Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

89
METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI Skripsi Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh NOVI ROMAWATI NIM : 202011000962 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007

Transcript of Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

Page 1: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

id19684656 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

id19705843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

id19744421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

DAFTAR PUSTAKA

iii

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama Dalam

jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa

tempat berlindung dan memohon pertolongan-Nya Manusia akan merasa tenang dan

tentram hatinya kalau dapat mendekat dan mengabdi kepada Dzat Yang Maha Kuasa

Agama mengajarkan manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan

Itulah sebabnya manusia memerlukan pendidikan agama untuk menuntun ibadahnya

Di sisi lain manusia diberi kemampuan untuk membina anak didiknya agar menjadi

orang baik dan mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta

akhlak yang terpuji

Perkembangan agama sejak usia dini anak-anak memerlukan dorongan dan

rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk Minat dan cita-cita anak

perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang baik dan terpuji melalui pendidikan Cara

memberikan pendidikan atau pengajaran agama haruslah sesuai dengan

perkembangan psikologis anak didik Oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang

memiliki jiwa pendidik dan agama supaya segala gerak-geriknya menjadi teladan

dan cermin bagi murid-muridnya 1

1 Zakiah Daradjat Kesehatan Mental ( Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001) Cet ke -23

h 127

1

id19770265 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik

bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan

mereka Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia

pra-sekolah sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang

abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk Agar semenjak kecil

sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah

SWT

Anak didik pada usia Taman Kanak-kanak masih sangat terbatas

kemampuannya Pada umur ini kepribadiannya mulai terbentuk dan ia sangat peka

terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya Pendidikan agama diperlukan

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik misalnya membaca doa tiap kali

memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan minum doa naik kendaraan doa

mau pulang dan lain-lain yang biasa di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari Di

samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha Esa secara sederhana sesuai dengan

kemampuannya 2

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai berikut Anak-

anak bukanlah orang dewasa yang kecil kalau kita ingin agar agama mempunyai arti

bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa

yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatic saja 3

2 Ibid h 127 3 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 1996) Cet Ke-16 h41

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 2: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

id19705843 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

id19744421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

DAFTAR PUSTAKA

iii

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama Dalam

jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa

tempat berlindung dan memohon pertolongan-Nya Manusia akan merasa tenang dan

tentram hatinya kalau dapat mendekat dan mengabdi kepada Dzat Yang Maha Kuasa

Agama mengajarkan manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan

Itulah sebabnya manusia memerlukan pendidikan agama untuk menuntun ibadahnya

Di sisi lain manusia diberi kemampuan untuk membina anak didiknya agar menjadi

orang baik dan mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta

akhlak yang terpuji

Perkembangan agama sejak usia dini anak-anak memerlukan dorongan dan

rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk Minat dan cita-cita anak

perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang baik dan terpuji melalui pendidikan Cara

memberikan pendidikan atau pengajaran agama haruslah sesuai dengan

perkembangan psikologis anak didik Oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang

memiliki jiwa pendidik dan agama supaya segala gerak-geriknya menjadi teladan

dan cermin bagi murid-muridnya 1

1 Zakiah Daradjat Kesehatan Mental ( Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001) Cet ke -23

h 127

1

id19770265 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik

bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan

mereka Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia

pra-sekolah sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang

abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk Agar semenjak kecil

sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah

SWT

Anak didik pada usia Taman Kanak-kanak masih sangat terbatas

kemampuannya Pada umur ini kepribadiannya mulai terbentuk dan ia sangat peka

terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya Pendidikan agama diperlukan

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik misalnya membaca doa tiap kali

memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan minum doa naik kendaraan doa

mau pulang dan lain-lain yang biasa di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari Di

samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha Esa secara sederhana sesuai dengan

kemampuannya 2

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai berikut Anak-

anak bukanlah orang dewasa yang kecil kalau kita ingin agar agama mempunyai arti

bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa

yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatic saja 3

2 Ibid h 127 3 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 1996) Cet Ke-16 h41

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 3: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

id19744421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

DAFTAR PUSTAKA

iii

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama Dalam

jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa

tempat berlindung dan memohon pertolongan-Nya Manusia akan merasa tenang dan

tentram hatinya kalau dapat mendekat dan mengabdi kepada Dzat Yang Maha Kuasa

Agama mengajarkan manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan

Itulah sebabnya manusia memerlukan pendidikan agama untuk menuntun ibadahnya

Di sisi lain manusia diberi kemampuan untuk membina anak didiknya agar menjadi

orang baik dan mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta

akhlak yang terpuji

Perkembangan agama sejak usia dini anak-anak memerlukan dorongan dan

rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk Minat dan cita-cita anak

perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang baik dan terpuji melalui pendidikan Cara

memberikan pendidikan atau pengajaran agama haruslah sesuai dengan

perkembangan psikologis anak didik Oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang

memiliki jiwa pendidik dan agama supaya segala gerak-geriknya menjadi teladan

dan cermin bagi murid-muridnya 1

1 Zakiah Daradjat Kesehatan Mental ( Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001) Cet ke -23

h 127

1

id19770265 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik

bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan

mereka Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia

pra-sekolah sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang

abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk Agar semenjak kecil

sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah

SWT

Anak didik pada usia Taman Kanak-kanak masih sangat terbatas

kemampuannya Pada umur ini kepribadiannya mulai terbentuk dan ia sangat peka

terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya Pendidikan agama diperlukan

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik misalnya membaca doa tiap kali

memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan minum doa naik kendaraan doa

mau pulang dan lain-lain yang biasa di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari Di

samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha Esa secara sederhana sesuai dengan

kemampuannya 2

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai berikut Anak-

anak bukanlah orang dewasa yang kecil kalau kita ingin agar agama mempunyai arti

bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa

yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatic saja 3

2 Ibid h 127 3 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 1996) Cet Ke-16 h41

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 4: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

id19744421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

DAFTAR PUSTAKA

iii

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama Dalam

jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa

tempat berlindung dan memohon pertolongan-Nya Manusia akan merasa tenang dan

tentram hatinya kalau dapat mendekat dan mengabdi kepada Dzat Yang Maha Kuasa

Agama mengajarkan manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan

Itulah sebabnya manusia memerlukan pendidikan agama untuk menuntun ibadahnya

Di sisi lain manusia diberi kemampuan untuk membina anak didiknya agar menjadi

orang baik dan mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta

akhlak yang terpuji

Perkembangan agama sejak usia dini anak-anak memerlukan dorongan dan

rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk Minat dan cita-cita anak

perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang baik dan terpuji melalui pendidikan Cara

memberikan pendidikan atau pengajaran agama haruslah sesuai dengan

perkembangan psikologis anak didik Oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang

memiliki jiwa pendidik dan agama supaya segala gerak-geriknya menjadi teladan

dan cermin bagi murid-muridnya 1

1 Zakiah Daradjat Kesehatan Mental ( Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001) Cet ke -23

h 127

1

id19770265 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik

bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan

mereka Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia

pra-sekolah sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang

abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk Agar semenjak kecil

sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah

SWT

Anak didik pada usia Taman Kanak-kanak masih sangat terbatas

kemampuannya Pada umur ini kepribadiannya mulai terbentuk dan ia sangat peka

terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya Pendidikan agama diperlukan

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik misalnya membaca doa tiap kali

memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan minum doa naik kendaraan doa

mau pulang dan lain-lain yang biasa di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari Di

samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha Esa secara sederhana sesuai dengan

kemampuannya 2

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai berikut Anak-

anak bukanlah orang dewasa yang kecil kalau kita ingin agar agama mempunyai arti

bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa

yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatic saja 3

2 Ibid h 127 3 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 1996) Cet Ke-16 h41

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 5: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

ii

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

DAFTAR PUSTAKA

iii

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama Dalam

jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa

tempat berlindung dan memohon pertolongan-Nya Manusia akan merasa tenang dan

tentram hatinya kalau dapat mendekat dan mengabdi kepada Dzat Yang Maha Kuasa

Agama mengajarkan manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan

Itulah sebabnya manusia memerlukan pendidikan agama untuk menuntun ibadahnya

Di sisi lain manusia diberi kemampuan untuk membina anak didiknya agar menjadi

orang baik dan mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta

akhlak yang terpuji

Perkembangan agama sejak usia dini anak-anak memerlukan dorongan dan

rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk Minat dan cita-cita anak

perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang baik dan terpuji melalui pendidikan Cara

memberikan pendidikan atau pengajaran agama haruslah sesuai dengan

perkembangan psikologis anak didik Oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang

memiliki jiwa pendidik dan agama supaya segala gerak-geriknya menjadi teladan

dan cermin bagi murid-muridnya 1

1 Zakiah Daradjat Kesehatan Mental ( Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001) Cet ke -23

h 127

1

id19770265 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik

bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan

mereka Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia

pra-sekolah sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang

abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk Agar semenjak kecil

sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah

SWT

Anak didik pada usia Taman Kanak-kanak masih sangat terbatas

kemampuannya Pada umur ini kepribadiannya mulai terbentuk dan ia sangat peka

terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya Pendidikan agama diperlukan

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik misalnya membaca doa tiap kali

memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan minum doa naik kendaraan doa

mau pulang dan lain-lain yang biasa di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari Di

samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha Esa secara sederhana sesuai dengan

kemampuannya 2

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai berikut Anak-

anak bukanlah orang dewasa yang kecil kalau kita ingin agar agama mempunyai arti

bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa

yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatic saja 3

2 Ibid h 127 3 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 1996) Cet Ke-16 h41

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 6: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

iii

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama Dalam

jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa

tempat berlindung dan memohon pertolongan-Nya Manusia akan merasa tenang dan

tentram hatinya kalau dapat mendekat dan mengabdi kepada Dzat Yang Maha Kuasa

Agama mengajarkan manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan

Itulah sebabnya manusia memerlukan pendidikan agama untuk menuntun ibadahnya

Di sisi lain manusia diberi kemampuan untuk membina anak didiknya agar menjadi

orang baik dan mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta

akhlak yang terpuji

Perkembangan agama sejak usia dini anak-anak memerlukan dorongan dan

rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk Minat dan cita-cita anak

perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang baik dan terpuji melalui pendidikan Cara

memberikan pendidikan atau pengajaran agama haruslah sesuai dengan

perkembangan psikologis anak didik Oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang

memiliki jiwa pendidik dan agama supaya segala gerak-geriknya menjadi teladan

dan cermin bagi murid-muridnya 1

1 Zakiah Daradjat Kesehatan Mental ( Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001) Cet ke -23

h 127

1

id19770265 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik

bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan

mereka Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia

pra-sekolah sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang

abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk Agar semenjak kecil

sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah

SWT

Anak didik pada usia Taman Kanak-kanak masih sangat terbatas

kemampuannya Pada umur ini kepribadiannya mulai terbentuk dan ia sangat peka

terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya Pendidikan agama diperlukan

