Sejarah Majalengkabappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/profilkabmjl.pdf · Sebelah Utara...
Transcript of Sejarah Majalengkabappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/profilkabmjl.pdf · Sebelah Utara...
Profil Kabupaten Majalengka 1
Sampai abad ke XV kawasan Kabupaten Majalengka sekarang, terdapat
beberapa kerajaan Hindu, sekalipun tidak semua kerajaan tersebut sempat
meninggalkan data-data sejarah secara kuat. Adapun kerajaan dimaksud sebagai
berikut :
Kerajaan Rajagaluh
Kerajaan Rajagaluh terletak di Kawasan Rajagaluh sekarang, saat itu dipegang
oleh Prabu Cakraningrat. Sampai sekarang belum dapat terungkap secara lengkap,
masih memerlukan waktu pengungkapannya.
Kerajaan Talaga
Kerajaan Talaga memang memiliki data-data tertulis sekalipun tidak terlalu
lengkap. Selain itu dilengkapi pula adanya sisa-sisa peninggalan kerajaan maupun
situs-situs yang dapat dibaca dan cerita rakyat masih terus hidup di kalangan
Sejarah Majalengka
Pendopo Kabupaten Majalengka
2 Profil Kabupaten Majalengka
masyarakat. Kerajaan Talaga berdiri 1292 M, yaitu dari Batara Gunung Bitung
(R. Syadewata). Ia mempunyai anak bernama R. Darmasuci yang menjadi raja
pertama, kemudian diteruskan oleh puteranya bernama Sunan Talaga Manggung.
Darmasuci meneruskan ayahnya sebagai Rajaguru Budayasarwatiwada
(Mahayana). Kerajaan Hindu ini berlangsung sampai dengan Tahun 1530 ketika
rajanya Parung Gangsa. Ketika beliaulah, Kerajaan Talaga masuk Islam dan diberi gelar
oleh Gunungjati yaitu Pucuk Umum Talaga. Sekalipun demikian sejarah Talaga ini
belum terungkap dengan lengkap.
Kerajaan Sindangkasih
Nama Sindangkasih dapat dipastikan diambil dari Mandala Sindangkasih yang
pada saat itu dipimpin oleh Ki Ageng Surawijaya. Ki Gede Sindangkasih adalah ayah
Nyi Rambut Kasih yang disebut Nyi Gedeng Sindangkasih atau juga Nyi Ambetkasih.
Rambutkasih adalah pendiri kerajaan kecil bercorak Hindu bernama
Sindangkasih. Sekalipun tidak banyak meninggalkan data-data sejarah, tetapi banyak
cerita rakyat yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat.
Menurut cerita rakyat Rambutkasih adalah seorang pemberani, memiliki paras
yang cantik molek, berambut panjang, bijaksana dan waspada permana tinggal.
Oleh karenanya Ia diperistri oleh Prabu Siliwangi Tahun 1482-1521 M.
Ia jugalah yang diperintahkan oleh suaminya untuk pindah ke Pakuan dengan
pengikut-pengikutnya dan bala tentaranya.
Nyi Rambutkasih sangat memperhatikan kemakmuran rakyatnya terutama
dalam hal bercocok tanam, sehingga tanahnya subur dan rakyatnya makmur.
Peninggalan Nyi Rambutkasih yang masih utuh adalah paniisan mungkin bekas
padepokan dan kemungkinan merupakan tempat menghilangnya Nyi Rambutkasih
ketika ditemui Pangeran Muhammad yang disertai oleh ayahnya Pangeran Panjunan.
Profil Kabupaten Majalengka 3
Cerita rakyat yang masih hidup dan berkembang di masyarakat bahwa
hilangnya Nyi Rambutkasih, hilang pulalah pohon-pohon maja di Kerajaan
Sindangkasih, yang sangat diperlukan oleh semua masyarakat Cirebon untuk ramuan
obat malaria yang tengah berkecamuk di Cirebon. Sehingga ada kata Majae langka dan
menjadi “Majalengka”. Pada saat itulah terjadi pergantian pimpinan/raja di
Majalengka dari Nyi Rambutkasih kepada Pangeran Muhammad. Sekaligus berganti
menjadi Majalengka pada Tahun 1490 M serta berpindahnya kepercayaan masyarakat
menjadi penganut agama Islam.
Pemerintahan Pangeran Muhammad
Kerajaan ini berawal dari terjadinya penggantian pimpinan di Cirebon Tahun
1479 M, yaitu diangkatnya Sunan Gunung Jati sebagai Naradipa Padjadjaran
menggantikan Pangeran Pakungwati Cirebon. Kemudian lama kelamaan pengiriman
upeti ke Galuh dihentikan, kejadian ini menimbulkan kekecewaan bagi kerajaan hindu
lainnya seperti Talaga dan Kuningan. Untuk mengantisipasi kejadian inilah Pangeran
Muhammad yang memiliki keahlian mendalang dan disebut juga Pangeran Palakaran
Dalang disertai ayahnya Pangeran Panjunan ditugaskan oleh Sunan Gunung Jati untuk
menyebarkan ajaran Islam di kawasan barat yang sekaligus merupakan benteng
pertahanan bilamana Talaga mengadakan penyerangan. Sehingga dengan modal
kemampuan mendalang dan Pangeran Panjunan sebagai Ulama besar penyebaran
ajaran Islam di Sindangkasih tidak banyak hambatan.
Pangeran Muhammad dilahirkan Tahun 1478 M dari Nyi Mas Matangsari
sebagai isteri Pangeran Panjunan, Nyi Mas Matangsari adalah putri dari Ki Ageng
Japura, cucu Ki Amukmurigil dan cicit Susul Tunggal yaitu Sang Maha Raja Sunda,
sehingga kegiatan Pangeran Muhammad di kawasan Sindangkasih dalam
menyebarkan agama Islam tidak dicurigai oleh Galuh karena masih keturunan.
4 Profil Kabupaten Majalengka
Setelah Pangeran Muhammad menggantikan Rambutkasih, maka berdirilah
pesantren-pesantren yang semakin marak. Pada Tahun 1504 M Pangeran Muhammad
memperistri seorang putri Sindangkasih seorang pemuka agama Islam bernama Siti
Armilah. Siti Armilah sangat membantu usaha suaminya dalam menyebarluaskan
ajaran Islam di kawasan Majalengka, sehingga memang lebih cepat penyebaran ajaran
Islamnya daripada daerah-daerah lainnya.
Dari Siti Armilah, Pangeran Muhammad memperoleh putera bernama Pangeran Santri
pada Tahun 1505 M. Pangeran Santri memiliki kemampuan yang demikian cerdas dan
tangkas, sehingga pada Tahun 1530 M Pangeran Santri diangkat menjadi Raja
Sumedanglarang yang berlokasi di Dayeuhluhur Sumedang.
Pangeran Santri dan Dewi Setyasih salah seorang puteri dari Parung Gangsa
yang menikah dengan Sintawati Mas Patuakan mempunyai putera bernama Pangeran
Angkawijaya yang terkenal juga dengan sebutan Geusan Ulun. Geusan Ulun sempat
menggantikan ayahnya yaitu Tahun 1881 M, terkenal juga dengan Pajajaran terakhir.
Pangeran Muhammad meninggal pada Tahun 1546 M dan dimakamkan di
lereng gunung Margatapa sekarang. Adapun Siti Armilah menurut kepercayaan
dimakamkan di belakang Pendopo Kabupaten Majalengka sekarang dan terkenal
disebut Embah Bodori.
Bagaimanapun sejarah Hari Jadi Majalengka masih memerlukan penelusuran terus
menerus dalam rangka pengumpulan data kesejarahan, sehingga benar-benar
diterima dan dibanggakan oleh seluruh lapisan masyarakat Majalengka khususnya.
(Berdasarkan Perda Nomor 05/OP/013/PD/82)
Profil Kabupaten Majalengka 5
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN MAJALENGKA
Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031
6 Profil Kabupaten Majalengka
LETAK GEOGRAFIS
Secara Geografis, Kabupaten Majalengka terletak di bagian timur Provinsi
Jawa Barat yaitu Sebelah Barat antara 1080 03’ – 1080 19’ Bujur Timur, Sebelah Timur
1080 12’ – 1080 25’ Bujur Timur, Sebelah Utara antara 60 36’ – 60 58’ Lintang Selatan
dan Sebelah Selatan 60 43’ – 70 03’ Lintang Selatan.
ADMINISTRASI
Kabupaten Majalengka merupakan
bagian dari wilayah administratif
Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas
wilayah 120.424 Hektar, terdiri atas 26
Kecamatan, 13 Kelurahan, dan 330
Desa. Jarak dari Ibukota Kecamatan ke
Ibukota Kabupaten berkisar antara 0-37
Kilometer, Kecamatan Lemahsugih merupakan daerah terjauh dari ibukota
kabupaten. Jarak dari ibukota kabupaten ke Ibukota Provinsi Jawa Barat adalah 91
kilometer. Sedangkan jarak dari ibukota kabupaten ke ibukota negara Adalah 200
Kilometer, adapun batas-batas wilayah Kabupaten Majalengka sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten
Tasikmalaya,
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sumedang
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon.
Gambaran Umum
Profil Kabupaten Majalengka 7
TOPOGRAFI
Keadaan morfologi dan
fisiografi wilayah Kabupaten
Majalengka sangat bervariasi dan
dipengaruhi oleh perbedaan
ketinggian suatu daerah dengan
daerah lainnya, dengan distribusi
sebagai berikut :
a. Dataran Rendah, mempunyai kemiringan tanah antara 0 - 15%, meliputi semua
kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka. Kecamatan yang mempunyai
kemiringan 0-15% seluruh wilayahnya terdiri dari kecamatan Cigasong, Jatitujuh,
Jatiwangi, Kadipaten, Kertajati, Ligung dan Palasah.
b. Berbukit Gelombang, kemiringan tanahnya berkisar antara 15% - 40%, meliputi
Kecamatan Argapura, Banjaran, Bantarujeg dan Malausma, Cikijing, Cingambul,
Dawuan dan Kasokandel. Lemahsugih, Maja, Majalengka, Rajagaluh,
Sindangwangi, Sukahaji, Sindang, dan Talaga.
c. Perbukitan Terjal, kemiringan tanahnya berkisar antara >40%, meliputi daerah
sekitar Gunung Ciremai, Kecamatan Agapura, Banjaran, Bantarujeg dan
Malausma, Cikijing, Cingambul, Lemahsugih, Leuwimunding, Maja, Majalengka,
Panyingkiran, Rajagaluh, Sindangwangi, Sukahaji dan Sindang, Sumberjaya dan
Talaga.
Keadaan Alam di Kec. Bantarujeg
8 Profil Kabupaten Majalengka
DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk Kabupaten Majalengka tahun 2014 sebanyak 1.185.450 jiwa
yang terdiri atas 592.375 laki-laki dan 593.075 perempuan. Rata-rata tingkat
kepadatan penduduk Kabupaten Majalengka mencapai 984 jiwa/km2.
GEOLOGI
Kondisi geologi Kabupaten
Majalengka diperkirakan terdapat
formasi Sesar Baribis yang berpotensi
menyebabkan patahan rawan gempa,
terutama untuk daerah Selatan dan
Timur. Berdasarkan sebaran dan
struktur batuannya, kondisi geologis
Kabupaten Majalengka meliputi :
1. Aluvium, seluas 17.162 ha (14,25%) terdapat di Kecamatan Cikijing, Dawuan
Jatijutuh, Jatiwangi, Kadipaten, Kertajati, Ligung, Sumberjaya, Talaga, Palasah, dan
Cingambul.
2. Pleistocene Sedimentary Facies, merupakan batuan endapan yang berumur,
Pleistocene seluas 13.716 ha (13,39%) terdapat di Kecamatan Agrapura,
Bantarujeg, Jatitujuh, Kertajati, dan Lemahsugih.
3. Miocene Sedimentary Facies, merupakan batuan endapan berumur, Miocene
seluas 23.480 Ha (19,50%) terdapat di Kecamatan Agrapura, Bantarujeg, Cikijing,
Perbukitan Kapur di Kec. SIndangwangi
Profil Kabupaten Majalengka 9
Dawuan, Kadipaten, Lemahsugih, Maja, Majalengka, Talaga, Panyingkiran,
Banjaran dan Cingambul.
4. Undifferentioned Volcanic Product, merupakan batuan endapan hasil Gunung Api
Muda berupa andesit seluas 51.650 ha (42,89%) tersebar di 20 Kecamatan kecuali
Kecamatan Cikijing, Kertajati, dan Banjaran.
5. Pliocene Sedimentary Facies, merupakan batuan endapan yang berumur, Pliocene
seluas 3.870 ha (3,22%) terdapat di Kecamatan Bantarujug, Dawuan, Lemahsugih,
Leuwimunding, Maja, Majalengka, Rajagaluh, Sukahaji, Payingkiran, Cigasong, dan
Sindangwangi.
6. Lipanite Dasite, seluas 179 ha (0.15%) terdapat di Kecamatan Leuwimunding
7. Eosene seluas 78 ha (0.0006%) terdapat di Kecamatan Sindangwangi
8. Old Quartemary Volcanic Product, merupakan batuan endapan gunung api tua
yang berumur quarter seluas 10.283 ha (8.54%) terdapat di Kecamatan Argapura,
Bantarujeg, Cikijing, Ligung, Talaga dan Banjaran.
10 Profil Kabupaten Majalengka
KEDALAMAN & JENIS TANAH
Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan. Dilihat dari kedalam tanah efektif, Kabupaten
Majalengka terdiri atas :
1. Kedalaman 0-30 cm, seluas 12.876 Ha terdapat di Kecamatan Bantarujeg dan
Malausma, Cikijing, Kertajati, Lemahsugih, Maja, Majalengka, Talaga, Banjaran,
dan Cingambul.
2. Kedalaman 30-60 cm, seluas 15.003 Ha terdapat di Kecamatan Argapura,
Bantarujeg dan Malausma, Cikijing, Kertajati, Lemahsugih, Maja, Majalengka,
Sukahaji dan Sindang, Talaga, Sindangwangi, Banjaran, dan Cingambul.
3. Kedalaman 60-90 cm, seluas 34.535 Ha terdapat di Kecamatan Bantarujeg,
Dawuan dan Kasokandel, Jatitujuh, Jatiwangi, Kadipaten, Kertajati, Lemahsugih,
Maja, Majalengka, Sukahaji dan Sindang, Talaga, Panyingkiran, Palasah, Cigasong,
dan Cingambul.
4. Kedalaman tanah efektif > 90 cm, seluas 58.009 Ha tersebar di semua Kecamatan.
Jenis tanah memegang peranan penting dalam menentukan sifat dan tingkat
kesuburan tanah dalam menunjang kegiatan pertanian di suatu daerah. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pembentukan tanah yaitu bahan induk, topografi, vegetasi dan
waktu yang akan menghasilkan jenis-jenis tanah yang berbeda sifat dan tingkat
kesuburannya. Berdasarkan penyebarannya jenis tanah di Kabupaten Majalengka
dapat dikategorikan ke dalam 15 jenis tanah sebagai berikut :
Profil Kabupaten Majalengka 11
1. Asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu seluas 10.767 Ha (8,94 %) yang
tersebar di lima Kecamatan yaitu Jatiwangi, Kertajati, Jatitujuh, Ligung dan
Palasah.
2. Grumosol kelabu seluas 14.137 Ha atau sebesar 11,74 % terdapat di Kecamatan
Lemahsugih, Bantarujeg dan Malausma, Maja, Panyingkiran, Kertajati dan
Jatitujuh.
3. Asosiasi grey humus rendah dan aluvial kelabu seluas 10.609 Ha (8,81 %) terdapat
di Kecamatan Kadipaten, Dawuan dan Kasokandel, Kertajati, Jatitujuh dan Ligung.
4. Asosiasi mediteran coklat dan grumosol seluas 9.781 Ha (8,2 %) terdapat di
Kecamatan Cigasong, Sukahaji dan Sindang, Sindangwangi, Leuwimunding,
Jatiwangi, Dawuan dan Kasokandel, Sumberjaya dan Palasah.
5. Asosiasi regosol kelabu, regosol coklat keabuan dan latosol terdapat di Kecamatan
Argapura, Rajagaluh, Sindangwangi dan Dawuan,Kasokandel. Merupakan jenis
tanah yang paling sedikit yang ada di Kabupaten Majalengka dengan luas 846 Ha
atau sekitar 0,70 %.
6. Asosiasi regosol coklat dan regosol coklat terdapat di Kecamatan Sukahaji,
Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding dan Sumberjaya dengan luas 5.469 Ha
(4,54 %).
7. Asosiasi latosol coklat dan regosol coklat hanya terdapat di 3 Kecamatan yaitu
Kecamatan Rajagaluh, Sindangwangi dan Kertajati seluas 3.883 Ha (3,22 %).
8. Komplek podsolik merah kekuningan, podsolik kuning dan regosol seluas 10.573
Ha (8,78 %) terdapat di Kecamatan Bantarujeg dan Malausma, Cikijing,
Cingambul, Maja dan Majalengka.
9. Latosol coklat kemerahan terapat di 3 Kecamatan yaitu di Kecamatan Cikijing,
Cingambul dan Talaga, seluas 6.499 Ha (5,40 %).
12 Profil Kabupaten Majalengka
10. Asosiasi landosol coklat dan regosol coklat seluas 13.023 Ha (10,81 %) terdapat di
Kecamatan Lemahsugih, Banjaran, Argapura, Maja, Sukahaji, Sidang, Rajagaluh
dan Sindangwangi.
11. Asosiasi podsolik merah seluas 1.987 Ha (1,65 %) terdapat di Kecamatan
Bantarujeg, Malusma, Talaga dan Jatiwangi.
12. Latosol coklat merupakan jenis tanah yang paling banyak terdapat di Kabupaten
Majalengka dengan luas 16.327 Ha ( 13,56 %) terdapat di Kecamatan
Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Talaga, Banjaran, Argapura, Maja,
Majalengka, Cigasong, Jatiwangi, Kadipaten, Panyingkiran dan Dawuan serta
Kasokandel.
13. Regosol coklat seluas 3.057 Ha (2,54 %) terdapat di Kecamatan Argapura, Maja,
Majalengka, Cigasong, Sukahaji dan Sindang.
14. Aluvial kelabu seluas 11.378 Ha (9,70 %) terdapat di Kecamatan Cikijing, Talaga,
Sukahaji, Sindang, Jatiwangi, Kadipaten, Panyingkiran, Dawuan, Kasokandel,
Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya dan Palasah.
15. Grumosol kelabu kekuningan, regosol kelabu dan mediteran kekuningan
terdapat di Kecamatan Talaga, Kadipaten dan Dawuan, Kasokandel seluas
1.788 Ha (1,48 %).
Profil Kabupaten Majalengka 13
HIDROLOGI Kondisi Hidrologi Kabupaten
Majalengka dibagi ke dalam dua bagian
yaitu (1) Air Permukaan, di Kabupaten
Majalengka terdapat 2 (dua) sungai besar
yang menjadi jantung kebutuhan air cukup
besar untuk dimanfaatkan terutama bagi
pengairan yaitu Sungai Cimanuk dan Cilutung. Selain itu di Kabupaten Majalengka
terdapat beberapa situ yang mempunyai debit air yang sangat tinggi seperti Situ
Cipadung di Desa Pajajar dan Situ Talagaherang di Desa Jeruk Leueut. (2) Air Tanah,
berdasarkan kondisi potensi yang ada secara umum Wilayah Utara dan Tengah
Kabupaten Majalengka merupakan daerah yang memiliki potensi Air Bawah Tanah
(ABT) yang cukup baik.
Tabel 1
SUNGAI-SUNGAI SUMBERDAYA AIR DI KABUPATEN MAJALENGKA
NO NAMA SUNGAI BENDUNGAN AREAL LAYANAN
(HA)
DEBIT
MAKSIMAL MINIMAL
1 Cilutung Kamun 9.289 50,73 0,41
2 Cideres Tirtanegara, Cigasong 2.741 3,94 0,65
3 Cikeruh Cikeruh, Cibutul 3.354 10,68 0,99
4 Ciherang Ciherang 1.009 1,76 0,3
5 Cikadongdong Cikemangi, Cikondang
2.411 1,47 0,4
6 Ciwaringin Ciwaringin 3.387 6,36 0,44
7 Cilongkrang Ciminggiri Suplai ke Bd Ciawi 0,79 0,29
8 Ciawi Ciawi 151 1,02 0,28
9 Cimanuk Rentang 571 900 500
10 Cihikeu Citeureup 348 1.252 0,26
11 Cihieum Cihieum 556 4.512 0,25
12 Cisampora Cimingking 383 1.439 0,18
JUMLAH 24.230 8.179,75 504,45
Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031
Sungai Cilutung
14 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 2
KLASIFIKASI POTENSI ABT DI KABUPATEN MAJALENGKA
NO KISARAN INDEKS
RATA-RATA KECAMATAN KELAS KETERANGAN
1 1.64 – 2.01 Kertajati – Ligung – Dawuan dan Kasokandel – Jatiwangi
D Kurang Berpotensi
2 2.01 – 2.31 Palasah – Leuwimunding – Panyingkiran – Majalengka – Cigasong – Sukahaji dan Sindang – Bantarujeg dan Malausma– Talaga – Cingambul
C Potensi Sedang
3 2.31 – 2.61 Sumberjaya – Rajagaluh – Maja – Lemahsugih – Banjaran
B Berpotensi
4 2.61 - 3.14 Kadipaten – Sindangwangi – Argapura – Jatitujuh – Cikijing
A Sangat Berpotensi
Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031
KLIMATOLOGI
Sepanjang tahun 2014 curah hujan tertinggi di Kabupaten Majalengka terjadi
pada bulan Januari yang mencapai 592 mm dengan jumlah hari hujan 29, sedangkan
curah hujan terendah terjadi pada bulan September yaitu 0 mm dengan jumlah hari
hujan 1. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kelompok curah hujan menurut
intensitasnya terbagi menjadi, curah hujan tinggi, curah hujan sedang, dan curah hujan
rendah.
1. Curah hujan dengan intensitas tinggi adalah curah hujan > 351 mm/bln, kondisi ini
terjadi pada pada bulan Januari dan Desember.
2. Curah hujan dengan intensitas sedang adalah curah hujan 131 - 350 mm/bln,
kondisi ini terjadi pada bulan Maret, April, Mei, dan Nopember.
3. Curah hujan dengan intensitas rendah adalah curah hujan < 130 mm/bln, kondisi
ini terjadi pada bulan Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober.
Profil Kabupaten Majalengka 15
Persawahan di Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka
Kecepatan angin di wilayah Kabupaten Majalengka rata-rata berkisar antara 2
knot sampai 5 knot dan kecepatan tertinggi terjadi pada bulan April yaitu sebesar 30
knot. Faktor lain yang mempengaruhi hujan dan arah/kecepatan angin adalah
perbedaan tekanan udara.
PENGGUNAAN LAHAN
Berdasarkan data sekunder, penggunaan lahan Kabupaten Majalengka sampai
dengan Tahun 2014 terdiri atas lahan pertanian seluas 82.120 Ha dengan rincian
lahan sawah seluas 50.334 Ha dan lahan bukan sawah seluas 31.786 Ha dengan sub
sektor yang dominan pada penggunaan sebagai Tegal/Kebun seluas 22.058 Ha, serta
lahan Hutan Rakyat seluas 5.702 Ha, sedangkan lahan bukan pertanian seluas 38.304
Ha dengan sektor dominan pada Hutan Negara seluas 17.203 Ha mengingat
Kabupaten Majalengka termasuk dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
(TNGC).
16 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 3 LUAS LAHAN SAWAH MENURUT KLASIFIKASI
DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
No Klasifikasi Tanah Luas Lahan Sawah
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Irigasi Teknis 17.982 17.982 17.865
2 Irigasi Setengah Teknis 7.970 7.970 7.950 36.513 36.232
3 Irigasi Sederhana Milik PU
5.534 5.533 5.458
4 Irigasi Non PU 7.901 7.989 7.988
5 Tadah Hujan 12.512 12.422 12.167 14.449 14.102
6 Sementara Tidak Diusahakan
- - - - -
7 Lain-lain - - - - -
Kab. Majalengka 51.137 51.899 51.899 51.896 50.334 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 17
LAMBANG DAERAH
Bentuk Lambang Daerah berupa sebuah
Perisai bersudut lima bersisi hijau muda, dasar hijau
muda, ukuran Lambang Daerah adalah 2 (dua)
berbanding 3 (tiga) di tengah-tengahnya terdapat
gambar yang terdiri atas 9 (sembilan) macam wujud
benda yaitu :
1. Batang tanpa dahan berwarna hitam putih.
2. Selendang berwarna biru muda bersisi putih bertuliskan Sindangkasih Sugih
Mukti berwarna putih.
