Rezeki manusia dijamin allah swt

8
Rezeki manusia dijamin Allah SW (QS6. Al An'am ayat 151) Katakanlah: "Marilah kubacaka janganlah kamu mempersekutuk ibu bapa, dan janganlah kamu m memberi rezeki kepadamu perbuatan-perbuatan yang keji, b janganlah kamu membunuh jiw sesuatu (sebab) yang benar". {1 supaya kamu memahami (nya). {1}Maksudnya: yang dibenarkan sebagainya. Tafsir: Di dalam permulaan ayat ini Alla mengatakan kepada kaum musy bahwa ia akan membacakan wah beberapa ketentuan tentang ses hukum itu datangnya dari Allah, sendirilah yang berhak menentuk WT ) an apa yang diharamkan atas kamu oleh T kan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhad membunuh anak-anak kamu karena takut kemisk dan kepada mereka; dan janganlah ka baik yang nampak di antaranya maupun yang t wa yang diharamkan Allah (membunuhnya) m 1} Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuh n oleh syarak seperti kisas, membunuh orang m ah swt. memerintahkan kepada Rasulullah Muha yrikin yang menetapkan hukum menurut kehen hyu yang akan diturunkan Allah kepadanya. W suatu yang diharamkan kepada mereka. Kete , maka ketentuan-ketentuan itulah yang harus d kan ketentuan hukum dengan perantara wahyu d Tuhanmu, yaitu: dap kedua orang kinan. Kami akan amu mendekati tersembunyi, dan melainkan dengan hanmu kepadamu murtad, rajam dan ammad saw. agar ndak hawa nafsu Wahyu itu memuat entuan-ketentuan ditaati, karena dia disampaikan oleh

Transcript of Rezeki manusia dijamin allah swt

Page 1: Rezeki manusia dijamin allah swt

Rezeki manusia dijamin Allah SWT

(QS6. Al An'am ayat 151)

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu:

janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat ba

ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak

memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati

perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun y

janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan

sesuatu (sebab) yang benar". {1}

supaya kamu memahami (nya).

{1}Maksudnya: yang dibenarkan oleh syarak seperti kisas, membunuh orang murtad, rajam dan

sebagainya.

Tafsir:

Di dalam permulaan ayat ini Allah swt. memerintahkan kepada R

mengatakan kepada kaum musyrikin yang menetapkan hukum menurut kehendak hawa nafsu

bahwa ia akan membacakan wahyu yang akan diturunkan Allah kepadanya. Wahyu itu memuat

beberapa ketentuan tentang sesuatu yang diharamkan kepada

hukum itu datangnya dari Allah, maka ketentuan

sendirilah yang berhak menentukan ketentuan hukum dengan perantara wahyu disampaikan oleh

manusia dijamin Allah SWT

(QS6. Al An'am ayat 151)

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu:

janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang

ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan

memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati

perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan

janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan

{1} Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu

{1}Maksudnya: yang dibenarkan oleh syarak seperti kisas, membunuh orang murtad, rajam dan

Di dalam permulaan ayat ini Allah swt. memerintahkan kepada Rasulullah Muhammad saw. agar

mengatakan kepada kaum musyrikin yang menetapkan hukum menurut kehendak hawa nafsu

bahwa ia akan membacakan wahyu yang akan diturunkan Allah kepadanya. Wahyu itu memuat

beberapa ketentuan tentang sesuatu yang diharamkan kepada mereka. Ketentuan

hukum itu datangnya dari Allah, maka ketentuan-ketentuan itulah yang harus ditaati, karena dia

sendirilah yang berhak menentukan ketentuan hukum dengan perantara wahyu disampaikan oleh

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu:

iklah terhadap kedua orang

anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan

memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati

ang tersembunyi, dan

janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan

Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu

{1}Maksudnya: yang dibenarkan oleh syarak seperti kisas, membunuh orang murtad, rajam dan

asulullah Muhammad saw. agar

mengatakan kepada kaum musyrikin yang menetapkan hukum menurut kehendak hawa nafsu

bahwa ia akan membacakan wahyu yang akan diturunkan Allah kepadanya. Wahyu itu memuat

mereka. Ketentuan-ketentuan

ketentuan itulah yang harus ditaati, karena dia

sendirilah yang berhak menentukan ketentuan hukum dengan perantara wahyu disampaikan oleh

Page 2: Rezeki manusia dijamin allah swt

Rasul-Nya yang memang diutus untuk menyampaikan ketentuan-ketentuan hukum itu kepada

sekalian manusia.