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik misalnya membaca doa tiap kali

memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan minum doa naik kendaraan doa

mau pulang dan lain-lain yang biasa di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari Di

samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha Esa secara sederhana sesuai dengan

kemampuannya 2

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai berikut Anak-

anak bukanlah orang dewasa yang kecil kalau kita ingin agar agama mempunyai arti

bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa

yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatic saja 3

2 Ibid h 127 3 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 1996) Cet Ke-16 h41

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 7: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Setiap manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama Dalam

jiwa manusia ada satu perasaan yang mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa

tempat berlindung dan memohon pertolongan-Nya Manusia akan merasa tenang dan

tentram hatinya kalau dapat mendekat dan mengabdi kepada Dzat Yang Maha Kuasa

Agama mengajarkan manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan

Itulah sebabnya manusia memerlukan pendidikan agama untuk menuntun ibadahnya

Di sisi lain manusia diberi kemampuan untuk membina anak didiknya agar menjadi

orang baik dan mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta

akhlak yang terpuji

Perkembangan agama sejak usia dini anak-anak memerlukan dorongan dan

rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk Minat dan cita-cita anak

perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang baik dan terpuji melalui pendidikan Cara

memberikan pendidikan atau pengajaran agama haruslah sesuai dengan

perkembangan psikologis anak didik Oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang

memiliki jiwa pendidik dan agama supaya segala gerak-geriknya menjadi teladan

dan cermin bagi murid-muridnya 1

1 Zakiah Daradjat Kesehatan Mental ( Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001) Cet ke -23

h 127

1

id19770265 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik

bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan

mereka Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia

pra-sekolah sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang

abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk Agar semenjak kecil

sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah

SWT

Anak didik pada usia Taman Kanak-kanak masih sangat terbatas

kemampuannya Pada umur ini kepribadiannya mulai terbentuk dan ia sangat peka

terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya Pendidikan agama diperlukan

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik misalnya membaca doa tiap kali

memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan minum doa naik kendaraan doa

mau pulang dan lain-lain yang biasa di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari Di

samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha Esa secara sederhana sesuai dengan

kemampuannya 2

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai berikut Anak-

anak bukanlah orang dewasa yang kecil kalau kita ingin agar agama mempunyai arti

bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa

yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatic saja 3

2 Ibid h 127 3 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 1996) Cet Ke-16 h41

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 8: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

2

Tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik

bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan

mereka Penanaman nila-nilai agama sebaikya dilaksanakan kepada anak pada usia

pra-sekolah sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang

abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk Agar semenjak kecil

sudah terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah

SWT

Anak didik pada usia Taman Kanak-kanak masih sangat terbatas

kemampuannya Pada umur ini kepribadiannya mulai terbentuk dan ia sangat peka

terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya Pendidikan agama diperlukan

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik misalnya membaca doa tiap kali

memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan minum doa naik kendaraan doa

mau pulang dan lain-lain yang biasa di terapkan dalam kehidupannya sehari-hari Di

samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha Esa secara sederhana sesuai dengan

kemampuannya 2

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai berikut Anak-

anak bukanlah orang dewasa yang kecil kalau kita ingin agar agama mempunyai arti

bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa

yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatic saja 3

2 Ibid h 127 3 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 1996) Cet Ke-16 h41

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 9: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

3

Cerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-

muridnya orang tua kepada anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu

kegiatan yang bersifat seni karena erat kaitannya dengan keindahan dan sandaran

kepada kekuatan kata-kata yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 4

Anak-anak merupakan sosok individu yang mempunyai pikiran yang terbatas

dan pengalaman yang sedikit Mereka hidup dengan akal pikiran dan alam yang

nyata mereka dapat mengetahui dengan salah satu pancaindra mereka belum dapat

memikirkan soal-soal maknawi soal-soal yang abstrak dan hukum-hukum umum

Anak-anak itu sangat perasa dengan perasaan yang halus dan mudah terpengaruh

Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan diberikan dan ditanamkan ke

dalam jiwa anak orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam

mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Orang tua juga

sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di

dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya

Menurut Zakiyah Darajat Anak pada usia pra-sekolah tertarik kepada cerita-

cerita pendek seperti cerpen yang berkisah tentang peristiwa yang sering dialaminya

atau dekat dengan kehidupannya terlebih lagi cenderung akan memilih suatu

permainan yang bertujuan mendorong anak untuk tertarik dan kagum kepada agama

Islam 5

4 Soekanto Seni Cerita Islami (Jakarta Bumi Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9 5 Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah ( Jakarta CV Ruhama

1995) Cetke-2 h 78

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 10: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

4

Dunia anak adalah dunia pasif ide maka dalam menunjang kemampuan

penyesuaian diri seorang anak membutuhkan rangsangan yang cocok dengan jiwa

mereka Secara kejiwaan anak-anak ialah manusia yang akrab dengan simbol-simbol

kasih sayang orang lain yang ada di sekitarnya seperti melalui kata-kata sanjungan

atau pujian Guru yang mampu memberikan cerita akan menimbulkan semangat dan

pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut

Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar maka metode bercerita

merupakan salah satu teknik penyampaian yang digunakan dalam proses pendidikan

di Taman Kanak-kanak yang mempunyai kelebihan dan kekurangan Dengan teknik

yang bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran akan membantu guru dalam

melaksanakan tugas secara baik Oleh sebab itu metode bercerita adalah salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan

cerita kepada anak secara lisan 6

Salah satu cara untuk merangsang anak agar tertarik melakukan kegiatan

dengan metode cerita Penulis mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang

pelaksanaan metode bercerita yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah

melalui penelitian dengan judul METODE BERCERITA SEBAGAI

PENANAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-

SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK

RANJI

Ada beberapa hal yang mendorong penulis untuk membahas masalah ini yaitu

6 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h 157

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 11: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

5

1 Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada anak di usia pra-

sekolah untuk mengenal agama

2 Pendidikan agama merupakan mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan

3 Salah satu metode dalam melaksanakan pendidikan agama Islam pada lembaga

Taman Kanak-kanak ini adalah metode bercerita karena metode yang menarik

dengan dunia anak-anak

3 Pengaruh cerita yang baik disampaikan kepada anak didik sangat besar terhadap

perubahan prilaku positif anak

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi

masalah yang akan dibahas sebagai berikut

1 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Metode yang diteliti adalah metode bercerita

Pelaksanaan metode cerita yang diterapkan di Taman Kanak-kanak

mempunyai ruang lingkup yang luas Namun dalam penulisan skripsi ini penulis

hanya membatasi pada metode cerita yang diterapkan pada materi pendidikan agama

Islam sebagai penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak yang diterapkan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 12: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

6

1 Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Bagaimana hasil anak-anak didik di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setelah

memperoleh pendidikan agama Islam melalui metode bercerita

C Tujuan dan Manfaat Penelitian

A Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita dalam proses belajar

mengajar pendidikan agama Islam di Taman Kanank-kanak Bait Al-Falah

2 Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode bercerita sebagai

penanaman pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

B Manfaat Penelitian

1 Untuk mengetahui betapa pentinganya metode becerita terhadap pelaksanaan

pendidikan agama Islam bagi siswa di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Pondok Ranji

2 Untuk mengetahui pelaksanaan metode bercerita sebagai penanaman

pendidikan agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

D Metode Pembahasan

Sebagaiman lazimnya suatu karya ilmiah maka penulis dalam membahas

skripsi ini mengunakan dua macam metode penelitian yaitu

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 13: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

7

1 Kajian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca buku artikel

serta literature lainnya yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas

2 Penelitihan lapangan (Field Research) yaitu dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian langsung ke objek yang diteliti dengan jenis

pengumpulan data yaitu observasi wawancara dan dokumentasi

3 Penulisan skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke-2 tahun 2002

E Sistematika Penulisan

Pokok bahasan dari seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dibahas dalam lima

bab Setiap bab terdiri beberapa sub bahasan yang dibagi sebagai berikut

Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah Pembatasan dan

Perumusan Masalah Metode Pembahasan Manfaat Penelitian dan Sistematika

Penulisan

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Islam Hakikat Metode Bercerita Pengertian Metode Bercerita

Fungsi Metode Bercerita Tujuan Metode Bercerita Aspek-aspek dan Teknik-teknik

Bercerita Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita Pelaksanaan Metode

Bercerita

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 14: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

8

Bab III Metode Penelitihan terdiri dari Tujuan Penelitian Ruang Lingkup

Penelitihan Definisi Operasional Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik

Analisa Data

Bab IV Hasil Penelitian terdiri dari Gambaran umum Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah Deskripsi Data terdiri dari Keadaan Sarana dan Prasarana Keadaan

Belajar Mengajar Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam di

Bait Al-Falah Analisa Data terdiri dari Respon Anak Didik Terhadap Metode

Bercerita sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Bab V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 15: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan Pendidikan dalam bahasa

Inggris disebut dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan

sedangkan dalam Bahasa Arab sering diterjemahkan dengan Tarbiyah Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya yaitu mengandung arti memelihara membesarkan

dan mendidik sekaligus mengandung makna mengajar (hadanah) 1

Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pertolongan

yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa2 Sedangkan Menurut Ahmad D Marimba Pendidikan adalah Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama3

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan atau kemampuan minat

maupun pengalaman Mendidik adalah usaha atau tindakan yang dilakukan secara

1 Abudin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Logos 2001) Cet ke 4 h5

2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 1 3 Ahamad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung PT Al-Maarif 1986) Cet ke-6 h 19

9

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 16: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

10

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga

terbentuk manusia yang bertanggung jawab

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang

dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik baik berupa bimbingan pengarahan

pembinaan ataupun latihan Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik

kearah terbentuknya kepribadian yang utama baik jasmani maupun rohani bagi

perjalanan hidupnya di masa yang akan datang

Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikannya sebagai berikut

Menurut Ahmad D Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 4

Menurut Zakiyah Darajat bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup 5

Menurut Zuhairini menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha yang

diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam6

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam

4 Ibid h 23 5 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996) h 86 6 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1995) Cet ke -2 h 152

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 17: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

11

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di

dunia dan akhirat

2 Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau

dasar tempat berpijak yang baik dan kuat Oleh karena itu pendidikan agama Islam

sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan

dengan ajaran al-Quran dan Hadits

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut

a Al-Quran

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri Firman Allah

ϡ˳Ϯ˸Ϙ˴ϟ˶Δ˱Ϥ˴Σ˸έ˴ϭ˴ϯΪ˱ϫ˵ϭ˴Ϫ˶ϴϓ˶Ϯϔ˵Ϡ˴Θ˴Χ˸ϱά˶ϟϢ˵Ϭ˵ϟ˴Ϧ˴ϴΒ˴Θ˵ϟ˶Ύϟ˶Ώ˴ΎΘ˴Ϝ˶ϟ˸Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴ΎϨ˴ϟ˸ΰ˴ϧ˸˴Ύϣ˴ϭ˴ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸ϳ˵

Artinya Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) ini

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS An-Nahl [16] 64 )

ϭ˴ή˴Β˴Ϝ˶ϟ˸ ϙ˴Ϊ˴Ϩ˸ϋ˶ Ϧϐ˴Ϡ˵Β˸ϳ˴ Ύϣ˶ Ύϧ˱Ύδ˴Σ˸˶ Ϧ˶ϳ˸Ϊ˴ϟ˶Ϯ˴ϟ˸ΎΑ˶ϭ˴ ϩ˵Ύϳ˶ Ύϟ˶ ϭΪ˵Β˵ό˸Η˴ Ύϟ˴ Ϛ˴Αέ˴ ϰπ˴ϗ˴Ϡ˴ϛ˶ϭ˸˴ΎϤ˴ϫ˵Ϊ˵Σ˴˴ΎϤ˱ϳή˶ϛ˴Ύϟ˱Ϯ˸ϗ˴ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸ϗ˵ϭ˴ΎϤ˴ϫ˵ή˸Ϭ˴Ϩ˸Η˴Ύϟ˴ϭ˴ϑ˵ΎϤ˴Ϭ˵ϟ˴Ϟ˸Ϙ˵Η˴ΎϠ˴ϓ˴ΎϤ˴ϫ˵Ύ

