Skripsi KU

62
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimum. Pendidikan merupakan proses bagi seorang anak manusia untuk menemukan hal yang terpenting dalam kehidupan yang penuh dengan kebebasan. Sejatinya setiap manusia diciptakan oleh tuhan dengan dianugerahi sebuah kebebasan. Dengan demikian antara manusia yang satu dan manusia yang lainnya sama sekali tidak dibenarkan untuk saling mengekang dan menindas (Azzet, 2011:9). Guru sebagai pendidik juga harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berpikir siswa menjadi lebih kritis dan kreatif. Kurikulum sekolah menengah merupakan seperangakat pengalaman belajar yang dirancang untuk siswa sekolah menengah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Mengingat bahwa sekolah menengah 1

Transcript of Skripsi KU

Page 1: Skripsi KU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya

manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi, oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan sebaik-

baiknya untuk memperoleh hasil maksimum. Pendidikan merupakan proses bagi

seorang anak manusia untuk menemukan hal yang terpenting dalam kehidupan yang

penuh dengan kebebasan. Sejatinya setiap manusia diciptakan oleh tuhan dengan

dianugerahi sebuah kebebasan. Dengan demikian antara manusia yang satu dan manusia

yang lainnya sama sekali tidak dibenarkan untuk saling mengekang dan menindas

(Azzet, 2011:9).

Guru sebagai pendidik juga harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat

menumbuhkan cara berpikir siswa menjadi lebih kritis dan kreatif. Kurikulum sekolah

menengah merupakan seperangakat pengalaman belajar yang dirancang untuk siswa

sekolah menengah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Mengingat bahwa sekolah

menengah merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam memberikan

kemampuan siswa untk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, intensif

oleh semua personel sekolah, terutama oleh kepala sekolah dan guru.

Standar Nasional Pendidikan (SNP) digunakan sebagai acuan pengembangan

kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain mengacu pada SNP

juga berpedoman pada Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

yang diterbitkan oleh BSNP.

1

Page 2: Skripsi KU

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan

kreativitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan

pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut yang akan membawa pada

keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan

sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.

Mata pelajaran Pendidikan Seni Budaya berfungsi mengembangkan kepekaan rasa,

kreativitas dan cita rasa estetis siswa dalam berkesenian, mengembangkan etika,

kesadaran sosial, dan kesadaran kultural siswa dalam kehidupan bermasyarakat, serta

rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia. Mata Pelajaran Seni Budaya meliputi

bidang ; Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, seni Teater, masing-masing bidang seni

tersebut memiliki subtansi, ciri-ciri pembelajaran, dan materinya sendiri.

Pembelajaran Seni Musik merupakan bentuk seni yang berevolusi secara

berkesinambungan. Musik mencerminkan pengalaman penciptanya, pemain dan

pendengarnya, dan jiwa budaya dimana musik diciptakan.

Pembelajaran seni budaya didalamnya terdapat materi seni musik yang

merupakan bagian dari pendidikan yang diajarkan di SMA Negeri 2 Palembang. Seni

musik merupakan pelajaran yang menarik siswa, terbukti dengan keseriusan sekolah

tersebut prestasi musik dan vokal yang baik. Maka perlu ada upaya

pengembangan yang terus menerus sehingga prestasi akademik dan non akademik

dapat diraih / meningkat.

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru menggunakan strategi belajar

aktif. Guru memberikan kebebasan pada siswa untuk berkreasi sendiri. Guru mengajar

menggunakan program pengajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan

silabus. Guru mengajar dibantu dengan buku paket yang disesuaikan dengan program

2

Page 3: Skripsi KU

pengajaran dan RPP. Didalam buku paket juga terdapat Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang membantu guru saat proses pembelajaran. Selain buku

paket guru juga menggunakan media lainnya, seperti : pianika dan alat musik lainnya

untuk menunjang proses pembelajaran.

Alat-alat musik yang dimiliki di SMA Negeri 2 Palembang yaitu gitar, keyboard,

drum set, dan suling bambu. Alat-alat ini sering dipergunakan oleh guru seni budaya

dalam pembelajaran seni musik sesuai dengan tujuan pembelajaran contohnya pianika.

Permasalahan yang timbul saat proses belajar mengajar berlangsung adalah 50%

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Palembang jarang mengerjakan pekerjaan rumah

(PR) yang diberikan guru, 30% siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Palembang kurang

menghapal lagu wajib pada pelajaran kesenian. Dan 20% siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Palembang kurang bersemangat dalam menyanyikan lagu wajib pelajaran Seni

Budaya.

Ciri-cirinya adalah siswa sering ribut saat bernyanyi, siswa sering melamun dan

hanya mendengarkan saja saat guru menyanyikan lagu wajib, siswa sering diam saat

guru dan teman sekelasnya menyanyi bersama, dan siswa sering berteriak pada saat

bernyanyi.

Penyebabnya adalah siswa tidak menghapal lagu wajib, siswa tidak pernah

mendengarkan dan menyanyikan lagu wajib tersebut, kurang partisipasinya orang tua

terhadap anak, dan kurang semangatnya siswa pada saat menyanyikan lagu wajib.

Dalam proses belajar mengajar kemampuan siswa terhadap pelajaran seni budaya

khususnya seni musik (Lagu Nasional) ada kalanya kurang maksimal. Beberapa

permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Palembang

adalah apakah penggunaan media pianika efektif untuk meningkatkan kemampuan

3

Page 4: Skripsi KU

siswa dalam menyanyikan lagu Pantang Mundur dan mengenai bagaimana penerapan

model pembelajaran dalam menyanyikan lagu wajib (Pantang Mundur) yang sering kali

mengalami kesulitan dalam membidik nada dengan tepat pada siswanya ataupun

gurunya, sehingga apa yang disampaikan kurang maksimal dan berakibat fatal, misalnya

pada saat upacara bendera yang dilaksanakan disekolah setiap hari senin dalam

menyanyikan lagu wajib nasional ataupun perjuangan masih banyak terdapat kesalahan-

kesalahan notasi dalam menyanyikan lagu tersebut, kemungkinan kesalahan ini bisa

karena dari gurunya yang kurang bisa membidik not dengan benar atau dari siswanya

itu sendiri yang sulit untuk membidik nada.

