Rmk Metod Pertemuan 3
-
Upload
ratih-natawirani -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of Rmk Metod Pertemuan 3
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
1/10
I. Identifikasi Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
Banyaknya permasalahan di bidang bisnis yang perlu dipecahkan, peneliti harus
mampu melakukan pemilahan terhadap berbagai permasalahan tersebut, sehingga dapat
dimunculkan satu permasalahan terpilih. Untuk memperoleh masalah yang “benar – benar
masalah” seorang peneliti harus melakukan observasi pada objek yang sesungguhnya guna
mendapatkan bukti – bukti empiris. Peneliti juga harus menguasai teori terkait dengan
masalah yang diselidiki. Ketika masalah sudah ditetapkan langkah selanjutnya adalah
peneliti harus merumuskan masalah tersebut secara spesiik.
Sumber Masalah
!asalah dapat diketahui apabila
". #erdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan$. #erdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
%. &danya pengaduan'. &da kompetisi
Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian
!ukayat ("))'* menyebutkan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam melihat apakah suatu masalah layak atau penting untuk diteliti, sebagai berikut+
a* &pakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari jaabannya-
b* &pakah masalah yang ditentukan itu benarbenar penting untuk dipecahkan pada aktu
penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian*-
c* &pakah masalah yang ditentukan itu memenuhi / 0 yaitu what (apa*, where (di mana*,
why (mengapa*, when (mengapa*, dan how (bagaimana*-d* &pakah masalah yang dipilih itu memiliki relevansi dengan gerak pembangunan
(memiliki kemanaatan praktis*-
e* &pakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jaaban masalah yang
ditentukan itu sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang bulat.
Pedoman Merumuskan Masalah penelitian
1raenkel dan 0allen ("))2,dalam 3ugiono, $222* mengemukakan baha masalah penelitian
yang baik memenuhi halhal barikut+
a. !asalah harus easible b. !asalah harus jelas
c. !asalah harus signiikan
1
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
2/10
d. !asalah bersiat etis
#idak ada aturan umum dalam perumusan masalah. 3umadi (")4)* senada dengan #uckman
(dalam 3ugiono, $222* menyarankan perumusan masalah sebagai berikut+
a. !asalah hendaknya dirumuskan dalam kalimat tanya - b. 5umusan masalah hendaknya padat dan jelas
c. !enautkan hubungan antara dua atau lebih variabeld. 5umusan masalah hendaknya memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan
data untuk menjaab pertanyaan penelitian.
6alam perumusan masalah perlu memperhatikan bentukbentukmasalah. 3ugiyono
($222* menyebutkan ada tiga bentuk masalah yaitu masalah deskripti, komparati, dan
masalah asosiati.a* !asalah deskripti
!asalah deskripti yaitu masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang
berdirisendiri*.
b* !asalah komparati
!asalah komparati adalah suatu permasalahan penelitian yang bersiat membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
aktu yang berbeda.
c* !asalah asosiati
!asalah asosiati adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersiat hubungan antara dua
variabel atau lebih. 7ubungan tersebut bisa simetris, kausal, maupun hubungan timbal
balik.
7ubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersamaan. 8adi bukan hubungan kausal atau pun interakti.
7ubungan kausal adalah hubungan yang a bersiat seba bakibat. 6alam hal ini ada
variabel independen (variabel bebas* dan variabel dependen. 9ariabel independen
mempengaruhi variabel dependen.
2
http://addriadis.blogspot.com/http://addriadis.blogspot.com/http://addriadis.blogspot.com/search/label/GADGETS%20N%20FRIENDShttp://addriadis.blogspot.com/search/label/GADGETS%20N%20FRIENDShttp://addriadis.blogspot.com/
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
3/10
7ubungan timbal balik atau interakti adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
6isini tidak diketahui mana variabel dependen dan variabel independen.
Pertanyaan Penelitian, Pertanyaan Manajemen, Pertanyaan investigative, dan
Pertanyaan Pengukuran3ecara hirarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari pertanyaan yang
lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang siatnya lebih khusus. :ooper dan
;mory ("))
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
4/10
yang teruji kehandalannya, sedangkan hipotesis nol disusun dari teori yang dipandang kurang
kehandalannya.
Merumuskan Hipotesis
#erkai dengan rumusan masalah penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya yaitu
rumusan masalah dalam bentuk masalah deskripti, komparati, atau asosiati maka hipotesis
dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu hipotesis deskripti, hipotesis komparati dan hipotesis
asosiati. 7ipotesis deskripti adalah jaaban sementara atas masalah penelitian deskripti.
