Siti Saniah
-
Upload
helmi-snackerz -
Category
Documents
-
view
52 -
download
0
description
Transcript of Siti Saniah
-
5/19/2018 Siti Saniah
1/35
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Alat Peraga............................................................................................... 6
B. Motivasi................................................................................................... 8
C. Definisi Pembelajaran.............................................................................. 12
BAB III : PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian..................................................................................... 18
B. Deskripsi persiklus................................................................................... 19
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi persiklus................................................................................... 30
B. Pembahasan Persiklus.............................................................................. 32
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.............................................................................................. 34
B. Saran......................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 36
LAMPIRAN
-
5/19/2018 Siti Saniah
2/35
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang sedang dihadapi bangsa indonesia diantaranya adalah rendahnya
mutu pendidikan. Sehingga dibutuhkan SDM yaitu Guru demi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan setiap siswa yang memiliki potensi.
Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara meningkatkan serta memperbaiki setiap
kinerja, khususnya guru agar setiap siswa dengan mudah menerima materi pelajaran yang
diberikan oleh guru, Karena belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja masing-
masing siswa.
Guru merupakan pengajar dan juga pendidik untuk memberikan pedoman kepada
siswa-siswa agar mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan. Oleh karena
itu guru harus dapat menguasai kemampuan, terutama bagaimana cara mendiagnosa masalah
belajar siswa dan memperbaiki proses pembelajaran, termasuk memperbaikinya serta
melakukan PBM yang mendidik. Guru memiliki pegangan yang kuat dalam melakukan
berbagai upaya pendidikan di sekolah. Sehingga guru harus memiliki wawasan yang luas danmemantapkan rasa percaya diri dalam proses pembelajaran. Oleh karena pendidikan harus
memiliki tujuan, yang pada hakikatnya adalah pengembangan potensi individu yang
bermanfaat bagi kehidupan pribadi maupun bagi warga masyarakat lainnya.
Di sekolah, penulis melakukan analisa tes formatif pada pelajaran IPA kelas IV
semester II dengan SK Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam
kehidupan sehari -hari .Menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran tersebut. Dari 24 siswa yang ada hanya 10 orang siswa yang hanya mendapat
nilai 6 sampai 8, atau tingkat daya serapnya sebesar 41,66% sedangkan 14 orang lainnya
memperoleh nilai dibawah 5 atau 59,34%. Selanjutnya penulis melakukan perbaikan
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Selain untuk melakukan perbaikan
pembelajaran, penelitian ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) pada Program SI PGSD di Universitas Terbuka.
Laporan ini dibuat berdasarkan catatan ketika merancang kegiatan perbaikan selama
pelaksanaan, observasi dan diskusi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang penulis
-
5/19/2018 Siti Saniah
3/35
lakukan dalam 3 siklus PTK untuk mata pelajaran IPA. Dalam laporan ini memuat
pendahuluan, kajian pustaka, pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan atau hasil yang
diperoleh, kesimpulan dan saran.
Penulis adalah salah seorang guru pada SD Negeri 5 Baktiya. Penulis merasa sangat
tidak puas dengan perolehan hasil belajar siswa kelas IV semester II, dalam pelajaran IPA
dengan pokok bahasan Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam
kehidupan sehari -hari .14 dari 24 siswa atau 59,34% memperoleh nilai dibawah 5. Hal ini
penulis dapatkan dari hasil penelitian dan pembelajaran yang penulis lakukan didalam kelas.
Kegiatan yang penulis lakukan didalam kelas diawali dengan membaca doa,
mengabsen kehadiran siswa dan meminta siswa membuka buku IPA tentang pokok bahasan
yang akan dijelaskan. Setelah menjelaskan secara maksimal, penulis menyarankan kepada
siswa untuk mengerjakan latihan yang tersedia pad buku paket sebanyak 5 soal dari 10 soal
yang tersedia. Hasilnya 10 orang memperoleh nilai 6 s/d 8, sedangkan 14 orang memperoleh
nilai dibawah 5. Dari 5 soal yang tersisa, penulis menyarankan kepada siswa untuk
menjadikan soal tersebut sebagai PR. Di pertemuan selanjutnya penulis memeriksa PR yang
dikerjakan oleh masing-masing siswa mendapat nilai 7s/d 8 dari 11 siswa atau 50%,
sedangkan 13 siswa atau 54% masih mendapat nilai dibawah 5. Oleh sebab itu penulis sama
sekali tidak merasa puas dan akhirnya mendiskusikan persoalan tersebut bersama guru kelas
IV dan teman-teman guru lainnya, sehingga penulis mendapatkan jawaban yang sama, bahwa
mereka menglami hambatan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Berbagai upaya penulis
lakukan untuk mencari jalan keluar dan selanjutnya penulis mencoba berdiskusi hal tersebut
bersama supervisor dan juga teman-teman yang sudah berpengalaman serta memiliki potensi
dalam mengajarkan pokok bahasan tersebut. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan
menggunakan alat peraga dan juga berbagai metode.
Dari hasil diskusi yang dilakukan oleh penulis bersama supervisor, teman kuliah dan
juga rekan0rekan guru lainnya serta dari hasil wawancara dengan siswa. Akhirnya penulis
menemukan faktor penyebab mengapa terjadi hambatan atau rendahnya hasil belajar siswa
pada pokok bahasan tersebut diantaranya adalah :
a. Tidak adanya alat peraga.
b. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan
-
5/19/2018 Siti Saniah
4/35
c. Siswa tidak aktif dalam menanyakan sesuatu hal/ pembahasan yang belum
diketahui.
d. Kurangnya keterampilan guru dalam menguasai materi pembelajaran dan juga
keterampilannya bertanya
e. Tidak adanya buku sebagai sumber ilmu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, setelah melakukan
penelitian perbaikan pembelajaran, penulis akhirnya menemukan rumusan permasalahan
Bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa dengan penggunaan media / alat peraga
dalam pembelajar an pada masalah energi dan penggunaanya dikelas IV SD Negeri 5
Baktiya?
C. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memberikan pemahaman dan penguasaan mata pelajaran IPA setelah
diterapkannya mata pelajaran menggunakan alat peraga pada siswa kelas IV SDNegeri 5 Baktiya Tahun ajaran 2011/2012.
2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan pengajaran
dengan alat peraga dalam membangunkan kreatifitas siswa terhadap materi pelajaran
IPA setelah diterapkan pengajaran menggunakan alat peraga pada siswa kelas IV SD
Negeri 5 Baktiya tahun ajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Manfaat bagi siswa
Siswa dapat belajar dengan lebih nyata menggunakan sistem pembelajaran
yang menyenangkan dan mendapat hasil yang memuaskan.
2. Manfaat bagi guru
-
5/19/2018 Siti Saniah
5/35
Penulis yang merupakan guru kelas IV berharap dapat menambah pengalaman
baru serta wawasan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan
penelitian ini.
3. Manfaat bagi masyarakat
Dengan adanya perbaikan pembelajaran ini dapat membawa kemudahan
kepada masyarakat, khususnya wali murid agar tidak adanya kekhawatiran terhadap kualitas
pendidikan yang diberikan kepada masing-masing putra putrinya yang duduk di bangku
sekolah dasar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Alat Peraga
Pandangan Teknologi Pendidikan (Masrial). Media dalam belajar mengajar bukan
saja berfungsi sebagai alat bantu mengajar, melainkan juga sebagai bagian integral untuk
menyelenggarakan penyajian bahan pembelajaran secara konkret.
Berikut merupakan peranan penting mengingat bahwa jelas dalam suatu pembelajaran
media yang didalamnya termasuk alat peraga, diantaranya :
a. Alat peraga merupakan bagian terpenting dalam penyajian materi
pembelajaran.
b. Alat peraga dapat meningkatkan / merangsang motivasi belajar setiap siswa.
c. Alat peraga merupakan alat bantu dalam menyampaikan pengetahuan dan
keterampilan dari pengajar kepada siswa.
d. Alat peraga sebagai sarana yang konkret sehingga dapat melibatkan lebih
banyak fungsi-fungsi indera, dan kelemahan dalam salah satu indera dapat
diimbangi dengan indera yang lain.
Alat peraga memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, hal
tersebut dikarenakan alat peraga dapat membantu pendidik agar dapat menjelaskan
-
5/19/2018 Siti Saniah
6/35
dan menerangkan sesuatu hal yang disajikan kepada siswa sehingga siswa dapat
melihat dan memahami secara langsung bahan sajian tersebut yang akan diajarkan.
Oleh karena itu dalam perbaikan pembelajaran ini digunakan alat peraga yang
sesuai dengan materi pembelajaran tersebut. Guru harus selalu hadir untuk
menyajikan materi pembelajaran dengan bantuan media/alat peraga agar manfaat ini
dapat tercapai, diantaranya guru dapat menunjukkan hubungan antara mata pelajaran
dan kebutuhan serta minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa,
membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa, meningkatkan rasa saling
pengertian dalam kelas, membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar
siswa, meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika
mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna, membuat
hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa, melengkapi
pengalaman, yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat
dikembangkan. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan
pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat. Mendorong
pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi
dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
Media/alat peraga juga sebagai komponen disekitar pelajaran yang dapat
memberi rangsangan untuk belajar yang berfungsi sebagai sarana pendukung dalam proses
pembelajaran dan juga membantu pengajar menyampaikan pengetahuan dan mengalihkan
keterampilan. Maka dapat dipahami bahwa alat peraga bukan menggantikan pengajar, tetapi
alat bantu dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Oleh karena itu penggunaan alat peraga akan membantu guru untuk menjelaskan
materi yang diajarkan sebagai penyajian kepada siswa sehingga siswa dapat lebih memahami
dan mengerti apa yang dijelaskan oleh guru.
B. Metode Discovery
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikat sebagai daya
penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
-
5/19/2018 Siti Saniah
7/35
terhadapa adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini
mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya
terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya
tujuan.
Pengertian motivasi belajar yang paling sederhana menurut saya pribadi adalah
sesuatu yang menggerakkan orang baik secara fisik atau mental untuk belajar. Sesuai dengan
asal katanya yaitu MOTIF yang berarti sesuatu yang memberikan dorongan atau tenaga untuk
melakukan sesuatu. Karena kita bicara tentang belajar untuk mendapatkan sesuatu, mungkin
sekedar pengetahuan atau efek beruntun dari pengetahuan tersebut, misalnya keterampilan,
efek lanjutnya mungkin kebahagiaan, keputusan, kekayaan dan kebebasan.
Motivasi belajar menurut beberapa para ahli. Hanya saja yang saya baca tersebut
adalah pengertian motivasi secara umum, tidak khusus tentang motivasi belajar. Misalnya,
pengertian motivasi menurut Wexly dan Yulk adalah :
Pemberian atau penimbulan motif. Sedangkan menurut Mitchell motivasi mewakili proses-
proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi
kegiatan-kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu. Jadi motivasi belajar
merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakkanseseorang untuk belajar sesuatu atau melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat
tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
-
5/19/2018 Siti Saniah
8/35
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pembelajaran yang diberikan, bukanlah
masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi
intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan
penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang
diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya
agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi
ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Disini tugas
guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, sebagai berikut :
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya kepada siswa.
Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka
untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum berprestasi akan
termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian.
Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5 Hukuman
-
5/19/2018 Siti Saniah
9/35
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar
mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri
dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
C. Definisi Pembelajaran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas
yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung pada bagaimanaa proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara
guru itu mengajar.
Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan dan pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang
disebabkan oleh pengalaman yang berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya
menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku sehingga memperoleh
tabiat, pengetahuan dan sikap perubahan tingkah laku yang melibatkan keterampilan kognitif
yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek, serta mampu mengaitkam
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
Pembelajaran juga merupakan suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus sehingga terjadinya perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan
-
5/19/2018 Siti Saniah
10/35
kelakuan akibat latihan yang diperkukuh untuk mencapai proses transfer ilmu dua arah,
antara guru sebagai pemberi imformasi dan siswa sebagai penerima informasi.
Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar juga termasuk dari proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi
sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar
agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif
yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif),
serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini
memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas
pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampumemfalisitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.
Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses
belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan
kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori
belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi
belajar. Perhatian terhadapa pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai
dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi untuk mempelajarinya.
Apabila dalam diri siswa tidak ada perhatian terhadap pelajaran yang dipelajari, maka
siswa tersebut perlu dibangkitakan perhatiannya. Dalam proses pembelajaran, perhatian
merupakan faktor yang besar pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang
-
5/19/2018 Siti Saniah
11/35
besar mengenai apa yang dipelajari peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang
relevan untuk diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang datang dari luar.
Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang akan
diberikan; melihat masalah-masalah yang akan diberikan; memilih dan memberikan fokus
pada masalah yang harus diselesaikan. Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan
penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan
mengarahkan aktifitas seseorang. otivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat.
Siswa yang memiliki minat terhadap suatu bidang studi tertentu cenderung tertarik
perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajarinya. Misalnya, siswa
yang menyukai pelajaran matematika akan merasa senang belajar matematika dan terdorong
untuk belajar lebih giat, karenanya adalah kewajiban bagi guru untuk bisa menanamkan sikap
positif pada diri siswa terhadap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Motivasi
dapat diartikan sebagai tenaga pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah
suatu tujuan tertentu. Adanya tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari
observasi tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai motivasi, ia akan
Bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa ingin tahu
yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar;
Berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan
tersebut;
Terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan
Motivasi dapat bersifat internal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik
dan juga eksternal baik dari guru, orang tua, teman dan sebagainya. Berkenaan dengan
prinsip motivasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran, yaitu : memberikan dorongan, memberikan insentif dan juga
motivasi berprestasi.
Menurut pandangan psikologi anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai
dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar
tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain.
Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak mengalami sendiri. John Dewey
mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk
-
5/19/2018 Siti Saniah
12/35
dirinya sendiri maka inisiatif harus datang dari dirinya sendiri, guru hanya sebagai
pembimbing dan pengarah.
Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa mengolah
informasi yang kita terima, tidak hanya menyimpan saja tanpa mengadakan transformasi.
Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruksi, dan mampu merencanakan
sesuatu. Anak mampu mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang telah
diperolehnya. Thordike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum
law of exercise-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-
latihan.
Hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat jika sering dipakai dan akan
berkurang bahkan lenyap jika tidak pernah digunakan.
Artinya dalam kegiatan belajar diperlukan adanya latihan-latihan dan pembiasaan
agar apa yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Semakin sering berlatih maka akan
semakin paham.
Hal ini juga sebagaimana yang dikemukakan oleh Mc.Keachie bahwa individu
merupakan manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu. Dalam proses belajar, siswa
harus menampakkan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik yang mudah
diamati maupun kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca,
mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebagainya. Kegiatan psikis
misalnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang
dihadapi, membandingkan suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil
percobaan dan lain sebagainya.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi
Perbaikan tindakan kelas ini dilaksanakan pada SD Negeri 5 Baktiya yang terletak diDesa Matang Kumbang Kecamatan Baktiya.
-
5/19/2018 Siti Saniah
13/35
2. Waktu
Pelaksanaan perbaikan ini dilaksanakan dalam bulan April 2012, sesuai dengan
jadwal pelajaran.
3. Mata Pelajaran
Dalam penelitian ini penulis mengambil mata pelajaran IPA, semester II dengan
kompetensi Dasarnya adalah : Memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaanya dalam kehidupan sehari-har i .
4. Kelas
Penelitian ini dilakukan untuk siswa kelas IV pada semester II. Tahun pelajaran
2011/2012. Dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 15 orang siswa
perempuan dan 9 orang siswa laki-laki.
5. Karakteristik Siswa
Masing-masing siswa kelas IV SD Negeri 5 Baktiya ini memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, diantaranya,
1. Kurangnya kehadiran sebagian siswa ,
2. siswa berasal dari beragam latar belakang keluarga.
3. Sebagian siswa memiliki karakter yang lucu dan polos,
4. adanya semangat bekerja keras,
5. sebagiannya memiliki ekonomi yang berada dalam kalangan menengah,
6. tingkat IQ yang menengah,
7. kurangnya keaktifan siswa dalam belajar.
