Serat [Template Laporan Praktikum Inovasi Teknologi]

4
1 MAKALAH INOVASI TEKNOLOGI TEKNOLOGI SERAT, KARET, GUM, DAN RESIN(TIN423) T.A. 2013/2014 Judul Invensi/Inovasi Teknologi: ………………………………………………………………………………………… Disusun oleh: ………………………………. (Nama/NIM) ………………………………. (Nama/NIM) ………………………………. (Nama/NIM) dst. Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 2013

description

file serat

Transcript of Serat [Template Laporan Praktikum Inovasi Teknologi]

  • 1

    MAKALAH INOVASI TEKNOLOGI

    TEKNOLOGI SERAT, KARET, GUM, DAN RESIN(TIN423)

    T.A. 2013/2014

    Judul Invensi/Inovasi Teknologi:

    Disusun oleh:

    . (Nama/NIM)

    . (Nama/NIM)

    . (Nama/NIM)

    dst.

    Departemen Teknologi Industri Pertanian

    Fakultas Teknologi Pertanian

    Institut Pertanian Bogor

    2013

  • 2

    1. LatarBelakangInvensi/Inovasi

    a. Uraikan/definisikan masalah teknis yang ingin diatasi. Lengkapi dengan data yang memadai.

    Kebutuhan manusia akan kayu sebagai bahan banunan baik untuk keperluan konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan kayu untuk industri perkayuan di Indonesia diperkirakan sebesar 70 juta m3 per tahun dengan kenaikan rata-rata sebesar 14.2% per tahun sedangkan produksi kayu bulat diperkirakan hanya sebesar 25 juta m3 per tahun, dengan demikian defisit sebesar 45 juta m3 (Shita, 2001). Hal ini menunjukkan daya dukung hutan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan kayu. Keadaan ini diperparah oleh adanya konversi hutan alam menjadi lahan pertanian, perladangan, kebakaran hutan, praktek pemanenan yang tidak efisen dan pengembangan infrastruktur yang diikuti oleh perambahan hutan. Kondisi ini menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain melalui konsep the whole tree utilization, disamping meningkatkan penggunaan bahan berlignoselulosa non kayu, dan pengembangan produk-produk inovatif sebagai bahan bangunan pengganti kayu.

    Komposit merupakan bahan baru yang berpotensi luas pada penggunaannya. Penggunaan baru seperti komponen pintu, jendela, papan, pagar merupakan pasar baru bagi industri kayu komposit. Kayu komposit dimulai sejal 1900-an ketika produk dipasarkan dengan nama Bakelite yang dibuat dari tepung kayu dan resin fenol formaldehid. Komposit plastik kayu didefinisikan sebagai bahan komposit yang mengandung kayu dalam berbagai bentuk dan bahan termoplastik.

    Perkembangan teknologi, khususnya di bidang papan komposit, telah menghasilkan produk komposit inovatif yang merupakan gabungan antara serbuk kayu dengan plastik daur ulang. Teknologi ini berkembang pada awal 1990-an di Jepang dan Amerika Serikat. Dengan teknologi yang sudah ada, dapat dimungkinkan inovasi pemanfaatan bahan lain seperti serabut kelapa, ampas tebu, dan serbuk gergaji secara maksimal, dengan demikian akan menekan jumlah limbah yang dihasilkan. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan tahun 2006, pada industri penggergajian kayu limbah kayu berupa serbuk gergaji mencapai 10.6%, limbah ampas tebu sebanyak 60% dari industri gula, dan sebanyak 65% limbah serabut kelapa per butirnya. Di Indonesia penelitian tentang produk ini sangat terbatas, padahal bahan baku limbah potensinya sangat besar.

    b. Tuliskan target lokasi tempat inovasi teknologi yang diusulkan akan diterapkan. Lengkapi

    dengan data yang memadai. Permasalahan tersebut dapat bersifat lokal, tetapi solusi

    teknologi yang diusulkan dapat diaplikasikan di tempat lain. Tuliskan juga target lokasi

    lainnya tersebut dan lengkapi dengan data yang mendukung.

