tanaman karet

8
Zubir et al .: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan ….  244 KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P Zubir Marsuni 1) , St. Subaedah 1) , dan Fauziah Koes 2) 1) Universitas Muslim Indonesia 2) Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk: 1) mengkaji potensi pupuk hijau Crotalaria juncea dan Calopogonium muconoides  sebagai sumber bahan organik, 2) menganalisis pengaruh pemupukan N dan P terhadap pertumbuhan tanaman jagung, 3) menganalisis pengaruh pupuk hijau C. juncea dan C. muconoides dalam meningkatkan ketersediaan hara tanah bagi pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2012 menggunakan rancangan acak lengkap pola faktori al dua faktor. Faktor pertama ada lah penggunaan C. juncea dan C. muconoides sebagai sumber pupuk hijau yang terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa pupuk hijau (BO), pupuk hijau dari tumbuhan C. juncea (B1), pupuk hijau dari tumbuhan C. muconoides (B2). Faktor kedua adalah perlakuan pemupukan N dan P yang terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa pemupukan N dan P (PO), pe mupukan 67,5 kg N/ha + 36 kg P 2 O 5 /ha (P1), pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg P 2 O 5 /ha (P2). Hasil penelitian menunjukkan pupuk hijau C. juncea mempunyai potensi yang lebih baik untuk dijadikan sumber unsur hara N dan P dibandingkan pupuk hijau C. muconoides oleh karena mampu meningkatkan ketersediaan N total tanah sebesar 63,6% (N total tanah tanpa pupuk hijau 0,2% dan dengan pemberian pupuk hijau 0,4%) dan P tersedia sebesar 24,8% (P tersedia tanpa pupuk hijau 8.520 ppm dan dengan pemberian pupuk hijau 10.630 ppm). Pemupukan N dan P dengan dosis 135 kg N/ha + 72 kg /ha memberikan pertumbuhan tanaman jagung yang terbaik yang diperlihatkan oleh tanaman yang lebih tinggi, daun lebih banyak dan kandungan klorofil lebih banyak. Inte raksi antar a pupuk hijau C. juncea dengan pemupukan 67,5 kg N/ha dan 36 kg /ha menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih tinggi. Kata kunci: tanaman jagung, pupuk hijau, pemupukan, nitrogen dan phospor. PENDAHULUAN Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia yang permintaannya terus meningkat sejalan dengan perkembangan industri pangan. Permintaan jagung yang tinggi membutuhkan suatu usaha agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan jagung yang tinggi tersebut yaitu dengan cara peningkatan produksi jagung. Salah satu upaya peningkatan produksi jagung di Indonesia dapat dilakukan diantaranya melalui intensifikasi yaitu penggunaan varietas unggul baru, memperbanyak populasi tanaman per hektar serta penggunaan pupuk yang efektif dan efisien, serta ekstensifikasi dengan memperl uas lahan pertanian jagung. Pemupukan tanaman jagung dapat menggunakan pupuk organik maupun anorganik. Penggunaan pupuk anorganik pada umumnya untuk meningkatkan hasil

description

pengelolaan tanaman karet

Transcript of tanaman karet

  • 5/21/2018 tanaman karet

    1/8

    Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan .

    244

    KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN

    PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

    Zubir Marsuni

    1)

    , St. Subaedah

    1)

    , dan Fauziah Koes

    2)

    1) Universitas Muslim Indonesia

    2) Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros

    ABSTRAK

    Penelitian bertujuan untuk: 1) mengkaji potensi pupuk hijau Crotalaria juncea danCalopogonium muconoides sebagai sumber bahan organik, 2) menganalisis pengaruh

    pemupukan N dan P terhadap pertumbuhan tanaman jagung, 3) menganalisis pengaruh pupukhijau C. juncea dan C. muconoides dalam meningkatkan ketersediaan hara tanah bagipertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2012menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dua faktor. Faktor pertama adalahpenggunaan C. juncea dan C. muconoides sebagai sumber pupuk hijau yang terdiri dari tigataraf yaitu tanpa pupuk hijau (BO), pupuk hijau dari tumbuhan C. juncea (B1), pupuk hijau daritumbuhan C. muconoides (B2). Faktor kedua adalah perlakuan pemupukan N dan P yang

    terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa pemupukan N dan P (PO), pemupukan 67,5 kg N/ha + 36 kgP2O5/ha (P1), pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg P2O5/ha (P2). Hasil penelitian menunjukkanpupuk hijau C. junceamempunyai potensi yang lebih baik untuk dijadikan sumber unsur hara Ndan P dibandingkan pupuk hijau C. muconoides oleh karena mampu meningkatkanketersediaan N total tanah sebesar 63,6% (N total tanah tanpa pupuk hijau 0,2% dan denganpemberian pupuk hijau 0,4%) dan P tersedia sebesar 24,8% (P tersedia tanpa pupuk hijau