Oleh karena itu dalam pembelajaran khususnya Seni Budaya (Lagu Nasional)

memerlukan suatu media yaitu berupa alat musik, alat musik yang paling efektif bisa

dijadikan melodi adalah alat musik pianika yang sangat mudah ditemukan dimana-

mana.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul, ”Penggunaan Media Pianika Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa

Dalam Menyanyikan Lagu Pantang Mundur Di Kelas XI IPS SMA Negeri 2

Palembang”.

4

Page 5: Skripsi KU

1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

Sehubungan dengan judul penelitian ini, maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah, “Apakah penggunaan media pianika efektif untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu Pantang Mundur di kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Palembang?”

1.2.2 Pembatasan Masalah

Agar masalah tidak terlalu rumit dan tidak menyimpang dari sasaran serta lebih

terarah, maka diperlukan pembatasan masalah, yaitu :

1. Lagu Pantang Mundur ciptaan Titiek Puspa.

2. Media alat musik yang digunakan adalah alat musik pianika.

3. Siswa yang akan diteliti adalah siswa kelas XI IPS semester genap di SMA

Negeri 2 Palembang tahun pelajaran 2011/2012.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media pianika efektif untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu Pantang Mundur di kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Palembang.

5

Page 6: Skripsi KU

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, dapat menganalisa dan mengembangkan praktik pembelajaran seni

musik. Serta memperoleh pengalaman di lapangan tentang pembelajaran seni musik

khususnya pembelajaran bernyanyi di sekolah.

2. Bagi guru kesenian, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan proses belajar

mengajar khususnya dalam pembelajaran seni musik. Serta dapat memberikan

intformasi dalam menentukan alternatif pendekatan yang dapat digunakan dalam

pembelajaran kesenian.

3. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa bisa lebih menyukai lagu

nasional. Serta mampu meningkatkan prestasi mereka saat memainkan pianika.

4. Bagi kepala sekolah, dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran

bernyanyi. Serta sebagai bahan masukan untuk memberi motivasi kepada guru agar

dapat menentukan langkah-langkah pembelajaran yang lebih baik.

6

Page 7: Skripsi KU

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pendidikan

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)

Nomor 20 Tahun 2003 dalam Azzet (2011:15), ”Pendidikan adalah uasaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Mastuhu (dalam Asmani (2011:138), pendidikan adalah jalan utama

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menumbuhkembangkan kehidupan yang

berkeadaban.

Dari beberapa Pengertian Pendidikan diatas dapat disimpulkan mengenai

Pendidikan, bahwa pendidikan merupakan proses pemberian bantuan atau bimbingan

yang diberikan kepada orang lain dalam perkembangan anak untuk mencapai

kedewasaan dengan tujuan agar anak cukup melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak

dengan bantuan orang lain.

2.2 Belajar

Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju

perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan

sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan

menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Selanjutnya ada, yang mendefinisikan:

”belajar adalah berubah”. Dalam hal ini dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah

7

Page 8: Skripsi KU

tingkah laku. Jadi belajar akan membawa sesuatu perubahan pada individu-individu

yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,

tetapi juga terbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,

watak, penyesuaian diri (Sardiman, 2010:21).

Menurut Henry (dalam Sagala 2010:13) berpendapat bahwa belajar merupakan

proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman

yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu

perangsang tertentu.

Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai suatu perubahan

dalam kemungkinan atau peluang terjadinya pengalaman.

2.3 Pembelajaran

Menurut Hamalik (2010:57) pengertian pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Manusia yang terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga

lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide film, audio dan

video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas. Perlengkapan audio

visual, juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian, informasi,

pabrik, belajar, ujian dan sebagainya.

Pembelajaran bertujuan membentuk manusia berbudaya, yaitu manusia yang

mampu hidup dalam pola tersebut. Peserta didik diajar agar memiliki kemampuan dan

kepribadian sesuai dengan kehidupan budaya masyarakat. Bahan pembelajaran yang

diajarkan bersumber dari kebudayaan yang kumpulan warisan sosial dalam masyarakat.

8

Page 9: Skripsi KU

Berdasarkan UUSPN No. 20 Tahun 2003 dalam Sagala (2010:62) menyatakan

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh

guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningatkan kemampuan

berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru

sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

Dari beberapa pengertian Pembelajaraan diatas dapat disimpulkan mengenai

pembelajaraan, bahwa pembelajaraan merupakan suatu rangkaian kombinasi yang

tersusun meliputi proses belajar dan proses saling mempengaruhi yang mencapai tujuan

pembelajaran.

2.5 Media Pembelajaran

Kata ”media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium, yang secara harfiah bearti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media

merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyaluran pesan (Djamarah dkk,

2010:120).

Media pembelajaran merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.

Banyak macam media pembelajaran dapat digunakan. Penggunaannya meliputi manfaat

banyak pula. Penggunaan media pembelajaran harus didasarkan pada pemilihan yang

tepat. Sehingga dapat memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang efektivitas dan

efisiensi proses pembelajaran (Sumiati dan Asra, 2007:159).

Dengan demikian, dapatlah dikatan bahwa media adalah perantara atau

pengantar.

9

Page 10: Skripsi KU

2.6 Seni Musik

Seni musik adalah hasil karya seni yang diwujudkan dalam bentuk suara. Seni

musik adalah hasil gagasan, isi hati yang dicetuskan (diekspresikan) dan dikelurkan

secara teratur dan indah dalam bentuk bahasa bunyi (lagu)nyang dapat dihayati oleh

pendengar (Kartono, 2004:54).

Menurut Aristoteles dalam Fitria (2011:7), musik mempunyai kemampuan

mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif, dan menumbuhkan jiwa

patriotisme. Efek dari musik bisa menjadi beragam, dan penggunaannya berbeda pada

setiap orang.

Musik adalah keindahan suara yang dapat didengar. Sumber suara ini dua

macam asalnya, yang dihasilkan oleh alat-alat dan yang dihasilkan oleh manusia. Suara

yang dihasilkan oleh alat-alat disebut instrumental dan suara yang dihasilkan oleh

manusia disebut vokal (Simanungkalit, 2008:1).

Dengan musik orang dapat menyatakan ungkapan perasaan perilakunya.

Meskipun tanggapan terhadap ungkapan perasaan melalui musik ini akan berbeda bagi

setiap orang. Hal ini tergantung kepada pengalaman tingkat pengenalan dan pengertian

orang itu terhadap unsur-unsur musik yang membentuk komposisi musik atau lagu itu.

