Ringkasantatacarasholatgerhana 111209234443-phpapp01

4
Ringkasan TATA CARA SHOLAT GERHANA

Transcript of Ringkasantatacarasholatgerhana 111209234443-phpapp01

Page 1: Ringkasantatacarasholatgerhana 111209234443-phpapp01

Ringkasan

TATA CARA SHOLAT GERHANA

Page 2: Ringkasantatacarasholatgerhana 111209234443-phpapp01

Umat Islam diperintah untuk sholat ketika gerhana terjadi. Berdo’a, berdzikir kepada Allah,

memohon ampunan dan perlindungan. Allah Maha kuasa untuk menghilangkan cahaya

matahari atau menghilangkan ni’mat dari kita, namun dengan Rahmat-Nya, Dia selalu

memberi kita ni’mat yang banyak, dan sedikit sekali kita bersyukur, maka hendaknya kita

takut.

”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana

tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah

menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari

gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada

Allah.” [HR. Muslim no. 912]

Waktu Pelaksanaan Shalat Gerhana

Waktu pelaksanaan shalat gerhana adalah mulai ketika gerhana muncul sampai gerhana

tersebut hilang. Dari Al Mughiroh bin Syu’bah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam

bersabda,

”Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua

gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat

keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).”

[HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904]

Shalat gerhana juga boleh dilakukan pada waktu terlarang untuk shalat. Jadi, jika gerhana

muncul setelah Ashar, padahal waktu tersebut adalah waktu terlarang untuk shalat, maka

shalat gerhana tetap boleh dilaksanakan. Dalilnya adalah:

”Jika kalian melihat kedua gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan shalat.”

[HR. Bukhari no. 1047]

Dalam hadits ini tidak dibatasi waktunya. Kapan saja melihat gerhana termasuk waktu

terlarang untuk shalat, maka shalat gerhana tersebut tetap dilaksanakan.

Tata Cara Sholat Gerhana

Page 3: Ringkasantatacarasholatgerhana 111209234443-phpapp01

Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama.

Namun, para ulama berselisih mengenai tata caranya.

Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebagaimana shalat sunnah biasa,

dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada sekali ruku’, dua kali sujud. Ada juga yang

berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua

kali ruku’, dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang

dipilih oleh mayoritas ulama. [Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1/435-437]

Ringkasannya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-,

urutannya sebagai berikut.

1. Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara

yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau

shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat

tertentu kepada para sahabatnya.

2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

3. Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan

membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan

suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:

– –

”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.”

(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

4. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.

5. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN

HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’

6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al

Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

7. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’

sebelumnya.

8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud

kemudian sujud kembali.

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at

pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

11. Tasyahud.

Page 4: Ringkasantatacarasholatgerhana 111209234443-phpapp01

12. Salam.

13. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran

untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.