3. Air/sungai berwarna putih dan biru muda.
4. Bangunan 3 (tiga) suhunan berwarna kuning tua bergaris sisi hitam dan putih sejajar
5. Gunung berwarna biru
6. Padi berwarna kuning bergaris sisi hitam
7. Kapas berwarna putih kuning bergaris sisi hitam
8. Kompas/mata angin berwarna hitam kuning.
9. Pita merah putih yang mengelilingi 9 (sembilan) wujud benda.
Pemerintahan
18 Profil Kabupaten Majalengka
Lambang Daerah mengandung makna sebagai berikut :
1. PERISAI, Melambangkan perjuangan dalam menempuh gelombang hidup dan
kehidupan dengan ranjau-ranjau bahaya dan aneka pertempuran lahir batin.
2. BERSUDUT LIMA, Melambangkan Dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila.
3. DASAR HIJAU MUDA, Melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
4. BATANG tanpa dahan, tanpa ranting, tanpa daun, tanpa pucuk, tegak lurus
tunggal, muncul dari sudut bawah perisai menjulang ke atas sampai ke bawah
puncak gunung, melambangkan pohon maja sebagai pohon pangkal dan asal
permulaannya, yang dilambangkan dengan warna hitam dan putih berseling-seling.
5. SELENDANG dengan warna biru tua adalah suatu pelengkap pakaian wanita:
melambangkan kepada masa kebesaran Ratu Nyi Rambut Kasih.
6. AIR/SUNGAI, Melambangkan watak jiwa manusia yang tidak pernah putus asa,
berwarna biru muda sebagai tanda kesetiaan, berseling putih sebagai ciri
kesucian
Gerbang Masuk Kota Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 19
VISI 2014-2018
TERWUJUDNYA SUATU TATANAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN, DAN PEMBANGUNAN MAJALENGKA YANG MAJU, AMAN, KONDUSIF, MANDIRI, UNGGUL,
DAN RELIGIUS
MISI 2014-2018
1. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN, KESEHATAN,
INFRASTRUKTUR, LINGKUNGAN, DAN SARANA PRASARANA
PEREKONOMIAN;
2. MEMBANGUN TATAKELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD
GOVERNANCE) DENGAN BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN APARATUR;.
3. MEMBANGUN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF DAN PEMBERDAYAAN
USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM).
4. MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH DENGAN BERFOKUS PADA
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM, SUMBER DAYA MANUSIA, INOVASI,
ILMU PENGETAHUAN, DAN TEKNOLOGI;
5. MEWUJUDKAN DESA MANDIRI;
6. MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA
DISERTAI PENYEDIAAN SARANA PRASARANA KEAGAMAAN YANG
MEMADAI.
20 Profil Kabupaten Majalengka
PROGRAM UNGGULAN BUPATI 2014-2018
1. WAJIB BELAJAR 12 TAHUN;
2. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN GRATIS DI
PUSKESMAS DAN TERBANGUNNYA PONED DI SELURUH PUSKESMAS DI
KABUPATEN MAJALENGKA;
3. PENUNTASAN PROGRAM RUTILAHU;
4. PENINGKATAN PUAP DAN PNPM KE DALAM UKM, KOPERASI ATAU
LEMBAGA SEJENIS LAINNYA;
5. MENINGKATKAN PROGRAM TNI MANUNGGAL SINDANGKASIH, BHAKTI
SILIWANGI MANUNGGAL SATATA SARIKSA DAN TNI MANUNGGAL DESA;
6. PENGEMBANGAN SEKOLAH LAPANGAN PERTANIAN ATAU SEJENISNYA
UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN;
7. PEMBERDAYAAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DAN MAJELIS-MAJELIS
TAKLIM;
8. MENUMBUHKEMBANGKAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI DI
KABUPATEN MAJALENGKA;
9. MEWUJUDKAN DESA MANDIRI.
Profil Kabupaten Majalengka 21
ORGANISASI PEMERINTAHAN
Kabupaten Majalengka dipimpin oleh seorang Bupati dan dibantu oleh seorang
Wakil Bupati, dengan ibukota Kabupaten adalah Majalengka. Untuk melaksanakan
tugasnya, dalam merumuskan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, serta pelayanan masyarakat dibentuk Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang terdiri Sekretariat Daerah (Setda), Sekretariat DPRD, Bappeda,
Inspektorat, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Staf Ahli, Dinas
Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah.
Sekretaris Daerah membawahi 3 Asisten, yaitu:
1. Asisten Pemerintahan;
2. Asisten Pembangunan;
3. Asisten Administrasi.
22 Profil Kabupaten Majalengka
Ketiga Asisten tersebut membawahi 9 Bagian, yaitu:
1. Bagian Tata Pemerintahan;
2. Bagian Hukum;
3. Bagian Organisasi;
4. Bagian Pengendalian Program dan Pembangunan;
5. Bagian Perekonomian;
6. Bagian Kesejahteraan Rakyat;
7. Bagian Keuangan dan Sarana;
8. Bagian Umum;
9. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
Sekretariat DPRD, membawahi 3 Bagian, yaitu:
1. Bagian Umum;
2. Bagian Keuangan dan Sarana;
3. Bagian Legislasi dan Dokumentasi Hukum;
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dipimpin oleh Kepala Badan
yang membawahi seorang Sekretaris dan 4 Bidang, yaitu:
1. Bidang Ekonomi;
2. Bidang Sosial dan Budaya;
3. Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah;
4. Bidang Monitoring, Evaluasi dan Data.
Inspektorat, dikepalai oleh seorang Inspektur, membawahi 1 Sekretaris dan 4
Inspektur pembantu:
1. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan;
2. Inspektur Pembantu Bidang Perekonomian dan Pembangunan;
3. Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Rakyat;
4. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Aset.
Profil Kabupaten Majalengka 23
Satpol PP, dikepalai oleh seorang Kepala Satuan, membawahi seorang sekretaris
dan 4 Bidang, yaitu:
1. Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah;
2. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;
3. Bidang Sumber Daya Aparatur;
4. Bidang Perlindungan Masyarakat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dikepalai Seorang Kepala Badan yang
membawahi Unsur Pengarah dan Kepala Pelaksana, Kepala Pelaksana membawahi
seorang Sekretaris dan 3 Bidang yaitu:
1. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
2. Bidang Kedaruratan dan Logistik;
3. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
Staf Ahli terdiri dari:
1. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik;
2. Staf Ahli Bidang Pemerintahan;
3. Staf Ahli Bidang Pembangunan;
4. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia; dan
5. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Dinas Daerah, terdiri dari:
1. Dinas Pendidikan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Bina Marga Cipta Karya;
4. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi;
5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
24 Profil Kabupaten Majalengka
7. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
8. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
9. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
10. Dinas Pertanian dan Perikanan;
11. Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan;
12. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata.
Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari:
1. Badan Kepegawaian Daerah;
2. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Keluarga
Berencana;
3. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal;
4. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
5. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
7. Kantor Arsip Daerah;
8. Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka;
9. Rumah Sakit Umum Daerah Cideres.
Sumber: Bagian Organisasi Setda Kab. Majalengka, 2012
Profil Kabupaten Majalengka 25
JUMLAH PNS
Pelaksanaan kegiatan pemerintahan di Kabupaten Majalengka pada tahun
2015 didukung oleh 13.627 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang terdiri atas 7.284
orang laki-laki dan 6.343 orang perempuan. Menurut golongan dari total PNS di
Kabupaten Majalengka, 137 orang menduduki golongan I, 2.156 orang golongan II,
5.846 orang golongan III, dan golongan IV sebanyak 5.488 orang.
Tabel 4 JUMLAH PNS KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN GOLONGAN
TAHUN 2015
GOLONGAN PANGKAT Jumlah A B C D E
Golongan I 17 12 85 23 137
Golongan II 296 699 764 397 2.156
Golongan III 1.733 2.082 1.038 993 5.846
Golongan IV 4.361 1.008 117 2 - 5.488
Jumlah 13.627 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Majalengka, 2015
HUT Korpri di Kabupaten Majalengka
26 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 5 JUMLAH PNS KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN ESELON
DAN JENIS JABATAN TAHUN 2015
ESELON (orang) JABATAN (orang)
II III IV V F. Umum Struktural F. Tertentu
31 173 727 87 2.954 1.023 9.650
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Majalengka, 2015
Tabel 6 JUMLAH PNS KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN PENDIDIKAN
TAHUN 2015
NO
TINGKAT PENDIDIKAN
JENIS KELAMIN (ORANG) JUMLAH (ORANG) LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 SD 129 3 132
2 SLTP 256 9 265
3 SLTA 1.699 653 2.352
4 DIPLOMA I 19 93 112
5 DIPLOMA II 551 931 1.482
6 DIPLOMA III 322 673 995
7 DIPLOMA IV 25 64 89
8 S1 3.937 3.813 7.750
9 S2 342 104 446
10 S3 4 - 4
Total 7.284 6.343 13.627
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Majalengka, 2015
28 Profil Kabupaten Majalengka
KOMPOSISI ANGGOTA DPRD
Komposisi keanggotaan
DPRD Kabupaten
Majalengka periode
2014-2019 sebanyak 50
orang dengan rincian
sebagai berikut:
1. PDIP sebanyak 18 Orang;
2. PKB Sebanyak 6 Orang;
3. Partai Golkar sebanyak 5 Orang;
4. Partai Gerindra sebanyak 5 Orang;
5. PPP sebanyak 4 Orang;
6. PKS sebanyak 4 Orang;
7. Partai Demokrat sebanyak 4 Orang;
8. PAN sebanyak 3 Orang;
9. Partai Nasdem sebanyak 1 Orang.
Gedung Juang/Gedung DPRD Kab. Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 29
PENDUDUK
Penduduk merupakan faktor
yang sangat penting dalam
perencanaa maupun proses
pembangunan, karena penduduk
tidak saja menjadi sasaran
pembangunan (obyek) tetapi juga
berperan sebagai pelaksana
pembangunan (subyek). Jumlah
penduduk yang besar dan berkualitas rendah, disadari atau tidak hanya akan menjadi
beban pembangunan, apalagi jika distribusinya tidak merata dan komposisi secara
sosial dan budayanya beraneka ragam. Perkembangan penduduk hendaknya
diarahkan pada pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas serta pengerahan
mobilitas sehingga mempunyai ciri dan karakteristik yang menguntungkan
pembangunan bagi Kabupaten Majalengka.
Jumlah penduduk merupakan pelaku sekaligus sasaran pembangunan, sehingga
data penduduk merupakan data pokok yang perlu diketahui karakteristiknya
(kuantitas, distribusi, komposisi dan kualitas) untuk mengetahui potensi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam rangka memperoleh subyek yang
berkualitas.
Sosial Ekonomi
30 Profil Kabupaten Majalengka
Berbagai aspek yang menyangkut kependudukan diantaranya yaitu laju
pertumbuhan penduduk, struktur umur, rumah tangga, kepadatan dan kelompok
umur.
Untuk lebih jelasnya perkembangan penduduk dapat dilihat pada Tabel berikut
ini.
Tabel 7 JUMLAH PENDUDUK, LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DAN KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2014
Penduduk 2010 2011 2012 2013 2014 *)
Jumlah (Jiwa) 1.166.473 1.171.478 1.176.117 1.180.774 1.185.450
Laki-laki (Jiwa) 582.892 585.393 587.711 590.038 592.375
Perempuan (Jiwa) 583.581 586.085 588.406 590.736 593.075
Laju Pertumbuhan
Penduduk (Persen)
0,40 0,40 0,40 0,40 0,40
Kepadatan per km2 969 973 977 981 984
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka, Tahun 2014 Keterangan : *) Data Sementara
Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Majalengka berjumlah
1.185.450 jiwa atau tumbuh 0,4 persen per tahun. Secara absolut dalam kurun waktu
2011-2014 penduduk Kabupaten Majalengka bertambah kurang lebih dibawah
10.000 orang yang merupakan hasil dari proses dinamika penduduk yang berasal dari
kelahiran/fertilitas, kematian/mortalitas dan perpindahan (migrasi).
Profil Kabupaten Majalengka 31
Kestabilan laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Majalengka yang
berada dalam pertumbuhan sebesar 0,40 persen didukung oleh tingkat kesadaran
masyarakat akan pentingnya keluarga yang berkualitas serta didorong oleh program
keluarga berencana yang semakin intensif ke pelosok-pelosok daerah di kabupaten
Majalengka sehingga tingkat kelahirannya rendah.
Faktor lain yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah faktor
migrasi. Migrasi keluar kabupaten Majalengka terjadi cukup tinggi sehingga
pertumbuhan penduduk berjalan reatif rendah.
Penduduk berdasarkan struktur usia didominasi oleh usia 15-44 tahun yaitu
sebesar 44,86 persen. Hal ini menunjukkan potensi usia produktif di Kabupaten
Majalengka cukup besar. Persentase penduduk Kabupaten Majalengka berdasarkan
struktur usia dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 8
PERSENTASE PENDUDUK BERDASARKAN STRUKTUR USIA KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010-2014
No. Usia Penduduk Tahun (%)
2010 2011 2012 2013 2014*)
1. 0 – 4 8,70 8,84 8,01 8,18 8,62
2. 5 – 14 18,45 18,55 18,40 19,88 16,94
3. 15 – 44 45,46 45,33 42,66 40,87 44,86
4. 45 – 64 20,23 20,15 22,37 23,50 22,04
5. 65 + 7,16 7,13 8,56 7,57 7,55
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka, Tahun 2014 Keterangan : *) Data Sementara
32 Profil Kabupaten Majalengka
Pada tahun 2014 penduduk Kabupaten Majalengka berumur 15 tahun ke atas
yang bekerja menurut lapangan usaha didominasi oleh bidang pertanian, Kehutanan,
Perburuan, dan Perikanan sebanyak 199.423 orang, bidang Perdagangan Besar,
Eceran, Rumah Makan, dan Hotel sebanyak 126.641 orang dan bidang Jasa
Kemasyarakatan sebanyak 120.811 orang. Rincian penduduk Kabupaten Majalengka
yang bekerja menurut lapangan usaha, seperti pada Tabel berikut ini.
Tabel 9 PERSENTASE PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA MENURUT
LAPANGAN USAHA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014
Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan
112.448 86.975 199.423
2. Industri Pengolahan 40.587 32.220 72.807
3. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel
68.781 57.860 126.641
4. Jasa Kemasyarakatan 65.398 55.413 120.811
5. Lainnya (Pertambangan dan Penggalian, Listrik, Gas & Air, Bangunan, Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi, Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan , Tanah dan Jasa Perusahaan
77.983 4.420 82.403
Jumlah 365.197 236.888 602.085
Sumber : Sakernas, Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka, Tahun 2014
Profil Kabupaten Majalengka 33
KETENAGAKERJAAN 1. Angkatan Kerja
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang amat mendasar dalam kehidupan
manusia karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Setiap upaya pembangunan
selalu diarahkan kepada perluasan kesempatan kerja dan berusaha, sehingga
penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan. Salah satu
sasaran utama pembangunan dalam rencana kerja pemerintah adalah terciptanya
lapangan kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang memadai untuk dapat menyerap
tambahan angkatan kerja yang memasuki pasar kerja setiap tahun.
Secara garis besar kegiatan penduduk suatu wilayah dibedakan atas
penduduk yang dikelompokkan partisipatif dalam memutar roda perekonomian yaitu
penduduk usia kerja dan penduduk yang termasuk dalam kelompok tidak partisipatif
dalam perekonomian keluarga yang disebut penduduk bukan usia kerja (menurut ILO
penduduk berumur kurang dari 15 tahun). Banyaknya penduduk usia kerja dalam
jumlah besar bukan merupakan jaminan akan meningkatkan tenaga kerja yang
34 Profil Kabupaten Majalengka
potensial, karena tidak semua penduduk usia kerja masuk dalam angkatan kerja, bisa
saja masuk dalam kelompok bukan angkatan kerja.
Tabel 10 menggambarkan kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten
Majalengka untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Jumlah penduduk yang
termasuk usia kerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami
peningkatan. Tahun 2010 penduduk usia kerja berjumlah sebanyak 852.591 orang,
sedangkan pada tahun 2012 jumlah penduduk usia kerja berjumlah 883.366 orang.
Namun untuk tahun 2013 jumlah penduduk usia kerja turun sekitar 2,59% atau
sebanyak 22.841 orang. Akan tetapi tahun 2014 jumlah penduduk usia kerja kembali
mengalami peningkatan sebesar 2,53% atau 21.732 orang dari tahun sebelumnya.
TABEL 10 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KEATAS MENURUT JENIS
KEGIATAN UTAMA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
No KEGIATAN UTAMA
(ORANG) TAHUN
2010 2011 2012 2013 2014
1 Angkatan Kerja 570.927 531.260 597.143 585.232 630.259
a. Bekerja 537.671 489.817 557.086 542.205 602.085
b. Penganggur 33.256 41.443 40.057 43.027 28.174
2 Bukan Angkatan Kerja (sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya)
281.664
332.802
286.223 275.293 252.257
Jumlah Usia Kerja 852.591 864.062 883.366 860.525 882.257
Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Majalengka 2014
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingginya persentase penduduk usia muda di Kabupaten Majalengka akan
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pengadaan angkatan kerja di masa
Profil Kabupaten Majalengka 35
mendatang. Salah usaha untuk mengurangi angkatan kerja pada usia muda adalah
melalui peningkatan partisipasi sekolah/pendidikan. Pendidikan dapat mengurangi
tingkat partisipasi angkatan kerja.
TPAK di Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 mengalami peningkatan
sebesar 3,41 persen dari 68,01 persen pada tahun 2013 menjadi sebesar 71,42 persen
pada tahun 2014. Sedangkan Tingkat Kesempatan Kerja di Kabupaten Majalengka
pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 2,88 persen dari 92,65 persen pada
tahun 2013 menjadi sebesar 95,53 persen pada tahun 2014.
Tabel 11 TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2014
No KETERANGAN TAHUN
2010 2011 2012 2013 2014
1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
66,96 61,48 67,60 68,01 71,42
2 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
94,18 92,20 93,29 92,65 95,53
Sumber : Sakernas BPS Kabupaten Majalengka, 2014 (diolah)
3. Tingkat Penganguran Terbuka (TPT)
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menunjukkan proporsi penduduk yang
mencari pekerjaan secara aktif terhadap seluruh angkatan kerja. Tinggi rendahnya
angka ini memiliki kepekaan terhadap dinamika pasar kerja dan tingkat kesejahteraan
masyarakat.
Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Majalengka tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 3,12 persen atau berada pada posisi 4,47 persen jika
dibandingkan dengan tahun 2013 yang berada pada posisi 7,35 persen.
36 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 12 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2014
No KETERANGAN TAHUN
2010 2011 2012 2013 2014 1 Tingkat Pengangguran
Terbuka (%) 5,82 7,80 6,71 7,35 4,47
Sumber : Sakernas BPS Kabupaten Majalengka, 2014 (diolah)
4. Pencari Kerja Terdaftar yang Ditempatkan
Jumlah pekerja yang ditempatkan selama tahun 2014 di Kabupaten
Majalengka sebanyak 2.955 Orang, yang terdiri dari 647 orang laki-laki dan 2.308
orang perempuan. Rincian tentang pencari kerja terdaftar berdasarkan tingkat
pendidikannya dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 13 PENCARI KERJA TERDAFTAR YANG DITEMPATKAN
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014
PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
SD 24 576 600
SLTP 88 1.070 1.158
SLTA 455 589 1.044
D1,D2 3 7 10
D3 15 14 29
D4/S1 62 52 114
Total 647 2.308 2.955 Sumber : Dinsosnakertrans Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 37
PENDIDIKAN Tersedianya Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas merupakan
salah satu faktor utama
keberhasilan pembangunan di
suatu daerah. Peningkatan SDM
lebih difokuskan pada pemberian
kesempatan seluas-luasnya kepada
penduduk untuk mengecap
pendidikan.
Berdasarkan latar belakang pendidikan, penduduk Kabupaten Majalengka
sebagian besar berpendidikan SD (42,91 persen), SLTP 20,33 persen, SLTA 12,46
persen, D1/D3 1,14 persen dan S1/S2 2,75 persen.
Penduduk Kabupaten Majalengka berdasarkan tingkat pendidikan yang
ditamatkan tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 14 PERSENTASE PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT JENJANG PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010-2014
Jenjang Pendidikan Tahun (%)
2010 2011 2012 2013 2014 Tidak Punya Ijazah SD 21,94 19,95 19,20 19,34 20,41
SD 46,84 45,37 46,93 47,49 42,91
SLTP 14,88 18,62 18,23 18,48 20,33
SLTA 11,88 12,04 12,04 11,39 12,46
D1/D3 1,66 1,19 1,19 0,95 1,14
>=S1 2,80 2,83 2,83 2,35 2,75
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka
38 Profil Kabupaten Majalengka
1. Taman Kanak-kanak (TK)
Jumlah sekolah Taman
Kanak-kanak (TK) di Kabupaten
Majalengka dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang
cukup signifikan terutama yang
dilaksanakan oleh pihak swasta
dalam upaya membantu
pemerintah mensukseskan
program pendidikan anak usia dini (PAUD). Perkembangan jumlah taman kanak-
kanak selama kurun waktu 5 (lima) tahun (2010-2014) berjumlah sebanyak 37 TK.
Tabel 15 menunjukkan perkembangan jumlah taman kanak-kanak dari
tahun 2010 berjumlah 295 buah, sementara jumlah Taman Kanak-Kanak pada
tahun 2014 berjumlah 332 buah.
Tabel 15 BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU
PADA TAMAN KANAK-KANAK TAHUN 2010 – 2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah TK 295 303 305 312 332
Negeri 4 4 4 4 4
Swasta 291 299 301 308 328
2 Jumlah Murid 9.575 9.713 9.469 10.833 13.054
3 Jumlah Guru 1.129 1.151 1.180 1.247 1.232
4 Rasio Murid-Guru 8 8 8 9 11 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 39
2. Sekolah Dasar (SD)
Jumlah sekolah dasar (SD) di
Kabupaten Majalengka dari tahun
ke tahun mengalami penurunan.
Hal ini dikarenakan sebagai akibat
dari keberhasilan program
keluarga berencana dalam
menekan kelahiran penduduk.
Penurunan jumlah Sekolah Dasar
akibat ketersediaan murid di setiap sekolah dasar yang semakin berkurang tiap
tahun sehingga kebijakan Pemerintah Daerah melakukan merger pada Sekolah
Dasar.
Tabel 16 menunjukkan perkembangan jumlah sekolah dasar dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 16 BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU
PADA SEKOLAH DASAR TAHUN 2010-2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah SD 820 811 807 800 802
Negeri 817 808 804 797 797
Swasta 3 3 3 3 5
2 Jumlah Murid 127.004 126.155 123.263 120.088 117.571
3 Jumlah Guru 7.058 6.816 7.527 7.781 5.192
4 Rasio Murid-Guru 18 19 16 15 23 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka
40 Profil Kabupaten Majalengka
3. Sekolah Pendikan Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Jumlah Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) di
Kabupaten Majalengka dari tahun
ke tahun mengalami peningkatan
yang cukup signifikan.
Perkembangan jumlah sekolah
pendidikan lanjutan pertama
selama kurun waktu 2010-2014
berjumlah sebanyak 17 SLTP.
Tabel 17 menunjukkan perkembangan jumlah sekolah lanjutan pendidikan
tingkat pertama dari tahun 2009 berjumlah 79 buah sementara jumlah sekolah
lanjutan pendidikan tingkat pertama pada tahun 2013 berjumlah 96 SLTP.
Tabel 17 BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU
PADA SLTP TAHUN 2009-2013
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1 Jumlah SLTP 79 79 85 91 101
Negeri 69 70 75 77 79
Swasta 10 9 10 14 22
2 Jumlah Murid 41.734 41.734 39.698 38.696 40.619
Negeri 40.136 40.246 38.144 36.937 37.971
Swasta 1.598 1.488 1.554 1.759 2.648
3 Jumlah Guru 2.392 2.392 2.475 2.632 2.670
Negeri 2.227 2.239 2.315 2.405 2.370
Swasta 165 153 160 227 300
4 Rasio Murid-Guru 17 17 16 15 15 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 41
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Pada tahun 2014 jumlah murid
SMA sebanyak 11.229 orang
mengalami peningkatan
sebesar 4,44% atau 477 murid
jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Sedangkan
jumlah guru pada tahun 2014
mengalami penurunan sebesar 2,21% menjadi 815 guru jika dibandingkan
dengan tahun 2013 sebanyak 833 guru..