Pembelajaran musik di Sekolah Menengah Atas diberikan secara bertahap yang sesuai

dengan tingkat perkembangan anak Sekolah Menengah Atas. Pembelajaran musik harus

diberikan sedemikian rupa sehingga anak dapat merasakan bahwa musik itu adalah

sumber rasa keindahan.

Dari beberapa pengertian seni musik tersebur dapat disimpulkan mengenai Seni

Musik, bahwa seni musik adalah kemampuan mendamaikan hati dan perasaan saat

mendengarka suara yang dihasilkan oleh manusia dengan harmoni yang indah.

10

Page 11: Skripsi KU

2.7 Lagu Pantang Mundur

Lagu Nusantara adalah seluruh lagu yang berkembang di Nusantara ini, yang

menunjukkan atau menunjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya

melodinya. Lagu atau musik Nusantara terdiri dari lagu tradisi daerah, lagu keroncong,

lagu dangdut, lagu perjuangan (lagu nasional), dan musik populer.

Lagu Nasional Indonesia terdiri dari dua kelompok, yakni lagu nasional dan lagu

wajib. Lagu Nasional adalah lagu yang bertemakan nasionalisme bangsa, sperti

memupuk cinta tanah air, mempersatukan bangsa, dan membangkitkan semangat

perjuangan bangsa; sedangkan Lagu Wajib Nasional adalah lagu-lagu nasional yang

ditetapkan sebagai lagu yang wajib diketahui, dikusai, dipahami, dan dihayati oleh

setiap warga negara Indinesia.

Lirik lagu adalah ungkapan pencipta yang dituangkan melalui kata-kata yang

bermakna dan bermelodi. Lagu Pantang Mundur ini berkisah perjuangan mengabdi

untuk bangsa dan negara. Sang kekasih harus rela dilepas untuk berjuang. Walau rasa

duka menyelimuti, kebahagian menghiasi jiwa dengan lahirnya sang generasi. Sang

kekasih rela melepas, pujaan hati demi negara dan keihlasan sang kekasih merupakan

semangat mengabdi tanpa pamrih (http://partiturlagu-lagu.blogspot.com/2009/09/lagu-

pantang-mundur-titik-puspa.html, diakses 13 November 2011)

Dalam pembelajaran lagu nusantara tentunya harus mengetahui unsur-unsur

musik yang terkandung didalamnya, oleh karena itu unsur musik juga ikut dibahas pada

penelitian ini, berikut unsur-unsur musik:

11

Page 12: Skripsi KU

A. Melodi

Melodi adalah urutan nada-nada yang membentuk suatu lagu atau disebut “gerak

lagu” dalam seni musik (Kartono, 2004:96)

Menurut Heri (2010:22) melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan

rangkaian teratur) yang terdengar berurutan secara berirama. Melodi merupakan

ungkapan suatu gagasan pikiran dan perasaan. Melodi merupakan hasil kolaborasi

interval-interval nada dengan pola-pola irama.

Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa melodi adalah susunan nada yang

terdengar beraturan secara berirama.

B . Harmoni

Harmoni dalam pengertian sempit adalah bunyi serempak dari paling sedikit tiga

buah nada, lazimnya disebut accoord. Tiap-tiap bunyi serempak ini (accoord) memiliki

nama-nama tergantung dari nama dasar accoord tersebut (Simanungkalit, 2008:2).

Harmoni adalah suara dua not atau lebih yang dimainkan sekaligus. Setiap

musik yang mengiringi nada mempunyai harmoni (Kartono, 2004:96).

Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa harmoni adalah accoord dan

melodi.

C. Irama

Irama adalah hal-hal yang berhubungan dengan panjang dan pendeknya nada

dalam musik (Kartono, 2004:92).

Menurut Jamalus dalam Heri (2010:22), irama sebagai suatu urutan rangkaian

gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik. Menurut beliau, irama dalam musik

12

Page 13: Skripsi KU

terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau

panjang-pendeknya membentuk pola irama,bergerak menurut pulsa dan ayunan birama.

Selanjutnya, irama adalah gerak langkah temporal dasar dari satu melodi, atau

dengan kata lain, kerangka temporal suatu melodi (Heri dkk, 2010:22).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa irama adalah suatu rangakaian

gerak langkah temporal yang menjadi unsur dasar dalam musik.

D. Vokal

Dalam bahasa latin, istilah vokal atau vokalis memiliki arti “berbicara”. Namun,

vokal dapat diartikan sebagai suara. Dalam ilmu linguistik, vokal berarti bunyi bahasa

yang dihasilkan oleh arus udara dari paru-paru melalui pita suara dan penyempitan pada

saluran suara di atas glotis. Sedangkan menurut Heri (2010:6) Vokal atau suara

manusia merupakan bahan musik yang ‘melekat’ pada hampir setiap manusia. Karena

itu, vocal digunakan hampir seluruh belahan bumi sebagai media musik.

Musik vokal adalah musik yang bersumber dari suara manusia, bisa dimainkan

oleh seorang penyanyi atau sekelompok orang (Simanungkalit 2008:4).

Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa vokal adalah berbicara atau

suara.

13

Page 14: Skripsi KU

2.8 Kegiatan Bernyanyi

Bernyanyi ialah alat yang wajar bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya.

Kegiatan bernyanyi merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran musik di Sekolah

Menengah Atas merupakan suatu seni, untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

manusia melalui nada dan kata-kata.

Kegiatan bernyanyi adalah merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak

dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepada murid-murid di Sekolah

Menengah Atas dibimbing menyanyikan lagu-lagu yang kita namakan lagu wajib, lagu

anak dan lagu nasional yang disukai murid. kalau lagu yang sudah disenangi murid, kita

akan dengan senang dan suara yang baik.

a. Kemampuan anak-anak bernyanyi.

Secara umum kemampuan anak-anak bernyanyi dapat dibagi atas lima macam :

1. Mereka dapat bernyanyi tanpa bantuan.

2. Mereka yang dapat bernyanyi dengan bantuan.

3. Mereka yang memulai atau mengakhiri lagu tidak tepat.

4. Mereka yang bernyanyi dalam oktaf yang salah.

5. Mereka yang bernyanyi kurang tepat dengan oktaf yang salah.

b. Bantuan kepada anak

Untuk membantu mereka yang kurang cermat bernyanyi, dapat

dilakukan dengan memberikan perhatian khusus pada kelompok ini secara

perorangan, antara lain dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Guru menyamakan suaranya dengan suara murid. Murid diarahkan untuk

belajar bagaiman cara menyamakan suara.

