SKRIPSI KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR TAMAN ...
Transcript of SKRIPSI KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR TAMAN ...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
SKRIPSI
KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR
TAMAN KANAK-KANAK
(Studi Kasus : TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen
Surakarta)
Oleh :
TITUS R. TRI UTAMA
K. 1503045
PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL / BANGUNAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR
TAMAN KANAK-KANAK
(Studi Kasus : TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen
Surakarta)
SKRIPSI
Oleh:
TITUS R. TRI UTAMA
K. 1503045
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR
TAMAN KANAK-KANAK
(Studi Kasus : TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen
Surakarta)
Oleh:
TITUS R. TRI UTAMA
K. 1503045
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Chundakus Habsya, M.S.A. Drs. H. Suhardjono, M.Si. NIP. 19570414 198603 1 002 NIP. 19510505 198103 1 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Senin
Tanggal : 18 April 2011
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda tangan
Ketua : Drs. A.G. Tamrin, M.Pd., M.Si. ( ..................... )
Sekretaris : Budi Siswanto, S.Pd., M.Ars. ( .................. )
Anggota I : Ir. Chundakus Habsya, M.S.A. ( ..................... )
Anggota II : Drs. H. Suhardjono, M.Si. ( .................. )
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK Titus R. Tri Utama. KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA INTERIOR TAMAN KANAK-KANAK. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta, April 2011.
Taman Kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan formal pertama merupakan salahsatu sarana untuk memberi rangsangan dan dukungan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan sifat-sifat alamiahnya. Faktor-faktor yang berperan dalam menunjang perkembangan anak di TK adalah kualitas guru, program kegiatan belajar dan lingkungan fisik. Agar program kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan perkembangan anak optimal, maka perlu didukung oleh ruang kelas sebagai bagian dari lingkungan fisik, yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Deborah T. Sharpe (1974 : 8) yang mengatakan bahwa “Anak usia prasekolah umumnya lebih menyukai warna daripada bentuk (color dominance)...”
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui kondisi ragam warna yang ditemukan pada masing-masing interior kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus. (2) Untuk mengetahui peran warna dalam membentuk suasana ruang, dari ragam warna yang ditemukan pada masing-masing interior kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus dalam mendukung kondisi interior kelas yang menunjang program kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan anak dalam ruang agar perkembangannya menjadi optimal.
Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh dari wawancara informan, dokumen dan arsip serta observasi lapangan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi sesuai permasalahan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang mencakup tiga komponen yaitu sajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Penggunaan warna yang
ditemukan pada ruang kelas dari masing-masing TK yang dijadikan studi kasus sangat beragam dan berbeda-beda antara TK yang satu dengan TK yang lainnya. (a) TK Negeri Pembina Surakarta : Penggunaan warna pada interior kelas B.1 didominasi oleh warna-warna dengan value terang 57% terutama pada setiap elemen utamanya interiornya (lantai, dinding dan plafon). Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-kuat 29% dan 14%. (b) TK Al Firdaus Surakarta : Penggunaan warna pada interior kelas A.1 didominasi oleh warna-warna dengan value terang 54% terutama pada setiap elemen utamanya (lantai, dinding dan plafon). Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-kuat 23%. (c) TK Kristen Manahan Surakarta : Penggunaan warna pada interior kelas B.2 didominasi oleh warna-warna dengan value terang 61% terutama pada setiap elemen utamanya (lantai, dinding dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
plafon). Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-kuat 23% dan 17%. (2) Peran warna interior kelas pada 3 TK yang dijadikan studi kasus adalah : (a) Peran warna pada interior kelas B.1 di TK Negeri Pembina Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana meriah tetapi berkesan dingin, dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas. (b) Peran warna pada interior kelas A.1 di TK Al Firdaus Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana hangat dan meriah, dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas. (c) Peran warna pada interior kelas B.2 di TK kristen Surakarta dalam konteks desain interior adalah menciptakan suasana hangat dan meriah, dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas.
Saran dari penelitian ini adalah: (1) Warna utama, warna-warna yang
digunakan pada elemen pembentuk ruang sebaiknya menggunakan warna-warna yang tidak menyilaukan mata, yaitu warna-warna pastel (dengan campuran warna putih/netral). (2) Untuk mensiasati ruangan yang sempit sebaiknya digunakan warna-warna cerah. (3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan warna interior kelas TK dimasa datang. (4) Penelitian ini mengacu pada teori-teori psikologi warna, desain interior dan perkembangan anak dengan pengambilan sampel yang terbatas maka kajian ini perlu pengujian lebih lanjut terhadap kasus-kasus lain. (5) Penelitian ini perlu dipertajam dengan menggali efek psikologis guru dan anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
” Aku harus percaya pada diriku sendiri, percaya bahwa aku adalah orang yang
mereka percaya “.
(Masashi Kishimoto)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada :
Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa
memberikan doa, kasih sayang, dan materi
Kakak-kakakku, Keponakanku, Keluargaku
terima kasih atas Segalanya
Teman-teman PTB ‘03
Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Kajian Penggunaan Warna Pada Interior Taman Kanak-
kanak”.
Menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi penulis yang telah
menyelesaikan skripsi sebagai syarat akhir dari rangkaian studi yang panjang di
Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan
Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sebelas Maret
Surakarta guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd, M.T., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
3. Bapak Drs. AG. Thamrin, M.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Pendidikan
Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
4. Bapak Drs. Bambang Sulistyo Budhi., selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, M.S.A. selaku Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.
6. Bapak Drs. H. Suhardjono, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
7. Kepala Sekolah TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus dan TK Kristen Manahan
Surakarta yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah.
8. Ibu guru narasumber dan staf karyawan TK Negeri Pembina, TK Al Firdaus
dan TK Kristen Manahan Surakarta yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi dalam penelitian.
9. Bapak, Ibu yang telah memberikan dorongan moril dan materiil.
10. Teman-teman PTB tahun angkatan 2003.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Kebenaran mutlak hanya milik Allah SWT dan manusia hanya memiliki
kebenaran relatif, maka penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih
banyak kekurangan walaupun penulis telah berusaha secara optimal, maka dari itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersikap membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga hasil penelitian ini
bermanfaat bagi karya sejenis dan perkembangan pendidikan di masa mendatang.
Surakarta, April 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
PENGAJUAN .................................................................................................. ii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
MOTTO............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 6
1. Tinjauan Hakekat Warna .................................................... 6
2. Sistem Warna Munsell......................................................... 18
3. Tinjauan Pendidikan Taman Kanak-kanak……………….. 29
B. Kerangka Berfikir .................................................................... 40
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 43
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 43
B. Metodologi Penelitian ............................................................... 44
C. Sumber Data .............................................................................. 45
D. Teknik Sampling ....................................................................... 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 46
F. Validitas Data ........................................................................... 47
G. Analisis Data ............................................................................. 48
H. Prosedur Penelitian ................................................................... 50
BAB IV. HASIL PENELITIAN .................................................................... 53
A. TK Negeri Pembina Surakarta .................................................. 54
1. Gambaran Umum.................................................................. 54
2. Guru...................................................................................... 55
3. Program Kegiatan................................................................. 55
4. Ruang Kelas.......................................................................... 57
B. TK Al Firdaus Surakarta ........................................................... 61
1. Gambaran Umum.................................................................. 61
2. Guru...................................................................................... 62
3. Program Kegiatan................................................................. 63
4. Ruang Kelas.......................................................................... 64
C. TK Kristen Surakarta ................................................................ 69
1. Gambaran Umum.................................................................. 69
2. Guru...................................................................................... 70
3. Program Kegiatan................................................................. 71
4. Ruang Kelas.......................................................................... 72
D. Hasil Analisis Studi Kasus......................................................... 77
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN............................... 79
A. Kesimpulan ................................................................................... 79
B. Implikasi ........................................................................................ 80
C. Saran .............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 82
LAMPIRAN..................................................................................................... 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Susunan Gelombang cahaya…………………………………………..7