Tabel 18
BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU PADA SMA TAHUN 2010-2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah SMA 21 21 21 20 20
Negeri 16 16 16 16 16
Swasta 5 5 5 4 4
2 Jumlah Murid 11.479 12.069 10.863 10.752 11.229
Negeri 10.537 10.582 10.020 9.977 10.502
Swasta 942 1.487 843 775 727
3 Jumlah Guru 858 822 865 833 815
Negeri 730 698 743 738 709
Swasta 128 124 122 95 106
4 Rasio Murid-Guru 13 15 13 13 14 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka
42 Profil Kabupaten Majalengka
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Jumlah SMK di Kabupaten
Majalengka tahun 2014 sebanyak
52 buah dengan jumlah murid
sebanyak 22.852 murid,
mengalami peningkatan sebanyak
3.915 murid jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Jumlah pengajar/guru tahun 2014 sebanyak
1.690 guru mengalami peningkatan sebanyak 21 guru jika dibandingkan
dengan tahun 2013 sebanyak 1.669 guru. Hal tersebut menunjukkan
bahwa animo orang tua untuk mengarahkan anaknya untuk bersekolah di
sekolah kejuruan berorientasi kerja sangat tinggi.
Tabel 19 BANYAKNYA SEKOLAH, SISWA, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU
PADA SMK TAHUN 2010-2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah SMK 32 34 45 46 52
Negeri 8 8 11 11 10
Swasta 24 26 34 35 42
2 Jumlah Murid 12.192 14.811 17.455 18.937 22.852
Negeri 6.742 7.215 8.964 9.611 11.169
Swasta 5.450 7.596 8.491 9.326 11.683
3 Jumlah Guru 999 1.219 1.554 1.669 1.690
Negeri 411 435 596 648 628
Swasta 588 784 958 1.021 1.062
4 Rasio Murid-Guru 12 12 11 11 14 Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 43
Tingginya permintaan jasa pendidikan yang semakin bermutu untuk
meningkatkan kualitas hidup dan moral, membuat tuntutan para pelaku
pendidikan menyediakan sekolah keagamaan baik negeri maupun swasta di
Kabupaten Majalengka.
Tabel 20 BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU
PADA RAUDHATUL ATHFAL (RA) TAHUN 2010-2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah RA 211 260 267 266 266
2 Jumlah Murid 7.192 8.768 8.494 9.865 10.103
3 Jumlah Guru 988 1.268 1.342 1.444 1.342
4 Rasio Murid-Guru 7 7 6 7 8
Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka
Tabel 21
BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU PADA MADRASAH DINIYAH (MD) TAHUN 2010-2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah MD 596 608 628 634 643
2 Jumlah Murid 37.254 38.875 38.973 39.348 40.534
3 Jumlah Guru 3.748 3.696 3.774 3.413 3.778
4 Rasio Murid-Guru 10 10 10 12 11
Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka
44 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 22 BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU
PADA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) TAHUN 2010-2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah MI 62 72 72 74 74
Negeri 7 7 7 7 7
Swasta 56 65 65 67 67
2 Jumlah Murid 7.515 7.797 8.213 8.383 8.560
Negeri 1.131 1.178 1.064 1.152 1.163
Swasta 6.384 6.619 7.149 7.231 7.397
3 Jumlah Guru 624 711 775 802 775
Negeri 97 96 111 112 85
Swasta 527 615 664 690 690
4 Rasio Murid-Guru 12 11 10 10 11
Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka
Tabel 23 BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU
PADA MADRASAH TSNAWIYAH (MTs) TAHUN 2010-2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah MTs 68 69 69 71 71
Negeri 15 15 15 15 15
Swasta 53 54 54 56 56
2 Jumlah Murid 17.514 18.353 20.648 21.558 23.026
Negeri 6.295 6.980 7.850 8.126 8.798
Swasta 11.219 11.373 12.798 13.432 14.228
3 Jumlah Guru 1.463 1.399 1.550 1.754 1.636
Negeri 377 439 482 610 482
Swasta 1.086 960 1.068 1.144 1.154
4 Rasio Murid-Guru 12 12 13 12 14
Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 45
Tabel 24
BANYAKNYA SEKOLAH, MURID, GURU DAN RASIO MURID TERHADAP GURU PADA MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN 2009-2013
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1 Jumlah MA 21 22 23 24 26
Negeri 3 3 3 3 3
Swasta 18 19 20 21 23
2 Jumlah Murid 2.740 3.241 3.578 4.352 5.069
Negeri 910 1.064 1.098 1.401 1.976
Swasta 1.830 2.177 2.480 2.951 3.093
3 Jumlah Guru 449 493 416 555 484
Negeri 113 107 108 105 126
Swasta 336 386 308 450 358
4 Rasio Murid-Guru 6 7 8 8 10
Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka
46 Profil Kabupaten Majalengka
KESEHATAN
Pelayanan dasar di bidang kesehatan
di Kabupaten Majalengka ditunjang
dengan beberapa sarana kesehatan,
pada Tahun 2014 jumlah sarana
kesehatan tersebut adalah 2 buah
Rumah Sakit Umum Daerah, 1 buah
Rumah Sakit Milik Swasta, 23 buah
Puskesmas Non DTP, 9 Puskesmas DTP, 72 Puskesmas Pembantu, 35 Puskesmas
Keliling, Apotek 89 Buah, dan Toko Obat 63 Buah. Sedangkan jumlah tenaga
kesehatan pada tahun 2014 yang bertugas di Puskesmas terdiri atas 76 orang Dokter
Umum, 16 orang Dokter Gigi, 192 orang Bidan Puskesmas, dan 310 orang Bidan Desa.
Tabel 25 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010 - 2014
No Pelayanan Kesehatan Tahun (Buah)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Rumah Sakit 3 3 3 3 3
2 Puskesmas 31 31 31 32 32
3 Puskesmas Pembantu 72 72 72 71 72
4 Puskesmas Keliling 33 33 33 35 35
5 Posyandu 1.416 1.418 1.442 1.444 1.444
6 Apotek 62 66 55 87 89
7 Toko Obat 46 43 64 66 63
Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Majalengka
RSUD Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 47
Tabel 26 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010 – 2014
NO TENAGA
KESEHATAN
TAHUN (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Dokter Umum 48 51 53 62 76
2 Dokter Gigi 11 13 13 14 16
3 Bidan Puskesmas 142 127 155 171 192
4 Bidan Desa 360 358 352 331 310 Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Majalengka
Program Keluarga Berencana di Indonesia telah diakui keberhasilannya dalam
upaya menekan laju pertumbuhan penduduk, bahkan dijadikan acuan model program
KB di beberapa negara berkembang.
Program KB di Kabupaten Majalengka telah berhasil menjangkau sebanyak
41.707 akseptor KB baru, dengan 36.853 akseptor menggunakan KB Hormonal, dan
4.854 Akseptor menggunakan KB Non Hormonal.
Tabel 27 CAPAIAN PESERTA KB BARU DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010 – 2014
NO JENIS KB TAHUN (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
I HORMONAL 39.675 39.468 44.877 46.997 36.853
1 IMPLANT 1.773 1.569 2.500 3.653 2.999
2 SUNTIK 29.077 26.795 29.522 28.952 24.331
3 PIL 8.825 11.104 12.855 14.392 9.523
II NON HORMONAL 5.701 7.922 11.112 6.521 4.854
1 IUD 2.835 3.842 5.625 3.191 2.468
2 MOW 540 814 813 897 826
3 MOP 17 30 99 12 95
4 KONDOM 2.309 3.236 4.575 2.421 1.465
Sumber : BPMDPKB Kabupaten Majalengka
48 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 28 PESERTA KB AKTIF DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010 - 2014
NO JENIS KB TAHUN (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
I HORMONAL 175.868 192.110 180.784 178.229 177.429
1 IMPLANT 10.091 10.135 9.510 11.212 11.028
2 SUNTIK 125.900 133.029 130.340 127.602 131.001
3 PIL 39.977 48.946 40.934 39.415 35.400
II NON HORMONAL 29.824 30.966 31.979 30.775 27.814
1 IUD 13.083 14.586 14.925 13.832 11.929
2 MOW 8.728 9.273 9.303 10.016 10.478
3 MOP 3.524 3.602 3.847 3.221 2.931
4 KONDOM 2.489 3.505 3.904 3.706 2.476
Sumber : BPMDPKB Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 49
KEAGAMAAN
Jumlah tempat peribadatan umat Islam tahun 2014 di Kabupaten Majalengka
sebanyak 6.743 buah dengan rincian 1.020 Mesjid, 4.891 Langgar dan 832 Mushola,
sementara untuk Gereja ada 12 buah, Pura ada 1 dan Vihara sebanyak 3 buah. Jumlah
pemeluk agama Islam pada tahun 2014 sebanyak 1.181.098 orang, Protestan
sebanyak 3.518 orang, Khatolik sebanyak 571 orang, Hindu sebanyak 54 orang, Budha
sebanyak 201 orang dan pemeluk agama lainnya sebanyak 8 orang.
Tabel 29 JUMLAH PEMELUK AGAMA DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010 - 2014
NO AGAMA Tahun (Orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Islam 1.227.625 1.168.527 1.243.155 1.177.079 1.181.098
2 Kristen Protestan 1.564 1.865 2.170 1.819 3.518
3 Kristen Katolik 1.136 825 683 1.610 571
4 Hindu 114 114 117 133 54
5 Budha 142 142 145 127 201
6 Lainnya 40 6 - 6 8
Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka
Masjid Al Imam Kab. Majalengka
50 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 30
JUMLAH SARANA IBADAH DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 - 2014
NO SARANA IBADAH
Tahun (Buah)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Mesjid 974 1.004 880 890 1.020
2 Langgar 4.464 4.693 4.556 4.891 4.891
3 Mushola 1.402 1.126 1.200 900 832
4 Gereja 13 14 11 12 12
6 Pura - - - - 1
7 Vihara 3 3 3 3 3 Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Majalengka
Tabel 31 JUMLAH JEMAAH HAJI YANG DIBERANGKATKAN KE TANAH SUCI
DAN YANG MENINGGAL DUNIA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
NO URAIAN Tahun (Orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Jemaah Haji yang diberangkatkan
1.068 1.124 1.121 924 933
2 Jemaah Haji yang Meninggal Dunia
5 6 2 4 3
3 Jemaah Haji yang Kembali Pulang
1.063 1.118 1.119 920 930
Sumber : Kementerian Agama Kabupaten Majalengka (Urusan Haji)
Profil Kabupaten Majalengka 51
SOSIAL
Jumlah Panti Asuhan di Kabupaten Majalengka sebanyak 42 buah dengan
jumlah penghuni sebanyak 1.508 orang, jumlah Panti Cacat sebanyak 2 buah dengan
jumlah penghuni sebanyak 75 orang.
Selama tahun 2014, kejadian bencana alam yang paling banyak terjadi di
Kabupaten Majalengka adalah kejadian kebakaran sebanyak 27 kejadian. Selain itu
kejadian longsor sebanyak 34 kejadian, angin puting beliung sebanyak 17 kejadian,
banjir sebanyak 8 kejadian dan sambaran petir sebanyak 3 kejadian.
Tabel 32 JUMLAH PANTI ASUHAN DAN PANTI JOMPO
DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
NO JENIS PANTI Tahun (Buah)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Panti Asuhan 41 43 40 41 42
2 Panti Jompo 1 1 - - -
3 Panti Cacat 1 1 1 1 2 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Majalengka
Tabel 33 BANYAKNYA KEJADIAN BENCANA ALAM
DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
NO JENIS PANTI Tahun (Kali)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Kebakaran 34 42 38 27 51
2 Angin Puting Beliung 22 25 23 17 32
3 Longsor 76 50 28 34 59
4 Banjir 14 1 5 8 7
5 Gempa Bumi 1 - - - -
6 Sambaran Petir 1 15 3 3 8 Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Majalengka
52 Profil Kabupaten Majalengka
KESENIAN DAN KEBUDAYAAN
Kabupaten Majalengka kaya akan aneka macam budaya dan kesenian. Pada
tahun 2014 jenis kesenian di Kabupaten Majalengka didominasi oleh : Organ Tunggal,
Jaipong , Orkes Dangdut, Kuda Renggong, Genjring Qosidah, Tarling, Wayang Kulit dan
Wayang Golek.
Profil Kabupaten Majalengka 53
Selain itu, di Kabupaten Majalengka terdapat juga kesenian/kebudayaan yang
bersifat tradisional seperti Sintren, Sampyong dan Tari Topeng Beber.
Tabel 34 JUMLAH KELOMPOK KESENIAN DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010 - 2014
NO JENIS KESENIAN Tahun (Kelompok)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Degung 27 22 15 8 9
2 Jaipong 70 76 77 77 69
3 Genjring Qosidah 23 19 35 22 17
4 Calung 8 11 7 3 2
5 Reog 8 8 4 3 1
6 Pencak Silat 5 7 8 10 7
7 Wayang Golek 22 19 19 12 11
8 Wayang Kulit 12 14 16 15 17
9 Kacapi Suling 8 8 5 9 8
10 Sintren 2 2 2 3 2
11 Sandiwara 2 2 4 3 4
12 Kuda Renggong 34 38 37 30 40
13 Orkes Dangdut 23 33 28 48 30
14 Tarling 1 1 3 20 7
15 Organ Tunggal 135 136 142 151 174
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Majalengka
54 Profil Kabupaten Majalengka
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi
makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan
ekonomi suatu daerah. PDRB Kabupaten Majalengka Tahun 2014 atas dasar harga
berlaku sebesar 19.203.738,8 juta rupiah, dan tanpa migas sebesar 19.120.022,8 juta
rupiah.
Sedangkan atas dasar harga konstan sebesar 15.745.285,6 juta rupiah, dan
tanpa migas sebesar 15.668.618,5 juta rupiah.
Perekonomian Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 mengalami
perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju
pertumbuhan PDRB Kabupaten Majalengka tahun 2014 mencapai 4,88 persen,
sedangkan tahun 2013 sebesar 4,93 persen. Pertumbuhan yang melambat ini
disebabkan karena menurunnya produksi minyak mentah dan gas bumi. Sedangkan
jika dilihat dari pertumbuhan PDRB tanpa migas, pada tahun 2014 tumbuh sebesar
5,43 persen dan 4,96 persen pada tahun 2013.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Kesehatan
dan Kegiatan Sosial sebesar 15,28 persen. Sedangkan untuk kategori Pertambangan
dan Penggalian serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang negatif. Jika dibandingkan
dengan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, Kabupaten Majalengka masih berada
dibawah.
Produk Domestik Regional Bruto
Profil Kabupaten Majalengka 55
Tabel 35 PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2010 – 2014
LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 3.686.975,1 3.974.730,6 4.351.879,9 4.938.859,3 5.224.373,9
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 434.055,3 474.915,6 499.792,2 538.869,8 455.350,0
C Industri Pengolahan/Manufacturing 1.744.198,8 1.924.971,9 2.052.997,2 2.262.843,9 2.660.579,9
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 9.950,4 10.997,3 12.021,1 10.431,4 11.719,0
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
6.522,7 7.243,6 8.122,8 9.305,3 9.838,1
F Konstruksi/Construction 1.196.853,8 1.360.418,0 1.717.214,5 1.921.580,7 2.151.628,3
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
2.237.837,2 2.475.307,0 2.729.803,6 3.064.120,0 3.318.994,1
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 517.206,6 543.873,0 562.552,3 642.844,7 725.688,7
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
411.429,7 452.338,8 493.316,9 544.206,7 587.128,7
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 410.003,3 440.755,9 465.991,4 494.338,7 551.713,4
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 384.855,2 401.626,8 427.383,3 484.048,1 518.148,6
L Real Estat/Real Estate Activities 176.062,1 190.105,0 203.481,1 221.418,4 238.490,4
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 45.427,6 49.267,7 52.759,2 58.292,5 63.313,5
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
595.781,5 640.671,9 713.651,3 736.582,1 763.486,5
P Jasa Pendidikan/Education 588.086,5 703.042,5 870.866,8 1.024.946,2 1.269.636,3
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
113.387,0 119.531,4 136.013,3 154.473,6 178.479,8
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 324.555,0 365.477,3 393.382,4 436.027,3 475.169,4
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 12.883.187,8 14.135.274,0 15.691.229,4 17.543.188,5 19.203.738,8
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas
12.752.047,5 13.989.733,0 15.532.532,6 17.373.196,1 19.120.022,8
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka
56 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 36 PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2010 – 2014
LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 3.686.975,1 3.705.632,7 3.808.560,5 3.916.642,9 3.950.747,0
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 434.055,3 454.310,6 465.740,0 481.029,0 408.620,7
C Industri Pengolahan/Manufacturing 1.744.198,8 1.825.252,2 1.870.313,2 1.963.522,0 2.132.092,9
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 9.950,4 10.698,8 11.526,5 12.367,4 12.976,9
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
6.522,7 7.036,6 7.703,2 8.440,9 8.849,6
F Konstruksi/Construction 1.196.853,8 1.315.833,6 1.610.651,0 1.738.879,1 1.889.997,1
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
2.237.837,2 2.387.090,2 2.531.675,7 2.690.230,4 2.867.079,9
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 517.206,6 539.269,6 555.368,9 574.047,2 592.861,7
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
411.429,7 440.161,6 467.679,2 495.214,7 527.380,2
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 410.003,3 447.519,5 462.283,1 490.528,5 557.122,0
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 384.855,2 400.048,4 414.617,2 449.101,1 456.848,9
L Real Estat/Real Estate Activities 176.062,1 184.823,9 192.573,0 202.051,6 212.425,9
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 45.427,6 48.022,5 50.196,4 53.100,3 55.699,6
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
595.781,5 593.389,0 609.370,3 594.298,5 577.107,8
P Jasa Pendidikan/Education 588.086,5 653.430,5 742.045,6 803.252,3 898.811,2
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
113.387,0 119.328,5 127.137,6 137.129,7 158.085,8
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 324.555,0 358.409,2 379.985,5 403.058,3 438.578,5
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 12.883.187,8 13.490.257,4 14.307.426,7 15.012.894,0 15.745.285,6
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas
12.752.047,5 13.353.959,8 14.159.886,6 14.861.613,1 15.668.618,5
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 57
Tabel 37 DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2010 – 2014
LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 28,62 28,12 27,73 28,15 27,20
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 3,37 3,36 3,19 3,07 2,37
C Industri Pengolahan/Manufacturing 13,54 13,62 13,08 12,90 13,85
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,08 0,08 0,08 0,06 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
F Konstruksi/Construction 9,29 9,62 10,94 10,95 11,20
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
17,37 17,51 17,40 17,47 17,28
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 4,01 3,85 3,59 3,66 3,78
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
3,19 3,20 3,14 3,10 3,06
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 3,18 3,12 2,97 2,82 2,87
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 2,99 2,84 2,72 2,76 2,70
L Real Estat/Real Estate Activities 1,37 1,34 1,30 1,26 1,24
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,35 0,35 0,34 0,33 0,33
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
4,62 4,53 4,55 4,20 3,98
P Jasa Pendidikan/Education 4,56 4,97 5,55 5,84 6,61
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
0,88 0,85 0,87 0,88 0,93
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 2,52 2,59 2,51 2,49 2,47
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas
98,98 98,97 98,99 99,03 99,56
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka
58 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 38 DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2010 – 2014
LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 28,62 27,47 26,62 26,09 25,09
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 3,37 3,37 3,26 3,20 2,60
C Industri Pengolahan/Manufacturing 13,54 13,53 13,07 13,08 13,54
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
0,05 0,05 0,05 0,06 0,06
F Konstruksi/Construction 9,29 9,75 11,26 11,58 12,00
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
17,37 17,69 17,69 17,92 18,21
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 4,01 4,00 3,88 3,82 3,77
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
3,19 3,26 3,27 3,30 3,35
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 3,18 3,32 3,23 3,27 3,54
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 2,99 2,97 2,90 2,99 2,90
L Real Estat/Real Estate Activities 1,37 1,37 1,35 1,35 1,35
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,35 0,36 0,35 0,35 0,35
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
4,62 4,40 4,26 3,96 3,67
P Jasa Pendidikan/Education 4,56 4,84 5,19 5,35 5,71
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
0,88 0,88 0,89 0,91 1,00
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 2,52 2,66 2,66 2,68 2,79
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas
98,98 98,99 98,97 98,99 99,51
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 59
Tabel 39 LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2010 – 2014
LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 7,80 9,49 13,49 5,78
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 9,41 5,24 7,82 -15,50
C Industri Pengolahan/Manufacturing 10,36 6,65 10,22 17,58
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 10,52 9,31 -13,22 12,34
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
11,05 12,14 14,56 5,73
F Konstruksi/Construction 13,67 26,23 11,90 11,97
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
10,61 10,28 12,25 8,32
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 5,16 3,43 14,27 12,89
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
9,94 9,06 10,32 7,89
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 7,50 5,73 6,08 11,61
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 4,36 6,41 13,26 7,04
L Real Estat/Real Estate Activities 7,98 7,04 8,82 7,71
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 8,45 7,09 10,49 8,61
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
7,53 11,39 3,21 3,65
P Jasa Pendidikan/Education 19,55 23,87 17,69 23,87
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
5,42 13,79 13,57 15,54
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 12,61 7,64 10,84 8,98
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 9,72 11,01 11,80 9,47
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas
9,71 11,03 11,85 10,05
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka
60 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 40 LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN MAJALENGKA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2010 – 2014
LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 0,51 2,78 2,84 0,87
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 4,67 2,52 3,28 (15,05)
C Industri Pengolahan/Manufacturing 4,65 2,47 4,98 8,59
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 7,52 7,74 7,30 4,93
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities
7,88 9,47 9,58 4,84
F Konstruksi/Construction 9,94 22,41 7,96 8,69
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
6,67 6,06 6,26 6,57
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 4,27 2,99 3,36 3,28
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
6,98 6,25 5,89 6,50
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 9,15 3,30 6,11 13,58
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 3,95 3,64 8,32 1,73
L Real Estat/Real Estate Activities 4,98 4,19 4,92 5,13
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 5,71 4,53 5,79 4,90
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
(0,40) 2,69 (2,47) (2,89)
P Jasa Pendidikan/Education 11,11 13,56 8,25 11,90
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
5,24 6,54 7,86 15,28
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 10,43 6,02 6,07 8,81
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 4,71 6,06 4,93 4,88
Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas
4,72 6,04 4,96 5,43
Sumber : BPS Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 61
Tabel 41
CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN MAJALENGKA BERDASARKAN TAHUN DASAR 2000
TAHUN 2009-2013
No INDIKATOR TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
1
IPM 69,94 70,25 70,81 71,16 71,90
- A H H (Tahun) 66,09 66,35 66,62 66,88 67,38
- A M H (%) 95,03 95,09 95,11 95,14 96,03
- RLS (Tahun) 6,83 6,84 7,17 7,19 7,27
- PPP (000 RP) 631,79 633,85 635,71 638,12 640,85
2
Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.163.533 1.166.473 1.171.478 1.176.117 1.180.774
LPP (%) 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40
3 T P T (%) 6,47 5,82 7,80 6,71 7,35
4 Tingkat Kemiskinan (%) 17,12 15,52 14,98 14,46 14,07
5 PDRB ADH Berlaku (Miliar RP.) 8.994,42 10.157,41 10.994,06 11.969,77 13.344,02
PDRB Per Kapita ADH Berlaku (RP.) 7.730.273 8.808.029 9.486.639 10.277.127 11.400.280
6 PDRB ADH Konstan (Miliar RP.) 4.233,44 4.427,88 4.634,80 4.855,36 5.091,67
7 LPE (%) 4,73 4,59 4,67 4,76 4,87
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka
Tabel 42 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN MAJALENGKA
BERDASARKAN TAHUN DASAR 2010 TAHUN 2010-2014
No INDIKATOR TAHUN
2010 2011 2012 2013 2014
1
IPM 62,30 62,67 63,13 63,71 64,07
- A H H (Tahun) 68,22 68,35 68,48 68,60 68,66
- RHLS/EYS (Tahun) 11,00 11,08 11,22 11,38 11,61
- RLS/MYS (Tahun) 6,35 6,46 6,59 6,72 6,75
- PPP (RP) 7.918 7.987 8.049 8.194 8.233
2 T P T (%) 5,82 7,80 6,71 7,35 4,47
3 Tingkat Kemiskinan (%) 15,52 14,98 14,46 14,07 13,53
4 PDRB ADH Berlaku (Miliar RP.) 12.883,19 14.135,27 15.691,23 17.543,19 19.203,74
5 PDRB ADH Konstan (Miliar RP.) 12.883,19 13.490,26 14.307,43 15.012,89 15.745,29
6 LP PDRB ADH Berlaku (%) 12,93 9,72 11,01 11,80 9,47
7 LPPDRB ADH Konstan(%) 4,59 4,71 6,06 4,93 4,88
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka
Indikator Makro
62 Profil Kabupaten Majalengka
PERTANIAN DAN PERIKANAN Sektor pertanian merupakan sektor yang
paling dominan dalam struktur
perekonomian Kabupaten Majalengka. Oleh
sebab itu, pembangunan ekonomi pada
sektor pertanian merupakan hal sangat
penting yang dimaksudkan untuk
meningkatkan pendapatan petani dan
mensukseskan pemerataan pembangunan
perdesaan. Adapun komoditas sektor
pertanian dan perikanan tahun 2011-2015
sebagaimana berikut : 1. Padi
Tabel 43 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*
Luas Tanam (Ha) 104.980 100.740 104.572 106.565 62.819
Luas Panen (Ha) 96.767 99.465 106.084 102.484 90.198
Produksi (Ton) 615.158 646.625 699.214 664.220 594.433
Produktivitas (Ku/Ha) 63,57 65,01 65,91 64,81 65,90
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
Tabel 44 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS PADI LADANG
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*
Luas Tanam (Ha) 1.832 1.892 1.473 2.758 795
Luas Panen (Ha) 1.534 1.818 1.887 2.758 2.133
Produksi (Ton) 6.138 7.337 7.824 11.492 9.052
Produktivitas (Ku/Ha) 40,01 40,36 41,46 41,67 42,44
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
H. Sutrisno, SE, M.Si (Bupati Majalengka)
Pertanian Kehutanan
Profil Kabupaten Majalengka 63
2. Palawija
Tabel 45 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*
Luas Tanam (Ha) 17.483 18.859 15.045 17.708 8.053
Luas Panen (Ha) 16.062 19.735 17.137 15.910 15.546
Produksi (Ton) 103.258 130.388 119.701 119.335 116.562
Produktivitas (Ku/Ha) 64,29 66,07 69,85 75,01 74,98
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
Tabel 46 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS KEDELAI
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*
Luas Tanam (Ha) 1.598,00 1.454,00 517,00 1.393,00 2.147,00
Luas Panen (Ha) 1.514,00 1.425,00 503,00 1.339,00 1.852,49
Produksi (Ton) 1.877,00 1.912,00 814,00 1.938,00 2.949,46
Produktivitas (Ku/Ha) 12,40 13,42 16,18 14,47 15,92
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
Tabel 47
LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*
Luas Tanam (Ha) 808 661 635 471 200
Luas Panen (Ha) 981 695 674 550 290
Produksi (Ton) 1.404 1.051 1.140 983 467
Produktivitas (Ku/Ha) 14,31 15,12 16,91 17,87 16,08
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
64 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 48 LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS KACANG HIJAU
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*
Luas Tanam (Ha) 1.694 995 812 1.177 1.117,00
Luas Panen (Ha) 1.600 965 809 1.132 14,43
Produksi (Ton) 1.419 924 845 2.041 14,00
Produktivitas (Ku/Ha) 8,87 9,58 10,44 10,25 9,71
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
Tabel 49
LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS UBI KAYU/SINGKONG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*
Luas Tanam (Ha) 1.249 934 655 562 117,00
Luas Panen (Ha) 1.153 1.123 920 581 592,77
Produksi (Ton) 19.420 18.753 16.926 11.983 12.788,00
Produktivitas (Ku/Ha) 168,43 166,99 183,98 206,28 215,73
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
Tabel 50
LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS UBI JALAR KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*
Luas Tanam (Ha) 635 649 614 734 420,00
Luas Panen (Ha) 668 724 617 452 702,93
Produksi (Ton) 11.828 12.170 12.328 12.567 17.260,00
Produktivitas (Ku/Ha) 177,07 168,09 199,81 277,96 245,54
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
Profil Kabupaten Majalengka 65
3. Sayuran
Tabel 51
LUAS TANAM SAYURAN TAHUN 2011-2015
NO URAIAN Luas Tanam (Ha)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Bawang Merah 1.901 1.820 2.263 2.491 2.221
2 Bawang Daun 664 734 562 664 555
3 Kentang 502 818 487 497 168
4 Kubis 454 899 368 504 188
5 Kembang Kol 25 6 7 20 5
6 Petsai/Sawi 270 375 233 376 193
7 Wortel 64 25 20 57 19
8 Lobak 7 - - 4 -
9 Kacang Merah 161 127 74 91 42
10 Kacang Panjang 244 204 230 245 59
11 Cabe Besar 1.179 1.099 845 682 805
12 Cabe Rawit 341 291 265 344 331
13 Jamur 523 11.318 62.694 55.415 34.752
14 Tomat 330 308 192 207 88
15 Terung 170 108 64 157 43
16 Buncis 127 144 22 25 8
17 Ketimun 611 336 431 375 195
18 Labu Siam 7 14 3 - 2
19 Kangkung 3 15 12 11 3
20 Bayam - - - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
66 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 52
LUAS PANEN SAYURAN TAHUN 2011-2015
NO URAIAN Luas Panen (Ha)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Bawang Merah 1.901 1.847 2.150 2.522 2.159
2 Bawang Daun 664 681 577 668 651
3 Kentang 502 578 966 375 408
4 Kubis 454 480 825 445 318
5 Kembang Kol 25 14 4 15 13
6 Petsai/Sawi 270 312 333 337 255
7 Wortel 64 25 15 62 29
8 Lobak 7 - - - 2
9 Kacang Merah 161 160 90 73 44
10 Kacang Panjang 244 196 325 123 364
11 Cabe Besar 1.179 1.066 1.237 756 2.088
12 Cabe Rawit 341 297 399 317 1.135
13 Jamur 523 6.742 52.016 57.795 141.840
14 Tomat 330 266 345 197 385
15 Terung 170 108 150 83 341
16 Buncis 127 74 41 27 41
17 Ketimun 611 327 535 237 654
18 Labu Siam 7 17 21 10 100
19 Kangkung 3 10 15 - 18
20 Bayam - - - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
Profil Kabupaten Majalengka 67
Tabel 53
PRODUKSI SAYURAN TAHUN 2011-2015
NO URAIAN Produksi (Ton)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Bawang Merah 17.867,50 22.312,00 23.683,00 30.290,20 26.910,90
2 Bawang Daun 664,00 15.812,00 7.911,34 9.851,10 10.672,70
3 Kentang 8.906,00 12.543,00 14.357,30 5.177,80 8.335,00
4 Kubis 11.238,80 11.574,00 18.340,70 9.400,60 6.731,35
5 Kembang Kol 491,80 206,00 46,00 196,00 143,50
6 Petsai/Sawi 5.754,30 6.100,00 5.093,91 5.778,30 4.189,70
7 Wortel 1.355,20 384,00 219,00 1.174,10 475,80
8 Lobak 136,30 - - - 42,30
9 Kacang Merah 830,10 1.082,00 849,60 776,00 249,90
10 Kacang Panjang 1.769,30 1.899,00 1.164,00 1.639,00 1.790,50
11 Cabe Besar 10.642,00 9.652,00 11.144,10 5.295,60 5.498,81
12 Cabe Rawit 4.857,50 5.301,00 5.264,10 4.247,00 2.453,40
13 Jamur 10.969,00 62.732,00 30.858,70 281.439,00 392.481,27
14 Tomat 10.051,00 5.580,00 5.408,48 3.562,50 2.647,30
15 Terung 5.242,30 561,00 848,50 1.017,00 4.305,40
16 Buncis 1.456,90 681,00 928,30 348,70 305,40
17 Ketimun 7.906,90 3.851,00 6.132,40 3.343,30 5.223,10
18 Labu Siam 451,00 283,00 255,00 251,50 123,00
19 Kangkung 44,70 24,00 52,82 - 64,10
20 Bayam - - - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
68 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 54
PRODUKTIVITAS SAYURAN TAHUN 2011-2015
NO URAIAN Produktivitas (Ku/Ha)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Bawang Merah 96,74 120,80 110,15 120,10 124,65
2 Bawang Daun 164,29 232,19 137,11 147,47 163,94
3 Kentang 171,27 216,99 148,63 138,07 204,29
4 Kubis 217,38 241,12 222,31 211,25 211,68
5 Kembang Kol 129,42 146,86 115,00 130,67 110,38
6 Petsai/Sawi 203,33 195,49 152,97 171,46 164,30
7 Wortel 148,92 153,52 146,00 189,37 164,07
8 Lobak 194,71 - - - 211,50
9 Kacang Merah 60,15 67,80 94,40 106,30 56,80
10 Kacang Panjang 86,73 96,87 35,82 133,25 49,19
11 Cabe Besar 115,42 90,54 90,09 70,05 26,34
12 Cabe Rawit 115,65 178,48 131,93 133,97 21,62
13 Jamur 11,17 93,05 2,74 48,70 27,67
14 Tomat 376,44 209,75 156,77 180,84 68,76
15 Terung 260,81 51,95 56,57 122,53 126,26
16 Buncis 103,33 92,08 226,41 129,15 74,49
17 Ketimun 138,47 117,75 114,62 141,07 79,86
18 Labu Siam 902,00 166,41 121,43 251,50 12,30
19 Kangkung 111,75 24,15 35,21 - 35,61
20 Bayam - - - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
Profil Kabupaten Majalengka 69
4. Buah-buahan
Tabel 55
LUAS TANAM BUAH-BUAHAN TAHUN 2011-2015
NO URAIAN Luas Tanam (Ha)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Alpukat 1.809,68 1.960,71 1.971,05 1.966,80 1.965,85
2 Belimbing 77,36 76,59 75,64 73,14 218,75
3 Duku/Langsat/Kokosan 30,80 30,49 30,33 30,29 30,36
4 Durian 1.916,42 2.164,06 2.194,50 2.200,79 2.200,52
5 Jambu Biji 430,11 495,10 561,56 611,25 615,47
6 Jambu Air 454,08 615,81 627,27 623,91 622,90
7 Jeruk Siam/Kepok 165,67 188,77 192,77 192,68 192,90
8 Jeruk Besar 8,90 8,92 8,73 8,68 8,68
9 Mangga 10.495,86 10.716,35 10.845,59 10.880,52 10.880,23
10 Manggis 57,18 56,94 67,93 67,90 67,06
11 Nangka/Cempedak 1.487,54 1.489,63 1.486,81 1.484,41 1.483,82
12 Nenas 1,27 1,23 1,16 1,15 1,15
13 Pepaya 55,29 54,68 59,28 59,62 66,07
14 Pisang 1.754,60 1.558,32 1.514,54 1.486,58 1.472,14
15 Rambutan 836,68 1.045,82 1.060,91 1.051,70 1.053,36
16 Salak 11,74 11,68 11,67 11,46 11,39
17 Sawo 122,21 135,61 135,23 134,88 134,73
18 Markisa/Konyal 0,08 0,07 0,07 0,05 0,05
19 Sirsak 63,32 91,87 101,75 102,54 102,72
20 Sukun 529,04 709,24 707,75 702,37 701,57
21 Anggur 0,24 - - - -
22 Semangka 259,00 69,00 90,00 212 52,00
23 Blewah - 8,00 21,00 - 109,00 Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
70 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 56
LUAS PANEN BUAH-BUAHAN TAHUN 2011-2015
NO URAIAN Luas Panen (Ha)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Alpukat 1.324,38 1.623,90 1.629,49 1.644,95 748,07
2 Belimbing 72,05 64,89 63,14 62,48 61,66
3 Duku/Langsat/Kokosan 12,09 27,06 26,91 26,91 8,36
4 Durian 1.031,16 1.617,38 1.569,98 1.565,76 1.000,75
5 Jambu Biji 526,65 378,52 379,99 458,55 664,31
6 Jambu Air 269,40 429,59 432,01 481,68 186,40
7 Jeruk Siam/Kepok 50,64 133,59 118,06 118,90 106,71
8 Jeruk Besar 5,61 7,30 7,15 7,21 2,04
9 Mangga 5.419,31 7.515,58 7.142,94 7.502,90 6.753,80
10 Manggis 30,24 52,43 52,95 55,03 33,37
11 Nangka/Cempedak 1.136,63 1.408,51 1.398,70 1.399,46 1.241,00
12 Nenas 1,46 1,09 1,09 1,08 0,88
13 Pepaya 85,15 45,85 44,92 46,46 81,23
14 Pisang 2.394,62 1.471,50 1.382,44 1.313,90 1.696,35
15 Rambutan 483,36 890,28 899,91 886,78 752,46
16 Salak 14,15 10,86 10,85 10,64 11,21
17 Sawo 78,63 94,87 95,70 94,53 56,99
18 Markisa/Konyal - 0,07 0,07 0,05 -
19 Sirsak 72,20 91,87 67,29 75,58 38,45
20 Sukun 180,01 464,82 548,75 547,66 311,02
21 Anggur 0,04 0,05 - - -
22 Semangka 259,00 - 92,00 - 51,00
23 Blewah - 8,00 - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
Profil Kabupaten Majalengka 71
Tabel 57
PRODUKSI BUAH-BUAHAN TAHUN 2011-2015
NO URAIAN Produksi (Ton)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Alpukat 7.344,20 5.805,00 10.899,10 10.105,20 4.575,20
2 Belimbing 556,30 452,90 179,00 133,80 91,60
3 Duku/Langsat/Kokosan 58,80 103,60 95,30 47,50 42,60
4 Durian 7.355,70 8.072,20 3.196,10 5.198,30 5.240,70
5 Jambu Biji 4.539,00 3.817,20 3.012,60 4.255,60 3.715,00
6 Jambu Air 670,80 858,90 341,70 492,90 432,80
7 Jeruk Siam/Kepok 604,90 1.547,50 520,20 310,10 1.359,40
8 Jeruk Besar 123,90 116,80 95,30 35,60 19,50
9 Mangga 43.279,70 48.220,30 10.242,70 51.508,90 42.163,92
10 Manggis 173,10 1.512,20 118,20 274,10 153,60
11 Nangka/Cempedak 4.495,40 4.140,70 4.460,60 8.585,40 4.275,60
12 Nenas 55,74 44,58 39,40 69,00 32,60
13 Pepaya 1.607,40 1.402,70 1.030,60 1.274,20 1.263,40
14 Pisang 32.316,30 38.798,00 36.222,60 45.593,20 27.217,50
15 Rambutan 2.434,30 4.621,70 735,30 3.225,90 3.707,90
16 Salak 335,80 452,50 189,00 413,90 230,50
17 Sawo 417,90 396,40 286,60 301,10 295,00
18 Sirsak 333,10 483,80 126,70 179,90 169,90
19 Sukun 731,50 1.106,70 275,30 2.422,80 2.117,90
20 Anggur 0,50 0,90 - - -
21 Semangka 5.414,00 807,00 1.366,80 - 1.016,60
22 Blewah - 16,00 - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
72 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 58
PRODUKTIVITAS BUAH-BUAHAN TAHUN 2011-2015
NO URAIAN Produktivitas (Ku/Ha)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Alpukat 55,45 35,75 66,89 61,43 61,16
2 Belimbing 77,21 69,80 28,35 21,42 14,86
3 Duku/Langsat/Kokosan 48,64 38,29 35,41 17,65 50,96
4 Durian 71,33 49,91 20,36 33,20 52,37
5 Jambu Biji 86,19 100,84 79,28 92,81 55,92
6 Jambu Air 24,90 19,99 7,91 10,23 23,22
7 Jeruk Siam/Kepok 119,45 115,84 44,06 26,08 127,39
8 Jeruk Besar 220,86 160,05 133,29 49,36 95,82
9 Mangga 79,86 64,16 14,34 68,65 62,43
10 Manggis 57,24 288,42 22,32 49,81 46,03
11 Nangka/Cempedak 39,55 29,40 31,89 61,35 34,45
12 Nenas 381,78 408,00 362,00 635,99 372,30
13 Pepaya 188,77 305,92 229,45 274,29 155,53
14 Pisang 134,95 263,66 262,02 347,01 160,45
15 Rambutan 50,36 51,91 8,17 36,38 49,28
16 Salak 237,31 416,78 174,20 388,84 205,63
17 Sawo 53,15 41,78 29,95 31,85 51,76
18 Sirsak 46,14 76,64 18,83 23,80 44,19
19 Sukun 40,64 23,81 5,02 44,24 68,10
20 Anggur 125,00 191,49 - - -
21 Semangka 209,03 120,45 148,57 - 199,33
22 Blewah - 19,38 - - - Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
Profil Kabupaten Majalengka 73
5. Perikanan Tabel 59
PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN PER JENIS IKAN DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
No Jenis Ikan Tahun (Ton)
2011 2012 2013 2014 2015 *
1 Gurame 869,89 806,31 844,21 877,12 531,21
2 Lele 1.088,24 1.298,75 1.436,38 1.618,07 1.258,36
3 Mas 1.386,31 1.444,85 1.512,61 1.552,34 1.190,95
4 Mujaer 41,10 33,25 38,01 39,34 30,86
5 Nila 3.138,95 3.443,79 3.716,22 3.898,05 3.460,83
6 Nilem 230,64 216,91 235,95 246,64 171,87
7 Sepat 107,48 105,52 108,43 116,80 103,80
8 Tambak 48,15 41,94 47,81 59,32 53,42
9 Tawes 67,67 99,32 110,59 108,57 90,84
10 Udang Galah 25,71 23,20 21,47 20,14 16,61 Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka 2015* sampai dengan bulan Oktober
74 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 60
PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN BERDASAR TEMPAT USAHA
DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2015
NO TEMPAT USAHA Tahun (Ton)
2011 2012 2013 2014 2015 *
1 KOLAM AIR TENANG 5.757,24 6.248,21 6.795,14 7.485,04 6.037,05
2 SAWAH/MINAPADI 90,45 142,60 165,06 125,18 162,38
3 KOLAM AIR DERAS 223,84 220,42 224,43 52,60 68,40
4 SUNGAI 253,12 235,18 221,73 213,23 169,03
5 DANAU/SITU 771,14 733,61 734,23 737,98 578,38
6 RAWA 96,85 86,14 86,82 88,96 66,37
Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 75
KEHUTANAN, PERKEBUNAN & PETERNAKAN
1. Kehutanan
Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki multifungsi bagi
kehidupan manusia, namun demikian masih sering diabaikan oleh berbagai
kepentingan. Fungsi hutan sebagai penjaga iklim dan tata air bagi ekosistem
dipersyaratkan minimal 30 % dari total hamparan daratan (Undang-Undang No. 41
tahun 1999 tentang Kehutanan).
Komoditas unggulan kehutanan tahun
2014 antara lain aneka kayu, lebah madu,
sutra alam dan jamur kayu. Produksi kayu
sebanyak 6.038,16 meter kubik, lebah
madu sebanyak 10.739 kilogram. Sentra
kayu di Kecamatan Kertajati, Sukahaji,
Cigasong, Majalengka, Maja dan Talaga,
sedangkan sentra lebah madu di Kecamatan Lemahsugih, Argapura dan Banjaran.
Produksi Jamur kayu 289.664 kg, sentra produksi di Kecamatan Cingambul,
Cikijing, Maja dan Rajagaluh. Berikut, tabel data luas hutan dan lahan kritis di
Kabupaten Majalengka tahun 2011-2015 :
Budidaya Lebah Madu di Kec. Lemah Sugih
76 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 61 LUAS HUTAN DAN LAHAN KRITIS DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2011 – 2015
NO KAWASAN HUTAN TAHUN (Ha)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Hutan Rakyat 10.757,00 10.910,00 11.360,00 12.038,00 12.538,00
2 Hutan Negara :
- Perum Perhutani 18.429,43 18.429,43 18.429,43 18.429,43 18.429,43
- TNGC 6.800,13 6.800,13 6.800,13 6.800,13 6.800,13
3 Lahan Kritis Luar Kawasan 16.485,00 12.635,00 10.458,05 7.322,51
4 Angka Rehabilitasi 1.900,00 7.421,00 1.290,00 724,36 500,00
Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
2. Perkebunan
Perkebunan memegang
peranan penting dalam
mengembangkan industri,
khususnya agroindustri.
Oleh karena itu peningkatan
mutu dan produksi menjadi
tujuan dalam pembangunan
sub sektor perkebunan.
Adapun rincian
perkembangan luas tanam dan produksi komoditas perkebunan di Kabupaten
Majalengka tahun 2011-2015 sebagai berikut :
Perkebunan Teh Cipasung di Kec. Lemah Sugih
Profil Kabupaten Majalengka 77
Tabel 62 PERKEMBANGAN LUAS TANAM KOMODITAS PERKEBUNAN
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011 – 2015
NO KOMODITAS TAHUN (Ha)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 AREN 975,27 975,27 972,27 972,27 972,27
2 BAMBU 2.187,43 - - - -
3 CASSIAVERA 9,00 9,00 0,51 0,51 0,51
4 CENGKEH 1.822,42 1.825,42 1.880,92 2.086,96 2.086,96
5 KAPOK 332,47 332,47 332,47 332,47 332,47
6 KELAPA DALAM 2.135,61 2.135,61 2.135,61 2.135,61 2.135,61
7 KELAPA HIBRIDA 104,96 104,96 104,96 104,96 35,00
8 KEMIRI 263,80 263,80 263,80 181,30 181,00
9 KENANGA 29,22 29,22 29,22 27,09 27,09
10 KINA 72,00 72,00 72,00 72,00 72,00
11 KOPI 901,87 801,87 833,37 833,38 833,38
12 LADA 206,30 206,30 206,30 206,30 206,30
13 MURBEI 10,50 - - - -
14 NILAM 21,00 5,00 5,00 5,00 3,00
15 TEBU 1.228,67 1.233,19 1.212,34 1.006,97 70,29
16 TEH 672,31 672,31 672,31 673,31 673,31
17 TEMBAKAU 984,70 1.590,70 883,00 1.452,70 1.062,00
Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
78 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 63 PERKEMBANGAN PRODUKSI KOMODITAS PERKEBUNAN
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011 – 2015
NO KOMODITAS TAHUN (Ton)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 AREN 3.065,32 3.041,72 3.006,71 348,96 6,98
2 BAMBU 1.208.504 - -
3 CASSIAVERA 2,10 4,50 0,25 0,04 -
4 CENGKEH 999,00 3.180,45 2.986,04 2.145,35 25,69
5 KAPOK 346,95 392,91 342,41 342,42 0,68
6 KELAPA DALAM 3.932,00 3.937,00 3.901,01 3.901,01 16,75
7 KELAPA HIBRIDA 365,00 369,00 369,30 369,30 0,33
8 KEMIRI 65,46 65,46 65,46 57,16 0,23
9 KENANGA 50,00 49,44 49,09 48,10 0,19
10 KINA - - - - 9,18
11 KOPI 1.362,00 1.364,48 1.365,53 1.160,05 57,77
12 LADA 65,20 65,36 64,96 64,80 0,32
13 MURBEI 175,00 - - - -
14 NILAM 290,00 68,00 68,00 72,09 0,01
15 TEBU 3.788,00 4.858,58 4.527,08 3.243,69 169,87
16 TEH 1.023,31 1.001,50 1.005,99 1.772,81 297,73
17 TEMBAKAU 4.578,85 6.919,55 3.844,67 7.284,73
Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
Profil Kabupaten Majalengka 79
3. Peternakan
Pembangunan sub sektor
peternakan ditujukan untuk
meningkatkan populasi dan
produksi ternak dalam usaha
memperbaiki gizi masyarakat di
samping meningkatkan pendapatan
peternak serta menciptakan
komoditi yang baik bagi perkembangan industri ternak.
