Sinopsis Kungfu Boy

37
Buku 1 Kisah ini bermula dari kedatangan seorang Pak Tua di sebuah rumah makan kecil. Pak tua sedang mencari seorang ahli kung fu yang telah diramalkan dalam kitab kitab kuno. Lalu tiba tiba ketika Pak Tua itu berjalan dia melihat seorang remaja – Chinmi – yang sedang membuat 100 pasang sumpit dari bongkahan kayu hutan dengan ketajaman tangannya dan mengisi air sebuah gentong besar dengan melemparkan tiga belas ember kayu dari sungai yang tidak jauh dari rumah makan itu. Chinmi melakukan ini karena dimintai tolong oleh kakak perempuannya. Lalu Pak Tua mengetes Chinmi untuk mengetahui apakah dia yang telah ditulis oleh kitab kitab kuno tersebut. Tetapi setelah tes kung funya, di dahi remaja ini tidak ditemukan tahi lalat oleh Pak Tua, salah satu tanda yang disebutkan di dalam kitab kuno. Setelah sadar dari mabuknya remaja ini lalu melawan Kepala Batu Bersaudara yang membuat keributan di rumah makan itu. Dengan kepalanya mereka mampu menghancurkan apa saja seperti batu dan pohon yang besar. Lalu Chinmi mengalahkan mereka hanya dengan sepasang sumpit. Dengan pertandingan ini tahi lalat Chinmi yang ada di dekat alisnya secara tidak sengaja terlihat oleh Pak Tua. Pak Tua memohon kepada Chinmi untuk berlatih kung fu di kuil Dairin. Akhirnya kakak Chinmi mengizinkannya, dan dimulailah petualangan Chinmi dengan Go Kong menuju Kuil Dairin. Di dalam perjalanan Pak Tua berkata pada Chinmi bahwa kung-fu itu seperti air (Pelajaran Kung-fu Pertama). Dalam perjalanan menuju kuil Dairin, Pak Tua dan Chinmi dimintai tolong seseorang untuk menjaga kedai tuak dari beberapa perampok. Mereka berjumlah empat orang. Dan Chinmi menyetujui tawaran itu karena tuak. Malam harinya, Chinmi melawan keempat perampok itu. Kepala Perampok menggunakan jurus tangan pemotong baja. Tangannya mampu memotong apa saja dengan mudah. Chinmi mengalahkan pemilik jurus ini dengan bantuan kelompok lebah. Setelah mengalahkan perampok ini, mereka pun melanjutkan perjalanan. Di sebuah kota Chinmi mengikuti perlombaan kung fu yang hadiahnya dua gentong besar berisi tuak. Chinmi berkenalan dengan Lie Chai. Setelah mengalahkan empat orang, akhirnya Chinmi melawan juara tahun lalu. Namanya Tairon, dia menggunakan Triple Stick. Chinmi diijinkan menggunakan senjata, kemudian dia memilih sebuah Trisula Stick, yang tongkat tengahnya lebih pendek dari tongkat dikedua sampingnya. Chinmi memenangkan pertandingan ini dan menjadi juara lomba. Lalu Pak Tua , Chinmi dan Go Kong melanjutkan perjalanannya. Baru saja tiba di depan tangga kuil Dairin, kung fu Chinmi diuji oleh seorang Kakek Tua. Kakek tua ini gerakannya sangat lincah dan cepat. Chinmi tidak dapat mengalahkannya bahkan tidak dapat menyentuhnya. Setelah tiba di depan kuil utama Dairin, Chinmi melihat banyak biksu berlatih kung-fu. Ada yang berlatih jurus jurus kung fu, melatih tonjokan di pasir, latihan tanding, melatih tendangan ke pohon dengan kepala dan banyak lagi. Semua hal ini membuat Chinmi ingin cepat cepat bergabung berlatih kung fu bersama mereka. Kemudian Chinmi diperkenalkan dengan Biksu Kepala, lalu Biksu Kepala memberikan Chinmi semacam tes masuk untuk menjadi murid di Kuil Dairin. Ujiannya yaitu membelah bulan menjadi dua dan Chinmi hanya diberikan waktu selama tiga hari. AKhirnya Chinmi melewati ujiannya dengan mengambil pelajaran dari burung walet. Maka dimulailah saat saat Chinmi menjadi murid di Kuil Dairin. Kejadian pertama

description

Sinopsis dari Komik Kungfu Boy dari seri pertama Jilid 1 sampai 20 (Kisah ini bermula dari kedatangan seorang Pak Tua di sebuah rumah makan kecil. Pak tua sedang mencari seorang ahli kung fu yang telah diramalkan dalam kitab kitab kuno...)

Transcript of Sinopsis Kungfu Boy

  • Buku 1 Kisah ini bermula dari kedatangan seorang Pak Tua di sebuah rumah makan kecil. Pak tua sedang mencari seorang ahli kung fu yang telah diramalkan dalam kitab kitab kuno. Lalu tiba tiba ketika Pak Tua itu berjalan dia melihat seorang remaja Chinmi yang sedang membuat 100 pasang sumpit dari bongkahan kayu hutan dengan ketajaman tangannya dan mengisi air sebuah gentong besar dengan melemparkan tiga belas ember kayu dari sungai yang tidak jauh dari rumah makan itu. Chinmi melakukan ini karena dimintai tolong oleh kakak perempuannya. Lalu Pak Tua mengetes Chinmi untuk mengetahui apakah dia yang telah ditulis oleh kitab kitab kuno tersebut. Tetapi setelah tes kung funya, di dahi remaja ini tidak ditemukan tahi lalat oleh Pak Tua, salah satu tanda yang disebutkan di dalam kitab kuno. Setelah sadar dari mabuknya remaja ini lalu melawan Kepala Batu Bersaudara yang membuat keributan di rumah makan itu. Dengan kepalanya mereka mampu menghancurkan apa saja seperti batu dan pohon yang besar. Lalu Chinmi mengalahkan mereka hanya dengan sepasang sumpit. Dengan pertandingan ini tahi lalat Chinmi yang ada di dekat alisnya secara tidak sengaja terlihat oleh Pak Tua. Pak Tua memohon kepada Chinmi untuk berlatih kung fu di kuil Dairin. Akhirnya kakak Chinmi mengizinkannya, dan dimulailah petualangan Chinmi dengan Go Kong menuju Kuil Dairin. Di dalam perjalanan Pak Tua berkata pada Chinmi bahwa kung-fu itu seperti air (Pelajaran Kung-fu Pertama). Dalam perjalanan menuju kuil Dairin, Pak Tua dan Chinmi dimintai tolong seseorang untuk menjaga kedai tuak dari beberapa perampok. Mereka berjumlah empat orang. Dan Chinmi menyetujui tawaran itu karena tuak. Malam harinya, Chinmi melawan keempat perampok itu. Kepala Perampok menggunakan jurus tangan pemotong baja. Tangannya mampu memotong apa saja dengan mudah. Chinmi mengalahkan pemilik jurus ini dengan bantuan kelompok lebah. Setelah mengalahkan perampok ini, mereka pun melanjutkan perjalanan. Di sebuah kota Chinmi mengikuti perlombaan kung fu yang hadiahnya dua gentong besar berisi tuak. Chinmi berkenalan dengan Lie Chai. Setelah mengalahkan empat orang, akhirnya Chinmi melawan juara tahun lalu. Namanya Tairon, dia menggunakan Triple Stick. Chinmi diijinkan menggunakan senjata, kemudian dia memilih sebuah Trisula Stick, yang tongkat tengahnya lebih pendek dari tongkat dikedua sampingnya. Chinmi memenangkan pertandingan ini dan menjadi juara lomba. Lalu Pak Tua , Chinmi dan Go Kong melanjutkan perjalanannya. Baru saja tiba di depan tangga kuil Dairin, kung fu Chinmi diuji oleh seorang Kakek Tua. Kakek tua ini gerakannya sangat lincah dan cepat. Chinmi tidak dapat mengalahkannya bahkan tidak dapat menyentuhnya. Setelah tiba di depan kuil utama Dairin, Chinmi melihat banyak biksu berlatih kung-fu. Ada yang berlatih jurus jurus kung fu, melatih tonjokan di pasir, latihan tanding, melatih tendangan ke pohon dengan kepala dan banyak lagi. Semua hal ini membuat Chinmi ingin cepat cepat bergabung berlatih kung fu bersama mereka. Kemudian Chinmi diperkenalkan dengan Biksu Kepala, lalu Biksu Kepala memberikan Chinmi semacam tes masuk untuk menjadi murid di Kuil Dairin. Ujiannya yaitu membelah bulan menjadi dua dan Chinmi hanya diberikan waktu selama tiga hari. AKhirnya Chinmi melewati ujiannya dengan mengambil pelajaran dari burung walet. Maka dimulailah saat saat Chinmi menjadi murid di Kuil Dairin. Kejadian pertama

  • menjadi murid di Kuil Dairin dialami Chinmi. Pertarungan pertama di Kuil Dairin yang dijalani Chinmi adalah melawan Jintan. Jintan menggunakan jurus tiga sasaran. Jurus ini dapat diatasi oleh Chinmi dengan Jurus penahan tiga sasaran dan akhirnya Chinmi memenangkan pertarungan pertamanya. Biksu Kepala kemudian bertanya kepada Jintan mengapa dia sampai kalah dari Chinmi.(Pelajaran Kung-fu Kedua). Pelajaran Kung-fu Pertama : Kung-fu itu laksana air. Hati laksana danau yang tenang, gerakan laksana aliran sungai yang deras dan semangat laksana ombak yang beriringan. Yang terpenting adalah keseimbangan. Pelajaran Kung-fu Kedua : Dari Biksu Kepala yaitu yang mengetahui dikalahkan oleh yang menyukai. Yang menyukai dikalahkan oleh yang menghayati Buku 2 Semua murid Kuil Dairin berlatih untuk dapat melewati ujian di hutan. (Pelajaran Kung-fu Ketiga). Ada empat tahapan yang harus dilewati dalam ujian ini. Tahap pertama adalah memanjat pohon di hutan yang tidak bercabang dengan cepat. Tahap kedua yaitu menangkap ikan tanpa peralatan apa-apa, hanya dengan tangan, minimal menangkap lima ekor ikan. Pada tahap ini masih banyak murid yang lolos. Tahap ketiga melewati sungai yang alirannya berarus sangat deras. Pada tahap ini hanya Chinmi yang melewatinya. Akhirnya tahap keempat yang hanya diikuti oleh Chinmi, yaitu akan dikunci di sebuah gua dan harus dapat keluar sebelum matahari terbit. (Pelajaran Kung-fu Keempat). Dalam gua ini, Chinmi hanya ditemani dengan spanduk bertuliskan 'Pusatkan Mata Hatimu', sebuah lilin dan sebuah batu besar yang menempel dengan dinding gua. Akhirnya Chinmi dapat keluar dari gua ini berkat batu besar dengan menggunakan mata hatinya. Karena Chinmi lulus ujian di hutan ini, dia mendapat kesempatan pelajaran Kempo di Gunung Shinzangyo. Kemudian Chinmi berangkat ke gunung tersebut. Pelajaran pertama Chinmi, adalah menangkap tangan Master Kempo - Zenji. (Pelajaran Kung-fu Kelima). Pelajaran kedua dari Master Tendo adalah Chinmi harus menyatu dengan alam sekitarnya, atau mudahnya Chinmi harus menjadi batu yang membuat binatang tidak mengira kalau dirinya adalah manusia. Chimi dapat memahami pelajaran ini dengan diuji oleh ratusan ular yang mengitari hingga menutup tubuhnya. Pelajaran ketiga adalah membaca sebuah kalimat ketika meluncur deras dari sebuah tebing di dekat air terjun. Chinmi akhirnya dapat mempelajari ini dengan baik yang diberikan Master Tendo dan akhirnya dia harus mengikuti ujian terakhir di gua di dalam gunung. Pelajaran Kung-fu Ketiga : Dari Biksu Kepala, latihan di hutan adalah latihan berat. Karena seseorang akan mengetahui dan menghadapi ketakutannya. Pelajaran Kung-fu Keempat : Dari Biksu Kepala, Semua kondisi yang tidak terlihat oleh matamu, hal itu dapat terlihat jernih hanya jika kamu memusatkan mata hatimu. Pelajaran Kung-fu Kelima : Dari Master Kempo, menyerang dapat dilakukan dengan memanfaatkan tenaga musuhmu, selain menggunakan kekuatanmu.

