bi al-hikmah ini ditujukan

terhadap mad’u yang kapasitas intelektual pemikirannya terkategorikan

Page 103: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

khawas, cendekiawan, atau ilmuan.104

Maka dapat disimpulkan bahwa jamaah

yang merasa perlu adanya perubahan dalam metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi kemungkinan berkaitan dengan pendidikan terakhir yang

mereka miliki.

2. Respon Afektif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah

K.H. Edi Junaedi Nawawi

Selain ingin mengetahui respon kognitif jamaah majlis ta’lim

At-Tarbiyah, penulis juga ingin mengetahui seberapa besar respon

afektif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah terhadap metode dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Berikut ini akan dijelaskan melalui tabel bagaimanakah respon afektif

jamaah majlis ta’lim AT-Tarbiyah terhadap metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi:

Tabel 23

Keramahan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Sangat Disukai Jamaah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 9 30

2. Setuju 19 63

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel tersebut mendeskripsikan 63% responden menyukai keramahan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Dan yang menyatakan sangat setuju dengan

104

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA, 2002), h. 164.

Page 104: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

keramahan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi adalah 30% responden. Untuk yang

menyatakan kurang setuju hanyalah 7% responden.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jamaah menyukai

keramahan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Keramahan bagi seorang da’i adalah

hal yang penting agar jamaah tidak merasa jauh dari da’i tersebut.

Tabel 24

Jamaah Menyukai Kedisiplinan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

yang Datang dan Selesai Mengajar Tepat Waktu

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 11 37

2. Setuju 19 63

3. Kurang Setuju 0 0

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan sebanyak 63% responden menyatakan

setuju Kyai H. Edi Junaedi Nawawi datang dan selesai mengajar tepat pada

waktunya. Sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 37%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi selalu datang dan selesai mengajar tepat pada waktunya, dan hal

tersebut sangat disukai oleh jamaah. Sehingga jamaah mengenal sosok

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi adalah orang yang disiplin.

Page 105: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 25

Jamaah Menyukai Sikap Terbuka Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

dalam Menerima Saran dan Masukan dari Jamaah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 9 30

2. Setuju 19 63

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden sebanyak sembilan

belas orang (63%) menyatakan setuju Kyai H. Edi Junaedi Nawawi terbuka

dalam menerima saran dan masukan dari jamaah. Selain itu ada pula

responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut,

mereka berjumlah sembilan orang (30%). Adapun mereka yang menyatakan

kurang setuju dua responden (7%).

Penulis menyimpulkan berdasarkan hasil di atas, Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi mampu bersikap terbuka dan menerima setiap saran dan masukan

dari jamaah. Dan sebagian besar jamaah senang dengan sikap terbuka yang

dimiliki oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Page 106: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 26

Jamaah Senang dengan Sikap Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

yang Tampil Berwibawa

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 7 23

2. Setuju 21 70

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Pada tabel 27 di atas dapat diketahui responden yang menyatakan

setuju Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tampil berwibawa sebanyak 70%

responden. Bahkan 23% responden menyatakan sangat setuju dengan hal

tersebut. Adapun responden yang menyatakan kurang setuju sebesar 7%.

Kesimpulan dari hasil di atas adalah sebagian besar jamaah setuju dan

merasa senang dengan kewibawaan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Selain harus memiliki sikap berwibawa, kesederhanaan seorang da’i

juga menjadi perhatian bagi jamaah.

Untuk itu berikut akan diuraikan tabel mengenai apakah

kesederhanaan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi membuat jamaah bertambah

simpati pada sosok beliau atau tidak:

Page 107: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 27

Kesederhanaan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah

Bertambah Simpati pada Sosok Beliau

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 13 43

2. Setuju 15 50

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Pada tabel di atas jelas terlihat bahwa 50% responden menyatakan setuju

bahwa mereka menaruh simpati pada kesederhanaan Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi. Bahkan 43% responden menyatakan sangat setuju dengan hal tersebut.

Hanya 7% yang menyatakan kurang setuju.

Dalam setiap penampilannya Kyai H. Edi Junaedi Nawawi selalu

berpenampilan sederhana. Penampilannya yang sederhana mampu membuat

simpati jamaahnya, dan hal tersebut terbukti dari hasil tabel di atas.

Dakwah dikatakan berhasil ketika seorang da’i mampu mempengaruhi

mad’unya untuk mengubah perilaku mereka ke arah yang lebih baik. Namun hal

tersebut tentunya dilakukan atas kesadaran mereka sendiri. Perubahan perilaku

biasanya diawali dengan kemauan dan niat yang kuat.

Tabel berikutnya akan menjelaskan mengenai bagaimana

jamaah tergugah untuk memperbaiki diri setelah mendengar dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Berikut ini tabelnya:

Page 108: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 28

Jamaah Merasa Tergugah untuk Memperbaiki Diri

setelah Mendengar Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 21 70

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Pada tabel 29 dapat kita ketahui sebanyak 70 % responden memilih

jawaban setuju bahwa mereka merasa tergugah untuk memperbaiki diri setelah

mendengar dakwah yang disampaikan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Bahkan 27% responden memilih jawaban sangat setuju terhadap pernyataan

tersebut. Namun demikian, adapula responden yang memilih jawaban kurang

setuju sebesar 3%.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan hanya sedikit jamaah yang

merasa kurang setuju bahwa Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dapat

menggugahnya untuk memperbaiki dirinya. Sedangkan jamaah yang merasa

setuju dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu menggugahnya untuk

memperbaiki diri lebih banyak.

Selanjutnya akan dijelaskan apakah jamaah semakin termotivasi untuk

meningkatkan ibadah setelah mendengar dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi atau tidak. Berikut uraiannya:

Page 109: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 29

Jamaah Semakin Termotivasi untuk Meningkatkan Ibadah

setelah Mendengar Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 9 30

2. Setuju 20 67

3. Kurang Setuju 0 0

4. Tidak Setuju 1 3

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dengan melihat tabel di atas, dapat diketahui hanya 3% responden

yang menyatakan tidak setuju bahwa dirinya termotivasi untuk meningkatkan

ibadah setelah mendengar dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Justru

sebagian besar responden merasa termotivasi untuk meningkatkan ibadahnya

setelah mendengar dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Mereka yang

menyatakan setuju berjumlah 67% dan yang menyatakan sangat setuju sebesar

30%.

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi patut bersyukur bahwa dakwahnya

mampu memotivasi jamaah dalam meningkatkan ibadahnya. Hal tersebut

perlu dipertahankan. Karena dakwah dapat dikatakan berhasil jika

berpengaruh pada mad’u.

Tabel berikut akan menjelaskan apakah jamaah merasa semakin ingin

mendekatkan diri kepada Allah setelah mendengar dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi atau tidak.

Page 110: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 30

Jamaah Merasa Semakin Ingin Mendekatkan Diri kepada Allah

setelah Mendengar Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 12 40

2. Setuju 17 57

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa 57% responden merasa

setuju, dan 40% merasa sangat setuju dengan dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi yang membuat mereka semakin ingin mendekatkan diri kepada

Allah. Sedangkan responden yang merasa kurang setuju berjumlah 3% .