Tabel 64 PERKEMBANGAN POPULASI PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2011-2015
No Jenis Ternak Tahun (Ekor)
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Sapi Potong 11.637 12.040 12.195 12.810 13.003
2 Sapi Perah 1.134 1.235 778 820 652
3 Kerbau 1.728 1.995 1.842 1.768 1.848
4 Kuda 288 321 333 353 444
5 Kambing 18.954 19.081 19.850 19.927 21.004
6 Domba 408.650 487.959 586.413 645.063 761.108
7 Ayam Buras 1.430.993 1.365.224 1.010.130 969.337 979.835
8 Ayam Ras Pedaging 8.068.185 8.406.965 15.011.898 17.066.169 14.351.165
9 Ayam Ras Petelur 136.043 136.377 268.768 358.762 126.463
10 Itik 124.455 134.385 97.818 100.296 96.648 Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
80 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 65 PERKEMBANGAN PRODUKSI PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2011-2015
No Jenis Produksi Tahun Produksi
2011 2012 2013 2014 2015*
1 2 4 5 6 7 8
I Telur (Kg)
1 Ayam Petelur 1.250.450 1.253.520 2.470.410 3.297.600 4.156.690
2 Ayam Kampung 562.570 558.690 69.500 633.650 600.920
3 Itik 720.090 658.920 639.560 655.760,00 826.850,00
II Susu (Liter) 1.596.816 1.688.544 1.646.964 1.735.874,40 1.380.231,84
III Daging (Ton)
1 Sapi 2.509,080 2.519,32 1.799,16 2.012,59 1.655,81
2 Kerbau 12,260 13,10 19,12 15,80 12,26
3 Domba 842,190 843,36 578,72 1.026,77 859,34
4 Kambing 56,520 56,67 32,61 124,77 101,12
5 Ayam Pedaging 12.102,280 12.610,450 22.517,85 25.599,25 21.526,75
6 Ayam Buras 598,090 597,450 833,96 599,15 449,58
Sumber : Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Majalengka 2015* sampai dengan bulan September
Profil Kabupaten Majalengka 81
Kontribusi Bank dalam pembangunan sangat signifikan dalam menggerakkan
roda perekonomian. Bank sebagai lembaga finansial akan menarik dunia bisnis sebagai
mitra untuk meningkatkan investasinya sehingga saling memperoleh keuntungan.
Di lain pihak, secara makro akan meningkatkan Nilai Tambah Bruto.
Tahun 2014 jumlah pinjaman bank umum di Kabupaten Majalengka
mencapai 4.296.321 juta rupiah dimana 39,53 persen digunakan sebagai modal kerja,
5,45 persen untuk investasi dan sisanya 55,02 persen dipakai untuk konsumsi.
Dari segi kegiatan, jumlah bank dibagi menjadi Bank Konvensional dan Bank
Syariah yang masing-masing dirinci menjadi Bank Umum dan BPR. Bank umum
Konvensional dibagi menjadi Bank Umum Devisa dan Bank Umum Bukan Devisa. Dari
segi kepemilikan, Bank Umum terdiri dari Bank Pemerintah, Bank Pembangunan
Daerah, Bank Swasta Nasional, dan Bank Asing/campuran. Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) terdiri dari BPR baru, BPR bukan badan kredit desa, BPR badan kredit desa dan
Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP). Jumlah kantor bank meliputi Kantor
Pusat, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan BRI
Unit. Sementara itu, jumlah perusahaan meliputi Multifinance, Sewa Guna Usaha,
Anjak Piutang, Kartu Kredit dan Pembiayaan Konsumen. Berikut rekapitulasi
jaringan perbankan di Kabupaten Majalengka.
Perbankan
82 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 66 PERKEMBANGAN POSISI PINJAMAN YANG DIBERIKAN BANK UMUM
MENURUT JENIS PENGGUNAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
NO URAIAN Tahun (Dalam Jutaan Rupiah)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Modal Kerja 869.613 1.204.141 1.385.100 1.498.064 1.698.425
2 Investasi 93.848 124.781 134.045 160.416 234.010
3 Konsumsi 1.199.453 1.575.860 1.711.613 2.045.003 2.363.886
Jumlah 2.007.055 2.162.913 2.904.782 3.230.758 4.296.321
Sumber : Bank Indonesia
Tabel 67 PERKEMBANGAN POSISI KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM
MENURUT SEKTOR EKONOMI PER DESEMBER DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
NO URAIAN Tahun (Dalam Jutaan Rupiah)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 54.720 36.933 157.693 156.396 149.799
2 Pertambangan dan Penggalian 964 1.089 2.788 2.756 3.382
3 Industri Pengolahan 67.220 56.043 178.951 178.258 199.473
4 Listrik, gas dan air minum - - 1.950 10.905 9.791
5 Konstruksi 15.227 11.554 21.971 27.186 35.820
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 596.403 430.811 874.425 1.089.333 1.267.911
7 Pengangkutan, Pergudangan dan dan Komunikasi 6.207 9.302 16.569 14.263 39.547
8 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 64.927 27.966 27.697 33.804 52.080
9 Jasa Sosial Masyarakat 21.731 - - - -
10 Jasa-jasa Lainnya 1.202.362 370.864 237.101 166.068 195.047
Jumlah 2.007.055 2.029.761 944.560 1.519.145 1.952.850
Sumber : Bank Indonesia
Profil Kabupaten Majalengka 83
Tabel 68 DATA JUMLAH JARINGAN KANTOR BANK UMUM DAN
BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN MAJALENGKA
No Nama Bank KP KC KCP OC KK KF KU
1 PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
- - 2 - - 1 -
2 PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
- - 2 - - - -
3 PT. Bank Negara Indonesia Syariah
- - - 2 - - -
4 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk
- 1 1 - 1 - 34
5 PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah
- - 1 - - - -
6 PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
- - - - 7 - -
7 PT. BPD Bank Jabar dan Banten - 1 3 - 1 - - 8 PT. Bank Jabar Syariah - - 1 - - - - 9 PT. Bank Central Asia, Tbk - - 1 - - - -
10 PT. Bank CIMB Niaga - - 1 - - - - 11 PT. Bank Danamon Indonesia,
Tbk - - 4 - - - -
12 PT. Bank PANIN - - 2 - - - - 13 PT. Bank OCBC NISP, Tbk - - - - - 2 - 14 PT. Bank BTPN, Tbk - - 6 - - - - 15 PT. Bank Syariah Mandiri - - 1 - - - - 16 PT. Bank Muamalat Indonesia - - - 1 1 - - 17 PT. Bank Himpunan Saudara
1906 - - 1 - - - -
18 PT. Bank Mega Syariah - 1 2 - - - - 19 Bank Perkreditan Rakyat 1 7 - - 7 - -
Sumber: Bank Indonesia Cirebon
84 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 69 DAFTAR BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014-2015
NO NAMA BPR ALAMAT
1 Perumda BPR Majalengka Jl. K. H. Abdul Halim No. 388 Majalengka
2 Perumda BPR Majalengka Cab. Sukahaji Jl. Pangeran Muhamad No. 03 Sukahaji
3 Perumda BPR Majalengka Cab. Rajagaluh Jl. Mutiara No. 24 Rajagaluh
4 Perumda BPR Majalengka Cab. Kadipaten Jl. Raya Pasar Balong No. 25 Kadipaten
5 Perumda BPR Majalengka Cab. Cikijing Jl. Cikijing No. 22 Cikijing
6 Perumda BPR Majalengka Cab. Kertajati Jl. Raya Kertajati Km 12 Kertajati
7 Perumda BPR Majalengka Cab. Jatitujuh Jl. Raya Jatitujuh No. 13 Jatitujuh
8 Perumda BPR Majalengka Cab. Ligung Jl. Raya Ligung No. 12 Ligung
9 Perumda BPR Majalengka Cab.Bantarujeg Jl. Siliwangi No. 9 Bantarujeg
10 PD. BPR PK Cingambul Jl. Cikijing – Ciamis No. 32 Cingambul
11 PD. BPR PK Banjaran Jl. Raya Banjaran No. 23 Banjaran
12 PD. BPR PK Cigasong Jl. Raya Barat No. 42 Cigasong
13 PD. BPR PK Panyingkiran Jl. Raya Siliwangi No. 40 Panyingkiran
14 PT. BPR Wahana Sentra Artha Jl. Pasar Balong Blok Babakan Tipes RT.004/008 Kadipaten
15 PT. BPR Wahana Sentra Artha RT.002/002 Desa Sukamukti Kec. Cikijing
16 PT. BPR Wahana Sentra Artha Dsn Tanah Beureum RT.01/01 Desa Loji
17 PT. BPR Karyajatnika Sadaya Jl. Raya Cideres Ruko Cipaku Prima Blok G No.8-10 Kadipaten
18 PT. BPR Mitra Harmoni Jl. Siliwangi Desa Liangjulang Kec. Kadipaten
19 PT. BPRS Harta Insan Karimah Parahyangan
Desa Kadipaten Kec. Kadipaten
20 PT. BPR Syariah PNM Al-Ma’sum Jl. Raya Burujul Kulon Desa Burujul Kulon Kec. Jatiwangi
21 PT. BPR Harap Ganda Kel. Munjul Kec. Majalengka
Sumber: Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 85
Salah satu faktor utama
untuk membiayai pembangunan
daerah adalah penerimaan
pemerintah daerah. Penerimaan
pemerintah daerah bersumber dari
pendapatan asli daerah berupa
pajak daerah dan bantuan
pemerintah pusat. Tolok ukur
meningkatnya kegiatan pembangunan suatu daerah dapat diamati dari realisasi
pengeluaran pemerintah daerah, yang terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan.
Realisasi pendapatan pemerintah Kabupaten Majalengka selama Tahun
Anggaran 2014 tercatat mencapai Rp. 2.057.001.723.549,-, sedangkan realisasi
pengeluaran mencapai Rp. 2.010.112.733.955,00,-. Jenis pengeluaran terbesar
berasal dari Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar 1.074,11
Miliyar Rupiah, Belanja Hibah sebesar 2,45 Miliyar Rupiah, Belanja Bantuan Sosial
sebesar 210 Juta Rupiah, Bagi Hasil kepada Prov./Kab./Kota dan Pemerintah Daerah
sebesar 387,81 Juta Rupiah dan Belanja Bantuan Keuangan sebesar 41,61 Miliyar
Rupiah.
Bila dilihat dari penerimaan daerah maka Bagian Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Majalengka selama Tahun Anggaran 2014 mencapai
Rp. 223.120.890.621,-. Sedangkan Bagian terbesar pendapatan masih berada pada
bagian pendapatan dari dana perimbangan yang mencapai Rp.1.272.696.815.940,-.
Keuangan Daerah
86 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 70 RENCANA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH MENURUT JENISNYA
TAHUN ANGGARAN 2014
PENDAPATAN DAERAH
JENIS PENDAPATAN Anggaran ( Rp.) Realisasi ( Rp.)
1. Pendapatan Asli Daerah 198.122.446.078,00 223.120.890.621,00
1.1. Pajak Daerah 35.777.141.938,00 39.580.123.472,00
1.2. Retribusi Daerah 17.125.492.391,00 26.693.633.361,00
1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
5.475.950.349,00 5.483.345.612,00
1.4. Lain-lain PAD yang Sah 139.743.861.400,00 151.363.788.176,00
2. Dana Perimbangan 1.263.511.502.876,00 1.272.696.815.940,00
2.1. Dana Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
90.865.829.876,00 100.051.142.940,00
2.2. Dana Alokasi Umum (DAU) 1.092.495.173.000,00 1.092.495.173.000,00
2.3. Dana Alokasi Khusus (DAK) 80.150.500.000,00 80.150.500.000,00
3. Lain-lain Pendapatan yang sah 565.241.856.887,14 561.184.016.988,00
3.1. Pendapatan Hibah dari Pemerintah
- -
3.2. Dana Darurat Penanggulangan Kerusakan Akibat Bencana Alam
- -
3.3. Dana Bagi hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
95.972.161.498,14 97.457.792.958,00
3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
279.958.668.000,00 279.958.668.000,00
3.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
189.311.027.389,00 183.767.556.030,00
JUMLAH PENDAPATAN 2.026.875.805.841,14 2.057.001.723.549,00
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 87
Tabel 71
RENCANA ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA DAERAH MENURUT JENISNYA TAHUN ANGGARAN 2014
PENGELUARAN DAERAH
JENIS PENGELUARAN Anggaran ( Rp.) Realisasi ( Rp.)
A Belanja Tidak Langsung 1.181.231.072.677,79 1.119.526.911.370,00
1. Belanja Pegawai 1.121.881.399.555,79 1.074.115.287.939,00
2. Belanja Bunga - -
3. Belanja Subsidi - -
4. Belanja Hibah 3.384.099.250,00 2.452.599.250,00
5. Belanja Bantuan Sosial 300.000.000,00 210.000.000,00
6. Bagi Hasil kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Daerah
3.045.267.872,00 387.618.500,00
7. Belanja Bantuan Keuangan Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemdes Lainnya
50.620.306.000,00 41.615.151.681,00
8. Belanja Tidak terduga 2.000.000.000,00 746.254.000,00
B Belanja Langsung 961.806.183.783,35 890.585.822.585,00
1. Belanja Pegawai 104.961.237.765,00 99.271.469.927,00
2. Belanja Barang dan Jasa 300.925.720.846,11 261.457.838.285,00
3. Belanja Modal 555.919.225.172,24 529.856.514.373,00
C Jumlah Belanja (A+B) 2.143.037.256.461,14 2.010.112.733.955,00
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majalengka
88 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 72 RENCANA ANGGARAN DAN REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH MENURUT JENISNYA
TAHUN ANGGARAN 2014
PEMBIAYAAN DAERAH
JENIS PEMBIAYAAN Anggaran ( Rp.) Realisasi ( Rp.)
A Penerimaan Pembiayaan Daerah 147.661.450.620,00 148.082.255.739,00
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
147.257.050.620,00 147.848.430.739,00
2. Pencairan Dana Cadangan - -
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
- -
4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah
- -
5. Penerimaan Piutang Daerah 404.400.000,00 233.825.000,00
B Pengeluaran Pembiayaan Daerah 31.500.000.000,00 30.000.000.000,00
1. Pembentukan Dana Cadangan 30.000.000.000,00 30.000.000.000,00
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
1.500.000.000,00 -
3. Pembayaran Pokok Utang - -
4. Pemberian Pinjaman Daerah - -
Pembiayaan Netto (A-B) 116.161.450.620,00 118.082.255.739,00
C Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan 164.971.245.333,00
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 89
KOPERASI
Kabupaten Majalengka memiliki keragaman koperasi sebanyak 624 buah
dengan kondisi 213 buah koperasi aktif dan 411 buah koperasi tidak aktif yang
tersebar di 26 kecamatan. Adapun keragaman koperasi sebagai berikut :
Tabel 73 KERAGAAN KOPERASI PER JENIS
DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014
No Jenis Koperasi Jumlah Kondisi
Aktif Non Aktif
1 Koperasi Unit Desa (KUD) 26 14 12
2 Koperasi Serba Usaha (KSU) 8 3 5
3 Koperasi Pondok Pesantren (KOPPONTREN) 73 11 62
4 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 12 5 7
5 Koperasi KJKS/KBMT (BMT) 32 24 8
6 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) 66 51 15
7 Koperasi Karyawan 35 12 23
8 Koperasi Angkatan Darat 2 2 -
9 Koperasi Angkatan Udara 1 1 -
10 Koperasi Kepolisian 1 1 -
11 Koperasi Wanita (KOPWAN) 20 12 8
12 Koperasi Veteran 1 1 -
13 Koperasi Wedratama 11 5 6
14 Koperasi PEPABRI 12 5 7
15 Koperasi Mahasiswa 1 1 -
16 Koperasi Pemuda 7 - 7
17 Koperasi Industri Kerajinan (KOPINKRA) 14 1 13
18 Koperasi Tahu Tempe (KOPTI) 1 1 -
19 Koperasi Pertanian 71 15 56
20 Koperasi Peternakan 8 - 8
21 Koperasi Perikanan 1 - 1
22 Koperasi Perkebunan 3 1 2
23 Koperasi Jasa 6 - 6
24 Koperasi Telekomunikasi 1 - 1
25 Koperasi Perumahan 1 - 1
26 Koperasi Angkutan 3 - 3
Koperasi, Industri & Perdagangan
90 Profil Kabupaten Majalengka
No Jenis Koperasi Jumlah Kondisi
Aktif Non Aktif
27 Koperasi Pemasaran 16 2 14
28 Koperasi Pusat 3 2 1
29 Koperasi Lainnya 188 43 145
Jumlah 624 213 411 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka
Tabel 74 KERAGAAN KOPERASI PER KECAMATAN
DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014
No Kecamatan Jumlah Kondisi
Aktif Non Aktif 1 Argapura 14 5 9
2 Banjaran 18 5 13
3 Bantarujeg 30 15 15
4 Cigasong 25 13 12
5 Cikijing 34 10 24
6 Cingambul 15 4 11
7 Dawuan 18 5 13
8 Jatitujuh 37 12 25
9 Jatiwangi 33 15 18
10 Kasokandel 34 12 22
11 Kadipaten 29 8 21
12 Kertajati 10 5 5
13 Lemahsugih 30 16 14
14 Leuwimunding 17 6 11
15 Ligung 20 5 15
16 Maja 25 9 16
17 Majalengka 127 65 62
18 Malausma 10 2 8
19 Palasah 22 12 10
20 Panyingkiran 10 5 5
21 Rajagaluh 23 8 15
22 Sindangwangi 13 4 9
23 Sukahaji 18 7 11
24 Sindang 9 2 7
25 Sumberjaya 22 8 14
26 Talaga 27 13 14
Jumlah 670 271 399 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 91
Tabel 75 KERAGAAN KOPERASI BERDASARKAN MODAL DAN VOLUME USAHA
DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014
No Jenis Koperasi Modal Sendiri
(Rp.000) Modal Luar
(Rp.000) Volume Usaha
(Rp.000) Asset
(Rp.000)
1 KUD 121.012.764 12.324.239 403.687.371 18.479.268 2 Koperasi Serba Usaha 2.196.663 7.114.870 19.806.198 9.724.508 3 KOPONTREN 2.996.733 2.503.836 7.656.649 5.725.206 4 Koperasi Simpan Pinjam 18.895.298 44.005.446 123.195.060 62.816.637 5 Koperasi KJKS/KBMT 15.135.074 75.625.375 201.132.393 103.153.385 6 KPRI 54.954.314 55.004.587 210.482.924 126.259.602 7 Koperasi Karyawan 3.916.703 7.224.928 20.054.782 10.768.058 8 Koperasi Angkatan Darat 3.380.763 2.202.789 11.138.657 6.241.616 9 Koperasi Angkatan Udara 351.238 44.859 792.196 396.096
10 Koperasi Kepolisian 8.180.869 622.524 28.455.704 14.227.856 11 Koperasi Wanita 1.865.079 3.696.990 10.600.475 6.184.894 12 Koperasi Veteran 256.938 71.329 655.536 327.768 13 Koperasi Wedratama 1.357.071 383.562 2.856.177 1.630.904 14 Koperasi PEPABRI 602.425 183.302 1.548.230 806.453 15 Koperasi Mahasiswa 729.887 - 2.062.557 1.031.285 16 Koperasi Pemuda - - - - 17 KOPINKRA 3.424.978 92.458 1.018.979 622.765 18 KOPTI 480.820 875.000 1.875.640 954.320 19 Koperasi Pertanian 2.517.393 3.401.367 9.556.437 6.554.513 20 Koperasi Peternakan - - - - 21 Koperasi Perikanan - - - - 22 Koperasi Perkebunan 107.265 1.607.767 29.788.608 17.894.304 23 Koperasi Wisata/Jasa 20.156 58.990 29.495 3.440 24 Koperasi Telkom - - - - 25 Koperasi Perumahan - - - - 26 Koperasi Angkutan Darat 120.177 17.770 233.434 191.982 27 Koperasi Pasar 1.004.956 2.165.236 6.713.686 3.237.117 28 Koperasi Skunder/Pusat 2.428.437 2.130.826 4.623.552 3.145.619 29 Koperasi Lainnya 5.500.450 8.151.571 29.168.850 16.384.393
Jumlah 251.436.451 229.509.621 1.127.133.590 416.761.989
Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka
92 Profil Kabupaten Majalengka
INDUSTRI
Sektor industri memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan
pembangunan ekonomi suatu daerah, karena sektor ini selain cepat meningkatkan
nilai tambah juga sangat besar perannya dalam penyerapan tenaga kerja, disamping
itu sektor ini pun merangsang kegiatan ekonomi sektor lainnya seperti sektor jasa,
angkutan dan perdagangan. Sebagai gambaran pada PDRB Kabupaten Majalengka
bahwa sektor industri mempunyai peranan sebesar 13,85 % dengan laju pertumbuhan
sebesar 17,58 %.
Kabupaten Majalengka merupakan daerah potensi pertanian maka
pengembangan industri perlu diarahkan juga ke arah agro industri sehingga
keseimbangan pembangunan industri dan pertanian dapat berjalan secara mantap.
Pengklasifikasian industri yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik didasarkan
pada jumlah tenaga kerja dengan standar sebagai berikut :
1. Industri Rumah tangga, yaitu usaha dengan tenaga kerja kurang dari 5 orang
2. Industri Kecil, yaitu usaha industri dengan tenaga kerja antara 5 – 19 orang
3. Industri Sedang, yaitu usaha industri dengan tenaga usaha antara 20 – 99 orang
4. Industri Besar, yaitu usaha industri dengan tenaga kerja di atas 100 orang
Data yang disajikan untuk sektor industri ini adalah industri dengan kategori
industri besar dan industri sedang. Pada tahun 2014 jumlah industri besar di
Kabupaten Majalengka sebanyak 17 perusahaan dengan 10.552 orang tenaga yang
terserap dan industri sedang sebanyak 288 perusahaan dengan tenaga kerja yang
terserap sebanyak 10.592 orang.
Bila dilihat dari jenis produksinya, industri besar/sedang yang berada di
Kabupaten Majalengka 86,15 % merupakan industri genteng.
Profil Kabupaten Majalengka 93
Tabel 76 BANYAKNYA PERUSAHAAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG
MENURUT PRODUKSI UTAMA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
NO PRODUKSI UTAMA Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pakaian 14 15 16 13 9
2 Makanan 5 7 8 10 7
3 Genteng 341 384 336 273 275
4 Keramik 5 - - 1 -
5 Tiang Beton 1 1 1 1 1
6 P. Jaringan Listrik 1 1 - - -
7 Rokok - - - - 1
8 Bubuk Plastik 3 3 4 2 1
9 Bola 1 1 1 1 -
10 Sapu Ijuk 2 2 3 - -
11 Anyaman Rotan 22 14 14 11 7
11 Lainnya 1 7 7 16 4 Sumber : Stat. Produksi (Survei Industri Besar/Sedang) BPS Kab.Majalengka
Tabel 77 BANYAKNYA PERUSAHAAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG
MENURUT JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
NO PERUSAHAAN Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
1 Industri Besar
Jumlah Perusahaan 8 10 32 16 17
Jumlah Tenaga Kerja 4.712 4.582 13.569 7.465 10.552
2 Industri Sedang
Jumlah Perusahaan 391 424 358 312 288
Jumlah Tenaga Kerja 14.005 15.104 12.789 12.246 10.592 Sumber : Stat. Produksi (Survei Industri Besar/Sedang) BPS Kab.Majalengka
94 Profil Kabupaten Majalengka
Jumlah pelaku usaha industri kecil dan menengah Kabupaten Majalengka
pada tahun 2014 sebanyak 9.699 kelompok usaha dengan jumlah tenaga kerja
sebanyak 60.357 orang. Adapun rincian pelaku usaha industri kecil menengah adalah
sebagai berikut :
Tabel 78 JUMLAH USAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH
KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014
No Kelompok Usaha Jumlah Jumlah Tenaga Kerja
1 Sandang 399 5.061
2 Kulit 9 31
3 Logam 211 732
4 Kerajinan 2.393 11.197
5 Makanan 2.648 10.181
6 Minuman 8 53
7 Batu 100 731
8 Bahan Baku 240 1.897
9 Bahan Bangunan 1.590 20.714
10 Kimia 13 135
11 Jasa 1.431 4.056
12 Kayu 560 2.337
13 Aneka 97 3.232
Jumlah 9.699 60.357 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 95
PERDAGANGAN
Kabupaten Majalengka memiliki 4 Pasar Pemda dengan fasilitas ruko
sebanyak 37 buah, toko sebanyak 81 buah, kios sebanyak 1.263 buah, los sebanyak
1.845 buah, auning sebanyak 331 buah dan emprakan sebanyak 756 buah yang
berlokasi di 4 Kecamatan, serta memiliki 37 Pasar Desa dan 77 Toko Modern.
