Sepenggal kisah luar

37
Luar Sekolah Sepenggal Kisah

description

sebuah kisah perjalanan menelusuri lembaga pendidikan non formal di kabupaten Banyumas

Transcript of Sepenggal kisah luar

Page 1: Sepenggal kisah luar

#

Luar Sekolah

Sepenggal Kisah

Page 2: Sepenggal kisah luar

21

Ketika itu aku sedang berjalan

melewati berderet-deret rumah

menuju kos temanku. Aku tahu,

bahwa kawan-kawanku sudah menunggu. Sempat

t terheran mengapa begitu terburu padahal

pemberangkatan pun baru pukul 14.30. Sebelumnya

kamimenyepakati bahwa kami berkumpul pukul 12.00 di kos

salah satu dari kami, yaitu Novi. Aku baru tiba disana pukul 12.20

karena kupikir pun biarlah teman-temanku juga mendahulukan

ibadah mereka. Setibanya di kos temanku itu, ternyata tak hanya

Novi dan Whena saja yang menungguku, namun juga bapak paruh

Let’s Be Brave

angkah kaki ini terburu, beradu dengan waktu.

Handphoneku kembali bergetar, kembali terpampang nomor yang

sosok di seberang sana tidak teridentifikasi oleh handphoneku.

Sudah sejak adzan dzuhur, handphoneku mendapat pesan singkat

dan beberapa panggilan. Merasa seperti sedang diteror atau

mungkin berasa menjadi sosok orang yang dicari-cari alias

“wanted”. Beberapa panggilan itu tidak kugubris, aku masih tetap

melanjutkan kegiatan untuk menjalankan ibadah.

Lbaya yang mengenakan seragam biru beserta kendaraan beroda

empat yang akan mengangkut kami. Tidak terencanakan

sebelumnya bahwa kami akan mengendarai taksi menuju stasiun.

Stasiun tidak seramai yang kami kira sebelumnya.

Bangku-bangku ruang tunggu tidak semuanya terisi. Tidak kami

temui barisan memanjang di depan alat untuk mencetak tiket.

Kami pun mencetak tiket, saling cekikikan dan tampak sekali

sedikit kebingungan tercermin dari tingkah laku kami.

Waktu masih menunjukkan pukul 12.45 dan kami terduduk di tepi lantai ruang tunggu Stasiun Lempuyangan. Waktu yang cukup lama untuk menunggu hingga jam pemberangkatan kami. Pukul 14.00 kami menuju kereta yang akan membawa para pengelana ini ke Kota Prajurit. Tempat duduk kami terpisah, saya dan Whena duduk bersebelahan di gerbong empat sedangkan Novi mendapat tempat duduk di gerbong satu.

Kesempatan ini merupakan salah satu yang kami nanti-

nanti, mengendarai kereta. Maklum karena setiap dari kami belum

pernah mengendarai kereta sebelumnya. Bahkan Novi yang

kampung halamannya dapat ditempuh kereta pun belum pernah

mengendarai transportasi yang sudah ada sejak tempo dulu itu.

Page 3: Sepenggal kisah luar

21

Ketika itu aku sedang berjalan

melewati berderet-deret rumah

menuju kos temanku. Aku tahu,

bahwa kawan-kawanku sudah menunggu. Sempat

t terheran mengapa begitu terburu padahal

pemberangkatan pun baru pukul 14.30. Sebelumnya

kamimenyepakati bahwa kami berkumpul pukul 12.00 di kos

salah satu dari kami, yaitu Novi. Aku baru tiba disana pukul 12.20

karena kupikir pun biarlah teman-temanku juga mendahulukan

ibadah mereka. Setibanya di kos temanku itu, ternyata tak hanya

Novi dan Whena saja yang menungguku, namun juga bapak paruh

Let’s Be Brave

angkah kaki ini terburu, beradu dengan waktu.

Handphoneku kembali bergetar, kembali terpampang nomor yang

sosok di seberang sana tidak teridentifikasi oleh handphoneku.

Sudah sejak adzan dzuhur, handphoneku mendapat pesan singkat

dan beberapa panggilan. Merasa seperti sedang diteror atau

mungkin berasa menjadi sosok orang yang dicari-cari alias

“wanted”. Beberapa panggilan itu tidak kugubris, aku masih tetap

melanjutkan kegiatan untuk menjalankan ibadah.

Lbaya yang mengenakan seragam biru beserta kendaraan beroda

empat yang akan mengangkut kami. Tidak terencanakan

sebelumnya bahwa kami akan mengendarai taksi menuju stasiun.

Stasiun tidak seramai yang kami kira sebelumnya.

Bangku-bangku ruang tunggu tidak semuanya terisi. Tidak kami

temui barisan memanjang di depan alat untuk mencetak tiket.

Kami pun mencetak tiket, saling cekikikan dan tampak sekali

sedikit kebingungan tercermin dari tingkah laku kami.

Waktu masih menunjukkan pukul 12.45 dan kami terduduk di tepi lantai ruang tunggu Stasiun Lempuyangan. Waktu yang cukup lama untuk menunggu hingga jam pemberangkatan kami. Pukul 14.00 kami menuju kereta yang akan membawa para pengelana ini ke Kota Prajurit. Tempat duduk kami terpisah, saya dan Whena duduk bersebelahan di gerbong empat sedangkan Novi mendapat tempat duduk di gerbong satu.

Kesempatan ini merupakan salah satu yang kami nanti-

nanti, mengendarai kereta. Maklum karena setiap dari kami belum

pernah mengendarai kereta sebelumnya. Bahkan Novi yang

kampung halamannya dapat ditempuh kereta pun belum pernah

mengendarai transportasi yang sudah ada sejak tempo dulu itu.

Page 4: Sepenggal kisah luar

43

Dan bagaimana rasanya? Yang jelas sangat berbeda dengan jika

kami mengendarai bus umum. Ketika roda-roda kereta mulai

beradu dengan lintasan itu, laiknya anak kecil, rona wajah kami

berseri-seri. Kesan yang cukup baik untuk mengawali perjalanan

kami. Kereta adalah alat transportasi terbaik yang pernah kami

tumpangi. Seolah-olah perjalanan jauh yang harusnya kami

tempuh berjam-jam dapat kami lalui dengan cukup singkat.

Kereta, alat transportasi yang kami minati untuk ditumpangi di lain

waktu. Kereta memberikan rasa ketagihan bagi kami seperti obat

yang menjadi candu bagi para korbannya. Hanya saja, disini kami

bukan sebagai korban tapi pihak yang mendapat keuntungan.

Sumpiuh, tulisan itu terlihat dibalik kaca jendela. Akhirnya

kami tiba di tempat tujuan dimana nanti kami selama dua hari akan

menjelajah di tempat kecil nan terpencil ini. Stasiun Sumpyuh tak

sama dengan stasiun-stasiun yang kami lewati sebelumnya, kecil,

sepi dan tenang dan kami suka . Keluar dari stasiun, kami disambut

dengan becak motor. Senja itu kami duduk bersama di atas becak

dan menikmati pemandangan nan syahdu. Memasuki belokan

setelah keluar dari jalan raya -meski tidak seraya Kota Jogja-, kami

merasakan suasana asri. Sepanjang jalan, kami memandang

hamparan luas padi yang masih hijau.

Terpaksa namun bahagia. Tanpa tuntutan itu, tentu kemarin

kami tidak akan memiliki pengalaman perdana kami menaiki

kereta. Tanpa adanya tuntutan itu, tentu tim kami tidak akan

sampai pada tanah prajurit ini. Hingga kami mengendarai becak

motor, kami masih bertanya-tanya benarkah kami sudah berada di

Banyumas? Maklum meski saya adalah orang-orang yang

sebenarnya senang berpetualang, namun saya sendiri belum

pernah melangkahkan kaki untuk hal itu. Kami tiba di rumah salah

satu dari anggota kami, menjelang magrib.

Hari selanjutnya, kami mulai berburu ilmu luar sekolah.

Menggali informasi berbagai kisah sukses lembaga-lembaga yang

bergerak dalam bidang nonformal. Lembaga sasaran kami yang

pertama adalah sebuah lembaga kursus yang bernama BEC.

Sebelumnya, kami sudah menghubungi pihak BEC bahwa kami

akan berkunjung ke tempat tersebut dan Alhamdulillah dengan

senang hati pihak BEC mau meluangkan waktunya untuk

keperluan kami.

BEC merupakan singkatan dari Brave English Course

yang merupakan lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Orang-

orang sering menyamakan LKP dengan LPK (Lembaga

Pendidikan Keterampilan), padahal kedua jenis lembaga tersebut

berbeda.

Page 5: Sepenggal kisah luar

43

Dan bagaimana rasanya? Yang jelas sangat berbeda dengan jika

kami mengendarai bus umum. Ketika roda-roda kereta mulai

beradu dengan lintasan itu, laiknya anak kecil, rona wajah kami

berseri-seri. Kesan yang cukup baik untuk mengawali perjalanan

kami. Kereta adalah alat transportasi terbaik yang pernah kami

tumpangi. Seolah-olah perjalanan jauh yang harusnya kami

tempuh berjam-jam dapat kami lalui dengan cukup singkat.

Kereta, alat transportasi yang kami minati untuk ditumpangi di lain

waktu. Kereta memberikan rasa ketagihan bagi kami seperti obat

yang menjadi candu bagi para korbannya. Hanya saja, disini kami

bukan sebagai korban tapi pihak yang mendapat keuntungan.

Sumpiuh, tulisan itu terlihat dibalik kaca jendela. Akhirnya

kami tiba di tempat tujuan dimana nanti kami selama dua hari akan

menjelajah di tempat kecil nan terpencil ini. Stasiun Sumpyuh tak

sama dengan stasiun-stasiun yang kami lewati sebelumnya, kecil,

sepi dan tenang dan kami suka . Keluar dari stasiun, kami disambut

dengan becak motor. Senja itu kami duduk bersama di atas becak

dan menikmati pemandangan nan syahdu. Memasuki belokan

setelah keluar dari jalan raya -meski tidak seraya Kota Jogja-, kami

merasakan suasana asri. Sepanjang jalan, kami memandang

hamparan luas padi yang masih hijau.

Terpaksa namun bahagia. Tanpa tuntutan itu, tentu kemarin

kami tidak akan memiliki pengalaman perdana kami menaiki

kereta. Tanpa adanya tuntutan itu, tentu tim kami tidak akan

sampai pada tanah prajurit ini. Hingga kami mengendarai becak

motor, kami masih bertanya-tanya benarkah kami sudah berada di

Banyumas? Maklum meski saya adalah orang-orang yang

sebenarnya senang berpetualang, namun saya sendiri belum

pernah melangkahkan kaki untuk hal itu. Kami tiba di rumah salah

satu dari anggota kami, menjelang magrib.