  • Buku3 Chinmi harus melewati ujian di gunung. Gua ini harus dilewati Chinmi. Hanya ada satu jalan, dan Chinmi tidak bisa balik ke belakang. Hambatan pertama adalah Chinmi harus melewati kolam magma yang sangat panas. Hambatan kedua adalah harus melewati lorong di dalam sungai yang panjang dan hambatan ketiga adalah dirinya harus melawan patung prajurit yang dapat mengeluarkan ribuan pisau bayangan, pisau aslinya hanya sebuah, patung itu terlihat bagaikan Dewi Kwan In. Akhirnya Chinmi dapat mengalahkan patung itu dengan memusatkan mata hatinya. Dan tiba tiba patung itu sesungguhnya adalah Pak Tua dari Kuil Dairin yang ingin menjemput Chinmi. Dengan selesainya pertarungan ini, pelajaran dari Master Kempo pun berakhir. Chinmi, Go Kong dan Pak Tua pun kembali ke Kuil Dairin. Dalam perjalanan pulang ke Dairin, Chinmi telah mengalahkan tiga pemuda berandalan di warung makan. Setibanya mereka di Kuil Dairin, oleh Biksu Kepala Chinmi diperkenalkan dengan seorang pelatih kuil yang baru saja tiba yaitu Ryukai. Dan keduanya diminta Biksu untuk saling memperlihatkan pelajaran yang baru diperolehnya selama ini dengan bertanding. Chinmi kalah dari Ryukai karena dia merasa yakin dengan kemampuannya and Chinmi juga kalah dari Ryukai karena Ryukai menggunakan jurus tenaga dalamnya. Karena kekalahan inilah Chinmi menyadari bahwa dirinya sudah takabur akan kemampuan berkung fu-nya. Chinmi yang telah mengalahkan tiga berandalan di toko roti, sekarang harus menghadapi mereka lagi ditambah dengan teman temanya, yang berjumlah tujuh orang. Chinmi dapat mengalahkan mereka setelah dia mengetahui kapan harus menggunakan diplomasi dan kapan harus menggunakan kung funya.(Pelajaran Kung-fu Keenam) Chinmi mendapat pelajaran dari Ryukai. Setelah perkelahian itu Chinmi dan Ryukai kembali ke Kuil Dairin. Hari berikutnya di Dairin Ryukai pun mengajar beberapa murid Dairin. Pelajaran pertama yang diberikan Ryukai adalah bagaimana cara untuk mengendalikan tenaga dalam. Di suatu pagi musim dingin yang dingin, Chinmi dan Go Kong membantu seorang gadis yang membawa sayuran untuk dijual, namanya adalah Yan. Karena Yan sakit, Chinmi dan Go Kong akhirnya menjual sayuran itu ke pasar. Sayuran itu terjual cepat, setelah itu mereka bertiga pulang ke rumah Yan, untuk mengantar Yan yang sedang sakit. Ketika sampai di rumah, Yan melihat penagih hutang dan pengawalnya, mereka memukul kakek Yan. Secara tidak langsung, Chinmi mendengar pembicaraan mereka dari luar rumah. Pelajaran Kung-fu Keenam : Dari Ryukai, kamu membutuhkan keyakinan besar dalam suatu pertarungan. Buku 4 Penagih hutang ini menghancurkan abu orang tua Yan karena tidak puas atas pembayaran hutangnya. Melihat ini Chinmi sangat marah, dia berteriak ke mereka untuk bertarung di luar rumah. Sekarang Chinmi harus melawan pengawalnya yang mempunyai jurus kung fu totokan. Chinmi kalah dan mendapat pukulan cukup banyak. Penagih hutang tersebut memberikan waktu kepada Yan tiga hari untuk membayar hutangnya. Walaupun Yan menyarankan Chinmi untuk tidak membantunya, Chinmi masih mencari cara

  • untuk melawan kung totokan. Dengan bantuan dari Jintan, Chinmi menguji kekuatan tubuhnya dengan pukulan, hasilnya kayu yang dipukulkan hanya retak saja.Tiba tiba Go Kong datang dan memberitahu Chinmi sesuatu. Chinmi berlari secepat mungkin ke rumah Yan. Akhirnya Chinmi harus melawan dengan pengawalnya. Chinmi sangat marah ketika Yan disiksa dengan cambuk sampai pakaian Yan robek. Hal ini membuat semangat Chinmi keluar sangat besar, dan ini membuat setiap totokan dari jari pengawal tidak memberikan akibat apa apa kepada tubuhnya. Dan Chinmi pun memenangkan pertarungan ini. Setelah kejadian ini, murid murid Dairin pun membantu Chinmi membangun rumah Yan setelah habis terbakar. Di suatu pagi ketika Ryukai sedang mengajar, seorang biksu memberikan surat tantangan kepadanya dari Won. Won memaksa untuk membalas dendam kematian adiknya - Pei - yang dibunuh oleh Ryukai empat tahun yang lalu. Ryukai mengabulkan tantangannya, dan tanpa menyerang sekali pun, Ryukai dikalahkan Won. Chinmi membantu Ryukai yang berdarah. Won memberikan pesan ke Chinmi bahwa dia akan menghancurkanKuil Dairin seminggu lagi dari sekarang. Sesampainya di Kuil Dairin, Ryukai diberitahu bahwa Won menggunakan kung fu tangan beracun.Pak Tua dan Chinmi mencari cara untuk mengatasi kung fu yang menakutkan ini. Biksu Kepala, Daisojo memberitahukan Chinmi untuk tidak membunuhnya jika dia menang melawan Won, karena Chinmi yang akan melawan Won. Buku 5 Chinmi yang melawan Won, dengan susah payah akhirnya dapat memenangkan pertarungan dengan menghiraukan perasaaan takut hatinya. Won diberitahu Daisojo bahwa adiknya, Pei meninggal karena penyakit jantungnya ketika dia bertarung dengan Ryukai. Dan Won pun diantarkan Ryukai ke makam Pei. Won menyesali perbuatannya selama ini. Di suatu pagi setelah memenangkan balap lari 20 km, Chinmi dipanggil Pak Tua. Chinmi mendapat surat dari kakak perempuannya, Mei Lin yang memberitahukan akan menengoknya di Kuil Dairin. Lalu Chinmi berangkat menjemput kakaknya ke Desa Soke karena saran dari Pak Tua. Sebelum tiba di desa itu, Chinmi harung melawan dengan sekelompok pasukan Kokuen yang dipimpin oleh Tn. Ryuhi. Chinmi kalah ketika melawannya karena dia menggunakan tombak trisulanya. Kemudian gerombolan itu pun pergi. Lalu Chinmi pergi ke Desa Soke dengan membawa seorang Ayah yang sudah meninggal yang dibunuh gerombolan Kokuen. Kelompok Kokuen sebenarnya dipimpin oleh tiga bersaudara, mereka adalah Zangi, Doko dan Ryuhi. Mereka telah menyandera kakak Chinmi, Mei Lin. Pada malam harinya Chinmi mencoba untuk menyelamatkan kakaknya dari Pondok Tn. Ryuhi dan akhirnya Chinmi dapat mengalahkan Ryuhi dengan menghilangkan tanda tanda keberadaannya. Mereka lari menuju Desa Soke. Hal ini membuat Doko sangat marah. Dan Chinmi akhirnya harus melawan dengan pemimpin Kelompok Kokuen setelah menantang Zangi. Zangi mempunyai kung fu pelontar tenaga dalam. Kung fu ini dapat menghancurkan bagian dalam tubuh seseorang tanpa menghancurkan bagian luarnya. Seperti menghancurkan semangka menjadi air, ketika dibelah daging semangkanya berubah menjadi cairan. Chinmi dan Zangi akhirnya bertarung. Chinmi kalah dan masih diberikan kesempatan hidup satu malam untuk menghadapi takdir kematiannya yaitu pada pagi hari.

  • Akhirnya Chinmi menemukan cara untuk menghadapi kung fu Zangi dengan jarinya, yang pernah diajarkan oleh Daisojo. Yaitu bagaimana caranya membuat sebuah lubang pada gelas dengan satu jari (Pelajaran Kung Fu Ketujuh). Buku 6 Chinmi berusaha melatih jari-jari tangannya. Mencoba berdiri dengan tangannya, mula mula dipergunakan 5 jari kemudian 4 jari lalu 3 jari sampai akhirnya dengan sepasang jari telunjuk dia mampu berdiri terbalik. Pagi hari pun tiba, chinmi diseret di tengah lapangan untuk dibunuh. Pertarungan dimulai. Zangi bersiap siap untuk melancarkan jurusnya di kepala Chinmi, Chinmi dengan cepat menotok titik darah bahu Zangi. tetapi totokan itu meleset, gagal. Kemudian Zangi pun menggunakan jurusnya di kepala Chinmi, tetapi Chinmi masih bisa melubangi telapak tangan Zangi sehingga jurus kung-fu pelontar tenaga dalam gagal dilakukan. Setelah cukup istirahat karena sakit pada telapak tangannya Zangi pun melancarkan jurus andalannya lagi hanya saja sekarang dilakukan dengan 1 telapaknya. Chinmi yang teringat pelajaran kempo dan pelajaran Daisojo akhirnya dapat mengalahkan Zangi dengan tendangannya tepat dibawah leher Zangi. Zangi pingsan terkena tendangan Chinmi. Chinmi pun menang dan diselamatkan oleh Won dari tebasan pedang Doko. Dan murid murid Dairin pun menguasai senjata dan menangkap gerombolan Kokuen. Chinmi pun akhirnya dirawat oleh kakaknya. Di pagi hari setelah chinmi sembuh, Daisojo latih tanding dengan Chinmi. Chinmi kalah karena kurang gesit. Daisojo pun memberi contoh dengan permainan mengambil batu dari tangannya. tetapi Chinmi tidak bisa mengambilnya. [Pelajaran Kung Fu Kesembilan ]. Chinmi pun disuruh mengantarkan surat ke kuil korin. Dengan jalan pulan melewati lembah Yugen, yang kalau di malam harinya ada ratusan kelelawar penghisap darah. Chinmi pun baru tahu maksud perkataan Daisojo setelah melewati lembah tersebut. Di pagi hari yang cerah Chinmi diajak oleh Pak Tua untuk menemui Riki, pelatih Kompo /ilmu tongkat. Chinmi mulai belajar ilmu tongkat di perguruan Riki. Ketika ada komplotan pencopet di tengah jalan barulah chinmi mengetahui bahwa Riki buta sejak lahir. Mulailah Chinmi belajar ilmu tongkat bersama murid murid riki. Pelajaran Kung Fu Kesembilan : Kau bisa gesit kalau beraksi sebelum berpikir. Buku 7 Chinmi yang sudah mulai terbiasa memegang tongkat kalah melawan Teiki yang bertubuh besar. Akhirnya Chinmi disuruh Riki bersemedi di kuil Furendo mencari rahasia ilmu tongkat. Rahasia ilmu tongkat baru diketahui ketika badai besar tiba yaitu pada pohon bambu. Chinmi pun tanding ulang dengan Teiki dan menang. Chinmi lalu meminta tanding dengan Riki, tetapi kali ini chinmi kalah karena belum mengetahui rahasia Kung Fu Tongkat yang lain yaitu gerakan melinkar bambu. Setelah paham, semua gerakan Riki dapat ditahan oleh Chinmi. Hari hari berikutnya chinmi

  • pun makin sulit ditandingi oleh murid murid riki. Pada suatu hari riki kedatangan tamu, guru lamanya yaitu Guru Soshu dan seorang murid yang dibawanya yaitu Sie-Fan. Pada suatu malam chinmi dan Sie Fan meminta izin untuk bertanding di depan Guru Soshu. Akhirnya disetujui dan mereka bertanding. Chinmi dapat dikalahkan oleh Sie fan dengan mudah. Sie fan seukuran dan seumur dengan chinmi. Chinmi yang shock berat karena kekalahannya, telah diberitahukan rahasianya oleh Guru Soshu dengan 2 buah kutu. [Pelajaran Kung Fu Kesepuluh ]. Akhirnya chinmi berlatih lebih keras. Dan Sie fan lalu melakukan pertandingan lagi dengan chinmi. Pelajaran Kung Fu Kesepuluh : Jangan pernah membuat batasan sendiri dalam mempelajari ilmu kung fu karena hal itu akan menghambat dirimu untuk meningkatkan ilmu. Buku 8 Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh Sie Fan. Chinmi mencari cara untuk menguatkan jari jarinya. Ternyata perbedaan sie fan dengan chinmi adalah masalah usaha. Ini diketahui ketika melawan serigala. [Pelajaran Kung Fu Kesebelas ] Chinmi kemudian melihat cara latihan Sie Fan. Tetapi setelah diberitahu Riki bahwa Chinmi harus menemukan ilmu tongkatnya sendiri, chinmi pun mulai memikirkan hal ini. Chinmi menemukan suatu cara. Dan dilakukanlah pertandingan terkhir chinmi melawan Sie Fan. Cara yang dilakukan Chinmi hampir saja berhasil mengalahkan Sie Fan. Sie Fan pun akhirnya mengeluarkan jurus andalannya Jurus Tonglat Berpilin. Hampir saja chinmi kalah, sampai chinmi dapat menemukan 1 kelemahan dari jurusnya Sie Fan. Dan Chinmi dapat menahan jurus andalan Sie Fan. Dan pertandingan ini seri. Chinmi lalu kembali ke kuil Dairin setelah belajar ilmu tongkat cukup banyak dari Riki. Chinmi oleh Daisojo dikirim ke kuil Torin di Ryusen untuk belajar kepada Guru Yosen. Di tengah perjalanan chinmi ditemani Yan yang sedang menjual dan membawa sayuran untuk ke kota. Chinmi pun sampai di kuil Torin. Pelajaran Kung Fu Kesebelas : Di Dalam sebuah pertarungan, jangan pernah berhenti berusaha sampai pertarungan itu selesai. Karena hal itu akan mengeluarkan kemampuan diri kita yang sebenarnya. Buku 9 Kuil yang diperkirakan Chinmi dengan muridnya yang banyak dan tempatnya megah dan bersih ternyata jauh dari yang dibayangkan. Guru Yosen ditemukan Chinmi sedang mabuk di kedai tuak. Bahkan guru Yosen menolak mengajarkan Chinmi dan menolak menerima murid. Di tengah perjalanan mengantarkan dengan menggendong guru yosen yang mabuk ke kuil, mereka bertemu para pelaut yang menganiaya rakyat jelata. Karena tidak tahan akhirnya guru Yosen melawan pelaut itu dengan menggunakan tenaga dalam yang disalurkan ke dalam sebuah rambutnya. Pelaut itu pun kalah ditusuk dengan rambut guru yosen. Se sampai di kuil Torin chinmi membersihkan kuil yang tidak terawat ini. Pagi harinya chinmi