    8.520 ppm dan dengan pemberian pupuk hijau 10.630 ppm). Pemupukan N dan P dengandosis 135 kg N/ha + 72 kg /ha memberikan pertumbuhan tanaman jagung yang terbaik yangdiperlihatkan oleh tanaman yang lebih tinggi, daun lebih banyak dan kandungan klorofil lebihbanyak. Interaksi antara pupuk hijau C. juncea dengan pemupukan 67,5 kg N/ha dan 36 kg/ha menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih tinggi.

    Kata kunci: tanaman jagung, pupuk hijau, pemupukan, nitrogen dan phospor.

    PENDAHULUAN

    Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia

    yang permintaannya terus meningkat sejalan dengan perkembangan industri pangan.

    Permintaan jagung yang tinggi membutuhkan suatu usaha agar Indonesia dapat

    memenuhi kebutuhan jagung yang tinggi tersebut yaitu dengan cara peningkatan

    produksi jagung. Salah satu upaya peningkatan produksi jagung di Indonesia dapat

    dilakukan diantaranya melalui intensifikasi yaitu penggunaan varietas unggul baru,

    memperbanyak populasi tanaman per hektar serta penggunaan pupuk yang efektif

    dan efisien, serta ekstensifikasi dengan memperluas lahan pertanian jagung.

    Pemupukan tanaman jagung dapat menggunakan pupuk organik maupun

    anorganik. Penggunaan pupuk anorganik pada umumnya untuk meningkatkan hasil

  • 5/21/2018 tanaman karet

    2/8

    Seminar Nasional Serealia, 2013

    245

    produksi, walaupun pada kenyataannya tidak selalu diikuti oleh peningkatan hasil.

    Pemupukan N dan P merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

    peningkatan hasil jagung. Penggunaan pupuk N dan P secara terus menerus tanpa

    diimbangi dengan pemberian bahan organik dapat merusak sifat f isik tanah.

    Pemberian bahan organik seperti pupuk hijau dari famili leguminoceae, dapat

    memperbaiki sifat fisik tanah, menyuplai bahan organik, menambah nitrogen dan

    posfor serta dapat memperbaiki kehidupan jasad renik tanah.

    Hal penting yang perlu diperhatikan pada pemberian pupuk organik adalah jenis

    tanah dan bahan organik yang akan digunakan. Aplikasi yang tepat dan benar maka

    akan diperoleh efisiensi dan efektifitas pemupukan. Sugito et al. (1995) menambahkan

    bahwa bahan organik tanah umumnya tidak bersifat stabil, perubahan ke dalam bentuk

    senyawa yang lebih sederhana secara cepat atau lambat akan terjadi di dalam tanah.

    Menurut Hardjowigeno (2007) bahwa pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik

    tanah dan akibatnya terhadap pertumbuhan tanaman adalah: 1) sebagai granulator

    yaitu memperbaiki struktur tanah 2) sumber unsur hara N, P, S dan unsur hara mikro

    3) menambah kemampuan tanah untuk menahan air 4) sumber energi

    mikroorganisme.

    Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh pupuk hijau C. juncea dan C.

    muconoides dalam meningkatkan ketersediaan hara N dan P bagi pertumbuhan

    tanaman jagung, menganalisis pengaruh pemupukan N dan P terhadap pertumbuhan

    tanaman jagung, dan menganalisis pengaruh interaksi pupuk hijau C. juncea dan C.

    muconoides dengan pemberian pupuk N dan P dalam memperbaiki pertumbuhan

    tanaman jagung.

    METODE PENELITIAN

    Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

    Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada bulan Mei sampai Agustus 2012.

    Percobaan ini dirancang dengan rancangan acak lengkap pola faktorial dua

    faktor. Faktor pertama (I) adalah penggunaan pupuk hijau C. juncea dan C.

    muconoides sebagai sumber pupuk hijau yang terdiri dari 3 taraf yaitu:

    B0 = Tanpa Pupuk Hijau

    B1 = Pupuk Hijau dari tumbuhan C. juncea

    B2 = Pupuk Hijau dari tumbuhan C. muconoides

  • 5/21/2018 tanaman karet

    3/8

    Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan .

    246

    Faktor kedua (II) adalah perlakuan pemupukan N dan P yang terdiri dari tiga

    taraf yaitu :

    P0= Tanpa pemupukan N dan P

    P1= pemupukan 67,5 kg N/ha + 36 kg P2O5 /ha

    (0,52 g N /polybag + 0,35 g SP 36 /polybag)

    P2= pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg P2O5 /ha.

    (1,05 g N /polybag + 0,7 g SP 36 /polybag)

    Dari kedua faktor diperoleh 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali

    sehingga diperoleh 27 unit percobaan . Adapun kombinasi perlakuan adalah sebagai

    berikut:

    B0P0

    B0P1

    B0P2

    B1P0

    B1P1

    B1P2

    B2P0

    B2P1

    B2P2

    Parameter Pengamatan

    Komponen pertumbuhan tanaman jagung yang mencakup tinggi tanaman,

    jumlah daun dan luas daun pada umur 8 minggu setelah tanam, bobot kering

    oven tanaman pada umur 8 minggu setelah tanam

    Umur anthesis (tanaman telah menghasilkan tepung sari) dan umur

    silking (umur keluar rambut panjang 2 cm atau lebih).

    Kandungan klorofil (unit) daun diukur pada daun ke tiga, ke lima dan ke tujuh

    dari daun bendera dengan alat SPAD chlorophyll meter.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tinggi Tanaman

    Analisis data tinggi tanaman jagung pada umur 8 MST menunjukkan bahwa

    perlakuan pupuk hijau dan pemupukan N dan P secara interaksi antara keduanya

    berpenganruh nyata sampai sangat nyata.

    Hasil uji lanjutan BNT pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian pupuk

    hijau C. muconoides dan interansinya dengan pemupukan 67,5 kg N/ha + 36 kg P

    P2O5/ha diperoleh tinggi tanaman yaitu 180,60 cm dan berbeda nyata dengan

    perlakuan tanpa pupuk hijau dengan pemberian pupuk N dan P dengan dosis yang

    sama tetapi tidak berbeda nyata dengan pemberian pupuk hijau C. juncea dan

    interaksinya dengan pemupukan N dan P dengan dosis yang sama.

  • 5/21/2018 tanaman karet

    4/8

    Seminar Nasional Serealia, 2013

    247

    Tabel 1. Tinggi tanaman jagung pada umur 8 MST dengan pemberian pupuk hijaudisertai pemupukan N dan P

    Pupuk hijau

    Tinggi Tanaman (cm)

    TanpaPemupukanN & P

    67,5 kg N/ha +36 kg P2O5/ha

    135 kg N/ha +72 kg P2O5/ha

    Tanpa pupuk hijau

    C. juncea

    C. muconoides

    Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris (a,b) dan pada kolom (x,y) yangsama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT taraf 0,05

    Jumlah Daun

    Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah daun terbanyak (14,78 helai)

    pada pemupukan 135 kg N/ ha + 76 kg P2O5/ha dan berbeda nyata dengan dosis yang

    lebih rendah dan tanpa pemupukan.

    Tabel 2. Rata-rata jumlah daun tanaman jagung pada umur 8 MST dengan pemberianpupuk hijau disertai pemupukan N dan P

    Pupuk hijauJumlah Daun (helai)

    Tanpa Pemupukan

    N & P

    67,5 kg N/ha +

    36 kg P2O5/ha

    135 kg N/ha +

    72 kg P2O5/haTanpa pupuk hijau 13,00 14,33 14,33C. juncea 13,33 14,00 15,00C. muconoides 14,33 13,67 15,00Rata-rata 13,56 b 14,00 b 14,78 a

    Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT taraf 0,05

    Luas Daun

    Hasil analisis data luas daun menunjukkan bahwa pupuk hijau berpengaruh

    nyata. Uji lanjutan BNT pada Tabel 3 menunjukkan bahwa pupuk hijau C. juncea

    diperoleh rata-rata luas daun yang lebih luas yaitu 570,91 cm dan rata-rata luas daun

    yang sempit diperoleh pada perlakuan tanpa pemberian pupuk hijau yaitu 494,66 cm.

  • 5/21/2018 tanaman karet

    5/8

    Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan .

    248

    Tabel 3. Pengaruh pemberian pupuk hijau disertai pemupukan N dan P terhadap luas dauntanaman jagung pada umur 8 MST

    Pupuk hijau

    Luas Daun

    Tanpa

    PemupukanN & P

    67,5 kg N/ha +36 kg P2O5/ha 135 kg N/ha+72 kg P2O5/ha Rata

    Tanpa pupuk hijua 478,14 501,88 503,96 494,66 bC. juncea 561,26 595,93 555,55 570,91 aC. muconoides 556,33 505,73 502,44 521,50 ab

    Rata-rata 531,91 534,51 520,65Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan uji BNT taraf 0,05

    Biomas Tanaman

    Rata-rata hasil biomas tertinggi pada perlakuan pupuk hijau C. junceadisertai

    pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg P2O5/ha yaitu 53,07 kg (B1P2), sedangkan hasil

    pengamatan rata-rata yang terendah adalah tanpa perlakuan pupuk hijau dan tanpa

    pemupukan N dan P yaitu 41,60 kg (B0P0) sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.

    Gambar 2. Biomas tanaman jagung dengan pemberian pupuk hijaudisertai pemupukan N dan P

    Umur Berbunga Jantan dan Betina

    Hasil pengamatan rata-rata umur anthesis (hari) dan silking menunjukkan tidak

    ada pengaruh yang nyata dari pemberian pupuk hijau maupun pemupukan N dan P.

    Rata-rata umur anthesis dan silking dapat dlihat pada gambar 2 yang tercepat

    adalah pada perlakuan pupuk hijau C. junceadisertai pemberian 135 kg N/ha +72 kg

    P2O5/ha yaitu 54,50 hari (B1P2), sedangkan yang paling lambat adalah perlakuan

    pupuk hijau C. muconoidesdisertai 135 kg N/ha ditambah dengan 72 kg P2O5/ha yaitu

    62.00 hari.

  • 5/21/2018 tanaman karet

    6/8

    Seminar Nasional Serealia, 2013

    249

    Gambar 2. Pengamatan rata-rata umur anthesis (hari) dan silking (hari)tanaman jagung dengan pemberian pupuk hijau disertaipemupukan N dan P.

    Kandungan klorofil tanaman

    Analisis data kandungan klorofil pada daun tanaman jagung umur 8 mst

    menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau, pemupukan N dan P serta interaksinya

    antara keduanya berpengaruh nyata sampai sangat nyata.

    Rata-rata kandungan klorofil daun tanaman jagung dapat dilihat pada Tabel 4

    menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertinggi yaitu diperoleh pada perlakuan pemberian

    pupuk hijau C. juncea dan interaksinya dengan pemupukan 135 kg N/ha + 72 kg

    P2O5/ha dengan kandungan klorofil yang dihasilkan 37,93 unit.

    Tabel 4. Kandungan klorofil daun tanaman jagung pada umur 8 MST denganpemberian pupuk hijau disertai pemupukan N dan P

    Pupuk hijau

    Kandungan Khlorofil (unit)

    Tanpa

    PemupukanN + P

    67,5 kg N/ha + 36kg P2O5/ha 135 kg N/ha +72 kg P2O5/ha

    Tanpa pupuk hijau

    C. juncea

    C. muconoides

    Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris (a,b) dan pada kolom (x,y) yang samatidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT taraf 0,05

    Pada pengamatan jumlah daun (Tabel 2) menunjukkan bahwa pemupukan N

    dan P dengan dosis yang lebih tinggi yaitu 135 kg N/ha + 72 kg P2O5/ha diperoleh

    daun yang lebih banyak yaitu 14,78 helai.

  • 5/21/2018 tanaman karet

    7/8

    Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan .

    250

    Nitrogen merupakan unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif

    tanaman terutama daun, pertambahan tunas dan menambah tinggi tanaman (Jumin

    2002). Tersedianya nitrogen maka tanaman akan membentuk bagian-bagian vegetatif

    yang cepat, yang disebabkan karena jaringan meristem yang akan melakukan

    pembelahan sel, perpanjangan dan pembesaran sel-sel baru dan protoplasma

    sehingga pertumbuhan tanaman berlangsung dengan baik.

    Fosfor (P) merupakan unsur hara makro esensial yang berperan penting dalam

    penyediaan energi kimia yang dibutuhkan pada hampir semua kegiatan metabolisme

    tanaman. Secara umum peranan P dalam tanaman adalah mempercepat pertumbuhan

    akar semai, mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi

    tanaman dewasa (Sutedjo 1995).

