Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

11
TAFSIR IBNU KATHIR Surah yasin ayat 11 11. Sesungguhnya peringatan dan amaran (yang berkesan dan mendatangkan faedah) hanyalah Yang Engkau berikan kepada orang Yang sedia menurut ajaran Al-Quran serta ia takut (melanggar perintah Allah) Ar-Rahman semasa ia tidak dilihat orang dan semasa ia tidak melihat azab Tuhan. oleh itu berilah kepadanya berita Yang mengembirakan Dengan keampunan dan pahala Yang mulia. Yaitu yang mengambil manfaat dari peringatanmu hanyalah orang- orang mukmin yang mengikuti az-zikir, yakni al—quran al-‘azhim. Yaitu dimana tidak ada seorang pun yang melihatnya melainkan Allah tabaaraka wata’ala mengetahui bahawa Allah memperhatikan mereka dan maha mengetahui apa yang mereka lakukan Dari dosa-dosanya Yakni yang banyak, luas dan indah Surah yasin ayat 12

description

yasin

Transcript of Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

Page 1: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

TAFSIR IBNU KATHIR

Surah yasin ayat 11

11. Sesungguhnya peringatan dan amaran (yang berkesan dan mendatangkan faedah)

hanyalah Yang Engkau berikan kepada orang Yang sedia menurut ajaran Al-Quran

serta ia takut (melanggar perintah Allah) Ar-Rahman semasa ia tidak dilihat orang dan

semasa ia tidak melihat azab Tuhan. oleh itu berilah kepadanya berita Yang

mengembirakan Dengan keampunan dan pahala Yang mulia.

Yaitu yang mengambil manfaat dari peringatanmu hanyalah orang-orang mukmin yang

mengikuti az-zikir, yakni al—quran al-‘azhim.

Yaitu dimana tidak ada seorang pun yang melihatnya melainkan Allah tabaaraka

wata’ala mengetahui bahawa Allah memperhatikan mereka dan maha mengetahui apa

yang mereka lakukan

Dari dosa-dosanya

Yakni yang banyak, luas dan indah

Surah yasin ayat 12

12. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang Yang mati, dan Kami tuliskan

Segala Yang mereka telah kerjakan serta Segala kesan perkataan dan perbuatan Yang

Page 2: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

mereka tinggalkan. dan (ingatlah) tiap-tiap sesuatu Kami catitkan satu persatu Dalam

Kitab (ibu Suratan) Yang jelas nyata.

Yakni pada hari kiamat. Didalamnya mengandungi isyarat bahawa Allah taala

menghidupkan hati siapa sahaja yang dikehendaki-Nya di antara orang-orang kafir

yang hati mereka telah mati, lalu dia memberikan hidayah kepada mereka setelah itu

kepada kebenaran. Sebagaimana allah telah berfirman setelah menyebutkan kerasnya

hati:

17. ketahuilah kamu, Bahawa Allah menghidupkan bumi sesudah matinya;

Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada kamu keterangan-keterangan dan

bukti, supaya kamu memahaminya. (al-hadid 17)

Dan firman Allah taala :

Yaitu berupa amal perbuatan. Dalam firman Allah

Dalam hal ini terdapat dua pendapat :

Pertama : kami menuliskan amal-amal mereka yang langsung dilakukan oleh diri

mereka sendiri dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan untuk orang-orang sesudah

mereka, lalu mereka pun dibalas pula. Jika amal kebaikan, maka akan dibalas dengan

kebaikan dan jika keburukan maka akan dibalas dengan keburukan. Seperti sabda

Rasulullah yang bermaksud :

“barangsiapa yang berbuat satu perbuatan yang baik di dalam islam, maka baginya

pahala atas perbuatannya dan pahala sesudahnya yang mengamalkannya, tanpa

dikurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang berbuat perbuatan

Page 3: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

buruk di dalam islam, maka baginya dosa atas perbuatannya dan dosa orang

sesudahnya yang mengamalkannya tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa mereka.”