Ketentuan-ketentuan hukum yang disampaikan Rasul kepada kaum musyrikin itu berinti 10

ajaran pokok yang sangat penting yang menjadi inti pula dari agama Islam dan semua agama

yang diturunkan Allah ke dunia. Lima buah ketentuan di antara ketentuan-ketentuan itu terdapat

dalam ayat ini, empat buah di antaranya terdapat dalam ayat berikutnya, sedang sebuah

ketentuan lagi terdapat dalam ayat berikutnya lagi.

Pada permulaan ayat ini Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya Muhammad saw. supaya

mengatakan kepada kaum musyrikin, bahwa dia akan membacakan kepada mereka wahyu yang

diturunkan oleh Allah kepadanya tentang apa yang diharamkan-Nya kepada mereka. Dia

sendirilah yang mempunyai syariat yang berhak menentukan hukum dan aku adalah sebagai

rasul-Nya untuk menyampaikannya. Apa yang dikatakan oleh Rasulullah kepada mereka itu

yang terkandung dalam ayat 151, 152, dan 153 ini berintikan sepuluh pokok ajaran yang sangat

penting dalam Islam dan semua agama yang diturunkan Tuhan ke dunia ini.

Sepuluh ajaran pokok itu para ulama tafsir menamakannya "Al-Washaya Al-Asyrah" (sepuluh

perintah) yang mana dalam ayat 151 ini disebutkan lima di antaranya, dan lima lainnya

disebutkan dalam dua ayat berikutnya (152 dan 153). Lima yang disebutkan pada ayat ini adalah:

(1) Jangan mempersekutukan Allah. (2) Berbuat baik terhadap dua orang ibu bapak. (3) Jangan

membunuh anak karena takut kemiskinan. (4) Jangan mendekati (berbuat) kejahatan secara lahir

maupun secara tersembunyi. (5) Jangan membunuh jiwa yang diharamkan membunuhnya oleh

Tuhan.

Adapun larangan tidak boleh mempersekutukan Allah adalah pokok pertama yang paling mutlak,

baik dengan perkataan atau iktikad, seperti mengatakan mempercayai bahwa Tuhan itu bersekutu

maupun dengan perbuatan seperti mempersekutukannya dengan berhala-berhala atau

sembahan-sembahan lainnya.

Pada ayat ini sebagaimana pada ayat-ayat lainnya di dalam Alquran setelah Allah

memerintahkan manusia supaya bertauhid dan jangan mempersekutukan-Nya, maka pada urutan

Page 3: Rezeki manusia dijamin allah swt

kedua Allah memerintahkan manusia supaya berbuat baik terhadap kedua orang tua. Ini semua

cukup jelas menerangkan bagaimana pentingnya berbuat baik terhadap kedua orang tua,

meskipun mereka salah atau menyuruh anaknya mempersekutukan Tuhan, namun si anak tetap

harus berbuat baik terhadap mereka dalam dunia ini dan menolak suruhan atau ajakannya untuk

mempersekutukan Tuhan itu dengan baik sebagai mana firman Allah:

نیا معروفا وإن جاھداك على أن تشرك بي ما لیس لك بھ علم فال ت طعھما وصاحبھما في الد

Artinya:

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada

pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah

keduanya di dunia dengan baik.

(Q.S Luqman :15)

Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Masud, dia

menceritakan yang maksudnya sebagai berikut, "Saya bertanya kepada Rasulullah saw. tentang

amal apa yang lebih afdal?" Rasulullah saw. menjawab, "Salat tepat pada waktunya." "Apalagi

sesudah itu?" Jawabnya, "Berbuat baik terhadap kedua orang tua." "Apalagi sesudah itu?"

Jawabnya, "Berjihad di jalan Allah."