14

Page 15: Skripsi KU

2. Murid-murid menyamakan suaranya dengan suara guru.

3. Murid disuruh menyanyikan lagu yang sudah sering didengarnya.

4. Murid meningkatkan kemampuan menyanyikan lagu dengan wilayah nada

yang lebih luas.

5. Murid belajar menggunakan suaranya yang lebih tinggi dan halus.

Bernyanyi merupakan suatu kegiatan membaca dan membunyikan nada-nada

atau partitur musik dengan suara manusia secara baik dan benar. Untuk menjaga nada

serta suara maka bernyanyi dapat dilakukan dengan bantuan musik pengiring, terutama

bagi anak-anak. Banyak cara-cara serta langkah-langkah teknik dalam bernyanyi

dimana hal tersebut sangat penting dipahami dan alangkah baiknya dapat dikuasai oleh

seorang guru.

2.9 Evaluasi Hasil Belajar

Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai

siswa. Kriteria keberhasilan guru dan siswa dalam melaksanakan program pembelajaran

dilihat dari kompetensi dasar yang dimiliki oleh siswa. Evaluasi pada prinsipnya

bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan tujuan, ini bisa dicapai jika ada tindak lanjut

dari kegiatan evaluasi. Evaluasi akan memberikan informasi tingkat pencapaian belajar

siswa, dan jika dianalisis lebih rindi akan diperoleh informasi tentang kesulitan belajar

siswa, yaitu konsep-konsep yang belum dikuasai oleh sebagian besar siswa.

Penilaian yang diselenggarakan oleh guru mempunyai banyak kegunaan, baik

bagi siswa, sekolah, ataupun bagi guru sendiri. Bagi siswa hasil tes yang

diselenggarakan oleh guru mempunyai banyak kegunaan, antara lain :

15

Page 16: Skripsi KU

1. mengetahui apakah ia sudah menguasai materi pembelajaran yang

2. disajikan oleh guru.

3. mengetahui bagian mana yang belum dikuasainya sehingga ia berusaha

untuk mempelajarinya lagi sebagai upaya perbaikan.

4. penguatan bagi siswa yang sudah memperoleh skor tinggi dan menjadi

dorongan atau motivasi untuk belajar lebih baik lagi.

5. mendiagnosa kondisi siswa.

6. bagi guru untuk memperbaiki metode pembelajaran.

Informasi keberhasilan belajar siswa dalam aspek kognitif dan psikomotor

diperoleh melalui penilaian, sedangkan aspek efektif diperoleh melalui angket dan

pengamatan.

2.10 Pianika

Penggunaan alat musik pianika dalam proses pembelajaran bertujuan untuk

memudahkan dan membuat siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan khususnya pada kegiatan bernyanyi. Ini dikarenakan kebanyakan siswa

sering bosan atau malah sama sekali menganggap sepele dan tidak mempedulikan

pelajaran tersebut. Disini lah seorang guru berusaha untuk menarik perhatian siswa

dengan menggunakan alat musik seperti recorder dan pianika ini untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang di inginkan.

Dalam memperkenalkan alat musik pianika seorang guru harus menguasai

terlebih dahulu bagaimana teknik menggunakan alat tersebut. Sebagai langkah awal, hal

16

Page 17: Skripsi KU

yang harus dilakukan ialah mulai dari pengenalan alat, cara membunyikannya serta

sifat-sifat alat ketika sudah dimainkan atau diperagakan.

Pianika merupakan salah satu alat musik jenis keyboard dalam bentuk yang

lebih kecil dan dapat menjadi besar dalam bermain keyboard. Pianika memilki sejumlah

tuts, jika ditekan bisa menghasilkan nada-nada diatonis dan kromatik, suara yang

dihasilkan pianika dapat ditiup langsung pada lubang tiup atau dengan menggunakan

selang khusus yang dihubungkan dengan lubang tiup.

Selanjutnya, Pianika adalah salah satu alat musik gabungan yang ditiup dan

ditekan. Sama halnya dengan piano, pianika memilki tuts nada. Namun, bedanya

pianika hanya akan berbunyi jika ia ditiup (Fitria, 2011:15).

Pianika merupakan miniatur atau bentuk mini piano, hanya saja dimainkan

dengan cara meniup lubang suaranya, serta menekan tutsnya untuk menghasilkan

berbagai macam nada sesuai dengan lagu yang dimainkan. Bahkan, susunan nada- nada

pada pianika sama dengan susunan nada-nada pada piano (Fitria, 2011:26).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan pianika adalah alat musik yang baru bisa

mengeluarkan bunyi bila ditiup, maka napas menjadi sangat penting, agar lagu yang kita

bawakan tidak terputus-putus karena napas kita yang tidak kuat, maka pandai-pandailah

mengatur napas dan banyak berlatih.

17

Page 18: Skripsi KU

2.11 Anggapan Dasar

Menurut Arikunto (2006:68) anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini

kebenarannya oleh peneliti dan harus di rumuskan secara jelas, yang menjadi anggapan

dasar dalam peneliti ini adalah Penggunaan media pianika dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu Pantang Mundur di kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Palembang.

2.12 Hipotesis

“Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian” (Sugiono, 2010:84). Hipotesis penelitian ini adalah ada peningkatan

kemampuan dalam bernyanyi lagu Pantang Mundur dengan media pianika dalam

pembelajaran seni budaya di kelas XI IPS SMA Negeri 2 Palembang.

2.13 Kriteria Pengujian Hipotesis

Adapun kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho : tidak ada peningkatan kemampuan dalam bernyanyi lagu Pantang Mundur dengan

media pianika dalam pembelajaran seni budaya di kelas XI IPS Negeri 2 Palembang.

Ha : ada peningkatan kemampuan dalam bernyanyi lagu Pantang Mundur dengan media

pianika dalam pembelajaran aseni budaya di kelas XI IPS Negeri 2 Palembang

Ho diterima apabila thitung < ttabel (Sugiono, 2010:124)

18

Page 19: Skripsi KU

5.2.1 Kajian terdahulu yang relavan

Kajian terdahulu yang relavan dalam penelitian skripsi yaitu dengan judul

Bagaimana Cara Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Bernyanyi Pada

Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK) Dengan Menggunakan alat Musik

Pianika Kelas IV SDN 124/I Batin, Kecamatan Bajubang Oleh Ema Yanti dari

Universitas Jambi. Hal yang peneliti jadikan relavansi terhadap skripsi Ema Yanti

adalah karena sama-sama meneliti kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu,

kemudian persama lainnya memakai alat musik pianika.