Hari selanjutnya, kami mulai berburu ilmu luar sekolah.

Menggali informasi berbagai kisah sukses lembaga-lembaga yang

bergerak dalam bidang nonformal. Lembaga sasaran kami yang

pertama adalah sebuah lembaga kursus yang bernama BEC.

Sebelumnya, kami sudah menghubungi pihak BEC bahwa kami

akan berkunjung ke tempat tersebut dan Alhamdulillah dengan

senang hati pihak BEC mau meluangkan waktunya untuk

keperluan kami.

BEC merupakan singkatan dari Brave English Course

yang merupakan lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Orang-

orang sering menyamakan LKP dengan LPK (Lembaga

Pendidikan Keterampilan), padahal kedua jenis lembaga tersebut

berbeda.

Page 6: Sepenggal kisah luar

65

LKP dapat diselenggarakan oleh perorangan maupun kelompok

dan berada di bawah pengawasan Dirjen Dikmas/PAUD-NI

Kemendikbud sedangkan Lembaga Pendidikan Keterampilan

bertujuan untuk memberi pendidikan keterampilan bagi

masyarakat yang sedang mencari kerja dan diselenggarakan oleh

salah satu bagian dari Dinas Ketanagakerjaan.

Brave English Course didirikan oleh Rahmat Kurniawan

pada tahun 2005. Dimana dalam nama lembaga tersebut terdapat

kata brave yang artinya berani. Rahmat merintis BEC dengan

bermodalkan berani alias nekat. Dia berhijrah dari kota asalnya

yaitu Gombong ke Banyuwangi dengan kebulatan tekad bahwa dia

ingin menjadi orang yang dapat mandiri dan tidak mau lagi

dipekerjakan. Tanpa keberpunyaan uang, dia berusaha untuk

mewujudkan impiannya itu. Selain itu, filososfi dari kata brave

adalah bahwa untuk belajar kita harus berani. Rahmat berusaha

untuk memahamkan kepada para peserta didiknyaBetapa sebuah

prinsip harus dimiliki oleh setiap orang terutama bagi penggiat-

penggiat luar sekolah. Kesungguhan memegang prinsip itulah

yang menghantarkan Rahmat menuju kesuksesan hingga sekarang

ini. warga belajarnya bahwa untuk mendapatkan ilmu dan

pengalaman, kita harus berani mencoba dan mau berusaha.

Rahmat dalam menggeluti usaha, jatuh bangun yang dia hadapi

selama lebih dari sepuluh tahun ini dilandasi pada sebuah prinsip

Betapa sebuah prinsip harus dimiliki oleh setiap orang

terutama bagi penggiat-penggiat luar sekolah. Kesungguhan

memegang prinsip itulah yang menghantarkan Rahmat menuju

kesuksesan hingga sekarang ini.

Rahmat sebelumnya bekerja di lembaga kursus di daerah

Gombong. Namun, setelah beberapa tahun bekerja dia

memutuskan untuk mendirikan lembaga kursus sendiri.

Kejenuhannya selama beberapa tahun hanya menjadi pengikut

tersebut semakin menggerakkan langkah kakinya. Jika dia tetap

bertahan di tempat itu, maka kehidupannya hanya akan berjalan

seperti itu saja. Rahmat memutuskan untuk membuka kursus di

Banyumas, karena jika dia pun turut menyumbang satu lembaga

kursus lagi di Gombong maka secara tidak langsung akan

berpengaruh pada perkembangan kursus tempat dia bekerja

sebelumnya. Meski, pemilik kursus sendiri menyarankan Rahmat

untuk membuka kursus di Gombong. Namun Rahmat tentu akan

merasa tidak enak hati, meski masing-masing meyakini bahwa ada

yang Maha mengatur rizki.

yang selalu dipegangnya. Dia tidak pernah mendengar cemoohan

orang lain atas apa yang ia lakukan, ia anggap hal itu sebagai

cambuk untuk semakin memperbaiki diri. Selalu berusaha untuk

menjadi yang lebih baik.

Page 7: Sepenggal kisah luar

65

LKP dapat diselenggarakan oleh perorangan maupun kelompok

dan berada di bawah pengawasan Dirjen Dikmas/PAUD-NI

Kemendikbud sedangkan Lembaga Pendidikan Keterampilan

bertujuan untuk memberi pendidikan keterampilan bagi

masyarakat yang sedang mencari kerja dan diselenggarakan oleh

salah satu bagian dari Dinas Ketanagakerjaan.

Brave English Course didirikan oleh Rahmat Kurniawan

pada tahun 2005. Dimana dalam nama lembaga tersebut terdapat

kata brave yang artinya berani. Rahmat merintis BEC dengan

bermodalkan berani alias nekat. Dia berhijrah dari kota asalnya

yaitu Gombong ke Banyuwangi dengan kebulatan tekad bahwa dia

ingin menjadi orang yang dapat mandiri dan tidak mau lagi

dipekerjakan. Tanpa keberpunyaan uang, dia berusaha untuk

mewujudkan impiannya itu. Selain itu, filososfi dari kata brave

adalah bahwa untuk belajar kita harus berani. Rahmat berusaha

untuk memahamkan kepada para peserta didiknyaBetapa sebuah

prinsip harus dimiliki oleh setiap orang terutama bagi penggiat-

penggiat luar sekolah. Kesungguhan memegang prinsip itulah

yang menghantarkan Rahmat menuju kesuksesan hingga sekarang

ini. warga belajarnya bahwa untuk mendapatkan ilmu dan

pengalaman, kita harus berani mencoba dan mau berusaha.

Rahmat dalam menggeluti usaha, jatuh bangun yang dia hadapi

selama lebih dari sepuluh tahun ini dilandasi pada sebuah prinsip

Betapa sebuah prinsip harus dimiliki oleh setiap orang

terutama bagi penggiat-penggiat luar sekolah. Kesungguhan

memegang prinsip itulah yang menghantarkan Rahmat menuju

kesuksesan hingga sekarang ini.

Rahmat sebelumnya bekerja di lembaga kursus di daerah

Gombong. Namun, setelah beberapa tahun bekerja dia

memutuskan untuk mendirikan lembaga kursus sendiri.

Kejenuhannya selama beberapa tahun hanya menjadi pengikut

tersebut semakin menggerakkan langkah kakinya. Jika dia tetap

bertahan di tempat itu, maka kehidupannya hanya akan berjalan

seperti itu saja. Rahmat memutuskan untuk membuka kursus di

Banyumas, karena jika dia pun turut menyumbang satu lembaga

kursus lagi di Gombong maka secara tidak langsung akan

berpengaruh pada perkembangan kursus tempat dia bekerja

sebelumnya. Meski, pemilik kursus sendiri menyarankan Rahmat

untuk membuka kursus di Gombong. Namun Rahmat tentu akan

merasa tidak enak hati, meski masing-masing meyakini bahwa ada

yang Maha mengatur rizki.

yang selalu dipegangnya. Dia tidak pernah mendengar cemoohan

orang lain atas apa yang ia lakukan, ia anggap hal itu sebagai

cambuk untuk semakin memperbaiki diri. Selalu berusaha untuk

menjadi yang lebih baik.

Page 8: Sepenggal kisah luar

87

Rahmat merintis kursus BEC tersebut tanpa bermodal uang

sepeser pun. Cukup ia mengantongi BERANI dalam dirinya. Dia

berhijrah dari Gombong menuju Banyumas pun dengan sepeda

ontelnya. Gombong - Banyumas yang berjarak sekitar 50

kilometer itu dia tempuh dengan onthel. Lalu bagaimana bisa

memulai usaha kursusnya tersebut?

Di Banyumas, Rahmat bersyukur berhasil memperoleh pinjaman tempat untuk merintis usahanya tersebut. Cukup baik memang, pemiliki gedung tersebut mau menunggu pembayaran sewa hingga Rahmat mendapat peserta kursus. Ketika itu, hanya meja dan kursi kayu lah yang menjadi penyokong Rahmat dalam melaksanakan pembelajaran. Bermodalkan gedung kecil yang sangat sederhana dan meja kursi kayu tersebut, serta sepeda onthel yang dibawanya dari kampung halaman, Rahmat mulai mengedarkan brosur. Rahmat berhasil menarik minat dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah. Telah terlampau lama Rahmat menempati gedung tersebut, namun ia belum mampu memberikan sepeser uangpun kepada sang pemilik. Hingga ia tak enak hati , sang pemiliki gedung menanyakan hal tersebut kepada Rahmat.

Pernah suatu ketika, Rahmat ditanyai oleh pemilik gedung terkait pembayaran atau ongkos sewa tempat tersebut. Rahmat sendiri ketika itu bingung bagaimana harus membayar ongkos sewa, karena peserta yang mendaftar masih sangat sedikit.

Rahmat merasa tidak enak hati sudah diberikan pinjaman

tempat, pemilik sudah berbaik hati mau menerima negosiasi

terkait pembayaran namun dia harus sampai ditagih oleh pemilik

gedung tsb. Rahmat sendiri merasa bahwa pemilik pun tentu

membutuhkan dana tersebut untuk kebutuhannya sehari-hari.

Rahmat semakin giat, menghimpun semangat. Kembali ia

mendatangi rumah per rumah memberikan brosur dan kembali

sepeda onthel yang menemani setiap langkah perjalanannya.

Dengan penuh semangat, ia melakoninya. Usahanya pun tak sia-

sia, semakin hari peserta dari kursus bahasa inggris yang ia rintis

semakin bertambah.

Gedung BEC semula berada di belakang Rumah Sakit Ibu

dan Anak Amanah yang berada Jalan Kebokura, adalah gedung

yang dikontrak Rahmat dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2012.

Rahmat bersyukur, dia akhirnya mampu membayar secara rutin

uang sewa gedung.

Pada tahun 2013, Rahmat sudah memiliki sendiri gedung

tempat diselenggarakannya kursus. Tempat tersebut tidak jauh dari

tempat kontrakannya yang semula, masih berada di kawasan

Kebokuro.

Page 9: Sepenggal kisah luar

87

Rahmat merintis kursus BEC tersebut tanpa bermodal uang

sepeser pun. Cukup ia mengantongi BERANI dalam dirinya. Dia

berhijrah dari Gombong menuju Banyumas pun dengan sepeda

ontelnya. Gombong - Banyumas yang berjarak sekitar 50

kilometer itu dia tempuh dengan onthel. Lalu bagaimana bisa

memulai usaha kursusnya tersebut?