Tabel 79 SARANA PERDAGANGAN DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2014
No Pasar Jumlah
Fasilitas Pasar
Ruko Toko Kios Los Auning Emprakan
1 Pasar Pemda 4 37 81 1.263 1.845 331 756
2 Pasar Desa 37 - - 2.138 431 - -
3 Toko Modern 77 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka
Tabel 80
DAFTAR HARGA SEMBAKO DI KABUPATEN MAJALENGKA PER DESEMBER TAHUN 2015
NO KOMODITI SATUAN HARGA (RP)
1 BERAS IR 64 KG 8.250
2 JAGUNG KG 5.250
3 KACANG KEDELAI LOKAL KG 9.200
4 DAGING SAPI MURNI KG 81.000
5 DAGING AYAM, BROILER (KARKAS) KG 27.000
6 TELUR AYAM RAS KG 17.000
7 MINYAK GORENG CURAH KG 8.750
8 GULA PASIR DN (KW MEDIUM) KG 11.500
9 CABE MERAH KRITING KG 20.000 Sumber: Dinas KUKM Perindag Kabupaten Majalengka
96 Profil Kabupaten Majalengka
Kabupaten Majalengka termasuk ke dalam wisata budaya pesisir Cirebon yang
memiliki sejumlah obyek dan daya tarik wisata yang pada umumnya masih dalam
tahap pengembangan dan masih memerlukan banyak pembenahan untuk
menempatkan kabupaten ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat.
Kabupaten Majalengka cukup prospektif dan potensial bagi pengembangan
sektor pariwisata sebagai penggerak perekonomian masyarakat. Obyek wisata di
Kabupaten Majalengka dikelompokkan antara lain :
Tabel 81 OBYEK WISATA BUDAYA KABUPATEN MAJALENGKA
NO OBYEK WISATA LOKASI DAYA TARIK
1 Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi
Pajajar – Rajagaluh Makom(tempat beristirahatnya Prabu Siliwangi), Situ, Talaga dan Kolam Renang
2 Makam Buyut Israh Sukasari Kidul - Argapura Situs Makam Kuno
3 Makam Buyut Kyai Arsitem
Sumber Wetan – Jatitujuh
Situs Makam Kuno
4 Makam Eyang Natakusumah
Talaga Wetan - Talaga Situs Makam Kuno
5 Museum Talaga Manggung
Talaga Wetan - Talaga Museum, benda cagar budaya peninggalan Kerajaan Talaga Manggung
6 Rumah Adat Penjalin Panjalin Kidul – Sumberjaya
Rumah peninggalan sejarah dari Eyang Sanata
7 Sumur Dalem Pilangsari – Jatitujuh Sumur Kramat Peninggalan Sejarah
8 Sumur Sindu Sumber Wetan – Jatitujuh
Sumur Kramat Peninggalan Sejarah
Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Majalengka
Pariwisata
Profil Kabupaten Majalengka 97
Tabel 82 OBYEK WISATA ALAM KABUPATEN MAJALENGKA
NO OBYEK WISATA LOKASI DAYA TARIK 1 Curug Cibali Cikondang - Cingambul Air Terjun/Curug
2 Curug Cilutung Campaga - Talaga Air Terjun/Curug
3 Curug Muara Jaya
Argamukti - Argapura
Keindahan Alam dan Air Terjun/Curug
4 Curug Sawer Argalingga - Argapura Air Terjun/Curug
5 Curug Tonjong
Teja – Rajagaluh
Keindahan Alam dan Air Terjun/Curug
6 Gunung Batu Tilu
Jatimulya - Kasokandel Tiga Bukit yang memiliki keunikan dan keindahan alam
7 Kebun Teh Cipasung
Cipasung – Lemahsugih
Keindahan alam berupa hamparan kebuh teh
8 Panorama Cikebo
Tegalsari -. Maja
Tempat Beristirahat dan bakar Jagung
9 Pendakian Gunung Ciremai
Argamukti – Argapura
Pendakian
10 Situ Batu Malausma Danau/Situ
11 Situ Cikuda
Padaherang – Sindangwangi
Danau/Situ
12 Situ Cipanten Gunung Kuning - Sindang Danau/Situ
13 Situ Janawi Teja – Rajagaluh Danau/Situ
14 Situ Resmi Sukasari Kidul - Argapura Danau/Situ
15 Situ Sangiang (Makam Sunan Parung)
Sangiang – Banjaran
Danau dan Situs Makam Kramat
16 Talaga Herang
Sindangwangi
Danau/Situ dengan air yang jernih dan terdapat mata air
Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Majalengka
Perkebunan Teh Cipasung di Kec. Lemah Sugih
Situ sangiang di Kec. Banjaran Patilasan Prabu Siliwangi
98 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 83 OBYEK WISATA MINAT KHUSUS KABUPATEN MAJALENGKA
NO OBYEK WISATA LOKASI DAYA TARIK
1 Panorama Lemahputih Lemahputih – Lemahsugih Pemandangan alam berupa Taman Dinosaurus (Marga Buana) dan Buana Puri (Kolam Renang, Lapangan Golf dan Tempat Hiburan)
2 Kolam Renang Tirta Indah
Ujungberung – Sindangwangi
Kolam Renang
3 Kolam Renang Sangraja Cigasong Kolam Renang
4 Kolam Renang Surya Liangjulang - Kadipaten Kolam Renang
5 Sirkuit Gagaraji Pangkalanpari - Jatitujuh Grasstrack dan Motocross
6 Bendungan Rentang Jatitujuh Bendungan
7 Situ Anggrahan Desa Pilangsari Kec. Jatitujuh
Danau/Situ
8 Situ Cijawura Desa Kertajati Kec. Kertajati Situ dengan sistem tadah hujan
9 Paralayang Gunung Panten, Kec. Majalengka
Olah Raga kedirgantaraan Paralayang
Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Majalengka
Tahun 2012 di Kabupaten Majalengka dikembangkan Obyek wisata Minat
Khusus baru berupa Olah raga Kedirgantaraan Paralayang yang diikuti atlet baik
nasional maupun internasional yang bertempat di Gunung Panten Kabupaten
Majalengka.
Marga Buana (Taman Dnosaurus) Kolam Renang Tirta Indah Bukit Alam Hejo
Profil Kabupaten Majalengka 99
Agrowisata :
Perkebunan Mangga Gedong Gincu (Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung), Wisata
Agrobatu (Kecamatan Sindangwangi), Perkebunan Mangga Gedong Gincu (Kecamatan
Majalengka, Panyingkiran), Bercocok Tanam (Kecamatan Rajagaluh, Sukahaji,
Majalengka), Kebun Teh Sadarehe Desa Payung (Kecamatan Rajagaluh), Durian
Sinapeul (Kecamatan Sindangwangi), Kebun Teh Cipasung (Kecamatan Lemahsugih),
Pisang Apuy (Kecamatan Argapura), dan Jagung (Kecamatan Argapura, Banjaran,
Lemahsugih).
Ekowisata :
Batu Luhur (Kecamatan Sindangwangi), Curug Baligo (Kecamatan Sindangwangi), dan
Talaga Herang/Loa (Kecamatan Sindangwangi).
Wisata Belanja :
Kerajinan Besi (Kecamatan Sumberjaya), Anyaman dan Renda (Kecamatan
Leuwimunding, Palasah, Sindangwangi, Sukahaji, Rajagaluh), Industri Rotan
(Kecamatan Sumberjaya, Leuwimunding, Sindangwangi, Rajagaluh), Industri Bola
(Kecamatan Kadipaten), Kecap (Kecamatan Kadipaten, Majalengka), Jeruk Sambal
(Kecamatan Palasah), Kerajinan Batik (Kecamatan Palasah), Emping Melinjo
(Kecamatan Rajagaluh, Sukahaji, Sindangwangi, Talaga), Batu Alam (Kecamatan
Sindangwangi), Industri Jeans (Kecamatan Cikijing), Industri Keripik (Kecamatan
Cingambul).
Wisata Kuliner :
Depo Ikan Tawar (Kecamatan Argapura), Depo Ikan Lengkong Kulon (Kecamatan
Sindangwangi).
Desa Wisata :
- Jeruk Sambal Desa Weragati (Kecamatan Palasah).
- Ekonomi Kreatif (JAF= Jatiwangi Art Festival) Desa Jatisura (Kecamatan Jatiwangi).
100 Profil Kabupaten Majalengka
Selain itu, beberapa kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Majalengka guna
mendukung Kabupaten Majalengka sebagai tujuan wisata juga diwujudkan, antara
lain pembangunan Air Mancur Munjul, Taman Dirgantara, Pembangunan Air Mancur
Aerocity di alun-alun Majalengka dan Penataan alun-alun majalengka
Tabel 84 DATA RESTORAN DAN HOTEL DI KABUPATEN MAJALENGKA
NO. SARANA KEPARIWISATAAN JUMLAH
1 Restoran/Rumah Makan 110
2 Hotel Melati 9
3 Hotel Bintang - Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Majalengka
Air Mancur Bunderan Munjul Taman Dirgantara Munjul
Air Mancur Aerocity Alun-alun Majalengka Alun-alun Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 101
JALAN
Jalan raya merupakan sarana utama lalu lintas yang sangat diperlukan untuk
transportasi dan kelancaran roda perekonomian, maka kondisi dan penggunaannya
harus diperhatikan. Secara keseluruhan panjang jalan yang berada di wilayah
Kabupaten Majalengka mencapai 878,314 Km. Dari panjang jalan tersebut semuanya
merupakan jalan aspal.
Tabel 85 KONDISI JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010 – 2014
NO KONDISI JALAN Panjang Jalan (Km)
2010 2011 2012 2013 2014
1 BAIK 362,080 367,592 480,365 563,050 445,600
2 SEDANG 107,850 76,144 65,582 29,850 98,600
3 RUSAK 166,970 110,469 119,550 69,650 66,250
4 RUSAK BERAT 78,700 161,395 50,103 40,250 106,150
JUMLAH 715,600 715,600 715,600 702,800 716,600 Sumber : Dinas BMCK Kabupaten Majalengka
Sarana Prasarana Perhubungan
102 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 86 KONDISI JALAN PROVINSI DI KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2010 – 2014
NO KONDISI JALAN Panjang Jalan (Km)
2010 2011 2012 2013 2014
1 BAIK 73,840 122,929 122,929 135,279 135,279
2 SEDANG 46,089 - - - -
3 RUSAK 3,000 - - - -
4 RUSAK BERAT - - - - -
JUMLAH 122,929 122,929 122,929 135,279 135,279
Sumber : Dinas BMCK Kabupaten Majalengka
Tabel 87
KONDISI JALAN NEGARA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010 – 2014
NO KONDISI JALAN Panjang Jalan (Km)
2010 2011 2012 2013 2014
1 BAIK 24,785 25,985 25,985 25,985 25,985
2 SEDANG 1,200 - - - -
3 RUSAK - - - - -
4 RUSAK BERAT - - - - -
JUMLAH 25,985 25,985 25,985 25,985 25,985
Sumber : Dinas BMCK Kabupaten Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 103
SARANA ANGKUTAN
Jumlah angkutan umum yang ada di
Kabupaten Majalengka pada tahun 2014
sebanyak 1.692 unit, yang terdiri atas 227 unit
angkutan perdesaan, 922 unit angkutan kota,
235 unit angkutan AKDP dan 8 unit angkutan
AKAP. Optimalisasi trayek angkutan dalam
Kabupaten, meliputi :
1. Angkutan Kota :
1) Jurusan 1A : Terminal Cipaku – Kadipaten – Munjul – Jln. Pahlawan – Jln.
Suma – Jln. Kartini – Jln. Jatisampay – Tonjong – Terminal Cigasong, dengan
jumlah kendaraan sebanyak 52 unit;
2) Jurusan 1B : Terminal Cipaku – Kadipaten – Munjul – Jln. Imam Bonjol – Jln.
Letkol A. Gani – Pasar Mambo – Pujasera – Tonjong – Terminal Cigasong,
dengan jumlah kendaraan sebanyak 94 unit;
3) Jurusan 1C : Terminal Cipaku – Kadipaten – Munjul – Alun-alun Majalengka –
Rumah Sakit Umum Daerah – Jln. Jatisampay – Stadion Warung Jambu – Jln.
Gerakan Koperasi – Tonjong – Terminal Cigasong, dengan jumlah kendaraan
sebanyak 68 unit;
4) Jurusan 1D : Terminal Cipaku – Kadipaten – Leuwingseeng – Pasirmuncang –
Munjul – Jln. Siti Armilah – Jln. Satari – Jln. Babakan Jawa – Stadion Warung
Jambu – Tonjong – Terminal Cigasong, dengan jumlah kendaraan sebanyak 13
unit.
2. Angkutan Pedesaan :
1) Terminal Cigasong – Terminal Rajagaluh, sebanyak 111 unit kendaraan;
2) Terminal Cigasong – Sukaraja – Jatiwangi, sebanyak 65 unit kendaraan;
3) Terminal Cigasong – Kulur – Cibodas, sebanyak 11 unit kendaraan;
104 Profil Kabupaten Majalengka
4) Terminal Cigasong – Baribis – Kasokandel – Kadipaten, sebanyak 14 unit
kendaraan;
5) Terminal Cigasong – Tajur – Maja, sebanyak 31 unit kendaraan;
6) Terminal Cigasong – Leuwikidang – Kadipaten, sebanyak 53 unit kendaraan;
7) Kadipaten – Kertajati – Jatitujuh, sebanyak 77 unit kendaraan;
8) Kadipaten – Jatiwangi – Bantarwaru – Ampel, sebanyak 23 unit kendaraan;
9) Rajagaluh – Salagedang – Weragati – Pos – Jatiwangi, sebanyak 32 unit
kendaraan;
10) Rajagaluh – Leuwikujang – Heuleut – Sindanghaji – Tarikolot – Waringin,
sebanyak 10 unit kendaraan;
11) Rajagaluh – Sindangwangi – Bantaragung, sebanyak 17 unit kendaraan;
12) Rajagaluh – Cisetu – Trajaya – Pasir – Jatiwangi, sebanyak 23 unit kendaraan;
13) Maja – Malongpong – Cipicung, sebanyak 28 unit kendaraan;
14) Maja – Padahanten – Sukahaji, sebanyak 55 unit kendaraan;
15) Talaga – Bantarujeg – Sadawangi – Kepuh, sebanyak 4 unit kendaraan;
16) Talaga – Bantarujeg – Lemahsugih, sebanyak 45 unit kendaraan;
17) Cikijing – Maniis – Jahim, sebanyak 1 unit kendaraan;
18) Sumberjaya – Bongas – Bantarwaru, sebanyak 16 unit kendaraan;
19) Sumberjaya (Prapatan) – Cidenok – Bantarwaru, sebanyak 6 unit kendaraan;
20) Rajagaluh – Prapatan, sebanyak 34 unit kendaraan;
21) Cikijing – Talaga – Maja, sebanyak 70 unit kendaraan;
22) Rajagaluh – Leuwimunding – Jatiwangi, sebanyak 21 unit kendaraan;
23) Kadipaten (Terminal Cipaku) – Sumberjaya (Prapatan), sebanyak 36 unit
kendaraan;
24) Talaga – Bantarujeg – Kalapadua, sebanyak 2 unit kendaraan;
25) Kadipaten(Terminal Cipaku) – Gandu – Wanasalam – Ampel, sebanyak 25 unit
kendaraan
3. Mini Bus/Micro :
1) Cikijing – Majalengka – Kadipaten, sebanyak 112 unit kendaraan;
Profil Kabupaten Majalengka 105
Sedangkan optimalisasi trayek angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), meliputi:
1. Cikijing – Bandung;
2. Bantarujeg – Cikarang;
3. Rajagaluh – Cikarang;
4. Rajagaluh – Bandung;
5. Cikijing – Kuningan – Cirebon;
6. Kadipaten – Cirebon; dan
7. Bantarujeg – Wado – Bandung.
Selain itu, dalam rangka melayani tour dan travel baik Antar Kota Dalam
Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), di Kabupaten Majalengka
terdapat Perusahaan Bus Pariwisata yaitu PO. Metropolitan yang berlokasi di Desa
Tegalsari Kecamatan Maja dan PO. BS Guvilli yang berlokasi di Pasar Cigasong.
106 Profil Kabupaten Majalengka
TERMINAL
Terminal adalah tempat putus arus atau peralihan/perpindahan penumpang
orang dan barang dari sistem transportasi yang satu ke sistem transportasi yang
lainnya sebagai tuntutan wajar untuk efisiensi dalam sistem transportasi. Terminal
selain sebagai bagian integral dari suatu sistem lalu lintas dan angkutan jalan raya juga
berupa bagian dari tata ruang kota yang membantu efisiensi pemanfaatan jalan.
Kabupaten Majalengka memiliki terminal antar wilayah yang terdapat di
Kecamatan Kadipaten dengan klasifikasi terminal C.
Tabel 88 TERMINAL DI KABUPATEN MAJALENGKA
NO TERMINAL/ SUB
TERMINAL JENIS TERMINAL
LUAS (M2) PENUMPANG BARANG
1 Bantarujeg X - 1000
2 Cikijing X - 4132
3 Talaga X - 6180
4 Maja X - 3153
5 Kadipaten X - 11325
6 Rajagaluh X - 4758
7 Cigasong X - 2925
Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031
KETENAGALISTRIKAN
Pada tahun 2015 jumlah rumah tangga di Kabupaten Majalengka sebanyak
367.832 rumah tangga. Jumlah rumah tangga dengan akses listrik sudah mencapai
94,56 % atau sebanyak 347.808 rumah tangga, sedangkan rumah tangga yang belum
berlistrik sebanyak 20.024 rumah tangga.
Profil Kabupaten Majalengka 107
Tabel 89 KONDISI KETENAGALISTRIKAN KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN JUMLAH RUMAH TANGGA
JUMLAH RT BELUM BERLISTRIK
JUMLAH RT DENGAN AKSES
LISTRIK
1 ARGAPURA 11.081 826 10.255
2 BANJARAN 8.095 766 7.329
3 BANTARUJEG 12.588 1.348 11.240
4 CIKIJING 16.761 1.201 15.560
5 CINGAMBUL 10.143 851 9.292
6 CIGASONG 9.533 701 8.832
7 DAWUAN 13.234 981 12.253
8 JATIWANGI 24.214 805 23.409
9 JATITUJUH 17.675 417 17.258
10 KASOKANDEL 13.790 634 13.156
11 KADIPATEN 11.519 339 11.180
12 KERTAJATI 15.399 1.261 14.138
13 LIGUNG 19.713 209 19.504
14 LEMAHSUGIH 20.325 1.451 18.874
15 LEUWIMUNDING 16.344 531 15.813
16 MAJALENGKA 20.043 866 19.177
17 MALAUSMA 13.841 1.506 12.335
18 MAJALENGKA 13.813 992 12.821
19 PALASAH 13.963 726 13.237
20 PANYINGKIRAN 9.131 465 8.666
21 RAJAGALUH 13.737 252 13.485
22 SINDANGWANGI 9.323 344 8.979
23 SINDANG 4.765 278 4.487
24 SUKAHAJI 12.187 728 11.459
25 SUMBERJAYA 23.541 758 22.783
26 TALAGA 13.074 788 12.286
JUMLAH 367.832 20.024 347.808
108 Profil Kabupaten Majalengka
Dalam RTRW Kabupaten
Majalengka telah ditetapkan
rencana struktur ruang yang akan
dikembangkan di Kabupaten
Majalengka yang bertujuan untuk
mengoptimalkan masing-masing
wilayah, sehingga tercipta
pemenuhan kebutuhan antara
wilayah satu terhadap wilayah
yang lainnya, dan didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan
suatu pusat kegiatan yang rencana pengembangan ke depan dalam kurun waktu
perencanaan 20 (dua puluh) tahun.
Pengembangan sistem perkotaan di Kabupaten Majalengka sesuai dengan
RTRWN dan RTRW Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
1. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah), merupakan pusat kegiatan jasa, pusat pengolahan
dan simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten. Kondisi ini terjadi di
Kecamatan Kadipaten yang terletak pada simpul perlintasan utama (regional)
yang menghubungkan PKN Bandung dan PKN Cirebon, sehingga merupakan
kawasan perkotaan dan atau pusat kecamatan dengan kemampuan pelayanan
dan kelengkapan fasilitas dan utilitas paling tinggi dibandingkan dengan pusat
kecamatan lainnya.
Struktur Ruang Majalengka
Profil Kabupaten Majalengka 109
Ruang yang termasuk dalam PKW ini tidak hanya dibatasi oleh batas-batas
administrasi saja, akan tetapi juga mencakup wilayah sekitar simpul jalur utama
antara koridor Bandung – Cirebon dan koridor Utara – Selatan, sehingga ruang
kecamatan yang termasuk ke dalam PKW Kadipaten, selain Kecamatan
Kadipaten, adalah Kecamatan Dawuan.
2. PKL (Pusat Kegiatan Lokal) merupakan pusat kegiatan yang memiliki potensi
sebagai pusat jasa, pusat pengolahan dan simpul transportasi yang mempunyai
pelayanan satu kabupaten atau beberapa kecamatan. PKL diharapkan dapat
berfungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi lokal di setiap kabupaten dan atau
beberapa kecamatan terdekat. Untuk itu, setiap PKL akan dilengkapi dengan
fasilitas minimum yang perlu ada untuk mendorong berfungsinya PKL. Adapun
kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai PKL adalah Kecamatan Majalengka,
Cigasong, Panyingkiran, Kertajati, Jatiwangi, Talaga, Cikijing, dan Argapura.
3. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Adapun kecamatan yang
mempunyai fungsi sebagai PPK adalah Kecamatan Kasokandel, Jatitujuh, Ligung,
Sumberjaya, Leuwimunding, Palasah, Maja, Rajagaluh, Bantarujeg, Cikijing,
Banjaran, Sukahaji, dan Lemahsugih.
4. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) adalah pusat permukiman yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala antar-desa. Kecamatan yang ditetapkan sebagai
PPL adalah Kecamatan Sindang, Cingambul, dan Malausma.
Untuk lebih jelas mengenai rencana pengembangan pusat kegiatan beserta
fungsinya di Kabupaten Majalengka dapat dilihat sebagai berikut:
110 Profil Kabupaten Majalengka
Tabel 90 RENCANA PENGEMBANGAN PUSAT KEGIATAN DAN FUNGSINYA
DI KABUPATEN MAJALENGKA
NO STRUKTUR RUANG KECAMATAN FUNGSI
A. PUSAT KEGIATAN PERKOTAAN
1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
PKW Kadipaten Kadipaten, Dawuan
Sebagai simpul transportasi regional, pusat komersial (perdagangan dan jasa), pusat pelayanan sosial, serta pendukung kegiatan industri.
2. Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL)
a. Perkotaan Majalengka
Majalengka, Cigasong, Panyingkiran
Sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pelayanan sosial, komersial, industri, pengembangan perumahan, pariwisata, pertanian, perikanan dan peternakan.
b. Perkotaan Kertajati
Kertajati, Jatitujuh, Ligung
Sebagai kawasan komersial dan jasa, kawasan industri terpadu, kawasan BIJB serta pengembangan kawasan perkotaan “aerocity”, dan pertanian.
c. Perkotaan Jatiwangi
Jatiwangi, Kasokandel, Sumberjaya, Palasah, Leuwimunding
Sebagai kawasan pengembangan industri, kawasan komersial, pelayanan sosial termasuk pengembangan perumahan, serta pertanian.
d. Perkotaan Rajagaluh
Rajagaluh, Sukahaji, Sindang, Sindangwangi
Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan kawasan perkotaan, komersial, industri, pengembangan pariwisata dan terminal regional, serta pertanian, perikanan dan peternakan.
e. Perkotaan Cikijing
Cikijing, Cingambul, Banjaran, Argapura
Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian dan peternakan, komersial, pengembangan pariwisata, pengembangan kawasan
Profil Kabupaten Majalengka 111
NO STRUKTUR RUANG KECAMATAN FUNGSI
perkotaan & terminal regional, serta industri kecil.
f. Perkotaan Talaga
Talaga, Maja, Bantarujeg, Lemahsugih, Malausma
Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian, pengembangan kawasan perkotaan, komersial, Industri, pengembangan pariwisata dan terminal regional
3. Pusat Pelayanan Kawasan
a. Perkotaan Kasokandel
Kasokandel Sebagai kawasan pengembangan perumahan, pelayanan sosial dan jasa, industri dan kawasan perdagangan, serta pertanian.
b. Perkotaan Leuwimunding
Leuwimunding Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan pertanian, pengembangan kawasan perkotaan, industri, pendukung kawasan perumahan.
c. Perkotaan Palasah
Palasah Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, pengembangan perkotaan, industri, pendukung kawasan perumahan, serta pertanian.
d. Perkotaan Jatitujuh
Jatitujuh Sebagai kawasan pengembangan perumahan, jasa, industri, pendukung komersial, dan pertanian.
e. Perkotaan Ligung
Ligung Sebagai kawasan pertahanan keamanan (Lanud S. Sukani), pengembangan industri dan pelayanan sosial, serta pertanian.
f. Perkotaan Sumberjaya
Sumberjaya Sebagai kawasan pengembangan industri, kawasan perdagangan dan pelayanan sosial, serta pertanian.
g. Perkotaan Sindangwangi
Sindangwangi Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pariwisata dan sarana pendukung pariwisata, serta pertanian, perikanan dan peternakan.