Dengan demikian sebagian besar jamaah merasa semakin

ingin mendekatkan diri kepada Allah setelah mendengar dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Adapun jamaah yang menyatakan kurang setuju

mungkin karena mereka kurang memperhatikan dakwah yang disampaikan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Dalam berdakwah seorang da’i juga harus menumbuhkan rasa

kepedulian dan kepekaan sosial terutama terhadap orang-orang yang kurang

mampu (dhuafa). Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin mengajarkan

umatnya untuk selalu peduli dan mencintai sesamanya.

Page 111: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan bagaimana responden

menganggap bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu menggugah

jamaah untuk lebih peka kepada kaum dhuafa. Berikut uraiannya:

Tabel 31

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Menggugah Jamaah

untuk Lebih Peka kepada Kaum Dhuafa

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 3 10

2. Setuju 25 83

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 83% responden

memilih jawaban setuju terhadap pernyataan dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi dapat menggugahnya untuk lebih kepada kaum dhuafa. Untuk

responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 10%. Adapun yang

memilih jawaban kurang setuju berjumlah 7%.

Maka dapat disimpulkan bahwa dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

telah mampu menggugah para jamaah untuk lebih peka kepada kaum dhuafa.

Tabel berikutnya akan menjelaskan apakah dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi mampu membuat responden lebih bersyukur atau tidak.

Karena salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah rasa

syukur. Sebab muslim yang baik adalah muslim yang mampu mensyukuri

segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.

Page 112: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 32

Jamaah Merasa Dapat Menjadi Orang yang Lebih Bersyukur

setelah Mendengar Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 21 70

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan adanya 3% responden yang menyatakan

kurang setuju bahwa dirinya dapat menjadi orang yang lebih bersyukur setelah

mendegar dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Untuk responden yang

menyatakan sagat setuju dan setuju terhadap pernyataan tersebut masing-

masing berjumlah 27% dan 70%.

Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa dakwah yang disampaikan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi telah mampu membuat sebagian besar jamaah

menjadi orang yang lebih bersyukur. Dengan sifat syukur akan membuat

seseorang mampu menerima dengan ikhlas apa yang diberikan Allah

kepadanya. Dan ia pun tidak akan menjadi orang yang mudah mengeluh.

Selanjutnya akan dijelaskan apakah dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi mampu membuat jamaah mengubah dan menjauhi pola hidup yang

berlebihan atau tidak. Berikut uraiannya:

Page 113: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 33

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Mampu Membuat Jamaah

Mengubah dan Menjauhi Pola Hidup yang Berlebihan

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 8 27

2. Setuju 21 70

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 34 dapat diketahui bahwa 70% responden setuju

dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu membuatnya mengubah dan

menjauhi pola hidup yang berlebihan. Untuk responden yang menyatakan

sangat setuju berjumlah 27%. Sedangkan yang menyatakan kurang setuju

hanyalah 3% responden.

Kesimpulan dari hasil di atas adalah dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi mampu membuat para jamaahnya mengubah dan menjauhi pola

hidup yang berlebihan. Hal ini juga didukung oleh kesederhanaan yang

diperlihatkan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Sehingga dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tidak hanya berupa kata-kata, tetapi juga

keteladan.

Page 114: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 34

Jamaah Selalu Antusias untuk Mendengarkan

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 5 17

2. Setuju 24 80

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menjelaskan sebanyak 17% responden menyatakan

sangat setuju bahwa mereka selalu antusias untuk mendengarkan dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Dan 80% responden menyatakan setuju

terhadap hal tersebut. Adapun yang memilih jawaban kurang setuju hanya 3%

responden.

Dengan hasil di atas, hal ini berarti Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

menyampaikan dakwahnya dengan baik sehingga sebagian besar jamaah

selalu merasa antusias terhadap dakwahnya. Semua itu tidak terlepas dari

kemampuan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam berinteraksi dengan jamaah

secara komunikatif, yang dilengkapi dengan humor yang menyegarkan dan

retorika yang baik.

Page 115: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

3. Respon Konatif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap Metode Dakwah

K.H. Edi Junaedi Nawawi

Bagaimana dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu memberikan

respon konatif pada jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah akan diuraikan pada

tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 35

Jamaah Selalu Merasa Perlu Mencatat Materi

yang Disampaikan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 5 17

2. Setuju 23 77

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 1 3

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 77% responden menyatakan

setuju untuk merasa perlu mencatat materi yang disampaikan oleh

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Bahkan 17% responden menyatakan sangat

setuju dengan hal tersebut. Untuk responden yang menyatakan kurang setuju

dan tidak setuju masing-masing berjumlah 3%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jamaah yang merasa perlu

mencatat materi yang disampaikan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi 77%.

Dan adapula jamaah yang merasa sangat setuju perlunya mencatat materi yang

disampaikan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Untuk jamaah yang kurang

setuju dan tidak setuju berarti mereka hanya mendengarkan materi yang

Page 116: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

disampaikan tanpa perlu mencatat. Hal ini mungkin karena mereka sudah

mampu memahami dakwah yang disampaikan tanpa harus mencatat. Atau bisa

juga karena mereka malas untuk mencatat.

Selanjutnya tabel di bawah ini akan menjelaskan apakah jamaah selalu

menghadiri jadwal pengajian Kyai H. Edi Junaedi Nawawi atau tidak.

Tabel 36

Jamaah selalu Menghadiri Jadwal Pengajian Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

di Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 5 17

2. Setuju 21 70

3. Kurang Setuju 3 10

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 1 3

Jumlah 30 100

Hasil dari tabel di atas menjelaskan 70% responden yang setuju bahwa

mereka selalu menghadiri jadwal pengajian Kyai H. Edi Junaedi Nawawi di

majlis ta’lim At-Tarbiyah. Bahkan 17% responden memilih jawaban sangat

setuju dengan hal tersebut. Namun adapula responden yang memilih jawaban

kurang setuju dan sangat tidak setuju dengan presentasi masing-masing 10%

dan 3%.

Dari jawaban para responden tersebut dapat disimpulkan bahwa

jamaah yang selalu menghadiri pengajian Kyai H. Edi Junaedi Nawawi di

majlis ta’lim At-Tarbiyyah sebanyak 70%. Bahkan jamaah yang sangat rutin

menghadirinya berjumlah 17%. Dalam hal ini berarti banyak jamaah yang

Page 117: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

merasa tertarik untuk mendengarkan dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

sehingga mereka selalu menghadiri jadwal pengajian Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi di majlis ta’lim At-Tarbiyah.

Tabel 37

Jamaah selalu Menghadiri Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

di Majlis Ta’lim At-Tarbiyyah Tepat Waktu

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 4 13

2. Setuju 23 77

3. Kurang Setuju 3 10

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menjelaskan sebanyak 77% responden memilih jawaban

setuju bahwa mereka selalu menghadiri pengajian Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi di majlis ta’lim At-Tarbiyyah tepat waktu. Untuk responden yang

memilih jawaban sangat setuju berjumlah 13%. Sedangkan jawaban kurang

setuju dipilih oleh 10% responden.

Dapat disimpulkan kehadiran 77% jamaah yang selalu datang tepat

waktu karena mereka memiliki kedisiplinan yang tinggi. Dan mungkin juga

mereka memiliki antusias yang tinggi terhadap dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi.

