Sejarah Asia Tenggara Kerajaan Funan
-
Upload
hafizuldeyla -
Category
Documents
-
view
138 -
download
4
description
Transcript of Sejarah Asia Tenggara Kerajaan Funan
![Page 1: Sejarah Asia Tenggara Kerajaan Funan](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082201/55cf8fa4550346703b9e4bde/html5/thumbnails/1.jpg)
4/1/2015 SEJARAH ASIA TENGGARA: KERAJAAN FUNAN
http://asteng.blogspot.com/2012/02/kerajaanfunan.html 1/5
SEJARAH ASIA TENGGARASenin, 20 Februari 2012
KERAJAAN FUNAN
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Funan merupakan sebuah Kerajaan Hindu purba pertama di Asia Tenggara yang
muncul pada abad pertama masehi. Kerajaan ini digabungkan dengan kerajaan Chenla. Pada
abad ke‐6, kerajaan Funan telah menghantar ufti ke China. "Funan" dalam transkripsi Cina
adalah perkataan "pnom" yang berarti "gunung". (Sumber : Wikipedia.com)Funan adalah kerajaan Kamboja silam sebelum zaman‐Angkor terletak sekitar delta
Sungai Mekong, kemungkinannya ditubuhkan oleh penduduk Mon‐Khmer yang bertutur bahasa
Austro‐Asiatic. Tidak banyak yang diketahui mengenai Funan kecuali ia merupakan negara
perdagangan yang kuat. Ini terbukti dengan jumpaan barangan yang berasal dari empire Rom,
Cina dan India dalam penggalian arkhaeologi di Oc Eo di selatan Vietnam. Ibu negara Funan
pada asalnya terletak di Vyadhapura, hampir bandar Phnom Penh moden, walaupun ia
mungkin dipindahkan ke Oc Eo pada kemudiannya.
B. Rumusan Masalah :1. Jelaskan pengertian Kerajaan Funan !
2. Jelaskan asal‐usul dan perkembangan Kerajaan Funan di Asia Tenggara !
3. Jelaskan pengaruh Kerajaan Funan bagi Indonesia !
BAB IIPEMBAHASAN
KERAJAAN FUNAN (KERAJAAN HINDU PURBA DI ASIA TENGGARA)C. Deskripsi Singkat Tentang Kerajaan Funan
Funan adalah kerajaan yang berasal dari negara Kamboja bagian selatan. Funan
berasal dari kata B’iunan (Krung Bnam) yang berarti raja gunung, yang mempunyai
kemiripan dengan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah. Ibukotanya di Vyadhapura yang
berarti kota dari para pemburu. Kota pelabuhannya adalah Oc Eo.
Kerajaan ini didirikan oleh seorang Brahmana yang bernama Kaundinya dari India. Ia
kawin dengan putri setempat yang bernama Nagisoma (Naga). Ia mendirikan Funan pada tahun
75 M. Funan sebagai kerajaan maritim sehingga mata pencahariannya tergantung
kekuasaannya di laut. Yang terpenting adalah menguasai jalan niaga antar China, India, dan
ka Eropa. Jalan niaga laut manjadi ramai setelah Jalan Sutra mati karena gangguan orang‐
orang Nomad.
Funan mempunyai angkatan laut yang kuat sekali, sehingga dengan angkatan lautnya
ia membajak diperairan Asia Tenggara. Setiap orang yang berlayar tinggal memilih menyerah,
mati, atau menjadi budak belian. Menyerah berarti berlabuh di funan, membayar bea cukai
dan memenuhi segala permintaan pera pembesar.
Lambat laun Funan memperluas daerahnya. Untuk itu selurah pantai daratan Asia
Tanggara didirikan pangkalan dan benteng yang kuat. Funan menjadi sebuah iperium yang
sangat kuat sejak didirikannya pangkalan laut dan benteng, dan sejak pertengahan Abad IV‐V
Funan menjadi sebuah Kerajaan yang menguasai perairan Asia Tenggara.