Dalam hal perbedaan Ema Yanti mengambil metode penelitian tindakan kelas

sedangkan penulis mengambil metode eksperimen. Perbedaan lainnya terdapat pada

subjek penelitian, Ema Yanti mengambil subjek siswa kelas IV SD Negeri 124 Batin,

sedangkan penulis mengambil subjek siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Palembang.

19

Page 20: Skripsi KU

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiono, 2010:2).Berdasarkan uraian

tersebut, maka variabel di dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel

terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan media pianika dalam

pembelajaran seni budaya. Sedangkan variabel terikatnya adalah Kemampuan Siswa

dalam menyanyikan lagu Pantang Mundur di kelas XI IPS SMA Negeri 2 Palembang.

3.1.1 Definisi Operasional Variabel

1. Penggunaan alat musik pianika dalam proses pembelajaran bertujuan untuk

memudahkan dan membuat siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran Seni

Budaya khususnya pada kegiatan bernyanyi. Ini dikarenakan kebanyakan

siswa sering bosan atau malah sama sekali menganggap sepele dan tidak

mempedulikan pelajaran tersebut. Disini lah seorang guru menggunakan alat

musik seperti recorder dan pianika ini untuk menarik perhatian dan minat

siswa (Fitri, 2011:28).

2. Kemampuan, Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kemampuan berasal

dari kata mampu yang bearti kuasa (dapat) sanggup melakukan sesuatu.

Kemampuan menyanyikan lagu Pantang Mundur dengan memperhatikan

artikulasi pengucapan kata syair lagu.

20

Page 21: Skripsi KU

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:117), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Palembang tahun

ajaran 2011/2012. Jumlah kelas XI SMA Negeri 2 Palembang ada delapan kelas dan

jumlah siswa sebagai berikut :

Tabel 1

POPULASI PENELITIAN

No Kelas

Jenis Kelamin

JumlahLaki-Laki Perempuan

1 XI IPA 1 10 27 37

2 XI IPA 2 18 20 38

3 XI IPA 3 10 28 38

4 XI IPA 4 7 28 35

5 XI IPA 5 17 20 37

6 XI IPS 1 25 13 38

7 XI IPS 2 24 11 35

8 XI IPS 3 20 16 36

Jumlah 134 168 302

(Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 2 Palembang tahun 2011)

21

Page 22: Skripsi KU

3.2.2 Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2006:131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti.” Sampel penelitian ini diambil secara acak, kelas XI yang berjumlah

delapan kelas yang dibagi jurusan IPA dan IPS dengan menggunakan teknik simple

random sampling. Menurut Sugiyono (2010:118), “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Tabel 2

SAMPEL PENELITIAN

No Kelas

Jenis Kelamin

JumlahLaki-Laki Perempuan

1 XI IPS 1 25 13 38

(Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 2 Palembang tahun 2011)

3.3 Metode Penelitian

Berdasarkan penelitian ini, menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut

Sugiono (2008:2) metode eksperimen adalah metode penelitian yang mendeskripsikan

suatu variabel lainnya. Pelaksanaan eksperimennya yaitu diberikan tes awal, kemudian

pada akhirnya eksperimen diukur dengan diadakan nya tes akhir untuk mengetahui

metode yang diberikan bisa mempengaruhi keefektifan siswa dalam seni musik.

Penelitian eksperimen dilakukan dengan mengetahui keefektifan penggunaan media

pianika untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu Pantang

Mundur di kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Palembang. Berikut ini adalah desain

penelitian yang akan dilaksanakan :

22

Page 23: Skripsi KU

O1 X O2

Keterangan :

O1 = Nilai sebelum perlakuan

X = Perlakuan

O2= Nilai setelah perlakuan

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Data Dokumentasi

Dokumentasi,dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian, dan sebagainya (Arikunto,2006:158).

Dalam teknik dokumentasi ini penelitian mengambil data dari dokumen sekolah

yang berhubungan dengan pembelajaran seni musik, berupa bentuk perangkat mengajar

guru seni musik, DVD dan keterangan lain yang diperlukan dalam penelitian ini. Selain

juga didalam dokumentasi akan dimasukkan foto-foto pada saat proses pembelajaran.

3.4.2 Tes

Tehnik pengumpulan data menggunakan tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2006:150). Instrument yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2006:203).

23

Page 24: Skripsi KU

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang ditempuh guna memperoleh atau

menganalisis terhadap data-data yang diperoleh. Analisis bertujuan untuk menguji

kebenaran hipotesis yang telah di rumuskan suatu hipotesis akan diterima atau ditolak

tergantung pada hasil data, adapun rumusan penguji hipotesis menggunakan t-tet sample

related. Sugiono (2010:273), mengungkapkan bahwa untuk membandingkan sebelum

dan sesudah perlakuan, agar dapat mengetahui bahwa terdapat peningkatan setelah

menggunakan media pianika.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa instrumen kriteria penilaian

yaitu artikulasi, intonasi, dan sikap badan. Skor tiap kriteria penilaian ini adalah

artikulasi 0-40, intonasi 0-30, dan 0-20. Instrumen kriteria penilaian ini untuk mengukur

kemampuan bernyanyi lagu Pantang Mundur siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Palembang. Adapun rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

t = t-test sample related

r = korelasi antara nilai pretest dan posttest

24

Page 25: Skripsi KU

Sebelum data hasil penelitian di analisis melalui t-test sample related, maka data

terlebih dahulu akan di analisis melalui rumu-rumusan berikut ini :

1. Menghitung jumlah kelas interval

K = 1+3,3 log n

2. Menghitung rentang data

Rentang data adalah data terbesar dikurangi data yang terkecil kemudian

ditambah 1.

