SD KELAS 1

418

Click here to load reader

description

MATERI PELATIHAN GURUIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Transcript of SD KELAS 1

Page 1: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pendahuluan | i

SD KELAS I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2013

MATERI PELATIHAN GURUIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Page 2: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu PendidikanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan2013

Copyright © 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendahuluan | ii

Page 3: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Kurikulum 2013 secara terbatas mulai dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan secara selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.

Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Nuh

Pendahuluan | iii

Page 4: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.

Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.

Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Juni 2013

Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom

NIP. 19620203 198703 1 002

Pendahuluan | iv

Page 5: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN iiiKATA PENGANTAR ivDAFTAR ISI vBAGIAN I PENDAHULUAN 1

A. Tujuan Umum Pelatihan 2B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan 2C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai 3D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan 3E. Tahapan, Nara Sumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 3

F.Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas

5

G. Penilaian 5H. Panduan Narasumber dan Fasilitator 6I. Kode Etik Narasumber 7J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013 7

K. Sistematika Modul 10BAGIAN II SILABUS PELATIHAN 11

A. Silabus Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset 13

B. Silabus Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 15

C. Silabus Materi Pelatihan 2: Elemen Perubahan Kurikulum 2013 20

D. Silabus Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran 27

E. Silabus Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 31

BAGIAN II MATERI PELATIHAN 35

A Materi Pelatihan 0 Perubahan Mindset 35B. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 60

1.1 Rasional 64

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 94

1.3 SKL, KI, dan KD 100

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013 169

B. Materi Pelatihan 2 : Analisis Materi Ajar 174

2.1Konsep Pendekatan Scientific 179

2.2Konsep Penilaian Autentik 201

2.3Analisis Buku Guru dan Siswa 247

C. Materi Pelatihan 3 : Model Rancangan Pembelajaran 257

3.1 Penyusunan RPP 260

3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 288

D. Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing 292

4.1 Simulasi Pembelajaran 296

4.2 Peer Teaching 305

Pendahuluan | v

Page 6: SD KELAS 1

Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013Rasional Elemen PerubahanSKL, KI, KDStrategi Implementasi

Materi Pelatihan 2: Analisis Materi AjarKonsep Pembelajaran Tematik TerpaduKonsep Pendekatan ScientificKonsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil BelajarAnalisis Buku Guru dan Buku SIswa

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan PembelajaranPenyusunan RPPPerancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran TerbimbingSimulasi PembelajaranPeer Teaching

Pendampingan

BAGIAN 3: MATERI PELATIHAN

BAGIAN 2: SILABUS

Silabus Perubahan MindsetSilabus Konsep Kurikulum 2013Silabus Analisis Materi AjarSilabus Model Rancangan PembelajaranSilabus Praktik Pembelajaran Terbimbing

BAGIAN 1: PENDAHULUAN

Tujuan Umum PelatihanIndikator Umum KetercapaianTujuanKompetensi Inti Peserta yang Harus DicapaiHasil Kerja Peserta Selama PelatihanTahapan, Narasumber, dan Peserta PelatihanStruktur PelatihanPenilaianPanduan Narasumber dan FasilitatorKode Etik NarasumberPanduan Penggunaan Materi PelatihanSistematika Materi Pelatihan

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Pendahuluan | vi

Page 7: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pendahuluan | 1

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Page 8: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Modul Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Narasumber yang dimaksudkan adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru Inti, Kepala Sekolah Inti, dan Pengawas Sekolah Inti.

Modul ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Panduan Narasumber; (4) Panduan Penilaian; (5) Bahan/Materi Pelatihan untuk masing-masing Mata Pelatihan. Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi hand-out, lembar kerja/worksheet, bahan tayang baik dalam bentuk slide power point maupun rekaman video.

Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2013.

A. Tujuan Umum Pelatihan

Tujuan Umum Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.

1. Guru mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013.

2. Kepala sekolah mampu mengerahkan sumber daya yang dimiliki dalam rangka menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013.

3. Pengawas sekolah mampu memberikan bantuan teknis secara benar kepada sekolah dalam mengatasi hambatan selama implementasi Kurikulum 2013.

B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan

Hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kurikulum 2013 pada akhir Tahun Ajaran 2013/2014, menunjukkan di bawah ini.

1. Tujuh puluh persen (70%) guru kelas I, IV, VII, X mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013.

2. Tujuh puluh persen (70%) sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tidak mengalami hambatan biaya, sarana, sumber daya manusia, dan kebijakan sekolah.

3. Tujuh puluh persen (70%) sekolah pelaksana Kurikulum 2013 mendapatkan bantuan secara benar dari pengawas sekolah selama implementasi Kurikulum 2013.

Pendahuluan | 2

Page 9: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai

Berdasarkan Indikator Ketercapaian Tujuan, maka berikut ini kompetensi inti yang harus dicapai peserta setelah mengikuti pelatihan.

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.

2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).

4. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.

5. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada Kurikulum 2013.

6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara benar.

7. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.

8. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.

D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan

Setelah selesai mengikuti pelatihan, guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah mampu mewujudkan hasil kerja secara kolektif berikut ini.

1. Analisis SKL, KI, KD untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1 semester.

2. Analisis buku siswa dan buku guru untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1 semester.

3. Contoh RPP untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1 semester.

4. Contoh instrumen penilaian untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1 semester.

E. Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sasaran akhir dari pelatihan ini adalah guru, kepala sekolah dan pengawas. Mengingat jumlah sasaran akhir pelatihan sangat besar dan sebaran sasaran akhir pelatihan sangat luas, maka pelatihan ini menerapkan strategi pelatihan bertahap atau berjenjang. Tahapan atau jenjang pelatihan, narasumber yang akan bertugas, serta sasaran peserta dapat dijelaskan pada diagram berikut ini.

Pendahuluan | 3

Page 10: SD KELAS 1

Narasumber: Narasumber Nasional

Narasumber: Instruktur Nasional Narasumber: Instruktur Nasional Narasumber: Instruktur Nasional

Peserta: Instruktur Nasional

Peserta: Guru Inti

Narasumber: Guru Inti Narasumber: Kepala Sekolah Inti Narasumber: Pengawas Inti

Peserta: Guru Kelas/Mapel/BK Peserta: Kepala Sekolah Peserta: Pengawas

Peserta: Kepala Sekolah Inti Peserta: Pengawas Inti

PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL

PELATIHAN GURU INTIPELATIHAN KEPALA

SEKOLAH INTIPELATIHAN PENGAWAS INTI

PELATIHAN GURU KELAS/MAPEL

PELATIHAN KEPALA SEKOLAH

PELATIHAN PENGAWAS

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diagram 1. Tahapan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tahapan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat pada diagram 1 di atas. Diagram tersebut menunjukan terdapat 3 tahap pelatihan yaitu:Pelatihan Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Kabupaten/Kota. Secara keseluruhan terdapat 7 jenis pelatihan, yakni: Pelatihan Instruktur Nasional, Pelatihan Guru Inti, Pelatihan Kepala Sekolah Inti, Pelatihan Pengawas Inti, Pelatihan Guru Kelas/ Mapel, Pelatihan Kepala sekolah, dan Pelatihan Pengawas.

Pendahuluan | 4

Page 11: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

F. Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, dan PengawasSekolah

Tabel 1: Struktur Pelatihan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

No MateriPelatihanSD/MI SMP/MTs SMA/

SMK/MAKelas I Kelas IV IPA IPS Lainnya

0. PERUBAHAN MINDSET 2 2 2 2 2 2

1. KONSEP KURIKULUM 2013 4 4 4 4 4 4

1.1 Rasional 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,51.2 Elemen Perubahan 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,51.3 SKL, KI dan KD 2 2 2 2 2 21.4 Strategi Implementasi 1 1 1 1 1 1

2. ANALISIS MATERI AJAR 12 12 12 12 12 12

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 2 2 Konsep Pembelajaran IPA Terpadu 2 Konsep Pembelajaran IPS Terpadu 2

2.2 Konsep Pendekatan Scientific 2 2 2 2 2 22.3 Model Pembelajaran 2 2 2 2

2.4Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

2 2 2 2 2 2

2.5Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

6 6 4 4 6 6

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN 8 8 8 8 8 8

3.1 Penyusunan RPP 5 5 5 5 5 53.2 Perancangan Penilaian Autentik 3 3 3 3 3 3

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING 22 22 22 22 22 22

4.1 Simulasi Pembelajaran 8 8 8 8 8 84.2 Peer Teaching 14 14 14 14 14 14 PENDAMPINGAN 2 2 2 2 2 2 TES AWAL DAN TES AKHIR 2 2 2 2 2 2 TOTAL 52 52 52 52 52 52

G. Penilaian

Seusai pelatihan, panitia pelatihan akan mengumumkan hasil penilaian peserta. Penilaian meliputi tiga ranah yaitu:

1. sikap2. pengetahuan, dan 3. keterampilan

Pendahuluan | 5

Page 12: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian autentik diterapkan di dalam pelatihan ini. Metode penilaian yang diterapkan di dalam penilaian ini meliputi:

1. tes awal;2. tes akhir;3. portofolio; dan4. pengamatan.

Setiap calon instruktur nasional, guru inti, kepala sekolah inti, dan pengawas inti dinyatakan lulus apabila mencapai nilai 75 dan memiliki kewenangan untuk melatih.

H. Panduan Narasumber dan Fasilitator

Narasumber memainkan peran yang sangat penting untuk menjadikan suatu pelatihan yang menarik dan menyenangkan. Jumlah narasumber yang akan bertugas sebanyak 3 (tiga) orang selama proses pelatihan. Narasumber membagi tugas secara bersama-sama dengan prinsip keadilan. Ketika seorang narasumber bertugas memberikan materi pelatihan, maka narasumber lainnya berperan sebagai fasilitator yang membantu dalam menyiapkan perangkat pelatihan, memberikan penjelasan tambahan, dan melakukan penilaian kepada peserta.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang narasumber adalah berikut ini.

1. Memahami isi modul sesuai bidang yang ditugaskan.

2. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan modul dan mematuhi urutan dalam skenario pelatihan yang telah disusun.

3. Memberikan contoh panutan bagi peserta, baik dalam hal disiplin, berperilaku, cara memberikan pertanyaan, cara memberikan umpan balik, memberikan motivasi, maupun penguasaan materi pelatihan.

4. Memanggil nama peserta untuk mengurangi ketegangan.

5. Mengurangi penjelasan definisi, menjawab pertanyaan, dan memberikan konfirmasi, tetapi wajib melibatkan peserta secara aktif dalam mencari, menggali data, menganalisis alternatif temuan, memecahkan masalah, mengambil keputusan atau simpulan.

6. Memotivasi peserta untuk mengambil kesimpulan sendiri, menanyakan argumentasinya mengapa peserta mengambil simpulan itu, menguatkan dan menekankan simpulan itu.

7. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta baik laki-laki maupun perempuanyang memiliki keterbatasan berbicara, yang minoritas, yang pendiam, yang tua, dan sebagainya.

8. Mengaktifkan peserta untuk menjawab pertanyaan peserta lain.

9. Menghindari hal-hal berikut ini.

Pendahuluan | 6

Page 13: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Menjawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.b. Menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabnya.c. Menjawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab.d. Terpancing dalam perdebatan dengan peserta yang dapat mengakibatkan habisnya

waktu.

e. Berperan sebagai orang yang serba tahu.

10. Mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab peserta sesering mungkin (jangan pertanyaan yang sulit dijawab atau terlalu mudah dijawab peserta).

Tugas Narasumber yang Berperan sebagai Fasilitator

1. Menyiapkan alat, sumber, dan media belajar yang diperlukan.

2. Membagi bahan pelatihan kepada peserta sesuai haknya.

3. Melaksanakan penilaian terdiri atas: tes awal, tes akhir,, dan penilaian proses, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4. Mencatat kehadiran peserta sebagai bagian dari bahan penilaian.

5. Menyerahkan laporan tertulis setiap selesai melakukan pelatihan.

I. Kode Etik Narasumber

Setiap fasilitator pelatihan wajib menyetujui dan menerapkan kode etik berikut ini.

1. Menghormati kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013.

2. Mengacu pada prinsip-prinsip andragogi dalam bersikap dan berperilaku.

3. Menjaga kerahasiaan semua alat penilaian yang akan digunakan.

4. Memberlakukan peserta secara adil dan tidak diskriminatif.

5. Melakukan penilaian secara objektif.

J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013

Jenis bahan dan lembar kerja untuk masing-masing materi pelatihan dapat dilihat berikut ini. Beberapa dokumen pelatihan digunakan sebagai acuan untuk beberapa materi pelatihan sebagaimana tercermin dalam pengkodean bahan pelatihan.

Pendahuluan | 7

Page 14: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tabel 2. Daftar dan Pengkodean Materi Pelatihan

NO. MATERI PELATIHAN KODE

0. PERUBAHAN MINDSETBahan Tayang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 PPT-0.1

1. KONSEP KURIKULUM 2013Video Tayangan Paparan Kurikulum 2013 oleh

MendikbudV-1.1

Bahan Tayang

Rasional PPT-1.1Elemen Perubahan PPT-1.2SKL, KI, KD PPT-1.3Strategi Implementasi PPT-1.4

Hand-Out Naskah Kurikulum 2013 HO-1.1/1.2/1.4SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/

2.4/3.1/3.2Contoh Analisis Keterkaitan antara SKL, KI, dan KD

HO-1.3

Lembar Kerja/Rubrik

Analisis Keterkaitan SKL, KI, KD LK-1.3

2. ANALISIS MATERI AJARVideo Pembelajaran di SD Kelas I V-2.1/4.1Bahan Tayang Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu PPT-2.1-1

Konsep Pendekatan Scientific PPT-2.2-1Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

PPT-2.3

Analisis Buku Guru dan Siswa PPT-2.4

Lembar Kerja/Rubrik

Analisis Buku Guru LK-2.4-1Analisis Buku Siswa LK-2.4-2Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan Siswa R-2.4

Hand-Out SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/ 2.4/3.1/3.2

Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu HO-2.1-1Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu HO-2.1-2Konsep Pendekatan Scientific HO-2.2-1Contoh Penerapan Pendekatan scientific dalam Pembelajaran di SD Kelas I

HO-2.2-2

Konsep Penilaian Autentik HO-2.3Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran di SD Kelas I

HO-2.3/3.2

Lembar Analisis Buku Guru LK-2.4-1

Pendahuluan | 8

Page 15: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO. MATERI PELATIHAN KODE

Kerja/Rubrik

Analisis Buku Siswa LK-2.4-2Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan Siswa

R-2.4

3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARANBahan Tayang Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu

pada Standar Proses dan Pendekatan Scientific

PPT-3.1-1

Panduan Tugas Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP yang Telah Dibuat

PPT-3.2

Hand-Out SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/ 2.4/3.1/3.2

Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan Scientific

HO-3.1-1

Contoh RPP Tematik SD Kelas I HO-3.1-2Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran

HO-2.3/3.2

Lembar Kerja/Rubrik

Telaah RPP LK-3.1/3.2Rubrik Penilaian Telaah RPP R-3.1/3.2

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBINGVideo Video Pembelajaran V-2.1/4.1Bahan Tayang Strategi Pengamatan Tayangan Video PPT-4.1

Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Peer-Teaching

PPT-4.2-1

Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

PPT-4.2-2

Lembar Kerja/Rubrik

Analisis Pembelajaran pada Tayangan Video LK-4.1Rubrik Penilaian Analisis Pembelajaran pada Tayangan Video

R-4.1

Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

LK-4.2

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran R-4.2

Keterangan:

V : VideoPPT : Powerpoint PresentationHO : Hand-OutLK : Lembar KerjaR : Rubrik

Catatan Pengkodean:

1. PPT-1.3 artinya bahan presentasi ini digunakan saat menyampaikan Materi Pelatihan 1 (Konsep Kurikulum), Submateri 3 (SKL,KI,KD)

Pendahuluan | 9

Page 16: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2 artinya hand-out ini digunakan sebagai acuan untuk beberapa materi pelatihan yaitu sebagai berikut:

- Materi Pelatihan 1, submateri 3;- Materi Pelatihan 2, submateri 1 dan 4; - Materi Pelatihan 3, submateri 1 dan 2.

K. Sistematika Modul

Modul pelatihan implementasi kurikulum ini dibagi dalam tiga bagian berikut ini.

Bagian I : Pendahuluan

Bagian II : Silabus Pelatihan

Bagian III : Materi Pelatihan

A.

Pendahuluan | 10

Page 17: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Silabus Pelatihan | 11

BAGIAN II

SILABUS

Page 18: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANTAHUN 2013

Silabus Pelatihan | 12

Page 19: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 0. PERUBAHAN MINDSETALOKASI WAKTU: 2 JP (@ 45 MENIT)JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

0.1 Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013

2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

1. Menunjukkan sikap menerima secara terbuka terhadap perubahan Kurikulum dalam rangka menghadapi tantangan Indonesia dalam Abad ke-21.

2. Menunjukkan sikap menghargai perubahan kurikulum.

3. Merespon

1. Tanya jawab tentang tantangan Indonesia dalam Abad ke-21.

2. Curah pendapat membandingkan antara berpikir berbasis kendala (constraint-based thinking) dengan berpikir berbasis kesempatan (opportunity-based thinking)

3. Mendiskusikan cara baru dalam belajar.

SikapMenerima, menghargai dan merespon positif perubahan Kurikulum da serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan materi pelatihan.

Pengamatan

Lembar Pengamatan Sikap

Bahan Tayang

Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21(PPT-0.1)

2

Silabus Pelatihan | 13

Page 20: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIKBENTUK

INSTRUMENJENIS DESKRIPSI

secara positif terhadap cara baru dalam belajar.

4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan materi pelatihan perubahan mindset.

4. Mendiskusikan 6 pendorong utama teknologi pendidikan yang harus diperhatikan

5. Tanya jawab tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill).

Silabus Pelatihan | 14

Page 21: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 1. KONSEP KURIKULUMALOKASI WAKTU: 4 JP (@ 45 MENIT)JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

1.1 Rasional Memahami secara utuh rasional Kurikulum 2013.

1. Menerima rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.

2. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.

3. Menjelaskan permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP).

1. Mengamati dan menyimak tayangan paparan tentang Kurikulum 2013 oleh Mendikbud.

2. Menyimak dan melakukan tanya jawab tentang paparan rasional Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan kurikulum di Indonesia.

3. Menyimpulkan rasional Kurikulum 2013 yang mencakup

SikapMenerima latar belakang alasan perubahan Kurikulum 2013.

PengetahuanMemahami secara utuh rasional kurikulum 2013 .

Pengamatan

Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap

Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Video

2. Bahan Tayang

3. Hand-out

Tayangan Paparan Kurikulum 2013 oleh Mendikbud(V-1.1)

Rasional Kurikulum 2013(PPT-1.1)

Naskah Kurikulum 2013(HO-1.1/1.2/1.4)

0,5

Silabus Pelatihan | 15

Page 22: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIKBENTUK

INSTRUMENJENIS DESKRIPSI

4. Mengidentifikasi kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal.

5. Menjelaskan alasan pengembangan kurikulum.

permasalahan kurikulum 2006 (KTSP), kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal, serta alasan pengembangan kurikulum.

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Memahami secara utuh elemen perubahan Kurikulum 2013.

1. Menerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan

1. Menyimak dan melakukan tanya jawab tentang empat elemen perubahan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan kurikulum.

2. Menyimpulkan empat elemen perubahan Kurikulum 2013.

SikapMenerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013

PengetahuanMemahami elemen perubahan Kurikulum 2013 dan hubungannya dengan kompetensi yang

Pengamatan

Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap

Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Bahan Tayang

2. Hand-out

Elemen Perubahan Kurikulum 2013(PPT-1.2)

Naskah Kurikulum 2013(HO-1.1/1.2/1.4)

0,5

Silabus Pelatihan | 16

Page 23: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIKBENTUK

INSTRUMENJENIS DESKRIPSI

Standar Penilaian.

3. Menjelaskan empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.

dibutuhkan pada masa depan.

1.3 SKL, KI dan KD Memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013.

1. Bekerja sama dalam menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD.

2. Menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

1. Menyimak paparan SKL, KI, dan KD.

2. Memberi contoh analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD.

3. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD melalui diskusi kelompok pada format yang sudah disediakan (Tiap kelompok

SikapBekerja sama dalam kelompok dengan baik dan benar

KeterampilanTerampil menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD

PengetahuanKemampuan memahami

Pengamatan

Penugasan

Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap

Rubrik penilaian hasil analisis keterkaitan SKL, KI dan KD (R-1.3)

Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Bahan Tayang

2. Hand-Out

3. Lembar Kerja

SKL, KI, dan KD(PPT-1.3)

a. SKL, KI, dan KD (HO-1.3/ 2.1/2.4/ 3.1/3.2)

b. Contoh Analisis Keterkaitan antara SKl, KI, dan KD(HO-1.3)

Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD

2

Silabus Pelatihan | 17

Page 24: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIKBENTUK

INSTRUMENJENIS DESKRIPSI

menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD yang akan dijadikan dasar dalam membuat RPP)

4. Mempresentasi kan hasil diskusi kelompok.

5. Menilai hasil kerja kelompok lain.

konsep SKL, KI, dan KD serta keterkaitan antara ketiga kompetensi tersebut.

(LK-1.3 )

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.

1. Berkomunikasi dengan bahasa yang runtut dan komunikatif untuk mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

2. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi

1. Diskusi kelas untuk mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

2. Merangkum dan menyimpulkan hasil diskusi kelas.

3. Mengkomunikasikan hasil diskusi

SikapBerkomunikasi dengan bahasa yang santun, sistematis, dan komunikatif dalam meyampaikan ide-ide.

PengetahuanMemahami elemen-

Pengamatan

Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap

Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Bahan Tayang

2. Hand-out

Strategi Implementasi Kurikulum(PPT-1.4) Naskah Kurikulum 2013(HO-1.1/1.2/1.4)

1

Silabus Pelatihan | 18

Page 25: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIKBENTUK

INSTRUMENJENIS DESKRIPSI

Kurikulum 2013. kelas. elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

Silabus Pelatihan | 19

Page 26: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJARALOKASI WAKTU: 12 JP (@ 45 MENIT)JENJANG: SD/MIKELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

Mendeskripsikan konsep pembelajaran Tematik Terpadu.

1. Menerima konsep pembelajaran Tematik Terpadu dan menghargai pendapat orang lain.

2. Menjelaskan konsep pembelajaran Tematik Terpadu.

1. Mengamati tayangan video PBM tematik dan video PBM Tematik Terpadu.

2. Membandingkan antara pembelajaran tematik dengan Tematik Terpadu melalui diskusi kelompok.

3. Melakukan tanya jawab tentang konsep pembelajaran

SikapMenerima konsep pembelajaran Tematik Terpadu dan menghargai pendapat orang lain.

KeterampilanTerampil menganalisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.

Pengamatan

Penugasan

Lembar Pengamatan Sikap

Rubrik penilaian hasil analisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP (R-2.1)

1. Video

2. Bahan Tayang

a. Pembelajaran tematik di kelas I (V-2.1)

b. Pembelajaran Tematik Terpadudi kelas I (V-2.1/4.1)

a. Konsep pembelajaran Tematik Terpadu(PPT-2.1-1)

b. Implementasi pembelajaran Tematik Terpadu(PPT-2.1-2)

2

Silabus Pelatihan | 20

Page 27: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

3. Menjelaskan pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran Tematik Terpadu.

4. Menjelaskan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.

Tematik Terpadu.

4. Menyimpulkan konsep pembelajaran Tematik Terpadu.

5. Mendiskusikan hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran Tematik Terpadu.

6. Mendiskusikan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.

PengetahuanKonsep pembelajaran Tematik Terpadu.

Tes Tertulis Tes Objektif Pilihan Ganda

3. Hand out

4. Lembar Kerja

a. SKL, KI, dan KD (HO-1.3/ 2.1/2.4/ 3.1/3.2)

b. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu(HO-2.1-1)

c. Implementasi pembelajaran Tematik Terpadu(HO-2.1-2)

Analisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP(LK-2.1)

2.2 Konsep Pendekatan Scientific

Mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran

1. Menerima konsep pendekatan scientific dan menghargai

1. Mengkaji pendekatan scientific mengacu pada tayangan video

SikapMenerima konsep pendekatan scientific dan

Pengamatan Lembar pengamatan sikap

1. Bahan Tayang

a. Konsep pendekatan scientific(PPT-2.2-1)

b. Contoh

2

Silabus Pelatihan | 21

Page 28: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Tematik Terpadu pendapat orang lain.

2. Menjelaskan konsep pendekatan scientific

3. Menjelaskan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu.

Tematik Terpadu melalui diskusi kelompok

2. Mendiskusikan contoh-contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu.

menghargai pendapat orang lain.

PengetahuanKonsep pendekatan scientific dan penerapan-nya dalam pembelajaran Tematik Terpadu.

Tes tertulis Tes Objektif Pilihan Ganda

2. Hand out

penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu (PPT-2.2-2)

a. Pendekatan scientific(HO-2.2-1)

b. Contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu (HO-2.2-2)

2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar

1. Menerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/ madrasah dan menghargai

1. Menyajikan kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian

SikapMenerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/

Pengamatan Lembar pengamatan sikap

1. Bahan Tayang

a. Konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar(PPT-2.3)

b. Contoh

2

Silabus Pelatihan | 22

Page 29: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

pendapat orang lain.

2. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

autentik.

2. Mendiskusikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

madrasah dan menghargai pendapat orang lain.

PengetahuanKonsep penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

Tes tertulis Tes Objektif Pilihan Ganda 2. Hand out

penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu(PPT-2.3/3.2)

a. Konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar(HO-2.3)

b. Contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu(HO-2.3/3.2)

2.4 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman

1. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL,

1. Ketelitian dan keseriusan menganalisis kesesuaian buku guru dan siswa dengan SKL, KI,

1. Peserta pelatihan menilai buku guru dan buku siswa.

SikapTeliti dan serius dalam bekerja baik secara mandiri

Pengamatan Lembar pengamatan sikap

1. Bahan Tayang

2. Hand-out

Analisis buku guru dan buku siswa (PPT-2.4)

SKL, KI, dan KD (HO-1.3/ 2.1/

6

Silabus Pelatihan | 23

Page 30: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Materi) KI, dan KD.

2. Menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.

dan KD.

2. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

3. Menganalisis kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa.

4. Menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar Tematik Terpadu, serta strategi evaluasi yang diintegrasikan

2. Diskusi kelompok membahas hasil penilaian buku guru dan buku siswa.

3. Mencermati format analisis buku guru dan buku siswa.

4. Mendeskripsikan kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa secara kelompok.

5. Menganalisis kesesuaian isi buku dengan standar proses, pendekatan Tematik Terpadu, dan standar penilaian yang

maupun berkelompok.

KeterampilanTerampil menganalisis buku guru dan siswa.

Penugasan Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan Buku Siswa(R-2.4)

3. Lembar Kerja

2.4/ 3.1/3.2)

a. Analisis Buku Guru (LK-2.4-1)

b. Analisis Buku Siswa(LK-2.4-2)

Silabus Pelatihan | 24

Page 31: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

3. Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran.

4. Menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

dalam buku.

5. Menjelaskan secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa.

6. Menerapkan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

diintegrasikan dalam buku melalui diskusi kelompok.

6. Membaca isi materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa melalui belajar mandiri.

7. Membuat contoh-contoh penerapan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari secara berkelompok.

Silabus Pelatihan | 25

Page 32: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

5. Memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

7. Menjelaskan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

8. Mempresentasi kan hasil analisis buku guru dan buku siswa (perwakilan kelompok).

9. Menyimpulkan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

Silabus Pelatihan | 26

Page 33: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARANALOKASI WAKTU: 8 JP (@ 45 MENIT)JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

3.1 Penyusunan RPP

Menyusun RPP Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual

1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP.