7ipotesis komparati merupakan jaaban sementara atas rumusan masalah penelitian
komparati, sedangkan hipotesis asosiati adalah jaaban sementara atas masalah penelitian
asosiati.
Kriteria Hipotesis yang Baik
!enurut 3ugiyono, hipotesis yang baik memiliki beberapa karakteristik, diantaranya+
a* !erupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel
pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih b* 6inyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penasiran
c* 6apat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metodemetode ilmiah.
III. Populasi dan Sampel
8aaban sementara yang telah dirumuskan melalui kajian pustaka (cara berikir
deduksi dan induksi* harus dikaji secara empiris untuk itu peneliti dapat memilih metode
penelitian yang melalui metode pemilihan sampel, metode pengumpulan data, dan metode
analisis data. 6alam pemilihan metode penelitian khususnya pemilihan sampel terlebih dulu
peniliti menerapkan kerangkan sampel yang berisi karakteristik dari anggotaanggota
populasi. 3ampel yang diambil tersebut haruslah sedemikain rupa sehingga representative
(valid reabilitas* untuk melakukan generalisasi.
I!. Metode Pengumpulan "ata
4
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
5/10
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan kuisioner yang telah disusun, dengan
aancara, atau dapat pula dengan observasi. 3uatu teknik pengumpulan data tertentu
memiliki kelebihan dan kelemahannya, sesuai dengan kondisi objek yang ingin diteliti.
Peneliti dapat pula menggunakan ketiga cara tersebut dalam pengumpulan berbagai inormasi
untuk mendukung penelitiannya.
Sifat Populasi
!argono ($2"2+"")* mengemukakan baha persoalan populasi bagi suatu penelitian
harus dibedakan ke dalam siat berikut ini.
a. Populasi yang bersiat homogen,
b. Populasi yang bersiat heterogen
#eknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel
serta perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. !enurut
3ugiyono ($2"2+$"=* #eknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua>
1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota* populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
a. Simple random sampling
Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling .
b. Proportionate stratified random sampling
#eknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan
sampelnya memperhatikan strata (tingkatan* yang ada dalam populasi.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Disproporsional stratified random sampling adalah teknik yang hampir mirip dengan
proportionate stratiied random sampling dalam hal heterogenitas populasi.
d. Cluster Sampling
5
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2749491334563676425http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2749491334563676425
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
6/10
Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat
luas misalnya penduduk suatu provinsi, kabupaten, atau karyaan perusahaan yang
tersebar di seluruh provinsi.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang?kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari
populasi baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun
nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan
sistematis lainnya.
b. Sampling Kuota
Sampling uota adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari
populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota (jatah* yang diinginkan.
c. Sampling !ncidential
!ncidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang
kebetulan (incidential* bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan
karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.
d. Purposi"e Sampling
Purposi"e sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
khusus sehingga layak dijadikan sampel.
e. Sampling #enuh
Sampling $enuh adalah sampel yang meakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan
jika populasi dianggap kecil atau kurang dari "22.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil
kemudian terus membesar ibarat bola salju.
6
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
7/10
!. $en%ana &nalisis "ata
Penetapan terhadap rencana analisis data sangat tergantung pada rumusan masalah
yang hendak dipecahkan, hipotesis dan siat data yang telah dikumpulkan. 3uatu penelitian
deskripti memerlukan teknik analisis secara deskripti begitu juga dengan yang lainnya.
5encana analisis data terutama data yang diperoleh dari kuisioner atau aancara terstuktur
perlu didahului dengan proses editing dan coding. 7al ini dimaksudkan agar data yang
diperoleh benar – benar clean sebelum diolah untuk memperoldeh inormasi.
!I. Penulisan 'aporan
@aporan Penelitian memuat proses penelitian secara keseluruhan dari aal hingga
akhir. Pada laporan penelitian ini telah dapat diketahui simpulan dari hasil penelitian dan juga
saran bila diperlukan. 7asil penelitan yang diketahui dari laporan penelitian ini akan dapat
menjadi reerensi empiris bagi peniliti – peneliti berikutnya.
6alam rangka proses penelitian masalah asal mulanya (latar belakang*, penyeleksian
dan penjajakannya merupakan kegiatan utama dalam urutan prosesnya !embaca dan berikir
mengenai konsep dan teori yang relevan, serta membaca hasil penelitian yang sebelumnya
dilakukan dalam upaya pengajuan hipotesis berdasarkan pola pikir deduksi dan induksi
merupakan langkah lanjutan terkait pelaksanaan penelitian.
