TanJung

download TanJung

of 13

description

Paper pohon tanjung

Transcript of TanJung

BAB IPENDAHULUANPohon Tanjung (Mimusop elengi) termasuk famili Sapotacea yang sudah banyak ditanam di pekarangan-pekarangan rumah, halaman perkantoran, dan di pinggir-pinggir jalan sebagai tanaman peneduh. Keistimewaan dari tanaman ini adalah bentuk tajuknya yang indah, perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengkilat dan buahnya yang masak berwarna merah atau merah jingga sehingga jenis tanaman ini sangat bagus untuk komponen taman sekaligus untuk tanaman peneduh. Pohon tanjung termasuk jenis tanaman pohon yang bergetah, ketinggiannya dapat mencapai 15 m atau lebih. Bentuk pohon tanjung menarik, luas keteduhan mencapai 125 meter persegi. Buah dapat dimakan sehingga menarik perhatian burung, serta umurnya dapat mencapai 100 tahun.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Spesifikasi Pohon TanjungDivisio: SpermatophytaSub division: AngiospermaeClass: DicotyledoneaeOrdo: EbenalesFamily: SapotaceaeGenus: MimusopsSpecies: Mimusops elengi

2.2 Asal Penyebaran Tanjung (Mimusops elengi) adalah sejenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Pohon ini masuk ke Nusantara semenjak berabad-abad yang lalu, pohon ini juga dikenal dengan nama-nama seperti tanjong (Bugis dan Makassar.), tanju (Bima), angkatan, wilaja (Bali), keupula cang (Aceh), dan kahekis, karikis, kariskis, rekes (aneka bahasa di Sulawesi Utara).2.3 Ciri-ciriTanjung (Mimusops elengiL.)Organ TumbuhanCiri-Ciri

Akarperakarannya tunggang

BatangMempunyai batang yang berbentuk bulat dengan arah tumbuh yang tegak lurus, permukaan batangnya kasar, dengan percabangan yang monopodial

DaunDaunnya berbentuk jorong atau bulat telur memanjang, Mempunyai pangkal daun yang bulat dan ujung tumpul, dan tepi daunnya berombak.

BungaBunganya merupakan bunga tunggal atau dua dalam ketiak daun, menggantung, berkelamin dua dan berbau enak. Daun kelopak dalam 2 karangan empat yang perlahan-lahan menyempit.

BuahBuah memanjang, berwarna merah oranye dengan kelopak yang tidak rontok.

