T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

127
Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008 PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, FAKTOR PSIKOLOGIS DAN ORGANISASI TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA INSTALASI RAWAT INAP RSU DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 S E K O L A H P A S C A S A R J A N A

Transcript of T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Page 1: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, FAKTOR PSIKOLOGIS DAN ORGANISASI TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA INSTALASI RAWAT INAP RSU DAERAH

Dr. ZAINOEL ABIDIN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

T E S I S

Oleh

ABD. RAHIM

057012001/AKK

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

S

EK O L A

H

PA

SC A S A R JANA

Page 2: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, FAKTOR PSIKOLOGIS DAN ORGANISASI TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA INSTALASI RAWAT INAP RSU DAERAH

Dr. ZAINOEL ABIDIN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

ABD. RAHIM 057012001/AKK

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 3: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Judul Tesis : PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, FAKTOR PSIKOLOGIS DAN ORGANISASI TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA INSTALASI RAWAT INAP RSU DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Nama Mahasiswa : Abd. Rahim Nomor Pokok : 057012001 Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Konsentrasi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof.dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD.,Sp.JP) (Drs. A. Ridwan Siregar, M.Lib) Ketua Anggota Ketua Program Studi Direktur (Dr. Drs. Surya Utama, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc) Tanggal lulus: 6 Januari 2009

Page 4: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Telah diuji Pada tanggal: 6 Januari 2009 PANITIA PENGUJI TESIS: Ketua : Prof.dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD., Sp.JP

Anggota : 1. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, MSi

2. Drs. A. Ridwan Siregar, M.Lib

3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi

Page 5: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

PERNYATAAN

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, FAKTOR PSIKOLOGIS DAN ORGANISASI TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA INSTALASI RAWAT INAP RSU DAERAH

Dr. ZAINOEL ABIDIN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

T E S I S

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 6 Januari 2009

(Abd. Rahim)

Page 6: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

ABSTRAK

Regulasi tentang rekam medis dan praktik keperawatan mengharuskan perawat mendokumentasikan setiap pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Hasil studi pendahuluan tentang penerapan dokumentasi asuhan keperawatan di RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin rata-rata 24,32%. Kondisi ini menunjukkan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat di Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin masih belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan R.I. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu, faktor psikologis dan faktor organisasi terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan di RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei eksplanatori, dilaksanakan Juli-Oktober 2008. Penelitian ini menggunakan total populasi (perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Inap) yang berjumlah 289 orang diambil sebagai sampel. Analisis data menggunakan uji statistik regresi linier berganda pada α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik individu (masa kerja), variabel psikologis (motivasi dan persepsi terhadap pekerjaan), dan variabel organisasi (imbalan, kepemimpinan, dan disain pekerjaan) secara bersama memberi pengaruh terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan sebesar 65,3%. Hasil analisis juga menunjukkan motivasi memberi pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar manajemen RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin dapat menetapkan kebijakan dan peraturan internal tentang pelaksanaan standard operating procedure (SOP) bagi perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Inap guna mendukung sistem pendokumetasian yang lebih baik. Terkait dengan kebijakan pengorganisasian agar memperhatikan aspek imbalan terutama sistem remunerasi sebaiknya ditetapkan berdasarkan beban kerja. Disarankan juga untuk meningkatkan sistem manajemen kepemimpinan keperawatan khususnya peran evaluasi dan monitoring perlu dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan sehingga setiap kekurangan dalam melakukan pendokumentasian dapat segera diperbaiki. Kata Kunci: Karakteristik Individu, Faktor Psikologis, Organisasi, Dokumentasi.

Page 7: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

ABSTRACT

The regulation on medical record and nursing ruled out that nurses have to file all the treatment documentation which they deliver to the patient. The result of a preliminary study on applying the documentation of nursing care in the in-patient department of Provincial General Hospital (RSUD) Dr. Zainoel Abidin was noted 24.32%. This condition indicates that the nursing care documentation by nurses in the in-patient of RSUD Dr. Zainoel Abidin is not appropriate as the standard which was set by the Department of Health Republic of Indonesia. The objective of this study is to find out the influences of individual characteristics, psychological factors, and organizational factors on the nursing care with documentation at RSUD Dr. Zainoel Abidin. This study is an explanatory survey, conducted from July to October 2008. This study recruited as total population technique, (nurse who are on duty at in-patient department) of 289 nures as the sample. The data was analyze by multiple regression test with α = 5%. The result of the study showed that individual characteristics (work experience), organization (reward, leadership and work design) and psychologic variables (motivation and job perception) influencing on the documentation of the nursing care by 65.3%. The it also showed that motivation is the most dominant compared with the other variables. Based on the result of this study, it is suggested that the management of the RSUD Dr. Zainoel Abidin should make an internal policy and rules on the implementation of Standard Operating Procedure (SOP) for the nurses who work in the in-patient department to support a better documentation system. Related to the organizational policy, the management should pay attention to the reward aspect, especially the system of remuneration must be made based on the work load. It is also suggested to improve the managerial system of nursing ie leadership especially the role of evaluation and monitoring which is necessary done periodically and continuously so that every single weakness in the document can be improved. Key words: Individual Characteristics, Psychological Factors, Organization,

Documentation.

Page 8: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan

rahmat yang diberikan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini sampai dengan selesai. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan di Program

Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana USU Medan.

Selesainya tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu

pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan yang tak terhingga kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana

USU yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan di Sekolah Pascasarjana USU Medan.

2. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS sebagai Ketua Program Studi Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengikuti pendidikan di Sekolah Pascasarjana USU Medan.

3. Ibu Prof. Dr. Ida Yustina, MSi, sebagai Sekretaris Program Studi Administrasi

dan Kebijakan Kesehatan yang telah banyak memberikan bimbingan kepada

penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pascasarjana USU Medan.

Page 9: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

4. Bapak Dr. Taufik Mahdi, Sp.OG selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Zainoel Abidin Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang telah memberikan

kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan

pendidikan di Sekolah Pascasarjana USU Medan.

5. Bapak Prof. dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD,Sp.JP sebagai Ketua Komisi

Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

memberikan bimbingan, arahan serta dukungan kepada penulis dalam

penyelesaian tesis ini.

6. Bapak Drs. A. Ridwan Siregar, M.Lib sebagai Anggota Komisi Pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan

bimbingan, arahan serta dukungan kepada penulis guna penyelesaian tesis ini.

7. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, MSi dan Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE.,

MSi sebagai Anggota Penguji yang telah banyak memberikan masukan, kritik

maupun saran kepada penulis untuk kesempurnaan tesis ini.

8. Seluruh dosen dan staf pada Program Studi Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan Sekolah Pascasarjana USU Medan yang telah memberikan arahan,

bantuan dan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

9. Seluruh teman-teman mahasiswa Program Studi Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan Sekolah Pascasarjana USU Medan, yang telah memberikan dukungan

serta doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

10. Teristimewa, rasa hormat dan terima kasih kepada Ayahanda (almarhum) dan

Ibunda tercinta yang telah membesarkan dan mendidik penulis, sehingga penulis

Page 10: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

dapat melanjutkan pendidikan pada Program Studi Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan Sekolah Pascasarjana USU Medan.

11. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada istriku dan anak-anakku tercinta

yang telah memberikan dukungan serta do’a yang tak henti-hentinya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan, untuk itu bila

ada saran maupun kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga tesis

ini bermanfaat bagi manajemen rumah sakit dalam rangka meningkatkan kinerja

tenaga keperawatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam pemecahan masalah

praktik keperawatan khususnya tentang dokumentasi asuhan keperawatan.

Medan, 6 Januari 2009

Penulis

(Abd. Rahim)

Page 11: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

RIWAYAT HIDUP

Abd. Rahim dilahirkan di Kampung Baru pada tanggal 7 Desember 1955,

anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Ayahanda Aloezi Tukuk (Almarhum)

dan Ibunda Hj. Djuminem. Menikah dengan Ns. Maharnis, S.Kep pada tanggal 3

Nopember 1988 dan telah dikaruniai dua orang putra yaitu Yugi Diancita Armis, dan

Yanang Prastikniya Armis, sekarang menetap di Jl. Tgk. H. Daud Beureueh 17

Kelurahan Laksana Kota Banda Aceh.

Memulai pendidikan di SD Rampah Estate Deli Serdang lulus tahun 1968,

melanjutkan pendidikan di SMP Bakti Sei Rampah lulus tahun 1971. Kemudian

melanjutkan pendidikan Sekolah Pengatur Rawat A (SPRA) di Pematang Siantar

lulus tahun 1976. Tahun 1986 melanjutkan pendidikan di Sekolah Guru Perawat

(SGP) Cilandak Jakarta lulus tahun 1987. Tahun 1989 melanjutkan pendidikan

di Akademi Keperawatan Pajajaran Bandung lulus tahun 1991. Kemudian melanjutkan

pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh

lulus tahun 2004.

Pernah bekerja di PT. Socfin Indonesia tahun 1976-1979, di PT. Indonesia

Asahan Aluminium tahun 1979-1981, dan bekerja di PNP VII Gunung Meliau

Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat tahun 1981-1982. Kemudian bekerja di RSU

Daerah Dr. Zainoel Abidin Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 1982 sampai

sekarang.

Page 12: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................................. i ABSTRACT ........................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vi DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ . xi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Permasalahan Penelitian.......................................................................... 7 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 1.4. Hipotesis ................................................................................................. 7 1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9 2.1. Dokumentasi Asuhan Keperawatan ...................................................... 9 2.2. Konsep Keperawatan ............................................................................ 14 2.3. Konsep Kinerja ..................................................................................... 22 2.3.1. Pengertian Kinerja .............................................................................. 22 2.3.2. Penilaian Kinerja ................................................................................ 23 2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ........................................ 24 2.4. Karakteristik Individu ........................................................................... 25 2.5. Karakteristik Psikologis ......................................................................... 29 2.6. Karakteristik Organisasi ........................................................................ 32 2.7. Landasan Teori ...................................................................................... 36 2.8. Kerangka Konsep .................................................................................. 39

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 41 3.1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 41 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 41 3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................. 42 3.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 42 3.5. Variabel dan Definisi Operasional ........................................................ 45 3.6. Metode Pengukuran .............................................................................. 47 3.7. Metode Analisis Data ............................................................................ 51

Page 13: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 52 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................................. 52 4.2. Analisis Univariat ................................................................................. 56 4.3. Analisis Multivariat ............................................................................... 64

BAB V PEMBAHASAN ....................................................................................... 67 5.1. Pendokumentasian ................................................................................. 67 5.2. Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis dan Organisasi terhadap Pendokumentasian.................................................................... 73 5.3. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 85 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 86 6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 86 6.2. Saran ........................................................................................................ 87 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ ............ 90

Page 14: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 3.1. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner Faktor Organisasi .................... 44

3.2. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner Faktor Psikologis...................... 44

3.3. Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Karakteristik Individu ........................................................................................................... 48

3.4. Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Faktor Organisasi ........................................................................................................ 49 3.5. Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Faktor Psikologis ........................................................................................... ............. 49 3.6. Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Dokumentasi Asuhan Keperawatan ............................................... ................. 50 4.1. Pencapaian Kinerja RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun 2006 dan 2007 .......... 53

4.2. Jenis Pelayanan Rawat Jalan pada RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun 2007.... 54

4.3. Kategori dan Jumlah Tenaga pada RSUD Dr. Zainoel Abidin Juli Tahun 2008...................................................................................................... 55

4.4. Jumlah Responden Penelitian pada Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun 2008.......................................................................................... 55

4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Individu .............................. 57 4.6. Distribusi Faktor Organisasi dan Faktor Psikologis ....................................... 58 4.7. Distribusi Frekuensi Pendokumentasian ......................................... ................ 59 4.8. Distribusi Frekuensi Keseluruhan Pendokumentasian..................................... 60 4.9. Hasil Tabulasi Silang Karakteristik Individu .................................. ................ 62

Page 15: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

4.10.Hasil Tabulasi Silang Faktor Organisasi terhadap Pendokumentasian........... 63 4.11. Hasil Tabulasi Silang Faktor Psikologis terhadap Pendokumentasian.......... 64 4.12. Hasil Regresi Karakteristik Individu, Faktor Psikologis dan Faktor Organisasi terhadap Pendokumentasian............................................. 65

Page 16: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 2.1. Diagram Skematis Variabel yang Mempengaruhi Perilaku dan Kinerja Menurut James L. Gibson, et al.,(1997) ..................................... 24 2.2. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ .................. 40

Page 17: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman 1. Surat Izin Penelitian ............................................................................................ 94

2. Surat Keterangan Selesai Penelitian.................................................................... 96

3. Kuesioner Penelitian ........................................................................................... 97

4. Hasil Pengolahan Data Distribusi Frekuensi ...................................................... 103

5. Hasil Uji Tabulasi Silang... ................................................................................. 106

6. Hasil Uji Regresi ............................................................................. ................... 109

Page 18: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terjadinya perubahan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia berpengaruh

terhadap dokumentasi keperawatan dalam praktik keperawatan profesional. Semua

catatan informasi tentang pasien merupakan dokumentasi resmi dan memiliki nilai

hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan,

perawat sebagai pemberi jasa dan pasien sebagai konsumen, maka dokumentasi

menjadi sangat penting sebagai bukti otentik bila sewaktu-waktu diperlukan.

Tersedianya dokumentasi yang memuat semua catatan hasil pemeriksaan,

tindakan maupun pengobatan yang diberikan kepada pasien merupakan unsur yang

penting terkait dengan mutu pelayanan di rumah sakit selain tenaga kesehatan dan

fasilitas yang tersedia.

Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 749a Tahun 1989 tentang Rekam

Medis (Medical Records) menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang

berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Lebih

lanjut dalam Pasal 2 disebutkan bahwa setiap sarana pelayanan kesehatan yang

melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam medis.

Pembuatan rekam medis sebagaimana disebutkan pada Pasal 3 dibuat oleh dokter dan

atau tenaga kesehatan lainnya yang memberi pelayanan langsung kepada pasien.

Page 19: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 749a Tahun 1989 di atas

maka tenaga keperawatan berkewajiban mendokumentasikan setiap asuhan

keperawatan yang diberikan kepada pasien di sarana pelayanan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan. Dengan demikian dokumentasi asuhan

keperawatan adalah sesuatu yang mutlak harus ada di setiap sarana pelayanan

kesehatan termasuk rumah sakit.

Kenyataannya walaupun telah ada regulasi tentang praktik keperawatan dan

Rekam Medik, kebanyakan perawat merasakan bahwa dalam melaksanakan

pendokumentasian proses keperawatan bukanlah menjadi suatu kewajiban profesi

melainkan sebagai suatu beban (Keliat, et al., 1998). Pernyataan tersebut didukung

dengan hasil evaluasi dokumentasi keperawatan pada beberapa rumah sakit umum

yang menunjukkan bahwa kemampuan perawat mendokumentasikan asuhan

keperawatan rata-rata kurang dari 60 %, sedangkan hasil evaluasi dokumentasi

keperawatan pada dua rumah sakit jiwa rata-rata kurang dari 40 % yang memenuhi

kriteria (Keliat, et al., 1998).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Zainoel Abidin adalah rumah sakit

milik Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang mempunyai tugas pokok

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga memiliki kewajiban untuk

membuat rekam medis dan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai Peraturan

Menteri Kesehatan R.I. Nomor 749a Tahun 1989.

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor YM.00.03.2.2.1953 tanggal

23 Mei 2000 RSUD Dr. Zainoel Abidin dinyatakan lulus akreditasi 5 jenis pelayanan

Page 20: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

tingkat dasar yaitu: pelayanan administrasi dan manajemen, pelayanan medik,

pelayanan gawat darurat, pelayanan keperawatan, dan pelayanan rekam medis. Tahun

2004 RSUD Dr. Zainoel Abidin juga telah ditetapkan lulus akreditasi 12 jenis

pelayanan yang meliputi 5 jenis pelayanan tingkat dasar ditambah 7 jenis pelayanan

yaitu: pelayanan kamar operasi, pelayanan laboratorium, pelayanan radiologi,

pelayanan farmasi, pelayanan keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan

bencana (K3), pelayanan pengendalian infeksi nosokomial, dan pelayanan perinatal

resiko tinggi.

Kendati telah lulus akreditasi 12 jenis pelayanan namun dalam

implementasinya dokumentasi asuhan keperawatan dirasakan masih belum sesuai

standar yang diharapkan. Kondisi ini diakui oleh Kepala Bidang Keperawatan RSUD

Dr. Zainoel Abidin pada saat wawancara dengan penulis tanggal 5 Maret 2007 yang

menyebutkan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan belum dilaksanakan

secara komprehensif khususnya pada ruang rawat inap yang seharusnya memiliki

dokumentasi keperawatan sejak pasien masuk hingga pulang.

Studi pendahuluan dokumentasi asuhan keperawatan yang penulis laksanakan

di RSUD Dr. Zainoel Abidin pada tanggal 23–24 Agustus 2007 dengan mengambil

sampel 42 orang pasien rawat inap yang pulang pada tanggal tersebut di atas dengan

kriteria telah dirawat lebih dari tiga hari. Studi pendahuluan menggunakan instrumen

A tentang studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan yang diterbitkan

oleh Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan R.I. tahun 1995.

Page 21: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Hasil yang diperoleh rata-rata penerapan dokumentasi asuhan keperawatan adalah

24,32%, sedangkan standar yang ditetapkan Departemen Kesehatan R.I. 80%-100%.

Hasil penelitian Azhari (2005) tentang persepsi perawat terhadap dokumentasi

asuhan keperawatan di RSUD Dr. Zainoel Abidin menunjukkan bahwa: persepsi

perawat terhadap dokumentasi asuhan keperawatan sebagai alat komunikasi perawat

(53,33%) kategori kurang, sebagai alat pengumpulan data (58,33%) kategori kurang,

sebagai sarana audit keperawatan dan monitoring (83,33%) kategori kurang, sebagai

aspek etik dan legal (55%) kategori kurang, dan persepsi perawat terhadap

dokumentasi asuhan keperawatan bermanfaat bagi kesinambungan proses

keperawatan (51,67%) kategori kurang. Hasil penelitian tersebut menggambarkan

bahwa perawat yang bertugas di instalasi rawat inap RSUD Dr. Zainoel Abidin

memiliki persepsi yang kurang baik terhadap pentingnya dokumentasi asuhan

keperawatan dalam setiap tindakannya. Seharusnya perawat memahami bahwa

dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bentuk pertanggungjawaban profesi

pada aspek etik dan hukum yang dapat digunakan sebagai bukti yang legal bila

sewaktu-waktu ada gugatan dari pasien terkait dengan pelayanan keperawatan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan penulis dan hasil penelitian Azhari

(2005) di atas dapat diduga bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi

rawat inap RSUD Dr. Zainoel Abidin masih belum sesuai dengan standar yang

diharapkan, sehingga perlu diketahui apakah karakteristik individu, faktor psikologis

dan faktor organisasi berpengaruh terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan

di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Zainoel Abidin.

Page 22: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Dharma (2005) menyebutkan bahwa faktor karakteristik individu yang

mempengaruhi kinerja meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, dan

penempatan kerja. Makmuri (2004) menyebutkan salah satu faktor manusia

berperilaku baik ataupun buruk ditentukan oleh karakteristik biografik berupa: umur,

jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota dalam keluarga, pendapatan dan

senioritas.

Berdasarkan data skunder yang penulis peroleh dari Sub Bag Kepegawaian

RSUD Dr. Zainoel Abidin pada bulan Januari 2008 perawat pelaksana di instalasi

rawat inap sebagian besar (93,01%) memiliki tingkat pendidikan S1 keperawatan dan

D.III keperawatan, sisanya (6,99%) pendidikan SPK dan Bidan. Masa kerja ≤ 5 tahun

(61,83%), > 5 tahun (39,17%). Status perkawinan (21,51%) belum menikah,

(76,88%) telah menikah dan (1,61%) janda/duda. Walau sebagian besar perawat

pelaksana memiliki kategori pendidikan tinggi, dan sebagian besar telah menikah,

kenyataannya pendokumentasian asuhan keperawatan masih belum mencapai standar

yang diharapkan. Seharusnya menurut Simanjuntak (1985) semakin tinggi pendidikan

seseorang akan semakin tinggi produktivitas kerjanya. Siagian (1995) menyebutkan

status perkawinan berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam kehidupan

organisasi, baik secara positif maupun negatif. Artinya status perkawinan pada situasi

tertentu dapat mempengaruhi individu untuk meningkatkan kinerjanya, namun

sebaliknya juga dapat berpengaruh terhadap penurunan kinerja. Karakteristik

psikologis yang mempengaruhi perilaku atau kinerja individu antara lain motivasi,

persepsi terhadap pekerjaan, sikap, kepribadian, dan belajar (Ilyas, 1999). Hal ini

Page 23: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

selaras dengan hasil penelitian Haslinda (Ilyas, 1999) yang meneliti faktor-faktor

yang berhubungan dengan prestasi kerja bidan desa di Kabupaten Subang Jawa Barat

menunjukkan adanya hubungan variabel psikologis dengan prestasi kerja bidan desa.