Artinya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 18: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

12

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al-Isra [23] 66 )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah

seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya

perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang mulia

Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat (sebagai bukti

kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan

dipandang beribadah bagi yang membacanya 6 Sebagaimana dalam Firman Allah

ϥ˸Έ˶ϓ˴ Ϣ˸Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ ή˶ϣ˸˴ϟ˸ ϲϟ˶ϭ˵ϭ˴ ϝ˴Ϯγ˵ήϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ϭ˴ Ϫ˴Ϡϟ Ϯό˵ϴσ˶˴ ϮϨ˵ϣ˴˴˯ Ϧ˴ϳά˶ϟ ΎϬ˴ϳ˴Ύϳ˴ϡ˶Ϯ˸ϴ˴ϟ˸ϭ˴Ϫ˶ϠϟΎΑ˶ϥ˴ϮϨ˵ϣ˶Ά˸Η˵ Ϣ˸Θ˵Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϝ˶Ϯγ˵ήϟϭ˴Ϫ˶Ϡϟϰϟ˴˶ ϩ˵ϭΩή˵ϓ˴ ˳˯ ϲ˸η˴ϲϓ˶Ϣ˸Θ˵ϋ˸ί˴ΎϨ˴Η˴

˸ Η˴Ϧ˵δ˴Σ˸˴ϭ˴ή˲ϴ˸Χ˴Ϛ˴ϟ˶Ϋ˴ή˶Χ˶ϟ˸ΎϠ˱ϳϭ˶

Artinya Hai orang-orang yang beriman ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudianYang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An-Nissa [4] 59)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber

pertama pendidikan agama Islam adalah Al-quran yaitu kumpulan firman Allah

SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi

6 Rosihon Anwar Ulumul Quran (Bandung Pustaka Setia 2000) CetKe-1 h31

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 19: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

13

sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan

umat Islam Al-Quran sebagai sumber yang selalu digunakan oleh sahabat sejalan

dengan firman Allah SWT dalam al-Quraan surat An-Nissa ayat 59 yang

memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal-hal yang diperselisihkan kepada Allah dan Rasulnya7

b As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala

yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan perbuatan dan

ketetapan yang berkaitan dengan hukum8 As-Sunnah berisi pedoman untuk

kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia

seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim 9

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa menuntut ilmu maka akan

mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya akan mengetahui bagaimana cara ibadah

mengetahui haram dan halal dengan ilmu akan mengetahui adanya tingkah laku hati

(prilaku hati) seperti akhlaq terpuji (sabarsyukur dermawan budi pekerti jujur

ikhlas) akhlaq tercela (dendam dengki takabur riya marah dan bermusuhan)

Seperti dalam Hadits Nabi

Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϝ˴Ύϗ˴˵Ϟ˶ϛ˵ϲϠ˴ϋ˴Δ˵π˴ϳ˸ή˶ϓ˴Ϣ˶Ϡ˸ό˶ϟ˸ΐ˵Ϡ˴σ˴Ϣ˳Ϡ˶δ˸ϣ˵ϪΟΎϣϦΑϩϭέ

7 Sapiuddin Shidiq Tarikh Tasyri (Sejarah Pembentukan Hukum Islam) (Jakarta AMRI

2005) Cet ke-1 h 32 8 Nasroen Haroen Ushul Fiqh 1 (Jakarta Logos Waca Ilmu 2001) Cetke-3 h 38 9 Zakiyah Darajat Op Cit h 21

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 20: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

14

Artinya Menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Islam10

Sesunggunya umat manusia akan kekal karena akhlaq maka apabila akhlaq

mereka hilang maka bangasa akan musna oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan yang

paling besar adalah Akhlaq oleh karena itu Nabi bersabda

ϝ˴Ύϗ˴Ϣ˴Ϡ˴γ˴ϭ˴Ϫ˶ϴ˸Ϡ˴ϋ˴Ϫ˶Ϡ˴ϟϲϠ˴λ˴Ϫ˶Ϡϟ˴ϝ˵Ϯ˸γ˵έϕ˶ϼ˴Χ˸Ϸ˴ϡ˴έ˶ΎϜ˴ϣ˴Ϣ˴Ϥ˶Η˴Ϸ˵Ζ˵δ˸ό˶Α˵ΎϤ˴ϧ˴˶

Artinya Sesunggunya aku (Muhammad) di utus hanyalah untuk menyempurnakan

akhlaq yang mulia11

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-

Quran dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syariah

Wilayah syariah mencakup aspek ibadah muamalah akhlak dan keilmuan lainnya

sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan keimanan dengan rukun Iman

Iman kepada Allah Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-

kitab Allah Iman kepada Rasul Iman kepada hari akhir Iman kepada Qadha dan

Qadhar

Selain Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi sumber pendidikan agama

Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syari ijma yang diakui

ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan

10 Syekh Jamalidin Al-Qosimi Mauidhatul Muminin (Indonesia PT Daru Ihya Al-Kutub

Al-Arabiyah) h7-8 11 Umar bin Ahmad Barja Akhlaq Lil Banin (Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban

bin Ahmad) h 2

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 21: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

15

akhlak dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Quran dan As-Sunnah)

sebagai sumber utama 12

4 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang direncanakan

pasti mempunyai dasar dan tujuan Begitu pula pendidikan Islam mempunyai dasar

dan tujuan Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan pandangan hidup yang

diyakini kebenarannya oleh penyusun tujuan tersebut Pandangan hidup ini berupa

agama ataupun aliran filsafat tertentu Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan

masyarakat oleh karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai

masyarakat Islam mempunyai dua tujuan yaitu

1 Tujuan keagamaan maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak-hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya

2 Tujuan ilmiah yang bersifat kedunian yaitu apa yang diungkapkan oleh

pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk

hidup Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada

Allah dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat13

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mempunyai akhlak yang luhur

12 Jamaludin dan Usman Said Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1996) Cet ke-2 h 37 13 Ramayulius Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Kalam Mulia 1994) h 24

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 22: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

16

berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang dapat disalurkan Agama benar-

benar berfungsi sebagai pengendali kepribadian dalam hidupnya dikemudian hari

Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar anak terbiasa melakukan ibadah

dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadarannya sendiri 14

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah

Keimanan (aqidah) masalah Keislaman (syariat) dan masalah Ihsan (akhlak) Tiga

inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman rukun Islam dan

Akhlak Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid ilmu

fiqh dan ilmu akhlak

Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan

dasar hukum Islam yaitu Al-Quran dan Hadits serta ditambah lagi dengan sejarah

Islam (tarikh) sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah

a Ilmu Tauhid Keimanan Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah Iman kepada Malaikat Iman kepada Kitab-kitab Allah iman kepada Rosul iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir

b Ilmu Fiqh Ilmu fiqh ini meliputi thaharah shalat zakat puasa haji dan umroh muamalah mawaris munakahat hudud jinayat jihad dan aqdhiyah

c Al-Quran d Hadits e Akhlak meliputi akhlak kepada Allah akhlak kepada Rosul akhlak kepada

orang tua akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup

f Tarikh Islam

14 Zakiyah Darajat Ilmu Pendidikian Islam (Jakarta Bumi Askara 1996) h 86

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 23: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

17

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan tujuan dan tingkat kemamapuan anak didik sebagai konsumen 15

B Metode Bercerita

1 Pengertian Metode Bercerita

Metode digunakan sebagai suatu cara dalam menyampaikan suatu pesan atau

materi pelajaran kepada anak didik Metode mengajar yang tidak tepat guna akan

menjadi penghalang kelancaran jalannya suatu proses belajar mengajar sehingga

banyak waktu dan tenaga terbuang sia-sia Oleh karena itu metode yang diterapkan

oleh guru baru berhasil jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan

Dr Ahamad Tafsir memberikan pengertian metode adalah Cara yang paling

tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu 16 Sedangkan menurut Sukanto Cerita

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada murid-muridnya ayah kepada

anak-anaknya guru bercerita kepada pendengarnya Suatu kegiatan yang bersifat seni

karena erat kaitannya dengan keindahan dan bersandar kepada kekuatan kata-kata

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan cerita 17

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di

Taman Kanak-kanak Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak

terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran Bila isi cerita dikaitkan dengan

15 Mahmud Yunus Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta PT Hidakarya Agung

1983) Cet ke-11 h17

16 Ahmad Tafsir Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003) Cet ke-7 h 9

17 Soekanto Seni Bercerita Islami (Jakarta Bina Mitra Press 2001) Cet ke-2 h 9

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 24: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

18

dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak maka mereka dapat memahami isi

cerita itu mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dengan

mudah dapat menangkap isi cerita 18

Menurut Abudin Nata Metode bercerita adalah suatu metode yang

mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan Oleh

karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan 19

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga

sekolah dan luar sekolah Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman

bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan

perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada

anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik

Dengan adanya proses belajar mengajar maka metode bercerita merupakan suatu

cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi anak didik

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita

a Tujuan Metode Bercerita

18 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak ( Rieka Cipta 2004)

h157 19 Abuddin Nata Filsafat Pendidikan Islam (Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001) Cet ke-4

h 97

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 25: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

19

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang

baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Dengan

bercerita guru dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak didik seperti

menunjukan perbedaan perbuatan baik dan buruk serta ganjaran dari setiap perbuatan

Melalui metode bercerita anak diharapkan dapat membedakan perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode bercerita dalam pendidikan anak

adalah menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan

harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan

berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari 20

Menurut Hapidin dan Wanda Guranti tujuan metode bercerita adalah sebagai

berikut

a Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b Melatih daya konsentrasi

c Membantu perkembangan fantasi

d Menciptakan suasana menyenagkan di kelas 21

Menurut Abdul Aziz Majid tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut

a Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik

b Membantu pengetahuan siswa secara umum

c Mengembangkan imajinasi

d Mendidik akhlak

20 Asnelli Ilyas Mendambakan Anak Soleh (Bandung Al-Bayan 1997) Cet Ke-2 h34 21 Hapinudin dan Winda Gunarti Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman

Kanak-kanak (Jakarta PGTK Darul Qolam 1996) h 62

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 26: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

20

e Mengasah rasa 22

Sedangkan menurut Moeslichatoen R bahwa tujuan metode bercerita adalah

salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar agar anak

memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik Melalui metode

bercerita maka anak akan menyerap pesan-pesan yang dituturkan melalui kegiatan

bercerita Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai-nilai dapat dihayati anak

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 23

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing untuk mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita dari guru dengan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menambahkan rasa cinta anak-anak

kepada Allah Rosul dan Al-Quran

b Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut 24

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan suatu

cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran-sasaran atau target pendidikan

Metode cerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan dan menggembirakan

22 Abdul Aziz Abdul Mendidik Dengan Cerita (Bandung Remaja Rosda Karya2001) Cet

ke1 h 6 23 Moeslichatoen R Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak (Jakarta PT Asdi

Mahasatya 2004) Cet ke-2 h170

24 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 27: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

21

dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran atau materi pendidikan itu

dapat dengan mudah diberikan

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita

a Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal

yang baik kepada anak didik dapat berupa cerita para Rosul atau umat-umat

terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan Cerita hendaknya dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pelajaran

b Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah-kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik

alam mengembangkan imajinasi mereka Dengan hasil imajinasinya diharapkan

mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita yang disajikan oleh

guru

c Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal-hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa

ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita Isi cerita yang

dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap anak didik dalam

menentukan sikapnya 25

e Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Quran dan kisah-kisah keluarga muslim

diperdengarkan melalui cerita diharapkan anak didik tergerak hatinya untuk

25 H M Arifin Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Askara 1999) Cet ke-1 h61

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 28: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

22

mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya terdorong untuk beramal

di jalan lurus 26

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Metode bercerita

a Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam efektifitas yang

ditempuh dalam upaya pembentukan moral anak melalui cerita adalah memilih tema

cerita yang baik untuk disampaikan kepada anak Berikut ini beberapa definisi

mengenai tema adalah sebagai berikut

Tema-tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh masyarakat dan

tidak semuanya baik untuk diceritakan kepada anak-anak Dan untuk dewasa ini

sudah banyak cerita yang diterbitkan Di antara yang banyak itu pilih cerita yang baik

dan berguna Banyak tema cerita yang diterbitkan yang tidak memiliki pendidikan

dan moral Kisah-kisah yang ditulis hanya untuk merangsang emosi-emosi yang

rendah Tema cerita seperti ini bukanlah patut disisikan dalam memilih tema Secara

teoritis ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema cerita

Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

a Aspek Relegius (agama)

Dalam memilih tema cerita yang baik aspek agama ini tidak dapat diabaikan

mengingat tema cerita yang dipilih merupakan sarana pembentukan moral Jika aspek

26 Bahroin s Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita dan

Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Cet-ke-1 h 24

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 29: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

23

agama ini kurang diperhatikan keberadaanya maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik bahkan ada kemungkinan

cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik

Bagi kalangan keluarga muslim tema cerita yang dipilih tidak hanya karena

gaya ceritanya saja melainkan harus sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam Kini upaya

menenggelamkan pengaruh cerita yang temanya tidak baik dan dapat merusak aqidah

dan akhlak anak 27

b Aspek Pedagogis (Pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting

sehingga dari tema cerita diperoleh dua keuntungan yaitu menghibur dan mendidik

anak dalam waktu yang bersamaan Disinilah letak peran pencerita untuk dapat

memilih tema cerita dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita Unsur

mendidik baik secara langsung ataupun tidak langsung terimplisit dalam tema

dongeng 28

c Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek psikologis dalam memilih tema cerita sangat

membantu perkembangan jiwa anak Mengingat anak adalah manusia yang sedang

berkembang Maka secara kejiwaan tema ceritapun disesuaikan dengan kemampuan

berfikir kestabilan emosi kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan

pengetahuan anak dalam mengahayati cerita tersebut Cerita yang baik dapat

mempengaruhi perkembangan anak

27 J Abdullah Memilih Dongeng Islami Pada Anak ( Jakarta Amanah 1997) h2

28 Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak (Jakarta Pustaka Pelajar1996) Cetke-1h 35

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 30: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

24

b Teknik-teknik Bercerita

Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi

anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan setelah guru selesai bercerita

Cerita akan lebih bermanfaat jika dilaksanakan sesuai dengan minat

kemampuan dan kebutuahan anak 29

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode bercerita

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat peraga untuk memberikan kepada

anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang didengar dalam suatu

cerita

a Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan atau benda-

benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-gambar Penggunaan alat

peraga langsung untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat

mengenai hal-hal yang didengar dalam ceritaDalam bentuk cerita ini guru sebaiknya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

1) Alat peraga diperhatikan dan diperkenalkan terlebih dahulu pada anak didik

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanya jawab dengan mengenalkan

objek yang akan diceritakan

29 Achmad Hidayat dan Arief Imron Paduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak

(Jakarta Insida Lantabora 2004) Cet ke-1 h 35

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 31: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

25

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan mengatur posisi

duduk anak didik

b Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap perkembangan

anak isinya menarik mudah dimengerti dan membawa pesan baik dalam hal

pembentukan prilaku positif maupun pengembangan kemampuan dasar Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam bercerita dengan gambar adalah

1) Gambar harus jelas dan tidak terlalu kecil

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat

3) Gambar-gambar yang digunakan harus menarik

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali 30

c Bercerita dengan menggunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membacakan cerita dari sebuah

buku cerita bergambar Dalam buku cerita bergambar biasanya terdapat tulisan

kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat gambar tersebut Kegiatan

membacakan cerita ini dilakukan karena kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar

akan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang dewasa lainya Ada dua hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam membacakan cerita seperti

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti bercerita tanpa alat peraga intonasi dan nada serta mimik gurulah

30 Eddy Supriadi Srategi Belajar Mengajar (Jakarta LPGTK Tadika Puri 2003) h 13

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 32: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

26

yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-kalimat dalam buku

untuk membantu fantasi anak

2) Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan dengan

menggunakan metode jika tidak ada alat peraga yang kongkrit Dalam kegiatan

bercerita yang berperan adalah guru dengan cara bercerita melalui ekspresi yang

tepat Dalam menggunakan metode ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di

antaranya adalah sebagai berikut

a Guru harus menunjukan mimic muka gerakan-gerakan tangan dan kaki serta

suara sebagai pencerminan dan penghayatan secara sungguh-sungguh

terhadap isi dan alur cerita

b Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas komunikasi dan

mudah dimengerti anak

c Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru

d Selama bercerita hindari teguran pada anak

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa teknik yang

dipergunakan guru dalam bercerita ditentukan pula oleh bentuk cerita yang akan

disajikan Cerita yang membekas pada diri anak akan sangat berpengaruh dalam

kehidupan selanjutnya

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 33: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

27

Sebagaimana Mahmud Yunus mengemukakan bahwa Pengaruh cerita lebih

besar dari pada memberikan pengajaran semata-mata dengan nasehat atau menyuruh

dan melarang kepada anak didik 31

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Dalam proses belajar mengajar cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik Dengan adanya metode bercerita diharapkan mampu menyentu jiwa jika

didasari dengan ketulusan hati yang mendalam Metode bercerita ini diisyaratkan

dalam Al-Quran

Ϧ˸ϣ˶Ζ˴Ϩ˸ϛ˵ϥ˸˶ϭ˴ϥ˴˴˯ ή˸Ϙ˵ϟ˸ά˴ϫ˴Ϛ˴ϴ˸ϟ˴˶ΎϨ˴ϴ˸Σ˴ϭ˸˴ΎϤ˴Α˶κ˶μ˴Ϙ˴ϟ˸Ϧ˴δ˴Σ˸˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴Ϧ˴ϴϠ˶ϓ˶Ύϐ˴ϟ˸Ϧ˴Ϥ˶ϟ˴Ϫ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴ϒγϮϳ˺˻˼

Artinya Kami menceritakan kepadamu yang paling baik dengan mewahyukan Al

Quran ini kepadamu Dan sesunggunya kamu sebelum(Aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai (QSYusuf [12] 3

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam Al-Quran

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis

a Kelebihan Metode Bercerita

1 Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik Karena

anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi

kisah sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topic kisah tersebut

31 Mahmud Yunus Metodik Khusus Pendidikan Agama (Jakarta Hida Karya Agung 1983)

cet Ke-11 h 19

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 34: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

28

2 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang

terjadi pada akhir cerita

3 Kisah selalu memikat karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan

merenungkan maknanya

4 Dapat mempengaruhi emosi Seperti takut perasaan diawasi rela senang

sungkan atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita 32

b Kekurangan Metode Bercerita

1 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi

oleh masalah lain

2 Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik

3 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud

sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan

penyampaian materi pelajaran dengan cara menceritakan kronologis terjadinya

sebuah peristiwa baik benar atau bersifat fiktif semata Metode bercerita ini dalam

pendidikan agama menggunakan pradigma Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad

sehingga memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan lagi keabsahanny

Namun terkadang kevalidan sebuah cerita terbentur pada Sumber Daya Manusia

(SDM) yang menyampaikan cerita itu sendiri sehingga terjadi banyak kelemahannya

32 Armai Arief Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan (Jakarta Ciputat Press 2002)

Cet Ke-1 h159-162

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 35: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

29

5 Pelaksanaan Metode Bercerita

Sesuai dengan tema dan tujuan langkah pelaksanaan dalam bercerita yaitu

1 Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan anak

2 Mengatur tempat duduk agar dapat mendengarkan dengan intonasi yang jelas

3 Pembukaan kegiatan bercerita guru menggali pengalaman-pengalaman anak

sesuai dengan tema cerita

4 Menggunakan alat peragamedia untuk menarik perhatian dan menetapkan

rancangan cara-cara bertutur yang dapat menggetarkan perasaan anak

5 Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan isi cerita 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

33 Moeslichatoen R Op Cit h 179

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 36: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

30

A Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia benda

hewan tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian1

Dalam penelitian yang menjadi populasi sekaligus sample adalah seluruh guru

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang berjumlah 8 (delapan ) orang guru maka

dari populasi 8 orang guru diambil semua (100) Cara penjumlahan sampel diambil

dari populasi 8 (delapan) orang guru Bait Al-Falah

B Sumber Data

Adapun sumber data yang dijadikan sebagai bahan skripsi antara lain

1 Ketua Yayasan

2 Kepala sekolah TK beserta dewan guru

3 Para Siswa

4 Para Orang Tua Siswa

C Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik antara lain

1 Herman Rasito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama

1992) h 49

30

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 37: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

31

1 Observasi Penulis melakukan observasi langsung kesekolah untuk mendapatkan

gambaran konkrit tentang pelaksanaan metode bercerita yang dilakukan di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

2 Wawancara Dalam wawancara ini penulis langsung melakukan wawancara

kepada kepala sekolah Informasi yang diinginkan dari kepala sekolah adalah

mengenai sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah beserta sarana dan prasarananya yang tersedia

3 Angket yaitu formulir yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti Angket ini diberikan

kepada seluruh guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang dijadikan responden

penelitian dan pertanyaan yang ada dalam angket ini yaitu untuk mengetahui

tanggapan para guru tentang metode bercerita sebagai metode belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

4 Dokumentasi Penulis memperoleh data melalui penggunaan sumber-sumber

tertulis yang sebagai utamanya adalah dokumen sekolah

D Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini penulis memperoleh data melalui observasi angket dan

wawancara kemudian diedit yang selanjutnya dianalisa dan disimpulkan

Setelah dipelajari data tersebut direduksi dengan cara membuat abtraksi dan

diedit serta dipindahkan jawaban responden dalam tabulasi dan disusun secara rinci

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 38: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

32

dalam bentuk tabel kemudian diukur dengan perhitungan rata-rata dengan

menggunakan rumusan distribusi dan frekuensi sebagai berikuat

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu

BAB IV

HASIL PENELITIAN

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 39: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

33

A Gambaran Umum Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah merupakan lembaga pendidikan sekolah

yang didirikan pada tahun 2003 yang berlokasi di Jl WR Supratman No48 Pondok

Ranji Taman Kanak-kanak ini didirikan atas keinginan kekeluargaan Pada waktu itu

inggin mendirikan dengan tujuan membantu anak yang kurang mampu atau yatim

piatu disekitar sekolah Tidak lama kemudian setelah diamati sekitar sekolah

kebanyakan mereka adalah orang yang mampu sebagian besar mereka kebanyakan

tinggal diperumahan Pada bulan januari dengan kekompakan keluarga besar yayasan

Bait Al-Falah maka diadakan pembukaan pendaftaran dengan biaya yang murah

supaya para warga sekitarnya berminat Dengan dua bahasa dalam percakapan sehari-

hari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris seiring dengan kemajuan zaman modern