(riwayat Muslim)

Demikian pula hadis lain yang diriwayatkan dalam sahih Muslim, dari Abu Hurairah

bahawa Rasulullah bersabda :

“apabila anak adam meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali tiga perkara, ilmu

bermanfaat, anak soleh yang mendoakannya atau sedekah jariah sesudahnya.”

Pendapat ini adalah pilihan al-Baghawi.

Kedua : bahawa yang dimaksudkan dengan hal itu adalah bekas-bekas langkah kaki

mereka dalam ketaatan atau maksiat. Ibnu Abi Najih dan selainnya berkata dari Mujahid

:

Di antara amal-amal mereka

Yaitu langkah-langkah dengan kaki mereka

Al-Hasan dan Qatadah berkata pula:

Yaitu langkah-langkah mereka. Qatadah berkata : “Seandainya Allah melalaikan

sesuatu dari keadaanmu hai anak Adam, nescaya dia melalaikan apa yang diterpa

angin dari bekas-bekas ini. Akan tetapi dia telah menghitung bekas-bekas dan amal-

amal anak Adam seluruhnya hingga Dia menghitung bekas-bekas ini untuk taat kepada

Allah atau untuk maksiat. Barangsiapa di antara kalian yang mampu untuk mencatat

bekas-bekas dalam taat kepada Allah maka lakukanlah.” Dalam masalah ini terdapat

banyak hadis.

Hadis pertama : Imam Ahmad meriwayatkan bahawa Jabir bin Abdillah berkata :

“beberapa lokasi di sekeliling masjid ada yang kosong, lalu Bani Salimah hendak

Page 4: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

pindah di dekat masjid. Berita tersebut terdengar oleh Nabi, lalu beliau berkata kepada

mereka :

“Sesungguhnya telah sampai berita kepadaku bahawa kalian hendak pindah ke dekat

masjid. “ Mereka menjawab : “Betul ya Rasulullah, kami menghendaki hal itu.” Maka

nabi bersabda kepada Bani Salimah : “Tetaplah di rumah-rumah kalian, maka akan di

catat bekas-bekas kalian. Tetaplah di rumah-rumah kalian, maka akan dicatat bekas-

bekas kalian.” (Demikianlah yang diriwayatkan oleh Muslim).

Imam Ahmad meriwayatkan bahawa Abdullah bin ‘Amr berkata : Seorang lelaki wafat di

Madinah, lalu Nabi mensolatkannya dan baginda berkata : “Mudah-mudahan di wafat

bukan di daerah kelahirannya.” Seseorang bertanya : “Kenapa ya Rasulullah?” Maka

Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya jika seseorang wafat bukan di daerah

kelahirannya, maka dia akan diukur dari tempat kelahirannya hingga bekasnya terputus

di dalam syurga.” (Riwayat an-Nasa’I, dari Yunus bin Abdul A’la dan Ibnu Majah).

Dan firman Allah : “Dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam Ummul Kitab yang

nyata (Luh Mahfuz).” Seluruh kejadian telah ditulis di dalam kitab yang terbentang dan

tercatat di Luh Mahfuz.

Imamul Mubin di sini adalah Ummul Kitab. Itulah yang dikatakan oleh Mujahid, Qatadah

dan ‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam. Demikian pula tentang firman Allah : “(Ingatlah)

suatu hari (yang di hari itu) kami panggil tiap ummat dengan pemimpinnya.” (Surah al-

Isra’ : 71). Yaitu dengan catatan amal-amal mereka yang menjadi saksi bagi apa yang

mereka kerjakan, baik kebaikan atau keburukan, sebagaimana Allah berfirman : “Dan

diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para

nabi dan para saksi.” (Surah az-Zumar : 69)

Page 5: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

Surah Yasin Ayat 13

13. dan ceritakanlah kepada mereka satu keadaan Yang ajaib mengenai kisah

penduduk sebuah bandar (yang tertentu) Iaitu ketika mereka didatangi Rasul-rasul

(Kami),

Allah taala berfirman : “Buatlah hai Muhammad, kepada kaummu yang mendustakanmu

:

Page 6: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

“Suatu perumpamaan yaitu penduduk suatu negeri ketika utusab-utusan datang kepada

mereka.” Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ka’ab al-Ahbar dan Wahb bin

Munabbih berkata : “yaitu Kota Antokia. Rajanya dikenal sebagai penyembah berhala.