Page 118: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Tabel 38

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah

Bertambah Rajin dalam Melaksanakan Sholat Lima Waktu

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 9 30

2. Setuju 20 67

3. Kurang Setuju 0 0

4. Tidak Setuju 1 3

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 67% responden

setuju dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu membuat mereka

bertambah rajin dalam melaksanakan shalat lima waktu. Bahkan 30%

responden sangat setuju dengan hal tersebut. Hanya 3% responden yang

menjawab tidak setuju.

Hasil tersebut menggambarkan bahwa banyak jamaah yang merasakan

efek dari dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi sehingga sebagian besar

jamaah merasa bertambah rajin dalam melaksanakan shalat lima waktu.

Tabel 39

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah

Lebih Ikhlas dalam Mengeluarkan Sedekah

n = 30

No. Jawaban F %

1. Sangat Setuju 6 20

2. Setuju 22 73

3. Kurang Setuju 2 7

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Page 119: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Dari tabel tersebut terlihat 73% responden menyatakan setuju dakwah

yang disampaikan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi membuat mereka dapat lebih

ikhlas dalam bersedekah. Untuk yang menjawab sangat setuju sebesar 20%

responden. Namun ada pula responden yang menjawab kurang setuju

sejumlah 7%.

Dapat disimpulkan sebagian besar jamaah setuju jika dakwah yang

disampaikan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu membuat mereka lebih

ikhlas dalam bersedekah. Meskipun ada beberapa jamaah yang merasa kurang

setuju dengan hal tersebut, namun justru 20% jamaah menyatakan sangat

setuju bahwa mereka semakin ikhlas dalam bersedekah setelah mendengar

dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Tabel 40

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Membuat Jamaah

Menjadi Orang yang Lebih Bersabar dalam Menghadapi Masalah

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 5 17

2. Setuju 23 77

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 1 3

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan responden yang setuju dapat menjadi orang

yang lebih sabar dalam menghadapi suatu permasalahan setelah mendengar

dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi sebanyak 77%. Bahkan yang

mengatakan sangat setuju berjumlah 17% responden. Sedangkan yang

Page 120: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

menjawab kurang setuju dan tidak setuju masing-masing berjumlah sama

yaitu 3%.

Hasil diatas menggambarkan bahwa sebagian besar jamaah telah

merasa mampu menjadi orang yang bersabar dalam menghadapi suatu

masalah setelah mendengar dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

Tabel 41

Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi Mampu Menumbuhkan

Sifat Ikhlas dalam Diri Jamaah untuk Melaksanakan Setiap Pekerjaan

n = 30

No. Jawaban f %

1. Sangat Setuju 5 17

2. Setuju 24 80

3. Kurang Setuju 1 3

4. Tidak Setuju 0 0

5. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Tabel terakhir ini menunjukkan bahwa sebanyak 80% responden setuju

dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu menumbuhkan sifat ikhlas

dalam diri mereka untuk melaksanakan setiap pekerjaan. Dan sebanyak 17%

responden sangat setuju pada pernyataan tersebut. Untuk responden yang

menyatakan kurang setuju hanya berjumlah 3%.

Dari hasil di atas penulis menyimpulkan dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi memiliki pengaruh dalam menumbuhkan sifat ikhlas dalam diri

jamaah untuk melaksanakan setiap pekerjaannya.

Page 121: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

D. Analisis Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh H.M. Arifin dalam bukunya

Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Dakwah:

“Dakwah adalah sebuah kegiatan, ajakan baik dalam bentuk lisan,

tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual ataupun

secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran,

sikap, dan penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama

sebagaimana pesan yang disampaikan padanya tanpa adanya unsur

paksaan.”

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dakwah

diharapkan dapat menimbulkan beberapa hal dalam diri mad’u, yaitu:

a. Pemahaman dan pengertian

b. Membentuk sikap, kesadaran dan penghayatan

c. Bertambahnya pelaksanaan dan pengamalan keagamaan

Dengan demikian, maka keberhasilan dakwah seorang da’i dapat dilihat

dari sejauh mana ketiga unsur-unsur di atas dapat terpenuhi. Tentunya untuk

mencapai itu semua diperlukan metode (cara) yang tepat dan juga kemampuan

da’i itu sendiri dalam melaksanakan metode dakwah yang dipilihnya.

Metode dakwah yang digunakan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

adalah metode dakwah yang condong kepada metode bi al hikmah. Dan dari

hasil penelitian metode tersebut dapat diterima dan juga disukai sebagian

besar jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah. Sebagian besar jamaah menyatakan

bahwa mereka merasa mudah memahami pesan dakwah yang disampaikan

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan metode yang digunakannya. Pemahaman

tentang kandungan hadits dan al-Qur’an, ibadah, akhlak, hukum-hukum

Page 122: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

(syariat) Islam, sedekah, dan juga sejarah dan perkembangan Islam

bertambah.

Mayoritas jamaah menyukai cara penyampaian dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi yang komunikatif, humoris, tanpa ada unsur

paksaan. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga menyampaikan dakwahnya

dengan retorika yang baik dan menggunakan bahasa yang lembut dan santun.

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan sikapnya yang sederhana, ramah,

wibawa, disiplin dan terbuka terhadap masukan dari jamaahnya mampu

mengambil simpati para jamaahnya. Dengan sikapnya itu jamaah semakin

menyenangi sosok beliau. Sikap seorang da’i akan sangat berpengaruh

terhadap dakwahnya. Oleh karena itu, terdapat syarat-syarat psikologi yang

sangat kompleks yang harus dimiliki oleh seorang da’i diantara syarat yang

paling esensi bagi seorang da’i adalah masalah moral, akhlak dan budi

pekerti.105

Yang paling khas dari dakwah bi al hikmah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi adalah selalu disertai dengan contoh-contoh nyata yang dapat

menjadi pelajaran bagi para jamaah. Selain itu, beliau juga bijaksana dalam

menyikapi persoalan dan juga pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh

para jamaah. Suatu waktu ada jamaah yang bertanya mengenai tradisi hari

rabu wakasan pada rabu akhir bulan safar, di mana pada hari tersebut biasa

dilakukan shalat tolak bala dan juga kegiatan-kegiatan tertentu lainnya.

Meskipun hal tersebut tidak dianjurkan dan diwajibkan dalam syariat Islam,

namun ia tidak serta merta menyalahkan tradisi tersebut. Ia hanya menjawab

105

M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet. Ke-1,

h. 9.

Page 123: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

bahwa ia tidak pernah menemukan perintah tersebut, tapi ia tetap

mempersilahkan melakukannya dengan alasan hal tersebut tidak bertentangan

dengan nash dan syariat Islam, selain itu kegiatan tersebut baginya juga

memiliki manfaat.

Sifat bijaksana adalah salah satu ciri utama dalam metode dakwah bi al

hikmah. Maka metode dakwah bi al hikmah dikatakan juga sebagai metode

dakwah bijak.

Dengan didukung oleh sikap dan kemampuannya yang baik dalam

menyampaikan dakwah, dakwahnya mudah diterima oleh para jamaahnya. Hal

ini terlihat dari hasil penelitian, sebagian besar dari mereka mengakui

hubungan mereka terhadap sesama (hablumminannas) serta pelaksanaan dan

pengamalan ibadahnya bertambah baik.