Tahun pertama TK Bait Al-Falah menerima 100 murid berusia 3-5 tahun yang

dibagi 6 kelas Tahun kedua sampai sekarang murid di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah bertambah banyak Untuk menampung murid yang banyak itu supaya nyaman

maka ketua yayasan merenovasi garansi sebagai ruangan kelas yang menjadikan

anak betah dengan fasilitas puzzle dan AC Selain itu lapangan basket anak-anak

dirubah menjadi ruangan kelas yang luas dengan penuh hiasan yang menarik

perhatian anak didik Dengan bangunan yang bertambah TK Bait Al-Falah

mempunyai luas tanah 1200 meter Selain bangunan ruang kelas tersedia juga tempat

parkir dengan luas tanah 500 meter Tempat penerimaannya mampu menampung 33

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 40: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

34

mobil yang mewah-mewah seperti Mercedes Bend APV BMW dengan banyak

pepohonan yang rindang dan suasana pandangan jalan ramai kemacetan Semua ini

merupakan keberhasilan yang cepat yang argumentasinya keluar dari ketua yayasan

pendiri Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yaitu Bapak Ir Edwin Kurniawan MBA

dan Kepala sekolah dipercayakan oleh salah seorang yang sudah hidup di dunia TK

15 tahun yaitu Bapak Iwan Ototh asli orang betawi yang pakar dalam pendidikan

anak pra-sekolah Beliau memiliki program kegiatan yang menarik perhatian untuk

menghibur anak didik penuh keceriaan 1

Keberadaan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah untuk tahun kedua berjumlah

135 anak didik yang dibagi menjadi 9 kelas Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

sekarang ini dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman tempat bermain yang luas dan

peningkatan kualitas tenaga pengajar Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 18 (delapan belas) orang dengan perincian 9

(sembilan) orang guru dan 7 (tujuh) orang asistenguru bantu 1 (satu) orang kepala

Sekolah dan 1 (satu) koordinator sekolah merangkap sebagai guru keliling selama

proses belajar berjalan Diantara mereka ada yang memiliki latar belakang PGTK

dan S1

Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan guru Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah dapat dilihat table dibawah ini

Tabel I

1 Iwan Ototh Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara Pribadi

Pondok Ranji 14 Juni 2006

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 41: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

35

Dafatar guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Nama Guru Tempat Tgl Lahir Ijazah Terakhir Jabatan

1 Iwan Ototh Jakarta 23-07-1971 PGA Kep-Sek

2 Rina Setiyowati Sukoharjo07-04-1975 Strata-1 Koordinator

3 Amalia Husna Bandung 22-08- 1985 Aliyah Guru

4 Yuanhita Jakarta 06-01 1981 Strata-1 Guru

5 Intan P Lampung 10-10-1980

D-3 Guru

6 Nurul Hediazfi Jakarta 26-10 1982 D-3 Guru

7 Sri Suharsi Tangerang07-01-1981 Strata-1 Guru

8 Afidah Agustin Jakarta19-08-1984 PGTK Guru

9 Dian Almarina Jakarta30-03 1981 PGTK Guru

10 Titin Wahyu B wangi 22-05-1977 Strata-1 Guru

11 Fabiola Regina Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Guru

12 Fatkhul Khoiriya Ponorogo 02-06-1980 PGTK Asisten

13 Lilik Awaliz Jakarta 13-08-1981 Strata-1 Asisten

14 Dianah Jakarta 06 -06-1975 Strata-1 Asisten

15 Wirda Jakarta 23-06-1968 Strata-1 Asisten

17 Sudarsi Trenggalk31-01-1985 D-3 Asisten

18 Tati Herawati Tangerang26-03-1977 PGTK Asisten

Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah pada tahun kedua berjumlah 135

anak Terdiri dari 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu pendidikan untuk anak usia 3-4

tahun di kelompok bermain 4-5 tahun kelompok A 5-6 tahun kelompok B untuk

lebih jelas lagi dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 42: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

36

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

KB 11 Anak 19 Anak 30

A 20 Anak 25 Anak 45

B 18 Anak 42 Anak 60

Jumlah 49 Anak 86 Anak 135 Anak

Selain itu Taman Kanak-kankak Bait Al-Falah juga mempunyai seorang

pegawai bagian kebersihan dan pramu bakti 2

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah terletak di Jalan WRSupratman No48

Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Tangerang Taman Kanak-kanak ini berada di

tengah-tengah antara perbatasan Pondok Ranji dan Bintaro dekat jalan raya yang

tempatnya strategis untuk dijangkau Di sekitar Taman Kanak-kakak ini terdapat

perumahan dan ruko yang mewah Di samping itu proses belajar mengajar di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah tidak terganggu walau dengan banyaknya kendaraan yang

melewati sekolah ini sampai terjebak macet sebagian besar wali murid memiliki alat

transportasi pribadi masing-masing

Selain itu kegiatan proses belajar mengajar juga didukung oleh fasilitas-

fasilitas seperti ruang memasak (Cooking) ruang ketrampilan (Art) ruang pertemuan

(Center Hall) atau musholla perpustakaan (library) Fasilitas tersebut biasanya

dipergunakan siswa untuk kegiatan-kegiatan sehari-hari yang ditentukan sesuai

dengan tema pembelajaran Selain itu Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai

2 Alvina Ayunda Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 43: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

37

lapangan yang sering disebut dengan tempat bermain anak-anak ketika jam istirahat

dan upacara mingguan

B Deskripsi Data

Penulis mengambil data dari guru-guru yang mengajar di TK Bait Al-Falah

Pondok Ranji Semua guru dijadikan populasi sekaligus sample Data-data penelitian

tentang metode bercerita sebagai penanaman agama Islam pada anak usia pra-sekolah

di TK Bait Al-Falah diperoleh dari wawancara angket studi dokumentasi dan

melihat langsung proses pengajaran metode bercerita di TK Bait Al-Falah

Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah sedangkan angket diberikan kepada

guru-guru

1 Sarana dan Prasarana

Taman Kanak-kanak merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak di luar

keluarganya Maka Taman Kanak-kanak diusahakan menjadi tempat yang indah dan

menyenangkan bagi kehidupan anak Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah bagaikan

rumah persinggahan anak didik Untuk itu maka gedung Taman Kanak-kanak

dilengkapi sarana dan prasarana yang memenuhi syarat dengan usia anak

Sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam proses belajar

mengajar Keberadaannya mendukung dan memperlancar berlangsungnya proses

pembelajaran

Maka sarana yang disediakan tersebut hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 44: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

38

a Sarana tersebut dapat membantu guru dalam berbagai metode atau teknik

mengajar dalam proses belajar mengajar

b Sarana tersebut dapat membantu anak dalam melakukan kegiatan yang sesuai

dengan minat kemampuan dan usia anak

Sarana proses mengajar dan kelengkapannya digunakan oleh Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah mengacu pada garis-garis program pengembangan sehingga

sarana yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel 3

Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

No Sarana Jumlah Keterangan

1 Meja guru dan murid 36 Baik

2 Kursi guru dan murid 144 Baik

3 Papan tulis 9 Baik

4 Computer 5 Baik

6 Loker dan rak sepatu 135 9 Baik

7 Alat permainan (ayunan dan prosotan) 6 1 Rusak

8 Lemari besar untuk guru 9 1 Rusak

9 Perpustakaan dan unit kesehatan 1 Baik

10 Kran untuk cuci tangan dan wudhu 5 Baik

11 Kamar mandi 4 Baik

12 Tempat parkir dan penunggu 1 Baik

Selain itu di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga memiliki sarana untuk

lima sudut yaitu

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 45: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

39

1 Sudut Kelurga seperti piring gelas sendok garpu mangkok serbet dan lain-lain

2 Sudut Alam Sekitar seperti tanaman hias binatang air dan lain-lain

3 Sudut Ketuhanan seperti peralatan sholat gambar dan tulisan praktek sholat buku

cerita Islami Iqro dan lain-lain

4 Sudut Pembangunan seperti balok-balok bangunan kerucut berwarna dan lain-lain

5 Sudut Kebudayaan seperti alat musik media kreatif dan lain-lain

STRUKTUR ORGANISASI Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

2 Kegiatan Belajar Mengajar

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah di lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun dengan sebutan

KEPALA SEKOLAH

SEKRETARIS KOORDINATOR BENDAHARA

TK A PS TK B

GURU GURU GURU

SISWA SISWA SISWA

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 46: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

40

anak pra-sekolah Pendidikan pada tingkat pra-sekolah ini pada hakikatnya adalah

belajar sambil bermain sehingga siswa dapat menyerap pelajaran tanpa mereka sadari

Bahasa sehari-hari di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah mempunyai kelebihan

tersendiri yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris selama proses

pembelajaran berjalan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kank

Bait Al-Falah dimulai pukul 0730 WIB sampai dengan 1115 WIB

Dalam proses mengajar satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah

metode mengajar Hal ini penting karena yang dihadapi adalah anak-anak yang

masih kecil dengan sifat yang cepat bosan dan senang menggangu teman yang lain

Maka dari itu diharapkan guru dapat mengatasi setiap situasi yang terjadi di dalam

maupun di luar kelas

Secara umum metode yang biasa digunakan di Taman Kanak-kanak bait Al-

Falah adalah metode bercerita sosiodrama proyek karya wisata Dari empat metode

ini yang sering digunakan dan digemari untuk anak karena dapat memotivasi anak

didik dengan dunia mereka

Kegiatan belajar mengajar tersebut adalah

1 Kegiatan pembukaan

a Berbaris sesuai kelas atau kelompok

b Membaca doa Al-Fatihah dan Ayat Kursi

c Membaca ikrar

d Mengucap salam sebelum belajar di mulai

e Absen

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 47: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

41

2 kegiatan Inti (pemberian materi pelajaran)yang terdiri dari pengenalan surat-surat

pendek doa-doa pendek pemberian tugas (Scince) sesuai tema yang kemudian di

akhiri dengan pembacaan buku cerita dan ketrampilan (Art) oleh ibu guru

3 Istirahat atau makan sebelum makan siswa dibiasakan mencuci tangan berdoa

dan menggunakan tangan kanan ketika makan selesai makan siswa berdoa

kembali

4 Kegiatan penutup yang terdiri dari

a Membaca doa akan pulang

b Menyanyikan lagu-lagu

c Memberi salam

Setiap hari anak-anak Taman Kanak-kanak bait Al-Falah selalu dibiasakan

melakukan hal-hal yang baik dan Islami Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menjalin

komunikasi dengan para wali murid agar hal-hal yang sudah di berikan di sekolah

ditindaklanjuti atau dibiasakan juga dirumah Pada usia Taman Kanak-kanak

pembiasaan kehidupan beragama memang sangat penting karena masa inilah masa

paling penting tepat untuk memberikan pondasi bagi kehidupannya kelak

Dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah selalu

diperhatikan tingkat minat dan kemanpuan anak didik seperti ketika menyampaikan

materi pelajaran yang berisi bimbingan nasehat dan pengetahuan agama guru dapat

menyajikan materi pelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai metode seperti

metode bercerita Dengan metode bercerita materi pelajaran yang disampaikan akan

lebih mudah dipahami dan cepat diserap oleh anak-anak di mana anak akan antusias

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 48: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

