SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA...
Transcript of SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA...
1
SIDANG KEDUA PULUH
MAJLIS BAHASA INDONESIA-MALAYSIA
(MBIM)
(Indonesia: Jakarta, 25-30 Julai 1983)
2
KANDUNGAN
Pernyataan Bersama……………………………………………………………………….
Keputusan UMUM………………………………………………………………………..
Keputusan tentang PERISTILAHAN…………………………………………………….
Keputusan tentang KAMUS ISTILAH…………………………………………………...
3
Pernyataan Bersama
Sebagai kelanjutan Sidang Kesembilan Belas antara Panitia Kerja Sama Kebahasaan
Indonesia-Malaysia dan Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu yang diadakan di Kuala
Lumpur, Malaysia, pada tanggal 8-13 November 1982, Majelis Bahasa Indonesia-
Malaysia dalam sidang-sidangnya yang diadakan di Jakarta, Indonesia, pada tanggal 25-
30 Juli 1983, setelah meneliti dan mengesahkan keputusan Sidang Kesembilan Belas
Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia serta perubahan-perubahannya dan membahas kertas
kerja dan peristilahan bidang-bidang: (1) Elektroteknik/Kejuruteraan Elektrik, (2)
Perkebunan/Pengurusan Ladang, (3) Ilmu Perpustakaan dan Dokumentasi, serta hal-hal
lain yang perinciannya seperti terlampir.
t.t t.t
(DR. ANTON M. MOELIONO) (DATUK HAJI HASSAN AHMAD) Wakil Ketua Pengerusi
Panitia Kerja Sama Kebahasaan Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu
Indonesia-Malaysia Malaysia
Jakarta, Indonesia
29 Juli 1982
4
LAPORAN SIDANG SUBPANITIA UMUM
I. Sidang
Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983
Pukul 14.00-16.30
Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 8.30-12.30
Sidang 3 : Rabu, 27 Juli 1983
Pukul 8.30-11.30
Sidang 4 : Kamis, 28 Juli 1983
Pukul 14.00-16.30
Sidang 5 : Jumat, 29 Juli 1983
Pukul 9.00-11.30
II. Anggota Sidang
1. Prof. Dr. Anton M. Mooliono – Ketua (Indonesia)
2. Datuk Haji Hassan bin Ahmad (Malaysia)
3. Dato’ Prof. Dr. Hajah Asmah bin Hj. Omar (Malaysia)
4. Cik Asiah binti Abu Samah (Malaysia)
5. Prof. Dr. Farid M.Onn (Malaysia)
6. Datin Azizah Mokhzani, M.A. (Malaysai)
7. Dra. Sri Sukosi Adiwimarta – Sekretaris (Indonesia)
8. Encik Abdul Ghaffar bin Laili – Setiausaha (Malaysia)
9. Dra. Imas Siti Masitoh – Pembantu Sekretaris (Indonesia)
III. Pemerhati
1. Awang Haji Abdul Saman bin Kahar (Brunei)
2. Encik Hamdan bin Yahya (Sabah)
IV. Dokumen
1. Keputusan Sidang XIX Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Kuala Lumpur,
Malaysia, 8-13 November 1982.
2. Kertas B-20 JKTBM “Perkara Berbangkit”
5
V. Perbicangan dan Keputusan Umum
1. Sidang Subpanitia Umum membicarakan masalah-masalah pokok dari Sidang
Kesembilan belas mengenai pelaksanaan kerja Sidang Subpanitia, dan
rancangan kerja untuk sidang-sidang MBIM selanjutnya.
2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta,
Indonesia, pada tanggal 25-30 Juli 1983 mengambil keputusan seperti yang
disebut pada VII hingga IX di bawah ini.
VI. Pengesahan Hasil Sidang Kesembilan Belas MBIM
1. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia mengesahkan
hasil Sidang Kesembilan Belas MBIM yang di adakan di Kuala Lumpur,
Malaysia, pada tanggal 8-13 November 1982 dengan semua tambahan dan
perubahan Keputusan Umum sebagai berikut.
Pasal V.2 : … perkara V hingga XIII … hendaknya dibaca … perkara VI
hingga XIII …
Pasal VIII : … menetapkan bidang Undang-undang laut/Hukum Laut …
hendaknya dibaca … menetapkan bidang Undang-undang
Laut/Hukum Laut dan bidang Pelayaran.
Pasal XI.2 : … disertakan pertemuan bahasa dan/atau sastra tambahan
sebagai acara bahasa.
Diubah menjadi
… disertakan pertemuan bahasa, sastra, atau perkara lain yang
menunjang pembinaan dan pengembangan bahasa, sebagai
acara tambahan.
Pasal XI.3 : … Jawatan Ketua Majlis dipangku secara bergilir di antara
negara anggota, setelah majlis yang sedang berjalan berakhir
sampai ke Sidang Majlis berikut.
Diubah menjadi
… Jawatan Ketua tersebut berkuatkuasa hingga Sidang majlis
berikutnya.
Pasal XII : … Sidang Kedua Puluh MBIM pada 24-30 Julai 1983
hendaknya dibaca … Sidang ke-20 MBIM pada tarikh 24-30
Julai 1983 …
6
2. Majlis mengesahkan perubahan jadwal Sidang Subpanitia Matematika/
Matematik1 dari tanggal 25-30 Julai 1983 menjadi tanggal 22 – 29 Agustus
1983.
VII. Keputusan Lain
1. Majelis bersetuju untuk menghimpun semua Keputusan Umum hasil Sidang
MBIM mulai Sidang Ke-1 hingga Sidang Ke-20 untuk diserasikan dan
dimantapkan kembali dalam Sidang Ke-21 MBIM yang akan datang. Hasilnya
diterbitkan di negara masing-masing. Pihak Malaysia akan mengirimkan
naskah konsepnya kepada pihak Indonesia.
2. Majelis bersetuju untuk menyusun kamus-kamus istilah yang pola kerja
kelompok penyusunnya mengikut pola kerja subpanitia Hidrogeologi dan
Hidrologi. Yang didahulukan ialah kamus istilah Biologi, Fisika/Fizik, kimia,
dan Matematika/Matematik.
3. Majelis bersetuju untuk menganjurkan kepada Panitia Kerja Sama
Kebahasaan Indonesia-Malaysia dan Jawatankuasa tetap temuan ilmiah
dengan mengundang para ahli untuk membicarakan klasifikasi ilmu
pengetahuan yang dapat dijadikan dasar bagi rencana kerja MBIM dalam
bidang peristilahan.
4. Majelis bersetuju untuk menyempurnakan tata kerja penyusunan istilah
dengan menetapkan lebih dahulu daftar istilah rujukan yang sama yang
disusun berdasarkan klasifikasi bidang ilmu.
