Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

download Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

of 8

Transcript of Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

  • 8/14/2019 Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

    1/8

    Mulyono (NIM : 0301060025)

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam

    berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia,

    ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering), seperti Teknik Sipil,

    Teknik Mesin, Elektro dan sebagainya. Seringkali model matematika tersebut

    muncul dalam bentuk yang tidak ideal atau sulit untuk dikerjakan secara

    analitik untuk mendapatkan solusi sejatinya (exact solution). Yang dimaksud

    dengan metode analitik adalah metode penyelesaian model matematika

    dengan rumus-rumus aljabar yang sudah baku atau lazim digunakan.

    Sebagai ilustrasi, diberikan beberapa contoh berikut ini :

    1. Penyelesaian akar-akar persamaan polinom :

    23,4x7

    1,25x6

    + 120x4

    + 15x3

    - 120x2

    - x + 100 = 0

    2. Pencarian hargax yang memenuhi persamaan:

    65x17

    )x2x120(cos

    x

    1e8,27

    21x5

    +=

    3. Penyelesaian sistem persamaaan linear :

    1,2a - 3b - 12c + 12d + 4,8e 5,5f + 100g = 18

    0,9a + 3b - c + 16d + 8e - 5f - 10g = 17

    4,6a + 3b - 6c - 2d + 4e + 6,5f - 13g = 19

    3,7a - 3b + 8c - 7d + 14e + 8,4f + 16g = 6

    1

  • 8/14/2019 Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

    2/8

    Mulyono (NIM : 0301060025) 2

    2,2a + 3b + 17c + 6d + 12e 7,5f + 18g = 9

    5,9a + 3b + 11c + 9d - 5e - 25f - 10g = 0

    1,6a + 3b + 1,8c + 12d -7e +2,5f + g =-5

    (Susy, 2006 : 1-2)

    Setelah melihat beberapa contoh ilustrasi di atas, kemungkinan besar

    cara analitik tidak dapat digunakan. Untuk polinom berderajat 2, masih bisa

    dicari akarnya menggunakan rumus abc yang sudah terkenal, yaitu :

    a2

    ac4bbx

    2

    2,1

    =

    Namun, untuk polinom yang berderajat lebih besar dari 2, tidak ada rumus

    aljabar untuk menghitung akar polinom tersebut. Alternatifnya adalah dengan

    memanipulasi polinom, misalnya dengan pemfaktoran atau menguraikan

    polinom tersebut menjadi perkalian beberapa suku. Semakin tinggi derajat

    polinom, jelas semakin sukar memfaktorkannya. Begitu juga untuk

    menyelesaian sistem persamaan linear. Apabila sistem persamaannya hanya

    berupa dua atau tiga garis lurus dengan dua atau tiga peubah, masih dapat

    ditemukan solusinya (dalam hal ini titik potong kedua garis) dengan

    menggunakan rumus titik potong dua buah garis. Titik potong tersebut juga

    dapat ditemukan dengan menggambar kedua garis pada kertas grafik. Tetapi

    untuk sistem dengan jumlah persamaan dan jumlah peubah lebih besar dari

    tiga, tidak ada rumus yang dapat dipakai untuk memecahkannya.

    Contoh-contoh ilustrasi di atas memperlihatkan bahwa ada beberapa

    persoalan matematika yang tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik.

  • 8/14/2019 Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

    3/8

    Mulyono (NIM : 0301060025) 3

    Akan tetapi metode analitik unggul untuk sejumlah persoalan yang memiliki

    tafsiran geometri sederhana. Misalnya menentukan akar penyelesaian dari

    04x4x2

    =++ menggunakan rumus abc. Padahal persoalan yang muncul

    dalam kehidupan sehari-hari tidak selalu dalam bentuk sederhana tetapi sangat

    kompleks serta melibatkan bentuk dan proses yang rumit. Akibatnya nilai

    praktis penyelesaian metode analitik menjadi terbatas. Bila metode analitik

    tidak dapat lagi digunakan, maka salah satu solusi yang dapat digunakan

    adalah dengan metode Numerik. Metode Numerik adalah teknik yang

    digunakan untuk memformulasikan persoalan matematika sehingga dapat

    dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa (tambah, kurang,

    kali, dan bagi) (Susy, 2006 : 3-5).

