Retardasi mental & autisme

23
Retardasi Mental & Autisme Infantil

description

Retardasi mental & autisme

Transcript of Retardasi mental & autisme

Page 1: Retardasi mental & autisme

Retardasi Mental & Autisme Infantil

Page 2: Retardasi mental & autisme

Retardasi Mental

Page 3: Retardasi mental & autisme

Definisi• Retardasi mental adalah keadaan dengan inteligensi yang

kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan (seperti pada demensia), tetapi gejala yang utama ialah inteligensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia. Retardasi mental didefinisikan menurut DSM-IV-TR sebagai fungsi intelektual umum yang sangat di bawah rata-rata sehingga menyebabkan atau disertai gangguan prilaku adaptif, yang bermanifestasi selama periode perkembangan sebelum usia 18 tahun.

Page 4: Retardasi mental & autisme

• Retardasi mental bukanlah suatu penyakit, melainkan akibat suatu proses patologis di otak yang ditandai adanya keterbatasan fungsi adaptif dan intelektual. Penyebab retardasi mental seringkali tidak teridentifikasi, dan akibatnya terlihat jelas pada seseorang dalam bentuk kesulitan secara intelektual dan keterampilan hidup.

Page 5: Retardasi mental & autisme

Etiologi

• Prevalensi retardasi mental sekitar 1 % dalam satu populasi. Di Indonesia 1-3% penduduk menderita kelainan ini. Insidennya sulit di ketahui karena retardasi metal kadang-kadang tidak dikenali sampai anak-anak usia pertengahan dimana retardasinya masih dalam taraf ringan. Meskipun fungsi intelektual terbatas, kemampuan adaptif belum terganggu sampai pada masa anak-anak terakhir dan remaja awal, sehingga diagnosis jarang ditegakkan sebelum masa tersebut.

Page 6: Retardasi mental & autisme

Faktor Penyebab• Akibat infeksi dan atau Intoksikasi• Akibat rudapaksa dan / atau sebab fisik lain• gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi• Akibat penyakit otak yang nyata (postnatal)• penyakit atau pengaruh prenatal yang tidak

jelas• Akibat kelainan kromosom• Akibat Prematuritas• Akibat gangguan jiwa yang berat• Akibat deprivasi psikososial

Page 7: Retardasi mental & autisme

Klasifikasi DSM-IV• Retardasi mental ringan: tingkat IQ 50-55 s/d 70• Retardasi mental sedang: tingkat IQ 35-40 s/d 50-55• Retardasi mental berat: tingkat IQ 20-25 s/d 35-40• Retardasi mental sangat berat: tingkat IQ <20 atau <25PPDGJ-III

1. F70 Retardasi mental ringan2. F71 Retardasi mental sedang3. F72 Retardasi mental berat4. F73 Retardasi mental sangat berat5. F78 Retardasi mental lainnya6. F79 Retardasi mental YTT

Page 8: Retardasi mental & autisme

Penegakkan Diagnosis

• Untuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang tua dengan teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak.

• Observasi psikiatrik dikerjakan untuk mengetahui adanya gangguan psikiatrik disamping retardasi mental.

Page 9: Retardasi mental & autisme

Kriteria diagnosis DSM-IV-TR untuk retardasi mental:a. Fungsi intelektual secara signifikan di bawah rerata; IQ kira-kira

70 atau kurang pada tes IQ yang diberikan secara individual (untuk bayi, penilain klinis berupa fungsi intelektual yang secara signifikan di bawah rerata)

b. Deficit atau hendaya yang terjadi bersamaan dalam fungsi adaptif saat ini dalam sedikitnya dua area berikut: komunikasi, perawatan diri, kehidupan di rumah, keterampilan social/interpersonal, penggunaan sumber komunitas, pengarahan diri, keterampilan akademik fungsiolan, bekerja, bersantai, kesehatan, dan keamanan.

c. Onset sebelum usia 18 tahun

Page 10: Retardasi mental & autisme

Penatalaksanaan• Pencegahan primer– Usaha pencegahan primer terhadap terjadinya retardasi

mental dapat dilakukan dengan: 1) pendidikan kesehatan pada masyarakat, 2) perbaikan keadaan sosial-ekonomi, 3) konseling genetik, 4) Tindakan kedokteran, antara lain:

a) perawatan prenatal dengan baik, b) pertolongan persalinan yang baik, dan c) pencegahan kehamilan usia sangat muda dan terlalu

tua.

Page 11: Retardasi mental & autisme

• Pencegahan sekunder– Pencegahan sekunder terhadap terjadinya retardasi

mental dapat dilakukan dengan diagnosis dan pengobatan dini peradangan otak dan gangguan lainnya.

• Pencegahan tersier– Pencegahan tersier merupakan pendidikan penderita

atau latihan khusus, sebaiknya di Sekolah Luar Biasa. Dapat diberikan neroleptika kepada yang gelisah, hiperaktif atau destruktif.

Page 12: Retardasi mental & autisme

Pentingnya Pendidikan dan Latihan untuk Penderita Retardasi Mental• 1) Latihan untuk mempergunakan dan mengembangkan

kapasitas yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. • 2) Pendidikan dan latihan diperlukan untuk

memperbaiki sifat-sifat yang salah.• 3) Dengan latihan maka diharapkan dapat membuat

keterampilan berkembang, sehingga ketergantungan pada pihak lain menjadi berkurang atau bahkan hilang.

