Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

download Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

of 6

Transcript of Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

  • 8/18/2019 Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

    1/6

    REPRODUKSI SHANGCHENG STOUT SALAMANDER 

    ( Pachyhynobius shangchengensis)

    ANNISA AULIA

    B1J013003 

    TUGAR TERSTRUKTUR HERPETOLOGI

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS BIOLOGI

    PURWOKERTO

    2016

  • 8/18/2019 Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

    2/6

    I

  • 8/18/2019 Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

    3/6

    II PENDAHULUAN

    Amfibi merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem yang memiliki

     peranan sangat penting, baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, amfibi

     berperan sebagai pemangsa konsumen primer seperti serangga atau hewan invertebrata

    lainnya, serta dapat digunakan sebagai bio-indikator kondisi lingkungan. Secara

    ekonomis amfibi dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani, hewan percobaan,

    hewan peliharaan dan bahan obat-obatan. Pada umumnya amfibi tinggal di daerah yang

    lembab dan beberapa spesies seluruh hidupnya tidak bisa lepas dari air . Sekitar 70

    sampai 0! dari berat tubuhya adalah air. Amfibi membutuhkan kelembaban yang

    cukup untuk melindungi diri dari kekeringan pada kulitnya "#skandar, $%%&. 'al ini

    karena kulit pada amfibi digunakan untuk pernapasan selain paru-paru "(armawan,

    )00&.

    Amfibi dikenal sebagai hewan yang memiliki ukuran populasi yang befluktuasi

    secara alami "Searcy et al, )0$*&. Sebagian besar amfibi memiliki siklus hidup yangkompleks dengan transisi metamorfosis antara lingkungan air dan darat, banyak spesies

    amfibi memiliki tahap larva akuatik diikuti dengan tahap dewasa terestrial "Searcy et al,

    )0$+&. ertilisasi pada amfibi teradi secara internal maupun eksternal. Setipa ordo

    memiliki fertilisasi yang berbeda-beda, sesilia adalah ordo yang melakukan fertilisasi

    internal. amun, tidak ada yang tahu bagaimana sesilia melakukan kawin, ordo Anura

    melakukan fertilisasi secara eksternal dan /audata melakukan fertilisasi secara internal

    "(armawan, )00&. Salah satu spesies dari ordo /audata yang terkenel adalah

    salamander.

    Salamander adalah amfibi yang memiliki hubungan kekerabatan dengan katak 

    dan kodok, termasuk dalam ordo /audata, yang berarti ordo ini memiliki ciri khas

     berupa ekor yang tidak dimiliki oleh ordo lain. Salamander memilliki gaya hidup

    nokturnal. Salamander sangat menyukai tempat yang gelap dan basah, sering di dalam

    hutan "ishop, )00%&. Salamander memiliki struktur kulit yang halus tanpa scales,

    rambut atau bulu. Salamander tidak memiliki cakar. Salamander dapat dibedakan

    dengan kodok dan katak dengan adanya ekor yang ukurannya hampir sama dengan

    ukuran tubuh mereka, selain itu salamander uga memiliki kaki depan dan kaki

     belakang. Salamander dapat dibedakan dengan kadal, salamander memiliki kulit yang

    lembab dan berlendir berbeda dengan kadal yang kulitnya kering dan bersisik "yford,

    $%%+&.

  • 8/18/2019 Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

    4/6

    III PEMBAHASAN

    Salamander memiliki beberapa strategi reproduksi, beberapa salamander "$0!&

     bereproduksi seperti katak yaitu dengan fertilisasi ekternal, namun kebanyakan

    salamander berfertilisasi secara internal, telur yang dibuahi secara internal, nantinya

    akan diletakan di habitat yang sesuai atau yang dipilih oleh induk salamander "ishop,

    )00%&. Salah satu contoh reproduksi salamander dapat dilihat pada Shangcheng stout

    salamander " Pachyhynobius shangchengensis&. Shangcheng stout salamander 

    " Pachyhynobius shangchengensis& merupakan hewan endemik dari sungai gunung

    daerah 1t. (abie /ina bagian 2engah. 2ingkah laku perkawinan dapat diamati pada

    salamander antan dimana hari-hari sebelum deposisi kantung telur, salamander antan

    akan terlihat berdampingan dengan salamander betina, tubuh salamander antan diaga

    agar tetap seaar dengan yang betina "Pasmans et al, )0$)&.