Ukuran pohon sedang dan dapat tumbuh hingga ketinggian 15 m. Pohon tanjung memiliki bunga yang harum semerbak dan bertajuk rindang sehingga biasa ditanam di taman-taman dan sisi jalan. Daun-daun pohon tanjung termasuk daun tunggal dan tersebar pada ranting dengan warna hijau tua, daun yang termuda berambut coklat, helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 916 cm seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang, dan pohon tanjung bertangkai panjang.Bunga pohon tanjung berkelamin dua, sendiri atau berdua menggantung di ketiak daun, bunga berjumlah 8 dan wangi. Kelopak dalam dua karangan yang bertaju empat-empat dan tidak rontok. Mahkota pohon tanjung berbentuk tabung lebar dan pendek, dalam dua karangan, 8 dan 16. Pohon tanjung juga memiliki alat tambahan serupa mahkota yang berwarna putih kekuning-kuningan. Jumlah benang sari 8, berseling dengan staminodia yang ujungnya bergigi. Buah berbentuk seperti buah buni yang berwarna hijau pada saat masih muda serta menguning dan juga merah jika sudah tua, berbentuk gelendong, dan bulat telur panjang seperti peluru dengan ukuran 23 cm. Pohon yang termasuk sukuSapotaceae(sawo-sawoan), bernama ilmiahMimusopselengi.Pohon ini bertajuk lebat berbentukbulat telur, sering dimanfaatkan sebagaipelindung atau hiasan. Tingginya dapatmencapai 15-25 meter, dengan ciri-cirisebagai berikut: daun seperti kulit, berbentukbulat telur; bunga berwarna putih,baunya harum yang muncul pacta ketiak daun;buah bulat telur, jika masih muda berwarnahijau apabila sudah tua merah kekuningan;daging buah berwarna merah kekuningan,rasanya manis, bau harum, dan enak dimakan,bijinya berwarna cokelat tua dan keras.daun tunggal bertangkai. Duduk daun tersebar, bertepi rata, bertulang menyirip. Helaian daun berbentuk bulat memanjang atau bulat telur memanjanag, panjang 9 16 cm. Daun-daun yang muda berwarna coklat, bila sudah tua hijau. Tanjung dapat hidup dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik.ManfaatBunganya yang wangi mudah rontok dan dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga dan bagian tumbuhan lainnya juga memiliki khasiat obat. Air rebusan pepagannya digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan pepagan beserta bunganya digunakan untuk mengatasi murus yang disertai demam. Daun segar yang digerus halus digunakan sebagai tapal obat sakit kepala; daun yang dirajang sebagaimana tembakau, dicampur sedikit serutan kayu secang dan dilinting dengan daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati seriawan mulut (Heyne, 1987). Buahnya dapat dimakan dengan rasan sedikit manis dan juga pekat.Manfaat pohon tanjung bagi kesehatan secara umum yaitu obat penguat (pada bagian kulit / pepagan), menurunkan demam / panas tubuh (kulit/pepagan), menghentikan diare disertai demam (pepagan + bunga), mengurangi ngilu alias sakit kepala (daun yang dihaluskan dan ditapalkan), dan mengobati sakit tenggorokan (akar+kulit pohon).Cara penggunaan untuk konsumsi sebagai jamu yaitu kulit atau pepagan disiapkan kemudian dihaluskan dengan dicampur dengan akar serta bunga, lalu rebus hingga mendidih dan sedikit garam dapur sedikit ditambahkan. Setelah itu ramuan didiamkan sejenak kemudian disaring dan diminum ketika hangat.Selain kegunaan tersebut, pohon tanjung juga sangat bagus untuk bahan perabot tumah serta kayu pembuatan perahu. Daunnya juga dapat dijadikan pakan ternak dan lain-lainnya.Pohontanjungyang tumbuh di daerahpada ketinggian 400 meter di atas permukaanlaut ini, merniliki beragam kegunaan, antaralain: pepagan, biji, dan bunganya mengandungsaponin(zat penghasil busa danantiseptik); bunganya digunakan sebagaiparfum; ranting berfungsi sebagai bahanpenyegar, adapun rebusan rantingnya berkhasiatsebagai obat