E. Analisa Korelasi Antara Variabel-Variabel

Variabel-variabel dari penelitian ini adalah metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi (x) dan respon kognitif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah

(y1), respon afektif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah (y2), serta respon

konatif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah (y3). Penelitian ini mengambil

sampel 30 orang yang merupakan 10% dari jumlah seluruh populasi yang

diambil.

Selanjutnya peneliti akan mengukur korelasi antara metode dakwah Kyai

H. Edi Junaedi Nawawi (x) dan respon kognitif jamaah majlis ta’lim At-

Tarbiyah (y1), respon afektif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah (y2), serta

respon konatif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah (y3). Untuk mengukur antara

empat variabel ini dengan menggunakan sampel 30 orang jamaah majlis ta’lim

Page 124: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

At-Tarbiyah sebagai jumlah minimal penelitian. Dengan jumlah minimal 30

orang nasabah, maka distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva

normal.

1. Korelasi antara Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan

Respon Kognitif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

Daftar Tabel Skor 30 Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah untuk

mengetahui respon kognitif jamaah terhadap metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi.

Nomor

Responden

Skor

Metode Dakwah

(x)

Skor Respon Kognitif

terhadap Metode Dakwah

(y1)

1 54 22

2 55 21

3 57 22

4 53 22

5 54 22

6 58 21

7 57 21

8 56 19

9 57 21

10 53 21

11 54 19

12 55 22

13 51 20

14 54 22

15 57 20

16 49 21

17 55 20

18 53 21

19 52 20

20 55 20

21 53 20

22 54 20

23 54 21

24 54 20

25 54 20

26 55 20

27 58 21

28 58 20

Page 125: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

29 57 20

30 63 25

Langkah selanjutnya, karena korelasi ini menggunakan alat ukur korelasi

rank spearman, maka skor dari dua variabel tersebut diranking mulai dari yang

paling tinggi sampai yang paling rendah.

Daftar tabel ranking rank spearman dari dua variabel penelitian ini:

Nomor

Responden

Skor

Metode

Dakwah

(x)

Rank

x

Skor Respon

Kognitif

terhadap

Metode Dakwah

(y1)

Rank

y di di2

1 54 19.5 22 4.5 15 225

2 55 13 21 12 1 1

3 57 7 22 4.5 2.5 6.25

4 53 25.5 22 4.5 21 441

5 54 19.5 22 4.5 15 225

6 58 3 21 12 -9 81

7 57 7 21 12 -5 25

8 56 10 19 29.5 -19.5 380.25

9 57 7 21 12 -5 25

10 53 25.5 21 12 13.5 182.25

11 54 19.5 19 29.5 -10 100

12 55 13 22 4.5 8.5 72.25

13 51 29 20 22.5 6.5 42.25

14 54 19.5 22 4.5 15 225

15 57 7 20 22.5 -15.5 240.25

16 49 30 21 12 18 324

17 55 13 20 22.5 -9.5 90.25

18 53 25.5 21 12 13.5 182.25

19 52 28 20 22.5 5.5 30.25

20 55 13 20 22.5 -9.5 90.25

21 53 25.5 20 22.5 3 9

22 54 19.5 20 22.5 -3 9

23 54 19.5 21 12 7.5 56.25

24 54 19.5 20 22.5 -3 9

25 54 19.5 20 22.5 -3 9

26 55 13 20 22.5 -9.5 90.25

27 58 3 21 12 -9 81

28 58 3 20 22.5 -19.5 380.25

29 57 7 20 22.5 -15.5 240.25

30 63 1 25 1 0 0

Jumlah 3872.5

Page 126: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

12

11

12

44

12

88

12

55

12

11

12

55

12

33

12

11 33333333−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

=

69000542100102012

11

12

11 33

=+++++++++=−

+−

+

6912

30303

−−

=

5,178.2695,247.26912

970.26=−=−=

12

22

12

1212

12

99

12

66

12

11 33333−

+−

+−

+−

+−

=

2215,0143605,170 =++++=

Karena ada nilai yang sama, maka koefisien korelasi rank spearman

didasarkan pada:

rs =

∑∑

∑ ∑∑ −+

22

222

2 yx

diyx

Untuk Rank X:

Rank 1 = 1, rank 3 = 3, rank 7 = 5, rank 10 = 1, rank 13 = 5, rank 19,5 =

8, rank 25,5 = 4, rank 28 = 1, rank 29 = 1, dan rank 30 = 1.

∑ ∑−

=12

3tt

Tx

∑ ∑−−

= TxNN

x12

32

Untuk Rank Y: Rank 1 = 1, rank 4,5 = 6, rank 12 = 9, rank 22,5 = 12,

dan rank 29,5 = 2.

∑ ∑−

=12

3 ttTy

Page 127: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

22112

30303

−−

=

5,026.22215,247.222112

970.26=−=−=

( )( )5,026.25,178.22

5,872.35,026.25,178.2 −+=

( )13,101.22

5,332

25,730.414.42

5,332==

079,026,202.4

5,332==

419,0996875,0

418068,0

079,01

230079,0

1

2

22==

−=

−=

s

shitung

r

nrt

( ) 305,005,0 =tabel

t

∑ ∑−−

= TyNN

y12

32

∑∑

∑ ∑∑ −+=

22

222

2 yx

diyxrs

Lihat gambar di bawah ini:

Menolak H0 Menerima H0 Menolak H0

(ada hubungan -) (tidak ada hubungan) (ada hubungan +)

-0,305 0,305 0,419

t-tabel (angka kritis) t-hitung

Kesimpulan:

Setelah dihitung secara manual dengan alat ukur yang ada, maka

didapat hasil thitung = 0,419 > t (0,05) = 0,305. Maka dapat disimpulkan bahwa

Page 128: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

ada hubungan positif yang signifikan antara metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi dengan respon kognitif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah,

karena nilai t-test nya berada di daerah kritis yaitu 0,419 yang artinya menolak

H0. Artinya semakin baik Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan

metode dakwah bi al hikmahnya, maka semakin besar dan baik respon

kognitif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah.

2. Korelasi antara Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan

Respon Afektif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

Daftar Tabel Skor 30 Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah untuk

mengetahui respon afektif jamaah terhadap metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi.

Nomor

Responden

Skor

Metode Dakwah

(x)

Skor Respon Afektif

terhadap Metode Dakwah

(y2)

1 54 51

2 55 52

3 57 50

4 53 52

5 54 51

6 58 49

7 57 51

8 56 51

9 57 54

10 53 53

11 54 51

12 55 51

13 51 50

14 54 49

15 57 51

16 49 51

17 55 51

18 53 49

19 52 52

20 55 49

21 53 49

22 54 48

Page 129: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

23 54 49

24 54 50

25 54 50

26 55 51

27 58 50

28 58 50

29 57 51

30 63 60

Langkah selanjutnya, karena korelasi ini menggunakan alat ukur korelasi

rank spearman, maka skor dari dua variabel tersebut diranking mulai dari yang

paling tinggi sampai yang paling rendah.

