Sunblog

112
PERNYATAAN KALKULUS

Transcript of Sunblog

Page 1: Sunblog

PERNYATAAN KALKULUS

Page 2: Sunblog

PENGANTAR DASAR

MATEMATIKA

Disusun oleh :

1. Utari Septriyaningsih (4101412127)

2. Nila Kumoro Manah (4101412129)

3. Siti Azizatul Maghfiroh (4101412130)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

Page 3: Sunblog
Page 4: Sunblog
Page 5: Sunblog

1. P adalah bilangan prima.

2. Sembilan adalah bilangan ganjil.

3. Kucing adalah hewan yang tidak sukamakan ikan.

4. 2 lebih kecil dari 3 dan 3 adalah bilanganprima.

5. Jarak antara Jakarta dan Surabaya adalah dekat.

Page 6: Sunblog
Page 7: Sunblog
Page 8: Sunblog

P adalah bilangan prima.

Jarak antara Jakarta dan Surabaya adalah dekat.

Page 9: Sunblog
Page 10: Sunblog

Kalimat “P adalah bilangan prima”dan “Jarak antara Jakarta dan

Surabaya adalah dekat”merupakan kalimat bukan

pernyataan.

Page 11: Sunblog

Pada kalimat tersebut kita tidak dapatmenjelaskan apakah kalimat itu benar atausalah.

MENGAPA DEMIKIAN??????

Page 12: Sunblog

Kalimat “P adalah bilangan prima” bukanmerupakan pernyataan karena bila p digantidengan 0, maka pernyataan “0 bilanganprima” bernilai salah, tetapi bila P digantidengan 3, maka pernyataan “3 adalahbilangan Prima” bernilai benar.

Page 13: Sunblog

Kalimat “Jarak antara Jakarta dan Surabaya adalah dekat” bukan merupakanpernyataan karena dekat itu relatif. Jarakantara Jakarta dan Surabaya dekat apabiladibandingkan dengan Jarak antara Jakarta dan Lost Angeles sehingga menjadipernyataan yang benar, tetapi biladibandingkan dengan jarak antara Jakarta dan Bandung maka pernyataan menjadisalah.

Page 14: Sunblog

Suatu kalimat merupakan bukan

pernyataan jika kalimat tersebut

tidak dapat ditentukan benar atau

salahnya atau mengandung

pengertian relatif.

Page 15: Sunblog
Page 16: Sunblog

Dalam keseharian, kita sering menggabungkandua pernyataan dengan kata “dan”.

Dua kalimat pernyataan yang di hubungkandengan kata “dan” membentuk suatu kalimatmajemuk, disebut dengan konjungsi.

Kata hubung “dan” dalam konjungsi dapat diganti dengan kata“tetapi”, “sehingga”, “walaupun”, “maupu

n”, dan “kemudian” selama artinya tetapsama.

Page 17: Sunblog

Dalam logika matematika, gabungan daridua pernyataan p dan q dilambangkandengan notasi ˄(ditulis “p ˄ q”, dandibaca ‘p dan q‘).

Nilai kebenaran konjungsi bergantungpada nilai kebenaran pernyataan p dan qitu sendiri.

Page 18: Sunblog

Contoh 1:

P : Bulan April terdiri dari 30 hari.

Q : Musim hujan di Indonesia terjadi antarabulan Oktober hinga April .

p ^ q : Bulan April terdiri dari 30 hari dan musim hujan di Indonesia terjadiantara bulan Oktober hinga April.

Page 19: Sunblog

Contoh 2:

p : persegi memiliki empat sisi.

q : 2 + 3 = 6.

p ^ q : persegi memiliki empat sisi dan 2 + 3 = 6.

Page 20: Sunblog

Pernyataan p q˄ adalah

pernyataan yang bernilai

benar, jika kedua

pernyataan p dan q adalah

benar, selain itu salah.

Page 21: Sunblog

Tabel kebenaran konjungsi:

Page 22: Sunblog
Page 23: Sunblog

Bentuk kedua dari komposisi gabungan duapernyataan adalah dengan kata hubung“atau”. Kata “atau” dalam bahasa inggrisbermakna ambigu.