Lalu Allah taala mengutus kepadanya tiga orang rasul, yaitu Shadiq, Shaduq, dan

Syalum, akan tetapi mereka mendustakannya.” Diriwayatkan dari Buraidah bin al-

Khasib, ‘Ikrimah, Qatadah dan az-Zuhri, bahawa itu adalah negeri Antokia.

Surah Yasin Ayat 14

14. ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang Rasul lalu mereka

mendustakannya; kemudian Kami kuatkan (kedua Rasul itu) Dengan Rasul Yang

ketiga, lalu Rasul-rasul itu berkata: ` Sesungguhnya Kami ini adalah diutuskan kepada

kamu '.

Dan Firman Allah :

“ketika kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan

keduanya.” Yaitu mereka segera mendustakan keduanya.

Page 7: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

“Kemudian kami kuatkan dengan (utusan) ketiga,” yaitu kami perkuat dan dukung

keduanya dengan utusan yang ketiga .

“Maka ketiga utusan itu berkata.” Kepada penduduk kota itu.

“Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.” Dari tuhan yang

telah menciptakan kalian dengan memerintahkan kalian untuk beribadah hanya

kepada-Nya yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal itu dikatakan oleh Abul ‘Aliyah.

Surah Yasin Ayat 15

15. penduduk bandar itu menjawab: "Kamu ini tidak lain hanyalah manusia seperti Kami

juga, dan Tuhan Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun (tentang ugama

Yang kamu dakwakan); kamu ini tidak lain hanyalah berdusta".

“Mereka menjawab : ‘kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami.” Iaitu bagaimana

Dia memberikan wahyu kepada kalian padahal kalian adalah manusia dan kami pun

manusia. Lalu, mengapa kami tidak diberi wahyu seperti kalian. Seandainya kalian para

Rasul, pasti kalian adalah para malaikat. Ini merupakan syubhat yang banyak

digunakan oleh ummat-ummat yang mendustakan para rasul. Sebagaimana Allah taala

mengkhabarkan tentang mereka di dalam firman-Nya :

6. (balasan) Yang demikian itu, kerana Sesungguhnya mereka pernah didatangi Rasul-

rasul (yang diutus kepada) mereka Dengan membawa keterangan-keterangan Yang

Page 8: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15

jelas nyata, maka mereka berkata:" Patutkah manusia (yang seperti Kami - menjadi

Rasul untuk) memberi petunjuk kepada kami?" (surah at-taghabun : 6)

Mereka merasa hairan tentang hal tersebutdan berusaha mengingkarinya. Untuk itu

mereka berkata :

15. penduduk bandar itu menjawab: "Kamu ini tidak lain hanyalah manusia seperti Kami

juga, dan Tuhan Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun (tentang ugama

Yang kamu dakwakan); kamu ini tidak lain hanyalah berdusta".

16. Rasul-rasul berkata: Tuhan Kami mengetahui Bahawa Sesungguhnya Kami adalah

Rasul-rasul Yang diutus kepada kamu,

Iaitu tiga utusan itu menjawab dengan mengatakan : “Allah maha mengetahui bahawa

kami hanyalah utusan-utusan-Nya yang dikirim kepada kalian. Seandainya kami

berdusta atas nama-Nya, nescaya Dia akan menghukum kami dengan hukuman yang

seberat-beratnya. Akan tetapi Dia akan memperkukuh dan menolong kami atas kalian

dan kalian akan mengetahui siapa yang memiliki akibat baik di akhirat.”

Page 9: Tafsir Ibnu Kathir -Yasin 11-15