2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP Tematik Terpadu.

3. Menyusun RPP Tematik Terpadu yang sesuai dengan SKL, KI dan KD; Standar

1. Peserta pelatihan menilai RPP yang dibawa oleh peserta lain.

2. Mendiskusikan rambu-rambu penyusunan RPP Tematik Terpadu yang mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific.

3. Menyusun RPP Tematik Terpadu yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar

Sikap Tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP

KeterampilanMenyusun RPP pembelajaran Tematik Terpadu dengan pendekatan scientific

PengetahuanRPP pembelajaran tematik yang

Pengamatan

Penugasan

Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap

Rubrik Penilaian Telaah RPP(R-3.1/3.2)

Tes Objektif Pilihan Ganda

1. BahanTayang

2. Hand out

a. Rambu-rambu penyusunan RPP mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific(PPT-3.1-1)

b. Panduan tugas telaah RPP (PPT-3.1-2)

a. SKL, KI, dan KD (HO-1.3/ 2.1/2.4/ 3.1/3.2)

b. Rambu-rambu penyusunan RPP mengacu pada Standar

5

Silabus Pelatihan | 27

Page 34: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Proses; dan pendekatan scientific.

4. Menelaah RPP Tematik Terpadu

Proses; dan pendekatan scientific (terutama KD di awal semester I) secara berkelompok.

4. Mendiskusikan format telaah RPP .

5. Menelaah RPP yang disusun kelompok lain sesuai format telaah.

6. Merevisi RPP berdasarkan hasil telaah.

7. Mempresentasi kan hasil RPP yang sudah direvisi (sampel).

menerapkan pendekatan scientific

3. Lembar Kerja

Proses dan pendekatan scientific(HO-3.1-1)

c. Contoh RPP Tematik Terpadu kelas I (HO-3.1-2)

Telaah RPP(LK-3.1/3.2)

3.2 Perancangan Penilaian

Merancang penilaian

1. Menunjukkan sikap tanggung

1. Mendiskusikan dan melakukan

Sikap Tanggung

Pengamatan Lembar Pengamatan

1. Bahan Tayang

a. Contoh penerapan

3

Silabus Pelatihan | 28

Page 35: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

autentik pada proses dan hasil belajar

dan kreatif dalam menyusun rancangan penilaian autentik.

2. Mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

3. Menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

4. Menelaah

rancangan

tanya jawab tentang penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes.

2. Mendiskusikan tentang kaidah merancang penilaian autentik berbentuk tes dan nontes, termasuk portofolio.

3. Kerja kelompok menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

4. Menelaah rancangan

jawab dan kreatif dalam menyusun rancangan penilaian autentik.

KeterampilanMerancang penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

PengetahuanPenerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu.

Penugasan

Tes Tertulis

Sikap

Rubrik Penilaian Telaah RPP(R-3.1/3.2)

Tes Objektif Pilihan Ganda

2. Hand out

penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu(PPT-2.3/3.2)

b. Panduan tugas menelaah rancangan penilaian pada RPP yang telah dibuat(PPT-3.2)

a. SKL, KI, dan KD (HO-1.3/ 2.1/2.4/ 3.1/3.2)

b. Contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran Tematik Terpadu(HO-2.3/3.2)

Silabus Pelatihan | 29

Page 36: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

penilaian autentik pada proses dan hasil belajar yang ada dalam RPP.

5. Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

penilaian autentik pada RPP yang telah disusun.

5. Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun berdasarkan hasil telaah.

6. Mempresentasi kan rancangan penilaian proses dan hasil belajar yang sudah direvisi (sampel).

Silabus Pelatihan | 30

Page 37: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBINGALOKASI WAKTU: 22 JP (@ 45 MENIT)JENJANG: SD/MI KELAS: I (SATU)

NO SUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR KEGIATAN

PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

4.1 Simulasi Pembelajaran

Mengkaji pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,

1. Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran.

2. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.

3. Menyimpulkan alur pembelajaran

1. Mengamati tayangan video pembelajaran Tematik Terpadu.

2. Melalui diskusi, menganalisis tayangan video pembelajaran dengan fokus pada penerapan pendekatan scientific dan penilaian autentik.

3. Menyimpulkan alur pembelajaran

Sikap Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran

KeterampilanMenganalisis pembelajaran pada tayangan video.

PengetahuanPrinsip-prinsip pendekatan

Pengamatan

Penugasan

Tes Tertulis

Lembar Pengamatan Sikap

Rubrik Penilaian Analisis pembelajaran pada tayangan video(R-4.1)

Tes Objektif Pilihan Ganda

1. Video

2. Bahan Tayang

3. Lembar Kerja

Pembelajaran Tematik Terpadu di kelas I (V-2.1/4.1)

Strategi pengamatan video pembelajaran(PPT-4.1)

Analisis pembelajaran pada tayangan video(LK-4.1)

8

Silabus Pelatihan | 31

Page 38: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual

Tematik Terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

4. Merevisi RPP sehingga menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik untuk kegiatan peer teaching.

Tematik Terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

4. Merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis tayangan video pembelajaran.

5. Mempresentasi kan contoh RPP untuk kegiatan peer teaching.

scientific dan penerapan penilaian autentik dalam pembelajaran Tematik Terpadu.

4.2 Peer Teaching Melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific (mengamati, menanya,

1. Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching.

2. Melaksanakan

1. Menginformasi kan panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran melalui peer teaching.

2. Menjelaskan

Sikap Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching

KeterampilanMelaksana-

Pengamatan

Penugasan

Lembar Pengamatan Sikap

Rubrik penilaian

1. BahanTayang

a. Panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran melalui peer teaching(PPT-4.2-1)

b. Instrumen penilaian

14

Silabus Pelatihan | 32

Page 39: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.

peer teaching pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik.

3. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.

garis besar instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran

3. Mempersiapkan pelaksanaan peer teaching berdasarkan RPP yang telah disusun.

4. Mempraktikkan pembelajaran Tematik Terpadu melalui peer teaching secara individual.

5. Menilai kegiatan peer teaching menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran

6. Melakukan

kan pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan pendekatan scientific.

PengetahuanPrinsip-prinsip pendekatan scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu

Tes Tertulis

pelaksanaan pembelajaran(R-4.2)

Tes Objektif Pilihan Ganda

2. Lembar Kerja

pelaksanaan pembelajaran(PPT-4.2-2)

Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran (LK-4.2)

Silabus Pelatihan | 33

Page 40: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

NOSUBMATERI PELATIHAN

KOMPETENSI PESERTA

PELATIHANINDIKATOR

KEGIATAN PELATIHAN

PENILAIAN BAHAN PELATIHANWAKTU

(JP)ASPEK TEKNIK

BENTUK INSTRUMEN JENIS DESKRIPSI

refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching.

Silabus Pelatihan | 34

Page 41: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 35

BAGIAN III

MATERI PELATIHAN

0. PERUBAHAN MINDSET1. KONSEP KURIKULUM 20132. ANALISIS MATERI AJAR3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Page 42: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: PERUBAHAN MINDSETALOKASI WAKTU: 2 JP (@ 45 MENIT)JENJANG: SD/MIKELAS: I

TAHAPAN

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,

seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser

Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN

PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Perubahan Mindset

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI Perubahan Mindset 60 Menit

Tanya jawab tentang tantangan Indonesia dalam Abad ke-21

(mengapa kita harus berubah).

15 Menit

Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala (Constraint-Based Thinking) dan Berpikir berbasis kesempatan (Opportunity Based).

15 menit

Mendiskusikan cara baru dalam belajar. 10 Menit

Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang harus diperhatikan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang lima tantangan pendidikan tinggi.

20 Menit

KEGIATAN

PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Perubahan Mindset 15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang

relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 36

Page 43: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan : 0.1 Perubahan Mindset

Langkah Kegiatan Inti

Pengkondisian Peserta

dilanjutkan Tanya Jawab

Curah Pendapat

DiskusiDiskusi

Dilanjutkan Tanya Jawab

30 Menit 15 Menit 10 Menit 35 Menit

Pengkondisian Peserta dilanjutkan Tanya Jawab

Perkenalan, fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Perubahan Mindset. Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung. Tanya jawab tentang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 (mengapa kita harus berubah).

Curah Pendapat

Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala (Constraint-Based Thinking) dan Berpikir berbasis kesempatan (Opportunity Based).

Diskusi

Diskusi cara baru dalam belajar

Diskusi, Tanya Jawab, dan Penutup

Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang harus diperhatikan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi, diakhiri membuat rangkuman, refleksi, dan umpan balik.

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 37

Page 44: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 38

Page 45: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 39

Page 46: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 40

Page 47: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 41

Page 48: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 42

Page 49: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 43

Page 50: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 44

Page 51: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 45

Page 52: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 46

Page 53: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 47

Page 54: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 48

Page 55: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 49

Page 56: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 50

Page 57: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 51

Page 58: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 52

Page 59: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 53

Page 60: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 54

Page 61: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 55

Page 62: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 56

Page 63: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 57

Page 64: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 58

Page 65: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 59

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM 2013

1.1 Rasional

1.2 Elemen Perubahan

1.3 SKL, KI, dan KD

1.4 Strategi Implementasi

Page 66: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013;2. memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013; dan

3. memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.

B. LINGKUP MATERI

1. Rasional 2. Elemen Perubahan Kurikulum 20133. Standar Nasional Pendidikan

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)b. Standar Isi yang berisi Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) c. Standar Prosesd. Standar Penilaian

4. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

C. INDIKATOR

1. Menerima rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.

2. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan.

3. Menjelaskan permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP).4. Mengidentifikasi kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal.5. Menjelaskan alasan pengembangan kurikulum.6. Menerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar

Proses, dan Standar Penilaian.7. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI,

Standar Proses, dan Standar Penilaian.8. Menjelaskan empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan

kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.

9. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dalam bentuk kerja sama dengan yang lain.

10. Menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.

11. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013 dengan bahasa yang runtut dan komunikatif.

12. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 60

Page 67: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Video Rasional Kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

2. Bahan Tayang

a. Rasional b. Elemen Perubahan Kurikulum 2013c. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi

Dasar (KD)

d. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

3. Lembar Kerja Analisis SKL, KI, dan KD

4. Hand-out

a. Contoh Keterkaitan SKL, KI, KDb. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD)

5. ATK

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 61

Page 68: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 1. KONSEP KURIKULUMALOKASI WAKTU: 4 JP (@ 45 MENIT)JENJANG: SD/MIKELAS: I

TAHAPAN KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Konsep Kurikulum.

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 1.1 Rasional 25 Menit

Penayangan Video Mendikbud tentang Paparan Kurikulum 2013 dengan menggunakan V-1.1

10 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Rasional Kurikulum 2013 dengan menggunakan PPT-1.1

10 Menit

Tanya jawab tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup: permasalahan kurikulum 2006 (KTSP), kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dan kondisi ideal, serta alasan pengembangan kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.

5 Menit

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 20 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Elemen Perubahan Kurikulum yang mencakup SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian dan hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan dengan menggunakan PPT-1.2

10 Menit

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 62

Page 69: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tanya jawab tentang Elemen Perubahan Kurikulum, kemudian fasilitator menyimpulkannya.

10 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

1.3 SKL, KI, dan KD 60 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang SKL, KI, dan KD dengan menggunakan PPT-1.3

10 Menit

Memberi contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan menggunakan HO-1.3

5 Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan menggunakan LK-1.3

30 Menit

Presentasi hasil kerja kelompok, sementara kelompok lainnnya memberi komentar/ tanggapan dan menilai hasil kerja kelompok.

15 Menit

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013 40 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum 2013 dengan menggunakan PPT-1.4

10 Menit

Diskusi kelas tentang Elemen-elemen Penting Strategi Implementasi Kurikulum 2013, kemudian merangkum dan menyimpulkan hasil diskusi.

20 Menit

Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. 10 Menit

KEGIATAN PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Konsep Kurikulum. 15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 63

Page 70: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 1.1 Rasional Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

Penayangan Video

Mendiknas

Pemaparan Rasional

Kurikulum 2013 dengan

menggunakan PPT-1.1

Tanya Jawab

10 Menit 10 Menit 5 Menit

Penayangan Video

Video tentang Rasionalisasi Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan selama 10 menit.

Aktivitas selama penayangan video: peserta diminta mencatat butir-butir penting yang disampaikan Mendikbud dalam video tersebut.

Tanya Jawab

Pertanyaan tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup:

a. permasalahan kurikulum 2006 (KTSP),b. kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dan kondisi ideal,c. alasan pengembangan kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 64

Page 71: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 65

Page 72: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 66

Page 73: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 67

Page 74: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 68

Page 75: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 69

Page 76: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 70

Page 77: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

I. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

A. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

B. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 71

HO-1.1/1.2/1.4

Page 78: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar yang telah ditetapkan. (Gambar 1).

-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan

Perpustakaan-Penyediaan Buku

Kurikulum 2013

-BOS-Bantuan Siswa Miskin

-BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah

-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi

-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi

-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus Dikerjakan

Gambar 1

Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban (Gambar 2).

Gambar 2

2. Tantangan Eksternal

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 72

Page 79: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum

Tantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor

pendidikan• Materi TIMSS dan PISA

Kompetensi Masa Depan• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap

pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Fenomena Negatif yang Mengemuka

§Perkelahian pelajar§Narkoba§Korupsi§Plagiarisme §Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)§Gejolak masyarakat (social unrest)

Persepsi Masyarakat

• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter

Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi

• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan

Collaborative learning

Gambar 3

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut:

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. b. Dari satu arah menuju interaktif. c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata. f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan. h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru. i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 73

Page 80: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan. Pendekatan dalam penyusunan SKL pada KBK 2004 dan KTSP 2006 dapat dilihat di Gambar 4 dan penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru. Perbandingan kerangka kerja penyusunan kurikulum dapat dilihat pada Gambar 5.

1

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STANDARPROSES

STANDAR PENILAIAN

BUKU TEKSSISWA

PEMBELAJARAN & PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006

Oleh Satuan Pendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI)

STANDARPROSES

STANDAR PENILAIAN

SILABUS

Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013

PEMBELAJARAN &PENILAIAN (KTSP)

PANDUANGURU

BUKU TEKSSISWA

KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN

Oleh SatuanPendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STANDARPROSES

STANDAR PENILAIAN

BUKU TEKSSISWA

PEMBELAJARAN & PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004

Oleh Satuan Pendidikan

Gambar 5

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 74

Page 81: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran yang dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan menurut Standar Isi. Di samping itu, dikaitkan dengan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada kemungkinan waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Hasil monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi yang perumusannya sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa. Rumusan kompetensi juga sulit dijabarkan ke dalam indikator dengan akibat sulit dijabarkan ke pembelajaran, sulit dijabarkan ke penilaian, sulit diajarkan karena terlalu kompleks, dan sulit diajarkan karena keterbatasan sarana, media, dan sumber belajar.

Untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang telah ditetapkan dan untuk memudahkan pemantauan dan supervisi pelaksanaan pengajaran, perlu diambil langkah penguatan tata kelola antara lain dengan menyiapkan pada tingkat pusat buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Karena guru merupakan faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kurikulum, maka sangat penting untuk menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan. Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran, juga perlu diperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman (Gambar 6).

Gambar 6

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 75

Page 82: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau yang distandarkan di tingkat internasional (Gambar 7).

Gambar 7

Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut (advanced). Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini adalah bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau distandarkan di tingkat internasional. (Gambar 8).

Gambar 8

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 76

Page 83: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat internasional (Gambar 9).

Gambar 9

Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:- low mengukur kemampuan sampai level knowing- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying- high mengukur kemampuan sampai level reasoning- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Tabel 2

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 77

Page 84: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis lebih jauh untuk membandingkan kurikulum IPA SMP kelas VIII yang ada di Indonesia dengan materi yang terdapat di TIMSS menunjukkan bahwa terdapat beberapa topik yang sebenarnya belum diajarkan di kelas VIII SMP (Tabel 2). Hal yang sama juga terdapat di kurikulum matematika kelas VIII SMP di mana juga terdapat beberapa topik yang belum diajarkan di kelas XIII. Lebih parahnya lagi, malah terdapat beberapa topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi peserta didik kelas VIII SMP menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam TIMSS (Tabel 3).

Tabel 3

Hal yang sama juga terjadi di kurikulum matematika kelas IV SD pada studi internasional di mana juga terdapat topik yang belum diajarkan pada kelas IV dan topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam kurikulum saat ini, seperti bisa dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 78

Page 85: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional. Di samping itu juga perlu dievaluasi ulang tingkat kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional dan menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 79

Page 86: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

II. TUJUAN KURIKULUM

Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didk menjadi kompeten dalam bidangnya. Di mana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disampaikan di atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang tersebut.

Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud disini adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.

Dengan demikian Kurikulum 2013 adalah dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 80

Page 87: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

III. KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum, implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan KTSP.

A. LANDASAN KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan.

1. Landasan Yuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.

2. Landasan Filosofis

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

3. Landasan Empiris

Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%,

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 81

Page 88: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6,3%, 2008: 6,4% (www.presidenri.go.id/index.php/indikator). Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara – negara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR, 31/05/2012). Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.

Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.

Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berhulu dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini.

Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Maka, kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.

Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka, kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik.

Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi rawan pangan pada berbagai beahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 82

Page 89: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment), studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam membangun negaranya pada abad 21.

4. Landasan Teoritik

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

B. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum dartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 83

Page 90: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

C. PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler dan pembelajaran ekstra-kurikuler.

1. Pembelajaran intra kurikuler didasarkan pada prinsip berikut:

a. Proses pembelajaran intra-kurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.

b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.

c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).

d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), ketrampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 84

Page 91: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).

e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya, dan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.

i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstra-kurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.

Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 85

Page 92: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.

3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. 9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.

Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 86

Page 93: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IV. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.

A. STRUKTUR KURIKULUM SD/MI

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.

Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:

MATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU

I II III IV V VIKelompok A 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 42. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 43. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 74. Matematika 5 6 6 6 6 65. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3Kelompok B1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 52. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

Keterangan:Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.

Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 87

= Pembelajaran Tematik Integratif

Page 94: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTS

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.

Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut:

MATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR PER

MINGGUVII VIII IX

Kelompok A1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 33. Bahasa Indonesia 6 6 64. Matematika 5 5 55. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 56. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 47. Bahasa Inggris 4 4 4Kelompok B1. Seni Budaya 3 3 32. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 33. Prakarya 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38Keterangan:Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.

Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.

Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.

C. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)

Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 88

Page 95: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik- Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,

dan kemampuannya.

Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas. Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.

1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel berikut ini:

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib:

MATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGUX XI XII

Kelompok A (Wajib)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B (Wajib)7. Seni Budaya 2 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 39. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24

Kelompok C (Peminatan)Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44

Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 89

Page 96: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Struktur Kurikulum SMA/MA

MATA PELAJARANKelas

X XI XIIKelompok A dan B (Wajib) 24 24 24C. Kelompok PeminatanPeminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu AlamI 1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 43 Fisika 3 4 44 Kimia 3 4 4

Peminatan Ilmu-Ilmu SosialII 1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 43 Sosiologi 3 4 44 Ekonomi 3 4 4

Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan BudayaIII 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 43 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 44 Antropologi 3 4 4

Mata Pelajaran Pilihan dan PendalamanPilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat

6 4 4

Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu

42 44 44

Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan Keagamaan.

Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.

Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 90

Page 97: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.

Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:

1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau

2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.

Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:

a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau

b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 91

Page 98: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM

A. IMPLEMENTASI

1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan PendidikanPengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip:a. bahwa sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum

satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaranb. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),

mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan dipimpin langsung oleh kepala sekolahd. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala sekolah.

2. Manajemen Implementasia. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah

propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.b. Pemerintah bertangungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk

melaksanakan kurikulum.c. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum

secara nasional.d. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi

terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan

profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.

3. Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:a. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:

- Juli 2013: Kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan seluruh VII (SMP/MTs), dan X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/kota di setiap propinsi.

- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014 adalah tahun kedua implementasi. Seperti tahun pertama maka SD akan dipilih sebanyak 30% sehingga secara keseluruhan implementasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD di seluruh wilayah NKRI. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.

- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.

b. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun 2013 – 2016. Pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas adalah untuk guru, kepala sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum 2013 dan dilakukan sebelum Kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini menjadi prinsip utama implementasi dimana guru, kepala sekolah dan pengawas di wilayah sekolah terkait yang akan mengimplemntasikan kurikulum adalah mereka yang sudah terlatih. Dengan demikian, ketika Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2015-

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 92

Page 99: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2016, seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.

c. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013 – 2016. Sejalan dengan strategi implementasi, penulisan dan percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada awal tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku babon sudah teredia di setiap sekolah.Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku babon guru adalah sama dengan buku babon peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Sedangkan pedoman pembelajaran dan penilaian hasil belajara secara rinci tercantum dalam buku pedoman pembelajaran dan penilaian.

d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA/MA dan SMK/MAK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.Dengan penerapan pelatihan ini maka implementasi Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi ide dan rancangan kurikulum tetapi juga pembenahan pada pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan.

e. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016. Strategi implementasi Kurikulum 2013 menghindari pelatihan yang dinamakan one-shot training sebagai strategi implementasi mengingat kelemahan strategi tersebut. Pleatihan yang dilakukan untuk para guru, kepala sekolah, dan pengawas akan diikuti dengan monitoring dan evaluasi sepanjang pelaksanaan paling tidak dari tahun pertama sampai tahun ketiga implementasi. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya. Permasalahan lapangan yang muncul adalah yang dapat diselesaikan oleh kolaborasi guru, kepala sekolah dan pengawas di bawah supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota.

B. EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process), pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut:1. Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan

kurikulum.2. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan efektivitas, kelayakan,

kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.

Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan dengan tujuan untuk mengidentifikai masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 93

Page 100: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran.

Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan untuk memperbaiki kelemahan kurikulum agar lebih efektif lagi di masa yang akan datang.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 94

Page 101: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan: 1.2 Elemen Perubahan

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan oleh

Instruktur dengan

menggunakan PPT-1.2

Tanya Jawab

10 Menit 10 Menit

Pemaparan

Instruktur menyampaikan materi tentang Elemen Perubahan Kurikulum yang mencakup 4 standar, perubahan pendekatan pembelajaran yaitu Scientific approach, bahasa sebagai carrier of knowledge, penetapan platform untuk mata pelajaran tertentu (geografi untuk IPS, Biologi untuk IPA)dengan menggunakan PPT-1.2

Tanya Jawab

Diskusi dan tanya jawab terkait dengan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup:

a. Identifikasi perubahan yang penting dalam kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum sebelumnya (struktur kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar)

b. Manfaat adanya perubahan kurikulum

Kemudian fasilitator menyimpulkannya.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 95

Page 102: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 96

Page 103: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 97

Page 104: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 98

Page 105: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 99

Page 106: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 100

Page 107: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri pelatihan: 1.3. SKL, KI, DAN KD

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan oleh

Instruktur

Memberi Contoh Analisis

Keterkaitan SKL, KI, KD

Kerja Kelompok

Presentasi Hasil

Kelompok

10 Menit 5 Menit 30 Menit 15 Menit

Pemaparan

Instuktur memaparkan materi SKL, KI, dan KD dengan menggunakan PPT-1.3/2.1/2.5/3.1/3.2

Kerja Kelompok

Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok diberi tugas menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD masing-masing mapel selama 1 tahun yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan menggunakan LK 1.3. Masing-masing kelompok mengerjakan KD yang berbeda agar peserta mendapat bahan hasil analisis semua KI dan KD selama 1 tahun.

Kelompok 1: Agama Islam dan Budi PekertiKelompok 2: Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanKelompok 3: Bahasa IndonesiaKelompok 4: MatematikaKelompok 5: Seni Budaya dan Prakarya

Presentasi Hasil Kerja Kelompok

Masing-masing kelompok memaparkan hasil kerja kelompok. Peserta yang akan memaparkan akan ditunjuk oleh Intruktur. Sementara kelompok lainnnya memberi komentar/ tanggapan dan menilai hasil kerja kelompok lainnya.

Memberi Contoh

Instruktur memberikan contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan menggunakan HO-1.3

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|101

Page 108: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|102

Page 109: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|103

Page 110: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|104

Page 111: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|105

Page 112: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

STANDAR KOMPETENSI LULUSANUNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB IPENDAHULUAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 3

mengamanatkan bahwa “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Atas dasar

amanah tersebut telah diberlakukan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 2,

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut dan sesuai dengan penjelasan

Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, standar kompetensi lulusan dirumuskan sebagai

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta

didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan tertentu.

Kompetensi Lulusan pada setiap jenjang dikembangkan untuk memenuhi tuntutan

kebutuhan kompetensi abad 21, persaingan yang semakin mengglobal, dan kebutuhan lokal serta

nasional Indonesia. Kompetensi Lulusan ini juga dikembangkan bersesuaian dengan Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagaimana dimanatkan Perpres No 8 Tahun 2012, tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Selain itu, Kompetensi Lulusan diturunkan berdasarkan

amanat PP 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|106

HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2

Page 113: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Untuk memudahkan memahami komponen Kompetensi Lulusan dimaksud, berikut

diuraikan deskripsi tentang :

A. Pengertian

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan

B. Tujuan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,

standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

C. Ruang lingkup

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang

diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan.

D. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dan ketercapaian Standar

Kompetensi Lulusan. Kesesuaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi

secara berkala dan berkelanjutan terhadap kebutuhan lulusan pendidikan dan kebutuhan

peserta didik, baik lokal, nasional, maupun global.

Ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi secara berkiala

terhadap lulusan dari masing-masing satuan pendidikan. Evaluasi dilkukan terhadap

kesesuaian sumber daya dan proses pembelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan

tertentu.

Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi

penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|107

Page 114: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAB IIKOMPETENSI LULUSAN

A. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A

Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilansebagai berikut.

SD/MI/SDLB*/Paket A

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

B. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B

Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai

berikut.

SMP/MTs/SMPLB*/Paket B

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|108

Page 115: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C

Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sebagai berikut.

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber-sumber lain secara mandiri.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|109

Page 116: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARSEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) KELAS I

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah

1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah 1.5 Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman sifat “shiddiq” Rasulullah SAW

2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman (31): 14

2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36

2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

2.5 Memiliki sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Ikhlas

2.6 Memiliki sikap yang baik ketika berbicara sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Baqarah (2): 83

2.7 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-‟Alaq (96): 1-5

2.8 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|110

HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2

Page 117: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3.1 Mengetahui huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap

3.2 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al ‟Alaq (96): 1-5

3.3 Mengenal makna Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

3.4 Mengenal makna dua kalimat syahadat sebagai bagian dari rukun Islam yang pertama

3.5 Mengenal makna do‟a sebelum dan sesudah belajar 3.6 Mengenal tata cara bersuci 3.7 Memahami shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di

sekitar rumahnya melalui pengamatan 3.8 Mengenal kisah keteladanan Nabi Adam a.s. 3.9 Mengenal kisah keteladanan Nabi Idris a.s. 3.10Mengenal kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. 3.11Mengenal kisah keteladanan Nabi Hud a.s 3.12Mengetahui kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW 3.13Memahami perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan

guru 3.14Memahami perilaku saling menghormati antarsesama anggota

keluarga 4. Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap

4.2.1 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dan Al ‟Alaq (96): 1-5 dengan benar dan jelas

4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

4.3 Melafalkan Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik 4.4 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas 4.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar dengan benar

dan jelas. 4.6 Mempraktikkan tata cara bersuci 4.7.1 Melaksanakan shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di

sekitar rumahnya melalui pengamatan 4.7.2 Mencontohkan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar

rumahnya 4.7.3 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s. 4.7.4 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s. 4.7.5 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. 4.7.6 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s 4.7.7 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW 4.7.8 Mencontohkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua

dan guru 4.7.9 Mencontohkan perilaku saling menghormati antarsesama

anggota keluarga

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|111

Page 118: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

di lingkungan rumah dan sekolah1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila

2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

2.3 Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan sekolah

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, dan di sekolah.