Di Banyumas, Rahmat bersyukur berhasil memperoleh pinjaman tempat untuk merintis usahanya tersebut. Cukup baik memang, pemiliki gedung tersebut mau menunggu pembayaran sewa hingga Rahmat mendapat peserta kursus. Ketika itu, hanya meja dan kursi kayu lah yang menjadi penyokong Rahmat dalam melaksanakan pembelajaran. Bermodalkan gedung kecil yang sangat sederhana dan meja kursi kayu tersebut, serta sepeda onthel yang dibawanya dari kampung halaman, Rahmat mulai mengedarkan brosur. Rahmat berhasil menarik minat dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah. Telah terlampau lama Rahmat menempati gedung tersebut, namun ia belum mampu memberikan sepeser uangpun kepada sang pemilik. Hingga ia tak enak hati , sang pemiliki gedung menanyakan hal tersebut kepada Rahmat.

Pernah suatu ketika, Rahmat ditanyai oleh pemilik gedung terkait pembayaran atau ongkos sewa tempat tersebut. Rahmat sendiri ketika itu bingung bagaimana harus membayar ongkos sewa, karena peserta yang mendaftar masih sangat sedikit.

Rahmat merasa tidak enak hati sudah diberikan pinjaman

tempat, pemilik sudah berbaik hati mau menerima negosiasi

terkait pembayaran namun dia harus sampai ditagih oleh pemilik

gedung tsb. Rahmat sendiri merasa bahwa pemilik pun tentu

membutuhkan dana tersebut untuk kebutuhannya sehari-hari.

Rahmat semakin giat, menghimpun semangat. Kembali ia

mendatangi rumah per rumah memberikan brosur dan kembali

sepeda onthel yang menemani setiap langkah perjalanannya.

Dengan penuh semangat, ia melakoninya. Usahanya pun tak sia-

sia, semakin hari peserta dari kursus bahasa inggris yang ia rintis

semakin bertambah.

Gedung BEC semula berada di belakang Rumah Sakit Ibu

dan Anak Amanah yang berada Jalan Kebokura, adalah gedung

yang dikontrak Rahmat dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2012.

Rahmat bersyukur, dia akhirnya mampu membayar secara rutin

uang sewa gedung.

Pada tahun 2013, Rahmat sudah memiliki sendiri gedung

tempat diselenggarakannya kursus. Tempat tersebut tidak jauh dari

tempat kontrakannya yang semula, masih berada di kawasan

Kebokuro.

Page 10: Sepenggal kisah luar

109

Warna hijau melapisi dinding dinding dari gedung BEC.

Gedung hijau tersebut memiliki 4 ruangan yang terdiri dari ruang

kantor, dan tiga ruang kelas. Untuk ruang kelas memiliki kapasitas

sekitar 20 warga belajar. Meja yang digunakan dalam

pembelajaran masih tetap dengan meja kayunya serta kursi plastic.

Memang banyak yang mencibir kursus BEC tersebut,

meremehkan dan meragukan kualitas dari BEC. Namun, Rahmat

sendiri tidak menghiraukan omongan orang tersebut. Rahmat

hanya berusaha untuk memberi layanan kepada orang-orang yang

membutuhkan jasanya dan dia berusaha untuk membantu.

Foto: Gedung baru BEC beserta peserta

Program yang ada di BEC dikhususkan pada kursus bahasa

inggris, namun terdapat juga program-program lainnya yaitu

program calistung (baca, tulis, hitung) dengan sasaran anak usia

dini dan anak yang duduk di kelas satu sekolah dasar. Program

calistung merupakan program pembimbingan kepada anak dalam

hal belajar membaca, menulis dan berhitung dan tingkat dasar.

Program matematika yang ditujukan kepada siswa sekolah dasar

hingga SMA. Program kursus bahasa inggris yang menjadi

program utama di BEC tersebut diselenggarakan selama enam

bulan dalam setiap periode kursus. Selain program bahasa inggris,

BEC juga memnyediakan bimbingan ujian nasional, bimbingan

belajar matematika untuk siswa sekolah, program bimbingan baca

tulis hitung untuk anak usia dini hingga anak kelas satu sekolah

dasar dan juga kursus computer dasar.

Program-program yang terdapat di BEC di antaranya:

Kelas REGULAR

1. EFC (English for Children) untuk siswa-siswa SD/MI.

2. EEC (Elementary English Course) untuk siswa-siswa

SMP/MTS.

3. MBE (Mastering Basic English) untuk siswa-siswa

SMA/SMK.

Page 11: Sepenggal kisah luar

109

Warna hijau melapisi dinding dinding dari gedung BEC.

Gedung hijau tersebut memiliki 4 ruangan yang terdiri dari ruang

kantor, dan tiga ruang kelas. Untuk ruang kelas memiliki kapasitas

sekitar 20 warga belajar. Meja yang digunakan dalam

pembelajaran masih tetap dengan meja kayunya serta kursi plastic.

Memang banyak yang mencibir kursus BEC tersebut,

meremehkan dan meragukan kualitas dari BEC. Namun, Rahmat

sendiri tidak menghiraukan omongan orang tersebut. Rahmat

hanya berusaha untuk memberi layanan kepada orang-orang yang

membutuhkan jasanya dan dia berusaha untuk membantu.

Foto: Gedung baru BEC beserta peserta

Program yang ada di BEC dikhususkan pada kursus bahasa

inggris, namun terdapat juga program-program lainnya yaitu

program calistung (baca, tulis, hitung) dengan sasaran anak usia

dini dan anak yang duduk di kelas satu sekolah dasar. Program

calistung merupakan program pembimbingan kepada anak dalam

hal belajar membaca, menulis dan berhitung dan tingkat dasar.

Program matematika yang ditujukan kepada siswa sekolah dasar

hingga SMA. Program kursus bahasa inggris yang menjadi

program utama di BEC tersebut diselenggarakan selama enam

bulan dalam setiap periode kursus. Selain program bahasa inggris,

BEC juga memnyediakan bimbingan ujian nasional, bimbingan

belajar matematika untuk siswa sekolah, program bimbingan baca

tulis hitung untuk anak usia dini hingga anak kelas satu sekolah

dasar dan juga kursus computer dasar.

Program-program yang terdapat di BEC di antaranya:

Kelas REGULAR

1. EFC (English for Children) untuk siswa-siswa SD/MI.

2. EEC (Elementary English Course) untuk siswa-siswa

SMP/MTS.

3. MBE (Mastering Basic English) untuk siswa-siswa

SMA/SMK.

Page 12: Sepenggal kisah luar

1211

4. MSE (Mastering Speaking English) untuk siswa-siswa

SMA/SMK.

5. TOEIC (Test of English International Communication)

untuk siswa-siswa SMK.

6. TOEFL (Test of English Foreign Language) untuk siswa-

siswa SMA.

7. ECP (English for Carrier Program) untuk lulusan

sma/smk/ universitas.

Di akhir periode pembelajaran, terdapat evaluasi yaitu

melakukan conversation dengan turis asing dengan pergi ke

Borobudur. Belajar tidak akan bermanfaat jika tidak diamalkan

dalam kesehariannya. Belajar juga kurang meresap dalam memori

jika hanya berupa teori saja, maka BEC merancang evaluasi

dengan melakukan conversasiton dengan native speaker agar

peserta dapat mempraktekkan langsung apa yang sudah dipelajari

seelumnya. Merasakan sendiri secara langsung bagaimana

berbincang menggunakan bahasa inggris dengan bule, menjadi

pengalaman tersendiri bagi para peserta.

Kelas PRIVATE

1. Untuk siswa SD/SMP/SMA/SMK yang memiliki waktu

terbatas namun ingin kursus di BEC.

2. Untuk Mahasiswa yang sedang Libur Semester.

3. Untuk masyarakat umum yang ingin kerja ke LUAR

NEGERI.

4. Untuk semua kalangan masyarakat yang menghendaki

pemantauan lebih intensif.

BIMBINGAN UJIAN NASIONAL

1. Program Bimbel UN untuk siswa SMP/MTS kelas 3.

2. Program Bimbel UN untuk siswa SMA/MA Kelas 3.

3. Program Bimbel UN untuk siswa SMK(SMEA/STM)

kelas 3.

PROGRAM BIMBINGAN MASUK PERGURUAN TINGGI

1. Program ini untuk siswa Lulusan SMA/SMK yang ingin

melanjutkan ke PTN/PTS.

2. Untuk masyarakat UMUM, yang hendak melanjutkan

study.

Biaya yang ditarik BEC dari para pesertanya pun tergolong

murah. Biaya untuk memperoleh kursus bahasa inggris selama tiga

bulan hanya mengeluarkan dana Rp 200.000 saja.

Di bawah ini disampaikan biaya yang diperlukan untuk

masing-masing program di tahun 2009.

Page 13: Sepenggal kisah luar

1211

4. MSE (Mastering Speaking English) untuk siswa-siswa

SMA/SMK.

5. TOEIC (Test of English International Communication)

untuk siswa-siswa SMK.

6. TOEFL (Test of English Foreign Language) untuk siswa-

siswa SMA.

7. ECP (English for Carrier Program) untuk lulusan

sma/smk/ universitas.

Di akhir periode pembelajaran, terdapat evaluasi yaitu

melakukan conversation dengan turis asing dengan pergi ke

Borobudur. Belajar tidak akan bermanfaat jika tidak diamalkan

dalam kesehariannya. Belajar juga kurang meresap dalam memori

jika hanya berupa teori saja, maka BEC merancang evaluasi

dengan melakukan conversasiton dengan native speaker agar

peserta dapat mempraktekkan langsung apa yang sudah dipelajari

seelumnya. Merasakan sendiri secara langsung bagaimana

berbincang menggunakan bahasa inggris dengan bule, menjadi

pengalaman tersendiri bagi para peserta.

Kelas PRIVATE

1. Untuk siswa SD/SMP/SMA/SMK yang memiliki waktu

terbatas namun ingin kursus di BEC.

2. Untuk Mahasiswa yang sedang Libur Semester.

3. Untuk masyarakat umum yang ingin kerja ke LUAR

NEGERI.

4. Untuk semua kalangan masyarakat yang menghendaki

pemantauan lebih intensif.

BIMBINGAN UJIAN NASIONAL

1. Program Bimbel UN untuk siswa SMP/MTS kelas 3.

2. Program Bimbel UN untuk siswa SMA/MA Kelas 3.

3. Program Bimbel UN untuk siswa SMK(SMEA/STM)

kelas 3.