Sehingga penulis ingin mengetahui apakah faktor psikologis seperti motivasi dan

persepsi perawat pelaksana terhadap pekerjaannya di instalasi rawat inap RSUD Dr.

Zainoel Abidin berpengaruh terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan.

Menurut data dari Sub Bagian Kepegawaian rekapitulasi absensi perawat

pelaksana di RSUD Dr. Zainoel Abidin tahun 2007 terlihat bahwa tingkat kehadiran

dan pulang tepat waktu masih sangat rendah yaitu: kehadiran tepat waktu hanya 38%,

dan pulang tepat waktu hanya 31%. Sementara pihak manajemen mengharapkan

tingkat kehadiran dan pulang tepat waktu ≥ 80 %. Keadaan ini menunjukkan

bahwa motivasi perawat pelaksana untuk datang dan pulang tepat waktu masih sangat

rendah, sehingga berdampak terhadap pemotongan Tunjangan Prestasi Kerja (TPK)

mereka.

Kebijakan tersebut mendapat protes dari perawat yang merasa dirugikan,

di mana pada bulan September 2007 sedikitnya 30 perawat bagian bedah RSUD Dr.

Zainoel Abidin melakukan aksi mogok, menuntut manajemen rumah sakit segera

mengembalikan TPK yang telah dipotong beberapa waktu yang lalu. Dampak dari

aksi tersebut rencana operasi terhadap 17 pasien tertunda (Harian Serambi Indonesia,

14 Agustus 2007). Menurut Gibson, et al., (1997) karakteristik organisasi yang

mempengaruhi kinerja individu terdiri atas sumber daya, kepemimpinan, imbalan,

struktur organisasi, dan disain pekerjaan. Oleh karena itu sudah selayaknya pimpinan

Page 24: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

sebuah organisasi harus memahami bahwa pentingnya pengelolaan karakteristik

organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja individu, dan kelompok yang pada

akhirnya berdampak terhadap peningkatan kinerja organisasi.

1.2. Permasalahan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka

yang menjadi permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah, apakah

karakteristik individu (status perkawinan, masa kerja, tingkat pendidikan), faktor

psikologis (motivasi, persepsi terhadap pekerjaan), dan organisasi (imbalan,

kepemimpinan, disain pekerjaan) berpengaruh terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Zainoel Abidin.

1.3. Tujuan Penelitian

Menganalisis pengaruh karakteristik individu (status perkawinan, masa kerja,

tingkat pendidikan), faktor psikologis (motivasi, persepsi terhadap pekerjaan), dan

organisasi (imbalan, kepemimpinan, disain pekerjaan) terhadap pendokumentasian

asuhan keperawatan pada Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Zainoel Abidin.

1.4. Hipotesis

Ada pengaruh karakteristik individu (status perkawinan, masa kerja, tingkat

pendidikan), faktor psikologis (motivasi, persepsi terhadap pekerjaan), dan organisasi

Page 25: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

(imbalan, kepemimpinan, disain pekerjaan) terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan pada Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Zainoel Abidin.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar

untuk menetapkan kebijakan tentang sistem pendokumentasian asuhan keperawatan

yang baku dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan pada Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Zainoel Abidin. Hasil Penelitian

ini juga bisa digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan pihak manajemen

RSUD Dr. Zainoel Abidin untuk menyusun unit cost pelayanan keperawatan dan

menetapkan remunerasi jasa pelayanan bagi tenaga keperawatan.

Selain itu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh Komite

Keperawatan untuk pembinaan dan pengembangan profesionalisme keperawatan.

Disisi lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti

lain yang berminat untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.

Page 26: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dokumentasi Asuhan Keperawatan

2.1.1. Pengertian Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Dokumentasi secara umum merupakan suatu catatan otentik atau semua

warkat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum

(Hidayat, 2001). Sedangkan dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bukti

pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan

keperawatan yang berguna untuk kepentingan pasien, perawat dan tim kesehatan

dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan

lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat (Hidayat, 2001).

2.1.2. Manfaat Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Hidayat (2001) mengatakan bahwa, dokumentasi asuhan keperawatan

merupakan tuntutan profesi yang harus dapat dipertanggungjawabkan, baik dari aspek

etik maupun aspek hukum. Artinya dokumentasi asuhan keperawatan yang dapat

dipertanggungjawabkan dari kedua aspek ini berkaitan erat dengan aspek manajerial,

yang disatu sisi melindungi pasien sebagai penerima pelayanan (konsumen) dan disisi

lain melindungi perawat sebagai pemberi jasa pelayanan dan asuhan keperawatan.

Page 27: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Hakekat dokumentasi asuhan keperawatan adalah terciptanya kegiatan-

kegiatan keperawatan yang menjamin tumbuhnya pandangan, sikap, cara berpikir dan

bertindak profesional pada setiap perawat. Pendekatan yang sistematis dan logis

dengan landasan ilmiah yang benar, serta melalui dokumentasi proses keperawatan,

semua kegiatan dalam proses keperawatan dapat ditampilkan kembali sehingga dapat

diteliti ulang untuk dikembangkan atau diperbaiki (Nursalam, 2001).

Melalui dokumentasi asuhan keperawatan ini pula diharapkan para perawat

dan tim pelayanan kesehatan dapat saling berkomunikasi dan berkonsultasi untuk

pengembangan pelayanan kesehatan yang diberikan, keperluan pendidikan serta

digunakan sebagai dokumen legal bila diperlukan dalam proses peradilan. Selain itu

dokumentasi asuhan keperawatan juga merupakan salah satu bentuk upaya membina

dan mempertahankan akuntabilitas perawat dan pelayanan keperawatan. Kualitas

asuhan keperawatan bergantung pada akuntabilitas dari individu perawat dalam hal

menggunakan proses keperawatan pada pelaksanaan asuhan keperawatan, serta

pengaruhnya pada pasien secara individual dari hasil asuhan yang diberikan. Proses

keperawatan sebagai metode saintifik memerlukan tindakan nyata dan dokumentasi

(Depkes R.I., 1995).

Kegiatan Dokumentasi asuhan keperawatan mencakup pencatatan dan

pelaporan, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan

profesional dan merupakan suatu hal yang mutlak harus ada dan dilaksanakan pada

setiap tahapan proses keperawatan, mulai dari pengkajian (pengumpulan dan analisis

data), diagnosa keperawatan, menyusun rencana tindakan keperawatan,

Page 28: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

melaksanakan tindakan keperawatan, dan mengadakan evaluasi hasil tindakan

keperawatan (Depkes R.I., 1995). Perawat perlu memahami berbagai konsep untuk

model dokumentasi keperawatan, menurut pendapat Hidayat (2001) yang mengutip

pendapat Fischbach, terdapat tiga komponen model dokumentasi yang saling

berhubungan, saling ketergantungan, dan dinamis, yaitu: komunikasi, proses

keperawatan, dan standar dokumentasi. Tiap-tiap komponen memiliki keterampilan

tertentu yang dapat dipelajari dan digunakan oleh perawat.

Keterampilan komunikasi secara tertulis adalah keterampilan perawat dalam

mencatat dengan jelas, mudah dimengerti, dan berisi informasi akurat yang secara

tepat dapat diinterpretasikan oleh orang lain. Keterampilan dokumentasi proses

keperawatan adalah keterampilan perawat dalam melakukan pencatatan proses

keperawatan seperti keterampilan mendokumentasikan pengkajian pasien,

keterampilan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan untuk keperawatan,

keterampilan mendokumentasikan rencana keperawatan, keterampilan

mendokumentasikan implementasi keperawatan, keterampilan mendokumentasikan

evaluasi respon pasien terhadap keperawatan, dan keterampilan mengkomunikasikan

hasil kajian pasien kepada perawat atau anggota tim kesehatan lainnya.

Keterampilan standar dokumentasi merupakan keterampilan untuk dapat

memenuhi dan melaksanakan standar dokumentasi yang telah ditetapkan dengan

tepat. Keterampilan tersebut antara lain keterampilan dalam memenuhi standar

dokumentasi pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi

keperawatan.

Page 29: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Dokumentasi keperawatan menurut Nursalam (2001) mempunyai makna yang

penting bila dilihat dari berbagai aspek:

1. Aspek Hukum

Semua catatan informasi tentang pasien merupakan dokumentasi resmi dan

bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah (misconduct) yang berhubungan

dengan profesi keperawatan di mana perawat sebagai pemberi jasa dan pasien

sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan setiap saat. Dokumentasi

tersebut dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu

data-data harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif dan ditandatangani

oleh perawat serta tanggal.

2. Aspek Jaminan Mutu

Pencatatan data pasien yang lengkap dan akurat, akan memberikan

kemudahan bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah pasien. Hal

ini tentunya akan membantu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

3. Aspek Komunikasi

Dokumentasi keadaan pasien merupakan alat perekam terhadap masalah yang

berkaitan dengan pasien. Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihat

catatan yang ada sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam

memberikan asuhan keperawatan.

Page 30: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

4. Aspek Keuangan

Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan dicatat

dengan lengkap sehingga dapat dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan

dalam menentukan biaya keperawatan pasien.

5. Aspek Pendidikan

Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai pendidikan, karena isinya

menyangkut kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan yang dapat

dipergunakan sebagai bahan referensi pembelajaran bagi mahasiswa/siswa atau

profesi keperawatan.

6. Aspek Penelitian

Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai penelitian. Data yang terdapat

di dalamnya mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau

obyek riset dan pengembangan profesi keperawatan.

7. Aspek Akreditasi

Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauhmana peran dan

fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Dengan

demikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian asuhan

keperawatan yang diberikan, guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut.

Hal ini selain bermanfaat bagi peningkatan mutu, juga bagi individu perawat

dalam mencapai tingkat kepangkatan yang lebih tinggi.

Page 31: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

2.2. Konsep Keperawatan

Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan

dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pemenuhan

kebutuhan dasar tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam

praktik keperawatan profesional. Untuk tercapainya suatu asuhan keperawatan

profesional diperlukan suatu pendekatan, yang disebut Proses Keperawatan dan

Dokumentasi keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang

penyampaian informasi (komunikasi), penerapan sesuai standar praktik, dan

pelaksanaan proses keperawatan (Nursalam, 2001).

Proses keperawatan adalah aktivitas ilmiah yang dilakukan secara sistematis

melalui lima tahap, yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi (Kozier, 1995). Menurut Nursalam (2001) proses

keperawatan adalah suatu metode di mana suatu konsep diterapkan dalam praktik

keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem solving yang

memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan pasien atau keluarga. Lebih lanjut Nursalam (2001) dengan

mengutip pendapat Iyer, et al., (1996) mengatakan bahwa proses keperawatan terdiri

dari lima tahap yang sequensial dan berhubungan, yaitu: pengkajian, diagnosa,

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahapan tersebut berintegrasi terhadap

fungsi intelektual problem solving dalam mendefinisikan suatu tindakan keperawatan.

Clark (1992) mendefinisikan proses keperawatan sebagai suatu metode atau

proses berpikir yang terorganisir untuk membuat suatu keputusan klinis dan

Page 32: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

pemecahan masalah. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Nursalam (2001) yang

mengutip pendapat Yura dan Walsh, proses keperawatan adalah tindakan berurutan,

dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah pasien, membuat perencanaan

untuk mengatasinya, melaksanakan rencana tersebut atau menugaskan orang lain

untuk melaksanakannya dan mengevaluasi keberhasilan secara efektif terhadap

masalah yang diatasi.

Tahapan proses keperawatan secara berurutan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan

untuk mengumpulkan informasi atau data tentang respon pasien agar dapat

mengidentifikasi dan mengenali masalah atau kebutuhan kesehatan dan

keperawatan pasien. Area yang termasuk respon pasien antara lain kegiatan

sehari-hari, emosional, sosio-ekonomi, kultural dan spiritual (Nursalam, 2001).

Menurut Kozier, et al, (1995), proses pengkajian terdiri atas empat kegiatan,

yaitu: pengumpulan data, organisasi data, validasi data dan pencatatan data.

2. Diagnosa keperawatan

Menurut Carpenito (Nursalam, 2001) diagnosa keperawatan adalah suatu

pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko

perubahan pola) dari individu atau kelompok di mana perawat secara akuntabilitas

dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga

status kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah. Selanjutnya

Page 33: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) dikutip Nursalam

(2001) diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu,

keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai

dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan

sesuai dengan kewenangan perawat. Semua diagnosa keperawatan harus didukung

oleh data di mana menurut NANDA diartikan sebagai definisi karekteristik.

Definisi karakteristik tersebut dinamakan tanda dan gejala, tanda adalah sesuatu

yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan oleh pasien

(Nursalam, 2001). Setelah perawat mengelompokkan, mengidentifikasi, dan

memvalidasi data-data yang signifikan, maka tugas perawat pada tahap ini adalah

merumuskan suatu diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan menurut

Carpenito (Nursalam, 2001) dapat dibedakan menjadi 5 kategori yaitu; aktual,

resiko, kemungkinan, keperawatan sejahtera (welness), dan keperawatan sindrom

(syndrome). Diagnosa keperawatan aktual menjelaskan masalah nyata yang terjadi

saat ini sesuai data klinik yang ditemukan. Syarat untuk menegakkan diagnosa

keperawatan aktual harus ada unsur (P) = problem (masalah) yaitu, pernyataan

terhadap masalah kesehatannya baik aktual maupun potensial, (E) = etiology

(penyebab) adalah penyebab atau alasan yang dicurigai dari respon yang telah

diidentifikasi dari pengkajian, (S) = sign and symtomps (tanda dan gejala) adalah

manifestasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa

keperawatan. Menurut Nursalam (2001) diagnosa keperawatan resiko

menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan

Page 34: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

intervensi. Syarat untuk menegakkan diagnosa keperawatan resiko harus ada

unsur P dan E (problem dan etiology). Diagnosa keperawatan kemungkinan

menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah

keperawatan kemungkinan. Keadaan ini masalah dan faktor pendukung belum ada

akan tetapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah (Nursalam, 2001).

Diagnosa keperawatan sejahtera adalah keputusan klinik tentang keadaan

individu, keluarga, dan atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera

tertentu ke tingkat sejahtera yang lebih tinggi. Contoh diagnosa keperawatan

sejahtera: potensial peningkatan hubungan dalam keluarga (Nursalam, 2001).

Diagnosa keperawatan sindrom adalah diagnosa yang terdiri dari kelompok

diagnosa keperawatan aktual dan resiko tinggi yang diperkirakan akan muncul

karena suatu kejadian atau situasi tertentu. Manfaat diagnosa keperawatan

sindrom adalah agar perawat selalu waspada dan memerlukan keahlian dalam

setiap melakukan pengkajian dan tindakan keperawatan. Menurut NANDA

(Nursalam, 2001) ada dua diagnosa keperawatan sindrom, yaitu: sindrom trauma

pemerkosaan (rape trauma syndrome) dan resiko sindrom penyalahgunaan (risk for

disuse syndrome). Contoh diagnosa trauma pemerkosaan; cemas dan resiko tinggi

sewaktu melakukan hubungan seksual. Sedangkan contoh diagnosa resiko

sindrom penyalahgunaan antara lain; resiko konstipasi, fungsi pernafasan, resiko

infeksi, resiko gangguan integritas jaringan, dan lain-lain.

Page 35: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

3. Rencana keperawatan

Rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan

keperawatan kepada pasien.

Setiap pasien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu perencanaan

yang baik. Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses

keperawatan yang meliputi tujuan perawatan, penetapan pemecahan masalah, dan

menentukan tujuan perencanaan untuk mengatasi masalah pasien (Hidayat, 2001).

Ali (2002) menyebutkan perencanaan keperawatan meliputi perumusan tujuan,

tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada pasien berdasarkan

analisis pengkajian agar masalah kesehatan dan keperawatan pasien dapat diatasi.

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan keperawatan menurut Nursalam

(2001) terdiri atas empat langkah, yaitu:

a. Menentukan prioritas

Secara realistik, perawat tidak dapat mengharapkan dapat menyelesaikan semua

diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif yang terjadi kepada pasien

sebagai individu, keluarga dan masyarakat. Dengan mengidentifikasi prioritas

diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif, perawat dapat memprioritaskan

peralatan yang diperlukan (Nursalam, 2001). Penetapan prioritas dilakukan

karena tidak semua masalah dapat diatasi dalam waktu yang bersamaan. Salah

satu metode dalam menetapkan prioritas dengan mempergunakan hirarki

Maslow. Menurut hirarki Maslow (Nursalam, 2001) kebutuhan manusia dibagi

dalam lima tahap, yaitu: fisiologis, rasa aman dan nyaman, sosial, harga diri

Page 36: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

dan aktualisasi diri. Dia menyatakan bahwa pasien memerlukan suatu tahapan

kebutuhan jika pasien menghendaki suatu tindakan yang memuaskan. Dengan

kata lain, kebutuhan fisiologis biasanya sebagai prioritas utama bagi pasien dari

pada kebutuhan lainnya.

b. Menentukan kriteria hasil

Tujuan pasien dan tujuan keperawatan adalah standar ukuran yang digunakan

untuk mengevaluasi kemajuan pasien atau keterampilan perawat. Tujuan pasien

merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku pasien, keluarga atau

kelompok yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan diberikan.

Sebaliknya tujuan keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan suatu

tindakan yang dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan perawat.

Karena kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan

pasien yang dapat dicapai atau dipertahankan melalui rencana tindakan

keperawatan yang mandiri, sehingga dapat membedakan antara diagnosa

keperawatan dan masalah kolaboratif. Nursalam (2001) menggunakan pedoman

penulisan kriteria hasil berdasarkan SMART, yaitu: S = spesific (tujuan harus

spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda), M = measurable (tujuan

keperawatan harus dapat diukur, khususnya tentang perilaku pasien; dapat

dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dan dibau), A = achievable (tujuan harus

dapat dicapai), R = reasonable (tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah), dan T = time (tujuan harus dapat dicapai dalam batas waktu

tertentu).

Page 37: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

c. Menentukan rencana tindakan

Rencana tindakan adalah disain spesifik intervensi untuk membantu pasien

dalam mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan

komponen penyebab dari diagnosa keperawatan. Oleh karena itu rencana

mendefinisikan suatu aktivitas yang diperlukan untuk membatasi faktor-faktor

pendukung terhadap suatu permasalahan. Menurut Bulecheck dan Mc. Closkey

(Nursalam, 2001) intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung

kepada pasien yang dilaksanakan oleh perawat. Tindakan tersebut meliputi

tindakan independent keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan, tindakan

medis berdasarkan diagnosa medis dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar

fungsi kesehatan kepada pasien yang tidak dapat melakukannya. Definisi

tersebut berhubungan dengan semua intervensi keperawatan dengan diagnosa

keperawatan dan atau masalah kolaboratif.

d. Dokumentasi

Rencana tindakan keperawatan adalah sesuatu yang paling efektif jika

dilaksanakan setelah pertama kali perawat kontak dengan pasien. Segera setelah

melakukan pengkajian, perawat harus memulai untuk mendokumentasikan

diagnosa aktual atau resiko, kriteria hasil, dan rencana tindakan.

4. Implementasi (pelaksanaan)

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan

yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendy, 1995). Menurut Nursalam

(2001) mengutip pendapat Iyer, et al. pelaksanaan atau implementasi adalah

Page 38: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan dari

implementasi adalah membantu pasien dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,

pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Jenis tindakan pada implementasi

ini terdiri dari tindakan mandiri (independent), saling ketergantungan atau

kolaborasi (interdependent), dan tindakan rujukan atau ketergantungan

(dependent).