3.1 Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”

3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

3.3 Mengenal keberagaman karateristik individu di rumah dan di sekolah

3.4 Mengenal arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkannya dengan pengenalannya terhadap salah satu simbol sila Pancasila

4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah4.3 Mengamati dan menceriterakan kebersamaan dalam

keberagaman di rumah dan sekolah4.4 Mengamati dan menceriterakan keberagaman karateristik

individu di rumah dan sekolah

BAHASA INDONESIAKOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah

1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan manusia dan bahasa yang beragam serta benda-benda di alam sekitar

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|112

Page 119: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.3 Memiliki perilaku santun dan sikap kasih sayang melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

3.2 Menegenal teks petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

3.3 Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

3.5 Mengenal teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

4.2 Mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang merawat tubuh serta kesehatan dan kebugaran tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|113

Page 120: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

sayang secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

4.5 Membuat teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

MATEMATIKA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

1.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu serta tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas

1.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

1.3 Memiliki sikap objektif dan menghargai pendapat dan karya teman sebaya dalam diskusi kelompok maupun aktivitas sehari-hari

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

1.1 Mengenal lambang bilangan dan mendeskripsikan kemunculan bilangan dengan bahasa yang sederhana

1.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain Mengenal dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan gambar-gambar/benda konkrit

1.3 Menunjukkan pemahaman tentang besaran dengan menghitung maju sampai 100 dan mundur dari 20

1.4 Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.

1.5 Menemukan bangun yang membentuk pola pengubinan sederhana

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya dengan berbagai kemungkinan jawaban

4.2 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri pecahan dan jumlah uang

4.3 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan terkait dengan aktivitas sehari-hari serta memeriksa kebenarannya

4.4 Mendeskripsikan, mengembangkan, dan membuat pola yang berulang

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|114

Page 121: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4.5 Membentuk berbagai bangun datar dengan menggunakan papan berpaku atau media lainnya

4.6 Melakukan pengubinan dari bangun datar sederhana tertentu 4.7 Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-

bangun datar atau pola bangun datar yang sudah ada 4.8 Mengelompokkan teman sekelas berdasarkan tinggi badannya4.9 Mengumpulkan dan mengelola data pokok kategorikal dan

menyajikannya dalam grafik konkrit dan piktograf tanpa menggunakan urutan label pada sumbu horizontal

4.10Membaca dan mendeskripsikan data pokok yang ditampilkan pada grafik konkrit dan piktograf

SENI BUDAYA dan PRAKARYA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam mengolah karya seni

2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni

2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah

3.1 Mengenal cara dan hasil gambar ekspresi3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat

musik ritmis3.3 Mengenal unsur-unsur gerak, bagian-bagian gerak anggota

tubuh dan level gerak dalam menari3.4 Mengamati berbagai bahan, alat serta fungsinya dalam

membuat prakarya3.5 Mengenal karya seni budaya benda dan bahasa daerah

setempat

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar

4.2 Membuat karya seni rupa dengan memanfaatkan berbagai teknik cetak sederhana menggunakan bahan alam

4.3 Menggambar dengan memanfaatkan beragam media kering4.4 Membentuk karya seni rupa dari bahan lunak4.5 Menyanyikan lagu anak-anak dan memperagakan tepuk

birama dengan gerak4.6 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dengan

tepuk dan gerak4.7 Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu4.8 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dan tiga

dengan alat musik ritmis

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|115

Page 122: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4.9 Melakukan gerak kepala, tangan, kaki, dan badan berdasarkan pengamatan alam di lingkungan sekitar

4.10 Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar melalui gerak kepala, tangan, kaki, dan badan berdasarkan rangsangan bunyi

4.11 Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar dengan menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah

4.12 Melakukan gerak alam di lingkungan sekitar dengan menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah dengan iringan

4.13 Membuat karya kreatif dengan menggunakan bahan alam di lingkungan sekitar melalui kegiatan melipat, menggunting dan menempel

4.14 Membuat karya kreatif dengan mengolah bahan alam melalui kegiatan melipat, menggunting, dan menempel bentuk pola dan alur sederhana

4.15 Membuat karya kreatif fungsional dari bahan lunak buatan4.16 Menyajikan jenis bahan makanan umbi-umbian dengan

olahan sederhana4.17 Menceritakan karya seni budaya benda dan bahasa daerah

setempat

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES)KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman , dan guru

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain. 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri, orang

lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.

2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam penggunaan peralatan dan kesempatan.

2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik. 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,

4.1 Mengetahui konsep gerak dasar lokomotor sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|116

Page 123: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah

sederhana dan atau tradisional. 4.2 Mengetahui konsep gerak dasar non-lokomotor sesuai

dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional.

4.3 Mengetahui konsep gerak dasar manipulatif sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional.

4.4 Mengetahui konsep bergerak secara seimbang dan cepat dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui permainan sederhana dan atau tradisional.

4.5 Mengetahui konsep berbagai pola gerak dasar dominan statis (bertumpu dengan tangan dan lengan depan/belakang /samping, bergantung, sikap kapal terbang, dan berdiri dengan salah satu kaki), serta pola gerak dominan dinamis (menolak, mengayun, melayang di udara, berputar, dan mendarat) dalam aktivitas senam.

4.6 Mengetahui konsep penggunaan pola gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/ dengan musik dalam aktivitas gerak rimtik.

4.7 Mengetahui perbedaan bergerak di air dan di darat dalam aktivitas air.

4.8 Mengetahui bagian-bagian tubuh sendiri, kegunaan, dan cara menjaga kebersihannya terutama badan, kuku, kulit, gigi, rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki, serta menjaga kebersihan pakaian yang digunakan.

4.9 Mengetahui dampak jangka pendek selama dan setelah melakukan aktivitas fisik.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.

4.2 Mempraktikkan pola gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan, dan usaha,dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.

4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional.

4.4 Mempraktikkan aktivitas pengembangan kebugaran jasmani untuk melatih keseimbangan dan kecepatan tubuh melalui permainan sederhanadan dan atau tradisional.

4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak dasar dominan statis (bertumpu dengan tangan dan lengan depan/belakang/ samping, bergantung, sikap kapal terbang, dan berdiri dengan salah satu kaki) dan pola gerak dominan dinamis (menolak, mengayu, melayang di udara, berputar, dan mendarat) dalam aktivitas senam.

4.6 Mempraktikkan penggunaan pola gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/dengan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|117

Page 124: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

musik dalam aktivitas gerak rimtik. 4.7 Mempraktikkan berbagai bentuk permainan pengenalan air

dalam aktivitas air.*4.8 Mempraktikkan cara memelihara dan menjaga kebersihan

bagian-bagian tubuh sendiri terutama badan, kuku, kulit, gigi, rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki, serta menjaga kebersihan pakaian yang digunakan.

4.9 Menceritakan dampak jangka pendek selama dan setelah melakukan aktivitas fisik.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|118

Page 125: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJAANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD

SD KELAS I

PETUNJUK KEGIATAN ANALISIS SKL, KI DAN KD

Kompetensi : Memahami keterkaitan antara SKL, KI dan KD pada Kurikulum 2013Tujuan Kegiatan : Menganalisis keterkaitan SKL, KI dan KDKelompok Kerja :

1. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tahun 2013!

2. Baca dan komparasikan dengan SKL Tahun 2006 (Permendiknas Th 2006)!

3. Bacalah KI dan KD semua mata pelajaran!

4. Baca tema-tema 1 tahun yang telah tersedia!

5. Bacalah lakukan kajian Indikator yang mengacu pada KD dan Tema!

6. Pelajari aspek-aspek keterkaitan antara KI, KD, dan Indikator serta Tema yang tersedia (dalam format kajian)!

7. Buatlah ceklist dari setiap Indikator dikorelasikan dengan Tema-Tema satu tahun (bisa secara kelompok dan atau Individu)!

8. Lakukan keseluruhan mata pelajaran sampai seluruh KD terakomodasi!

9. Setelah selesai masukkan hasil ceklist ke dalam format Jaringan KD & Indikator!

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|119

LK – 1.3

Page 126: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJAANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD

SD KELAS I

TEMA (1 TAHUN) SKL 2013

1. Diriku2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih dan

Sehat7. Benda, Binatan dan

Tanaman di Sekitar8. Peristiwa alam

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain

Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkrit sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

SKL PERMENDIKNAS TH 2006

1. Menjalankan agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi di lingkungan

sekitarnya.5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik.7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.9. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.10. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.11. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.12. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.13. Berkomunikasi secara jelas dan santun.14. Bekerjasama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan

keluarga dan teman sebaya.15. Menunjukkan kemampuan mengamati gejala alam dan sosial di lingkungansekitar.16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|120

LK – 1.3

Page 127: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJAANALISIS KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR SD/MI

KELAS: I

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8

AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

1.1. Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah

Mengulang bacaan do’a sebelum belajar Mengulang bacaan do’a sesudah belajar Menyatakan dalam sikap berdo’a sebelum

belajar

√ √ √ √ √ √ √ √

1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Pengayang.

1.3. Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

1.4. Bersuci sebelum beribadah 1.5. Terbiasa membaca Basmalah

setiap memulai aktivitas2. Memiliki perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan

2.1 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci

Menunjukkan perilaku hidup bersih badan Memakai pakaian yang bersih dan rapih Menunjukkan sikap/perilaku patuh kepada

orang tua

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|121

Page 128: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8guru. 2.2 Memiliki perilaku kasih

sayang kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Al-Ikhlas

2.3 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

2.4 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-’Alaq ayat 1 s.d. 5

2.5 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

Membiasakan diri selalu memaafkan teman dalam berinteraksi di sekolah

Membiasakan diri tidak suka marah kepada teman dalam berinteraksi dengan teman di sekolah dan di rumah

.

3. Memahami pengetahu an faktual dengan cara mengamati [mende ngar, melihat, memba

1.6 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al ‘Alaq ayat 1 s.d. 5

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|122

Page 129: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8ca] dan menanya ber dasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

1.7 Mengenal keesaan Allah SWT berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah

1.8 Mengenal makna Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

1.9 Mengenal makna dua kalimat syahadat sebagai bagian dari rukun Islam yang pertama

1.10 Mengenal makna do’a sebelum dan sesudah belajar

1.11 Mengenal tata cara bersuci

1.12 Mengenal shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan

.

1.13 Mengenal kisah keteladanan Nabi Adam A.S

.

1.14Mengenal kisah keteladanan Nabi Idris A.S

1.15 Mengenal kisah keteladanan Nabi Nuh A.S

1.16 Mengenal kisah keteladanan Nabi Hud A.S

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|123

Page 130: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 81.17 Mengetahui kisah

keteladanan Nabi Muhammad SAW

.

2. Menyajikan pengeta huan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

2.1 Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap

2.2 Melafalkan Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik

.

2.3 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas

2.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

2.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar dengan benar dan jelas.

Berdoa’a sebelum belajar dengan benar dan jelas

Berdo’a sesudah belajar dengan benar dan jelas

2.6 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|124

Page 131: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 82.7 Menceritakan contoh perilaku

kasih sayang sesama teman dalam kehidupan sehari-hari

Berperilaku kasih sayang dengan anggota keluarga

Menunjukkkan contoh perilaku kasih sayang dengan sesama teman di sekolah

Menunjukkkan contoh perlaku kasih sayang dengan sesama teman di rumah

Menceritakan bentuk kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari

√ √

√ √

2.8 Mempraktekkan tata cara bersuci

2.9 Menceritakan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya

2.10 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam A.S

.

2.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris A.S

2.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh A.S

2.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s

2.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW

.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1. Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru

√ √ √ √ √ √ √

Menyampaikan permintaan maaf terhadap teman dengan tanpa melihat perbedaan fisik dan kebiasaan dam berinteraksi dengan teman di sekolah

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|125

Page 132: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Menunjukkan sikap menerima

keberaganman karakteristik individu memperhatikan lingkungan sekitar secara

seksama √ √ √

Menceritakan tentang perbedaan kemampuan yang dimiliki teman

merawat lingkungan sekitar secara sadar

1.2. Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

Menunjukkan perilaku rukun dengan semua teman dalam berinteraksi di sekolah

√ √ √ √ √ √ √

Rukun dengan semua teman Menghindari sikap tidak rukun

Menunjukkan sikap rukun dalam keluarga

Menunjukkan sikap mau berteman dengan siapa saja di sekolah

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, kasih sayang, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan teman

√ √ √ √ √ √

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, kasih sayang, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan guru.

√ √ √ √ √ √

Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.

√ √ √ √ √ √ √ √

Menyebutkan tata tertib dan aturan yang berlaku di sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

Ber perilaku patuh di sekolah. √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|126

Page 133: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Menunjukkan perilaku patuh pada tata

tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

√ √ √

Melaksanakan tata tertib dan aturan yang berlaku di rumah.

√ √ √

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, kasih sayang dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga.

√ √ √

Bersikap baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan teman

√ √ √

Menunjukkan perilaku percaya diri ketika mengerjakan tugas dari guru (pkn)

√ √

Menceritakan kegiatan yang dilakukan bersama keluarga pada saat merawat tanaman menggunakan bahasa yang santun

√ √

2.2. Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah.

Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah.

√ √

Menunjukkan sikap dan prilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

√ √

Menunjukkan sikap perilaku patuh pada aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di sekolah

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|127

Page 134: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Menunjukkan sikap perilaku patuh pada

aturan yang berlaku dalam berolah raga di rumah dan di sekolah

√ √ √

Menunjukkan perilaku hidup sehat dalam berolah raga di rumah dan di sekolah.

√ √

Menunjukkan perilaku disiplin dalam berolah raga di rumah dan di sekolah.

√ √

Menerapkan perilaku dsiplin dalam berolahragaa di sekolah

√ √

menjelaskan manfaat memiliki sikap peduli terhadap sesama (missal:memelihara binatang,merawat tanaman,merawat benda milik pribadi dll)

√ √

2.3. Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan sekolah

Merasakan manfaat berteman dengan semua orang

Menunjukkan sikap berbesar hati menerima keberagaman yang berbeda dengan diri sendiri di sekolah.

Menunjukkan hidup bersatu dalam keberagaman melalui pengamatan di rumah

√ √

Menunjukkan sikap mau berteman dengan siapa saja di sekolah dan di rumah

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan

3.1. Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”

Mengidentifikasi simbol-simbol Pancasila dalam lambang Negara “Garuda Pancasila”

√ √ . √

Mendeskripsikan makna simbol-simbol Pancasila dalam lambang Negara “Garuda Pancasila”

√ √ √

Melaksanakan perilaku baik di rumah dan mengkaitkannya dengan pengenalannya

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|128

Page 135: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, dan di sekolah.

terhadap salah satu simbol sila pancasila3.2. Mengenal tata tertib dan

aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

Menyebutkan jenis-jenis tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

√ √

Menyebutkan jenis-jenis tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di di sekolah.

√ √

Menyebutkan tata tertib dan aturan yang berlaku di sekolah √ √

Menyebutkan contoh perilaku patuh di sekolah

√ √

Menyebutkan contoh perilaku patuh pada tata tertib di rumah.

√ √

Menyebutkan contoh perilaku patuh pada tata tertib di sekolah

√ √

Menyebutkan jenis-jenis makanan sehat dalam perawatan dan kesehatan tubuh

√ √

Menyebutkan tentang perawatan tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √

3.3. Mengenal keberagaman karateristik individu di rumah dan di sekolah

Menunjukkan sikap berbesar hati menerima keberagaman yang berbeda dengan diri sendiri di rumah

√ √

Menunjukkan sikap menghargai kesukaan teman di dalam kelas

√ √ √

Menceritakan kesukaan diri sendiri terhadap mainan

√ √ √

Menceritakan kesukaan teman terhadap mainan sehari-hari

√ √ √

3.4. Mengenal arti bersatu Mengartikan bersatu dalam keberagaman √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|129

Page 136: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8dalam keberagaman di rumah dan sekolah

melalui pengamatan di rumah

Menunjukkan sikap rukun dengan teman di kelas

√ √

Menunjukkan sikap saling membantu dalam membersihak lingkungan kelas

Menunjukkan sikap tidak memilih-milih teman dalam ber kelompok dan belajar bersama

√ √

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1. Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkannya dengan pengenalannya terhadap salah satu simbol sila Pancasila

Menjelaskan manfaat berteman dengan semua orang

√ √ √ .

Menceritakan kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah

√ √

Menceritakan macam-macam hewan terkait dengan simbol sila-sila Pancasila

√ √

Menjelaskan nama-nama hewan yang sama dan sejenis terkait dengan simbol Garuda Pancasila

√ √

4.2. Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah

Memperhatikan tata tertib yang di lingkungan sekitar secara seksama

√ √

Merawat lingkungan sekitar secara sadar sebagai salah satu tugas dalam melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

√ √ √

Mengidentifikasi maca-macam tata tertib di kelas

√ √

Mengidentifikasi macam-macam tata tertib di sekolah

√ √

Melaksanakan sikap dan perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari di sekolah

√ √ √ √

4.3. Mengamati dan Menceritakan perilaku kebersamaan dalam √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|130

Page 137: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8menceriterakan kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan sekolah

keberagaman dengan teman

Melaksanakan kebersamaan dalam keberagaman di sekolah.

√ √ √

Mengidentifikasi contoh keberagaman di rumah

√ √ √ √

Mendeskripsikan keberagaman dalam memilih tujuan bermain dengan teman sekelas

√ √ √ √

4.4. Mengamati dan menceriterakan keberagaman karateristik individu di rumah dan sekolah

Menjelaskan perilaku kebersamaan dalam keberagaman dengan teman

√ √ √ √

Mengamati keberagaman karakteristik individu dibandingkan dengan teman di kelas dan di sekolah

√ √ √ √

Menceritakan kesukaan teman sebangku dalam kegiatan hari libur

√ √ √

Menceritakan pengalaman teman sebangku ketika melakukan kegiatan besar di sekolah

√ √ √ √

BAHASA INDONESIA

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah

Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa √ √ √ √ √ √ √ √

Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri

√ √ √ √ √ √ √ √

Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri

√ √ √ √ √ √ √ √

Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas √ √ √ √ √ √ √ √

Mengungkapkan perasaan syukur pada Tuhan atas anugerah keindahan

√ √ √ √ √ √ √ √

1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan manusia dan

Menunjukkan perilaku bersih lingkungan sebagai penerapan sikap

√ √ √

Menunjukkan kebiasan mengucapkan ucapan √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|131

Page 138: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8bahasa yang beragam serta benda-benda di alam sekitar

terima kasih

Menunjukkan sikap berbesar hati menerima keberagaman yang berbeda dengan diri sendiri di rumah

√ √ √

menampilkan sikap percaya pada penciptaan benda-benda di alam sekitar dan manusia yang beragam

√ √ √

2. Memiliki perilaku ju jur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam sesuai dengan situasi dan kondisi

√ √ √

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, kasih sayang, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan teman.

√ √ √ √ √ √ √ √

Menyampaikan permintaan maf kepda anggota keluarga, teman dan guru

√ √ .

Menunjukkan sikap peduli dan tanggung jawab menjaga kebersihan diri agar sehat

√ √ √ √ √ √ √ √

2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam dan terima kasih dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah dengan percaya diri

√ √ √

Menunjukkan sikap percaya diri dalam mengajukan pertanyaan kepada guru

√ √ √ √ √ √ √ √

Mengajukan pertanyaan dengan bahasa indonesia dan atau bahasa daerah yang benar

√ √ √ √ √ √ √ √

Berani mengajukan pertanyaan kepada guru √ √ √ √ √ √ √ √

2.3 Memiliki perilaku santun dan sikap kasih sayang

Menjelaskan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di sekolah

√ √ √ .

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|132

Page 139: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

Menunjukkan perilaku santun dalam berbicara dengan teman di kelasnya dan atau di sekolah

√ √ √

Melaksanakan perilaku baik dalam berbicara dengan teman

√ √ √ √ √ √ √ √

Menunjukkan kebiasan mengucapkan ucapan terima kasih

√ √ √ √ √ √ √ √

Menunjukkan sikap santun dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman dan guru

√ √ √ √ √ √ √ √

2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

Menyusun dan membaca nyaring teks prosedur lisan sederhana (3--4 kalimat) tentang cara merawat tubuh dengan bantuan media (gambar , diagram, video, dan lainnya)

√ √ √

Membiasakan diri merawat tubuh dan pakaian selalu bersih

√ √ √

Menunjukkan sikap peduli menjaga lingkungan agar sehat

√ √ √

Menunjukkan sikap tanggung jawab menjaga lingkungan agar sehat

√ √ √ √

Menunjukkan sikap peduli dan bertanggung jawab dalam merawat tubuh agar selalu sehat dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah

√ √ √

2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa

Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas √ √ √ √ √ √ √ √

Menunjukkan perilaku santun dan jujur ketika bermain dengan menggunakan bahasa bahasa Indonesia dan/atau bahasa

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|133

Page 140: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8daerah daerah

Menata benda-benda berbentuk bangun datar sesuai dengan kelompoknya (segitiga, persegi, segiempat, dan lingkaran) yang ada di sekitar ruang kelas.

√ √ √ √

Menata benda-benda berbentuk bangun ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus, balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar ruang kelas

√ √ √

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang santun

√ √ √

Mengidentifikasi jenis kegiatan yang dilakukan pada siang hari

√ √ √ √

Mengidentifikasi jenis kegiatan yang dilakukan pada malam hari

√ √ √ √

Mendeskipsikan kejadian siang atau malam √ √ √ √

Membaca nyaring teks deskripsi lisan sederhana (3-4 kalimat) yang berkaitan dengan tubuh, wujud benda, sifat benda, dan jumlah benda dengan bantuan media.

√ √ √ √ √ √ √ √

Menggunakan konjungsi spasial dan penambahan sederhana dengan benar

√ √ √ √

Menuliskan teks tentang anggota tubuh menggunakan bahasa indonesia dan atau bahasa daerah

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|134

Page 141: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 83.2 Mengenal teks

petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai

√ √ √ √ √ √ √ √

Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.

√ √ √

Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih

√ √ √

Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat

√ √ √

Menyebutkan jenis-jenis makanan sehat dalam perawatan dan kesehatan tubuh

√ √ √

Menyebutkan tentang perawatan tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √

Menyebutkan tentang perawatan tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √

Menjodohkan gambar cara perawatan tubuh dengan bantuan guru √ √ √ √

Membuat pertanyaan tentang perawatan tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan.

√ √ √ √

Memperagakan cara perawatan tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √ √

Menyebutkan cara-cara pemeliharaan kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|135

Page 142: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Membuat pertanyaan tentang jenis-jenis

olahraga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan

√ √

Menceritakan cara-cara pemeliharaan kebungaran tubuh

√ √ √

3.3 Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

Menyusun secara sederhana (3--4 kalimat) ucapan terima kasih dalam teks lisan dan tulis

√ √ √ √ √ √ √ √

Menggunakan kohesi dan kalimat sederhana (3--4 kata) dalam menyusun ucapan terima kasih dalam teks lisan dan tulis

Menyusun dan membaca nyaring teks cerita diri/personal lisan sederhana (3--4 kalimat) tentang keluarga dengan bantuan media (gambar dan video)

√ √ √ √ √ √ √ √

Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam dan terimakasih dalam bahasa indonesia dan/atau bahasa daerah

√ √ √ √ √ √ √ √

3.4 Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

Mengidentifikasi anggota tubuh dan pancaindara dengan bahasa Indonesia baku dan atau bahasa daerah yang sejenis

√ √ √.

Mendeskripsikan anggota tubuh dan pancaindra dengan bantuan guru

√ √ √

Menyusun teks cerita diri/personal tulis seder hana (3--4 kalimat) tentang keluarga dengan bantuan media (gambar, video, dan lainnya)

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|136

Page 143: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Menyusun kalimat teks pendek cerita

diri/personal tentang keluarga dengan bantuan guru di kaitkan dengan bahasa daerah setempat

√ √ √ √ √ √ √ √

Menceritakan kegiatan anggota keluarga dengan bahasa Indonesia dan atau bahasa daerah

Menuliskan nama-nama dan pekerjaan anggota keluarganya dengan bantuan guru menggu nakan bahasa Indonesia dan atau bahasa daerah

√ √

Menuliskan pertistiwa yang dialami ketika melakukan perjalanan di hari libur sekolah

√ √ √

Menceritakan peristiwa yang dialami ketika terja di peristiwa alam (seperti hujan, angin, banjir dsb)

√ √

3.5 Mengenal teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

Mengidentifikasi nama-nama anggota keluarga dan kerabat dengan bantuan guru dengan bahasa Indonesia secara lisan

.√ √

Mengidentifikasi nama-nama anggota keluarga dan kerabat dengan bantuan guru dengan bahasa Indonesia secara tertulis

√ √

Menceritakan kegiatan sehari hari dengan menggunakan bahasa yang santun

√ √ √

membaca nyaring teks cerita diri/personal lisan sederhana (3--4 kalimat) tentang keluarga dengan bantuan media (gambar dan video)

√ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|137

Page 144: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 84. Menyajikan pengeta

huan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang este tis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencer minkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat

√ √ √ √ √ √ √

Berposisi duduk secara benar untuk melakukan kegiatan menulis

√ √ √ √ √ √ √ √

Meletakkan bacaan dengan jarak mata yang benar

√ √ √ √ √ √ √ √

Memegang alat tulis dengan benar √ √ √ √ √ √ √ √

Mengeja dan membaca teks bacaan dengan tepat

√ √ √ √ √ √ √ √

Mendeskripsikan anggota tubuh dan pancaindra manusia

√ √

Membiasakan diri mengucapkan kata maaf kepada orang lain dalam berbagai kondisi

Menyusun dan membaca nyaring teks deskripsi lisan sederhana (3-4 kalimat) yang berkaitan dengan tubuh,wujud benda,sifat benda,dan jumlah benda dengan bantuan media (gambar,diagram,dan video)

√ √ √ √ √ √ √ √

4.2 Mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang merawat tubuh serta kesehatan dan kebugaran tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Menyebutkan petunjuk merawat kesehatan tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √

Menceritakan cara merawat kesehatan tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √

Menyebutkan cara-cara merawat kebugaran tubuh secara mandiri dalam

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|138

Page 145: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8bahasa Indonesia lisan

Membuat pertanyaan tentang jenis-jenis olahraga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan

√ √ √

4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Menyebutkan nama-nama tempat dalam cerita

√ √

Menceritakan urutan peristiwa yang dialami √ √ √ √

Membiasakan diri untuk mengucapkan terima kasih

√ √ √ √ √ √ √ √

Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

√ √ √

Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat

√ √ √

Menyampaikan permintaan maaf kepada anggota keluarga di rumah

√ √

Menyampaikan permintaan maaf kepada teman di sekolah Membiasakan diri mengucapkan kata terima kasih kepada orang lain dalam berbagai kondisi

√ √ √

4.4 Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Memperkenalkan diri sendiri kepada teman dengan menggunakan bahasa Indonesia dan atau bahasa daerah dengan benar

√ √.

Mengenalkan nama-nama anggota keluarganya secara lisan kepada temannya dengan menggunakan bahasa Indonesia dan atau bahasa daerah

√ √

Menceritakan cita-cita yang ingin dicapai setelah besar nanti

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|139

Page 146: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Berani bercerita tentang kesukaan diri

sendiri kepada guru dan teman dengan bahasa Indonesia dan atau bahasa daerah secara santun

√ √

4.5 Membuat teks diagram/label tentang anggota keluarga dan kerabat secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Mendeskripsikan sederhana wujud, bagian(klasifikasi), dan fungsi benda,serta letak/tempat dan jumlah benda dengan tahapan yang benar dalam teks lisan dan tulisan

Membuat silsilah anggota keluarga dengan menuliskan nama-nama ayah, ibu dan adik dan atau kakaknya

√ √

.