Sementara itu perairan Indonesia yang dikuasai Funan dijadikan jalan lalu lintas
rempah‐rempah, binatang‐binatang, kayu wangi (cendana), dan gading. Karena itu Funan
dapat membinasahkan setiap kerajaan maritim yang akan berdiri didaerah peraiarannya.
Akibatnya hanya daerah yang jauh dari jangkauan kerajaan Funan yang mampu bertahan
sebagai kerajaan merdeka, seperti kerajaan Kutai dan Tarumanegara.
Adapun raja‐raja yang pernah berkuasa di Funan antara lain, Kaundinya, Fan Shih
▼ 2012 (3)
▼ Februari (3)
RELASI KERAJAAN MALAKA DALAMMENGIMPLEMENTASIKAN ...
KERAJAAN FUNAN
KERAJAAN CHENLA DAN ANGKOR
Arsip Blog
Donnie Banuaka'
This is a blog made by Donnie Banuaka. Anycontent please much appreciated. I hope thatthe visitors could read my blog, this blog canaugment and enrich the software andinformation you expect. Thanks, respect me,the Blog [email protected]
Lihat profil lengkapku
Mengenai Saya
0 More Next Blog» Create Blog Sign In
![Page 2: Sejarah Asia Tenggara Kerajaan Funan](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082201/55cf8fa4550346703b9e4bde/html5/thumbnails/2.jpg)
4/1/2015 SEJARAH ASIA TENGGARA: KERAJAAN FUNAN
http://asteng.blogspot.com/2012/02/kerajaanfunan.html 2/5
Man, Fan Sun, Kaundinya Jayavarman, dan Rudravarman. Kaundinya adalah pendiri Funan,
dinastinya berkuasa selama satu setengah abad.
Fan Shih Man adalah raja penakluk, memiliki banyak vassal, sehingga ia memerintah
sebagai raja. Kekuasaannya sangat besar, ia membentuk angkatan laut yang menguasai
perairan Asia Tenggara. Karena ia suka berperang akhirnya ia gugur sewaktu memimpin sebuah
ekspedisi melawan kerajaan Chin Lin.
Pada masa pemerintahan raja Fan Sun, datang di istana Funan duta‐duta dari China
dan Marunda. Hubungan antara China dan Funan tetap erat sepanjang pemerintahannya hingga
tahun 237 M. Pada tahun 268 dan 287 Funan mengirim utusan ke China.
Menurut Liang History salah seorang penganti Chandan adalah seorang Brahmana dari
India yang bernama Kiao‐chen‐ju, yang karena secara gaib pergi dan memerintah Funan.
Menurut cerita ia di terima baik oleh rakyat yang memilihnya menjadi raja mereka. Kemudian
merubah semua aturan‐aturan sesuai dengan metode‐metode India. Nama nya diduga
terjemahan cina dari nama “Kaundinya” dengan demikian cerita itu akan menunjukan
pengembalian unsure Hindu didalam keluarga yang memerintah atas clan asli Funan, dibawah
pemerintahannya pengaruh India cenderung menjadi lemah dengan adanya hubungan dengan
kebudayan setempat. Tidak ada tahun yang ditunjukan bagi pemerinyahan Kaundinya kedua
ini, tetapi salah seorang pengantinya yang namanya mungkin berarti Sreshthevarman
dilapotkan telah mengirim utusan ke kaisar Wen (425‐453). Early Sung History menyebutkan
utusan‐utusan berikut tahun 434, 435 dan 438 dan dikatakan raja ini menolak membantu Lin‐yi
menyerang Tongking/ (Tonkin).
Raja Funan yang terbesar adalah Kaundinya Jayavarman. Ia meninggal pada tahun 514
M. Tahun permulaan pemerintahannya tidak diketahui. Yang diangkat sebagai agama resmi
adalah agama Siwa, tetapi disampingnya agama Budha tetap hidup dengan damai.
