Sesi 11 - Motivasi 2

28
MOTIVASI Ayu Riana Sari, M.Si. Psi

description

motivasi sosial, teori motivasi sosial : McClelland, Vroom

Transcript of Sesi 11 - Motivasi 2

  • MOTIVASI Ayu Riana Sari, M.Si. Psi

  • MOTIVASI BIOLOGIS

  • LAPAR

  • Kontraksi lambung

  • GLUKOSA (gula darah)

  • PROSES OTAK

    Terbagi menjadi dua wilayah : a. Lateral hypothalamus (LH) - memulai makan - Berespon thd

    penurunan kadar gula darah, peningkatkan konstraksi lambung, suhu badan yang turun

    - ada lesi tidak mau makan

    b. Ventromedial

    hypothalamus (VHM) - menghentikan makan - Berespon thd kadar

    gula darah tinggi, terisinya lambung, suhu badan naik

    - ada lesi makan berlebihan

  • Eating Disorders Anorexia Nervosa Anorexia nervosa is an eating disorder that involves

    the relentless pursuit of thinness through starvation.

    Weight less than 85 percent of what is considered

    normal for age and height and

    refusing to maintain weight at a healthy level.

    An intense fear of gaining weight that does not

    decrease with weight loss.

    A distorted body image

    Amenorrhea (lack of menstruation) in girls who

    have reached puberty.

  • Bulimia Nervosa Bulimia nervosa is an eating disorder in

    which an individual (typically female)

    consistently follows a binge-and-purge

    eating pattern.

    preoccupied with food, have a strong

    fear of becoming overweight, and are

    depressed or anxious

  • Womens Body Images

  • Binge Eating Disorder (BED) Binge eating disorder (BED) is characterized by

    recurrent episodes of consuming large

    amounts of food during which the person feels

    a lack of control over eating.

    Individuals with BED may be more likely to

    perceive events as stressful and then seek to

    manage that stress by binge eating.

  • HAUS

    Double-depletion hypothesis Motivasi haus dan minum dipicu oleh 2 kondisi

    tubuh : 1. Cellular-dehydration - Kekurangan air dalam tubuh

    mengaktivasi osmoreseptor (hipotalamus) utk mengirimkan isyarat haus.

    2. Hypovolemia - Menurunnya volume darah turunnya

    tekanan darah menstimulasi ginjal untuk melepaskan enzim renin (membentuk zat angiotensin II) memicu ingin minum.

  • SEX Merupakan motivasi biologis dan motivasi sosial

    Penting untuk mempertahankan spesies.

    HORMON SEKSUAL :

    1. Estrogen

    - Hormon seksual wanita

    - Dihasilkan oleh ovarium dan adrenal glands

    2. Androgens

    - Hormon seksual pria

    - Androgen utama testosterone Keduanya ada pada pria dan wanita, namun

    berbeda jumlahnya.

  • Hormon seksual mempengaruhi :

    - penentuan jenis kelamin saat dalam kandungan

    - perkembangan seksual

    - perilaku sebagai wanita atau laki-laki

    Dorongan seksual

    1. Wanita

    - kurang dipengaruhi hormon

    - stimulus eksternal kebiasaan dan sikap 2. Laki-laki

    - sangat dipengaruhi tingkat testoteron yg normal

    - stimulus eksternal isyarat dari wanita

  • Peranan stimulus eksternal dan

    belajar dan perilaku seksual

    Manusia yg siap secara hormonal dapat terbangkitkan

    secara seksual melalui apa yg dikatakan orang lain,

    penampilan orang lain, suara, cara berpakaian dan bau.

    Perilaku seksual muncul oleh stimulus yang berperan

    sebagai insentif.

    Belajar berkaitan dgn arousal dan ekspresi dari motivasi seksual.

  • MOTIF SOSIAL

    Morgan & King (1986)

    Social motives are the complex motive states, or needs, that are the wellsprings of many human actions.

    Sosial dipelajari di lingkungan sosial khususnya di keluarga dan berkaitan dgn orang lain.

    Sifatnya umum dan berbeda dari satu individu ke individu lain.

  • PENGUKURAN MOTIF SOSIAL

    Mengukur motif sosial mencari tema atau apa yang biasanya muncul, melalui contoh perilaku dan pembayangan perilaku.

    CARA : 1. Tes proyeksi - mempelajari tema dari perilaku yg

    dibayangkan. 2. Kuesioner atau inventori. - berisi pertanyaan mengenai apa yg

    dikerjakan dan lebih senang dilakukan individu. 3. Observasi - untuk melihat ekspresi motif sosial.