Menuliskan kegiatan/pekerjaan orang tua sehari-hari dengan kosakata bahasa Indonesia

√ √

Menuliskan alamat sekolah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar

√ √

Menuliskan alamat rumahnya sendiri dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar

√ √

MATEMATIKA1. Menerima dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Meerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,

2.1. Menunjukkan perilaku patuh pada aturan dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan sesuai prosedur/aturan dengan memperhatikan nilai tempat puluhan dan satuan

Menuliskan penjumlahan dan pengurangan mengikuti prosedur/aturan sesuai dengan tempat puluhan dan satuan

√ √ √

Menuliskan lambang bilangan dengan benar sesuai dengan aturan penulisannya

√ √ √

Melakukan penjumlahan pengurangan √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|140

Page 147: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8dan guru Menunjukkan perilaku patuh pada aturan

dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan

√ √ √

Menuliskan angka sesuai dengan nilai tempat puluhan dan satuan

√ √ √

2.2. Menunjukkan perilaku teliti dan perduli dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar

Menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya)

√ √ √

Mengidentifikasi nama-nama benda yang ada di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi bangun datar dan bangun ruang

√ √ √

Menata benda-benda berbentuk bangun datar sesuai dengan kelompoknya (segitiga, persegi, segiempat, dan lingkaran) yang ada di sekitar ruang kelas.

√ √ √

Menata benda-benda berbentuk bangun ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus, balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar ruang kelas

√ √ √

Mengidentifikasi benda-benda yang di sekitar lingkungan sekolah dan menempatkan sesuai dengan fungsinya

√ √ √

Mendeskripsikan benda-benda bangun datar dan bangun ruang sesuai fungsi dan kegunaannya

√ √ √

2.3 Menunjukkan perilaku tertib dan rapi saat berbaris berdasarkan urutan tinggi badan

Melakukan kegiatan baris berbaris sebelum masuk ruang kelas dengan rapi dan tertib berdasarkan urutan tinggi badan

√ √ √

Membedakan benda yang tinggi dengan yang panjang benda-benda yang ada di ruang kelas

√ √ √

2.4. Menunjukkan perilaku Melakukan kegiatan sekolah dengan rapi, √ √ √ .√

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|141

Page 148: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8disiplin tepat waktu dalam melakukan aktivitas di sekolah dengan memperhatikan tanda-tanda saat jam belajar dan jam istirahat

Melaksanakan berbagai tugas sekolah tepat waktu

√ √ √

Bersikap disiplin dalam menggunakan waktu belajar, istirahat dan bermain di sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

Menggunakan waktu luang untuk melakukan kegiatan yang positif untuk belajar dan atau bermain

√ √ √ √ √ √ √ √

Melaksanakan berbagai tugas di luar sekoah dengan hasil yang baik dan menyelesaikan tepat waktu

√ √ √ √ √ √ √ √

Melakukan kegiatan sekolah dengan disiplin dan tanggung jawab pada waktu jam belajar dan jam istirahat

√ √ √ √ √ √ √ √

Menunjukkan dengan tepat jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

Datang ke sekolah tepat waktu sesuai dengan tata tertib sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

Melakukan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh sekolah terkait dengan jam masuk kelas, jam istirahat dan jam pulang sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu

3.1. Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain

Menyebutkan banyak benda dengan ciri tertentu dari sekumpulan benda (1-5)

Menyebutkan bilangan 1 s.d 10 dengan bahasa Indonesia lisan

√ √ √.

Menyebutkan lambang bilangan

Mengitung bilangan asli dengan menggunakan gambar/benda kongrit secara lisan

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|142

Page 149: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

Menjodohkan bilangan asli dengan gambar/benda kongrit.

√ √ √

Menghitung bilangan asli dengan menggunakan lagu “satu-satu

√ √ √

Menyebutkan bilangan asli sampai 25 dengan menggunakan gambar

Menjodohkan bilangan asli dengan gambar/benda kongrit.

√ √

Menghitung bilangan asli dengan menggunakan lagu “satu-satu

√ √

Mengitung bilangan asli dengan menggunakan gambar/benda kongrit secara lisan.

√ √

Menentukan urutan benda berdasarkan jumlahnya

√ √ √

Membilang dan menulis lambang bilangan secara urut (1-10)

√ √ √

Menentukan urutan benda dari sekumpulan benda dalam barisan (1-10)

√ √ √

3.2. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain

Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau sekelompok benda sesuai dengan beratnya

√ √ √

Menggambar/melukis berbagai bangun datar segitiga

√ √ √

Menyebutkan kesamaan dan perbedaan berbagai benda berbentuk segitiga atau segiempat

√ √ √

3.3. Membandingkan dengan memperkirakan lama suatu aktivitas berlangsung menggunakan istilah sehari-hari (lebih lama, lebih singkat)

Menata benda-benda berbentuk bangun datar sesuai dengan kelompoknya (segitiga, persegi, segiempat, dan lingkaran) yang ada di sekitar ruang kelas.

√ √ √

Menata benda-benda berbentuk bangun ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus,

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|143

Page 150: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar ruang kelas

Menyebutkan waktu berlangsungnya aktifitas olahraga yang terjadi di rumah dan di sekolah melalui pengamatan

√ √ √

Membuat pertanyaan tentang lamanya suatu aktivitas terkait tentang jenis-jenis olahraga

√ √ √

Menghitung waktu berlangsungnya aktifitas olahraga yang dilakukan di rumah dan di sekolah melalui pengamatan

√ √ √

Menyebutkan waktu berlangsungnya aktifitas olahraga yang terjadi di rumah dan di sekolah melalui pengamatan dengan dikaitkan lebih lama dan lebih singkat

√ √ √

3.4 Membandingkan dengan memperkirakan berat suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih berat, lebih ringan

Memilih benda-benda yang ada di sekitar dengan memperkirakan berat suatu benda dengan istilah lebih berat dan lebih ringan

√ √ √

Membandingkan benda-benda yang di sekitar dan menyimpulkan benda yang lebih berat dengan yang lebih ringan

√ √ √

Mengukur suatu benda dan menuliskannya di buku catatannya jenis benda yang lebih berat dan yang lebih ringan

√ √ √

Mengajukan pertanyaan realistis kepada guru tentang benda-benda yang lebih berat dan yang lebih ringan

√ √ √

Memilih benda dengan menggunakan kartu-kartu bilangan yang berisi sekumpulan bilangan penjumlahan dan atau pengurangan terberat dan yang ringan

√ √ √

3.5. Membandingkan dengan memperkirakan panjang

Memilih dua atau beberapa kartu bilangan dari sekumpulan kartu bilangan yang berisi

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|144

Page 151: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih panjang, lebih pendek)

istilah sehari-hari lebih panjang dan lebih pendek

Menentukan urutan benda sesuai dengan urutan yang logis

√ √ √

Menyusun sebarisan bilangan dengan kriteria atau aturan sesuai ukurannya yang lebih panjang dan lebih pendek

√ √ √

Melakukan pengukuran benda-benda yang ada di sekitarnya dan membandingkannya sesuai dengan ukuran logis panjang, pendek, besar, kecil

√ √ √ √

Menuliskan di bukunya tentang benda-benda yang ada di rumahnya seauai dengan fungsi dan kegunaanya

√ √ √

3.6. Mengenal dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan gambar-gambar/benda konkrit

Menyebutkan pola-pola bilangan sederhana dari gambar-gambar/ benda konkrit yang disajikan melalui pengamatan

√ √ √.

Membuat pertanyaan mengenai pola-pola bilangan sederhana dari gambar-gambar /benda konkrit yang disajikan

√ √ √

Memprediksi pola-pola bilangan sederhana dari gambar-gambar /benda konkrit yang disajikan

√ √ √

Menyebutkan pola dari sebarisan bangun datar sederhana dari benda-benda yang ada di alam sekitar melalui pengamatan

√ √ √

Membuat pertanyaan mengenai pola dari sebarisan bangun datar sederhana dari benda-benda yang ada di alam sekitar

√ √ √

Membuat pola dari sebarisan bangun datar sederhana dari benda-benda yang ada di alam sekitar

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|145

Page 152: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Menata benda disekitar ruang kelas

berdasarkan pola-pola bilangan sederhana dari gambar-gambar/ benda konkrit yang disajikan melalui pengamatan

√ √ √

Membuat pertanyaan mengenai pola-pola bilangan sederhana dari gambar-gambar /benda konkrit yang disajikan

√ √ √

Memprediksi pola-pola bilangan sederhana dari gambar-gambar /benda konkrit yang disajikan

√ √ √

3.7. Menemukan bangun yang membentuk pola pengubinan sederhana

Menentukan bangun datar yang membentuk pengubinan

√ √ √

Menggambar/melukis pengubinan dari bangun datar sederhana tertentu

√ √ √

Menentukan dan menjelaskan berbagai bangun datar yang dapat atau tidak dapat membentuk pengubinan

√ √ √

Menemukan bangun yang membentuk pola pengubinan sederhana

√ √ √

Menggambar/melukis pengubinan dari bangun datar sederhana tertentu

√ √ √

Menghitung jumlah ubin yang diperlukan untuk mengubin suatu bidang

√ √ √

Menggambar/ membentuk segi tiga dengan ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri lainnya) dengan menggunakan papan berpaku

√ √ √

3.8. Menentukan pola dari sebarisan bangun datar sederhana menggunakan benda-benda yang ada di alam sekitar

Mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai bentuk bangun datar

√ √ √

Menentukan dan menjelaskan berbagai bentuk bangun datar

√ √ √

Mendeskripsikan berbagai bentuk bangun datar

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|146

Page 153: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Menjelaskan dan menceritakan benda-

benda yang ada di sekitar berbagai bentuk bangun datar dikaitkan dengan kegunannya

√ √ √

3.9. Mengenal panjang, luas, massa, kapasitas, waktu, dan suhu

Melakukan pengurangan dua bilangan sampai 100 dengan kapasitas yang benar sesuai nilai tempatnya

√ √ √

Mengidentifikasi suatu benda berdasarkan luas, dan kapasitasnya

√ √ √

Menceritakan suhu di suatu ruang berdasarkan waktu

√ √ √

Menggunakan waktu luang untuk melakukan aktivitas positif untuk belajar atau bermain

Melaksanakan berbagai tugas di luar sekolah dengan hasil baik dan selesai tepat waktu

√ √ √

Menyimpulkan hasil pengamatan suatu kejadian terkait dengan suhu suatu keadaan yang terjadi di sekitarnya

√ √ √

3.10. Menunjukkan pemahaman tentang besaran dengan menghitung maju sampai 100 dan mundur dari 20

Melakukan pengurangan dua bilangan sampai 100 dengan benar sesuai nilai tempatnya

√ √ √

Melaksanakan tugas berbagai tugas dari sekolah dengan tepat waktu tentang menghitung maju sampai 100 dan mundur 20

√ √ √

Menentukan pasangan bilangan dengan jumlah tertentu, sampai 20

√ √ √

Menentukan pasangan pengurangan bilangan dengan hasil tertentu, sampai 20

√ √ √

Memilih dua atau beberapa kartu bilangan dari sekumpulan kartu bilangan sehingga hasil penjumlahan/pengurangannya terbesar

√ √ √

Memilih dua atau beberapa kartu bilangan dari sekumpulan kartu bilangan sehingga

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|147

Page 154: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8hasil penjumlahan/pengurangannya terkecil

3.11. Menentukan urutan berdasarkan panjang pendeknya benda, tinggi rendahnya tinggi badan, dan urutan kelompok berdasarkan jumlah anggotanya

Membuat kelompok berdasarkan tinggi badan

√ √ √

Menentukan urutan benda berdasarkan tinggi rendahnya tinggi badan

√ √ √

Menggambar/ membentuk segi tiga dengan ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri lainnya) dengan menggunakan papan berpaku

√ √ √

Menuliskan angka bilangan berdasarkan urutan kelompok banyaknya jumlah anggotanya

√ √ √

3.12. Mengenal lambang bilangan dan mendeskripsikan kemunculan bilangan dengan bahasa yang sederhana

Menulis lambang bilangan secara urut √ √ √ .

Membilang dan menulis lambang sesuai dengan urutan yang logis

√ √ √

Menyebutkan banyak benda sesuai dengan ciri tertentu dengan bahasa yang benar dan logis

√ √ √

Mendeskripsikan lambang bilangan dengan bahasa sederhana

√ √ √

Menuliskan lambang bilangan sesuai dengan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

√ √ √ √

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

4.1. Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa

Menentukan unsur/apa yang diketahui dari masalah yang berkaitan dengan penjumlahan atau pengurangan

Menulis model/kalimat matematika dari masalah yang berkaitan dengan penjumlahan

Menentukan penyelesaian dari masalah yang berkaitan dengan penjumlahan atau pengurangan

√ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|148

Page 155: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

kebenarannya Menggambar/melukis berbagai bangun datar sederhana

√ √ √ √

Menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan beratnya

√ √ √ √

Menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan urutan kelompoknya

√ √ √

Meletakkan benda dengan tepat ke dalam kelompok benda sehingga rapi

√ √ √

4.2. Membentuk berbagai bangun datar dengan menggunakan papan berpaku atau media lainnya

Menggambar/ membentuk berbagai segi banyak dengan menggunakan papan berpaku

√ √ √

Menyebutkan kesamaan dan perbedaan berbagai benda berbentuk segitiga atau segi empat

√ √ √

Menggambar/ membentuk segitiga atau segi empat dengan menggunakan alat sederhana yang memiliki ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri lainnya)

√ √ √

Menyebutkan ciri-ciri dari benda berbentuk segitiga atau segi empat

√ √ √

Menyebutkan kesamaan dan perbedaan berbagai benda berbentuk kubus atau balok

√ √ √

Menyebutkan ciri-ciri dari benda berbentuk kotak, bulat, dan tabung

√ √ √

4.3. Menyatakan suatu bilangan asli sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya dengan berbagai kemungkinan jawaban

Menyebut/membaca penjumlahan dua bilangan

√ √ √

Melakukan penjumlahan dua bilangan sampai 100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai tempatnya

√ √ √

Menentukan urutan benda dari sekumpulan benda dalam barisan

√ √ √

Menyebutkan banyak benda dengan ciri tertentu dari sekumpulan benda

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|149

Page 156: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Melakukan pengurangan dua bilangan

sampai 100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai tempatnya

√ √ √

Melakukan penjumlahan dan pengurangan dua buah bilangan asli

√ √ √

Melakukan penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan tiga bilangan atau lebih sampai 100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai tempatnya

√ √ √

4.4. Melakukan pengubinan dari bangun datar sederhana tertentu

Melakukan pengubinan dari bangun datar sederhana dengan bantuan guru

√ √ √

Mengubin dan mewarnai bidang datar dengan bangun datar sederhana

√ √ √

Menghitung jumlah ubin yang diperlukan untuk mengubin suatu bidang tertentu

√ √ √

Menentukan dan menjelaskan berbagai bangun datar yang dapat atau tidak dapat membentuk pengubinan

√ √ √

Menggambar/melukis pengubinan dari bangun datar sederhana tertentu

√ √ √

4.5. Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-bangun datar atau pola bangun datar yang sudah ada

Menggambar/melukis berbagai bangun datar sederhana

√ √ √

Menggambar/ membentuk segitiga atau segi empat dengan menggunakan alat sederhana yang memiliki ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri lainnya)

√ √ √

Membentuk danmenggambar bangun baru dari bangun datar dengan pola yang sudah ditentukan oleh guru

√ √ √

Menggambar / membentuk segiempat dengan ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri lainnya) dengan menggunakan papan berpaku

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|150

Page 157: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Menyusun sebarisan bilangan dengan

kriteria atau aturan yang diberikan√ √ √

Menjelaskan hasil pengamatan dari pola sebarisan bilangan

√ √ √

Menempatkan bilangan yang tepat pada sebarisan bilangan sesuai dengan polanya

√ √ √

4.6. Membaca dan mendeskripsikan data pokok yang ditampilkan pada grafik konkrit dan piktograf

Mendeskripsikan data pokok pada grafik dan piktograf

4.7. Mengumpulkan dan mengelola data pokok kategorikal dan menampilkan data menggunakan grafik konkrit dan piktograf tanpa menggunakan urutan label pada sumbu horizontal

Mengelola data pokok kategorikal menggunakan grafik dan piktograf

4.8. Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya dengan berbagai kemungkinan jawaban

Menuliskan bentuk penjumlahan atau pengurangan dari kegiatan /kejadian sehari/hari yang berkaitan dengan penjumlahan atau pengurangan angka 1-99.

√ √ √

Melakukan penjumlahan dua bilangan sampai 100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai tempatnya Melengkapi pola-pola bilangan sederhana menggunakan gambar/benda konkrit

√ √ √

4.9. Mengelompokkan teman sekelas berdasarkan tinggi badannya

Meletakkan benda dengan tepat ke dalam kelompok benda sehingga rapi berdasarkan tinggi benda

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|151

Page 158: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8 Melakukan aktivitas kelompok berdasarkan

tinggi badan anggota kelompoknya√ √ √

4.10.Mendeskripsikan, mengembang kan, dan membuat pola yang berulang

Menjelaskan hasil pengamatan dari pola dari benda-benda di lingkungan sekitar √ √ √

4.11.Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri pecahan dan jumlah uang

Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan dari bilangan dua angka dengan menggunakan benda konkrit

√ √ √

SENI BUDAYA dan PRAKARYA1. Menerima, dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan

Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan

√ √

Mengungkapkan perasaan syukur pada Tuhan atas anugerah keindahan alam

√ √

Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan

√ √

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2.1. Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam mengolah karya seni

Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan

√ √

Memutuskan karya yang akan dibuat atau ditampilkan

√ √

2.2. Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkung an sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni

memperhatikan lingkungan sekitar secara seksama

√ √

merawat lingkungan sekitar secara sadar √ √

Memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu dan mewarnai gambar.

√ √

Memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu dan mewarnai gambar.

√ √ √

Memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|152

Page 159: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8dan mewarnai gambar.

Memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu dan mewarnai gambar.

√ √ √

Memperagakan gerak dengan percaya diri √ √ √

2.3. Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni

menunjukkan kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya

Menggambar dengan mengolah garis, warna dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekolah

√ √ √

2. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah

3.1. Mengenal cara dan hasil gambar ekspresi

Menunjukkan warna pokok (sbdp) Mengikuti aturan dalam berkarya

√ √ √

3.2. Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis

Mengenal judul lagu dan iringannya Menyanyikan lagu dengan semangat Menyanyikan lagu anak-anak sambil

bertepuk sesuai irama ((SBDP) Mengenal cara menggunakan media gambar

yang benar

√ √ √ √

Menyanyikan lagu wajib sambil bertepuk sesuai birama dan aksen

√ √ √ √

Memainkan pola irama lagu dengan alat musik ritmis

√ √ √ √

Menunjukan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar

√ √ √ √

3.3 Mengenal unsur-unsur gerak, bagian-bagian gerak anggota tubuh dan level gerak dalam menari

Melakukan berbagai gerak sesuai level gerak pada tari

Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

Mempraktikan gerak melenggok ke berbagai arah berirama

√ √ √

√ √ √

√ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|153

Page 160: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 83.4 Mengamati berbagai bahan,

alat serta fungsinya dalam membuat prakarya

3.5 Mengenal karya seni budaya benda dan bahasa daerah setempat

Menyebutkan contoh karya seni budaya benda dan bahasa di lingkungan rumah √ √ √

3. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1. Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar

Menampilkan karya sendiri tentang ekspresi diri

√ √ √

Melengkapi gambar dengan mengolah garis, warna dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekolah

√ √ √

Membedakan warna pokok dan warna sekunder

√ √ √

Mewarnai dengan warna pokok √ √ √

Mewarnai dengan warna sekunder √ √ √

4.2. Membuat karya seni rupa dengan memanfaatkan berba gai teknik cetak sederhana menggunakan bahan alam

Membuat gambar cetak dengan teknik cap menggunakan bahan alam √ √ √

4.3. Menggambar dengan memanfa atkan beragam media kering

Menggambar sesuai tema yang ditentukan √ √ √

Mengenal cara menggunakan media gambar yang benar

√ √ √

Membuat gambar cetak dengan teknik cap menggunakan bahan alam

√ √ √

4.4. Membentuk karya seni rupa dari bahan lunak

Membentuk benda kegemaran dari bahan lunak √ √ √

4.5. Menyanyikan lagu anak-anak dan memperagakan tepuk birama dengan gerak

Menyanyikan lagu anak-anak dengan nada yang tepat.

√ √ √ √ √ √

Memainkan pola irama lagu dengan √ √ √ √ √ √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|154

Page 161: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8bertepuk

Menyanyikan lagu anak-anak sambil bertepuk sesuai irama

√ √ √ √ √ √ √ √

4.6. Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dengan tepuk dan gerak

Menyanyikan lagu anak-anak sambil bertepuk sesuai irama

.

4.7. Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu

4.8. Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dan tiga dengan alat musik ritmis

.

4.9. Melakukan gerak kepala, tangan, kaki, dan badan berdasarkan pengamatan alam di lingkungan sekitar

Menyajikan rangkaian gerak alam sekitar √ √ √

Menunjukkan gerakkan kepala, tangan, kaki dan badan sesuai irama hasil pengamatan di lingkungan sekitar

√ √ √

Menyebutkan berbagai gerak anggota tubuh √ √ √

Melakukan berbagai gerak sesuai level gerak pada tari

√ √ √

4.10. Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar melalui gerak kepala, tangan, kaki, dan badan berdasarkan rangsangan bunyi

Menirukan suara dan gerak binatang dan alam di lingkungan sekitar sesuai rangsangan bunyi

√ √ √

menunjukkan kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya

√ √ √

4.11. Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar dengan menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah

.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|155

Page 162: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 84.12. Melakukan gerak alam di

lingkungan sekitar dengan menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah dengan iringan

4.13. Membuat karya kreatif dengan menggunakan bahan alam di lingkungan sekitar melalui kegiatan melipat, menggunting dan menempel

Membuat gambar cetak dengan teknik cap menggunakan bahan alam.

.

√ √

4.14. Membuat karya kreatif dengan mengolah bahan alam melalui kegiatan melipat, menggunting, dan menempel bentuk pola dan alur sederhana

Membuat benda sehari-hari dari bahan lunak buatan

√ √

4.15. Membuat karya kreatif fungsional dari bahan lunak buatan

.

4.16. Menyajikan jenis bahan makanan umbi-umbian dengan olahan sederhana

4.17. Menceritakan karya seni budaya benda dan bahasa daerah setempat

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1. Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai

Menunjukkan perilaku bersyukur dan menghargai setiap gerak dan aktivitasnya merupakan anugerah dari Tuhan √ √ √

.

2. Memiliki perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku percaya diri dalam √ √ √

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|156

Page 163: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman , dan guru

percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan

melakukan aktivitas fisik dalam bentuk permainan.

Mampu menampilkan unjuk kerja gerak tanpa ragu √ √ √

Mampu melakukan aktivitas yang ditugaskan tanpa rasa takut

√ √ √

Menunjukkan kerjasama, percaya diri selama mempraktikkan aktivitas gerak dasar non-lokomotor

√ √ √

2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman dan guru selama pembelajaran penjas

Bersikap santun kepada guru dan teman selama pembelajaran

√ √ √ √ √ √ √ √

Melakukan aktivitas yang ditugaskan oleh guru dengan patuh dan bersikap santun

√ √ √ √ √ √ √ √

Mengikuti instruksi guru dengan benar √ √ √ √ √ √ √ √

Menunjukkan kerjasama dengan teman ketika mengikuti instruksi guru

√ √ √ √ √ √ √ √

Membedakan gerakan menendang, melempar, dan menangkap

√ √

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

3.1 Mengetahui bagian-bagian tubuh manusia dan kegunaannya

Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh manusia

Mendeskripsikan kegunaan bagian-bagian tubuh manusia

3.2 Mengetahui dampak jangka pendek melakukan aktivitas fisik

Menyebutkan contoh dampak melakukan aktivitas fisik di rumah

Menyebutkan contoh aktivitas olahraga di rumah dan di rumah

Melakukan permainan sederhana

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|157

Page 164: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah

Menyebutkan contoh aktivitas olahraga di rumah dan di sekolah

Melakukan kebugaran di sekolah dengan tangkas dan cepat

Memperagakan prilaku budaya hidup sehat (PMR atau UKS)

3.3 Memahami pengertian pola gerak dasar seperti gerak lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif

mempraktikan gerakan pada pola gerak dasar dengan cara mengangkat kedua tangan di atas kepala.

Membedakan gerakan jalan, lari, dan melompat

Membedakan gerakan membungkuk, membalik, dan meliuk

Menunjukkan kerjasama, percaya diri selama mempraktikkan aktivitas gerak dasar non-lokomotor

3.4 Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi, rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki serta pakaian

Melakukan perawatan kebersihan badan: rambut, tangan, dan kaki

.

Menyebutkan alasan mengapa harus mandi, potong kuku, sikat gigi.

Melakukan perawatan kebersihan badan dan lingkungan sekitar

Menceritakan cara merawat badan/diri sendiri agar tetap bersih dan sehat

Melakukan praktik menggosok gigi, potong kuku

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

4.1 Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak (seperti konsep: tubuh,

Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

.

Mempraktikkan gerak ke kanan dan ke kiri dengan iringan lagu anak

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|158

Page 165: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 8karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

ruang, hubungan, dan usaha) dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional

Memperagakan gerak cepat dengan aba-aba guru

Memperagakan gerak keseimbangan di tempat

Memperagakan gerak keseimbangan berjalan

Memperagakan gerak cepat dengan aba-aba teman

Memperagakan gerak dasar melemparkan benda

Memperagakan gerak dasar menangkap benda

4.2 Mempraktikkan pola gerak dasar non-lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional

4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional

menunjukan kerjasama percayadiri selama melakukan aktivitas gerak dasar manipulatif

.

4.4 Mempraktikkan aktivitas jasmani untuk keseimbangan dan kelincahan tubuh melalui permainan sederhana

Menyebutkan contoh-contoh permainan sederhana yang dilakukan di sekolah.

Melakukan aktivitas jasmani untuk kesimbang an tubuh melalui macam-macam permainan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|159

Page 166: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATORTEMA

1 2 3 4 5 6 7 84.5 Mempraktikkan berbagai

pola gerak dominan dalam senam (seperti menolak, mendarat, lokomotor, berputar, dan mengayun) dan berbagai pola gerak dominan posisi statis (misalnya; tumpu lengan depan/belakang/samping, bergantung , sikap kapal terbang, berdiri dengan salah satu kaki)

.

4.6 Mempraktikkan pola gerak dasar senam sederhana menggunakan pola lokomotor dan non-lokomotor yang dilandasi konsep gerak mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik

4.7 Mempraktikkan berbagai bentuk permainan pengenalan air

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|160

Page 167: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS KELAS: 1TEMA: LINGKUNGANKU BERSIH DAN SEHAT

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

PPKn Menunjukkan perilaku baik

(jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila. (KI-2,KD-1)

Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah. (KI-2,KD-2)

Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga

Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan teman.

Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru

Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah.

Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah.