112 Profil Kabupaten Majalengka
NO STRUKTUR RUANG KECAMATAN FUNGSI
h. Perkotaan Sukahaji
Sukahaji Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pendukung kawasan perumahan dan pengembangan pariwisata, serta pertanian, perikanan dan peternakan.
i. Perkotaan Lemahsugih
Lemahsugih Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian (tanaman pangan, perkebunan dan peternakan), serta pengembangan pariwisata.
j. Perkotaan Bantarujeg
Bantarujeg Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian, pengembangan pariwisata.
k. Perkotaan Maja Maja Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian, perikanan, pengembangan pariwisata, pengembangan terminal regional.
l. Perkotaan Argapura
Argapura Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian (tanaman pangan, perkebunan dan peternakan), pengembangan pariwisata.
m. Perkotaan Bantarujeg
Banjaran Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian (tanaman pangan, perkebunan dan peternakan), pengembangan pariwisata.
B. PUSAT KEGIATAN PERDESAAN
1. Pusat Pelayanan Lingkungan
a. PPL Sindang Sindang Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pendukung kawasan perumahan dan pengembangan pariwisata, serta pertanian, perikanan dan peternakan.
Profil Kabupaten Majalengka 113
NO STRUKTUR RUANG KECAMATAN FUNGSI
b. PPL Malausma Malausma Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian, pengembangan kawasan perbatasan.
c. PPL Cingambul Cingambul Sebagai pusat pelayanan sosial dan umum, komersial, pengembangan pertanian, pengembangan pariwisata, pengembangan “home industri”.
Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011 – 2031
114 Profil Kabupaten Majalengka
Kabupaten Majalengka adalah salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang
merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dikaruniai
hampir semua prasyarat untuk mampu menjadikan dirinya sebagai kekuatan besar
dalam perekonomian, baik kekayaan sumber daya alam, jumah penduduk yang
produktif, maupun akses yang strategis ke jaringan mobilitas lokal, regional dan global
dengan akan dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kawasan
Aerocity di Kertajati, jalan tol Cisumdawu dan Cikapa serta pembangunan mega
proyek lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini adalah rencana pembangunan
infrastruktur pemerintah pusat dan provinsi dan telah masuk dalam Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang
berpengaruh terhadap pembangunan Kabupaten Majalengka :
1. Pembangunan Jalan Tol Cikapa (Cikopo – Palimanan)
NO RUAS
1 Cikampek-Palimanan
(116 km)
2 Kanci-Pejagan
(34 km)
3 Bogor Ring Road
(11 km)
4 Cikarang-Tj.Priok
(34,5 km)
5 Ciawi-Sukabumi
(54 km)
6 Sukabumi-Ciranjang
(28 km)
7 Ciranjang-Padalarang
(33 km)
8 Cimanggis-Cibitung
(25,4 km)
9 Cileunyi-Sumedang-
Dawuan (CISUMDAWU,
60,1 km)
10 Soreang - Pasirkoja
(SOROJA, 15 km)
11 Depok-Antasari
(21,7 km)
12 Tol Dalam Kota Bandung
(20,9 km)
JALAN TOL : Diusulkan untuk dapatdibiayai melalui APBN dan APBD
Total Panjang Jalan Tol: 453,6 km
Jalan Nasional (44,64 km)
Jalan Provinsi ( 118,78 km)
Jalan Non Status (257,75 km)
JakartaProv. Banten
Prov. Jawa Tengah
1
2
3
9
4
5
6
7
8
10
12
11Bandara Int. Jabar Kertajati
Pangandaran
Rancabuaya
Surade
Palabuhanratu
Jalan Lintas Selatan Jabar : 421, 17 km
RENCANA JALAN TOL CIKAPALI DAN CISUNDAWUYANG MELINTAS KABUPATEN MAJALENGKA
Doc. Bappeda Kab. Majalengka Tahun 2009
Kawasan Strategis
Profil Kabupaten Majalengka 115
2. Rencana Pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan
DATA TEKNIS
Panjang : 60,1 km
(termasuk interchange)
Kec.Rencana : 100 km/jam
Jml Lajur Awal : 2 x 2 lajur
(awal)
: 2 x 3 lajur
(akhir)
Lebar Ruang Milik Jalan : min. 60 m
PERKIRAAN BIAYA PROYEK
Biaya Tanah : Rp. 536,8 milyar
Biaya Konstruksi : Rp. 2.107,11milyar
Biaya Investasi : Rp. 4.660 milyar
PERKIRAAN VOLUME LALU
LINTAS
Vol. Lalu Lintas : 13.010 kend/hari
(2011)
PERIODE PELAKSANAAN
Pengadaan Tanah : 2 tahun
Konstruksi : 2 tahun
DATA FINANSIAL
EIRR : 23,32 %
Tarif (operasi 2014) : Rp. 858,-/ km
Masa konsesi : 35 tahun
FIRR (tanpa dukungan pemerintah) : 11,35 %
Untuk mencapai FIRR 16% diperlukan
dukungan pemerintah sebesar Rp. 1.599,8
milyar terdiri dari :
- Biaya Tanah Rp. 536,8 milyar
- Sebagian konstruksi Rp. 1.063 milyar (±27 km)
STATUS STUDI (BANTUAN APBD PROV)
Pra FS : Pemkab Sumedang 2003 (Tahap I)
FS : Pemkab Sumedang 2004 (Tahap II)
AMDAL : Pemkab Sumedang 2005
SHARING BIAYA PEMBEBASAN TANAH
(50% PUSAT, 50% PEMDA):
Pemprov Jabar : Rp. 100,6 milyar
Kab. Bandung : Rp 11 milyar
Kab. Sumedang : Rp. 149,8 milyar
Kab. Majalengka : Rp. 7 milyar
Pemerintah Pusat : Rp. 268,4 milyar
CILEUNYIRANCAKALONG
CIMALAKAUJUNGJAYA
SUMEDANG
LEGOKDAWUAN
BIJB KERTAJATI
RENCANA TOL
CIKAMPEK-PALIMANAN
Tanah pada daerah segmen Ujung Jaya-
Dawuan seluas 34 Ha sepanjang 4 km
akan dibebaskan oleh Pemkab Majalengka
Tanah pada daerah batas Perhutani sampai
Interchange Ujung Jaya seluas 60 Ha akan diruislag
dengan tanah Pemkab Sumedang
Tanah yang akan dibebaskan oleh Pemprov Jabar
pada segmen Rancakalong – Sumedang
seluas 153,5 Ha sepanjang 17,5 km
Tanah yang akan dibebaskan oleh APBN pada Segmen
Cileunyi – Rancakalong dikurangi lahan IPDN yang
menjadi kewajiban Kab. Sumedang
Lahan pada akses tol sampai batas kota/kab
Bandung akan dibebaskan oleh Pemkab Bandung
PERKEMBANGAN PEMBEBASAN
LAHANTahun 2008 : Rp. 25,21 M (APBN)
seluas 29 Ha (Seksi Cileunyi –
Rancakalong)
Tahun 2009:
1. APBN : Rp. 30 milyar
2. APBD Prov : Rp. 50 milyar
Cileunyi –Sumedang – Dawuan 60,1 km
Rencana Makro Jabar
RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL CISUNDAWU
Doc. Bappeda Kab. Majalengka Tahun 2009
Pembangunan Tol Cisumdawu Sesi 2 Ruas Rancakalong-Sumedang
116 Profil Kabupaten Majalengka
3. Peningkatan Pelabuhan Laut Nasional Cirebon
Adapun rencana pembangunan infrastruktur dari pemerintah provinsi Jawa
Barat yang berpengaruh terhadap rencana pembangunan infrastruktur di Kabupaten
Majalengka antara lain :
1. Rencana Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati
NETWORK PLANNING BIJB
Kawasan Bandara 1.800 HaFasilitas :
• Area Bandar Udara: 1.800 ha• Runway ( R1:3.500m x 60m dan R2:3.000 x 60 m),
tidak termasuk R3 .• Area Dasar Gedung Penumpang: 320.814 m2
• Area Terminal Kargo: 77.401 m 2Kapasitas :
• Kapasitas penumpang 27 juta orang per tahun• Kapasitas penanganan kargo 191.423 ton per tahunBiaya :
• Phase I = Rp. 3,593 trilyun• Phase II = Rp. 2,367 trilyun• Phase III = Rp. 2,339 trilyun• Total Biaya = Rp. 8,299 trilyun
KAWASAN PENUNJANG 3.200 ha
• Industri: 5.950.000 m2
• Bisnis: 2.887.000 m2
• Rekreasi: 2.334.000 m2
• Riset dan Pendidikan: 447.000 m2
• Resort: 1.337.00 m2
• Central Park: 992.000 m2
• Apartemen: 287.000 m2
• Hunian Murah: 1.810.000 m2
• Hunian Mewah: 5.939.000 m2
• Relokasi Penduduk Setempat:5.000.000 m2
• Utilitas Kota dan Hunian: 5.000.000 m2
Luas Total 5.000 Ha
Sambil mempersiapkan pengembangan
BIJB, untuk kebutuhan jangka pendek
diusulkan optimalisasi Bandara Husein
Sastranegara Bandung
2009-2010 20102011 2014
RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB)KERTAJATI MAJALENGKA
Doc. Bappeda Kab. Majalengka Tahun 2009
Profil Kabupaten Majalengka 117
2. Kertajati Aerocity
Kertajati Aerocity adalah suatu
kawasan yang di dalamnya
terdapat berbagai aktifitas
perkotaan yang saling mendukung
dengan kegiatan bandar udara
(Perda Provinsi Jabar Nomor 13
Tahun 2010). Kertajati Aerocity
meliputi kawasan industri,
perdagangan dan pariwisata, pemukiman. Dengan konsep Aerocity diharapkan
kawasan Bandara menjadi kawasan yang sangat representatif baik dari sisi moda
transportasi, akomodasi, hingga berbagai sarana pendukung lainnya. Dimana
dalam pelaksanaan pengembangannya menggunakan konsep Public Private
Partnership (PPP) atau Pola Kemitraan Pemerintah dan Swasta (KPS).
Pembangunan Kertajati Aerocity diharapkan akan mendongkrak
perkembangan kawasan Jawa Barat bagian Timur sehingga terjadi percepatan
pertumbuhan investasi yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di
Jawa Barat.
Rencana Tata Ruang Kertajati Aerocity :
a. Airport Area f. Business Area
b. Reserve Area g. Tourism & Recreation Area
c. Green Area h. Central Park
d. Residence Area i. Cultural Centre.
e. Integrated Industry Area
118 Profil Kabupaten Majalengka
3. Relokasi Kawasan Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)
4. Pembangunan Jalur Kereta Api
Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati:• FS ( 2008)• Pra Desain (2010)
Shortcut Tanjungrasa-Cibungur:
• FS ( 2009/2010)
Jalur KA Pasoso-Tj.Priok:Upaya pembebasan
lahan (2010)
Banjar- Cijulang :• FS (2007)
Kertajati-Kadipaten –Cirebon:• FS (2009)
Double track dan elektrifikasi jalur rel Rancaekek-Cicalengka:• FS ( 2008)• DED ( 2010/2011)• Fisik ( 2011/2012)
Double track dan elektrifikasi jalur rel Kiaracondong-Rancaekek:• FS ( 2008)• DED ( 2009/2010)• Fisik ( 2011/2012)
Elektrifikasi jalur relPadalarang-Kiaracondong:• DED (2009/2010)• Fisik ( 2011/2012)
Terowongan Lampegan:• Tidak operasional sejak 2001,
akibat adanya longsoran.
Rencana Makro Jabar
Doc. Bappeda Kab. Majalengka Tahun 2009 /
Profil Kabupaten Majalengka 119
Selain dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
Pemerintah Kabupaten Majalengka juga mempunyai rencana strategis diantaranya
adalah:
1. Rencana Kawasan Industri Terpadu (KIT)
Kawasan Industri Terpadu adalah pengelompokan perusahaan yang meliputi
berbagai jenis industri dan membentuk kerjasama dalam bentuk perdagangan
sehingga lebih efektif dan efisien dan secara finansial tidak akan menambah cost
karena dilakukan secara dinamis antara beberapa pelaku usaha yang
terkoordinasi, rencana Kawasan industri di Kabupaten Majalengka terletak di 2
tempat yaitu :
Kawasan Industri Terpadu (KIT) Kertajati dengan luas 1500 Ha, Orientasi dan
sistem sirkulasi adalah menuju BIJB dan menggunakan akses interchange tol
di kawasan BIJB untuk pergerakan menuju Jakarta/Cirebon/Bandung.
120 Profil Kabupaten Majalengka
Kawasan Industri Palasah dengan luas 459 Ha. Orientasi dan sistem sirkulasi
adalah menuju akses tol dan jalan arteri primer (Koridor Bandung –Cirebon)
dengan dilayani jalan lingkar luar (rencana jalan) untuk menuju
Jakarta/Cirebon/Bandung.
2. Majalengka Spektakuler
Adalah sebuah konsep
wisata dengan berbagai wahana
yang menerapkan suasana City
of Light atau kota cahaya
sebagai setting utama. Lahan
yang digunakan sekitar 5 Ha
dengan lahan pengembangan
sebagai commercial blocks yang mempunyai fasilitas ruko, trade center, pusat
olahraga, budget hotel.
Profil Kabupaten Majalengka 121
3. Jabar Education Park
Selama ini di
Jawa Barat tempat
didominasi wisata
alam sehingga sangat
dimungkinkan dibuat
tempat wisata dengan
sebuah konsep taman
bermain yang
memasukkan unsur playing dan studying tersaji dalam berbagai wahana
dimana para pegunjung dapat menikmati wahan permainan dengan sambil
belajar begitu pula sebaliknya belajar dengan ditambah wahana bermain.
122 Profil Kabupaten Majalengka
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Pengembangan Hortikultura di Kabupaten Majalengka memiliki potensi besar
melalui usaha intensifikasi yaitu peningkatan produksi per kesatuan luas dengan
meningkatkan penggunaan teknologi kimia-biologi seperti penggunaan varietas
unggul, pupuk organik/anorganik, teknologi mekanik dan teknologi budidaya.
Pengembangan tanaman pangan dan hortikultura didukung oleh kondisi :
a. Tersedianya potensi lahan bukan pertanian sebesar 35.721 ha yang dapat
digunakan untuk pengembangan hortikultura (buah-buahan dan sayur-sayuran).
Disamping itu, Kabupaten Majalengka memiliki kesuburan tanah yang tinggi dan
spesifik, agroekologi yang sangat cocok untuk pengembangan berbagai jenis
tanaman hortikultura.
b. Potensi sumber daya manusia atau tenaga kerja berlimpah. Namun sementara ini
tenaga kerja pedesaan lebih banyak melakukan urbanisasi, karena sempitnya
kesempatan kerja di pedesaan dan kalaupun ada usaha tani dan atau usaha tani
kebun dianggapnya tidak menjanjikan masa depan.
c. Adanya Modal Sosial Tinggi (Social Capital) tinggi dalam mengembangkan agribisnis
hortikultura, memiliki pengalaman dalam membangun pertanian dan modal
tersendiri untuk membangun agribisnis hortikultura yang berdaya saiing tinggi. Di
samping itu, sifat orang Kabupaten Majalengka yang suka berkelompok akan
sangat membantu mempercepat diffusi inovasi teknologi hortikultura.
d. Kabupaten Majalengka memiliki empat kelebihan alam yaitu panjang dan
intensitas penyinaran, suhu, bebas taifun dan curah hujan. Jumlah radiasi matahari
Produk Unggulan
Profil Kabupaten Majalengka 123
dalam setahun yang melebihi daerah lain sehingga dengan iklim tropis,
dimungkinkan di Kabupaten Majalengka dilakukan penanaman secara rotatif tiga
sampai empat kali dalam setahun.
Pertanian dengan ragam komoditas yang dibudidayakan oleh petani di
Kabupaten Majalengka meliputi :
a. Bawang Merah.
Bawang Merah merupakan
salah satu Komoditas Unggulan
Kabupaten Majalengka. Banyak
digunakan sebagai bumbu khususnya
pada masakan Asia Tenggara dan
banyak dimanfaatkan juga sebagai
obat tradisional, karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa
alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan
alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida. Penanaman Bawang Merah
memerlukan kondisi tanah yang subur, gembur , mengandung bahan organik
dengan tata udara dan drainase yang baik. Masa panen tanaman bawang yaitu
90 -100 hari setelah tanam. Produk lain bawang merah yang banyak digunakan
adalah bawang goreng. Produksi bawang merah di Kabupaten Majalengka masih
relatif kecil sehingga perlu ditingkatkan dengan menerapkan teknologi pasca
panen dalam memberikan nilai tambah dan daya saing bawang merah.
Penanganan pasca panen mulai dari proses pengangkutan, pengemasan dan
penyimpanan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Pemasaran
bawang merah memenuhi kebutuhan dalam daerah dan luar daerah dimana
124 Profil Kabupaten Majalengka
pelaksanaannya dilakukan melalui pengumpul dan bandar besar daerah. Varietas
bawang merah di Kabupaten Majalengka ada 4 macam yaitu : Bawang Sumenep,
Bawang Batu, Bawang Karet dan Bawang Merah. Sentra bawang merah di
Kabupaten Majalengka tersebar di beberapa kecamatan antara lain : Kecamatan
Argapura, Banjaran, Maja, Majalengka, Ligung, Kertajati, dan Kecamatan
Jatitujuh.
Rata-rata produksi bawang merah selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
23.406,24 Ton.
b. Jagung
Kegunaan jagung sebagai
komoditas pangan dewasa ini semakin
meningkat. Dalam memenuhi
kebutuhan pangan, alternatif produksi
jagung dapat dikembangkan menjadi
beberapa jenis produk pangan
diantaranya berupa produk olahan segar, produk primer, produk siap santap dan
produk instan. Produk jagung dapat dapat ditemukan dalam produk-produk
pangan bernilai ekonomi tinggi misalnya corn-flake, pop-corn, tepung jagung, pati
jagung , minyak jagung, ethanol, methanol dan pada beberapa kebutuhan
konsumsi hewan ternak. Produksi jagung di Kabupaten Majalengka sudah diakui
secara regional dan nasional menduduki peringkat ke dua di Jawa Barat setelah
kabupaten Garut. Produksi Jagung yang cenderung meningkat dari tahun ke
tahun merupakan peluang investasi berpotensi untuk dikembangkan. Peluang
investasi pengembangan komoditi jagung di Kabupaten Majalengka saat ini lebih
Profil Kabupaten Majalengka 125
banyak di bidang budidaya (on farm) dan pengolahan jagung. Sentra jagung
berada di Kecamatan : Argapura, Banjaran, Talaga, Cikijing, Maja, Bantarujeg,
Lemahsugih, Majalengka, dan Malausma.
Rata-rata produksi jagung selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
117.142 Ton.
c. Ubi Jalar
Ubi Jalar merupakan salah
satu sumber makanan pokok yang
penting. Selain umbinya yang bisa
dimanfaatkan, daunnya juga bisa
dimanfaatkan sebagai sebagai
sayuran dan tanaman hias.
Tanaman Ubi Jalar memerlukan
proses penanaman , pemeliharaan
yang cukup mudah dan hanya cukup terkena sinar matahari secara langsung
tanaman ubi jalar bisa tumbuh dengan sangat bagus. Ubi jalar di Majalengka
terkenal karena mempunyai beberapa keunggulan yaitu kualitasnya yang baik,
kadar air rendah, rasa lebih manis dan pulen, bisa dijadikan antioksidan dan
memiliki harga jual yang stabil. Sentra ubi jalar berada di Kecamatan : Maja,
Bantarujeg, Lemahsugih, Cikijing, Banjaran, Cigasong, dan Majalengka.
Rata-rata produksi ubi jalar selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
12.193,80 Ton.
126 Profil Kabupaten Majalengka
d. Cabai merah
Cabai merah merupakan salah
satu jenis sayuran yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi seringkali
digunakan sebagai bumbu penguat
makanan yang bercita rasa pedas dan
memberikan kehangatan panas.
Tanaman cabai masuk kedalam jenis
terong-terongan banyak dibudidaya oleh petani karena mempunyai nilai jual
yang tinggi. Selain itu cabai merah juga banyak mengandung manfaat dalam
kesehatan yaitu bisa mengendalikan penyakit kanker dan kandungan vitamin C
yang tinggi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian seseorang. Hasil panen
cabai merah yang berlimpah dan untuk menghindari kerugian akibat harga cabai
merah yang jatuh, nilai tambah cabai merah didapat dengan dikelola menjadi
saus cabai. Sentra cabai merah berada di Kecamatan Argapura, Banjaran, Talaga,
Cikijing, Cingambul, Lemahsugih, Kertajati, Jatitujuh, dan Ligung.
Rata-rata produksi cabai merah selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
8.195,98 Ton.
e. Kentang
Kentang merupakan tanaman jenis
umbi-umbian. Secara umum dikenal 2 jenis
kentang yaitu kentang granola dan kentang
tes. Kentang dapat diolah menjadi berbagai
macam olahan makanan tergantung dari
Profil Kabupaten Majalengka 127
karakteristik kadar air dan kadar patinya dengan cara direbus, dipanggang atau
digoreng. Budidaya kentang dapat dilakukan di ketinggian 1200-1300 dpl dengan
lingkungan yang segar dan bersih serta irigasi yang sangat bagus. Potensi
investasi kentang di Kabupaten Majalengka dapat dikembangkan dengan
budidaya (on farm). Daerah sentra kentang berada di Kecamatan Argapura,
Banjaran, Talaga, Lemahsugih, Cikijing, dan Rajagaluh.
Rata-rata produksi kentang selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
10.569,66 Ton.
f. Mangga
Mangga merupakan buah-
buahan yang mempunyai kandungan
vitamin C dan E yang cukup tinggi dan
sangat digemari oleh masyarakat
karena dapat dikonsumsi segar (secara
langsung) maupun diolah dalam
bentuk sirup, jus, permen, asinan,
manisan, buah kering dan selai. Di Kabupaten Majalengka terdapat beberapa
jenis mangga yaitu : mangga harum manis, cengkir, manalagi, lalijiwo, bapang ,
gedong gincu dll. Majalengka merupakan penghasil Mangga jenis Gedong Gincu
terbesar dengan jangkakuan pemasaran hingga ke luar negeri yaitu diantaranya
Arab Saudi, Amerika dan Pasar Asia. Setiap tahunnya ratusan ton mangga
diangkut dari Majalengka ke luar daerah. Dan kini setiap saat mangga di
Majalengka selalu ada karena para petani dan bandar berupaya mempercepat
pembuahan, sehingga kini nyaris tak kenal musim. Mangga Gedong Gincu
128 Profil Kabupaten Majalengka
memiliki penampilan dan keunggulan yang khas dibandingkan dengan mangga
jenis lainnya, yaitu warna kulit buah yang kuning kemerahan saat kematangan
90-100%. Selain itu juga berserat halus, rasa asam manis segar, berbentuk bulat,
daya tahan panca panen 8 hari tanpa perlakuan, rasa dominan manis setelah
3 hari pasca panen, bobot 200-300 gram, dan aroma yang wangi. Kabupaten
Majalengka merupakan daerah percontohan.
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Luas Tanam (Ha) 4.351 4.356 4719 4.820 4.831
Luas Panen (Ha) 1.099 2.620 2.854 446 3.901
Produksi (Ton) 6.901 17.681 18.665 5.337 26.785
Produktivitas (Ku/Ha)
62,79 67,48 65,40 119,66 68,66
Rata-rata produksi mangga gedong gincu selama 5 tahun (2010-2014)
mencapai 15.073,80 Ton.
Profil Kabupaten Majalengka 129
g. Jambu Biji Merah
Jambu biji merah adalah varian jambu biji yang berdaging merah muda,
tebal, manis, harum dan segar dengan bobot rata-rata 400 gr/buah. Warna yang
khas daging jambu biji mengindikasikan jambu biji kaya akan vitamin A untuk
kesehatan mata, antioksidan serat memiliki kandungan serat tinggi sehingga
sangat cocok sekali dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Buah jambu biji sangat
cocok sekali dikonsumsi di siang hari karena buahnya yang segar dan
mendinginkan badan.
Keunggulan dalam pembudidaya jambu biji merah ini tidak mengenal
musim, dan selalu berbuah setiap saat . Kebanyakan dikembangbiakkan
dilakukan dengan cara pencangkokan.
Jambu biji akan tumbuh dengan subur
di tanah yang cerul, banyak
mengandung bahan organis, dan
dapat menyerap air dengan baik.
