SABTU, 26 MARET 2011 Saleh Bersedia - ftp.unpad.ac.id · pemeriksaan di jalan-jalan yang menuju...

1
DERI DAHURI P RESIDEN Yaman Ali Abdullah Saleh mengatakan di de- pan ribuan pendu- kungnya di Sana’a, kemarin, bahwa dia siap menyerahkan kekuasaan untuk menghindari pertumpahan darah. Namun dia menegaskan kekuasaan hanya diserahkan ke ‘tangan yang aman’. “Kami tidak ingin kekua- saan, tetapi kami perlu menye- rahkan kekuasaan ke tangan yang aman, bukan ke tangan yang sakit, dendam, atau ko- rup.... Kami siap meninggalkan kekuasaan hanya ke tangan yang aman,” ucap Saleh yang disiarkan televisi pemerintah. “Kami menentang penem- bakan walau satu peluru dan saatnya kami memberi konsesi bahwa ini untuk meyakinkan tidak ada pertumpahan darah. Kami akan tetap tabah dan menantang mereka dengan semua kekuasaan yang kami miliki,” jelasnya. Beberapa loyalis Saleh mem- bawa senjata api dan mengang- kat pedang tradisional Yaman saat Saleh berpidato yang di- siarkan televisi pemerintah Al Arabiya. Saat Saleh berbicara di ha- dapan ribuan pendukungnya, di bagian Kota Sana’a lain, puluhan ribu demonstran anti- pemerintah juga tengah berun- juk rasa. Demonstrasi mereka dinamai ‘Jumat Toleransi’. Demonstran yang jumlahnya ribuan juga membuat tenda di luar gedung Universitas Sana’a yang telah berlangsung enam minggu. Mereka telah mendeklarasi- kan Jumat (kemarin) sebagai ‘Hari Keberangkatan’. Sementara itu, untuk meng- antisipasi unjuk rasa Jumat yang diserukan pihak opo- sisi, pasukan Yaman berusaha mencegah demonstran an- tipemerintah memasuki ibu kota. Mereka juga melakukan pemeriksaan di jalan-jalan yang menuju Sana’a. Pemeriksaan itu dilakukan karena adanya ajakan dari oposisi untuk berdemonstrasi di depan istana Sana’a, kemarin untuk menuntut mundur Presi- den Yaman Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa selama tiga dekade. Demontrasi bentrok Aksi unjuk rasa juga melanda Yordania. Para demonstran an- tipemerintah dan pendukung Raja Yordania bentrok di ibu kota, Amman, Kamis (24/3). Akibatnya, sekitar 35 orang terluka pada insiden kekerasan paling tidak manusiawi dalam tiga bulan terakhir. Sekitar 2.000 orang Yordania yang menuntut reformasi pe- merintahan bergabung pada satu lokasi di sebuah pusat lapangan di Amman. Tiba-tiba mereka dilempari batu oleh pendukung Raja Abdullah II. Sementara itu, aparat keamanan Suriah mencoba mengurangi ketegangan di Kota Dara’a, kemarin. Otoritas pemerintah akan bertindak keras terhadap demonstran. Tentara Suriah melakukan pemeriksaan ketat di kota selatan, Dara’a. Namun tidak tampak kehadiran angkatan darat di jalan-jalan untuk per- tama kalinya sejak Jumat (18/3) lalu. Dua hari sebelumnya, pe- merintah Suriah berjanji untuk mempertimbangkan mencabut beberapa undang-undang yang represif dalam upaya meng- hentikan gelombang protes di Kota Dara’a yang mengancam kekuasaan Presiden Bashar As- sad yang hampir 50 tahun. Namun janji tersebut ditolak kalangan aktivis. Mereka justru menggelar demonstrasi terkait tewasnya belasan demonstran antipemerintah saat berunjuk rasa di Kota Dara’a. “Kami tidak akan melupakan martir dari Kota Dara’a,” kata seorang warga kepada Associated Press. (Drd/AP/Reuters/I-4) [email protected] Saleh Bersedia Serahkan Kekuasaan Para