    Target lokasi tempat inovasi akan diterapkan adalah lokasi yang memiliki sumber daya bahan baku mencukupi. Lokasi yang dipilih adalah daerah Jambi. Jambi adalah provinsi dengan jumlah industri penggergajian kayu skala kecil mencapai ribuan unit dan tersebar di pedesaan. Sebanyak 150 industri yang terletak di tepi sungai batanghari

  • 3

    membuang limbah serbuk gergaji ke sungai sehingga terjadi proses pendangkalan dan pengecilan ruas sungai (Pari, 2002). Dalam rangka efisiensi penggunaan kayu perlu diupayakan pemanfaatan serbuk kayu menjadi produk yang lebih bermanfaat. Oleh karena itu, hasil samping berupa serbuk gergaji ini akan dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku pembuatan serat/kayu komposit.

    Jambi bukan merupakan daerah penghasil tebu yang besar. Tetapi kita dapat dengan mudah menemukan penjual es tebu di daerah sekitar sungai Batanghari. Sebelumnya, limbah ampas tebu yang dihasilkan hanya dimanfaatkan menjadi pakan ternak atau dibuang begitu saja. Dengan berkembangnya inovasi dan teknologi tepat guna, ampas tebu dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk seperti pakan fermentasi probiotik dan juga bahan baku serat komposit (Khuluq, 2012). Oleh karena itu, target bahan baku ampas tebu berasal dari limbah penjualan es tebu.

    Untuk komoditas kelapa, Jambi adalah salah satu daerah penghasil kelapa di Indonesia. Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal Jambi, Pada tahun 2010, 2011, dan 2012 produksi perkebunan kelapa di Jambi mencapai angka 114.688, 114.505, dan 114.695 ton. Dengan banyaknya hasil komoditas tersebut, limbah serabut kelapa yang dihasilkan juga tinggi. Pemanfaatan limbah serabut kelapa menjadi serat/kayu komposit merupakan inovasi yang dapat mengurangi jumlah limbah tersebut. Kedekatan dengan sumber bahan baku ini menjadi penting karena bahan baku serat komposit bersifat kamba.

    Inovasi teknologi serat komposit berbahan baku serbuk gergaji, ampas tebu, dan serabut kelapa ini dapat diterpakan diberbagai daerah dengan pertimbangan ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, sarana prasarana, dan kemudahan akses transportasi mengingat Indonesia merupakan salah satu negara terbesar penghasil kayu, tebu, dan kelapa yang notabene merupakan tanaman tropis.

    e. Anda ajukan untuk mengatasi masalah teknis dan kelemahan/kekurangan teknologi yang sudah ada/ terdahulu

    Tujuan inovasi ini adalah mensubtitusi bahan baku produk serat/kayu komposit dengan memanfaatkan limbah serabut kelapa, ampas tebu, dan serbuk gergaji dengan suatu proses sederhana untuk mengurangi eksploitasi kayu hutan secara besar-besaran dan pemanfaatan limbah dari industri pengolahan tebu dan kelapa.

  • 4

    E. DAFTAR PUSTAKA

    Tuliskan semua pustaka yang diacuyang dijadikan referensi dalam penyusunan makalah inovasi tersebut dengan format yang baku.

    Khuluq, A.D., 2012. Potensi Pemanfaatan Limbah Tebu. Buletin Tanaman Tembakau, Serat, dan Minyak Industri.

    Pari G. 2002. Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu. Makalah M.K. Falsafah Sains. Program Pascasarjana IPB, Bogor.

    Shita, Yusan. 2012. Papan Partikel. http://blog.ub.ac.id/shitayusan/2012/10/18/tugas-makalah-partikel-board/, diakses pada hari Jumat, 4 Oktober 2013.

    Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 2006. Statistik Kehutanan dan Perkebunan Indonesia. Direktorat Jendral PHP. Jakarta

    F. LAMPIRAN

    Lampirkan Ilustrasi (gambar, grafik, foto, tabel) (jika diperlukan untuk mendukung uraian invensi/inovasi tekologi yang diusulkan) (Masing-masing diberi nomor dan judul serta dibuat pada halaman terpisah)