  • mengulang permintaan yang sama kepada guru yosen, dan ditolaknya. Ketika chinmi sedang latihan kung-fu guru Yosen memberikan pelajaran bahwa kung-fu Dairin tidak ada gunanya dalam petarungan sebenarnya. Karena tidak mengerti chinmi ditawari guru yosen untuk mengambil topi dari kepalanya, jika berhasil maka chinmi menjadi murid guru yosen. Semua cara dilakukan dari pagi hingga malam dari cara a sampai z , tetapi tidak ada yang berhasil, sejak guru yosen tidur, mabuk chinmi tidak mampu mengambil topi tersebut. Lalu di tengah perjalanan sehabis mium di kedai tuak, guru yosen harus bertarung dengan 7 pelaut yang ingin membalas dendam temannya yang kalah. 4 orang diklahkan dengan mudah dengan Kung Fu Peremuk Tulang. 2 orang dikalahkan chinmi dan seorang lagi hampir saja membunuh chinmi tetapi guru yosen mengalahkan dia, yang menggunakan pecahan botol. Kejadian ini menyebabkan chinmi diterima menjadi murid di kuil Torin. Hari pertama chinmi menjadi murid tidak dapat mendeteksi musuh di tengah kegelapan. Pelajaran pertama yang harus dikuasai chinmi adalah mendeteksi musuh yang tidak terlihat. Cara yang dia lakukan dengan menggunakan bola bola kapas. Buku 10 Akhirnya chinmi dapat mendeteksi keberadaan bola bola kapas tersebut dengan menutup mata dengan susah payah. Kemudian keesokannya chinmi menjadi lawan bagi guru yosen. Walaupun sudah banyak pukulan dan tendangan chinmi yang masuk guru yosen tidak dapat dijatuhkan. Dan malah chinmi yang dapat dikalahkan dengan mudah. [Pelajaran Kung Fu Kedua Belas ]. Kemudian Yosen mengajak chinmi membeli tuak, di tengah perjalanan ada pertunjukan ular melawan musang yang dapat diselesaikan oleh serangan satu pukulan musang. Chinmi kemudian berlatih memahami pelajaran ini dengan menggunakan pecahan botol tetapi belum bisa seperti yang dilakukan guru yosen. Chinmi baru dapat melakukan pukulan setelah dia melihat kucing melawan tikus. akhirnya chinmi dapat memecahkan botol tersebut. Di siang hari pada saat chinmi melatih tendangannya, datang para pelaut memberi tantangan pada guru yosen, dan diterima guru yosen bahwa yang bertanding adalah chinmi melawan Dick Stainer. Dick dapat membunuh Nyamuk dan melubangi gentong dengan tinjunya. Akhirnya pagi hari yang ditentukan tiba. Chinmi melawan Dick Stainer. Kung fu melawan tinju. Ronde pertama chinmi menjadi bulan bulanan Dick. Chinmi menerima jab jab dari dick. Ronde kedua pandangan chinmi menjadi kabur setelah menerima banyak tinju dick dan chinmi dapat mengatasainya dari pelajaran mendeteksi musuh dari tanda tanda keberadaannya. Akhirnya semua tinju dick dapat dihindari chinmi. Ronde ketiga sebagai ronde penentuan pun dimulai. Pelajaran Kung Fu Kedua Belas : Buku 11 Chinmi berencana melancarkan serangan satu pukulan. Tinju Dick akhirnya dilawan oleh tinju chinmi. Sarung tinju Dick hancur, tetapi tinju chinmi remuk. Chinmi gagal tetapi dia tetap berusaha. Pertandingan dilanjutkan lagi. Akhirnya chinmi melancarkan tendangan ganda

  • melalui ke-2 kakinya ke arah Dick. Dan keduanya roboh di ring tinju. Pertandiangan seri karena keduanya tidak bisa bangun lagi. Esok harinya, Yosen merawat tangan Chinmi, ternyata tangan chinmi tidak remuk. Tiba tiba guru Yosen batuk darah. Tabib yang memeriksa mengatakan liver guru yosen sudah parah umurnya paling tidak 10 hari lagi. Pagi harinya guru Yosen memperagakan Kung Fu Peremuk Tulang, dan chinmi harus menguasai salama guru yosen masih hidup. Chinmi berlatih di sungai untuk dapat memecahkan lantai selama 4 hari. Chinmi kemudian berlatih di sungai 2 air terjun yang ada pusaran airnya. Selama 3 hari chinmi berlatih di air terjun ini dan berhasil menguasai jurus ini. Dan chinmi memperlihatkan keberhasilannya di depan Guru Yosen. Chinmi menguasai kung-fu peremuk tulang dan guru yosen tersenyum untuk yang terakhir kalinya. Chinmi memutuskan untuk berkelanan sebelum pulang ke kuil dairin. Ketika chinmi masuk ke pasar, dilihatnya ada perkelahian yang melibatkan seorang laki laki namanya Sion. Chinmi kagum dengan laki laki in, karena mampu menancapkan daun cemara dari jarak jauh ke tangan seorang penjahat. Di perjalanan chinmi melihat kehebatan Sion menggunakan Kung Fu Angin Puyuh. Sion dapat melawan 3 orang tukang pukul keluarga Sozu dengan mudah, mereka semuanya kalah. Setelah melihat pertarungan itu chinmi meminta latihan tanding dengan Sion, tetapi ditolaknya. Buku 12 Setelah chinmi memohon selama 2 hari 3 malam Sion mengizinkan untuk bertanding dengannya. Esok harinya chinmi melawan kung-fu angin puyuh, chinmi melawan dengan Kung Fu Peremuk Tulang tetapi chinmi kalah dan pingsan. Pak Lie Kuw, Ayah Sion, memberitahu rahasia Kung Fu Angin Puyuh yaitu mencuri nafasnya. Chinmi latihan tanding lagi dan kalah lagi karena dirinya terpojok sampai pagar tembok. Dan akhirnya rahasia Kung Fu Angin Puyuh terbuka ketika ada seorang anak bermain Gasing dan bagaimana meningkatkan kecepatan dari sebuah ember. Lalu chinmi melawan Sion dengan memanfaatkan tembok dan menang, Kung Fu Angin Puyuh kalah Chinmi pamit dan melanjutkan perjalanan ke kuil Chikuho. Sesampainya di Chikuho, Chinmi mendapati murid muridnya terluka karena Kung Fu Sabetan Maut oleh Lou En. Begitu juga dengan kuil Jutoku. Lalu Chinmi menuju kuil Tenkai untuk memberikan peringatan. Chinmi belum terlambat. Lou En belum datang ke kuil tersebut. Setelah datang Lou En dapat dengan mudah mengalahkan Zuiho dan Laishin, murid kuil tenkai. Akhirnya chinmi melawan Lou En, tetapi Lou En memberi waktu lagi bagi chinmi selama 3 hari. Biksu Kepala di Kuil Tenkai memberitahukan rahasia kuing fu sabetan maut yaitu sebuah benang. Akhirnya pada malam ketiga Lou En datang, dan pertarungan dimulai. Chinmi senantiasa berhadapan di depan Lou En. Ternyata benang Lou En selain dapat memotong dan mengiris dapat juga menusuk seperti jarum. Tangan kanan chinmi tertusuk. Buku 13 Chinmi tidak dapat mengetahui gerakan tangan Lou En karena lampunya dimatikan. Dan

  • dengan melawan tinju Lou En setelah melompat melalui dinding chinmi dapat melawan Kung Fu Sabetan Maut dengan sempurna. Pagi harinya Chinmi berkelana lagi. Di suatu kota ketika chinmi lewat ada pertunjukan Kung Fu Telapak Baja yang diperagakan Sai. Dia dapat menghancurkan 15 buah bata dengan sekali pukul. Karena Salah ucap chinmi harus berhadapan dengan Sai. Mereka pun bertanding. Sai yang bertubuh gemuk kalah gesit dibandingkan chinmi. Chinmi dapat mengalahkan Sai dengan menendang kaki bagian belakangnya dan jatuhlah Sai. Chinmi langsung lari karena tidak mau ditonton orang. Di tengah malam ketika sedang memikirkan Kung Fu Telapak Baja, tiba tiba Soushin, Kakaknya Sai menghancurkan tembok kamar tempat Chinmi menginap. Sou Shin meminta pertandingan ulang besok pagi. Esok harinya mereka bertanding di depan penduduk kota. Sou sin lebih gesit dibanding Sai, walaupun mempunyai tubuh yang lebih gemuk. Akhirnya setelah dengan tepat chinmi memperhitungkan panjang kakinya dan panjang tangan sou sin, chinmi dapat mengalahkan Sou sin. Sou Shin pun mengakui kehebatan kung fu Dairin. Chinmi lalu melanjutkan perjalanan. Chinmi menolong Sijun dan neneknya. Chinmi lalu menginap di rumah Sijun, karena permintaan mereka. Di rumah Sijun yang sangat besar sudah ada jago - jago kungfu. Tiba tiba keesokan harinya di sore hari Tn. Fanhou, Ayah sijun menerima surat ancaman dari Hizo Bersaudara untuk menyiapkan uang 2 juta. Akhirnya pada malam hari Hizo bersaudara datang. Mereka dengan Kung Fu Arit Iblis, mengalahkan semua jago kung fu yang ada di rumah Tn. Fanhou. Hizo mempunyai jurus yang mengerikan bernama Jurus Swastika Arit Iblis. Hizo menyandera Sijun, dan akan kembali lagi besok. Chinmi malam harinya mencari cara mengetahui Jurus Swastika Arit Iblis, dan chinmi dapat mengetahui rahasianya setelah melihat bayangan di hutan bambu. Keesokan harinya chinmi mendatangi Hizo bersaudara dan menantang mereka dengan mengeluarkan jurus mereka Swastika Arit Iblis. Chinmipun dapat mengalahkan jurus itu karena telah mengetahui rahasianya. Akhirnya Sijun dapat diselamatkan dan chinmi kembali melanjutkan perjalanannya. Di tengah hutan chinmi melihat anak kecil yang sedang dikeroyok, melihat ini chinmi pun membantu anak kecil itu. Dia bernama Luen. Chinmi diizinkan untuk menginap di rumah Luen yang hanya bersama ibunya, Ayah Luen, Sou dengan kung fu Dewa telah meninggal setahun lalu. Ayah Lou meninggal karena melawan kung fu rantai neraka. Tiba saatnya bagi chinmi untuk melihat Gozui dengan Kung Fu Rantai Neraka-nya dikota ini. Buku 14 Chinmi yang menyelamatkan Luen harus berhadapan dengan Gozui. Tetapi Gozui akan melawan chinmi esok hari di bukit Senjo. Tiba hari itu chinmi melawan dengan Gozui dengan tongkat. Tetapi tongkatnya bisa dibuang oleh Gozui. Chinmipun akhirnya dengan susah payah dapat mengalahkan Kung Fu Rantai Neraka ini seperti Kung Fu Sabetan Maut. hanya saja kali ini chinmi harus menggunakan sobekan kain bajunya yang ada darahnya. Gozui yang kalah di bawa ke penjara pusat oleh komandan tentara pengawal istana, Oulin.

  • Setelah merawat luka lukanya, chinmi melanjutkan perjalanan. Tiba di Desa Tokuri yang ada kuil Tenryu ternyata Chinmi menemukan masalah baru. Air tidak ada di desa ini. Karena mata air yang ada dikuasai oleh Zeku dan 3 anaknya. Chinmi pun akhirnya melawan ke-tiga anak Zeku. Chinmi ditemani oleh Pak Unkei untuk membuka mata air tersebut. Pertama tama chinmi harus melawan Ten Shu dengan Kung Fu Bulan Sabit-nya. Pisau Ten Shu dapat dikembalikan chinmi dengan menendangnya dan menusuk ke perut tenshu. Pintu ke dua dijaga oleh Shisu dengan Kung Fu Pisau Berputar. Tongkat yang dibawa chinmi habis terpotong. Tetapi Suishu pun dapat dikalahkan chinmi dengan menendangnya ke jurang. Tiba saat chinmi dan Pak Unkei ingin memutar roda pintu air, Chisu menyerang dengan liciknya. Buku 15 Chishu menyerang Chinmi dan Pak Unkei dengan Kung Fu Kuku Naga. Chinmi mencari rahasia kung fu ini. Setelah kakinya terkena jurus ini barulah chinmi tahu rahasia jurus ini. Pak unkei mencoba menyelamatkan chinmi. Chinmi akhirnya mengalahkan Kungfu Kuku Naga dengan ilmu yang diajarkan guru yosen yaitu Serangan Satu Pukulan. Dan pintu airpun dapat dibuka. Ketika Chinmi dalam perjalanan selepas dari Desa Tokuri, dia bertemu dengan sekelompok kurir pembawa barang. chinmi pun ikut menumpang sampai ke kota terdekat. Di tengah perjalanan mereka semua dihadang oleh seorang Raksasa Besi. Chinmi dan membayar kalah. Mereka dibiarkan kembali ke kota, hanya baran barang dagangan ditinggal. Setiba dikota chinmi bertemu Guru Leimen yang mengetahui cara mengalahkan raksasa besi. Yaitu dengan cara seperti memecahkan genteng yang disusun hanya saja bagian atasnya tidak boleh pecah seperti Kung Fu Telapak Baja. chinmi dapat menguasai rahasia ini. Kakek Souka sebagai kurir barang pun berangkat dan chinmi diam diam menumpang kereta barang itu. chinmi pun melawan raksasa besi ini. chinmi akhirnya dapat mengalahkan raksasa besi ini dengan menggunakan jurus yang diberikan oleh guru leimen. Dalam perjalanan pulang ke kuil dairin, chinmi harus melewati sungai. chinmi pun harus menggunakan perahu umum yang akan mengantarkan dia ke darat. tetapi di tengah jalan di hutan selepas dari naik perahu Chinmi dihadang oleh tukang perahu yang menguasai semacam Kung Fu Kodok. Buku 16 Bikei dapat mengalahkan 2 orang ahli kung fu tersebut dengan mudahnya. Kedua ahli kung fu tersebut urat nadinya putus oleh tendangan Bikei. Setelah dua orang tersebut tewas, kini giliran chinmi yang diserang Bikei. Chinmi berusaha untuk mengetahui rahasia kaki Bikei yang dapat memotong apa saja. Kakinya seperti kampak. Dengan susah payah Chinmi dapat mengalahkan Bikei dengan memukul jari jari Bikei yang dijadikan sebagai penopang dalam kung fu kodok. Bikei pun kalah dan menangis dihadapan Chinmi. Lalu Bikei mengajak Chinmi kerumahnya dan menceritakan mengapa dia sampai menghadang para ahli beladiri dan memotong urat kakinya. Chinmi pun mengajak Bikei untuk berlatih kung fu di kuil Dairin dan tidak mengulangi perbuatannya.

