Tawon
-
Upload
jajangpermanasubhan -
Category
Documents
-
view
352 -
download
3
Transcript of Tawon
Tawon Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Tawon
Tawon biasa dari Eropa, Vespula vulgaris
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Subordo
Apocrita
Tawon adalah serangga terbang yang mudah dikenali karena dikenal suka menyengat bila diganggu dan
warnanya yang mencolok pada beberapaspesies. Tawon termasuk dalam ordo Hymenoptera yang juga
beranggotakan semut dan lebah. Tawon atau tabuhan kadang-kadang dikelirukan sebagai lebah oleh
orang awam.
Di dunia ini ada sekitar 75.000 spesies tawon yang sudah diketahui manusia dan sebagian besar dari
mereka hidup sebagai parasit dengan menaruh telurnya di tubuh hewan lain.[1]
Tawon bisa ditemukan di
seluruh dunia, kecuali di daerah terlampau panas dan terlampau dingin.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Morfologi
o 1.1 Anatomi
o 1.2 Sengat
o 1.3 Metamorfosis
2 Makanan
3 Cara hidup
o 3.1 Tawon Soliter dan Parasit
o 3.2 Tawon sosial
4 Sarang
5 Peran tawon di alam
6 Perbedaan tawon dan lebah
7 Spesies
8 Referensi
9 Lihat pula
[sunting]Morfologi
[sunting]Anatomi
Anatomi dari tawon jaket kuning (Yellowjacket wasp).
Tawon - dan anggota Hymenoptera lainnya - memiliki tubuh yang mudah dikenali dibandingkan
dengan kelas serangga lainnya. Tubuhnya terbagi menjadi 3 bagian utama: kepala, thorax,
dan abdomen (beberapa literatur lain menyebutnya terdiri dari kepala, metasoma,
danmesosoma walaupun maksudnya sama). Ciri khas utama dari anggota Hymenoptera - termasuk tawon
- adalah adanya "pinggang" berukuran ramping yang menghubungkan bagian dada dengan perutnya
(kecuali pada lalat gergaji famili Tenthrenidae) sehingga tubuhnya bisa menekuk dengan mudah. Beberapa
jenis tawon semisal tawon sarang lumpur dari famili Spechidae bahkan memiliki ruas pinggang yang
panjang.[2]
Di kepala tawon terdapat sepasang mata majemuk, yaitu mata yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang
lebih kecil. Selain sepasang mata majemuk tadi, tawon juga memiliki 3 buah oselus (mata sederhana) di
puncak kepalanya. Oselus tidak digunakan untuk melihat, melainkan untuk mendeteksi
intensitas cahaya di sekitarnya sehingga mereka bisa tahu kapan harus memulai dan mengakhiri
aktivitasnya.[3]
Tawon juga memiliki sepasang rahang bawah (mandibula) yang bisa digunakan untuk
berbagai aktivitas seperti menjepit benda, mencabut serat kayu, dan bahkan untuk membunuh serangga
lain. Bagian lain yang terdapat di kepala tawon adalah sepasangantena yang berbuku-buku untuk
mendeteksi rangsangan kimia.
Tawon sebagai anggota filum Arthropoda tidak memiliki kerangka dalam, namun tubuhnya ditutupi
oleh cangkang luar yang disebuteksoskeleton. Warna cangkang luarnya bervariasi di mana pada tawon
dari famili Vespidae, tubuhnya berwarna mencolok kuning dan hitam sebagai peringatan bagi hewan lain
agar tidak mengganggunya bila tidak ingin disengat.[4]
Tubuh tawon juga nyaris tidak
diselubungi rambut (kebalikan dari lebah yang tubuhnya diselubungi rambut lebat).