PROGRAM BIMBINGAN MASUK PERGURUAN TINGGI

1. Program ini untuk siswa Lulusan SMA/SMK yang ingin

melanjutkan ke PTN/PTS.

2. Untuk masyarakat UMUM, yang hendak melanjutkan

study.

Biaya yang ditarik BEC dari para pesertanya pun tergolong

murah. Biaya untuk memperoleh kursus bahasa inggris selama tiga

bulan hanya mengeluarkan dana Rp 200.000 saja.

Di bawah ini disampaikan biaya yang diperlukan untuk

masing-masing program di tahun 2009.

Page 14: Sepenggal kisah luar

1413

B i a y a K u r s u s u n t u k P r o g r a m R E G U L A R

SMP/SMA/SMK/Mahasiswa dan Umum:

1. Biaya Pendaftaran dan Buku Panduan Rp. 25.000,-

2. Biaya SPP selama 3 bulan Rp. 105.000,-

3. Biaya Tersebut di bayarkan pada saat mendaftar di BEC

Sumpiuh sebesar Rp.130.000,-

4. Biaya Transport Ujian Praktek ke Borobudur menyusul.

Biaya Bimbingan UJIAN NASIONAL REGULAR:

1. Biaya Pendaftaran dan modul UN Rp. 25.000,-

2. Biaya bimbel selama 3 bulan 105.000,-

3. Dibayarkan pada saat Mendaftar Bimbel UN di BEC

sumpiuh sebesar Rp. 130.000,-

Biaya PRIVATE COURSE

1. Biaya Kursus sistem Private Persiswa Rp. 420.000 untuk

12 X pertemuan.

2. Biaya tersebut dibayarkan pada saat mendaftar.

3. Biaya tersebut untuk Kursus Private Berbagai Program

yang ada.

Sejak pendiriannya di tahun 2005, BEC sudah mendapat

perjinan dari pemerintah dan dinas pendidikan setempat. Sehingga

BEC pun memiliki legalitas yang terbukti dengan berbagai

sertifikat yang dimiliki BEC.

Rahmat menyampaikan bawa nama BEC sendiri

sebenarnya tidak hanya ada di Banyumas, di Kediri pun terdapat

lembaga kursus bahasa inggris yang bernama BEC namun

kepanjangan dari BEC tersebut adalah Basic English Course.

Rahmat merupakan lulusan dari salah satu lembaga kursus bahasa

inggris yang ada di Kampung Inggris. Beberapa instruktur Brave

English Course pun merupakan lulusan dari Kampung Inggris.

Hingga saat ini sudah ribuan orang yang diluluskan

lembaga Brave English Course yang didirikan oleh Rahmat

Kurniawan tersebut.

Page 15: Sepenggal kisah luar

1413

B i a y a K u r s u s u n t u k P r o g r a m R E G U L A R

SMP/SMA/SMK/Mahasiswa dan Umum:

1. Biaya Pendaftaran dan Buku Panduan Rp. 25.000,-

2. Biaya SPP selama 3 bulan Rp. 105.000,-

3. Biaya Tersebut di bayarkan pada saat mendaftar di BEC

Sumpiuh sebesar Rp.130.000,-

4. Biaya Transport Ujian Praktek ke Borobudur menyusul.

Biaya Bimbingan UJIAN NASIONAL REGULAR:

1. Biaya Pendaftaran dan modul UN Rp. 25.000,-

2. Biaya bimbel selama 3 bulan 105.000,-

3. Dibayarkan pada saat Mendaftar Bimbel UN di BEC

sumpiuh sebesar Rp. 130.000,-

Biaya PRIVATE COURSE

1. Biaya Kursus sistem Private Persiswa Rp. 420.000 untuk

12 X pertemuan.

2. Biaya tersebut dibayarkan pada saat mendaftar.

3. Biaya tersebut untuk Kursus Private Berbagai Program

yang ada.

Sejak pendiriannya di tahun 2005, BEC sudah mendapat

perjinan dari pemerintah dan dinas pendidikan setempat. Sehingga

BEC pun memiliki legalitas yang terbukti dengan berbagai

sertifikat yang dimiliki BEC.

Rahmat menyampaikan bawa nama BEC sendiri

sebenarnya tidak hanya ada di Banyumas, di Kediri pun terdapat

lembaga kursus bahasa inggris yang bernama BEC namun

kepanjangan dari BEC tersebut adalah Basic English Course.

Rahmat merupakan lulusan dari salah satu lembaga kursus bahasa

inggris yang ada di Kampung Inggris. Beberapa instruktur Brave

English Course pun merupakan lulusan dari Kampung Inggris.

Hingga saat ini sudah ribuan orang yang diluluskan

lembaga Brave English Course yang didirikan oleh Rahmat

Kurniawan tersebut.

Page 16: Sepenggal kisah luar

1615

Kata-kata bersahabat, renyah serta senyuman hangat

berhamburan di ruangan itu. Terlihat sosok wanita yang masih

muda dengan wajah yang selalu sumringah, dengan penuh

pengertian dan rasa sabar mendampingi beberapa anak. Ada anak

yang tampak aktif sendiri sedikit mengabaikan perempuan

bersahabat di dekatnya. Beberapa yang lain penuh antusias

melakukan obrolan ringan dan sangat terlihat renyah dengan

perempuan di depannya itu. Meski usia mereka terpaut sangat

jauh, sosok perempuan itu dapat menempatkan diri menjadi teman

bagi anak. Dapat memposisikan diri sehingga anak merasa sangat

nyaman berada di sampingnya.

Begitupun dengan kami, kesan bersahabat pun langsung

kami berikan kepada perempuan yang kerap disapa Mbak Edel. Ya,

mbak Edel sosok perempuan yang belum bisa dikatakan sudah

cukup makan garam kehidupan itu rupanya sudah pandai dalam

mendidik anak. Padahal dia sendiri belum memiliki buah hati dan

bahkan belum memiliki pasangan hidup. Usia Mbak Adel terbilang

masih cukup muda.

Membaca Menyenangkan di

Luar Sekolah“Pagi kakak!! Wahh, rambutnya baru ya? Potong dimana

kak?” Begitulah cara Mbak Edel menyapa salah satu murid di

Bimba ketika kami sedang melakukan obrolan. Tak jarang pula,

dia melakukan salam toss dengan murid. Tentu saja dengan

perlakuan semacam itu, anak akan sangat senang dan tidak akan

pernah bosan untuk datang ke Bimba dan belajar membaca

bersama.

***

Bimba AIUEO merupakan sebuah lembaga yang berusaha

untuk meningkatkan minat baca dan sekaligus memberikan

motivasi kepada anak untuk semangat dalam belajar. Lembaga ini

hanya dikhususkan untuk anak yang masih unyu-unyu dengan usia

minimal tiga tahun. Bimba berbeda dengan lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini, meskipun memiliki sasaran yang sama.

Rabu 8, April 2015 kelompok kami berencana untuk

observasi ke sebuah lembaga bimbingan minat baca untuk anak

yakni biMBA AIUEO cabang sumpiuh, biMBA AIUEO

merupakan lembaga minat baca yang dikhususkan bagi anak

berusia 3 minimal tahun. Program minta baca dan minat belajar

anak ini berfokus pada proses, bukan hasil. biMBA AIUEO

memiliki banyak sekali cabang diantaranya berada di Cilacap,

Page 17: Sepenggal kisah luar

1615

Kata-kata bersahabat, renyah serta senyuman hangat

berhamburan di ruangan itu. Terlihat sosok wanita yang masih

muda dengan wajah yang selalu sumringah, dengan penuh

pengertian dan rasa sabar mendampingi beberapa anak. Ada anak

yang tampak aktif sendiri sedikit mengabaikan perempuan

bersahabat di dekatnya. Beberapa yang lain penuh antusias

melakukan obrolan ringan dan sangat terlihat renyah dengan

perempuan di depannya itu. Meski usia mereka terpaut sangat

jauh, sosok perempuan itu dapat menempatkan diri menjadi teman

bagi anak. Dapat memposisikan diri sehingga anak merasa sangat

nyaman berada di sampingnya.

Begitupun dengan kami, kesan bersahabat pun langsung

kami berikan kepada perempuan yang kerap disapa Mbak Edel. Ya,

mbak Edel sosok perempuan yang belum bisa dikatakan sudah

cukup makan garam kehidupan itu rupanya sudah pandai dalam

mendidik anak. Padahal dia sendiri belum memiliki buah hati dan

bahkan belum memiliki pasangan hidup. Usia Mbak Adel terbilang

masih cukup muda.

Membaca Menyenangkan di

Luar Sekolah“Pagi kakak!! Wahh, rambutnya baru ya? Potong dimana

kak?” Begitulah cara Mbak Edel menyapa salah satu murid di

Bimba ketika kami sedang melakukan obrolan. Tak jarang pula,

dia melakukan salam toss dengan murid. Tentu saja dengan

perlakuan semacam itu, anak akan sangat senang dan tidak akan

pernah bosan untuk datang ke Bimba dan belajar membaca

bersama.

***

Bimba AIUEO merupakan sebuah lembaga yang berusaha

untuk meningkatkan minat baca dan sekaligus memberikan

motivasi kepada anak untuk semangat dalam belajar. Lembaga ini

hanya dikhususkan untuk anak yang masih unyu-unyu dengan usia

minimal tiga tahun. Bimba berbeda dengan lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini, meskipun memiliki sasaran yang sama.

Rabu 8, April 2015 kelompok kami berencana untuk

observasi ke sebuah lembaga bimbingan minat baca untuk anak

yakni biMBA AIUEO cabang sumpiuh, biMBA AIUEO

merupakan lembaga minat baca yang dikhususkan bagi anak

berusia 3 minimal tahun. Program minta baca dan minat belajar

anak ini berfokus pada proses, bukan hasil. biMBA AIUEO

memiliki banyak sekali cabang diantaranya berada di Cilacap,

Page 18: Sepenggal kisah luar

1817

Jakarta, Jogjakarta dll dengan kantor pusat yang berada diJl. Letjen

S Parman kav 92 Jakarta Barat 11420. Di Banyumas sendiri

terdapat 50 unit cabang biMBA AIUEO.

Kami tidak menghubungi pihak biMBA AIUEO

sebelumnya untuk membuat janji sehingga kami langsung

mendatangi biMBA AIUEO dengan membawa surat izin observasi

yang telah kami persiapkan sebelum berangkat ke kecamatan

Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Kelompok kami yang

beranggotakan tiga orang tidak semuanya datang ke biMBA

AIUEO, kami menyepakati untuk 2 orang saja yang datang untuk

meminta izin, apabila diizinkan maka seluruh anggota kelompok

baru akan datang untuk melakukan observasi.