  • Chinmi lalu melanjutkan perjalanan. Di suatu kota Chinmi melakukan pertandingan kungfu dengan Ryuha, salah seorang murid senior di perguruan kung fu Fu Sin. Tetapi ketika sedang bertarung mereka dihentikan oleh Giou.Giou pemuda yang bertangan kayu [salah satu tangannya] dan berkaki kayu [salah satu kakinya]. Karena diusir oleh Ryuha, Giou pun melawan Ryuha dan memukulnya sampai pingsan. Chinmi yang ditantang oleh Giou untuk melawan kung fu tongkat melengkung pun tidak tinggal diam. Tetapi Guru fusen tiba tiba datang dan mengusir Giou dari perguruannya. Giou lalu menantang Chinmi di bukit Kasumi untuk melanjutkan pertandingan. Esok harinya chinmi pun bertanding dengan giou, disaksikan oleh guru fusin dann ryuha. Berkali kali chinmi menjadi bulan bulanan pukulan giou. Stamina chinmi sudah terlalu lemah karena banyak menerima pukulan dan tendangan. Dengan strategi penghabisannya, Chinmi dapat mengalahkan giou dengan menahan tongkat yang dijadikan sebagai poros dan penahan tubuh Giou. Chinmi pun menendang tubuh Giou dengan telak dan memegang tongkat giou yang dijadikan sandaran untuk berdiri. Pertandingan selesai. Buku 17 Giou akhirnya menyedari kesalahannya. Dan mengangguk kepada Chinmi dan Guru Fusin sebagai tanda terima kasih. Chinmi yang sembuh lalu melanjutkan perjalanannya. Ketika tiba di suatu kota, Chinmi bertemu dengan kung-fu perisai yang dapat menahan semua pukulan lawan. Ahli kung fu itu taruhan dengan penonton disekitarnya. Chinmi lalu mencoba taruhan itu dengan kung fu peremuk tulangnya dan ........ wow pria itu mental sekitar 10 meter. Chinmi lalu kabur menghindari para penonton. Di tengah perjalanan chinmi dihadang oleh pria pemilik kungfu perisai dan dikurung dengan jaring lalu dihajar, tetapi chinmi pun kemudian ditolong oleh Dr.Loe dengan kungfu satu jari. Chinmi yang tertarik dengan kung fu satu jari, kemudian memohon kepada Dr.Loe untuk mengajarkan kungfunya itu. Akhirnya selama 2 hari memohon Chinmi dapat diizinkan untuk mempelajari jurus tersebut oleh Dr.Loe. Chinmi diizinkan dengan syarat jangan memperlihatkan jurus jurus kung fu di depan orang. Kesabaran chinmi diuji lagi oleh pemilik kung fu perisai yang sama. Karena melindungi buku-buku Dr.Loe Chinmi di pukuli oleh pemilik kung fu perisai. Chinmi yang pingsan akhirnya ditolong oleh Dr.Loe. Langkah pertama mempelajari jurus satu jari adalah dengan mengetahui kung fu keras dan kungfu lembut atau keseimbangan Yin Yang. Kemudian Chinmi harus mempelajari untuk membuat burung tidak terbang jika dikageti. Pelajaran ketiga yaitu berusaha mendengar suara suara burung disekitar air terjun. setelah chinmi paham akhirnya diapun menguasai jurus ini dan membuat burung tidak dapat terbang dari tangannya walaupun dikageti dr. Loe . Tiba tiba masyarakat sekitar meminta tolong dr.loe untuk mengobati seseorang yang terkena cakar beruang hutan liar. Setelah orang itu diobati, mereka akhirnya berusaha mengusir beruang. Chinmi lalu menguji jurus barunya ini. Buku 18 Chinmi berhadapan dengan beruang besar ini. Kayu pagar yang besar dan seekor kuda berhasil dirusak oleh beruang itu. Bahkan chinmi sempat dilukai oleh beruang itu karena

  • lengah. Karena nasehat dr.loe untuk melawan dengan jurus satu jari seperti mendengar burung maka chinmi dapat mengalahkan beruang tersebut dengan jurus ini. Chinmi pun pamit dari rumah dr.loe. Chinmi yang melanjutkan perjalanan tiba di kota istana emas. Dia baru mengetahui ada masalah di kota ini setelah berurusan dengan petugas kota. Dan setelah ada pertarungan kecil, chinmi lalu diadili dan dipaksa dimasukkan ke dalam penjara gunung emas selama dua bulan. Di penjara itu orang orang berusaha untuk menggali emas dengan paksa. Chinmi lalu harus berhadapan dengan kepala penjara gunung emas yaitu Tn. Gazel dengan kung-fu kutukan nerakanya. Oleh Gazel chinmi sempat diadu dengan Gien yang ahli dalam permainan goloknya naga biru. Chinmi tidak kalah tetapi Gien dianggap kalah oleh Tn. Gazel. Gien yang melawan Tn.Gazel kemudian dibunuh dengan kung fu kutukan nerakanya. Karena penguasa istana emas akan meninjau penjara ini, Gazel memerintahkan chinmi agar bersiap siap melawan dirinya seminggu lagi. Chinmi dan teman temannya sesama penghuni penjara berlatih sepanjang malam untuk mengatasi kung fu kutukan neraka gazel. Tiba hari yang dinantikan chinmi pun melawan gazel dengan menggunakan tongkat. Segala cara telah digunakan chinmi tetapi semuanya gagal dan hanya dapat membuang satu tongkat gazel sementara tongkat yang satunya masih ada pada gazel. Buku 19 Satu cara terakhir yang dilakukan chinmi. Akhirnya dengan merusak putaran tempo tongkat gazel dan tongkat itu menusuk bahu gazel sendiri. Gazel pingsan karena kehabisan darah. Penghuni Penjara pun memberontak dan kota kembali ceria. Chinmi lalu melanjutkan perjalanannya. Di tengah perjalanan chinmi melihat dengan seorang anak yang sebaya dengannya dan ahli dalam memanjat pohon. Di kedai makan chinmi mengetahui bahwa anak itu bernama Lou. Chinmi lalu berusaha menangkap Lou karena dia adalah pencuri. Lou yang tertangkap akhirnya menceritakan kisahnya mengapa dirinya sampai seperti ini. Lou sebenarnya mengejar Han, pembunuh keluarganya 7 tahun yang lalu. Chinmi akhirnya berusaha membantu Lou mencari Han. Chinmi yang dijebak Lou sudah tidak mempercayai cerita Lou.Lou lolos dari Chinmi; Tetapi kemudian di kota ada perampokan dan Lou melihat Han yang sebenarnya. Chinmi akhirnya mempercayai kembali cerita Lou. Di tengah perjalanan mencari Lou Chinmi bertemu dengan Pak Tua yang merawat Lou seperti keluarga dan menitip sebuah pesan untuk Lou. Chinmi akhirnya bertemu dengan Lou di tengah tengah kota di malam hari karena Lou berhasil berhadap hadapan dengan Han pembunuh keluarganya. Mereka berdua melawan Han. Han yang mempunyai tongkat naga menyulitkan chinmi dan Lou untuk dalam menyerang. Pertarungan di hentikan karena membangunkan warga kota di malam hari. Chinmi dan Lou ditangkap anggota Han. Pertandingan dilanjutkan kembali esok harinya di tengah padang rumput liar. Dengan kerja sama yang baik chinmi akhirnya berhasil mematahkan tongkat naga Han. Lou berusaha membunuh Han dengan ujung tongkat besi Naga Han, tetapi dihalangi Chinmi. Chinmi akhirnya

  • memberikan pesan Pak Tua kepada LOu. Lou pun sadar tidak dapat mengembalikan keluarganya walaupun membunuh Han. Mereka berdua lalu pergi ketempat Pak Tua yang merawat Lou. Buku 20 Chinmi yang menyeberangi sungai ditemani oleh seseorang bapak yang membawa obat. Kapal mereka dihadang oleh perompak yang bisa kung fu ombak dengan kapal naga lautnya. Chinmi hanya bisa berhadapan dengan Genkei yang akhirnya kalah dan kapal yang ditumpangi hancur terbakar. Chinmi pun terapung apung di sungai besar tersebut. Chinmi yang sedang berlatih cara mengatasi kung fu ombak di tawari oleh Pak Ryoen [orang yang membawa obat] untuk menyeberangi sungai itu lagi. Mereka pun akhirnya berangkat dengan kapal butut. Dan lagi lagi di tengah perjalanan mereka dihadang dengan kapal naga laut. Chinmi yang sudah mempunyai siasat akhirnya berhadapan dengan kung fu ombak. Chinmi dengan siasatnya dapat mengalahkan Genkei dengan mudah. Genyo pun lalu melawan chinmi jurus roda naga. Chinmi terluka parah, tetapi sempat terselamatkan oleh teriakan Pak Ryoen. Akhirnya Genba dan Genyo mengeluarkan jurus andalan mereka dengan baling baling naga. Chinmi dapat mengalahkan mereka dengan mempercepat putaran baling baling naganya. Kung ombak kalah, chinmipun pingsan karena lelah dan luka yang berat dan begitu juga dengan Genba dan Genyo. Chinmi yang sadar kaget oleh kehadiran Eimi anak pak ryoen yang sudah sembuh. Chinmi yang sudah pulih melanjutkan perjalanan. Kali ini chinmi mengunjungi kuil Keirin. Di tengah perjalanan chinmi banyak menemui pengikut jalan kebahagiaan pimpinan pendeta Yumari. Karena kemalaman Chinmi menginap di kuil yang tanpa penghuni tersebut. Chinmi yang sedang tidur dikagetkan oleh Li How. Mereka sadar kalau mereka sesama murid dairin. Li How banyak bercerita dan dirinya mengetahui chinmi dengan cerita dari kuil dairin pusat. Esok harinya lalu Li How dan Chinmi mencari tahu keanehan jalan kebahagiaan. Mereka mengunjungi pusat kegiatan jalan kebahagiaan. Mereka terkejut dengan apa yang dilihatnya. Tiba tiba mereka dipergoki para pengawal gedung tersebut, tetapi akhirnya mereka diizinkan pulang. Esok harinya melalui Dr. Sai mereka mengetahui bahwa jalan kebahagiaan menyebarkan candu. Yaitu obat setan yang membuat pemakainya ketagihan terus menerus. Buku 21 Chinmi yang sedang tidur bersama Li How di salah satu kamar kuil dikagetkan oleh kedatangan empat orang yang berniat membunuh mereka dengan sumpitan beracun. Tetapi rencana itu dapat digagalkan karena kesigapan mereka. Para penyusup itu dapat kabur di kegelapan malam. Chinmi dan Li How sadar bahwa rencana mereka diketahui oleh Kelompok Jalan Kebahagiaan. Dr.Sai pun berhasil mereka culik. Dr.Sai berhasil mereka sandera dan di dalam penyanderaan itu Dr.Sai sempat diberikan candu dalam dosis yang tinggi oleh kelompok Jalan Kebahagiaan. Sementara itu Chinmi dan Li

  • How berencana untuk menggagalkan khotbah umum Jalan Kebahagiaan yang diadakan sebulan sekali. Tetapi tiba tiba Sebuah timpukan kertas yang berisi tantangan mengagetkan Chinmi dan Li How. Anggota Jalan Kebahagiaan berusaha melepaskan Dr.Sai dengan menantang Chinmi dan Li How di sebuah lapangan yang luas. Chinmi dan Li How kemudian menemukan Dr.Sai yang tergeletak di sebuah batu besar. Tetapi disadari kemudian ada tiga orang pengawal Kelompok Jalan Kebahagiaan yang dipimpin oleh Ho Kan. Li How menantang Ho Kan, sementara Chinmi melawan dua orang lainnya. Li How berhasil dikalahkan Ho Kan, dan Chinmi berusaha melarikan diri dari Ho Kan. Chinmi dan Dr.Sai yang meloloskan diri akhirnya sempat ditolong oleh penduduk sekitar yang baru saja lewat. Dr.Sai harus berjuang selama dua hari dua malam untuk mengatasi candu yang diberikannya. Setelah masa pemulihan dua hari lewat, akhirnya Chinmi, Dr.Sai penduduk yang menolong (Pak Tsuen dkk) mencoba mengatur siasat membuka kedok Jalan Kebahagiaan, dengan mengacaukan pada saat Khotbah umum. Hari yang ditentukan tiba Chinmi dan kawan kawan mulai beraksi. Chinmi yang harus membebaskan Li How, sebelumnya harus melawan Shu Li dengan Kung Fu Peremuk Tulang. Kedok kejahatan Jalan Kebahagiaan terbuka dengan penjelasan Dr.Sai di khutbah umum kepada penduduk dan atas bantuan pasien pasien yang telah diberi candu. Chinmi pun kembali melanjutkan perjalannya. Buku 22 Chinmi yang tiba di Kuil Kairin mendapat penjelasan dari biksu di kuil itu bahwa di Kota Towlo ada seorang yang menarik yaitu Kowlan. Chinmi dengan Kowlan bertemu secara tidak sengaja yaitu ketika Kowlan melawan anak buah bos Bennei yang berjumlah 7 orang dengan mudah dengan menggunakan gelang gelang besi. Chinmi lalu berusaha menemui Kowlan setelah melihat pertunjukan dari aksi panggung hiburan Kowlan. Pelajaran ke 15 : Gerakan akan terlihat bagus kalau ada lawan. Chinmi lalu menjadi anggota grup tari Kowlan setelah menemuinya. Pelajaran pertama adalah menghitung dengan tepat luas panggung. Dalam mempelajari ilmu pertunjukan selain oleh Kowlan disini juga dibantu oleh Telto dan Kakek Pai. Pada suatu hari Telto ditemukan babak belur, ternyata dia dihadang oleh dua orang tukang pukul Bennei. Mereka lalu meneruskan latihan untuk pertunjukan mendatang, Telto digantikan oleh Daien dan tugas Daien digantikan oleh Chinmi. Pertunjukan pun dilaksanakan, dan lagi lagi dua orang tukang pukul bos Bennei berusaha merusak pertunjukan Kowlan. Mereka pun menghajar temen temen Kowlan di atas panggung hiburan di depan penonton. AKhirnya pertunjukan dapat dilanjutkan setelah Chinmi dan Kowlan menyamakan napas dan mereka berdua berusaha mengalahkan tukang pukul Bennei. Kakek Pai mengarahkan agar Chinmi dan Kowlan menyamakan napas untuk melawan dua orang tukang pukul Bennei. No.23 Chinmi dan Kowlan pun akhirnya dapat mengalahkan dua orang tukang pukul itu. Dan Bennei