5. Majelis mengesahkan hasil Sidang Subpanitia Perpustakaan dan Dokumentasi
sebagai hasil sidang tambahan subpanitia itu pada Sidang ke-20 MBIM.
6. Majelis bersetuju untuk menyerahkan penetuan pokok pembicaraan acara
forum Sidang Ke-21 MBIM kepada pihak Malaysia.
VIII. RENCANA KERJA SELANJUTNYA
1. Sesuai dengan keputusan Sidang ke-18 MBIM di Palembang, Indonesia, pada
tanggal 29 Maret-3 April 1982, bidang-bidang yang akan diikutsertakan di
dalam Sidang Ke-21 MBIM ialah;
1) Biologi 1 ,
2) Matematika 1/Matematik 1 ,
3) Fisika (Mekanika)/Fizik (Mekanik) 1
4) Hukum laut/Undang-undang laut 1 dan
5) Pelayaran.
7
2. Bidang yang dipersiapkan bahannya untuk dipertukarkan dalam Sidang Ke-21
MBIM ialah:
1) Kimia 1 ,
2) Biologi 1 , dan
3) Penerbitan dan percetakan ,
IX. Masa dan Tempat Sidang Berikutnya
Majelis bersetuju mengadakan Sidang Ke-21 MBIM pada tanggal 27 Februari-3
Maret, 1984 atau pada tanggal 5-10 Maret 1984 di kuala Lumpur, Malaysia.
LAPORAN SIDANG SUBPANITIA ELEKTROTEKNIK/KEJURUTERAAN
ELEKTRIK
I. Sidang
Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 08.30 – 12.30
Sidang 3 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983
Pukul 08.30 – 12.00
Sidang 5 : Rabu, 27 Juli 1983
Pukul 15.00 – 17.00
Sidang 6 : Kamis, 28 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 7 : Jumat, 29 Juli 1983
Pukul 08.30 – 10.30
II. Anggota Sidang
1. Dr.Ing. K.T. Sirait – ketua (Indonesia)
2. Prof. Madya Dr. Mansor bin Salleh (Malaysia)
3. Prof. T.M. Sulaiman , M.Sc, (Indonesia)
4. Ir. Suwarno Suardjo (Indonesia)
5. Drs. Hans lapoliwa, M.Phil, - Pendamping Bahasa (Indonesia)
8
6. Dra. Saodah Nasution Elgerma – Sekretasris (Indonesia)
III. Dokumen
1. Yang dibahas: Kertas kerja No. 2/PKIM/S-20 “Istilah Elektroteknik”
2. Yang dipertukarkan:
a. Kertas Kerja No. 2-A/PKIM/S-20 “Istilah Elektroteknik”
b. Kertas C-20 JKTBM “Istilah Kejuruteraan Elektrik”
IV. Bahan Rujukan
1. Amos, S.W. Dictionary of Electronics, Butterworth.
2. Anwir B.S. dkk. 1982. Teknik Inggris-Belanda-Indonesia Jakarta: Pradnya
Paramita.
3. Datja Rahajoekoesoomah, 1980. Kamus Bahasa Jerman-Indonesia, doperiksa
kembali oleh Ir. Makmoor Soerjonagoro, Jilid I. Bandung: Sumur.
4. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1970. Istilah Kejuruteraan (Inggris-Melayu).
Kuala Lumpur.
5. Johannes. M, Ir. , Dr. , 1981. Kamus Istilah Ilmu danTeknologi (Inggris-
Indonesia/Indonesia-Inggris). Jakarata; Balai Pustaka.
6. Poerwadrminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
7. Roberts, R.S. Dictionary of Audio, Radio and Video.
8. Wilarko, L. Dr. dan yohannes, H.C. , Drs. Kamus Istilah Fizika ( Inggris –
Indonesia).
9. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur. Bahasa
dan Pustaka. 1978. kamus Dwibahasa Bahasa Inggris-Bahasa Inggris-Bahasa
Malaysia. Kuala Lumpur.
10. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1978. Kamus Dwibahasa Bahasa Inggris-Bahasa
Malaysia. Kuala Lumpur.
11. Kertas L-19 JKTBM. “Peristilahan Fizik”.
12. Kertas K-19 JKTBM. “Peristilahan Matematika”
13. Commission, International Electrical. 1982. IEC. Geneve.
14. Webster, Merriam. 1981. Webster’s New Collegiate Dictionary. Springfield,
USA: Merriam Company.
15. Lapedes, Daniel N. 1978. Dictionary of Scientific and Technical Terms. New
York: MeGraw-Hill.
16. Comission, International Electrical. 1979. General Index, Interantional
Electrotechnical Vocabulary. Publication 50 (00).
V. Cara Kerja
5.1 Klasifikasi
5.1.1 Masing-masing perutusan memberi informasi tentang tujuan
Klasifikasi dan Klasifikasi yang diketahui.
9
5.1.2 Mondiskusikan hal tersebut di atas.
5.1.3 Menunda hal-hal yang belum dapat diambil kesimpulannya.
5.2 Daftar Istilah
5.2.1 Menyemak bersama-sama istilah demi istilah, serta
menggolongkannya dalam A,B, C, dan D.
A berarti istilahyang disetujui sama seluruhnya.
B berarti istilah yang disetujui sama tetapi berbeda sebagaian,
yaitu ejaan atau morfologinya atau salah satu unsur frasa.
C berarti istilah yang disetujui berbeda seluruhnya.
D berarti istilah yang disetujui untuk ditangguhkan.
E. berarti istilah yang disetujui untuk digugurkan.
5.2.2 Jika dianggap perlu penjelasan tentang suatu istilah selalu diadakan
diskusi sebentar.
5.2.3 Jika ada hal-hal yang belum dapat mencapai kesepakatan,
dimasukkan di dalam kelompok D.
VI. Masalah
6.1 Kesepakatan mengenai klasifikasi istilah belum tercapai. Klasifikasi itu
masih perlu dibicarakan di negara masing-masing.
6.2 Pemberian kode yang tuntas masih menunggu penetapan kode untuk
Subpanitia Elektroteknik.
6.3 Berhubung di anatara Subpanitia nasional belum mantap menegani
sebagian penyerapan istilah, seperti impedance capacitance, inductance,
dan sebagainya, istilah-istilah yang serupa atau berkaitan dengan itu
ditunda sementara sampai ada keputusan yang pasti dari pihak Malaysia.
VII. Hasil Kerja
7.1 Klasifikasi
7.1.1 Panduan Klasifikasi yang dipakai adalah bahan dari British
Standard dan IEC.
7.1.2 Subpanitia telah membicarakan klasifikasi istilah sebagai berikut,
1) Umum (Common to power, telecomunications, and
electronics).
10
2) Tenaga listrik (Power engineering).
3) Telekomunikasi dan elektronika (Telecommunication and
electronics).
4) Pengendalian/kawalan instrumentasi dan teknologi komputer
(Control, instrumentation and computer engineering).
5) Lain-lain.
7.1.3 Masing-masing unsur di atas diambil dari IEC, termasuk
pengodeannya, untuk memudahkan idensifikasi.
7.1.4 Pengodean akhir masih perlu dikembangkan sesuai dengan
klasifikasi MBIM. Namun demikian, diusulkan digit awal
ditentukan oleh MBIM dan digit seterusnya diambil dari nomor
kode IEC. Sebagai pertimbangan diusulkan penentuan digit
sebagai berikut. (Lihat lampiran : 1)
7.2 Istilah
7.2.1 Untuk kelancaran penyusunan daftar istilah, telah direncanakan
tabel penyusunan istilah sebagai berikut.
(Lihat lampiran: 2)
7.2.2 Masing-masing negara menyusun dafatr istilah lama sesuai dengan
tabel diatas untuk dipertukarkan.
7.2.3 Masing-masing negara menyusun istilah baru, termasuk bahan-
bahan yang sudah disampaikan pada sidang ini yang belum
dibahas, untuk dipertukarkan dan ditanggapi serta digolongkan.
Istilah yang sama tidak perlu lagi dibicarakan, tetapi istilah yang
berbeda perlu didiskusikan untuk kesepakatan yang lebih mantap.
7.2.4 Subpanitia telah membahas 848 istilah yang terdiri dari:
Kategori A 257 istilah
B 48 istilah
C 495 iatilah
D 48 iatilah
VIII. Rencana Kerja Selajutnya.
Direncanakan membahas istilah-istilah yang termasuk di dalam kelompok berikut.
Tahun 1984: Umum, yang mencakup:
IEC 50 – 50 General
IEC 50 – 07 Electronics
11
IEC 50 – 10 Machine and transformers
IEC 50 – 131 Electric and magnetic circuit
IEC 50 – 151 Electrical and magnetic devices.
IEC 50 – 25 Generation, transmission, and distribution of electrical energy.
Tahun 1985: Tenaga Elektrik.
Tahun 1986: Telekomunikasi dan elektronika.
Tahun 1987: Kontrol/kawalan dan teknologi komputer.
Tahun 1988: Lain-lain.
IX. Usul
9.1 Untuk mempercepat rencana tersebut di atas diusulkan agar pertemun
subpanitia kedua negara dapat diadakan pada akhir tahun ini, tahun 1985,
dan tahun 1986. Diharapkan bahwa pada tahun 1986 telah dicapi critical
stage penyusunan istilah ini, sehingga sesudah keadaan itu
pengembangannya dapat berjalan dengan sangat cepat.
9.2 Mengusulkan agar istilah-istilah Elektronik yang telah dipakati disebarkan
kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan.
9.3 Untuk memeudahkan pelaksanaan penyusunan dan pengembagan istilah,
diusulkan adanya penggunaan komputer.
9.4 Diusulkan agar dibentuk subpanitia infortika (informatics) untuk
penyusunan peristilahan yang menyangkut pengolahan data perangkat
lunak komputer, dan yang berhubungan dengan itu.
LAPORAN SIDANG SUBPANITIA PERKEBUNAN/PENGURUSAN LADANG
I. Sidang
Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 8.30 – 12.30
Sidang 3 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983
Pukul 8.30 – 12.00
Sidang 5 : Kamis, 28 Juli 1983
12
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 6 : Jumat, 29 Juli 1983
Pukul 8.30 – 10.30
II. Anggota Sidang
1. Dr. Abdul Majid, N.S.c. - Ketua (Indonesia)
2. Prof. Dr. Ahmad Mahdzen Ayob (Malaysia)
3. Ir. Soedharoedjizan Ronoornwiro (Indonesia)
4. Ir. Sjarif Hidajat Iskandar, M.Agr. Sc. (Indonesia)
5. Djoko Kentjono, M.A. -Pendamping (Indonesia)
6. Dra. Hartini Supado -Sekretaris (Indonesia)
Peninjau
1. Encik Hamdan bin Yahya (Malaysia)
2. Awang Hanafiah bin Zaini (Brunei)
III. Dokumen
1. Kertas B-20 JKTBm “Perkara berbangkit”
2. Dokumen No. 1/PKIM/S-20 “Istilah Perkebunan”
3. Dokumen No. 1/Pkim/S-20 “Istilah Perkebunan”
- Istilah Perkebunan/Pengurusan Ladang (Kertas F.19 JKTBM)
- Daftar Istilah Perkebunan Tambahan (Kertas F-19 JKTBM dan KertasNo.
4/PKIM/S-19)
IV. Sumber Rujukan
1. Karet
1.1 Latif, S.H. 1956. Kamus Karet. Balai Penyelidikan dan Pemakaian
Karet, Jogor.
1.2 Dijkmen, H.J. 1951. Hoven, Thirty Years old Researchini the far East,
Univ. Miani Press.
1.3 Polhermus, R.G. 1962. Rubber. Leonard Hill Book Ltd. , London.
1.4 Planters’ Bulletin. Rubb. Res. Inst. Malaysia
1.5 Proc. RRIV Pltre’ Conf 1971. Rubb. Res. Inst. Malaysia
1.6 Lembaran Teknis, BPP Medan
1.7 Proc. Intern. Rubb. Conf. 1975. Rubb. Res. Inst. Malaysia Rubb. Res.
Inst. Malaysia
1.8 Pee Teck Yew and ani bin Arope 1976. Rubber Owners Hanual. Rubb.
Res. Inst. Malaysia.
13
1.9 Direktoret Jenderal Perkebunan. 1977. Pedoman Pelaksanaan Proyek
Perkebunan II. Pedoman Pelaksanaan Unit Pelaksanaan Proyek pada
Budidaya Karet, Departmen Pertanian
2. Kelapa Sawit
2.1 Ng Siew Kee. 1972. The Oil Palm, Its Culture, Manuring and
Utilization. Intern. Potash Inst.
2.2 Turner, P.D. and R. A. Cillbanke 1974. Oilpalm Cultivation and
Managemat. Incorp. Soc Pltra’. Kuala Lumpur.
3. Kakoo
3.1 Wood, G.R.1979. Cocoa. Longman Group LTD. , London
3.2 Urquhart, D.H. 1961. Cocoa. Longmans, Green and Co. Ltd.
3.3 Wastie, R.L. and D. A. Earp (Eds.) 1972. Cocoa and Coconuts in
Malaysia. Proc Conf. , Kuala Lumpur.
3.4 Soenaryo dan Sangap Situmorang . 1973. Budidaya dan Pengolahan
Coklat. Sub-Balai peneletian Perkebunan Budidaya Jember, BPP Bogor.
4. Teh
4.1 Eden, T. 1958. Tea. Longmans Green and Co. Ltd.
5. Kelapa
5.1 Child, R. 1974. Coconuts, Longman Group Ltd.
5.2 Direktorot Jenderal perkebunan 1977. Pedoman Pelaksanaan Provek
Peningkatan Produksi Perkebunan III. Pedoman Pelaksanaan Unit
Proyek pada Budidaya Kelapa. Depermenn Pertanian
5.3 Sama dengan 3.3
6. Kopi
6.1 Ochse, J.J. et. Al. 1961. Tropical and Subtropical Agriculture.
Macmillan Co. N.Y.
6.2 direkterat Jenderal Perkebunan 1977. Pedoman Pelaksanaan Proyek
Peningkatan Produksi Perkebunan IV. Pedoman Pelaksanaan Unit
pelaksanaan proyek ada Budidaya Kopi. Departmen Pertanian.
6.3 Mudrig Jahmadi. 1973. Beberapa hal tentang penanaman kopi. Sub-
Balai Penelitian Perkebunan Jember, BPP Bogor.
6.4 Sidarta Hartobudaya. 1975. Pemangkasan Kopi. Ibid.
7. Lada
7.1 Sama dengan 6.1
14
8. Cengkeh
8.1 Tidbury, G.E. 1949. The Clove Tree. Crosby Lockwood andSon Ltd.
9. Gula
9.1 Sama dengan 6.1
9.2 Diroktorat Jenderal Perkebunan, 1978. Pedoman Pelaksanaan Proyek
Peningkatan Produksi Perkebunan VII. Pedoman Pelaksanaan Unit
Pelaksanaan Proyek pada Budidaya Tebu. Departmen Pertanian.
10. Tembakau
10.1 Sama dengan 6.1
11. Kina
11.1 sama dengan 6.1
11.2 Cup, G.A. 1972. Budidaya Kina di Indonesia. Risalah Budidaya no.
11. Pusat Penelitian Budidaya The dan Kina “Tjinjiruan”
12. Umum/Lain-lain
12.1 Direktorat Jenderal Perkebunan 1977. Pedoman Pelaksanaan Proyek
Peningkatan Perkebunan (P5 Perkebunan) I. Pengorganisasian, Tata
Kerja Pengendalian dan Pedoman Umum Penyelenggaraan Proyek.
Departemen Pertanian.
12.2 British Institution 1970. Universal Decimal Classification UDC/632
Agriculture, Agricultural Machine Soil Science, Palnt Injuries.
Diseases and Pesta. Plant Protection. British Standard House
London.
12.3 Istilah Kajihayat, Perhutanan dan Pertanian (Inggris-Melayu) Dewan
Bahasa dan Pustaka.
12.4 Achmad Boihaki et al. 1979. Daftar Istilah Pertanian Asing
Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembaangan Bahasa.
12.5 Mien A. Rifai, 1972. Istilah-istilah Bikologi Indonesia. Herbarium
Bogorience, Bogor.
12.6 Gombong Tjitrosoepono, 1979. Istilah-istilah Biologi Indonesia,
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahaasa, Departmen
Pendidikan dan Kebudayaan.
15
12.7 The Oxford Paperback Dictionary. Oxford Uni. Press.
12.8 Websters New Collegiate Dictionary. C. and C. Merriam Co.
Springfield, Moss. , U.S.A.
12.9 Poorwadarminta, W.j.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia
Jakarta : PN balai Pustaka.
12.10 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Daftar Istilah
Pertanian. Indonesia-Asing. Jakarta.
12.11 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Istilah
Mikologi. Asing-Indonesia. Jakarta.
12.12 Iskandar, T. 1970 Kamus Dewan. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa
dan Pustaka.
12.13 Echols. J.M. dan Dassan Shadily. 1975. An English Indonesian
Dictionary. Ithace: Cornel University Press.
12.14 Arief Mansyur, Syarif Hidayat dan Soetarjo Soewarno. 1976.
Pedoman Bercocok Tanam Kelapa Sawit. Diroktorat Jenderal
Perkebunan, Departmen Pertanian.
12.15 Hartky, C.W.S. 1979. The Oil Palm. Cetakan kedua. Longman,
London-New York.
12.16 Grinwood, B.E. 975. Coconut Palm products. FAO-Un. Kertas =/ =/
99 Seri =/ = / 7.
12.17 Monore Perkebunan. Tahun 1971-1981. R. Sodo Adisowojo. 1964.
Bercocok Tanam Teh. Penerbitan Sumur Bandung.
12.18 Thampan, I.K. 1981. handbook on Coconut Palm. Oxford & IBH
Publishing Co.
12.19 Woodray, J.G. 1979. Coconut: Production, Processing, Producs.
Cetakan kedua. AVI Publisihing Co. Inc.
13. Pengurusan Ladang
Ahmad Mahdzen Ayob, Pengurusan Ladang: Teori dan Amalan, Dewan
Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1980.
Bishop, C.E. and Tousaint, W. D, Agricultural Economic Annlysis, John
Wiley and Sons, Inc. 1965.
16
Doll, J.P. and Orazem, F, Production Economics, Theory and Application,
grid, Inc, 1978.
Heady, E.O, Economics of Agricultural Production and Resources use,
Prentice-Hall, Ino, 1962.
Heady, E.O and Jensen, H.R. Farm Management Economics, Prentice-
Hall, Inc, 1954.
Istilah Ekonomi, Dewan Bahasa dan Pustaka, 1979.
Istilah Pentadbiran dan Pengurusan, Dewan Bahasa dan Pustaka, 1976.
Istilah Perdagangan, Perusahaan dan Ilmu Akaun, Dewan Bahasa dan
pustaka, 1973.
Istilah Pertanian, Dewan Bahasa dan Pustaka, 1980.
Kamus Dwibahasa Bahasa Inggeris-Bahasa malaysia, Dewan Bahasa dan
Pustaka, 1979.
Kay Ronald, D, Farm Management: Palnning control and Implementation,
Mc. Graw, Ins, 1981.
V. Cara Kerja
1. Memantapkan seluruh istilah “Pengurusan ladang/Pengelolaan Usaha Tani”
(Sidang 1- 2).
2. Memantapkan istilah Perkebunan (Sidang 1 – 6)
VI. Masalah
Bahasa Sumber Bahasa Indonesia Bahasa Malaysia Masalah
1. Proportion Pertandingan Perkadaran “kadar” tidak
lazim dalam Bi
2. Forage Pakan Foraj “pakan” tidak
selalu forage
3. mean rata-rata min; purata “min” dapat
disalahtafsirkan
minimum
4. advance panjar pendahuluan “pendahuluan”
bersinonim dengan
“introduksi”
5. break even impas pulang modal; “impas” =
jatuh sama lunas, padahal yang
dimaksudkan adalah
“buk’ (bahasa Jawa)
6. interval selang sela
7. actual income pendapatan pendapatan sebenar
sebenar
8. administration manajemen; pentadbiran
pentadbiran
17
9. enterprise bidang usaha bidangusaha
10. appreciation naik nilai naik-nilai
11. company serikat syarikat
12. barrel shape ruas bak- ruas bentuk
internode tempayan tempayan
VII. Hasil Kerja
1. Menyesuaikan kembali Kertas B-20 JKTBM Perkara Berbangkit Istilah
Pengurusan Ladang/Pengelolaan Usaha Tani. Kemajuan yang sangat nyata
dalam usaha memperoleh peranaman dalam bahasa Indonesia-Malaysia
yang digambarkan dengan data sebagai berikut:
Kategori MBIM 19 MBIM 20
A 15 25
B 46 110
C 94 38
D 20 -
E - 2
---- ----
175 175
---- ----
2. Hasil kerja no. 1 tersebut diterapkan ke dalam Istilah Perkebuan/pengurusan
Ladang (Kertas F-19 HKTBM) dengan perincian:
Kategori
A 264
B 311
C 266
D
E 1
-----
Jumlah 842
3. Membicarakan Daftar Istialh Perkebunan (tambahan) dari Kerats F-19
JKTBM dan Kertas No. 4/PKIm/S-19
VIII. Rencana Kerja Selajutnya
Sebanyak 932 istilah perkebunan belum sempat dibahas dalam sidang ini.
Diusulkan agar dimungkinkan pertemuan lagi untuk menyelesaikan pemantapan
istilah perkebunan. Adapun langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Pihak Malaysia mengisi istilah yang belum ada padanannya dalam bahasa
malaysia dan mengirimkannya ke Indonesia.
2. Sidang tambahan di Malaysia untuk pembahasaan istilah.
3. Sidang tambahan berikutnya di Indonesia untuk pemantapannya.
18
Istilah Pengurusan ladang dan Perkebunan akan diklasifikasiakan ke dalam 4
kelompok yang dapat diperinci sebagai berikut:
I. Pengurusan Ladang/Pengelolaan Perkebunan
II. Bercocok Tanam
III. Pengplahan hasil
IV. Umum.
Pengklasifikasian ini tidak sempat dilakukan dalam Sidang Majelis bahasa
Indonesia-Malaysia ini.
IX. Usul-usul
Pada sidang tambahan nanti mohon ditambah seorang anggota dari RRI dan
seorang lagi dari MARDI.
LAPORAN SIDANG SUBPANITIA BIOLOGI
I. Sidang
Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 8.30 – 12.30
Sidang 3 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983
Pukul 8.30 – 12.00
Sidang 5 : Kamis, 28 Juli 183
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 6 : Jumat, 29 Juli 1983
Pukul 8.30 – 10.30
II. Anggota Sidang
1. Dr. Mien A. Rifai - Ketua (Indonesia)
2. Dr. Ismail bin Hamzah - Ketua II (Malaysia)
3. Prof. Dr. Triharso (Indonesia)
19
4. Ir. Hartini Ramlan (Indonesia)
5. Prof. Noramly Muslim (Malaysia)
6. Drs. Adi Sunaryo - Pendamping (Indonesia)
7. Drs. Zulkarnain - Sekretaris (Indonesia)
III. Dokumen
1. Kertas kerja No. 3/PKIM/S-20 “Istilah Biologi”
2. Kertas E-20 JKTBM “Peristilahan Botani”
3. Laporan hasil kerja Subpanitia Biologi (hasil kerja Cipanos, 6 – 11 September
1982)
4. “Daftar Istilah Bersama Biologi”, Kembaran Empat (B), dalam buku laporan
Persidangan Kesembilan Majelis hingga 26 Februari 1977.
IV. Bahan Rujukan
1. Aberorombia, M. , C.J.Mickman, dan N.L. Johnson. 1971. A. Dictionary of
Biology. Baltimore: Penguin Books.
2. Devlin, Joseph. 1961. A Dictionary of Synonyms and Antonyms. Bandung:
Angkasa.
3. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1980. Istilah Biologi. Kuala Lumpur.
4. Echole, John M. dan Hassan Shadily. 1979. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia.
5. Henderson, I.F. dan Henderson, W.D. 1976. A Dictionary of Biological
Terms. ed. VIII. London
6. Kridalaksana, Harimyrti. 1981. Kamus Sinonim Bahasa Indonesia.
Ende,Flores: Nusa Indah.
7. Little, R. John dan L. Eugene Jones. 1980. A. Dictionary of Botany. New
York, London, Toronto: Van Nostrand Reinhold Co.
8. Morris, William. (Editor), 1969. The American Heritage Dictionary of the
English Language. Boston, New York: American Heritage Publishing Co. ,
Inc. dan Houghton Mifflin Company.
9. Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta; PN
balai Pustaka.
10. Prent, K.L.J. Adisubarta, dan W.J. S. Poerwadarminta. 1969. Kamus Latin –
Indonesia, Samarang : Yayasan kanisius.
11. Pusat Pembinaan dan Pengemabnagan Bahasa, 1980. Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Jakarta: PN Balai Pustaka.
12. Rifai, Mien A. 1979. Daftar Istilah Biologi Asing-Indonesia, Indonesia-
Asing. Jakarta: Pusat pembinaan dan Pengembanagan Bahasa.
13. Stearn. 1968. Botanical Latin. Ed. II. London: Nelson and Sone.
14. Sungguh, As’ad. 1979. Kamus Istilah Biologi. Jakarta: Sungguh bersaudara.
15. Owen, Edwin B. 1980. Dictionary of Biology. New york: Barnes dan Noble
Books.
16. Terminology Sub Committee of the Federation of British Plant Pathologist.
1973. A Guide to the Use of Terms in Plant Pathelogy. Kew: CMI.
20
17. Webster, A. Merriam. 1980. Webster’s New Collegiate Dictionary.
Springfield, Massachusetts: C, and C. Meriam Company.
V. Cara Kerja
1. Sidang subpanitia dipimpin oleh seorang Ketua Sidang yang bergantian
antara anggota Indonesia dan Malaysia.
2. Perbedaan penafsiran suatu istilah dibahas secara musyawarah untuk mufakat
baik perbedaan secara kosepsional maupun secara kebahasaan.
3. Bahan yang belum dibicarakan seperti “Pedoman Pembukaan Nama makhluk
Hidup dalam BahasaIndonesia” diinformasikan kepada pihak Malaysia.