Makna berbeda dari kata “atau” dapatdinyatakan dalam bentuk tabel kebenaransebagai berikut:

Page 24: Sunblog

Komponen 1

P

Komponen 2

Q

P atau Q

inklusif eksklusif

B B B S

S B B B

B S B B

S S S S

Page 25: Sunblog

Disjungsi dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Disjungsi Inklusifadalah jika p dan q merupakan dua buah per-nyataan maka "p ∨ q" bernilai benar (B) jika p dan q keduanya bernilai benar, atau salahsatu bernilai salah, sebaliknya "p ∨ q" bernilaisalah (S) jika keduanya bernilai salah.

Page 26: Sunblog

Contoh disjungsi inklusif:

p: Pak Budi orang kaya.q: Pak Budi rajin bekerja.p ∨ q: Pak Budi orang kaya atau rajin bekerja.

Di sini mempunyai dua pengertian:(1) Pak Budi orang kaya saja atau rajin bekerjasaja tetapi tidak keduanya.(2) Pak Budi orang kaya saja atau rajin bekerjasaja tetapi mungkin juga keduanya.

Page 27: Sunblog

2. Disjungsi eksklusifadalah jika p dan q merupakan dua buahpernyataan maka "p ∨ q" bernilai benar (B) jika salahsatu bernilai salah (S) atau salah satubernilai benar (B), sebaliknya "p ∨ q" bernilaisalah (S) jika keduanya bernilai benar (B) ataukeduanya bernilai salah (S).

Page 28: Sunblog

Contoh :

p : Joni naik pesawat terbang.q : Joni naik kapal laut.p ∨ q : Joni naik pesawat terbang atau kapallaut.

Dalam contoh tersebut, Joni hanya naikpesawat terbang saja atau kapal laut saja, dantidak mungkin naik pesawat terbang dansekaligus naik kapal laut.

Page 29: Sunblog

Komponen 1

P

Komponen 2

Q

P atau Q

inklusif eksklusif

B B B S

S B B B

B S B B

S S S S

Page 30: Sunblog

Dalam logika matematika, disjungsi digunakanuntuk menggabungkan dua pernyataandengan simbol “V”.

Untuk setiap pernyataan P dan Q, ditulis “P v Q” (dibaca : P atau Q)

Page 31: Sunblog

Disjungsi bernilai salah (S) jikakedua komponen penyusunnya

bernilai salah (S), jika tidakdemikian maka disjungsi bernilai

benar (B).Seperti ditunjukkan pada tabel

pernyataan berikut!

Page 32: Sunblog

Komponen 1

P

Komponen 2

Q

Disjungsi

P v Q

B B B

S B B

B S B

S S S

Page 33: Sunblog
Page 34: Sunblog

Gabungan “jika- maka” dalam pembicaraanbiasa seperti yang terdapat pada :

Jika Lily ada di sini, makaia tidak datang ke

seminar.

Page 35: Sunblog

Pengandaian mempunyai dua komponen

Komponen dalam pengandaian:

1. Hipotesis

Contoh: “Lily ada disini”

2. Akibat dari pengandaian

Contoh: “ia tidak datang ke seminar”

Page 36: Sunblog

Sekarang marikita selidiki

nilai kebenarandari

pengandaian.

Page 37: Sunblog
Page 38: Sunblog
Page 39: Sunblog
Page 40: Sunblog
Page 41: Sunblog

Perhatikan Contoh Berikut!

Susi melihat mobil bergerak zig-zag, sampai padakesimpulan bahwa “jika perangkat kemudi tidaklonggar, maka pengemudi mabuk”.

Ditemukan kemudian bahwa kedua perangkatkemudi adalah longgar dan sopir mabuk. Namunkesimpulan Susi itu masih benar. Bahkan sampaipada kesimpulan bahwa “perangkat kemudilonggar atau pengemudi mabuk”.

Akibatnya, dalam kasus kedua “perangkatkemudi longgar dan pengemudi yang mabuk”.

Page 42: Sunblog

Dalam logika matematika,kondisional dibentuk dengan

menyisipkan tanda panah “→”antara komponen.

Page 43: Sunblog
Page 44: Sunblog

Semua empat komposisi memilikiproperti:

Nilai kebenaran dari senyawa komposisiditentukan dalam semua kasus oleh nilai-nilai kebenaran komponen.

Mode komposisi dikatakan kebenaranfungsional jika komposisi tersebutmemiliki properti .

Page 45: Sunblog

Nilai kebenaran:

1. Tautologi

Tautologi adalah proposisi komposityang selalu bernilai benar untuk setiapnilai kebenaran dari proporsi.

