Tazkiyatun Nafs

10
TAZKIYATUN NAFS (PROSES PENYUCIAN JIWA DARI PENYAKIT HATI) DI ERA MODERN Makalah ini disusun guna memenuhi tuga mata kuliah Akhlaq Tasawuf Dosen pengampu : Nurrochman, S.Fill., M.Hum Disusun Oleh : Andang Syaifudin 09680017 Pendidikan Biologi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012

Transcript of Tazkiyatun Nafs

Page 1: Tazkiyatun Nafs

TAZKIYATUN NAFS (PROSES PENYUCIAN JIWA DARI PENYAKIT HATI)

DI ERA MODERN

Makalah ini disusun guna memenuhi tuga mata kuliah Akhlaq Tasawuf

Dosen pengampu : Nurrochman, S.Fill., M.Hum

Disusun Oleh :

Andang Syaifudin

09680017

Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2012

Page 2: Tazkiyatun Nafs

PENDAHULUAN

pada saat ini banyak sekali berita mengenai tindakan-tindakan yang tidak

dibenarkan oleh agama. Mulai dari kejahatan kelas teri sampai kejahatan kelas kakap

yang ironisnya dilakukan oleh pihak yang seharusnya mempunyai tanggungjawab dalam

kemaslahatan umat. Bukan suatu rahasia lagi bahwa saat ini kalangan politik di negara ini

telah terangkat kasusnya ke khalayak umum, mereka yang terlibat kasus korupsi justru

malah orang berpendidikan. Fenomena ini bisa saja merupakan fenomena gunung es

dimana hanya sepersepuluh saja yang terungkap ke permukaan, sedangkan sisanya masih

kabur. mungkin ini penyebab mengapa negara kita begitu lembat dalam melakukan

gebrakan ekonomi dan perkembangan positif di segi lain. Banyak hal penyebab korupsi

tersebut, misalnya saja pemimpin yang tidak memberi contoh yang baik, adanya hukum

yang lemah, pejabat yang serakah dan hukuman yang ringan. kesemua alasan tersebut

sangat erat dengan konteks sikap jiwa dan perilaku seseorang1.

Rasulluloh di utus oleh Alloh SWT untuk memperbaiki amal manusia. Pada

zaman dulu kehidupan bangsa arab dipenuhi dengan kedzaliman dan oleh Rasululloh

diberi pencerahan. Setiap tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan perlahan-lahan

oleh rosululloh dihilangakan. rosul menggunakan cara yaitu dengan penggunaan adab

yang baik sesuai Islam, setiap hari rosul memberi tuntunan kepada umatnya tentang

bagaimana berperilaku ala Islam2. Lalu untuk menghadapi zaman yang telah berubah ini

apa yang harus kita persiapkan, tentu saja wawasan agama mengenai kaidah mengelola

perilaku dan sifat diri kita. dalam makalah ini akan di bahas pengertian Tazkiyatun Nafs

dan peranannya dalam pembangunan insan di zaman modern.

1 Abu Fida' Abdur Rafi'. Terapi Penyakit Korupsi Dengan Tazkiyatun Nasf. Penerbit Republika.

Jakarta. 2006. hlm 57 2 Shaleh Ahmad. Berakhlaq Dan Beradab Mulia Contoh Dari Rasululloh.Gema Insani. Jakarta.

2002. Hlm

Page 3: Tazkiyatun Nafs

PEMBAHASAN

TAZKIYATUN NAFS (PROSES PENYUCIAN JIWA DARI PENYAKIT HATI)

DI ERA MODERN

1. Hakikat Pembinaan Akhlak Tasawuf

Pembinaan akhlak bagi setiap muslim merupakan sebuah kewajiban yang harus

dilakukan terus menerus tanpa henti baik melalui pembinaan orang lain maupun pembinaan

diri sendiri tanpa harus dituntun oleh orang lain. Pada hakekatnya pembinaan akhlak tasawuf

lebih merupakan pembinaan akhlak yang dilakukan seseorang atas dirinya sendiri dengan

tujuan jiwanya bersih dan perilakunya terkontrol. Dalam dunia tasawuf istilah pendidikan

diri sendiri dapat dikenal dengan istilah Tazkiyat al-Nafs, Tarbiyah al-Dzatiyah dan Halaqah

Tarbawiyah3.

a. Tazkiyah Nafs

1) Hakekat Tazkiyah al-Nafs

Pembersihan jiwa dari kotoran-kotoran penyakit hati seperti sifat hasud, kikir,

ujub, riya’, sum’ ah, thama, rakus, serakah, bohong, tidak amanah, nifaq, syirik dan

lain sebagainya merupakan salah satu misi utama para Rasul Allah. Ada beberapa

ayat al-Qur’an yang menunjukkan atas misi tersebut.