Kegiatan pembelajaran pada tema ini akan ditempuh dalam 4 minggu

● MINGGU PERTAMA

1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

2. Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru dan mengikutinya

3. Menyanyikan lagu ”Lihat Kebunku”4. Menceritakan isi lagu “Lihat Kebunku”5. Mendengarkan cerita tentang keadaan

lingkungan di sekitar rumah atau sekolah6. Membiasakan berperilaku terpuji seperti

perilaku yang ada dalam lagu tersebut7. Menyebutkan perilaku-perilaku terpuji yang lain

yang perlu dilakukan peserta didik agar lingkungan hidupnya menjadi bersih

8. Menyebutkan kegiatan di rumah dan di sekolah yang menyebabkan lingkungan menjadi sehat

9. Mengamati lingkungan yang sehat dan tidak sehat di dan menceritakan hasil pengamatannya dengan mengisi data yang telah disiapkan guru

10. Menjelaskan ciri-ciri lingkungan sehat dengan kata dan intonasi yang baik

11. Mengamati diri sendiri atau teman dan menunjukkan bagian tubuh, yaitu kepala, badan dan kaki.

35 menit x 30 JP x 4 minggu

1. Diri anak2. Lingkungan

keluarga3. Lingkungan

sekolah4. Buku Tematik

Kelas I5. Buku

Pengembangan Diri Anak

6. Video/slide/gambar tentang teknik cetak sederhana dan bentuk pola dan alur sederhana gunting, lipat dan tempel

7. Gambar/contoh langsung karya cetak dengan berbagai bahan alam dan bentuk

8. Gambar/contoh langsung hasil karya gunting, lipat dan tempel dengan berbagai bentuk pola dan alaur sederhana

9. Buku kirigami (seni mengunting)

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|161

Page 168: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

12. Mengamati kepala dan menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala, yaitu rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi.

13. Tanya jawab tentang kegunaan rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi serta cara merawatnya.

14. Memperagakan cara menggosok gigi yang benar.

15. Mengamati gambar/film yang menunjukkan lingkungan sehat (taman yang asri, kebun teh, persawahan, dsb) dan lingkungan tidak sehat (tumpukan sampah, air kotor, jalanan yang macet penuh asap kendaraan, dsb) lalu anak diminta menunjukkan lingkungan sehat dan tidak sehat serta alasan.

16. Menggali pengalaman anak tentang apa yang dirasakan ketika berada di lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.

17. Menceritakan benda-benda di sekitar ruang kelas meliputi: letaknya, warna, dan bentuknya

18. Mengemukakan cara/bagaimana mengatur benda-benda agar tertata rapi

19. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan ukuran

20. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan berat

21. Berjalan mundur di atas garis lurus dengan langkah pendek

22. Berlomba dengan bola yang digulirkan teman

23. Bermain mengayun lengan kanan, kiri depan dan belakang menggunakan syal lengan teman di depannya dengan percaya diri

24. Mengajak siswa mengamati alam sekitar dan

Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)

Menyebutkan contoh – contoh aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah.

Menyebutkan contoh – contoh tata tertib yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah

10. Buku Pengembangan Diri Anak

BAHASA INDONESIA Membacakan doa dengan

pengucapan yang baik (KI-1,KD-3)

Mendengarkan cerita dan puisi tentang perilaku terpuji (perhatian pada sesama makhluk hidup dan lingkungannya) (KI-1, KD-4)

Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa

Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri

Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri

Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas

Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai

Mengenali perilaku terpuji dari cerita yang dibacakan

Mengenali perilaku terpuji dari puisi yang dibacakan

Menunjukkan perilaku pola hidup sehat (perawatan tubuh, pemenuhan gizi, lingkungan yang sehat, main dan istirahat yang cukup) dan menyayangi makhluk hidup (KI-2, KD-3)

Menyebutkan bagian-bagian tubuh (kepala, badan, dan kaki)

Menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala (rambut, telinga, hidung, lidah, kulit dan gigi) dan kegunaannya

Membiasakan merawat tubuh secara teratur dan benar, misalnya: mandi, menggosok gigi, membersihkan hidung, menggunting kuku, dan cuci tangan sebelum makan.

Menyebutkan kapan harus mandi,

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|162

Page 169: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

makan, sikat gigi dan cuci tangan. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar

tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat

mendiskusikan tentang bagaimana melakukan perawatan terhadap ciptaan Tuhan

25. Melakukan ibadah dan doa syukur kepada Tuhan

PENILAIAN1. Lisan2. Unjuk kerja3. Pengamatan4. Tertulis

● MINGGU KEDUA

1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

2. Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru dan mengikutinya

3. Mengamati diri sendiri atau teman dan menunjukkan bagian tubuh, yaitu kepala, badan dan kaki.

4. Mengamati kepala dan menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala, yaitu rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi.

5. Tanya jawab tentang kegunaan rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi serta cara merawatnya.

6. Tanya jawab mengenai bagaimana menjaga kebersihan rambut, telinga, mata, hidung, mulut dan gigi.

7. Memperagakan cara menggosok gigi yang benar.

8. Memperagakan cara mencuci tangan yang bersih

9. Tanya jawab mengenai tujuan mencuci tangan

Mengenali melalui pengamatan terhadap objek, bentuk benda, wujud benda, serta perubahan benda yang berada di sekitar rumah, jalan, dan sekolah (KI-3, KD-1)

Memahami isi cerita melalui mendengarkan cerita yang dibacakan orang lain dengan penuh perhatian dan mengajukan pertanyaan (KI-3, KD-2)

Menyebutkan contoh benda berbentuk bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, dan balok.

Menyebutkan contoh benda padat dan benda cair yang ada di lingkungan sekitar.

Membedakan benda padat dan benda cair berdasarkan ciri-cirinya

Mencari contoh benda padat yang dapat berubah wujud menjadi benda cair dan sebaliknya.

Menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita

Menyebutkan nama-nama tempat dalam cerita

Menyebutkan urutan peristiwa Mengajukan pertanyaan berkenaan

dengan sifat-sifat tokoh

Berkomunikasi secara lisan dengan orang lain dengan menggunakan informasi tentang data diri, bagian tubuh dan kebutuhan tubuh, lingkungan dan pola hidup sehat, lingkungan sekitar ,

Menyebutkan nama diri Menyebutkan bagian-bagian tubuh

(kepala, badan, dan kaki) Menyebutkan bagian tubuh yang

terdapat di kepala (rambut, telinga, hidung, lidah, kulit dan gigi) dan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|163

Page 170: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

buah, tanaman, dan masakan (KI-4, KD-1)

Menceritakan hasil pengamatan di rumah, jalan, sekolah dengan kalimat sederhana (KI-4, KD-2)

Mengamati tentang diri, makhluk hidup dan benda di sekitar dan menceritakan kepada orang lain (KI-4, KD-5)

Menulis kalimat pendek (2–4 kata) yang didiktekan guru dengan huruf lepas (KI-4, KD-7)

Menerapkan cara membaca (permulaan) dengan cara yang benar (cara duduk, jarak mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-8)

Menerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)

kegunaannya Membiasakan merawat tubuh

secara teratur dan benar, misalnya: mandi, menggosok gigi, membersihkan hidung, menggunting kuku, dan cuci tangan sebelum makan.

Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.

Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.

Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat

Menceritakan posisi batas rumah (tetangga/ jalan,/kantor, dll)

Menceritakan dengan kalimat sederhana hasil pengamatan tentang letak sekolah

Menyebutkan bagian-bagian tubuh dirinya

Menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan yang utama

Menceritakan bagian-bagian tubuh dirinya dan makhluk hidup dengan bahasa sederhana dan sopan

Menceritakan benda-benda yang terdapat di sekitarnya dengan bahasa yang sederhana dan sopan

Menulis dengan tepat kalimat yang didengar dari guru dengan huruf lepas tegak

Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat

dan melaksanakan gerakan cuci tangan sebelum makan

10. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar dan menyebutkan bentuknya (bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb).

11. Menjiplak gambar benda yang berbentuk (bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb)

12. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar dan mengolongkan ke dalam benda padat, cair dan gas.

13. Mengamati ciri-ciri benda padat dan benda cair serta menceritakannya kepada teman

14. Mengamati perubahan wujud benda padat menjadi benda cair (es mencair), benda cair menjadi gas (air mendidih) dan benda cair menjadi benda padat (es membeku) serta menceritakannya kepada teman.

15. Mendengarkan cerita yang dibacakan guru/membacarkan cerita secara bergantian di depan kelas

16. Menentukan sifat-sifat tokoh 17. Menentukan tempat dalam cerita18. Mendiskusikan urutan/jalan cerita yang telah

dibacakan19. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar

dan menyebutkan bentuknya (bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb).

20. Menjiplak gambar benda yang berbentuk (bulat, segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb)

21. Menceritakan benda-benda di sekitar ruang kelas meliputi: letaknya, warna, dan bentuknya

22. Mengemukakan cara/ bagaimana merawat benda-benda bersih dan rapih

23. Mengatur dengan rapi secara berkelompok

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|164

Page 171: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

• Berposisi duduk secara benar• Meletakkan bacaan dengan jarak

mata yang benar• Memegang teks bacaan dengan tepat• Membalik halaman buku dengan

benar• Memilih tempat membaca dengan

cahaya yang terang

• Berposisi duduk secara benar • Meletakkan buku dengan jarak mata

yang benar• Memegang alat tulis dengan tepat• Memilih tempat menulis dengan

cahaya yang terang• Menulis huruf lepas• Merangkai huruf menjadi kata

melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan ukuran

24. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan berat

25. Menangkap bola/benda yang dilambungkan sendiri

26. Melemparkan bola/benda sejauhnya menggunakan tangan kanan dan tangan kiri dengan percaya diri

27. Mengenal berbagai bahan alam dilingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk berkarya

28. Melakukan kegiatan lipat, gunting dan tempel dalam membuat karya

29. Membuat karya kreatif dengan memanfaatkan bahan alam dilingkungan sekitar

PENILAIAN 1. Lisan 2. Unjuk kerja 3. Pengamatan 4. Tertulis

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|165

Page 172: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

MINGGU KETIGA1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah

belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

2. Mendengarkan doa yang diucapkan oleh guru dan mengikutinya

3. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar dan mengolongkan ke dalam benda padat, cair dan gas.

4. Mengamati ciri-ciri benda padat dan benda cair serta menceritakannya kepada teman

5. Mengamati perubahan wujud benda padat menjadi benda cair (es mencair), benda cair menjadi gas (air mendidih) dan benda cair menjadi benda padat (es membeku) serta menceritakannya kepada teman.

6. Mengamati letak rumah dari sisi kiri, kanan, depan dan belakang

7. Menggambar hasil pengamatan tentang letak rumah

8. Bercerita dengan kalimat sederhana posisi rumah yang berbatasan dengan tetangga, jalan, warung, kantor atau rumah ibadat.

9. Mengamati batas-batas sekolah dari sisi kiri, kanan, depan dan belakang

10. Bercerita dengan kalimat sederhana letak sekolah dan batas-batasnya

11. Mengamati lingkungan sekolah dengan cara berjalan dan melakukan pengamatan secara berkelompok

12. Menceritakan tentang masalah kebersihan dan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan sekolah

13. Tanya jawab mengenai cara menanggulanginya dan memberikan saran-

MATEMATIKA Menunjukkan perilaku rapi

dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar

menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan ukurannya

menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan beratnya

menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan urutan kelompoknya

Meletakkan benda dengan tepat ke dalam kelompok benda sehingga rapi

menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan ukuran bentuk permukaannya

menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya)

Membandingkan dengan memperkirakan berat suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih berat, lebih ringan)

Memberi contoh benda yang lebih berat atau lebih ringan dari benda lain dengan membandingkannya secara manual (memegang) atau menggunakan alat

Mengukur berat benda dengan satuan tak baku menggunakan timbangan, jungkat jungkit, atau neraca

Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau sekelompok benda sesuai dengan beratnya

Menentukan pola dari sebarisan bangun datar sederhana

Menyusun sebarisan bangun datar sederhana dengan kriteria atau aturan yang diberikan

Menjelaskan hasil pengamatan dari

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|166

Page 173: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

pola sebarisan bangun datar sederhana

Menempatkan bangun datar yang tepat pada sebarisan bangun datar sederhana sesuai dengan polanya

Menjelaskan hasil pengamatan dari pola dari benda-benda di lingkungan sekitar

saran 14. Mengidentifikasi benda-benda yang ada di

sekitarnya dan perbedaanya dengan mahluk hidup

15. Mendiskusikan mengenai cara menjaga lingkungan kelas, misalnya dengan melakukan cara-cara membersihkannya atau cara menatanya kembali agar lebih sedap dipandang.

16. Melakukan penataan barang-barang yang ada di sekitar ruang kelas

17. Melaporkan atau menceritakan hasil penataan benda-benda di sekitar ruang kelas

18. Menimbang benda secara manual benda-benda dan membandingkan antara yang berat dan ringan di sekitarnya

19. Melakukan penimbangan berat benda dengan timbangan atau neraca secara kelompok dilanjutkan secara individu

20. Memperagakan gerak jalan, lari, dan diam berdasarkan aba-aba

21. Memperagakan gerak berguling ke kiri/ke kanan dari posisi tidur telentang

22. Melagukan pola irama rata dengan tempo tetap

23. Melagukan pola irama rata dengan tempo tidak tetap

24. Memainkan alat musik ritmis sederhana secara kelompok dan bersama

25. Menebak judul lagu yang dinyanyikan guruPENILAIAN 1. Lisan 2. Unjuk kerja3. Pengamatan 4. Tertulis

MINGGU KEEMPAT

PENJAS ORKES Mempraktikkan pola gerak

dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak (konsep : tubuh, ruang, hubungan, dan usaha) dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional

Menunjukkan kerjasama, percaya diri selama mempraktikkan aktivitas gerak kebugaran

Mempraktikkan pola gerak dasar non-lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional

Memperagakan gerak dasar mengayun

Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional

Memperagakan gerak dasar melemparkan benda

Mempraktikkan berbagai pola gerak dominan dalam senam (mendarat, gerak berpindah, ayunan, putaran, tolakan, layangan dan ketinggian)

Mempraktikkan gerak melompat, melayang di urada dan mendarat dengan ke dua kaki

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|167

Page 174: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya

2. Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru dan mengikutinya

3. Mengamati gambar/film yang menunjukkan lingkungan sehat (taman yang asri, kebun teh, persawahan, dsb) dan lingkungan tidak sehat (tumpukan sampah, air kotor, jalanan yang macet penuh asap kendaraan, dsb) lalu anak diminta menunjukkan lingkungan sehat dan tidak sehat serta alasan.

4. Menggali pengalaman anak tentang apa yang dirasakan ketika berada di lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.

5. Membiasakan membaca dengan sikap yang benar jarak bacaan

6. Membiasakan membaca dengan jarak bacaan, letak teks, cahaya yang cukup dan sikap duduk yang benar

7. Membiasakan menulis dengan sikap yang benar

8. Membiasakan menulis dengan jarak mata, letak buku, pegangan alat tulis, cahaya yang cukup dan sikap duduk yang benar

9. Menulis kalimat sederhana berkenaan dengan Lingkungan Bersih yang dibacakan guru dengan huruf lepas tegak dan . pemisahan kata yang tepat

10. Menaksir berat suatu benda secara individual dan kelompok dan membuktikan dengan timbangan yang benar

11. Menentukan tempat/wadah yang dapat ditempatkan suatu benda satuan maupun sekumpulan benda dengan wadah yang sesuai

Mempraktikkan pola gerak dasar senam ritmik sederhana menggunakan pola lokomotor dan non-lokomotor yang dilandasi konsep gerak mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik

Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

SENI BUDAYA Merasakan keindahan alam

dan karya seni sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan (KI-1,KD-1)

Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan

Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan

Menunjukkan percaya diri untuk mengekspresikan diri dalam berkarya, bernyanyi, dan menari (KI-2,KD-1)

Mengenal tanggung jawab dan peduli terhadap alam lingkungan sekitar melalui berkarya (KI-2,KD-4)

menampilkan karyanya sendiri didepan temannya

mengungkapkan pendapat di depan kelompok

memutuskan karya apa yang akan dibuatnya

memperhatikan lingkungan sekitar secara seksama

merawat lingkungan sekitar secara sadar

menunjukkan kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya

menunjukkan sikap tanggung jawab pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya

Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis (KI-3,KD-2)

Mengamati berbagai bahan, alat, serta fungsi dalam membuat karya (KI-3,KD-4)

Menyebutkan pola irama rata Membedakan pola irama rata Menyebutkan alat-alat musik ritmis

sederhana Mengenal judul lagu dan iringannya Mengidentifikasi bahan alam yang

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|168

Page 175: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

sesuai untuk kegiatan lipat gunting-tempel

Membedakan berbagai bahan alam, alat serta fungsi dalam membuat karya

Membuat rancangan gambar pembuatan karya kreatif

12. Meletakkan benda-benda secara berurutan dari yang paling berat ke yang ringan atau sebaliknya.

13. Menggambar bangun-bangun datar dengan pola yang teratur

14. Menata bangun-bangun datar yang digambar sesuai urutan segi tiga dan segi empat

15. Melaporkan hasil susunan bangun datar yang telah disusun

16. Meletakkan bangun datar pada tempat/ bingkai yang sesuai denga polanya

17. Menyimpulkan hasil pengamatan pola bangun datar secara berkelompok

18. Memperagakan gerak bertumpu dengan menggunakan kedua tangan dengan percaya diri

19. Memperagakan gerak mengayun lengan atas –bawah, kanan –kiri sambil membilang

20. Memperagakan gerak berjalan, melenggok, dan mengayun tungkai dalam kelompok besar dengan menunjukkan kerja sama.

21. Melakukan kegiatan melipat dan menggunting dalam membuat karya seni

22. Membuat karya kreatif dari bahan alam melalui mencetak dengan tema Lingkungan Bersih

PENILAIAN1. Lisan 2. Unjuk kerja3. Pengamatan4. Tertulis

Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dengan tepuk dan gerak (KI-4,KD-6)

Membentuk karya seni dari bahan lunak (KI-4, KD-4)

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|169

Page 176: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 1.4: Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan oleh

Instruktur Diskusi Kelas

Merangkum Hasil Diskusi

Kelas

Refleksi dan umpan balik

untuk seluruh materi

pelatihan

10 Menit 20 Menit 10 Menit 15 Menit

Pemaparan

Paparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum 2013 dengan menggunakan PPT-1.4

Diskusi Kelas

Mendiskusikan elemen penting dalam implementasi kurikulum 2013, meliputi berikut ini.

1. Peran guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru BK.2. Dukungan manajemen sekolah atau kultur sekolah dalam mensukseskan pembelajaran

dengan menggunakan kurikulum 2013.3. Dukungan dinas pendidikan kabupaten/kota dan organisasi profesi dalam implementasi

kurikulum 2013.

Membuat Rangkuman

Instruktur merangkum semua materi pelatihan Konsep Kurikulum yang telah disampaikan selama 4 JP sebagai kegiatan penutup.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|170

Page 177: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|171

Page 178: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|172

Page 179: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|173

Page 180: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN III

E.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 174

MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

2.2 Konsep Pendekatan Scientific

2.3 Konsep Penilaian Autentik

2.4 Analisis Buku Guru dan Siswa

Page 181: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. mendeskripsikan konsep pembelajaran tematik terpadu;2. mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu;3. mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar;

4. menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD;5. menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman

materi;6. menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran;7. menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ilmu lain serta kehidupan sehari-

hari; dan

8. memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

B. LINGKUP MATERI

1. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu2. Konsep Pendekatan Scientific3. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran

4. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

C. INDIKATOR

1. Menerima konsep pembelajaran tematik terpadu dan menghargai pendapat orang lain.2. Menjelaskan konsep pembelajaran tematik terpadu.3. Menjelaskan pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tematik terpadu.4. Menjelaskan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.5. Menerima konsep pendekatan scientific dan menghargai pendapat orang lain.6. Menjelaskan konsep pendekatan scientific. 7. Menjelaskan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu.8. Menerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/madrasah dan menghargai

pendapat orang lain.9. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.10. Menganalisis kesesuaian buku guru dan siswa dengan SKL, KI, dan KD secara teliti dan

serius.11. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan

KD.12. Menganalisis kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 175

Page 182: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

13. Menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi evaluasi yang diintegrasikan dalam buku.

14. Menjelaskan secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang terdapat dalam buku siswa.

15. Menerapkan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

16. Menjelaskan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Video Pembelajaran Tematik Terpadu

2. Bahan Tayang

a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadub. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpaduc. Konsep Pendekatan Scientificd. Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadue. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajarf. Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu

g. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

3. Lembar Kerja

4. Bahan Bacaan

a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadub. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpaduc. Konsep Pendekatan Scientificd. Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran e. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajarf. Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu

5. ATK

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 176

Page 183: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJAR

ALOKASI WAKTU: 12 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Analisis Materi Ajar.

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 90 Menit

Penayangan Video Pembelajaran Tematik di kelas 1 dengan menggunakan V-2.1 dan Video PembelajaranTematik Terpadu di kelas 1 dengan menggunakan V-2.1/4.1

20 Menit

Diskusi Kelompok untuk membandingkan pembelajaran tematik dengan tematik terpadu yang mengacu pada tayangan video, dilanjutkan dengan paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.1-1 dan Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu dengan menggunakan PPT-2.1-2.

25 Menit

Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu dilanjutkan dengan menyimpulkan.

5 Menit

Diskusi hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik terpadu.

15 Menit

Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, silabus, 20 Menit

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 177

Page 184: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RKH, dan RPP dengan menggunakan LK-2.1

ICE BREAKER 5 Menit

2.2 Konsep Pendekatan Scientific 90 Menit

Diskusi kelompok untuk mengkaji pendekatan scientific yang mengacu pada tayangan video tematik terpadu dilanjutkan dengan paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep Pendekatan Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu dengan menggunakan PPT-2.2-2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.

45 Menit

Diskusi kelompok tentang pendekatan scientific dengan menggunakan HO-2.2-1 dan contoh-contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu dengan mengacu pada HO-2.2.

45 Menit

2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran

90 Menit

Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.

15 Menit

Diskusi tentang konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

50 menit

Paparan materi tentang Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3 dan Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3/3.2.

20 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

2.4 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,

Kecukupan, dan Kedalaman Materi).

240 Menit

Menilai buku dilakukan oleh peserta dengan bimbingan fasilitator dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.

20 Menit

Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan pemaparan materi analisis buku guru dan buku siswa dengan menggunakan PPT-2.4 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi

80 Menit

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 178

Page 185: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tersebut.

Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar kerja yang telah disiapkan.

10 Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD dengan menggunakan LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.

40 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar tematik terpadu, serta strategi evaluasi yang diintegrasikan dalam buku.

20 Menit

Kerja kelompok untuk membuat contoh-contoh penerapan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

30 Menit

Presentasi hasil kerja kelompok. 20 Menit

Menyimpulkan materi analisis buku oleh fasilitator. 15 Menit

KEGIATAN PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Analisis materi Ajar. 15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 179

Page 186: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan: 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

Langkah Kegiatan Inti

Penayangan Video

Diskusi Kelompok

membanding-kan kedua

video diselingi dengan paparan materi

Tanya Jawab dan

kesimpulan

Diskusi Hasil

Pemetaan KD dan

Indikator

Kerja Kelompok

Keterkaitan Tema,

silabus, RKH, RPP

20 Menit 25 Menit 5 Menit 15 Menit 20 Menit

Penayangan Video

Penayangan Video Pembelajaran Tematik dan Video Pembelajaran Tematik Terpadu selama masing-masing 10 menit.

Tugas Selama Penayangan Video

1. Memperhatikan dengan cermat tayangan video.

2. Mencatat secara singkat butir-butir penting proses pembelajaran tematik dan tematik terpadu.

Diskusi Kelompok Tentang Tayangan Video

1. Menganalisis masing-masing video pembelajaran tematik dan tematik terpadu.2. Membandingkan pembelajaran tematik dengan tematik terpadu sesuai dengan apa yang

diamati dalam tayangan video

3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sambil kelompok lain memberikan tanggapan

Tanya Jawab

Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok tentang hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik terpadu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 180

Page 187: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kerja kelompok

Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP dengan menggunakan LK-2.1

Penyimpulan Hasil Diskusi Kelompok

Instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan memberikan pemahaman lebih lanjut tentang tematik terpadu dan implementasi pembelajaran tematik terpadu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 181

Page 188: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 182

Page 189: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 183

Page 190: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 184

Page 191: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 185

Page 192: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 186

Page 193: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

DI SEKOLAH DASAR

A. Pengantar

Proses pembelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar atau yang sederajat menggunakan pendekatan pendekatan tematik. Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated thematic instruction (ITI) dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an. Belakangan PTP diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif (highly effective teaching model), karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Model PTP ini pun sudah terbukti secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik (enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk waktu yang panjang.

Pembelajaran tematik terpadu yang sering juga disebut sebagai pembelajaran tematik terintegrasi (integrated thematic instruction, ITI) aslinya dikonseptualisasikan tahun 1970-an. Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta (gifted and talented), anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan peserta didik yang belajar cepat.

Premis utama PTP bahwa peserta didik memerlukan peluang-peluang tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. Pada sisi lain, model PTP relevan untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan kualitatif lingkungan belajar. Model PTP diharapkan mampu menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.

Model PTP memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangnan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

B. Elemen-elemen Terkait dalam PTP

Implemementasi PTP menuntut kemampuan guru dalam mentransformasikan materi pembelajaran di kelas. Karena itu guru harus memahami materi apa yang diajarkan dan bagaimana mengaplikasikannya dalam lingkungan belajar di kelas. Oleh karena Model PTP ini bersifat ramah otak, guru harus mampu mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan yang mungkin relevan dan dapat dioptimasi ketika berinteraksi dengan peserta didik selama proses pembelajaran. Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh guru.

1.Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif.

2.Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 187

HO-2.1-1

Page 194: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna.

4.Lingkungan yang memperkaya pembelajaran.

5.Bergerak memacu pembelajaran (Movement to Enhance Learning).

6.Membuka pilihan-pilihan

7.Optimasi waktu secara tepat

8.Kolaborasi

9.Umpan balik segera

10. Ketuntasan atau aplikasi

C. Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu

1.Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Suasana kelas memungkinkan semua orang yang ada di dalamnya memiliki rasa mau menanggung resiko bersama. Misalnya, menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang tidak semestinya atau tidak benar tanpa harus menyinggung perasaan peserta didik. Prosedur-prosedur kerja keseharian, memastikan bahwa semua jadwal terprediksi, dan menjamin peserta didik merasa aman selama berada di kelas maupun di luar kelas. Keterampilan hidup dikenali, didiskusikan dan dipraktikkan oleh peserta didik dengan interaksi yang tepat dan dengan perasaan yang menyenangkan dalam komunitas ruang kelas.

2.Menggunakan kelompok untuk bekerjasama, berkolaborasi, belajar berkelompok, dan memecahan konflik sehingga mendodong peserta didik untuk memecahkan masalah sosial dengan saling menghargai.

3.Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom). Aktivitas belajar melibatkan subjek belajar secara langsung, mengoptimasi semua sumber belajar, dan memberi peluang peserta didik untuk mengesplorasi materi secara lebih luas.

4.Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas, namun juga kualitas dalam mengeksplorasi konsep-konsep baru dan membantu peserta didik siap mengembangkan pengetahuan.

5.Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format ramah otak.

6.Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.

7.Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar memungkinkan mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru melalui pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas.

8.Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 188

Page 195: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

D. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Menentukan tema.

Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan, guru, atau ditetapkan bersama dengan peserta didik.

2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum.

Pada tahap ini guru harus mampu mendesain tema pembelajaran dengan cara terintegrasi sejalan dengan tuntutan kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Mendesain rencana pembelajaran.

Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar, bahan ajar, media belajar, termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menunjukkan suatu tema pembelajaran terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya, pembelajaran di kelas yang didasarkan atau diperkaya hasil karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.

4. Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran.

Tahapan ini memberi peluang peserta didik untuk mampu berpartisipasi dan memahami berbagi persepektif dari suatu tema. Hal ini memberi peluang bagi guru dan peserta didik melakukan eksplorasi suatu pokok bahasan.

E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu.

2. Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut.

3. Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.

4. Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak,

5. Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar

6. Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku

7. Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar.

G. Model-model Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran Tematik Terpadu dapat diimplementasikan dengan beragam model. Menurut Robin Fogarty (1991) ada sepuluh model PTP, seperti disajikan berikut ini.