Gambar 2. Percobaan Pembiasan Cahaya dari Sir Issac Newton............................8
Gambar 3. Skema Warna Panas dan Dingin Sistem Ogden Rood……………….10
Gambar 4. Komposisi Warna pada Kamar Anak………………………………...13
Gambar 5. Komposisi Warna pada Ruang Kerja………………………………..13
Gambar 6. Efek Warna Gelap dan Terang……………………………………….15
Gambar 7. Pengaruh Warna Gelap dan Terang....……………………………….15
Gambar 8. Kondisi yang Mempengaruhi Penafsiran Warna dalam Ruang
Interior……………………………………………………………….17
Gambar 9. Lingkaran Warna Albert H. Munsell…………………………………19
Gambar 10. Hue, Value dan Chroma…………………………………………….20
Gambar 11. Pohon Warna Albert H. Munsell……………………………………20
Gambar 12. Lingkaran Warna Primer, Sekunder, Tersier…………………….. 22
Gambar 13. Skema Nilai Warna, Tint dan Shade………………………………...23
Gambar 14. Skema Dimensi Warna……………………………………………...24
Gambar 15. Skema Intensitas Warna…………………………………………….25
Gambar 16. Skema Warna Monokromatik………………………………………26
Gambar 17. Skema Warna Analogus…………………………………………….26
Gambar 18. Jenis Skema Warna Kompelementer………………………………..27
Gambar 19. Skema Warna Triad…………………………………………………28
Gambar 20. Skema Warna Tetrad………………………………………………..28
Gambar 21. Alur Kerangka Berfikir…………………………………………......42
Gambar 22. Gambar menu eyedropper tool dan prosentase campuran CMYK pada
menu color picker...............................................................................49
Gambar 23. Bagan Alur Analisis Interaktif...........................................................50
Gambar 24. Skema Prosedur Penelitian.................................................................52
Gambar 25. Denah TK Negeri Pembina Surakarta................................................54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Gambar 26. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina
Surakarta.............................................................................................57
Gambar 27. Denah TK Al Firdaus Surakarta.........................................................62
Gambar 28. Denah dan Visualisasi Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta. 65
Gambar 29. Denah TK Kristen Surakarta..............................................................70
Gambar 30. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta.......73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Efek Psikologis Warna………………………………………………….11
Tabel 2. Warna-warna yang mendukung kebutuhan anak dalam ruang…………12
Tabel 3. Rencana Waktu Penelitian……….……………………………………..44
Tabel 4. Tempat Penelitian.................................................................................... 45
Tabel 5. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Negeri Pembina Surakarta
.....................................................................................................………… 56
Tabel 6. Interior Kelas TK Negeri Pembina Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna
................................................................................................................. 58
Tabel 7. Peran Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta dalam
Konteks Desain Interior.......................................................................... 60
Tabel 8. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Al Firdaus Surakarta........... 64
Tabel 9. Interior Kelas TK Al Firdaus Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna..... 66
Tabel 10. Peran Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta dalam
Konteks................................................................................................ 68
Tabel 11. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Kristen Surakarta.............. 72
Tabel 12. Interior Kelas TK Kristen Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna........ 74
Tabel 13. Peran Warna Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta dalam Konteks
................................................................................................................ 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Site Plan TK Negeri Pembina ................................................... 83
Lampiran 2. Key Plan TK Negeri Pembina .................................................. 84
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian TK Negeri Pembina ........................... 85
Lampiran 4. Site Plan TK Al Firdaus ........................................................... 86
Lampiran 5. Key Plan TK Al Firdaus ........................................................... 87
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian TK Al Firdaus ................................... 88
Lampiran 7. Site Plan TK Kristen Manahan ................................................. 89
Lampiran 8. Key Plan TK Kristen Manahan ................................................ 90
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian TK Kristen Manahan ......................... 91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak berusia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan dengan tujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut. Upaya untuk memberi perhatian pada pendidikan anak usia dini dapat
dilakukan dengan berbagai jalan, yakni melalui jalur formal, informal dan
nonformal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak - Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal berbentuk
kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang
sederajat, sedangkan pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. (UU.
no. 20 tahun 2003 pasal 28 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah “…untuk membantu
meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan
daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya”. (PP. no. 27
tahun 1990). Tujuan penyelenggaraan pendidikan dalam fase ini dilatar belakangi
oleh karena pada usia tersebut, anak-anak sedang mengalami masa perkembangan
yang sangat cepat dari segi fisik, kognitif, emosi maupun sosial sehingga anak
usia dini harus mendapat perhatian yang serius. Dengan demikian maka usia
prasekolah dipandang sebagai masa genting dalam kehidupan anak karena pada
masa ini anak berada dalam keadaan yang sangat peka untuk menyerap segala
informasi yang ada di sekitarnya, lingkungan terdekatnya dan menerima
rangsangan-rangsangan dari luar.
Taman kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan formal pertama
merupakan salah satu sarana untuk membantu memberi rangsangan dan dukungan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak didik sesuai dengan sifat-sifat
alamiah anak. Penyelenggaraan proses pendidikan di taman kanak-kanak
dimaksudkan untuk membantu para orang tua dalam mempersiapkan sekolah
anaknya serta menyediakan rangsangan pendidikan. Anak tidak saja belajar
bersosialisasi bersama teman sebayanya, namun juga belajar hal-hal lain bagi
persiapannya kelak di awal tahun pendidikan dasarnya.
Dalam program kegiatan belajar taman kanak-kanak 1994 (PKB-TK 1994)
dijelaskan bahwa ada tiga unsur pendidikan yang berperan besar terhadap
perkembangan anak di TK yaitu :
Pertama, guru berperan sebagai pengajar dan pendidik, membantu meletakkan
dasar kearah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan daya
cipta yang diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Dengan demikian secara
psikologis anak memerlukan guru di TK sebagai pengganti orang tua di rumah.
Kedua, program kegiatan belajar yang berperan sebagai acuan dalam pelaksanaan
proses bermain sambil belajar di TK, dan
Ketiga, adalah lingkungan fisik, yang dimaksud dengan lingkungan fisik di TK
adalah lingkungan sekolah (luar kelas) dan ruang kelas.
Mencermati ketiga unsur yang disebutkan diatas, ternyata unsur
lingkungan fisik (unsur nonteknis) termasuk sebagai bagian penting dari
keberhasilan proses pendidikan di taman kanak-kanak selain 2 faktor lain yang
bersifat teknis ( guru dan program kegiatan belajar).
Ruang kelas sebagai salah satu bagian dari lingkungan fisik dibuat untuk
mewadahi program-program kegiatan belajar anak di TK. Sebagian besar program
kegiatan anak dilakukan di dalam kelas, sehingga elemen interior ruangan tersebut
dapat mempengaruhi aktivitas anak yang terlihat dari perilakunya selama berada
di dalam ruangan. Kelas tidak hanya merupakan tempat belajar bagi anak namun
sebagai taman belajar, tempat mereka tumbuh dan berkembang baik secara fisik,
intelektual maupun emosional.
Dalam konteks desain interior ruang, lingkungan kelas secara psikologis
mempunyai nilai tertentu bagi anak didik, yakni memotivasi dan merangsang anak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
untuk bermain sambil belajar sesuai dengan perkembangan mereka. Ruang kelas
dengan memanfaatkan elemen-elemen interior seperti warna, dapat berperan
untuk memenuhi lingkungan belajar anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik
dan terstimuli untuk mau belajar sehingga perkembangan anak dapat optimal. Hal
ini juga disebutkan oleh Deborah T. Sharpe (1974 : 8) yang mengatakan bahwa
“Anak usia prasekolah umumnya lebih menyukai warna daripada bentuk (color
dominance) dan warna dapat digunakan sebagai dasar stimulti”. Agar kondisi otak
anak selalu dalam keadaan yang menyenangkan, maka bermain sebagai bentuk
kegiatan belajar di taman kanak-kanak merupakan bermain yang kreatif dan
menyenangkan (tidak menimbulkan rasa takut pada diri anak). Untuk mendukung
kegiatan tersebut haruslah disediakan sarana yang sesuai dengan kebutuhan dan
minat anak. Pentingnya penciptaan lingkungan kelas dalam mendukung prestasi
belajar, menekankan pentingnya penciptaan hubungan dinamis dalam lingkungan
kelas-interaksi yang menjadi landasan dan kerangka untuk belajar. Lebih lanjut,
Bobbi De Porter (2000 : 67) menjelaskan bahwa “…faktor penataan ruang kelas
merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Pemilihan
jenis perabotan, penataan, warna, pencahayaan, musik, visual poster, gambar,
temperatur, tanaman, kenyamanan, dan suasana hati secara umum merupakan
kunci menciptakan lingkungan yang optimal, baik secara fisik maupun mental”.
Secara luas diketahui bahwa warna mempunyai pengaruh kuat terhadap
suasana hati dan emosi manusia. Secara fisik sensasi-sensasi dapat dibentuk dari
warna-warna yang ada. Lilian Verner (2000 : 82) mengatakan bahwa “…warna
secara psikologis mempunyai pengaruh yang kuat terhadap anak”.
Dalam menciptakan suasana yang menyenangkan, peran warna interior
sangat penting, karena dengan komposisi warna tertentu dapat diciptakan suasana
yang menyenangkan dan dapat meningkatkan kualitas proses belajar anak.
Suasana yang menyenangkan dalam konteks desain interior kelas di TK adalah
suasana yang timbul dari bentuk, warna dan elemen-elemen interior lainnya yang
secara psikologis dapat memberi motivasi belajar atau rangsangan kepada anak
didik sehingga menunjang perkembangannya. Aspek warna mempunyai peran
yang penting dalam desain interior seperti dikatakan oleh John F. Pile (1995 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
243) bahwa “…semua aspek-aspek desain interior, warna merupakan salah satu
aspek yang terpenting dan keberhasilan sebuah interior antara lain ditentukan oleh
bagaimana memasukkan unsur warna sehingga dapat menciptakan kesan kuat dan
menyenangkan”.
Dalam masa perkembangan tersebut anak usia prasekolah banyak
membutuhkan rangsangan-rangsangan dan dukungan lingkungan sekitarnya.