B. Deskripsi Persiklus
1. Rencana
Perbaikan pembelajaran ini rencana akan dilaksanakan dalam bulan April tahun 2012.
-
5/19/2018 Siti Saniah
14/35
2. Pelaksanaan
a. Jadwal pelaksanaan
No. Hari/Tanggal Mata Pelajaran Jam Pelajaran
1 Selasa, 3 April 2012 IPA I - II
2 Selasa, 10 April 2012 IPA III
3 Selasa, 17 April 2012 IPA I - II
Siklus I
(3 April 2012)
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran IPA pada siklus
pertama sebagai berikut :
a. Melaksanakan apresepsi pada materi yang sudah dipelajari
b. Menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan pada saat
menjelaskan materi pelajaran
Memahami peta konsep tentang karya dengan menerapkan konsep perubahan
energi
Membuat roket tekan dan membuat pesawat
Memahami bahwa angin dapat menghasilkan perubahan yang merugikan
Mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi energi dan penggunaannya
Guru menjelaskan bahwa energi dan penggunaannya bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, (keselamatan, kesehatan, keamanan kerja dan juga
menjaga kebersihan)
c. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
Memberikan pekerjaan rumah (PR) pada siswa
d. Memberikan tes baik lisan maupun tulisan.
Dari permasalahan yang dihadapi penulis pada tahap pertama yaitu :
-
5/19/2018 Siti Saniah
15/35
Siswa tidak mampu menangkap pelajaran karena belum memiliki buku panduan, guru
kurang memiliki keterampilan bertanya, penggunaan alat peraga yang sedikit. Oleh
karena itu dalam kegiatan ini yang menjadi perhatian penulis dalam perbaikan
pertama siklus II ini adalah melengkapi media belajar yaitu alat peraga, serta buku
Sains SD.
C. Pengamatan / pengumpulan data Instrumen
Berdasarkan pengamatan dikelas IV semester II SD Negeri 5 Baktiya, pengumpulan
data melalui pengamatan dan lembar kerja siswa. Hasil pengamatan dilakukan yang
dilakukan oleh penulis melalui penjelasan siswa dan tugas evaluasi yang diberikan.
D. Refleksi
Di siklus pertama ini masih banyak sekali temuan-temuan yang penulis dapatkan,
diantaranya :
Siswa belum memiliki alat peraga
Siswa tidak memiliki buku sumber
Siswa tidak mau mencatat
Tidak adanya keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan yang guru ajukan
Dalam pembelajaran tersebut siswa tidak mau terlibat dan terlihat sebagian
siswa yang main sendiri atau melakukan hal-hal yang tidak ada hubungannya
dengan mata pelajaran yang diterangkan
Rendahnya penguasaan materi oleh siswa yang terlihat dari hasil tes formatif
siswa
-
5/19/2018 Siti Saniah
16/35
Tabel 3.1
Hasil tes formatif I
No. Nama Nilai No. Nama Nilai
1. Muslaimah 6 13. Zahratul Riska 5
2. Zahara 6 14. Nurhaliza 4
3. Miswandi 7 15. Rena Maulina 8
4. Syaluddin 3 16. Lita Umaira 5
5. Jannatun Firdaus 5 17. Riska Kana Putri 8
6. Devi Safarina 6 18. Nana Ayuni 5
7. Dara Sinta M. 4 19. Cut Firli 2
8. Muhammad Habil 5 20. Nova Mauliana 5
9. Fauziah Hanaum 7 21. Novi Mauliani 9
10. Sukia Rahmati 8 22. Rizki Ananda 5
11. Muhammad Iqbal 6 23. Ramazani M. 9
12. Fakhrul Razi 5 24. Ramizatul Laina 5
Seperti yang terlihat pada tabel 3.1 bahwa nilai siswa masih sangat rendah, yaitu: nilai
3 ada 1 orang siswa, nilai 4 ada 2 orang siswa, nilai 5 ada 9 orang siswa, nilai 6 ada 4 orang
siswa, nilai 7 ada 2 orang siswa, sedangkan nilai 8 hanya ada 3 orang siswa dan nilai 9 untuk
2 orang siswa.
Siklus II
(10 April 2012)
a. Berikut ini adalah langkah-langkah perbaikan dalam siklus pembelajaran II :
a. Kegiatan awal
Memberikan motivasi siswa dengan pertanyaan-pertanyaan agar dapat
menggali ingatan siswa terhadap mata pelajaran dan materi yang akan
dipelajari. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
-
5/19/2018 Siti Saniah
17/35
b. Membahas Materi
Guru meminta siswa untuk maju kedepan satu persatu dan memahami peta
konsep tentang perubahan energi
Guru meminta siswa memberikan contoh energi yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari
Guru memberikan pemahaman bahwa energi dan penggunaannya dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (keselamatan dan menjaga
kebersihan)
Guru menerangkan hal-hal yang belum siswa pahami
Guru membagikan soal
b. Pengamatan
Selama penulis melakukan penelitian dan perbaikan pembelajaran, pengamatan
dilakukan oleh teman sejawat dengan objek pengamatannya adalah aktifitas guru dan juga
siswa pada sekolah tersebut.
c. Refleksi
Pada perbaikan pembelajaran yang terjadi disiklus kedua, yang menjadi pokok
kegiatan bagi penulis adalah permasalahan pada siklus pertama. Salah satunya adalah
bagaimana cara mengatasi siswa yang tidak memiliki buku paket, dan juga pembuatan alat
peraga yaitu dengan cara penulis memfotocopy materi yang sedang dibahas dan dibagikan
kepada seluruh siswa dan masing-masing siswa membuat alat peraga sendiri dengan bahan
yang sudah disediakan. Namun masih sangat banyak siswa yang tidak mau aktif, bahkan
banyak siswa yang belum menguasai dan mengerti dengan materi pelajaran yang diterangkan
penulis. Dalam perbaikan ini, penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktifdalam mengajukan hal-hal yang belum dimengerti atau diketahui, tetapi dari hasil evaluasi
yang telah diberikan oleh penulis masih ada juga siswa yang belum sama mencapai tingkat
ketuntasan.
