Struktur Tubuh Serangga

download Struktur Tubuh Serangga

of 24

Transcript of Struktur Tubuh Serangga

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    1/55

    BAB II

    STRUKTUR TUBUH SERANGGA DAN FUNGSI

    Suatu pengetahuan tentang struktur tubuh serangga adalah penting untuk

    membedakan antara serangga satu dengan yang lain maupun dengan binatang yang

    lain. Pengetahuan ini juga penting untuk mengetahui bagaimana serangga berfungsi,

    hidup dan bergerak dalam suatu lingkungan.

    Pada bab ini akan dibahas 4 (empat) sub bab, yaitu (1) Struktur eksterna dan

    fungsi, (2) Struktur interna dan fungsi, (3) Pertumbuhan dan perkembangan serangga

    dan (4) Ciri-ciri penyesuaian diri pada serangga. Tujuan lnstruksional Khusus (TIK)

    bab ini adalah : setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami dan

    menjelaskan struktur tubuh serangga dan fungsinya yang meliputi struktur eksterna

    dan fungsi, struktur interna dan fungsi, pertumbuhan dan perkembangan serangga,

    dan ciri-ciri penyesuaian diri pada serangga.

    A. Struktur Eksterna dan Fungsi

    Serangga-serangga memperlihatkan suatu diversitas yang besar dalam

    bentuknya. Oleh karena itu adalah penting untuk menggunakan suatu model yang

    umum dalam mendeskripsikan struktur tubuh serangga (Gambar 1). Serangga

    dewasa secara normal mernpunyai tiga daerah tubuh yang berbeda, yaitu kepala

    (caput), dada (thorax) dan abdomen.

    Pada kepala terdapat alat mulut dan sejumlah organ indera, yaitu antenna,

    palpus dan mata. Dada merupakan bagian tengah tubuh serangga dan pada bagian

    ini terdapat kaki-kaki dan sayap-sayap (bila ada). Abdomen merupakan bagian tubuh

    posterior yang terdiri atas ruas-ruas dan terdapat tympanum dan alat genetalia.

    Kepala

    Kepala merupakan bangunan anterior yang menyerupai kapsul, padanya

    terdapat mata, antena dan alat mulut. Bentuk kepala bervariasi yang sangat berkaitan

    dengan bagaimana serangga makan. Serangga-serangga dengan alat mulut

    pengunyah secara normal memiliki kepala yang sangat besar, yang lurus ke arah

    bawah. Serangga dengan alat mulut pencucuk-pengisap mempunyai kepala yang

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    2/55

    kecil yang bervariasi dalam kenampakan maupun letaknya.

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    3/55

    Mata

    Sebagian besar serangga dewasa dan banyak nimfa rnempunyai sepasang

    mata majemuk dan tiga ocelli (ocellus = mata sederhana). Mata majemuk adalah

    kompleks dan berubah-ubah atau bervariasi. Secara urnum, mata majemuk ini adalah

    besar dan terletak secara dorsolateral (bagian atas samping) pada kepala. Masing-

    masing mata majemuk tersusun oleh suatu unit indera individual yang disebut

    ommatidia (um). Jurnlah ommatidia bervariasi, misalnya satu pada beberapa semut,

    sampai 30.000 atau Iebih pada lalat, kumbang dan capung. Masing-masing

    ommatidium terdiri atas satu Iensa dan sel-sel perasa. Ommatidium secara tunggal

    hanya dapat merasakan sebagian kecil dan Iingkungan, namun demikian suatu

    bayangan (imajinasi) gambar dari semua ommatidia memberikan pandangan mozaik

    dari Iingkungan serangga. Sistem ini dapat merasakan getaran yang lebih cepat

    apabila dibandingkan dengan mata manusia.

    Sebagian besar serangga dewasa dan nimfa mempunyai mata sederhana,

    disebut ocelli (us), terletak pada bagian dorsal kepala. Jumlah ocelli pada masing-

    masing serangga bervariasi dari 0 - 3 (tidak ada sampai tiga). Fungsi ocelli belum

    seluruhnya diketahui. Mata ini tidak penting sebagai pembantu imajinasi tetapi sensitif

    terhadap cahaya (gelap/ terang) dan bertindak sebagai organ stimulasi dalam

    reaksinya terhadap perubahan-perubahan utama pada iluminasi.

    Organ visual yang lain adalah stemma, yang hanya dijumpai pada larva-larva

    dengan metamorfosis sempurna. Stemmata (jamak) secara normal dijumpai dalam

    kelompok tunggal dari 1 - 6 stemma pada kedua sisi kepala. Struktur dan fungsi

    stemmata adalah di antara ocelli dorsal yang sensitif terhadap cahaya dan

    ommatidium yang membentuk bayangan. Larva dengan stemmata memiliki persepsi

    bentuk yang lemah namun demikian gerakan kepala dan sisi ke sisi memberikan

    suatu persepsi yang lebih rinci.

    Antenna

    Semua serangga dewasa dan nimfa kecuali Protura memiliki sepasang antenna

    yang terletak pada bagian anterior kepala, dekat dengan mata majemuk, narnun demikian

    pada beberapa serangga misal pada bentuk larva, antenna sangat tereduksi. Fungsi

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    4/55

    utama antenna adalah indera (sensory). Berbagai tipe-tipe rambut kecil (sensilla) yang

    terletak pada antenna bertindak sebagai rangsangan fisik (tactile), pembau, suhu,

    kelembaban dan penerima suara. Antenna sering memainkan suatu bagian yang penting

    pada proses birahi (mating) pada banyak serangga, sebagai

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    5/55

    contoh antenna yang menyerupai sisir pada ngengat (moth) jantan, merasakan bau

    (feromon) yang dipancarkan oleh ngengat betina pada species yang sama.

    Dimorfisme seksual pada antenna adalah umum, antenna serangga jantan sering

    lebih kompleks/ rumit dibandingkan yang beti a.

    Antenna secara umum digunakan sebagai suatu ciri taksonomi dalam

    identifikasi serangga karena variasi yan g dapat dibedakan dalam ukurannya maupun

    bentuknya. Tipe-tipe antenna yang palin umum dapat dibedakan menjadi 12 bentuk

    ( Gambar 2), yaitu filiform, setaceus, m oniliform, clavatus, serratus, capitatus,

    geniculatus, lamellatus, pectinatus, anistatus, stylatus dan plumose.

    Alat mulut

    Suatu pengetahuan d asar tentang tipe alat mulut adalah penting sebab ia

    menunjukkan tipe makanan dan kerusakan yang disebabkan oleh seran gga dalam

    lingkungan. Adalah juga sang at penting untuk mengenal tipe alat mulut karena

    mereka cukup bervariasi dan selalu digunakan dalam klasifikasi serangga. Alat mulut

    pada umumnya dibedakan menja di dua tipe utama, yaitu pengunyah dan pencucuk-

    pengisap.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    6/55

    Alat mulut pengunyah

    Ada anggapan k samaan pada struktur alat mulut di antara serangga-

    serangga dengan alat mulut pengunyah dan Arthropoda yang s angat erat

    hubungannya, misalnya L ipan (Centipedes) dan symphildis. Alat mulut pengunyah

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    7/55

    terdapat pada ordo-ordo serangga yang primitif, secara umum misalnya

    Orthoptera (belalang, kecoa) dan Thysanura (kutu buku). Secara umum dapat

    diterima bahwa semua tipe alat mulut serangga yang lain berkembang dari alat

    mulut pengunyah. Belalang dan larva Lepidoptera merupakan contoh yang umum

    untuk serangga-serangga dengan alat mulut pengunyah. Alat-alat mulut

    pengunyah secara normal dikenal dengan mandibula yang sangat tersklerotisasi

    dan bergerak secara lateral. Serangga-serangga dengan alat mulut pengunyah,

    menggigit dan mengunyah makanannya.

    Alat mulut pengunyah (Gambar 3) secara umum terdiri atas labium,

    mandibula, maxilla, labium dan hypopharinx. Labium sering disebut bibir atas,

    menutupi/ menyelimuti mandibula, menutup mulut dari depan dan membantu

    mendorong makanan ke dalam mulut. Mandibula merupakan sepasang rahang (jaw)

    terletak langsung di belakang labrum dan dapat bervariasi dalam ukurannya pada

    species. Mandibula tunggal berbentuk piramida dan biasanya sering tersklerotisasi

    seluruhnya oleh kutikula dengan gigi-gigi. Mandibula bergerak dan samping ke

    samping sambil memperlihatkan fungsi utama mengunyah, memotong dan

    melumatkan makanan. Maxilla merupakan sepasang rahang yang kedua, beruas-ruas

    (segmen) terletak langsung di belakang mandibula. Masing-masing maxilla

    mendukung satu organ seperti perasa yang disebut maxillary. Palpus maxillary yang

    berfungsi sebagai suatu organ perasa bentuknya menyerupai antenna dengan 5 atau

    6 ruas. Variasi yang besar dalam struktur palpus maxillary dan cuping (lobus) terminal

    rnenyebabkan banyaknya variasi pada maxilla. Maxilla bergerak dari samping ke

    samping sambil memegang, memanipulasi, menarik dan mencicipi makanan yang

    sedang dimakan. Suatu bangunan tunggal yang disebut labium merupakan bibir

    bawah terletak di belakang maxilla. Fungsi utama labium adalah menutup rongga

    mulut dari bawah atau belakang dan menarik makanan ke dalam esophagus.