Sebagaimana dinyatakan oleh Elizabeth B. Hurlock bahwa “…masa usia
prasekolah (3-6 tahun) merupakan periode keemasan (golden age) dalam proses
perkembangan anak, karena di usia ini anak mengalami kemajuan fisik,
intelektual, sosial maupun emosional yang menakjubkan”. Pendapat Hurlock ini
dikuatkan oleh Benyamin S. Bloom, seorang ahli pendidikan yang mengatakan
bahwa “…50% dari potensi inteligensi anak sudah terbentuk di usia 4 tahun,
kemudian mencapai 80% ketika anak berusia 8 tahun”.
(Sriti Mayang Sari, 2003: 1)
Oleh karena itu desain interior kelas harus mampu menciptakan ruang
yang berkualitas, baik secara psikologis maupun secara operasional sehingga
anak-anak didalamnya dapat melaksanakan program kegiatannya sacara aman,
nyaman dan berkembang dengan optimal. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan
melakukan pengolahan dan penerapan unsur-unsur desain (bahan, warna, tekstur,
bentuk, kualitas pencahayaan, dan lain-lain) dalam setiap elemen interiornya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk lebih jauh
melakukan penelitian dengan judul KAJIAN PENGGUNAAN WARNA PADA
INTERIOR TAMAN KANAK-KANAK.
B. Pembatasan Masalah
Dari berbagai masalah yang ditemukan pada latar belakang di atas, maka
permasalahan penelitian ini dibatasi pada:
1. Kondisi ragam warna pada interior kelas pada masing-masing TK yang
dijadikan studi kasus, berdasarkan sistem warna Munsell.
2. Peran warna dalam membentuk suasana ruang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi ragam warna yang ditemukan pada masing-masing interior
kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus?
2. Bagaimana peran warna dalam membentuk suasana ruang, dari ragam warna
yang ditemukan pada masing-masing interior kelas di Taman Kanak-kanak
yang dijadikan studi kasus?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kondisi ragam warna yang ditemukan pada masing-masing
interior kelas di Taman Kanak-kanak yang dijadikan studi kasus.
2. Untuk mengetahui peran warna dalam membentuk suasana ruang dalam
mendukung kondisi interior kelas yang menunjang program kegiatan belajar
sesuai dengan kebutuhan anak dalam ruang agar perkembangannya menjadi
optimal.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat teoritis :
a. Memberikan sumbangan keilmuan bagi lembaga desain dan para desainer
tentang aspek desain, khususnya warna.
b. Memperluas wawasan mengenai warna sebagai salah satu aspek penting
untuk diperhatikan dalam desain interior.
2. Manfaat praktis :
a. Memberikan masukan bagi pendidikan prasekolah, tentang pentingnya
konsep warna interior kelas sebagai acuan dan pertimbangan dalam
pemilihan warna interior kelas sehingga dapat membantu meningkatkan
tercapainya tujuan pembelajaran dan perkembangan anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Memberikan tambahan informasi dan pengetahuan bagi mahasiswa
pendidikan teknik bangunan dan sebagai acuan bagi penelitian yang ada
kaitannya dengan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Pemilihan obyek penelitian ini merujuk pada kurikulum dan program
belajar yang digunakan, dimana kondisi ruang belajar secara tidak langsung
dipengaruhi oleh program belajar mengajar yang diterapkan dilingkungan sekolah
tersebut. Melihat kondisi ini maka penulis mengambil tiga sekolah taman kanak-
kanak di Surakarta yang menurut data memiliki kurikulum yang baik, antara lain :
1. Taman Kanak-kanak Negeri Pembina yang berlokasi di jl. Adi Sucipto 35
Manahan Surakarta, dengan alasan sebagai TK percontohan bagi penyelengara
TK lain dengan kurikulum yang mengacu pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah.
2. Taman Kanak-kanak Al Firdaus yang berlokasi di jl. Yosodipura 107
Surakarta, dengan alasan kurikulum Al Firdaus yang menginternalisasikan
nilai-nilai emosional, spiritual, akademis dan kewirausahaan berlandaskan
Islamic Core. Kurikulum Al Firdaus diwujudkan dalam program-program
pembelajaran yang meliputi Program Intrakurikuler, Program Ekstrakurikuler
dan Program Pembiasaan.
3. Taman Kanak-kanak Kristen Manahan yang berlokasi di jl. MT. Haryono no.
10 Surakarta, dengan alasan kurikulum TK Kristen Manahan memberikan
pondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak dari sisi karakter, moral,
akademis, dan iman sehingga desain pendidikan di TK Kristen Manahan
dirancang secara holistik, sesuai dengan kebutuhan, dan tahap perkembangan
anak. Model pembelajarannya menerapkan metode learning by hand.
Berdasarkan kurikulum yang dimiliki oleh setiap TK tersebut, maka
diharapkan masing-masing TK tersebut memiliki ruang kelas dengan pewarnaan
interior yang memadai untuk mendukung proses kegiatan belajar.
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian dan penyusunan skripsi ini adalah
pada bulan Desember 2009 – Maret 2011. Adapun pelaksanaan penelitian dan
penyusunan laporan waktunya adalah sebagai berikut :
a. Pengajuan Judul : 30 April 2008
b. Penyusunan Proposal : Mei 2009 – Oktober 2009
c. Seminar Proposal : 16 Desember 2009
d. Izin Penelitian : 13 Maret 2010 – 29 Maret 2010
e. Pelaksanaan Penelitian : 19 – 28 Mei 2010
f. Pengumpulan Data : Bulan Juni 2010
g. Analisis Data : Bulan Juli 2010
h. Penyusunan Laporan : Bulan Juli 2010 – Bulan Maret 2011
B. Metodologi Penelitian
Metode penelitian ini untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan
metode yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif yaitu data yang dikumpulkan dan dianalisa berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari informan dan perilaku yang diamati secara holistik, wawancara,
dokumentasi, gambar, pencatatan lapangan, dan bukan angka-angka.
Menurut Lexy J. Moleong (2006: 6) mengatakan bahwa:
”Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
presepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
C. Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian didapatkan dari beberapa
sumber :
1. Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Pencari tahu
alamiah dalam pengumpulan data lebih banyak tergantung pada dirinya sebagai
alat pengumpul data.
2. Informan
Informan adalah orang yang mengetahui permasalahan yang akan dikaji
peneliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Adapun dalam
penelitian ini yang menjadi informan adalah Guru, Wakasek Humas dan Pegawai
Tata Usaha dari masing-masing TK yang dijadikan studi kasus.
3. Tempat atau obyek
Merupakan sumber data yang berkaitan dengan kondisi dari lokasi
peristiwa dan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian. Tempat atau obyek yang
diambil dalam penelitian ini adalah 3 Taman Kanak-kanak dikota Surakarta.
Tabel 4. Tempat Penelitian
Nama TK Jumlah Kelas
(* kelas yag dijadikan obyek penelitian) Alasan
1. TK Negeri Pembina Ada 4 kelas, diantaranya:
1. Kelas A.1 3. Kelas B.1*
2. Kelas A.2 4. Kelas B.2
Dipilih kelas B.1 karena:
1. Ruangannya luas
2. Mudah diakses
(lihat denah hal. 53)
2.TK Al Firdaus Ada 6 kelas, diantaranya:
1. Kelas A.1* 4. Kelas B.1
2. Kelas A.2 5. Kelas B.2
3. Kelas A.3 6. Kelas B.3
Dipilih kelas A.1 karena:
Ruang kelas yang paling mudah diakses
karena satu-satunya ruang kelas yang ada
dilantai dasar.
(lihat denah hal. 61)
3.TK Kristen Ada 4 kelas, diantaranya:
1. Kelas A.1 3. Kelas B.1
2. Kelas A.2 4. Kelas B.2*
Dipilih kelas B.2 karena:
Karena pada waktu penulis mengadakan
penelitian ruangan yang lain sedang dalam
perbaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4. Studi Pustaka
Selain data wawancara, diambil juga data yang dihasilkan dari studi
ilmiah yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini juga
mencari data dengan menggunakan studi observasi dan literatur yaitu untuk
mendapatkan pengertian awal serta gambar permasalahan yang lebih khusus
dengan mengidentifikasi segala permasalahan dan pemecahannya dengan cara
mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan obyek perencanaan melalui
media cetak, internet maupun media elektronik.
5. Dokumentasi dan Arsip
Disamping beberapa sumber data di atas, peranan dokumentasi sangat
penting untuk mendukung tingkat keakuratan data, hal ini menjelaskan kondisinya
dan dapat disajikan pada laporan penelitian dalam bentuk gambar (foto).
Referensi atau arsip tertulis yang berkaitan dan berhubungan dengan
studi kasus yang berasal dari masing-masing TK.
D. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan bukanlah cuplikan
statistik atau biasa dikenal sebagai “Probability sampling” yang biasa digunakan
dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik
cuplikan (sampling) yang bersifat selektif dengan menggunakan keingintahuan
pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lain. Oleh karena itu sampling
yang digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat “Purposive Sampling”.
Maksudnya peneliti cenderung untuk memilih informan yang dianggap
mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya
untuk menjadi sumber data yang mantap, sehingga kemungkinan pilihan informan
dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam
memperoleh data (Patton, 1984).
