Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashr

34
Tafsir Surat Al Maa’uun dan Al ‘Ashr Rizal Fuadi Muhammad Maraji’: FII ZHILAALIL QUR-AAN, Sayyid ibn Quthb Ibrahim TAFSIR AL AZHAAR, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), MUFRADAATUL QUR-AAN: TAFSIR WA BAYAN, Prop. Dr. Muhammad Hasan Al Hashmy,

Transcript of Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashr

1. Rizal Fuadi MuhammadMaraji: FII ZHILAALIL QUR-AAN, Sayyid ibn Quthb Ibrahim TAFSIR AL AZHAAR, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), MUFRADAATUL QUR-AAN: TAFSIR WA BAYAN, Prop. Dr. MuhammadHasan Al Hashmy, 2. TUJUAN UMUM Memperkuat tali ikatan dengan Kitabullah, dan dasar pemahaman yang benar, penanaman cinta, penguasaan untuk mengajarinya, merasa terikat dengan taujihnya, mengamalkan kandungannya, memurnikan sasaran-sasaran dengan menyesuaikan ruang dan waktu, dan kembali kepada Al Quran ketika berselisih. 3. TUJUAN KHUSUS Menjelaskan ringkasan tafsir surat-surat Juz Amma Menjelaskan kosa kata dan dilalahnya Menjelaskan kandungan surat Al Maauun Menjelaskan kandungan surat Al Ashr 4. SASARAN APLIKATIF Baik bacaannya, hafalan dan pemahaman kandungan surat. Memperindah bacaan Al Quran Mengokohkan dirinya dengan pelajaran-pelajaran dibalik surat Al Quran Introspeksi diri dengan apa yang menimpa dirinya dalam jalan dakwah. Senantiasa ikhlas dalam setiap pekerjaan. Melindungi kaum yang mukmin yang lemah Meluruskan pemahaman yang salah yang ada di Masyarakat. Tetap bertawakal kepada Allah dan bergantung kepada-Nya Merenungkan ciptaan Allah di dalam jiwa dan cakrawala. Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran Sadar bahwa dirinya berkewajiban memberi peringatan karena Allah SWT. Introspeksi diri dengan apa yang menimpa dirinya dalam jalan dakwah. Merasakan karunia Allah dengan diutusnya seorang Rasul mulia saw. Mencari petunjuk dari ayat-ayat Allah SWT dalam pembahasan ilmiah. Merefleksikan nikmat Allah dengan penuh ketaatan dan jihad dalam jalan-Nya Mengaplikasikan nilai rabbani dan menjauhi nilai materi Melindungi kaum yang mukmin yang lemahMeluruskan pemahaman yang salah yang ada di Masyarakat. Tetap bertawakal kepada Allah dan bergantung kepada-Nya 5. SASARAN PSIKOMOTOR Memperindah bacaan surah Al Maauun dan Al Ashr Tidak kompromi dengan orang kafir dalam beribadah Menyantuni anak yatim Bersegera melaksanakan shalat Berdakwah dengan lisan dan harta 6. Surat Al Maauun 1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. Orang-orang yang berbuat riya[1], 7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna[2]. [1] riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untukmencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian ataukemasyhuran di masyarakat. [2] sebagian Mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat. 7. Inti Pelajaran Hubungan iman dengan kepedulian sosial Hakikat mendirikan shalat 8. Penjelasan Umum Surat Al Maauun merupakan kelompok suratMakiyyah. Adapula yang berperdapat Madaniyyah.Ada pula yang berpendapat Makiyyah-Madaniyyah. Hamka berpendapat Madaniyyah. Sayyid Quthb berpendapat 3 ayat pertama adalahMakiyyah dan 4 ayat terakhir adalah Madaniyyah 9. Dimulai dengan pertanyaan Tahukah kamu ...?sebagai kalimat penarik perhatian. Kata Ad Diin diartikan Agama (Islam). Adapulayang mengartikannya Ajaran Islam. Adapula yangmengartikannya Hari Pembalasan. Mendustakan agama dipahami dengan tidakmengimaninya. Adapula yang memahaminya berpura-pura mengimaninya. 