    Hypopharinx adalah suatu bangunan yang menyerupai Iidah, terletak di muka atau

    atas labium. Serangga-serangga dengan alat mulut pengunyah secara normal dikenal

    berdasarkan mandibula dan tidak adanya cucuk (beak). Weelvils dan scorpionflies

    merupakan dua perkecualian yang utama. Bagian depan kepala pada weelvils

    memanjang ke dalam bentuk suatu moncong dengan gerakan mandibula ke arah

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    8/55

    lateral yang lemah/ sedikit terjadi pada ujung moncong. Kepala pada scorpionflies

    adalah memanjang secara ventral ke dalam struktur seperti cucuk juga dengan

    mandibula yang bergerak ke arah lateral.

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    9/55

    Alat mulut pencucuk pengisap

    Alat mulut penc cuk pengisap biasanya tampak seperti c ucuk yang

    menyerupai tongkat, serin g disebut proboscis (Gambar 4) dan diadaptas ikan

    untuk mencucuk jaringan tana man serta menghisap cairannya. Serangg

    -serangga dengan alat mulut pencu cuk pengisap dijumpai pada ordo Homoptera,

    Hemiptera, Anoplura dan Diptera. Bentuk yang pasti keterlibatan struktur dan

    teknik-teknik memakan pada alat mul ut pencucuk pengisap cukup bervariasi

    dalam beberapa kelompok.

    Alat mulut pencu cuk pengisap pada Hemiptera dan Homop tera akan

    digunakan pada diskusi lebih lanjut. Cucuk yang menyerupai tongkat pada Hemiptera

    dan Homoptera merupakan suatu perluasan labium yang tel ah menjadi memanjang

    menyerupai pedang dan berbentuk tabung. Dalam labium ini terdapat sepasang

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    10/55

    stylets yang ra mping halus menyerupai jarum yang disebut mandibula dan maxillary

    stylets. S lama makan, pasangan yang luar (mandib la stylets) memotong lubang kecil

    p ada bagian jaringan tanaman, dan pasangan yang dalam

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    11/55

    (maxillary stylets) ditancapkan ke dalam lubang tersebut. Pergantian proses-

    proses ini, yaitu memotong jaringan tanaman yang diikuti dengan menusukkan

    maxillary stylets berlanjut sampai dengan serangga-serangga mencapai jaringan-

     jaringan yang berisi cairan yang cocok. Maxillary stylets memegang dan

    membentuk suatu saluran ludah dan saluran makanan. Selama proses makan

    ludah dipompa ke dalam jaringan tanaman melalui saluran ludah. Ludah ini

    membantu memudahkan ekstraksi cairan jaringan tanaman kemudian cairan

    tanaman ditelan melalui saluran makanan.

    Variasi pada alat mulut

    Alat mulut telah berkembang berdasarkan waktu dan beberapa

    dimodifikasi untuksiphoning (pipa untuk memindahkan cairan) misalnya pada

    kupu-kupu dan ngengat,sponging (menyerap) misalnya pada lalat rumah, atau

    penggigit-pengisap pada Iebah. Beberapa serangga tidak makan pada waktu

    dewasa dan mempunyai alat mulut sangat tidak berkembang dan tidak berfungsi

    yang disebut alat mulut vestigial (tereduksi). Contoh umum serangga dengan alat

    mulut vestigial misalnya ngengat ulat sutera.

    Thorax (dada)

    Merupakan bagian tubuh serangga yang tengah, terdiri atas tiga bagian, yaitu

    prothorax (pronotum), mesothorax (mesonotum) dan metathorax (metanotum).

    Masing-masing thorax memiliki sepasang kaki. Sebagian besar serangga mempunyai

    sepasang sayap yang melekat pada mesothorax dan sepasang sayap yang kedua

    melekat pada metathorax. Dua buah spirakulum, yang merupakan lubang luar yang

    menyerupai celah dan sistem pernafasan berada pada masing-masing sisi thorax.

    Sebuah terletak di antara prothorax dan mesothorax yang lain terletak di antara

    mesothorax dan metathorax. Fungsi utama dari thorax ini adalah untuk pergerakan.

    Masing-masing ruas thorax terdiri atas empat kelompok utama sklerit, yaitu notum

    (dorsal), sternum (ventral) dan sepasang pleura samping (tunggal pleuron). Masing-

    masing kelompok sering dibagi ke dalam dua sklerit atau lebih. Suatu sklerit yang khas

    ditunjukkan oleh melekatnya awalan yang sebenarnya (misalnya pro, meso, meta). Dalam

    kata lain pronotum berhubungan dengan puncak sklerit pada prothorax.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    12/55

    Kaki

    Kaki untuk berjalan merupakan bentuk kaki yang umum dari semua tipe yang

    akan berkembang lebih lanjut. Masing-masing kaki terdiri atas (Gambar 5) sebuah

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    13/55

    coxa (ruas pangkal), trochan ter (ruas kecil, sering dua ruas, ujung dari coxa), femur

    ( ruas kaki pertama yang panjang), tibia (ruas kaki kedua yang panjang), t rsus (satu

    sampai lima ruas kecil di bawah tibia), dan pretarsus (ruas kaki terakhir, secara

    normal terdiri atas claw dan satu atau lebih bangunan menyerupai tapak kaki).

    Serangga-serangga memiliki kaki yang diadaptasikan untuk meloncat, memegang,

    berenang dan menggali (Gambar 5). Ciri-cir i pada kaki sering digunakan untuk

    identifikasi serangga yang begitu luas oleh karen a variasi-vaniasi yang besar dalam

    ukuran kaki, bentuk, jumlah ruas tarsus dan jumla , bentuk serta letak duri-duri.

    Serangga-serangga ya ng belum dewasa mungkin memiliki kaki-kaki yang telah

    dideskripsi di atas, mungkin tanpa kaki atau mungkin memiliki kaki-kaki t orax yang

    beruas dan lunak, tonjolan-tonjolan abdominal yang tidak beruas-ruas disebut kaki

    semu (prolegs). Ujung dan kaki semu pada larva Lepidoptera berisi du ri-duri kait

    (crochets) yang menolong la rva atau ulat tersebut melekatkan dirinya pa da sutera.

    Kaki untuk meloncat (belala ng kayu, gangsir, jangkrik memiliki femur kaki belakang

    besar dan kuat), kaki untuk memegang (belalang sembah memiliki tibia kaki depan

    membesar), kaki untuk berenang (Coleopteral Hemiptera yang hidup di a ir memiliki

    tarsus berubah seperti dayung untuk berenang), kaki untuk menggali (orong-orong

    memiliki tibia kaki depan mem besar).

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    14/55

    Sayap

    Kebanyakan serangga dewasa memiliki sepasang sayap yang m embraneus

    terletak secara dorsolateral pada mesothorax dan metathorax. Sayap-sayap sering

    digunakan dalam identifikasi serangga sebab mereka bervariasi dalam juml ah, ukuran,

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    15/55

    bentuk, tekstur, venasi dan posisi menggantung pada waktu istirahat. Beberapa

    serangga seperti lalat hanya merniliki sepasang sayap yang muncul dari esothorax

    sedangkan yang lain misalny a ekor pegas danfleas adalah tidak bersayap. Ekor

    pegas dan ikan perak tidak perna membentuk sayap, sementara fleas dan k utu

    burung memiliki nenek moyang ber ayap tetapi berkembang ke dalam bentuk-b entuk

    tidak bersayap.

    Sayap-sayap serangga adalah unik, karena berkembang sebagai skl eletal yang

    tumbuh keluar dari dinding tubuh serangga sebagai pengganti dari anggota-anggota

    badan sebagaimana pada vertebrata. Sayap-sayap serangga dewasa merupakan

    bangunan yang utuh kecua li untuk vena-vena yang merupakan bang nan yang

    berlubang yang berisi trache a, darah dan saraf. Sayap memiliki kekuata n terutama

    oleh kontraksi otot dan perl uasan dari thorax. Otot-otot yang rnenggerakkan sayap

    terutama melekat pada sklerit dalam dinding tubuh thorax sebagai pengganti

    pelekatan yang langsung dari sayap sep erti burung.