Berikut do’a Nabi Ibrahim AS untuk anak cucunya, yang terdapat dalam al-

Qur’an:

نهم يتلى عليهم آياتك ويعلمهم ربنا وابعث فيهم رسىال م

يهم ك ن ااعييي اال يم اا تاا واال م ويي

Artinya:

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka,

yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada

mereka Al-Kitab (al-Quran) dan Al-Hikmah (as-Sunnah) serta mensucikan mereka.

Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Baqarah :129)

3Said hawwa. Mensucikan Jiwa Konsep Tazkiyatun Nafs Terpadu. Robbani Press.1995. Hlm 2

Page 4: Tazkiyatun Nafs

Kemudian Allah menjawab do’a tersebut dan memberi karunia atas ummat

ini sebagaimana firman-Nya:

ي م ن م يتلى علي م آياتنا ويي ما رسلنا في م رسىال م

ا ام ت ى ىا تعلمىو ويعلم م اا تاا واال م ويعلم م م

Artinya:

Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami

telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami

kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-

Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Al-

Baqarah)

Jelas bahwa tazkiyat al-nafs termasuk misi para Rasul, sasaran orang-orang

yang bertaqwa, dan menentukan keselamatan atau kecelakaan disisi Allah. Tazkiyah

secara etimologis punya dua makna4: penyucian dan pertumbuhan. Demikian pula

maknanya secara istilah. Zakatun nafsi artinya penyucian (tathabur) jiwa dari segala

penyakit dan cacat, merealisikan (tahaquq) berbagai maqam padanya, dan

menjadikan asma’ dan sifat Allah sebagai akhlaknya (takbaluq). Dengan demikian

tazkiyah adalah tathahur, tahaquq dan takhaluq. Kesemuanya ini memiliki berbagai

sarana yang sesuai dengan syari’at. Dampak dan pengaruhnya akan tampak pada

perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan Allah dan makhluk lainnya sesuai

dengan perintah Allah.

Tazkiyah hati dan jiwa hanya bisa dicapai melalui berbagai ibadah dan amal

perbuatan tertentu, apabila dilaksanakan secara sempurna dan memadai, seperti

shalat, infaq, puasa, haji, dzikir, fikir, tilawah al-Qur’an, renungan, muhasabah dan

dzikrul-maut. Pada saat itulah terealisir dalam hati sejumlah makna dan dampak bagi

seluruh anggota badan seperti lisan, mata, telinga dan Iainnya. Hasil yang paling

nyata ialah adab dan mu’amalah yang baik kepada Allah dan manusia. Kepada Allah

4 F. R. Ansari (1983), “Tazkiyah: The Role of the Prophet”, Islamic Order, Vol. 5, No. 4, hlm.. 11

Page 5: Tazkiyatun Nafs

berupa pelaksanaan hak-haknya termasuk di dalamnya adalah jihad di jalan-Nya.

Sedangkan kepada manusia, sesuai dengan ajaran, tuntutan maqam dan taklif Ilahi.

Dampak lain yang dapat dirasakan adalah terwujudnya tauhid ikhlas, sabar,

syukur, harap, santun, jujur kepada Allah dan cinta kepada-Nya, di dalam hati. Dan

terhindarkannya dari hal-hal yang bertentangan dengan semua hal tersebut seperti

riya’, ‘ujub, ghurur marah karena nafsu atau karena syetan. Dengan demikian jiwa

menjadi tersucikan lalu hasil-hasilnya nampak pada terkendalikannya anggota badan

sesuai dengan perintah Allah dalam berhubungan dengan keluarga, tetangga,

masyarakat dan manusia.

2) Sarana Tazkiyyah

Yang dimaksud dengan sarana tazkiyah ialah berbagai amal perbuatan yang

mempengaruhi jiwa secara langsung dengan menyembuhkannya dari penyakit,

membebaskannya dari “tawanan”, atau merealisasikan akhlak padanya. Semua hal

ini bisa terhimpun dalam suatu amal perbuatan5.

Dalam sarana tazkiyah, ada berbagai amal perbuatan yang memberikan

dampak pada jiwa ini sehingga dengan perbuatan tersebut jiwa terbebas dari penyakit

atau mencapai maqam keimanan atau akhlak Islami.

Ada beberapa sarana dalam tazkiyah yaitu6:

a) Shalat

Shalat adalah satu sarana tazkiyah dan merupakan wujud tertinggi dari

‘ubudiyah dan rasa syukur. Dengan demikian, ia adalah sarana itu sendiri. Jadi, ia

adalah cara sekaligus sarana. Shalat yang dilakukan secara sempurna merupakan

manusia bahwa jiwa dan hati tersucikan. Jadi, pelaksanaanya yang secara

sempurna, dapat membebaskan manusia dari sikap sombong kepada Allah dan

pada saat yang sama bisa menerangi hati lalu memantul pada jiwa dengan

memberikan dorongan untuk meninggalkan pebuatan keji dan mungkar.