demam dan diare; campuranpepagan dan pepagan asam berfungsisebagai penghalus kulit; dan daunnyadigunakan sebagai tapel untuk menyembuhkansakit kepala atau obat infeksi dihidung dan obat sariawan di mulut.Untuk bidang kesehatan dan pengobatan, akar dari Pohon Tanjung dapat digunakan guna mengobati sakit tenggorokan. Daunnya yang segar juga dapat digunakan sebagai tapal obat sakit kepala setelah digerus halus terlebih dahulu, bisa juga dijadikan obat sariawan di mulut apabila daun Tanjung dirajang seperti tembauk lalu dicampur dengan sedikit serutan kayu secang dan dilinting menggunakan daun pisang, setelah itu dapat digunakan sebagai rokok.Keberadaan pohon Tanjung tentunya memiliki berbagai macam manfaat yang telah disebutkan, selain itu juga tampilan pohon Tanjung yang teduh ini akan sangat nikmat untuk dipandang oleh mata.Bunga tanaman tanjung dan aneka bagian dari tanaman ini juga memiliki khasiat obat. Air rebusan kulit kayunya digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Daun segar yang digerus halus digunakan sebagai tapal obat sakit kepala. Daun yang dirajang sebagaimana tembakau, dicampur sedikit serutan kayu secang dan dilinting dengan daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati seriawan mulut. Kemudian kulit akarnya mengandung banyak tanin dan sedikit alkaloid yang tidak beracun. Minyak yang diekstrak dari biji tumbuhan ini mengandung beberapa asam lemak. Akarnya yang dicampur dengan cuka juga dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan. Kayunya padat, berat, dan keras. Kayu dari varietas parvifolia yang biasa tumbuh dekat pantai dipilih sebagai bahan pasak dalam pembuatan perahu, untuk tangkai tombak dan tangkai perkakas lain, almari dan mebel, serta untuk tiang rumah. Varietas ini bisa tumbuh setinggi 25 m dan segemang 40 cm (Heyne, 1987). Kayu tanjung juga baik untuk dijadikan bahan ukiran, patung, penutup lantai, jembatan, dan bantalan rel kereta api. Ekstrak daun tanjung mempunyai kandungan senyawa alkaloid, tanin dan saponin. Hasil penelitian yang dilakukan oleh SYAMSU HIDAYAT dan HUTAPEA (1995) juga menunjukkan hasil kandungan senyawa kimia yang sama. Senyawa alkaloid dilaporkan mempunyai aktifitas sebagai antibakteri sedangkan senyawa tanin bisanya berfungsi untuk melapisi lapisan mukosa pada organ supaya terlindung dari infeksi bakteri. Senyawa saponin dilaporkan dapat meningkatkan permeabilitas dinding usus, memperbaiki penyerapan nutrien dan juga menghambat akitivitas enzim urease (ERIKA 2000).Sifat-sifat kayuKayu teras tanjung coklat tua, sedangkan kayu gubalnya berwarna lebih muda dengan batas-batas yang jelas. Teksturnya halus dan merata, dengan arah serat lurus, agak bergelombang atau sedikit berpadu. Berat jenis kayu berkisar antara 0,921,12 (rata-rata 1,00), dan termasuk kelas kuat I. Kayu tanjung tergolong mudah dikerjakan dengan hasil yang amat baik. Kayunya dapat diserut, dibor, dilubangi persegi, dan diamplas dengan hasil yang sangat baik serta dibentuk dan dibubut dengan hasil yang baik hingga sangat baik (Martawijaya, 1989). Keawetan kayu tanjung termasuk dalam kelas I-II. Daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas II, sementara terhadap rayap kayu kering termasuk kelas IV (tidak awet) sehingga keterawetannya tergolong sedang. Kayu tanjung tidak mudah dikeringkan dengan hasil baik. Kayu ini cenderung melengkung, ujungnya pecah dan retak-retak permukaannya apabila dikeringkan. Meskipun relatif mudah dikupas, akan tetapi venir (lembaran tipis bahan kayu lapis) yang dihasilkan cenderung menggelombang. Pengeringan alami harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam waktu lama, pengeringan papan setebal 3 cm (dari kadar air 39% hingga 15%) membutuhkan waktu sekitar 63 hari.