  • tidak lagi berusaha membeli gedung dan tanah pertunjukan itu. Chinmi meninggalkan Kowlan setelah mendapatkan pelajaran yang berharga. Pelajaran ke 16 : Meningkatkan ilmu dapat dilakukan sambil bekerja sama dan saling memberi semangat. Akhirnya Chinmi pamit pada Kowlan dan teman temannya. Tiba tiba di Kuil Kairin ada berita yang mengebarkan bahwa Biksu Kepala di Kuil Dairin Pusat sakit keras mendadak, Chinmi pun berusaha pulang ke kuil Dairin secepatnya. Di Kuil Dairiin Pusat, Biksu Kepala dirawat oleh Pak Tua dan Ryukai. Saat sadarnya Biksu Kepala mengatakan ada jurus pamungkas kung fu kuil dairin yang belum di turunkan. Sementara itu wakil wakil dari kuil se aliran dengan Kuil Dairin mulai berdatangan. Tiba tiba ada seorang bernama Oudow, kakak seperguruan Ryukai yang ingin mengambil alih kuil Dairin. Dia membawa dua ekor harimau Agi dan Ungi. Ryukai pun melawan Oudow dengan niatan menghalangi keinginan jahat Oudow. Chinmi lalu bergegas ke kuil dairin setelah kabar yang diterima Yan bahwa kuil dairin dikendalikan oleh seseorang. Sudah banyak para pendekar yang kalah oleh Oudow, bahkan Jintan dan Bikei dibuat kaku oleh Oudow. Biksu Kepala dan Pak Tua pun disandera oleh Oudow. Dennui yang menguasai Kung Fu Pedang Angin pun dikalahkan Oudow dan Chinmi mencegah Oudow ketika ingin membunuh Dennui. Chinmi pun kalah di hadapan Oudow. Kung fu peremuk tulangnya dapat dikembalikan oleh Oudow. Kuil Dairin menjadi dibenci orang orang dan penduduk sekitar karena memungut upeti dari kota kota didekatnya secara paksa. Dengan terpaksa Pak Tua pun membuka jurus pamungkas yang lalu diberikan pada chinmi untuk mengalahkan Oudow. Chinmi mengetahui bahwa Guru Yosen pun menguasi jurus ini dari Pak Tua. Jurus dewa petir ini bertujuan menghilangkan nyawa lawan. Buku 24 Oudow yang menguping pembicaraan membuat Chinmi harus lari dengan membawa kitab rahasia itu dan membiarkan Pak Tua dijatuhkan dari tingkat dua Kuil Dairin oleh Oudow. Salah satu harimau Oudow menjadi korban dari Jurus Dewa Petir setelah Chinmi menguasainya. Chinmi shock berat dan guncang setelah peristiwa itu dan berusaha berdiskusi dengan Ryukai, untuk melawan Oudow. Oudow lalu membakar kuil dairin dan mengikat Jintan dan Bikei di tiang kuil tersebut yang terbakar, untuk memancing Chinmi. Oudow pun lalu melawan chinmi. Chinmi yang bersusah payah akhirnya ahrus menggunakan jurus ini dan Oudow kalah, entah dia mati atau tidak ketika menerima jurus dewa petir. Chinmi yang merasa bersalah atas kematian Oudow berjalan keluar kuil dairin dengan gontai dan jatuh ke Sungai lalu terseret arus sungai. Sementara itu biksu ketua melakukan pengobatan tenaga dalam kepada Oudow yang ternyata

  • tidak mati karena terkena jurus dewa petir itu. Sementara itu Riki yang tidak sengaja menemukan Chinmi, berusaha merawatnya dengan hati hati. Riki pun akhirnya membawa Chinmi pulang ke Kuil Dairin. Oudow yang terselamatkan lalu kabur dari kuil dairin. Chinmi pun menemui biksu kepala dan masalah kuil pun terselesaikan. Setelah beberapa hari telah lewat, Chinmi akhirnya diangkat menjadi pengajar bela diri di kuil dairin. Murid yang pertamanya berjumlah 6 orang yaitu, Yonfa, Namlu, Yokke, Kuppa, Koko dan Sancu. Buku 25 Dari keenam murid Chinmi, hanya Koko yang dapat mengikuti gerakan kung fu monyet, karena Koko tinggal di hutan. Yan yang datang ke kuil dairin meminta Chinmi untuk menjadi pengawal para peneliti binatang yang datang ke kota ini. Para peneliti itu adalah Pak Saiden, Kolou dan Kukei. Kemudian didapati kabar bahwa peneliti binatang ini diserang oleh makhluk misterius dihutan. Dan secara tiba tiba Koko tidak hadir dalam beberapa hari latihan Kung Fu. Merasa ada yang tidak beres Chinmi mencari tahu keberadaan Koko dan peneliti binatang ini. Akhirnya chinmi mengetahui bahwa Koko adalah penyerang para peneliti binatang itu. Ada seorang laki laki bernama Sinkan yang mengunjungi para peneliti binatang yang dirawat. Keesokan harinya setelah berdiskusi dengan Pak Tua di Kuil Dairin Chinmi berkunjung ke tempat penginapan para peneliti binatang dan ternyata mereka bukan peneliti binatang melainkan pengawet binatang untuk dijual. Koko yang terlah dihajar oleh Sinkan mendapat bantuan dari Chinmi. Tetapi Chinmi tidak dapat berbuat apa apa karena Sinkan menyandera Koko. Setelah Chinmi dapat mengalahkan anak buah Sinkan. Chinmi berhadapan dengan Sinkan. Kemudian para peneliti bianatang itu merawat luka koko. Chinmi akhirnya dapat mengalahkan Sinkan walaupun tangan kirinya tersayat oleh pisau Sinkan. Pak Tua dan murid murid Chinmi langsung datang untuk melihat situasi chinmi dan Koko. Ayah dan Ibu Koko selamat. Suatu hari Chinmi mendapat murid baru lagi oleh Pak Tua namanya Gunte. Anak ini sering membuat masalah dengan teman-temannya. Buku 26 Gunte yang membuat masalah di pasar dengan menghajar 3 anak buah preman kewalahan menghadapi gembongnya. Chinmi akhirnya membantu setelah dipanggil oleh Koko. Chinmi menyelesaikan perkara tanpa ada perkelahian, sekecil pun. Gunte akhirnya paham mengapa dia berada di kuil dairin. Sementara itu di Kota Lain, Saicho, Gerombolan Serigala Angin sudah menghancurkan kota itu dan merampas apa yang ada. Akhirnya perwakilan kota kota perbatasan meminta bantuan ke kuil dairin. Chinmi dan murid muridnya berangkat terlebih dahulu lebih cepat dari Ryukai dan kawan kawan karena untuk mengetahui situasi senjata angin dan menyelematkan keluarga

  • Gunte di Kota Nazil. Genma, Pimpinan Serigala Angin, memerintahkan Bega untuk mencari makanan di sekitar tembok kota Nazil. Chinmi dan kawan kawan yang sudah sampai menyuruh Yokke dan Yonfa sebagai penulis kota Nazil dan pengumpul semua informasi kota Nazil, sementara yang lainnya berserta Chinmi menolong keluarga Gunte untuk pindah ke dalam kota. Ketika sedang membantu untuk pindah, pasukan Bega tiba. Chinmi akhirnya harus berhadapan dengan Bega dan gengnya. Untuk menyingkat tenaga, Chinmi akhirnya melumpuhkan Bega dengan tendangannya dan pasukan Bega pun akhirnya mundur. Chinmi, murid muridnya dan keluarga Gunte dapat menyelamatkan diri ke tengah Kota. Aruma diperintahkan oleh Genma untuk membunuh Chinmi untuk membalas kekalahan Bega dan gengnya dan hanya diberi waktu sehari. Genma kemudian membunuh Bega yang sakit parah dengan tangannya sendiri dengan sebuah belati. Chinmi, Pak Walikota, penduduk mulai mengatur pertahanan Kota untuk menghambat serangan Serigala Angin. Aruma yang mengalahkan Yokka dan Yonfa pagi hari akhirnya harus berhadapan dengan Chinmi. Buku 27 Pasukan Serigala Angin sudah bersiap siap menyerang kota. Chinmi akhirnya dengan susah payah dapat mengalahkan Aruma dan menangkapnya. Penduduk yang ingin membunuh Aruma dihalangi oleh Chinmi. Kemudian Chinmi dan walikota menyusun siasat. Chinmi membuat dua buah siasat untuk menghambat serigala angin. Pasukan pendahulu serigala angin yang dipimpin Jiku termakan siasat Chinmi dan dapat dilumpuhkan. Gunte yang bertujuan menyusup sebagai anggota pasukan Serigala Angin tidak berhasil kabur setelah membuat isu meresahkan di tengah tengah pasukan serigala angin, tetapi dapat dibuka kedoknya oleh Ropko dan Gunte di hukum mati oleh mereka. Serigala Angin akhirnya dengan Komando Genma menyerang Kota Nazil. Sekuat tenaga penduduk dan Chinmi cs mempertahankan pintu pintu gerbang yang ada. Gunte yang secara ajaib selamat dari hukuman mati berhasil menyalakan obor di kolam dekat dinding kota Nazil, sehingga pasukan serigala angin terbagi dua. Gunte kembali pingsan karena lukanya yang cukup parah. Ryukai cs yang baru tiba akhirnya membantu mengalahkan serigala angin yang berada di luar tembok api. Mereka menggunakan ikat kepala sebagai tanda kelompok. Tembok Api yang dibuat Gunte membuat panik pasukan serigala angin yang berada di antara tembok api dan tembok batu kota Nazil. Melihat hal ini Genma memberi Komando agar mereka menyerang satu titik saja yaitu pintu gerbang utama Kota Nazil. Langkah ini pun diantisipasi Chinmi. Chinmi memberikan komando kepada semua penduduk bersiap siap di pintu itu dengan membuat barikade dari bambu

  • runcing. Di luar dari tembok api pasukan Serigala Angin di komandoi oleh Ropko. Mereka harus melawan Ryukai Cs disebelah barat dan pasukan kerajaan di sebelah timur. Sementara itu Genma seorang diri dapat menembus barikade bambu runcing yang dibuat dan masuk ke dalam kota. Kemudian dimulailah pertarungan antara Komandan Serigala Angin Genma dan Komandan Perlawanan Rakyat, Chinmi. Buku 28 Akhirnya Pasukan Serigala Angin yang berada di luar tembok api berhasil diusir oleh pasukan kerajaan dan pasukan kuil dairin. Dan Chinmi harus melawan Genma seorang diri di dalam kota. Sementara itu Aruma yang dapat meloloskan diri dari ikatannya yang sebelumnya dipenjarakan Chinmi, keluar melihat situasi. Pasukan Ryukai cs. Akhirnya masuk ke dalam Kota Nazil dengan melewati tembok api. Chinmi yang dapat melancarkan juruk peremuk tulang belum dapat mengalahkan Genma. Aruma yang mengikuti pertarungan Chinmi dan Genma, kemudian Aruma membantu Chinmi yang terdesak dengan menghajar Genma karena telah membunuh Bega. Tetapi Genma yang sudah luka parah dapat melempar tombak ke punggung Aruma dan Aruma yang hanya mempunyai tenaga yang sedikit langsung membunuh Genma. Keduanya mati dan Chinmi menangisi dan menyesali hal itu. Pasukan Ryukai cs dapat mengatasi gerombolan serigala angin di dalam kota dan mengusir mereka. Akhirnya kota nazil dapat diselamatkan. Chinmi dirawat dan ditunggui secara bergiliran oleh murid muridnya dan Mil - adik Gunte - karena luka parah di kakinya yang tertusuk pisau Genma. Gunte yang sedang luka parah sadar keesokan harinya sedang di punggung kuda, akhirnya Gunte menolong seorang pasukan serigala angin yang kakinya patah. Gunte pun kembali ke dalam kota dengan disambut oleh keluarganya terutama Mil. Chinmi yang sudah agak baikan menguburkan Aruma di padang rumput luas dan tiba tiba saja Pak Oulin Komandan kerajaan menawarkan undangan kepada Chinmi untuk datang ke kerajaan menemui Kaisar. Dan diterima oleh chinmi. Sudah sebulan dari peristiwa Nazil. Dan luka luka chinmi sudah sembuh total akhirnya Kepala Biksu dan Pak Tua mengijinkan Chinmi menemui Kakaknya, Mei Lin sebelum memenuhi undangan ke kerajaan. Chinmi pun pamit pada anak muridnya, lalu Jintan, Bikei dan tentunya kepada Yan. Dalam perjalanannya kali ini ke kerajaan China Chinmi mengajak Go Kong. Ditengah perjalanan menuju kerumah kakaknya Chinmi dihadang 6 orang bertopeng yang menyuruh chinmi untuk pulang kembali ke Kuil Daririn.

  • Buku 29 Chinmi yang terdesak oleh serangan 6 orang bertopeng akhirnya dapat diselamatkan oleh pertolongan seorang laki laki pengembara yaitu Eikan. Chinmi lalu melanjutkan ke rumahnya menemui kakaknya. Chinmi yang ingin membuat kejutan untuk Mei Lin, ternyata terbalik malah Chinmi dan Go Kong yang dikagetkan Mei Lin. Kedatangan Chinmi dibocorkan oleh Eikan. Tetapi tiba tiba Eikan melamar Mei Lin dan Mei Lin belum berkenan untuk menjawabnya. Eikan pun akan datang satu hari lagi. Lalu kakak beradik ini menceritakan pengalamannya selama tidak bertemu. Mei Lin banyak bercerita tentang Eikan. Pagi harinya pada saat Chinmi dan Mei Lin mengunjungi makam orang tuanya, tiba tiba saja Eikan datang dengan melawan Babi hutan. Setelah Chinmi mengalahkan Babi hutan itu, Eikan mendapat jawaban dari Mei Lin, bahwa Mei Lin menerima lamaran Eikan. MEi Lin pun menikah dengan Eikan. Esok harinya setelah pernikahan itu, Chinmi pamit pada Mei Lin dan Eikan untuk berangkat ke Kerajaan. Perjalanan yang jauh ini sangat membuat Chinmi terkejut dan akhirnya pada hari itu menyatakan Hari Tercengang. Chinmi pun tiba di Istana Kaisar dan disambut oleh jendral Oulin. Pertemuan Chinmi pertama kali dengan kaisar malah diajak bertanding dan chinmi salah mengenal kaisar dengan Yoyu perdana menterinya. Setelah lama berbincang akhirnya Kaisar menyuruh Chinmi ikut kejuaraan bela diri kerajaan. Chinmi lalu diajak jendral Oulin ke rumahnya, dan diperkenalkan dengan istrinya Keihan dan anaknya Lenka. Keesok harinya Chinmi diajak keliling kota oleh Lenka. Di sebuah perguruan Kung Fu Sonyu tiba tiba Chinmi melihat sahabatnya Sie Fan yang sudah sangat lain dari yang telah dikenalnya dahulu. Bahkan guru Soshu pun berubah. Ternyata diketahui Sie Fan ingin menghancurkan perguruan itu. Ketika sedang makan di restoran dengan Lenka, Chinmi melihat juara kejuaraan bela diri kerajaan China tahun lalu, namanya Bumei. Sementara itu Jendral Oulin sudah mengingatkan Raja untuk membatalkan kejuaraan ini tetapi ditolak mentah mentah oleh raja. Kemudian diketahui Sie Fan ternyata dikendalikan oleh jarum pembius Guru Soshu palsu. Buku 30 Tujuan Guru Soshu palsu dan komplotannya adalah membunuh kaisar China. Bumei yang sedang jalan pun dihadang oleh komplotan Guru Soshu palsu ini seperti yang dialami Chinmi ketika menuju kerumah kakaknya. Sementara itu Chinmi mendapat tugas berat dari Jend.Oulin untuk menjaga keselamatan Kaisar dengan memenangkan kejuaraan ini. Hari kejuaraan pun tiba, Chinmi diantar oleh Lenka ke gedung pertandingan kejuaraan bela

