seminar khataman asli yg baru.docx

21
HUBUNGAN MATEMATIKA DENGAN PROSES KHATAMAN AL-QUR’AN PADA BULAN RAMADHAN Ida Parida [email protected] Ensiwi Munarsih M.Sc [email protected] Program Studi Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Fatah ABSTRAK Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman hidup manusia. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi kita untuk menjalankan ajaran islam. Mengkhatamkan (menyelesaikan) Al-Qur’an menjadi sangat penting bagi umat Islam karena amalan yang paling dicintai Allah adalah membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir atau mengkhatamkannya. Dalam proses mengkhatamkan Al-Qur’an terutama pada bulan Ramadhan akan dilihat seberapa lama dan seberapa cepat seseorang dapat mengkhatamkan Al- Qur’an dengan dasar Al-Qur’an dan hadist serta keterkaitannya dengan matematika. Rata-rata (Mean) adalah istilah dalam matematika yang sering digunakan dalam menghitung rata-rata suatu data dengan menjumlahkan semua data dan membaginya dengan banyaknya data sehingga rata-rata (mean) juga bisa digunakan untuk menghitung rata-rata seseorang dalam mengkhatamkan Al-Qur’an. Untuk menghitung rata-rata seseorang dalam mengkhatamkan Al-Qur’an selama 30 hari (sebulan) adalah dengan menghitung banyaknya juz dan membaginya dengan banyaknya hari dalam sebulan hasilnya 1 juz per hari atau dalam ayat yakni 207,8 ayat per harinya. Dalam sehari ada waktu yang paling produktif untuk membaca Al-Qur’an dengan santai dan tenang saat sesudah solat wajib yaitu sholat 5 waktu dengan adanya itu jika seseorang membaca 1 juz per harinya maka ia dapat membaca 0,2 juz per waktunya atau sebanyak 41,57 ayat per waktunya untuk dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu sebulan. Kata kunci: rata-rata, khatam AlQur’an. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transcript of seminar khataman asli yg baru.docx

Page 1: seminar khataman asli yg baru.docx

HUBUNGAN MATEMATIKA DENGAN PROSES KHATAMAN AL-QUR’AN

PADA BULAN RAMADHAN

Ida [email protected] Ensiwi Munarsih M.Sc

[email protected]

Program Studi Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Fatah

ABSTRAK

Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman hidup manusia. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi kita untuk menjalankan ajaran islam. Mengkhatamkan (menyelesaikan) Al-Qur’an menjadi sangat penting bagi umat Islam karena amalan yang paling dicintai Allah adalah membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir atau mengkhatamkannya. Dalam proses mengkhatamkan Al-Qur’an terutama pada bulan Ramadhan akan dilihat seberapa lama dan seberapa cepat seseorang dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dengan dasar Al-Qur’an dan hadist serta keterkaitannya dengan matematika. Rata-rata (Mean) adalah istilah dalam matematika yang sering digunakan dalam menghitung rata-rata suatu data dengan menjumlahkan semua data dan membaginya dengan banyaknya data sehingga rata-rata (mean) juga bisa digunakan untuk menghitung rata-rata seseorang dalam mengkhatamkan Al-Qur’an. Untuk menghitung rata-rata seseorang dalam mengkhatamkan Al-Qur’an selama 30 hari (sebulan) adalah dengan menghitung banyaknya juz dan membaginya dengan banyaknya hari dalam sebulan hasilnya 1 juz per hari atau dalam ayat yakni 207,8 ayat per harinya. Dalam sehari ada waktu yang paling produktif untuk membaca Al-Qur’an dengan santai dan tenang saat sesudah solat wajib yaitu sholat 5 waktu dengan adanya itu jika seseorang membaca 1 juz per harinya maka ia dapat membaca 0,2 juz per waktunya atau sebanyak 41,57 ayat per waktunya untuk dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu sebulan.

Kata kunci: rata-rata, khatam AlQur’an.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umat Islam berusaha seoptimal mungkin mengenal kitab sucinya al-Qur’an.

Membaca, menghafal, dan membahas kandungannya serta mempraktekkan ajaran al-

Qur’an dalam segala aspek kehidupan mereka.

Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman hidup manusia. Al-Qur’an

merupakan petunjuk bagi kita untuk menjalankan ajaran islam. Tetapi bagaimana

mungkin kita dapat mengetahui petunjuk itu, kalau tidak mau membacanya.