Kami datang untuk meminta izin ke biMBA AIUEO sekitar

pukul 10 pagi, sesampainya disana kami disambut dengan hangat

oleh mbak Edel, mbak Edel adalah kepala unit biMBA AIUEO

cabang Sumpiuh. Mbak Edel mengizinkan kami untuk melakukan

observasi di biMBA AIUEO namun tidak bisa pada saat itu

dikarenakan beliau masih harus mengajar beberapa kelas. Mbak

Edel kemudian menyarankan kepada kami untuk datang kembali

pada pukul 1 atau 2 siang, karena pada jam tersebutlah mbak Edel

dapat melayani kami. Dengan kesepakatan tersebut kemudian

kami memutuskan untuk pulang dan akan kembali lagi pukul 2

siang.

Pada pukul 13.30 kami bersiap menuju biMBA AIUEO

untuk melakukan observasi. Lokasi lembaga yang agak jauh dari

rumah tempat kami menginap dan tidak adanya angkutan umum

disana membuat kami sedikit kesulitan. Di tempat kami menginap

hanya terdapat satu buah sepeda motor sehingga kami

menggunakan sepeda satu buah sepeda motor tersebut untuk

mengangkut keseluruhan dari kami secara bersamaan.

Sesampainya di lokasi observasi ternyata pembelajaran

belum usai, kami memutuskan untuk menunggu kegiatan

pembelajaran selesai sembari melihat proses pembelajaran dari

luar ruangan. Dalam satu kelas terdapat 3-4 anak saja dengan satu

motivator. Di biMBA AIUEO pendidik disebut dengan motivator

karena memang pendidik disana bertugas untuk memotivasi anak

agar dapat bisa membaca tentunya dengan metode-metode belajar

yang dimiliki biMBA AIUEO.

Setelah mbak Edel selesai dengan kelasnya, kami

kemudian memulai observasi. Observasi berjalan sangat santai,

mbak Edel sebagai narasumber kami juga sangat aktif dalam

menjelaskan hal-hal yang kami tanyakan, bahkan sebelum kami

bertanyapun mbak Edel sudah menjelaskan panjang lebar tentang

segala apa yang ada di lembaga tersebut.

Page 19: Sepenggal kisah luar

1817

Jakarta, Jogjakarta dll dengan kantor pusat yang berada diJl. Letjen

S Parman kav 92 Jakarta Barat 11420. Di Banyumas sendiri

terdapat 50 unit cabang biMBA AIUEO.

Kami tidak menghubungi pihak biMBA AIUEO

sebelumnya untuk membuat janji sehingga kami langsung

mendatangi biMBA AIUEO dengan membawa surat izin observasi

yang telah kami persiapkan sebelum berangkat ke kecamatan

Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Kelompok kami yang

beranggotakan tiga orang tidak semuanya datang ke biMBA

AIUEO, kami menyepakati untuk 2 orang saja yang datang untuk

meminta izin, apabila diizinkan maka seluruh anggota kelompok

baru akan datang untuk melakukan observasi.

Kami datang untuk meminta izin ke biMBA AIUEO sekitar

pukul 10 pagi, sesampainya disana kami disambut dengan hangat

oleh mbak Edel, mbak Edel adalah kepala unit biMBA AIUEO

cabang Sumpiuh. Mbak Edel mengizinkan kami untuk melakukan

observasi di biMBA AIUEO namun tidak bisa pada saat itu

dikarenakan beliau masih harus mengajar beberapa kelas. Mbak

Edel kemudian menyarankan kepada kami untuk datang kembali

pada pukul 1 atau 2 siang, karena pada jam tersebutlah mbak Edel

dapat melayani kami. Dengan kesepakatan tersebut kemudian

kami memutuskan untuk pulang dan akan kembali lagi pukul 2

siang.

Pada pukul 13.30 kami bersiap menuju biMBA AIUEO

untuk melakukan observasi. Lokasi lembaga yang agak jauh dari

rumah tempat kami menginap dan tidak adanya angkutan umum

disana membuat kami sedikit kesulitan. Di tempat kami menginap

hanya terdapat satu buah sepeda motor sehingga kami

menggunakan sepeda satu buah sepeda motor tersebut untuk

mengangkut keseluruhan dari kami secara bersamaan.

Sesampainya di lokasi observasi ternyata pembelajaran

belum usai, kami memutuskan untuk menunggu kegiatan

pembelajaran selesai sembari melihat proses pembelajaran dari

luar ruangan. Dalam satu kelas terdapat 3-4 anak saja dengan satu

motivator. Di biMBA AIUEO pendidik disebut dengan motivator

karena memang pendidik disana bertugas untuk memotivasi anak

agar dapat bisa membaca tentunya dengan metode-metode belajar

yang dimiliki biMBA AIUEO.

Setelah mbak Edel selesai dengan kelasnya, kami

kemudian memulai observasi. Observasi berjalan sangat santai,

mbak Edel sebagai narasumber kami juga sangat aktif dalam

menjelaskan hal-hal yang kami tanyakan, bahkan sebelum kami

bertanyapun mbak Edel sudah menjelaskan panjang lebar tentang

segala apa yang ada di lembaga tersebut.

Page 20: Sepenggal kisah luar

2019

Keberadaan biMBA dilatarbelakangi oleh beberapa fakta

di antaranya :

a. Mitos belajar adalah beban

Banyak anak usia pelajar yang tidak suka belajar. Coba

ingat pengalaman kita semasa sekolah dahulu. Apakah kita

senang belajar atausenang ketika tidak ada guru? biMBA ingin

mengubah mitos tersebut, ketika anak sudah di ”biMBA” kan,

Hal itu tentunya memudahkan kami yang datang melakukan

observasi tanpa menyusun pertanyaan sebelumnya.

biMBA AIUEO merupakan lembaga minat baca yang

diperuntukan bagi anak usia 3 tahun. Sebagai tahap awal untuk

menumbuhkan minat baca dan belajar, pengelola biMBA AIUEO

memberikan jaminan yaitu menjamin bahwa murid (minimal usia

3 tahun 0 bulan) akan sudah mampu membaca kata-kata sederhana

dalam kurun waktu 72 jam bimbingan di dalam kelas. Sebagai

acuan yang dimaksud mampu mebaca kata-kata sederhana

tersebut adalah apabila murid telah mampu membaca minimal 90

kata dari 100 contoh kata sederhana yang telah ditentukan oleh

pihak lembaga. Bila telah mencapai kurun waktu 72 jam masa

bimbingan di dalam kelas murid belum mampu membaca minimal

90 kata sederhana tersebut maka biMBA AIUEO akan mebimbing

murid sampai mampu membaca 90 kata tersebut atau lebih secara

privat, intensif, dan gratis.

b. Dampak negative globalisasi media elektronik

Pasti kita sangat akrab dengan gambar di atas. Berapa

banyak anak-anak yang lebih senang menonton TV atau

bermain PS dibandingkan belajar atau membaca buku. Ada apa

dengan anak-anak kita? Kembali lagi bahwa anak merasa

belajar itu membosankan dan banyak aturan, sedangkan

bermain PS atau menonton TV itu menyenangkan. biMBA

ingin mengubah keadaan tersebut, ketika anak sudah di

”biMBA” kan, ditumbuhkan kesan positif bahwa belajar itu

menyenangkan, diharapkan perlahan tapi pasti, kita dapat

mengurangi ketergantungan anak terhadap media elektronika

dan beralih kekegiatan yang lebih positif yaitu baca dan belajar.

c. Kemampuan membaca yang rendah

Kondisi minat baca masyarakat Indonesia masih sangat

rendah. Hal tersebut terlihat dari data yang dikeluarkan BPS

(Badan Pusat Statistik) pada 2006. Bahwa, masyarakat

Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai

sumber utama mendapatkan informasi.

anak akan merasa bahwa belajar adalah kegiatan yang

menyenangkan dan anak akan ingin mengulanginya lagi di

mana pun dan kapan pun.

Page 21: Sepenggal kisah luar

2019

Keberadaan biMBA dilatarbelakangi oleh beberapa fakta

di antaranya :

a. Mitos belajar adalah beban

Banyak anak usia pelajar yang tidak suka belajar. Coba

ingat pengalaman kita semasa sekolah dahulu. Apakah kita

senang belajar atausenang ketika tidak ada guru? biMBA ingin

mengubah mitos tersebut, ketika anak sudah di ”biMBA” kan,

Hal itu tentunya memudahkan kami yang datang melakukan

observasi tanpa menyusun pertanyaan sebelumnya.

biMBA AIUEO merupakan lembaga minat baca yang

diperuntukan bagi anak usia 3 tahun. Sebagai tahap awal untuk

menumbuhkan minat baca dan belajar, pengelola biMBA AIUEO

memberikan jaminan yaitu menjamin bahwa murid (minimal usia

3 tahun 0 bulan) akan sudah mampu membaca kata-kata sederhana

dalam kurun waktu 72 jam bimbingan di dalam kelas. Sebagai

acuan yang dimaksud mampu mebaca kata-kata sederhana

tersebut adalah apabila murid telah mampu membaca minimal 90

kata dari 100 contoh kata sederhana yang telah ditentukan oleh

pihak lembaga. Bila telah mencapai kurun waktu 72 jam masa

bimbingan di dalam kelas murid belum mampu membaca minimal

90 kata sederhana tersebut maka biMBA AIUEO akan mebimbing

murid sampai mampu membaca 90 kata tersebut atau lebih secara

privat, intensif, dan gratis.

b. Dampak negative globalisasi media elektronik

Pasti kita sangat akrab dengan gambar di atas. Berapa

banyak anak-anak yang lebih senang menonton TV atau

bermain PS dibandingkan belajar atau membaca buku. Ada apa

dengan anak-anak kita? Kembali lagi bahwa anak merasa

belajar itu membosankan dan banyak aturan, sedangkan

bermain PS atau menonton TV itu menyenangkan. biMBA

ingin mengubah keadaan tersebut, ketika anak sudah di

”biMBA” kan, ditumbuhkan kesan positif bahwa belajar itu

menyenangkan, diharapkan perlahan tapi pasti, kita dapat

mengurangi ketergantungan anak terhadap media elektronika

dan beralih kekegiatan yang lebih positif yaitu baca dan belajar.

c. Kemampuan membaca yang rendah

Kondisi minat baca masyarakat Indonesia masih sangat

rendah. Hal tersebut terlihat dari data yang dikeluarkan BPS

(Badan Pusat Statistik) pada 2006. Bahwa, masyarakat

Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai

sumber utama mendapatkan informasi.

anak akan merasa bahwa belajar adalah kegiatan yang

menyenangkan dan anak akan ingin mengulanginya lagi di

mana pun dan kapan pun.