Jayavarman sendiri tidak meninggalkan prasasti, tetapi permaisuri serta putranya yang
bernama Gunavarman masinh‐masing meninggalkan prasasti berbahasa Sanskerta. Kedua‐
duanya menunjukkan sifat Siwaistis, terdapat bekas telapak kaki pada prasasti tersebut.
Raja Funan yang terakhir Rudravarman. Sesungguhnya ia tidak berhak menduduki
tahta kerajaan, karena ia dilahirkan dari seorang selir. Ia berhasil menduduki tahkta kerajaan
setelah membunuh calon raja yang sah (mungkin Gunavarman).
Antara tahun 517 dan 539 ia mengirimkan sejumlah utusan ke China. Ia meninggal
sekitar tahun 550 M. Bersama dengan meninggalnya Rudravarman, di daerah Mekong Tengah
timbul pergolakan yang dipimpin oleh dua orang bersaudara yaitu Bhavavarman dan
Citrasena, yang akhirnya berhasil menggulingkan kerajaan Funan.Kerajaan Funan tak mungkin
dihancurkan oleh kerajaan maritime yang lain. Yang menghancurkan Funan adalah kerajaan
darat atau pedalaman yaitu Chenla (Kamboja yang bersifat agraris).
D. Kondisi Sosial Masyarakat Kerajaan Funan Cerita ini ada dalam Southern Ch’i History yang juga berisi catatan tentang
kerajaan seperti zaman jayavarman. Ini sebuah gambaran tentang rakyat pengarung lautan,
yang menyangkut barang dagangan dan rampasan dan senatiasa menjarah tetangga‐
tetangganya. Raja bersemayam di istana yang atapnya bertingkat‐tingkat, sedang rumah
rakyat dibangun atas onggokan dan atapnya dari daun bambu. Rakyat melindungi tempat
tinggalnya dengan pagar kayu. Pakaian nasionalnya sepotong kain yang diikatkan di pinggang.
Olahraga nasionalnya ialah sabungan ayam dan adu babi. Hukuman adalah berupa siksaan.
Raja naik gajah dalam pemeriksaan umum.
(Liang History) menambahkan bukan hanya raja tetapi seluruh keluarga raja sampai
pada selir naik gajah. Dewa langit dipuja. Ini diwujudkan dalam patung tembaga: beberapa
yang dengan muka dua dan tangan empat, yang lain dengan empat wajah dan dengan delapan
tangan jelas menujukan pemujaan harihara. Mayat diperlakukan dengan empat cara: dengan
melemparkan ke arus sungai, membakarnya, mengubur dalam lubang parit, dan dengan
menyajikannya pada burung‐burung. Cerita ini juga menjukan adat mandi yang masih
diketemukan di kamboja dan dikenal sebagai Trapeang, penggunaan hak mandi umum bagi
sejumlah keluarga.
E. Kondisi Ekonomi dan Politik Kerajaan FunanKerajaan Funan mengalami kemajuan pesat dalam bidang Ekonomi, Kemajuan dalam
bidang ekonomi tentunya dalam bidang pertanian dan perdagangan. Funan adalah Kerajaan
Agraris yang memiliki pelabuhan sebagai pusat perdagangan dan militer di daratan Indocina.
Bukti bahwa Ekonomi Kerajaan Funan mengalami kemajuan yang sangat pesat dapat dilihat
dari perkembangan masyarakat Funan yang sebagian mengandalkan bidang pertanian dan
perkebunan sebagai mata Pencaharian masyarakat Funan.