Membaca Al-Qur’an sampai khatam atau selesai merupakan perintah Rasulullah

Page 2: seminar khataman asli yg baru.docx

SAW. Para sahabat dan para ulama sangat gemar membaca dan menggali ilmu-ilmu

Al-Qur’an. Mereka terus membaca dan mengkhatamkannya secara rutin.

Mengkhatamkan (menyelesaikan) Al-Qur’an menjadi sangat penting bagi

umat Islam. Dasar mengapa Al-Qur’an lebih utama untuk dikhatamkan adalah karena

ia menjadi amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT berdasarkan hadist Dari Ibnu

Abbas r.a., beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw.

“Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-

hal wal murtahal”Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai

Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga

akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal”(HR. Tirmidzi).

Pentingnya mempelajari Al-Qur’an dibulan Ramadhan tertuang pada hadist

berikut: “Ibnu Abbas radhiyallahu anhu mengatakan, “Rasulullah shallallahu alaihi

wassalam adalahorang yang paling dermawan di antara manusia’ Dan (beliau)

paling dermawan pada bulan Ramadhan ketika berjumpa dengan malaikat Jibril.

Jibril menjumpai Nabi pada setiap malam bulan Ramadhan guna mengajarkan Al-

Qur’an kepadanya. Ketika berjumpa dengan Jibril, beliau sangat mengutamakan

kebaikan yang lebih utama daripada angin yang tertiup.”(HR. Bukhori - Muslim).

(Abidin, 2011)

Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana proses khataman di bulan

Ramadhan dengan melihat seberapa cepat dan seberapa lama manusia dapat

menghatamkan Al-Qur’an dengan dasar Al-Qur’an dan hadist serta keterkaitannya

dengan matematika.

Dengan adanya latar belakang tersebut, maka penulis menyimpulkan bahwa

judul makalah ini adalah “HUBUNGAN MATEMATIKA DENGAN PROSES

KHATAMAN AL-QUR’AN DI BULAN RAMADHAN”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka permasalahan yang akan dirumuskan yaitu

bagaimana hubungan matematika dengan proses khataman Al-Qur’an dilihat dari

seberapa lama dan cepatnya seseorang menghatamkan Al-Qur’an.

Page 3: seminar khataman asli yg baru.docx

C. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dalam membuat makalah ini adalah untuk

mendeskripsikan hubungan matematika dengan proses khataman Al-Qur’an dilihat

dari seberapa lama dan cepatnya seseorang menghatamkan Al-Qur’an.

D. Manfaat

Bagi pembaca dapat mengetahui hubungan matematika dengan proses

khataman Al-Qur’an dilihat dari seberapa lama dan cepatnya seseorang

menghatamkan Al-Qur’an

TINJAUAN PUSTAKA A. Rata-rata

Rata-rata atau Mean merupakan ukuran statistik kecenderungan terpusat yang

paling sering digunakan. Tetapi jika hanya disebut dengan kata "rata-rata" saja,

maka rata-rata yang dimaksud adalah rata-rata hitung (aritmatik).Penghitungan

rata-rata dilakukan dengan menjumlahkan seluruh nilai data suatu kelompok

sampel, kemudian dibagi dengan jumlah sampel tersebut. Jadi jika suatu kelompok

sampel acak dengan jumlah sampel n, maka bisa dihitung rata-rata dari sampel

tersebut dengan rumus sebagai berikut. (Hanafiah,2010:24)

x = x₁+x₂+…+xn

n

¿∑i=1

n

x i

B. Sistematika Al-Qur’an

Ditinjau dari bahasa, Al Qur'an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari

kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan

atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Konsep pemakaian kata tersebut dapat

dijumpai pada salah satu surah al Qur'an yaitu pada surat al Qiyamah ayat 17 - 18.

17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya

(di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.

Keterangan

x  = rata-rata hitung

xi = nilai sampel ke-i

n = jumlah sampel

Page 4: seminar khataman asli yg baru.docx

18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah

bacaannya itu.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, sistematika adalah pengetahuan

mengenai klasifikasi (pengelompokan), sedangkan Al-Qur’an adalah kalamullah

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang pembacaannya merupakan

ibadah.