42

dalam mendengarkan cerita apalagi ditambah improvisasi yang menarik dan berbagai

intonasi

Beberapa metode yang dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

antara lain

1 Metode bercerita (ceramah ) yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau

memberikan penerangan kepada anak didik secara lisan

2 Metode bercakap-cakap yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk tanya

jawab antara anak dengan anak atau anak dengan guru

3 Metode pemberian tugas yaitu kegiatan belajar mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang telah disediakan oleh

guru

4 Metode demontrasi yaitu cara mempertunjukan atau memperagakan suatu obyek

atau proses dari suatu kejadian atau peristiwa

5 Metode karya wisata yaitu kunjungan secara langsung ke obyek-obyek yang

sesuai dengan bahan-bahan kegiatan pengembangan dan kemanpuan yang sedang

dibahas

6 Metode bermain peran yaitu memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda di

sekitar anak dengan tujuan untuk mengembangkan daya khayal dan penghayatan

terhadap bahan pengembangan yang di laksanakan 3

Dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan metode tersebut

secara bervariasi yang disesuaiakan dengan situasi dan kondisi Untuk membantu

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan Kemampuan

Berbahasa Di Taman Kanak-kanak (Jakarta 1998) h 8

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 49: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

43

kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga disediakan alat peraga

dan alat bantu laiannya Diantara alat peraga yang disediakan adalah gunting lem

kertas buku mewarnai pensil penghapus pensil warna dan lain sebagainya yang

semua itu dipergunakan sesuai dengan fungsinya Dengan tersedianya alat-alat

tersebut anak menjadi senang dalam menjalankan tugasnya dan memudahlkan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran

Adapun jenis materi pelajaran yang disampaikan di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah ada dua program pengembangan yaitu

a Pengembangan bidang perilaku meliputi b Moral Pancasila c Keimanan dan ketaqwaan d Disiplin e Perasaan atau emosi f Kemanpuan bermasyarakat atau bersosialisasi

b Pengembangan kemanpuan dasar yang meliputi 1 Kemanpuan berbahasa 2 Kemanpuan daya fakir 3 Kemanpuan keterampilan 4 Kemanpuan jasmani 4

2 Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman

Kanak-kanak Bait Al-Falah

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan bagi usia pra-sekolah atau

anak berusia anrata 4 sampai 6 tahun Program pendidikan di Taman Kanak-kanak

bukan sekedar mengerjakan pokok bahasan yang telah tertera pada kurikulum tetapi

ditunjang pula dengan kreatifitas guru memberikan improvisasi dalam

mengembangkan daya imajinasi anak yang sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Jakarta 1996) h 13

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 50: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

44

Secara umum metade yang digunakan di Taman Kanak-kanak adalah bermain

menyanyi dan bercerita Ketiga metode inilah yang sangat digemari oleh anak-anak

usia pra-sekolah karena sesuai dengan dunia mereka apalagi didukung oleh

kreatifitas yang dimiliki para guru Dengan metode bercerita guru dapat memberikan

nasehat bimbingan dan himbauan sehingga diharapkan nasehat bimbingan dan

himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri anak yang dapat dijadikan pedoman

dalam tingkah laku

Para Guru di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah juga menggunakan metode

bercerita dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak didiknya Dalam

menyampaikan cerita guru mengambil sumber dari Al-Quran dan Hadits buku-

buku cerita bergambar majalah atau yang berasal dari pengalaman dan pengamatan

guru dengan memperhatikan kondisi anak didik Tujuan ide bercerita itu sendiri

berupa nasehat guna memperbaiki sikap anak didik diharapkan agar anak didik tidak

merasa dinasehati dan dilarang oleh guru

Anak usia pra-sekolah tertarik pada cerita-cerita pendek yang berkisah tentang

peristiwa yang sering dialaminya atau dekat dengan kehidupannya sehari-hari Hal ini

sangat membantu perkembangan keagamaannya karena pada usia pra-sekolah

condong untuk meniru Maka setiap cerita yang disampaikan didengar dilihat dan

dibaca oleh anak hendaknya mempunyai mutu dan nilai-nilai pedagogis agar jangan

sampai mereka menemukan tauladan tauladan yang tidak baik dalam cerita-cerita

tersebut

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 51: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

45

Dalam kegiatan proses belajar mengajar hal yang terpenting dan utama

tergantung dari peran seorang guru dalam mengekspresikan serita Para guru di

Taman Kanak Bait Al-Falah diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita sesuai

dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek pedagogis dan

prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

C Analisa Data

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Melalui

Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi pra-sekolah atau anak berusia 4 sampai 6 tahun Program

pendidikan di Taman Kanak-kanak bukan sekedar mengajarkan pokok bahasan yang

tertera pada satuan kegiatan harian atau mingguan tetapi ditunjanag pula oleh

kreatifitas guru memberikan inprovisasi dalam mengembangkan daya imajinasi anak

sesuai dengan kondisi anak itu sendiri

Secara umum anak-anak di Taman Kanak-kanak sangat senang dan antusias

untuk mendengarkan cerita Ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita maka

anak didik dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan oleh guru

Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya cerita oleh sebuah anak tergantung

kepada peranan guru dalam mengespresikan cerita

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 52: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

46

Para guru di Taman Kanak-kanak diberi kebebasan untuk mengespresikan

cerita sesuai dengan keadaan lapangan selama tidak menyimpang dari aspek

pedagogis dan prinsip-prinsip belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita penulis

juga ingin mengetahui respon anak terhadap pelaksanaan pendidikan aagama Islam

melalui metode bercerita Untuk mengetahui respon anak tersebut penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap anak didik ketika berlangsungnya pelaksanaan metode

bercerita dan memberikan angket kepada guru kelas diselenggarakan rumus

F P = -------- X 100 N Keterangan

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Populasi

Di bawah ini adalah data-data hasil pengamatan penulis mengenai respon

anak terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di

Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji yang dibuat dalam table-tabel

Tabel 4

Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran Agama Islam

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 2 25

2 Sering 4 50

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 53: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

47

3 Kadang-kadang 2 25

4 Tidak Perna - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (50) sering

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam (25) yang

selalu menggunakan alat peraga dalam menyampaikan pelajaran agama Islam serta

ada sebagian guru (25) kadang-kadang menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan pelajaran agama Islam Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagian guru sering menggunakan alat peraga atau media dalam

penyampaikan materi pelajaran agama

Tabel 5

Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam yang

Diajarkan Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tertarik 6 75

2 Cukup Tertarik 2 25

3 Kurang Tertarik - -

4 Tidak Tertarik - -

Jumlah 8 100

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 54: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

48

Dari data pada tabel di atas para guru mengatakan bahwa sebagian anak didik

(75) yang tertarik dengan materi pendidikan agama Isalam yang di ajarkan oleh

guru serta ada sebagian guru mengatakan (25) anak didik cukup tertarik dengan

materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh guru Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar siswa tertarik dengan materi pendidikan agama Islam yang di ajarkan

oleh guru

Tabel 6

Aktivitas Guru Sebelum Melalui Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempersiapkan Materi 5 625

2 Memilih Cerita Yang Baik 3 375

3 Kadang-kadang - -

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

dalam penyampaian cerita terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan

diberikan terhadap anak didik serta ada sebagian guru (375) dalam penyampaian

cerita terlebih dahulu memilih tema cerita yang baik Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 55: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

49

Tabel 7

Jenis Penyampaian Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Cerita Nabi 5 625

2 Cerita Tokoh dalam Al-Quran 1 125

3 Cerita Binatang 2 25

4 Cerita Tumbuh-tumbuhan - -

Jumlah 8 100

Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa ada sebagian guru (625)

menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita Nabi-nabi serta ada sebagian

guru (25) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita binatang serta

ada sebagian guru (125) menyampaikan isi cerita mengambil sumber dari cerita

tokoh dalam Al-Quran Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dalam

penyampaian cerita lebih banyak mengambil isi cerita tentang cerita Nabi dan mereka

ikut berperan aktif dalam bercerita

Tabel 8

Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Senang 3 375

2 Cukup Senang 5 625

3 Kurang Senang - -

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 56: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

50

4 Tidak Senang - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak murid (625) guru mengatakan

cukup senang dalam mendengarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya serta ada

sebagian guru yang memperhatikan murid (375) anak sangat senang

mendengarkan cerita karena guru-guru mampu menyampaikan cerita dengan cara

yang menarik

Tabel 9

Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Aktif 4 50

2 Cukup Aktif 4 50

3 Kurang Aktif - -

4 Tidak Aktif - -

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) sangat aktif dalam

kegiatan bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru mengatakan bahwa

anak-anak TK Bait al-Falah (50) cukup aktif dalam kegiatan bercerita atau

bercakap-cakap Hal ini menunjukan bahwa anak-anak cukup aktif dan sangat aktif

dalam kegiatan bercerita atau bercakap-cakap

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 57: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

51

Tabel 10

Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu Memperhatikan 4 50

2 Cukup Memperhatikan 3 375

3 Kadang-kadang Memperhatikan 2 25

4 Tidak Memperhatikan

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa anak didik (50) anak-anak selalu

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap serta ada sebagian guru

mengatakan bahwa anak-anak TK Bait al-Falah (375) cukup memperhatikan ketika

guru bercerita sedangkan (25) guru mengatakan anak-anak kadang-kadang

memperhatikan ketika guru bercerita atau bercakap-cakap Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak dalam kegiatan bercerita selalu memperhatikan gurunya karena isi

cerita menarik perhatian anak didik

Tabel 11

Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Bahasa Daerah

2 Bahasa Asing 1 125

3 Bahasa Indonesia 5 625

4 Lain-lain 3 25

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 58: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

52

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas mengenai penggunaan bahas (625) guru lebih cenderung

memilih bahasa bahasa Indonesia serta sebagian guru ada yang menggunakan bahasa

lain-lain sebagian kecil guru (125) yang selalu menggunakan bahas Asing Hal ini

sebagian besar dari guru-guru menggunakan bahas Indonesia untuk menyampaikan

isi cerita dengan jelas

Tabel 12

Penggunaan Tempat dalam Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Di halaman Sekolah 1 125

2 Di dalam Kelas 3 375

3 Di luar Kelas 1 125

4 Lain-lain 3 375

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui (375) guru lebih suka bercerita di dalam kelas

dan (375) guru lebih senang bercerita di tempat yang nyaman atau tempat lain-lain

dan (125) ada salah satu guru yang suka menncari suasana indah dengan

menngunakan di halaman sekolah sebagai tempat bercerita (125) ada salah satu

guru yang suka mencari suasana indah dengan menggunakan teras atau di bawah

pohon di luar sekolah sebagai tempat bercerita Berdasarkan berbagai tempat yang

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 59: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

53

dapat dimanfaatkan untuk bercerita maka sebagian guru lebih memilih bercerita di

dalam kelas dan tempat lain-lain yang nyaman untuk anak didik

Tabel 13

Lamanya Penyampaian Cerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 15 Menit 4 50

2 20 Menit 4 50

3 35 Menit

4 40 Menit

Jumlah 8 100

Dari table di atas diketahui bahwa empat guru (50) dalam menyampaikan

cerita banyak membutuhkan waktu 15 menit dan (50) empat dari guru yang lainya

membutuhkan waktu 20 menit dalam menyampaikan cerita

Tabel 14

Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Paham 6 75

2 Cukup Paham 3 375

3 Kurang Paham

4 Tidak Mampu

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 60: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