  • diri Kerajaan. Sie Fan diantar oleh Guru Soshu palsu. Di tengah pasar chinmi melihat Tan Tan dengan Kung Funya mampu menghajar seorang maling. Peserta kejuaraan ini dibagi dua kelompok yaitu kelompok yang menggunakan senjata dan kelompok yang tidak menggunakan senjata. Di pertandingan pertama Chinmi menang mudah melawan Godo dengan Kung Fu Seigo. Chinmi pun kemudian sempat akrab dengan Tan Tan. Pada pertandingan pertamanya Bumei dengan Kung Fu Aliran Utara menang melawan Choyu dengan Kung fu Elang dari selatan. Sie Fan pun menang melawan Sin Zan dengan Ilmu Pedangnya. Tan Tan dengan kung fu Kaki melingkar menang melawan Kung Fu Gunung Tae. Kemudian finalis kejuaraan tahun lalu Taigan dengan ilmu tombak kali melawan Siba dengan Kait Kembarnya. Akhirnya di pertarungan ke dua menghasilkan semifinalis antara lain Tan Tan, Bumei, Iryu dengan Kung Fu Aliran Panjangnya dan Chinmi, lalu Sie Fan, Senkai dengan Triple Sticknya, Siba dan Tairyu dengan Pedang Naganya. Kemudian dilakukan pengundian untuk pertandingan esok hari. Hasilnya Chinmi melawan Iryu, Bumei melawan Tan Tan, Sie Fan melawan Tairyu, dan Siba melawan Senkai. Pertandingan hari ini pun selesai. Tiba tiba di tengah jalan Chinmi melihat kepala Sie Fan ditusuk dengan jarum yang cukup panjang oleh Guru Shosu palsu. Chinmi pun menanyakan hal ini pada ahli akupuntur apakah ada ilmu tusuk jarum seperti itu ? Esok harinya pertandingan dimulai. Chinmi melawan Iryu. Go Kong diperintahkan Chinmi menjaga keselamatan Ibu Kei Han di kediaman Jend. Oulin. Buku 31 Chinmi yang dua kali gagal menggunakan jurus peremuk tulang kepada Iryu alisnya robek oleh tonjokan Iryu. Tetapi Chinmi dapat mengalahkan Iryu dengan melancarkan dua kali Kung Fu Peremuk Tulangnya. Pertama tama Chinmi gunakan kung fu peremuka tulang pada kaki Iryu, yang kemudian pada pingggang Iryu. Pertandingan kedua Tan Tan melawan Bumei. Tan Tan dengan susah payah melawan Bumei. Akhirnya dengan menggunakan tendangannya, Tan Tan dapat mengalahkan Bumei dan dengan menggunakan Jurus Tendangan Ganda. Kemudian tibalah waktu istirahat, Chinmi lalu menemui Guru Soshu palsu dan memperingatkan dan sedikit mengancam agar jangan sampai berbuat macam macam terhadap sahabatnya, Si Fan, Guru Soshu Asli dan Kaisar. Kemudian pertandingan dilanjutkan dan Sie Fan melawan Tairyu. Sie Fan sempat tersayat tangannya oleh serangan Tairyu dengan jurus Naga terbangnya. Kemudian Sie Fan dengan jeniusnya dapat menghentikan gerakan Naga Terbangnya Tairyu. Sie Fan dapat mengetahui rahasia jurus Naga Terbang Tairyu.

  • Buku 32 Sie fan akhirnya dapat mengalahkan Tairyu setelah memecahkan rahasia Jurus Naga Terbang. Kemudian Senkai melawan Siba. Pertandingan berlangsung dengan cepat. Senjata melawan dengan senjata. Senkai dapat menekan pertahanan Siba. Tetapi kemudian Kait Rantai triple stick dapat diputuskan Siba, hal ini yang membuat Senkai dikalahkan oleh Siba. Siba yang lengah dapat dibius dengan mudah oleh seorang komplotan Guru Soshu Palsu. Kemudian di dalam pengamanan pertandingan dan kejuaraan ini, ada seorang prajurit kerajaan yang mempunyai cerita tentang Siba yang dilaporkan pada Jendral Oulin. Kemudian Chinmi dan Tantan meneruskan latihan sebelum bertanding. Ada sebuah kisah menarik mengenai Tan Tan sebelum dirinya mengikuti kejuaraan ini. Kisah bagaimana Tan Tan dilatih kung fu dengan keras oleh gurunya yang sudah cacat, yaitu kehilangan kedua tangannya. Akhirnya Chinmi dan Tan Tan pun mulai bertanding. Lagi lagi pertandingan kedua orang petarung ini berjalan dalam tempo yang cepat. Chinmi meladeni pertarungan memakai kaki. Chinmi sempat 3 kali terkena jurus kaki meriamnya Tan Tan. Pertandingan pun berlanjut setelah Chinmi dapat mengagalkan Jurus Kaki Meriamnya Tan Tan. Buku 33 Di pertandingan ini Tan Tan mulai menggunakan jurus tangannya setelah terdesak oleh serangan Chinmi. Akhirnya dengan Kung Fu Peremuk Tulang yang dilakukan sangat cepat Tan Tan pun kalah dari Chinmi. Dan Kakek Tan Tan yang sekaligus gurunya mengunjungi anak muda itu dengan terharu. Chinmi pun dirawat oleh tabib kejuaraan ini. Sementara itu TanTan dipulihkan semangat juangnya oleh gurunya. Ternyata gurunya itu kehilangan kedua tangannya di kejuaraan yang sama seperti ini tahunan yang lalu. Pertandingan pun dilanjutkan antara Sie Fan dan Siba. Sie Fan yang sakit kepalanya kambuh harus dibius lagi oleh Goru Shosu Palsu itu. Sementara itu Siba mulai menyadari bahwa dirinya telah dibius oleh komplotan Sie Fan. Sementara itu ada kisah menarik mengapa Siba sampai bisa mengikuti kejuaraan bela diri kerajaan. Siba mempunyai masa lalu yang suram, semua keluarganya mati kecuali adiknya Shu dalam sebuah penyerangan oleh perampok. Dalam pertarungan kali ini Siba berkali kali dapat menghindari tongkat berpilinnya Sie Fan. Dia bahkan dapat mematahkan tongkat Sie Fan. Kegigihan Sie Fan dalam menekan pertahanan Siba akhirnya membuahkan hasil. Sie Fan pun dengan susah payah dapat memenangkan pertarungan kali ini. Buku 34 Sie Fan memenangkan pertarungan kali ini dan berhak mengikuti final antara kelompok bersenjata dan kelompok tangan kosong. Pertandingan final dilangsungkan esok hari. Chinmi dan Lenka akhirnya pulang ke rumah Jend.Oulin. Rakyat yang melihat pertandingan hari itu,

  • ramai membicarakan jurus jurus yang dipertontonkan para petarung. Pelajaran ke 16 : Yang membuat batasan adalah rasa puas diri dan putus asa. Kemudian esok harinya pun tiba. Chinmi, Go Kong, Lenka serta Ibu Keihan sarapan. Setelah itu Chinmi dan Lenka berangkat. Tiba tiba didepan pintu Go Kong menyakiti seseorang misterius. Ternyata orang itu adalah ahli tusuk jarum. Ahli Tusuk Jarum itu berusaha menemui Chinmi. Dia memberi tahu Chinmi tentang misteri tusuk jarum yang dilakukan guru Soshu palsu. Dia menamakan ilmu yang dipakai oleh guru soshu palsu kepada sie fan adalah jarum pembius yang dapat membuat seseorang seperti boneka tidak ada rasa kasihan dan rasa takut. Akhirnya Chinmi tiba di gedung itu setelah mendapat pelajaran dari ahli tusuk jarum itu. Tiba tiba chinmi yang sedang memikirkan Sie Fan didatangi oleh guru soshu palsu dan menyampaikan pesan agar mengalah dari pertarungan kali ini kalau tidak pemilik pita yang dia pegang akan mati yaitu Lenka. Tetapi Tan Tan yang tidak sengaja menguping pembicaraan mereka, mengatakan akan menolong Chinmi, sehingga seharusnya Chinmi tidak perlu khawatir. Tetapi kenyataannya berbeda. Pertandingan pun dimulai Chinmi melawan Sie Fan. Dan Chinmi pada pertandingan kali ini benar benar terdesak. Sie Fan memang sangat kuat, hal ini dibuktikannya dengan tongkat berpilinnya yang mampu menghancurkan batu di lantai pertandingan yang besar sebanyak satu buah. Beberapa bagian dari tubuh chinmi ada yang terluka karena kena tongkat Sie Fan. Sementara itu Tan Tan dan gurunya yang mencari Lenka dapat mengetahui komplotan penculiknya dan akhirnya memebebaskan Lenka dan mengantar Lenka ke tempat pertandingan. Dan di tempat pertandingan Chinmi makin terdesak oleh serangan tongkat Sie Fan. Buku 35 Tan Tan yang menggendong Lenka ke gedung pertandingan baru mengetahui kalau Lenka adalah putri Jend.Oulin. Lenka yang berteriak mengagetkan Chinmi di balkon pertandingan menyelamatkan Chinmi lolos dari serangan maut Sie Fan. Chinmi pun mulai bertanding dengan semangat baru lagi untuk menghadapi Sie Fan. Lenka tak sampai hati untuk memberi tahu ayahnya kalau dirinya telah diculik pada saat pertandingan Chinmi dan Sie Fan berlangsung. Beberapa kali Chinmi berusaha menangkap tongkat Sie Fan dan hasilnya telapak tangannya gosong karena menerima jurus tongkat berpilin. Di lain tempat, kawanan penculik Lenka yang sudah sadar lagi mencoba membawa Guru Soshu asli untuk mengancam chinmi. Diceritakan bahwa Sie Fan sampai begini karena sakit wasir yang diderita guru soshu berusaha disembuhkan oleh seorang ahli tusuk jarum. Dan dengan kelicikannya ahli tusuk jarum ini berhasil membius Sie Fan menjadi mayat hidup yang digunakan untuk membunuh Kaisar. Sie Fan yang berhasil melubangi tembok pembatas antara penonton dan lantai pertandingan. Sie Fan kemudian terkena jurus peremuk tulang Chinmi tetapi tidak penuh. Dan dengan

  • pengorbanan yang besar akhirnya Chinmi dapat menotok ubun ubun Sie Fan dan akhirnya mereka berdua pingsan. Titik ini merupakan jalan keluar bagaimana mengalahkan Sie Fan dari ketidak sadarannya. Hal ini adalah nasehat dari Ahli Tusuk Jarum yang dimintai tolong oleh Chinmi. Sie Fan pun dapat bangkit lebih dahulu, dan komplotan yang membantu Guru Soshu sebagai sandera akhirnya masuk ke gedung dengan membius penjaga pintu gerbang. Buku 36 Sie Fan yang sadar lebih dahulu mengalami sakit kepala yang dahsyat. Chinmi akhirnya sadar kemudian. Totokan Chinmi gagal, Sie Fan masih terbius. Guru Soshu yang disandera berhasil diloloskan oleh Siba dan komplotan ini dapat ditangkap oleh pengawal kerajaan. Chinmi akhirnya dapat mengalahkan Sie Fan dengan Jurus Peremuk Tulang Gandanya yang diarahkan pada Sie Fan. Chinmi memenangkan pertandingan ini. Dirinya berdiri termangu ditengah tengah lapangan memandangi sahabatnya itu. Sementara itu rencana pembunuhan berlangsung di tengah arena yaitu pada saat Guru Soshu Palsu yang bernama Sinsai, melemparkan jarum ke arah Kaisar. Serangan licik ini dapat digagalkan oleh Chinmi yang sedang berhadap hadapan dengan Kaisar, tetapi Sinsai masih mempunyai jarum yang lain. Serangan licik dilakukan untuk yang kedua kalinya. Dan lagi kali ini dapat digagalkan oleh Sie Fan. Sie Fan pun pingsan dengan menggenggam tangan Sinsai dengan kerasnya. Kaisar pun dapat mengenali Sinsai yang sudah 10 tahun tidak bertemu karena telah diusir Kaisar dari ibukota kerajaan. Dahulu Sinsai diusir oleh Kaisar karena mencoba mempraktekkan jurum jarum pembius ini. Guru Soshu yang asli kemudian menampakkan dirinya dengan dibantu oleh Jend.Oulin, Siba dan pasukan kerajaan. Semuanya dapat diselamatkan dan Sinsai ditangkap pasukan kerajaan. Buku 37 Kedua finalis kejuaraan bela diri dirawat. Chinmi dirawat oleh dokter kejuaraan bela diri, Sie Fan dirawat oleh Ahli Tusuk Jarum yang menolong Chinmi dengan diawasi oleh Guru Soshu Asli. Jend.Oulin yang menginterogasi Sinsai terkejut ketika melihat Sinsai di selnya telah bunuh diri dengan gagang kacamata hitamnya. Ahli tusuk jarum ini akhirnya berhasil menyadarkan Sie Fan dari pengaruh jarum pembius. Sie Fan , Guru Soshu dan Chinmi, akhirnya dapat bertemu untuk saling mengucapkan terima kasih. Esok harinya Chinmi yang diberi baju baru oleh istri jend.Oulin menghadiri saat penerimaan hadiah. Hadiahnya itu berupa tongkat berukir naga yang akan diserahkan sendiri oleh sang Kaisar dengan disaksikan Lenka, istri Jend.Oulin, go kong, Sie Fan, guru soshu dan semua penduduk kerajaan.