-
5/19/2018 Siti Saniah
18/35
Tabel 3.2
Hasil tes formatif II
No. Nama Nilai No. Nama Nilai
1. Muslaimah 8 13. Zahratul Riska 6
2. Zahara 8 14. Nurhaliza 5
3. Miswandi 8 15. Rena Maulina 9
4. Syaluddin 7 16. Lita Umaira 6
5. Jannatun Firdaus 5 17. Riska Kana Putri 9
6. Devi Safarina 7 18. Nana Ayuni 5
7. Dara Sinta M. 7 19. Cut Firli 4
8. Muhammad Habil 7 20. Nova Mauliana 6
9. Fauziah Hanaum 7 21. Novi Mauliani 10
10. Sukia Rahmati 9 22. Rizki Ananda 5
11. Muhammad Iqbal 8 23. Ramazani M. 10
12. Fakhrul Razi 6 24. Ramizatul Laina 6
Dari tabel diatas terlihat bahwa menunjukkan peningkatan nilai siswa yang cukup
baik, namin masih ada beberapa siswa yang belum tuntas dengan rincian : 1 orang mendapat
nilai 4, 4 orang mendapat nilai 5, 5 orang mendapat nilai 6, 5 orang mendapat nilai 7, 4 orang
mendapat nilai 8, 2 orang lagi mendapar nilai 9 dan sisanya 2 orang lagi mendapat nilai 10
Siklus III
(17 April 2012)
Langkah-langkah dalam perbaikan yang ketiga pelajaran IPA adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal :
Memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa, misalnya :
Guru : Siapa yang bisa menjelaskan bahwa energi dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari ?
-
5/19/2018 Siti Saniah
19/35
Menyampaikan tujuan tentang materi yang diajarkan
b. Membahas materi pelajaran
Guru mendemonstrasikan contoh sumber energi panas Guru meminta anak-anak untuk mengamati matahari sebagai sumber energi
panas yang sangat besar dan tidak habis serta fungsinya dalam kehidupan
sehari-hari
Guru meminta kepada siswa untuk memperagakan/melakukan kembali secara
kelompok, agar dapat mengamati masing-masing energi dengan alat peraga
yang telah dibuat.
Guru meminta siswa untuk menjelaskan bagaimana energi bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
Siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran, mau dan mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan guru dan bisa menjelaskan pelajaran tersebut di
depan kelas
Siswa mulai aktif mengajukan pertanyaa kepada guru tentang hal-hal yang
belum diketahuinya dan belum jelas
Guru memberikan kesempatan kepada beberapa orang siswa yang malu untuk
mengajukan pertanyaan tentang materi tersebut dan masih pendiam
Guru memberikan penguatan tentang penjelasan tersebut dan memberikan
contoh-contoh lain.
Guru meminta kepada siswa untuk menjelaskan tentang energi panas yang
dapat berpindah
Guru menerangkan cara perpindahan energi panas dan hal-hal yang belum
dimengerti.
c. Guru dan siswa menyimpulkan materi.
Guru memberikan pekerjaan rumah (PR)
d. Evaluasi
Guru memberikan soal-soal tes yang telah disiapkan.
-
5/19/2018 Siti Saniah
20/35
C. Refleksi
Dalam siklus ketiga ini, pembelajaran yang penulis lakukan diamati oleh teman
sejawat serta pengamatan penulis secara langsung. Pada pembahasan ketiga ini, anak-anak
telah mengalami kemajuan dan penulis sendiri merasakan kemajuan yang dialami. Pada BBM
ketiga ini anak-anak sudah aktif, mampu dan mau menjawab pertanyaan yang guru berikan.
Dari hasil tes formatif disiklus ketiga ini ternyata hanya 1 orang siswa yang mendapatkan
nilai dibawah 7 dari 24 siswa. Salah satu hal yang dilakukan penulis untuk menindak lanjuti
permasalahan ini adalah melakukan remedial kepada siswa tersebut.
Tabel 3.3
Hasil tes formatif 3
No. Nama Nilai No. Nama Nilai
1. Muslaimah 9 13. Zahratul Riska 8
2. Zahara 10 14. Nurhaliza 7
3. Miswandi 10 15. Rena Maulina 9
4. Syaluddin 9 16. Lita Umaira 8
5. Jannatun Firdaus 9 17. Riska Kana Putri 10
6. Devi Safarina 7 18. Nana Ayuni 8
7. Dara Sinta M. 8 19. Cut Firli 6
8. Muhammad Habil 8 20. Nova Mauliana 9
9. Fauziah Hanaum 10 21. Novi Mauliani 10
10. Sukia Rahmati 8 22. Rizki Ananda 8
11. Muhammad Iqbal 8 23. Ramazani M. 10
12. Fakhrul Razi 8 24. Ramizatul Laina 10
Dari hasil tes yang terlihat pada tabel 3.3, membuktikan bahwa seluruh siswa telah
mencapai tingkat ketuntasan dengan rincian sebagai berikut :
- Nilai 1 s/d 5 sudah tidak terlihat lagi
- Nilai 6 untuk 1 orang siswa
-
Nilai 7 untuk 2 orang siswa
-
Nilai 8 untuk 9 orang siswa
-
5/19/2018 Siti Saniah
21/35
- Nilai 9 untuk 5 orang siswa
- Nilai 10 untuk 7 orang siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
1. Data siklus I s/d III Mata pelajaran IPA
Pada pelaksanaan siklus I, kegiatan pembelajaran ini menggunakan beberapa metode
yaitu ceramah, tanya jawab dan penugasan. Permasalahan yang dihadapi pada siklus pertama
ini yaitu :
Siswa belum memiliki alat peraga
Siswa tidak memiliki buku sumber
Siswa tidak mau mencatat
Siswa tidak berani menjawab pertanyaan guru
Siswa tidak mau terlibat dalam pembelajaran
Siswa masih terlihat main sendiri
Siswa masih kurang menguasai materi.