    Fungsi utama sayap adalah terbang. Sayap depan pada beberapa serangga

    misalnya kumbang berkemba ng menjadi menebal, keras dan menanduk disebut

    elytra (tunggal: elytron) yang berperanan sebagai baju baja pelindung. Pada k epik,

    ordo Hemiptera, bagian pangka sayap depan adalah menebal dan bag ian ujung

    membraneus yang disebut he melytron (jamak: hemelytra).

    Vena-vena sayap merupakan suatu ciri taksonomis yang penting kar ena variasi

    yang besar dalam sayap ser angga. Suatu penggunaan yang luas terminology untuk

    menamai vena-vena telah berkembang. Suatu venasi sayap yang umum diilustrasikan

    pada Gambar 6.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    16/55

    Abdomen

    Merupakan bagian posterior tubuh serangga. Abdomen serangga sec ara umum

    terdiri atas sebelas ruas yan g agak serupa (uniform) dengan ruas-ruas yang paling

    akhir membentuk alat-alat tub uh/ genetalia.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    17/55

    Alat-alat tubuh pada abdomen tidak dijumpai untuk sebagian besar serangga

    kecuali bangunan-bangunan yang terietak pada abdomen posterior.

    Perkecualian yang utama adalah:

    (1)Insang pada ruas abdomen serangga-seranggamayfly yang belum de wasa.

    (2)Alat tubuh abdomen ya ng disebut styli pada Thysaneura.

    (3)Alat-alat tubuh abdom en yang disebut colophora, furcula, tenaculum pada ekor

    pegas (Collembola).

    (4)Kaki semu pada larva-larva Lepidoptera.

    Pada serangga-serang ga, baik yang jantan maupun yang betina, rua s

    abdomen yang paling akhir akan berub ah bentuknya (termodifikasi) menjadi alat

    genetalia. Alat genetalia ini dapat digunakan sebagai ciri-ciri taksonomi yang bernilai

    untuk banyak kelompok-kelompok serangg , khususnya tingkatan species.

    Pada species serangga jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan struktur

    genetalia luar. Genetalia yan g betina sangat kompleks dengan variasi yang lebih

    pada tingkat species daripada str uktur serangga yang lain. Pada alat genet alia

    betina terdapat ovivositor yang berg una untuk meletakkan telurnya.

    2. Struktur Interna Tubuh

    Serangga Sistem Pencernaan

    Adanya variasi dan k eunikan kebiasaan makan pada kebanyakan serangga

    mengakibatkan adanya variasi dalam sistem pencernaannya. Pencernaan dan

    absorpsi makanan terjadi dalam saluran pencernaan. Secara umu m sistem

    pencernaan pada serangga dengan alat mulut penggigit dan pengunyah yang paling

    sederhana, contoh pada ordo Orthoptera, (Gambar 7). Saluran pencernaan meluas

    dan mulut sarnpai ke anus, dibedakan menjadi 3 (tiga) daerah yang ber beda, yaitu

    usus depan (fore gut), usus te ngah (mid gut), usus belakang (hind gut).

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    18/55

    Gambar 7. Sistem pencernaan pada

    serangga

    a: alat mulut, b : pharynx, c :

    esophagus, d : crop, e : pro entriculus, f

    : gastric aeca, g: ventriculus, h :

    tubulus maiphigi, i : us us besar, j

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    19/55

    : usus kecil, k : rectum, I : usus depan, m : usus tengah, n : usus

    belakang

    Makanan dikumpulkan dan disiapkan dicerna oleh alat mulut dan kemudian

    masuk ke dalam saluran pencernaan. Usus depan dibagi menjadi beberapa bagian

    yaitu pharinx, esophagus, crop, proventriculus dan klep usus depan. Usus tengah

    terdiri atas gastric caeca dan ventriculus. Usus belakang terdiri atas tubulus malfigi

    (malphigian tubules), usus besar (large intestine), usus kecil (small intestine), dan

    rectum.

    Usus depan merupakan organ penyimpanan namun demikian sejumlah

    pelumatan, pencampuran dan pencernaan juga terjadi. Gastric caeca merupakan

    tonjolan keluar menyerupai jari pada bagian anterior/ depan usus tengah yang

    rnemproduksi digestive juice. Pada ventriculus makanan dicerna dan diabsorpsi.

    Tubulus malfigi merupakan tabung excretory pada ujung anterior usus belakang yang

    bercabang-cabang ke segala arah. Pada usus kecil dan usus besar makanan dicerna

    dan diabsorpsi, dan sisa makanan selanjutnya masuk ke dalam rectum yang bekerja

    sebagai pengumpul dan mengepres sisa-sisa makanan yang selanjutnya dikeluarkan

    melalui anus berupa butiran-butiran yang disebut frass. Di dalam rectum juga terdapat

    fungsi penting, yaitu reabsorpsi air, asam-asam amino dan garam-garam mineral.

    Pada semua serangga mempunyai sistem pencernaan yang mengandung mikro

    organisme yang terdapat pada usus belakang. Pada sistem pencernaan makanan

    dalam usus belakang rayap dan kecoa terdapat simbion yang berupa Protozoa dan

    Bakteri yang komplek yang sangat penting untuk pencernaan makanan, terutama

    selulosa.

    Sistem peredaran darah

    Sistem peredaran darah pada serangga, disebut dengan sistem peredaran

    darah terbuka, lain halnya pada sistem peredaran darah pada manusia, Vertebrata,

    burung dan lain-lain yang mempunyai sistem peredaran darah tertutup. Sistem

    peredaran darah pada serangga hanya terdiri atas 2 organ utama, yaitu jantung dan

    aorta dorsal (Gambar 8).

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    20/55

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    21/55

    Darah masuk ke dala m jantung melalui lubang seperti celah dan selanjutya

    dipompa ke depan melalui a orta dorsal ke kepala, selanjutnya darah bergerak secara

    bebas dan perlahan-lahan melalui kepala, thorax dan abdomen, me galiri dan

    melumasi ke seluruh anggota tubuh. Pemompaan darah dan jantung ke kep ala

    karena adanya gerakan peristaltik jan tung (tidak dikendalikan oleh syaraf).

    Fungsi utama darah adalah mengangkut makanan, sisa-sisa ma kanan dan

    hormon dan satu bagian tub uh ke bagian tubuh yang lain, sedangkan fungsi darah

    yang lain adalah:

    (1) Melumasi bangunan-bangunan interna.

    (2) Bertindak sebagai me dium hidraulik, misal meluasnya sayap dan munculnya

    serangga dewasa dan yang muda.

    (3) Proteksi terhadap penyakit-penyakit atau benda-benda lain di dalam tubuh

    dengan cara: a. pagositosis (penyakit dan lain-lain di dalam tubuh dimakan /

    dicerna oleh darah), b. enkapsulasi (penyakit dan benda lain diselubu ngi, dan

    c. koagulasi penyakit dan benda lain digumpalkan oleh darah) at u dengan

    menutup luka.

    (4) Menyediakan (bertin dak sebagai) suatu gudang yang sederh ana untuk

    metabolisme sisa-sis a makanan pada serangga-serangga yang berukuran

    kecil.

    Suatu lemak tubuh yan g merupakan agregasi sel secara bervariasi di distribusi

    di dalam darah serangga terg antung pada speciesnya. Sel lemak tubuh berfungsi

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    22/55

    sebagai tendon/ gudang makanan, yang berupa bahan-bahan misalnya lemak, protein

    dan merupakan bagian yang penting pada metabolisme intermedier.

    Cadangan makanan d alam jumlah yang besar dikumpulkan dalam sel lemak tubuh

    selama nimfa terakhir atau instar-instar larva, terutama pada serangga dengan

    metamorfosis sempurna. Bahan-bahan ini menyediakan nutrisi dan bahan-bahan baku

    selama stadium pupa tidak makan. Beberapa serangga yang pada waktu dewasa tidak

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    23/55

    makan, menyimpan sel-sel l emak tubuhnya pada stadium dewasa dan memperoleh

    nutrisi dan lemak tubuh ini.

    Sistem respirasi

    Kebutuhan oksigen, transportasinya ke jaringan-jaringan dan perpind ahan CO2

    pada sebagian besar serangg a dikerjakan oleh spriraculum (stigma) dan trac hea.