C. Surah

Surah berasal dari kata Surul Balad (artinya dinding yang mengitari kota). Istilah

surah digunakan karena setiap surah mengandung atau membatasi ayat-ayat

AlQur’an, sama seperti dinding kota yang meliputi rumah-rumah. Secara

terminologis, surah adalah kelompok tersendiri dari ayat-ayat al-Qur’an yang

mempunyai awal dan akhir. Menurut Abd. Wahdah Abd Majid Ghazlan surah adalah

kelompok tersendiri dari al-Qur’an yang terdiri dari sedikitnya tiga ayat. Jumlah

surah dalam mushaf Usmani 144 surah. Surah yang terpendek dalam al-Qur’an

adalah Al-Kautsar dan al-‘Ash (3 ayat) dan yang terpanjang al-Baqarah (286 ayat).

(Ma’rifat, 2007)

D. Ayat

Menurut bahasa Ayat memiliki beberapa makna diantaranya “tanda”,

“petunjuk”, “firman Allah”.“Sungguh pada yang demikian itu tanda-tanda terdapat

tanda-tanda (petunjuk) bagi orang yang mengetahui (Ar-Rum. 22)

Secara terminologis, ayat ialah satuan dari himpunan (ayat-ayat) yang terdapat

dalam surah Al-Qur’an. Ia merupakan tanda-tanda atau bukti atas benarnya risalah

Nabi Muhammad. Saw. Para ulama berbeda pendapat dalam menetapkan panjang

pendeknya satu ayat sehingga terjadi perbedaan pula dalam perhitungan jumlah ayat

dalam al-Qur’an. Sebagian menetapkan ayat-ayat pembuka sebagai ayat dan

sebagian tidak menghitungnya, dan juga pada penetapan basmalah sebagai ayat.

Dalam mushab usmani edisi standar Mesir, yang menjadi panutan sebagian besar

dunia islam dewasa ini, ayat Al-Qur’an seluruhnya dihitung 6236 ayat sesuai dengan

hitungan ulama kuffah sebagaimana disebutkan dalam kitab Nazhimush Zhahri

karysa As-Syatibi dan dalam kitab Tahqiqul Bayan karya Syeikh Muhammad Al-

Mutawali. (Ma’rifat, 2007)

Page 5: seminar khataman asli yg baru.docx

Pada perkembangan selanjutnya (juga untuk tujuan pembacaan) kaum muslimin

membaginya ke dalam 30 juz. Pembagian ini berkaitan dengan jumlah hari di bulan

Ramadhan dimana tiap juz al-Qur’an dibaca setiap harinya. Pembagian 30 juz ini

biasanya diberi tanda di salinan al-Qur’an.

Pembagian lainnya adalah Ruku’ yang ditandai dengan ( ع ), terdapat 554 Ruku’

dalam al-Qur’an tetapi panjang pendeknya Ruku’ tidak seragam, surat panjang

biasanya terdiri dari beberapa ruku’ dan surat pendek berisi satu ruku’.

E. Waktu mengkhatamkan Al-Qur’an

1. Keutamaan waktu yang dibutuhkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an

Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah saw., beliau berkata,

“Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih

banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga

akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan

bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu

lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari.

(HR. Abu Daud)

Hadits ini menunjukkan batasan waktu paling minimal dalam membaca Al-

Qur’an. Karena dalam hadits lain terkadang beliau membatasi hanya boleh

dalam 5 hari, dan dalam hadits yang lain dalam tujuh hari. Maka dari sini dapat

disimpulkan, batasan paling cepat dalam mengkhatamkan Al-qur’an adalah tiga

hari. (Abani, 2006)

2. Larangan untuk mengkhatamkan kurang dari tiga hari

Hadits di atas juga mengisyaratkan larangan Rasulullah saw. untuk

mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari. Hikmah di balik larangan

tersebut, Rasulullah saw. katakan dalam hadits lain sebagai berikut:

Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw.

bersabda, “Tidak akan dapat memahami/menghayati Al-Qur’an, orang yang

membacanya kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud)

3. Rasulullah saw. tidak pernah mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu malam

Dari Aisyah ra, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah tahu Rasulullah saw.

mengkhatamkan Al-Qur’an secara keseluruhan pada malam hingga fajar.” (HR.