demonstran antipemerintah dan pendukung Raja Yordania Abdullah II bentrok di Ibu Kota Amman. JUMLAH korban tewas di Myanmar terus bertambah sete- lah gempa bumi berkekuatan 6,8 pada skala Richter meng- guncang daerah pegunungan yang membentang dekat per- batasan Thailand, Kamis (24/3) malam. Seorang pejabat Myanmar mengklaim sedikitnya 74 orang tewas dan 110 lainnya cedera di lima titik lokasi yang dekat dengan pusat gempa. Salah satu korban tewas merupakan seorang perempuan di Mae Sai, Thailand. Adapun lebih dari 240 bangunan ambruk. “Kami sedang mencoba men- capai daerah terpencil. Militer, polisi, dan aparat lokal juga te- ngah mencari korban di daerah terpapar bencana,” katanya. Saat gempa utama dan se- jumlah gempa susulan berlang- sung, getaran bisa dirasakan hingga sejauh 800 kilometer di ibu kota Thailand, Bang- kok. Bahkan, warga ibu kota Vietnam, Hanoi, dan beberapa bagian Provinsi Yunnan, China, merasakan guncangan gempa. Sementara itu, di ibu kota Myanmar, Yangon, kerusakan akibat gempa tidak seberapa dahsyat. Chris Herink selaku direktur lembaga bantuan nir- laba World Vision di Myanmar juga mengaku tidak melihat kehancuran berskala besar di Kota Kengtung dan Kota Tachileik, dua kota terdekat dengan pusat gempa. Namun, menurutnya, sejum- lah bangunan retak dan perse- diaan air di beberapa lokasi ter- ganggu. “Keprihatinan paling besar adalah daerah perdesaan. Akan ada lebih banyak kabar menyedihkan dalam beberapa hari mendatang.” Daerah perdesaan yang di- maksud Herrink adalah ka- wasan pegunungan dekat perbatasan Myanmar dengan Thailand dan Laos atau biasa dijuluki ‘segitiga emas’. Kawa- san itu terkenal sebagai daerah penanaman opium ilegal. Guna membantu para korban gempa, PBB akan mengirimkan bantuan obat-obatan ke daerah terkena bencana. (Jer/AP/ Reuters/I-3) I BU negara Guatemala, Sandra Torres de Colom, telah mengonrmasi bahwa dia sedang berupaya menceraikan sang suami yang tak lain adalah Presiden Guatemala Alvaro Colom. Gugatan cerai tersebut diajukan Torres agar dia bisa mencalonkan diri menggantikan suaminya pada pemilihan presiden September nanti. Torres tampak berusaha menahan air mata saat mengatakan perceraian ini adalah demi kepentingan negaranya. Dia mengatakan keputusan untuk mengajukan cerai ini sangat berat diambil karena akan memisahkan dirinya dengan sang suami. “Saya menceraikan suami, tetapi saya akan ‘menikah’ dengan rakyat Guatemala,” katanya dalam konferensi pers. “Saya tidak akan menjadi perempuan pertama atau yang terakhir yang ingin bercerai. Namun, saya satu- satunya perempuan yang bercerai demi kepentingan negaranya.” Torres mengajukan gugatan cerai karena konstitusi Guatemala melarang adanya hubungan kekerabatan antara presiden berkuasa dan calon presiden periode berikutnya, tetapi tidak dijelaskan dalam konstitusi itu apakah hubungan kekerabatan itu termasuk hubungan suami- istri. Perceraian Torres dan sang suami ini pertama kali disarankan kandidat presiden dari oposisi, Jenderal purnawirawan Otto Perez Molina. Menurut Molina, perceraian itu harus dilakukan untuk menghindari terjadinya penipuan suara. Molina adalah kandidat presiden yang dikalahkan suami Torres, pada pemilihan presiden 9 September 2007. Torres, 51, mengumumkan pencalonannya dengan