    Sistem-sistem ini oleh beberapa ahli Ilmu Hama dinamakan sistem pernafasan,

    sistem tracheal atau sistem v entilasi. Spiraculum merupakan lubang luar p ada

    sistern respirasi. Suatu serangga yang khas mempunyai sepasang pada mesothorax

    dan metathorax dan sepasang pada 8 ruas-ruas abdomen yang pertama. Spirac ulum

    pada masing-masing sisi ruas tubuh serangga dihubungkan dengan sebuah tra chea

    atau tabung udara yang terleta k secara longitudinal (memanjang) sedikit ke dalam

    eksoskeleton. Dan 2 batan g trachea utama trachea tambahan bercabang-cabang

    dalam banyak jurusan, menja di lebih kecil dan lebih meluas sehingga selur uh

     jaringan di dalam tubuh serangga d apat dicapainya. Cabang-cabang terminal trachea

    yang sangat lembut/ halus dise ut tracheolus. Trachea samping beberapa serangga

    membesar pada tempat-temp at tertentu untuk membentuk kantong udara yang

    besar. Kantong-kantong udara terse but bertindak sebagai gudang udara untuk m

    embantu di dalam respirasi.

    Sistem ekskresi

    Organ-organ ekskresi utama pada sebagian besar serangga adal ah tubulus

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    24/55

    malfigi. Bahan-bahan sisa me tabolisme terutama garam-garam natrium dan kalium

    dan asam-asam urea diabsorpsi dan darah oleh tubulus ini, ditransportasi dan

    elanjutnya dilewatkan melalui usus bel akang dan anus. Fungsi utama sistem ekskresi

    adalah untuk memelihara lingkungan internal yang konstan melalui eliminasi bahan-bahan sisa dan darah dan melalui p ngaturan garam dan keseimbangan air.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    25/55

    Sistem syaraf

    Sistem syaraf sentral yang umum pada serangga terdiri atas sebuah otak yang

    terletak pada bagian dor sal di dalam kepala sepasang penghubung yang

    mengedarkannya ke saluran makanan dan ganglion-ganglion yang terle tak secara

    ventral yang saling dihubungk an untuk membentuk tali syaraf ventral.

    Syaraf-syaraf meluas an otak dan tali-tali syaraf ventral ke berbagai bagian

    tubuh. Syaraf-syaraf melakuk an informasi dan organ-organ perasa yang ter letak

    pada eksoskeleton kepada ganglion yang melahirkan suatu impuls gerak yang m

    engalir ke otot-otot tertentu. Organ-org n perasa mi adalah sangat canggih

    (sophisticated) dan biasanya membangkitkan gairah hanya dengan satu tipe stimulus

    yang kha s, misalnya mekanis, khemis, pendengar n dan visual! gambaran.

    Sistem reproduksi

    Sebagian besar serang ga berbiak secara biseksual, tetapi beberapa serangga

    berbiak dengan parthenog enesis yaitu dengan telur yang berkemb ang tanpa

    pembuahan. Sistem reproduksi jantan yang umum (Gambar 11) terletak pada

    abdomen posterior terakhir d an biasanya terdiri atas sepasang testes, sejum lah

    tabung dan kelenjar accessory. F ungsi sistem reproduksi jantan adalah

    memproduksi, menyimpan dan menyampaik an (men-deliver) sperma. Sistem

    reproduksi betina yang umum (Gambar 11) juga terle tak pada abdomen posterior

    terakhir dan bias anya terdin atas sepasang ovarium, seju mlah tabung dan vagina.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    26/55

    Fungsi sistem reproduksi betina adalah memproduksi teIur, menyimpan telur

    dan sperma, sebagai bidang atau tempat untuk pembuahan dan ovivosisi telur yang

    telah dibuahi. Ada perbedaan-pe rbedaan yang cukup nyata pada beberapa sistem

    reproduksi pada serangga.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    27/55

    Sistem endokrin

    Sistem syaraf dan sistem endokrin rnengkoordnasi aktivitas berbagai rgan pada

    serangga. Sistem syaraf teru tama terlibat dengan penyesuaian yang cepa t terhadap

    perubahan lingkungan, sementara sistem endokrin mengatur proses-proses yang lebih

    lambat dan lebih panjang, mi alnya pertumbuhan, perkembangan dan repro duksi.

    Hormon

    Pengertian dasar tentang hormon serangga adalah penting karena suatu hormon,

    rnisalnya juvenil hormon mungkin menjadi alat yang poten sial dalam mengelola serangga

    hama. H ormon merupakan substansi kimia yang disek resikan ke dalam darah serangga

    dan suatu organ yang khusus. Hormon-hormon i ni diangkut oleh darah ke dalam semua

    daerah tubuh (suatu) serangga. Hormon-horm on tersebut mempengaruhi atau

    mengaktifkan organ-organ khusus yang lain atau proses-proses fisiologis. Ada 3 macam

    hormon, yaitu hormon otak (brain hormone), hormo ganti kulit (molting hormone) dan ho

    rmon juvenil, yang mengendalikan pertumb uhan dan perkembangan serangga. S el-sel

    neuro sekretori dalam otak serangga mensekresi hormon otak yang diakumul asi di dalam

    corpus cardiaca, apabila dilepaskan dalam darah hormon otak mengaktifkan glandula

    protoraxis yang kemudian mensekresikan hormon ganti kulit yang dis but ecdy sone.

    Ecdysone memprakarsai pertumbuhan, perkembangan dan ganti kulit/perubahan bentuk

    pada serangga. Cor ora allata mensekresi hormon juvenil yang bekerja bersama-sama

    dengan ecdysone untuk mengatur pertumbuhan yang cepat dan perkembangan

    serangga. Fungsi utama ecadysone adalah untuk sec ara periodis mempengaruhi ganti

    kulit, sedangkan juveniI hormon terutama menentuk an tipe ganti kulit. Ganti kulit pada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    28/55

    suatu ni mfa terjadi apabila juvenil hormon dalam kulit adalah rendah/ tidak ada, maka

    serangg a-serangga (tanpa metamorfosis, metam rfosis tidak sederhana dan

    metamorfosis sederhana atau gradual) berubah menjadi stadium dewasa sedangkan

    serangga-serang ga dengan metamorfosis sempurna ber ubah menjadi stadium pupa

    kemudian menjadi stadium

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    29/55

    dewasa. Di samping mempe ngaruhi (l) tipe ganti kulit, juvenil hormone juga mengatur

    (2) tipe diapause serangga dan penting untuk (3) berbagai proses-proses reproduksi,

    misal perkembangan telur (ovari), pembentukan kuning telur di dalam telur,

    pematangan pada serangga ewasa.

    Feromon

    Merupakan substansi kimia yang disekresikan ke dalam suatu Iingk ngan oleh suatu

    individu yang rnempengaruhi perilaku individu yang lain pada sp esies yang sama.

    Feromon berkaitan de ngan banyak fungsi perilaku, misalnya perilak u seksual, ovivosisi,

    peranan peringatan dan pertahanan, merakit dan membentuk agregasi dan mengikuti

    tanda serta tipe-tip e komunikasi yang lain pada serangga-seran gga sosial. Feromon

    seksual biasanya diproduksi dalam glandula khusus oleh satu jen is kelamin suatu species

    dan dipancarka n untuk rnendatangkan respon perilaku dan je nis kelamin yang

    berlawanan untuk tuju an-tujuan kawin. Feromon seksual secara bi ologis aktif dalam

     jumlah yang sangat se dikit (10-14 mg) dan mungkin terdiri atas senyawa tunggal atau

    senyawa campuran. Feromon seksual dapat dilepaskan oleh yang b etina, yang jantan

    atau keduanya betina dan jantan dan bervariasi berdasarkan species. Walaupun demikian

    feromon seksual yang diproduksi oleh betina urnumnya bertind ak sebagai penarik seks

    yang diprodu ksi oleh jantan berfungsi sebagai perang sang seks (aphrodisiucts).

    Feromon-fer omon seksual ini biasanya adalah sangat k has dalam species. Betina-betina

    pad a kebanyakan species dalam ordo Lepidoptera dan Coleoptera memancarkan

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    30/55

    feromon seksual. Pelepasan feromon seksual merupakan suatu proses yang komplek,

    melibatkan pematangan seksual dan umur betina yang perawan, waktu dari hari pe riode

    kawin, periode penyinaran, suhu, kecepatan angin dan intensitas cahaya. Species-species

    Lepidoptera dan Coleoptera b etina yang

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    31/55

    melepaskan feromon seksual melaui proses yang rumit, pada dasarnya dapat

    dijelaskan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

    (1) Mengaktifkan serangga-serangga jantan species sama yang sedang

    beristirahat

    (2) Orientasi serangga jantan menuju sumber feromon;

    (3) Hubungan-hubungan variasi perilaku kisaran pendek yang disebut courtship

    yang menstimulasi betina untuk kawin.