Permasalahan yang dihadapi pada siklus I tersebut terlihat dan dibuktikan dari hasil tes
formatif siswa dengan nilai-nilai yang didapatkan setiap siswa.
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II, guru masih menggunakan metode
yang sama dengan siklus I, namun tujuannya adalah memperbaiki kendala/ permasalahan
yang terjadi pada siklus I. Salah satu cara untuk mengatasi permasalah siswa tidak memiliki
buku paket yaitu penulis membagikan fotocopy buku yang bertujuan siswa punya rujukan
dan panduan untuk proses belajar mengajar dan melakukan pengadaan alat peraga.
Pelaksanaan siklus III dimaksudkan untuk memantapkan penguasaan materi pada
siswa yang sudah mencapai tahap ketuntasan, sedangkan bagi siswa yang lain adalah untuk
penanaman konsep materi yang dipelajarinya. Pada siklus III ini siswa kelihatan sangat
bersemangat dalam melaksanakan proses pembelajaran. Siswa menanggapi materi tersebut
dengan suasana yang menyenangkan dengan penggunaan alat peraga yang lebih kongkret.
-
5/19/2018 Siti Saniah
22/35
Tabel 4.1
Hasil tes Formatis Mata Pelajaran IPA kelas IV
no Aspek-aspek yang
diobservasi
Siklus Presentasi Siklus
I II III I II III
1 Siswa yang nila 7 keatas 7
orang
14
orang
23
orang 31,8% 53,33% 95,83%
2 Siswa dengan nilai 7
kebawah
17
orang
10
orang
1
orang 70,83% 41,66% 4,1%
Berdasarkan tabel 4.1 dari nilai tes formatif kelas IV yang dilaksanakan oleh penulis
melalui kegiatan PTK telah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan yaitu terlihat
terjadinya peningkatan penguasaan materi pembelajaran yang oleh siswa kelas IV tersebut.
Hal ini dapat dibuktikan pada penelitian tindakan kelas yang dijelaskan dibawah ini :
1. Pada siklus 1, siswa yang hanya mendapatkan nilai 7 keatas hanya 7 orang
dari 24 siswa atau 31,8% dengan nilai rata-rata kelas adalah 5,75.
2. Siklus II, terjadi peningkatan sebanyak 14 orang, presentasinya mencapai
58,35% dengan nilai rata-rata kelas adalah 7,04.
3. Pada siklus III, terjadi peningkatan yang lebih baik lagi, diantaranya siswa
yang mendapatkan nilai 7 ke atas sebanyak 23 orang dengan persentasenya
95,83% dan nilai rata-rata kelasnya adalah 8,6%. Namun demikian hanya ada
1 siswa yang mendapatkan nilai dibawah 7 dan perlu diberi bimbingan melalui
remedial.
B. Pembahasan dari setiap siklus
Pada pembelajaran siklus kesatu dan perbaikan pembelajaran siklus kedua
sampai ketiga mata pelajaran IPA dikelas IV, penulis diamati oleh teman
sejawat dan penulis terlibat secara langsung aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran, dengan kegiatan sebagai berikut
-
5/19/2018 Siti Saniah
23/35
1. Pada siklus pertama masih banyak siswa yang kurang aktif dalam
melaksanakan pembelajaran tersebut. Siswa tidak mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru, media pengajaran yang masih kurang
kongkrit, dan kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan serta
penguasaan materi yang masih sangat rendah. Yang menjadi penyebab utama
permasalahan ini bersumber dari guru, karena guru belum melengkapi media
untuk proses belajar mengajar dalam materi ini dan juga guru belum terampil
bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum dimengerti, sehingga hasil
formatif yang dicapai siswa sangat rendah, dengan jumlah rata-rata 5,75.
2. Pada siklus kedua telah mengalami perubahan pada siswa dan juga guru,
perubahan yang terjadi dalam pembelajaran tersebut antara lain :
Adanya aktifitas tanya jawab, demonstrasi dan terlihat penguasaan materi
yang meningkat oleh siswa, siswa mulai aktif dan perhatian terhadap
pembelajaran tersebut, sehingga hasil yang diperoleh ,mengalami peningkatan
dari nilai rata-rata 5,75 menjadi 7,04.
3. Pada siklus ketiga, hal yang paling mendukung keberhasilan siswa
memperoleh hasil yang sangat memuaskan dari kegiatan guru dan siswaadalah penulis sudah menyempurnakan penggunaan media yaitu media yang
asli dan konkrit. Dari hasil yang diperoleh sesuai dengan teori piaget dan
Edgardate yang mengemukakan kerucut pengalaman tentang siswa. Selain
dari pada itu dengan menggunakan media pembelajaran yang konkrit siswa
akan mampu dan dapat menyimpan informasi serta pengetahuan dalam
ingatan pada jangka waktu yang panjang. Khususnya anak SD yang masih
berada dalam masa tingkat perkembangan operasional konkret (piaget). Hal ini
dibuktikan dari hasil tes formatif pada siklus ketiga yang memperoleh niai
yang sangat memuaskan dengan rata-rata 8,6.