    Peningkatan N total tanah dan P tersedia ini sangat membantu pertumbuhan

    tanaman jagung, karena N dan P merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan

    tanaman dalam jumlah besar. N berperanuntuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,

    menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau,

    meningkatkan kadar protein dalam jaringan tanaman, meningkatkan kualitas tanaman

    penghasil daun-daunan, meningkatkan berkembangnya mikro-organisme di dalam

    tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi kelangsungan pelapukan

    bahan organik (Sutedjo 2002). P berperan dalam mempercepat pertumbuhan akar

    semai, mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi

    tanaman dewasa pada umumnya, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah,

    biji atau gabah dan meningkatkan produksi biji-bijian.

    Pada parameter kandungan klorofil (Tabel 4) menunjukkan bahwa kandungan

    klorofil meningkat dengan pemberian pupuk hijau dan meningkatnya dosis pemupukan

    N dan P. Meningkatnya kandungan klorofil ini tidak terlepas dari pengaruh pupuk hijau

    yang memperbaiki sifat fisik tanah melalui perbaikan bulk densyti tanah dan

    membaiknya sifat kimia tanah, utamanya kandungan N total tanah, dan juga tambahan

    hara N dan P dari pemupukan yang diberikan. Klorofil merupakan organ fotosintesis

    yang disusun oleh unsur N, sehingga pemupukan N berpengaruh besar terhadap

    pembentukan klorofil, kandungan klorofil yang tinggi akan menghasilkan pertumbuhan

    tanaman yang pesat, dan ini diperlihatkan pertumbuhan tanaman jagung melalui

    parameter tinggi tanaman yang lebih baik.

    Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi pada

    parameter tinggi tanaman yang menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijau apakah itu

    C. juncea maupun C. muconoides dengan pemberian pupuk N dan P baik dosisrendah maupun tinggi diperoleh tanaman yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan

  • 5/21/2018 tanaman karet

    8/8

    Seminar Nasional Serealia, 2013

    251

    dosis yang sama tetapi tanpa pemberian pupuk hijau. Hal ini sesuai dengan hasil

    penelitian Fahdiana dan Nawir (2006), yang menyatakan bahwa makin tinggi takaran

    N, pupuk hijau dan pupuk kandang yang diberikan maka semakin tinggi tanaman.

    Selanjutnya Subaedah (2006) menemukan dalam hasil penelitiannya bahwa

    pemupukan nitrogen sebesar 45-90 kg/ha berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman

    yang diperoleh antara 187,52-197,10 cm bilamana dibandingkan dengan tanpa

    pemupukan nitrogen yang hanya menghasilkan tinggi tanaman sebesar 171,92 cm.

    KESIMPULAN

    1. Pupuk hijau C. junceamempunyai potensi yang lebih baik untuk dijadikan sumber

    unsur hara N dan P dibandingkan pupuk hijau C. muconoides.C. junceamampu

    meningkatkan ketersediaan N total tanah sebesar 63,6% (N total tanah tanpa

    pupuk hijau 0,2% dan dengan pupuk hijau 0,4%) dan P tersedia sebesar 24,8% (P

    tersedia tanpa pupuk hijau 8.520 ppm dan dengan pemberian pupuk hijau 10.630

    ppm).

    2. Pemupukan N dan P dengan dosis 135 kg N/ha + 72 kg P2O5/ha memperlihatkan

    pertumbuhan tanaman terbaik yang diperlihatkan oleh tanaman lebih tinggi, daun

    dan kandungan klorofil lebih banyak.

    3. Interaksi antara pupuk hijau C. juncea dengan pemupukan sebanyak 67,5 kg

    N/ha dan 36 kg P2O5/ha menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih

    tinggi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Fahdiana, M.A. Nawir. 2006. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung MelaluiPemberian N-urea dan Pupuk Organik. Prosiding, Seminar dan LokakaryaNasional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan

    Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

    Hardjowigeno, S., 2007. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

    H.B. Jumin. 2002. Agronomi. Raja Grafindo Persada

    Subaedah, St. 2006. Pengaruh Pengelolaan Tanah dan Pemupukan Nitrogen.Prosiding, Seminar dan Lokakarya Nasional. Pusat Penelitian danPengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan PengembanganPertanian Departemen Pertanian.p. 289-295

    Sugito, Y.Y. Nuraini dan E. Nihayati. 1995. Sistem Pertanian Organik FakultasPertanian Universitas Brawijaya, Malang. Pp.40-79.

    Sutedjo, M.M. 1995. Pupuk dan cara pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. P. 1-19