    Feromon seksual betina secara normal diproduksi di dalam glandula yang

    terletak di dalam abdomen yang dilepaskan oleh betina ke udara dan dipindahkan

    oleh aliran angin untuk tujuan kawin. Seekor jantan yang berada pada aliran angin

    dan yang betina merasakan bau lewat chemoreceptor pada antennanya menjadi aktif

    dan kemudian terbang dalam pola zig-zag melawan jurusan datangnya angin dan

    sumber feromon. Pola penerbangan ini terjadi karena yang jantan bergerak/

    membelok ke kiri dan ke kanan untuk tetap dalam gradien bau. Serangga jantan

    berhenti terbang dengan pola tersebut di atas selanjutnya menggunakan indera-

    indera yang lain misalnya penglihatan untuk melokalisasi yang betina sebagaimana

    serangga jantan tersebut mencapai areal dengan konsentrasi tinggi yang dekat

    dengan serangga betina. Courtship dan kawin secara normal diatur oleh tanda

    dengan isyarat komunikasi kisaran pendek, misal visual, taktil (rabaan) atau

    mekanisme pendengaran sejauh dengan tanda tanpa isyarat-isyarat komunikasi

    feromon seksual kisaran panjang. Informasi yang rinci tentang feromon serangga

    dalam program pengelolaan hama menggunakan feromon merupakan alat yang

    efektif untuk survei dan teknik pengendalian.

    C. Pertumbuhan dan Perkembangan Serangga Telur

    Bentuk-bentuk telur dan tempat yang cocok untuk peneluran (ovivosisi) dapat

    sangat bervariasi dari satu species ke species yang lain. Serangga-serangga tertentu

    meletakkan telurnya secara tunggal, sedangkan banyak serangga yang lain, misalnya

    ngengat Tussock dan ngengat ulat tenda (Tent) maupun belalang sembah (Mantidae)

    meletakkan massa telur yang terdiri atas ratusan butir. Banyak weevil, sawflies (Iebah)

    dan kumbang kulit menyimpan telurnya di dalam jaringan tanaman. Kumbang May dan

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    32/55

    belalang meletakkan telurnya di dalam tanah. Serangga-serangga air secara normal

    menyimpan telurnya di dalam air, tetapi telur-telur tersebut sering dilekatkan pada

    berbagai tipe substrat. Serangga-serangga parasit, misalnya lebah-lebah ichneumon dan

    beberapa lalat Tachinid, secara normal meletakkan telurnya dalam atau pada

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    33/55

    inang yang cocok (suitable), sedangkan lalat Tachinid yang lain melekatkan telurnya

    pada dedaunan yang biasa dimakan oleh serangga inang (host) yang rnengkonsumsi

    daun tersebut, yaitu ulat atau belalang. Serangga betina dan kebanyakan species

    serangga meletakkan telur, tetapi lalat Flesh dan banyak Aphids melahirkan anak-

    anaknya.

    Species-species utama menghasilkan individu jantan dan betina dengan telur-

    telur yang dibuahi pada seekor betina dewasa oleh satu atau lebih jantan dewasa. ini

    merupakan reproduksi bi-seksual. Individu-individu dan beberapa species

    berkembang dan telur-telur yang tidak dibuahi, ini merupakan reproduksi

    pantenogenesis. Telur-telur yang tidak dibuahi dan satu betina dewasa mungkin

    menghasilkan keturunan (offspring) jantan atau betina seluruhnya atau anakan

    (serangga muda) dan kedua jenis kelamin. Banyak lebah parasit menghasilkan jantan

    semua dan telur-telur yang tidak dibuahi. Aphids tertentu, weevils dan sawflies

    dengan populasi betina secara eksklusif selalu bereproduksi secara partenogenesis.

    Pantenogenesis selektif yang lanjut (advance) tersebut adalah keturunan yang dapat

    dihasilkan secara sungguh-sungguh apabila kondisi Iingkungan adalah cocok untuk

    pertumbuhan dan perkembangan dan stadium sebelum dewasa (muda). Walaupun

    demikian keturunan tersebut secara genetic adalah identik dengan induk, namun

    kurang mampu terhadap tantangan/ kesempatan. Species-species Aphids tertentu

    memiliki kelebihan (advantages) pada kedua tipe reproduksi dengan pergantian

    generasi keturunan yang berasal dan telur yang dibuahi dan tanpa dibuahi.

    Pertumbuhan

    Setelah menetas, serangga-serangga muda yang kecil makan dan tumbuh

    sesuai ukurannya di dalam eksoskeleton yang terbatas. Eksoskeleton merupakan

    suatu jaringan yang mengeras, secara relatif tidak elastis, tidak hidup dan tidak

    tumbuh. Serangga-serangga mudah melepaskan eksoskeleton tua dan membentuk

    eksoskeleton yang lain (di dalamnya) sehingga memungkinkan serangga muda untuk

    menjadi lebih besar ukurannya. Proses ini disebut ganti kulit (molting) dan sebagian

    besar serangga berganti kulit 4 sampai 8 kali.

    Tiap tingkatan di dalam ganti kulit disebut satu instar. Contoh instar pertama adalah

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    34/55

    antara menetas dan ganti kulit pertama, instar kedua adalah ganti kulit pertarna dan

    kedua, dan seterusnya. Jurnlah instar bervariasi berdasarkan species, tetapi biasanya

    sama di dalam species. Suhu, kelembaban, kualitas dan kuantitas makanan, kepadatan

    populasi dan jenis kelamin dapat berpengaruh terhadap jumlah instar.

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    35/55

    Ngengat gypsy jantan atau betina secara normal memiliki 6 atau 7 instar, tetapi

    karena melimpah (crowded) dan kelaparan dapat menyebabkan jumlah instar menjadi

    bervariasi dari 5 sarnpai 9. Kebanyakan species serangga tidak ganti kulit setelah

    mencapai stadium dewasa.

    Metamorfosis

    Ada perubahan yang nyata dalarn ukuran, bentuk dan habitat antara yang muda

    dan stadium dewasa pada kebanyakan serangga. Istilah metamorfosis berhubungan

    dengan perubahan bentuk selama perkembangan. Beberapa kelompok serangga

    tidak mengalami metamorfosis, kelompok yang lain berkembang melalui

    metamorfosis tidak sempurna, gradual/ bertingkat atau metamorfosis sempurna.

    Penggolongan empat tipe metamorfosis ini tidak diterima oleh semua ahli Ilmu Hama

    dan sejumlah pengarang hanya membedakan menjadi dua tipe, yaitu metamorfosis

    sederhana (yang meliputi tiga tipe pertama) dan metamorfosis sempurna.

    (1) Tanpa metamorfosis

    Tanpa metamorfosis termasuk species yang tanpa/ sangat sedikit

    perubahan dalam bentuk dan individu setelah menetas. Ekor pegas (Collembola),

    Thysanura, Protura dan Diplura merupakan contoh-contohnya. Serangga-

    serangga ini tidak memiliki sayap dan celah sayap (calon sayap). Kebanyakan

    adalah berukuran kecil dan dijumpai pada tanah atau sisa-sisa (bahan) organik.

    Kurang dan 1 % dan species-species serangga yang telah dideskripsi tidak

    mengalami metamorfosis.

    (2) Metamorfosis tidak sempurna

    Serangga dengan metamorfosis tidak sempurna muncul dari telur sebagai

    naiads (jentik-jentik) muda, yang berkembang menjadi dewasa. Beberapa ahli

    Ilmu Hama menggunakan istilah nimfa untuk semua serangga muda dengan

    metamorfosis tidak sempurna atau metamorfosis bertingkat/ gradual. Naiads

    adalah hidup di air (aquatik) dan memiliki insang. Naiads cukup berbeda dan yang

    dewasa, yang merupakan serangga darat dan tanpa insang. Mayflies, dragonflies,

    damseiflies (capung) dan sioneflies merupakan contoh species serangga dengan

    metamorfosis tidak sempurna. Kurang dan 1 % dan species serangga yang telah

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    36/55

    dideskripsi merupakan kategori ini.

    (3) Metamorfosis bertingkat/ gradual

    Serangga-serangga dengan metamorfosis bertingkat terutama adalah hidup di

    darat (terrestrial). Nimfa-nimfa muda dan dewasa menghuni habitat yang sama

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    37/55

    dan makan pada makanan yang sama. Ada suatu perubahan bertingkat dalam

    ukuran dan proporsi tubuh dan suatu perkembangan bertingkat dan sayap dan

    struktur genetalia dan satu ganti kulit ke berikutnya (instar). Belalang, rayap,

    psocids, kutu-kutu pencucuk-pengisap, Thrips, kepik, Aphids dan scales

    merupakan contoh-contoh species serangga yang mengalami tipe perkembangan

    ini. Kurang dan 1 % dan semua species serangga yang telah dideskripsi memiliki

    metamorfosis bertingkat.

    (4) Metamorfosis sempurna

    Metamorfosis sempurna terjadi pada ordo-ordo serangga yang lebih lanjut

    (advance). Serangga-serangga dengan metamorfosis sempuma berkembang dari satu

    telur menjadi larva, dan larva ke pupa dan akhirnya dari pupa ke seekor dewasa.