    Penyelesaian secara numerik umumnya melibatkan proses iterasi,

    perhitungan berulang dari data numerik yang ada. Jika proses iterasi tersebut

    dilakukan secara manual, akan membutuhkan waktu yang relatif lama dan

    kemungkinan timbulnya nilai kesalahan (error) akibat manusia itu sendiri juga

    relatif besar. Misalnya untuk menyelesaikan persoalan persamaan non-linear

    24x4x22x9x2x2345

    =++ , jika diselesaikan menggunakan cara manual

    menggunakan Metode Biseksi diperlukan beberapa iterasi. Untuk

    penyelesaian sampai tujuh angka di belakang koma dapat terjadi iterasi sampai

    puluhan kali. Ini tentu membutuhkan waktu yang relatif lama. Pada

    kenyataannya sering terjadi proses iterasi sampai ratusan kali, pada keadaan

    demikian ini komputer sangat dibutuhkan untuk mengurangi waktu

    penyelesaian (Munif, 1995 : 3). Selain mempercepat perhitungan numerik,

  • 8/14/2019 Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

    4/8

    Mulyono (NIM : 0301060025) 4

    dengan komputer dapat dicoba berbagai kemungkinan solusi yang terjadi

    akibat perubahan beberapa parameter tanpa menyita waktu dan pikiran. Solusi

    yang diperoleh juga dapat ditingkatkan ketelitiannya dengan mengubah-ubah

    nilai parameter (Susy, 2006 : 9).

    Persamaan linear jika digambarkan pada sumbu kartesius berupa

    garis lurus. Sedangkan untuk persamaan non-linear jika digambarkan pada

    sumbu kartesius berupa kurva (garis lengkung). Persamaan yang termasuk

    persamaan non-linear adalah persamaan polinomial, persamaan eksponensial,

    persamaan logaritmik, persamaan sinusoida, dan sebagainya (Munif, 1995 : 7).

    Sebagai contoh misalnya terdapat persamaan : 0x4x2

    = dengan daerah asal

    {x | -2 x 6, x R}. Persamaan tersebut jika digambarkan pada sumbu

    kartesius :

    Gambar 1. Gambar grafik 0x4x2

    =

    -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

    -4

    -2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

  • 8/14/2019 Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

    5/8

    Mulyono (NIM : 0301060025) 5

    Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa persamaan 0x4x2

    = jika

    digambarkan pada sumbu kartesius berupa kurva. Jika dicari nilai x yang

    memenuhi persamaan biasanya digunakan rumus abc, maka diperoleh x1 = 0

    dan x2 = 4. Nilai-nilai x yang memenuhi persamaan ini pada gambar terlihat

    jelas yaitu titik potong garis dengan sumbu x.

    Akan tetapi jika diilustrasikan untuk persamaan non-linear :

    23,4x7

    1,25x6

    + 120x4

    + 15x3

    - 120x2

    - x + 100 = 0 maka rumus abc sudah

    tidak berlaku lagi, karena persamaan tersebut mempunyai pangkat yang lebih

    besar dari 2. Metode analitik tidak berlaku lagi karena terlalu memakan

    banyak waktu, tenaga dan pikiran. Jalan yang paling efektif dan efisien adalah

    dengan mengggunakan metode Numerik, karena hanya dengan beberapa

    langkah saja sudah bisa didapatkan apa yang diinginkan.

    Penyelesaian yang digunakan dalam metode Numerik adalah

    penyelesaian pendekatan, oleh karena itu biasanya timbul kesalahan (error

    ).