54

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas pada umumnya di Taman Kanak-kanak Bait Al-falah (75)

guru sebagian besar menggunakan metode bercerita anak-anak lebih senang dan

paham Serta sebagian (375) guru menggunakan metode bercerita cukup paham bagi

anak didik

Tabel 15

Kemamapuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mampu 5 625

2 Cukup Mampu 3 375

3 Kurang Mampu

4 Tidak Mampu

Jumlah 8 100

Dari tabel di atas guru mengatakan (625) anak-anak mamapu menjawab

pertanyaan setelah selesai bercerita dan sebagian guru mengatakan (375) anak

didik cukup mampu untuk menjawab pertanyaan setelah guru bercerita Hal ini guru

semanggat dan berusaha agar anak-anak dapat memahami menghayati isi cerita yang

pesan-pesan agama yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari kemauan anak

melaksanakan pesan-pesan agama melaluimetode bercerita dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 61: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

55

Tabel 16

Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama yang Disampaikan

Melalui Metode Bercerita

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Melaksanakan 1 125

2 Tidak Melaksanakan 7 875

3 Kadang-kadang

4 Lain-lai

Jumlah 8 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas diketahui bahwa hampir

seluruh guru (875) mengatakan bahwa anak-anak di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah tidak melaksanakan pesan-pesan agama yang telah disampaikan oleh gurunya

dan sebagian kecil (125) guru mengatakan bahwa anak-anak Taman Kanak-kanak

Bait Al-Falah yang kadang-kadang melaksanakan pesan-pesan agama yang telah

disampaikan

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita

Metode bercerita merupakan metode yang sangat diminati oleh para murid

Hal ini terlihat dari kegembiraan yang mereka ekspresikan ketika mendengarkan guru

bercerita Kegembiraan ini tercipta karena kreasi para guru dalam penerapan metode

cerita membuat suaranya berubah-rubah Menyesuaikan dengan tuntutan tokoh dalam

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 62: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

56

cerita yang dikisahkan ditambah lagi dengan penyampaian yang dikemas secara

penuh kesan saat menyampaikan sehingga tercipta cerita-cerita yang penuh makna

dan dapat berguna bagi murid-murid yang mendengarkan

Menjalin hubungan baik dengan para guru sangatlah penting dalam

menciptakan perubahan prilaku anak didik Banyak di antara orang tua murid

menyaksikan perubahan positif prilaku anak-anak yang sesuai dengan cerita yang

mereka dengar dari gurunya Disamping itu jika cerita yang disampaikan oleh guru

menyenangkan dan berkesan dalam diri anak sesampainya di rumah anak akan

menceritakan kembali kepada orang tuanya untuk mendapatkan penguatan dari apa

yang telah diceritakan oleh gurunya Dengan diterimanya penguatan dari orang

tuanya anak akan mengerjakan setiap hal yang diperintakan atau sebaliknya

meninggalkan segala hal yang dikatakan tidak baik Dengan demikian bahwa

penerapan metode bercerita mempunyai pengaruh yang sangat positif dalam kegiatan

proses belajar mengajar terhadap perkembangan keagamaan anak

Pealaksanaan kegiatan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait

Al-Falah dengan metode bercerita sangat efektif dalam rangka penanaman nilai-nilai

agama Islam pada anak Dalam hal ini salah seseorang guru mengatakan dalam

menyampaikan sebuah isi tema cerita para guru memperoleh respon positif yang

diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang saat guru

mengkisahkan sebuah ceruta Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang

akan disajikan dengan nilai-nilai pendidikan Islam sehingga aspek rohani anak

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 63: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

57

tersentuh dan ia akan patuh melakukan segala apa yang diperhatikan oleh gurunya

tanpa terpaksa

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 64: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini sebagai

berikut

1 Pelaksanaan pendidikan agama Islam melalui metode bercerita di Taman Kanak-

kanak Bait Al-Falah dengan cara menyajikan cerita-cerita bersifat umum yang

bernuansa Islami membuat anak didik memperhatikan dan mendengarkan dengan

tenang ketika guru menjelaskan pelajaran yang didukung oleh alat peraga dan

media (TV Radio Tape VCD cerita Islami) ditunjang oleh kreativitas guru yang

menarik

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam

melalui metode bercerita antara lain

a Selalu membiasakan anak-anak pada hal-hal yang baik dan Islami selama

berlangsung kegiatan proses belajar mengajar di dalam atau di luar kelas baik

terhadap teman temannya maupun terhadap para gurunya melalui bercerita

ataupun bercakap-cakap dengan menggunakan media boneka

b Mendidik anak-anak untuk senantiasa sopan santun dan berbakti kepada orang

tua melalui cerita yang bernuansa Islami tentang anak soleh guru membaca

langsung dari buku cerita

58

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 65: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

59

c Membiasakan anak-anak dengan berdoa ketika memulai kegiatan agar

terbiasa dekat dengan Tuhannya melalui buku cerita dan gambar-gambar

3 Pendidikan agama Islam yang ditanamkan kepada anak didik melalui metode

bercerita sanggat membantu anak-anak untuk mengetahui dan memahami ajaran-

ajaran dalam Islam Sehingga mereka dapat mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari Hal ini didukung alat Bantu seperti buku-buku cerita gambar berseri

atau kemampuan guru berimprovisasi dalam menciptakan suasana yang

menyenangkan

B Saran - saran

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh penulis sebagai saran

1 Hendaknya para guru bekerja sama dengan siswa dan orang tua dalam

membimbing membina mereka sehingga mereka selalu memiliki budi pekerti

yang baik menjadi insan kamil yang selamat kehidupannya di dunia dan

akhirat

2 Kepada guru-guru di TK Bait Al-Falah hendaknya mampu membimbing anak

didik dengan lebih maksimal tanpa merasa cukup dengan apa yang ada dalam

upaya menanamkan dan membiasakan nilai-nilai agama pada anak didik

sehingga anak terbiasa amalan-amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam

3 Dalam menghadapi zaman yang penuh perkembangan peran pihak sekolah

orang tua dan lingkungan masyarakat sangat membantupertumbuhan

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 66: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

60

kepribadian anak Karenaitu hendaknya sekolah dan masyarakat mampu

memainkan peranannya tersebut dengan baik

4 Untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan metode

bercerita Maka cerita akan lebih bernakna jika dilengkapi dengan media

yang sesuai dan memadai

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 67: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

61

ANGKET UNTUK GURU KELAS

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamualaikum Wr Wb

Ibu Guru yang Terhormat

Penelitian ini adalah dalam rangka penyelesaian skripsi oleh karena itu saya

mengharapkan bantuan Ibu Guru untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan

tanda silang ( X ) pada jawaban yang sebenarnya Atas kesedian Ibu Guru Saya

ucapkan terima kasih

Nama Responden

Jabatan

Pertanyan

1 Apakah murid-murid anda tertarik dengan materi Pendidikaan Agama Islam

yang diajarkan

a Tertarik c Kurang tertarik

b Cukup tertarik d Tidak tertarik

2 Apakah anda menggunakan media atau alat peragaa dalam menerangkan

pelajaran agama

a Selalu c Kadang-kadang

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 68: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

62

b Sering d Tidak pernah

3 Aktivitas apakah yang anda siapkan sebelum memulai cerita

a Mempersiapkan materi c Memilih tema cerita yang baik

b Mencatat hal-hal yang baik d lain-lain

4 Cerita apa saja yang anda sampaikan pada anak didik

a Certa Nabi c Cerita binatang

b Cerita tokoh dalam Al-quran d Cerita tumbuh-tumbuhan

5 Apakah murid-murid anda senang mendengarkan cerita yang anda sampaikan

dalam menyampaikan materi pelajaran

a Sangat senang c Kurang senang

b Cukup senang d Tidak senang

6 Apakah murid anda berperan aktif dalm kegiatan bercerita

a Sangat aktif c Kurang aktif

b Cukup aktif d Tidak aktif

7 Ketika guru sedang mengajar dengan bercerita apakah murid-murid anda

memperhatikan

a Selalu memperhatikan c Kadang-kadang memperhatikan

b Cukup memperhatikan d Tidak memperhatikan

8 Bahasa apakah yang anda gunakan dalam menyampaikan cerita

a Bahasa daerah c Bahasa Indonesia

b Bahasa asing d lain-lain

9 Dimana biasanya guru memilih tempat yang sesuai untuk bercerita

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 69: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

63

a Di halaman sekolah c Diluar kelas

b Di dalam kelas d lain-lain

10 Berapa lama biasanya guru menyampaikan cerita

a 15 menit c 35 menit

b 20 menit d 40 menit

11 Apakah murid-murid anda memahami materi yang disampaiakn dengan

menggunakan metode bercerita

a Paham c Kurang paham

b Cukup paham d Tidak paham

12 Apakah murid-murid anda mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

a Mampu c Kurang mampu

b Cukup mampu d Tidak mampu

13 Apakah murid anda melaksanakan pesan agama yang disampaikan melalui

metode bercerita

a Melaksanakan c Kadang-kadang

b Tidak melaksanakan d Lain-lain

14 Untuk mengembangkan potensi beragama pada anak apa yag biasanya

dilakukan pihak sekolah

a Menyediakan sarana dan prasarana

b Menyediakan buku-buku untuk anak

c Mengunjungi tempat-tempat yang memperlihatkan kekuasaan Tuhan

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 70: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

64

d Semua dilakukan

15 Bagaimana perasaan anda mengajar dengan menggunakan metode bercerita

a Sangat puas c Cukup puas

b Puas d T

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 71: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Barja Umar bin Akhlaq Lil Banin Surabaya PT Makhtabah Muhammad Nahban bin Ahmad 1994

Al-Qosimi Jamaludin Syekh Mauidhatul Muminin Indonesia PT Daru Ihya Al-

Kutub Al-Arabiyah 1994

Al-Quran dan Terjemahnya Departemen Agama RI Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran Jakarta 1993 Abdullah J Memilih Dongeng Islami Pada Anak Jakarta Amanah 1997

Anwar Rosihan Drs Ulumul Quran Bandung Pustaka Setia 2000

Arief Armai MAg Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Jakarta Ciputat

Press 2002

Arifin M Prof H MEd Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Bumi Askara 1999

Arief Imron Drs Ahmad Hidayat Panduan Mengajar KBK di Taman Kanak-kanak Jakarta Insida Lantabora 2004

Aziz Abdul Mendidik Anak Dengan Cerita Bandung Remaja Rosdakarya 2001

Cet Ke-1 Ayunda Alvina Batubara Seketaris Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 Daradjat Zakiyah Prof DR Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah

Jakarta CV Ruhama 1995 ________ Ilmu Pendidikian Islam Jakarta Bumi Askara 1996

________ Kesehatan Metal Jakarta PT Toko Gunung Agung 2001

________ Ilmu Jiwa Agama Jakarta Bulan Bintang 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Jakarta 1996

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Metode Khusus Pengembangan

Kemampuan Berbahasa Jakarta 1996

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 72: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

66

Ilyas Asnelli Mendambakan Anak Soleh Bandung Al-Bayan 1997

Marimba Ahmad D Drs Pengantar Filsafat Pendidikan Islam Bandung PT Al-Maarif 1986

Nasroen Haroen Prof Ushul Fiqh 1 Jakarta Logos Wacana Ilmu 2001

Nata Abuddin Drs M A Filsafat Pendidikan Islam Jaklarta Logos Wacana Ilmu 2001

Ototh Iwan Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah Wawancara

Pribadi Pondok Ranji 14 Juni 2006 R Moeslichatoen Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak Jakarta Rieka