Keterangan: 1: habit pohon; 2 : ranting berbunga; 3: bunga; 4: benangsari dan putik; 5: buah.

Ekologi Pohon TanjungAlam lingkungan alaminya di Asia, Mimusops elengi banyak ditemukan di dataran rendah dekat laut, tetapi juga ditemukan di dataran hingga ketinggian 600 mdpl. Pohon tanjung dapat bertahan hidup pada kondisi iklim perhumid atau curah hujan musiman, tetapi dapat dijumpai juga di dalam kering musiman. Pohon tanjung dapat tahan genangan hingga dua bulan.

Sumber: flickr.com

Perbanyakan tanaman dan PenanamanMimusops elengi dapat diperbanyak dengan biji atau stek batang. Biji dapat tahan disimpan selama 9 bulan, dan mmerlukan after-ripening selama bulan pertama penyimpanannya. Ada sekitar 2000 biji kering setiap kilogram. Biji dapat berkecambah dalam waktu 1782 hari dan laju perkecambahannya 7090%. Biji dapat dikecambahkan dengan polybag. Bibit tanaman ini dapat ditanam di lahan jika tingginya sudah 2030 cm. Keberhasilan bibit stek untuk menumbuhkan akarnya sebesar 70-90%; ukuran stek ini panjangnya 1015 cm dan diameternya 0.51 cm. Mimusops elengi tahan dengan naungan, mampu bertahan hidup dan bereproduksi dengan baik pada kondisi naungan yang rapat. Perkebunan Mimusops elengi telah berhasil dikembangkan di Sri Lanka. Penyakit daun yang dapat menyerang Mimusops elengi adalah Colletotrichum gloeosporioides. Tingkat kematian bibit tanaman ini dapat mencapai 20% disebabkan oleh penyakit busuk batang yang disebabkan oleh Cylindrocladium spp.ProspekPohon tanjung memiliki beraneka ragam ukuran, tergantung dari asal-usulnya. Di beberapa Negara Asia (seperti Philippines), Mimusops elengi dikelompokkan menjadi pohon kayu industri yang bernilai ekonomi sangat tinggi. Pohon tanjung mempunyai kayu yang kualitasnya sangat bagus sehingga berpeluang diusahakan secara industrial; di Afrika banyak digunakan sebagai pohon naungan dan pohon hias.

Pohon tanjung dalam jalur hijau jalan raya

Mimusops elengi trees in Quang Trung Soft Ward city (Sumber: flickr.com)

Nilai TradisiPohon Tanjung adalah salah satu pohon yang banyak ditanam di pekarangan adat Jawa.Makna yang terkandung dalam nama pohon tanjung? Tanjung adalah paduan kata ta dan jung, ta mempunyai maksud tandha, dan jung mempunyai maksud ajhunjhung. Paduan keduanya menyiratkan ajakan kepada semua orang untuk selalu menjunjung tinggi ajaran agama.Bunga tanjung sangat terkenal karena baunya harum, dan sering dipakai oleh gadis-gadis melayu/disunting pada rambutnya. Keharuman bunganya ini pula yang menyiratkan ajakan agar anak-anak selalu diberikan contoh yang baik sehingga tumbuh menjadi sosok yang pantas disanjung.Pohon tanjung ditanam di empat sudut bangsal Maniti atau Bangsal Keben Keraton Yogyakarta atas kehendak Sultan. Posisi keempat pohon tanjung ini seperti para abdi dalem yang sedang menghadap sultan, yaitu ditempat titik sudut dengan titik tengah sela gilang tempat singgasana raja berada. Pohon tanjung diibaratkan sebagai seorang yang mempunyai tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan dengan teliti dan teratur sehingga akan mencapai suatu kebaikan.Pohon tanjung (Mimusops elengi) terkenal karena bunganya yang harum semerbak mewangi terutama pada waktu pagi. Baunya harum dan dapat tercium dari jauh. Dahulu, para kaum ibu dan gadis-gadis umumnya gemar menyisipkan bunga tanjung pada sanggulnya. Pohon tanjung sungguh pantas di tanam di halaman rumah, selain bunganya yang wangi, biji dan bentuk pohonnya pun elok dipandang. Begitu rindangnya pohon ini membuat seakan-akan tak membolehkan sinar matahari untuk bisa menerobosnya. Di dalam daging buah terdapat biji yang pipih berwarna coklat kehitam-hitaman yang sering digunakan untuk permainan congklak dan permainan tradisional lainnya.LingkunganWalaupun kemampuan pohon tanjung rendah dalam menyerap unsur pencemar timbal (Pb), tetapi pohon ini tidak mudah rusak oleh pencemaran udara (Anonim, 2012).Manfaat lingkungan pohon tanjung sebagai pohon berdaun hijau dan berdaun lebat merupakan pohon yang sangat baik untuk meredam suara dan debu (Khedanta, 2011). Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman pohon yang cukup prospektif untuk dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota, karena memiliki multifungsi. Tanaman tanjung memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pencemaran debu semen dan kemampuan yang tinggi dalam menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen, tidak peka terhadap pencemaran udara walaupun kemampuan jerapannya terhadap timbal rendah, dapat menghasilkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk, bunganya dapat diambil dan dimanfaatkan masyarakat guna meningkatkan taraf gizi/ kesehatan dan penghasilan masyarakat dan mempunyai nilai estetika. Oleh karena itu tanaman tanjung dapat dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota di kawasan pabrik, di kawasan dengan pencemaran udara yang tinggi, di kawasan tempat penimbunan sampah atau di kawasan pemukiman kumuh dan padat.Salah satu tumbuhan yang masih dalam klasifikasi kerajaan Plantae ini merupakan tanaman peneduh yang mampu tumbuh dan sering ditemukan dipinggir jalan serta taman-taman pinggiran kota.