5. Evaluasi

Kurniawati (2004) menyebutkan evaluasi adalah proses yang berkelanjutan

untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien. Evaluasi dilakukan

terus menerus pada respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tahap evaluasi merupakan

perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan pasien dengan

tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan dengan melibatkan

pasien dan tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam keperawatan merupakan

kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk

mengetahui pemenuhan kebutuhan pasien secara optimal dan mengukur hasil dari

proses keperawatan. Menurut Nursalam, (2001) ada beberapa komponen yang

dievaluasi mengenai status kesehatan pasien, yaitu: pengetahuan (kognitif), status

emosional (affektif), kemampuan pasien melakukan tindakan yang benar

(psikomotor), perubahan fungsi tubuh, tanda dan gejala yang spesifik.

Page 39: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

2.3. Konsep Kinerja

2.3.1. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun

kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat berupa penampilan individu maupun

kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang

memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan

jajaran personel di dalam organisasi (Ilyas, 1999).

Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Suprihanto (2000) kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Sesuai dengan definisi yang telah dijelaskan oleh para ahli (Ilyas, 1999;

Suprihanto, 2000; dan Mangkunegara, 2000) dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

hasil penampilan kerja yang dicapai oleh individu maupun kelompok sesuai dengan

tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

Page 40: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

2.3.2. Penilaian Kinerja

Menurut Suprihanto (2000) penilaian kinerja adalah suatu sistem yang

digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah

melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan. Ilyas (1999)

menyebutkan bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses menilai hasil karya

personil dalam suatu organisasi melalui instrument kinerja dan pada hakikatnya

merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja personel dengan

membandingkannya dengan standar baku penampilan.

Mangkunegara (2005) mendefinisikan penilaian kinerja sebagai suatu proses

yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan

pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Mengutip pendapat para ahli (Suprihanto, 2000; Ilyas, 1999; dan

Mangkunegara, 2005) dapat disimpulkan bahwa, penilaian kinerja adalah suatu

proses penilaian yang dilakukan oleh pimpinan organisasi secara sistematis untuk

mengetahui penampilan hasil kerja personil dan kinerja organisasi.

Gibson, et al. (1997), menyebutkan tujuan penilaian kinerja dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan pimpinan untuk menentukan imbalan (upah, promosi,

dan alih tugas), identifikasi kebutuhan pelatihan, dan sebagai umpan balik bagi para

pegawai.

Page 41: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut pendapat Gibson at al. (1997), tiga variabel yang mempengaruhi

perilaku dan kinerja seseorang, yaitu: variabel individu, variabel psikologi dan

variabel organisasi. Pengaruh ketiga variabel tersebut terlihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Diagram Skematis Variabel yang Mempengaruhi Perilaku dan Kinerja Menurut James L. Gibson, et al. (1997)

Variabel individu dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan

keterampilan, latar belakang dan demografi. Sub variabel kemampuan dan

keterampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku dan kinerja

individu. Sedangkan sub variabel latar belakang dan demografi memiliki efek tidak

langsung pada perilaku dan kinerja individu.

Variabel psikologis terdiri atas sub variabel persepsi, sikap, kepribadian,

belajar, dan motivasi. Sub-variabel pesepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan

Page 42: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

hal yang kompleks dan sukar diukur. Variabel organisasi digolongkan dalam sub

variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi, dan disain

pekerjaan. Menurut Gibson, et al. (1997), variabel organisasi memiliki efek tidak

langsung terhadap perilaku dan kinerja individu. Sementara itu Ilyas (1999) mengutip

pendapat Kopelman mengemukakan sub variabel imbalan akan berpengaruh untuk

meningkatkan motivasi kerja yang pada akhirnya secara langsung akan meningkatkan

kinerja individu. Hasil penelitian Haslinda (Ilyas, 1999) yang meneliti faktor-faktor

yang berhubungan dengan prestasi kerja bidan desa di Kabupaten Subang Jawa Barat

menunjukkan adanya hubungan antara variabel individu, variabel psikologis

(dorongan) dan variabel lingkungan dengan prestasi kerja bidan desa.

2.4. Karakteristik Individu

Makmuri (2004) menyebutkan bahwa manusia berperilaku baik ataupun

buruk ditentukan oleh 4 (empat) variabel, yaitu: karakteristik biografik, kemampuan,

kepribadian dan proses belajar. Karakteristik biografik pada diri individu dapat

berupa: umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota dalam keluarga,

pendapatan dan senioritas. Pernyataan ini didukung oleh Hughes dalam Atkinson

(2004) yang menemukan bahwa faktor karakteristik manusia berupa umur dan jenis

kelamin serta lama kerja mempengaruhi aktifitas bekerja seseorang. Pendapat lain

yang dikemukakan Rakhmat (2004) salah satu faktor situasional yang mempengaruhi

perilaku manusia adalah faktor-faktor sosial yang di dalamnya adalah karakteristik

individu dalam populasi berupa usia, kecerdasan, dan karakteristik biologis. Pendapat

Page 43: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

ini didukung oleh Dharma (2005) bahwa faktor-faktor karakteristik individu yang

mempengaruhi kinerja meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, dan

penempatan kerja.

Mathias dan Jackson (2002) menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja dari individu yaitu kemampuan mereka, motivasi, dukungan

yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan dan hubungan mereka

dengan organisasi. Sementara Suprihanto (2000) menyatakan karakteristik individu

berupa sejumlah faktor seperti: bakat, pendidikan dan pelatihan, lingkungan dan

fasilitas, iklim kerja, motivasi dan kemampuan hubungan industrial, teknologi,

manajemen, kesempatan berprestasi dan sebagainya.

Menurut Makmuri (2004) ada 3 (tiga) faktor yang perlu diperhatikan dalam

karakteristik individu yaitu: minat (interest), sikap (attitudes) dan kebutuhan (needs).

Minat merupakan sesuatu yang menarik perhatian seseorang untuk berbuat, biasanya

dimulai rangsangan eksternal (misalnya; uang/makan) yang selanjutnya

mempengaruhi perilaku dalam bekerja. Besar kecilnya minat seseorang melakukan

pekerjaan tersebut, rasa puas melakukan pekerjaan dan perasaan aman bila bekerja

di tempat tersebut sehingga tidak terlintas untuk pindah.

Menurut Ilyas (1999) yang mengutip pendapat Kopelman bahwa karakteristik

individu mencakup:

1. Umur, berkaitan erat dengan tingkat kedewasaan atau maturitas seseorang.

Kedewasaan adalah tingkat kedewasaan teknis dalam melaksanakan tugas-tugas,

maupun kedewasaan psikologis. Menurut Wexley dan Yuki (1977) pekerja usia

Page 44: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

20–30 tahun mempunyai motivasi kerja relatif lebih rendah dibandingkan pekerja

yang lebih tua, karena pekerja yang lebih muda belum berpijak pada landasan

realitas, sehingga sering mengalami kekecewaan dalam bekerja. Hal ini dapat

menyebabkan rendahnya kinerja dan kepuasan kerja. Menurut Siagian (1995)

semakin lanjut usia seseorang semakin meningkat pula kedewasaan teknisnya,

demikian juga kedewasaan psikologis akan menunjukkan kematanagan jiwanya.

Usia yang semakin meningkat akan meningkat pula kemampuan seseorang dalam

mengambil keputusan, berpikir rasional, mengendalikan emosi, dan toleransi

terhadap pandangan orang lain, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan

motivasinya.

2. Jenis kelamin, diasumsikan bahwa bukan perbedaan jenis kelamin itu sendiri

yang menyebabkan perbedaan kinerja, tetapi berbagai faktor berkaitan dengan

jenis kelamin misalnya perbedaan mendapatkan formasi, besarnya gaji dan lain-

lain. Menurut Ilyas (1999) mengutip pendapat Shye, menyebutkan bahwa tidak

ada perbedaan produktivitas kerja antara karyawan wanita dan pria. Namun

demikian jenis kelamin perlu mendapat perhatian karena sebagian besar tenaga

kesehatan berjenis kelamin wanita. Pada pria dengan beban keluarga tinggi akan

meningkatkan jam kerja perminggu, sebaliknya wanita dengan beban keluarga

tinggi akan mengurangi jam kerja perminggu.

3. Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan masa kerja seseorang akan

mempengaruhi kemampuan pemenuhan kebutuhannya sesuai dengan tingkat

pemenuhan kebutuhan yang berbeda-beda yang akhirnya mempengaruhi motivasi

Page 45: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

kerja seseorang (Maslow, 1992). Pekerja yang mempunyai latar belakang

pendidikan tinggi akan mewujudkan motivasi kerja yang berbeda dengan mereka

yang berpendidikan lebih rendah. Siagian (1995) mengatakan bahwa latar

belakang pendidikan mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Karyawan yang

berpendidikan tinggi motivasinya cenderung lebih baik karena telah memiliki

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan karyawan yang

berpendidikan rendah. Notoatmodjo (1992), menyebutkan melalui pendidikan

seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga dapat membuat

keputusan dalam bertindak. Simanjuntak (1985) mengatakan semakin tinggi

pendidikan seseorang akan semakin tinggi produktivitas kerjanya.

4. Status perkawinan, dapat dipastikan status perkawinan berpengaruh terhadap

perilaku seseorang dalam kehidupan organisasi, baik secara positif maupun

negatif (Siagian, 1995). Hal tersebut menunjukkan bahwa, status perkawinan

seseorang turut memberikan gambaran tentang cara, dan teknik yang sesuai untuk

digunakan bagi mereka yang telah berkeluarga untuk melakukan pekerjaan di luar

rumah dibanding dengan mereka yang belum berkeluarga. Kondisi seperti itu

memgindikasikan bahwa karyawan yang telah berkeluarga memiliki potensi

untuk memperlihatkan kinerja yang berbeda dengan yang belum berkeluarga.

5. Masa kerja, adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Setiap

organisasi menginginkan turn overnya rendah dalam arti karyawan aktif yang

lebih lama bekerja di organisasi tersebut tidak pindah ke organisasi lain, sebab

dengan turn over yang tinggi menggambarkan buruknya kinerja organisasi

Page 46: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

tersebut. Siagian (1995) mengatakan semakin banyak tenaga aktif yang

meninggalkan organisasi dan pindah ke organisasi lain mencerminkan ketidak

beresan organisasi tersebut. Lebih lanjut Siagian (1995) mengatakan bahwa

semakin lama seseorang bekerja dalam suatu organisasi maka akan semakin

tinggi motivasi kerjanya.

2.5. Karakteristik Psikologis

Karakteristik psikologis yang mempengaruhi perilaku atau kinerja individu

antara lain motivasi, persepsi terhadap pekerjaan, sikap, kepribadian, dan belajar

(Ilyas, 1999). Berikut beberapa uraian tentang faktor psikologis yang diungkapkan

para pakar:

1. Motivasi.

Menurut Stoner (1993) motivasi adalah hal yang menyebabkan dan

mendukung perilaku seseorang. Selanjutnya Maslow (1992) dengan teorinya yang

terkenal hirarkhi kebutuhan mengatakan bahwa individu akan termotivasi untuk

memenuhi kebutuhan apa saja yang paling kuat baginya pada suatu saat tertentu.

Kuatnya suatu kebutuhan tergantung pada situasi yang sedang berjalan dan

pengalaman individu yang bersangkutan, mulai dari kebutuhan fisik yang paling

mendasar sekurang-kurangnya harus dipenuhi sebagian sebelum keinginan

individu untuk memuaskan suatu kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi.

Berdasarkan pendapat Maslow di atas dapat disimpulkan bahwa, orang cenderung

berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih rendah sebelum memenuhi kebutuhan

Page 47: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan

fisiologis, dan kebutuhan yang paling tinggi adalah kebutuhan mempertinggi

kapasitas kerja. Timbulnya perilaku seseorang pada saat tertentu ditentukan oleh

kebutuhan yang memiliki kekuatan yang tinggi, sehingga penting bagi setiap

manajer untuk memiliki pemahaman tentang kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan

penting bagi bawahannya.

2. Persepsi terhadap pekerjaan

Persepsi adalah hasil pengamatan langsung dari individu terhadap sesuatu

obyek melalui alat indera. Stoner (1993) mengatakan bahwa persepsi peran adalah

kejelasan peran dalam arti bahwa seorang pegawai memahami dan menyetujui apa

yang diharapkan darinya dalam melaksanakan pekerjaan.

Menurut Wursanto (2002) persepsi merupakan proses pemberian arti oleh

seseorang terhadap lingkungan. Persepsi meliputi penafsiran terhadap suatu objek

dari sudut pandang atau pengalaman orang yang bersangkutan. Persepsi juga

merupakan suatu sikap, perasaan seseorang atau kelompok terhadap orang lain.

Gibson, et.al. (1997), menyebutkan persepsi adalah proses pemberian arti

(cognitive) yang dipergunakan oleh seseorang untuk menafsirkan dan memahami

dunia sekitarnya. Karena setiap orang memberi arti kepada stimulus, maka

individu yang berbeda akan melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda-

beda. Beberapa hal yang menyebabkan perbedaan dalam persepsi antara lain

perhatian, harapan seseorang akan rangsangan yang timbul, kebutuhan sistem nilai

Page 48: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

dan cirri kepribadiannya sehingga setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-

beda terhadap suatu rangsangan.

3. Sikap

Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan perilaku adalah sikap (attitude).

Sikap merupakan faktor penting yang mempengaruhi pembentukan perilaku

karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian dan belajar. Sikap

berhubungan dengan keadaan mental seseorang dalam menghadapi mutu obyek

tertentu (orang, atau lingkungan) yang mempunyai pengaruh tertentu atas

tanggapan seseorang, yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak seseuai

dengan pandangan atau tanggapan terhadap obyek tertentu tadi. Sikap terbentuk

melalui pengalaman yang diperoleh sepanjang perkembangan hidup seseorang

(Wursanto, 2002). Menurut Gibson, et al. (1997), sikap (attitude) adalah kesiap-

siagaan mental, yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman, dan

mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain,

obyek, dan situasi yang berhubungan dengannya.

4. Kepribadian

Menurut (Wursanto, 2002) kepribadian adalah keseluruhan dari sikap,

kelaziman, pikiran, baik biologis maupun psikologis, yang dimiliki oleh seseorang

yang dapat mempengaruhi peran dan kedudukannya dalam berbagai kelompok,

serta dapat mempengaruhi kesadaran akan diri individu yang bersangkutan. Lebih

lanjut Wursanto mengatakan, kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor antara

Page 49: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

lain kebudayaan, keturunan, keluarga, kelas sosial dan interaksi kelompok di luar

lingkungan keluarga.

5. Belajar

Menurut Hilgar, E.R. (Wursanto, 2002) belajar merupakan suatu proses

timbulnya atau berubahnya tingkah laku melalui prosedur latihan, sebagai

perbedaan dari perubahan oleh faktor-faktor yang tidak dapat digolongkan pada

latihan. Lebih lanjut Hilgar mengatakan bahwa, belajar merupakan salah satu

proses yang mendasari timbulnya atau terjadinya perubahan perilaku. Sebagian

besar perilaku diperoleh melalui belajar, dalam belajar ada perilaku yang berubah

dimana perubahan tersebut terjadi melalui prosedur latihan. Perubahan perilaku

yang tidak melalui prosedur latihan tidak dapat dinamakan belajar.

2.6. Karakteristik Organisasi

Menurut Gibson, et.al. (1997), karakteristik organisasi yang mempengaruhi

kinerja individu terdiri atas sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur

organisasi, dan disain pekerjaan, oleh karena itu organisasi merupakan suatu sistem

yang memiliki beberapa unsur yaitu masukan (input), proses (process), keluaran

(output), hasil (outcome), dampak (impact), umpan balik (feedback), dan lingkungan

(environment). Semua unsur dalam sistem ini saling ketergantungan dan saling

mempengaruhi satu sama lain.

Menurut Dharma (2005) bahwa faktor-faktor organisasi yang mempengaruhi

kinerja adalah: rekan kerja, atasan, organisasi, penghargaan dan imbalan. Oleh karena

Page 50: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

itu sudah selayaknya sebuah organisasi menciptakan suatu kondisi yang

memungkinkan tenaga memberikan kontribusi yang maksimal dengan kualitas

profesional, misalnya dengan meninjau kembali struktur organisasi yaitu memberi

tempat yang setara dengan profesi organisasinya (Murlis, 2004).

Kreitner dan Kininci (2006) menyebutkan bahwa, ada sejumlah faktor yang

mempengaruhi lingkungan organisasi, pengaruh yang utama terdiri dari lima dimensi

yaitu: a) Karakteristik pekerjaan, b) Pembayaran/gaji, c) Promosi, d) Supervisi/

penyelia, e) Kelompok kerja dan kondisi dalam melakukan pekerjaan.

Berikut beberapa uraian yang disebutkan beberapa pakar yang menyangkut

organisasi:

1. Sumber Daya

a. Pada organisasi pelayan jasa sumber daya manusia adalah salah satu

pemegang peran utama dalam penentuan keberhasilan organisasi dan ini akan

ditentukan oleh kinerja karyawan yang merupakan faktor penentu

keberhasilan suatu organisasi. Tugas utama seorang karyawan sesuai dengan

ketentuan yang diisyaratkan oleh organisasi adalah melaksanakan

pekerjaannya sesuai dengan standar kerja (Trisnantoro, 2005).

b. Menurut Gibson et. al. (1997), sumber daya merupakan bagian dari unsur

masukan yang keberadaannya dalam suatu organisasi merupakan hal yang

paling utama karena merupakan modal dasar untuk dapat berfungsinya suatu

organisasi.

Page 51: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

2. Kepemimpinan

a. Menurut Wursanto (2002) kepemimpinan dalam suatu organisasi penting

karena kepemimpinan mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama guna

mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.

b. Siagian (1983) mengemukakan kepemimpinan adalah kemampuan dan

keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan

kerja, untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk

memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

Pencapaian tujuan organisasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan atau

efektivitas pimpinan dalam menggerakkan dan mendorong anggota organisasi

untuk melaksanakan pekerjaannya. Oleh sebab itu, kepemimpinan merupakan

faktor yang penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Seorang pimpinan

yang efektif sebaiknya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan

bawahan, membangkitkan motivasi kerja bawahan, mengkoordinasikan

pekerjaan bawahan, dan melakukan supervisi pekerjaan bawahannya.

3. Imbalan

a. Siagian (1995) berpendapat bahwa imbalan erat kaitannya dengan prestasi

kerja seseorang. Imbalan merupakan salah satu faktor eksterna yang

mempengaruhi motivasi seseorang. Selanjutnya Menurut Mc. Celland (As’ad,

2000) selain imbalan mempengaruhi motivasi kerja, motif ini juga merupakan

ketakutan individu akan kegagalan.

Page 52: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

b. Bandura (1986) mengatakan bahwa imbalan adalah insentif kerja yang dapat

diperoleh dengan segera atau yang diperoleh dalam jangka panjang. Pada

bagian lain Notoadmodjo (1992) berpendapat bahwa melalui achieve dimana

insentif baik berupa material atau non material akan mempengaruhi motivasi

kerja seseorang.

4. Struktur organisasi

Struktur adalah cara bagaimana sesuatu itu disusun. Sesuatu yang ada dalam

organisasi adalah pekerjaan-pekerjaan yang saling berhubungan. Oleh karena itu

struktur bertalian dengan hubungan-hubungan pekerjaan yang terdapat dalam

organisasi yang relatif pasti. Wursanto (2002) berpendapat bahwa struktur

organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan

saluran-saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.

Sesuai uraian di atas dapat disimpulkan bahawa struktur organisasi menunjukkan

garis kewenangan dan rentang kendali dari suatu organisasi yang akan

menentukan kegiatan dan hubungan serta ruang lingkup tanggung jawab dan

peran masing-masing individu.

5. Disain pekerjaan

Disain pekerjaan menguraikan tentang cakupan, kedalaman, dan tujuan dari

setiap pekerjaan yang membedakan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan

lainnya. Tujuan pekerjaan dilaksanakan melalui analisis kerja, di mana para

manajer menguraikan pekerjaan sesuai dengan aktivitas yang dituntut agar

membuahkan hasil yang diharapkan (Gibson, et.al., 1997).