-
5/19/2018 Siti Saniah
24/35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan penulis pada SD negeri 5
Baktiya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Tidak adanya buku sumber yang dimiliki siswa, penulis mengatasi dengan
memfotocopy materi yang diajarkan dan membagikannya kepada seluruh
siswa.
Kurang kongkritnya media diatasi guru dengan menyempurnakan media pada
siklus II dan siklus III dengan cara menggunakan benda asli dan konkrit.
Kurangnya siswa dalam menguasai materi pembelajaran dapat diatasi guru
dengan cara memberikan motivasi kepada siswa, mengajukan pertanyaan,
pengadakan penguatan dan lain-lain.
Metode pembelajaran yang digunakan harus secara variasi, dengan tujuan
siswa tidak bosan dalam proses belajar mengajar, serta dapat menarik siswa
untuk mengajukan pertanyaan. Semakin bervariasinya metode pembelajaran
yang digunakan dan semakin konkretnya alat peraga yang digunakan guru
dalam PBM dapat membuat siswa semakin berminat dan aktivitas siswa
semakin meningkat pula serta dapat meningkatnya daya serap siswa terhadap
materi pelajaran yang sedang diterangkan oleh guru tersebut.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dijelaskan diatas ada beberapa hal yang perlu
disampaikan penulis bagi pembaca khususnya guru-guru agar dapat melakukan peningkatan
pada hasil belajar siswa dan juga dapat meningkatkan kemampuan guru seperti yang
diharapkan pada tujuan pembelajaran.
a. Guru seharusnya bisa lebih profesional, agar dapat mendiagnosa kesulitan dan
hambatan apa saja yang dialami siswa pada saat proses belajar mengajar yang
dilakukan pada kelas tersebut
b. Pada saat mengajukan pertanyaan, sebaiknya memberikan pertanyaan yang singkat
namun bermakna, agar mudah dipahami oleh setiap siswa.
-
5/19/2018 Siti Saniah
25/35
c. Guru harus menguasai berbagai keterampilan dalam bertanya dan juga mengajar.
d. Guru hendaknya banyak memberikan penguatan kepada siswa.
e.
Guru harus lebih cermat dan pandai dalam memilih metode apa yang cocok atau tepat
dalam proses pembelajaran.
f. Guru harus mamotivasi setiap siswa untuk belajar dan dapat menguasai materi lebih
baik
g. Guru sebaiknya menggunakan media yang kongkrit dan sesuai dengan pembelajaran.
-
5/19/2018 Siti Saniah
26/35
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Ma.Prof.Dr.(3003), Media Pembelajaran : Penertbit PT Raja
Grafindo Persada
Herawati. 2007, Kapi ta Selekta Pengajaran, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka
Igak Wardhani, dkk, (edisi 1, 2008), Strategi Kemampuan profesional: Penerbit
Universitas Terbuka
Suparno, dkk. 2007 : Keterampil an Dasar M enul is, Jakarta : Penerbit
Universitas Terbuka
Semiawan, C, dkk.1986,Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta : Gramedia
Tim FKIP, 2009, Pemantapan Kemampuan Profesional, Jakarta: Penerbit
Uniersitas Terbuka.
Udin.S.Winataputra, dkk, (2007), Teori Belajar dan Pembelajaran : Penerbit
Universitas Terbuka.
-
5/19/2018 Siti Saniah
27/35
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Waktu : 2 x 45 menit
Tanggal : 3 April 2012
A. Standar Kompetensi :
8.Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.3. Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak
akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat
kertas/parasut.
C. Indikator
- Siswa dapat menentukan karya/model yang akan dibuat
- Siswa dapat menentukan bahan atau alat yang akan digunakan.
-
Siswa dapat membuat karya/model sesuai rancangan
- Siswa dapat menguji karya/model yang dibuat dan menyempurnakan
- Siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip keselamatan, kesehatan,
keamanan kerja dan menjaga kebersihan.
D. Metode :
*Ceramah
*Tanya jawab
*Penugasan
*Demonstrasi
*Diskusi
E. Alat / Sumber dan Bahan :
*Buku SAINS SD
*Botol plastik, sebatang sedotan, lem , plastisin, selotip, kertas katon
*Kertas tulis, pensil, penggaris, gunting.
-
5/19/2018 Siti Saniah
28/35
F. Langkahlangkah Pembelajaran :
1. Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
2.
Memahami peta konsep tentang karya dengan menerapkan konsep
perubahan energi
3. Membuat roket tekan dan pesawat
4.
Memberika tugas kepada siswa
5. Memberikan motivasi agar siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip
keselamatan dan menjaga kebersihan
6. Memberikan Pekerjaan Rumah.
G. Penilaian:
1. Penilaian Proses
Dilaksanakan dengan memperhattikan tingkah laku dan sikap setiap siswa
dalam mengerjakan tugas kelompok.
2. Penilaian Akhir
Dilaksanaka setelah berakhirnya proses belajar mengajar dengan cara
memberikan soal tes kepada siswa secara individu.
Instrumen Soal :
1. Mengapa roket dapat meluncur?
2. Apa yang terjadi jika sumbat botol bocor ?
3. Mengapa roket tidak meluncur ketika tutup botol melonggar ?
4. apa yang akan terjadi pada model pesawat terbang kertas ketika dilemparkan ?