didukung partai berkuasa National Unity of Hope awal bulan ini. Sedangkan perceraian ini telah dia daftarkan Senin (21/3), tapi baru diumumkan ke publik secara resmi, kemarin. Torres adalah istri ketiga dari Colom. Dua istri sebelumnya telah diceraikan Colom. Torres dan Colom telah menikah selama delapan tahun. Selama menjabat presiden, Torres memiliki peran penting dalam pemerintahan Colom. Dalam pemerintahan Colom, Torres diberi tugas mengawasi program pemerintah dalam memberantas kemiskinan. Hujan kritik diterimanya karena dia dinilai telah bertindak lebih dari sang suami yang menjabat presiden. Torres dinilai sebagai ‘dalang’ di balik pemerintahan Colom. (Yan/BBC/I-3) DI tengah maraknya konflik negara-negara di dunia, kip- rah pasukan perdamaian PBB diharapkan mampu menjerni- hkan situasi yang keruh aki- bat pertikaian sejumlah kubu. Terkait dengan hal itu, Media Indonesia mewawancarai Wakil Sekjen PBB Urusan Misi Per- damaian Alain Le Roy di sela acara Jakarta Defense Dialogue, kemarin. Menurut Anda apakah ope- rasi perdamaian PBB sudah bisa dilakukan untuk Libia? Sejauh ini belum ada rencana untuk menempatkan pasukan di Libia. Yang berlaku sekarang adalah mandat PBB yang sudah seharusnya dipatuhi oleh Libia. Kami (Misi Penjaga Perdama- ian PBB) selalu siap untuk beroperasi dalam situasi apa pun, di mana saja, dan kapan pun. Kami terus memantau perkembangan kondisi Libia terkait dengan kemungkinan gencatan senjata antara peme- rintah Khadadan kelompok demonstran. Kemudian bagaimana de- ngan peran misi penjaga per- damaian PBB di Haiti dan Pantai Gading? Untuk Haiti saya pikir keadaan di sana semakin membaik, terutama pascaben- cana kolera dan gempa bumi. Keadaan yang lebih baik juga bisa kita lihat dari kondisi poli- tik yang berkembang. Bahkan sekarang sudah ada pemilu di sana. Kalau untuk Pantai Gading, itu kasus yang berbeda karena (Laurent) Gbagbo yang menolak kekalahan dalam pemilu bertanding dengan (Alassane) Ouattara. Pasukan penjaga perdamaian PBB di sini berada di tengah konik yang dipicu dari internal. Ba- gaimanapun, tujuan utama kami adalah melindungi rakyat sipil di sana. Dilihat secara umum, apa- kah misi penjaga perdamaian PBB di dunia, terutama di negara-negara konik, masih relevan? Sebenarnya Anda bisa lihat permintaan banyak negara ter- hadap kehadiran misi penjaga perdamaian PBB. Selain itu sudah banyak misi PBB yang sukses menjalankan tugas, mi- salnya di Liberia, Kongo, Haiti, dan Timor Leste. (NY/I-5) Korban Gempa Bertambah Siap Beroperasi di Tengah Konflik Cerai demi Kursi Kepresidenan Kami terus memantau perkembangan kondisi Libia terkait dengan kemungkinan gencatan senjata.” Alain Le Roy Wakil Sekjen PBB Urusan Misi Perdamaian GEMPA MYANMAR: Tentara berdiri di depan rumah yang hancur akibat gempa berkekuatan 6,8 para skala Richter di Tarlay, Myanmar, kemarin. ANTIPEMERINTAH: Demonstran antipemerintah meneriakkan slogan saat unjuk rasa meminta Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mundur, di Universitas Sana’a, Yaman, Kamis (24/3). Polisi Yaman memblokade jalan menuju Sana’a untuk membubarkan para demonstran. AP/DVB, ALINYAUNG REUTERS/KHALED ABDULLAH 8 SABTU, 26 MARET 2011 I NTER NASIONAL Sandra Torres de Colom Ibu Negara Guatemala AP/LUIS SOTO