Yang dimaksud dengan berbuat baik terhadap kedua orang tua ialah menghormati keduanya,

baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, penuh rasa cinta dan kasih sayang bukan

karena takut karena penghormatan anak terhadap orang tuanya yang disebabkan takut akan

merusak pendidikan anak dan mendorong mereka berbuat durhaka. Penghormatan tersebut

adalah di samping kewajiban anak membelanjai ibu bapaknya yang tidak mampu sesuai dengan

kesanggupan anak itu. Di dalam ayat ini Allah melarang manusia membunuh anak mereka

disebabkan kemiskinan yang menimpa mereka karena Tuhan akan memberi rezeki kepada

mereka dan anak-anak mereka.

Firman Allah:

) 31(دكم خشیة إمالق نحن نرزقھم وإیاكم إن قتلھم كان خطئا كبیراوال تقتلوا أوال

Artinya:

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan, Kamilah yang akan

Page 4: Rezeki manusia dijamin allah swt

memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah

suatu dosa yang besar.

(Q.S Al Isra': 31)

Larangan membunuh anak pada ayat ini ialah berbeda dengan larangan membunuh anak pada

ayat lain dalam surat Al-Isra. Pada ayat ini larangan membunuh anak karena kemiskinan yang

akan atau sedang menimpa. Sedangkan dalam surat Al-Isra larangan membunuh anak itu karena

takut kemiskinan yang diperhitungkan akan menimpa. Oleh karena itu pada ayat ini Allah

menerangkan "Kami akan memberi rezeki kepadamu" yakni pada orang tua yang membelanjai

anaknya, "dan kepada mereka" yakni para anak yang dibelanjai orang tua, sedang pada surat

Al-Isra Allah menerangkan "Kami akan memberi rezeki kepada mereka" yakni anak-anak setelah

mereka mampu berusaha kelak, "dan kepada kamu" yakni pada orang tua yang mungkin karena

kemiskinannya akan dibelanjai oleh anaknya. Pada ayat ini Allah melarang mendekati

perbuatan-perbuatan keji apalagi mengerjakannya, baik berupa perbuatan seperti berzina, atau

menuduh orang berzina, biar pun perbuatan itu dilakukan dengan terang-terangan atau dengan

sembunyi.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini, pada masa jahiliah orang-orang tidak

memandang jahat melakukan zina secara tersembunyi dan malahan mereka memandang jahat

kalau dilakukan secara terang-terangan. Maka dengan ayat ini Allah mengharamkan zina secara

terang-terangan atau tersembunyi. Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

perbuatan yang nampak (terang) ialah semua perbuatan anggota tubuh, sedangkan yang

tersembunyi adalah perbuatan hati, seperti takabur, iri hati dan sebagainya.

Pada ayat ini Allah melarang pula membunuh jiwa tanpa sebab yang benar menurut ajaran

Tuhan. Rasulullah saw. bersabda

الیح�����ل دم ام�����رئ مس�����لم إال بإح������دى ث������الث: كف������ر بع������د إس������الم أو زن������ا بع������د إحص������ان أو قت������ل نف������س بغ������یر نف������س

Artinya:

Tidak boleh membunuh jiwa seorang muslim terkecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara:

yaitu karena murtad (muslim yang berbalik jadi kafir), zina muhsan (zina orang yang sudah

pernah kawin) dan membunuh manusia tanpa sebab yang benar.

Page 5: Rezeki manusia dijamin allah swt

(H.R Abu Daud (hal 170 Juz 4)

Dan juga orang-orang kafir yang ada perjanjian damai dengan kaum muslimin tidak boleh

dibunuh atau diganggu sesuai dengan sabda Rasulullah saw.:

لھ����م مالن����ا وعلیھ����م م����ا علین����ا

Artinya:

Mereka mempunyai hak sebagaimana hak yang ada pada kam

kewajiban sebagaimana kewajiban yang ada pada kami (kaum muslimin).

(H.R At Tirmizi)

Setelah diterangkan lima dari ajaran pokok yang sangat penting itu, maka Allah mengakhiri ayat

ini dengan suatu penegasan yang maksudnya:

kepadamu supaya kamu memahami sasaran dan tujuan dan bukan seperti tindak

yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu menurut hawa nafsu.

(QS7. Al A'raaf ayat 32)

Katakanlah: "Siapakah yang mengha

untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?"

Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang

dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.

itu bagi orang-orang yang mengetahui.

orang kafir yang ada perjanjian damai dengan kaum muslimin tidak boleh

dibunuh atau diganggu sesuai dengan sabda Rasulullah saw.:

Mereka mempunyai hak sebagaimana hak yang ada pada kami (kaum muslimin) dan mempunyai

kewajiban sebagaimana kewajiban yang ada pada kami (kaum muslimin).

Setelah diterangkan lima dari ajaran pokok yang sangat penting itu, maka Allah mengakhiri ayat

ini dengan suatu penegasan yang maksudnya: Demikian itulah yang diperintahkan oleh Tuhan

kepadamu supaya kamu memahami sasaran dan tujuan dan bukan seperti tindak

yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu menurut hawa nafsu.

Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan

Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?"

(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan

dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. {1} Demikianlah Kami menjelaskan ayat

orang yang mengetahui.

orang kafir yang ada perjanjian damai dengan kaum muslimin tidak boleh

i (kaum muslimin) dan mempunyai

kewajiban sebagaimana kewajiban yang ada pada kami (kaum muslimin).

Setelah diterangkan lima dari ajaran pokok yang sangat penting itu, maka Allah mengakhiri ayat

Demikian itulah yang diperintahkan oleh Tuhan

kepadamu supaya kamu memahami sasaran dan tujuan dan bukan seperti tindak-tanduk kamu

ramkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya

Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?"

orang yang beriman dalam kehidupan

Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat

Page 6: Rezeki manusia dijamin allah swt

{1}Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di

dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang tidak beriman, sedang di akhirat

nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja.

Tafsir:

Orang-orang Arab pada masa Jahiliah telah mengharamkan memakai pakaian ketika tawaf

sekeliling Kakbah, telah mengharamkan sebagian makanan ketika mengerjakan haji seperti

memakan daging, memakan yang berlemak dan lain-lain. Orang-orang Nasrani dan ahli kitab

pun, sebagian mereka juga mengharamkan memakan yang baik-baik seperti halnya perbuatan

orang pada masa Jahiliah itu. Maka ayat ini dengan tegas memerintahkan kepada Nabi

Muhammad saw. untuk menanyakan kepada mereka, siapa yang mengharamkan semuanya itu?

Jelaslah bahwa yang mengharamkan itu mereka sendiri dan setan bukan merupakan wahyu Allah

yang disampaikan-Nya kepada Rasul Allah.

Pakaian dan perhiasan yang memang sudah disediakan Allah untuk mereka dan Allah tidak

mengharamkan makanan yang baik-baik, yang lezat-lezat seperti rezeki yang halal dari Allah.

Memakai pakaian yang indah, berdandan dan berhias, serta memakan makanan yang lezat-lezat

yang dihalalkan Allah adalah merupakan kesenangan dan kegemaran manusia. Agama Islam

membolehkannya selama tidak bertentangan dengan hukum Allah, seperti berlebih-lebihan dan

lain-lain.

Tidaklah meninggalkan kesenangan dan kegemaran seperti itu termasuk ibadah dan

mendekatkan diri kepada Allah, seperti yang dilakukan oleh penganut agama lain, umpama

agama Hindu. Kegemaran berpakaian yang bagus dan kegemaran memakan makanan yang baik

lagi halal akan mendorong manusia untuk berpikir meningkatkan pertanian, membuat irigasi

serta meningkatkan kemajuan dalam bidang industri, seperti pabrik benang, pabrik kain,

meningkatkan pemeliharaan binatang-binatang, seperti biri-biri, ulat sutera, binatang-binatang

ternak dan lain-lain.

Selanjutnya dalam ayat ini Allah swt. memerintahkan kepada Rasulullah agar menyampaikan

kepada umatnya, bahwa berhias dan berdandan dengan pakaian yang bagus dan indah begitu

juga memakan makanan yang baik-baik dan lezat-lezat adalah diperbolehkan menikmatinya bagi

orang-orang yang beriman dalam hidup mereka di dunia juga dibolehkan untuk orang-orang

Page 7: Rezeki manusia dijamin allah swt

yang bukan mukmin. Tetapi pada hari kiamat, kenikmatan yang seperti itu hanyalah khusus bagi

orang-orang yang beriman saja. Orang-orang kafir tidak berhak untuk menikmatinya.