Cipta 2004 Ramayulis Prof DR Ilmu Pendidikan Islam Jakarta Kalam Mulia 1994

Rasito Herman Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992

S Bahroin Mendidik anak Saleh Melalui Metode Pendekatan seni Bermain Cerita

dan Menyanyi (Jakarta tpn 1995) Shidiq Sapiuddin Drs MAg Tarikh TasyriSejarah Pembentukan Hukum Islam

Jakarta AMRI 2005 Soekanto Seni Cerita Islami Jakarta Bumi Mitra Press 2000

Sugihastuti Serba-serbi Cerita Anak-anak Jakarta Pustaka Pelajar 1996 Cet Ke-1

Supriadi Eddy Srategi Belajar Mengajar Jarkarta LPGTK Tadika Puri 2003

Syukisnawati Diah Seni Islam sebagai Media Pendidikan Jakarta PGTK Darul Qalam 1994

Tafsir Ahmad DR Metodologi Pengajaran Agama Islam Bandung PTRemaja

Rosdakarya 2003 Usman Said Drs Jamaludin dan Filsafat Pendidikan Islam Jakarta PT Raja

Grafindo Persada 1996 Winda Gunarti DAN Hapinudin dan Pedoman Perencanaan dan Evaluasi

Pengajaran di Taman Kanak-kanak Jakarta PGTK Darul Qolam 1996

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 73: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

67

Yunus Mahmud Metodik Khusus Pendidikan Agama Jakarta Hida Karya Agung

1983 Zuhairini Dra H Filsafat Pendidikan Islam Jakarta Bulan Askara 1995

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 74: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

68

BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

TAMAN KAKAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Tanya Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah berdiri pada tahun 2003 didirikan

oleh Bapak HWinarno dan Ibu Hj Sri Wilujeng dengan usaha bersama-

sama kekuatan keluarga Dan diamanatkan kepada putranya yaitu

Ir Edwin Kurniawan MBA

Tanya Apakah tujuan didirikan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Tujuan didirikan Taman Kanak-kanak ini agar kita memiliki wadah untuk

dapat mempersiapkan anak-anak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

untuk mempersiapkan kesekolah dasar (SD)

Tanya Kenapa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah menggunakan dua bahasa

Jawab Karena dengan kemajuan zaman modern ini anak pada usia pra-sekolah

saat ini lebih cepat terangsang daya pikir mereka

Tanya Ada berapa jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah ada tiga jenjang yaitu pertama

kelompok bermain yang sering disebut dengan Play Group khusus usia

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 75: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

69

3-4 tahun Kedua khusus kelompok TK A untuk usia 4-5 tahun Ketiga

khusus kelompok TK B khusus usia 5-6 tahun

Tanya Ada berapa materi yang disampaikan

Jawab Dalam pelajaran di Taman Kanak-kanak dikenal dengan Tema

seperti dibawah ini yang digunakan aku panca indra keluargaku rumah

sekolah makanan dan minuman pakaian binatang kebersihan kesehatan

dan keamanan tanaman kendaraan

Tanya Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak Bait Al-

Falah

Jawab Kegiatan belajar mengajar di TK Bait Al-Falah pada umumnya sama

dengan TK lain dengan kegiatan seperti baris berbaris syahadat (ikrar)

menyanyi dan bermacam-macam tepuk tangan memasuki ruangan kelas

sesuai kelompok berdoa sebelum belajar penyampaian tema pemberian

tugas makan bersama bermain(istirahat) ketrampilan penutup(pulang)

akan tetapi ada kelebihan yang dimiliki di TK Bait Al-Falah yaitu setiap

hari jumat diadakan praktek ibadah beserta doa-doa shalat yang akan

dipraktekan diadakan kotak amal (uang amal) untuk melatih anak didik

beramal dari masa kanak-kanak bermanfaat bagi mereka

Tanya Apakah semua sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak bait Al-Falah

sudah terpenuhi

Jawab Syukur Alhamdulillah semua sarana dan fasilitas sudah terpenuhi makin

bertambah hari demi hari adanya penambahan ruangan dan mainan untuk

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 76: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

70

membantu anak didik bisa bertambah senang untuk alat peraga dalam

bercerita cukup banyak dan banyak manfaatnya

Tanya Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar metode apa saja yang

dipergunakan di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah

Jawab Dengan banyaknya kegiatan yang ada di TK Bait Al-Falah maka cukup

banyak metode yang digunakan seperti metode bercerita metode

bercakap-cakap metode proyek metode karyawisata dengan bernyanyi

dan bertepuk tangan bersama-sama

Tanya Bagaimana perkembangan Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah setiap

Tahunnya

Jawab Alhamdulillah setiap tahunnya jumlah murid bertambah meningkat hal ini

karena sistem yang diterapkan dengan kedisiplinan dan dua bahasa yang

dimiliki untuk bahasa pengantar adanya remedial khusus siswa anak TK

B yang belum bisa supaya dapat mengejar teman-teman yang sudah bisa

untuk mempersiapkan ke SD yang unggulan di sekitas Bintaro Jaya dan

Ciputat

Tanya Bagaimana keadaan guru dan anak didik di Taman Kanak-Kanak Bait Al-

Falah

Jawab Keindahan ada pada guru-guru di TK Bait Al-Falah semuanya cukup

humoris dan ada juga yang bisa melucu untuk menghibur ketika mereka

dalam keadaan lelah (capek) dengan canda tawa bersama tidak terasa

karena berbagai macam suku yang ada Alhamdulillah untuk keadaan anak

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 77: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

71

didik di TK bait Al-Falah sangat bermacam-macam karakter yang mereka

miliki dari yang aktif sampai pasif akan tetapi kondisi fisik dan psikis

yang sehat

Tanya Usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah agar anak didik

berprilaku agamis

Jawab Membiasakan mereka dengan sebelum memulai kegiatan dengan

membaca doa dan mengakhiri juga dengan doa-doa yang sudah

diterapkan kepada anak didik sehari-hari ayat-ayat pendek dan bacaan

doa-doa dalam praktek shalat beramal setiap hari jumat mengahafal

rukun Iman dan rukun Islam

Pondok Ranji 14 Juni 2006

Kepala Sekolah

TK Bait Al-Falah Pondok Ranji

( Iwan Ototh )

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 78: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

72

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skripsi

Diajuhkan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Sarjana

Pendidikan Agama Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI NIM 202011000962

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2007

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 79: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A Latar Belakang Masalah 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D Metode Pembahasan 6

E Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORITIS 9

A Pendidikan Agama Islam 9

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam 9

2 Dasar Pendidikan Agama Islam 11

3 Tujuan Pendidikan Agama Islam 15

4 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam 16

B Hakikat Metode Bercerita 17

1 Pengertian Metode Bercerita 17

2 Tujuan dan Fungsi Metode Bercerita 19

3 Aspek-aspek dan Teknik-teknik Bercerita 23

4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita 28

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 80: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

74

5 Pelaksanaan Metode Bercerita 2

BAB III METODE PENELITIAN 31

A Tujuan Penelitihan 31

B Populasi dan Sampel 31

C Sumber Data 31

D Teknik Pengumpulan Data 32

E Teknik Analisa Data 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 34

A Gambaran Umum TK Bait Al-Falah Pondok Ranji 34

B Deskripsi Data 38

1 Sarana dan prasarana 38

2 Keadaan Belajar Mengajar 41

3 Pelaksanaan Metode Bercerita pada Pendidikan Agama Islam

di TK Bait Al-Falah 45

C Analisa Data 46

1 Respon Anak Didik terhadap Pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak

Bait Al-Falah Pondok Ranji 46

2 Hasil Pelaksanaan Metode Bercerita 57

BAB V PENUTUP 59

A Kesimpulan 59

B Saran 62

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 81: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 82: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

76

METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

DI TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NOVI ROMAWATI

NIM 20201100962

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

( Drs H Ahmad Syafiie Noor ) ( Drs Sapiudin Shidiq MAg ) NIM 150 0094403 NIM 150299477

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H 2006

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 83: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Guru-guru Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 36

Tabel 2 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 37

Tabel 3 Sarana dan Prasarana di Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah 38

Tabel 4 Penggunaan Media atau Alat dalam Menerangkan Pelajaran

Agama Islam 48

Tabel 5 Ketertarikan Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam

yang Diajarkan Melalui Metode Bercerita 48

Tabel 6 Aktivitas Guru Sebelum Memulai Cerita 49

Tabel 7 Jenis Penyampaian Materi Cerita 50

Tabel 8 Kesenangan Anak dalam Mendengarkan Cerita 51

Tabel 9 Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Bercerita 51

Tabel 10 Keadaan Anak Ketika Guru Bercerita 52

Tabel 11 Penggunaan Bahasa dalam Menyampaikan Materi Cerita 53

Tabel 12 Penggunaan Tempat dalam Bercerita 53

Tabel 13 Lamanya Penyampaian Cerita 54

Tabel 14 Pemahaman Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita 54

Tabel 15 Kemampuan Anak dalam Menjawab Pertanyaan 55

Tabel 16 Kemampuan Anak Melaksanakan Pesan-pesan Agama

yang Disampaikan Melalui Metode Bercerita 56

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 84: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

78

KATA PENGANTAR

Ϣ˶ϴ˸Σ˶ήϟ˴Ϧ˶ϤΣ˸ήϟ˴Ϳ˶Ϣ˶δ˸Α˶ Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang

berjudul Metode Bercerita Sebagai Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada

Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Bait Al-Falah Pondok Ranji

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai

gelar sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sungguh tidak sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini namun berkat adanya bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak Alhamdulillah kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat

teratasi Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada

1 Bapak Prof Dr Dede Rasyada MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan

2 Bapak Drs Abdul Fattah Wibisono MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam

3 Bapak Drs Ahmad Syafiie Noor dan Bapak Drs Sapiudin Shidiq MAg sebagai

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis

dengan ketulusan hati dan senantiasa memberikan nasehat selama penyusunan

skripsi ini

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 85: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

79

4 Pimpinan perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah dan pimpinan

perpustakaan Fakultas Tarbiyah beserta stafnya yang telah melayani penulis

dengan menyediakan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

5 Taman Kanak-kanak Bait Al-Falah yang telah menjadi inspirasi penulisan

skripsiini serta para dewan guru dan kepala sekolah yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk

mengisi angket

6 Ummi Naskhatin dan semua keluarga besar Moch Nadjih (Alm) (MLela ampAnis

Mas Agus Zain Zumi Hatta Fadlor Rindut Suto Yuk Pink) Teman sejatiku

Mas Yosep Albanat goniscong yang telah memberikan motivasi yang sangat

bermakna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7 Teman-teman seperjuangan kelas BPAI angkatan 2002 anak-anak An-Nur C3

nadiul iyuz nena bago untuk temenku Neneng yang semangat mengajak

keperpustakaan dan bersedia memberikan solusi

Akhirnya hanya Sang Ilahi jualah ikhlas berserah diri semoga segala bantuan

yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna karena itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun sehingga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya

Jakarta 28 September 2006

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 86: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

80

Penulis

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 87: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul METODE BERCERITA SEBAGAI PENANAMAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI

TAMAN KANAK-KANAK BAIT AL-FALAH PONDOK RANJI ini telah

diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata

Satu ( SI ) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 17 November 2006

Ssidang Munaqasyah

Dekan Pembantu Dekan I

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 231 356 NIP 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs H A Mawardi Sutedjo MS Drs H Khalimi MAg NIP 150 011 336 NIP 150 267 202

82

Page 88: Ss4010-Metode Bercerita Sebagai Penanaman

82