    Proses kawin biasanya dilakukan di daerah yang basah dan lembab. Pada proses kawin umlah salamnder antan lebih banyak daripada yang betina dengan rasio

     antan3betina sekita $3$ sampai 43$. Salamder antan akan mendepositkan

    spermatophorenya "paket sperma& di bagian bawah perairan, kemudian yang betina akan

    akan mengambil dengan kloakanya. ertilisisa akan teradi secara internal di dalam

    tubuh salamander betina, tak lama setelah proses kawin tersebut betina akan

    mengeluarkan telurnya di ranting atau batang tanaman yang agak muncul ke permukaan

    sekitar 40 cm atau lebih di bawah permukaan air. 5aktu menetas dan bertarnsformasi ke

     bentuk terestrial bervariasi tergantung pada ketersediaan pangan, iklim, kepadatan, dan

    hydroperiod kolam "6reen, )0$4&.

    2elur  Pachyhynobius shangchengensis memiliki ciri khas dimana kantung

    telurnya memiliki alur goresan memanang, berbentuk kompak dengan tumpul,

     umlahnya relatuf sedikit namun memiliki bentuk yang relatif besar. kuran telur P.

     shangchengensis similar dengan 8onodon, Paradactylodon, dan atrachuperus. Selain

    itu periode larva membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk bermetamorfosis dan

    memiliki panang total relatif besar sekitar setengah dari panang dewasanya. 9arva P.

     shangchengensis tanpa balancers, ari cornified dan toe tips, diameter rata-rata 4,4 mm.

    kuran tubuh pada saat penetasan dapat berpengaruh terhadap kebugaran atau

    kesehatan hidup individu "Pasmans et al, )0$)&.5aktu untuk kematangan seksual dari setiap populasi salamander bervariasi

     berdasarkkan faktor iklim dan genetik. Salamander antan umumnya mencapai

    kematangan seksual dalam ) tahun sedangkan yang betina sekitar 4 sampai * tahun.

    Salamander betina dapat menunda reproduksi di musim kering "6reen, )0$4&. Selain itu

    ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi proses reproduksi salamander. Pertama

    adalah kepadatan larva, massa populasi tergantung kelangsungan hidup terestrial,

    metamorfosa rata-rata kepadatan larva rendah memiliki probabilitas kematangan lebih

    tinggi + kali daripada mettamorfosa dengan kepadatan larva yang tinggi. :edua adalah

    kepadatan mangsa. :epadatan mangsa cenderung memiliki efek destabilitasi terhadap

     umlah metamorph. ;umlah mangsa yng lebih banyak dari metamorph akan cenderung

    mengacaukan populasi "Searchy et al, )0$*&.

  • 8/18/2019 Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

    5/6

    IV KESIMPULAN

    erdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fertilisasi

     pada salamander dilakukan secara eksternal namun selanutnya telur akan dikeluarkan

    dan disimpan di habitat yang nyaman seperti pada ranting atau tumbuhan yang muncul

    ke permukaann perairan. Selanutnya mengalami metamorfosis dimulai dari telur 

    menetas, menadi larva, dan kemudian menadi salamander dewasa. Proses reproduksi

    ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kepadatan larva dan kepadatan

    mangsa.

  • 8/18/2019 Salamander Annisa Aulia B1J013003 Kelas A

    6/6

    DAFTAR REFERENSI

    ishop, (. )00%. Sustaining America