  • Setelah acara itu kaisar mengucapkan rasa terima kasihnya secara langsung kepada Chinmi, Sie Fan , Siba dan Tan Tan yang telah menyelamatkan dirinya dari usaha usaha pembunuhan oleh komplotan Sinsai. Pak Hak, Ahli Tusuk Jarum yang menolong Chinmi akhirnya berusaha menyembuhkan penyakit wasir Guru Soshu dengan Akupuntur. Sie fan dan Chinmi akhirnya dapat melepaskan rindunya. Setelah itu Chinmi dan Go Ku, Tan Tan dan Gurunya ke rumah Jend.Oulin untuk menghadiri jamuan makan. Mereka berempat diundang karena telah menyelamatkan lenka dari penculikan. Esok harinya Chinmipun pamit pada keluarga Jend.Oulin, Lenka yang sedih karena tidak ingin ditinggalkan Chinmi memberikan pita kesayangannya pada Chinmi. Akhirnya semua petarung pulang ke kotanya masing masing. Di kuil dairin, Bikei mengajarkan Jurus Katak pada murid murid Chinmi. Go kong yang tiba tiba salto mengagetkan Jintan, Bikei dan murid murid Chinmi dan Chinmi telah tiba di kuil Dairin. Tamat Buku 1 Kisah ini bermula dari kedatangan seorang Pak Tua di sebuah rumah makan kecil. Pak tua sedang mencari seorang ahli kung fu yang telah diramalkan dalam kitab kitab kuno. Lalu tiba tiba ketika Pak Tua itu berjalan dia melihat seorang remaja Chinmi yang sedang membuat 100 pasang sumpit dari bongkahan kayu hutan dengan ketajaman tangannya dan mengisi air sebuah gentong besar dengan melemparkan tiga belas ember kayu dari sungai yang tidak jauh dari rumah makan itu. Chinmi melakukan ini karena dimintai tolong oleh kakak perempuannya. Lalu Pak Tua mengetes Chinmi untuk mengetahui apakah dia yang telah ditulis oleh kitab kitab kuno tersebut. Tetapi setelah tes kung funya, di dahi remaja ini tidak ditemukan tahi lalat oleh Pak Tua, salah satu tanda yang disebutkan di dalam kitab kuno. Setelah sadar dari mabuknya remaja ini lalu melawan Kepala Batu Bersaudara yang membuat keributan di rumah makan itu. Dengan kepalanya mereka mampu menghancurkan apa saja seperti batu dan pohon yang besar. Lalu Chinmi mengalahkan mereka hanya dengan sepasang sumpit. Dengan pertandingan ini tahi lalat Chinmi yang ada di dekat alisnya secara tidak sengaja terlihat oleh Pak Tua. Pak Tua memohon kepada Chinmi untuk berlatih kung fu di kuil Dairin. Akhirnya kakak Chinmi mengizinkannya, dan dimulailah petualangan Chinmi dengan Go Kong menuju Kuil Dairin. Di dalam perjalanan Pak Tua berkata pada Chinmi bahwa kung-fu itu seperti air (Pelajaran Kung-fu Pertama). Dalam perjalanan menuju kuil Dairin, Pak Tua dan Chinmi dimintai tolong seseorang untuk menjaga kedai tuak dari beberapa perampok. Mereka berjumlah empat orang. Dan Chinmi menyetujui tawaran itu karena tuak. Malam harinya, Chinmi melawan keempat perampok itu. Kepala Perampok menggunakan jurus tangan pemotong baja. Tangannya mampu memotong apa saja dengan mudah. Chinmi mengalahkan pemilik jurus ini dengan bantuan kelompok lebah. Setelah mengalahkan perampok ini, mereka pun melanjutkan perjalanan.

  • Di sebuah kota Chinmi mengikuti perlombaan kung fu yang hadiahnya dua gentong besar berisi tuak. Chinmi berkenalan dengan Lie Chai. Setelah mengalahkan empat orang, akhirnya Chinmi melawan juara tahun lalu. Namanya Tairon, dia menggunakan Triple Stick. Chinmi diijinkan menggunakan senjata, kemudian dia memilih sebuah Trisula Stick, yang tongkat tengahnya lebih pendek dari tongkat dikedua sampingnya. Chinmi memenangkan pertandingan ini dan menjadi juara lomba. Lalu Pak Tua , Chinmi dan Go Kong melanjutkan perjalanannya. Baru saja tiba di depan tangga kuil Dairin, kung fu Chinmi diuji oleh seorang Kakek Tua. Kakek tua ini gerakannya sangat lincah dan cepat. Chinmi tidak dapat mengalahkannya bahkan tidak dapat menyentuhnya. Setelah tiba di depan kuil utama Dairin, Chinmi melihat banyak biksu berlatih kung-fu. Ada yang berlatih jurus jurus kung fu, melatih tonjokan di pasir, latihan tanding, melatih tendangan ke pohon dengan kepala dan banyak lagi. Semua hal ini membuat Chinmi ingin cepat cepat bergabung berlatih kung fu bersama mereka. Kemudian Chinmi diperkenalkan dengan Biksu Kepala, lalu Biksu Kepala memberikan Chinmi semacam tes masuk untuk menjadi murid di Kuil Dairin. Ujiannya yaitu membelah bulan menjadi dua dan Chinmi hanya diberikan waktu selama tiga hari. AKhirnya Chinmi melewati ujiannya dengan mengambil pelajaran dari burung walet. Maka dimulailah saat saat Chinmi menjadi murid di Kuil Dairin. Kejadian pertama menjadi murid di Kuil Dairin dialami Chinmi. Pertarungan pertama di Kuil Dairin yang dijalani Chinmi adalah melawan Jintan. Jintan menggunakan jurus tiga sasaran. Jurus ini dapat diatasi oleh Chinmi dengan Jurus penahan tiga sasaran dan akhirnya Chinmi memenangkan pertarungan pertamanya. Biksu Kepala kemudian bertanya kepada Jintan mengapa dia sampai kalah dari Chinmi.(Pelajaran Kung-fu Kedua). Pelajaran Kung-fu Pertama : Kung-fu itu laksana air. Hati laksana danau yang tenang, gerakan laksana aliran sungai yang deras dan semangat laksana ombak yang beriringan. Yang terpenting adalah keseimbangan. Pelajaran Kung-fu Kedua : Dari Biksu Kepala yaitu yang mengetahui dikalahkan oleh yang menyukai. Yang menyukai dikalahkan oleh yang menghayati Buku 2 Semua murid Kuil Dairin berlatih untuk dapat melewati ujian di hutan. (Pelajaran Kung-fu Ketiga). Ada empat tahapan yang harus dilewati dalam ujian ini. Tahap pertama adalah memanjat pohon di hutan yang tidak bercabang dengan cepat. Tahap kedua yaitu menangkap ikan tanpa peralatan apa-apa, hanya dengan tangan, minimal menangkap lima ekor ikan. Pada tahap ini masih banyak murid yang lolos. Tahap ketiga melewati sungai yang alirannya berarus sangat deras. Pada tahap ini hanya Chinmi yang melewatinya. Akhirnya tahap keempat yang hanya diikuti oleh Chinmi, yaitu akan dikunci di sebuah gua dan harus dapat keluar sebelum matahari terbit. (Pelajaran Kung-fu Keempat). Dalam gua ini, Chinmi hanya ditemani dengan spanduk bertuliskan 'Pusatkan Mata Hatimu', sebuah lilin dan sebuah batu besar yang menempel dengan dinding gua. Akhirnya Chinmi dapat keluar dari gua ini berkat batu besar dengan menggunakan mata hatinya. Karena Chinmi lulus ujian di hutan ini, dia mendapat kesempatan pelajaran Kempo di Gunung Shinzangyo.

  • Kemudian Chinmi berangkat ke gunung tersebut. Pelajaran pertama Chinmi, adalah menangkap tangan Master Kempo - Zenji. (Pelajaran Kung-fu Kelima). Pelajaran kedua dari Master Tendo adalah Chinmi harus menyatu dengan alam sekitarnya, atau mudahnya Chinmi harus menjadi batu yang membuat binatang tidak mengira kalau dirinya adalah manusia. Chimi dapat memahami pelajaran ini dengan diuji oleh ratusan ular yang mengitari hingga menutup tubuhnya. Pelajaran ketiga adalah membaca sebuah kalimat ketika meluncur deras dari sebuah tebing di dekat air terjun. Chinmi akhirnya dapat mempelajari ini dengan baik yang diberikan Master Tendo dan akhirnya dia harus mengikuti ujian terakhir di gua di dalam gunung. Pelajaran Kung-fu Ketiga : Dari Biksu Kepala, latihan di hutan adalah latihan berat. Karena seseorang akan mengetahui dan menghadapi ketakutannya. Pelajaran Kung-fu Keempat : Dari Biksu Kepala, Semua kondisi yang tidak terlihat oleh matamu, hal itu dapat terlihat jernih hanya jika kamu memusatkan mata hatimu. Pelajaran Kung-fu Kelima : Dari Master Kempo, menyerang dapat dilakukan dengan memanfaatkan tenaga musuhmu, selain menggunakan kekuatanmu. Buku3 Chinmi harus melewati ujian di gunung. Gua ini harus dilewati Chinmi. Hanya ada satu jalan, dan Chinmi tidak bisa balik ke belakang. Hambatan pertama adalah Chinmi harus melewati kolam magma yang sangat panas. Hambatan kedua adalah harus melewati lorong di dalam sungai yang panjang dan hambatan ketiga adalah dirinya harus melawan patung prajurit yang dapat mengeluarkan ribuan pisau bayangan, pisau aslinya hanya sebuah, patung itu terlihat bagaikan Dewi Kwan In. Akhirnya Chinmi dapat mengalahkan patung itu dengan memusatkan mata hatinya. Dan tiba tiba patung itu sesungguhnya adalah Pak Tua dari Kuil Dairin yang ingin menjemput Chinmi. Dengan selesainya pertarungan ini, pelajaran dari Master Kempo pun berakhir. Chinmi, Go Kong dan Pak Tua pun kembali ke Kuil Dairin. Dalam perjalanan pulang ke Dairin, Chinmi telah mengalahkan tiga pemuda berandalan di warung makan. Setibanya mereka di Kuil Dairin, oleh Biksu Kepala Chinmi diperkenalkan dengan seorang pelatih kuil yang baru saja tiba yaitu Ryukai. Dan keduanya diminta Biksu untuk saling memperlihatkan pelajaran yang baru diperolehnya selama ini dengan bertanding. Chinmi kalah dari Ryukai karena dia merasa yakin dengan kemampuannya and Chinmi juga kalah dari Ryukai karena Ryukai menggunakan jurus tenaga dalamnya. Karena kekalahan inilah Chinmi menyadari bahwa dirinya sudah takabur akan kemampuan berkung fu-nya. Chinmi yang telah mengalahkan tiga berandalan di toko roti, sekarang harus menghadapi mereka lagi ditambah dengan teman temanya, yang berjumlah tujuh orang. Chinmi dapat mengalahkan mereka setelah dia mengetahui kapan harus menggunakan diplomasi dan kapan harus menggunakan kung funya.(Pelajaran Kung-fu Keenam) Chinmi mendapat pelajaran dari Ryukai. Setelah perkelahian itu Chinmi dan Ryukai kembali ke Kuil Dairin. Hari berikutnya di Dairin Ryukai pun mengajar beberapa murid Dairin. Pelajaran pertama yang diberikan Ryukai adalah bagaimana cara untuk mengendalikan tenaga dalam. Di suatu pagi musim dingin yang dingin, Chinmi dan Go Kong membantu seorang gadis yang

  • membawa sayuran untuk dijual, namanya adalah Yan. Karena Yan sakit, Chinmi dan Go Kong akhirnya menjual sayuran itu ke pasar. Sayuran itu terjual cepat, setelah itu mereka bertiga pulang ke rumah Yan, untuk mengantar Yan yang sedang sakit. Ketika sampai di rumah, Yan melihat penagih hutang dan pengawalnya, mereka memukul kakek Yan. Secara tidak langsung, Chinmi mendengar pembicaraan mereka dari luar rumah. Pelajaran Kung-fu Keenam : Dari Ryukai, kamu membutuhkan keyakinan besar dalam suatu pertarungan. Buku 4 Penagih hutang ini menghancurkan abu orang tua Yan karena tidak puas atas pembayaran hutangnya. Melihat ini Chinmi sangat marah, dia berteriak ke mereka untuk bertarung di luar rumah. Sekarang Chinmi harus melawan pengawalnya yang mempunyai jurus kung fu totokan. Chinmi kalah dan mendapat pukulan cukup banyak. Penagih hutang tersebut memberikan waktu kepada Yan tiga hari untuk membayar hutangnya. Walaupun Yan menyarankan Chinmi untuk tidak membantunya, Chinmi masih mencari cara untuk melawan kung totokan. Dengan bantuan dari Jintan, Chinmi menguji kekuatan tubuhnya dengan pukulan, hasilnya kayu yang dipukulkan hanya retak saja.Tiba tiba Go Kong datang dan memberitahu Chinmi sesuatu. Chinmi berlari secepat mungkin ke rumah Yan. Akhirnya Chinmi harus melawan dengan pengawalnya. Chinmi sangat marah ketika Yan disiksa dengan cambuk sampai pakaian Yan robek. Hal ini membuat semangat Chinmi keluar sangat besar, dan ini membuat setiap totokan dari jari pengawal tidak memberikan akibat apa apa kepada tubuhnya. Dan Chinmi pun memenangkan pertarungan ini. Setelah kejadian ini, murid murid Dairin pun membantu Chinmi membangun rumah Yan setelah habis terbakar. Di suatu pagi ketika Ryukai sedang mengajar, seorang biksu memberikan surat tantangan kepadanya dari Won. Won memaksa untuk membalas dendam kematian adiknya - Pei - yang dibunuh oleh Ryukai empat tahun yang lalu. Ryukai mengabulkan tantangannya, dan tanpa menyerang sekali pun, Ryukai dikalahkan Won. Chinmi membantu Ryukai yang berdarah. Won memberikan pesan ke Chinmi bahwa dia akan menghancurkanKuil Dairin seminggu lagi dari sekarang. Sesampainya di Kuil Dairin, Ryukai diberitahu bahwa Won menggunakan kung fu tangan beracun.Pak Tua dan Chinmi mencari cara untuk mengatasi kung fu yang menakutkan ini. Biksu Kepala, Daisojo memberitahukan Chinmi untuk tidak membunuhnya jika dia menang melawan Won, karena Chinmi yang akan melawan Won. Buku 5 Chinmi yang melawan Won, dengan susah payah akhirnya dapat memenangkan pertarungan dengan menghiraukan perasaaan takut hatinya. Won diberitahu Daisojo bahwa adiknya, Pei meninggal karena penyakit jantungnya ketika dia bertarung dengan Ryukai. Dan Won pun diantarkan Ryukai ke makam Pei. Won menyesali perbuatannya selama ini. Di suatu pagi setelah memenangkan balap lari 20 km, Chinmi dipanggil Pak Tua. Chinmi mendapat surat dari kakak perempuannya, Mei Lin yang memberitahukan akan menengoknya di Kuil Dairin. Lalu Chinmi berangkat menjemput kakaknya ke Desa Soke karena saran dari

