Taubatan nasuha

7
MAKNA TAUBAT Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menerangkan, “makna taubat secara bahasa adalah kembali, sedangkan menurut perngertian syar’i taubat adalah kembali dari maksiat kepada Allah Ta’ala menuju ketaatan kepada-Nya. Dan taubat yang paling agung serta paling wajib adalah taubat dari kekafiran kepada keimanan. Allah Ta’ala berfirman: فَ لَ سْ دَ ق اَ مْ مُ هَ لْ رَ فْ غُ ي ا وُ هَ تْ نَ يْ ! ن# $ وا اُ رَ فَ كَ ! ن ي# دَ ّ ل# لْ لُ ق“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, Jika mereka berhenti (bertaubat dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu.” (Al-Anfal: 38)

Transcript of Taubatan nasuha

Page 1: Taubatan nasuha

MAKNA TAUBAT

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menerangkan, “makna taubat secara bahasa adalah kembali, sedangkan menurut perngertian syar’i taubat adalah kembali dari maksiat kepada Allah Ta’ala menuju ketaatan kepada-Nya. Dan taubat yang paling agung serta paling wajib adalah taubat dari kekafiran kepada keimanan.

Allah Ta’ala berfirman:

ل'ف 'ه0م* م'ا ق'د* س' 0غ*ف'ر* ل 'ه0وا ي *ت 'ن >ن* ي وا إ 'ف'ر0 Bذ>ين' ك >ل ق0ل* ل

“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, Jika mereka berhenti (bertaubat dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu.”

(Al-Anfal: 38)

Page 2: Taubatan nasuha

1. Firman Allah swt :

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah. Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beuntung.” (Q.S. An Nur: 31)

2. Firman Allah swt :

“Dan mohonlah ampun dan Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sungguh, Tuhanku Maha Penyayang penuh kecintaan. ” (OS. Hud : 90)

3. Firman Allah swt :

“Hai orang-orang yang her/man / bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sesungguhnya. Semoga Tuhanmu memperbaiki kesalahanmu. Dan memasukkan ke taman-taman yang mengalir, sungai-sungai di dalamnya.....”

(Q.S at-Tahrim : 8)

Page 3: Taubatan nasuha

DALIL-DALIL TENTANG DISYARIATKANNYA TAUBAT

(Hadits)

“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kamu sekalian kepada. Allah karena sesungguhnya saya bertaubat seratus kali seharinya“.

(HR. Muslim).

“Sesungguhnya Allah lebih bergembira untuk menerima taubat hamba-Nya melebihi dari kegembiraan seseorang di antara kamu sekalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang dipadang Sahara.” (H.R. Bukhari - Muslim).

“Sesungguhnya Allah SWT membentangkan kekuasaannya pada waktu malam, untuk menerima taubat orang yang berbuat jahat pada siang harinya. Dan membentangkan kekuasaannya pada waktu siang, untuk menerima taubatnya orang yang jahat pada lama harinya. Yang demikian itu terus berlangsung sampai matahari terbit dari sebelah Barat, Kiamat” (H.R. Muslim)

Page 4: Taubatan nasuha

Apabila perbuatan dosa itu tidak bersangkutan dengan manusia, maksudnya hanya dosa antara makhluq dengan khaliqnya, maka ada tiga syarat yang harus dipenuhi. Tiga syarat itu adalah :

Pertama, menghentikan perbuatan dosa itu. Kedua, menyesali atas perbuatan dosa tersebut. Ketiga, berketeguhan hati untuk tidak mengulangi lagi perbuatan

dosa itu untuk selama-lamanya. Tiga persyaratan di atas mutlak adanya, tanpa tiga syarat ini,

maka tidak diterima taubat seseorang itu. Namun apabila perbuatan dosa itu menyangkut dengan manusia, maka pelaksanaan tobatnya harus terpenuhi empat syarat. Tiga syarat seperti telah tersebut di atas, dan satu syarat lagi harus menyelesaikan urusan tersebut kepada orang yang bersangkutan. Jika urusan itu ada kaitannya dengan utang piutang, ia harus mengembalikannya. Dan jika itu ada kaitannya dengan sumpah dan tuduhan serta yang serupa dengan itu, ia harus meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Begitu pula jika hal itu ada kaitannya dengan umpat mengumpat, ia harus meminta dihalalkannya.

Page 5: Taubatan nasuha

5

SIFAT RUBUBIYAH( KETUHANAN )

SIFAT SYAITHANIYAH( SETAN )

SIFAT BAHIMIYAH( KEBINATANGAN )

SIFAT SABU’IYYAH( BINATANG BUAS )

Page 6: Taubatan nasuha

6

Ditinjau dari

Aspek kwantitas

1 .Dosa besar

2 .Dosa kecil

Ditinjau dari

Keterkaitan dengan pihak lain

1 .Berkaitan dengan hak manusia

2 .Berkaitan dengan hak Allah

Page 7: Taubatan nasuha

7

Dilakukan terus menerus

Menganggap enteng dosa kecil

Merasa senang melakukannya

Membeberkan dihadapan publik

Menganggap ringan karena diampuni

Pelakunya berilmu dan menjadi panutan orang banyak