Sehingga pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik purposive sampling (sample bertujuan) yaitu mengambil
sample/contoh berdasarkan karakter yang dimiliki pada setiap TK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dari sumber data yang telah didapatkan dalam
penelitian ini maka teknik pengumpulan data dijawab dengan :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data primer dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dijabarkan dari pedoman pengumpulan
data dan informasi yang relevan. Wawancara ditujukan kepada informan yang
diangga dapat memberikan informasi yang relevan dengan permasalahan kajian,
antara lain keala sekolah, guru, atau perancang sekolah. Wawancara dilakukan
secara in-depth interviewing artinya tidak dilakukan dengan struktur ketat, tetapi
pertanyaan semakin terfokus pada pokok permasalahan sehingga informasi dapat
terkumpul cukup mendalam.
Jadi pada dasarnya teknik pengumpulan data dengan wawancara adalah
dengan cara tanya jawab secara lisan dengan beberapa pihak yang berkaitan
dengan sasaran penelitian dengan harapan akan mampu mengorek kejujuran
informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama data-data
umum dari masing-masing TK yang dijadikan studi kasus.
2. Observasi Langsung
Observasi adalah melakukan pengamatan pada obyek penelitian secara
mendetail dan mencermati segala sesuatu pada objek yang sekiranya dapat
menunjang penelitian kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang
terjadi pada keadaan sebenarnya. Sasaran pengamatan adalah data kondisi
lingkungan sekolah, data fisik interior ruang kelas (lantai, dinding, langit-langit,
perabot dan aksesoris.
3. Mencatat Arsip dan Dokumentasi
Mencatat arsip dan dokumentasi yang dikaitkan dengan masalah dan
tujuan penelitian. Dengan mencatat arsip dan dokumen yang berhubungan dengan
penelitian dapa menambah sumber data yang dibutuhkan dalam menunjang
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
F. Validitas Data
Dalam penelitian ini keabsahan data diperoleh melalui triangulasi,
artinya untuk menarik kesimulan yang relevan dan baik diperlukan lebih dari satu
sudut pandang. Menurut Lexy J. Moleong (2006: 330) mengatakan bahwa
”Triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan atau validitas data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain”. Adapun triangulasi yang dilakukan adalah
Triangulasi Data yaitu mengumpulkan data atau informasi tentang gambaran
masing-masing TK secara umum dan dokumentasi dari fisik ruang kelas sebagai
data utama.
G. Analisis Data
Analisis data dan penafsiran merupakan satu rangkaian dan kesatuan.
Tahap-tahap yang dilakukan adalah pengumpulan data, dengan mereduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Tahap pengumpulan data dilakukan setelah data-data terkumpul.
Kemudian menelaah seluruh data-data yang ada dari berbagai sumber yaitu dari
hasil wawancara yang sudah ditulis, arsip, dokumentai, dan sebagainya sesuai
dengan kategorinya.
Tahap reduksi adalah memilih data dan pengelompokan data
berdasarkan kategorinya. Untuk mendata dan mengidentifikasi warna pada
penelitian ini digunakan pendekatan dengan sistem CMYK,
pengembangan dari sistem warna Munsell. Sistem ini sering digunakan
dalam program software komputer yang dikenal dengan Adobe Photoshop
dengan sistem CMYK, sesuai dengan standarisasi warna di Amerika
Serikat, yaitu Optical Society of America (OSA) dan Uniform Color
Scales (UCS). Sistem CMYK merinci warna subtraktif primer dalam
persentase dan menambahkan warna hitam untuk menstabilkan ukuran
warna. Yang dimaksud dengan CMYK adalah Cyan (C), Magenta (M),
Yellow (Y) dan Key (K) adalah warna hitam sebagai pengunci. Sistem ini
dapat menghasilkan warna-warna lembut yang hampir tidak mungkin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
dihasilkan sistem lainnya dan umumnya image warna mendekati aslinya.
(Mordy Golding dan Dave White dalam Siti Nurlaela, 2005: 13).
Dalam hal ini penulis menggunakan Software Adobe
PhotoshopCS 8.01, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buka/jalankan Sofware Photoshop
2. Klik file → open → pilih dokumen atau foto yang akan di
analisis
3. Dalam box tool pilih eyedropper tool
4. Klik pada area gambar, pilih bagian mana yang akan diambil
analisis warnanya
5. Klik pada kotak set foreground color, kemudian akan muncul
menu color picker yang menunjukkan posisi warna, warna
serta prosentase campuran CMYKnya dari warna yang diilih
menggunakan eyedropper tool tadi
6. Mencatat hasil prosentase campuran CMYK kemudian klik
OK, dan seterusnya dengan cara yang sama.
Gambar 22. Gambar menu eyedropper tool dan prosentase campuran
CMYK pada menu color picker
Dalam reduksi terdapat data yang terpakai dan terbuang. Adapun data-
data yang terpakai adalah data-data yang sesuai dengan kategori yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
ditentukan. Dan untuk data-data yang terbuang atau tidak terpakai adalah data-
data yang tidak sesuai atau menyimpang dari kategori yang telah ditentukan.
Tahap selanjutnya adalah penyajian data setelah data direduksi secara
sistematis dan mudah dibaca, dipahami kemudian data disajikan untuk diuji
keabsahannya. Penyajian data dilakukan dalam bentuk catatan deskripsi.
Selanjutnya tahap akhir yaitu penarikan kesimpulan setelah data
diperiksa keabsahannya kemudian menafsirkan data, mengubah hasil sementara
menjadi teori atau kesimpulan yang dihasilkan sesuai data yang ada. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan dari hasil data :
Gambar 23. Bagan Alur Analisis Interaktif
(Sumber : H.B. Sutopo, 2002: 96)
H. Prosedur Penelitian
Tahap-tahap yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Persiapan Penelitian
a. Menyusun proposal penelitian sebagai kajian sementara
b. Menyusun perijinan untuk melakukan penelitian ke Pembantu Dekan III
FKIP UNS.
c. Mengurus perijinan kepada masing-masing TK yang dijadikan studi kasus
d. Memilih dan memanfaatkan informasi
e. Menyiapkan perlengkapan penelitian
2. Pengumpulan Data
a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri
Pengumpulan Data
Reduksi Data Penarikan Kesimpulan
Penyajian Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b. Memasuki lapangan guna mencari data yang berupa data informan, dokumen-
dokumen resmi dan buku-buku referensi yang sejalan dengan fokus
penelitian.
3. Analisis Data
a. Pengumpulan Data
Dalam langkah pengumpulan data sesuai dengan teknik pengumpulan
data yang telah diuraikan di atas yaitu terdiri dari wawancara, observasi,
mencatat arsip dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan selama data
tersebut belum dapat memenuhi dan mencukupi serta dihentikan apabila data
yang diperlukan telah memadahi untuk diambil kesimpulan
b. Mereduksi Data
Matthews B. Miles (1992: 16) mengungkapkan bahwa “Reduksi data
diartikan sebagai proses pengolahan, perumusan perhatian dan
penyederhanaan, pengabsahan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan data di lapangan”. Dalam reduksi data terdapat pengelompokan data
berdasarkan kategori datanya. Maka akan didapatkan data yang terpakai dan
terbuang. Data yang terpakai adalah data yang sesuai dengan kategori data
yang telah ditentukan.
c. Penyajian Data
Penyajian data dalam hal ini berbentuk laporan penelitian. Sedangkan
penyajian data yang dibahas dalam laporan penelitian ini meliputi catatan
deskriptif sistematis, bagan, diagram, tabel dan dokumentasi yang berupa
arsip dan foto.
d. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan bukanlah langkah final dari kegiatan analisis,
namun kesimpulan tersebut masih perlu untuk diverifikasikan. Hal ini
merupakan analisis rangkaian pengolahan data berupa gejala kasus yang
didapatkan di lapangan. Apabila belum diperoleh suatu kevalidan data, maka
proses analisis perlu untuk diulang dari awal sampai benar–benar dapat
diperoleh data yang benar dan akurat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Gambar 24. Skema Prosedur Penelitian
4. Tahap Penulisan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan penelitian yang telah
dilakukan. Adapun dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah dalam bentuk
skripsi.
Analisis Akhir
Penulisan Laporan
Penggandaan Laporan Penelitian
Penarikan Kesimpulan
Pengumpulan Data dan
Analisis awal
Penulisan Proposal
Persiapan Pelaksanaan
Perijinan
Memilih Lokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Faktor-faktor utama yang berperan dalam perkembangan anak di Taman
Kanak-kanak adalah unsur-unsur pendidikan seperti guru, kurikulum atau
program kegiatan dan lingkungan fisik (kelas). Dalam lingkungan fisik ini
penekanan pembahasannya adalah pada warna interior kelas ditinjau dari sistem
warna dan peran warna dalam konteks desain interior, sehingga dapat dilihat
suasana ruang yang timbul pada ruangan tersebut.
Adapun obyek yang dijadikan studi kasus tersebut adalah:
A. TK Negeri Pembina Surakarta
Sebagai TK percontohan bagi penyelengara TK lain dengan kurikulum
yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun
1990 tentang pendidikan prasekolah.