1. Model penggalan (fragmented model). Model ini diimplementasikan dengan pemaduan yang terbatas pada satu mata pelajaran. Misalnya, mata pelajaran bahasa Indonesia materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca dan menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran ketrampilan berbahasa.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 189

Page 196: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Model keterhubungan (connected model). Model ini diimplementasikan berbasis pada anggapan bahwa beberapa substansi pembelajaran berinduk pada mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang misalnya dapat dipayungkan pada mata pelajaran bahasa dan sastra.

3. Model sarang (nested model). Model ini diimplementasikan dengan memadukan berbagai bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada jam-jam tertentu guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman bentuk kata, makna kata,dan ungkapan dengan saran pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berfikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi.

4. Model Urutan/Rangkaian (sequenced model). Model ini memadukan topik-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara pararel. Isi cerita dalam roman sejarah, misalnya: topik pembahasannya secara pararel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna kata.

5. Model berbagi (shared/participative model). Model ini merupakan pemaduan pembelajaran akibat munculnya tumbang-tindih (overlapping concept) atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Buir-butir pembelajaran tetang kewarganegaraan dalam PKn misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran Tata Negara, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan sebagainya.

6. Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antar mata pelajaran.

7. Model galur (threaded model). Model ini memadukan bentuk-bentuk ketrampilan. Misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita, dsb. Bentuk model ini terfokus pada meta kurikulum.

8. Model celupan (immersed model). Model ini dirancang untuk membantu peserta didik dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk mewadahi tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman masing-masing.

9. Model jejaring (networked model). Model ini merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru setelah peserta didik mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda.

10. Model terpadu (integrated model). Model ini merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan IPS agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu, misalnya IPA.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 190

Page 197: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

A. Pendahuluan

Inovasi pendidikan di bidang kurikulum diharapkan secara periodik dapat dilakukan untuk kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan membelajarkan materi kepada peserta didik. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dengan mengedepankan peserta didik aktif.

Pembelajaran dimaksud diharapkan yang memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

Kualitas pendidikan sangatlah bergantung pada kesadaran, pengertian, komitmen, dan partisipasi serta dedikasi dari para pendidik dan tenaga kependidikan, terutama guru sebagai ujung tombak yang secara langsung menghadapi peserta didik. Apabila guru dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengubah hasil belajar peserta didik, dan dapat meningkatkan motivasi belajar, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik, dapat meningkatkan harga diri dengan menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran, maka visi dan misi guru sebagai pembelajar boleh dikatakan berhasil.

Proses pembelajaran merupakan fenomena yang kompleks. Guru lebih banyak berhubungan dengan pola pikir peserta didik di mana setiap peserta didik – siapa pun, dimana pun - memiliki setumpuk kata, pikiran, tindakan yang dapat mengubah lingkungan baik di keluarga, di sekolah maupun di masyarakat.

Mulai tahun ajaran baru 2013 pola pembelajaran segera disosialisasikan bagi guru kelas I sampai dengan kelas VI, menggunakan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di lapangan begitu beragam nuansa tematik ini sejak digulirkan di kalangan guru, dan sekolah, sepertinya terjadi suatu “kerancuan”, dan perbedaan pemahaman. Guru banyak yang berpikir dan bertanya-tanya, apakah selama ini cara pembelajaran yang dirasakanya sudah menghasilkan lulusan peserta didik “berprestasi”, dan sudah mencetak serta menghasilkan dokter, insinyur, birokrat dianggap kurang berhasil?. Sehingga ada ungkapan bahwa “saya sudah mengajar puluhan tahun, dan saya sudah mempunyai alumni yang berhasil menjadi pejabat, menjadi dokter,

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 191

HO-2.1-2

Page 198: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menjadi insinyur dan sebagainya dianggap tidak berhasil?. Pemikiran-pemikiran semacam ini akan menjadi penghambat bagi bergulirnya sebuah inovasi dalam bidang pendidikan.

Pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi dan metode diharapkan dapat memberi kemungkinan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

Pembelajaran yang diciptakan baik di kelas maupun di luar kelas diharapkan dapat dikondisikan dalam suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). Terlebih bagi peserta didik sekolah dasar yang masih berada di Kelas 1, 2 dan 3, yang masih memerlukan bimbingan, dan perhatian, sebagaimana pelayanan para orang tua yang dengan kasih sayang membimbing mereka. Sedangkan di Kelas 4, 5, dan 6 mulai ditingkatkan pemahaman peserta didik untuk lebih memahami hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar dengan menciptakan pola berpikir rasional. Mencari jawaban mengapa harus belajar membaca dan menulis? Mengapa harus belajar matematika, mengapa harus berinterakti dan saling berkomunikasi dengan teman dan sebagainya. Dengan pembelajaran tematik Terpadu diharapkan dapat menjawab ke semuanya itu dengan catatan guru dan peserta didik memiliki komitmen dan selalu berpikir positif bahwa pola pembelajaran yang dilakukan adalah menuju ketercapaian kompetensi sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.

Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang. Jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). Sebuah model pembelajaran diharapkan dapat dipergunakan sebagai wawasan untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik di masing-masing sekolah.

Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik ketika di dalam kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi peserta didik yang masih berada di sekolah dasar tentu saja tidak dapat disamakan pelayannya dengan peserta didik yang ada di kelas menengah. Namun demikian baik peserta didik di kelas 1 sampai dengan kelas 6 di kondisikan menggunakan pendekatan tematik Terpadu dengan tema sebagai pemersatunya.

B. Pengertian pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 192

Page 199: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih menekankan pada Tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan pada makna belajar, dan keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan peserta didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan lainnya.

C. Fungsi dan Tujuan

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:

1. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran

dalam tema yang sama3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata

pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti:

bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks

tema yang jelas7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat

dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan.

8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

D. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Berpusat pada anak1. Memberikan pengalaman langsung pada anak

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 193

Page 200: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan)

3. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya)

4. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai mata pelajaran)5. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui

penilaian proses dan hasil belajarnya)

E. Kekuatan Tema dalam Proses Pembelajaran

Anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara operasional,

mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat adalah dengan mengaitkan konsep materi pelajarn dalam satu kesatuan yang dipusat pada tema adalah yang paling sesuai. Dan kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik. Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dari penjelasan diatas maka pembelajaran tematik memiliki beberapa kekuatan dan keuntungan antara lain:

1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak

2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalah an yang dihadapi5. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti

respek terhadap gagasan orang lain.7. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalah an yang sering

ditemui dalam lingkungan anak.

F. Peran Tema dalam Proses Pembelajaran

Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah mata pelajaran Agama (Akhlak Mulia/Budi Pekerti/ tata krama), PPKn dan Kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 194

Page 201: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Teknologi (terdiri atas: Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika,), Estetika (Seni Budaya-Keterampilan) dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

Di dalam struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk peserta didik kelas 1, sampai dengan kelas 6 penyajian pembelajarannya menggunakan pendekatan tematik. Penyajian pembelajaran dengan alokasi waktu komulatif 30 JP per minggu.

Pembuatan tema diharapkan memperhatikan kondisi peserta didik, lingkungan sekitar dan kompetensi guru dengan prosentase penyajian disesuaikan dengan aloasi waktu yang tersedia. Guru dalam penyajian diharapkan tidak terkonsentrasi pada salah satu mata pelajaran, melainkan harus tetap memperhatikan prosentase penyajianya. Namun demikian penjadwalan dalam hal ini tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara luwes.

Mata Pelajaran Agama yang disajikan secara terpadu adalah yang sifatnya budi pekerti luhur, akhlak mulia dan tata krama serta bagaimana bersopan santun dalam pergaulan di dalam keluarga dan masyarakat, keterkaitan dengan pendidikan karakter bangsa. Sedangkan untuk materi-materi yang sifatnya aqidah dan khusus keagamaannya sisajikan oleh guru agama sendiri.

Demikian juga untuk Pendidikan Jasmani dan kesehatan, yang sifatnya gerakan ringan yang dapat disajikan di dalam kelas, bisa dilakukan oleh guru kelas. Sedangkan yang sifatnya gerakan olah raga yang memerlukan fisik, gerakan bebas, tetap dilakukan oleh guru olah raga dan dilaksanakan di luar kelas/ lapangan olah raga.

Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun, kemudian dengan tema-tema yang telah dibuat tersebut, guru menganalisis semua standar kompetensi lulusan yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya mengalir ke kompetensi dasar dan membuat indikator dari masing-masing mata pelajaran yang ada di setiap kelas. Setelah itu dibuat hubungan antara KD dan indikator dengan tema yang telah disiapkan selama satu tahun. Berikutnya dari pemetaan hubungan tersebut dilanjutkan dengan membuat jaringan KD & indikator dari setiap tema yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu tahun dilanjutkan dengan menyusun silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.

G. Model Pembelajaran Tematik Terpadu

Model pembelajaran tematik integratif melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi, ketiga membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema, keempat membuat jaringan KD, indikator, kelima menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 195

Page 202: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.

1. Kriteria Pemilihan Tema

Beberapa tema telah disiapkan menyertai dokumen Kurikulum 2013, namun demikian penulisan daftar tema dimaksud bukanlah urutan penyajajian Guru diharapkan dapat dengan cerdas dan tepat melakukan pemilihan tema mana yang akan dibelajarkan terlebih dahulu, seyogyanya penetapan tema sesuai dengan kondisi daerah, sekolah, peserta didik, dan guru di wilayahnya. Penentuan dan pemilihan tema yang akan dikembangkan di sekolah dasar dapat mempertimbangkan kriteria pembuatan tema sebagai berikut :

a. Tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran

b. Tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya

c. Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anakd. Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di

sekolahe. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang

terjadi di dalam rentang waktu belajarf. Mempertimbangkan dilanjutkan kan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat

terhadap hasil belajar peserta didikg. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar

2. Tahapan Berpikir Pembelajaran Tematik Adalah Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum 2013 merupakan acuan dalam merancang pembelajaran yang akan menjdi landasan penetapan prosentase penyajian pembelajaran. Di Kelas I sampai dengan Kelas VI membelajarkan materi dengan tema sebagai pemersatunya, tidak parsial per mata pelajaran. penetapan alokasi waktu dimaksudkan agar guru dapat mempertimbangan batasan pembahasan, supaya tidak lagi fokus atau berlama-lama pada salah satu mata pelajaran saja. Meskipun telah dituangkan alokasi waktu di dalam struktur masing-masing mata pelajaran, namun tetap menjadi satu kesatuan per minggu komulatif 30 JP untuk Kelas I, berarti per hari 5 JP. Untuk Kelas II komulatif satu minggu 32 JP maka per hari ada yang 5 JP, ada yang 6 JP. Kelas III komulatif satu minggu 34 JP, maka per hari ada yang 5 JP, ada yang 6 JP. Sedangkan Kelas IV sampai dengan Kelas VI komulatif satu minggu 36 JP, jadi rata-rata per harinya 6 JP, bagi sekolah reguler. Struktur Kurikulum sebagai di berikut:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 196

Page 203: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum SD/MI

MATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU

I II III IV V VIKelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 43. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 74. Matematika 5 6 6 6 6 65. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 36. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B1. Seni Budaya dan Prakarya

(termasuk muatan lokal)*4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)

4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

3. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.

Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Sekolah mendapat kesempatan mengkondisikan beban belajar sesuai hasil kesepakatan warga sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah.

4. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu

Langkah Guru yang akan membelajarkan materi dengan menggunakan pendekatan tematik integratif antara lain:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 197

Page 204: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Memilih/Menetapkan Tema

Dibawah ini adalah Tema untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I s.d 6

Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I KELAS IV

1. Diriku2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih dan Sehat7. Benda, Binatan dan Tanaman di Sekitar8. Peristiwa alam

1. Indahnya Kebersamaan2. Selalu Berhemat Energi3. Peduli Makhluk Hidup 4. Berbagai Pekerjaan.5. Menghargai Jasa Pahlawan6. Indahnya Negeriku7. Cita-citaku 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan Bergizi

b. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, Membuat Indikator,

Dalam melakukan Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat Indikator) dengan cara membaca semua Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran.

Setelah memiliki sejumlah Tema untuk satu tahun, barulah dapat dilanjutkan dengan menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar (SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, Seni-Budaya dan Keterampilan, Olah Raga dan Kesehatan serta Agama yang sifatnya Tata Krama, Budi Pekerti dan Akhlak Mulia). Kemudian masing-masing Kompetensi Dasar dibuatkan Indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan Indikator.

c. Melakukan Pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema

Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013, demikian juga sejumlah Tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun demikian guru masih perlu membuat Indikator dan melakukan kegitan pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator tersebut dikaitkan degan Tema yang tersedia dimasukkan ke dalam format pemetaan agar lebih memudahkan proses penyajian pembelajaran, Indikator mana saja yang dapat disajikan secara terpadu dengan cara memberikan cek ( √ ).

d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar

Kegiatan berikutnya setelah dilakukan pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema dalam satu Tahun dan telah terpetakan Indikator mana saja yang akan disajikan dalam setiap Tema, maka sebaiknya dilanjtkan dengan membuat Jaringan KD dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 198

Page 205: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan KD & Indikator.

e. Menyusun Silabus Tematik Terpadu

Setelah dibuat Jaringan KD & Indikator, langkah Guru selanjutnya adalah menyusun Silabus Tematik untuk lebih memudahkan Guru dalam melihat seluruh desain pembelajaran untuk setiap Tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses pembelajaran. Di Dalam Silabus Tematik ini memberikan gambaran secara menyeluruh Tema yang telah dipilh akan disajikan berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam penyajian Tema tersebut. Silabus Tematik Terpadu memuat komponen sebagaimana panduan dari Standar Proses yang meliputi 1) Kompetensi Dasar mana saja yang sudah terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator (dibuat oleh Guru, juga diturunkan dari Jaringan) 3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk berapa minggu Tema tersebut akan di belajarkan, 4) Penilaian proses dan hasil belajar (diwajibkan memuat penilaian dari aspek sikap, keterampilan dan pegetahuan) selama proses pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara utuh komlatif satu minggu berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu) 6) Sumber dan Media.

f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu

Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai konsep mata pelajaran yang disatukan dalam Tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini peserta didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis Tema apa yang akan dibelajarkan.

Penyusunan RPP Tematik Terpadu sebagaimana dalam penyusunan silabus seyogyanya mengacu pada komponen penyusunan RPP dari Standar Proses yang meliputi: Identitas: Satuan Pendidikan, Tema, Kelas, Semester, Alokasi Waktu. 1) Kompetensi Inti: merupakan jabarn dari SKL ada 4 Kompetensi Inti yang harus ditulis semuanya, karena merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai. 2) Kompetensi Dasar hasil penyempurnaan Standar Isi dari Kurikulum 2013 semua mata pelajaran yang telah dipilih dan tertulis di Jaringan KD & Indikator 3) Indikator dari semua mata pelajaran yang telah dibuat dan di tuangkan di Pemetaan 4) Tujuan Pembelajaran yang diharapkan dicapai dari keterpaduan berbagai mata pelajaran 5) Materi Pembelajaran meliputi berbagai mata pelajaran 6) Pendekatan dan Metode pembelajaran 7) Langkah Pembelajaran memuat kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti (memuat langkah pembelajaran Tematik Terpadu memadukan berbaai mata pelajaran yang diatukan dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik dalam tuangan Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi, serta menggambarkan pendekatan Scientific dan diakhiri dengan Kegiaan Penutup 8) Sumber dan Media yang memuat semua sumber dan media pembelajaran yang dipergunakan dalm pembelajaran 9) Penilaian, meliuti proses dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 199

Page 206: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya, baik untuk kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar siswa.

H. Pendekatan Scientific

Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu menurut Robin Fogarty (1991) Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran.

Sedangkan proses pembelajaran menggunaan pendekatan Pendekatan scientific hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.

Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata)

Penjelasan Prof Sudarwan tentang pendekatan scientific bahwa Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.

1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.

4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 200

Page 207: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem

penyajiannya.

Pembelajaran yang menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta didik dalam menyelesaikan setiap permalahan dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru sedapat mungkin menciptakan pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada Standar Proses dimana pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat Ekplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang berperilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan dan mengkomunikasi. Sehingga peserta didik akan dapat dengan benar menguasai materi yang dipelajari dengan baik.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 201

Page 208: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.2: Konsep Pendekatan Scientific

Langkah Kegiatan Inti

Diskusi Kelompok

Pendekatan Scientific

Diskusi Kelompok Contoh-contoh

Pendekatan Scientific dan Penerapan-

nya

45 Menit 45 Menit

Diskusi Kelompok

1. Mengkaji pendekatan scientific yang mengacu pada tayangan video.2. Mengidentifikasi konsep pendekatan scientific yang disampaikan pada tayangan video.

3. Membuat urutan aktivitas pada pendekatan scientific.

Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok

1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan pembahas dan penanya.

2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.

3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Paparan Materi

Fasilitator menyampaikan Konsep Pendekatan Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran dengan menggunakan PPT-2.2-2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok tentang contoh-contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran, tugas diskusi kelompok sebagai berikut.

1. Membuat contoh pembelajaran salah satu KD dengan menggunakan pendekatan scientific.

2. KD yang ditetapkan adalah KD semester 1.

Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok

1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan pembahas dan penanya.

2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 202

Page 209: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 203

Page 210: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 204

Page 211: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 205

Page 212: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN

A. Esensi Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif

(deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.

Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

B. Pendekatan Ilmiah dan Non-ilmiah dalam Pembelajaran

Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradidional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70 persen.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 206

HO – 2.2-1

Page 213: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaida-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.

Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.

Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung -jawabkan.

Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya.

Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non-ilmiah yang meliputi intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.

Intuisi.

Intuisi sering dimaknai sebagai kecakapan praktis yang kemunculannya bersifat irasional dan individual. Intuisi juga bermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang atas dasar pengalaman dan kecakapannya. Istilah ini sering juga dipahami sebagai penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan sendirinya. Kemampuan intuitif itu biasanya didapat secara cepat tanpa melalui proses panjang dan tanpa disadari. Namun demikian, intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik.

Akal sehat.

Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pembelajaran, karena memang hal itu dapat menunjukan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang benar. Namun demikian, jika guru dan peserta didik hanya semata-mata menggunakan akal sehat dapat pula menyesatkan mereka dalam proses dan pencapaian tujuan pembelajaran.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 207

Page 214: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Prasangka. Sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata atas dasar akal sehat (comon sense) umumnya sangat kuat dipandu kepentingan seseorang (guru, peserta didik, dan sejenisnya) yang menjadi pelakunya. Ketika akal sehat terlalu kuat didomplengi kepentingan pelakunya, seringkali mereka menjeneralisasi hal-hal khusus menjadi terlalu luas. Hal inilah yang menyebabkan penggunaan akal sehat berubah menjadi prasangka atau pemikiran skeptis. Berpikir skeptis atau prasangka itu memang penting, jika diolah secara baik. Sebaliknya akan berubah menjadi prasangka buruk atau sikap tidak percaya, jika diwarnai oleh kepentingan subjektif guru dan peserta didik.

Penemuan coba-coba. Tindakan atau aksi coba-coba seringkali melahirkan wujud atau temuan yang bermakna. Namun demikian, keterampilan dan pengetahuan yang ditemukan dengan cara coba-coba selalu bersifat tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak bersistematika baku. Tentu saja, tindakan coba-coba itu ada manfaatnya bahkan mampu mendorong kreatifitas. Karena itu, kalau memang tindakan coba-coba ini akan dilakukan, harus diserta dengan pencatatan atas setiap tindakan, sampai dengan menemukan kepastian jawaban. Misalnya, seorang peserta didik mencoba meraba-raba tombol-tombol sebuah komputer laptop, tiba-tiba dia kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat lambang tombol yang menyebabkan komputer laptop itu menyala dan mengulangi lagi tindakannya, hingga dia sampai pada kepastian jawaban atas tombol dengan lambang seperti apa yang bisa memastikan bahwa komputer laptop itu bisa menyala.

Berpikir kritis. Kamampuan berpikir kritis itu ada pada semua orang, khususnya mereka yang normal hingga jenius. Secara akademik diyakini bahwa pemikiran kritis itu umumnya dimiliki oleh orang yang bependidikan tinggi. Orang seperti ini biasanya pemikirannya dipercaya benar oleh banyak orang. Tentu saja hasil pemikirannya itu tidak semuanya benar, karena bukan berdasarkan hasil esperimen yang valid dan reliabel, karena pendapatnya itu hanya didasari atas pikiran yang logis semata.

C. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 208

Page 215: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan

menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan berikut ini.

1. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 209

Page 216: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini:

Menentukan objek apa yang akan diobservasi Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar

berjalan mudah dan lancar Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku

catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi tersebut.

Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.

Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada observasi terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Merepa juga tidak memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi biasa, pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi.

Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati. Di bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan “bermukim” langsung di tempat subjek atau komunitas tertentu dan pada waktu tertentu pula untuk mempelajari bahasa atau dialek setempat, termasuk melibakan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 210

Page 217: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan diri. Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur, seperti dijelaskan berikut ini.

Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.

Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus diobservasi oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan, rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi.

Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan keperluan.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanikal berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.

Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini.

Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran.

Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan hiterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.

Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.

2. Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 211

Page 218: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyara, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif!

a. Fungsi bertanya Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema

atau topik pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan

pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk

mencari solusinya. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

b. Kriteria pertanyaan yang baik Singkat dan jelas.

Contoh: (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? (2) Faktor-faktor apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? Pertanyaan kedua lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan dengan pertanyaan pertama.

Menginspirasi jawaban. Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama,

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 212

Page 219: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial apa saja yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama? Dua kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang diberikan guru untuk menginspirasi jawaban peserta menjawab pertanyaan.

Memiliki fokus. Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk pertanyaan seperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban. Peserta didik pertama hingga kelima misalnya menjawab: kebodohan, kemalasan, tidak memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis. Jika masih tersedia alternatif jawaban lain, peserta didik yang keenam dan seterusnya, bisa dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit, misalnya: Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan seperti ini dimintakan jawabannya kepada peserta didik secara perorangan.

Bersifat probing atau divergen. Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin belajar? (2) Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau Tidak. Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.

Bersifat validatif atau penguatan. Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk memvalidasi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang lain yang berbeda, namun sifatnya menguatkan. Contoh:

o Guru: “mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”?

o Peserta didik I: “karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.”

o Guru: “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”

o Peserta didik II: “karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, orang yang malas tidak produktif”

o Guru : “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”

o Peserta didik III: “orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu terlalu banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.”

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 213

Page 220: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.

Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.

Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa menjawah dengan baik, sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: (1) Apa faktor picu utama Belanda menjajah Indonesia?; (2) Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia? Jika dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang memuaskan, ada baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua.

Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif. Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya. Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya.

Merangsang proses interaksi. Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan pada diri peserta didik. Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu, guru memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik diminta menyampaikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pola bertanya seperti ini memposisikan guru sebagai wahana pemantul.

c. Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 214

Page 221: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Kognitif yang lebih rendah

Pengetahuan (knowledge)

Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama... Dll.

Pemahaman (comprehension)

Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah... Berikanlah interpretasi...

Penerapan (application

Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan... Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah...

Kognitif yang lebih tinggi

Analisis (analysis) Analisislah... Kemukakan bukti-bukti… Mengapa… Identifikasikan… Tunjukkanlah sebabnya… Berilah alasan-alasan…

Sintesis (synthesis)

Ramalkanlah… Bentuk… Ciptakanlah… Susunlah…

Rancanglah... Tulislah… Bagaimana kita dapat memecahkan… Apa yang terjadi seaindainya… Bagaimana kita dapat memperbaiki… Kembangkan…

Evaluasi (evaluation)

Berilah pendapat… Alternatif mana yang lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah… Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah…

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 215

Page 222: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Menalar

a. Esensi Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu.

Menurut teori asosiasi, proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan melalui stimulus dan respons (S-R). Teori ini dikembangan kerdasarkan hasil eksperimen Thorndike, yang kemudian dikenal dengan teori asosiasi. Jadi, prinsip dasar proses pembelajaran yang dianut oleh Thorndike adalah asosiasi, yang juga dikenal dengan teori Stimulus-Respon (S-R). Menurut Thorndike, proses pembelajaran, lebih khusus lagi proses belajar peserta didik terjadi secara perlahan atau inkremental/bertahap, bukan secara tiba-tiba. Thorndike mengemukakan berapa hukum dalam proses pembelajaran.

Hukum efek (The Law of Effect), di mana intensitas hubungan antara stimulus (S) dan respon (R) selama proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh konsekuensi dari hubungan yang terjadi. Jika akibat dari hubungan S-R itu dirasa menyenangkan, maka perilaku peserta didik akan mengalami penguatan. Sebaliknya, jika akibat hubungan S-R dirasa tidak menyenangkan, maka perilaku peserta didik akan melemah. Menurut Thorndike, efek dari reward (akibat yang menyenangkan) jauh lebih besar dalam memperkuat perilaku peserta didik dibandingkan efek punishment (akibat yang tidak menyenangkan) dalam memperlemah perilakunya. Ini bermakna bahwa reward akan meningkatkan perilaku peserta didik, tetapi punishment belum tentu akan mengurangi atau menghilangkan perilakunya.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 216

Page 223: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hukum latihan (The Law of Exercise). Awalnya, hukum ini terdiri dari dua jenis, yang setelah tahun 1930 dinyatakan dicabut oleh Thorndike. Karena dia menyadari bahwa latihan saja tidak dapat memperkuat atau membentuk perilaku. Pertama, Law of Use yaitu hubungan antara S-R akan semakin kuat jika sering digunakan atau berulang-ulang. Kedua, Law of Disuse, yaitu hubungan antara S-R akan semakin melemah jika tidak dilatih atau dilakukan berulang-ulang. Menurut Thorndike, perilaku dapat dibentuk dengan menggunakan penguatan (reinforcement). Memang, latihan berulang tetap dapat diberikan, tetapi yang terpenting adalah individu menyadari konsekuensi perilakunya.

Hukum kesiapan (The Law of Readiness). Menurut Thorndike, pada prinsipnya apakah sesuatu itu akan menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dipelajari tergantung pada kesiapan belajar individunya. Dalam proses pembelajaran, hal ini bermakna bahwa jika peserta dalam keadaan siap dan belajar dilakukan, maka mereka akan merasa puas. Sebaliknya, jika pesert didik dalam keadaan tidak siap dan belajar terpaksa dilakukan, maka mereka akan merasa tidak puas bahkan mengalami frustrasi. Prinsip-prinsip dasar dari Thorndike kemudian diperluas oleh B.F. Skinner dalam Operant Conditioning atau pelaziman/pengkondisian operan. Pelaziman operan adalah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

Merujuk pada teori S-R, proses pembelajaran akan makin efektif jika peserta didik makin giat belajar. Dengan begitu, berarti makin tinggi pula kemampuannya dalam menghubungkan S dengan R. Kaidah dasar yang digunakan dalam teori S-R adalah:

Kesiapan (readiness). Kesiapan diidentifikasi berkaitan langsung dengan motivasi peserta didik. Kesiapan itu harus ada pada diri guru dan peserta didik. Guru harus benar-benar siap mengajar dan peserta didik benar-benar siap menerima pelajaran dari gurunya. Sejalan dengan itu, segala sumber daya pembelajaran pun perlu disiapkan secara baik dan saksama.

Latihan (exercise). Latihan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berulang oleh peserta didik. Pengulangan ini memungkinkan hubungan antara S dengan R makin intensif dan ekstensif.

Pengaruh (effect). Hubungan yang intensif dan berulang-ulang antara S dengan R akan meningkatkan kualitas ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik sebagai hasil belajarnya. Manfaat hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik dirasakan langsung oleh mereka dalam dalam dunia kehidupannya.