Orang-orang mukmin berhak untuk mendapatkan hidup bahagia, menikmati segala macam

pemberian yang baik dan halal selama hidup di dunia ini. Bukanlah kebahagiaan hidup itu untuk

orang-orang kafir saja.

Dalam ayat ini jelaslah, bahwa Allah menganjurkan kepada orang-orang yang beriman agar

dapat mencapai bahagia dan sentosa di dunia dan di akhirat. Di akhirat orang-orang mukminlah

yang lebih berhak menikmati segala macam nikmat Allah supaya lebih bertambah syukurnya

kepada-Nya dan lebih mendorongnya untuk mencapai kebahagiaan yang sebenarnya. Mereka di

dunia tentu akan bersyukur kepada Allah, baik dalam hatinya dengan mengakui kekayaan Allah,

atau dengan lidahnya mengucapkan "alhamdulillah", maupun dengan anggotanya, yaitu dengan

dengan memakai dan memakan karunia Allah itu dengan sebaik-baiknya dan

mempergunakannya kepada jalan yang diridai Allah. Orang mukmin tentu akan bertambah

ilmunya dan kemajuannya bila hidupnya di dunia telah bahagia dan tentu akan bertambah kuat

pula imannya kepada Allah bila dia telah dapat merasakan betapa besarnya karunia yang

diberikan Allah kepadanya.

Sabda Rasulullah saw.:

رالط������اعم الش������اكر بمنزل������ة الص������ائم الص������اب

Artinya:

Orang (mukmin) yang makan makanan yang baik lagi pandai bersyukur sama derajatnya

dengan orang puasa yang sabar menahan lapor.

(Q.S H.R Ahmad, At Turmuzi, An Nasa'I, dan Al Hakim dari Abu Hurairah)

Firman Allah swt.:

ومن أعرض عن ذكري فإن لھ معیشة ضنكا ونحشره یوم القیامة أعمى

Artinya:

Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan

Page 8: Rezeki manusia dijamin allah swt

yang sempit dan Kami akan menghimpunnya nanti pada hari kiamat dalam keadaan buta.

(Q.S Taha: 124)

Pada penutup ayat ini, Allah swt. mengatakan bahwa Allah sudah menjelaskan ayat-ayat-Nya

bagi kaum yang mengetahui. Di antaranya dalam ayat ini dijelaskan perkara adab berpakaian dan

makanan yang sebagian manusia belum mengetahuinya, malahan dianggapnya masalah kecil

saja. Padahal makan dan minum yang tidak berlebih-lebihan itu merupakan sendi hidup dan

pokok pangkal kesehatan. Bila badan tidak kuat dan tidak sehat, semua pekerjaan tidak akan

terlaksana, baik pekerjaan untuk mencari kehidupan, atau pun untuk beribadat kepada Allah.

Begitu juga berdandan dan berpakaian merupakan tanda kebahagiaan dan kemuliaan dan erat

juga hubungannya dengan kesehatan. Orang-orang yang berdandan dan berpakaian bagus adalah

terhormat dan terpuji asal berdandan dan berpakaian bagus dengan niat yang baik bukan untuk

menyombongkan diri.

Sabda Rasulullah saw.:

:أتی�����ت رس�����ول هللا ص�����لى هللا علی�����ھ وس�����لم ف�����ي ث�����وب دون فق�����ال: ال�����ك م�����ال؟ قل�����ت نع�����م ق�����ال: م�����ن أي م�����ال؟ قل�����ت

ل وال������رقیق ق������ال: ف������إذا أت������اك هللا فل������یر أث������ر نعمت������ھ علی������ك وكرامت������ھق�����د أت�����اني هللا م�����ن األب�����ل والغن�����م والخ�����ي

ل���ك

Artinya:

Saya datang kepada Rasulullah saw. dengan pakaian yang buruk, maka Rasulullah bertanya,

"Adakah engkau mempunyai harta?" Saya jawab: "Ya." Rasulullah bertanya pula: "Harta apa

saja?" Saya jawab: "Allah memberikan karunia kepada saya unta, kambing, kuda dan budak."

Berkata Rasulullah: "Kalau Allah sudah mengaruniaimu harta, maka hendaklah dapat dilihat

bekas nikmat Allah itu dan kemuliaan-Nya kepadamu."

(H.R Abu Daud dari Abil Ahwas dari ayahnya)