Semua tawon memiliki sayap (kecuali tawon betina dari famili Mutillidae[2]
) berwarna transparan. Sayap ini
jumlahnya 2 pasang dan bergerak seirama di mana jika sayap depan naik, maka sayap belakang juga ikut
bergerak naik. Tawon sangat pandai terbang di udara karena saat terbang, ia bisa melakukan
aneka manuverseperti terbang cepat, berputar di angkasa, dan bahkan terbang mundur. Tawon umumnya
terbang dengan melipat kakinya, sementara beberapa jenis tawon lain semisal tawon kertas membiarkan
kaki belakangnya menggantung (tidak terlipat) saat terbang.[5]
[sunting]Sengat
Tawon ikneumon menggunakan ovipositornya untuk mengebor kayu.
Tawon memiliki sengat yang terdapat di ujung abdomennya. Hanya tawon betina yang memiliki sengat,
sementara pejantannya tidak memiliki sengat. Sengat tawon sebenarnya adalah semacam saluran yang
terhubung ke kelenjar bisa. Tawon menggunakan sengatnya untuk melumpuhkan korbannya dan
mempertahankan diri. Sengat tawon tidak bergerigi sehingga tawon bisa menggunakan sengatnya untuk
menyengat berulang kali tanpa khawatir sengatnya akan menancap dan tidak bisa dicabut. Sengatan
tawon sendiri walaupun menimbulkan rasa sakit biasanya tidak berbahaya bagi manusia, namun pada
beberapa orang yang memiliki alergi pada racun tawon, sengatan yang disebabkan oleh tawon bisa
berakibat fatal.[1]
Beberapa jenis tawon memiliki sengat yang termodifikasi menjadi saluran penyalur telur yang disebut
ovipositor. Tawon bisa memakai sengatnya untuk bertelur karena tabung sengatnya juga terhubung
dengan kantung telur. Ukuran ovipositor sendiri bervariasi dan pada beberapa jenis tawon, ovipositornya
bisa lebih panjang dari tubuhnya. Ovipositor pada beberapa tawon semisal tawon ikneumon begitu kuat
karena diketahui bisa menembus lapisan kayu sekalipun. [6]
[sunting]Metamorfosis
Tawon - seperti anggota Hymenoptera lainnya - menjalani metamorfosis sempurna yang berarti mereka
menjalani 4 tahap dalam pertumbuhannya: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Larva tawon umumnya
tidak memiliki mata, kaki, dan rahang untuk mengunyah sehingga agar bisa makan, ia bergantung pada
induknya yang menaruhnya saat masih menjadi telur di dekat makanannya. Larva tawon yang bertumbuh
akan mengalami pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadikepompong. Kepompong tawon
biasanya berbentuk mirip dengan tawon dewasa, namun berwarna pucat. Tawon yang sudah menjalani
fase kepompong kemudian akan menetas keluar dari kepompongnya, lalu menunggu sejenak agar
sayapnya kering sebelum bisa dipakai untuk terbang.[7]
[sunting]Makanan
Tawon berkaki panjang di atas bunga.
Mayoritas tawon adalah herbivora yang memakan material tumbuhan seperti buah dan nektar.[4]
Sebagian
lainnya seperti tawon raksasa Jepang (Vespa mandarina) adalah omnivora yang juga hidup dengan
memakan daging dari serangga lain. Mereka tidak memiliki enzim pencerna khusus pada tubuhnya
sehingga tidak bisa mencerna daging mangsanya secara langsung. Untuk mengatasinya, mereka
memberikan potongan daging pada larvanya. Larva yang menghasilkan enzim pencerna protein ini akan
mengunyah daging tersebut, lalu memuntahkannya kembali kepada tawon dewasa.[8]
Berkebalikan dengan tawon dewasa yang mayoritasnya adalah herbivora, larva tawon umumnya
adalah karnivora yang memakan daging hewan lain. Makanannya bervariasi, mulai dari kutu daun, larva
serangga, kepompong,[9]
belalang, hingga tarantula. Larva tawon tidak memiliki mata dan kaki sehingga
agar larvanya bisa makan secara mandiri, induknya menitipkan larva ke dalam suatu ruangan yang berisi
mangsa yang sudah dilumpuhkan. Larva tawon juga tidak memiliki rahang pengunyah sehingga ia makan
dengan cara menghisap cairan tubuh mangsanya.[7]
Beberapa jenis tawon parasit menyusupkan telurnya
ke dalam tubuh hewan yang masih hidup sehingga ketika telurnya menetas, larva akan memakan daging
mangsanya dari dalam.[10]
Tidak semua larva tawon hidup dengan memakan daging. Satu jenis tawon yang dikenal sebagai tawon
nektar diketahui memberi makan larvanya dengannektar.[11]
Larva dari lalat gergaji famili Tenthredinidae
hidup dari memakan daun. Jenis tawon lainnya yang disebut tawon gal dari famili Cyinipidae menaruh
larvanya dalam suatu struktur mirip gelembung pada tanaman yang disebut gal (gall). Larva yang baru
menetas kemudian akan memakan jaringan gal tersebut. [2]
[sunting]Cara hidup
Tawon berdasarkan cara hidupnya secara garis besar bisa dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tawon
soliter yang hidup sendirian di hampir sepanjang hidupnya dan tawon sosial yang hidup bersama-sama
dalam suatu kelompok besar.