Transcript of SABTU, 26 MARET 2011 Saleh Bersedia - ftp.unpad.ac.id · pemeriksaan di jalan-jalan yang menuju...

Page 1: SABTU, 26 MARET 2011 Saleh Bersedia - ftp.unpad.ac.id · pemeriksaan di jalan-jalan yang menuju Sana’a. Pemeriksaan itu dilakukan ... penanaman opium ilegal. Guna membantu para

DERI DAHURI

PR E S I D E N Ya m a n Ali Abdullah Saleh mengatakan di de-pan ribuan pendu-

kungnya di Sana’a, kemarin, bahwa dia siap menyerahkan kekuasaan untuk menghindari pertumpah an darah. Namun dia menegaskan kekuasaan hanya diserahkan ke ‘tangan yang aman’.

“Kami tidak ingin kekua-saan, tetapi kami perlu menye-rahkan kekuasaan ke tangan yang aman, bukan ke tangan yang sakit, dendam, atau ko-rup.... Kami siap meninggalkan kekuasaan hanya ke tangan yang aman,” ucap Saleh yang disiarkan televisi pemerintah.

“Kami menentang penem-bakan walau satu peluru dan saatnya kami memberi konsesi bahwa ini untuk meyakinkan

tidak ada pertumpahan darah. Kami akan tetap tabah dan menantang mereka dengan semua kekuasaan yang kami miliki,” jelasnya.

Beberapa loyalis Saleh mem-bawa senjata api dan mengang-kat pedang tradisional Yaman saat Saleh berpidato yang di-siarkan televisi pemerintah Al Arabiya.

Saat Saleh berbicara di ha-dapan ribuan pendukungnya, di bagian Kota Sana’a lain, puluhan ribu demonstran anti-pemerintah juga tengah berun-juk rasa. Demonstrasi mereka dinamai ‘Jumat Toleransi’.

Demonstran yang jumlahnya ribuan juga membuat tenda di luar gedung Universitas Sana’a yang telah berlangsung enam minggu.

Mereka telah mendeklarasi-kan Jumat (kemarin) sebagai ‘Hari Keberangkatan’.

Sementara itu, untuk meng-antisipasi unjuk rasa Jumat yang diserukan pihak opo-sisi, pasukan Yaman berusaha mencegah demonstran an-tipemerintah memasuki ibu kota. Mereka juga melakukan pemeriksaan di jalan-jalan yang menuju Sana’a.

Pemeriksaan itu dilakukan karena adanya ajakan dari oposisi untuk berdemonstrasi di depan istana Sana’a, kemarin untuk menuntut mundur Presi-den Yaman Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa selama tiga dekade.

Demontrasi bentrok Aksi unjuk rasa juga melanda

Yordania. Para demonstran an-tipemerintah dan pendukung Raja Yordania bentrok di ibu kota, Amman, Kamis (24/3). Akibatnya, sekitar 35 orang terluka pada insiden kekerasan paling tidak manusiawi dalam tiga bulan terakhir.

Sekitar 2.000 orang Yordania yang menuntut reformasi pe-merintahan bergabung pada satu lokasi di sebuah pusat lapangan di Amman. Tiba-tiba mereka dilempari batu oleh pendukung Raja Abdullah II.

S e m e n t a r a i t u , a p a r a t keamanan Suriah mencoba mengurangi ketegangan di Kota Dara’a, kemarin. Otoritas pemerintah akan bertindak keras terhadap demonstran.

Tentara Suriah melakukan pemeriksaan ketat di kota selatan, Dara’a. Namun tidak tampak kehadiran angkatan darat di jalan-jalan untuk per-tama kalinya sejak Jumat (18/3) lalu.

Dua hari sebelumnya, pe-merintah Suriah berjanji untuk mempertimbangkan mencabut beberapa undang-undang yang

represif dalam upaya meng-hentikan gelombang protes di Kota Dara’a yang mengancam kekuasaan Presiden Bashar As-sad yang hampir 50 tahun.

Namun janji tersebut ditolak kalangan aktivis. Mereka justru menggelar demonstrasi terkait tewasnya belasan demonstran antipemerintah saat berunjuk rasa di Kota Dara’a. “Kami tidak akan melupakan martir dari Kota Dara’a,” kata seorang warga kepada Associated Press. (Drd/AP/Reuters/I-4)

[email protected]

Saleh Bersedia Serahkan Kekuasaan Para demonstran antipemerintah dan pendukung Raja Yordania Abdullah II bentrok di Ibu Kota Amman.