5 Dr Amir al-Najjar . Ilmu Jiwa Dalam Tasawwuf, (terj.) Hasan Abrori, Jakarta: Pustaka Azzam.2001. hlm.

39 6 Said hawwa. Mensucikan Jiwa Konsep Tazkiyatun Nafs Terpadu. Robbani Press.1995. Hlm 33

Page 6: Tazkiyatun Nafs

Jiwa juga bisa tertutup oleh berbagai kegelapan sehingga tidak bisa

melihat berbagai hakekat sebagaimana mestinya. Karena itu, jika dikatakan

tazkiyat al-nafs maka yang dimaksud adalah pembebasan jiwa dari berbagai najis

yang mengotorinya, berbagai hawa nafsu yang keliru, penentangan terhadap

rubbubiyah dan berbagai kegelapan.

b) Zakat dan Infaq

Zakat dan infaq bisa membersihkan jiwa dari bakhil dan kikir, dan

menyadarkan manusia bahwa pemilik harta yang sebenarnya adalah Allah. Oleh

sebab itu, kedua ibadah ini termasuk dalam bagian dari tazkiyah, “Yang

menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya”7.

c) Puasa

Puasa merupakan pembiasaan jiwa untuk mengendalikan syahwat dan

kemaluan, sehingga dengan demikian ia termasuk sarana tazkiyah, “Diwajibkan

atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan orang-orang sebelum kamu agar

kamu bertaqwa”.

Tujuan dari puasa tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar dari mulai

terbit fajar hingga matahari tenggelam, namun lebih dari itu, yaitu melatih

kesabaran dan mengekang hawa nafsu dari keinginan-keinginan nafsu duniawi.

Sehingga dengan bepuasa setiap hamba dapat mendekatkan diri pada Allah SWT

dengan khusyu’ tanpa terbebani keinginan-keinginan duniawi.

d) Dzikir dan Pikir

Membaca Al-Qur’an dapat mengingatkan jiwa kepada berbagai

kesempurnaan, karenanya Al-Qur’an merupakan salah satu jenis dzikir dan

merupakan sarana tazkiyah, “Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat

Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya).

7 Said hawwa. Mensucikan Jiwa Konsep Tazkiyatun Nafs Terpadu. Robbani Press.1995. Hlm 65

Page 7: Tazkiyatun Nafs

Berbagai dzikir yang bisa memperdalam iman dan tauhid di dalam hati,

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”. Dengan

demikian jiwa bisa mencapai derajat tazkiyah yang tertinggi, “Hai jiwa yang

tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya”.

Dzikir dan pikir dapat membukakan hati manusia untuk menerima ayat-ayat

Allah, oleh karena itu tafakkur termasuk sarana tazkiyah.

e) Mengingat Kematian

Kadang jiwa manusia ingin menjauh dari pintu Allah, bersikap sombong,

sewenang-wenang atau lalai, maka mengingat kematian akan dapat

mengendalikannya lagi kepada ‘ubudiyah-Nya dan menyadarkannya bahwa ia

tidak memiliki daya sama sekali, “Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan

tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat

penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu,

ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak

melalaikan kewajibannya”. Oleh karena itu, mengingat kematian merupakan salah

satu sarana tazkiyah8.

Muhasabah harian terhadap jiwa juga dapat mempercepat taubat dan memperkuat

laju iman, karenanya muhasabah merupakan salah satu sarana tazkiyah. Jiwa

terkadang tidak terkendalikan lalu terjerumus ke dalam kelalaian, maksiat atau

syahwat sehingga harus dilakukan mujahaddah (kerja keras) agar bisa kembali.

f) Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Tidak ada hal yang sedemikian efektif untuk menanamkan kebaikan ke

dalam jiwa sebagaimana perintah untuk melakukan kebaikan, dan tidak ada hal

yang sedemikian efektif untuk menjauhkan jiwa dari keburukan sebagaimana

larangan darinya. Oleh karena itu, amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan salah

satu sarana tazkiyah.

8 Said hawwa. Mensucikan Jiwa Konsep Tazkiyatun Nafs Terpadu. Robbani Press.1995. Hlm

120

Page 8: Tazkiyatun Nafs

Jika amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan salah satu sarana tazkiyah,

maka demikian pula jihad karena ia merupakan bentuk pengukuhan kebaikan dan

pengikisan kemungkaran. bentuk jihad bukanlah harus berperang, melainkan

berjuang di jalan Alloh misalnya bekerja. Jadi jihad adalah salah satu sarana

tazkiyah, bahkan merupakan sarana paling tinggi.