Daftar tabel ranking rank spearman dari dua variabel penelitian ini:

Nomor

Responden

Skor

Metode

Dakwah

(x)

Rank

x

Skor Respon

Afektif

terhadap

Metode Dakwah

(y2)

Rank

y di di2

1 54 19.5 51 12 7.5 56.25

2 55 13 52 5 8 64

3 57 7 50 20.5 -13.5 182.25

4 53 25.5 52 5 20.5 420.25

5 54 19.5 51 12 7.5 56.25

6 58 3 49 26.5 -23.5 552.25

7 57 7 51 12 -5 25

8 56 10 51 12 -2 4

9 57 7 54 2 5 25

10 53 25.5 53 3 22.5 506.25

11 54 19.5 51 12 7.5 56.25

12 55 13 51 12 1 1

13 51 29 50 20.5 8.5 72.25

14 54 19.5 49 26.5 -7 49

15 57 7 51 12 -5 25

16 49 30 51 12 18 324

17 55 13 51 12 1 1

18 53 25.5 49 26.5 -1 1

19 52 28 52 5 23 529

20 55 13 49 26.5 -13.5 182.25

21 53 25.5 49 26.5 -1 1

22 54 19.5 48 30 -10.5 110.25

23 54 19.5 49 26.5 -7 49

24 54 19.5 50 20.5 -1 1

25 54 19.5 50 20.5 -1 1

Page 130: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

12

11

12

44

12

88

12

55

12

11

12

55

12

33

12

11 33333333−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

=

69000542100102012

11

12

11 33

=+++++++++=−

+−

+

6912

30303

−−

=

5,178.2695,247.26912

970.26=−=−=

12

11

12

66

12

66

12

1111

12

33

12

11

12

11

12

11 33333333−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

=

26 55 13 51 12 1 1

27 58 3 50 20.5 -17.5 306.25

28 58 3 50 20.5 -17.5 306.25

29 57 7 51 12 -5 25

30 63 1 60 1 0 0

Jumlah 3933

Karena ada nilai yang sama, maka koefisien korelasi rank spearman

didasarkan pada:

rs =

∑∑

∑ ∑∑ −+

22

222

2 yx

diyx

Untuk Rank X:

Rank 1 = 1, rank 3 = 3, rank 7 = 5, rank 10 = 1, rank 13 = 5, rank 19,5 =

8, rank 25,5 = 4, rank 28 = 1, rank 29 = 1, dan rank 30 = 1.

∑ ∑−

=12

3tt

Tx

∑ ∑−−

= TxNN

x12

32

Untuk Rank Y: Rank 1 = 1, rank 2 = 1, rank 3 = 1, rank 5 = 3, rank 12 =

11, rank 20,5 = 6, rank 26,5 = 6, rank 30 = 1.

∑ ∑−

=12

3 ttTy

Page 131: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

( )14,139.22

346

25,939.575.42

346==

081,028,278.4

346==

430,0996714,0

428652,0

081,01

230081,0

1

2

22==

−=

−=

s

shitung

r

nrt

( ) 305,005,0 =tabelt

14705.175,171102000 =+++++++=

14712

3030 3

−−

=

5,100.21475,247.214712

970.26=−=−=

( )( )5,100.25,178.22

933.35,100.25,178.2 −+=

∑ ∑−−

= TyNN

y12

32

∑∑

∑ ∑∑ −+=

22

222

2 yx

diyxrs

Lihat gambar di bawah ini:

Menolak H0 Menerima H0 Menolak H0

(ada hubungan -) (tidak ada hubungan) (ada hubungan +)

-0,305 0,305 0,430

t-tabel (angka kritis) t-hitung

Page 132: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Kesimpulan:

Setelah dihitung secara manual dengan alat ukur yang ada, maka

didapat hasil thitung = 0,430 > t (0,05) = 0,305. Maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan positif yang signifikan antara metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi dengan respon afektif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah,

karena nilai t-test nya berada di daerah kritis yaitu 0,430 yang artinya menolak

H0. Artinya semakin baik Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan

metode dakwah bi al hikmahnya, maka semakin besar dan baik respon afektif

jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah.

3. Korelasi antara Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan

Respon Konatif Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

Daftar Tabel Skor 30 Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah untuk

mengetahui respon konatif jamaah terhadap metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi.

Nomor

Responden

Skor

Metode Dakwah

(x)

Skor Respon Konatif

terhadap Metode Dakwah

(y3)

1 54 29

2 55 29

3 57 28

4 53 29

5 54 28

6 58 28

7 57 30

8 56 28

9 57 29

10 53 30

11 54 27

12 55 30

13 51 27

14 54 28

Page 133: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

15 57 28

16 49 26

17 55 25

18 53 30

19 52 29

20 55 29

21 53 28

22 54 28

23 54 29

24 54 29

25 54 26

26 55 29

27 58 30

28 58 30

29 57 28

30 63 35

Langkah selanjutnya, karena korelasi ini menggunakan alat ukur korelasi

rank spearman, maka skor dari dua variabel tersebut diranking mulai dari yang

paling tinggi sampai yang paling rendah.

Daftar tabel ranking rank spearman dari dua variabel penelitian ini:

Nomor

Responden

Skor

Metode

Dakwah

(x)

Rank

x

Skor Respon

Konatif

terhadap

Metode Dakwah

(y3)

Rank

y di di2

1 54 19.5 29 12 7.5 56.25

2 55 13 29 12 1 1

3 57 7 28 21 -14 196

4 53 25.5 29 12 13.5 182.25

5 54 19.5 28 21 -1.5 2.25

6 58 3 28 21 -18 324

7 57 7 30 4.5 2.5 6.25

8 56 10 28 21 -11 121

9 57 7 29 12 -5 25

10 53 25.5 30 4.5 21 441

11 54 19.5 27 26.5 -7 49

12 55 13 30 4.5 8.5 72.25

13 51 29 27 26.5 2.5 6.25

14 54 19.5 28 21 -1.5 2.25

15 57 7 28 21 -14 196

16 49 30 26 28.5 1.5 2.25

Page 134: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

12

11

12

44

12

88

12

55

12

11

12

55

12

33

12

11 33333333−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

=

69000542100102012

11

12

11 33

=+++++++++=−

+−

+

6912

30303

−−

=

5,178.2695,247.26912

970.26=−=−=

17 55 13 25 30 -17 289

18 53 25.5 30 4.5 21 441

19 52 28 29 12 16 256

20 55 13 29 12 1 1

21 53 25.5 28 21 4.5 20.25

22 54 19.5 28 21 -1.5 2.25

23 54 19.5 29 12 7.5 56.25

24 54 19.5 29 12 7.5 56.25

25 54 19.5 26 28.5 -9 81

26 55 13 29 12 1 1

27 58 3 30 4.5 -1.5 2.25

28 58 3 30 4.5 -1.5 2.25

29 57 7 28 21 -14 196

30 63 1 35 1 0 0

Jumlah 3087.5

Karena ada nilai yang sama, maka koefisien korelasi rank spearman

didasarkan pada:

rs =

∑∑

∑ ∑∑ −+

22

222

2 yx

diyx

Untuk Rank X:

Rank 1 = 1, rank 3 = 3, rank 7 = 5, rank 10 = 1, rank 13 = 5, rank 19,5 =

8, rank 25,5 = 4, rank 28 = 1, rank 29 = 1, dan rank 30 = 1.