Dalam bidang perdagangan Funan memiliki pelabuhan laut yang sangat kuat dan
![Page 3: Sejarah Asia Tenggara Kerajaan Funan](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082201/55cf8fa4550346703b9e4bde/html5/thumbnails/3.jpg)
4/1/2015 SEJARAH ASIA TENGGARA: KERAJAAN FUNAN
http://asteng.blogspot.com/2012/02/kerajaanfunan.html 3/5
menjadi salah satu pusat perdagangan yang sangat strategis wilayah Asia Tenggara dan
daratan Indocina. Sehingga menjadi pusat perdagangan pada masa perundagian dan jalur
Sutera menjadi salah satu aspek maju dan berkembangnya aktivitas perdagangan diwilayah
Indocina dan Asia Tenggara. Komoditi yang terbesar dalam aktivitas perdagangan di Kerajaan
Funan antara lain, Gerabah, Keramik, dan barang‐ barang dari perunggu, yang merupakan
pengaruh dari Kebudayaan Dong Son di Vietnam, sehingga secara tidak langsung pengaruh Cina
terhadap perkembangan Kerajaan Funan di Kamboja, menjadi pengaruh yang sangat penting
dalam perkembangan Kerajaan Funan kedepannya.
Dalam bidang politik seperti yang digambarkan dalam Deskripsi singkat tentang
Kerajaan Funan diatas, dijelaskan bahwa Kerajaan Funan memiliki sistem politik yang Feodal,
dengan saling menguasai wilayah di Asia Tenggara dan dapat dikatakan bahwa Kerajaan Funan
merupakan Kerajaan Adikuasa pada masa itu dengan menguasai seluruh wilayah perairan dan
daratan Indocina. Dan Funan pun memiliki angkatan laut yang sangat kuat sehingga
menambah pertahanan Laut Kerajaan Funan semakin kuat di dalam menaklukan wilayah‐
wilayah yang berada di Asia Tenggara dan sekitarnya. Raja memiliki kekuasaan yang sangat
mutlak (Absolut) di dalam menjalankan tata pemerintahan di Kerajaan Funan, sehingga raja
sangat ditinggikan statusnya oleh masyarakat Kerajaan Funan, bahkan dapat dianggap sebagai
titisan dewa yang sangat dimuliakan. Sehingga dengan adanya tata pemerintahan dan
pertahanan seperti diatas mustahil Funan sebagai The First Arest Power (Asia Tenggara
Pranasionalisme :48), Funan dapat ditaklukan oleh Kerajaan‐ kerajaan lain yang terdapat
dipesisir daerah Indocina dan Asia Tenggara, seperti Kerajaan Chenla dan Angkor. Tetapi
setelah meninggalnya Raja Rudravarman pada tahun 550 M, keadaan menjadi terbalik,
timbul pergolakan di dalam tata pemerintahan Kerajaan Funan yang akhirnya dapat
menggulingkan Funan dibawah penyerangan Kerajaan Chenla, yang menjadi salah satu
Kerajaan yang dikuasai Funan pada waktu itu. Sehingga berakhirlah sudah kejayaan Kerajaan
Funan sebagai Kerajaan The Man Power di wilayah Asia Tenggara, dan berganti dengan masa
pemerintahan Kerajaan Chenla yang telah berhasil menaklukan Kerajaan Funan, sebagai
Kerajaan Hindu Purba pertama di Asia Tenggara yang sangat kuat di dalam struktur
pemerintahannya.
F. Proses Keruntuhan dan Kemunduran Kerajaan Funan Kerajaan Funan mengalami kemunduran pada akhir abad IV karena mendapat serangan
dari tentara Kerajaan Chenla tepantya pada masa pemerintahan Raja Rudravarman (550 M) ,
dengan jatuhnya Kerajaan Funan ini, maka pada abad V terjadilah revolusi Kepercayaan di
wilayah Asia Tenggara, yakni di daratan Asia Tenggara mengalami Absolutisme dewa raja yang
berpusat pada pendewaan raja (dewa raja kultus). Dan Chenla sebagai penakluk yang
berhasil menguasai Kerajaan Funan inilah yang membawa pengaruh kepercayaan ini sehingga
secara tidak langsung mulailah berkembang kepercayaan Absolutisme dewa raja, walaupun
pada saat pemerintahan Funan pengaruh ini sudah mulai diterapkan tetapi baru berkembang
saat perpindahan kekuasaan dari Funan ke Kerajaan Chenla (Sumber : Asia Tenggara Zaman
Pranasionalisme, Kardiyat Wiharyanto).