    Pada penyelesaiannya diusahakan untuk mendapatkan error yang sekecil

    mungkin. Langkah pertama yang dilakukan dalam penyelesaian persamaan

    non-linear dengan menggunakan metode Biseksi dan metode Regula Falsi

    adalah menetapkan nilai sebarang a sebagai batas atas dan nilai sebarang b

    sebagai batas bawah kemudian ditentukan nilai fungsi f(x) untuk x = a dan

    x = b. Selanjutnya adalah memeriksa apakah f(a).f(b) < 0, apabila terpenuhi

    syarat tersebut berarti akar fungsi terdapat di antara a dan b. Jika tidak

    terpenuhi maka kembali harus menetapkan nilai sebarang a dan b sedemikian

    rupa sehingga ketentuan perkalian terpenuhi (Wibowo, 2007 : 1). Jika

  • 8/14/2019 Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

    6/8

    Mulyono (NIM : 0301060025) 6

    ketentuan perkalian terpenuhi maka selanjutnya adalah menentukan titik c

    (titik di antara a dan b). Untuk metode Biseksi menggunakan rumus

    ( )

    2

    bac

    += sedangkan untuk metode Regula Falsi menggunakan rumus

    )ab()a(f)b(f

    )b(fbc

    = . Langkah selanjutnya adalah mencari nilai c yang

    lain sehingga didapat erroryang kecil atau sama dengan nol.

    Selain sederhana, metode Biseksi dan metode Regula Falsi

    mempunyai beberapa kelebihan yaitu proses iterasi lebih cepat, mudah untuk

    dibuat program dan tingkat kesalahan kecil. Untuk metode yang menghasilkan

    errorkecil maka metode tersebut lebih teliti dibanding dengan metode lain.

    Dalam metode Numerik ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk

    menyelesaikan persamaan non-linear, diantaranya metode Tabulasi, metode

    Biseksi, metode Regula Falsi, metode Iterasi bentuk x = g(x), metode Newton

    Rapson, metode Faktorisasi (P3, P4, P5), metode Bairstow dan metode

    Quotient-Difference (Q-D) (Munif, 1995 : 8).

    Berdasarkan uraian di atas, tujuan utama penelitian ini adalah

    mempelajari penyelesaian persamaan non-linear menggunakan metode Biseksi

    dan metode Regula Falsi Menggunakan Cara Komputasi serta mengetahui

    perbedaan kecepatannya dalam menyelesaikan persamaan non-linear ditinjau

    dari banyaknya iterasi.

  • 8/14/2019 Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

    7/8

    Mulyono (NIM : 0301060025) 7

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan

    dalam penelitian ini adalah :

    1. Bagaimana penyelesaian persamaan non-linear menggunakan metode

    Biseksi dengan program komputer.

    2. Bagaimana penyelesaian persamaan non-linear menggunakan metode

    Regula Falsi dengan program komputer

    3. Bagaimana perbedaan kecepatan antara metode Biseksi dan metode

    Regula Falsi dalam menyelesaikan persamaan non-linear ditinjau dari

    banyaknya iterasi.

    C. Pembatasan Masalah

    Batasan masalah dalam penelitian ini adalah persamaan non-linear

    dalam bentuk polinomial satu variabel.

    D. Tujuan Penelitian

    Dengan adanya permasalahan yang muncul, maka tujuan dari

    penelitian ini adalah :

    1. Membuat program komputer untuk menyelesaikan persamaan non-linear

    menggunakan metode Biseksi.

    2. Membuat program komputer untuk menyelesaikan persamaan non-linear

    menggunakan metode Regula Falsi.

  • 8/14/2019 Skripsi Bab i Pendahuluan (contoh skripsi Program Studi Pendidikan Matematika)

    8/8

    Mulyono (NIM : 0301060025) 8

    3. Mengetahui perbedaan kecepatan antara metode Biseksi dan metode

    Regula Falsi dalam menyelesaikan persamaan non-linear ditinjau dari

    banyaknya iterasi.

    E. Manfaat Penelitian

    Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini,

    diantaranya adalah :

    1. Mengetahui perbedaan kecepatan antara metode Biseksi dan metode

    Regula Falsi dalam menyelesaikan persamaan non-linear ditinjau dari

    banyaknya iterasi.

    2. Memberi masukkan bagi peneliti yang ingin mempelajari lebih jauh

    tentang metode Numerik.