∑ ∑−

=12

3 ttTx

∑ ∑−−

= TxNN

x12

32

Page 135: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

( )47,143.22

1200

25,456.594.42

1200==

280,094,286.4

1200==

544,196,0

48176,1

280,01

230280,0

1

2

22==

−=

−=

s

s

hitung

r

nrt

( ) 305,005,0 =tabel

t

12

11

12

22

12

22

12

99

12

99

12

66

12

11 3333333−

+−

+−

+−

+−

+−

+−

=

5,13805,05,060605,170 =++++++=

5,13812

30303

−−

=

109.25,1385,247.25,13812

970.26=−=−=

( )( )109.25,178.22

5,087.3109.25,178.2 −+=

Untuk Rank Y: Rank 1 = 1, rank 4,5 = 6, rank 12 = 9, rank 21 = 9, rank

26,5 = 2, rank 28,5 = 2, rank 30 = 1.

∑ ∑−

=12

3tt

Ty

∑ ∑−−

= TyNN

y12

32

∑∑

∑ ∑∑ −+=

22

222

2 yx

diyxrs

Page 136: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Lihat gambar di bawah ini:

Menolak H0 Menerima H0 Menolak H0

(ada hubungan -) (tidak ada hubungan) (ada hubungan +)

-0,305 0,305 1,544

t-tabel (angka kritis) t-hitung

Kesimpulan:

Setelah dihitung secara manual dengan alat ukur yang ada, maka

didapat hasil thitung = 1,544 > t (0,05) = 0,305. Maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan positif yang signifikan antara metode dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi dengan respon konatif jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah,

karena nilai t-test nya berada di daerah kritis yaitu 1,544 yang artinya menolak

H0. Artinya semakin baik Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan

metode dakwah bi al hikmahnya, maka semakin besar dan baik respon konatif

jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah.

Page 137: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di majlis ta’lim

At-Tarbiyah mengenai Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah terhadap

Metode Dakwah K.H. Edi Junaedi Nawawi, dapat diketahui bahwa:

1. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan metode dakwah bi

al-hikmahnya dengan retorika yang baik, komunikatif, cukup humoris,

dilengkapi dengan contoh nyata, menggunakan bahasa yang lembut dan

santun, tanpa paksaan, memberikan kesempatan bertanya kepada

jamaah, dan juga memberikan keteladanan.

2. Metode dakwah bi al hikmah yang digunakan Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi mampu menghasilkan respon kognitif, respon afektif, dan

respon konatif yang baik pada jamaah majlis ta’lim At-Tarbiyah. Dari

hasil perhitungan dapat diketahui bahwa baik respon kognitif, respon

afektif, maupun respon konatif memiliki hubungan positif yang

signifikan terhadapa metode dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. Pada

respon kognitif thitungnya adalaha 0,419, pada respon afektif thitungnya

adalah 0,430, sedangkan pada respon konatif thitungnya adalah 1,544

maka dapat disimpulkna bahwa ttest seluruhnya berada di daerah menolak

H0 karena nilai thitung lebih besar dari 0,305. Maka dakwah Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi dengan metode bi al hikmah dapat menambah

pengetahuan para jamaah sehingga sebagian besar jamaah menyukai

Page 138: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

metode dakwahnya dan dakwahnya juga dapat mengubah perilaku

jamaah ke arah yang lebih baik sesuai syariat Islam. Hipotesis penelitian

ini adalah jika metode dakwah bi al hikmah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi disampaikan dengan cara yang sangat baik, maka jamaah majlis

ta’lim At-Tarbiyah akan memiliki respon kognitif, respon afektif, dan

respon konatif yang sangat baik pada dakwahnya. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan

positif antara metode dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dengan

respon kognitif, respon afektif, dan respon konatif para jamaah majlis

ta’lim At-Tarbiyah. Maka hipotesis yang peneliti buat dalam penelitian

ini dapat dikatakan teruji.

B. Saran-saran

1. Untuk kantor Dinas P&K Kota Tangerang agar tidak menghentikan

kegiatan majlis ta’lim At-Tarbiyah ini, karena banyak hal positif yang

didapat dari diadakannya majlis ta’lim ini. Dengan adanya majlis ta’lim

At-Tarbiyah di lingkungan kantor Dinas P&K dapat menciptakan

suasana yang relijius bagi para pegawainya, dapat mempererat

silaturahmi antara para pegawai Dinas P&K, Kepala Cabang Dinas

P&K, kepala sekolah, pengawas maupun penilik di Kota Tangerang,

serta menambah pengetahuan keagamaan para jamaahnya disela-sela

kesibukan mereka sebagai pekerja di bidang pendidikan.

2. Dari hasil kuesioner, ada beberapa jamaah yang memberikan masukan

untuk para pengurus majlis ta’lim agar lebih disiplin dan tepat waktu

dalam melaksanakan pengajian.

Page 139: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

3. Untuk Kyai H. Edi Junaedi Nawawi semoga tetap istiqomah dalam

berdakwah karena dakwah beliau sangat dibutuhkan oleh umat dan tidak

sedikit masyarakat yang sangat mengharapkan dan menunggu dakwah

beliau. Sebuah masukan dari responden pada kuesioner berharap bahwa

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dapat selalu menjadi garda terdepan dalam

dakwah Islam.

4. Pada kuesioner yang disebarkan ada beberapa responden yang

memberikan masukan agar Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menambahkan

humor dalam dakwahnya. Sebagian besar dari mereka adalah

perempuan.

Page 140: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar. Jakarta: Reneka Cipta, 1992.

Alawiyah, Tutty. Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim. Bandung:

Mizan,1997.

Arifin, E. Zainal. Penulisan Karya Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Yang Benar,

Cetakan Kelima. Jakarta: Mediatama Sarana Perkasa, 1993.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

1996.

Azhari, Akyas. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Teraju Mizan, 2004.

Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,

dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Cetakan Ketiga, Edisi

Pertama. Jakarta: Kencana, 2008.

Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah: Kartini Kartono. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Danapriyatna, Nana dan Setiawan, Roni. Pengantar Statistika, Cetakan Pertama.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

D. Dagun, Save. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan Nusantara, 1997.

Departemen Agama RI. Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Bumi Restu, 1975.

. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Depag RI, 1987.

. Metodologi Dakwah Pada Suku Terasing. Jakarta: DEPAG, 1979.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua. Jakarta: Balai

Purstaka, 1996.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007.

Ghalwusy, Ahmad. Al-Da’wah Al-Islamiyah. Kairo: Dar Al-Kutub Al-Mishr,

1987.

Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikatif, Cetakan Pertama. Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1997.

Hajsmy, A. Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang, 1994.

Page 141: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Poenelitian: Pengantar Teori dan

Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, Cetakan Kesatu. Jakarta: STIA-LAN, 2000.

Jainuri, A. Muhammadiyah: Gerakan Reformasi Islam di Jawa Pada Abad 20. Surabaya: Bina Ilmu, 1981.

al-Jawi, Syekh Muhammad Nawawi. At-Tafsir Al-Munir.

al-Juhali, Wahbah. At-Tafsir Al-Munir, Juz. 13-14.

Koordinasi Dakwah Islam. Pedoman Majlis Ta’lim. Jakarta: KODI, 1996.

Latif, Nasaruddin. Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah. Jakarta: Firma Dara,

1979.