Ibnu Majah)

Page 6: seminar khataman asli yg baru.docx

F. Waktu Istirahat

Dilansir dari laman Independent, National Sleep Foundation (NSF) dan panel

yang terdiri dari 18 ilmuwan medis dan para peneliti mengulas lebih dari 300

penelitian tentang tidur. Mereka mencoba menemukan jumlah waktu yang tepat

seseorang harus tidur sesuai dengan usia. Jumlah waktu tidur yang ideal adalah

sebagai berikut: (Ikhram, 2015)

Anak pra-sekolah (3-5 tahun): 10-13 jam per hari

Anak usia sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam per hari

Remaja (14-17): 8-10 jam per hari

Orang dewasa muda (18-25 tahun): 7-9 jam per hari

Dewasa (26-64): 7-9 jam per hari

Orang dewasa yang lebih tua (di atas 65 tahun): 7-8 jam per hari

PEMBAHASAN

A. Membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan

Al-Qur’an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surat. Setiap surat

terdiri atas beberapa ayat. Total jumlah ayat dalam Al-Qur’an mencapai 6236 ayat

di mana jumlah ini dapat bervariasi menurut beberapa pendapat, namun bukan

disebabkan perbedaan isi melainkan hanya karena perbedaan cara menghitung

jumlah ayat. Surat-surat yang panjang biasanya terbagi lagi atas beberapa sub-

bagian yang disebut ruku’. Setiap ruku’ membahas tema atau topik tertentu. Dalam

makalah ini, tanpa bermaksud menyalahi pendapat ulama manapun, penulis

mengikuti pendapat bahwa Al-Qur’an terdiri atas 6236 ayat. Di Indonesia, Al-

Qur’an juga biasa dibagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal

dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin

mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an dalam sebulan. (www.kamusilmiah.com, 2015)

Jumlah ayat dalam Al-Qur’an sebanyak 6236 maka untuk menghatamkannya

dalam 30 hari (sebulan) maka n=30 berarti:

Mean (x ) = ∑ xn =

623630 = 207,8667 ayat

Untuk menghatamkan Al-Qur’an dalam waktu sebulan (30 hari) pada bulan

Ramadhan rata-rata harus membaca 207,8667 ayat per hari. Dalam sehari ada

Page 7: seminar khataman asli yg baru.docx

Jenis Banyak Waktu Rata-rata

1 juz 5 0,2 juz/waktu

3,8 surah 5 0,76 surah/waktu

207,8 ayat 5 41,57 ayat/waktu

18,467 ruku 5 3,69 ruku/waktu

20,13 halaman 5 4,02 halaman / waktu

waktu yang paling produktif untuk membaca al-qur’an dengan santai dan tenang

saat sesudah solat wajib yaitu 5 waktu solat dengan n=5 maka:

Mean (x ) = ∑ xn =

207,86675 = 41,57333 ayat

Sedangkan untuk wanita yang mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan

Ramadhan hanya mempunyai waktu minimal 23 hari karena biasanya mengalami

haid (menstruasi) yang memakan waktu hingga 7 hari lamanya, maka:

Mean (x ) = ∑ xn =

623623 = 271,1304 ayat

Mean (x ) = ∑ xn =

271,13045 = 54,22609 ayat

Jadi untuk menghatamkan Al-Qur’an dalam waktu 23 hari bagi wanita pada

bulan Ramadhan rata-rata setidaknya harus membaca 271,1304 ayat per hari dan

dengan mengambil waktu solat sebagai waktu membaca Al-Qur’an maka seorang

wanita harus membaca Al-Qur’an rata-rata 54,22609 ayat per waktunya. Dapat

dilihat dalam tabel secara rinci tabel 1 dan tabel 3 rata-rata seseorang dapat

mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu sebulan.

Untuk sebulan (30 hari) berarti n = 30

Tabel 1 Rata-rata Membaca dalam Sebulan (30 Hari)

Dengan menggunakan 5 waktu sholat wajib sebagai waktu produktif untuk

mengkhatamkan Al-Qur’an dapat dilihat pada tabel 2 sehingga dalam sehari bisa dicari

rata-ratanya.