Tawon Aleiodes indiscretus sedang melumpuhkan ulat.
[sunting]Tawon Soliter dan Parasit
Tawon soliter adalah tawon yang hidup sendirian (soliter) di hampir sepanjang hidupnya. Mayoritas dari
tawon soliter dikenal sebagai tawon parasit karena menaruh telurnya pada tubuh serangga lain sehingga
anaknya hidup dengan memakan daging dari inangnya. Beberapa tawon parasit juga menaruh telurnya
dalam sarang tawon atau serangga lain sehingga larvanya hidup dari persediaan makanan
inangnya.[12]
Tawon soliter lainnya berburu hewan lain seperti ulat dan laba-laba untuk makanan anaknya.
Ia melumpuhkan korbannya dengan sengat sehingga korbannya lumpuh dan tidak bisa bergerak bebas,
lalu memasukkannya ke dalam liang di tanah atau sarang dari lumpur yang ia buat sendiri. Telurnya lalu
ditaruh di dekat korban yang sudah lumpuh sehingga anakan yang baru menetas sudah memiliki
persediaan makanannya sendiri.[13]
[sunting]Tawon sosial
Beberapa jenis tawon, yang juga disebut "tabuhan" (misalnya Vespa orientalis), hidup dalam suatu
kelompok besar yang disebut koloni. Tawon yang hidup dalam koloni melakukan aneka pekerjaan seperti
mencari makan, membesarkan anak-anak, dan membuat sarang secara bersama-sama.
Sistem pengkastaan dalam koloni tawon relatif lebih sederhana dibandingkan sistem pengkastaan pada
koloni semut dan rayap di mana koloni tawon biasanya hanya tersusun dari puluhan hingga ratusan tawon
pekerja, seekor tawon ratu, dan pada saat-saat tertentu terdapat tawon jantan. Anggota yang disebut ratu
biasanya adalah tawon pertama dalam koloni tersebut yang membuat sarang dan bertelur. Setelah tawon-
tawon pekerja baru lahir (yang semuanya adalah betina), tugas-tugas seperti mengumpulkan makanan,
merawat larva, dan memperbesar sarang dilakukan oleh tawon pekerja dan tugas ratu selanjutnya
hanyalah bertelur.[5]
Telur yang dihasilkan tawon dan akan tumbuh menjadi tawon betina adalah telur yang dibuahi dari
persediaan sperma saat melakukan perkawinan dengan pejantan. Tawon ratu kemudian baru akan
menelurkan telur yang tidak dibuahi yang akan tumbuh menjadi tawon jantan bila populasi sarang sudah
mulai terlampau penuh. Sebagian tawon betina dari kasta pekerja selanjutnya kawin dengan pejantan dan
pergi dari koloninya untuk memulai koloni baru di tempat lain. Jika tawon ratu mati terlalu awal, salah satu
tawon pekerja akan menggantikan tugasnya untuk bertelur. Telur yang dihasilkan tawon ratu baru ini akan
tumbuh menjadi tawon jantan karena tidak dibuahi. Tawon ratu baru ini akan kawin dengan pejantan, lalu
barulah dia bisa menelurkan calon-calon pekerja baru. Tawon jantan sendiri mati setelah kawin.[5]
Tidak seperti koloni semut atau lebah madu, koloni tawon tidak mengumpulkan makanan sehingga
di wilayah empat musim, koloni tawon yang memasuki musim dingin akan musnah karena anggota
koloninya mati kedinginan dan kelaparan. Beberapa tawon betina yang masih hidup kemudian akan
mencari tempat untuk melakukan hibernasi (tidur panjang selama musim dingin). Begitu memasuki musim
semi, tawon betina yang sudah berhasil melewati musim dingin kemudian akan mendirikan koloni baru.[5]
[sunting]Sarang
Sarang tawon kertas.