Page 22: Sepenggal kisah luar

2221

Orang lebih memilih menonton TV (85,9%) dan mendengarkan

radio (40,3%) dibandingkan membaca koran (23,5%).

(www.bps.go.id).

Data lain, misalnya IEA (International Association for

Evaluation of Educational). Tahun 1992, IEA melakukan riset

t e n t a n g k e m a m p u a n m e m b a c a m u r i d - m u r i d S D

(SekolahDasar) kelas IV di 30 negara di dunia. Kesimpulan dari

riset tersebut menyebutkan bahwa Indonesia menempatkan

urutan ke-29. Angka-angka itu menggambarkan betapa

rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-

anak SD.

Mengapa hal itu terjadi? Karena sebagian besar orang tua

hanya sibuk mengejar anak supaya bias baca. Anak dikatakan

bias membaca ketika sudah bias membunyikan kata atau

kalimat. Definisi membaca di biMBA bukan sekadar anak bias

membunyikan kata atau kalimat, tetapi anak mengerti apa yang

dibacanya. Coba kita ingat, berapa banyak anak-anak yang

dapat membaca sebuah cerita dengan suara yang lantang, tetapi

ketika diminta untuk menceritakan kembali isi cerita kok tidak

bisa?d. Biaya pendidikan tinggi

Semakin tingginya biaya pendidikan membuat semakin

banyak anak yang tidak bias sekolah.

Penanaman MINAT baca dan belajar sejak usia dini (biMBA)

diperlukan untuk mengantisipasi hal tersebut, sehingga ketika

keadaan yang mengharuskan mereka tidak bias melanjutkan

sekolah, mereka tidak putus asa dan masih memiliki semangat

untuk tetap belajar walaupun bukan di sekolah. Inilah yang

dinamakan generasi pembelajar mandiri sepanjang hayat.

e. Usia dini merupakan Golden Age atau Critical Period

Usia 3 sampai 6 tahun adalah masa emas pertumbuhan

anak yang tidak akan pernah terulang lagi selama hidup mereka.

Untuk itu di masa emas inilah anak harus mendapatkan

rangsangan positif dari lingkungan sekitarnya yang akan

menjadi bekal mereka untuk tahap perkembangan selanjutnya.

Mengapa disebut critical period? Karena ini adalah

masa-masa kritis, anak adalah peniru yang sangat handal,

segala informasi akan mudah diserap oleh anak, tetapi anak

belum mengerti konsep baik atau buruk, benar atau salah.

Pembentukan konsep diri anak dimulai sejak usia 3 tahun. Anak

ibarat sebuah meja tanpa kaki, ketika informasi yang diterima

adalah informasi yang positif, maka ia akan membentuk kaki-

kaki yang kuat berupa konsep diri yang positif dan sebaliknya

jika yang diterima adalah informasi negatif, maka anak akan

membentuk kaki-kaki yang kuat berupa konsep diri yang

negatif.

Page 23: Sepenggal kisah luar

2221

Orang lebih memilih menonton TV (85,9%) dan mendengarkan

radio (40,3%) dibandingkan membaca koran (23,5%).

(www.bps.go.id).

Data lain, misalnya IEA (International Association for

Evaluation of Educational). Tahun 1992, IEA melakukan riset

t e n t a n g k e m a m p u a n m e m b a c a m u r i d - m u r i d S D

(SekolahDasar) kelas IV di 30 negara di dunia. Kesimpulan dari

riset tersebut menyebutkan bahwa Indonesia menempatkan

urutan ke-29. Angka-angka itu menggambarkan betapa

rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-

anak SD.

Mengapa hal itu terjadi? Karena sebagian besar orang tua

hanya sibuk mengejar anak supaya bias baca. Anak dikatakan

bias membaca ketika sudah bias membunyikan kata atau

kalimat. Definisi membaca di biMBA bukan sekadar anak bias

membunyikan kata atau kalimat, tetapi anak mengerti apa yang

dibacanya. Coba kita ingat, berapa banyak anak-anak yang

dapat membaca sebuah cerita dengan suara yang lantang, tetapi

ketika diminta untuk menceritakan kembali isi cerita kok tidak

bisa?d. Biaya pendidikan tinggi

Semakin tingginya biaya pendidikan membuat semakin

banyak anak yang tidak bias sekolah.

Penanaman MINAT baca dan belajar sejak usia dini (biMBA)

diperlukan untuk mengantisipasi hal tersebut, sehingga ketika

keadaan yang mengharuskan mereka tidak bias melanjutkan

sekolah, mereka tidak putus asa dan masih memiliki semangat

untuk tetap belajar walaupun bukan di sekolah. Inilah yang

dinamakan generasi pembelajar mandiri sepanjang hayat.

e. Usia dini merupakan Golden Age atau Critical Period

Usia 3 sampai 6 tahun adalah masa emas pertumbuhan

anak yang tidak akan pernah terulang lagi selama hidup mereka.

Untuk itu di masa emas inilah anak harus mendapatkan

rangsangan positif dari lingkungan sekitarnya yang akan

menjadi bekal mereka untuk tahap perkembangan selanjutnya.

Mengapa disebut critical period? Karena ini adalah

masa-masa kritis, anak adalah peniru yang sangat handal,

segala informasi akan mudah diserap oleh anak, tetapi anak

belum mengerti konsep baik atau buruk, benar atau salah.

Pembentukan konsep diri anak dimulai sejak usia 3 tahun. Anak

ibarat sebuah meja tanpa kaki, ketika informasi yang diterima

adalah informasi yang positif, maka ia akan membentuk kaki-

kaki yang kuat berupa konsep diri yang positif dan sebaliknya

jika yang diterima adalah informasi negatif, maka anak akan

membentuk kaki-kaki yang kuat berupa konsep diri yang

negatif.

Page 24: Sepenggal kisah luar

2423

biMBA memiliki tujuan khusus, tujuan umum, dan visi:

Tujuan Khusus:

Meningkatkan MINAT baca dan belajar anak secara

intrinsik. Anak mau melakukan kegiatan baca dan belajar

karena keinginannya sendiri bukan karena paksaan, sehingga

setiap anak merasa BAHAGIA bukan terbebani, yang akan

berdampak pada meningkatnya kemampuan anak. Inilah ke-

SUKSES-an yang dicapai anak.

Tujuan Umum:

Seluruh keluarga besar biMBA merasa BAHAGIA &

SUKSES.

Visi biMBA:

Membangun generasi pembelajar mandiri sepanjang

hayat. Anak – anak biMBA diharapkan mampu dan mau belajar

dimana pun dan kapan pun. Belajar tidak harus di sekolah,

dengan kegiatan membaca kita bisa menjelajahi dunia.

biMBA sangat bermanfaat bagi anak, orangtua, lingkungan,

bangsa, dan negara:

a. Manfaat bagi anak

Terpenuhinya HAK anak untuk mendapatkan pendidikan

tanpa mengurangi HAK mereka untuk bermain. Karena konsep

biMBA adalah bermain sambil belajar.

b. Manfaat bagi orangtua

Orang tua tidak harus membantu anak dalam belajar,

karena kebanyakan orangtua zaman sekarang adalah wanita

karier yang mempunyai sedikit waktu di rumah. Orang tua tidak

perlu marah-marah menyuruh anak untuk belajar, sehingga

suasana di rumah menjadi tenang dan hubungan antar anggota

keluarga menjadi lebih harmonis.

c. Manfaat bagi lingkungan

· Membuka lapangan pekerjaan.

· Mengadakan pendidikan gratis untuk masyarakat

tidak mampu.

d. Manfaat bagi bangsa dan negara

· Melahirkan generasi pembelajar mandiri sepanjang

hayat.

· Terbentuknya generasi yang tangguh dan kreatif karena

tidak menyerah dengan keadaan dan memiliki semangat

belajar yang tinggi.

· Negara menjadi maju karena SDM-nya berkualitas

Page 25: Sepenggal kisah luar

2423

biMBA memiliki tujuan khusus, tujuan umum, dan visi:

Tujuan Khusus:

Meningkatkan MINAT baca dan belajar anak secara

intrinsik. Anak mau melakukan kegiatan baca dan belajar

karena keinginannya sendiri bukan karena paksaan, sehingga

setiap anak merasa BAHAGIA bukan terbebani, yang akan

berdampak pada meningkatnya kemampuan anak. Inilah ke-

SUKSES-an yang dicapai anak.

Tujuan Umum:

Seluruh keluarga besar biMBA merasa BAHAGIA &

SUKSES.

Visi biMBA:

Membangun generasi pembelajar mandiri sepanjang

hayat. Anak – anak biMBA diharapkan mampu dan mau belajar

dimana pun dan kapan pun. Belajar tidak harus di sekolah,

dengan kegiatan membaca kita bisa menjelajahi dunia.

biMBA sangat bermanfaat bagi anak, orangtua, lingkungan,

bangsa, dan negara:

a. Manfaat bagi anak

Terpenuhinya HAK anak untuk mendapatkan pendidikan

tanpa mengurangi HAK mereka untuk bermain. Karena konsep

biMBA adalah bermain sambil belajar.

b. Manfaat bagi orangtua

Orang tua tidak harus membantu anak dalam belajar,

karena kebanyakan orangtua zaman sekarang adalah wanita

karier yang mempunyai sedikit waktu di rumah. Orang tua tidak

perlu marah-marah menyuruh anak untuk belajar, sehingga

suasana di rumah menjadi tenang dan hubungan antar anggota

keluarga menjadi lebih harmonis.

c. Manfaat bagi lingkungan

· Membuka lapangan pekerjaan.

· Mengadakan pendidikan gratis untuk masyarakat

tidak mampu.

d. Manfaat bagi bangsa dan negara

· Melahirkan generasi pembelajar mandiri sepanjang

hayat.

· Terbentuknya generasi yang tangguh dan kreatif karena

tidak menyerah dengan keadaan dan memiliki semangat

belajar yang tinggi.