Page 46: Sunblog

p q p V q p ⇒ p V q

B B B B

B S B B

S B B B

S S S B

Page 47: Sunblog

2. Kontradiksi

Kontradiksi adalah proposisi komposit yang selalu bernilai salah untuk setiap nilaikebenaran dari proposisi elementernya.

Page 48: Sunblog

p q p V q ̴p ˄ ̴q P ˄ ( ̴p ˄ ̴q )

B B B S S

B S B S S

S B B S S

S S S B S

Page 49: Sunblog

3. Kontingensi

Kontingensi adalah proposisi komposit yang bukan tautologi dan kontradiksi.

p q p q˄ p⇒ p q˄

B B B B

B S S S

S B S B

S S S B

Page 50: Sunblog
Page 51: Sunblog

Dalam logika matematika, negasi dari suatupernyataan dibentuk oleh awalan (~) yang dibaca tidak.

Negasi disebut Komposisi tunggal karenahanya mengubah pernyataan menjadipernyataan baru.

Cara mudah mengekspresikan negasi adalahmenyisipkan kata ‘tidak’ dalam kalimat ataumenambahkan kata ‘mungkin’.

Page 52: Sunblog

Contoh 1:

p : Ruri menyuruh Andi membersihkan jendela.

~p : Ruri tidak menyuruh Andi mebersihkanjendela.

Page 53: Sunblog

Contoh: p :Kadang-kadang di Semarang hujan.

~p :Di Semarang Tidak pernah hujan.

p : Semua kucing galak.~p : Beberapa kucing tidak galak.

p :Setiap mahasiswa mempunyai laptop.~p :Beberapa mahasiswa tidak mempunyai laptop.

p :Marcell dan Shofi adalah mahasiswa jurusanMatematika.

~p : Marcell atau Shofi bukan mahasiswa jurusanMatematika

Page 54: Sunblog

Tabel Kebenaran Negasi

Page 55: Sunblog
Page 56: Sunblog

Komposisi Berulang / Biimplikasi adalah sebuah carakomposisi untuk menerapkan

kebenaran komposisi fungsionalbeberapa kali.

Page 57: Sunblog
Page 58: Sunblog

Komposisi berulang dalam matematikasering disebut dengan istilah Biimplikasi.

Biimplikasi adalah pernyataan majemukyang menggunakan penghubung logika " … jika dan hanya jika … " dan diberilambang " ⇔ " atau " ↔ ".

Page 59: Sunblog

Contoh:1) p : Segitiga PQR merupakan segitiga

samakaki.q : Segitiga PQR ketiga sudutnya sama besar. p ⇔ q: Segitiga PQR merupakan segitiga

samakaki jika dan hanya jika ketigasudutnya sama besar.

(bernilai benar)

2) p : 2 bilangan primaq : 2 + 6 = 12p ⇔ q :2 bilangan prima jika dan hanya jika

2 + 6 = 12 (bernilai Salah)

Page 60: Sunblog

3) P : 2 bukan bilangan prima.

q : 2 + 6 = 8.

p ⇔ q : 2 bukan bilangan prima jika dan

hanya jika 2 + 6 = 8

(bernilai Salah)

4) P : 3 adalah bilangan genap.

q : 3 adalah bilangan irrasional.

p ⇔ q : 3 adalah bilangan genap jika dan hanya jika

3 bilangan irrasional.

(bernilai Benar)

Page 61: Sunblog

Biimplikasi bernilai benar jikakedua pernyataan tunggalnyamemiliki nilai kebenaran yang

sama.

Page 62: Sunblog
Page 63: Sunblog

Bentuk lain dari Biimplikasi

Page 64: Sunblog
Page 65: Sunblog

Ekuivalensi adalah duapernyataan majemuk atau lebih

yang mempunyai nilai kebenaransama.

Page 66: Sunblog

p v p ≡ p

p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p

p ⇔ q≡ q ⇔ p

p ⇔ q≡ ~ p ⇔ ~ q

Page 67: Sunblog

p v q ≡ q v p

p ^ q ≡ q ^ p

Page 68: Sunblog

p ^ (q ^ r) ≡ (p ^ q ) ^ r

p v (q v r) ≡ (p v q ) v r

Page 69: Sunblog

p ^ (q v r) ≡ (p ^ q ) v (p ^ r)

p v (q ^ r) ≡ (p v q ) ^ (p v r)