Beragamnya tingkat penjerapan (adsorbsi) dan penyerapan (absorpsi) tanamanterhadap partikel Pb disebabkan oleh beberapafaktor diantaranya kepadatan lalu lintas, jenistanaman khususnya permukaan daun, jarak darisumber pencemaran, iklim, musim, serta tingkatakumulasi Pb dalam tanah (Rachmawati, 2005).Bentuk daun Tanjung lebar dan memanjang dengan warna hijau yang lebih tua. Permukaan daun Tanjung lebih tebal, kasar dan bergelombang. Wedling,et.al(1977) dalam Flanagan, et.al(1990)menyatakanbahwa logam berat yang menempel pada permukaan daun yang berbeda akan menyebabkan konsentrasinya berbeda pula. Logam berat yang menempel pada permukaan daun yang lebih lebar dan lebih kasar adalah tujuh kali lebihbesardaripadapermukaandaunyanglicin sehingga kemungkinan timbal terserap dan terjerapakanlebihbesar.

BAB IIIKESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKAhttp://blh.jogjaprov.go.id/2013/01/mengenal-pohon-tanjung-mimusops-elengi/http://tanamanobatq.blogspot.co.id/2015/04/manfaat-tanaman-tanjung-bagi-kesehatan.htmlhttp://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3163/Tanjunghttp://www.anggrek-lintang.com/non-orchid/pohon-tanjunghttp://alampedia.blogspot.co.id/2014/09/pohon-tanjung-mimusops-elengi-tumbuhan.htmlFlanagan, J.T., K.J.Wade, S.Curie And D.J.Curtis. 1980.The Deposition of Leadand Zine From Traffic Pollution On twoRoadSideShrubsEnvironmentPulluts(Series B).Rachmawati, D.S. 2005.PerananHutanKotaDalam MenjerapDan MenyerapTimbal(Pb) Di Udara Ambien.Skripsi. InstitutPertanian Bogor, Bogor.http://www.tasteofjogja.org/contentdetil.php?kat=artk&id=Mjg5&fle=Y29udGVudC5waHA=&lback=a2F0PWFydGsmYXJ0a2thdD0zMiZsYmFjaz0=ERIKA, B.L. 2000. Aromex 510, Pemacu Pertumbuhan dan Efeknya terhadap Kinerja Ayam Broiler. Laporan Penelitian Fakulta peternakan Institut Pertanian Bogor. hlm. 1 24.SYAMSUHIDAYAT, S. dan J.R. HUTAPEA. Inventaris tanaman Obat Indonesia I. Balitbangkes, Depkes RI, Jakarta. 701.JURNAL REKAYASA PERENCANAAN, Vol. 3, No.2, Februari 2007