G. Pengaruh Kerajaan Funan Terhadap Perkembangan Peradaban di IndonesiaKerajaan Funan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan peradaban
Kuno di Indonesia, terutama dalam bidang Kebudayaan dan Kepercayaan setempat yang mulai
mengalami perubahan sejak masuknya pengaruh Indianisasi di wilayah Asia Tenggara, sehingga
muncul Kerajaan‐ kerajaan yang mendapat pengaruh dari Agama Hindu dan Buddha di
Indonesia. Bukan hanya itu pengaruh dalam bidang Kebudayaan dan Kepercayaan pun
masyarakat Indonesia mengalami perubahan, dalam bidang Kebudayaan pengaruh Funan
sangat terlihat dari barang‐ barang peninggalan sejarah yang ditemukan seperti Nekara,
Tembikar,dan barang‐ barang yang terbuat dari perunggu yang pada masa Kerajaan Funan
menjadi salah satu Komoditi barang dagang yang paling terkenal, sehingga secara tidak
langsung pengaruhnya sampai ke Indonesia, yang juga erat dengan perkembangan Kebudayaan
Dong Son di Indonesia.
Dalam bidang Religi dan Kebudayaan yang dapat dilihat dari pengaruh Kerajaan Funan
terhadap perkembangan peradaban masa Kuno di Indonesia, yang utama adalah masuknya
pengaruh Indianisasi ke Indonesia yang mengubah segala jenis Kepercayaan (Religio
Naturalism), beralih kepada Kepercayaan Agama Hindu‐ Buddha, sehingga di Indonesia
muncul banyak Kerajaan bercorak Hindu‐ Buddha yang sangat kental hubungannya dengan
pengaruh dari Kerajaan Funan dan India.
BAB IIIPEMBAHASAN
![Page 4: Sejarah Asia Tenggara Kerajaan Funan](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082201/55cf8fa4550346703b9e4bde/html5/thumbnails/4.jpg)
4/1/2015 SEJARAH ASIA TENGGARA: KERAJAAN FUNAN
http://asteng.blogspot.com/2012/02/kerajaanfunan.html 4/5
1. Kerajaan Funan adalah Kerajaan Hindu Purba yang berada di wilayah Asia Tenggara, yang
berasal dari kata B’iunan (Krung Bnam)/ “pnom” yang berarti raja gunung/ gunung, yang
memiliki prospek kesamaan dengan dinasti Syailendra yang terdapat di Jawa Tengah bahkan
diperkiran terdapat Missing Link antara kedua Kerajaan ini sehingga belum diketahui secara
pasti dimana letak kemiripan antar kedua Kerajaan ini, sehingga arti Funan sendiri memiliki
pemahaman sebagai Kerajaan yang berkuasa diatas gunung dan ini pembuktian ini sungguh
benar‐ benar terjadi dengan wilayah kekuasaan Kerajaan Funan yang mencakup seluruh
wilayah daratan Asia Tenggara dan Indocina, dan menjadi salah satu Kerajaan terbesar dan
tertua di wilayah Asia Tenggara.
2. Kerajaan Funan adalah Kerajaan yang berasal dari daratan lembah Sungai Mekong tepatnya
di Kamboja bagian Selatan. Kerajaan Funan kemungkinan didirikan oleh orang‐ orang Khmer
yang pada waktu itu mulai menetap dipinggiran delta Sungai Mekong, Kamboja bagian Selatan
dengan Vyadhapura sebagai Ibukotanya. Kerajaan Funan didirikan oleh salah seorang
Brahmana bernama Kaudinya yang berasal dari India. Dan kemudian ia menikah dengan orang
setempat (orang Khmer) Nagisoma (Naga), sehingga pendiri dari Kerajaan Funan adalah orang‐
orang Khmer yang mempunyai status hubungan dengan India, karena mendapat pengaruh
Hindu yang sangat kuat dari brahmana Kaudinya, sehingga relasi hubungan antara Funan
dengan daerah India terus berjalan hingga akhir masa pemerintahan Raja Rudravarman
(menjelang Keruntuhan Kerajaan Funan oleh Kerajaan Chenla).