Jenis Banyak Hari Rata-rata

30 juz 30 1 juz/hari

114 surah 30 3,8 surah/hari

6236 ayat 30 207,8 ayat/hari

554 ruku 30 18,46 ruku/hari

604 halaman 30 20,13 halaman/hari

Page 8: seminar khataman asli yg baru.docx

Tabel 2 Rata-rata Membaca 5 Waktu

Untuk sebulan (29 hari) berarti n = 29

Jenis Banyak Hari Rata-rata

30 juz 29 1,03 juz/hari

114 surah 29 3,9 surah/hari

6236 ayat 29 215,03 ayat/hari

554 ruku 29 19,10 ruku/hari

604 halaman 29 20,82 halaman /hari

Page 9: seminar khataman asli yg baru.docx

Tabel 3 Rata-rata Membaca dalam Sebulan (29 Hari)

Dengan menggunakan 5 waktu sholat wajib sebagai waktu produktif untuk

mengkhatamkan Al-Qur’an dapat dilihat pada tabel 4 sehingga dalam sehari bisa dicari

rata-ratanya.

Tabel 4 Rata-rata Membaca 5 Waktu

Untuk wanita yang mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan biasanya

mengalami haid /menstruasi sehingga tidak memakan waktu penuh selama sebulan (30

hari) dapat dilihat pada tabel 5.

N=30 n= N-haid Juz Surah Ayat Ruku Halaman

haid 8 hari 22 hari 1,3636 5,1818 283,45 25,1818 27,4545

haid 7 hari 23 hari 1,3 4,95 271,13 24,086 26,26

haid 6 hari 24 hari 1,25 4,75 259,833 23,083 25,166

haid 5 hari 25 hari 1,2 4,56 249,44 22,16 24,16

Tabel 5 Rata-rata Wanita Membaca dalam Sebulan (30hari)

Untuk dibaca setiap habis waktu solat wajib yaitu 5 waktu selama sebulan

(30hari) dapat dilihat pada tabel 6.

N=5 waktu n= N-haid Juz Surah Ayat Ruku Halaman

haid 8 hari 22 hari 0,2727 1,0363 56,69 5,036 5,490

haid 7 hari 23 hari 0,26 0,991 54,226 4,817 5,252

haid 6 hari 24 hari 0,25 0,95 51,966 4,6166 5,033

haid 5 hari 25 hari 0,24 0,912 49,88 4,432 4,832

Tabel 6 Rata-rata Wanita Membaca dengan Menggunakan 5 waktu sholat wajib

Jenis Banyak Waktu Rata-rata

1,03 juz 5 0,206 juz/waktu

3,9 surah 5 0,786 surah/waktu

215,03 ayat 5 43,0069 ayat/waktu

19,10 ruku 5 3,820 ruku/waktu

20,82 halaman 5 4,165 halaman/waktu

Page 10: seminar khataman asli yg baru.docx

Untuk wanita yang mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan biasanya

mengalami haid (menstruasi) sehingga tidak memakan waktu penuh selama sebulan

(29 hari) dapat dilihat pada tabel 7.

N=29 n= N-haid Juz Surah Ayat Ruku Halaman

haid 8 hari 21 hari 1,4285 5,4285 296,95 26,380 28,76

haid 7 hari 22 hari 1,3636 5,1818 283,454 25,1818 27,75

haid 6 hari 23 hari 1,3043 4,9565 271,1304 24,0869 26,2608

haid 5 hari 24 hari 1,25 4,75 256,833 23,083 25,166

Tabel 7 Rata-rata Wanita Membaca dalam Sebulan (29hari)

Untuk dibaca setiap habis waktu solat wajib yaitu 5 waktu selama sebulan

(29hari) dapat dilihat pada tabel 8.

N=5 waktu Juz Surah Ayat Ruku Halaman

haid 8 hari 0,285 1,085 59,39 5,27 5,75

haid 7 hari 0,2727 1,036 56,69 5,03 5,49

haid 6 hari 0,260 0,991 54,22 4,81 5,25

haid 5 hari 0,25 0,95 51,96 4,61 5,03

Tabel 8 Rata-rata Wanita membaca dengan Menggunakan 5 Waktu Sholat Wajib

B. Kecepatan Membaca

Ditinjau dari segi kebahasaan (etimologi), Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab

yang berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an

adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca.

Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an

sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surat Al Qiyaamah “Sesungguhnya

mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada

lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami telah

membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.

Karena pemahaman di atas, membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca

buku lainnya. Untuk Al-Qur’an tidak bisa dilakukan “membaca cepat” yang

menyatakan bahwa kecepatan rata-rata orang Indonesia dewasa adalah 175-300

Page 11: seminar khataman asli yg baru.docx

kpm. Kpm adalah kata per menit yaitu jumlah kata yang dibaca, dibagi waktu yang

dibutuhkan untuk membaca.