Page 70: Sunblog

~(p ^ q) ≡ ~p v ~q

~(p v q) ≡ ~p ^ ~q

Page 71: Sunblog
Page 72: Sunblog
Page 73: Sunblog

p q ~p ~q ~p v q p ⇒ q

B B S S B B

B S S B S S

S B B S B B

S S B B B B

sama

Page 74: Sunblog

Dari manakah p ⇒ q ≡ ~p ∨ q????

p ⇒ q ≡ ~p ∨ q

~p v q ≡ p v ~ q

p v ~ q ≡ ~ (~ q) v ~p

~ (~ q) v ~p ≡ ~ q ⇒ ~p

Sehingga,

p ⇒ q ≡ ~p ∨ q

Page 75: Sunblog
Page 76: Sunblog

Dikatakan formula pernyataan adalah“formula valid” jika itu merupakan fungsikebenaran yang konstan dengan Bsebagai nilainya.

Page 77: Sunblog

(~X) V X

~(X Λ (~X))

(X Λ Y) → X

X →(X V Y)

((X →Y) Λ (Y →Z)) → (X →Z)

(X Λ Y) → (X → Y)

Page 78: Sunblog

X Y XΛY (XΛY)→X

B B B B

B S S B

S B S B

S S S B

Page 79: Sunblog

Koleksi lebih lanjut dari formula yang valid dapat diperoleh jika kita mengganti 'Eq' dengan ‘↔’ (atau ‘ →’ )di bagianterakhir, misalnya:

(X → Y) ↔ (~X) v Y

(~(~X)) → X

Page 80: Sunblog

Negasi dari rumus valid adalahrumus yang merupakan fungsi

kebenaran konstan denganmengambil S sebagai nilainya.

Page 81: Sunblog
Page 82: Sunblog

Perhatikan dua kalimat berikut!

(1) Hong Kong yang padat.

(2) Hong Kong adalah bersuku dua.

Page 83: Sunblog

Kalimat (1) berarti bahwa kota tersebutberpopulasi padat ( memiliki populasihampir empat juta), sedangkan kalimat(2) berarti bahwa nama kota tersebutmemiliki dua suku kata.

Page 84: Sunblog

Kedua kalimat memiliki subjekberbeda, sebuah kota di kalimat (1) dan nama kota dalam kalimat (2).

Page 85: Sunblog

Dalam kalimat (1), kita memilikipernyataan tentang kota, dan karena itusecara fisik tidak mungkin untukmenempatkan kota dalam kalimat. Jadi kitaharus menggunakan nama kota untukmewakili disana.

Page 86: Sunblog
Page 87: Sunblog

Istilah Implikasi juga disebut Kondisional.

Implikasi adalah operasi penggabungandua buah pernyataan yang menggunakanpenghubung logika "jika … , maka … “.

Page 88: Sunblog

Implikasi dilambangkan dengan

Atau

Page 89: Sunblog

Implikasi dari pernyataan p dan q ditulis"p → q" atau "p ⇒ q" dan dibaca "jikap, maka q".

Pernyataan bersyarat p ⇒ q juga dapat dibaca" p hanya jika q " atau "p adalah syarat cukupbagi q " atau "q adalah syarat perlu bagi p ".

Pada pernyataan p ⇒ q, p disebuthipotesa, anteseden, atau sebab, q disebutkonklusi/konsekuen/akibat.

Page 90: Sunblog

p q p ⇒ q

B B B

B S S

S B B

S S B

Page 91: Sunblog

Implikasi p ⇒ q bernilai salah (S) jikaanteseden bernilai benar (B) dan konsekuenbernilai salah (S), jika tidak demikian makap ⇒ q bernilai benar(B).

Page 92: Sunblog

Ada cara lain untuk membuktikan validitassuatu pernyataan yaitu dengan menggunakanaturan-aturan penarikan kesimpulan.

Dengan aturan ini kita tidak saja menarikkesimpulan dari premis-premisnya secaralangsung, tetapi juga mampu membentukargument-argumen yang diperoleh darirangkaian langkah pembuktian yang relatifsederhana.

Page 93: Sunblog

Aturan-aturan yang digunakan dalam aturan penarikan kesimpulan

1. Modus Ponen (MP)

Penarikan kesimpulan dengan modus ponendilakukan berdasarkan premis-premisnyayang berbentuk p ⇒ q yang menghasilkankonklusi p.

p ⇒ q

p

∴q

Page 94: Sunblog

Contoh 1:

Premis 1: Jika x bilagan real, maka IxI ≥ 0.