3. Tentu memiliki peran dan pengaruh yang sangat besar untuk Indonesia khususnya dalam
bidang hubungan internasional dan Kebudayaan, diceritakan bahwa Kerajaan Funan memiliki
hubungan dengan Indonesia sejak masuknya pengaruh Hindu‐ Buddha didaratan Indocina, dan
sangat besarlah pengaruhnya ini dengan mulainya bermunculannya Kerajaan‐ kerajaan Hindu‐
Buddha (mendapat Pengaruh India) di Indonesia, seperti Mataram Kuno, Tarumanegara,
Sriwijaya yang kesemuanya mendapat pengaruh dari masuknya Agama Hindu‐ Buddha di
daratan Indocina, dan Funan menjadi salah satu pelopor dari perkembangan Agama Hindu‐
Buddha di daratan Asia Tenggara khususnya Indonesia (Indianisasi). Dalam bidang pengaruh
Kebudayaan, Funan juga memberikan pengaruh yang sangat besar bagi Indonesia, seperti
adanya bangunan‐ bangunan yang suci sebagai tempat peribadatan, seperti Candi dan
terdapat pula barang‐ barang hasil dari Kebudayaan Indocina (pada masa Kerajaan Funan)
yang ditemukan di Indonesia yang menjadi salah satu bagian dari besarnya pengaruh Kerajaan
Funan terhadap perkembangan peradaban di Indonesia pada masa Kuno.
BAB IVPENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melihat tentang deskripsi tentang Kerajaan Funan, dapat kita mengerti dan
kita simpulkan bahwa Funan adalah salah satu contoh Kejayaan peradaban masa lalu yang
dapat menjadi gambaran betapa berkembangnya Kebudayaan dan peradaban masyarakat
pada masa lalu dalam konteks pada masa Kuno, yang sudah mulai mengenal adanya sistem
pemerintahan, Kebudayaan, perdagangan dan yang lainnya. Sehingga Funan menjadi salah
satu bagian dari Sejarah Asia Tenggara Kuno yang perlu dikembangkan, tentunya dalam
konteks seberapa jauhnya pengaruh Funan bagi Kehidupan masyarakat Asia Tenggara Kuno
bahkan terhadap kehidupan Peradaban di Indonesia.
B. SARAN
Setelah memahami perkembangan kerajaan di kamboja, penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan tentang kerajaan Funan. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Jadi penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun baik dari dosen maupun dari teman‐teman semua. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet :www. Wikipedia.com www.Google.com
Sumber Pustaka : Wiharyanto, A.Kardiyat, 2005. Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme, Yogyakarta :Universitas Sanata Dharma
![Page 5: Sejarah Asia Tenggara Kerajaan Funan](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082201/55cf8fa4550346703b9e4bde/html5/thumbnails/5.jpg)
4/1/2015 SEJARAH ASIA TENGGARA: KERAJAAN FUNAN
http://asteng.blogspot.com/2012/02/kerajaanfunan.html 5/5
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Diposkan oleh Donnie Banuaka' di 23.02
Label: Asia Tenggara
Hall, D.G.E, 1988. Sejarah Asia Tenggara, Surabaya : “Usaha Nasional”
Rekomendasikan ini di Google
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan Pratinjau
1 komentar:
mimiey bell 30 Januari 2013 05.11
Ilmu saya makin bertambah...Thanks.....http://mimieybelll.blogspot.comVisit my blog.....
Balas
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.