Sarang yang dibuat tawon beraneka ragam dan bergantung pada jenis serta cara hidupnya. Tawon soliter
membuat sarang untuk menaruh persediaan makanan sekaligus sebagai tempat bertumbuh anaknya.
Tawon umumnya memanfaatkan material yang terdapat di alam untuk membuat sarang karena tubuhnya
tidak memiliki kelenjar penghasil bahan pembuat sarang semisal seperti kelenjar lilin yang terdapat
pada lebah madu. Tawon kura-kura yang memburu laba-laba misalnya, membuat sarang sederhana
berupa suatu liang di dalam tanah untuk menaruh korbannya.[13]
Tawon soliter jenis lain sepertitawon
pot membuat sarang yang terbuat dari lumpur dan menempel di permukaan benda lain seperti tembok
atau pohon. Lumpur pembuat sarangnya dibuat dengan cara memadatkan gumpalan tanah
atau pasir dengan air liurnya.[14]
Tawon soliter lainnya yang hidup sebagai tawon parasit umumnya tidak
membuat sarang karena ia menaruh telurnya langsung pada tubuh inangnya. [10]
Tawon sosial membentuk sarang yang lebih rumit karena sarangnya terdiri dari beberapa bilik yang
jumlahnya bisa mencapai ratusan. Bilik ini digunakan sebagai tempat tumbuh tawon dari telur
hingga kepompong. Sarang dari tawon sosial umumnya terbuat dari bahan mirip bubur kertas (pulp).
Bahan pembuat sarangnya dibuat dengan cara mengambil potongan serat kayu dengan rahangnya, lalu
mengunyahnya dan mencampurnya dengan air liur sampai mengental. Tawon lalu membentuk struktur
mirip bubur kertas itu sesuai kebutuhan untuk membentuk sarangnya. Sarang dari tawon sosial bisa
tumbuh hingga bergaris tengah 1 meter dan berumur 25 tahun.[13]
[sunting]Peran tawon di alam
Tawon merupakan salah satu serangga yang sangat penting bagi ekosistem setempat. Sebagian besar
tawon memburu hewan-hewan seperti ulat yang merusak tanaman untuk makanan larvanya sehingga
penting dalam mengendalikan populasi hewan-hewan hama di alam. Tawon sendiri pada gilirannya
dimakan oleh pemangsa serangga lain sehingga menciptakan suatu rantai makananyang
berkesinambungan. Peran mereka dalam mengendalikan populasi hama membuat beberapa jenis dari
mereka diternakkan secara khusus untuk menjadi pembasmi hama ramah lingkungan (bioinsektisida).
Tawon dewasa juga berperan dalam proses penyerbukan bunga saat memakan nektar sehingga ikut
membantu perkembangbiakan tanaman yang bersangkutan.[15]
Tidak semua tawon membawa dampak positif bagi lingkungan dan juga manusia. Larva dari lalat gergaji
famili Tenthredinidae memakan daun sehingga merusak tanaman. Tawon juga dianggap merugikan
manusia ketika membuat sarang di sekitar pemukiman manusia karena mereka sewaktu-waktu bisa
menyengat manusia dan hewan peliharaan bila merasa terganggu.[15]
Spesies tawon penyengat
Jepang (Vespa mandarina) juga dianggap mengganggu perkembangan komunitas peternak
lebah di Jepang karena serangannya bisa melenyapkan koloni lebah madu yang didatangkan
dari Eropa. [16]
[sunting]Perbedaan tawon dan lebah
Tawon sering dikelirukan dengan lebah karena kemiripan fisiknya dan sama-sama merupakan
anggota Hymenoptera yang bisa terbang, namun tawon dan lebah bisa dibedakan dengan melihat dan
membandingkan karakteristik antara keduanya.