Page 53: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

2.7. Landasan Teori

Menurut Hidayat (2001) dokumentasi keperawatan sangat penting bagi

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Dokumentasi ini penting karena

pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien membutuhkan catatan dan

pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari

berbagai kemungkinan masalah yang dialami pasien baik masalah kepuasan maupun

ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Pendapat tersebut sejalan dengan

apa yang dikemukakan oleh Nursalam (2001) bahwa setiap intervensi keperawatan

yang diberikan kepada pasien, harus dihindarkan terjadinya kesalahan-kesalahan

(negligence) dengan melakukan pendekatan proses keperawatan dan

pendokumentasian yang akurat dan benar. Karena kesalahan sekecil apapun yang

dilakukan oleh seorang perawat professional akan berdampak terhadap citra

keperawatan secara keseluruhan yang akan dipertanggungjawabkan kepada

konsumen.

Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 749a tahun 1989 tentang Rekam

Medis, merupakan landasan hukum yang mendasar bagi perawat untuk

mendokumentasikan setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien

di sarana pelayanan kesehatan atau rumah sakit. Ketentuan hukum yang lain sebagai

aspek legal tentang pendokumentasian proses keperawatan adalah Keputusan Menteri

Kesehatan R.I. (Kepmenkes R.I.) Nomor 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan

Praktik Keperawatan, pada Pasal 16 disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas

dan kewenangannya perawat berkewajiban: (1) menghormati hak pasien, (2) merujuk

Page 54: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

kasus yang tidak dapat ditangani, (3) menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, (4) memberikan informasi, (5) meminta

persetujuan tindakan yang dilakukan, dan melakukan catatan perawatan dengan baik.

Masih terkait dengan Kepmenkes R.I. Nomor 1239 Tahun 2001 dikatakan bahwa

kewenangan perawat yang berhubungan dengan ruang lingkup praktik berdasarkan

pendekatan proses keperawatan adalah: (1) melaksanakan pengkajian keperawatan,

(2) merumuskan diagnosa keperawatan, (3) menyusun rencana tindakan keperawatan,

(4) melaksanakan tindakan keperawatan termasuk tindakan medik yang dapat

dilakukan perawat, (5) melaksanakan evaluasi terhadap tindakan, dan

(6) mendokumentasikan hasil keperawatan. Menurut Keliat, et al. (1998), proses

keperawatan adalah pendekatan yang disepakati untuk meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan. Namun pada kenyataannya walaupun telah ada regulasi tentang praktik

keperawatan dan Rekam Medik, kebanyakan perawat merasakan bahwa dalam

melaksanakan pendokumentasian proses keperawatan bukan suatu kewajiban profesi

melainkan sebagai suatu beban. Keadaan tersebut diperkuat dengan hasil evaluasi

dokumentasi keperawatan pada beberapa rumah sakit umum ditemukan bahwa

kemampuan perawat menuliskan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses

keperawatan rata-rata kurang dari 60% yang memenuhi kriteria. Penelitian yang sama

juga menunjukkan bahwa hasil evaluasi dokumentasi keperawatan pada dua rumah

sakit jiwa rata-rata kurang dari 40% yang memenuhi kriteria, sedangkan kriteria yang

diharapkan oleh Departemen Kesehatan R.I. (1995) adalah 80%-100%.

Page 55: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Hasil penelitian Azhari (2005) tentang persepsi perawat terhadap dokumentasi

asuhan keperawatan pada RSUD Dr. Zainoel Abidin menunjukkan bahwa persepsi

perawat terhadap dokumentasi asuhan keperawatan yang termasuk dalam kategori

kurang adalah: sebagai alat komunikasi 53,33%, sebagai alat pengumpul data

58,33%, sebagai sarana penelitian 65%, sebagai sarana audit keperawatan dan

monitoring 83,33%, sebagai aspek etik dan legal 55%, dan sebagai kesinambungan

proses keperawatan 51,67%. Studi pendahuluan dokumentasi asuhan keperawatan

yang penulis lakukan tanggal 23–24 Agustus 2007 terhadap 42 orang pasien rawat

inap pada RSUD Dr. Zainoel Abidin yang pulang, dengan kriteria telah mendapat

perawatan lebih dari tiga hari, rata-rata penerapan dokumentasi asuhan keperawatan

hanya 24,32%. Berdasarkan hasil penelitian dan studi pendahuluan di atas

menunjukkan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan di beberapa rumah sakit

umum dan rumah sakit jiwa, termasuk RSUD Dr. Zainoel Abidin masih belum sesuai

dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan oleh Depkes R.I. (1995) sebesar

80%-100%. Sehingga perlu diketahui apakah ada pengaruh karakteristik individu,

faktor psikologis dan faktor organisasi terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan pada instalasi rawat inap RSUD Dr. Zainoel Abidin.

Menurut Mangkunegara (2005) faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja

adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Secara

psikologis kemampuan terdiri atas kemampuan potensi inteligensi quotiont (IQ) dan

kemapuan reality (knowledge and skill). Artinya, pimpinan dan karyawan yang

memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110–120) dengan pendidikan yang memadai untuk

Page 56: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih

mudah mencapai kinerja maksimal. Sedangkan motivasi diartikan suatu sikap

(attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya.

Mereka yang bersifat positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi

kerja tinggi, dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi kerjanya

akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud

mencakup hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola

kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.

Menurut Gibson, et al. (1997), secara teoretis ada tiga kelompok variabel yang

mempengaruhi perilaku dan prestasi yaitu: (1) variabel individu terdiri atas sub

variabel kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan demografis, (2) variabel

psikologis terdiri atas subvariabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi,

dan (3) variabel organisasi memiliki subvariabel sumber daya, kepemimpinan,

imbalan, struktur organisasi, dan disain pekerjaan.

2.8. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian maka kerangka konsep yang digunakan dalam

penelitian ini dikembangkan dari teori kinerja menurut Gibson, et al. (1997).

Sehubungan dengan keterbatasan peneliti, maka variabel yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah: Karakteristik Individu (status perkawinan, masa kerja,

pendidikan), Faktor Psikologis (motivasi, dan persepsi terhadap pekerjaan). Faktor

Page 57: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Organisasi (imbalan, kepemimpinan, dan disain pekerjaan). Dengan demikian

kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

1. Karakteristik Individu: a. Status Perkawinan b. Masa Kerja. c. Pendidikan 2. Faktor Organisasi:

a. Imbalan b. Kepemimpinan c. Disain Pekerjaan.

3. Faktor Psikologis: a. Motivasi b. Persepsi Terhadap

Pekerjaan.

Pendokumentasian: a. Pengkajian b. Diagnosa

Keperawatan c. Perencanaan d. Implementasi e. Evaluasi f. Dokumentasi

Askep.

Page 58: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik

eksplanatori dengan menggunakan rancangan cross sectional. Menurut Sugiyono

(2004) survei analitik dengan disain cross sectional diarahkan untuk menjelaskan

atau mempelajari situasi dinamika korelasi antara variabel bebas dengan variabel

terikat. Sehingga jenis penelitian ini dianggap sesuai untuk mendapatkan gambaran

tentang pengaruh karakteristik individu, faktor psikologis, dan organisasi terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di 20 ruang rawat inap RSUD Dr. Zainoel Abidin

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan rincian: Penyakit dalam Pria, Penyakit

dalam Wanita, Bedah Pria, Bedah Wanita, Paru, Rehidrasi, Saraf, THT, Jantung,

Mata, ICU Dewasa, ICCU, PICU/Perinatologi, NICU, Kebidanan & Kandungan,

Penyakit Anak, Paviliun Seulawah, Paviliun Geurutee, Kamar Bersalin dan Ruang

Keumala. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli sampai dengan Oktober 2008.

Page 59: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang melaksanakan tugas

di ruang rawat inap RSUD Dr. Zainoel Abidin yang berjumlah 289 orang. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi diambil sebagai

sampel.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan mengajukan

pertanyaan tertutup kepada seluruh perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Inap

RSUD Dr. Zainoel Abidin dengan alternatif jawaban menggunakan skala Likert.

Alternatif jawaban untuk Karakteristik Individu, Faktor Psikologis, dan Faktor

Organisasi adalah: Sangat Setuju (skor: 5), Setuju (skor: 4), Ragu-ragu (skor: 3),

Tidak Setuju (skor: 2), Sangat Tidak Setuju (skor: 1). Sedangkan alternatif jawaban

untuk Dokumentasi Asuhan Keperawatan: Selalu (skor: 5), Sering (skor: 4), Kadang-

kadang (skor: 3), Jarang (skor: 2), Tidak Pernah (skor: 1).

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi:

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari perawat yang melaksanakan tugas

di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Zainoel Abidin dengan menggunakan kuesioner

yang terdiri dari empat bagian yaitu; kuesioner bagian A untuk mengidentifikasi

karakteristik individu perawat, kuesioner bagian B untuk mengidentifikasi faktor

psikologis, kuesioner bagian C untuk mengidentifikasi faktor organisasi, dan

Page 60: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

kuesioner bagian D untuk mengidentifikasi pendokumentasian asuhan keperawatan

yang diadopsi dari Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan

Keperawatan Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan Departemen Kesehatan

R.I. Tahun 1995.

Guna memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, maka kuesioner yang

dijadikan sebagai instrumen pengumpulan data primer terlebih dahulu dilakukan uji

validitas guna menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurannya.

Sugiyono (2004) menyatakan bahwa pengukuran uji validitas setiap butir pertanyaan

(content validity) dengan cara mengkorelasikan skor item masing-masing variabel

dengan skor total masing-masing variabel sehingga akan terlihat butir instrumen yang

layak dan tidak layak untuk mengukur variabel penelitian ini. Teknik pengujian

reliabilitas instrumen ini dekenal dengan istilah internal consistency teknik belah dua

(split half) yang analisisnya menggunakan rumus Spearman Brown guna

mendapatkan r nya. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner faktor organisasi dan

psikologis dapat dilihat pada Tabel 3.1. dan Tabel 3.2.

Page 61: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner Faktor Organisasi

Variabel Butir Corrected Status Cronbach Status1 .4801 Valid2 .8245 Valid 3 .8632 Valid 4 .7901 Valid

Kepemimpinan

5 .5193 Valid

.8952 Reliabel

1 .8245 Valid 2 .8632 Valid 3 .7901 Valid 4 .5193 Valid

Imbalan

5 .6976 Valid

.8156 Reliabel

1 .6345 Valid 2 .6750 Valid 3 .7435 Valid 4 .6574 Valid

Disain Pekerjaan

5 .7875 Valid

.7525 Reliabel

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner Faktor Psikologis

Variabel Butir Pertanyaan

Corrected Item

Status Cronbach

Alpha

Status

1 .9357 Valid

2 .9269 Valid

3 .9473 Valid

4 .8866 Valid

Persepsi terhadap Pekerjaan

5 .6472 Valid

.9698 Reliabel

1 .7877 Valid

2 .7253 Valid

3 .7561 Valid

4 .7404 Valid

Motivasi

5 .7358 Valid

.8844 Reliabel

Page 62: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Bidang Keperawatan, Sub Bagian Umum, Sub

Bagian Kepegawaian, dan Instalasi Rekam Medik RSUD Dr. Zainoel Abidin untuk

mendukung kelengkapan data penelitian yang terkait dengan kategori ketenagaan

perawat, jumlah ruang rawat inap dan indikator kinerja.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel Bebas

Variabel variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik individu

(status perkawinan, masa kerja dan tingkat pendidikan), karakteristik psikologis

(motivasi, dan persepsi terhadap pekerjaan), dan karakteristik organisasi (imbalan,

kepemimpinan dan disain pekerjaan).

1. Karakteristik Individu

a. Status perkawinan, adalah pengakuan perawat tentang dimiliki atau tidaknya

pasangan hidup secara sah.

b. Masa kerja, adalah lamanya perawat bekerja dalam tahun, perhitungan dari

Surat Keputusan (SK) penempatan pertama sebagai perawat di tempat tugas

sampai dilaksanakan penelitian ini.

c. Tingkat pendidikan, adalah pendidikan formal di bidang keperawatan yang

pernah diikuti sesuai dengan ijazah terakhir yang dimiliki perawat disaat

dilakukan penelitian.

Page 63: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

2. Faktor Psikologis

a. Motivasi, adalah proses internal dan eksternal yang mendorong perawat dalam

melaksanakan pekerjaan.

b. Persepsi terhadap pekerjaan, adalah pandangan perawat terhadap tugasnya dan

tanggung jawab yang diberikan dalam melaksanakan pekerjaan.

3. Faktor Organisasi

a. Imbalan, adalah sesuatu yang diterima oleh perawat sebagai imbalan (selain

gaji) atas hasil kerja yang dicapai.

b. Kepemimpinan, adalah persepsi perawat tentang cara pimpinan menggerakkan

bawahan dalam melaksanakan pekerjaan.

c. Disain pekerjaan, adalah uraian tugas perawat dalam melaksanakan Standar

Asuhan Keperawatan (SAK) dan Prosedur Standar Operasional (PSO).

3.5.2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pendokumentasian asuhan

keperawatan pada setiap tahapan proses keperawatan meliputi; pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi.

1. Pengkajian, adalah kegiatan mengumpulkan informasi atau data tentang respon

pasien agar dapat mengidentifikasi masalah/kebutuhan kesehatan dan

keperawatan pasien.

2. Diagnosa keperawatan, adalah pernyataan perawat yang menjelaskan respon

manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari pasien.

Page 64: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

3. Perencanaan, adalah disain spesifik intervensi untuk membantu pasien dalam

mencapai tujuan keperawatan.

4. Implementasi, adalah pengelolaan dan perwujudan dari suatu rencana tindakan

keperawatan.

5. Evaluasi, adalah tindakan yang dilakukan perawat untuk menilai efek dari

tindakan yang diberikan perawat pada pasien.

3.6. Metode Pengukuran

Pengukuran, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pemberian batas

kuantifikasi tertentu pada variabel sehingga dapat diketahui nilai atau besaran

variasinya (Pratiknya, 2003).

3.6.1. Variabel Bebas

Faktor organisasi diukur dengan 15 pertanyaan dengan skor tertinggi 75.

Kategori baik bila skor 56-75, sedang 36-55, dan kurang baik 15-35. Untuk mengukur

faktor psikologis dipergunakan alat ukur berupa kuisioner dengan melampirkan 10

buah pertanyaan dengan skor tertinggi 50, kategori baik bila skor 38-51, sedang 24-

37, dan kurang baik 10-23.

Page 65: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

3.6.2. Variabel Terikat

Pendokumentasian asuhan keperawatan terdiri dari lima sub variabel, yaitu:

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan

dokumentasi asuhan keperawatan dengan jumlah seluruh pertanyaan 30 buah dengan

skor tertinggi 150. Kategori baik bila skor 111-150, sedang 71-110, dan kurang baik

30-70.

Definisi operasional, cara ukur dan hasil ukur untuk karakteristik individu,

faktor organisasi, faktor psikologis, dan pendokumentasian asuhan keperawatan dapat

dilihat pada Tabel 3.3.-Tabel 3.6.

Tabel 3.3. Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Karakteristik Individu

Variabel

Bebas Definisi

Operasional Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

Karekteristik Individu

Ciri khas yang melekat pada diri perawat, terdiri dari umur, jenis kelamin, status pernikahan, masa kerja, dan tingkat pendidikan.

a. Status Perkawinan

Pengakuan perawat tentang dimiliki atau tidaknya pasangan hidup secara sah.

Pertanyaan tertutup

Kuesioner 1. Belum Menikah 2. Menikah 3. Janda/duda

Nominal

Variabel Bebas Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

b. Masa kerja Lamanya perawat bekerja dalam tahun, perhitungan dari SK penempatan pertama sebagai perawat di tempat tugas sampai dilaksanakan penelitian ini.

Pertanyaan terbuka

Kuesioner 1. ≤ 5 thn 2. 6-10 thn 3. > 10 thn

Interval

e. Tingkat pendidikan

Pendidikan formal dibidang keperawatan yang pernah diikuti sesuai dengan ijazah terakhir yang dimiliki perawat disaat dilakukan penelitian.

Pertanyaan tertutup

Kuesioner 1. Baik = SI Kep 2. Sedang = D.III

Keperawatan/ Kebidanan

3. Kurang = SPK/Bidan

Ordinal

Page 66: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 3.4. Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Faktor Organisasi

Variabel Bebas Definisi

Operasional Cara Ukur

Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

Faktor Organisasi

Kondisi dalam tempat kerja yang dapat memberi pengaruh terhadap individu melakukan pendokumentasian dengan baik

Kuesioner skala Likert dengan 15 pertanyaan

1. Baik = 56-75 2. Sedang = 36-55 3. Kurang = 15-35

Ordinal

a. Imbalan Sesuatu yang diterima oleh perawat sebagai imbalan (selain gaji) atas hasil kerja yang dicapai

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert dengan 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang = 12-18 3. Kurang = 5-11

Ordinal

b. Kepemim- pinan

Persepsi perawat tentang cara pimpinan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert dengan 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang = 12-18 3. Kurang = 5-11

Ordinal

c. Disain Pekerjaan

Uraian tugas perawat dalam melaksanakan standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan Prosedur Standar Operasional (PSO)

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert dengan 5 pertanyaan

1.Baik = 19-25 2.Sedang = 12-18 3.Kurang = 5-11

Ordinal

Tabel 3.5. Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Faktor Psikologis

Variabel

Bebas Definisi

Operasional Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

Faktor Psikologis

Segala sesuatu hal yang terdapat dalam diri individu yang dapat membentuk perilakunya

Kuesioner skala Likert dengan 10 pertanyaan

1. Baik = 38-51 2. Sedang = 24-37 3. Kurang = 10-23

Ordinal

a. Motivasi Proses internal dan ekternal yang mendorong perawat dalam melaksanakan pekerjaan

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert Jumlah 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang = 12-18 3. Kurang= 5-11

Ordinal

b. Persepsi terhadap Pekerjaan

Pandangan perawat terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam melaksanakan pekerjaan

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert jumlah 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang =12-18 3. Kurang = 5-11

Ordinal

Page 67: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 3.6. Variabel, Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Variabel Terikat

Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

Pendokumen tasian

Asuhan Keperawatan

Penampilan hasil kerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan kepada pasien dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari:

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert dengan jumlah pertanyaan 30

1. Baik = 111-150 2. Sedang =71-110 3. Kurang = 30-70

Ordinal

a. Pengkajian Mengumpulkan informasi atau data tentang respon klien agar dapat mengidentifikasi masalah/kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert jumlah 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang = 12-18 3. Kurang = 5-11

Ordinal

b. Diagnosa Keperawatan

pernyataan perawat yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari klien.

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert jumlah 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang = 12-18 3. Kurang = 5-11

Ordinal

Variabel Bebas Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

c. Perencanaan Disain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam mencapai tujuan keperawatan.

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert jumlah 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang = 12-18 3. Kurang = 5-11

Ordinal

d. Implementasi pengelolaan dan perwujudan dari suatu rencana tindakan keperawatan

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert jumlah 5 pertanyaan

1. Baik= 19-25 2. Sedang =12-18 3. Kurang= 5-11

Ordinal

e. Evaluasi Tindakan yang dilakukan perawat untuk menilai efek dari tindakan yang diberikan perawat pada klien.

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert jumlah 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang = 12-18 3. Kurang = 5-11

Ordinal

f. Dokumentasi asuhan keperawatan

Bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat serta dapat dipertanggungjawabkan dari aspek etik dan hukum.

Pertanyaan tertutup

Kuesioner skala Likert jumlah 5 pertanyaan

1. Baik = 19-25 2. Sedang = 12-18 3. Kurang = 5-11

Ordinal

Page 68: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Metode Analisis Data

Pengolahan Data

Dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer dengan tahapan

sebagai berikut:

1. Editing, adalah proses memeriksa ulang kelengkapan, kejelasan, kesesuaian,

kemungkinan kesalahan dan melihat konsistensi jawaban.

2. Coding, merupakan proses penyusunan konversi data ke dalam angka atau kode

guna memudahkan pengolahan data.

3. Penetapan skor, yaitu penentuan skor untuk variabel bebas dan variabel terikat.

Analisis Data

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berupa data numerik yang

berskala ordinal, sesuai dengan tujuan penelitian maka pendekatan analisis yang

digunakan adalah analisis statistik. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah

regresi linier berganda pada α = 5 %.