Membaca Al-Qur’an begitu istimewa sehingga bagi yang belum mahir

mendapat pahala 2 pahala dan bagi yang sudah mahir akan bersama para malaikat

di akhirat seperti yang disampaikan dalam hadits-hadist : Dari Aisyah ra, berkata;

bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir

membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat

kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)“Dan orang yang membaca Al-Qur’an,

sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan

mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)

Oleh karena itu disayangkan jika terhadap Al-Qur’an pun dilakukan “membaca

cepat” seperti apa yang kita lakukan pada buku-buku biasa. Namun tidak dapat

dipungkiri, bahwa kecepatan membaca Al-Qur’an akan mempengaruhi kecepatan

pengkhataman-nya.

Dalam makalah ini, penulis mendefinisikan bahwa kecepatan membaca Al-

Qur’an tidak didasarkan pada kpm (kata per menit) maupun apm (ayat per menit),

tapi lebih kepada juz per jam, sehingga Al-Qur’an bisa dibaca beserta dengan

maknanya karena secara psikologis satuan jam cukup longgar untuk memahami

makna ayat dibaca. (Soedarsono, 1988)

Dalam pesan seorang ulama besar, Imam Syahid Hasan Al-Banna berikut ini.

“Usahakan agar Anda memiliki wirid harian yang diambil dari kitabullah minimal

satu juz per hari dan berusahalah agar jangan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih

dari sebulan dan jangan kurang dari tiga hari”

Jika dihitung dalam matematis pun tidak dapat mengkhatamkan Al-

Qur’an dalam waktu kurang dari 3 hari. Mengingat waktu yang digunakan dalam

sehari seperti ayat berikut: “Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya

kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya

kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat

tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.” (QS.

Yunus:67).

Berdasarkan tinjauan penulis mengambil rata-rata waktu orang tidur dan

yang wajar untuk mengkhatamkan Al-Qur’an adalah 9 jam ditambah 1 jam dan

Page 12: seminar khataman asli yg baru.docx

waktu bekerja rata-rata 6 jam. Dalam sehari bisa membaca = 3024

= 1,25 juz/jam

karena waktu yang bisa digunakan untuk adalah 8 jam (24-(9+1+6)) maka, jika

diselesaikan kurang dari tiga hari misalnya dengan 2 hari sehingga 1,25 x (8x2) =

20 juz sedangkan dalam 3 hari maka 1,25 x (8x3) = 30 juz, Oleh karena itu tidak

wajar bahwa seseorang bisa mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari.

Dengan dasar ayat dan pesan beliau, misalnya faktor h bisa di-set yakni

lamanya seseorang bisa mengkhatamkan Al-Qur’an agar memiliki nilai

minimal h = 3 hari dan maksimal h = 30 hari dengan w adalah waktu dalam sehari

(24 jam). Jadi dapat dicari kecepatan maksimal dan kecepatan minimal seseorang

dapat mengkhatamkan Al-Qur’an.

kmaks = 30

h .w =

3030 .24

= 0,042 juz/jam

kmin = 30

h .w =

303 .24

= 0,42 juz/jam

Untuk h yang diset sebagai lamanya seseorang bisa mengkhatamkan Al-Qur’an

agar memiliki nilai minimal h = 3 hari dan h = 29 hari.

kmaks = 30

h .w =

3029 .24

= 0,043 juz/jam

kmin = 30

h .w =

303 .24

= 0,42 juz/jam

N=30 n= N-haid Kecepatan maksimal Kecepatan minimal

haid 8 hari 22 hari 0,056 juz/jam 0,42 juz/jam

haid 7 hari 23 hari 0,054 juz/jam 0,42 juz/jam

haid 6 hari 24 hari 0,052 juz/jam 0,42 juz/jam

Page 13: seminar khataman asli yg baru.docx

haid 5 hari 25 hari 0,05 juz/jam 0,42 juz/jam

Untuk wanita yang mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan selama

30 hari (sebulan) biasanya mengalami haid (menstruasi) sehingga kecepatan minimal

dan maksimal membacanya bisa dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Rata-rata Kecepatan Wanita Membaca dalam Sebulan (30hari)

Untuk wanita yang mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan selama 29

hari (sebulan) biasanya mengalami haid (menstruasi) sehingga kecepatan minimal dan

maksimal membacanya bisa dilihat pada Tabel 10.

