Task Presentation Highway Engineering

17

Transcript of Task Presentation Highway Engineering

Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat

(butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara

kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai

dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang ruang kosong di antara partikel-

partikel padat tersebut.

Sementara tanah menurut Terzaghi yaitu

“tanah terdiri dari butiran-butiran hasil

pelapukan massa batuan massive, dimana ukuran

tiap butirnya dapat sebesar kerikil-pasir-lanau-lempung dan

kontak antar butir tidak tersementasi termasuk

bahan organik.

TANAH DASAR

Tanah dasar merupakan hal yang sangatpenting dari konstruksi jalan, yaitu untukmendukung lapisan pondasi bawah, lapisanpondasi atas, lapisan permukaan, atau yangmendukung perkerasan. Dapat dikatakanbahwa lapisan tanah dasar yang berfungsisebagai penahan dan yang mendukung seluruhkonstruksi jalan, serta beban lain yang melintasdi atasnya.

Tanah dasar sebagai pondasi perkerasandisamping harus mempunyai kekuatan ataudaya dukung terhadap beban kendaraan, tanahdasar juga harus mempunyai stabilitas volumeakibat pengaruh lingkungan terutama air. Tanahdasar yang mempunyai kekuatan dan stabilitasvolume yang rendah akan mengakibatkanperkerasan mudah mengalami deformasi danretak.

TANAH DASAR

TANAH DASAR

Di samping dari fungsi tanah dasar adalah bahanyang berfungsi sebagai penahan danpendukung beban yang timbul diatasnya, tanahdasar juga dapat dijadikan sebagai penentumahal tidaknya pembangunan jalan. Hal itudisebabkan kekuatan danah dasar menentukantebal tipisnya lapisan perkerasan di atasnya.

TANAH

DASAR

•Lapisan Tanah Galian sebagai Tanah Dasar

•Lapisan Tanah Timbunan sebagai Tanah Dasar

Uraian Pekerjaan

yang dimaksud

adalah sebagai berikut :

Berdasarkan letak

tofografi dan

design aligment

vertikal dari suatu

rencana jalan,

tanah dasar dapat

dibedakan menurut

keduduknya yang

akan menentukan

cara-cara

pekerjaan tanah

dasar.

Masalah-masalah yang dihadapi dalam tanah dasar merupakan masalah yang sudah umum

dijumpai selama proses pekerjaan.

Masalah – masalah yang sering dijumpai pada pekerjaan Tanah Dasar yakni :

Perubahan bentuk tetap,

yaitu perubahan bentuk akibat

beban lalu lintas.

Perubahan bentuk yang besar akan

mengakibatkan jalan tersebut

rusak.

Sifat mengambang dan menyusut

dari tanah, yaitu perubahan yang

terjadi akibat perubahan

kadar air yang didukung tanah

tersebut.

Perubahan bentuk karena daya dukung tanah yang

tidak merata dan sukar

ditentukan secara pasti pada daerah dan macam tanah yang mempunyai

sifat dan kedudukan yang

berbeda.

Perubahan bentuk akibat

terjadinya lendutan dan

pengembangan kenyal yang

besar selama dan sesudah pembebanan lalu lintas dari macam tanah

tertentu.

Perubahan bentuk akibat dilakukannya

tambahan pemadatan,

karena terjadinya

penurunan oleh beban tanah dasar tidak dipadatkan secara baik, dimana daya dukung tidak

optimal.

Tanah yang kurang memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai

lapisan tanah dasar, maka hal perlu dilakukan

untuk meningkakatkan

daya dukung tanah tersebut adalah dengan

melakukan perombakan

terhadap tanah tersebut.

Adapun cara yang

dilakukan untuk

meningkatkan daya

dukung tanah

tersebut dengan

cara :

Cara dinamis, yaitu perbaikan tanah dasar dengan menggunakan alat-alat berat seperti compector yang dilengkapi dengan alat penggetar untuk pekerjaan pemadatan.

Memperbaiki gradasi yang ada, yaitu dengan cara menambah fraksi yang kurang kemudian dicampur dan dipadatkan.

Dengan stabilitas kimia, yaitu menstabilitaskan lapisan tanah dasar dengan bahan-bahan kimia seperti semen portland, kapur, dan bahan kimia lainnya.

Membongkar dan mengganti, langkah ini dilaksanakan apabila tanah dasarnya sangat jelek dan mengganti tanah aslinya dengan material yang lebih baik, berkualitas tinggi, dan mempunyai daya dukung yang optimal.

Agregat adalah butiranmineral alami yang berfungsisebagai bahan pengisi dalamcampuran beton atau mortar.Agregat menempatisebanyak kurang lebih 70%dari volume beton ataumortar. Oleh karena itusifat-sifat agregat sangatmempengaruhi sifat-sifatbeton yang dihasilkan.

KLASIFIKASI AGREGAT >>>

Berdasarkan Asalnya

Alami

Kerikil & Pasir Alam

Agregat Batu Pecah

Buatan

Klinker & Breeze

Cook Breeze

Lelite

KLASIFIKASI AGREGAT >>>

Berdasarkan Berat

Jenisnya

Berat

NormalRingan

KLASIFIKASI AGREGAT >>>

BATU

Besar Butiran > 40 mm

KERIKIL

Besar Butiran 4,8 – 40 mm

PASIR

Besar Butiran 0,15 – 4,8 mm

DEBU (silt)

Besar Butiran < 0,15

Berdasarkan Ukuran Butirannya

Fungsi Agregat di dalam beton adalah untuk :

Menghemat Penggunaan Seman Portland

Menghasilkan Kekuatan yang Besar pada Beton

Mengurangi Penyusutan pada Beton

Menghasilkan Beton yang Padat Bila gradasinya baik

Sifat – Sifat Agregat yang mempengaruhi Mutu Beton, yakni :

Bentuk butiran dan keadaan permukaan

Kekuatan Agregat

Berat Jenis Agregat

Bobot Isi (Bulk Density)

Porositas

Kadar air dan daya serap air

Sifat Kekal Agregat

Reaksi Alkali Agregat

Sifat Termal dan Gradasi agregat

Susunan butiran agregat di pasaran yang tidakmemenuhi persyaratan di dalam pembuatan adukanbeton maka agregat harus dicampur agar gradasinyasesuai standard akan menghasilkan beton yangmempunyai kuat tekan baik. Ada beberapakemungkinan yang dapat dilakukan untukmemperbaiki gradasi agregat, yaitu :1. menambah friksi (bagian) butiran agregat yang

kurang,2. mengurangi jumlah butiran-butiran yang terlalu

banyak,3. menggabungkan dua atau lebih jenis agregat agar

diperoleh gradasi yang memenuhi syarat.