Nilai-nilai bathiniyah dalam hal shalat, zakat, puasa dan tilawah Al-

Qur’an telah dilupakan oleh banyak orang, padahal berbagai ibadah utama dalam

islam akan dapat menerangi dan mensucikan jiwa tergantung kepada sejauh mana

nilai-nilai bathiniahnya tersebut diperhatikan. Ia akan dapat memberikan

pengaruh yang sempurna apabila ditunaikan secara sempurna, yakni amal-amal

lahiriyah disertai dengan amal-amal bathiniah, seperti shalat disertai khusu’, zakat

disertai dengan niat yang baik, tilawah Al-Qur’an disertai dengan tadabur yang

baik dan dzikir yang menghadirkan hati (hudhur).

3) Tahapan Tazkiyat Al-Nafs

Tahapan ini merupakan sarana yang tepat sebagai upaya pelaksanaan tazkiyah

al-nafs. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

a) Tathahhur (Upaya mensucikan diri)

Usaha seseorang untuk dapat memulai tazkiyat al-nafs adalah melalui

tathahur. Upaya ini diawali dengan taubat dan berjanji tidak akan mengulangi lagi

segala perbuatan yang bisa mengotori jiwa atau hati, seperti nifaq, berdusta,

khianat, mengingkari janji, hasud, riya’, kibir, sum’ah, ujub, su’udhan dan lain-

lain. Ia harus mengikis habis segala yang bisa menggoda hatinya untuk kembali

melakukan perbuatan-perbuatan kotor. Dengan cara ini, jiwanya akan terasa

kosong dari penyakit-penyakit tadi, sehingga dapat dikatakan jiwanya bersih.

b) Takhallaq (upaya menghiasi diri dengan akhlak al-karimah)

Setelah seseorang berusaha mensucikan diri dari perbuatan-perbuatan

kotor pada jiwanya, maka ia harus berupaya mengisinya dengan perbuatan-

perbuatan mulia (akhlak mulia). Sifat-sifat seperti nifaq, berdusta, khianat,

Page 9: Tazkiyatun Nafs

mengingkari janji, iri dengki, riya’, kibir, sum’ah, ujub, su’udhan dan lain-lain

haruslah diganti dengan sifat-sifat akhlak mulia seperti jujur, amanah, tawakkal,

sabar, tawadhu’, tadharru’, qana’ah, iffah, dan lain-lain. Dengan cara ini jiwa

atau seseorang akan terhiasi perilaku-perilaku baik yang pada akhirnya perlu

perwujudan dalam perilaku.

c) Tahaqquq (Upaya merealisasikan kedudukan-kedudukan mulia atau biasa disebut

Maqamatul Qulub)

Upaya ini merupakan puncak dari proses tazkiyatal-nafs, karena takhalluq

merupakan cara dan jalan bagaimana seorang muslim dapat berada sedekat

mungkin dengan Allah Swt sehingga ia akan memperoleh kedudukan yang mulia

disisi-Nya. Untuk dapat berada dekat dengan Allah sedekat-dekatnya, seorang

muslim harus menempuh perjalanan panjang yang dalam istilah Arab dikenal

dengan maqamat, sebagai bentuk jamak dari kata maqam.

4. Penutup

pada era modern saat ini banyak sekali perbuatan yang tidak sesuai dengan

tuntunan agama. Namun, sebagai seorang muslim kita harus mampu menghadapi

tantangan ini dengan tazkiyatun nafs, macam-macam sarana untuk penyucian jiwa dari

sifat-sifat hati yang tercela antara lain sholat, zakat, puasa, dzikir dan pikir, amar

makruf nahi mungkar, dan mengingat kematian. penyucian jiwa ini merupakan bentuk

mendekatkan diri kepada Alloh dan memperbaiki amal ibadah kita.

Page 10: Tazkiyatun Nafs

DAFTAR PUSTAKA

Abu Fida' Abdur Rafi'. 2006. Terapi Penyakit Korupsi Dengan Tazkiyatun Nasf. Penerbit

Republika. Jakarta.

Ibnu Rojab. Qona'ah,kekayaan tiada habisnya. Al-Qowan. Solo

Shaleh Ahmad. 2002. Berakhlaq Dan Beradab Mulia Contoh Dari Rasululloh. Gema Insani.

Jakarta.

Said hawwa.1995. Mensucikan Jiwa Konsep Tazkiyatun Nafs Terpadu. Robbani Press. Jakarta

Amir al-Najjar. 2001. Ilmu Jiwa Dalam Tasawwuf, (terj.) Hasan Abrori, Pustaka Azzam. Jakarta