3. Menghintung panjang kelas

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

4. Menyusun interval kelas dan membuat tabel distribusi frekuensi

5. Mencari rata-rata dengan rumus berikut ini :

2. mencari simpangan baku

3. mencari varians

S2

Tabel 3

25

Page 26: Skripsi KU

Format Penilaian

No Kriteria Penelitian

JumlahArtikulasi Intonasi Sikap Badan

Sumber : Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas XI IPS Negeri 2 Palembang

Skor penilaian

Artikulasi : 0-40

Intonasi : 0-30

Sikap Badan : 0-20

Jumlah : 0-90

Artikulasi : artikulasi berkaitan dengan penghafalan atau pengucapan kata-kata

dalam syair lagu.

Intonasi : sebagai lagu kalimat atau seseorang yang sedang berbicara. Sebuah

lagu terdiri dari nada tinggi dan rendah.

Sikap Badan : sikap badan yang baik juga membantu menghasilkan suara yang jernih.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

26

Page 27: Skripsi KU

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian dan Data Penelitian

4.1.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dengan judul “Penggunaan Media Pianika Untuk Meningkatkan

Kemampuan Siswa Dalam Menyanyikan Lagu Pantang Mundur Di Kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Palembang” dilaksanakan dari tanggal 6 Febuari 2012 – 16 Febuari 2012.

Peneliti menggunakan satu kelas eksperimen sebagai sampel yaitu kelas XI IPS 1.

Untuk mengetahui apakah terdapatnya peningkatan terhadap perlakuan yang diberikan

peneliti memberikan prestest yaitu tes yang dilakukan sebelum kelas eksperimen

diberikan perlakukan. Selanjutnya sesudah pretest peneliti menerapkan media pianika

dalam model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran seni budaya dan kemudian

melakukan posttest yaitu tes yang dilakukan setelah kelas eksperimen dikenakan

perlakuan.

Pada awal pelaksanaan penelitian, yaitu tanggal 7 Febuari 2012 peneliti telebih

dahulu melakukan observasi ke kelas XI IPS 1 yang akan dijadikan sampel penelitian

dan melakukan perencanaan penelitian serta berkonsultasi dengan guru seni budaya

kelas XI IPS. Perencanaan dilakukan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran untuk

pelaksanaan penelitian yaitu RPP, silabus, dan siapkan instrumen. Penelitian ini

dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan untuk penerapan media pianika, dan 1 kali

pertemuan untuk posttest kemampuan dalam menyayikan lagu Pantang Mundur.

Pada tanggal 10 febuari 2012 peneliti melakukan petest yaitu tes yang dilakukan

sebelum peneliti memberikan perlakukan model pembelajan koopeatif di kelas XI IPS 1

dengan siswa sampel sebanyak 38 oang yaitu 25 oang siswa laki-laki dan 13 oang siswa

27

Page 28: Skripsi KU

perempuan. Pretest dengan mengetes siswa dalam benyanyi lagu Pantang Mundur

dengan mengukur benar atau tidak dalam intonasi, ketepatan nada dan artikulasi.

Sebelum di tes, peneliti menginformasikan apa saja yang akan di nilai dalam

menyanyikan lagu Pantang Mundur.

Pada saat pretest banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menyanyikan lagu

Pantang Mundur. Salah satu faktor penyebab kesulitan siswa dalam menyanyikan pada

saat pretest adalah kurangnya kemampuan siswa dalam bernyanyi yang benar, kurang

memahami nada dan syair lagu Pantang Mundur. Dari hasil pretest siswa terlihat bahwa

indikator kemampuan bernyanyi yang diukur belum maksimal dimiliki oleh siswa.

Pada tanggal 9,12, dan 17 Febuari 2012, peneliti melaksanakan penelitian di kelas

XI IPS 1 yang merupakan sampel penelitian. Terlebih dahulu peneliti menjelaskan

penggunaan media pianika dengan model pembelajaran kooperatif dan akan terlihat

kemampuan menyanyikan lagu Pantang Mundur. Pembelajran kooperatif meliputi

empat tahap, yaitu tahap pertama penjelasan materi, tahap kedua belajar kelompok,

tahap ketiga penilaian dan tahap keempat pengakuan tim. Materi yang diajarkan adalah

cara bernyanyi yang benar, intonasi yang baik dan ketepatan nada yang baik. Indikator

yang digunakan pada pertemuan pertama yaitu tanggal 11 febuari 2012 adalah

memahami nada lagu pantang mundur dengan alokasi waktu 2x45 menit. Indikator yang

digunakan pada pertemuan kedua adalah memahami syair lagu Pantang Mundur dengan

alokasi 2x45 menit dan indikator yang digunakan pada pertemuan ketiga dapat

menyanyikan lagu pantang mundur.

Pada tahap pertama yaitu tahap penjelasan materi, peneliti mengajak siswa

memahai isi dari bahan ajar. Untuk menarik perhatian siswa, peneliti mendengarkan

lagu Pantang Mundur agar bisa mengikuti lagu tersebut.

28

Page 29: Skripsi KU

Pada tahap kedua, siswa membagi kelompok dilaksanakan 30 menit. Pada

tahap ini siswa diberikan bahan ajar secara individu. Setelah mendapatkan bahan ajar

kemudian siswa berlatih untuk menyanyikannya.

Pada tahap ketiga yaitu tahap penilaian, guru menilai kemampuan siswa dalam

menyanyikan lagu Pantang Mundur sebelum menggunakan media pianika sebagai

media pembelajaran.

4.1.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Dari penelitian ini diperoleh dua macam data yaitu data nilai pretest kemampuan

bernyanyi lagu Pantang Mundur dan data nilai posttest kemampuan bernyanyi lagu

Pantang Mundur. Data nilai pretest diambil pada tanggal 9 Febuari 2012 di kelas XI

IPS 1 jam 07.15 - 8.15 sebelum diberikan perlakuan. Dari hasil pretest didapatkan nilai

rata-rata kemampuan bernyanyi lagu Pantang Mundur adalah 68,1 dengan simpangan

baku sebesar 4,62 dan varians sebesar 21,4 Sedangkan data nilai posttest diambil setelah

diberikan perlakuan pada tanggal 17 Febuari 2012 dikelas XI IPS 1 jam 07.15 – 8.15.

Dari hasil posttest didapatkan nilai rata-rata kemampuan bernyanyi lagu Pantang

Mundur adalah 77,9 dengan simpangan baku sebesar 5,5 dan varians sebesar 30.