JUMLAH korban tewas di Myanmar terus bertambah sete-lah gempa bumi berkekuatan 6,8 pada skala Richter meng-guncang daerah pegunungan yang membentang dekat per-batasan Thailand, Kamis (24/3) malam.

Seorang pejabat Myanmar mengklaim sedikitnya 74 orang tewas dan 110 lainnya cedera di lima titik lokasi yang dekat dengan pusat gempa. Salah satu korban tewas merupakan seorang perempuan di Mae Sai, Thailand. Adapun lebih dari 240 bangunan ambruk.

“Kami sedang mencoba men-capai daerah terpencil. Militer, polisi, dan aparat lokal juga te-ngah mencari korban di daerah terpapar bencana,” katanya.

Saat gempa utama dan se-jumlah gempa susulan berlang-sung, getaran bisa dirasakan hingga sejauh 800 kilometer di ibu kota Thailand, Bang-kok. Bahkan, warga ibu kota Vietnam, Hanoi, dan beberapa bagian Provinsi Yunnan, China, merasakan guncangan gempa.

Sementara itu, di ibu kota Myanmar, Yangon, kerusakan akibat gempa tidak seberapa dahsyat. Chris Herink selaku

direktur lembaga bantuan nir-laba World Vision di Myanmar juga mengaku tidak melihat kehancuran berskala besar di Kota Kengtung dan Kota Tachileik, dua kota terdekat dengan pusat gempa.

Namun, menurutnya, sejum-lah bangunan retak dan perse-diaan air di beberapa lokasi ter-ganggu. “Keprihatinan paling besar adalah daerah perdesaan. Akan ada lebih banyak kabar menyedihkan dalam beberapa

hari mendatang.” Daerah perdesaan yang di-

maksud Herrink adalah ka-wasan pegunungan dekat perbatasan Myanmar dengan Thailand dan Laos atau biasa dijuluki ‘segitiga emas’. Kawa-san itu terkenal sebagai daerah penanaman opium ilegal.

Guna membantu para korban gempa, PBB akan mengirimkan bantuan obat-obatan ke daerah terkena bencana. (Jer/AP/Reuters/I-3)

IBU negara Guatemala, Sandra Torres de Colom, telah mengonfi rmasi

bahwa dia sedang berupaya menceraikan sang suami yang tak lain adalah Presiden Guatemala Alvaro Colom. Gugatan cerai tersebut diajukan Torres agar dia bisa mencalonkan diri menggantikan suaminya pada pemilihan presiden September nanti.

Torres tampak berusaha menahan air mata saat mengatakan perceraian ini adalah demi kepentingan negaranya. Dia mengatakan keputusan untuk mengajukan cerai ini sangat berat diambil karena akan memisahkan dirinya dengan sang suami.

“Saya menceraikan suami, tetapi saya akan ‘menikah’ dengan rakyat Guatemala,” katanya dalam konferensi pers. “Saya tidak akan menjadi perempuan pertama atau yang terakhir yang ingin bercerai. Namun, saya satu-satunya perempuan yang bercerai demi kepentingan negaranya.”

Torres mengajukan gugatan cerai karena konstitusi

Guatemala melarang adanya hubungan kekerabatan antara presiden berkuasa dan calon presiden periode berikutnya, tetapi tidak dijelaskan dalam konstitusi itu apakah hubungan kekerabatan itu termasuk hubungan suami-istri.

Perceraian Torres dan sang suami ini pertama kali disarankan kandidat presiden dari oposisi, Jenderal purnawirawan Otto Perez Molina.

Menurut Molina, perceraian itu harus dilakukan untuk menghindari terjadinya

penipuan suara. Molina adalah kandidat presiden yang dikalahkan suami Torres, pada pemilihan presiden 9 September 2007.