B. TK Al Firdaus
Kurikulum Al Firdaus yang menginternalisasikan nilai-nilai emosional,
spiritual, akademis dan kewirausahaan berlandaskan Islamic Core. Kurikulum Al
Firdaus diwujudkan dalam program-program pembelajaran yang meliputi
Program Intrakurikuler, Program Ekstrakurikuler dan Program Pembiasaan.
C. TK Kristen Manahan Surakarta
Kurikulum TK Kristen Manahan memberikan pondasi bagi perkembangan
dan pertumbuhan anak dari sisi karakter, moral, akademis, dan iman sehingga
desain pendidikan di TK Kristen Manahan dirancang secara holistik, sesuai
dengan kebutuhan, dan tahap perkembangan anak. Model pembelajarannya
menerapkan metode learning by hand.
Untuk membentuk suasana ruang dalam kelas, penggunaan warna tidak
dapat berdiri sendiri, warna yang tampil akan saling mempengaruhi, seperti
warna-warna pada elemen interior lantai, dinding, dan perabot maupun elemen
pelengkap seperti aksesoris. Kombinasi warna tertentu akan menghasilkan
kenyamanan rasa dan visual kepada anak sehingga ia merasa nyaman untuk
tinggal dan beraktivitas didalamnya sehingga perkembangan mereka dapat optimal.
Berikut ini akan dibahas ketiga TK studi kasus diatas:
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
A. TK Negeri Pembina Surakarta
1. Gambaran Umum
Taman Kanak-kanak Negeri Pembina yang berlokasi di jl. Adi Sucipto 35
Manahan Surakarta, dengan alasan sebagai TK percontohan bagi penyelengara
TK lain dengan kurikulum yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, merupakan sarana
pendidikan prasekolah untuk mengembangkan kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dari keluarga ke pendidikan sekolah.
Tujuan pendidikan TK Negeri Pembina Surakarta adalah memberikan
dasar pendidikan untuk anak, baik dalam pengetahuan, keterampilan maupun daya
cipta untuk memasuki pendidikan dasar. Meletakkan dasar-dasar pengembangan
sikap anak agar tidak mendapat kesulitan dalam bersosialisasi dengan lingkungan
diluar lingkungan keluarganya.
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, TK Negeri Pembina Surakarta
dibangun diatas lahan yang cukup luas dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas guna
mendukung optimalisasi belajar mengajar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
denah sekolah TK Negeri pembina Surakarta berikut ini:
Gambar 25. Denah TK Negeri pembina Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
2. Guru
Guru di TK Negeri pembina Surakarta berjumlah 8 orang, dengan
kualifikasi yang berpendidikan SPG-TK berjumlah 7 orang (87,5%) dan
berpandidikan PG-TK (D2) 1 orang (12,5%). Perbandingan rasio guru dengan
murid adalah 1 : 12.
Aktivitas guru:
a. Menyiapkan bahan belajar, sarana dan alat peraga
b. Mengatur ruang belajar
c. Administrasi kelas, seperti mengecek kehadiran anak didik,
mengumpulkan informasi dari anak didik dll
d. Menyampaikan materi pelajaran sesuai program kegiatan
e. Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan perilaku, pengetahuan,
keterampilan dan daya cipta anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan perkembangan selanjutnya
f. Mengevaluasi perkembangan anak.
3. Program Kegiatan
Program Kegiatan Belajar berisi bahan-bahan pembelajaran yang dapat
dicapai melalui tema-tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang hendak dikembangkan.
a. Program Kegiatan Pembentukan Perilaku
Meliputi moral pancasila, agama, emosi, kemampuan bermasyarakat dan
disiplin, dilakukan dalam kegiatan belajar yang bersifat rutin sehari-hari,
sontan, teladan serta kegiatan yang masuk dalam perencanaan guru.
b. Program Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar
Kegiatan yang dipersiapkan guru untuk mencapai kemampuan-
kemampuan tertentu sesuai dengan tahap perkembangan anak, meliputi
daya cipta, bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani. Program
kegiatan tersebut dijabarkan menjadi satuan kegiatan harian untuk
persiapan operasional, berikut ini contoh satuan kegiatan harian:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Tabel 5. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Negeri Pembina
Surakarta
Satuan Kegiatan Harian TK Negeri Pembina Surakarta
Kelompok : B Semester/Minggu : II/I Tema : Aku
Hari, Tanggal Kegiatan Kemampuan
Rabu, 3 Maret 2010
07.30 - 08.00
Pembukaan (30 menit)
- Doa dan salam
- Tanya jawab tentang identitas
diri (alamat rumah)
- Praktik
- Sikap/Perilaku
- Memberikan informasi tentang
suatu hal
- Meloncat dari ketinggian 20 -50
cm sambil menghadap kearah
tertantu
08.00 - 09.00 Inti (60 menit)
- Pemberian tugas
menghubungkan bilangan
dengan lambang bilangan
- Menggambar orang kepala,
badan, tangan dsb
- Membentuk dengan plastisin
- Menghubungkan konsep bilangan
dengan lambang bilangan 1 -10
- Menggambar orang dengan
bagian-bagiannya
- Membentuk dengan tanah
liat/plastisin/adonan tepung/pasir
09.00 - 09.30 Istirahat/makan (30 menit)
- Mencuci tangan, berdoa
sebelum dan sesudah makan
- Sikap/perilaku
09.30 - 10.00 Penutup (30 menit)
- Mengucapkan syair AKU
- Menyanyi
- Tanya jawab, berdoa
- Mengucapkan sajak
- Menyanyikan lagu anak-anak
Pada satuan kegiatan harian terlihat pelaksanaan yang bersifat kelompok,
individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Untuk setiap kegiatan tertulis
kekampuan apa yang akan dicapai oleh anak termasuk jenis kegiatan yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
diberikan kepada anak, sarananya, metodenya dan pengorganisasian anak sesuai
dengan kebutuhan.
4. Ruang Kelas
Ruang Kelas B.1 di TK Negeri Pembina Surakarta berbentuk segi 8
dengan ukuran 6 m x 6 m x 3 m, pada tiap sisi dinding terdapat jendela kecil
untuk sirkulasi udara dan pada sisi utara terdapat jendela lumayan besar untuk
pencahayaan alami dari sinar matahari tetapi karena kurang maksimal,
pencahayaan ruangnya dibantu dengan lampu. Furnitur dan pelengkap lainnya
adalah meja dan kursi guru, meja dan kursi anak, lemari alat peraga, rak/loker
tempat menyimpan peralatan anak, papan tulis, kipas angin dan gambar-gambar
pendukung. Untuk memperjelas ruang kelas, berikut ini denah dan visualisasi
interior kelas B.1 TK Negeri pembina Surakarta:
prosentase campuran CMYK
Gambar 26. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina
Surakarta.
a. Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta Ditinjau dari
Sistem Warna.
Berikut ini dibahas warna interior kelas B.1 TK Negeri Pembina
Surakarta ditinjau dari dimensi warnanya, yaitu: hue, chroma dan value. Untuk
menganalisa ketiga dimensi warna tersebut digunakan sistem CMYK. Dengan
mengetahui prosentase CMYK suatu warna (hue) maka akan diketahui chroma
warna tersebut lemah, sedang atau kuat. Demikian pula dengan value akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
diketahui terang, sedang atau gelap nilai suatu warna, sehingga akan terlihat
suasana yang tercipta dalam ruang.
Tabel 6. Interior Kelas TK Negeri Pembina Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna
Hue Chroma Value
Elemen Interior C M Y K
Lantai Putih 12% 9% 9% 0% Lemah Terang
Dinding
Cokelat Muda 21% 21% 36% 0% Lemah Terang
Biru Muda 50% 17% 11% 0% Sedang Terang
Biru 74% 41% 17% 1% Kuat Sedang
Ungu Tua 43% 76% 49% 23% Lemah Gelap
Kuning 20% 16% 55% 0% Sedang Terang
Plafon Putih 13% 10% 9% 0% Lemah Terang
Biru Muda 44% 16% 10% 0% Sedang Terang
Furnitur/
aksesoris
Merah 16% 87% 100% 5% Kuat Sedang
Biru 83% 55% 23% 4% Kuat Sedang
Cokelat 33% 83% 100% 41% Lemah Gelap
Abu-abu Tua 57% 44% 38% 7% Lemah Sedang
Hijau Muda 48% 25% 66% 3% Lemah Terang
Merah Muda 19% 40% 26% 0% Lemah Terang
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan penggunaan
warna pada interior kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta didominasi oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
warna-warna terang (57%) terutama pada setiap elemen utamanya (lantai,
dinding dan plafon). Kesemua warna tersebut dengan spesifikasi CMYK seperti
tertera dalam tabel, memiliki chroma atau intensitas daya pancar warnanya
lemah-sedang dan nilai warnanya mengarah kewarna terang, menyebabkan
penampilan ruang terang dan hangat karena hadirnya warna cokelat muda
(krem), kuning, dan warna-warna cerah pada lantai, plafon dan furnitur
/aksesoris.