Premis 2: x bilangan real

Konklusi: IxI ≥ 0

Contoh 2:

Premis 1: Jika Cherry rajin belajar, maka dia akan

Lulus ujian.

Premis 2: Cherry rajin belajar.

Konklusi:Cherry akan lulus ujian.

Page 95: Sunblog

Modus Ponen juga dapat dinyatakandengan bentuk implikasi, yaitu:

[(p⇒ q) ^ p] ⇒ q]

Page 96: Sunblog

Tabel Kebenaran

p q p⇒ q (p⇒ q) ^ p (p⇒ q) ^ p] ⇒ q

B B B B B

B S S B B

S B B S B

S S B S B

Page 97: Sunblog

2. Modus Tollen (MT)

• Penarikan kesimpulan modus tollen dilakukanberdasarkan premis-premisnya.

• Bentuk premis

p⇒ q dan ~q yang menghasilkan konklusi ~p.

Page 98: Sunblog

Premis 1: p → q

premis 2: ~q

Konklusi : ~p

Modus Tollen dapat dinyatakan dalam bentuk

implikasi yaitu :

[(p → q) Λ ˜q] → ~p

Page 99: Sunblog

Tabel Kebenaran

p q p → q S ~q (p → q) Λ ~ q [(p → q) Λ ~ q ] → ~p

B B B S S S B

B S S S B S B

S B B B S S B

S S B B B B B

Page 100: Sunblog

3. Silogisme

Penarikan kesimpulan dengan silogismedilakukan berdasarkan premis-premisnya.

Bentuk premisnya adalah:

p → q dan q → r yang menghasilkankesimpulan p → r

Page 101: Sunblog

Bentuk umum

Premis 1 : p → q

Premis 2 : q → r

Konklusi : p → r

Silogisme dapat dinyatakan dalam bentuk

Implikasi, yaitu:

[(p → q) Λ (q → r ) ] → (p → r)

Page 102: Sunblog

Tabel Kebenaran

p q r p → q q → r p → r (p → q)Λ q → r [(p → q) Λ (q → r ) ]→ (p → r)

B B B B B B B B

B B S B S S S B

B S B S B B S B

B S S S B S S B

S B B B B B B B

S B S B S B S B

S S B B B B B B

S S S B B B B B

Page 103: Sunblog
Page 104: Sunblog

• Kuantor yaitu suatu ucapan yang jikadibubuhkan pada sebuah kalimat terbukadengan variable dapat mengubahnya menjaditertutup.

• Kalimat terbuka adalah kalimat yang masihmengandung variabel, sehingga belum dapatditentukan nilai kebenarannya (benar atausalah).

Page 105: Sunblog

Ada 2 macam kuantor yaitu :

1) Kuantor Umum ( Universal Quantifeer )

Dilambangkan “ ∀“.

Lambang “∀(x)” di baca : untuk setiap x atauuntuk semua x.

Page 106: Sunblog

Misal p(x) suatu kalimat terbuka .

p(x) : x +1 > 0 dan x = Himpunan semua

bilangan real positif,

maka p(x) dapat diubah menjadi kalimat

tertutup yaitu:

“∀(x ).p(x) ” atau “∀(x )(x +1 > 0)”

dibaca untuk semua x bilangan real positif berlaku x +1 > 0 .

Page 107: Sunblog

2) Kuantor Khusus ( Existensial Quantifeer )

Dilambangkan “ ∃ “.

Lambang “ ∃(y)” di baca : ada y yang berartipaling sedikit ada satu y.

Page 108: Sunblog

Misal p(y) suatu kalimat terbuka dan

p(y) = (y +1 > 0).

Jika y = Himpunan semua bilangan real,

maka kalimat tertutup:

“∀(y).p(y). ”atau “∀ (y)(y +1 > 0)”

mempunyai nilai kebenaran yang salah.

Page 109: Sunblog

Sedangkan

∃(y)(y +1 > 0)

dibaca ada y bilangan real sedemikian

hingga berlaku y+ 1 > 0.

Pernyataan tersebut bernilai Benar.

Page 110: Sunblog

Negasi dari ∀(x) adalah ∃(x) begitu

juga sebaliknya.

Page 111: Sunblog

Contoh negasi dari kalimat berkuantor:

1. ∀ : Semua karyawan rajin bekerja.

∃ : Ada karyawan yang malas bekerja.

2. ∃ : Ada siswa yang mengerjakan tugas.

∀ : Semua siswa tidak mengerjakan tugas.

Page 112: Sunblog