Kaidah atau prinsip “pengaruh” dalam pembelajaran berkaitan dengan kemamouan guru menciptakan suasana, memberi penghargaan, celaan, hukuman, dan ganjaran. Teori S – S ini

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 217

Page 224: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

memang terkesan robotik. Karenanya, teori ini terkesan mengenyampingkan peranan minat, kreativitas, dan apirasi peserta didik.

Oleh karena tidak semua perilaku belajar atau pembelajaran dapat dijelaskan dengan pelaziman sebagaimana dikembangkan oleh Ivan Pavlov, teori asosiasi biasanya menambahkan teori belajar sosial (social learning) yang dikembangkan oleh Bandura. Menurut Bandura, belajar terjadi karena proses peniruan (imitation). Kemampuan peserta didik dalam meniru respons menjadi pengungkit utama aktivitas belajarnya. Ada empat konsep dasar teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura.

Pertama, pemodelan (modelling), dimana peserta didik belajar dengan cara meniru perilaku orang lain (guru, teman, anggota masyarakat, dan lain-lain) dan pengalaman vicarious yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain itu.

Kedua, fase belajar, meliputi fase memberi perhatian terhadap model (attentional), mengendapkan hasil memperhatikan model dalam pikiran pebelajar (retention), menampilkan ulang perilaku model oleh pebelajar (reproduction), dan motivasi (motivation) ketika peserta didik berkeinginan mengulang-ulang perilaku model yang mendatangkan konsekuensi-konsekuensi positif dari lingkungan.

Ketiga, belajar vicarious, dimana peserta didik belajar dengan melihat apakah orang lain diberi ganjaran atau hukuman selama terlibat dalam perilaku-perilaku tertentu.

Keempat, pengaturan-diri (self-regulation), dimana peserta didik mengamati, mempertimbangkan, memberi ganjaran atau hukuman terhadap perilakunya sendiri.

Teori asosiasi ini sangat efektif menjadi landasan menanamkan sikap ilmiah dan motivasi pada peserta didik berkenaan dengan nilai-nilai instrinsik dari pembelajaran partisipatif. Dengan cara ini peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata diobservasinya dari kinerja guru dan temannya di kelas.

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi

kebiasaan atau pelaziman. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan

tindakan pembelajaran perbaikan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 218

Page 225: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Cara menalar

Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum. Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.

Contoh:

Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak dengan melahirkan Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan

Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis, sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.

Contoh :

Kamera adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi Telepon genggam adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk

beroperas. Simpulan: semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

4. Analogi dalam Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalamua menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.

Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan analogi deduktif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini.

Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 219

Page 226: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

merupakan suatu ‘metode menalar’ yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena atau gejala khusus yang diperbandingkan.

Contoh:

Peserta didik Pulan merupakan pebelajar yang tekun. Dia lulus seleksi Olimpiade Sains Tingkat Nasional tahun ini. Dengan demikian, tahun ini juga, Peserta didik Pulan akan mengikuti kompetisi pada Olimpiade Sains Tingkat Internasional. Untuk itu dia harus belajar lebih tekun lagi.

Analogi deklaratif merupakan suatu ‘metode menalar’ untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau gejala menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dketahui secara nyata dan dipercayai.

Contoh:

Kegiatan kepeserta didikan akan berjalan baik jika terjadi sinergitas kerja antara kepala sekolah, guru, staf tatalaksana, pengurus organisasi peserta didik intra sekolah, dan peserta didik. Seperti halnya kegiatan belajar, untuk mewujudkan hasil yang baik diperlukan sinergitas antara ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

5. Hubungan Antarfenonena

Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau gejala sangat penting dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan antarfenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.

Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu dengan datu atau beberapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut.

Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran induksi sebab akibat terdiri dri tiga jenis.

Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.Contoh: Bekerja keras, belajar tekun, berdoa, dan tidak putus asa adalah faktor pengungkit yang bisa membuat kita mencapai puncak kesuksesan.

Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.Contoh :

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 220

Page 227: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Akhir-ahir ini sangat marak kenakalan remaja, angka putus sekolah, penyalahgunaan Nakoba di kalangan generasi muda, perkelahian antarpeserta didik, yang disebabkan oleh pengabaian orang tua dan ketidaan keteladanan tokoh masyarakat, sehingga mengalami dekandensi moral secara massal.

Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sbab-akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab, sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.Contoh:Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi. Keterisolasian itu menyebabkan mereka kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga muncullah kemiskinan keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut menyebabkan anak-anak mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya, bukan tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara siklikal.

6. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA, misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 221

Page 228: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen atau mencoba dilakukan melalui tiga tahap, yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan eksperimen atau mencoba dimaksud dijelaskan berikut ini.

a. Persiapan Menentapkan tujuan eksperimen Mempersiapkan alat atau bahan Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didik serta alat atau

bahan yang tersedia. Di sini guru perlu menimbang apakah peserta didik akan melaksanakan eksperimen atau mencoba secara serentak atau dibagi menjadi beberapa kelompok secara paralel atau bergiliran

Memertimbangkan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau menghindari risiko yang mungkin timbul

Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapa-tahapan yang harus dilakukan peserta didik, termasuk hal-hal yang dilarang atau membahayakan.

b. Pelaksanaan

Selama proses eksperimen atau mencoba, guru ikut membimbing dan mengamati proses percobaan. Di sini guru harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu berhasil dengan baik.

Selama proses eksperimen atau mencoba, guru hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan, termasuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan menghambat kegiatan pembelajaran.

c. Tindak lanjut Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru Guru memeriksa hasil eksperimen peserta didik Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen. Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama

eksperimen. Guru dan peserta didik memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan alat yang

digunakan

D. Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 222

Page 229: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling

menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.

Hasil penelitian Vygotsky membuktikan bahwa ketika peserta didik diberi tugas untuk dirinya sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika bekerjasama atau berkolaborasi dengan temannya. Vigotsky merupakan salah satu pengagas teori konstruktivisme sosial. Pakar ini sangat terkenal dengan teori “Zone of Proximal Development” atau ZPD. Istilah ”Proximal” yang digunakan di sini bisa bermakna “next“. Menurut Vygotsky, setiap manusia (dalam konteks ini disebut peserta didik) mempunyai potensi tertentu. Potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan cara menerapkan ketuntasan belajar (mastery learning). Akan tetapi di antara potensi dan aktualisasi peserta didik itu terdapat terdapat wilayah abu-abu. Guru memiliki berkewajiban menjadikan wilayah “abu-abu” yang ada pada peserta didik itu dapat teraktualisasi dengan cara belajar kelompok.

Seperti termuat dalam gambar, Vygostsky mengemukakan tiga wilayah yang tergamit dalam ZPD yang disebut dengan “cannot yet do”, “can do with help“, dan “can do alone“. ZPD merupakan wilayah “can do with help” yang sifatnya tidak permanen, jika proses pembelajaran mampu menarik pebelajar dari zona tersebut dengan cara kolaborasi atau pembelajaran kolaboratif.

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.

1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi.

Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi dan mengawasi secara rijid.

Contoh:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 223

Page 230: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Jika guru mengajarkan topik “hidup bersama secara damai.” Peserta didik yang mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan topik tersebut berpeluang menyatakan sesuatu pada sesi pembelajaran, berbagi idea, dan memberi garis-garis besar arus komunikasi antar peserta didik. Jika peserta didikmemahami dan melihat fenomena nyata kehidupan bersama yang damai itu, pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan dapat dibagikan dalam jaringan pembelajaran mereka. Mereka pun akan termotivasi untuk melihat dan mendengar. Di sini peserta didik juga dapat merumuskan kaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan dunia sebenarnya.

2. Berbagi tugas dan kewenangan.

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendoorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.

Guru sebagai mediator.

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berperan sebagai mediator atau perantara. Guru berperan membantu menghubungkan informasi baru dengan pengalaman yang ada serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebutuan dan bersedia menunjukkan cara bagaimana mereka memiliki kesungguhan untuk belajar.

Kelompok peserta didik yang heterogen.

Sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didk yang tumbuh dan berkembang sangat penting untuk memperkaya pembelajaran di kelas. Pada kelas kolaboratif peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka, berbagi informasi, serta mendengar atau membahas sumbangan informasi dari peserta didik lainnya. Dengan cara seperti ini akan muncul “keseragaman” di dalam heterogenitas peserta didik.

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.

Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.

Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.

Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 224

Page 231: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

3. Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif

Banyak merode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini.

JP = Jigsaw Proscedure.

Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok.

STAD = Student Team Achievement Divisions.

Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggota-anggota dalam setiap kelompok bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil belajar individual maupun kelompok peserta didik.

CI = Complex Instruction.

Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didik sebagai anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.

TAI = Team Accelerated Instruction.

Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya. Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar individual maupun kelompok.

CLS = Cooperative Learning Stuctures.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 225

Page 232: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok dibentuk dengan anggota dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee. Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua peserta didik yang saling berpasangan itu berganti peran.

LT = Learning Together

Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta didik yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.

TGT = Teams-Games-Tournament.

Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh kelompok peserta didik.

GI = Group Investigation.

Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.

AC = Academic-Constructive Controversy.

Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi, kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.

CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.

Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode pembelajaran ini menekankan pembelajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para peserta didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 226

Page 233: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

A. Pengantar

Memasuki Tahun 2013 akan segera diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan menggunakan Tema yang akan menjadi pemersatu berbagai mata pelajaran.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran antara lain meliputi langkah-langkah pokok

1. Mengamati2. Menanya3. Menalar4. Mencoba5. Mengolah6. Menyajikan7. Menyimpulkan dan 8. Mengkomunikasikan

Langkah-langkah tersebut tidak selalu dilalui secara berurutan, terlebih pada pembelajaran Tematik Terpadu, dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu. Sementara setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan lainnya tidak sama. Oleh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar dapat lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific.

B. Pendekatan ilmiah dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran Tematik Terpadu merupakan suatu penyajian pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dengan Tema sebagai pemersatunya. Sementara karakteristik keilmuan dari setiap materi pelajaran tidaklah sama maka khusus untuk penyajian pembelajaran dapat disajikan langkah dalam pendekatan ilmiah sebagai berikut:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 227

HO – 2.2-2

Page 234: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Mengamati

Dalam penyajian pembelajaran, guru dan peserta didik (Kelas I Sekolah Dasar) perlu memahami apa yang hendak dicatat, melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta didik masih dalam jenjang Sekolah Dasar, maka pengamatan akan lebih banyak menggunakan media gambar, alat peraga yang sedapat mungkin bersifat kontekstual. Berikut contoh Tema Kegiatanku. Peserta didik diajak mengamati gambar, kemudian mereka diajak mengidentifikasi, tentang ciri-ciri rumah. Apakah termasuk rumah yang bersih, dan apa syaratnya atau kriterianya rumah yang sehat. Dengan mengamati gambar, peserta didik akan dapat secara langsung dapat menceritakan kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam kompetensi dasar dan indikator, dan mata pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan media yang tersedia. Kegiatan apa yang harus dilakukan dengan kondisi rumah yag diamati.

2. Menanya

Peserta didik yang masih duduk di kelas I Sekolah Dasar tidak mudah diajak bertanya jawab apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. Guru yang efektif seyogyanya mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Dengan media gambar peserta didik diajak bertanya jawab kegiatan apa saja yang harus dilakukan peserta didik agar rumah dan lingkungannya menjadi bersih dan sehat sekaligus membedakan rumah yang bersih dan yang tidak bersih. (Eksplorasi)

Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri rumah yang sehat?

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 228

Page 235: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi ciri-ciri rumah bersih dan sehat). Bagi peserta didik yang masih duduk di kelas I Sekolah Dasar yang belum lancar membaca tulisan akan diganti dengan membaca gambar. Sedangkan konten yang yang sedang dibahas merupakan substansi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia/di dalamnya memuat IPA. Lebih lanjut dapat dipadukan dengan mata pelajaran Matematika tentang bangun datar dan bangun ruang.

3. Menalar

Apabila dikaitkan dengan contoh yang disajikan diatas, maka Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 adalah untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari perspektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu. (Eksplorasi dan Elaborasi)

Contoh untuk kegiatan menalar ini bisa dengan gambar-gambar sebagai berikut:

No Gambar Kegiatan di rumah

Kegiatan di sekolah

Kegiatan di lingkungan masyarakat

1.

2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 229

Page 236: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.

4.

5.

Peserta didik akan mengamati dan mengerjakan tugas dari guru dengan cara memberikan tanda cek ( √ )

4. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, (Kelas I SD/MI) misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA yang ada di dalam Bahasa Indonesia dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. (Eksplorasi dan elaborasi)

Contoh:

Peserta didik bisa diajak berdiri di tengah lapangan untuk mencoba dan mempraktekkan apakah bayang-bayang tubuh manusia bisa berjalan?

Dan pada pukul berapa bayang-bayang manusia menyatu dengan tubuh manusia?

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 230

Page 237: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Mengolah

Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Peserta didik secara bersama-sama, saling bekerjasama, saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi yang sedang dipelajari (Kegiatan Elaborasi).

Hasil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau dilaporkan kepada guru

6. Menyimpulkan

Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.

7. Menyajikan

Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio kelompok dan atau individu. Yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga portofolio yang di basukkan ke dalam file atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 231

Page 238: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

8. Mengkomunikasikan

Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan klarifikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat diarahkan pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses.

C. Penutup

Pendekatan ilmiah atau scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu akan semakin bagus apabila dilakukan secara alami, mengalir begitu saja, kontekstual dan terkait dengan pengalaman hidup sehari-hari peserta didik. Langkah-langkah dalam pendekatan ilmiah seperti dijelaskan di atas tentu saja harus dijiwai oleh perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan sehari-hari yang pada muaranya akan berdampak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Referensi:

Shelly Frei, (2008), Teaching Mathematics Today, Huntington Beach, CA 92649-1030: Shell Education

Sudarwan, Prof., (2013), Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran, Makalah pada Workshop Kurikulum, Jakarta

http://www.the-scientist.com/?articles.view/articleNo/24488/title/The-Scientific-Approach/: diakses 16 Februari 2013

http://ariasusman.wordpress.com/2009/07/06/pendekatan-ilmiah/ : diakses 16 Februari 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 232

Page 239: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.3: Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran

Langkah Kegiatan Inti

Kegiatan Interaktif Diskusi

Kelompok Paparan Materi

15 Menit 50 Menit 20 Menit

Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.

Diskusi materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar.

Paparan materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3

Paparan materi Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3/3.2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 233

Page 240: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 234

Page 241: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 235

Page 242: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 236

Page 243: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 237

Page 244: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 238

Page 245: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 239

Page 246: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK

A. Definsi dan Makna Asesmen Autentik

Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik, tidak lazim digunakan.

Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehentif mengenai arti asesmen autentik, berikut ini dikemukakan beberapa definisi. Dalam American Librabry Association, asesmen autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton Public School, asesmen autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins mendefinisikan asesmen autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-aktifitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisa oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antarsesama melalui debat, dan sebagainya.

B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013

Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.

Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek. Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 240

HO-2.3

Page 247: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Asesmen autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.

Asesmen autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunkan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lzim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. Asesmen autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam asesmen autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.

Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah.

Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.

Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.

C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik

Asesmen Autentik menicayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Asesmen semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 241

Page 248: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Asesmen autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah. Asesmen Autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang ada.

Dengan demikian, asesmen autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan scientific, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini.

1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.

2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.

3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik.

4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

Asesmen autentik adalah komponen penting dari reformasi pendidikan sejak tahun 1990an. Wiggins (1993) menegaskan bahwa metode penilaian tradisional untuk mengukur prestasi, seperti tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain telah gagal mengetahui kinerja peserta didik yang sesungguhnya. Tes semacam ini telah gagal memperoleh gambaran yang utuh mengenai sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah atau masyarakat.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 242

Page 249: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Asesmen hasil belajar yang tradisional bahkan cenderung mereduksi makna kurikulum, karena tidak menyentuh esensi nyata dari proses dan hasil belajar peserta didik. Ketika asesmen tradisional cenderung mereduksi makna kurikulum, tidak mampu menggambarkan kompetensi dasar, dan rendah daya prediksinya terhadap derajat sikap, keterampilan, dan kemampuan berpikir yang diartikulasikan dalam banyak mata pelajaran atau disiplin ilmu; ketika itu pula asesmen autentik memperoleh traksi yang cukup kuat. Memang, pendekatan apa pun yang dipakai dalam penilaian tetap tidak luput dari kelemahan dan kelebihan. Namun demikian, sudah saatnya guru profesional pada semua satuan pendidikan memandu gerakan memadukan potensi peserta didik, sekolah, dan lingkungannya melalui asesmen proses dan hasil belajar yang autentik.

Data asesmen autentik digunakan untuk berbagai tujuan seperti menentukan kelayakan akuntabilitas implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas tertentu. Data asesmen autentik dapat dianalisis dengan metode kualitatif, kuanitatif, maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dari asesmen otentif berupa narasi atau deskripsi atas capaian hasil belajar peserta didik, misalnya, mengenai keunggulan dan kelemahan, motivasi, keberanian berpendapat, dan sebagainya. Analisis kuantitatif dari data asesmen autentik menerapkan rubrik skor atau daftar cek (checklist) untuk menilai tanggapan relatif peserta didik relatif terhadap kriteria dalam kisaran terbatas dari empat atau lebih tingkat kemahiran (misalnya: sangat mahir, mahir, sebagian mahir, dan tidak mahir). Rubrik penilaian dapat berupa analitik atau holistik. Analisis holistik memberikan skor keseluruhan kinerja peserta didik, seperti menilai kompetisi Olimpiade Sains Nasional.

D. Jenis-jenis Asesmen Autentik

Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Beberapa jenis asesmen autentik disajikan berikut ini.

1. Penilaian Kinerja

Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif mauun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 243

Page 250: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.

b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.

c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali.

d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.

Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.

Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya, guru dapat mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.

Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.

Penilaian ranah sikap. Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Penilaian ranah keterampilan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 244

Page 251: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian ranah pengetahuan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

2. Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

c. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 245

Page 252: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru

menyusun portofolio pembelajaran.d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai,

disertai catatan tanggal pengumpulannya.e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen

portofolio yang dihasilkan.g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

4. Penilaian Tertulis

Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda,

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 246

Page 253: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya alam. Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 247

Page 254: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 2.4: Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

Langkah Kegiatan Inti

Menilai Buku Diskusi Kelompok

Menyimpulkan Hasil

Kerja Kelompok

20 Menit 30 Menit 15 Menit 60 Menit

Menyimpulkan

Presentasi Kerja Kelompok

Diskusi Kelompok

20 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit

Menilai Buku

Peserta menilai buku dengan bimbingan fasilitator dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.

Diskusi Kelompok

Peserta dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari

Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan pemaparan materi Analisis Buku Guru dan Buku Siswa dengan menggunakan PPT-2.4 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Simpulan

Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar kerja yang telah disiapkan.

Kerja Kelompok

Kerja kelompok menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD dengan menggunakan LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 248

Page 255: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi evaluasi yang diintegrasikan dalam buku.

Kerja Kelompok

Kerja kelompokmembuat contoh-contoh penerapan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

Presentasi

Presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.

Simpulan

Fasilitator menyimpulkan materi analisis buku.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 249

Page 256: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 250

Page 257: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 251

Page 258: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 252

Page 259: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Kompetensi

1. Memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.

2. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.

3. Menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.

Tujuan

1. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan SKL, KI dan KD.

2. Menganalisis keterpaduan antar mata pelajaran atau antar konsep/topik.

3. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan konsep pendekatan scientific dan penilaian autentik.

4. Merencanakan tindak lanjut dari hasil analisis .

Panduan Kegiatan

1. Bagilah peserta menjadi kelompok yang terdiri dari 3 orang. Tiap kelompok menganalisis 3 sub tema.

2. Pelajari format Analisis Buku Guru dan format Analisis Buku Siswa!

3. Siapkan SKL, KI dan KD!

4. Cermatilah buku guru dan buku siswa!

5. Lakukanlah analisis terhadap buku tersebut dengan menggunakan format yang tersedia!

6. Berikan tanda centang () jika sudah sesuai dan tanda silang (x) jika belum sesuai!

7. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis sebagai berikut:

a. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan dalam pembelajaran.

b. Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku tersebut.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 253

LK–2.4-1

Page 260: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU

Judul buku : ....................................................................................................Kelas : ....................................................................................................Jenjang : ....................................................................................................Tema : ....................................................................................................Subtema : ....................................................................................................

NO. ASPEK YANG DIANALISISHASIL ANALISIS

TINDAK LANJUT HASIL ANALISISPB I PB 2 PB 3 PB 4 PB 5

1. Kesesuaian dengan SKL

2. Kesesuaian dengan KI

3. Kesesuaian dengan KD

4. Kecukupan materi ditinjau dari:a. cakupan konsep/materi

esensial; danb. alokasi waktu.

5. Kedalaman materi pengayaan ditinjau dari:a. Pola pikir keilmuan; danb. Karakteristik siswa

6. Informasi pembelajaran sesuai Standar Proses

7. Informasi keterpaduan: Penerapan model pembelajaran tematik terpadu

8. Informasi tentang penerapan pendekatan scientific

9. Instrumen penilaian autentik dan bahan remedial teaching

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 254

Page 261: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU SISWA

Judul buku : ....................................................................................................Kelas : ....................................................................................................Jenjang : ....................................................................................................Tema : ....................................................................................................Subtema : ....................................................................................................

No. Aspek yang DianalisisHASIL ANALISIS TINDAK LANJUT

HASIL ANALISISPB I PB 2 PB 3 PB 4 PB 5

1. Kesesuaian dengan SKL

2. Kesesuaian dengan KI

3. Kesesuaian dengan KD

4. Kesesuaian materi dengan tema

5. Kecukupan materi ditinjau dari:

c. cakupan konsep/materi esensial; dan

d. alokasi waktu.

6. Kedalaman materi ditinjau dari:

c. Pola pikir keilmuan; dan

d. Karakteristik siswa

7. Keterpaduan berbagai mata pelajaran

8. Penerapan Pendekatan Scientific

9. Penilaian Autentik yang Tersedia dalam Buku Siswa

10. Kolom interaksi antara guru dengan orangtua

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 255

Page 262: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN HASIL ANALISIS BUKUGURU DAN SISWA

Rubrik penilaian analisis buku guru dan buku siswa digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta terhadap buku guru dan buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis.

1. Cermati format penilaian analisis buku guru atau buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai!

2. Berikan nilai pada setiap aspek yang dianalisis sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis peserta menggunakan rentang nilai sebagai berikut!

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan

Baik (B) 75 < B < 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 60 < C < 75 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) < 60 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru/siswa.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 256

R–2.4

Page 263: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 257

MATERI PELATIHAN 3 : MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

3.1. Penyusunan RPP

3.2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Page 264: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3: MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. menyusun RPP tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual; dan

2. merancang penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

B. LINGKUP MATERI

1. Penyusunan RPP

2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

C. INDIKATOR

1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP.2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.3. Menyusun RPP tematik terpadu yang sesuai dengan SKL, KI dan KD; Standar Proses; dan

pendekatan scientific.4. Menelaah RPP.5. Menunjukkan sikap tanggung dan kreatif dalam menyusun rancangan penilaian autentik.6. Mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.7. Menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran tematik terpadu.8. Menelaah rancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar yang ada dalam

RPP.

9. Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Bahan Tayang

a. Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

b. Panduan tugas telaah RPP.

c. Panduan tugas menelaah rancangan penilaian pada RPP.

2. Lembar KerjaTelaah RPP

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 258

Page 265: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. ATK

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN : 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARANALOKASI WAKTU : 8 JP (@ 45 MENIT)JENJANG : SD/MIKELAS : I

TAHAPAN KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 3.1 Penyusunan RPP 205 Menit

Saling menilai RPP yang dibawa setiap peserta. 15 menit

Menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh fasilitator.

10 Menit

Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP tematik terpadu yang mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific, dilanjutkan dengan paparan materi tentang Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

40 Menit

Kerja kelompok untuk menyusun RPP tematik terpadu yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan scientific (terutama KD di awal semester 1).

80 Menit

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 259

Page 266: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang PPT-3.1.

20 Menit

Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok lain dengan menggunakan LK-3.1/3.2.

35 menit

ICE BREAKER 5 Menit

3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

120 Menit

Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes termasuk portofolio, dilanjutkan dengan Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu dengan menggunakan PPT-2.3/3.2 dan Panduan Tugas Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan menggunakan PPT-3.2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

40 Menit

Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran tematik terpadu yang terdapat dalam HO-2.3/3.2.

30 Menit

Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

25 Menit

Presentasi hasil kerja kelompok. 20 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

KEGIATAN PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 260

Page 267: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan 3.1: Penyusunan RPP

Langkah Kegiatan Inti

Tugas Individu: Saling Menilai

RPP

Menyimpulkan Hasil Penilaian

RPPDiskusi

15 Menit 10 Menit 40 Menit

Kerja Kelompok Diskusi Kerja Kelompok

35 Menit 20 Menit 80 Menit

Aktivitas 1: Menilai RPP

Menilai RPP Peserta Lain

a. Setiap peserta diwajibkan membawa dua set RPP yang telah digunakan dalam proses pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu.

b. RPP tersebut dikumpulkan kepada panitia untuk kemudian dibagikan kembali ke peserta untuk dinilai oleh peserta lainnya dengan menggunakan acuan pengetahuan masing-masing peserta.

c. Hasil penilaian dituliskan langsung pada halaman depan RPP.

Hasil penilaian dipresentasikan oleh peserta yang ditunjuk instruktur. Peserta lainnya menyampaikan hasil penilaian yang tidak sama dengan peserta lainnya. Instruktur mencatat hasil penilaian yang dilaporkan peserta.

Peserta menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh Instruktur.

Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP yang mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan Scientific.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 261

Page 268: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Paparan materi tentang Rambu-rambu Penyusunan RPP mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1-1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Aktivitas 2: Kerja Kelompok

Kerja kelompok untuk menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan scientific (terutama KD di awal semester 1).

Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang PPT-3.1-2.

Aktivitas 3: Kerja Kelompok

Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok lain dengan menggunakan LK-3.1/3.2.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 262

Page 269: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 263

Page 270: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 264

Page 271: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 265

Page 272: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 266

Page 273: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 267

Page 274: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 268

Page 275: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas RPP yang ditelaah: …………………………………

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!

No.Komponen

Rencana Pelaksanaan PembelajaranHasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

A Identitas Mata PelajaranTidak Ada

Kurang Lengkap

Sudah Lengkap

1. Satuan pendidikan,kelas, semester, tema, sub tema jumlah pertemuan.

B. Perumusan IndikatorTidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD.

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur.

3. Kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

C. Perumusan Tujuan PembelajaranTidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai.

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar.

D. Pemilihan Materi AjarTidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 269

LK - 3.1/3.2

Page 276: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No.Komponen

Rencana Pelaksanaan PembelajaranHasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.

E. Pemilihan Sumber BelajarTidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan KI dan KD.

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

F. Pemilihan Media BelajarTidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

G. Model PembelajaranTidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan pendekatan Scientific.

H. Skenario PembelajaranTidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 270

Page 277: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No.Komponen

Rencana Pelaksanaan PembelajaranHasil Penelaahan dan Skor

Catatan

1 2 3

2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan scientific.

3. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi.

4. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi.

I. PenilaianTidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.

2. Kesesuaian dengan dengan indikator pencapaian kompetensi.

3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.

4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal.

Jumlah

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 271

Komentar terhadap RPP secara umum.

.............................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

Page 278: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rubrik penilaian RPP digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang digunakan

peerteaching. Selanjutnya nilai RPP dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut.

1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai!

2. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom

pilihan skor (1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP tersebut!

3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika diperlukan!