    Semua pertumbuhan yang nyata dan perkembangannya dihasilkan dan larva yang

    makan. Stadium pupa tidak makan, merupakan stadium transformasi (peralihan).

    Serangga dewasa makan, berbiak dan memencar di dalam lingkungan.

    Dalam beberapa species dengan metamorfosis sempurna, stadium dewasa

    makan inang yang sama seperti larva, yang lain makan pada inang yang berbeda,

    dan beberapa bertahan pada nutrisi yang disimpan dalam lemak tubuh selama

    stadium larva. Metamorfosis sempurna mengurangi kompetisi terhadap makanan di

    antara larva dan dewasa dan species yang sama sebab habitat yang cocok terhadap

    stadium perkembangan larva rnungkin tidak sesuai untuk stadium dewasa, dan

    sebaliknya. Contoh larva kumbang May dijumpai di dalam tanah dan makan akar

    banyak macam tanaman yang berbeda, serangga-serangga ini menjadi pupa di

    dalam tanah, sedangkan serangga dewasa makan daun-daun pohon untuk

    memelihara nilai statik metabolisme yang cukup dan juga untuk mernperoleh

    makanan tambahan untuk pemasakan telur-telur dan sperma. Kumbang May dewasa

    kawin dan menyebar dan yang betina meletakkan telur.

    D. Ciri-ciri Penyesuaian Diri pada Serangga

    Serangga merupakan jenis organisme yang paling banyak di dalarn dunia

    binatang. Mereka sering muncul dalam jumlah yang besar dan dijumpai di hampir

    semua habitat yang ditemui. Beberapa ciri-ciri penyesuaian diri yang paling penting

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    38/55

    dari serangga adalah:

    (1) Eksoskeleton

    (2) Metamorfosis sempurna

    (3) Sayap yang fungsional

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    39/55

    (4) Berukuran kecil

    (5) Struktur yang dapat menyesuaikan din! penyesuaian din struktur

    (1) Kebiasaan makan yang berbeda-beda

    (2) Tak bergerak dan diapause

    (3) Menyebar dan migrasi

    (6) Potensi reproduksi yang tinggi

    (7) Mekanisme pertahanan untuk menjauhi rnusuh-rnusuh alarninya

    Ciri-ciri penyesuaian diri eksoskeleton dan metamorfosis sempurna telah

    dibicarakan. Presentasi secara garis besar dari ciri-ciri yang lain adalah sebagai

    berikut.

    Sayap fungsional

    Nilai penyesuaian dan sayap-sayap fungsional merupakan suatu faktor

    utama yang membantu dominasi serangga dalam begitu banyak habitat yang

    berbeda-beda. Terbang biasanya meningkatkan kesempatan serangga terhadap

    kemampuan bertahan dan menyebar (survival dan dispersal). Hal demikian

    memungkinkan serangga untuk meningkatkan kisaran makan dan kawin dan

    meningkatkan habitat yang menjadi tidak cocok dan rnenyediakan suatu

    mekanisme penting untuk menghindari musuh-musuh alaminya.

    Ukuran kecil

    Eksoskeleton membatasi ukuran serangga. Serangga harus ganti kulit

    untuk tumbuh dan eksoskeleton adalah begitu sangat lunak setelah ganti kulit.

    Serangga-serangga darat memelihara bentuknya selama dan dengan segera

    setelah ganti kulit dengan kekuatan jaringan yang lunak dan/ atau dengan inflasi

    ruang udara dalam beberapa serangga yang lebih besar. Teknik ini adalah cocok

    untuk organisme kecil, tetapi organisme yang lebih besar akan kolaps selama

    proses ganti kulit.

    Kebanyakan serangga adalah berukuran kurang dari 50 mm dan yang banyak

    kurang dari 5 mm. Ukuran kecil mengijinkan siklus hidup yang lebih pendek sebab

    waktu yang pendek (sedikit) diperlukan untuk mencapai kematangan. Serangga-

    serangga berukuran kecil memungkinkan mereka makan banyak tipe makanan

    tambahan dan juga meningkatkan jumlah habitat dan pelindung yang dapat

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    40/55

    disediakan (diperoleh). Dalam banyak kasus, sumber-sumber makanan ini dari habitat

    mungkin kecil (sempit) dan tersebar. Tersedianya banyak habitat kecil dan tersebar

    meningkatkan kesempatan individu melarikan diri menghindar dari

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    41/55

    musuh-musuh alaminya. Keadaan yang paling merugikan dari ukuran kecil adalah

    peningkatan yang nyata proporsi luas/ permukaan tubuh terhadap volume tubuh,

    yang mungkin kelihatan untuk membuat kehidupan daratan tidak mungkin untuk

    binatang-binatang berkulit tipis karena qosien evaporasi yang tinggi. Walaupun

    demikian eksoskeleton membantu menghambat proses pengeringan.

    Penyesuaian diri struktur

    Selama evolusi serangga, banyak struktur telah terjadi adaptasi untuk

    fungsi-fungsi maupun habitat yang berbeda. Modifikasi alat mulut, antenna, kaki,

    sayap dan sistem respirasi adalah contoh penting dan penyesuaian diri struktur ini

    telah dibicarakan lebih awal pada bab mi.

    (1) Perilaku keanekaragaman makan

    Alat mulut yang termodifikasi telah berkembang dalam serangga-serangga

    yang mempersiapkan mereka untuk bertahan pada substansi makanan yang

    beranekaragam. Perilaku keanekaragaman makan serangga adalah sering

    digunakan untuk mengelompokkannya pada istilah umum, misalnya pemakan

    tumbuhan (herbivora), pemakan bangkai (scavenger), omnivora, predator dan

    parasit. Istilah ini digunakan pula untuk mendeskripsikan binatang-binatang yang

    lain. Herbivora atau pemakan tumbuhan adalah binatang yang makan tanaman.

    Scavenger adalah binatang yang makan tumbuhan mati atau binatang mati,

    vegetasi yang membusuk atau kotoran binatang. Istilah omnivora berhubungan

    dengan binatang yang makan pada dua atau lebih tipe makanan, termasuk

    bahan-bahan dan binatang dan tumbuhan. Predator menyerang dan memakan

    binatang yang lain, biasanya membunuh secara cepat. Parasit adalah suatu

    organisme yang hidup (sebagian dan sikius hidupnya) pada atau di dalam tubuh

    organisme hidup yang lain.

    (2) Tak bergerak dan diapause

    Banyak serangga bertahan pada kondisi yang jelek (tidak cocok), misalnya

    periode-periode suhu rendah atau tinggi dan kekurangan air atau makanan,

    dengan memasuki keadaan dorman. Tak bergerak merupakan tipe paling

    sederhana dari sifat dorman. ini adalah suatu tanggapan yang bersifat sementara

    (temporal) terhadap kondisi jelek yang mendadak/ datang dengan segera

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    42/55

    (misalnya suhu rendah). Serangga selanjutnya terus berkembang secepat kondisi

    yang cocok/ menguntungkan (misalnya suhu panas) mulai lagi. Diapause adalah

    penahanan perkembangan yang diinduksi oleh faktor-faktor tertentu di dalam

    kondisi yang Iebih lanjut dan jelek. Penahanan perkembangan benlangsung untuk

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    43/55

    beberapa waktu setelah kondisi jelek lewat/ telah berlalu. Ada dua tipe diapause,

    yaitu obligat dan fakultatif. Diapause obligat adalah secara genetis dikontrol dan

    mempengaruhi setiap individu dan masing-masing genenasi di dalam satu

    species tanpa memperhatikan kondisi lingkungan. Serangga-serangga dengan

    satu generasi tiap tahun dan kebanyakan (sebagian besar) serangga-serangga

    yang hidup di daerah 4 musim (temperate) telah mengembangkan diapause

    obligat. Diapause fakultatif mungkin atau tidak terjadi pada suatu individu atau

    populasi yang ada dari suatu species, dan tergantung seluruhnya dari kondisi

    lingkungan yang berlaku (umum) selama stadium tingkatan kritis dan

    perkembangannya. Contoh : banyak Aphids memiliki siklus dengan beberapa

    generasi parthenogenesis terus-menerus diikuti oleh generasi seksual (kawin) dan

    diapause stadium telur sepanjang musim dingin diinduksi oleh kondisi musim dan

    periode penyinaran.

    Faktor-faktor yang paling umum menginduksi diapause pada serangga adalah

    periode penyinaran, suhu, fisiologi yang berhubungan dengan itu dan kualitas

    makanan inang. Diapause secara normal diakhiri oleh suhu, kelembaban udara dan

    periode penyinaran. Walaupun diapause serangga terjadi pada seluruh stadium/

    tingkat perkembangan, masing-masing species memiliki satu tingkat diapause yang

    khas, dan kebanyakan serangga memasuki diapause dalam stadium telur atau pupa.