· Negara menjadi maju karena SDM-nya berkualitas

Page 26: Sepenggal kisah luar

2625

BiMBA AIUEO memiliki keistimewan yaitu :

a. Garansi Baca 372

Bagi anak usia 3 tahun 0 bulan selama 72 jam (3x1

jam dalam 1 minggu pertemuan selama kurang lebih 6

bulan), digaransi sudah bisa membaca kata-kata sederhana

minimal 100 kata seperti bola, mobil, pintu, kucing,

payung, dan sebagainya. Bila belum bisa membaca kata

sederhana tersebut, maka anak akan diberikan bimbingan

secara privat, intensif da gratis.

b. Tidak harus dibantu di rumah

Sehubungan dengan kurikulum dan metode yang

digunakan sangat berbeda dengan cara konvensional,

maka sangat diharapkan untuk tidak dipaksakan belajar

membaca di rumah. Boleh dibantu hanya dengan

membacakan cerita, buku atau bernyanyi dan terlebih

dahulu ciptakan suasana yang menyenangkan.

c. Fun Learning

“Dunia anak adalah Dunia Bermain” sehingga

seluruh proses pembelajaran harus 100% dalam suasana

yang menyenangkan. Dengan dasar fun learning dan

berbasis kompetensi. Fun learning adalah suatu proses

belajar yang 100% menyenangkan bagi anak.

Namun tidak hanya anak saja, dalam setiap kelas pasti

terdapat Guru, Guru adalah orang dewasa yang harus

bertanggung jawab memberikan rasa aman dan nyaman

bagi anak-anak di kelas. Guru diwajibkan untuk

menerapkan 5S ( sambut, senyum, sapa, salam, sebut nama

) selama berada di lingkungan biMBA-AIUEO.

Pembelajaran di kelas harus Fun Learning karena tujuan

biMBA adalah menumbuhkan minat baca dan belajar

Anak. Untuk membuat anak senang dan menyukai

kegiatan baca dan belajar tidak ada metode lain selain fun

learning. Karena dunia anak adalah dunia bermain,

kegiatan belajar untuk anak usia dini harus bersifat

kegiatan yang menyenangkan dan tidak memaksa, metode

pengajarannya pun tidak membebani anak.

d. Individual Sistem

Individual system adalah proses belajar yang

berpusat pada anak sebagai subjek belajar, sedangkan guru

berperan sebagai motivator dan fasilitator. Guru sebagai

motivator artinya guru selalu memberikan semangat

kepada anak melalui pemberian reward berupa

penghargaan ataupun kata-kata positif. Guru sebagai

fasilitator artinya guru memfasilitasi memberikan materi

belajar sesuai kemampuan dan kemauan anak.

Page 27: Sepenggal kisah luar

2625

BiMBA AIUEO memiliki keistimewan yaitu :

a. Garansi Baca 372

Bagi anak usia 3 tahun 0 bulan selama 72 jam (3x1

jam dalam 1 minggu pertemuan selama kurang lebih 6

bulan), digaransi sudah bisa membaca kata-kata sederhana

minimal 100 kata seperti bola, mobil, pintu, kucing,

payung, dan sebagainya. Bila belum bisa membaca kata

sederhana tersebut, maka anak akan diberikan bimbingan

secara privat, intensif da gratis.

b. Tidak harus dibantu di rumah

Sehubungan dengan kurikulum dan metode yang

digunakan sangat berbeda dengan cara konvensional,

maka sangat diharapkan untuk tidak dipaksakan belajar

membaca di rumah. Boleh dibantu hanya dengan

membacakan cerita, buku atau bernyanyi dan terlebih

dahulu ciptakan suasana yang menyenangkan.

c. Fun Learning

“Dunia anak adalah Dunia Bermain” sehingga

seluruh proses pembelajaran harus 100% dalam suasana

yang menyenangkan. Dengan dasar fun learning dan

berbasis kompetensi. Fun learning adalah suatu proses

belajar yang 100% menyenangkan bagi anak.

Namun tidak hanya anak saja, dalam setiap kelas pasti

terdapat Guru, Guru adalah orang dewasa yang harus

bertanggung jawab memberikan rasa aman dan nyaman

bagi anak-anak di kelas. Guru diwajibkan untuk

menerapkan 5S ( sambut, senyum, sapa, salam, sebut nama

) selama berada di lingkungan biMBA-AIUEO.

Pembelajaran di kelas harus Fun Learning karena tujuan

biMBA adalah menumbuhkan minat baca dan belajar

Anak. Untuk membuat anak senang dan menyukai

kegiatan baca dan belajar tidak ada metode lain selain fun

learning. Karena dunia anak adalah dunia bermain,

kegiatan belajar untuk anak usia dini harus bersifat

kegiatan yang menyenangkan dan tidak memaksa, metode

pengajarannya pun tidak membebani anak.

d. Individual Sistem

Individual system adalah proses belajar yang

berpusat pada anak sebagai subjek belajar, sedangkan guru

berperan sebagai motivator dan fasilitator. Guru sebagai

motivator artinya guru selalu memberikan semangat

kepada anak melalui pemberian reward berupa

penghargaan ataupun kata-kata positif. Guru sebagai

fasilitator artinya guru memfasilitasi memberikan materi

belajar sesuai kemampuan dan kemauan anak.

Page 28: Sepenggal kisah luar

2827

Pembelajaran diberikan secara indivdual bukan klasikal

dimana anak didik menjadi subjek belajar bukan sebagai

objek belajar, murid juga diberikan suatu modul khusus

sistem pembelajaran dengan menggunakan sistem individu

dimana sistem pengajarannya setiap anak belajar sesuai

dengan kemampuan dan kemauan masing-masing dan

dibimbing agar mempunyai kemandirian dalam belajar.

e. Small Step Sistem

Small step system adalah proses belajar yang

dilakukan secara bertahap, dimulai dari yang mudah.

Untuk membuat anak senang dan suka belajar, pemberian

materi harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan

kemampuan anak. Hal ini bertujuan untuk memudahkan

anak memahami materi belajar, sehingga tidak membuat

anak merasa terbebani dan stres.

Sistem pembelajaran dengan menggunakan

metode step by step dengan modul sebagai sarana dalam

pembelajaran. biMBA-AIUEO telah menyusun kurikulum

secara bertahap, menggunakan modul yang berisi

potongan tema kecil yang berkesinambungan. Setiap tahap

mempunyai tujuan masing-masing dan tujuan itu harus

terpenuhi sebagai syarat untuk melanjutkan ke tahap

selanjutnya yang lebih tinggi. Konsep biMBA-AIUEO

Di biMBA AIUEO pembelajarn tidak dilakukan seperti di

sekolah formal dimana anak di ajarkan membaca dengan metode

yang monoton dan cenderung membuat anak bosan dan tidak mau

belajar. Di biMBA AIUEO pembelajaran dilakukan dengan lagu-

lagu seperti mengenal huruf melalui bentuk-bentuknya dan

mengumpamakan huruf-huruf tersebut dengan benda-benda

sekitar. Sebelum memulai pembelajaran, motivator terlebih

dahulu menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan

agar anak tidak takut dan dapat mengikuti pembelajaran dengan

keadaan senang. Motivator juga mengajar dengan mengikuti

anak, apabila anak tiba-tiba tidak ingin belajar dan hanya ingin

bermain maka motivator tidak boleh memaksakan anak untuk

belajar, mereka mengikuti kemauan anak dengan membujuk anak

secara perlahan hingga anak mau belajar kembali.

adalah bermain sambil belajar. Materi belajar diberikan

dalam suasana bermain seperti mengenalkan huruf, angka

dan kata dengan cara berdialog menggunakan bahasa

biMBA dan menggunakan sarana lagu sebagai pengantar.

Perlu diketahui bahwa anak usia dini belajar membaca

melalui telinga. Lagu-lagu diperdengarkan sebagai

pengenalan awal bagi anak sebelum anak mengenal

simbol huruf atau angka.

Page 29: Sepenggal kisah luar

2827

Pembelajaran diberikan secara indivdual bukan klasikal

dimana anak didik menjadi subjek belajar bukan sebagai

objek belajar, murid juga diberikan suatu modul khusus

sistem pembelajaran dengan menggunakan sistem individu

dimana sistem pengajarannya setiap anak belajar sesuai

dengan kemampuan dan kemauan masing-masing dan

dibimbing agar mempunyai kemandirian dalam belajar.

e. Small Step Sistem

Small step system adalah proses belajar yang

dilakukan secara bertahap, dimulai dari yang mudah.

Untuk membuat anak senang dan suka belajar, pemberian

materi harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan

kemampuan anak. Hal ini bertujuan untuk memudahkan

anak memahami materi belajar, sehingga tidak membuat

anak merasa terbebani dan stres.

Sistem pembelajaran dengan menggunakan

metode step by step dengan modul sebagai sarana dalam

pembelajaran. biMBA-AIUEO telah menyusun kurikulum

secara bertahap, menggunakan modul yang berisi

potongan tema kecil yang berkesinambungan. Setiap tahap

mempunyai tujuan masing-masing dan tujuan itu harus

terpenuhi sebagai syarat untuk melanjutkan ke tahap

selanjutnya yang lebih tinggi. Konsep biMBA-AIUEO

Di biMBA AIUEO pembelajarn tidak dilakukan seperti di

sekolah formal dimana anak di ajarkan membaca dengan metode

yang monoton dan cenderung membuat anak bosan dan tidak mau

belajar. Di biMBA AIUEO pembelajaran dilakukan dengan lagu-

lagu seperti mengenal huruf melalui bentuk-bentuknya dan

mengumpamakan huruf-huruf tersebut dengan benda-benda

sekitar. Sebelum memulai pembelajaran, motivator terlebih

dahulu menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan

agar anak tidak takut dan dapat mengikuti pembelajaran dengan

keadaan senang. Motivator juga mengajar dengan mengikuti

anak, apabila anak tiba-tiba tidak ingin belajar dan hanya ingin

bermain maka motivator tidak boleh memaksakan anak untuk

belajar, mereka mengikuti kemauan anak dengan membujuk anak

secara perlahan hingga anak mau belajar kembali.

adalah bermain sambil belajar. Materi belajar diberikan

dalam suasana bermain seperti mengenalkan huruf, angka

dan kata dengan cara berdialog menggunakan bahasa

biMBA dan menggunakan sarana lagu sebagai pengantar.

Perlu diketahui bahwa anak usia dini belajar membaca

melalui telinga. Lagu-lagu diperdengarkan sebagai

pengenalan awal bagi anak sebelum anak mengenal

simbol huruf atau angka.

Page 30: Sepenggal kisah luar

3029

Dalam membimbing anak-anak di biMBA AIUEO guru

atau motivator harus memiliki keterampilan khusus yang di sebut

Variation Skill. Variation skill adalah kemampuan guru dalam

memvariasikan kegiatan belajar di dalam kelas. Kegiatan di kelas

harus memenuhi 3 aspek yaitu: kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Kegiatan di kelas harus divariasikan karena

kecenderungan anak-anak adalah cepat bosan dan jenuh. Anak-

anak tidak bisa dipaksa untuk berkonsentrasi dan duduk manis

berlama-lama. Untuk itu kegiatan yang dilakukan anak harus

divariasikan agar mereka tidak jenuh.