Page 13: Retardasi mental & autisme

Pendidikan anak dengan retardasi mental secara umum ialah– Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-

baiknya kapasitas yang ada.– Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau yang anti

sosial.– Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu

dapat mencari nafkah kelak.

Page 14: Retardasi mental & autisme

Nama IQ Tingkat Patokan social Patokan pendidikan

Sangat superior

>130 Tinggi sekali Jenius

Superior 110-130 Tinggi Dapat berfungsi biasa Normal 86-109 Normal Dapat berfungsi biasa Keadaan bodoh, bebal

68-85 Taraf perbatasan Tidak sanggup bersasing mencari nafkah

Debilitas 52-67 Retardasi mental ringan

Dapat mencari nafkah secara sederhana dalam keadaan baik

Dapat dilatih dan dididik di kesolah khusus

Imbesilitas 36-51 20-35

Retardasi mental sedangRetardasi mental berat

Mengenal bahaya tapi tidak dapat mencari nafkah

Tidak dapat dididik, dapat dilatih

Idiosi <20 Retardasi mental sangat berat

Tidak mengenal bahaya, tidak dapat mengurus diri sendiri

Tidak dapat dididik, tidak dapat dilatih

Page 15: Retardasi mental & autisme

Autisme Infantil

Page 16: Retardasi mental & autisme

Autisme

• Gangguan perkembangan pervasive mencangkup sekelompok keadaan yang berupa terdapatnya keterlambatan dan penyimpangan perkembangan keterampilan social, bahasa dan komunikasi, serta prilaku. Anak dengan gangguan perkembangangan pervasive sering menunjukkan minat keanehan yang intens dalam kisaran sempit aktivitas, menolak perubahan, dan tidak memberikan respon terhadap lingkungan social.

Page 17: Retardasi mental & autisme

• Keterlambatan atau fungsi abnormal pada paling kurang satu bidang berikut, dengan onset sebelum berumur 3 tahun : – (1) interaksi sosial, – (2) bahasa yang digunakan dalam komunikasi

sosial, atau – (3) permainan simbolik atau imajinatif.

Page 18: Retardasi mental & autisme

• Diagnosis autisme ditegakkan berdasarkan prilaku pasien, bukan dari mekanisme atau penyebab. Autisme didefinsikan menggunakan DSM-IV-TR menunjukkan setidaknya 6 tanda, termasuk setidaknya 2 tanda dari perubahan kualitatif pada interaksi social, setidaknya satu tanda perubahan kualitatif pada komunikasi, dan setidaknya 1 tanda dari gejala melakuakn tindakan repetitive berulang.

Page 19: Retardasi mental & autisme

Gangguan Autistik

1. Gangguan kualitatif pada interaksi sosial.» Gangguan yang jelas pada penggunaan perilaku

nonverbal multipel seperti tatapan mata, ekspresi wajah, postur tubuh dan sikap untuk mengatur interaksi sosial.

» Kegagalan untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai dengan tingkat perkembangan.

» Tidak adanya keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, perhatian, atau pencapaian dengan orang lain (misalnya, tidak memperlihatkan, membawa, atau menunjukkan barang-barang yang menarik)

» Tidak ada timbale balik emosional atau sosial.

Page 20: Retardasi mental & autisme

2. Gangguan kualitatif pada komunikasi.» Keterlambatan, atau sama sekali tidak ada,

perkembangan bahasa ucapan (tidak disertai oleh suatu usaha untuk mengkompensasi melalui cara komunikasi alternative seperti sikap atau mimic)

» Pada individu dengan bicara yang adekuat, gangguan yang nyata pada kemampuan memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.

» Bahasa idiosinkratik atau bahasa yang digunakan stereotipik dan repetitif.

» Tidak ada permainan berpura-pura yang bervariasi, spontan atau permainan imitasi sosial yang sesuai dengan tingkat perkembangan.

Page 21: Retardasi mental & autisme

3. Pola perilaku, perhatian, dan aktivitas yang terbatas, berulang dan stereotipik

» Preokupasi yang meliputi satu atau lebih pola perhatian yang terbatas dan stereotipik, yang abnormal baik pada focus maupun intensitasnya.

» Ketaatan yang secara jelas terlihat tidak fleksibel terhadap ritual atau rutinitas nonfungsional yang spesifik.

» Mannerisme motorik berulang dan stereotipik (misalnya, menjentik atau memelintir atau tangan, atau gerakan yang kompleks seluruh tubuh).

» Preokupasi yang menetap pada bagian dari benda-benda.

Page 22: Retardasi mental & autisme

Penyebab

• Gangguan autistic merupakan gangguan prilaku perkembangan. Factor yang dapat berperan dalam mengakibatkan terjadinya autism antara lain adalah factor psikososial dan keluarga, factor biologis, genetic, dan imunologis, dan factor perinatal, neuroanatomis, dan biokimia.

Page 23: Retardasi mental & autisme

Penanganan

• Tujuan terapi adalah menurunkan gejala perilaku dan membantu perkembangan fungsi yang terlambat, seperti keterampilan bahasa atau merawat diri sendiri.

• Tujuan terapi adalah menurunkan gejala perilaku dan membantu perkembangan fungsi yang terlambat, rudimenter, atau tidak ada seperti keterampilan bahasa atau merawat diri sendiri. Disamping itu, orang tua yang sering kecewa memerlukan bantuan dari konseling.