10. Kata yaduu berarti menolak atau mendorong. Menurut Hamka, yaduul yatiim memiliki maknamenolak itu adalah membayangkan kebencian yangsangat. Rasa tidak senang rasa jijik dan tidak bolehmendekat. Kalau dia mencoba mendekat ditolak(didorong), sehingga dia jatuh tersungkur. Menurut Sayyid Quthb, yaduul yatiim adalah sepertimenghina dan menyiksanya. 11. Kata yahudhdhu berarti mengajak atau mengajurkan. Hamka memberi contoh ayat ini bahwa dia tidak maumenggalakkan orang supaya memberi makan orangmiskin. Dilahapnya sendiri saja, dengan tidak memikirkanorang miskin. Atau tidak dididiknya anak istrinya supayamenyediakan makanan bagi orang miskin itu jika merekadatang meminta bantuan makanan. Sayyid Quthb mengumumkannya dengan tidakmenganjurkan untuk memeliharanya. Muhammad Hasan Al Hamshiy menjelaskannya bahwa diatidak mengajak dirinya dan orang lain. 12. Hubungan Imandan Kepedulian Sosial Sayyid Quthb menyebutkan bahwa hakikatmembenarkan agama adalah bukan semata dengankalimat dari lisan. Melainkan sebuah pergerakan darihati mengarahkannya melakukan kebaikan dankebajikan terhadap saudaranya yang membutuhkanperhatian dan perlindungan. Beliau menambahkan bahwa Allah tidakmenginginkan ucapan semata tetapi ucapan yangdisertai amalan yang nyata. Jika tidak maka sia-sia,tidak ada timbangan untuknya. 13. Kata wayl diartikan celaka. Adapula yangmengartikannya neraka. Muhammad Hasan Al Hamshiy mengartikannya azab,kehancuran, atau sebuah lembah di dalam Jahannam. Sayyid Quthb menyebutkan bahwa ayat ini sebagaiperingatan atas kehancuran atau kebinasaan orang-orang yang shalat. 14. Kata saahuun diartikan lalai. Hamka menjelaskan kata saahuun bahwa asal artikatanya ialah lupa. Artinya dilupakannya apa maksudsembahyang itu, sehingga meskipun dia mengerjakansembahyang, namun sembahyangnya itu tidaklah darikesadaran akan maksud dan hikmahnya. Sayyid Quthd menjelaskannya bahwa mereka melakukanshalat tetapi tidak mendirikannya. Mereka mengerjakangerakan-gerakannya dan menuturkan doa-doanya tetapitidak hidup hati dan ruh mereka. Muhammad Hasan Al Hamshiy menjelaskannya bahwamereka lalai dan mengakhir-akhirkan waktunya. 15. Kata yuraa-uun diartikan melakukan riya ataumenampakkan kepada orang lain. Sayyid Quthb menjelaskannya bahwa mereka tidakmengkhususkan shalatnya untuk Allah. Muhammad Hasan Al Hamshiy menambahkan bahwamereka bertujuan agar dikenal sebagai orang baik. 16. Kata yamnauun berati mencegah, menahan, ataumenghalangi. Kata al maauun berati barang berharga. Hamka mengartikannya pertolongan. Muhammad Hasan Al Hamshiy menjelaskannyabahwa mereka menahan barang berharga yangdibutuhkan untuk dipinjam oleh orang lain. 17. Hakikat Mendirikan Shalat Hakikat mendirikan shalat adalah memahami dengan benar tujuan dan makna dari keseluruhan gerakan, doa, tasbih dalam shalat, serta mengikhlashkannya hanya untuk dan karena Allah lalu pada akhirnya membekas di hati dan amal mereka dalam bentuk melakukan kebaikan dan kebajikan kepada saudara- saudara mereka yang membutuhkan. 