!II. Proposal Penelitian
Usulan penelitian merupakan kerangka acuan suatu penelitian tidak hanya memuat
permasalahan yang ingin dicapai pemecahannya, tetapi juga halhal yang lain, misalnya
mengenai metode penelitian, pengukuran, operasionalisasi dari konsep dan variabel, analisis
statistik yang akan digunakan, dan lainnya.
!aksud usulan penelitian adalah ("* untuk menyajikan masalah yang akan diteliti, ($*
untuk membahas upayaupaya penelitian dari orangorang lain, (%* untuk mengemukakan
data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah dan bagaimana data tersebut dikumpulkan,
diolah dan diartikan. 6ari usulan penelitian akan dapat diketahui ("* apa yang akan
dilakukan, ($* mengapa akan dilakukan, (%* bagaimana akan dilakukan, ('* dimana akan
dilakukan, (/* kepada siapa akan dilakukan, dan (
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
8/10
3uatu usulan penelitian dibedakan antara usulan penelitian internal dan eksternal serta
usulan penelitian mahasisa. Usulan penelitian internal dilakukan untuk perusahaan oleh
bagian litbang atau oleh sta ahli perusahaan tersebut. Usulan penelitian eksternal dapat
diminta atau tidak diminta. Umumnya usulan penelitian eksternal ini lebih kompleks
dibandingkan dengan usulan penelitian internal. Usulan penelitian mahasisa dapat berupa
usulan tugas semester, usulan untuk skripsi 3", usulan tesis magister, atau usulan untuk
disertasi doktor.
3uatu usulan penelitian ditulis mengikuti suatu ormat tertentu. Pada umumnya
usulan penelitian terdiri atas / bagian yaitu pendahulaun, kajian pustaka dan hipotesis,
metode penelitian, datar pustaka, jadal penelitian, dan biaya penelitian.
!III. (ara Sitasi yang Benar dan 'egal
3itasi adalah menunjukan asalusul atau suatu kutipan menguntip pernyataan atau
menyalin?mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkan kedalam suatu karya tulis
yang dibuat, namun tetap mengindikasikan baha kutipan tersebut itu adalah pernyataan
orang lain.
Asi sitasi +
". Buku + pengarang, judul buku, penerbit dan tahun publikasi
$. 8urnal+ pengarang, judul artikel, judul jurnal, volume, tahin publikasi dan nomor halaman.
%. Karya di Anternet+ U5@ dan tanggal tersebut diakses.
5ujukan (5eerensi, &cuan, atau 5eerences*
". Biasanya terdapat pada akhir setiap bab dari suatu buku atau pada akhir suatu artikel
jurnal atau makalah$. ;ntri disusun sesuai urutan kutipan di dalam teks atau secara alphabetis.
6atar pustaka (6atar Kepustakaan, Biograi, atau Bibliography*
". #erdapat pada akhir suatu buku atau jenis monogra lainya.
$. ;ntri disusun secara alphabetis (&* tanpa pengelompokan jenis sumber.
8
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
9/10
%. 8ika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda, entri didatar
secara kronologis berdasarkan tahun publikasi
'. 8ika pengarang dikutip untuk dua atau lebih karya yang dipublikasi pada tahun yang
sama, tambahkan huru kecil a, b, c, ,dst setelah tahun terbit, contoh+ $22/a, $22/b,
$22/c.
"&)#&$ P*S#&K&
5ahyuda, A Ketut., A Cst. 0ayan !urjana Dasa, Ei Eyoman Duliarni, $22'. Buku &jar
!etodologi Penelitian. Universitas Udayana> 6enpasar
5;1;5;E3A
http+??mdonisanjaya.blogspot.co.id?$2"$?2"?populasidansampelF$/.html
http+??henrich$=.blogspot.co.id?$2"%?2)?identiikasimasalahpenelitian.html
9
http://mdonisanjaya.blogspot.co.id/2012/01/populasi-dan-sampel_25.htmlhttp://henrich27.blogspot.co.id/2013/09/identifikasi-masalah-penelitian.htmlhttp://mdonisanjaya.blogspot.co.id/2012/01/populasi-dan-sampel_25.htmlhttp://henrich27.blogspot.co.id/2013/09/identifikasi-masalah-penelitian.html
-
8/20/2019 Rmk Metod Pertemuan 3
10/10
10