Page 69: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

RSUD Dr. Zainoel Abidin Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)

adalah rumah sakit kelas B Pendidikan dan pusat rujukan di tingkat Provinsi NAD

beralamat di Jl. Tgk. H.M. Daud Beureueh Nomor 108 Banda Aceh, memiliki luas

area 196.480 m2 dan luas bangunan 174.728 m2. Sesuai Qanun (Peraturan Daerah)

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah,

kedudukan RSUD Dr. Zainoel Abidin adalah lembaga teknis daerah yang

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sebagai pusat rujukan dan

pendidikan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Pelayanan yang diberikan oleh RSUD Dr. Zainoel Abidin meliputi pelayanan

medis, pelayanan penunjang medis, pelayanan keperawatan, dan pelayanan

administrasi & manajemen. Pelayanan medis spesialistik meliputi spesialis dasar dan

sub spesialistik yaitu Bedah Saraf, Bedah Digestif, Bedah Urologi, Jantung, Paru dan

Bedah Ortopedi.

Sebelum tsunami kapasitas tempat tidur tersedia pada RSUD Dr. Zainoel

Abidin adalah 350 tempat tidur, pasca tsunami kapasitas tempat tidur mengalami

penurunan. Tahun 2006 hanya mampu menyediakan 254 tempat tidur dengan bed

Page 70: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

occupancy rate (BOR) 65,03%, dan tahun 2007 kapasitas tempat tidur meningkat

menjadi 288 tempat tidur dengan BOR 83,06%. Pencapaian kinerja pelayanan rawat

inap RSUD Dr. Zainoel Abidin tahun 2006 dan 2007 sebagaimana digambarkan pada

Tabel 4.1. terjadi peningkatan BOR tahun 2007 sebesar 18,03%, di mana indikator

pencapaian kinerja terutama BOR, LOS dan TOI masih dalam batas nilai ideal.

Namun angka BTO, NDR dan GDR melampaui batas nilai ideal. Nilai BTO seperti

itu bisa terjadi akibat pada situasi tertentu ruang rawat inap harus merawat pasien

melebihi kapasitas tempat tidur tersedia, sedangkan peningkatan angka NDR dan

GDR kemungkinan pasien yang datang di RSUD Dr. Zainoel Abidin sudah dalam

kondisi terminal.

Tabel 4.1. Pencapaian Kinerja RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun 2006 dan 2007

No Kinerja Tahun 2006

Tahun 2007 Nilai Ideal

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Bed Occupancy Rate (BOR) Length Of Stay (LOS) Turn Over Interval (TOI) Bed Turn Over (BTO) Net Death Rate (NDR) Gross Death Rate (GDR)

65,03% 5,07 hari 2,69 hari 47,28 kali

3,44% 6,97%

83,06% 5,70 hari 1,17 hari 53,03 kali

3,61% 6,32%

60 - 85% 6 - 9 hari 1 - 3 hari

40 - 50 kali ≤ 2,5% ≤ 4,5%

Sumber: Laporan Tahunan RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun 2007

Pelayanan rawat jalan yang disediakan di RSUD Dr. Zainoel Abidin

sepanjang tahun 2007 masing-masing poliklinik mempunyai hari buka yang berbeda

dalam satu minggu. Hari buka poliklinik dalam seminggu dapat dilihat pada Tabel

4.2.

Page 71: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 4.2. Jenis Pelayanan Rawat Jalan pada RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun 2007

Jumlah hari buka dalam satu minggu Poliklinik

2x 4x 5x 7x Bedah ortopedi √ - - - Kardiologi - √ - - Penyakit dalam - - √ - Kesehatan anak - - √ - Obstetri dan ginekologi - - √ - Keluarga berencana - - √ - Syaraf - - √ - THT - - √ - Mata - - √ - Kulit dan kelamin - - √ - Gigi dan mulut - - √ - Paru - - √ - Umum - - √ - Gawat darurat - - - √ Endokrin - - √ - Pegawai - - √ -

Sumber: Laporan Tahunan RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun 2007

Sumber daya tenaga yang bekerja di RSUD Dr. Zainoel Abidin memiliki

empat kategori ketenagaan, yaitu: tenaga medis, tenaga non-medis, tenaga keperawatan,

dan tenaga non-keperawatan yang berjumlah 1.171 orang sebagaimana tercantum

pada Tabel 4.3.

Page 72: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 4.3. Kategori dan Jumlah Tenaga pada RSUD Dr. Zainoel Abidin Juli Tahun 2008

Kategori Tenaga Jumlah (%)

Tenaga Medis Tenaga non Medis Tenaga Keperawatan Tenaga non Keperawatan

228 245 506 192

19,47 20,92 43,21 16,40

Jumlah 1.171 100 Sumber: Laporan Bulanan Sub Kepegawaian RSUD Dr. Zainoel Abdin Juli 2008

Tabel 4.4. Jumlah Responden Penelitian pada Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.

Zainoel Abidin Tahun 2008

Ruang Rawat Inap Jumlah Penyakit Dalam Pria Penyakit Dalam Wanita Bedah Pria Bedah Wanita Saraf Paru Anak Rehidrasi Jantung Kebidanan dan Kandungan Kamar Bersalin ICCU ICU PICU NICU THT Mata Paviliun Seulawah Paviliun Keumala Paviliun Geurute

16 16 14 17 15 15 12 14 11 16 15 14 17 15 19 11 10 13 15 14

Total 289 Sumber: Data Primer Diolah Juli 2008

Berdasarkan Tabel 4.3. di atas terlihat bahwa tenaga keperawatan memiliki

proporsi jumlah terbesar (43,21%) dibandingkan dengan tenaga lainnya. Dari jumlah

Page 73: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

tenaga keperawatan yang ada, 289 orang (57,1 %) bekerja di instalasi rawat inap dan

dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini.

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi

karakteristik individu (status perkawinan, masa kerja, pendidikan) faktor psikologis

(motivasi, persepsi terhadap pekerjaan), faktor organisasi (kepemimpinan, imbalan,

disain pekerjaan) serta distribusi pendokumentasian asuhan keperawatan pada

Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Zainoel Abidin.

4.2.1. Distribusi Karakteristik Responden

Hasil penelitian pada Tabel 4.5. menunjukkan kelompok umur responden

terbanyak pada kelompok umur 20-25 tahun yaitu 103 orang (35,6%). Variabel jenis

kelamin pada penelitian ini menunjukkan kelompok yang terbanyak pada jenis

kelamin perempuan yaitu 247 orang (85,5%).

Variabel masa kerja responden menunjukkan bahwa responden yang masa

kerja ≤ 5 tahun adalah kelompok yang terbanyak yaitu 182 orang (63,0%), dan masa

kerja > 10 tahun 67 orang (23,2%). Untuk variabel pendidikan responden yang

terbanyak adalah pendidikan D.III Keperawatan yaitu 238 orang (82,4%), S1

Keperawatan 37 orang (12,8%), dan pendidikan SPK/Bidan 14 orang (4,8%).

Page 74: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Individu

Variabel Jumlah % Umur

20-25 Tahun 103 35,6 26-30 Tahun 78 27,0 30-35 Tahun 73 25,3 >35 Tahun 35 12,1

Total 289 100,0 Jenis Kelamin

Laki-laki 42 14,5 Perempuan 247 85,5

Total 289 100,0 Status Perkawinan

Belum Menikah 93 32,2 Menikah 196 67,8

Total 289 100,0 Pendidikan

SI Keperawatan 37 12,8 DIII Keperawatan 238 82,4

SPK/Bidan 14 4,8 Total 289 100,0

Masa Kerja ≤ 5 Tahun 182 63,0

6-10 Tahun 40 13,8 > 10 Tahun 67 23,2

Total 289 100,0

4.2.2. Distribusi Frekuensi Faktor Organisasi dan Faktor Psikologis

Faktor Organisasi diukur melalui variabel kepemimpinan, imbalan dan desain

pekerjaan. Faktor psikologis diukur melalui motivasi dan persepsi terhadap pekerjaan.

Hasil penelitian pada Tabel 4.6. sub variabel organisasi menunjukkan bahwa

responden yang menyatakan bahwa perlunya kepemimpinan dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan pada kategori baik yaitu 130 orang (45,0 %).

Sub variabel imbalan menurut responden diperlukan dalam mendukung mereka

dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan terbanyak dalam kategori

Page 75: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

baik yaitu sebanyak 155 orang (53,6 %), sedangkan untuk sub variabel disain

pekerjaan yang terbanyak pada kategori baik sebanyak 156 orang (54,0 %),

selanjutnya variabel psikologis pada sub variabel motivasi terbanyak pada kategori

baik yaitu 185 orang (64,0 %), dan sub variabel persepsi terhadap pekerjaan yang

terbanyak pada kategori baik yaitu 176 orang (60,9 %).

Tabel 4.6. Distribusi Faktor Organisasi dan Faktor Psikologis

Variabel Jumlah % Faktor Organisasi Kepemimpinan Baik 130 45,0 Sedang 128 44,3 Kurang 31 10,7

Total 289 100,0 Imbalan Baik 155 53,6 Sedang 114 39,4 Kurang 20 6,9

Total 289 100,0 Desain Pekerjaan Baik 156 54,0 Sedang 124 42,9 Kurang 9 3,1

Total 289 100,0 Faktor Psikologis Motivasi Baik 185 64,0 Sedang 87 30,1 Kurang 17 5,9

Total 289 100,0 Persepsi terhadap Pekerjaan Baik 176 60,9 Sedang 96 33,2 Kurang 17 5,9

Total 289 100,0

Page 76: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

4.2.3. Distribusi Pendokumentasian

Distribusi pendokumentasian dalam penelitian ini melihat faktor pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi asuhan

keperawatan.

Hasil penelitian pada Tabel 4.7. menunjukkan bahwa dokumentasi tentang

pengkajian terbanyak pada kategori baik yaitu 174 orang (60,2%), dokumentasi

tentang diagnosa keperawatan menunjukkan terbanyak pada kategori baik yaitu 175

orang (60,6%), dokumentasi tentang perencanaan terbanyak pada kategori baik yaitu

173 orang (59,9%), dokumentasi tentang implementasi terbanyak pada kategori baik

yaitu 141 orang (48,8%), dokumentasi tentang evaluasi terbanyak pada kategori baik

yaitu 179 orang (61,9%) dan dokumentasi tentang asuhan keperawatan terbanyak

pada kategori baik yaitu 151 orang (52,3%), sedangkan kategori kurang 29 orang

(10,0%).

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pendokumentasian

Pendokumentasian Jumlah %

Pengkajian Baik 174 60,2 Sedang 113 39,1 Kurang 2 0,7

Total 289 100,0 Diagnosa Keperawatan Baik 175 60,6 Sedang 110 38,1 Kurang 4 1,4

Total 289 100,0

Page 77: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Perencanaan Baik 173 59,9 Sedang 114 39,4 Kurang 2 0,7

Total 289 100,0 Implementasi Baik 141 48,8 Sedang 127 43,9 Kurang 21 7,3

Total 289 100,0 Evaluasi Baik 179 61,9 Sedang 108 37,4 Kurang 2 0,7

Total 289 100,0 Dokumentasi Askep Baik 151 52,3 Sedang 109 37,7 Kurang 29 10,0

Total 289 100,0

Secara keseluruhan pendokumentasian asuhan keperawatan dapat disimpulkan

pada Tabel 4.8. di bawah ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendokumentasian

asuhan keperawatan perawat ada pada kategori baik yaitu 147 orang (50,9%).

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Keseluruhan Pendokumentasian

Pendokumentasian Jumlah % Baik 147 50,9 Sedang 107 37,0 Kurang 35 12,1

Total 289 100,0

Lanjutan Tabel 4.7.

Page 78: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

4.2.4. Tabulasi Silang Karakteristik Individu, Faktor Organisasi, dan Faktor Psikologis terhadap Pendokumentasian

4.2.4.1.Tabulasi Silang Karakteristik Individu terhadap Pendokumentasian

Hasil tabulasi silang status perkawinan terhadap pendokumentasian

menunjukkan bahwa responden dengan status perkawinan belum menikah

pendokumentasiannya terbanyak pada kategori sedang yaitu 41 orang (14,2%).

Sedangka responden dengan status menikah pendokumentasiannya terbanyak pada

kategori baik yaitu 107 orang (37,0%).

Hasil tabulasi silang masa kerja terhadap pendokumentasian menunjukkan

bahwa untuk kelompok masa kerja ≤ 5 tahun terbanyak pada kategori baik yaitu 108

orang (37,4%), untuk masa kerja 6-10 tahun terbanyak pada kategori sedang yaitu 57

orang (19,7%), sedangkan untuk kelompok masa kerja lebih 10 tahun terbanyak pada

kategori baik yaitu 22 orang (3,5%).

Hasil tabulasi silang pendidikan terhadap pendokumentasian menunjukkan

bahwa responden dengan pendidikan S1 Keperawatan pendokumentasiannya

terbanyak pada kategori baik yaitu 21 orang (7,3%), kategori sedang dan kurang 16

orang (5,5%). Untuk pendidikan D.III Keperawatan pendokumentasiannya yang

terbanyak pada kategori baik yaitu 118 orang (40,8%), kategori sedang dan kurang

120 orang (41,5%). Sedangkan untuk tingkat pendidikan SPK dan Bidan

pendokumentasiannya terbanyak pada kategori baik yaitu 8 orang (2,8%), kategori

sedang dan kurang 6 orang (2,1%).

Page 79: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 4.9. Hasil Tabulasi Silang Karakteristik Individu

Pendokumentasian Baik Sedang Kurang

Karakteristik Responden

N % N % N % Status Perkawinan Belum Menikah 40 13,8 41 14,2 12 4,2 Menikah 107 37,0 66 22,8 23 8,0 Total 147 50,9 107 37,0 35 12,1 Masa Kerja ≤5 Tahun 108 37,4 42 14,5 18 6,2 6-10 Tahun 17 5,9 57 19,7 6 2,1 > 10 Tahun 22 7,6 8 2,8 11 3,8 Total 147 50,9 107 37,0 35 12,1 Pendidikan S1 Kep 21 7,3 14 4,8 2 0,7 D III Kep 118 40,8 89 30,8 31 10,7 SPK/Bidan 8 2,8 4 1,4 2 0,7 Total 147 50,9 107 37,0 35 12,1

N = 289

4.2.4.2.Tabulasi Silang Faktor Organisasi terhadap Pendokumentasian

Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.10. menunjukkan kepemimpinan terhadap

pendokumentasian terbanyak pada kategori baik yaitu 97 orang (33,6%), kategori

sedang dan kurang 33 orang (11,4%). Hasil tabulasi silang imbalan terhadap

pendokumentasian menunjukkan bahwa responden yang menyatakan jika imbalan

baik maka didapat pendokumentasiannya terbanyak pada kategori baik sebanyak 98

orang (33,9%), kategori sedang dan kurang 57 orang (19,7%). Hasil tabulasi silang

disain pekerjaan terhadap pendokumentasian menunjukkan bahwa responden yang

menyatakan jika disain pekerjaan baik maka didapat pendokumentasian terbanyak

Page 80: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

pada kategori baik yaitu 105 orang (36,3 %), kategori sedang dan kurang 51 orang

(17,6%).

Tabel 4.10. Hasil Tabulasi Silang Faktor Organisasi terhadap Pendokumentasian

Pendokumentasian Baik Sedang Kurang

Faktor Organisasi

N % N % N % Kepemimpinan Baik 97 33,6 31 10,7 2 0,7 Sedang 46 15,9 75 26,0 7 2,4 Kurang 4 1,4 1 0,3 26 9,0 Total 147 50,9 107 37,0 35 12,1 Imbalan Baik 98 33,9 42 14,5 15 5,2 Sedang 48 16,6 59 20,4 7 2,4 Kurang 1 0,3 6 2,0 13 4,5 Total 147 50,9 107 37,0 35 12,1 Disain Pekerjaan Baik 105 36,3 46 15,9 5 1,7 Sedang 41 14,2 60 20,8 23 8,0 Kurang 1 0,3 1 0,3 7 2,4 Total 147 50,9 107 37,0 35 12,1

N = 289

4.2.4.3.Faktor Psikologis terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Hasil tabulasi silang motivasi terhadap pendokumentasian menunjukkan

bahwa responden yang menyatakan apabila motivasi perawat baik maka hasil

pendokumentasian menjadi lebih baik baik pada kategori terbanyak yaitu 134 orang

(46,4%), kategori sedang dan kurang 51 orang (17,6%). Selanjutnya hasil tabulasi

persepsi terhadap pekerjaan menunjukkan, bahwa bila persepsi perawat terhadap

pekerjaannya baik maka pendokumentasian akan menjadi lebih baik pada kategori

terbanyak yaitu 122 orang (42,2 %), kategori sedang dan kurang 54 orang (18,6%).

Page 81: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Tabel 4.11. Hasil Tabulasi Silang Faktor Psikologis terhadap Pendokumentasian

Pendokumentasian Baik Sedang Kurang

Faktor Psikologis

N % N % N % Motivasi Baik 134 46,4 46 15,9 5 1,7 Sedang 13 4,5 61 21,1 13 4,5 Kurang 0 0 0 0 17 5,9 Total 147 50,9 107 37,0 35 12,1 Persepsi Terhadap Kerja Baik 122 42,2 53 18,3 1 0,3 Sedang 25 8,7 53 18,3 18 6,2 Kurang 0 0 1 0,3 16 5,5 Total 147 50,9 107 37,0 35 12,1

N = 289

4.3. Analisis Multivariat

Uji regresi berganda dilakukan untuk menguji hipotesis di mana terdapat

pengaruh karakteristik individu, faktor organisasi dan faktor psikologis terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan.

Pengaruh karakteristik individu (status perkawinan, masa kerja dan

pendidikan), faktor organisasi (kepemimpinan, imbalan, dan disain pekerjaan), dan

faktor psikologis (motivasi, dan persepsi terhadap kerja) terhadap pendokumentasian

dapat lihat pada Tabel 4.12.

Berdasarkan hasil uji regresi pada Tabel 4.12. di bawah dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Page 82: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

1. Terdapat 1 (satu) variabel karakteristik individu (masa kerja), 3 (tiga) variabel

faktor organisasi (imbalan, kepemimpinan, desain pekerjaan) dan 2 (dua) variabel

psikologis (motivasi, persepsi terhadap kerja) yang berpengaruh terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan dengan taraf signifikansi masing-masing

variabel < 0,05.

2. Secara bersama variabel masa bekerja, persepsi terhadap kerja, motivasi, imbalan,

kepemimpinan, disain pekerjaan mempunyai pengaruh relatif dominan terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan, dengan kontribusi sebesar (dari nilai R

Square: 0,653 x 100%) = 65,3 %, artinya pendokumentasian secara dominan

dipengaruhi oleh lama kerja, persepsi terhadap pekerjaan, motivasi, imbalan,

kepemimpinan, disain pekerjaan dan ada sekitar 34,7% dipengaruhi oleh faktor

lain.

3. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa faktor motivasi mempunyai pengaruh

yang paling kuat yang ditunjukkan dengan nilai Beta (0,415) dibandingkan

dengan variabel lainnya.

Tabel 4.12. Hasil Regresi Karakteristik Individu, Faktor Psikologis dan Faktor Organisasi terhadap Pendokumentasian

No. Kode Variabel B Sig.

X1 Status Perkawinan 0,006 0,911 X2 Masa Kerja 0,071 0,040 X3 Pendidikan 0,008 0,893 X4 Imbalan 0,182 0,000 X5 Kepemimpinan 0,283 0,010 X6 Disain Pekerjaan 0,142 0,003 X7 Motivasi 0,415 0,000 X8 Persepsi Terhadap Pekerjaan 0,235 0,014

(Constant) 0,418 R R Square

0,808(a) 0,653

Page 83: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

4. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.12. dapat disusun persamaan teoritis

sebagai berikut:

ỳ (Pendokumentasian) = 0,418 + 0,071(X2) + 0,182 (X4) + 0,283(X5) + 0,142 (X6) + 0,415 (X7)+ 0,235 (X8).

Ketentuan: ỳ = Pendokumentasian, X1 = Status Perkawinan, X2 = Masa Kerja,

X3 = Pendidikan, X4 = Imbalan, X5= Kepemimpinan, X6 = Disain Pekerjaan, X7 = Motivasi, X8 = Persepsi terhadap Pekerjaan

Berdasarkan persamaan di atas secara teoritis dapat disebutkan bahwa

pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat akan meningkat menjadi lebih

baik, apabila perawat memiliki masa kerja lebih lama, selain itu peningkatan

pendokumentasian akan lebih baik jika ada perubahan persepsi positif perawat

terhadap pekerjaan, motivasi, imbalan, kepemimpinan dan disain terhadap pekerjaan.