Usaha budidaya jambu biji
merah dinilai sangat menguntungkan
bagi petani karena memiliki daya jual tinggi dan relative sangat mudah dalam
perawatannya. Konsumsi jambu biji merah selain untuk pasar tradisional dapat
juga diolah sebagai bahan minuman kemasan dan dodol. Daerah sentra jambu
biji merah berada di Kecamatan : Panyingkiran, Majalengka, Kertajati dan
Jatitujuh.
Rata-rata produksi jambu biji merah selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
3.668,34 Ton.
130 Profil Kabupaten Majalengka
h. Jeruk Farrel
Jeruk Farrel atau lebih dikenal
Jeruk Keprok (Citrus Nobilis Lour)
tumbuh daerah tropis dan subtropis.
Jeruk farrel ini merupakan varietas
jeruk yang baru dan pertama di
Indonesia. Berbentuk bulat dan
mempunyai kulit kehijauan, jika sudah
matang buahnya manis dan disukai hampir semua kelompok umur. Selain enak
dikonsumsi sebagai buah penyegar, Jeruk keprok farrel juga bermanfaat bagi
kesehatan. Bahkan kulitnya ternyata dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.
Pada saat ini peluang pemasaran jeruk keprok farrel masih terbuka lebar dan
sudah memiliki pasar tetap yaitu Carefour, Jogja Departemen Store, serta pasar
pasar tradisional di wilayah Kabupaten Majalengka dengan kapasitas permintaan
antara 5 sampai 10 ton per hari. Sentra jeruk Farrel di Kabupaten Majalengka
adalah Kecamatan Sukahaji.
i. Durian
Buah Durian dikenal dengan
Sebutan populernya adalah "raja dari
segala buah" (King of Fruit). Durian
adalah buah yang kontroversial,
meskipun banyak orang yang
menyukainya, namun sebagian yang
lain tidak menyukai dengan aromanya
yang terkenal tajam dan menyengat.
Profil Kabupaten Majalengka 131
Memiliki kulit berduri tajam dan ketika dikupas rasa buahnya begitu manis.
Buah Durian paling banyak dikonsumsi dalam keadaan segar , utk memenuhi
pemesanan ekspor daging durian dipress, dibungkus dan dibekukan untuk
memperpanjang masa penyediaan durian. Buah durian dapat juga dinikmati
dalam berbagai produk olahan misalnya kue, dodol, asinan, es krim, minuman dll.
Selain buahnya yang dapat dinikmati, biji, daun, kulit buah dan kayunya dapat
juga dimanfaatkan.
Di Kabupaten Majalengka, durian menjadi produk unggulan diantaranya
durian Montong, Durian Bawor dll. Banyak petani durian menjual hasil panennya
di kios-kios sepanjang jalan Rajagaluh-Sumber. Hal ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi pengguna jalan ke arah Kuningan, Ciamis dll. Potensi durian
menjadi salah satu komoditi ekspor daerah, serta menjadi salah satu nilai lebih
Kabupaten Majelengka, dengan memiliki keunggulan tersendiri di produk
pertanian yaitu sebagai daerah penghasil durian. Daerah sentra durian berada di
Kecamatan : Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding, dan Sindang.
Rata-rata produksi durian selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
4.963,12 Ton.
132 Profil Kabupaten Majalengka
PERIKANAN
a. Gurame
Ikan Gurame berasal dari
Daerah Jawa Barat mempunyai
beberapa keunggulan yaitu
mempunyai tekstur daging yang
khas, mempunyai kandungan
protein yang cukup tinggi dengan
harga yg terjangkau oleh
masyarakat sehingga mempunyai
tingkat permintaan pasar yang cukup tinggi. Mitra usaha peternak ikan Gurame
Kabupaten Majalengka antara lain pedagang lokal, Jakarta, Tasikmalaya, dan
Sumedang. Daerah sentra ikan gurame di Kabupaten Majalengka adalah
Kecamatan Rajagaluh, Sindangwangi, Sukahaji, Leuwimunding, dan Palasah.
Rata-rata produksi ikan gurame selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
839,64 Ton.
b. Lele
Ikan Lele adalah sejenis ikan yang
hidup di air tawar, mempunyai kulit
yang licin, berbentuk pipih dan
berwarna kehitaman dengan ciri khas
memiliki kumis yang panjang dari
mulutnya. Ikan Lele disukai konsumen
karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah.
Profil Kabupaten Majalengka 133
Keunggulan ikan lele yaitu mudah dijumpai di berbagai tempat dari pasar
tradisional hingga supermaket dengan harga yang sangat terjangkau dan stabil.
Tidak hanya mudah diperoleh, ikan lele juga mempunyai keunggulan masa
tunggu panen yang singkat, kemudahan dalam pemeliharaannya yaitu dapat
dilakukan di lahan sempit bahkan dapat hidup di air yang tercemar misal got atau
saluran pembuangan air. Kebutuhan ikan lele semakin hari semakin mengalami
peningkatan hal ini karena pengolahan Ikan lele yang dahulu hanya bisa digoreng
saja , dalam perkembangannya ikan lele semakin banyak diolah menjadi berbagai
macam produk olahan yaitu abon, nugget, bakso, kripik, krupuk, dendeng,
makanan kaleng. Untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan supply supermaket
dibuat dalam bentuk fillet. Sentra lele terdapat di Jatitujuh dan Ligung
Rata-rata produksi lele selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
1.288,66 Ton.
c. Ikan Mas
Ikan mas merupakan jenis
ikan air tawar yang sangat bagus
untuk dibudidayakan karena
mempunyai cita rasa yang tinggi
sehingga disukai banyak
konsumen. Tingkat pertumbuhan
yang cepat merupakan salah satu
keunggulan dari budidaya ikan mas ini. Budidaya ikan mas bisa dipelihara dalam
Kantong Jaring Apung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain
tergantung ketersediaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga
134 Profil Kabupaten Majalengka
bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pelet
buatan pabrik. Karena pada dasarnya Ikan mas dapat memangsa berbagai jenis
makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Makanan
utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi
perairan. Yang perlu diperhatikan dalam budiddaya ikan mas adalah kualitas air
pada media untuk budidaya ikan mas. Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat)
di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu
deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Sehingga kebanyakan budidaya
ikan mas, lingkungan pemeliharaannya dibuat mirip seperti kondisi asli/alam.
Terdapat dua jenis ikan Mas berdasarkan pemanfaatannya yaitu untuk konsumsi
dan sebagai ikan hias. Ikan mas konsumsi bisa bervariasi mulai ukuran 300 gram
sampai 1 kg. Pengolahan pangan hasil budidaya Ikan Mas dapat disajikan dalam
berbagai macam masakan utama di Rumah Makan, Keripik Ikan Mas Balita (Baby
Fish Chips), Pindang Ikan Mas, Bekasam dll. Sentra : Kertajati, Jatitujuh, Palasah,
Dawuan, Panyingkiran, Majalengka, Cigasong, Maja, Sukahaji, Rajagaluh,
Sindangwangi, Leuwimunding, Cikijing, Lemahsugih, Talaga, Cingambul,
Bantarujeg, Banjaran, dan Argapura.
Budidaya ikan Mas di Kabupaten Majalengka, lebih banyak dikembangkan
ikan mas untuk Konsumsi. Permintaan kebutuhan ikan mas cukup banyak hingga
dari luar Majalengka. Selama ini Kabupaten Majalengka hanya memasok
permintaan dari Kuningan dan Cirebon saja.
Rata-rata produksi ikan mas selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
1.435,64 Ton.
Profil Kabupaten Majalengka 135
d. Ikan Nila
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi dan banyak dibudidaya di air tawar.
Berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang
(belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12
buah. Keunggulan dalam budidaya ikan nila yaitu laju pertumbuhan cepat, lebih
mudah beradaptasi dengan lingkungan atau perubahan cuaca, serta tahan
terhadap penyakit . Karena budidaya yang mudah , Ikan nila merupakan sumber
protein hewani yang mempunyai harga jual rendah bagi konsumsi manusia. Ikan
nila banyak dijual dalam keadaan segar dan dalam bentuk fillet.
Permintaan yang tinggi
terhadap benih ikan nila dari
pembudidaya baru wilayah
Ciayumajakuning baru dapat
dipenuhi sebesar 5%, karena pelaku
yang masih sangat minim di bidang
pembenihan ikan nila. Pembenihan
ikan nila sekarang ini hanya ada di
Kabupaten Majalengka dan kota Cirebon di Wilayah III, hal ini dikarenakan
kondisi wilayah yang sesuai dengan budidaya ikan nila. Sentra ikan nila berada di
Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya, Palasah, Jatiwangi, Dawuan,
Kadipaten, Panyingkiran, Majalengka, Cigasong, Maja, Sukahaji, Rajagaluh,
Sindangwangi, Leuwimunding, Cikijing, Lemahsugih, Talaga, Cingambul,
Bantarujeg, Banjaran, dan Argapura.
Rata-rata produksi ikan nila selama 5 tahun (2010-2014) mencapai
3.409,61 Ton.
136 Profil Kabupaten Majalengka
PETERNAKAN
a. Sapi Potong
Salah satu jenis usaha
pada sub sektor
peternakan yang
berpotensi untuk
dikembangkan adalah
peternakan sapi potong.
Pengembangan budidaya
sapi potong dinilai sangat
menguntungkan. Dari sapi potong, selain mendapatkan daging dan susu, kotoran
sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic yang bisa menjadi sumber
hara untuk memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur dan subur. Selain
itu tenaga Sapi juga dapat digunakan untuk membantu petani membajak sawah.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain : a) Kulit, sebagai bahan
industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket; b) Tulang, dapat diolah menjadi
bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan; serta c) Tanduk,
digunakan sebagai bahan kerajinan seperti : sisir, hiasan dinding dan masih banyak
manfaat sapi bagi kepentingan manusia.
Sapi potong ditetapkan sebagai komoditas unggulan sub sektor peternakan
di Kabupaten Majalengka. Kabupaten Majalengka ditetapkan sebagai kawasan
integrasi tanaman pangan dan ternak sapi potong oleh Kementrian Pertanian RI.
Karena banyaknya ditemukan penduduk yang memelihara/budidaya sapi
potong sehingga sangat bisa membantu masyarakat untuk peningkatan
kesejahteraan dan menciptakan peluang kerja baru. Saat ini Pengembangan
Profil Kabupaten Majalengka 137
budidaya sapi potong di Majalengka baru pada skala usaha kecil dan menengah
dengan pasar berupa pasar lokal dan regional (Jakarta, Bandung, Indramayu,
Sumedang, Kuningan dan Subang). Sentra : Lemahsugih, Majalengka, Kertajati,
dan Ligung.
b. Domba
Usaha penggemukan domba merupakan usaha peternakan yang
penerapannya cukup sederhana namun menjanjikan. Budidaya Domba tidak
membutuhkan Modal yang begitu besar . Permintaan terhadap domba di dalam
negeri cukup tinggi baik itu untuk konsumsi maupun untuk keperluan acara
keagamaan tertentu. Budidaya domba banyak dilakukan di pedesaan, karena
pakan utama dari domba adalah rumput, daun-daunan (hijauan) dan limbah
pertanian yang umumnya terdapat di pedesaan.
Manfaat dari daging dan susu
domba merupakan sumber protein
dan lemak hewani. Bulu domba
dapat digunakan sebagai industri
tekstil. Peternakan domba telah
menghidupkan perekonomian
pedesaan, perluasan lapangan kerja
dan usaha terutama di daerah basis populasi domba. Pengembangan Budidaya
domba didukung oleh adanya kemudahan aksesbilitas (jalan dan transportasi),
ketersediaan lahan, ketersediaan pasar hewan dan RPH, ketersediaan bibit hasil
penangkaran merupaka potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan di
138 Profil Kabupaten Majalengka
Kabupaten Majalengka dimana mempunyai mayoritas penduduk muslim. Sentra :
Kertajati, Jatitujuh, Lemahsugih, Bantarujeg, LIgung dan Dawuan.
d. Itik Petelur
Itik adalah jenis unggas yang hidup didarat dan di air. Budidaya itik sangat
menjanjikan mengingat permintaan telor dan daging itik yang sangat tinggi sebagi
pelengkap menu makan terutama di rumah makan dan restoran. Selain daging dan
telur yang dapat dikonsumsi, kotoran itik bisa juga dimanfaatkan sebagai pupuk
tanaman pangan/palawija. Untuk beternak itik tidak memerlukan modal yang
relatif besar . Diperlukan waktu enam
bulan bagi anak itik atau disebut meri
untuk tumbuh menjadi dewasa dan
siap bertelur. Minimal 60 persen dari
jumlah itik yang dipelihara akan
bertelur setiap hari. Bahkan, apabila
musim sedang bagus dan itik tidak
stres, persentase bertelurnya dapat
mencapai 80 persen.
Meningkatnya tren bisnis makanan berbahan baku daging bebek/itik sebagai
pengaruh urbanisasi ke kota besar, menjadi peluang besar yang dapat
dimanfaatkan para peternak itik di Majalengka untuk mengembangkan ternak
itiknya. Dengan penggunaan bibit unggul, diharapkan produksi daging dan telur
akan meningkat sampai 25 persen sehingga para peternak akan memperoleh
kenaikan pendapatan dari hasil bobot dan produksi telur. Dengan didukung lahan
perkampungan yang masih sangat tersedia di Kabupaten Majalengka, hal ini
Profil Kabupaten Majalengka 139
merupakan potensi untuk dikembangkannya ternak itik mengingat Kabupaten
Majalengka adalah sentra itik di Jabar ke dua setelah kabupaten Indramayu.
PERKEBUNAN
a. Cengkeh
Tanaman cengkeh adalah Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam
keluarga tanaman Myrtaceae pada ordo Myrtales. Kebutuhan cengkeh dunia
sebanyak 80% masih dipasok oleh Indonesia,
Cengkeh digunakan
sebagai bahan campuran
rokok kretek, dan juga
penyedap masakan.
Tanaman Cengkeh di
beberapa daerah di
Kabupaten Majalengka
merupakan
Pengembangan Cengkeh di Kabupaten Majalengka memiliki prospek cukup baik,
hal ini antara lain didukadanya kelembagaan tani (Assosiasi Petani Kabupaten).
Dukungan sarana dan prasarana yang tersedia antara lain berupa ketersediaan
lahan, pedagang perantara dan sumber benih/bibit yang cukup. Sentra :
Lemahsugih, Banjaran, Maja, dan Argapura.
140 Profil Kabupaten Majalengka
b. Tembakau
Tembakau merupakan produk pertanian yang termasuk dalam komoditas
perkebunan. Produk tembakau digunakan sebagai bahan baku rokok dan cerutu.
Kandungan metabolit sekunder dalam tembakau bermanfaat sebagai pestisida
dan bahan baku obat.
Kabupaten Majalengka
merupakan salah satu
daerah dari 5 penghasil
tembakau di Jawa Barat.
Selain sebagai daerah
penghasil tembakau,
kabupaten majalengka
sekaligus sebagai daerah
penghasil cukai.
Tanaman tembakau sangat sensitif terhadap lokasi tanam, musim/cuaca,
dan cara pengolahan. Hal ini menciptakan jenis-jenis tembakau yang berbeda
disetiap lokasi tanam tembakau. Dengan total luas area 1.092,95 Ha Tembakau di
majalengka mampu menyerap tenaga kerja atau pengurangan pengangguran dan
ikut berperan dalam pengurangan tingkat kemiskinan dengan dihasilkannya cukai.
Sentra : Bantarujeg, Malausma, Lemahsugih, Panyingkiran, Majalengka, dan
Kertajati.
Profil Kabupaten Majalengka 141
KERAJINAN
a. Rotan
Perabot
rumah tangga
berbahan dasar
rotan banyak
diminati oleh
masyarakat baik
dari dalam negeri
ataupun luar
negeri. Daya tarik
perabot rotan selain berbahan dasar alami juga mempunyai warna-warna
natural/alam yang sesuai dengan minat masyarakat. Pemakaian rotan banyak
digunakan pada pembuatan produk-produk tempat tidur, meja dan kursi tamu,
meja makan, dudukan vas bunga, suvenir dll dengan harga yang bervariasi.
Pemasaran Produk Rotan dari Kabupaten Majalengka dengan Hasil produksi
disamping dipasarkan untuk kebutuhan pasar lokal juga telah mampu menembus
pasar ekspor dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat majalengka. Hal
ini terlihat dari Data Dinas Perindustrian Kecamatan Majalengka yaitu terdapat 14
eksportir anyaman rotan dan menyerap 30.000 tenaga kerja. Sentra : Rajagaluh,
Leuwimunding, dan Sindangwangi
142 Profil Kabupaten Majalengka
b. Bola
Dalam dunia peralatan olahraga, Kabupaten Majalengka mempunyai produk
unggulan yaitu bola. Industri bola di kabupaten Majalengka merupakan salah satu
industri lokal yang bisa merambah pasar internasional. Produk bola yang
dihasilkan telah mendapatkan pengakuan Internasional ISO 9001–2000 / SNI 19-
9001-2001, Sertifikat FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia), FIBA. Sehingga tidak
diragukn lagi bola buatan Majalengka menjadi bagian dalam ajang piala dunia
1998 di Perancis serta Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang. Proses Produksi
pembuatan Bola jahit yang memakai bahan kulit banyak melibatkan warga yaitu
sekitar 3000 tenaga kerja sehingga turut membantu kesejahteraan warga.
Sentra : Kadipaten
Profil Kabupaten Majalengka 143
c. Genteng
Genteng produksi
Majalengka terkenal dengan
sebutan genteng Jatiwangi.
Jatiwangi berasal dari nama
Kecamatan sentra penghasil
genteng di Kabupaten Majalengka.
Genteng produk Kabupaten
majalengka terkenal akan
kualitasnya yang terkenal kuat dan tahan lama karena diolah memakai tanah liat
terbaik dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Pemasaran Genteng
Jatiwangi saat ini bahkan sudah menjangkau untuk keperluan
ekspor/mancanegara dan sudah menjadi ikon tingkat nasional utk industri
genteng.
d. Konveksi Kerudung dan Jeans
Kecamatan Cikijing merupakan
sentra konveksi kerudung dan jeans. Hal
ini didukung oleh letak kecamatan
Cikijing yang sering disebut sebagai
“daerah segitiga emas” berbatasan
dengan kuningan dan ciamis sehingga
mempermudah jangkauan pemasaran.
Karena kualitas yang baik dan model fashion terus update, permintaan terus
bertambah tidak hanya datang dari Kabupaten Majalengka saja melainkan sudah
144 Profil Kabupaten Majalengka
mampu untuk melayani permintaan luar daerah bahkan hingga Kalimantan dan
Sumatra. Sentra : Cikijing
e. Kerajinan Bambu
Kerajinan anyaman bambu
adalah salah satu bentuk karya seni
yang indah, unik, berkualitas tinggi
karena dalam proses pembuatannya
membutuhkan ketekunan, ketelitian,
ketrampilan dan kreativitas. Dalam
proses pembuatannya memakan
waktu yang tidak sebentar dan
kualitas bambu yang digunakan akan menentukan harga jual dari produk kerajinan
anyaman bambu. Produk anyaman bambu dapat kita lihat pada perabot rumah
tangga atau furniture, misalnya kursi bambu, besek bambu, bakul bambu,
keranjang bambu, piring bambu, rantang bambu, tenong bambu, berbagai
souvenir bambu, bahkan interior lantai atau dinding. Kerajinan anyaman bambu
sangat diminati oleh masyarakat karena menimbulkan aksen tradisional dan alami
di era modern ini.
Kerajinan anyaman bambu di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menjadi
sumber penghasilan sampingan masyarakat. Sebagian besar wargadi salah satu
desa menggantungkan rezeki dari kerajinan anyaman bambu sehingga menjadi
lumbung pendapatan penduduk setempat. Tidak terlalu sulit untuk menemukan
sentra kerajinan tersebut, karena kita bisa melihat beberapa kios yang menjajakan
kerajinan bambu beraneka bentuk. Kios tersebut sebagai penanda bahwa
masyarakat di sekitar merupakan perajin anyaman bambu. Semua perajin di desa
Profil Kabupaten Majalengka 145
tersebut akan menjual produknya kepada seorang pengepul, pelancong atau
pedagang lain yang berasal dari Majalengka dan luar kota. Sentra : Cingambul,
Palasah, Sindangwangi, dan Rajagaluh
f. Batu alam
Batu Alam adalah Batu-Batuan yang memang berasal dari alam yang dibuat
dan dibentuk untuk kegunaan pada bangunan dengan berbagai macam model,
jenis, tekstur dan keunikan yang berbeda. Batu alam diproduksi guna memenuhi
konsumsi pembangunan property baik sebagai pelengkap interior, eksterior
maupun taman untuk memberikan kesan mewah, natural atau alami.
Di wilayah jawa barat batu alam dapat di temui di beberapa kecamatan
kabupaten majalengka yang merupakan wilayah perbukitan dengan gugusan
gunung ciremai sehingga banyak bukit yang mengandung batu alam. Batu alam ini
di tambang dari daerah perbukitan dimana struktur tanah nya padas atau keras
sehingga sulit sekali
tanaman tumbuh di
daerah tersebut. Batu
alam diolah oleh industry
kecil menengah sesuai
permintaan pasar yaitu
diantaranya para pelaku-
pelaku property dari
Indonesia maupun
mancanegara seperti
Australia dan Singapura. Sentra : Kecamatan Sindangwangi, Sukahaji, dan
Bantarujeg.
146 Profil Kabupaten Majalengka
g. Kecap
Kecap di kota
Majalengka terkenal karena
sudah puluhan tahun dan
diproduksi secara tradisional
sehingga tercipta cita rasa
kecap yang khas dari kedelai
hitam. Ada dua merek kecap
yang sangat melegenda di
Majalengka, yakni cap Maja Menjangan (MM) dan Segi Tiga yag hingga kini masih
terus bertahan dan disukai lidah masyarakat. Keunggulan dari kecap majalengka
yaitu pada proses pembuatannya yang masih menggunakan cara tradisional
dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. Demikian juga dalam menjaga
agar kecap tahan lama yaitu hingga dua tahun, cukup dengan cara tradisional
tanpa penambahan bahan pengawet kimia tetapi dengan penambahan garam
dalam jumlah banyak saat proses fermentasi. Kecap Majalengka menjadi oleh-
oleh cukup legendaris yang bisa dibawa ke kota asal dan dengan mudah bisa
ditemui sentra oleh-oleh atau pasar-pasar tradisional. Pemasaran Kecap
Majalengka bahkan sudah menjangkau beberapa kota di tanah air.
Profil Kabupaten Majalengka 147
No Nama Tahun
1 RT. Dendranegara 1819 – 1848
2 RAA. Kartadiningrat 1848 – 1857
3 RAA. Bahudenda 1857 – 1863
4 RAA. Supradiningrat 1863 – 1883
5 RAA. Supriadipraja 1883 – 1885
6 RMA. Supraadiningrat 1885 – 1902
7 RA. Sastrabahu 1902 – 1922
8 RMA. Suriatanudibrata 1922 – 1944
9 RA. Umar Said 1944 - 1945
10 R. Enoch 1945 – 1947
11 R. H. Hamid 1947 – 1948
12 R. Sulaeman Nata Amijaya 1948 – 1949
13 M. Chavil 1949
14 RM. Nuratmadibrata 1949 – 1957
15 H. Aziz Halim 1957 – 1960
16 H.R.A. Sutisna 1960 – 1966
17 R. Saleh Sediana 1966 – 1978
18 H. Moch. S. Paindra 1978 – 1983
19 H.R.E. Djaelani, SH 1983 – 1988
20 Drs. H. Moch. Djufri Prigradi 1988 – 1993
21 Drs. H. Adam Hidayat, SH, M.Si. 1993 – 1998
22 Hj. Tutty Hayati Anwar, SH, M.Si. 1998 – 2008
23 H. Sutrisno, SE, M.Si. 2008 - Sekarang
Nama-nama Bupati Majalengka
148 Profil Kabupaten Majalengka
Bappeda, 2009. ”Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2008”.
Bappeda, 2011. “Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Majalengka 2011-2031”
Dinas KUKM Perindag. 2013. Profil KUKMPerindag Kab. Majalengka 2013.
Bappeda, 2013. “Profil Kabupaten Majalengka Tahun 2013”.
Bappeda, 2013. ”Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2013”.
Bappeda, 2014. “Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Majalengka
2013”.
Bappeda, 2014. ”Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2013”.
Bappeda, 2015. ”Data Sektoral Kabupaten Majalengka Tahun 2014”.
Daftar Pustaka