4. Setelah selesai penilaian, jumlahkan skor seluruh komponen!

5. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus sbb:

Nilai=Skor yangdiperoleh75

x 100 %

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100

Baik (B) 75 < B < 90

Cukup (C) 60 < C < 75

Kurang (K) < 60

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 272

R-3.1/3.2

Page 279: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : 1 / 2Tema / topik : Lingkungan bersih dan sehatPetemuan ke : 1Semester : 2 (dua)Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,

membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR AGAMA

1.1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar, sebagai bentuk pemahaman terhadap Qur’an, Surat Alfatehah

2.1 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci

PPKn1.2 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila

3.3.. Mengenal tata tertib dan aturan yang berlku dalm kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah

4.2.. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

BAHASA INDONESIA1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal

sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah 2.3 Menunjukkan perilaku pola hidup sehat (perawatan tubuh, pemenuhan gizi,

lingkungan yang sehat, main dan istirahat yang cukup) dan menyayangi makhluk hidup

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 273

HO-3.1-SD

Page 280: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar melalui pemanfatan bahasa indonesia dan atau Bahasa Daerah

2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.3 Memahami isi cerita melalui mendengarkan cerita yang dibacakan orang lain dengan penuh perhatian dan mengajukan pertanyaan

4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

MATEMATIKA2.1. Menunjukkan perilaku teliti dan perduli dengan menata benda-benda di sekitar

ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar

2.4.. Menunjukkan perilaku disiplin tepat waktu dalam melakukan aktivitas di sekolah dengan memperhatikan tanda-tanda saat jam belajar dan jam istirahat

3.2.. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda yang ada di sekitar ruah, sekolah, atau tempat bermain.

4.2.. Membentuk berbagai bangun ruang dengan menggunakan papan berpaku atau media lainnya

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman dan guru selama pembelajaran penjas.

SENI, BUDAYA, DAN PRAKARYA 1.1 Merasakan keindahan alam dan karya seni sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan 2.1 Menunjukkan percaya diri untuk mengekspresikan diri dalam berkarya, bernyanyi,

dan menari 2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai

sumber ide dalam berkarya seni 3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis

C. INDIKATOR AGAMA

1. Mengulang bacaan do’a sebelum belajar2. Mengulang bacaan do’a sesudah belajar3. Menyatakan dalam sikap berdo’a sebelum belajar4. Menunjukkan perilaku patuh kepada orang tua

PPKn1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih

sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru2. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari – hari di rumah.3. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam

kehidupan sehari – hari di sekolah.4. Melaksanakan tata tertib di sekolah

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 274

Page 281: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAHASA INDONESIA1. Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa2. Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri3. Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri 4. Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas5. Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai6. Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.7. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.8. Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat9. Menyebutkan nama-nama tempat dalam cerita10. Menyebutkan urutan peristiwa11. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.12. Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat13. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat14. Berposisi duduk secara benar15. Meletakkan bacaan dengan jarak mata yang benar16. Memegang teks bacaan dengan tepat

MATEMATIKA1. Menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya

(warna atau lainnya)2. Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau

sekelompok benda sesuai dengan beratnya3. Menceritakan bentuk bangun ruang dan bangun datar

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN1. Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama

SENI BUDAYA, DAN PRAKARYA1. Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan2. Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan3. memperhatikan lingkungan sekitar secara seksama 4. merawat lingkungan sekitar secara sadar5. menunjukkan kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya6. Mengenal judul lagu dan iringannya

D. TUJUAN 1. Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya

diri) dalam berinteraksi dengan guru2. Berperilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di

sekolah.3. Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai4. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang

cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.5. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 275

Page 282: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

6. Menata dengan rapi benda-benda di lingkungan sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya)

7. Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama8. Menjelaskan keindahan-keindahan alam tentang kebersihan lingkungan sebagai

anugerah Tuhan

E. MATERI AGAMA

1. Bacaan do’a sebelum belajar2. Bacaan do’a sesudah belajar3. Sikap berdo’a sebelum belajar4. Perilaku patuh kepada orang tua

PPKn1. Dengan mengamati kegiatan sehari-hari, siswa dapat berperilaku baik (jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru

2. Dengan mengamati contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari hari di rumah, siswa dapat berperilaku patuh di sekolah.

3. Contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari hari di sekolah.

4. Dengan mengamati kegiatan sehari-hari siswa dapat menceritakan pelaksanaan tata tertib di sekolah

BAHASA INDONESIA1. Sikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa2. Sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri3. Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri 4. Lafal teks doa dengan jelas5. Lafal & kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai6. Waktu mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.7. kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan

makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.8. lingkungan sehat dan tidak sehat9. Nama-nama tempat dalam cerita10. Urutan peristiwa11. Kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan

makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.12. Lingkungan sehat dan tidak sehat13. Kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat14. Posisi duduk secara benar15. Letak bacaan dengan jarak mata yang benar16. Teks bacaan dengan tepat

MATEMATIKA1. Dengan mengamati cara penataan benda di sekitar, siswa dapat menata dengan rapi

benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya)

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 276

Page 283: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Dengan mengamati benda-benda di sekitar siswa dapat memilih jenis tas, wadah atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau sekelompok benda sesuai dengan beratnya

3. Dengan mengamati benda siswa dapat menceritakan bentuk bangun ruang dan bangun datar

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN1. Praktik gerak melangkah ke berbagai arah berirama

SENI, BUDAYA, DAN DESAIN1. Kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan2. Keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan3. Lingkungan sekitar secara seksama 4. Cara merawat lingkungan sekitar secara sadar5. Kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya6. Lagu Lihat Kebunku

F. PENDEKATAN & METODEPendekatan : ScientificStrategi : Cooperative LearningTeknik : Example Non ExampleMetode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

Pendahuluan 1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak4. Mengajak Semua Siswa menyanyi “SELAMAT PAGI GURU”5. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu, mengapa

saling mengucap salam. Dan apa bedanya di kalau pagi 6. Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket yang

telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang hubungan antara kebersihan kelas dengan kenyamanan kegiatan pembelajaran.

7. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang “LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT”

10 menit

Inti 1. Menayangkan gambar tentang lingkungan bersih dan sehat dan lingkungan rumah yangtidak bersih /tidak sehat. (eksplorasi, mengamati, menyimak, mendengar)Gambar rumah sehat mencakup ciri-ciri: Rumah kecil dengan ventilasi cukup Ada teras rumah Ada halaman cukup Taman mungil yang asri Tidak ada sampah yang bertebaran

150 menit

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 277

Page 284: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

Di pojok halaman ada peralatan untuk membersihkan halaman (ember tempat air untuk menyiram tanaman, sapu lidi dll)

Gambar rumah tidak sehat mencakup ciri-ciri: Tidak memiliki ventilasi yang cukup Tidak memiliki teras/berbatasan langsung dengan jalan raya Tidak memikliki taman atau tanaman hijau Tidak terdapat alat-alat kebersihan Tidak terawat, kotor, dan banyak sampah bertebaranJawaban berkembang sesuai dengan lingkungan sehari-hari hasil eksplorasi serta kemampuan siswa

2. Bertanya jawab tentang ciri-ciri rumah dan halaman yang sehat dan tidak sehat, (eksplorasi, menyimak, menanya, menalar) al: Mendengarkan jawaban siswa tentang rumah yang bersih

sehat dan yang tidak bersih dan tidak sehat. Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

menjawab. Pemerataan siswa dalam menjawab (tidak di dominasi oleh

salah satu siswa saja). Memperhatikan siswa lain yang tidak berani memberikan

jawaban. Mendorong keberanian siswa dalam menjawab dan sikap

siswa dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban.

3. Guru menugaskan siswa untuk membaca TEKS tentang RUMAHKU (membaca, mendengar)

4. Diawali dengan memberi contoh cara membaca TEKS: jedanya, lafalnya, tanda bacanya, dan kata-kata yang dibaca (mengamati/ mendengar), semua siswa menirukan cara membaca dengan benar

5. Selanjutnya menugaskan siswa secara bergantian untuk membaca TEKS (penilaian proses : Memperhatikan cara siswa membaca

(sekaligus menilai keberanian dan kebenaran dalam membaca) Jika ada siswa yang salah dalam melafalkan bacaan langsung

dibenarkan sebelum dilanjutkan kepada siswa yang lain 6. Bertanya jawab tentang makna bacaan / Teks ( menalar )7. Melalui pengamatan gambar rumah sehat siswa diminta membandingkan

rumah yang bersih dan sehat dengan rumahnya sendiri-sendiri, (rumah yang bersih tidak harus besar). (eksplorasi dan elaborasi, menyimak dan menalar)

8. Guru mengelompokan siswa berdasarkan teman satu bangku/2 orang (asumsi 1 kelas 32 siswa) dengan cara siswa mengambil nomor di meja guru. (nomor merupakan penanda dari kelompok)

9. Siswa berkelompok sesuai dengan nomor yang dimiliki.10. Guru membagi gambar kepada masing-masing kelompok11. Masing-masing siswa diminta untuk mengidentifikasi gambar dan

mencatat hasil identifikasi (benda-benda yang ada di lingkungan

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 278

Page 285: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

sekitar, yang besar dan yang kecil, yang bersih). (eksplorasi, elaborasi, menyimak, menalar, mengkomunikasikan)

12. Siswa diminta untuk menceritakan hasil identifikasi kepada teman sebangku (mengkomunikasikan)

13. Setelah tercapai kesepakatan dengan teman sebangku, diminta untuk mendiskusikan dengan kelompok pasangan yang lain (TPS)

Penilaian proses:a. Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam mengerjakan

tugas. b. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya, ke

aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)c. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.

Gambar-gambar untuk Example non Example Kelompok gambar kebersihan kelas

Gambar kegiatan menyapu kelas Gambar kegiatan membersihkan debu Gambar kegiatan menata buku Membersihkan jendela kelas

Kelompok gambar kebersihan rumah

Gambar kegiatan menyapu rumah Gambar kegiatan mengepel lantai Gambar kegiatan menata tempat tidur Gambar kegiatan membersihkan/menyapu kebun

Kelompok gambar kebersihan lingkungan/kerja bakti kampung Gambar kegiatan membersihkan selokan Gambar kegiatan membersihkan sampah di jalanan Gambar kegiatan membuang sampah Gambar kegiatan merawat tanaman peneduh

Keterangan:Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan kebersihan lingkungan, ruang, kelas, rumah, sekolah akan berdampak pada kesehatan. Kegiatan membersihkan lingkungan merupakan cerminan dari kerukunan dan saling membantu, dan bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir berpasangan) akan berdampak pada kerjasama yang baik, dan hasilnya merupakan cerminan dari sikap bertanggung jawab.

14. Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis gambar dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari.

15. Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya (mengkomunikasikan dan konfirmasi), Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan memberikan pendapatnya

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 279

Page 286: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

16. Mengajak semua siswa berdiri dan menyanyikan lagu “banyak nyamuk dirumahku” untuk mencairkan suasana dan kepenatan setelah belajar beberapa jam: Guru mengamati sikap siswa dalam menyanyikan lagu Memberi contoh sikap yang benar dalam menyanyi Menilai siswa dalam menyanyikan lagu: (lafal syair lagunya,

cara menyanyi, sikap menyanyi, semangatnya dsb) Menggunakan format pengamatan

17. Guru mengajak bertanya jawab tentang makna lagu. Bahwa salah satu dampak dari rumah yang tidak sehat, adalah banyak nyamuk, rumah kotor, tidak sehat, mendatangkan penyakit. Dsb

18. Menugaskan siswa untuk bercerita (berdasarkan gambar) (mengkomunikasikan)

Guru Mengamati cara siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)

19. Guru dan siswa bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang rumah yang bersih dan sehat

20. Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel di papan yangDilanjutkan dengan menasehati siswa agar membiasakan hidup sehat

Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

15 menit

2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

3. Melakukan penilaian hasil belajar4. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb)

Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih disempurnakan

H. SUMBER DAN MEDIA Diri anak Lingkungan keluarga Lingkungan sekolah Buku Tematik Kelas I Buku Pengembangan Diri Anak

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 280

Page 287: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Video/slide/gambar tentang teknik cetak sederhana dan bentuk pola dan alur sederhana gunting, lipat dan tempel

Gambar/contoh langsung karya cetak dengan berbagai bahan alam dan bentuk Gambar/contoh langsung hasil karya gunting, lipat dan tempel dengan berbagai

bentuk pola dan alur sederhana Buku kirigami (seni mengunting) Buku Pengembangan Diri Anak

I. PENILAIAN

1. Prosedur Penilaiana. Penilain Proses

Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir

b. Penilaian Hasil BelajarMenggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan (terlampir)

2. Instrumen Penilaiana. Penilaian Proses

1) Penilaian Kinerja2) Penilaian Produk

b. Penilaian Hasil Belajar Pilihan ganda Isian singkat Esai atau uraian

Mengetahui Guru Kelas 1Kepala Sekolah,

.................................................... ...............................................

NIP ............................................. NIP ........................................

PENILAIAN NON TES:

A. Penilaian Kinerja 1. Kinerja dalam Menyelesaikan Tugas Kelompok

No. Nama Peserta Aspek Jumlah Nilai

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 281

Page 288: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DidikKerja sama Keaktifan

Menghargai pendapat

teman

Tanggung jawab

Keterangan Skor:1=Kurang2=Cukup3=Baik4=Sangat Baik

Skor maksimal=16

Skor perolehan Nilai = X 100

Skor Maksimal

2. Penilaian Kinerja dalam menyelesaikan tugas Presentasi

No.Nama

Peserta Didik

A s p e kJumlah

SkorNilaiKomuni-

kasi

Sistematika penyampai

an

Penguasaan pengetahuan

/Materi

Keberanian

Antusi-as

Keterangan Skor :

Komunikasi: Sistematika Penyampaian:1 = Tidak dapat berkomunikasi 1 = Tidak sistematis2 = Komunikasi agak lancar, tetapi sulit dimengerti 2 = Sistematis,uraian krng,tdk jelas3 = Komunikasi lancar tetapi kurang jelas dimengerti 3 = Sistematis, uraian cukup4 = Komunikasi sangat lancar, benar dan jelas 4 = Sistematis, uraian luas, jelas

Wawasan: Keberanian:1 = Tidak menunjukkan pengetahua/ materi 1 = Tidak ada keberanian2 = Sedikit memiliki pengetahuan/materi 2 = Kurang berani 3 = Memiliki pengetahuan/materi tetapi kurang luas 3 = Berani4 = Memeiliki pengetahuan/materi yang luas 4 = Sangat berani

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 282

Page 289: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Antusias:1 = Tidak antusias2 = Kurang antusias3 = Antusias tetapi kurang kontrol4 = Antusias dan terkontrol

Skor maksimal=20

Skor perolehan Nilai = X 100

Skor Maksimal

B. Penilaian Produk 1. PRODUK GAMBAR BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG

No. Nama Peserta Didik

A s p e k

JumlahSkor

Nilai

Ketepatan menentu

kan benda dengan persegi

Ketepatan menggam-bar persegi

Banyaknya benda dan

gambar yang dibuat

Kerapian

Keterangan Skor:Aspek ke-1 dan ke-21=Kurang2=Cukup3=Baik4=Sangat Baik

Aspek ke-31=Jika mengidentifikasi 3 -42=Jika mengidentifikasi ≥5

Skor maksimal=10

Skor perolehan Nilai = X 100

Skor MaksimalMEDIA: LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT (Benda Yang Terkait Dengan Lingkungan Bersih Dan Sehat seperti: Tempat Sampah, Tempat Kapur, Tempat Pensil tempat penghapus, Papan Tulis dsb )

MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGKERTAS BERWARNA

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 283

Page 290: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 284

Page 291: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DINAMIKA

MACAM-MACAM TEPUKLAMPIRAN DINAMIKA

TEPUK SATE(TEPUK TANGAN 3X )TUSUK-TUSUK(TEPUK TANGAN 3X )BAKAR-BAKAR(TEPUK TANGAN 3X )KIPAS-KIPAS(TEPUK TANGAN 3X )BERI KECAP(TEPUK TANGAN 3X )MAKAN ENAAAAK

TEPUK NYAMUK(TEPUK TANGAN 3X )GIGIT GIGIT(TEPUK TANGAN 3X )GATAL-GATAL(TEPUK TANGAN 3X )GARUK GARUK(TEPUK TANGAN 3X )ENAAAAK

GAMBAR LINGKUNGAN:

PINTU GERBANG SEKOLAHSuasana Sekolah yang bersih akan mempengaruhi warga sekolah yang akan masuk ke sekolah. Kebersihan seluruh lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab semua warga sekolah. Baik guru, kepala sekolah, dan seluruh peserta didik yang ada di sekolah.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 285

Page 292: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

TEMPAT SAMPAHTempat sampah sebaiknya selalu di tempat dalam posisi yang benar supaya sampah tidak berserakan. Sampah kering dan sampah basah sebaiknya dipisahkan dan tidak disatukan. Oleh karena itu perlu disiapkan tempat sampah lebih dari satu. Diusahakan ada tempat sampah yang menampung sampah kering dan sampah basah:

KEBERSIHAN SEKOLAHKebersihan semua sudut ruang, halaman dan teras sekolah dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar peserta didikRuang dan halaman yang bersih akan menjadi pendukung peserta didik senang belajar di tempat-tempat terbuka. Dan suasana yang menyenangkan ini akan menambah semangan peserta didik dalam mengamati, menyimak, mempelajari materi-materi yang sedang dipelajari. Kondisi belajar, berkolaborasi dengan teman diciptakan untuk membiasakan peserta didik saling belajar dengan teman sejawatnya, tidak individu dan akan dapat menghargai orang lain

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 286

Page 293: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PESERTA DIDIK KELAS 1Dalam gambar nampak peserta didik kelas 1 belajar bersama kelompoknya di halaman sekolah, dengan memanfaatkan fasilitas tempat duduk yang ada di sekolah dalam suasana yang nyaman, tidak dibatasi oleh dinding kelas atau tembok yang ada di dalam kelas. Suasana seperti ini melatih kebersamaan dalam berkolaborasi untuk memperoleh pemahaman materi sekaligus menanamkan kebersamaan. Dan kebersihan di sekitar tempat belajar juga akan dapat mendukung kenyamanan belajar. Oleh karena itu lingkungan yang bersih dan sehat selalu diciptakan agar tercipta kondisi belajar yang menyenangkan

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 287

Page 294: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Kerangka

Dasar, Jakarta.--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Kepribadian untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Estetika /Seni dan Budaya untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Olah Raga, Jasmani dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agama dan Aklak Mulia untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.

--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sriwilujeng, D. (2002): Refleksi dan Evaluasi; Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum. PPPG IPS dan PMP Malang

Sriwilujeng, D. (2006) : Kajian Tematik (Kelas 1,2, dan 3), Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga kependidikan PKn dan IPS Malang.

Haribawa, H. (2000): Penilaian Portofolio (Portofolio assesment), Depdiknas, Proyek perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP, Jakarta.

Somantri, M. N. (2001): Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS: Penerbit Rosda

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 288

Page 295: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatiha : 3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Langkah Kegiatan Inti

Diskusi dan Tanya jawab

Kerja Kelompok

Kerja Kelompok

Presentasi Merangkum dan Refleksi

40 Menit 30 Menit 25 Menit 20 Menit 20 Menit

Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes termasuk portofolio, dilanjutkan dengan Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Integratif dengan menggunakan PPT-2.4/3.2 dan Panduan Tugas Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan menggunakan PPT-3.2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran yang terdapat dalam HO-2.4/3.2.

Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

Presentasi hasil kerja kelompok.

Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 289

Page 296: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 290

Page 297: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 291

Page 298: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 292

MATERI PELATIHAN 4 : PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

4.1 Simulasi Pembelajaran4.2 Peer Teaching

Page 299: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat:

1. mengkaji pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual; dan

2. melaksanakan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.

B. LINGKUP MATERI

1. Simulasi Pembelajaran

2. Peer Teaching

C. KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN

1. Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran.

2. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.

3. Menyimpulkan alur pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

4. Merevisi RPP sehingga menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik untuk kegiatan peer teaching.

5. Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching.

6. Melaksanakan peer teaching pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik.

7. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Bahan Tayang

a. Strategi Pengamatan tayangan video.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 293

Page 300: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran.

c. Garis besar instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.

2. Lembar Kerja

a. Analisis pembelajaran pada tayangan video.

b. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.

3. ATK

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 294

Page 301: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

ALOKASI WAKTU: 22 JP (@ 45 MENIT)

JENJANG: SD/MI

KELAS: I

TAHAPAN KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN PENDAHULUAN

Pengkondisian Peserta 15 Menit

Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Praktik Pembelajaran Terbimbing.

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 4.1 Simulasi Pembelajaran 380 Menit

Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT-4.1 oleh fasilitator.

20 Menit

Penayangan video pembelajaran tematik terpadu di kelas 1 dengan menggunakan V-2.1/4.1.

20 Menit

Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran dengan fokus pada penerapan pendekatan scientific dan penilaian autentik dengan menggunakan LK 4.1.

60 Menit

Menyimpulkan alur pembelajaran tematik terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

30 Menit

Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis 135

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 295

Page 302: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tayangan video pembelajaran. Menit

Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer teaching.

90 Menit

ICE BREAKER 10 Menit

4.2 Peer Teaching 580 Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer teaching dengan menggunakan PPT- 4.2-1.

20 Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan PPT-4.2-2.

20 Menit

Persiapan peer teaching. 15 Menit

Praktik peer teaching pembelajaran tematik terpadu secara individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu fasilitator.

480 Menit

Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran LK-4.2.

Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching. 30 Menit

KEGIATAN PENUTUP

Membuat rangkuman materi pelatihan Praktik Pembelajaran Terbimbing.

15 Menit

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 296

Page 303: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 4.1 Simulasi Pembelajaran

Langkah Kegiatan Inti

Paparan Tayangan Video Kerja Kelompok

20 Menit 20 Menit 60 Menit

Presentasi Kerja Kelompok Menyimpulkan

90 Menit 135 Menit 30 Menit

Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT-4.1 oleh fasilitator.

Penayangan video pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan V-2.1/4.1.

Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran dengan fokus pada penerapan pendekatan scientific dan penilaian autentik dengan menggunakan LK 4.1.

Menyimpulkan alur pembelajaran tematik terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis tayangan video pembelajaran.

Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer teaching.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 297

Page 304: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 298

Page 305: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 299

Page 306: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 300

Page 307: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

ANALISIS PEMBELAJARANDALAM TAYANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

1. Nama Peserta : ..............................................

2. Asal Sekolah : ..............................................

3. Tema : ..............................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak CatatanKegiatan Pendahuluan

Melakukan apersepsi dan motivasia Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.b Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman

peserta didik dalam perjalanan menuju sekolah atau dengan tema sebelumnya.

c Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan tema yang akan dibelajarkan.

d Mengajak peserta didik berdinamika/melakukan sesuatu kegiatan yang terkait dengan materi.

Kegiatan Inti

Guru menguasai materi dalam tema yang disajikan

a. Kemampuan menyesuaikan materi dalam tema dengan tujuan pembelajaran.

b. Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang diintegrasikan secara relevan dengan perkembangan Iptek dan kehidupan nyata .

c. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dalam tema yang dibelajarkan dengan tepat.

d. Menyajikan materi dalam tema secara sistematis dan gradual (dari yang mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidika. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai.b. Melaksanakan pembelajaran secara runtut.c. Menguasai kelas dengan baik.d. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 301

LK - 4.1

Page 308: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatane. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif (nurturant effect).f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan.Guru menerapkan pendekatan scientific

a Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.

b Memancing peserta didik untuk peserta didik bertanya.

c Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan mengamati.

d Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan menganalisis.

f Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan mengkomunikasikan.Guru melaksanakan penilaian autentik

a Mengamati sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti pelajaran.

b Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam melakukan aktifitas individu/kelompok.

c Mendokumentasikan hasil pengamatan skap, perilaku dan keterampilan peserta didik.Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran

a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran.

b. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.

c. Menghasilkan pesan yang menarik.d. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar

pembelajaran.e. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media

pembelajaran.Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran

a. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.

b. Merespon positif partisipasi peserta didik,c. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik,d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

e. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme peserta didik dalam belajar.

Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 302

Page 309: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatanpembelajaran

a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

c. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

Penutup PembelajaranGuru mengakhiri pembelajaran dengan efektif

a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.

b. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 303

Page 310: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN HASIL ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADUPADA TAYANGAN VIDEO

NAMA PESERTA DIKLAT :…………………………………………………………..KELAS/ :…………………………………………………………..TANGGAL PENILAIAN :…………………………………………………………..

Aspek Kriteria RentanganNilai

NilaiPeserta

Pengamatan Video

(15-30)

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap dan terinci yang disertai contoh kongkrit hasil pengamatan.

25 - 30

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap namun kurang terinci.

21 - 24

Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup namun tidak lengkap.

15 - 20

Lembar kerja analisis

pembelajaran dalam Video

(15-30)

Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja analisis proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan video dengan jelas, lengkap dan benar.

25 - 30

Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja analisis proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan video dengan jelas.

21 - 24

Hanya menandai setiap item pada lembar kerja analisis proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan video.

15 - 20

Sikap selama mengamati

(5-15)

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-sungguh dengan penuh rasa ingin tahu yang disertai dengan pola berpikir analitik dalam mengamati dan berdiskusi.

12 - 15

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-sungguh dengan penuh rasa ingin tahu dan aktif dalam berdiskusi.

8 - 11

Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-sungguh dengan penuh rasa ingin tahu saja.

5 - 7

Komentar dan Simpulan (10-25)

Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran

21 - 25

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 304

R - 4.1

Page 311: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek Kriteria RentanganNilai

NilaiPeserta

yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari tayangan video dan kesimpulan. Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari tayangan video.

16 -20

Memberikan komentar sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran.

10 -15

JUMLAH 100

………………, ……….……………. 2013 Fasilitator,

(.................................................)

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 305

Page 312: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Submateri Pelatihan : 4.2 Peer Teaching

Langkah Kegiatan Inti

Paparan Panduan

Paparan Instrumen Penilaian

Persiapan Peer Teaching

15 Menit 15 Menit 10 Menit

RefleksiPraktik

Peer Teaching

40 Menit 560 Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer teaching dengan menggunakan PPT- 4.2-1.

Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan PPT-4.2-2.

Persiapan peer teaching.

Praktik peer teaching pembelajaran secara individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu fasilitator.

Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran LK-4.2.

Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 306

Page 313: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 307

Page 314: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 308

Page 315: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 309

Page 316: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 310

Page 317: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Peserta : .................................................

2. Asal Sekolah : .................................................

3. Topik : .................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.2 Mengajukan pertanyaan menantang.3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.

Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta

didik. 2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja

kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik 1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai. 2 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi. 3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 4 Menguasai kelas. 5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 311

LK - 4.2

Page 318: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan 6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect). 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

yang direncanakan.

Penerapan Pendekatan scientific

1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.

2 Memancing peserta didik untuk bertanya.

3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.

4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.

5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.

6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses berpikir yang logis dan sistematis).

7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.

Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu

1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema.

2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes.

3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu.

4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan.

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran.

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.

3 Menghasilkan pesan yang menarik.

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran.

5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.

2 Merespon positif partisipasi peserta didik.

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 312

Page 319: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar.

Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

Kegiatan Penutup

Penutup pembelajaran

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.

2 Memberihan tes lisan atau tulisan .

3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.

4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.

Jumlah

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 313

Page 320: SD KELAS 1

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

RUBRIK

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan fasilitator untuk menilai kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat Peer Teaching. Selanjutnya nilai PeerTeaching dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah Kegiatan

1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran!

2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran!

3. Hitung jumlah nilai YA dan TIDAK !

4. Tentukan Nilai menggunakan rumus berikut ini!

Mata Pelajaran Tematik

Nilai= JumlahYA40

x 100 % Nilai= JumlahYA44

x 100 %

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100

Baik (B) 75 < B < 90

Cukup (C) 60 < C < 75

Kurang (K) < 60

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 314

R - 4.2