  • Pak Tua. Sebelum tiba di desa itu, Chinmi harung melawan dengan sekelompok pasukan Kokuen yang dipimpin oleh Tn. Ryuhi. Chinmi kalah ketika melawannya karena dia menggunakan tombak trisulanya. Kemudian gerombolan itu pun pergi. Lalu Chinmi pergi ke Desa Soke dengan membawa seorang Ayah yang sudah meninggal yang dibunuh gerombolan Kokuen. Kelompok Kokuen sebenarnya dipimpin oleh tiga bersaudara, mereka adalah Zangi, Doko dan Ryuhi. Mereka telah menyandera kakak Chinmi, Mei Lin. Pada malam harinya Chinmi mencoba untuk menyelamatkan kakaknya dari Pondok Tn. Ryuhi dan akhirnya Chinmi dapat mengalahkan Ryuhi dengan menghilangkan tanda tanda keberadaannya. Mereka lari menuju Desa Soke. Hal ini membuat Doko sangat marah. Dan Chinmi akhirnya harus melawan dengan pemimpin Kelompok Kokuen setelah menantang Zangi. Zangi mempunyai kung fu pelontar tenaga dalam. Kung fu ini dapat menghancurkan bagian dalam tubuh seseorang tanpa menghancurkan bagian luarnya. Seperti menghancurkan semangka menjadi air, ketika dibelah daging semangkanya berubah menjadi cairan. Chinmi dan Zangi akhirnya bertarung. Chinmi kalah dan masih diberikan kesempatan hidup satu malam untuk menghadapi takdir kematiannya yaitu pada pagi hari. Akhirnya Chinmi menemukan cara untuk menghadapi kung fu Zangi dengan jarinya, yang pernah diajarkan oleh Daisojo. Yaitu bagaimana caranya membuat sebuah lubang pada gelas dengan satu jari (Pelajaran Kung Fu Ketujuh). Buku 6 Chinmi berusaha melatih jari-jari tangannya. Mencoba berdiri dengan tangannya, mula mula dipergunakan 5 jari kemudian 4 jari lalu 3 jari sampai akhirnya dengan sepasang jari telunjuk dia mampu berdiri terbalik. Pagi hari pun tiba, chinmi diseret di tengah lapangan untuk dibunuh. Pertarungan dimulai. Zangi bersiap siap untuk melancarkan jurusnya di kepala Chinmi, Chinmi dengan cepat menotok titik darah bahu Zangi. tetapi totokan itu meleset, gagal. Kemudian Zangi pun menggunakan jurusnya di kepala Chinmi, tetapi Chinmi masih bisa melubangi telapak tangan Zangi sehingga jurus kung-fu pelontar tenaga dalam gagal dilakukan. Setelah cukup istirahat karena sakit pada telapak tangannya Zangi pun melancarkan jurus andalannya lagi hanya saja sekarang dilakukan dengan 1 telapaknya. Chinmi yang teringat pelajaran kempo dan pelajaran Daisojo akhirnya dapat mengalahkan Zangi dengan tendangannya tepat dibawah leher Zangi. Zangi pingsan terkena tendangan Chinmi. Chinmi pun menang dan diselamatkan oleh Won dari tebasan pedang Doko. Dan murid murid Dairin pun menguasai senjata dan menangkap gerombolan Kokuen. Chinmi pun akhirnya dirawat oleh kakaknya. Di pagi hari setelah chinmi sembuh, Daisojo latih tanding dengan Chinmi. Chinmi kalah karena kurang gesit. Daisojo pun memberi contoh dengan permainan mengambil batu dari tangannya. tetapi Chinmi tidak bisa mengambilnya. [Pelajaran Kung Fu Kesembilan ]. Chinmi pun disuruh mengantarkan surat ke kuil korin. Dengan jalan pulan melewati lembah Yugen, yang kalau di malam harinya ada ratusan kelelawar penghisap darah. Chinmi pun baru tahu maksud perkataan Daisojo setelah melewati lembah tersebut.

  • Di pagi hari yang cerah Chinmi diajak oleh Pak Tua untuk menemui Riki, pelatih Kompo /ilmu tongkat. Chinmi mulai belajar ilmu tongkat di perguruan Riki. Ketika ada komplotan pencopet di tengah jalan barulah chinmi mengetahui bahwa Riki buta sejak lahir. Mulailah Chinmi belajar ilmu tongkat bersama murid murid riki. Pelajaran Kung Fu Kesembilan : Kau bisa gesit kalau beraksi sebelum berpikir. Buku 7 Chinmi yang sudah mulai terbiasa memegang tongkat kalah melawan Teiki yang bertubuh besar. Akhirnya Chinmi disuruh Riki bersemedi di kuil Furendo mencari rahasia ilmu tongkat. Rahasia ilmu tongkat baru diketahui ketika badai besar tiba yaitu pada pohon bambu. Chinmi pun tanding ulang dengan Teiki dan menang. Chinmi lalu meminta tanding dengan Riki, tetapi kali ini chinmi kalah karena belum mengetahui rahasia Kung Fu Tongkat yang lain yaitu gerakan melinkar bambu. Setelah paham, semua gerakan Riki dapat ditahan oleh Chinmi. Hari hari berikutnya chinmi pun makin sulit ditandingi oleh murid murid riki. Pada suatu hari riki kedatangan tamu, guru lamanya yaitu Guru Soshu dan seorang murid yang dibawanya yaitu Sie-Fan. Pada suatu malam chinmi dan Sie Fan meminta izin untuk bertanding di depan Guru Soshu. Akhirnya disetujui dan mereka bertanding. Chinmi dapat dikalahkan oleh Sie fan dengan mudah. Sie fan seukuran dan seumur dengan chinmi. Chinmi yang shock berat karena kekalahannya, telah diberitahukan rahasianya oleh Guru Soshu dengan 2 buah kutu. [Pelajaran Kung Fu Kesepuluh ]. Akhirnya chinmi berlatih lebih keras. Dan Sie fan lalu melakukan pertandingan lagi dengan chinmi. Pelajaran Kung Fu Kesepuluh : Jangan pernah membuat batasan sendiri dalam mempelajari ilmu kung fu karena hal itu akan menghambat dirimu untuk meningkatkan ilmu. Buku 8 Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh Sie Fan. Chinmi mencari cara untuk menguatkan jari jarinya. Ternyata perbedaan sie fan dengan chinmi adalah masalah usaha. Ini diketahui ketika melawan serigala. [Pelajaran Kung Fu Kesebelas ] Chinmi kemudian melihat cara latihan Sie Fan. Tetapi setelah diberitahu Riki bahwa Chinmi harus menemukan ilmu tongkatnya sendiri, chinmi pun mulai memikirkan hal ini. Chinmi menemukan suatu cara. Dan dilakukanlah pertandingan terkhir chinmi melawan Sie Fan. Cara yang dilakukan Chinmi hampir saja berhasil mengalahkan Sie Fan. Sie Fan pun akhirnya mengeluarkan jurus andalannya Jurus Tonglat Berpilin. Hampir saja chinmi kalah, sampai chinmi dapat menemukan 1 kelemahan dari jurusnya Sie Fan. Dan Chinmi dapat menahan jurus andalan Sie Fan. Dan pertandingan ini seri. Chinmi lalu kembali ke kuil Dairin setelah belajar ilmu tongkat cukup banyak dari Riki. Chinmi oleh Daisojo dikirim ke kuil Torin di Ryusen untuk belajar kepada Guru Yosen. Di tengah perjalanan chinmi ditemani Yan yang sedang menjual dan membawa sayuran untuk ke kota.

  • Chinmi pun sampai di kuil Torin. Pelajaran Kung Fu Kesebelas : Di Dalam sebuah pertarungan, jangan pernah berhenti berusaha sampai pertarungan itu selesai. Karena hal itu akan mengeluarkan kemampuan diri kita yang sebenarnya. Buku 9 Kuil yang diperkirakan Chinmi dengan muridnya yang banyak dan tempatnya megah dan bersih ternyata jauh dari yang dibayangkan. Guru Yosen ditemukan Chinmi sedang mabuk di kedai tuak. Bahkan guru Yosen menolak mengajarkan Chinmi dan menolak menerima murid. Di tengah perjalanan mengantarkan dengan menggendong guru yosen yang mabuk ke kuil, mereka bertemu para pelaut yang menganiaya rakyat jelata. Karena tidak tahan akhirnya guru Yosen melawan pelaut itu dengan menggunakan tenaga dalam yang disalurkan ke dalam sebuah rambutnya. Pelaut itu pun kalah ditusuk dengan rambut guru yosen. Se sampai di kuil Torin chinmi membersihkan kuil yang tidak terawat ini. Pagi harinya chinmi mengulang permintaan yang sama kepada guru yosen, dan ditolaknya. Ketika chinmi sedang latihan kung-fu guru Yosen memberikan pelajaran bahwa kung-fu Dairin tidak ada gunanya dalam petarungan sebenarnya. Karena tidak mengerti chinmi ditawari guru yosen untuk mengambil topi dari kepalanya, jika berhasil maka chinmi menjadi murid guru yosen. Semua cara dilakukan dari pagi hingga malam dari cara a sampai z , tetapi tidak ada yang berhasil, sejak guru yosen tidur, mabuk chinmi tidak mampu mengambil topi tersebut. Lalu di tengah perjalanan sehabis mium di kedai tuak, guru yosen harus bertarung dengan 7 pelaut yang ingin membalas dendam temannya yang kalah. 4 orang diklahkan dengan mudah dengan Kung Fu Peremuk Tulang. 2 orang dikalahkan chinmi dan seorang lagi hampir saja membunuh chinmi tetapi guru yosen mengalahkan dia, yang menggunakan pecahan botol. Kejadian ini menyebabkan chinmi diterima menjadi murid di kuil Torin. Hari pertama chinmi menjadi murid tidak dapat mendeteksi musuh di tengah kegelapan. Pelajaran pertama yang harus dikuasai chinmi adalah mendeteksi musuh yang tidak terlihat. Cara yang dia lakukan dengan menggunakan bola bola kapas. Buku 10 Akhirnya chinmi dapat mendeteksi keberadaan bola bola kapas tersebut dengan menutup mata dengan susah payah. Kemudian keesokannya chinmi menjadi lawan bagi guru yosen. Walaupun sudah banyak pukulan dan tendangan chinmi yang masuk guru yosen tidak dapat dijatuhkan. Dan malah chinmi yang dapat dikalahkan dengan mudah. [Pelajaran Kung Fu Kedua Belas ]. Kemudian Yosen mengajak chinmi membeli tuak, di tengah perjalanan ada pertunjukan ular melawan musang yang dapat diselesaikan oleh serangan satu pukulan musang. Chinmi kemudian berlatih memahami pelajaran ini dengan menggunakan pecahan botol tetapi belum bisa seperti yang dilakukan guru yosen. Chinmi baru dapat melakukan pukulan setelah dia melihat kucing melawan tikus. akhirnya chinmi dapat memecahkan botol tersebut. Di siang hari pada saat chinmi melatih tendangannya, datang para pelaut memberi tantangan

  • pada guru yosen, dan diterima guru yosen bahwa yang bertanding adalah chinmi melawan Dick Stainer. Dick dapat membunuh Nyamuk dan melubangi gentong dengan tinjunya. Akhirnya pagi hari yang ditentukan tiba. Chinmi melawan Dick Stainer. Kung fu melawan tinju. Ronde pertama chinmi menjadi bulan bulanan Dick. Chinmi menerima jab jab dari dick. Ronde kedua pandangan chinmi menjadi kabur setelah menerima banyak tinju dick dan chinmi dapat mengatasainya dari pelajaran mendeteksi musuh dari tanda tanda keberadaannya. Akhirnya semua tinju dick dapat dihindari chinmi. Ronde ketiga sebagai ronde penentuan pun dimulai. Pelajaran Kung Fu Kedua Belas : Buku 11 Chinmi berencana melancarkan serangan satu pukulan. Tinju Dick akhirnya dilawan oleh tinju chinmi. Sarung tinju Dick hancur, tetapi tinju chinmi remuk. Chinmi gagal tetapi dia tetap berusaha. Pertandingan dilanjutkan lagi. Akhirnya chinmi melancarkan tendangan ganda melalui ke-2 kakinya ke arah Dick. Dan keduanya roboh di ring tinju. Pertandiangan seri karena keduanya tidak bisa bangun lagi. Esok harinya, Yosen merawat tangan Chinmi, ternyata tangan chinmi tidak remuk. Tiba tiba guru Yosen batuk darah. Tabib yang memeriksa mengatakan liver guru yosen sudah parah umurnya paling tidak 10 hari lagi. Pagi harinya guru Yosen memperagakan Kung Fu Peremuk Tulang, dan chinmi harus menguasai salama guru yosen masih hidup. Chinmi berlatih di sungai untuk dapat memecahkan lantai selama 4 hari. Chinmi kemudian berlatih di sungai 2 air terjun yang ada pusaran airnya. Selama 3 hari chinmi berlatih di air terjun ini dan berhasil menguasai jurus ini. Dan chinmi memperlihatkan keberhasilannya di depan Guru Yosen. Chinmi menguasai kung-fu peremuk tulang dan guru yosen tersenyum untuk yang terakhir kalinya. Chinmi memutuskan untuk berkelanan sebelum pulang ke kuil dairin. Ketika chinmi masuk ke pasar, dilihatnya ada perkelahian yang melibatkan seorang laki laki namanya Sion. Chinmi kagum dengan laki laki in, karena mampu menancapkan daun cemara dari jarak jauh ke tangan seorang penjahat. Di perjalanan chinmi melihat kehebatan Sion menggunakan Kung Fu Angin Puyuh. Sion dapat melawan 3 orang tukang pukul keluarga Sozu dengan mudah, mereka semuanya kalah. Setelah melihat pertarungan itu chinmi m