Warna-warna bernada sedang-gelap seperti biru dan cokelat dengan
chroma/intensitas sedang-kuat (29%) dan (14%) menyebabkan penampilan
ruang menjadi gelap dan terkesan dingin. Dengan total prosentase yang
melebihi 40% dari ruangan maka kehadiran warna-warna tersebut benyak
mempengaruhi penampilan dan kesan dalam ruangan itu sendiri.
b. Peran Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta dalam
Konteks Desain Interior.
Dalam upaya menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, suasana
interior kelas memiliki peran yang amat penting, didalamnya menyangkut
masalah warna interior kelas, baik elemen pembentuk ruang seperti lantai,
dinding dan plafon maupun elemen furnitur dan aksesoris. Susunan warna dari
elemen-elemen tersebut dapat menciptakan suasana tertentu yang secara
psikologis dapat mempengaruhi anak merasa nyaman, merangsang anak untuk
beraktifitas, kreatif, membantu anak untuk berkonsentrasi dalam belajar,
sehingga perkembangan anak dapat optimal. Ruang kelas diharapkan mampu
hadir sebagai faktor eksternal yang dapat membantu proses perkembangan
potensi anak dan memberikan stimulti bagi anak melalui tampilan warna
dalam ruang. Pada tabel berikut dibahas tentang peran warna interior kelas B.1
TK Negeri Pembina Surakarta:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Tabel 7. Peran Warna Interior Kelas B.1 TK Negeri Pembina Surakarta dalam
Konteks Desain Interior
Peran Warna Suasana yang ditemukan
1. Menciptakan Suasana
Komposisi warna cokelat muda (krem) dan biru muda
pada dinding dan kombinasi warna biru mudadan putih
pada plafon dan lantai serta ornamen-ornamen yang
berwarna-warni pada dinding memberikan suasana
interior kelas menjadi meriah. Dominasi warna terang
yang didukung pencahayaan lampu membuat interior
ruang ini berkesan luas.
(Sumber dari Bab II hal. 10-11 oleh Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002:
39-40 dan tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)
2. Memenuhi Kebutuhan Anak
dalam Ruang:
a) Rasa Aman, Nyaman dan
Hangat
b) Merangsang anak untuk
beraktifitas, gembira dan
Warna-warna yang digunakan dominan adalah warna
biru muda dan putih sehingga tidak menegangkan,
tidak menakutkan dan tidak menyilaukan mata
sehingga secara psikologis anak akan merasa aman,
tetapi ruangan menjadi berkesan dingin dan dengan
banyaknya ornamen-ornamen membuat ruang menjadi
tidak terkonsentrasi.
Suasana yang cukup terang dan meriah pada ruang
kelas dari komposisi warna-warna terang secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
kreatif
psikologis cukup memenuhi kebutuhan anak untuk
merangsang beraktifitas, gembira dan kreatif.
(Sumber dari Bab II, tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)
Berdasarkan analisa pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peran
warna pada interior kelas B.1 di TK Negeri Pembina Surakarta dalam konteks
desain interior adalah menciptakan suasana meriah tetapi berkesan dingin,
dominasi warna terang membuat kesan ruang menjadi terang dan luas. Kondisi
warna kelas tersebut kurang memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman
dalam ruang, karena meskipun membuat mata tidak cepat lelah ruangan
tersebut menjadi berkesan dingin dan banyaknya ornamen pada dinding
mebuat ruangan tidak terkonsentrasi. Suasana ruang yang terang dan cukup
meriah secara psikologis cukup merangsang anak untuk beraktifitas, gembira
dan kreatif.
B. TK Al Firdaus Surakarta
1. Gambaran Umum
Keberadaan Lembaga Pendidikan Al Firdaus diawali dengan berdirinya
Taman Pendidikan Prasekolah (TPP) Al Firdaus pada tanggal 17 Maret 1997
untuk jenjang pendidikan Play Group dan taman Kanak-kanak yang secara
kelembagaan dibawah naungan Yayasan Majelis Pengajian Islam (MPI)
Surakarta. TPP Al Firdaus merupakan taman bermain dan belajar bagi anak-anak
usia prasekolah, usia 1,11 s/d 5,11 tahun dalam nuansa islami. Seiring
perkembangan zaman dan dinamika dunia pendidikan, pada tahun pelajaran
2005/2006, terjadi reorganisasi dan restrukturisasi di tubuh Lembaga Pendidikan
Al Firdaus. Jika sebelumnya masih di bawah yayasan MPI, kini berubah statusnya
menjadi yayasan, yaitu Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus berdasarkan
Akta Notaris No.46 tanggal 9 September 2005.
Taman Kanak-kanak Al Firdaus yang berlokasi di jl. Yosodipura 107
Surakarta, dengan alasan kurikulum Al Firdaus yang menginternalisasikan nilai-
nilai emosional, spiritual, akademis dan kewirausahaan berlandaskan Islamic
Core. Kurikulum Al Firdaus diwujudkan dalam program-program pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
yang meliputi Program Intrakurikuler, Program Ekstrakurikuler dan Program
Pembiasaan.
Tujuan pendidikan TK Al Firdaus Surakarta adalah mengenal seluruh
potensi anak agar berkembang optimal serta menyiapkan fondasi pendidikan yang
tangguh, yaitu iman dan taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi, life skill dan
kewirausahaan.
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, TK Al Firdaus Surakarta
dibangun diatas lahan yang cukup luas dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas guna
mendukung optimalisasi belajar mengajar. Organisasi ruang yang ada pada TK Al
Firdaus Surakarta dapat dilihat pada denah sekolah berikut ini:
Gambar 27. Denah TK Al Firdaus Surakarta
2. Guru
Guru di TK Al firdaus Surakarta berjumlah 18 orang, dengan kualifikasi
yang berpendidikan S1 dari berbagai disiplin ilmu berjumlah 15 orang (83,3%)
dan berpandidikan PG-TK (D2) 3 orang (16,7%). Perbandingan rasio guru dengan
murid adalah 1 : 13.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Aktivitas guru:
a. Menyiapkan bahan belajar, sarana dan alat peraga
b. Mengatur ruang belajar
c. Administrasi kelas, seperti mengecek kehadiran anak didik,
mengumpulkan informasi dari anak didik dll
d. Menyampaikan materi pelajaran sesuai program kegiatan
e. Membantu anak memiliki ketrampilan memimpin sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, cerdas, mandiri, kreatif,
berakhlak islami, mampu berkompetisi, bersosialisasi dan berkomunikasi.
f. Mengevaluasi perkembangan anak.
3. Program Kegiatan
TK Al Firdaus Surakarta mengembangkan kurikulum gabungan antara
Diknas, materi agama dan leadership, ketiganya diolah menjadi program kegiatan
yang mencakup tujuh kemampuan, yaitu:
a. Mengenal (mengenal serta mengembangkan akhlak serta sifat yang positif
dari diri sendiri dan orang lain)
b. Komunikasi (kemampuan untuk saling berbagi pesan/informasi secara dua
arah melalui cara mendengar, berbicara, menulis, membaca serta bahasa
isyarat tubuh)
c. Akhlak (mengembangkan pengertian tentang hubungan antara manusia
dengan yang lainnya)
d. Proses Belajar (memahami, mengerti, memiliki ketrampilan metode atau
media untuk belajar)
e. Mengatur (kekampuan dasar dalam memanfaatkan/menggunakan apa yang
dimiliki untuk mencapai tujuan)
f. Mengambil Keputusan (memiliki ketrampilan dasar mengenal langkah-
langkah pendekatan yang diperlukan dalam membuat keputusan)
g. Kerja Kelompok (mempelajari bagaimana dapat bekerja sama dalam
kelompok)
Program kegiatan tersebut dijabarkan menjadi satuan kegiatan harian
untuk persiapan operasional, berikut ini contoh satuan kegiatan harian:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 8. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Al Firdaus Surakarta
Satuan Kegiatan Harian TK Al Firdaus Surakarta Kelompok : A Semester/Minggu : II/I
Hari, Tanggal Kegiatan Kemampuan
Rabu, 3 Maret 2010
07.30-08.00
Kegiatan olah raga/senam
Motorik kasar
08.00-09.30 Baca Al Qur’an
Menghubungkan huruf arab
Mengembangkan akhlak
Motorik halus
09.30-10.00 Istirahat, makan snack Sikap/perilaku
10.00-11.30 Pengembangan kemampuan dasar
- Pemberian tugas
menghubungkan bilangan
dengan lambang bilangan
- Menggambar orang kepala,
badan, tangan dsb
- Membentuk dengan plastisin
- Menghubungkan konsep bilangan
dengan lambang bilangan 1 -10
- Menggambar orang dengan bagian-
bagiannya
- Membentuk dengan tanah
liat/plastisin/adonan tepung/pasir
11.30-12.30 Sholat Dhuhur
Makan, bermain bebas
Persiapan pulang
Mengembangkan akhlak, kepemimpinan
Mandiri, sikap/perilaku, sosialisasi
Mengembangkan akhlak
Pada satuan kegiatan harian terlihat pelaksanaan yang bersifat kelompok,
individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Tujuan pendidikan khusus
sekolah ini juga terlihat, yaitu mendidik anak berjiwa islami dan mempunyai
kemampuan untuk memimpin. Untuk setiap kegiatan tertulis kekampuan apa yang
akan dicapai oleh anak termasuk jenis kegiatan yang akan diberikan kepada anak,
sarananya, metodenya, dan pengorganisasian anak sesuai dengan kebutuhan.