Tawon Lebah
Bertubuh relatif ramping Bertubuh gemuk
Mulutnya memiliki rahang (mandibula) untuk menggigit Mulutnya tidak memiliki mandibula
Berambut tipis atau nyaris tidak berambut Berambut tebal
Larvanya (umumnya) memakan daging Larvanya memakan madu
Semua kakinya berukuran sama Kaki belakangnya lebih besar & lebih pipih
[sunting]Spesies
Famili Vespidae (tabuhan):
Vespa affinis
Vespa analis
Vespa auraria
Vespa basalis
Vespa bellicosa
Vespa bicincta
Vespa bicolor
Vespa binghami
Vespa crabro (tabuhan Eropa)
Vespa ducalis
Vespa dybowskii
Vespa fervida
Vespa fumida
Vespa luctuosa
Vespa mandarinia (tabuhan raksasa Asia atau tabuhan raksasa Jepang)
Vespa mocsaryana
Vespa multimaculata
Vespa orientalis (tabuhan Oriental)
Vespa philippinensis
Vespa simillima
Vespa soror
Vespa tropica (tabuhan tropis)
Vespa velutina
Vespa vivax
[sunting]Referensi
1. ^ a b Wasps Everyhting About.
2. ^ a b c Johnson, Jimy. 1997. "Ensiklopedia Anak-Anak: Dunia Serangga dan Laba-Laba 3". Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, hal. 20-21.
3. ^ Time Life. 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Dunia Serangga". Jakarta: PT Tira Pustaka, hal.
22-23.
4. ^ a b Johnson, Jimy. 1996. "Binatang Merayap 1". Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hal. 8-9.
5. ^ a b c d Nanao, Jun, Hidetomo Oda, & Hidekazu Kubo. 1996. "Seri Misteri Alam 52: Tawon Kertas".
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
6. ^ Time Life. 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Dunia Serangga". Jakarta: PT Tira Pustaka, hal.
124-125.
7. ^ a b Oda, Hidetomo & Hiroshi Ogawa. 1996. "Seri Misteri Alam 29: Tawon dan Lebah". Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, hal.10-15
8. ^ Hunt, J. H., I. Baker, & H. G. Baker. 1982. "Similarity of amino acids in nectar and larval saliva: the
nutritional basis for trophallaxis in social wasps". Evolution 36: 1318-1322
9. ^ Nanao, Jun, Hidetomo Oda, & Nanao-Kikaku. 1996. "Seri Misteri Alam 20: Kutu Daun". Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, hal. 8
10. ^ a b Nanao, Jun, Hidetomo Oda, & Nanao-Kikaku. 1996. "Seri Misteri Alam 20: Kutu Daun". Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, hal. 25
11. ^ http://www.bentler.us/eastern-washington/animals/insects/wasps/pollen-wasp-pseudomasaris-
edwardsii
12. ^ Oda, Hidetomo & Hiroshi Ogawa. 1996. "Seri Misteri Alam 29: Tawon dan Lebah". Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, hal. 20-21.
13. ^ a b c Time Life. 1996. "Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Dunia Serangga". Jakarta: PT Tira Pustaka,
hal. 110-111.
14. ^ Oda, Hidetomo & Hiroshi Ogawa. 1996. "Seri Misteri Alam 29: Tawon dan Lebah". Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, hal. 6-8.
15. ^ a b More About Wasps Everything About.
16. ^ Piper, Ross. 2007. "Extraordinary Animals: An Encyclopedia of Curious and Unusual Animals".
Greenwood Press.