Page 84: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pendokumentasian

Hasil penelitian menunjukkan pendokumentasian asuhan keperawatan yang

diukur melalui sub variabel pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

implementasi, evaluasi, dan dokumentasi asuhan keperawatan secara umum belum

dapat dikategorikan baik. Kondisi ini ditunjukkan dengan sebagian responden (142

orang (49,1%) memiliki hasil pendokumentasian dengan kategori sedang dan kurang.

Pendokumentasian asuhan keperawatan secara umum belum dapat

dikategorikan baik keadaan ini dapat digambarkan lebih rinci melalui variabel sub

pendokumentasian yaitu: (1) untuk dokumentasi pengkajian sebanyak 115 orang

(39,8%) dengan kategori sedang dan kurang, (2) dokumentasi diagnosa keperawatan

kategori sedang dan kurang sebanyak 114 orang (39,5%), (3) dokumentasi

perencanaan dengan kategori kurang dan sedang sebanyak 116 orang (40,1%) (4),

dokumentasi implementasi dengan kategori sedang dan kurang sebanyak 148 orang

(51,2%), (5) dokumentasi evaluasi dengan kategori sedang dan kurang sebanyak 110

orang (38,1%), dan (6) dokumentasi asuhan keperawatan dengan kategori sedang dan

kurang sebanyak 138 orang (47,7%).

Berdasarkan perhitungan yang digunakan untuk mengukur variabel

pendokumentasian pada sub variabel pengkajian, diagnosa, perencanaan,

Page 85: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

implementasi, evaluasi, dokumentasi asuhan keperawatan) maka hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 142 orang (49,1%) memperoleh

hasil pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kategori sedang dan kurang.

Adanya fenomena di atas disebabkan oleh beberapa alasan mengenai pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi asuhan

keperawatan yang dapat diuraikan berdasarkan masing-masing permasalahan dalam

sub pendokumentasian pada jabaran di bawah ini.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kurangnya pengkajian dalam

pendokumentasian disebabkan oleh karena perawat belum melakukan pengkajian

data secara komprehensif sejak pasien masuk sampai dengan pulang secara

berkesinambungan. Penyebab lain juga disebabkan oleh karena perawat belum

sepenuhnya melakukan pengelompokan data bio-psiko-sosio-spiritual pasien.

Perumusan diagnosa atau masalah keperawatan tidak berdasarkan pada kesenjangan

antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan pasien. Kondisi ini

bisa terjadi karena kurang akuratnya pengumpulan data yang dilakukan perawat pada

setiap tahapan proses keperawatan.

Menurut Nursalam (2001) hakekat dokumentasi asuhan keperawatan adalah

terciptanya kegiatan-kegiatan keperawatan yang menjamin tumbuhnya pandangan,

sikap, cara berpikir dan bertindak profesional pada setiap perawat. Pendekatan yang

sistematis dan logis dengan landasan ilmiah yang benar, serta melalui dokumentasi

proses keperawatan, semua kegiatan dalam proses keperawatan dapat ditampilkan

kembali sehingga dapat diteliti ulang untuk dikembangkan atau diperbaiki.

Page 86: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Kegiatan Dokumentasi asuhan keperawatan dalam hal ini juga mencakup

pencatatan dan pelaporan kajian kondisi fisik pasien sesuai dengan asuhan

keperawatan profesional dan merupakan suatu hal yang mutlak harus ada dan

dilaksanakan pada setiap tahap proses keperawatan (Depkes R.I., 1995). Untuk

mendukung suatu sistem pengkajian dalam bentuk pencatatan dan pelaporan yang

baik menurut Nursalam (2001) dapat menggunakan pedoman penulisan kriteria hasil

berdasarkan SMART yaitu: S = spesific (tujuan harus spesifik dan tidak

menimbulkan arti ganda), M = measurable (tujuan keperawatan harus dapat diukur,

khususnya tentang perilaku pasien; dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dan

dibau), A = achievable (tujuan harus dapat dicapai), R = reasonable (tujuan harus

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah), dan T = time (tujuan harus dapat

dicapai dalam batas waktu tertentu).

Hasil penelitian tentang diagnosa keperawatan dalam pendokumentasian

asuhan keperawatan termasuk pada kategori sedang dan kurang. Hal tersebut bisa

terjadi karena perawat dalam merumuskan diagnosa keperawatan masih belum

mengacu pada respon individu terhadap masalah kesehatan aktual dan potensial, dan

tidak didukung dengan tanda dan gejala klinis yang timbul sebagai respon terhadap

penyakitnya. Hal lain dari penyebab masalah ini adalah bahwa diagnosa keperawatan

yang dibuat belum mencerminkan problem etiology dan Symptoms (PES) atau

Problem dan Etiologi (PE). Mereka belum merumuskan diagnosa keperawatan secara

aktual dan berdasarkan risiko, dalam membuat rencana keperawatan terlihat juga

bahwa perawat belum mengacu kepada diagnosa keperawatan dan rencana tindakan

Page 87: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

keperawatan yang disusun belum menurut urutan prioritas. Menurut Nursalam (2001)

semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, di mana menurut NANDA

diartikan sebagai definisi karekteristik. Definisi karakteristik tersebut dinamakan

tanda dan gejala, tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah

sesuatu yang dirasakan oleh pasien. Setelah perawat mengelompokkan,

mengidentifikasi, dan memvalidasi data-data yang signifikan, maka tugas perawat

pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosa keperawatan.

Menurut Carpenito yang dikutip dalam Nursalam (2001) diagnosa

keperawatan bersifat aktual jika mampu menjelaskan masalah nyata yang terjadi saat

ini sesuai data klinik yang ditemukan. Syarat untuk menegakkan diagnosa

keperawatan aktual harus ada unsur (P) = problem (masalah) yaitu, pernyataan

terhadap masalah kesehatannya baik aktual maupun potensial, (E) = etiology

(penyebab) adalah penyebab atau alasan yang dicurigai dari respon yang telah

diidentifikasi dari pengkajian, (S) = sign and symtomps (tanda dan gejala) adalah

manifestasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa

keperawatan.

Hasil penelitian tentang perencanaan keperawatan masih kurang baik dalam

pendokumentasiannya disebabkan oleh karena rumusan tujuan keperawatan yang

dibuat perawat belum mengandung komponen pasien, perubahan prilaku, kondisi

pasien, dan kriteria hasil. Rencana tindakan keperawatan yang dibuat juga belum

mengacu kepada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas.

Page 88: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Gambaran rencana tindakan keperawatan yang dibuat belum melibatkan

pasien dan keluarganya serta kerjasama yang baik dengan tim kesehatan lain. Hasil

lain yang ditemukan sebagai penyebab masalah adalah bahwa perawat belum

melaksanakan tindakan keperawatan yang mengacu kepada rencana keperawatan.

Rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan

keperawatan kepada pasien. Setiap pasien yang memerlukan asuhan keperawatan

perlu suatu perencanaan yang baik. Perencanaan adalah bagian dari fase

pengorganisasian dalam proses keperawatan yang meliputi tujuan perawatan,

penetapan pemecahan masalah, dan menentukan tujuan perencanaan untuk mengatasi

masalah klien (Hidayat, 2001).

Ali (2002) menyebutkan perencanaan keperawatan meliputi perumusan

tujuan, tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada pasien

berdasarkan analisis pengkajian agar masalah kesehatan dan keperawatan pasien

dapat diatasi. Berdasarkan beberapa teori tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

suatu perencanaan yang kurang baik akan berakibat rendahnya mutu pelayanan

keperawatan pada pasien sebagai akibat dari data yang ada kurang lengkap.

Hasil penelitian tentang implementasi pada kategori kurang baik disebabkan

oleh karena perawat belum melaksanakan observasi respons pasien setelah

melakukan tindakan keperawatan. Disebutkan juga bahwa perawat belum melakukan

dengan segera revisi rencana dan tindakan keperawatan berdasarkan hasil evaluasi

yang telah dilakukan. Semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat

Page 89: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

tidak dicatat dengan ringkas dan jelas. Selain itu dalam melakukan evaluasi perawat

juga belum mengacu kepada tujuan dan kriteria hasil yang sudah ditetapkan.

Menurut Effendy (1995) implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan

dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Oleh karena itu

pelaksanaan atau implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai

tujuan yang spesifik. Tujuan dari implementasi adalah membantu pasien dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi mekanisme koping.

Jenis tindakan pada implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri (independent),

saling ketergantungan atau kolaborasi (interdependent), dan tindakan rujukan atau

ketergantungan (dependent).

Hasil penelitian tentang cara evaluasi yang masih kurang dalam

pendokumentasian disebabkan oleh penerapan proses keperawatan dari tahap

pengkajian sampai dengan evaluasi belum dicatat pada format yang baku. Hasil

evaluasi yang dicatat juga belum dilakukan dengan ringkas dan jelas. Dalam

melakukan pencatatan perawat belum melakukan penulisan dengan jelas, ringkas, dan

belum memakai istilah yang baku dan benar. Hasil lain yang ditemukan adalah bahwa

setiap melakukan tindakan/kegiatan keperawatan belum semua perawat

mencantumkan paraf, nama jelas, tanggal dan jam dilakukannya tindakan. Sikap

perawat yang belum menyimpan berkas catatan keperawatan secara benar sesuai

dengan ketentuan yang berlaku juga merupakan penyebab kurang baiknya evaluasi

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Page 90: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

5.2. Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis dan Organisasi

terhadap Pendokumentasian

Analisis pengaruh antar 2 (dua) variabel dalam penelitian ini adalah melihat

variabel yang di dalam hasil uji regresi dinyatakan memiliki pengaruh. Hasil regresi

karakteristik individu terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan ditemukan hasil

bahwa hanya variabel masa kerja yang memiliki pengaruh terhadap

pendokumentasian. Hasil uji regresi faktor psikologis terhadap pendokumentasian

diperoleh 2 (dua) variabel yang berpengaruh terhadap pendokumentasian yaitu

motivasi dan persepsi terhadap pekerjaan. Sementara hasil regresi faktor organisasi

ditemukan 3 (tiga) variabel yang memiliki pengaruh terhadap pendokumentasian

yaitu imbalan, kepemimpinan dan disain pekerjaan.

5.2.1. Pengaruh Masa Kerja terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi masa kerja terhadap pendokumentasian dengan nilai

signifikansi P = 0,040 dan kontribusi aspek masa kerja terhadap pendokumentasian

sebesar (nilai B) 0,071.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin lama seorang bekerja maka

semakin baik hasil kerjanya dalam melakukan pendokumentasian. Kondisi ini

disebabkan bahwa masa kerja dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman

seseorang dalam melaksanakan pekerjaan dengan tepat efisien dan efektif. Dari

banyak penelitian menyebutkan bahwa masa kerja memberikan pengaruh kepada

hasil kerja yang dicapai oleh seseorang.

Page 91: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Mengutip teori yang dikatakan Anderson (1994) bahwa makin lama

pengalaman kerja seseorang. maka semakin terampil petugas tersebut. Biasanya

seseorang sudah masa kerja pada bidang tugasnya makin mudah ia memahami tugas

dan tanggung jawabnya, sehingga memberi peluang orang tersebut untuk

meningkatkan prestasi serta beradaptasi dengan lingkungan di mana ia berada.

Pengaruh masa kerja dalam penelitian ini juga ditunjukkan dari tabulasi silang

antara masa kerja dan pendokumentasian perawat di mana kelompok masa kerja ≤ 5

tahun terbanyak pada kategori baik (37,4%), namun kelompok masa kerja > 10 tahun

hanya 7,6% ada pada kategori baik. Fenomena ini kemungkinan disebabkan karena

adanya kebijakan manajemen RSUD Dr. Zainoel Abidin menerima tenaga perawat

dengan sistem kontrak yang berlaku selama satu tahun. Untuk dapat melanjutkan

kontrak pada tahun berikutnya dilakukan evaluasi kinerja perawat pada tahun

sebelumnya, perawat yang memiliki kinerja yang baik akan dilanjutkan dengan

kontrak baru sementara yang memiliki kinerja tidak baik kontraknya tidak

dilanjutkan.

5.2.2. Pengaruh Status Perkawinan terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi status perkawinan terhadap pendokumentasian dengan nilai

signifikansi P= 0,911. dan kontribusi aspek persepsi kerja terhadap

pendokumentasian sebesar (nilai B ) 0,006. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

status perkawinan tidak berpengaruh terhadap pendokumentasian. Hasil penelitian ini

menegaskan bahwa status perkawinan tidak memberi pengaruh terhadap

Page 92: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

pendokumentasian, di mana sistem pendokumentasian perawat yang belum menikah

dan yang sudah menikah tidak memiliki perbedaan kinerja pada pendokumentasian.

Beberapa penyebab yang diprediksi tidak adanya pengaruh status perkawinan

terhadap pendokumentasian perawat antara lain disebabkan bahwa perawat yang

sudah menikah jumlahnya lebih besar yaitu 67,8%, sedangkan jumlah perawat yang

belum menikah hanya 32,2%. Disisi lain ada pengaruh budaya di daerah ini yang

sejak dahulu tidak membedakan status perkawinan untuk berjuang membangun

daerahnya tanpa harus terbebani dengan urusan rumah tangga. Hasil ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilyas (1999) terhadap kinerja dokter PTT

mengatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan

kinerja dokter PTT, keadaan ini mungkin disebabkan gaji yang diterima oleh dokter

PTT tidak berbeda antara yang sudah menikah dengan yang belum menikah, sehingga

membuat hasil kinerja tidak jauh berbeda.

Walaupun hasil penelitian ini tidak ada pengaruh antara status perkawinan

dengan pendokumentasian asuhan keperawatan, tetapi secara proporsional responden

yang sudah menikah lebih besar jumlahnya dibanding dengan responden yang belum

menikah. Dengan demikian diperlukan dukungan, bimbingan dan pengawasan secara

kontinu oleh pimpinan keperawatan untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem

pendokumentasian asuhan keperawatan.

Page 93: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

5.2.3. Pengaruh Pendidikan terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi pendidikan terhadap pendokumentasian dengan nilai

signifikansi P= 0,893. dan kontribusi aspek persepsi kerja terhadap

pendokumentasian sebesar (nilai B ) 0,008. Hasil uji ini menunjukkan tingkat

pendidikan perawat tidak berpengaruh terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan.

Banyak teori yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat

pendidikan formal yang lebih tinggi biasanya memiliki tingkat pemahaman kerja

yang lebih baik. Beberapa teori yang mendukung bahwa pendidikan berpengaruh

terhadap kinerja individu seperti pendapat Suprihanto (2000) yang menyatakan,

pendidikan formal dapat memberi kesempatan berprestasi yang lebih baik pada diri

seorang pekerja. Pendapat lain yang dikemukakan Rakhmat (2004), salah satu faktor

situasional yang mempengaruhi perilaku adalah faktor-faktor sosial yang di dalamnya

adalah kecerdasan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendapat yang sama

dikemukakan Simanjuntak (1985) yang menyebutkan bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang akan semakin tinggi produktivitas kerjanya. Namun dalam

penelitian ini ditemukan hasil bahwa tingkat pendidikan tidak memberi pengaruh

terhadap pendokumentasian keperawatan. Beberapa faktor yang diprediksi sebagai

penyebab tidak berpengaruhnya tingkat pendidikan terhadap pendokumentasian

adalah bahwa rata-rata kelompok perawat yang ada di rumah sakit ini memiliki

tingkat pendidikan sebagai perawat vokasi (D.III Keperawatan). Hal ini terlihat dari

besarnya jumlah kelompok perawat berpendidikan D.III Keperawatan yaitu 82,4%,

Page 94: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

dibandingkan dengan jumlah perawat yang berpendidikan S1 Keperawatan yaitu

12,8%. Kondisi ini diprediksi mendominasi kinerja perawat vokasi yang lebih

terfokus pada keterampilan prosedur tindakan keperawatan, sehingga kurang

memberikan perhatian pada aspek pendokumentasian asuhan keperawatan. Faktor

lain yang diprediksi sebagai penyebab tidak berpengaruhnya tingkat pendidikan

terhadap pendokumentasian adalah perawat yang memiliki tingkat pendidikan S1

Keperawatan sebagian besar adalah kepala ruang dan wakil kepala ruang yang

memiliki tugas pokok dan tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen ruang rawat inap, bukan sebagai tenaga teknis pelaksana asuhan

keperawatan.

5.2.4. Pengaruh Persepsi Kerja terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi persepsi kerja terhadap pendokumentasian dengan nilai

signifikansi P= 0,014. dan kontribusi aspek persepsi kerja terhadap

pendokumentasian sebesar (nilai B) 0,235. Persepsi yang baik pada bidang pekerjaan

yang sifatnya mekanistis, seperti adanya kesesuaian kerja yang diciptakan organisasi

pada mereka akan memberikan pengaruh positif bagi kinerja perawat. Persepsi yang

baik pada diri perawat pada bidang kerjanya juga dapat membuat pekerjaan perawat

lebih terpola dengan jelas, menjadi lebih pasti dan lebih teratur.

Pengertian persepsi menurut (Koentjaraningrat, 2001) adalah akal manusia

yang sadar meliputi proses fisik, fisiologis dan psikologis yang mengolah bermacam-

macam input sebagai penggambaran lingkungan. Persepsi merupakan perlakuan

Page 95: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

melibatkan penafsiran melalui proses pemikiran tentang apa yang dilihat, didengar,

dialami, atau dibaca sehingga persepsi mempengaruhi tingkah laku, percakapan, serta

perasaan seseorang.

Persepsi yang baik harus sengaja diciptakan oleh pimpinan organisasi dengan

cara menyampaikan visi, misi dan tujuan organisasi dalam setiap pertemuan atau

rapat-rapat rutin, agar perawat merasa bahwa bekerja adalah untuk mencapai tujuan

organisasi rumah sakit yaitu pelayanan yang bermutu. Persepsi perawat yang baik

terhadap pekerjaannya akan memberikan motivasi bagi perawat untuk bekerja lebih

baik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.

Achua (2004) menyebutkan bahwa kekuatan sebuah organisasi dalam

mencapai tujuannya terletak di dalam kemampuan manajemen untuk

mendeskripsikan tugas pada bawahan dalam bentuk kerjasama yang kuat dalam tim.

Kekuatan tim dapat dijadikan alat untuk perubahan yang cukup hebat dalam tubuh

organisasi dan mereka akan memberi produk yang cukup baik dalam pelayanan.

Hasil penelitian yang dilakukan Sarwastuti (2001) menunjukkan pengaruh

persepsi kerja terhadap pendokumentasian dikarenakan oleh sistem kepemimpinan

yang datang dari top manajemen hingga lower manajemen di rumah sakit.

Terbentuknya persepsi yang baik ini menciptakan sistem kerja yang baik. Persepsi

yang baik akan membuat perawat berupaya semaksimal mungkin untuk

meningkatkan kualitas pekerjaan semata-mata untuk kepentingan pasien, rumah sakit

dan dirinya sendiri.

Page 96: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Gibson et al. (1997), menyebutkan persepsi adalah proses pemberian arti

(cognitive) yang dipergunakan oleh seseorang untuk menafsirkan dan memahami

dunia sekitarnya. Karena setiap orang memberi arti kepada stimulus, maka individu

yang berbeda akan melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa

hal yang menyebabkan perbedaan dalam persepsi antara lain perhatian, harapan

seseorang akan rangsangan yang timbul, kebutuhan sistem nilai dan ciri

kepribadiannya sehingga setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda

terhadap suatu rangsangan.

Rangsangan atau stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh alat

sensorik ke otak, sehingga terjadilah suatu proses di otak sehingga individu dapat

menyadari apa yang diterima. Proses ini dinamakan proses pengamatan. Setelah

proses ini terbentuklah pengamatan, setelah itu terbentuklah persepsi tentang obyek

yang baru diamati (Atkinson, 2004).

5.2.5. Pengaruh Motivasi terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi motivasi terhadap pendokumentasian dengan nilai

signifikansi P = 0,000 dan kontribusi aspek motivasi terhadap pendokumentasian

sebesar (nilai B) 0,415.