Pembiayaan di biMBA AIUEO, siswa hanya membayar

SPP sebesar Rp. 200.000 untuk yang masuk pagi sedangkan untuk

yang masuk sore sebesar Rp. 100.000- Rp. 150.000. Namun ada

juga kelas duafa, itu diperuntukan untuk anak-anak dari keluarga

kurang mampu, dan itu sama sekali tidak dipungut biaya.

Untuk rekruitmen motivator di biMBA AIUEO, pihak

lembaga tidak membatasi untuk jurusan atau lulusan jenjang

pendidikan tertentu. Asalkan senang dan sabar dalam mengajar

anak maka siapapun boleh mendaftarkan diri sebagai motivator di

biMBA AIUEO. Walaupun begitu pihak lembaga memiliki cara

untuk tetap menyediakan motivator yang berkualitas dan

kompeten dalam membimbing anak yaitu dengan mengadakan

pelatihan dan training kepada calon motivator.

Calon motivator diberikan pelatihan bagaimana cara membimbing anak agar minat bacanya tumbuh tentunya melalui metode-metode yang telah diciptakan biMBA AIUEO. Setelah mengikuti pelatihan kemudian calon motivator melakukan training atau uji coba mengajar, apabila dalam waktu yang ditentukan mereka dapat membimbing murid seperti yang diharapkan biMBA dan calon motivator juga nyaman dan senang dalam menjalani pekerjaan tersebut maka calon motivator dapat melanjutkan pekerjaan tersebut. Jika tidak maka calon motivator perlu mendapatkan pelatihan kembali atau mundur, karena dalam membimbing anak diperlukan ketelatenan dan kesabaran serta kemampuan yang baik agar apa yang disampaikan dapat diterima murid dengan baik tanpa menyakiti murid secara fisik maupun psikis.

Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap sesuai

kemampuan dan perkembangan anak dengan menggunakan

program yang telah kami susun. Program-program tersebut

diterapkan dengan menggunakan modul-modul khusus dan

sistem pengajaran berdasar multiple intelligentsia.

1. Tahap 1

Mulai dari dibacakan cerita , permainan kata-kata

sangat sederhana, mengenal huruf a sampai z serta

membaca kata-kata sederhana. Mulai dari menyebut satu,

dua dan tiga sampai membilang 1 hingga 10.

Page 31: Sepenggal kisah luar

3029

Dalam membimbing anak-anak di biMBA AIUEO guru

atau motivator harus memiliki keterampilan khusus yang di sebut

Variation Skill. Variation skill adalah kemampuan guru dalam

memvariasikan kegiatan belajar di dalam kelas. Kegiatan di kelas

harus memenuhi 3 aspek yaitu: kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Kegiatan di kelas harus divariasikan karena

kecenderungan anak-anak adalah cepat bosan dan jenuh. Anak-

anak tidak bisa dipaksa untuk berkonsentrasi dan duduk manis

berlama-lama. Untuk itu kegiatan yang dilakukan anak harus

divariasikan agar mereka tidak jenuh.

Pembiayaan di biMBA AIUEO, siswa hanya membayar

SPP sebesar Rp. 200.000 untuk yang masuk pagi sedangkan untuk

yang masuk sore sebesar Rp. 100.000- Rp. 150.000. Namun ada

juga kelas duafa, itu diperuntukan untuk anak-anak dari keluarga

kurang mampu, dan itu sama sekali tidak dipungut biaya.

Untuk rekruitmen motivator di biMBA AIUEO, pihak

lembaga tidak membatasi untuk jurusan atau lulusan jenjang

pendidikan tertentu. Asalkan senang dan sabar dalam mengajar

anak maka siapapun boleh mendaftarkan diri sebagai motivator di

biMBA AIUEO. Walaupun begitu pihak lembaga memiliki cara

untuk tetap menyediakan motivator yang berkualitas dan

kompeten dalam membimbing anak yaitu dengan mengadakan

pelatihan dan training kepada calon motivator.

Calon motivator diberikan pelatihan bagaimana cara membimbing anak agar minat bacanya tumbuh tentunya melalui metode-metode yang telah diciptakan biMBA AIUEO. Setelah mengikuti pelatihan kemudian calon motivator melakukan training atau uji coba mengajar, apabila dalam waktu yang ditentukan mereka dapat membimbing murid seperti yang diharapkan biMBA dan calon motivator juga nyaman dan senang dalam menjalani pekerjaan tersebut maka calon motivator dapat melanjutkan pekerjaan tersebut. Jika tidak maka calon motivator perlu mendapatkan pelatihan kembali atau mundur, karena dalam membimbing anak diperlukan ketelatenan dan kesabaran serta kemampuan yang baik agar apa yang disampaikan dapat diterima murid dengan baik tanpa menyakiti murid secara fisik maupun psikis.

Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap sesuai

kemampuan dan perkembangan anak dengan menggunakan

program yang telah kami susun. Program-program tersebut

diterapkan dengan menggunakan modul-modul khusus dan

sistem pengajaran berdasar multiple intelligentsia.

1. Tahap 1

Mulai dari dibacakan cerita , permainan kata-kata

sangat sederhana, mengenal huruf a sampai z serta

membaca kata-kata sederhana. Mulai dari menyebut satu,

dua dan tiga sampai membilang 1 hingga 10.

Page 32: Sepenggal kisah luar

3231

1. Tahap 2

Mulai dengan membaca kalimat sederhana sampai dengan

membaca dan mengerti cerita sederhana. Mulai dari

menjumlahkan 1+1 sampai dengan menjumlah 10+10.

2. Tahap 3

Anak mampu menulis kata-kata sederhana melalui dikte

yang diberikan.Mulai dari pengurangan 2-1 sampai

dengan 20-1.

3. Tahap 4

Anak mampu menulis kalimat sederhana sampai membuat

karangan pendek.Logika matematika yaitu dengan

menggunakan angka-angka anak diperkuat kemampuan

analisa dan sintesanya.

Di setiap level anak mendapat sertifikat apabila telah

mampu dilevel tersebut.

Succes Story of BEC

Berdiri pada tahun 2005, awalnya hanya memiliki 2 orang peserta yaitu Lukman dan Fajar.

Dengan keuletan yang dimiliki Rahmat Kurniawan pesertanyapun mulai bertambah dari waktu ke waktu.

Page 33: Sepenggal kisah luar

3231

1. Tahap 2

Mulai dengan membaca kalimat sederhana sampai dengan

membaca dan mengerti cerita sederhana. Mulai dari

menjumlahkan 1+1 sampai dengan menjumlah 10+10.

2. Tahap 3

Anak mampu menulis kata-kata sederhana melalui dikte

yang diberikan.Mulai dari pengurangan 2-1 sampai

dengan 20-1.

3. Tahap 4

Anak mampu menulis kalimat sederhana sampai membuat

karangan pendek.Logika matematika yaitu dengan

menggunakan angka-angka anak diperkuat kemampuan

analisa dan sintesanya.

Di setiap level anak mendapat sertifikat apabila telah

mampu dilevel tersebut.

Succes Story of BEC

Berdiri pada tahun 2005, awalnya hanya memiliki 2 orang peserta yaitu Lukman dan Fajar.

Dengan keuletan yang dimiliki Rahmat Kurniawan pesertanyapun mulai bertambah dari waktu ke waktu.

Page 34: Sepenggal kisah luar

3433

Dalam evaluasi pembelajaran kursus bahasa inggris. BEC menyelenggarakan praktik langsung untuk berbincang-berbincang dengan native speaker yang dilakukan di Candi Borobudur.

Berkat usaha keras Rahmat Kurniawan dan semangat pantang menyerahnya dalam mengembangkan BEC, beliau mulai menuai kesuksesan yang dapat dilihat dari semakin banyaknya peserta yang bergabung dalam BEC. Di tahun 2015, Rahmat pun telah memiliki gedung baru milik sendiri.

D a l a m s e t i a p a k h i r p e m b e l a j a r a n n y a , B E C menyelenggarakan farewell party sebagai sarana pemberian selamat kepada para alumni BEC sekaligus menjadi ajang silaturahim di anara peserta dan tutor.

Page 35: Sepenggal kisah luar

3433

Dalam evaluasi pembelajaran kursus bahasa inggris. BEC menyelenggarakan praktik langsung untuk berbincang-berbincang dengan native speaker yang dilakukan di Candi Borobudur.

Berkat usaha keras Rahmat Kurniawan dan semangat pantang menyerahnya dalam mengembangkan BEC, beliau mulai menuai kesuksesan yang dapat dilihat dari semakin banyaknya peserta yang bergabung dalam BEC. Di tahun 2015, Rahmat pun telah memiliki gedung baru milik sendiri.

D a l a m s e t i a p a k h i r p e m b e l a j a r a n n y a , B E C menyelenggarakan farewell party sebagai sarana pemberian selamat kepada para alumni BEC sekaligus menjadi ajang silaturahim di anara peserta dan tutor.

Page 36: Sepenggal kisah luar

3635

biMBA sendiri membuka peluang kerja bahkan peluang usaha bagi siapapun yang ingin menekuni usaha di bidang tersebut. Peluang tersebut tebuka bagi siapapun tanpa batasan pendidikan tertentu dan tingkat kemampuan ekonomi tertentu.

Bimba berdiri sejak tahun 1996 yang awalnya berada di Jakarta. Dalam waktu kurang dari 20 tahun, biMBA telah memliki ribuan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dari ribuan cabang yang dimiliki biMBA AIUEO, salah satu cabangnya terletak di Sumpiuh Kabupaten banyumas. Sarana prasarana yang ada di biMMBA cabang Sumpiuh ini memang tidak mewah, namun cukup memadai dan kondusif untuk tempat belajar bagi anak.

Success Story of biMBA

Page 37: Sepenggal kisah luar

3635

biMBA sendiri membuka peluang kerja bahkan peluang usaha bagi siapapun yang ingin menekuni usaha di bidang tersebut. Peluang tersebut tebuka bagi siapapun tanpa batasan pendidikan tertentu dan tingkat kemampuan ekonomi tertentu.

Bimba berdiri sejak tahun 1996 yang awalnya berada di Jakarta. Dalam waktu kurang dari 20 tahun, biMBA telah memliki ribuan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dari ribuan cabang yang dimiliki biMBA AIUEO, salah satu cabangnya terletak di Sumpiuh Kabupaten banyumas. Sarana prasarana yang ada di biMMBA cabang Sumpiuh ini memang tidak mewah, namun cukup memadai dan kondusif untuk tempat belajar bagi anak.

Success Story of biMBA