N=29 n= N-haid Kecepatan maksimal Kecepatan minimal

haid 8 hari 21 hari 0,059 juz/jam 0,42 juz/jam

haid 7 hari 22 hari 0,056 juz/jam 0,42 juz/jam

haid 6 hari 23 hari 0,054 juz/jam 0,42 juz/jam

haid 5 hari 24 hari 0,052 juz/jam 0,42 juz/jam

Tabel 10 Rata-rata Kecepatan Wanita Membaca dalam Sebulan ( 29 hari)

PENUTUPA. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil:

a) Untuk mengkhatamkan Al-Qur’an selama 30 hari (sebulan) seseorang dapat

membaca 1 juz, 3,8 surah, 207,8 ayat, 18,46 ruku atau 20,13 halaman per hari. Jika

dibaca dengan menggunakan waktu produktif yakni setelah melakukan sholat wajib

5 waktu maka seseorang bisa membaca 0,2 juz, 0,76 surah, 41,57 ayat, 3,69 ruku,

atau 4,02 halaman per waktu.

b) Untuk mengkhatamkan Al-Qur’an selama 29 hari (sebulan) seseorang dapat

membaca 1,03 juz, 3,9 surah, 215,03 ayat, 19,1 ruku atau 20,82 halaman per hari.

Jika dibaca setelah melakukan sholat wajib 5 waktu maka seseorang bisa membaca

0,206 juz, 0,786 surah, 43 ayat, 3,82 ruku, 4,165 halaman per waktu.

c) Bagi wanita tidak memakan waktu penuh 30 hari (sebulan) untuk mengkhatamkan

Al-Qur’an karena mengalami haid/menstruasi jadi dalam sehari ia bisa membaca

1,3636 jz untuk 8 hari haid, 1,3 juz (7 hari haid), 1,25 juz (6 hari haid) dan 1,2 juz (5

Page 14: seminar khataman asli yg baru.docx

hari haid). Jika dibaca setelah sholat 5 waktu maka 0,2727 juz, 0,26 juz, 0,25 juz dan

0,24 juz.

d) Untuk mengkhatamkan Al-Qur’an selama 29 hari (sebulan) seorang wanita bisa

membaca 1,4285 juz (8 hari haid), 1,3636 juz (7 hari haid) , 1,3043 juz (6 hari haid),

1,25 juz (5 hari haid). Jika dibaca setelah sholat 5 waktu maka 0,285 juz, 0,2727 juz,

0,26 juz dan 0,25 juz.

e) Kecepatan membaca dapat mempengaruhi kecepatan pengkhataman Al-Qur’an. Jika

untuk waktu 30 hari (sebulan) maka kecepatan rata-rata seseorang untuk

mengkhatamkan Al-Qur’an 0,042 juz/jam dan minimal kecepatannya 0,42 juz/jam.

Jika untuk waktu 29 hari (sebulan) maka kecepatan rata-rata seseorang untuk

mengkhatamkan Al-Qur’an 0,043 juz/jam.

B. Saran

Sebagai saran untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya, dapat dilakukan

dengan menghubungkan matematika dengan konsep yang lain untuk mengkhatamkan Al-

Qur’an, yang saat ini penulis menggunakan rata-rata untuk mengkhatamkan Al-Qur’an.

Konsep peluang kejadian dapat dijadikan pertimbangan untuk pengembangan

selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abani, Muhammad Nashiruddin. 2006. Shahih Sunan Abu Daud. Pustaka Azzam,

Jakarta.

Abidin, Zainal. 2011. 530 Hadits Shahih Bukhori-Muslim. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Hanafiah, Ali. 2010. Dasar-Dasar Statistika. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ma’rifat, Hadi. 2007. Sejarah Al-Qur’an. Al Huda, Jakarta.

Soedarsono. 1988. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Gramedia, Jakarta.

Ikhram, Muhammad. 10 Mei 2015. Waktu Tidur yang Dibutuhkan Berdasarkan Usia.

http://media.ikhram.com/ini-waktu-tidur-yang-dibutuhkan-berdasarkan-usia-anda/