Torres, 51, mengumumkan pencalonannya dengan didukung partai berkuasa National Unity of Hope awal bulan ini. Sedangkan perceraian ini telah dia daftarkan Senin (21/3), tapi baru diumumkan ke publik secara resmi, kemarin.

Torres adalah istri ketiga dari Colom. Dua istri sebelumnya telah diceraikan Colom. Torres dan Colom telah menikah selama delapan tahun.

Selama menjabat presiden, Torres memiliki peran penting dalam pemerintahan Colom. Dalam pemerintahan Colom, Torres diberi tugas mengawasi program pemerintah dalam memberantas kemiskinan.

Hujan kritik diterimanya karena dia dinilai telah bertindak lebih dari sang suami yang menjabat presiden. Torres dinilai sebagai ‘dalang’ di balik pemerintahan Colom. (Yan/BBC/I-3)

DI tengah maraknya konflik negara-negara di dunia, kip-rah pasukan perdamaian PBB diharapkan mampu menjerni-hkan situasi yang keruh aki-bat pertikaian sejumlah kubu. Terkait dengan hal itu, Media Indonesia mewawancarai Wakil Sekjen PBB Urusan Misi Per-damaian Alain Le Roy di sela acara Jakarta Defense Dialogue, kemarin.

Menurut Anda apakah ope-rasi perdamaian PBB sudah bisa dilakukan untuk Libia?

Sejauh ini belum ada rencana untuk menempatkan pasukan di Libia. Yang berlaku sekarang adalah mandat PBB yang sudah seharusnya dipatuhi oleh Libia. Kami (Misi Penjaga Perdama-ian PBB) selalu siap untuk beroperasi dalam situasi apa pun, di mana saja, dan kapan pun. Kami terus memantau perkembangan kondisi Libia terkait dengan kemungkinan gencatan senjata antara peme-rintah Khadafi dan kelompok demonstran.

Kemudian bagaimana de-ngan peran misi penjaga per-damaian PBB di Haiti dan Pantai Gading?

Untuk Haiti saya pikir keadaan di sana semakin membaik, terutama pascaben-cana kolera dan gempa bumi. Keadaan yang lebih baik juga bisa kita lihat dari kondisi poli-tik yang berkembang. Bahkan sekarang sudah ada pemilu di sana. Kalau untuk Pantai Gading, itu kasus yang berbeda karena (Laurent) Gbagbo yang menolak kekalahan dalam pemilu bertanding dengan (Alassane) Ouattara. Pasukan penjaga perdamaian PBB di sini berada di tengah konfl ik yang dipicu dari internal. Ba-gaimanapun, tujuan utama kami adalah melindungi rakyat sipil di sana.

Dilihat secara umum, apa-kah misi penjaga perdamaian PBB di dunia, terutama di negara-negara konfl ik, masih relevan?

Sebenarnya Anda bisa lihat permintaan banyak negara ter-hadap kehadiran misi penjaga perdamaian PBB. Selain itu sudah banyak misi PBB yang sukses menjalankan tugas, mi-salnya di Liberia, Kongo, Haiti, dan Timor Leste. (NY/I-5)

Korban Gempa Bertambah

SiapBeroperasidi TengahKonfl ik

Cerai demi Kursi Kepresidenan

Kami terus memantau

perkembangan kondisi Libia terkait dengan kemungkinan gencatan senjata.”

Alain Le RoyWakil Sekjen PBB Urusan Misi Perdamaian

GEMPA MYANMAR: Tentara berdiri di depan rumah yang hancur akibat gempa berkekuatan 6,8 para skala Richter di Tarlay, Myanmar, kemarin.

ANTIPEMERINTAH: Demonstran antipemerintah meneriakkan slogan saat unjuk rasa meminta Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mundur, di Universitas Sana’a, Yaman, Kamis (24/3). Polisi Yaman memblokade jalan menuju Sana’a untuk membubarkan para demonstran.

AP/DVB, ALINYAUNG

REUTERS/KHALED ABDULLAH

8 SABTU, 26 MARET 2011INTERNASIONAL

Sandra Torres de ColomIbu Negara Guatemala

AP/LUIS SOTO