4. Ruang Kelas
Ruang Kelas A.1 di TK Al Firdaus Surakarta berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 9 m x 6 m x 3 m, pada dua sisi dinding yang berhadapan terdapat
jendela kecil untuk sirkulasi udara dan untuk pencahayaan alami dari sinar
matahari tetapi karena kurang maksimal, pencahayaan ruangnya dibantu dengan
lampu. Furnitur dan pelengkap lainnya adalah meja dan kursi guru, meja dan kursi
anak, lemari alat peraga, rak/loker tempat menyimpan peralatan anak, papan tulis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
AC (Air Condition) dan gambar-gambar pendukung. Untuk memperjelas ruang
kelas, berikut ini denah dan visualisasi interior kelas A.1 TK Al Firdaus
Surakarta:
Gambar 28. Denah dan Visualisasi Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta.
a. Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta Ditinjau dari Sistem
Warna.
Berikut ini dibahas warna interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta
ditinjau dari dimensi warnanya, yaitu: hue, chroma dan value. Untuk
menganalisa ketiga dimensi warna tersebut digunakan sistem CMYK. Dengan
mengetahui prosentase CMYK suatu warna (hue) maka akan diketahui chroma
warna tersebut lemah, sedang atau kuat. Demikian pula dengan value akan
diketahui terang, sedang atau gelap nilai suatu warna, sehingga akan terlihat
suasana yang tercipta dalam ruang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tabel 9. Interior Kelas TK Al Firdaus Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna
Hue Chroma Value
Elemen Interior C M Y K
Lantai Putih 12% 7% 7% 0% Lemah Terang
Dinding
Jingga (orange) 20% 34% 80% 1% Sedang Terang
Hijau Muda 28% 35% 67% 0% Lemah Terang
Biru muda 53% 25% 22% 0% Sedang Terang
Hijau 67% 20% 100% 4% Sedang Sedang
Plafon Putih 12% 7% 10% 0% Lemah Terang
Biru Muda 34% 15% 11% 0% Sedang Terang
Furnitur/
aksesoris
Biru 81% 60% 2% 0% Kuat Sedang
Merah Muda (pink) 15% 63% 24% 0% Lemah Sedang
Kuning Muda 13% 4% 68% 0% Lemah Terang
Hijau muda 42% 0% 47% 0% Lemah Terang
Putih 13% 9% 12% 0% Lemah Terang
Merah Tua 27% 100% 100% 28% Sedang Gelap
Biru Tua 94% 89% 40% 38% Sedang Gelap
Cokelat 37% 59% 100% 26% Lemah Gelap
Jingga (orange) 14% 53% 83% 1% Sedang Sedang
Hijau Muda 60% 21% 67% 3% Lemah Sedang
Biru Muda 50% 12% 9% 0% Lemah Terang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Merah Tua 31% 97% 100% 40% Sedang Gelap
Kuning 17% 17% 77% 0% Kuat Terang
Hijau Muda 37% 16% 39% 0% Lemah Terang
Hitam 60% 60% 73% 53% Sedang Gelap
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan penggunaan
warna pada interior kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta didominasi oleh warna-
warna dengan value terang (54%) terutama pada setiap elemen utamanya
(lantai, dinding dan plafon). Kesemua warna tersebut dengan spesifikasi CMYK
seperti tertera dalam tabel, memiliki chroma atau intensitas daya pancar
warnanya lemah-sedang dan nilai warnanya mengarah kewarna terang,
menyebabkan penampilan ruang menjadi terang oleh pengaruh lampu
penerangan (meskipun pencahayaan alami yang masuk kedalam ruangan
sangat minim).
Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-
kuat (23%) itupun hanya terdapat pada elemen-elemen kecil
(furnitur/aksesoris) sehingga tidak terlalu berpengaruh karena pada elemen
utama interiornya (plafon, dinding dan lantai) didominasi oleh penggunaan
warna terang.
b. Peran Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta dalam Konteks
Desain Interior.
Dalam upaya menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, suasana
interior kelas memiliki peran yang amat penting, didalamnya menyangkut
masalah warna interior kelas, baik elemen pembentuk ruang seperti lantai,
dinding dan plafon maupun elemen furnitur dan aksesoris. Susunan warna dari
elemen-elemen tersebut dapat menciptakan suasana tertentu yang secara
psikologis dapat mempengaruhi anak merasa nyaman, merangsang anak untuk
beraktifitas, kreatif, membantu anak untuk berkonsentrasi dalam belajar,
sehingga perkembangan anak dapat optimal. Ruang kelas diharapkan mampu
hadir sebagai faktor eksternal yang dapat membantu proses perkembangan
potensi anak dan memberikan stimulti bagi anak melalui tampilan warna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
dalam ruang. Pada tabel berikut dibahas tentang peran warna interior kelas A.1
TK Al Firdaus Surakarta:
Tabel 10. Peran Warna Interior Kelas A.1 TK Al Firdaus Surakarta dalam
Konteks Desain Interior
Peran Warna Suasana yang ditemukan
1. Menciptakan Suasana Komposisi warna jingga (orange) dan hijau muda pada
dinding dan kombinasi warna biru muda dan putih
pada plafon dan lantai serta ornamen-ornamen yang
berwarna-warni namun terlihat minimalis pada dinding
memberikan suasana interior kelas menjadi bersih,
hangat dan meriah. Komposisi warna terang membuat
interior ruang ini berkesan luas.
(Sumber dari Bab II hal. 10-11 oleh Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002:
39-40 dan tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)
2. Memenuhi Kebutuhan Anak
dalam Ruang:
a) Rasa Aman, Nyaman
dan Hangat
b) Merangsang anak untuk
beraktifitas, gembira
dan kreatif
Dominasi Warna-warna terang pada setiap elemen
utama interiornya dengan didukung oleh pencahayaan
lampu (karena pencahayaan alami yang sangat minim)
menyebabkan ruangan menjadi terang tetapi tidak
menyilaukan, sehingga membuat mata tidak cepat
lelah.
Suasana hangat dan cukup meriah pada ruang kelas
dari komposisi warna-warna hangat bernada terang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
secara psikologis cukup memenuhi kebutuhan anak
untuk merangsang beraktifitas, gembira dan kreatif.
(Sumber dari Bab II, tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)
Berdasarkan analisa pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peran
warna pada interior kelas A.1 di TK Al Firdaus Surakarta dalam konteks
desain interior adalah menciptakan suasana hangat dan meriah, kesan ruang
terang dan luas. Kondisi warna kelas tersebut memenuhi kebutuhan rasa aman
dan nyaman dalam ruang, karena didominasi penggunaan warna-warna terang
dengan intensitas lemah sampai sedang dan lebih mengandalkan pencahayaan
lampu membuat kesan ruang menjadi terang tetapi tidak menyilaukan sehingga
membuat mata tidak cepat lelah. Suasana ruang yang hangat dan cukup meriah
secara psikologis cukup merangsang anak untuk beraktifitas, gembira dan
kreatif.
C. TK Kristen Surakarta
1. Gambaran Umum
Taman Kanak-kanak Kristen Manahan yang berlokasi di jl. MT. Haryono
no. 10 Surakarta, dengan alasan kurikulum TK Kristen Manahan memberikan
pondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan anak dari sisi karakter, moral,
akademis, dan iman sehingga desain pendidikan di TK Kristen Manahan
dirancang secara holistik, sesuai dengan kebutuhan, dan tahap perkembangan
anak. Model pembelajarannya menerapkan metode learning by hand.
Tujuan pendidikan TK Kristen Surakarta adalah Membimbing peserta
didik membentuk kepribadian yang utuh, inteligensi, akhlak, dan moral, melalui
ilmu pengetahuan dan penanaman budi pekerti serta membentuk anak didik
menjadi manusia yang berperilaku/berkarakter baik sesuai dengan nilai-nilai
kristiani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, TK Kristen Surakarta dibangun
diatas lahan yang cukup luas dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas guna mendukung
optimalisasi belajar mengajar. Organisasi ruang yang ada pada TK Kristen
Surakarta dapat dilihat pada denah sekolah berikut ini:
Gambar 29. Denah TK Kristen Surakarta
2. Guru
Guru di TK Negeri pembina Surakarta berjumlah 8 orang, dengan
kualifikasi yang berpendidikan S1 dari berbagai disiplin ilmu berjumlah 8 orang
(100%). Perbandingan rasio guru dengan murid adalah 1 : 10.
Aktivitas guru:
a. Menyiapkan bahan belajar, sarana dan alat peraga
b. Mengatur ruang belajar
c. Administrasi kelas, seperti mengecek kehadiran anak didik,
mengumpulkan informasi dari anak didik dll
d. Menyampaikan materi pelajaran sesuai program kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
e. Membantu membangun pengalaman intelektual, sosial, emosional dan
kebutuhan fisik setiap anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan perkembangan selanjutnya
f. Mengevaluasi perkembangan anak.