Makhfuz, Syeikh Ali. Hidayat al Mursyidin. Terjemahan: Chodijah Nasution.

Yogyakarta: Tiga A, 1970.

Al-Maraghi, Ahmad Mushthafa. Tafsir Al-Maraghi, Juz.5.

Mauludi, Ali. Statistika I Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, Edisi Pertama.

Ciputat: PT. Prima Heza Lestari, 2006.

Muhiddin, Asep. Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi,

Misi, dan Wawasan. Bandung: CV.Pustaka Setia, 2002.

Munawir, Narson. Kamus Al Munawi. Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1994.

Muriah, Siti. Metodologi Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000.

Narkubo, Kholid. Metodelogi Penelitian, Cetakan Keempat. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Nasuhi, Hamid dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi), Cetakan Pertama. UIN Jakarta: Ceqda, 2007.

Nazir, M. Metode Penelitian I. Jakarta: Galia Indonesia, 1995.

al-Qardhawi, Syekh Yusuf. al Shahwah al Islamiyah baina al-Juhud wa

al-Tatarruf, Risalah al Mahakim al-Syar’iyyah wa al Syu’ur al-Diniyah.

Qatar, 1402 H.

al-Qathani, Said bin Ali bin Wahif. al Hikmah wa fi al Dakwah Ilallah Ta’ala.

Penerjemah: Masykur Hakim Ibaidillah. Jakarta: Gema Insani Press, 1994.

Quthub, Sayyid. Fi Dhibah al Qur’an, Jilid IV. Cairo: Dar al Syuruq, 1399 H/

1979 M.

Page 142: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

. Fi Dzilal Qal-Qur’an, Jilid VII. Bairut: Ihya’ At-Turas

Al-Arabi, t.t.

Rakhmat, Jalaluddin. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1990.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

1999.

Salam, Syamsir dan Arifin, Jaenal. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006.

Saleh, Abdul Rosyad. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Sanafiah, Faisal. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005.

Sarjono, Ana. Pengantar Statistik Pendidikan, Cetakan Kedelapan. Jakarta: PT.

Grafindo Persada, 1997.

Sudirjana, Anis. Metode Riset dan Bimbingan Menulis Skripsi. Yogyakarta:

UD Rama, 1980.

Sujanto, Agus. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Aksara Baru, 1991.

Sukarta, Munzier dan Hevni, Harjani ed. Metode Dakwah. Jakarta: Rahmat

Semesta, 2003.

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah, Cetakan Pertama. Jakarta: Gaya Media

Pratama, 1997.

Tasmono, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratam, 1987.

Wahib, Ahmad. Pergolakan Pemikiran Islam. Jakarta: LP3ES, 1993.

Yaqub, Ali Mustafa. Sejarah dan Metode Dakwah Nabi. Jakarta: Pustaka Firdaus,

1997.

Yaqub, Hamzah. Publisistik Islam. Bandung: CV. Diponogoro, 1973.

Page 143: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Angket Penelitian Skripsi

Respon Jamaah Majlis Ta’lim At-Tarbiyah

terhadap Metode Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi

Peneliti

Nama : Siti Buraedah NIM : 105051001874

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Jurusan/Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam/VIII

Universitas :Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta

Program : S1

PETUNJUK UMUM

1. Angket ini dibuat tanpa tujuan apapun kecuali untuk kegiatan penelitian

skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan dalam rangka memperoleh gelar

sarjana (S1).

2. Angket ini berisi tentang beberapa pertanyaan dan pernyataan yang

memiliki beberapa pilihan jawaban. Berikan tanda silang (X) untuk

jawaban yang dipilih.

3. Isilah kolom identitas dengan lengkap.

4. Keseriusan dan kejujuran Bapak/Ibu dalam menjawab pertanyaan, akan

membantu peneliti mendapatkan data yang valid dan merupakan

bantuan yang tak ternilai harganya bagi peneliti.

5. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan peneliti jamin kerahasiaannya.

6. Serahkan angket yang telah diisi kepada petugas.

7. Selamat bekerja dan terimakasih sebelumnya atas kerjasamanya.

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : ..............................................................................................

Umur : ..............................................................................................

Pekerjaan/Jabatan : ..............................................................................................

Pendidikan Terakhir : ..............................................................................................

PERTANYAAN

Metode Penyampaian

1. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan dakwahnya dengan komunikatif

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

2. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan dakwahnya dibumbui dengan

humor yang mampu menyegarkan suasana dan menghilangkan kejenuhan.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

Page 144: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

3. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi disampaikan dengan retorika yang

bagus dan disukai jamaah. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

4. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi disampaikan dengan retorika yang

bagus dan disukai jamaah.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

5. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi yang disampaikan tanpa ada unsur

paksaan disukai oleh jamaah.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

6. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan materi ibadah dalam dakwahnya.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju d. Tidak Setuju

7. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menyampaikan materi akhlak dalam dakwahnya.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

8. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menjelaskan matei hadits dengan baik sehingga

jamaah mudah memahaminya.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

9. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menambah pemahaman jamaah tentang

hukum-hukum (syariat) Islam. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

10. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi melengkapi dakwahnya dengan ayat-ayat suci

al-Qur’an yang dijelaskan dengan baik sehingga menambah pemahaman para

jamaah.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

11. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menambah pengetahuan jamaah tentang

tata cara yang baik dalam menjalin hubungan terhadap sesama

(hablumminannas)n.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

12. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga menyampaikan materi tentang fadilah

(keutamaan) sedekah dalam dakwahnya. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

13. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi memberi pengetahuan tentang sejarah

perjuangan dan perkembangan Islam kepada jamaah. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

d. Tidak Setuju

Page 145: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

Respon Kognitif (Tentang Pengetahuan)

14. Dengan metode dakwah yang digunakan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi saya

mampu memahami pesan dakwah yang disampaikan.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

15. Kesempatan bertanya diberikan oleh Kyai H. Edi Junaedi Nawawi agar jamaah lebih paham dan mengerti dakwah yang disampaikan.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju b. Setuju d. Tidak Setuju

16. Kyai H. Edi Junaedi Nawawi juga membahas persoalan-persoalan terkini

dalam dakwahnya dan menjelaskannya dari sudut pandang agama sehingga

pengetahuan jamaah semakin bertambah. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

17. Saya semakin faham dengan dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi karena

beliau memberikan bahan bacaan/ ringkasan materi dalam dakwahnya.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

18. Metode dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi tidak perlu diubah karena saya

mudah memahami dakwah yang disampaikan dengan metode tersebut.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Respon Afektif (Tentang Pembentukan Sikap)

19. Keramahan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi sangat disukai jamaah.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

20. Saya suka dengan kedisiplinan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi yang datang dan

selesai mengajar tepat waktu. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

21. Saya senang dengan sikap terbuka Kyai H. Edi Junaedi Nawawi dalam

menerima saran dan masukan dari jamaah. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

22. Saya senang dengan sikap Kyai H. Edi Junaedi Nawawi yang tampil

berwibawa.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

23. Kesederhanaan Kyai H. Edi Junaedi Nawawi membuat saya bertambah

simpati pada sosok beliau.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Page 146: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