18. Surat Al Ashr 1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalamkerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal saleh dan nasihat menasihatisupaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihatisupaya menetapi kesabaran. 19. Inti Pelajaran Makna iman Asas iman Hubungan iman dan amal shalih Urgensi menasihati Urgensi sabar dalam menasihati 20. Penjelasan Umum Surat Al Ashr diturunkan di Mekkah. Sayyid Quthb menyebutkan bahwa dalam surah yang sedikit, yang mengandung tiga ayat ini tergambar satu peraturan hidup yang sempurna bagi manusia sebagaimana yang dikehendaki Islam. Sifat-sifat pokok kefahaman keimanan serta hakikatnya yang agung dan syumul adalah tergambar begitu jelas dalam surah ini. Ia meletakkan seluruh perlembagaan Islam dalam beberapa ungkapan yang pendek dan menyifatkan hakikat dan fungsi umat Islam hanya dalam satu ayat saja yaitu ayat yang ketiga dari surah ini. Inilah pengungkapan yang mengagumkan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah Azza wa Jalla. 21. Kata al ashr diartikan masa atau waktu. Adapulayang mengartikannya waktu ashar (sore). Hamka menyebutkan bahwa Muhammad Abduhmemahaminya waktu sore (petang). Muhammad Hasan Al Mahshy menjelaskan bahwa iaadalah masa atau periode kenabian karena iasesungguhnya adalah semulia-mulianya masa. Hamka menjelaskan ayat ini bahwa diperingatkanlahmasa itu kepada kita dengan sumpah, agar dia jangandisia-siakan, jangan diabaikan. Sejarah kemanusiaanditentukan oleh edaran masa. 22. Kata khusr berarti kerugian atau kekurangan. Muhammad Hasan Al Mahsyi menjelaskannya bahwa ia berarti kerugian, kekurangan, dan kehancuran. 23. Menurut Hamka, orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang mempunyai kepercayaan bahwa hidupnya ini adalah atas kehendak Yang Maha Kuasa. 24. Makna Iman Sayyid Quthb menjelaskan makna iman bahwa keimanan ialahhubungan makhluk manusia yang bersifat fana, kerdil dan terbatasdengan Allah yang bersifat Mutlak, Azali, Kekal, dan Sumber yangdari-Nya lahir segala yang wujud, juga hubungannya dengan alam yanglahir dari Allah dan hubungannya dengan undang-undang yangmengendalikan perjalanan alam ini, juga hubungannya dengan tenaga-tenaga alam yang tersimpan di alam ini. Beliau menambahkan, ia merupakan satu kebahagiaan dankegembiraan yang tinggi dan merupakan satu kemesraan terhadaphidup dan terhadap alam semesta sama seperti kemesraan kekasihterhadap kekasihnya. Ini adalah suatu keuntungan yang tidak dapatdibandingkan dengan keuntungan-keuntungan yang lain dankehilangannya merupakan suatu kerugian yang tidak dapatdibandingkan dengan kerugian-kerugian yang lain. 25. Asas Iman Sayyid Quthb menjelaskan bahwa asas-asas keimanan itu sendiri merupakan asas-asas kemanusiaan yang luhur (yaitu) menyembah Allah yang Tunggal membebaskan manusia dari perhambaan kepada yang lain dari Allah dan menegakkan dalam jiwanya kesadaran berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan sesama manusia. Karena itu ia tidak menghinakan dirinya kepada seseorang yang lain dan tidak tunduk melainkan kepada Allah yang Maha Kuasa. 