3. Program Kegiatan
TK Kristen Surakarta mengembangkan kurikulum gabungan antara
Diknas, materi agama dan metode pembelajaran learning by hand, ketiganya
diolah menjadi program kegiatan penekanan pada beberapa bidang khusus, yaitu:
a. Praktek sehari-hari
Membangun kebebasan, konsentrasi, kemampuan motorik dan
koordinasi, aspek sosial, intelegensi, disiplin diri dan kontrol
b. Daya sensor
Membangun dan melatih kemampuan kelima inderas, yaitu:
penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan perasa.
c. Matematika
Membangun kemampuan untuk memahami konsep kongkret dari
bagian-bagian, kwantitas dan simbol.
d. Bahasa
Membangun kemampuan menerima, berbicara, membaca, melukis,
dan berkomunikasi.
e. Pendidikan kebudayaan/umum
Membawa anak untuk melihat dunia nyata melalui pelajaran
biologi, geografi, sejarah dan ilmu pasti.
f. Kegiatan lain
Seni dan kriya, musik dan gerak, memasak sederhana dan program
senam (olah raga)
Program kegiatan tersebut dijabarkan menjadi satuan kegiatan harian
untuk persiapan operasional, berikut ini contoh satuan kegiatan harian:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Tabel 11. Contoh Tabel Satuan Kegiatan Harian TK Kristen Surakarta
Satuan Kegiatan Harian TK Kristen Surakarta Hari, Tanggal Kegiatan Kemampuan
Rabu, 3 Maret 2010
08.00-08.30
Play outside
Motorik kasar
08.30-09.00 Circle Time - Pembukaan Sikap/perilaku
09.00-10.00 Pelajaran inti:
- Menghubungkan bilangan
- Mengatur kotak, lingkaran
dengan ukuran yang berbeda
- Mewarnai gambar bilangan
- Motorik halus dan koordinasi
- konsentrasi
10.00-10.30 Snack time Sikap/perilaku
10.30-11.00 Art/gym/music/library Musik, gerak dan membaca
11.00-11.30 Komputer Pengenalan komputer
11.30-12.00 Circle time - penutup Tanya jawab, menyanyi
Pada satuan kegiatan harian terlihat pelaksanaan yang bersifat kelompok,
individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Tujuan pendidikan khusus
sekolah ini juga terlihat, yaitu membangun kebebasan, konsentrasi, kemampuan
motorik dan koordinasi, aspeksosial, intelegensi, disiplin diri dan kontrol melamui
kegiatan sehari-hari..
4. Ruang Kelas
Ruang Kelas B.2 di TK Kristen Surakarta terletak di lantai 2 berbentuk
segi 4 dengan ukuran 6 m x 5 m x 3 m, pada salah satu sisi dinding terdapat
jendela besar untuk sirkulasi udara dan untuk pencahayaan alami dari sinar
matahari. Furnitur dan pelengkap lainnya adalah meja dan kursi guru, meja dan
kursi anak, lemari alat peraga, rak/loker tempat menyimpan peralatan anak, papan
tulis, kipas angin dan gambar-gambar pendukung. Untuk memperjelas ruang
kelas, berikut ini denah dan visualisasi interior kelas B.2 TK Kristen Surakarta:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Gambar 30. Denah dan Visualisasi Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta.
a. Warna Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta Ditinjau dari Sistem
Warna.
Berikut ini dibahas warna interior kelas B.2 TK Kristen Surakarta
ditinjau dari dimensi warnanya, yaitu: hue, chroma dan value. Untuk
menganalisa ketiga dimensi warna tersebut digunakan sistem CMYK. Dengan
mengetahui prosentase CMYK suatu warna (hue) maka akan diketahui chroma
warna tersebut lemah, sedang atau kuat. Demikian pula dengan value akan
diketahui terang, sedang atau gelap nilai suatu warna, sehingga akan terlihat
suasana yang tercipta dalam ruang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Tabel 12. Interior Kelas TK Kristen Surakarta Ditinjau dari Sistem Warna
Hue Chroma Value
Elemen Interior C M Y K
Lantai Putih 2% 3% 2% 0% Lemah Terang
Dinding
Jingga (orange) 9% 70% 85% 1% Kuat Terang
Putih 7% 9% 9% 0% Lemah Terang
Kuning muda 14% 19% 40% 0% Lemah Terang
Cokelat 40% 76% 74% 47% Lemah Gelap
Plafon Putih 7% 9% 9% 0% Lemah Terang
Furnitur/
aksesoris
Hijau muda 22% 3% 63% 0% Lemah Terang
Kuning 12% 16% 89% 0% Kuat Terang
Jingga (orange) 6% 72% 79% 1% Kuat Terang
Biru 83% 47% 14% 1% Sedang Sedang
Merah muda 20% 58% 41% 1% Lemah Sedang
Hijau 56% 20% 78% 2% Sedang Sedang
Merah muda 5% 37% 1% 0% Lemah Terang
Ungu muda 29% 30% 2% 0% Lemah Terang
Merah 19% 99% 100% 9% Kuat Sedang
Biru Muda 58% 15% 13% 0% Lemah Terang
Cokelat tua 35% 80% 95% 43% Lemah Gelap
Hitam 63% 55% 61% 35% Sedang Gelap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan penggunaan
warna pada interior kelas B.2 TK Kristen Surakarta didominasi oleh warna-
warna dengan value terang (61%) terutama pada setiap elemen utamanya
(lantai, dinding dan plafon). Kesemua warna tersebut dengan spesifikasi CMYK
seperti tertera dalam tabel, memiliki chroma atau intensitas daya pancar
warnanya lemah-sedang dan nilai warnanya mengarah kewarna terang,
menyebabkan penampilan ruang menjadi terang dan bertambah terang dengan
masuknya pantulan sinar matahari dari bukaan jendela yang besar.
Warna-warna bernada sedang-gelap dengan chroma/intensitas sedang-
kuat (17%) itupun hanya terdapat pada elemen-elemen kecil
(furnitur/aksesoris) sehingga tidak terlalu berpengaruh karena pada elemen
utama interiornya (plafon, dinding dan lantai) didominasi oleh penggunaan
warna terang.
b. Peran Warna Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta dalam Konteks
Desain Interior.
Dalam upaya menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, suasana
interior kelas memiliki peran yang amat penting, didalamnya menyangkut
masalah warna interior kelas, baik elemen pembentuk ruang seperti lantai,
dinding dan plafon maupun elemen furnitur dan aksesoris. Susunan warna dari
elemen-elemen tersebut dapat menciptakan suasana tertentu yang secara
psikologis dapat mempengaruhi anak merasa nyaman, merangsang anak untuk
beraktifitas, kreatif, membantu anak untuk berkonsentrasi dalam belajar,
sehingga perkembangan anak dapat optimal. Ruang kelas diharapkan mampu
hadir sebagai faktor eksternal yang dapat membantu proses perkembangan
potensi anak dan memberikan stimulti bagi anak melalui tampilan warna
dalam ruang. Pada tabel berikut dibahas tentang peran warna interior kelas B.2
TK Kristen Surakarta:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Tabel 13. Peran Warna Interior Kelas B.2 TK Kristen Surakarta dalam Konteks
Desain Interior
Peran Warna Suasana yan ditemukan
1. Menciptakan Suasana Komposisi warna jingga (orange), putih dan kuning
muda pada dinding dan kombinasi warna putih pada
plafon dan lantai serta ornamen-ornamen yang
berwarna-warni namun terlihat minimalis pada dinding
memberikan suasana interior kelas menjadi bersih,
hangat dan meriah. Komposisi warna terang tersebut
membantu penampilan ruang yang sebenarnya sempit
menjadi berkesan lebih luas.
(Sumber dari Bab II hal. 10-11 oleh Sulasmi Darmaprawira W.A, 2002:
39-40 dan tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)
2. Memenuhi Kebutuhan Anak
dalam Ruang:
a) Rasa Aman, Nyaman dan
Hangat
b) Merangsang anak untuk
beraktifitas, gembira dan
kreatif
Dominasi Warna-warna terang pada setiap elemen
utama interiornya dan pengaruh cahaya matahari yang
masuk melalui jendela yang besar dan posisi ruang
kelas yang berada di lantai 2 membuat ruang menjadi
menyilaukan sehingga membuat mata cepat lelah.
Suasana hangat dan cukup meriah pada ruang kelas
dari komposisi warna-warna hangat bernada terang
secara psikologis cukup memenuhi kebutuhan anak
untuk merangsang beraktifitas, gembira dan kreatif.
(Sumber dari Bab II, tabel 2 halaman 12 oleh Siti Nurlaela, 2005: 86)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Berdasarkan analisa pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peran
warna pada interior kelas B.2 di TK kristen Surakarta dalam konteks desain
interior adalah menciptakan suasana hangat dan meriah, kesan ruang terang
dan luas. Tetapi kondisi warna kelas tersebut kurang memenuhi kebutuhan
rasa aman dan nyaman dalam ruang, karena karena suasana didalam ruang
menjadi menyilaukan, sehingga membuat mata menjadi cepat lelah. Suasana
ruang yang hangat dan cukup meriah secara psikologis cukup merangsang
anak untuk beraktifitas, gembira dan kreatif.