24. Saya selalu merasa tergugah untuk memperbaiki diri setelah mendengar

dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

25. Saya semakin termotivasi untuk meningkatkan ibadah saya setelah mendengar

dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

26. Saya merasa semakin ingin mendekatkan diri kepada Allah setelah mendengar

dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

27. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi menggugah saya untuk lebih peka

kepada kaum dhuafa. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

28. Saya merasa dapat menjadi orang yang lebih bersyukur setelah mendengarkan

dakwah Kyai. H. Edi Junaedi Nawawi.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

29. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu membuat saya mengubah dan

menjauhi pola hidup yang berlebihan.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

30. Saya selalu antusias untuk mendengarkan dakwah Kyai H. Edi Junaedi

Nawawi. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Respon Konatif (Berupa Tindakan Nyata)

31. Saya selalu merasa perlu mencatat materi yang disampaikan oleh Kyai H. Edi

Junaedi Nawawi.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

32. Saya selalu menghadiri jadwal pengajian Kyai H. Edi Junaedi Nawawi di Majlis Ta’lim At-Tarbiyah.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju b. Setuju d. Tidak Setuju

33. Saya selalu menghadiri pengajian Kyai H. Edi Junaedi Nawawi di Majlis

Ta’lim At-Tarbiyah tepat waktu.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Page 147: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

34. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi membuat saya bertambah rajin dalam

melaksanakan shalat lima waktu. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

35. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi membuat saya lebih ikhlas dalam

mengeluarkan sedekah.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

36. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi membuat saya menjadi orang yang

lebih bersabar dalam menghadapi masalah.

a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

37. Dakwah Kyai H. Edi Junaedi Nawawi mampu menumbuhkan sifat ikhlas

dalam diri saya untuk melaksanakan setiap pekerjaan. a. Sangat Setuju c. Kurang Setuju e. Sangat Tidak Setuju

b. Setuju d. Tidak Setuju

Jika Bapak/Ibu memiliki usulan atau komentar tentang metode dakwah

Kyai H. Edi Junaedi Nawawi, silahkan tulis di sini:

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Page 148: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

DAFTAR TABEL HASIL KUISIONER RESPON JAMAAH

MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP METODE DAKWAH

K.H. EDI JUNAEDI NAWAWI

Kognitif Afektif Konatif Nomor

Responden 1 2 3 4 5 Jumlah

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Jumlah

18 19 20 21 22 23 24 Jumlah

1 5 4 4 4 5 22 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 51 4 4 4 5 4 4 4 29

2 4 5 4 4 4 21 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 52 4 4 4 4 4 5 4 29

3 4 5 5 4 4 22 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 50 4 4 4 4 4 4 4 28

4 5 4 4 4 5 22 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 52 4 4 5 4 4 4 4 29

5 4 4 5 4 5 22 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 51 4 4 4 4 4 4 4 28

6 5 4 4 4 4 21 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 2 5 4 5 28

7 5 3 4 5 4 21 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 51 4 4 4 5 5 4 4 30

8 4 3 4 4 4 19 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 51 4 4 4 4 4 4 4 28

9 4 5 4 4 4 21 3 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 54 4 5 4 4 4 4 4 29

10 5 4 4 4 4 21 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 53 4 4 4 5 4 5 4 30

11 4 4 4 3 4 19 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 51 4 4 4 4 4 3 4 27

12 4 5 5 4 4 22 4 4 5 3 4 4 5 3 5 5 5 4 51 5 4 4 4 5 4 4 30

13 4 4 5 4 3 20 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 3 50 5 3 4 4 3 4 4 27

14 4 4 5 4 5 22 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 4 3 4 4 3 5 5 28

15 4 4 4 4 4 20 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 51 4 5 4 4 4 4 3 28

16 5 5 4 4 3 21 4 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 5 51 4 4 4 4 4 2 4 26

17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 5 4 51 4 1 4 4 4 4 4 25

18 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 4 5 4 4 5 4 4 30

Page 149: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

19 4 4 4 4 4 20 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 52 4 3 4 4 4 5 5 29

20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 5 4 4 4 29

21 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 4 4 3 4 4 4 5 28

22 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 3 5 4 4 4 28

23 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 49 4 4 5 4 4 4 4 29

24 4 4 4 5 3 20 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 50 4 4 4 5 4 4 4 29

25 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 50 2 4 4 4 4 4 4 26

26 4 5 4 4 3 20 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 51 5 4 3 4 5 4 4 29

27 4 4 4 5 4 21 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50 4 4 5 5 4 4 4 30

28 4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 3 4 50 5 4 4 5 4 4 4 30

29 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 51 3 5 4 4 4 4 4 28

30 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5 5 5 5 5 5 5 35

Page 150: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

TABEL RANKING METODE DAKWAH

Metode Dakwah Rangking Jumlah Responden

63 1 1

58 3 3

57 7 5

56 10 1

55 13 5

54 19.5 8

53 25.5 4

52 28 1

51 29 1

49 30 1

Jumlah 30

TABEL RANKING RESPON KOGNITIF

Kognitif Rangking Jumlah Responden

25 1 1

22 4.5 6

21 12 9

20 22.5 12

19 29.5 2

Jumlah 30

TABEL RANKING RESPON AFEKTIF

Afektif Rangking Jumlah Responden

60 1 1

54 2 1

53 3 1

52 5 3

51 12 11

50 20.5 6

49 26.5 6

48 30 1

Jumlah

30

TABEL RANKING RESPON KONATIF

Konatif Rangking Jumlah Responden

35 1 1

30 4.5 6

29 12 9

28 21 9

Page 151: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

27 26.5 2

26 28.5 2

25 30 1

Jumlah 30

Page 152: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

FOTO DOKUMENTASI

KUNJUNGAN KE MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH

K.H. EDI JUNAEDI NAWAWI

(KETUA UMUM MUI KOTA TANGERANG) SEDANG MENYAMPAIKAN

MATERI DAKWAHNYA KEPADA JAMAAH

Page 153: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

PENULIS SEDANG MEMPERKENALKAN DIRI DI HADAPAN JAMAAH

JAMAAH WANITA MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH SEDANG MENDEGARKAN

MATERI YANG DISAMPAIKAN OLEH K.H. EDI JUNAEDI NAWAWI

Page 154: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

FOTO DOKUMENTASI SIDANG PENGUJIAN SKRIPSI

Page 155: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP
Page 156: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

CURICULUM VITAE

A. Data Pribadi

Nama : Siti Buraedah

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta 26 November 1986

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Pesantren Rt. 003/ 03 Nomor 5

Kelurahan Kreo Selatan, Kecamatan

Larangan, Kota Tangerang, Propinsi

Banten 15156

Telepon/ Hp : (021) 7370608/ 085697444766

B. Riwayat Pendidikan

� TKI. Al-Ma’mur

� MI. Al-Ma’mur

1999-2000

� MTs Negeri 13 Jakarta

2001-2002

� SMU Negeri 90 Jakarta

2003-2004

� Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Qolam (STAIDA)

2004-2005

� UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2005

Page 157: RESPON JAMAAH MAJLIS TA LIM AT-TARBIYAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7557/1/SITI BURAEDAH-FDK.pdf · RESPON JAMAAH MAJLIS TA’LIM AT-TARBIYAH TERHADAP

(Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam)