Sifat Data Dan Variabel Dalam Statistika Dasar

download Sifat Data Dan Variabel Dalam Statistika Dasar

of 25

description

sifat dan variabel dalam statistika dasar

Transcript of Sifat Data Dan Variabel Dalam Statistika Dasar

Sifat Data dan Variabel dalam Statistika Dasar

Pembimbing: Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd

Tujuan

Artikel ini disusun sebagai salah satu tugas kelompok guna mengembangkan kemampuan dibidang akademis mata kuliah Statistika Dasar

Disusun Oleh FKIP PMIPA Fisika 2013; Kelas A Semester III:

Azhar UmamK2313012Lencana Wijayanti K2313040Ria Dwi Utami K2313060

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas MaretSurakarta2014KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sifat dan Variabel Data dalam Statistika Dasar tepat pada waktunya.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd. sebagai dosen pengajar mata kuliah Statistika Dasar atas arahan dan bimbingannya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turutmembantu baik secara moril maupun meteril dalam proses penyelesaian makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna mewujudkan makalah yang lebih baik di masa mendatang.Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan konstribusi positif kepada para pembaca.

Surakarta, September 2014

Penulis

Daftar Isi

COVER 1KATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I PENDAHULUAN 4A. Latar Belakang4B. Rumusan Masalah 4C. Rumusan Tujuan 4D. Rumusan Manfaat 5E. Metode Penulisan5BAB II PEMBAHASAN A. Data Statistika6B. Sifat Data Statistika14C. Variabel15BAB III PENUTUPA. Kesimpulan 24B. Saran 24DAFTAR PUSTAKA25

BAB IPENDAHULUANLatar BelakangSecara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata statistik diartika sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya ilmu statistik, sedang kata statistic diartika sebagai ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel, yaitu sebagai lawan dari kata parameter yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi.A. Rumusan Masalah1. Apa dan bagaimana pengklasifikasian data dalam statistika dasar?2. Bagaimana pengklasifikasian sifat data dalam statistika dasar?3. Bagaimana pengklasifikasian dari variable dalam statistika dasar?

Rumusan Tujuan4. Mengetahui pengklasifikasian data dalam statistika dasar?5. Memahami pengklasifikasian sifat data dalam statistika dasar?6. Mengetahui pengklasifikasian dari variable dalam statistika dasar?

B. Rumusan ManfaatKita dapat mengetahui dan memahami dasar statistika tentang pengklasifikasian data dan variable yang berguna dalam statistika deskriptif maupun inferensi.Metode Penulisan1. Subjek PenulisanSubjek Penulisan adalah kajian tentang pengelolaan dan pengklasifikasin data dan variable dalam statistika dasar, yang pengambilan datanya diambil dari berbagai buku yang berisi tentang statistika dasar dalam pembelajaran dan dari berbagai sumber lainnya.2. Prosedur PenulisanProsedur penulisan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:a. Menentukan sumber-sumber yang akan dijadikan referensi pembuatan makalah.b. Mengidentifikasi aspek apa saja yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengklasifikasian datac. Menyusun semua informasi yang telah diperoleh untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat.

BAB IIPEMBAHASANA. Data Statistika1. Pengertian Data

Data merupakan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang dikumpulkan dari suatu populasi atau bagian populasi yang akan digunakan untuk menerangkan ciri-ciri populasi yang bersangkutan (Lungan, 2006: 13). Menurut Hasan (2009: 16) data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa data merupakan fakta atau keterangan yang dikumpulkan dari suatu populasi untuk menjelaskan karakteristik populasi tersebut. Agar data dapat menerangkan ciri-ciri populasi dengan benar, maka menurut Lungan (2006: 14) data tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut.a. Objektif. Data yang bersifat objektif ialah data yang benar-benar sama dengan keadaan yang sebenarnya (apa adanya)b. Mewakili populasic. Galat baku (standard error) kecild. Tepat waktue. Relevan

SUMBER: 2013. Pengertian Data dan Jenis Data. http://www.pengertianahli.com. [4 September 2014].

2. Pembagian Data

Menurut Lungan (2006: 9), data dibedakan atas beberapa bagian sebagai berikut.a. Menurut Sifatnya1) Data kualitatif Data kualitatif disajikan bukan dalam bentuk bilangan-bilangan (non-numerik) seperti suku bangsa, jenis kelamin, agama, dan kualitas barang.Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.Data kualitatif bisa sebagai data yang tidak bisa diteliti secara langsung. Kenapa tidak bisa diteliti secara langsung? Karena data ini member petunjuk tentang mutu atau kualitas dari suatu yang ada, misalkan berupa kondisi, peristiwa, proses, kejadian, dan lain-lain. Data tersebut dinyatakan dalam bentuk perkataan atau pernyataan. Hadari dan Martini Hadari, menyebutkan jika dilihat dari jenisnya, maka data kualitatif bisa dibedakan menjadi lima jenis, diantaranya adalah :1. Data kategori yang biasanya dinyatakan menggunakan perkataan, data ini berguna menunjukan tentang suatu kondisi, proses, atau kejadian yang termasuk dalan satu golongan tertentu.2. Data yang menunjukkan adanya porsi dari suatu kondisi yang ditunjukkan dengan perkataan, data ini merupakan perbandingan dengan data yang ideal atau keseluruhan.3. Data berjenjang atau bertingkat yang biasanya dinyatakan dengan kata-kata. Hal ini untuk menunjukkan bahwa suatu kondisi maupun sebuah proses ini termasuk pada sebuah tingkatan mutu tertentu.4. Data yang bersifat relative atau bisa berubah-ubah.5. Data yang bertentangan, data ini biasanya menyatakan jika yang satu bagian ada, maka bagian yang lain tidak ada.Data kualitatif mencakup beberapa hal berikut ini:1. Data kualitatif induktif, yakni proses pemikiran yang bertolak pada satu atau beberapa data spesifik yang berguna untuk merumuskan sebuah kesimpulan dengan cara analogi, generalisasi, atau hubungan kausal.2. Data kualitatif deduktif, yakni proses pemikiran yang bertolak dari sebuah proposisi yang sudah ada guna memperoleh proposisi baru yang merupakan kesimpulan dengan silogisme.3. Data kualitatif komparatif yakni proses pemikiran dengan cara menguraikan persamaan dan juga perbedaan diantara kedua objek data yang akan diteliti.Jadi bisa disimpulkan bahwa penelitian ini dilakukan dengan cara menyusun sebuah asumsi dasar yang kemudian akan digunakan untuk mengumpulkan data dan mengelolanya secara sistematis. Meskipun begitu, dalam penelitian kualitatif ini, pihak peneliti harus mengumpulkan data secara objektif dan tidak terpengaruh dengan pendapat si peneliti.Berikut merupakan contoh data kualitatif :1. Setiap orang dalam sebuah perusahaan hanya diperbolehkan memilih stu partai politik saja.2. Daerah yang memiliki hasil penjualan sagu terbesar dalam tahun tertentu.3. Bahan bakar yang pertama kali dibeli oleh seorang pengendara mobil pada hari itu di satu pompa premium.Jika diperhatikan, didapatkan bahwa semua contoh diatas menunjukkan data yang bukan dalam bentuk numerik, akan tetapi menggunakan pengukuran kualitatif. Namun, harus diingat bahwa jka kita merujuk pada skala pengukuran, maka data kualitatif terdiri atas dua bagian, yakni skala nominal dan skala ordinal.2) Data kuantitatif

Data kuantitatif disajikan dalam bentuk bilangan-bilangan seperti jumlah mahasiswa menurut jurusan.Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya: Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20. Jumlah siswa laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang. Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).2. Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan. Contoh data kontinum misalnya: Tinggi badan Budi adalah 150,5 centimeter. IQ Budi adalah 120. Suhu udara di ruang kelas 24o Celcius.Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat dikelompokan dalam empat jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:3. Data nominal atau sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu. Perbedaan kategori obyek hanya menunjukan perbedaan kualitatif. Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. Logika perbandingan > dan dan