4.1.2 Analisis dan Hasil Data Penelitian

Tabel 4

Hasil Penilaian Pretest

29

Page 30: Skripsi KU

NOKriteria Penilaian

JumlahArtikulasi Intonasi Sikap Badan1 25 15 20 602 30 15 20 653 27 15 20 624 26 23 20 695 25 23 20 686 25 15 20 607 30 25 20 758 30 18 20 689 30 17 20 6710 30 15 20 6511 22 20 20 6212 25 25 20 7013 30 25 20 7514 25 15 20 6015 29 15 20 6416 30 16 20 6617 24 26 20 7018 30 15 20 6519 25 25 20 7020 30 19 20 6921 25 27 20 7222 27 15 20 6223 25 25 20 7024 25 30 20 7525 25 30 20 7526 28 17 20 6527 25 25 20 7028 27 23 20 7029 25 15 20 6030 27 18 20 6531 20 30 20 7032 22 30 20 7233 25 20 20 6534 25 15 20 6035 20 25 20 6536 25 20 20 6537 30 23 20 7338 25 30 20 75

Setelah data dikumpulkan kemudian langkah selanjutnya, peneliti melakukan

analisis data penelitian. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan

hipotesis.

4.1.2.1 Analisis dan Hasil Pretest

30

Page 31: Skripsi KU

Agar lebih mempermudah melakukan analisis data, maka hal yang perlu

dilakukan adalah membuat tabel distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkah

membuat tabel distribusi frekuensi adalah :

1. Menghitung jumlah kelas interval

Kelas interval adalah jangkauan atau jarak antara kelas yang satu dengan kelas

yang lainnya secara berurutan.

K = 1+3,3 log n

K = 1+3,3 log 38

K = 1+(3,3x1,57)

K = 1+5,21

K = 6,21

Jadi, didapat bahwa jumlah kelas interval adalah 6

2. Menghitung rentang data

Rentang data adalah data terbesar dikurangi data yang terkecil kemudian

ditambah 1. Data tebesar = 75 dan terkecil = 60

Jadi, rentang data = 75-60+1 = 16

3. Menghitung panjang kelas

Panjang kelas adalah banyaknya data pada suatu kelas interval. Panjang kelas

untuk semua kelas interval pada suatu tabel sama.

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Panjang kelas = 16 : 6 = 2,6

4. Menyusun interval kelas dan membuat tabel distribusi frekuensi

31

Page 32: Skripsi KU

Distribusi frekuensi adalah penyusunan data dalam kelas-kelas interval.

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

Interval Nilai fi xi fixi

60 – 62,6 8 61,3 490,4

62,7 – 65,3 19 64 640

65,4 – 68 4 66,7 246,1

68,1 – 70,7 9 69,4 642,6

70,8 – 73,4 3 72,1 216,3

73,5 – 76,1 5 74,8 374

Jumlah 38 408,3 2591,4

Setelah tabel distribusi frekuensi didapat, maka langkah selanjutnya adalah

mencari mean. Mean adalah jumlah keseluruhan angka dibagi dengan banyaknya angka.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

Simpangan baku adalah suatu nilai yang menunjukan tingkat (derajat) varians

kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Kemudian, untuk

mempermudah mendapatkan varians dan simpangan baku, maka penulis membuat tabel

di bawah ini :

32

Page 33: Skripsi KU

Tabel 6

Tabel Menghitung Simpangan Baku dan Variasi Hasil Pretest

Interval Nilai fi xi xi – (xi - ) fi(xi - )

60 – 62,6 8 61,3 -5,6 31,36 250,8

62,7 – 65,3 10 64 -2,9 8,41 84,1

65,4 – 68 4 66,7 -1,4 1,96 7,84

68,1 – 70,7 9 69,4 2,5 6,25 56,25

70,8 – 73,4 3 72,1 5,2 27,04 81,12

73,5 – 76,1 5 74,8 7,9 62,41 312,05

Jumlah 38 408,3 792,16

Jadi, simpangan baku sebesar 4,62 dan varians sebesar 21,4

4.1.2.2 Analisis dan Hasil Postest

33

Page 34: Skripsi KU

Tabel 7

Hasil Penilaian Postest

NOKriteria Penilaian

JumlahArtikulasi Intonasi Sikap Badan1 25 27 20 722 26 30 20 763 28 26 20 744 25 30 20 755 28 30 20 786 25 25 20 707 30 29 20 798 23 30 20 739 27 30 20 7710 28 25 20 7311 30 22 20 7212 32 30 20 8213 39 30 20 8914 22 30 20 7215 28 30 20 7816 30 25 20 7517 38 30 20 8818 25 30 20 7519 32 30 20 8220 28 30 20 7821 34 30 20 8422 25 30 20 7523 32 30 20 8224 35 30 20 8525 39 30 20 8926 24 30 20 7427 32 30 20 8228 33 30 20 8329 30 25 20 7530 28 25 20 7331 25 25 20 7032 30 29 20 7933 32 30 20 8234 30 25 20 7535 27 25 20 7236 28 26 20 7437 28 25 20 7538 38 30 20 88

Agar lebih mempermudah melakukan analisis data, maka hal yang perlu

dilakukan adalah membuat tabel distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkah

membuat tabel distribusi frekuensi adalah :

1. Menghitung jumlah kelas interval

34

Page 35: Skripsi KU

K = 1+3,3 log n

K = 1+3,3 log 38

K = 1+(3,3x1,57)

K = 1+5,21

K = 6,21

Jadi, didapat bahwa jumlah kelas interval adalah 6

2. Menghitung rentang data

Rentang data adalah data terbesar dikurangi data yang terkecil kemudian

ditambah 1. Data tebesar = 89 dan terkecil = 70

Jadi, rentang data = 89-70+1 = 20

3. Menghintung panjang kelas

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Panjang kelas = 20 : 6 = 3,3

4. Menyusun interval kelas dan membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 8

35

Page 36: Skripsi KU

Distribusi Frekuensi Hasil Postest

Interval Nilai fi xi fixi

70 – 73,3 9 71,65 644,85

73,4 – 76,7 11 75,05 825,55

76,8 – 80,1 5 78,45 392,25

80,2 – 83,5 7 81,85 572,95

83,6 – 86,9 2 85,25 170,5

87,0 – 90,3 4 88,65 354,6

Jumlah 38 480,9 2960,4

Setelah tabel distribusi frekuensi didapat, maka langkah selanjutnya adalah

mencari mean rata-rata. Adapun rumus yang digunakan adalah :

Kemudian, untuk mempermudah mendapatkan varians dan simpangan baku, maka

penulis membuat tabel di bawah ini :