    Diapause telah mengijinkan serangga-serangga untuk hidup dalam area (tempat)

    yang kurang cocok (sesuai) untuk selama periode tertentu dan suatu tahun. Diapause

    merupakan penyesuaian diri dalam rasa, yaitu:

    (1) Yang menjamin (memastikan) bahwa stadium aktif hanya ada selama

    periode yang paling cocok untuk berkembang dan bertahan;

    (2) Yang mensikronkan siklus hidup dengan ritme musiman dan lingkungan;

    (3) Yang mensikronkan munculnya dewasa, yang pada gilirannya

    meningkatkan kesempatan menemukan jodoh, dan

    (4) Yang meningkatkan distribusi geografis.

    (3)Menyebar dan migrasi

    Pergerakan acak atau mengarah dari serangga bervariasi berdasarkan

    species. Mobilitas adalah penting untuk makan dan bertahannya serangga-

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    44/55

    serangga hutan dan pohon pelindung dalam Iingkungan baru. Gerakan/

    perpindahan serangga dapat dipisahkan dalam 3 kategori, yaitu memencar,

    menyebar dan migrasi. Memencar adalah perpindahan lokal di dalam area yang

    cocok (favorable). Menyebar adalah gerakan/ perpindahaan individual menjauh

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    45/55

    dan area yang secara normal cocok ke lain areal, yang mungkin atau tidak cocok

    untuk bertahan. Migrasi adalah perpindahan searah dan satu areal yang cocok ke

    areal yang lainnya. Pergerakan merupakan suatu bagian reguler dan penyesuaian

    diri dan biologi untuk sebagian besar individu di dalam suatu species individual.

    Semua serangga bergerak dengan memencar dan menyebar kadang-kadang

    selama siklus hidupnya, tetapi migrasi terjadi pada lebih sedikit species serangga.

    Banyak contoh pemencaran dan penyebaran serangga disajikan pada buku ini,

    contoh: ulat kantong, ulat-ulat berbulu, Aphids, scales. Beberapa contoh serangga

    yang bermigrasi adalah kupu-kupu Monarch Danaus piexippus (Linneaus), locust

    padang pasir, nyamuk betina, kumbang buas Convergen Hippoderinis convergens

    Guerin - Meneville. Migrasi kumbang buas konvergen diuraikan berikut. Selama

    bulan Mei dan Juni dewasa muda kumbang buas konvergen migrasi dan tempat

    makannya di Central Valley California untuk melewati musim dingin di

    pegunungan Sierra Nevada. Kumbang ini kembali pada bulan Februari - Maret

    berikutnya untuk berbiak dan makan di Central Valley.

    Ciri-ciri penyesuaian diri utama dan pemencaran dan migrasi serangga

    adalah:

    (1) Suatu mekanisme untuk menjauhi/ melarikan diri dan lingkungan yang

    menjadi tidak cocok,

    (2) Menyebar ke habitat lain, dan

    (3) Kolonisasi dan habitat yang cocok.

    Potensi reproduksi yang tinggi

    Potensi reproduksi serangga tergantung kepada:

    (1) Keperidian (fertility) yaitu jumlah telur yang diletakkan oleh betina,

    (2) Panjangnya siklus hidup, dan

    (3) Rasio jantan - betina (sex-ratio).

    Suatu jumlah potensi reproduksi sendirian tidak rnenunjukkan besarnya

    populasi species, tetapi hanya rnenunjukkan rata-rata/ laju perkembangan apabila

    kondisi lingkungan adalah cocok untuk species tersebut. Di bawah kondisi lingkungan

    yang cocok, satu atau lebih faktor-faktor tersebut di atas dapat menghasilkan individu

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    46/55

    suatu species dalam jumlah besar. Waktu yang diperlukan untuk sempurnanya satu

    generasi sangat bervariasi berdasarkan species. Kebanyakan serangga di Amerika

    Seriikat dan Kanada memproduksi satu generasi dalam satu tahun. Beberapa

    kumbang yang lebih besar, capung dan ngengat di

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    47/55

    bagian utara Amerika Serikat dan di Kanada mungkin memerlukan 2 - 3 tahun

    untuk menyempurnakan hidup mereka, cicada-cicada yang muncul periodik

    memerlukan 13 - 17 tahun untuk menyempurnakan siklus hidupnya tergantung

    pada lokasi. Serangga-serangga lain, seperti banyak kumbang kulit di daerah

    bagian selatan Amerika Serikat mungkin memproduksi 6 sampai 8 generasi per

    tahun. Serangga-serangga tertentu misalnya lalat buah, beberapa serangga

    gudang, dan lalat rumah mungkin menyempurnakan siklus hidupnya kurang dan 2

    minggu dan memproduksi lebih dan 25 generasi setiap tahun. Rasio jantan-betina

    kebanyakan serangga kira-kira 1:1, namun demikian beberapa serangga memiliki

    sebuah rasio jantan-betina yang cenderung satu jenis kelamin.

    Mekanisme pertahanan untuk menjauhi musuh-musuh alami

    Setiap species serangga mempunyai bermacam-macam rnusuh alami.

    Mekanisme pertahanan yang dikembangkan oleh serangga untuk bertahan hidup

    adalah banyak dan sangat menarik. Beberapa tipe mekanisme pertahanan

    penting adalah (1) perilaku, (2) morfologik, (3) kimiawi, (4) penggunaan pelindung

    dan (5) pola warna perlindungan. Species secara individu rnungkin menggunakan

    satu, beberapa atau semua mekanisme pertahanan ini untuk menjauhi musuh-

    musuh alami.

    (1) Pertahanan perilaku

    Sering serangga-serangga akan menghindar dari musuh alami dengan

     jalan merayap, terbang, meloncat atau menjatuhkan diri. Penggerek daun

    (leafhopper) sering merayap secara cepat ke sisi cabang sebaliknya dan

    bersembunyi. Seekor nyamuk atau lalat rumah terbang secara sederhana

    menjauh dari seekor musuh alami. Banyak ngengat Noctuidae dan Geometridae

    mendeteksi rangsangan ultrasonik yang dikeluarkan oleh kelelawar pemakan

    serangga untuk menentukan tempat serangga-serangga yang terbang malam hari

    dan menjauh dengan membuat gerakan (manuver) rnenghindar, misalnya gerakan

    zig-zag dan kekuatan menyelam. Belalang meloncat menjauh dari musuh-musuh

    alami, sementara banyak weevil dan ulat melarikan diri dengan cara menjatuhkan

    diri. Beberapa serangga, misalnya ulat jengkal dan ulat-ulat yang lain benpura-

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    48/55

    pura mati dan tinggal tidak bergerak apabila diganggu, mereka sering rnenyerupai

    sebuah ranting. Sedikit belalang Katididae dan Mantidae mengambil satu posisi

    mengancam apabila menjumpai seekor musuh.

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    49/55

    (2) Pertahanan morfologik

    Banyak struktur telah diuraikan dalam bab ini. Contoh struktur yang

    menyajikan tujuan ganda termasuk pertahanan serangga adalah alat mulut

    mengunyah, eksoskeleton yang keras pada banyak serangga, kaki untuk

    memegang pada belalang sembah, penyengat pada lebah dan tawon tanah

    (wasps) dan cerci yang menyerupai pinset pada Earwigs. Namun demikian

    struktur/ bangunan misalnya duri, taji dan rambut (setae) merupakan struktur

    pertahanan utama. Duri dan rambut-rambut pada banyak Lepidoptera pemakan

    daun sering tidak enak atau menyebabkan iritasi terhadap musuh alami.

    (3) Pertahanan kimiawi

    Pertahanan kimiawi sering dikelompokkan ke dalam sekresi penolak

    (repellent) dan bisanya tidak beracun yang disuntikkan ke dalam tubuh

    penyerangnya. Serangga-serangga menggunakan strategi pertahanan kimiawi,

    secara normal bertumpu pada:

    (1) Pengalaman yang tidak enak sebelumnya dan musuh alaminya dengan

    berniat menipu;

    (2) Mekanisme misalnya bahan kimia yang tidak enak (distaseful) di dalam

    tubuhnya, pelepasan bau jijik, atau penyuntikan suatu racun ke dalam tubuh

    musuh alami dengan alat penyengat, duri atau rambut;

    (3) Musuh alami mengenal serangga di masa lalu sehingga karena itu

    pengalaman yang tidak menyenangkan dihindari;

    (4) Warna cerah yang dengan mudah dikenal oleh musuh alaminya.