5. Apa fungsi sayap pesawat ?
-
5/19/2018 Siti Saniah
29/35
Mengetahui : Matang Kumbang, 3 April 2012
Supervisor, Mahasiswa Praktikum,
Marlita, S.Pd Siti Saniah
Nip. 19810312 200904 2 005 Nim. 820 938 315
Mengetahui :
Kepala SDN 5 Baktiya,
Jasmiati, S.Pd
Nip. 19670614 198708 2 001
-
5/19/2018 Siti Saniah
30/35
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Waktu : 2 x 45 menit
Tanggal : 10 April 2012
A. Standar Kompetensi :
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.4. Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak
akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat
kertas/parasut.
C. Indikator
- Siswa dapat menentukan karya/model yang akan dibuat
- Siswa dapat menentukan bahan atau alat yang akan digunakan.
- Siswa dapat membuat karya/model sesuai rancangan
- Siswa dapat menguji karya/model yang dibuat dan menyempurnakan
- Siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip keselamatan, kesehatan,
keamanan kerja dan menjaga kebersihan.
D. Metode :
*Ceramah
*Tanya jawab
*Penugasan
*Demonstrasi
*Diskusi
E. Alat / Sumber dan Bahan :
-
5/19/2018 Siti Saniah
31/35
*Buku SAINS SD
*Botol plastik, sebatang sedotan, lem , plastisin, selotip, kertas katon
*Kertas tulis, pensil, penggaris, gunting.
H. Langkahlangkah Pembelajaran :
7. Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
8. Memahami peta konsep tentang karya dengan menerapkan konsep
perubahan energi
9. Membuat roket tekan dan pesawat
10.Memberika tugas kepada siswa
11.
Memberikan motivasi agar siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip
keselamatan dan menjaga kebersihan
12.Memberikan Pekerjaan Rumah.
I. Penilaian:
1. Penilaian Proses
Dilaksanakan dengan memperhattikan tingkah laku dan sikap setiap siswa
dalam mengerjakan tugas kelompok.
2. Penilaian Akhir
Dilaksanaka setelah berakhirnya proses belajar mengajar dengan cara
memberikan soal tes kepada siswa secara individu.
Instrumen Soal :
1. Apa yang menyebabkan baling-baling berputar ?
2. Apa yang terjadi pada baling-baling sebelum dan sesudah air mendidih ?
3. Apa yang dapat dilakukan agar baling-baling dapat berputar lebih keras ?
4. apa yang terjadi saat parasut dilempar keatas ?
5. Saat tiga parasut dilempar secara bersamaan, parasut mana yang lebih cepatsampai ketanah ?
-
5/19/2018 Siti Saniah
32/35
Mengetahui : Matang Kumbang, 10 April 2012
Supervisor, Mahasiswa Praktikum,
Marlita, S.Pd Siti Saniah
Nip. 19810312 200904 2 005 Nim. 820 938 315
Mengetahui :
Kepala SDN 5 Baktiya,
Jasmiati, S.Pd
Nip. 19670614 198708 2 001
-
5/19/2018 Siti Saniah
33/35
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Waktu : 2 x 45 menit
Tanggal : 17 April 2012
A. Standar Kompetensi :
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar
8.4. Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat music
C. Indikator
Siswa dapat mengetahui bahwa semua jenis alat music akustik dimainkan
dengan menggetarkan sumber bunyi (gitar, biola, Piano, Suling, Terompet,
Gendang)
D. Metode :
*Ceramah
*Tanya jawab
*Penugasan
*Demonstrasi
*Diskusi
E. Alat / Sumber dan Bahan :
*Buku SAINS SD
*Botol, penggaris mika, mug, kantong palstik, kertas koran, handuk, air
hangat, jam, karet gelang.
-
5/19/2018 Siti Saniah
34/35
F. Langkahlangkah Pembelajaran :
1. Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
2. Mengulang materi pertemuan sebelumnya
3. Memahami istilah sumber energi panas
4. Menyebutkan contoh sumber energi panas
Lilin yang menyala menghasilkan panas
Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas
Dua telapak tangan yang digesekkan menghasilkan panas
5. Melakukan tugas
6. Memahami bahwa panas dapat berpindah
7. Menyebutkan cara perpindahan panas untuk kebutuhan
8. Menarik kesimpulan bahwa energi terbesar adalah matahari, dan panas dapat
berpindah.
G. Penilaian:
1. Penilaian Proses
Dilaksanakan dengan memperhattikan tingkah laku dan sikap setiap siswa
dalam mengerjakan tugas kelompok.
2. Penilaian Akhir
Dilaksanaka setelah berakhirnya proses belajar mengajar dengan cara
memberikan soal tes kepada siswa secara individu.
Instrumen Soal :
1. Apa sumber energi terbesar bagi bumi ?
2. Mengapa burung mengembangkan bulu-bulunya saat kedinginan ?
3. Apakah bunyi dapat merambat melalui ruang hampa ? berikan penjelasannya !
-
5/19/2018 Siti Saniah
35/35
4. apa yang menentukan kuat lemahnya bunyi ?
Mengetahui : Matang Kumbang, 17 April 2012
Supervisor, Mahasiswa Praktikum,
Marlita, S.Pd Siti Saniah
Nip. 19810312 200904 2 005 Nim. 820 938 315
Mengetahui :
Kepala SDN 5 Baktiya,
Jasmiati, S.Pd
Nip. 19670614 198708 2 001