Tabel 9

Tabel Menghitung Simpangan Baku dan Variasi Hasil Postest

Interval Nilai fi xi xi – (xi - ) fi(xi - )

70 – 73,3 9 71,65 -6,25 39,06 351,54

73,4 – 76,7 11 75,05 -2,85 8,12 89,32

76,8 – 80,1 5 78,45 0,55 0,302 1,51

80,2 – 83,5 7 81,85 3,95 15,60 109,2

83,6 -86,9 2 85,25 7,35 54,0 108

87,0 – 90,3 4 88,65 10,75 115,6 462,4

Jumlah 38 480,9 1121,9

36

Page 37: Skripsi KU

Jadi, simpangan baku sebasar 5,5, sedangkan varians sebesar 30

4.1.2.3 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan rumus t-test sample realated.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

t = t-test sample related

r = korelasi antara nilai pretest dan posttest

Untuk mencari korelasi antara dua sampel, penulis menggunakan rumus :

37

Page 38: Skripsi KU

Dimana :

x = (xi - )

y = (yi - )

dari analisis yang sudah dilakukan, maka mean, simpangan baku dan varians

dari kemampuan bernyanyi siswa sebelum perlakuan dan kemampuan bernyanyi

sesudah perlakuan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Korelasi antara nilai pretest dan nilai posttest adalah sebesar 0,75. kemudian

harga r tersebut selanjutnya dimasukan rumus uji t-test sample related :

38

Page 39: Skripsi KU

Di dalam penelitian ini pengujian hipotesis penelitian menggunakan rumus t-test

sample related dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikan = 0,05 dengan kriteria

pengujian sebagai berikut :

Ho diterima apabila thitung < ttabel (Sugiono, 2010:124)

dk = 38+38-2 = 74. selanjtnya ttabel dicari dengan tabel berikut ini :

Dk ttabel

60 1,67

74 X?

120 1,65

0,02(14) = 60(1,67-x)

0,28 = 100,2 - 60 x

60 x = 100,2 – 0,28

x =

Dari perhitungan didapat ttabel = 1,67 karena thitung > ttabel = 19 >1,67, maka hal ini

berarti hipotesis yang dikemukakan terbukti kebenarannya.

39

Page 40: Skripsi KU

4.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak kemampuan bernyanyi

dalam pembelajaran seni budaya terhadap media pianika di kelas XI IPS SMA Negeri 2

Palembang. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan pretest yaitu sebelum

diberikan perlakuan dan posttest yaitu tes sesudah diberikan perlakuan.

Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis guna membuktikan hipotesis yang

telah dirumuskan. Dari hasil penelitian, didapat bahwa dengan menggunakan media

pianika untuk meningakatkan kemampuan siswa dalam menyanyikan lagu

Pantang Mundur di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Palembang, ini menunjukan

bahwa tahapan-tahapan yang ada dalam model pembelajaran kooperatif dapat

dilaksanakan.

Dari hasil pretest dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 68,1, dengan

varians sebesar 21,4, dan simpangan baku sebesar 4,62. Pretest dilakukan sebelum kelas

eksperimen diberikan perlakuan, hal ini sesuai dengan prosedur penelitian yang

dikemukakan oleh sugiono (2010:273). Setelah dilakukan pretest kemudian peneliti

menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media pianika.

Setelah itu peneliti mengadakan test sesudah diberikan perlakuan yang dinamakan

dengan posttest.

Nilai rata-rata posttest siswa adalah sebesar 77,9, dengan varians sebesar 30,

simpangan baku sebesar 5,5. Posttest dilakukan sebelum kelas eksperimen diberikan

perlakuan, hal ini sesuai dengan prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Sugiono

(2010:273).

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis didapat bahwa thitung = 19 dan ttabel = 1,67.

thitung > ttabel = 19>1,67. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa Ho diterima

40

Page 41: Skripsi KU

jika harga thitung ttabel. Hasil perhitungan menunjukan bahwa thitung > ttabel. Ini bearti Ho

ditolak dan Ha diterima. Dengan Ha sebagai berikut ada peningkatan kemampuan dalam

bernyanyi lagu Pantang Mundur dengan media pianika dalam pembelajaran seni budaya

dikelas XI IPS Negeri 2 Palembang.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa

ada peningkatan kemampuan menyanyikan lagu Pantang Mundur dengan menggunakan

media pianika. Simpulan ini diperkuat dari hasil perhitungan uji hipotesis yang

menunjukan bahwa thitung > ttabel = 19 > 1,67. sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis

yang digunakan, yaitu Ho diterima jia hatga thitung ttabel. Dalam hal ini, thitung > ttabel dan

bearti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini bearti, bahwa hipotesis dikemukakan oleh

peneliti terbukti kebenaranya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti dapat

menyarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Kepala sekolah, dapat dijadikan bahan masukan untuk memberi motivasi guru

agar menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dapat mengembangkan

kemampuan bernyanyi serta sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

41

Page 42: Skripsi KU

2. Guru seni budaya, diharapkan agar sedini mungkin mengajak siswa untuk

berlatih memiliki kemampuan benyanyi dengam media pianika dalam

menggunakan model pembelajaran kooperatif.

3. Siswa, sebagai pengalaman baru dengan diterapkannya model belajar kooperatif

dengan media pianika diharapkan agar belajar lebih aktif sehingga dapat

menguasai pelajaran dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Penelitian Pendidikan. Jogjakarta : Diva Press.

Azzet, Akhmad Muhaimin. 2011. Pendidikan Yang Membebaskan. Jakarta : Ar-Ruzz Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Fitria, Windri. 2011. Mahir Pianika. Jakarta : Laskar Aksara.

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Hartono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Zanafa

Heri, Rahardiyanto. 2010. Seni Budaya Musik. Bekasi : Galaxy Puspa Mega

Kuswanto, Ario. 2004. Berkreasi Seni. Jakarta : Ganeca Exact

Sardiman. 2010. Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Sagala. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Simanungkalit. 2008. Teknik Vokal. Jakarta : Geramedia Pustaka Utama.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sugiono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sumiati. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : Wancana Prima

42

Page 43: Skripsi KU

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2043101-langkah-langkah-pembelajaran/ diakses 8 September 2011.

http://partiturlagu-lagu.blogspot.com/2009/09/lagu-pantang-mundur-titik-puspa.html, diakses 13 November 2011.

43