    Kebanyakan kumbang buas dan kupu Monarch jarang diserang oleh

    musuh alami karena cairan tubuhnya adalah tidak enak. Suatu contoh klasik yang

    melibatkan kupu Monarch yang menghasilkan glikosida penderita jantung

    (cardiac) dan makanan pada tumbuhan gulma susu (milkweed). Glikosida cardiac

    dikonsentrasikan dalam sayap-sayap dewasa. Burung-burung yang makan kupu

    Monarch tidak mati, tetapi muntah karena bahan kimia yang tidak enak. Mereka

    dengan segera belajar untuk menjauhi kupu Monarch dan kupu-kupu lain seperti

    raja mudaBasilarchia archipus (Chapman) yang menyerupainya. Kumbang tertentu

    dan kepik penyengat memancarkan bau yang menjijikkan apabila diganggu.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    50/55

    Serangga-serangga lain melepaskan cairan iritasi atau melepas sekresi

    berminyak yang menjerakan banyak musuh alami.

    Universitas GadjahMada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    51/55

    (4) Menggunakan pelindung atau penutup

    Bagian-bagian tanaman, seresah daun, tanah, karang dan kotak-kotak dan

    tenda-tenda yang dibangun oleh serangga-serangga menawarkan perlindungan

    terhadap banyak serangga. Banyak serangga-serangga hutan dan pohon

    pelindung yang umum dijumpai di dalam jaringan tanaman, misalnya epidermis

    daun, batang, tunas, biji atau kayu. Kebanyakan kumbang penjelajah pengelana

    dan banyak ekor pegas (spring tail) dijumpai di dalam tanah atau seresah daun.

    Serangga-serangga lain bersernbunyi di bawah karang. Ulat kantong membangun

    sebuah kantong atau kotak luar dan berbagai bahan tanaman. Kebanyakan ulat

    tenda, ulat penganyam (websworm) dan banyak ulat Tortricidae membangun

    pelindung, misalnya tenda anyaman yang menyelimuti daun atau menggulung

    daun. Serangga sosial misalnya sernut, lebah dan rayap membangun sarang yang

    rumit yang sering dijumpai di dalam tanah. Tipe pelindung yang berbeda ini

    menyediakan sebuah perlindungan dari musuh-musuh alaminya.

    (5) Pola warna perlindungan

    Pola warna perlindungan pada serangga sering dikelompokkan ke dalam

    pewarnaan tersembunyi, pewarnaan peringatan, pewarnaan menipu dan rnimikri.

    Serangga-serangga dengan pewarnaan tersembunyi sering disebut pewarnaan

    sembunyi atau kamoflase (tipuan), berpadu/ bercampur dengan lingkungannya atau

    mirip suatu obyek tertentu dan alam lingkungannya yang secara tidak normal/ umum

    dimakan. Contoh-contoh serangga yang berpadu dengan baik ke dalam lingkungan

    hutan adalah ulat yang mirip dengan daun atau dedaunan, Walking stick (belalang

    tongkat berjalan) yang mirip dengan cabang/ tunas, ngengat yang mirip dengan kulit

    pohon dan ngengat-ngengat dewasa/ masak kawin yang mirip dengan daun-daun

    mati. Penggerek batang (treehoppers) yang mirip duri-duri dan ulat Lepidoptera yang

    mirip dengan kotoran burung, merupakan contoh-contoh serangga yang mirip dengan

    obyek-obyek yang tidak enak dimakan. Serangga-serangga dengan pewarnaan

    peringatan sering bewarna cerah dan tidak menarik selera (enak) atau bersifat racun

    terhadap musuh alami. Serangga-serangga ini, misalnya Iebah dan ulat yang tidak

    menarik selera, umumnya adalah aktif pada siang hari, dijumpai pada tempat-tempat

    terbuka, dengan sering-sering terpadu dalam bentuk agregat. Beberapa serangga

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    52/55

    yang berwarna yang rnemperdaya memiliki bola mata yang besar (large eyespots)

    misalnya ngengat-ngengat tertentu yang tampak seperti sepasang mata vertebrata,

    yang lain memiliki bola mata atau perluasan seperti antenna dekat akhir ujung sayap

    atau pada akhir atau ujung

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    53/55

    posterior abdomen. Bola mata yang besar atau tonjolan-tonjolan menakuti musuh-

    musuh alami atau menarik perhatian rnusuh alami untuk suatu perlindungan yang

    lebih atau porsi yang kurang enak dari tubuh serangga.

    Mimikri Batesian dan Mulerian merupakan dua tipe mimikri yang umum.

    Dalam mimikri Batesian suatu species terlindung yang tidak menyenangkan atau

    enak adalah dipalsukan oleh satu atau Iebih serangga, yaitu serangga-serangga

    enak yang tidak terlindungi (mimics). Suatu contoh klasik mimikri Batesian adalah

    ngengat Monarch sebagai model yang tidak menyenangkan dan kupu raja muda

    sebagai mimics yang rnenyenangkan. Contoh umum yang lain adalah ngengat

    bersayap terang (bersih), lalat syrphid, kepik reduviid yang mimics, lebah tanah

    (wasps) tertentu. Pada mimikri Mullerian (beberapa yang tidak berhubungan/

    bersangkut paut), spesies yang tidak menyenangkan/ enak terjadi dalam areal

    yang sama memperoleh perlindungan yang lebih oleh kemiripan satu dengan

    yang lain. Suatu musuh alami belajar setelah beberapa pengalaman yang jelek

    untuk menjauhi semua serangga dengan pola-pola tertentu. Banyak kupu, lebah

    dan lebah tanah merupakan contoh mimikri Mullerian.

    Tidak satupun ciri-ciri penyesuaian dari serangga yang telah dideskripsi

    tidak dapat dicoba untuk menjadi faktor penting dalam evolusi dan begitu banyak

    species dan suatu populasi yang banyak dan banyak species. Banyak kombinasi

    dan ciri-ciri di atas dan faktor-faktor lain menghasilkan situasi sekarang ini.

    Beberapa serangga tidak membuat aktivitas tentang ciri-ciri penyesuaian diri

    tertentu. Untuk contohnya, metamorfosis sempurna tidak terjadi pada dua per tiga

    dan ordo-ordo serangga. Seluruh ordo-ordo serangga misalnya fleas (kutu buku

    lepisma), kutu-kutu pengunyah dan kutu-kutu pengisap memiliki nenek moyang

    dengan sayap tetapi telah berkembang menjadi bentuk tidak bersayap.

    Rangkuman

    Struktur tubuh serangga dan fungsinya secara umum dapat dipelajari dengan

    menggunakan model struktur tubuh serangga yang paling sederhana, yaitu Belalang

    kayu (Valanga nigricornis Burm.). Struktur eksterna tubuh serangga terdiri atas ruas-

    ruas dan dapat dibedakan menjadi bagian kepala, bagian dada dan bagian abdomen.

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    54/55

    Pada masing-masing bagian tubuh tersebut terdapat alat/ organ yang khas dan

    memiliki nilai taksonomis. Struktur internal tubuh serangga meliputi alat pencernaan,

    sistem peredaran darah, sistem pernafasan (respirasi), sistem syaraf, sistem

    reproduksi, hormon dan feromon. Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan dan

    Universitas Gadjah

    Mada

  • 8/19/2019 Struktur Tubuh Serangga

    55/55

    perkembangan serangga. Ada 3 macam hormon, yaitu hormon otak, hormon ganti kulit

    dan hormon juvenil. Sedangkan feromon mengatur aktivitas agregasi dan seksual pada

    serangga tertentu. Serangga secara umum mengalami metamorfosis yang diikuti dengan

    ganti kulit dan dikendalikan oleh hormon. Ganti kulit akan terjadi apabila hormon juvenil

    dalam kulit rendah/ tidak ada. Serangga memiliki ciri-ciri rnudah menyesuaikan diri

    terhadap lingkungannya dan menjauhi musuh-musuh alaminya.

    Latihan

    1. Gambar sistem pencernaan pada serangga Belalang kayu, sebutkan bagian-

    bagiannya dan jelaskan fungsi masing-masing bagian dan sistem pencernaan

    tersebut.

    2. Gambar sistem peredaran darah pada serangga Belalang kayu, Jelaskan sistem

    peredaran darah tersebut dan jelaskan pula fungsi darah serangga.

    3. Serangga pada umumnya mengalami metamorfosis. Apa yang disebut

    metamorfosis tersebut, sebutkan 4 (empat) macam metamorfosis pada serangga

    dan jelaskan secara singkat disertai contohnya.

    4. Selanjutnya uraikan secara singkat proses terjadinya metamorfosis pada serangga.

    5. Apa yang disebut feromon dan jelaskan secara singkat mekanisme bekerjanya

    feromen seksual pada serangga dan ordo Coleoptera.

    Daftar Pustaka

    Coulson, R. N. and J. A. Witter, 1984. Forest Entomology. Ecology and Management.

    A Wiley-Interscience Pub’ication. John Wiley and Sons. New York-Chichester-

    Brisbane-Toronto-Singapore. Chapter : Insect Structure and Function.