Penelitian ini menunjukkan bahwa perawat kurang berusaha untuk

mendapatkan hasil yang terbaik dalam setiap melaksanakan pekerjaan. Pola

pembinaan dan pengembangan karier bagi perawat yang dilakukan kurang konsisten

dan tidak dapat meningkatkan motivasi dan daya saing yang kompetitif. Sebagai

Page 97: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

seorang staf perawat merasa kurang diberikan kesempatan untuk mengembangkan

diri sesuai dengan bidang keahliannya. Monitoring yang dilakukan atasan langsung

secara berkala juga dapat memacu untuk bekerja lebih baik. Sebaiknya pimpinan

memberikan dorongan dan perhatian terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan oleh

perawat. Supervisi dari bidang keperawatan di instalasi rawat inap sebaiknya

dilakukan minimal setiap bulan sekali untuk memberikan bimbingan dokumentasi

asuhan keperawatan.

Hasil lain yang ditemukan juga menyebutkan bahwa pimpinan kurang

memberikan dukungan dan penghargaan terhadap setiap prestasi yang mereka raih

sehingga mereka kurang termotivasi untuk meningkatkan keberhasilan kerjanya.

Lingkungan tempat kerja yang di rasakan perawat menurut mereka juga kurang

memberikan kenyamanan sehingga kurang dapat memberikan dorongan semangat

untuk bekerja lebih baik. Menurut pendapat Maslow yang dikutip dalam Atkinson

(2004) timbulnya perilaku seseorang pada saat tertentu ditentukan oleh kebutuhan

yang memiliki kekuatan yang tinggi, sehingga penting bagi setiap manajer untuk

memiliki pemahaman tentang kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan penting bagi

bawahannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Hageman (1993) menemukan hasil atas

pertanyaan apa yang memotivasi responden untuk bertindak melakukan sesuatu.

Diperoleh hasil bahwa lebih dari 60% responden menjawab berhubungan dengan

kebutuhan sosio-psikologis seperti: umpan balik, keadilan, rasa memiliki, kejujuran,

kredibilitas, kepercayaan, partisipasi dan tanggung jawab. Sekitar 20% jawaban

Page 98: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

responden berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan intelektualitas seperti

pemenuhan diri sendiri, tugas yang menarik, variatif, dan ada tantangan. Hanya 10%

jawaban yang berhubungan dengan faktor materi, sisanya 10% jawaban berkaitan

dengan motivasi yang mengikuti kata hatinya.

5.2.6. Pengaruh Imbalan terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi imbalan terhadap pendokumentasian dengan nilai signifikansi

P= 0,000. dan kontribusi aspek imbalan terhadap pendokumentasian sebesar (nilai B )

0,182. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbalan yang diterima perawat dari hasil

kerjanya selain gaji seperti tunjangan prestasi kerja (TPK), jasa medis, jasa ASKES,

dan imbalan lainnya dapat mendorong perawat untuk bekerja lebih baik. Perawat juga

menyebutkan seharusnya pemberian insentif (jasa pelayanan medis, jasa ASKES, jasa

Jamkesmas dan imbalan lainnya) dilakukan secara proporsional dan rasional, sesuai

dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab setiap perawat. Imbalan dan

tunjangan lainya yang diberikan juga harus disesuaikan dengan beban kerja perawat

pelaksana. Kebutuhan perawat akan reward berupa sistem promosi atau pemberian

tunjangan dan pengaturan jadwal dinas harus dilakukan sacara terbuka dan jelas.

Hasil penelitian juga menemukan bahwa perawat belum mendapatkan

imbalan yang sesuai dengan beban kerja. Walaupun beberapa penelitian yang

dilakukan di tempat lain ada yang menunjukkan bahwa insentif bukanlah hal yang

berpengaruh terhadap prestasi kerja, namun komponen imbalan sebagai kompensasi

Page 99: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

perlu dipertimbangkan. Pengaruh kompensasi menurut Sedarmayanti (2001) dapat

dijadikan sebagai balas jasa untuk kerja mereka, dimana apabila kompensasi

diberikan secara tepat, maka para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan

termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tetapi bila kompensasi yang diberikan

tidak atau kurang memadai, maka prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja

pegawai akan menurun.

Murlis (2003) menyebutkan reward dalam bentuk uang seperti yang

diharapkan para pegawai berdasarkan struktur golongan dan tunjangan amat perlu,

sebab dengan dibuatnya struktur golongan maka peringkat jabatan individual jadi

tampak seperti broadbanded structure yang berfungsi sebagai alat konsistensi dan

kontrol dalam pemberian imbalan.

5.2.7. Pengaruh Disain Pekerjaan terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi disain pekerjaan terhadap pendokumentasian dengan nilai

signifikansi P= 0,003. dan kontribusi aspek disain pekerjaan terhadap

pendokumentasian sebesar (nilai B) 0,142.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa disain pekerjaan sangat penting untuk

memperbaiki kinerja perawat dalam pendokumentasian. Disain pekerjaan yang

mereka terima sampai saat ini menurut mereka belum dapat diaplikasikan secara

mekanistis dan stategis. Para perawat hanya melakukan pekerjaan atas kebiasaan

sehari-hari tanpa mengerti tentang cakupan dan kedalaman dari tugas yang mereka

emban.

Page 100: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Menurut Gibson et al. (1997), sebuah disain kerja yang baik adalah yang

mampu menguraikan tentang cakupan, kedalaman, dan tujuan dari setiap pekerjaan

yang membedakan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan lainnya. Tujuan

pekerjaan dilaksanakan melalui analisis kerja, di mana para manajer menguraikan

pekerjaan sesuai dengan aktivitas yang dituntut agar membuahkan hasil yang

diharapkan.

Hasil penelitian lain juga mengungkapkan bahwa para perawat masih

membutuhkan bimbingan dari atasan untuk terus dapat mengimplementasikan

tugasnya dengan baik. Seharusnya disain pekerjaan yang baik sudah bisa menjiwai

diri para perawat tanpa harus mendapat bimbingan secara terus menerus dan

monitoring yang ketat dari atasannya. Hackman dan Oldham (1995) dalam Berry dan

Houston (1997) telah melakukan penelitian bahwa faktor yang paling menentukan

tentang keefektifan kerja seseorang adalah adanya desain kerja yang dapat

memberikan sikap positif pada diri karyawan untuk melakukannya.

5.2.8. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Pendokumentasian

Hasil uji regresi kepemimpinan terhadap pendokumentasian dengan nilai

signifikansi P= 0,010. dan kontribusi aspek kepemimpinan terhadap

pendokumentasian sebesar (nilai B) 0,283.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengaruh kepemimpinan sangat

diperlukan untuk perbaikan kerja pendokumentasian oleh perawat. Pernyataan yang

diungkapka perawat dalam penelitian ini menyebutkan bahwa pimpinan seharusnya

Page 101: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

memberikan perhatian dan penghargaan atas apa yang mereka lakukan baik itu dalam

bentuk fisik maupun non fisik. Upaya peningkatan kinerja juga dapat dilakukan oleh

mereka jika kesejahteraan para perawat menjadi perhatian yang penuh oleh pimpinan.

Mereka menyatakan tidak adanya penghargaan yang disesuaikan dengan beban kerja

mereka membuat mereka kurang termotivasi untuk melaksanakan kegiatan dengan

maksimal.

Perhatian pimpinan dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan dan pengarahan

dalam pelaksanaan tugas, ketersediaan waktu atasan untuk mendengarkan saran-saran

untuk dipertimbangkan, dan sikap terbuka dalam menerima keluhan staf serta

mencari solusi untuk memberi bantuan atas permasalahan yang dihadapi staf dalam

bidang kerjanya, terutama juga penegakan aspek disiplin kerja. Menurut pendapat

Hersey dan Blanchard (1990) mengemukakan pendapatnya tentang hubungan antara

pemimpin dan bawahan yang dikenal dengan teori siklus hidup dalam penerapan

kebijakan organisasi memberi motivasi kerja dan memberi dampak kepada

peningkatan kinerja staf. Menurut teori ini hubungan antara pemimpin dengan

bawahan berjalan melalui empat tahap sesuai dengan tingkat kematangan

bawahan sehingga seorang pemimpin organisasi harus dapat menerapkan kebijakan

yang tepat kepada seluruh stafnya.

Pendapat senada diungkapkan oleh Kepner (1998) bahwa tidak ada sebuah

organisasi yang dapat mencapai potensi sepenuhnya, kecuali jika organisasi itu

merangsang dan menikmati kerjasama dari kegiatan produktif dari para anggotanya.

Semakin rumit kegiatan organisasi semakin diperlukan koordinasi, jika organisasi ini

Page 102: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

ingin berkembang. Organisasi harus mampu melakukan suatu tindakan yang sifatnya

dapat mengikat antara pimpinan dan bawahan dalam bentuk suatu kebijakan yang

disepakati bersama.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan diantaranya:

1. Penilaian kinerja staf dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dalam

penelitian ini merupakan salah satu aspek dari kinerja perawat dan belum

mencakup semua aspek kegiatan pelayanan asuhan keperawatan secara

komprehensif.

2. Dalam penilaian pendokumentasian asuhan keperawatan untuk membuktikan

kinerja perawat dalam penelitian ini masih menggunakan pengumpulan data

melalui kuesioner dan belum melakukan penilaian dengan observasi langsung.

3. Penelitian ini hanya dilakukan kepada perawat yang bertugas di Instalasi Rawat

Inap, karena memiliki kompleksitas dan kesinambungan dalam pendokumentasian

asuhan keperawatan dibandingkan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan

di Instalasi Rawat Jalan.

4. Penelitian ini hanya dilakukan di RSUD Dr. Zainoel Abidin, dan belum dilakukan

penelitian di rumah sakit lain yang kemungkinan hasilnya bisa sama atau

kemungkinan berbeda dengan hasil penelitian ini.

Page 103: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.

Zainoel Abidin belum dapat dikategorikan baik, sebab sebagian besar responden

(49,1%) memiliki cara pendokumentasian pada kategori kurang sampai sedang,

dan hanya 50,9% yang memiliki pendokumentasian baik.

2. Variabel karakteristik individu dalam penelitian ini menunjukkan hanya masa

kerja yang memiliki pengaruh terhadap pendokumentasian dengan nilai

signifikansi sebesar 0,040 dan merupakan variabel berpengaruh yang kurang kuat

dibandingkan dengan 5 variabel lainnya yang dinyatakan berpengaruh.

3. Faktor Organisasi terdiri atas: imbalan, kepemimpinan dan desain pekerjaan,

belum dapat dikategorikan baik yang tergambar dari masih tingginya kelompok

responden pada kategori sedang dan kurang. Hal ini juga ditandai dengan adanya

pengaruh yang cukup besar dari seluruh komponen faktor organisasi terhadap

pendokumentasian dengan nilai signifikansi mendekati nilai P= 0,000.

4. Faktor psikologis yang terdiri atas: motivasi, dan persepsi terhadap pekerjaan,

belum dapat dikategorikan baik yang terlihat dari masih tingginya responden pada

Page 104: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

kategori kurang sampai sedang pada aspek motivasi dan persepsi pekerjaan

terhadap pendokumentasian dengan nilai signifikansi mendekati nilai P= 0,000.

5. Hasil Analisis menunjukkan 1 (satu) variabel karakteristik individu (masa kerja),

3 (tiga) variabel faktor organisasi yaitu imbalan, kepemimpinan, disain pekerjaan,

2 (dua) variabel faktor psikologi yaitu motivasi, dan persepsi terhadap pekerjaan,

secara bersama mempunyai pengaruh dominan terhadap pendokumentasian,

dengan kontribusi sebesar 65,3 %. Secara teoritis dapat ditafsirkan, jika 1 (satu)

variabel karakteristik individu yaitu masa kerja, 3 (tiga) variabel faktor organisasi

yaitu imbalan, kepemimpinan dan disain pekerjaan, dan 2 (dua) variabel faktor

psikologis yaitu motivasi dan persepsi terhadap pekerjaan diperbaiki dan

ditingkatkan, maka pendokumentasian responden akan meningkat menjadi lebih

baik.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian 1 (satu) variabel karakteristik

individu yaitu masa kerja, 3 (tiga) variabel faktor organisasi yaitu imbalan,

kepemimpinan dan disain pekerjaan, dan 2 (dua) variabel faktor psikologis yaitu

motivasi dan persepsi terhadap pekerjaan dapat disarankan upaya untuk memperbaiki

dan meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan sebagai berikut:

1. Karakteristik Individu

Mengingat masa kerja dalam penelitian ini memberi pengaruh terhadap

pendokumentasian yang walaupun nilai pengaruhnya lebih kecil dibanding

Page 105: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

variabel lainnya, maka sebaiknya kepada para karyawan yang masa kerjanya

masih sedikit diberi bimbingan oleh pimpinan bidang keperawatan tentang

pentingnya dokumentasi keperawatan dan sistem pendokumentasian yang baik.

Evaluasi atas hasil pendokumentasian juga sebaiknya dilakukan secara berkala dan

berkesinambungan sehingga setiap kesalahan dalam pendokumentasian dapat

segera diperbaiki. Meskipun status perkawinan dan tingkat pendidikan perawat

tidak memberi pengaruh terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan, namun

perlu diupayakan untuk senantiasa memperbaiki dan mengembangkan sikap

mental (kepribadian) perawat yang baik secara kontinu untuk mencapai kinerja

yang maksimal.

2. Faktor Psikologis.

a. Persepsi terhadap pekerjaan, perlu dilakukan perubahan sikap perawat tentang

uraian tugas yang mereka emban melalui sosialisasi tugas dan curah pendapat

tentang pelaksanaan tugas sehari-hari agar perawat benar-benar memiliki

tanggung jawab bahwa tugas yang mereka lakukan adalah untuk kepentingan

kelanjutan usaha mencapai tujuan organisasi dan mereka sendiri sebagai

individu yang ada di dalamnya.

b. Motivasi, pemberian dorongan yang kuat oleh pimpinan puncak, menengah

sampai bawah kepada perawat pelaksana berupa serangkaian perhatian dan

penghargaan atas setiap prestasi yang diraih oleh perawat dalam

melaksanakan tugasnya. Penghargaan melalui pujian dan pengakuan yang

kuat oleh atasan merupakan hal cukup baik dan sederhana untuk dilakukan.

Page 106: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

3. Faktor Organisasi

a. Imbalan, pendokumentasian yang baik yang dilakukan seseorang akan lebih

dapat ditingkatkan oleh perawat jika hasil kerja yang diraih benar-benar

diwujudkan dalam bentuk nyata. Wujud nyata tersebut dapat dilakukan dalam

bentuk pemberian imbalan yang disesuaikan dengan beban kerja yang

dilakukannya.

b. Disain Pekerjaan, perlu adanya revisi tentang disain pekerjaan yang telah

dilakukan dengan cara mengundang para perawat untuk curah pendapat

tentang disain pekerjaan yang dapat mempermudah pekerjaan perawat adalah

hal yang sangat baik, sebab dilapangan perawat adalah pelaksana teknis dari

pelayanan asuhan keperawatan dan bertanggung jawab terhadap

pendokumentasian.

c. Kepemimpinan, perlu adanya perhatian pimpinan dalam pengelolaan kerja

perawat khususnya pimpinan bidang keperawatan. Perubahan pola

manajemen yang lebih demokratis kepada para bawahan dapat dilakukan agar

tercipta hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan. Peran

monitoring dan evaluasi atas kerja bawahan perlu ditingkatkan.

Page 107: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

DAFTAR PUSTAKA

Achua, L.F.C., and Feldman, D.C. 2004. Managing Individual Are Group, Behavioral in Organization. New York: Mc.Graw-Hill.

Ali, Z. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika. Anderson. 1994. Performance Appraisal. New Jersey: Prantice-Hall. Atkinson, R.L. 2004. Pengantar Psikologi. edisi ke delapan. Jakarta: PT Erlangga As’ad, M. 2000. Psikologi Industri. Yoyakarta: Liberty. Azhari. 2005. Persepsi Perawat Terhadap Dokumentasi Asuhan Keperawatan

di BPK-RSU Dr. Zainoel Abidin. Skripsi S1 tidak dipublikasikan. Banda Aceh: PSIK-Universitas Syiah Kuala.

Bandura, A. 1986. Social Foundation Thought and Action A Social Cognitive and

Theory Practice. New Jersey: Prantice-Hall. Clark, J.M. 1992. Nursing in Community. Conecticut: Prantice-Hall. Departemen Kesehatan R.I. 1995. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan

Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan R.I.

_______. 2002. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan R.I. Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Effendy, N. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. Jakarta: EGC. Ellis, C,W. 2005. Management Skill for New Manager. New Jersey: American

Manangement Association. Hageman. 1993. Introduction to Psycology. New York: Thompson. Serambi Indonesia. 2007. “Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Dr. Zainoel Abidin

Mogok”. Harian Serambi Indonesia. Banda Aceh. 14 Agustus 2007.

Page 108: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Hersey and Blanchard. 1990. New Managerial. New York: The Mc. Graw-Hill. Hidayat, Alimul Aziz A. 2001. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.

Jakarta: EGC. Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., and Donnelly Jr, J.H. 1997. Organisasi: Perilaku,

Struktu, Proses. Jilid 1. Edisi Ke-5. Diterjemahkan oleh: Djarkasih. Jakarta: Erlangga.

Ilyas, Y. 1999. Kinerja: Teori, Penilaian dan Penelitian. Depok: Badan Penerbit

FKM-UI. Keliat, B.A., Herawati, N., Panjaitan, R.U., dan Helena, N. 1998. Proses

Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Koentjoroningrat. 2001. Teori Motivasi dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia. Kozier, B., Erb Glenora, and Blais, K. 1995. Fundamental of Nursing: Process and

Practice. 5th ed. California: Addison Weshley Nursing. Kreitner dan Kinici. 2006. Motivasi Kerja. Diterjemahkan oleh: Sugeng. Jakarta:

Graha Sindo. Kurniawati, A.K. 2004. Analisis Lama Waktu Pelayanan Keperawatan dan Tingkat

Kepuasan Kerja Perawat di RS Ghrasia Provnsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi S1 tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Makmuri, M. 2004. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press. Mangkunegara, A.A.A.P. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama. _______. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Maslow, A. 1992. Motivasi dan Perilaku. Semarang: Dahara Prize. Mathias dan Jackson Whittaker. 2003. The Government Performance Resul Act of

Washington: GAO. Murlis, A. 2004. Manajemen Reward. Jakarta: Gramedia. Muchlas, M. 1998. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Page 109: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Notoatmodjo, S. 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam, 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep & Praktik. Jakarta:

Salemba Medika. Potter, A.P., and Perry, G.A. 1995. Fundamental of Nursing. St. Louis: Mosby. Praktinya, A.W. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rakhmat, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. RSUD Dr.Zainoel Abidin. 2007. Laporan Tahunan RSUD Dr. Zainoel Abidin Tahun

2007. Banda Aceh: Sub Bidang Perencanaan dan Evaluasi RSUD Dr. Zainoel Abidin.

Sarwastuti. 2001. Manajemen Emosional. Ed. ke-2 Yogyakarta: BPFE UGM. Sekarmayanti. 2001. Motivasi dan Kinerja. Jurnal Sumber Daya Manusia. Edisi 2

Vol 2. Jakarta. Siagian, S.P. 1983. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta:

Gunung Agung. Siagian, S.P. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara. Singarimbun, M., dan Effendi, S. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka

LP3ES Indonesia. Simanjuntak, P.J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrati. Cet. ke-9. Bandung: Alfabeta. Soeprihanto, J. 2000. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Offset. Stoner, J.A.F. 1993. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan dalam Manajemen.

Edisi Bahasa Indonesia. Diterjemahkan oleh: Sahat Simamora. Jakarta: Rineka Cipta.

Subanegara, 2004. Head Diamond Drill. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 110: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Trisnantoro, L. 2005. Manajemen Strategik Rumah Sakit. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Wexley, K.N., and Yuki, G.A. 1977. Organization Behavior and Personal Psycology.