  • TEORI HARAPAN (VROOM)

    Umumnya digunakan dalam seting industri-

    organisasi

    The strength of a tendency to act in a certain way depends on the strength of an expectation

    (E) that the act will be followed by a given

    outcome (I) and on the attractiveness of that

    outcome to the individual (V).

    M = E x I x V

    Motivasi = Expectancy x Instrumentality x Valence

  • TEORI KEBUTUHAN SOSIAL

    MC CLELLAND

    Terdiri dari 3 kebutuhan :

    1. Need for achievement (nAch)

    2. Need for power (nPow)

    3. Need for affiliation (nAff)

    Individu memiliki ketiganya, namun ada salah satu

    atau beberapa yang dominan

  • Karakteristik N Achievement

    General

    - ingin tampil lebih baik, meningkatkan performance

    Arousing situation

    - tugas menantang yg sifatnya moderat

    Related activities

    - memilih dan tampil lebih baik pada tugas yang menantang, menyukai tanggung jawab pribadi, mencari dan menggunakan feedback dari kualitas performa, berinovasi untuk meningkatkan diri.

  • Karakteristik N Affiliation General

    - membentuk, mempertahankan dan memperbaiki hubungan pertemanan.

    Arousing situation

    - kesempatan untuk bersama dgn teman.

    Related activities

    - menelpon, mengunjungi, mendapatkan persetujuan, tidak suka berselisih dgn orang asing, mendapatkan nilai yg lebih baik dari guru yang hangat.

  • Karakteristik N Power General

    - memiliki pengaruh, reputasi dan berkuasa

    Arousing situation

    - situasi yang berhirarki atau berpengaruh

    Related activities

    - mengumpulkan hal-hal yg sifatnya prestisius, berusaha meyakinkan orang lain, petugas di organisasi yg sifatnya volunteer, bermain olah raga yg kompetitif, banyak minum minuman keras.

  • AGRESI

    Istilah agresi sulit untuk ditetapkan secara pasti intinya melukai orang lain (fisik atau verbal)

    Terbagi menjadi :

    1. Hostile aggression

    - semata-mata bermaksud melukai orang lain.

    2. Instrumental aggression

    - mendapatkan hal lain selain penderitaan korbannya, bertujuan memuaskan motif-motif yang lain.

  • AGRESI

    VERBAL FISIK

    PASIF AKTIF

    LANGSUNG TIDAK

    LANGSUNG

    TIDAK

    LANGSUNG LANGSUNG

    PASIF AKTIF

  • Mengapa orang berbuat agresi ?

    Sigmund Freud

    - agresi bersifat instingtif (a human instink)

    - sama dgn insting agresi pada binatang agresi manusia merupakan perilaku khas spesies.

    - Secara alami, manusia adalah mahluk agresif, berkelahi, perang dan merusak telah menjadi bagian dari manusia dan sejarah manusia.

    Sebagian besar psikolog menolak pandangan tersebut.

  • Meskipun agresi memiliki dasar biologis (hormon2 ttt di hipotalamus yg bertanggung jawab thd TL agresi) namun TL agresi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sosial atau hasil belajar.

    Frustation aggression Hypotesis Agresi disebabkan krn frustasi setiap individu yg mengalami frustasi akan bersifat agresif.

    Apabila usaha seseorang dlam mencapai tujuan mengalami hambatan timbul dorongan agresif yg memotivasi TL agresif.

  • Bandura (Social learning theory)

    - agresi merupakan respon yg dapat dipelajari spt respon-respon lain

    - imitasi berperan penting

    - Modeling sangat efektif jika TL agresif diperbolehkan dan mendapatkan reward dan jika yg melihat telah terlebih dahulu marah.

    - Jika agresi dapat dipelajari krn faktor lingkungan, maka agresi dapat dikurangi, dihindari atau dikontrol.

  • Modeling berfungsi, karena ia dapat:

    1. Mengarahkan perhatian observer pada satu atau beberapa perilaku yg memungkinkan

    2. Menunjukkan pada observer bahwa perilaku ttt diperbolehkan

    3. Meningkatkan keterbangkitan emosional dimana pada beberapa kondisi ttt dapat memunculkan agresi

    4. Menunjukkan pd observer beberapa tindakan agresi spesifik yg bisa ditiru.

  • Pengontrolan agresi

    1. Pendekatan klasik

    - Punishment (hukuman)

    - Apakah selalu efektif ?

    2. Catharsis

    - Melakukan sesuatu agar lega (mis : marah menendang pintu, melihat tinju)

    3. Kognisi

    4. Memberikan reaksi yg berlawanan (tersenyum, empati)