26. Mengerjakan amal shalih menurut Hamka adalahbekerja yang baik dan berfaedah. Sedangkan menurut Sayyid Quthb Amalan yangshalih itu merupakan buah asli dari iman, jugamerupakan gerakan langsung yang berawal pada saatmenetapnya hakikat iman di dalam hati manusia. 27. Hubungan Iman dan Amal Shalih Sayyid Quthb menyebutkan bahwa segala amalan yang tidak berasal dari ikatan iman dan tidak terikat kepada cabang iman akan sia-sia sesuai dengan firman Allah Azza wa Jalla dalam Surah Ibrahim ayat 18 : "Bandingan amalan orang-orang yang kafir terhadapTuhan mereka sama seperti abu yang ditiup angin padahari ribut yang kencang. Mereka tidak dapat mengambilfaedah sesuatu apa dari amalan-amalan yang merekausahakan (di dunia). Sebaliknya Iman harus menghasilkan amal shalih. Jika iman itu tidak menggerakkannnya melakukan amal shalih maka ia adalah iman yang palsu atau mati. 28. Muhammad Hasan Al Mahshy mengartikannya salingmenasihati sesama mereka dengan segala kebaikan, baikkeyakinan maupun amalan. Sayyid Quthb menjelaskan ayat ini bahwa ia adalahgambaran umat Islam atau kelompok muslimin yangmempunyai identitas, ikatan dan tujuan perjuangan yangsama, yaitu kelompok yang senantiasa sadar terhadaphakikat dirinya dan terhadap kewajibannya, di sampingsenantiasa sadar terhadap hakikat tugas iman dan amalshalih yang termasuk di bawahnya tugas memimpin umatmanusia ke jalan iman dan amal shalih. Karena itu, untukmelaksanakan tugas atau amanah agung ini mereka perlusaling berpesan dan nasihat-menasihati terhadap satusama lain. 29. Urgensi Menasihati Sayyid Quthb menjelaskan bahwa amalan saling berpesan menjunjungajaran Allah yang benar merupakan satu keperluan dalam perjuangan,karena usaha menegakkan kebenaran itu amat sukar dan batupenghalangnya beraneka ragam dalam bentuk hawa nafsu, logikakepentingan, pemahaman masyarakat, dan kediktatoran pemerintahdan orang-orang zalim. Dengan amalan saling berpesan dapatlahdiberi peringatan, penyemangatan dan penyadaran terhadappersamaan tujuan, tugas dan amanah untuk melipatgandakankekuatan perjuangan mereka. Setiap pejuang kebenaran akan merasabahwa di sampingnya ada orang yang selalu berpesan, menyemangatidan turut berjuang bersamanya, juga selalu menyayanginya dan tidakmengabaikannya. Agama Islam yang benar ini tidak dapat ditegakkanmelainkan dengan pengawasan dan kawalan kelompok Muslimin yangsaling membantu, saling berpesan dan bersatu padu. 30. Muhammad Hasan Al Mahsyi menjelaskan sabardalam ayat ini adalah sabar terhadap maksiat, taat,dan bala. Hamka menjelaskannya bahwa nasihat-menasihatisupaya sabar menegakkan kebenaran dan teguh hatijangan terguncang. 31. Urgensi Sabar dalam Menasihati Sayyid Quthb menjelaskan bahwa Amalan saling berpesan supaya bersikap sabar juga merupakan satu keperluan dalam perjuangan, karena usaha menegakkan iman dan amal shalih, dan usaha menjaga kebenaran dan keadilan merupakan tugas-tugas yang amat sukar yang dihadapi oleh kelompok dan orang perseorangan dan inilah yang memerlukan kesabaran, yaitu sabar melawan perlawanan hawa nafsu sendiri, sabar melawan perlawanan orang lain, sabar menghadapi gangguan dan kesulitan, sabar melawan keangkuhan, kebatilan dan kejahatan, sabar menempuh jalan perjuangan yang panjang, sabar menempuh tahapan perjuangan yang lambat, sabar karena hilangnya batu-batu tanda jalan perjuangan dan sabar karena jauhnya tujuan.