Home Wood: Illionis Richard Irwin. Wursanto, Ig. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 111: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Page 112: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Page 113: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 114: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Kuesioner Penelitian

Pertanyaan Bagian A (KARAKTERISTIK INDIVIDU) Petunjuk pengisian: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda chek ( V ) pada kolom jawaban yang teman sejawat pilih. Data ini akan dirahasiakan dan hanya dibaca oleh peneliti. 1. Nomor kode: Unit Kerja/ Ruang Rawat Inap: (Diisi oleh

Peneliti ). 2. Umur/Tgl Lahir: Tahun/ _______________________ 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Status : Belum menikah Menikah Janda/duda 5. Pendidikan : S1 Keperawatan D-III Keperawatan /D-III Kebidana Sekolah Perawat Kesehatan/Bidan 6. Status Kepegawaian: Pegawai Negeri Sipil Honor/Kontrak 7. Terhitung menjadi Pegawai Negeri Sipil : Tgl Bulan Tahun______ 8. Lama bekerja di ruang rawat inap sebagai perawat pelaksana :

(≤ 5 tahun)

(6 – 10 tahun) (> 10 tahun)

1

2

3

1

2

3

1 2

1 2 3

1 2

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Page 115: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Pertanyaan bagian B (FAKTOR PSIKOLOGIS) Petunjuk Pengisian:

1. Pertanyaan berikut ini merupakan pertanyaan tentang faktor psikologis yang mempengaruhi teman sejawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan.

2. Mohon agar teman sejawat dapat memberikan jawaban dengan jujur serta menelaah makna setiap pertanyaan dengan baik. Hasil dari kuesioner ini tidak akan ada artinya sama sekali apabila teman sejawat memberikan jawaban bukan gambaran yang sebenarnya tentang faktor yang mempengaruhi teman sejawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan.

3. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dibawah ini. 4. Pilih salah satu alternative jawaban yang saudara anggap paling sesuai dengan kenyataan

yang saudara hadapi, dengan ketentuan sebagai berikut: SS : Sangat Setuju Skor : 5 S : Setuju. Skor : 4 R : Ragu-ragu. Skor : 3 TS : Tidak Setuju. Skor : 2 STS : Sangat Tidak Setuju. Skor : 1

5. Berilah tanda chek (V) pada kolom alternative jawaban yang tersedia. 6. Jika teman sejawat ingin mengganti pilihan jawaban karena jawaban pertama salah, cukup

memberi tanda ( ) pada tanda chek ( V ) yang salah, kemudian berikan tanda chek ( V ) yang baru pada kolom jawaban yang dianggap paling benar.

CONTOH PENGISIAN :

NO PERTANYAAN STS TS R S SS 1. Adanya ruang kerja perawat, merupakan tempat

yang sangat penting dalam kelancaran pelayanan keperawatan

(V)

V

NO PERTANYAAN STS TS R S SS A MOTIVASI 1. Saya berusaha mendapatkan hasil yang terbaik

dalam setiap melaksanakan pekerjaan.

2. Pola pembinaan dan pengembangan karier bagi perawat yang dilakukan secara konsisten dapat meningkatkan motivasi dan daya saing yang kompetitif.

3. Sebagai perawat saya diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan bidang keahlian saya.

4. Pimpinan selalu memberikan dukungan dan penghargaan terhadap setiap perawat yang berprestasi.

5. Pujian dan penghargaan pimpinan terhadap perawat atas setiap keberhasilan kerjanya dapat menimbulkan semangat kerja.

B PERSEPSI TERHADAP PEKERJAAN

Page 116: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

1. Semua pimpinan dari top manajemen hingga lower manajemen di rumah sakit ini senantiasa menciptakan dan membina hubungan baik dengan staf.

2. Sesuai tuntutan profesi dan organisasi setiap melaksanakan tugas saya berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pekerjaan semata-mata untuk kepentingan klien, rumah sakit dan diri saya sendiri.

3. Semua perawat di ruangan ini menunjukkan semangat kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya tanpa dorongan atasan langsung.

4. Lingkungan tempat kerja di sini nyaman, aman dan kondusif sehingga dapat memberikan dorongan semangat untuk bekerja lebih baik

5. Penghargaan dan pujian yang diberikan oleh pimpinan atas prestasi kerja saudara dapat meningkatkan rasa membutuhkan dan dibutuhkan oleh rumah sakit.

Pertanyaan bagian C (FAKTOR ORGANISASI) Petunjuk pengisian:

1. Pertanyaan berikut ini merupakan pertanyaan tentang faktor organisasi yang mempengaruhi teman sejawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan.

2. Bacalah pertanyaan dan daftar pilihan jawaban satu demi satu. 3. Beri tanggapan terhadap pertanyaan yang paling sesuai menurut teman sejawat, dengan

memberikan tanda chek ( V ) pada salah satu kolom yang tersedia dibawah ini. 4. Keterangan pilihan jawaban :

SANGAT TIDAK SETUJU (STS) : Artinya, apabila pertanyaan tersebut sangat tidak sesuai dengan apa yang teman sejawat rasakan. Skor : 1

TIDAK SETUJU (TS) : Artinya, apabila pertanyaan tersebut tidak sesuai dengan apa yang teman sejawat rasakan. Skor: 2

RAGU-RAGU (R) : Artinya, apabila pertanyan tersebut ragu-ragu dengan apa yang teman sejawat rasakan. Skor: 3

SETUJU ( S ) : Artinya, apabila pertanyaan tersebut sesuai dengan apa yang teman sejawat rasakan. Skor: 4

SANGAT SETUJU (SS) : Artinya, apabila pertanyaan tersebut sangat sesuai dengan apa yang teman sejawat rasakan. Skor: 5

NO PERTANYAAN STS TS R S SS

A IMBALAN 1 Imbalan yang saya terima selain gaji seperti tunjangan

prestasi kerja (TPK), jasa medis, jasa ASKES, dan imbalan lainnya dapat mendorong saya untuk bekerja lebih baik.

2. Pemberian insentif (jasa pelayanan, jasa ASKES, jasa JPS dan imbalan lainnya) dilakukan secara proporsional, sesuai

Page 117: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab setiap pegawai.

3. Imbalan dan tunjangan lainya yang diberikan diruang ini disesuaikan dengan beban kerja perawat pelaksana.

4. Diruang ini, sistem promosi dilakukan secara terbuka dan jelas.

5. Imbalan yang saya terima selama ini (selain gaji) sesuai dengan beban kerja saya

B KEPEMIMPINAN 1 Pimpinan rumah sakit senantiasa berupaya meningkatkan

kesejahteraan perawat.

2. Pimpinan rumah sakit memberikan penghargaan untuk setiap keberhasilan tugas yang dilaksanakan oleh perawat

3. Pimpinan rumah sakit memberikan fasilitas perumahan bagi perawat yang berprestasi.

4. Pimpinan rumah sakit memberikan penghargaan non fisik (pujian, kenaikan pangkat, dan kesempatan mengikuti pendidikan/pelatihan) bagi perawat yang berprestasi

5. Penghargaan yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja perawat.

C DISAIN PEKERJAAN 1. Pemberian bimbingan dari atasan langsung sangat penting

dilakukan bila terjadi kekeliruan dalam melakukan pekerjaan.

2. Monitoring yang dilakukan atasan langsung secara berkala dapat memacu motivasi perawat dalam melakukan pekerjaan.

3. Pimpinan memberikan dorongan dan perhatian terhadap pekerjaan yang dilakukan perawat.

4. Supervisi dari bidang keperawatan ke ruangan dilakukan setiap bulan untuk memberikan bimbingan.

5. Dalam supervisi/pertemuan dengan atasan, perawat dapat mengemukakan dengan bebas permasalahan yang di hadapinya di ruangan.

D. Pertanyaan bagian D (PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN)

Petunjuk pengisian: 1. Jawablah pertanyaan dibawah ini yang merupakan pendekatan teman sejawat dalam

menerapkan dan mendokumentasikan proses keperawatan di ruangan saat ini. Dasarilah pendapat teman sejawat tersebut dengan kenyataan yang dilaksanakan sehari-hari.

2. Bacalah pertanyaan dan daftar pilihan jawaban satu demi satu. 3. Beri tanggapan terhadap pertanyaan yang paling sesuai menurut teman sejawat, dengan

cara memberi tanda chek ( V ) pada salah satu kolom yang tersedia dibawah ini. 4. Keterangan pilihan jawaban:

1 = TIDAK PERNAH. Skor : 1 2 = JARANG. Skor : 2 3 = KADANG-KADANG. Skor : 3 4 = SERING. Skor : 4 5 = SELALU. Skor : 5

NO PERTANYAAN TIDAK JARANG KADANG SERING SELALU

Page 118: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

PERNAH KADANG A PENGKAJIAN

1. Saya melakukan pengkajian data sejak kilen masuk sampai dengan pulang.

2. Setiap melakukan pengkajian data, saya malakukannya dengan pengamatan, wawancara, dan pemeriksaan fisik.

3. Data yang di peroleh melalui pengkajian saya kelompokkan menjadi data bio-psiko-sosio dan spiritual.

4. Saya mengkaji data subyektif dan data obyektif berdasarkan keluhan klien dan pemeriksaan fisik.

5. Saya mencatat data yang dikaji sesuai dengan format dan pedoman pengkajian yang baku.

B DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Merumuskan diagnosa/ masalah

keperawatan klien berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan.

2. Rumusan diagnosa keperawatan, dilakukan berdasarkan masalah keperawatan yang telah ditetapkan.

3. Rumusan diagnosa keperawatan mencerminkan problem etiology dan Symptoms (PES).

4. Rumusan diagnosa keperawatan dapat juga mencerminkan Problem dan Etiologi (PE)

5. Rumusan diagnosa keperawatan bisa dalam bentuk aktual dan risiko

C PERENCANAAN 1. Rencana keperawatan dibuat berdasarkan

diagnosa keperawatan dan di susun menurut urutan prioritas.

2. Rumusan tujuan keperawatan yang di buat mengandung komponen klien, perubahan prilaku, kondisi klien, dan kriteria hasil.

3. Rencana tindakan keperawatan yang di buat mengacu kepada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas.

4. Rencana tindakan keperawatan yang di buat menggambarkan keterlibatan klien dan keluarga di dalamnya.

5. Rencana tindakan keperawatan yang di buat menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain.

D IMPLEMENTASI 1. Implementasi tindakan keperawatan

menggambarkan tindakan mandiri,

Page 119: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

kolaborasi dan ketergantungan sesuai dengan rencana keperawatan.

2. Observasi terhadap setiap respons klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

3. Implementasi tindakan keperawatan bertujuan untuk promotif, preventif, rehabilitatif dan mekanisme koping.

4. Implementasi tindakan keperawatan bersifat holistik, dan menghargai hak-hak klien.

5. Implementasi tindakan keperawatan melibatkan partisipasi aktif klien.

E EVALUASI 1. Komponen yang dievaluasi mengenai

status kesehatan klien meliputi aspek kognitif, afektif, kemampuan psikomotor klien melakukan tindakan, perubahan fungsi tubuh, tanda dan gejala.

2. Evaluasi dilakukan menggunakan pendekatan SOAP.

3. Evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang diberikan mengacu kepada tujuan dan kriteria hasil.

4. Evaluasi terhadap pengetahuan klien tentang penyakitnya, pengobatan, dan resiko komplikasi setelah diberikan promosi kesehatan

5. Evaluasi terhadap perubahan fungsi tubuh dan kesehatan klien setelah dilakukan tindakan.

F Dokumentasi Keperawatan 1. Pendokumentasian setiap tahap proses

keperawatan ditulis dengan jelas, ringkas, memaki istilah yang baku dan benar.

2. Setiap melakukan tindakan/ kegiatan keperawatan, perawat mencantumkan paraf, nama jelas, tanggal dan jam dilakukannya tindakan.

3. Dokumentasi proses keperawatan di ruangan ini ditulis menggunakan format yang baku.

4. Prinsip dalam pendokumentasian asuhan keperawatan adalah; tulis apa yang telah dilakukan dan jangan lakukan apa yang tidak tertulis.

5. Berkas dokumentasi proses keperawatan di ruangan ini di simpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 120: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Frequency Table

Umur Pegawai

Frequen

cy Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 20-25Tahun 103 35,6 35,6 35,6

26-30Tahun 78 27,0 62,6 62,6 31-35Tahun 73 25,3 87,9 87,9

35-50Tahun 35 12,1 100,0 100,0 Total 289 100,0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Laki-Laki 42 14,5 14,5 14,5 Perempuan 247 85,5 85,5 100,0 Total 289 100,0 100,0

Status Perkawinan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Belum Menikah 93 32,2 32,2 32,2

Menikah 196 67,8 67,8 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Pendidikan Pegawai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid S.1 Kep 37 12,8 12,8 12,8 D.III. Kep 238 82,4 82,4 95,2 SPK/Bidan 14 4,8 4,8 100,0 Total 289 100,0 100,0

Masa Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent ≤ 5 Tahun 168 58,1 58,1 58,1 Valid 6 - 10 Tahun 80 27,7 27,7 85,8

Lampiran 4. Hasil Tabel Frekuensi

Page 121: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

> 10 Tahun 41 14,1 14,1 100,0

Total 289 100,0 100,0 Motivasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 185 64,0 64,0 64,0 Sedang 87 30,1 30,1 94,1 Kurang 17 5,9 5,9 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Persepsi Terhadap Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 176 60,9 60,9 60,9 Sedang 96 33,2 33,2 94,1 Kurang 17 5,9 5,9 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Imbalan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 155 53,6 53,6 53,6 Sedang 114 39,4 39,4 93,1 Kurang 20 6,9 6,9 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Kepemimpinan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 130 45,0 45,0 45,0 Sedang 128 44,3 44,3 89,3 Kurang 31 10,7 10,7 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Disain Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 156 54,0 54,0 54,0 Sedang 124 42,9 42,9 96,9 Kurang 9 3,1 3,1 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0

Page 122: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Perencanaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 173 59,9 59,9 59,9 Sedang 114 39,4 39,4 99,3 Kurang 2 ,7 ,7 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Implementasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 141 48,8 48,8 48,8 Sedang 127 43,9 43,9 92,7 Kurang 21 7,3 7,3 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Evaluasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 179 61,9 61,9 61,9 Sedang 108 37,4 37,4 99,3 Kurang 2 ,7 ,7 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Dokumentasi Keperawatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 151 52,2 52,2 52,2 Sedang 109 37,7 37,7 90,0 Kurang 29 10,0 10,0 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0 Diagnosa Keperawatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 141 48,8 48,8 48,8 Sedang 132 45,7 45,7 94,5 Kurang 16 5,5 5,5 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0

Page 123: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Pendokumentasian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Baik 147 50,9 50,9 50,9 Sedang 107 37,0 37,0 87,9 Kurang 35 12,1 12,1 100,0

Valid

Total 289 100,0 100,0

Page 124: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Status Perkawinan * Pendokumentasian Crosstabulation Pendokumentasian

Baik Sedang Kurang Total Count 40 41 12 93Belum Menikah % of Total 13,8% 14,2% 4,2% 32,2%Count 107 66 23 196

Status Perkawinan

Menikah % of Total 37,0% 22,8% 8,0% 67,8%Count 147 107 35 289Total % of Total 50,9% 37,0% 12,1% 100,0%

Pendidikan Pegawai * Pendokumentasian Crosstabulation

Pendokumentasian Baik Sedang Kurang Total

Count 21 14 2 37S.1 Kep % of Total 7,3% 4,8% ,7% 12,8%Count 118 89 31 238D.III. Kep % of Total 40,8% 30,8% 10,7% 82,4%Count 8 4 2 14

Pendidikan Pegawai

SPK/Bidan % of Total 2,8% 1,4% ,7% 4,8%Count 147 107 35 289Total % of Total 50,9% 37,0% 12,1% 100,0%

Lama Bekerja * Pendokumentasian Crosstabulation

Pendokumentasian Baik Sedang Kurang Total

Count 108 42 18 168≤ 5 Tahun % of Total 37,4% 14,5% 6,2% 58,1%Count 17 57 6 806 - 10

Tahun % of Total 6,2% 19,7% 2,1% 27,7%Count 22 8 11 41

Lama Bekerja

> 10 Tahun % of Total 7,3% 2,8% 3,8% 14,1%Count 147 107 35 289Total % of Total 50,9% 37,0% 12,1% 100,0%

Motivasi * Pendokumentasian Crosstabulation

Pendokumentasian Baik Sedang Kurang Total

Count 134 46 5 185 Baik % of Total 46,4% 15,9% 1,7% 64,0% Count 13 61 13 87

Motivasi

Sedang % of Total 4,5% 21,1% 4,5% 30,1%

Lampiran 5. Hasil Uji Tabulasi Si

Page 125: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Count 0 0 17 17 Kurang % of Total ,0% ,0% 5,9% 5,9% Count 147 107 35 289 Total % of Total 50,9% 37,0% 12,1% 100,0%

Persepsi Terhadap Pekerjaan * Pendokumentasian Crosstabulation

Pendokumentasian

Baik Sedang Kurang Total Count 122 53 1 176Baik % of Total 42,2% 18,3% ,3% 60,9%Count 25 53 18 96Sedang % of Total 8,7% 18,3% 6,2% 33,2%Count 0 1 16 17

Persepsi Terhadap Pekerjaan

Kurang % of Total ,0% ,3% 5,5% 5,9%Count 147 107 35 289Total % of Total 50,9% 37,0% 12,1% 100,0%

Imbalan * Pendokumentasian Crosstabulation

Pendokumentasian Baik Sedang Kurang Total

Count 98 42 15 155 Baik % of Total 33,9% 14,5% 5,2% 53,6% Count 48 59 7 114 Sedang % of Total 16,6% 20,4% 2,4% 39,4% Count 1 6 13 20

Imbalan

Kurang % of Total 0,3% 2,0% 4,5% 6,9% Count 147 107 35 289 Total % of Total 50,9% 37,0% 12,1% 100,0%

Kepemimpinan * Pendokumentasian Crosstabulation Pendokumentasian Total

Baik Sedang Kurang Kepemimpinan Baik Count 97 31 2 130 % of Total 33,6% 10,7% ,7% 45,0% Sedang Count 46 75 7 128 % of Total 15,9% 26,0% 2,4% 44,3%

Page 126: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Kurang Count 4 1 26 31 % of Total 1,4% ,3% 9,0% 10,7%Total Count 147 107 35 289 % of Total 50,9% 37,0% 12,1% 100,0%

Disain Pekerjaan * Pendokumentasian Crosstabulation

Pendokumentasian Baik Sedang Kurang Total

Count 105 46 5 156 Baik % of Total 36,3% 15,9% 1,7% 54,0% Count 41 60 23 124 Sedang % of Total 14,2% 20,8% 8,0% 42,9% Count 1 1 7 9

Disain Pekerjaan

Kurang % of Total ,3% ,3% 2,4% 3,1% Count 147 107 35 289 Total % of Total 50,9% 37,0% 12,1% 100,0%

Page 127: T E S I S Oleh ABD. RAHIM 057012001/AKK SEKOLAH ...

Abd. Rahim : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Instalasi Rawat Inap RSU Daerah Dr. Zainoel Abidin Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 USU Repository © 2008

Regresi Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,808(a) ,653 ,643 ,415 1,903 a Predictors: (Constant), Status Perkawinan, Persepsi Terhadap Pekerjaan, Pendidikan Pegawai, Lama Bekerja, Imbalan, Disain Pekerjaan, Kepemimpinan, Motivasi b Dependent Variable: Pendokumentasian ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 90,440 8 11,305 65,734 ,000(a) Residual 48,155 280 ,172 Total 138,595 288

a Predictors: (Constant), Status Perkawinan, Persepsi Terhadap Pekerjaan, Pendidikan Pegawai, Lama Bekerja, Imbalan, Disain Pekerjaan, Kepemimpinan, Motivasi b Dependent Variable: Pendokumentasian Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) ,418 ,184 2,269 ,024Disain Pekerjaan ,142 ,050 ,115 2,866 ,003

Kepemimpinan ,283 ,044 ,271 6,371 ,010Imbalan ,182 ,035 ,190 5,147 ,000Persepsi Terhadap Pekerjaan

,235 ,054 ,205 4,342 ,014

Motivasi ,415 ,051 ,360 8,116 ,000Masa Kerja ,071 ,034 ,077 2,060 ,040Pendidikan Pegawai ,008 ,060 ,005 ,134 ,893

1

Status Perkawinan ,006 ,055 ,004 ,111 ,911

a Dependent Variable: Pendokumentasian

Lampiran 6. Hasil Uji Regresi