VI. Masalah
1. Sebanyak 39 buah istilah ditangguhkan (kodeD) karena menyangkut tata
nama. Naskah “Pedoman Pembakuan Nama Makhluk Hidup dalam Bahasa
Indonsia” sebagai hasil rapat kerja XIX PKIM di Cipanas, 6 – 11 September
1982 baru sajaa diinformasikan kepada pihak Malaysia. Istilah yang
ditangguhkan itu adalah sebagai berikut,
21
Hala-
man
Bahasa Inggris Bahasa
Indonesia
Bahasa Malaysia Kode
1.
4.
5.
7.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
16.
19.
21.
22.
25.
30.
32.
33.
35.
37.
39.
40.
42.
43.
44.
45.
47.
48.
50.
51.
53.
Aardvark
Abyss
All-or-none response
Annelid
Bacillus
Bacteria
Butts
Catfish species
Cestode
Chicle
Coalescence
Covert feather
Cut-warms
Day neutral
Earthworm
Filaria
Ganglionated
Gummosis
Hook worm Hooping
Lore
Metaguathous
Mistletoo
Neritic
Opossum
Paramecium
PerissoductyI
Planaria
Plume
Plastidule
Primaries (Wing)
Putrefying bacteria
ricket
Sargassum
Secondaries (Wing)
Spriogyra
Teleost
Tuberlarin
Pipi (burung)
Metaguatus
Jambul
Ardvark
Abis
Gerabalas jadi-atau tidak
Anelid
Basilus
Bakteria
Perdu
Spesies ikan duri
Sestod cacing pita
Getah ciku
Getah ciku berkoales
Bulu susup
Ulat pangkas
Tumbuhan Neutral
Cacing tanah
Filaria (cacing)
Batang saraf bugung lion
Gumosis
Cacing anawit
Loncat
Lorum
Metaguatus
Dedalu
Neritik
Oposum
Paramesium
Perisoduktil
Planaria
Pluma
Plastidul
Bulu hujung kepak
Bakteria pereput
Riketis
Sargasum
Bulu pangkal kopak
Spirogira
Ikan bertulang
Tubularia
D 1
D 2
D 3
D 4
D 5
D 6
D 7
D 8
D 9
D 10
D 11
D 12
D 13
D 14
D 15
D 16
D 17
D 18
D 19
D 20
D 21
D 22
D 23
D 24
D 26
D 27
D 28
D 29
D 30
D 31
D 32
D 33
D 34
D 35
D 36
D 37
D 38
D 39
22
2. Sebanyak 6 buah istilah digunakan (kode E) karena istilah itu belum
ditemukan dalam buku rujukan, Istilah yang digugurkan itu ialah sebagai
berikut,
Halaman
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Bahasa Malaysia
Kode
27.
28.
36.
47.
nifuscate
insistant
jaculator
jaculiferous
obtect
rot
Merona
Jari penumpu
Pendamak
Pendamak
Obtek
busuk
Infuskat
Taji
Jakulator
Dedamak
Obtek
reput
E
E
E
E
E
E
3. Terjadi penambahan dua buah istilah baru yang diletakkan pada halaman 14
setelah nomor 272 dan halaman 21 nomor 408, Istilah beru itu ialah:
Halaman
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Bahasa Malaysia
Kode
14.
21.
Defoliation
germ
Peluruhan daun
nutfah
Peluruhan daun
Germa
A
C
VII. Hasil Kerja
1. Menyetujui klasfikasi Bidang Biologi hasil rapat kerja PKIM tanggal 6 – 11
September 1982 dengan catatan bahwa sub-subbidang akan di atur kembali
setelah dibicarakan oleh masing-masing negara.
2. Menyetujui sendi subbidang sebagai berikut:
a. Morfologi – Taksonomi : mof
b. Fistologi : fal
c. Reproduksi Genetika, dan Evolusi : gal
d. Ekologi dan Geografi : eko
e. Patobiologi : pat
f. Biologi Submikroakop : mol
3. Pengkodean istilah Biologi adalah sebagai berikut:
Yang masuk kode A : 671 buah = 13.18%
Yang masuk kode B : 169 buah = 15.92%
Yang masuk kode C : 177 buah = 16.67%
Yang masuk kode D : 39 buah = 3.67%
Yang masuk kode E : 6 buah = 0.57%
-----------------------
Jumlah : 1,062 buah= 100%
-----------------------
23
4. Kertas E-20 JKTBM “Peristilahan Botani” dari Malaysia dan Kertas kerja
tentang “Istilah-istilah Portelaan (deseriptive Term)” dari Indonesia serta
daftar Istilah Biologi sebagai hasil persidangan MBIM IX di Kuantan,
Pahang, 1977 telah diputuskan untuk dikomputerisasikan oleh pihak
Malaysia yang selanjutnya akan dibahas dalam sidang MBIM XXI
5. Telah disepakti bersama bahwa Istilah Anatomi, Morfologi, dan Taksonomi
berserta rujukannya akan ditambah (dilengkapi) sebagai bahan pembahasan
sidang MBIM XXI.
VIII. Rencana Kerja Selanjutnya
Tahun 1983 mencakup subbidang Anatomi, Morfologi-Taksonomi (Biologi)
Tahun 1984 mencakup subbidang Fisiologi
Tahun 1985 mencakup subbidang Reproduksi, Genetika, dan Evoluri.
Tahun 1986 mencakup subbidang Patobiologi
Tahun 1987 mencakup subbidang Patobiologi
Tahun 1988 mencakup subbidang Biologi Submikroskop
IX. Usul-usul
1. Subpanitia dari masing-masing negara mohon diperkenankan mengirimkan
salinan hasil rapat kerjaPKIM/JKTBM kepada Subpanitia yang sebidang
dengan tembusan kepada Ketua PKIm bagi pihak Indonesia dan kepada
Pengerusi JKTBM bagi pihak Malaysia.
2. Hendaknya diberikan informasi kemajuan kerja sub-subbidang sejenis dari
masing-masing pihak (langsung kepada Subpanitia yang bersangkutan).
3. Hendaknya dipertukarkan buku rujukan yang dipakai oleh masing-masing
subpanitia sejenis sebagai bahan informasi.
Jakarta, 29 Juli 19
LAPORAN SIDANG SUBPANITIA FISIKA/FISIK
I. Sidang
Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 08.30 – 12.30
Sidang3 : Selasa, 26 Juli 1983
24
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983
Pukul 08.30 – 12.00
Sidang 5 : Kamis, 28 Juli 1983
Pukul 08.30 – 12.00
Sidang 6 : Jumat, 29 Juli 1983
Pukul 08.30 – 10.30
II. Anggota Sidang
1. Dr. Liok Wilardjo - Ketua (Indonesia)
2. Dr. Mohamad bin Yahya (Malaysia)
3. Dr. Suwarto Wartosudirdjo (Indonesia)
4. Drs. Herman C. Yohannes (Indonesia)
5. A. Latief, N.A. - Pendamping (Indonesia)
6. Drs. Sumardi - Sekretaris (Indonesia)
III. Dokumen
1. Kertas Kerja No. 4/PKIM/S-20 “stilah Fisiko”
2. Senarai Istilah Fizik Asas, JPFAU/82
IV. Sumber Rujukan
1. American Institute of Physics. (1962). Glossary of Terms Frequently Used
Computers. New York.
2. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1967. Istilah Ilmu Alam, Inggris-Melayu-
Inggris. Kuala Lumpur.
3. Echole, John M. dan Hassan Shadily. 1979. Kamus Inggris-Indonesia.
Cetakan VI. Jakarta : Gramedia.
4. Flood, W.E. dan Michael VI West. 1976. An Elementary Scientific and
Technical Dictionary. London: Longman.
5. Goldstein. H. 1978. Classical Mechanics. Addison-Weslay
6. Harsokoesoemo, Darmawan, dkk. (1979). Dafrtar Teknik Mesin, Inggris-
Indonesia. Bandung: Lab. Elemen Mesin, Departmen Mesin ITB.
7. Iskandar, Teuku, 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.
8. Johannes, H. dkk. 1979. Daftar Istilah Fisika, Asing-Indonesia, Indonesia-
Asing. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengemabngan Bahasa.
9. Johannes, H. 1981. Kamus Istilah Ilmu dan Teknologi. Jakarta: Indira.
10. Johannes, H. dkk. (1977). Kamus Istilah Fizika Index Indonesia-Inggris.
(Stensilan). Yogyakarta.
25
11. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1977. Besar-besaran dan Satuan-
satuan Mekanika. Jakarta.
12. McGrow-Hill. 1974. Dictionary of Scientific and Technical Terms. San
Francisco: Mc Graw-Hill Book Company.
13. Meriam, A-Webster. 1973. Webster’s New Collegiate Dictionary
Springfield, Massachusetts: G&O Meriam Company.
14. Purwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN
Balai Pustaka.
15. Pusat Pembinaan dan Pengemabangan bahasa. Tanpa tahun. Daftar
Kumulatif Istilah, Hasil Kerja Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia 1974 –
1981. (Stensialn).
16. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1980. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: PN Balai Pustaka.
17. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1980. Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Jakarta PN Balai Pustaka.
18. Wilarjo, L. dan H.C. Johannes. 1979. Kamus Istilah Fisika (Inggris-
Indonesia). Bandung: Alumni.
V. Cara Kerja
1. Mengisi lajur Malaysia dalam daftar istilah Fisika, subbidang
Mekanika(dokumen No. 4/PKIM/S-20) dengan istilah dari keluaran
komputer pihak Malaysia.
2. Membandingkan istilah-istilah dari kedua pihak dan sedapat-dapatnya
menyelaraskannya dalam hal kedua pihak sama-sama menyepakati istilah
baru, istilah dicantumkan di lajur MBIM XX.
3. Mengisi lajur terakhir dengan sendi kategori (A, B, C,D, atau E).
VI. Masalah
1. Antara Subpanitia Fissika Indonesia dan Malaysia ada perbedaan titik tolak
pemikiran untuk menghasilkan istilah. Indonesia berpegang pada asas taat
makna, cadangkan Malaysia berpegang pada asas taat bentuk. Sebagai
contoh lihat lampiran 4 (dalam Sidang Lengkap II, Rabu, 27 Juli 1983, pukul
15.00 – 16.30 pemimpin sidang menyerankan supaya perbedaan ini
diluruskan dengan mengikut PUPI yang mengariskan bahwa dalam
penerjemahan istilah kepada bentuk).
2. Apakah Subbidang Astronomi-Astrofiska, Biofisika, Goofisika, dan Fisika
Kimia harus digarap Subpanitia Fisika atau akan dibentuk Subpanitia khusus
untuk menangani bidang-bidang ini?
26
VII. Hasil Kerja
1. Delegasi Indonesia dan perutusan Malaysia telah membahas dan menerima
taksonomi yang diusulkan Subpanitia Fisika Indonesia (No.4/PKIM/S-20,
lihat lampiran 2) , menghasilkan sandi (Untuk 19 Subbidang, lihat
lampiran,3) , dan menerima jadwal kerja tahun 1982 – 1988 yang diusulkan
Subpanitia Fisika Indonesia (no. 4/PKIM/S-20) dengan catatn bahwa untuk
tahun 1984/1985 di tambah Akustika, dan Optika ditambah Laser (lihat
lampiran 1).
2. Jumlah istilah Fisika (Subbidang Mekanika) yang telah dibicarakan 705 buah
dengan klasifikasi sebagai berikut:
A 238 buah
B 195 buah
C 221 buah
D 47 buah
E 3 buah
Jumlah istilah yang dibicarakan ini abru kurang lebih 67.14% istilah
Mekanika yang diajukan pihak Indonesia).
VIII. Rencana Kerja Selajutnya
Sesuai dengan rencana 1982 – 1988, tahun ini kedua pihak akan menggarap
istilah Fisika Subbidang Akustika, Koolektrikan, Kemagnetan, dan Elektro-
magentika, Pihak I ndonesia akan melakukan kegiatan itu di PKIM ke-21.
Hasilnya akan diselaraskan oleh kedua pihak dalam MBIM XXI.
IX. Usul-usul
1. Karena pihak Malaysia telah menggarap istilah-istilah dalam Subbidang
Astronomi, Astrofisika, Biofisika, dan Fisika Kimia, sebaiknya untuk
subbidang-subbidang ini, selain dua yang pertama dibentuk subpanitia-
subpanitia khusus.
2. Astronomi dan Astrofisika dapat digarap oleh Subpanitia Fisika asal ada jalur
di bidang itu yang dimasukkan ke dalam subpanitia ini sebagai anggota baru,
atau kalau jumlah anggota tak boleh ditambah, sebagai mengganti Dr.
Suwarto Martosudirdjo yang akan pindah ke ESCAP, Bangkok.
Jakarta, 29 Juli 1983
27
Lampiran 1
JADUAL KEGIATAN SUBPANITIA FISIKA/FIZIK
Fis1:
1982-1983
Fis2 :
1983-1984
Fis3:
1984-1985
Fis4 :
1985 – 1986
Fis5:
1986-1986
Fis6 :
1987 – 1988
Mekanika
Kinematika
Statika
Dinamika
Mekanika Zalir
Mekanika
Analitis
Bahang (Kalor),
Termodnarika
Teori Kineika Gas
dan Mekanika
Statiska (Statistis)
Akustika
Keelektrikan dan
Kemagnetan dan
Teori (Medan
dan Gelombang)
Elektromagnetik
Optika
(termasuk
Laser) dan
Fisika Plasma
Fisika
Modern dan
Fisika Atom
Fisika Inti
Fisika Zadat,
dah Fisika
zarah
Keunruran
28
Lampiran 3
Sandi Fisika/Fizik
1. Mekanika = ME
2. Mekanika Zalir = MF
3. Mekanika Analitia = MA
4. Bahang (Kalor) = HE
5. Termodinamika = TD
6. Teori Kinetik Gas = KG
7. Mekanika Statiska = MS
8. Keelektrikan = LS
9. Kemagnetan = MG
10. Elektromagnetik = EM
11. Optika/Laser = OP
12. Fisika Plasma = FP
13. Fisika Modern = FM
14. Fisika Atom = FA
15. Bunyi/Akustika = AK
16. Goo-Fisika = GF
17. Fisika Inti = FN
18. Fisika Zadat = SS
19. Fisika Zarah Keunsuran = FZ
20. Umum (general) = UM
29
Lampiran 4
Indonesia Malaysia
Taat makna Taat bentuk
Contoh:
1. emf – tgl (teganagn gerak elektrik) dgl (daya gerak lektrik)
polarizing force - medan daya
2. jj – coupling – sambatan (-interaction) gandingan
arm of a couple - gu gandingan
- pasangan
- kopel
capasitor
coupled - gandeng gandingan
3. closing line - vektor garis
4. path - lintasan path - lintasan
trajectory trajectory - lintasan
30
LAPORAN SIDANG SUBPANITIA PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI
I. Sidang
Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983
: Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 8.30 – 12.30
Sidang 3 : Selasa, 26 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983
Pukul 8.30 – 12.00
Sidang 5 : Kamis, 28 Juli 1983
Pukul 14.00 – 16.30
Sidang 6 : Jumat, 29 Juli 1983
Pukul 8.30 – 10.30
II. Anggota Sidang
1. Ny. L.K. Somadikarta, M.Sc. - Ketua (Indonesia)
2. Datin Rugayah binti Abdul Rashid (Malaysia)
3. Luwarsih Pringgoadisurjo, M.A. (Indonesia)
4. Puan Rohani Rustam (Malaysia)
5. Dra. Ipoh S. Purawijaya (Indonesia)
6. Dra. Jumariam (Indonesia)
III. Dokumen
1. Kertas No. 9/PKIM/S. 20 Daftar Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi.
2. Kertas H-20 JKTBM “Peristilahan Ilmu Perpustakaan dan Dokumentasi.
IV. Bahan Rujukan
1. Buchaman, Brian, 1986. A Glosary of Indexing Terms. London: Clive
Bingley & Linnet Books.
2. Echols, John M. 1979. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia.
3. Harrod, Leonard Montague, 1977. The Librarians’ Glossary and Reference
Book. London: Andre Deutch.
4. Iskandar Touku. 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
31
5. Purwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
V. Cara Kerja
1. Meninjau kembali perbidangan ilmu perpustakaan dan dokumentasi.
2. Membahas istilah-istilah yang terdapat dalam Kertas No.9/PKIM/S-20.
3. Menyediakan istilah-istilah yang sidah disepakati.
4. Membahas Kertas H-20 JKTBM.
VI. Masalah
Sidang subpanitia menemui kesulitan dengan adanya beberapa istilah yang
berkaitan dengan bidang lain seperti bidang komputer.
VII. Hasil Kerja
1. Bagan pembidangan Ilmu Perpustakaan dan Dokumentasi yang disetujui,
baik oleh Malaysia maupun oleh utusan Indonesia (lihat lampiran).
2. Istilah dibahaskan berjumlah 801 buah dari dafatr istilah yang berjumlah
1238 buah. Istilah yang telah dibahas itu dapat diperinci menurut klasifikasi
sebagai berikut:
a. Umum : 51 istilah
b. Adiministrasi : 63 istilah
c. Pembinaan koleksi : 19 istilah
d. Pengolahan koleksi : 249 istilah
e. Jasa Perpustakaan : 43 istialh
f. Penerbitan dan terbitan : 110 istilah
g. Arsip dan pengawetan : 14 istilah
VIII. Rencana Kerja Selanjutnya
Pihak Indonesia akan menyelesaikan tugas pengisian istilah bahasa Indonesia
dalam Kertas H-20 JKTBM, dan memantapkan semua istilah yang dihasilkan oleh
Sidang MBIM XVIII dan XIX.
IX. Usul-usul
1. Sidang subpanitia mengusulkan adanya subpanitia baru yang banyak
berkaitan dengan Perpustakaan dan Dokumentasi.
2. Penerbitan hasil sidang ini supaya segera dilaksanakan.
3. Diharapkan satu kali pertemuan untuk pemantapan istilah yang telah
dihasilkan oleh kedua belah pihak.
Jakarta, 29 Juli 1983
32
Lampiran
KLASIFIKASI PERSIDANGAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI
GEN 1.Umum
ADM 2. Adimistrasi dan Manajemen/Pentadbiran dan Pengurusan
Adiministrasi/Pentadbiran
Ketegangan/Kaki tangan Latihan
Perlengkapan dan Pemeliharaan dan Penyelenggaraan
COL 3. Pembinaan Koleksi
3.1 Pemilihan
3.2 Pemesanan/Pesanan
3.3 Perolehan
PRO 4. PengolahanKoleksi/Pemprosesan Koleksi
4.1 Pengkatalogan
4.2 Pengkelasan/Pengelasan
SER 5. Jasa Perpustakaan/Perkhidmatan Perpustakaan
5.1 Sumber Informasi/Sumber Maklumat
5.2Jenis Jasa/Jenis Perkhidmatan
5.3 Pemakai/Pengguna
ARC 6. Arsip Pengawetan/Arkib dan Pengawetan
PUB 7.Penerbitann dan Terbitan
33
Lampiran 1
TEKNOLOGI ELEKTROTEKNIK SUBKELOMPOK KLASIFIKASI PENCODEAN PENCODEAN
(ENGINEERING) (ELECTROTECHNICAL ELEKTROTEKNIK KESEPAKATAN MENURUT MENURUT
ENGINEERING) (SUBDIVISION (CLASSIFICATION SUMBER
ELECTROTECHNICAL) OF AGREEMENT) (CODING RELATED
TO SOURCE)
(Lihat Lampiran 2)
DAFTAR ISTILAH
No. Urut BS Kode IEC Kode Istilah Inggris Malaysia Indonesia MBIM
Kode Istilah Kode Istilah Kode Istilah
1.
--
50 …
Color cell
Sel warna
Sel warna
Sel warna